Question

download Question

of 4

description

Hard

Transcript of Question

Hidrometeorologi

Nama

: Imam Mahmudi

Nim/Off: 130722607355/H

Peminatan: Pemetaan dan Pengembangan Wilayah (Minat 1)

1. Bagaimanakah pengaruh radiasi matahari terhadap kegiatan penginderaan jauh yang meliputi: sistem proses (respon spektral: transmitance, absorption, reflectance, dan refraction), kualitas produk, dan teknik interpretasi yang digunakan! Answer:Dalam Penginderaan Jauh digunakan tenaga yang bersifat alamiah yaitu sinar matahari, sinar bulan, maupun sinar buatan jika waktu pemotretan dilakukan pada malam hari. Yang umum digunakan adalah sinar matahari. Penginderaan Jauh yang menggunakan tenaga matahari disebut sistem pasif, sedangkan yang menggunakan tenaga buatan disebut sistem aktif. Di samping matahari sebagai sumber pokok tenaga, atmosfer juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap penginderaan jauh. Masing-masing atmosfer mempunyai pengaruh yang berbeda-beda dalam menyerap, memantulkan, menghamburkan, dan melewatkan radiasi elektromagnetik (sinar matahari).a) Interaksi Energi Elektromagnetik Dengan AtmosferSemua radiasi yang dideteksi dengan sistem penginderaan jauh satelit melalui atmosfer dengan jarak atau panjang jalur tertentu. Panjang jalur tesebut dapat bervariasi panjangnya. Pada fotografi dari antariksa dihasilkan dari radiasi matahari yang melewati dua kali tebal penuh atmosfer bumi pada perjalannya dari sumber radiasi ke sensor. Selain itu, sensor termal yang mendeteksi energi yang dipancarkan oleh obyek di bumi, melewati jarak di atmosfer yang relatif pendek. Perbedaan jarak yang dilalui , kondisi atmosfer, panjang gelombang yang digunakan serta besarnya sinyal energi yang indera berpengaruh terhadap variasi total atmosfer. Pengaruh atmosfer sangat bervariasi tergantung pada intensitas dan komposisi spectral radiasi yang tersedia bagi suatu system penginderaan satelit. Pengaruh ini disebabkan oleh mekanisme hamburan (scattering) dan serapan (absorption) atmosferik.b) Interaksi Energi Elektromagnetik Dengan Permukaan BumiBagian energi yang mengenai obyek dipermukaan bumi akan dipantulkan, diserap, atau ditransmisikan dengan menerapkan hukum kekekalan energi. Dalam hukum kekekalan energi tersebut dapat dinyatakan sebagai hubungan timbal balik antara tiga jenis interaksi energi tersebut, sebagai berikut:

E1 (() = ER (() + EA +ET (()E1 = energi yang mengenai obyekER = energi yang dipantulkanEA = energi yang diserapET = energi yang ditransmisikan

Persamaan di atas merupakan suatu persamaan keseimbangan energi yang menunjukan hubungan timbal balik antara mekanisme pantulan, serapan dan transmisi. Dari persamaan di atas terdapat 2 (dua) hal penting :1. Bagian energi yang dipantulkan, diserap dan ditransmisikan akan berbeda tergantung pada jenis materi dan kondisi obyek muka bumi. Dari perbedaan ini, memungkinkan kita dapat membedakan obyek yang berbeda pada suatu citra.

2. Dengan panjang gelombang yang berbeda, untuk obyek yang sama bagian energi yang dipantulkan, diserap dan ditransmisikan kemungkinan akan berbeda, sebagai akibatnya, variasi spectral ini akan menghasilkan efek visual yaitu warna. Sebagai contoh: obyek akan berwarna biru bila obyek tersebut banyak memantulkan bagian spectrum biru, berwarna hijau bila banyak memantulkan bagian spectrum hijau, dan seterusnya. Sehingga interpretasi visual dengan mata dapat menggunakan variasi spectral pada besaran energi pantulan untuk menbedakan berbagai obyek.Untuk mendapatkan informasi data enginderaan jauh yang baik dan akurat, diperlukan teknik interpretasi hasil penginderaan jauh. Dalam teknik interpretasi citra yang digunakan dapat dilakukan dua kegiatan utama yaitu pengenalan obyek dan pemanfaatan informasi. Langkah-langkah yang biasanya dilakukan untuk memperoleh data pengindraan jauh adalah menditeksi dan menganalisis obyek pada citra sehingga dapat bermanfaat bagi berbagai citra.

Data hasil perekaman belum menjadi suatu informasi yang bermanfaat, data tersebut dapat menjadi informasi yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan bermanfaat bila data tersebut dianalisis/diinterpretasi. Pengenalan obyek merupakan bagian penting dalam interpretasi citra. Prinsip pengenalan obyek pada citra didasarkan pada penyelidikan karakteristik obyek yang terdapat pada citra. Artinya keakuratan suatu informasi tergantung pada interpreter, karena itu interpreter harus memiliki wawasan luas mengenai sifat dan ciri-ciri objek yang ada dipermukaan bumi, selain memahami sifat dan ciri-ciri tenaga yang digunakan dalam perekaman.2. (Minat 1) Bagaimana teknik mengantisipasi pengaruh radiasi matahari untuk mendapatkan data penginderaan jauh yang baik!Data penginderaan jauh yang baik diperlukan untuk analisis dan hasil yang baik dengan akurasi perekaman yang tinggi. Dalam mendapatkan data ini maka diperlukan waktu perekaman data teknologi yang tepat untuk dapat mengurangi efek dari radiasi matahari. Pada umumnya radiasi geolmbang elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari akan mengalami gangguan yang disebabkan oleh jendela atmosfer seperti, transmitance, absorption, reflectance, dan refraction. untuk penginderaan jauh yang memanfaatkan energi matahari sebagai sumber utama maka, sebaiknya data penginderaan jauh sebaiknya diambil pada saat sinar matahari maksimal atau pada siang hari dengan kondisi cuaca yang baik. Sehingga tidak ada gangguan-gangguan yang disebabkan oleh awan atau hal-hal lainnya. Pengambilan data penginderaan jauh paling baik dilakukan antara jam 8 10 pagi dikarenakan pada jam tersebut gangguan awan dapat dihindari sehingga energi matahari sebagai sumber utama dapat sampai ke objek dipermukaan bumi.3. (Minat 1, 2, 3) Jelaskan mengenai kondisi atmosfer (kadar air, gas permanen, inti kondensasi, dan lain sebagainya) dalam mengurangi radiasi matahari!Answer: Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari yang sampai pada permukaan bumi, pada peranan atmosfer yang ini adalah berkaitan dengan lapisan atmosfer yang ke-dua dari yang terbawah/terdekat jaraknya dari bumi yaitu lapisan Stratosfer. Ketinggian lapisan stratosfer berkisar antara 1550 km. Lapisan Stratosfer bawah yang disebut isothermia berketinggian antara 1120 km. Pada lapisan isothermia ini, terkandung bulir-bulir sulfat yang memiliki kegunaan sebagai pembentuk hujan. Lapisan stratosfer tengah yang disebut daerah inversi memiliki ketinggian antara 2135 km. Pada daerah inversi. Suhu akan makin tinggi seiring meningkatnya ketinggian. Lapisan Stratosfer paling atas atau stratopause berketinggian antara 36 50 km. Lapisan stratosfer paling atas merupakan daerah inversi yang kuat. Pada lapisan stratosfer paling atas, terdapat kandungan ozon (O3) yang berfungsi menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet dari matahari sehingga mampu menjaga makhluk hidup yang ada di bumi. Pada lapisan ini gejala-gejala cuaca sudah tidak dijumpai lagi, sehingga keadaan udara relatif tenang.

Radiasi matahari sendiri adalah sinar yang dipancarkan dari matahari kepermukaan bumi, yang disebabkan oleh adanya emisi bumi dan gas pijar panas matahari. Radiasi dan sinar matahari dipengaruhi oleh berbagai hal sehingga pancarannya yang sampai dipermukaan bumi sangat bervariasi. Penyebabnya adalah kedudukan matahari yang berubah-ubah, revolusi bumi, dan lain sebagainya. Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer tersebut, karbon dioksida dan uap air terkandung dalam konsentrasi yang bervariasi dari tempat ke tempat, serta dari waktu ke waktu untuk uap air.

Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat penting. Apabila tidak ada lapian atmosfer, suhu permukaan bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi akan sangat tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham hidup, termasuk manusia. Walaupun cuaca cerah dan sinar matahari tersedia banyak, besarnya radiasi tiap harinya selalu berubah-ubah.5