Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have...

20
i PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI PESERTA DIDIK DENGAN MEMANFAATKAN GESCHOOL PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS IX E SEMESTER I DI SMP N 1 SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015 Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Gadis Pertiwi (702010078) Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si., M.Pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2015

Transcript of Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have...

Page 1: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

i

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT

HAVE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI PESERTA DIDIK

DENGAN MEMANFAATKAN GESCHOOL PADA MATA PELAJARAN

TIK KELAS IX E SEMESTER I DI SMP N 1 SALATIGA TAHUN

AJARAN 2014/2015

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Gadis Pertiwi (702010078)

Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si., M.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2015

Page 2: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

ii

Page 3: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

iii

Page 4: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

iv

Page 5: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

v

Page 6: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

1

PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE QUESTION

STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI

PESERTA DIDIK DENGAN MEMANFAATKAN GESCHOOL

PADA MATA PELAJARAN TIK

(Studi Kasus SMP N 1 Salatiga Kelas IX E Tahun Ajaran

2014/2015) 1)

Gadis Pertiwi, 2)

Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si., M.Pd.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1) [email protected], 2)

[email protected]

Abstract Research in SMP N 1 Salatiga deal with a problem of the lack of student’s

participation during the learning in the classroom. Cooperative learning type

“question student have” applied to increase the participation of learners. Utilizing

GeSchool as a medium of learning outside of instructional hours. Research is

classroom action research. Action research consists of four phases: planning,

implementation, observation, and reflection. The results of the study in the first cycle

to the second cycle showed increased participation of learners. Results response has

been from learners through questionnaires showed 88.89% agreed with the

implementation of cooperative type “question student have”.

Keyword: participation, question student have, geschool

Abstrak

Penelitian di SMP N 1 Salatiga membahas permasalahan yang terjadi, yaitu

minimnya partisipasi peserta didik saat pembelajaran di kelas. Metode pembelajaran

kooperatif tipe question student have diterapkan untuk meningkatkan partisipasi

peserta didik. Memanfaatkan GeSchool sebagai media pembelajaran di luar jam

pembelajaran. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan , dan refleksi. Hasil penelitian pada siklus I ke siklus II menunjukkan

partisipasi peserta didik meningkat. Hasil tangggapan dari peserta didik melalui

angket menunjukan 88,89% setuju dengan diterapkannya pendekatan kooperatif tipe

question student have.

Kata kunci : partsipasi, question student have, geschool

1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika

dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 7: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

2

1. Pendahuluan

Pengaruh era digital dan peran TIK dalam pendidikan sangat dominan.

Sebagian para guru setuju atas kehadiran TIK dalam pendidikan kita, karena TIK

merupakan alat pendukung pembelajaran dan sekaligus sebagai sumber belajar

yang dapat diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Berbagai metode rancangan

pembelajaran telah dikembangkan sekaligus model-model pembelajarannya. [1]

Telah dipublikasikan berbagai rancangan pembelajaran mulai dari

rancangan yang disusun secara sederhana hingga bentuk rancangan yang sangat

kompleks. Berbagai jenis-jenis metode itu seharusnya memberi pilihan bagi para

pengguna dalam pelajaran, pedagogi dan teknologi yang tersedia sangat

diperlukan bagi guru. Praktiknya, guru lebih memilih metode yang paling

sederhana. Misalnya, metode ceramah yang didasarkan berdasarkan topik

pelajaran. Hal ini dilakukan dengan ketersediaan TIK di pelajaran. Faktanya,

eksplorasi guru dalam memilih metode pembelajaran masih sangat terbatas akibat

kurangnya pengetahuan dan pemahaman metode pembelajaran berbasis TIK [1]

Metode pembelajaran berbasis TIK yang selama ini dominan diterapkan di

sekolah adalah metode ceramah. Apabila guru masih menggunakan metode

ceramah yang kurang bervariasi, peserta didik cenderung bosan dan jenuh,

sehingga hasil belajar peserta didik kurang optimal [2]. Guru sebaiknya

menggunakan pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi, berjalan

dengan lancar dan tercapai tujuannya, Pembelajaran yang digunakan adalah

pembelajaran kooperatif. Tujuan dalam penerapan pembelajaran kooperatif adalah

supaya peserta didik termotivasi untuk belajar, saling membantu satu sama lain,

dan prestasi belajar mereka juga semakin meningkat. Selain itu, melihat dari

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan relasi antar peserta didik yang

memiliki latar belakang ras, kelompok etnik, dan kemampuan akademik yang

berbeda-beda, serta mampu meningkatkan produktivitas mereka dalam

memecahkan masalah [2].

Menurut observasi yang telah dilakukan pada pembelajaran TIK di SMP N

1 Salatiga menunjukkan adanya permasalahan partisipasi peserta didik kurang

dalam pembelajaran. Keterbatasan sarana laboratorium dengan internet yang

kurang lancar dan menghambat proses pembelajaran, mengakibatkan peserta didik

kurang dalam memahami pembelajaran.

Diperlukan satu strategi yang aktif dan kreatif, sehingga tujuan

pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai, strategi yang digunakan adalah

question student have. Strategi question student have ini digunakan untuk

mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa sebagai dasar untuk

mengembangkan potensi yang mereka miliki. Metode ini menggunakan sebuah

teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik

digunakan pada peserta didik yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan,

keinginan dan harapan-harapannya melalui tulisan [3]. Kelemahan dari strategi

question student have tidak semua peserta didik dapat menuangkan pertanyaan,

karena kemampuan peserta didik berbeda-beda. Kelebihan dari strategi ini dapat

merangsang peserta didik mengembangkan daya pikir dan ingatannya terhadap

Page 8: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

3

pelajaran. Peserta didik berani memberikan pertanyaan atau pendapatnya. [4]

Manfaat dari strategi ini melatih peserta didik agar memiliki kemampuan dan

ketrampilan bertanya [5]

Mengatasi pada jam pembelajaran yang kurang, dimanfaatkan media

GeSchool. Media ini juga mendukung untuk belajar dan pembelajaran. Geschool

digunakan untuk pemberian evaluasi soal. Peserta didik menjawab pertanyaan-

pertanyaan dengan akun Geschool masing-masing. Tampilan Geschool hampir

sama dengan tampilan Facebook dan Twitter, sehingga memudahkan peserta didik

untuk mengoperasikannya. Peserta didik yang tidak mengerjakan soal akan

terlihat oleh guru dan teman yang lain. Blog pada GeSchool digunakan guru untuk

meng-upload materi [6].

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian berjudul yang dilakukan oleh Noviansa, Opi. Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have pada Konsep Ekosistem Di

Kelas VII SMP N 5 Tasikmalaya. Berdasarkan hasil pengamatan langsung

ditinjau dari penerapan kooperatif tipe question student have. Peserta didik lebih

cepat memahami materi yang dibahas. Peserta didik dapat menerangkan sendiri

apa yang dipelajari, sehingga hasil belajar peserta didik meningkat. Peningkatan

ini terjadi disebabkan oleh minat dan antusias peserta didik ketika mengikuti

pembelajaran. Strategi question student have tampak lebih aktif dibandingkan

dengan metode pembelajaran langsung. Strategi pembelajaran question student

have menjadikan peserta didik lebih aktif, kreatif dan mandiri sehingga hasil

pembelajarannya lebih baik [7].

Almeng, Kesma (2010) dengan judul Pengaruh Strategi Question Student

Have Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas VII di

SMP N 1 Bayang Kab. Pesisir Selatan. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi

QSH dan motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar ekonomi

siswa [8].

Penelitian yang dilakukan ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Penelitian ini mengkombinasikan dengan menerapkan strategi pembelajaran

kooperatif tipe question student have untuk meningkatkan partisipasi peserta didik

dengan memanfaatkan GeSchool sebagai media pembelajaran yang digunakan

diluar jam pembelajaran sekolah.

Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran ketika

peserta didik bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam

belajar. Pembelajaran kooperatif umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari

4 peserta didik dengan kemampuan yang berbeda. Pembelajaran kooperatif

biasanya menempatkan peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil selama

beberapa pertemuan ke depan [2]

Keunggulan yang diperoleh dalam pembelajaran kooperatif adalah 1)

saling ketergantungan yang positif, 2) adanya pengakuan dalam merespon

perbedaan individu, 3) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas,

4) suasana kelas yang rileks dan menyenangkan, 5) terjalin hubungan yang hangat

Page 9: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

4

dan bersahabat antara siswa dengan guru, dan 6) memiliki banyak kesempatan

untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan [9].

Kelemahan metode pembelajaran kooperatif antara lain 1) selain harus

mempersiapkan pembelajaran secara matang, guru perlu menyediakan tenaga,

pemikiran, dan waktu yang lebih, 2) dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan

biaya yang cukup memadai agar proses pembelajaran lancar, 3) selama kegiatan

diskusi kelompok, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas

meluas yang mengakibatkan ketidaksesuaian waktu yang telah ditentukan, dan 4)

terkadang presentasi didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain

menjadi pasif [9].

Peserta didik dapat berpartisipasi saat pelajaran TIK berlangsung.

Penggunaan strategi untuk meningkatkan partisipasi peserta didik supaya tujuan

pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Strategi yang digunakan adalah

question student have. Question student have dikembangkan untuk melatih peserta

didik agar memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya. Pembelajaran dengan

metode ini diawali dengan membagi kelas menjadi empat kelompok. Jumlah

kelompok sebaiknya disesuaikan dengan jumlah peserta didik [7]. Question

student have adalah pertanyaan yang dimiliki peserta didik. Strategi ini dapat

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami topik yang

sudah dipelajari [10].

Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan.

Pertanyaan ditulis pada kertas kemudian digeser searah jarum jam untuk

dikomentari temannya. Apakah pertanyaan tersebut layak didiskusikan. Strategi

ini juga mendorong semua peserta didik, khususnya peserta didik yang pasif

dalam pembelajaran untuk menuangkan pertanyaan. Langkah-langkah

pembelajaran question student have adalah [11]:

1. Guru menentukan topik yang sudah dipelajari.

2. Setiap peserta didik diminta untuk menuliskan 1 pertanyaan di

kertas dari topik yang sudah dipelajari.

3. Pastikan tulisan peserta didik bisa dibaca oleh teman-temannya.

4. Geser pertanyaan tersebut ke teman sampingnya searah jarum jam.

5. Minta temannya membaca pertanyaannya, kalau pertanyaan itu

layak ditanyakan maka centanglah (checklis).

6. Lakukan hal serupa sehingga pertanyaan tersebut kembali ke

pemiliknya.

7. Minta peserta didik yang mendapat checklis terbanyak pada

pertanyaannya untuk membaca pertanyaannya.

8. Diskusikan bersama tentang pertanyaan yang mendapat centang

terbanyak.

9. Guru mengklarifikasikan hasil diskusi.

Strategi question student have tidak membuat peserta didik takut

mengungkapkan pertanyaan dan pendapat karena mereka dituntut berpartisipasi

melalui tulisan. Question Student have merupakan cara yang mudah dilakukan

untuk mengetahui kebutuhan dan harapan peserta didik. Guru dapat memenuhi

kebutuhan peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik tercapai [11]

Page 10: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

5

Partisipasi peserta didik mulai muncul dengan menggunakan metode

pembelajaran koopertaif tipe question student have. Kata partisipasi berasal dari

bahasa Inggris yaitu participation yang berarti pengambilan bagian atau

pengikutsertaan. Kata partisipasi mempunyai pengertian yang luas. Partisipasi

adalah penyertaan mental dan emosi seseorang dalam situasi kelompok.

Mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka,

tercapainya tujuan-tujuan dan bersama bertanggung jawab terhadap tujuan

tersebut [12]. Keith Davis menyatakan partisipasi dimaksudkan sebagai

keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut

bertanggung jawab di dalamnya. Pikiran utama pada definisi di atas adalah

keterlibatan mental dan emosional individu [12] .

Geschool adalah website jejaring sosial yang berbasis edukasi. Geschool

menyediakan fitur pertemanan dengan menggabungkan kemampuan berbagai

jejaring sosial lainnya sehingga layak untuk menjadi media sosial baik pelajar,

guru, alumni, orang tua dan masyarakat umum. Keutamaannya adalah tersedianya

pembelajaran online yang lengkap dan gratis (Gebook, Getop, Getrol dan Getube)

yang dapat diakses oleh pengguna kapan saja dimana saja seiring aktivitas

sosialnya. Geschool juga membangun komunitas sekolah baik dalam lingkup

akademis maupun interaksi sosialnya. Geschool siap menjadi jejaring sosial yang

digunakan seluruh lapisan masyarakat, dan menjadi one stop studying website for

Indonesians students. Penggunaan GeSchool dapat membantu pengajar saat

pembelajaran berlangsung kurang maksimal, hambatannya karena waktu yang

kurang atau sarana sekolah yang kurang mendukung. Partisipasi peserta juga akan

nampak saat diberikan tugas atau pemberian materi dengan memanfaatkan

GeSchool, guru dapat melihat aktifitas peserta didik yang dilakukan pada

GeSchool [6].

Konsep dan indikator partisipasi pada penelitian ini mengamati: 1)

indikator aktivitas peserta didik dalam diskusi meliputi, saling membantu teman

kelompok, memecahkan masalah pada kelompok bersama, melakukan perintah

dari guru. 2) indikator kemampuan peserta didik mengemukakan pendapat

meliputi, teman kelompok dapat memberikan pendapat dengan lancar. 3)

indikator urutan pikiran peserta didik meliputi, dapat menyampaikan pendapat

secara runtun mengenai materi yang dibahas. 4) indikator kemampuan peserta

didik membantah pendapat orang lain meliputi, tepat dalam menyampaikan

pendapat. 5) indikator kemampuan peserta didik mendukung pendapat orang lain

meliputi, dapat menyempurnakan pendapat orang lain hingga teman yang lain

mampu memahami pendapat temannya. 6) indikator kemampuan menarik

kesimpulan meliputi, mampu memberikan kesimpulan dari materi yang telah

dibahas. 7) indikator sikap terhadap pendapat orang lain meliputi, mampu

menghargai pendapat teman yang lain tidak melihat dari kemampuan yang

dimiliki temannya [13]

Page 11: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

6

3. Metode Penelitian

Gambar 3.1 Desain penelitian tindakan [14]

Gambar 3.1 adalah desain penelitian tindakan kelas. Peneliatan tindakan

kelas terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan

(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Siklus I, yang pertama

perencanaan meliputi: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sesuai dengan materi yang akan dilakukan tindakan, menyiapkan semua

kelengkapan yang akan dibutuhkan dalam pembelajaran, merancang lembar

pengamatan, merencanakan skenario pembelajaran dengan penerapan metode

kooperatif tipe question student have. Tindakan berupa guru melakukan

pembelajaran dengan mengacu kepada skenario dan RPP yang telah disusun,

guru menerapkan metode kooperatif tipe question student dan pelaksanaan

melibatkan peserta didik dan guru. Ketiga, pengamatan yang dilakukan

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observer mengamati aktivitas dari

peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung melalui lembar

pengamatan yang telah disusun serta guru melakukan evaluasi dengan

memberikan post test atau menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran. Keempat,

refleksi yaitu hasil observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan

dijadikan bahan analisis (refleksi) untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar

peserta didik, sehingga berdampak pada peningkatan hasil partisipasi peserta

didik. Penelitian ini guru melakukan refleksi untuk mengetahui apakah yang

terjadi sesuai dengan rancangan skenario, apakah tidak terjadi penyimpangan

atau kesalahan prosedur dan apakah prosesnya sesuai dengan yang diharapkan.

Hasil refleksi ini selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam menentukan siklus

berikutnya.

Siklus II, Hasil refleksi pada siklus pertama sangat menentukan

perencanaan tindakan pada siklus kedua. Jika sudah terjadi peningkatan sesuai

dengan ketercapaian indikator keberhasilan, siklus kedua hanya sebagai

pemantapan dari siklus pertama. Namun, jika peningkatan belum sesuai dengan

indikator keberhasilan, maka siklus kedua tahap kerjanya seperti siklus pertama.

Siklus ini juga dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada

siklus pertama. Siklus ini berakhir apabila pada tahap kedua kriteria yang

dimunculkan sudah terpenuhi, namun apabila pada siklus kedua kriteria yang

diajukan belum terpenuhi maka siklus dilanjutkan pada siklus ketiga.

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan

Page 12: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

7

Tabel 3.1 Langkah-langkah penelitian siklus 1

Langkah-langkah

penelitian

Guru Peserta Didik

Inti

- Eksplorasi

Menerapkan metode kooperatif

Membentuk kelompok dengan

kemampuan yang berbeda

Membagi kelompok menjadi 6

kelompok yang berisikan 4-5

peserta

Mengikuti perintah guru, namun

memilih teman dalam kelompok

Menjelaskan materi Peserta didik menuliskan pertanyaan.

Tidak semua peserta didik

mengerjakannya karena kemampuan

peserta didik berbeda-beda.

Pertanyaan diputar searah dengan

jarum jam dengan diberikan

checklist hingga pertanyaan kembali

ke pemiliknya. Masih terdapat peserta didik kebingungan dengan

penerapan pembelajaran. Belum bisa

menghargai pertenyaan milik teman.

- Elaborasi Mengkonfirmasikan pertanyaan-

pertanyaan, jika soal sama dan

memilah-milah pertanyaan yang

mendapatkan checklist terbanyak

Membagikan lembar pertanyaan

yang mendapat checklist

terbanyak

Berdiskusi dengan kelompok.

Aktivitas kelompok meningkat

setiap pertemuannya.

Membahas bersama tentang

pertanyaan dari kelompok jika

kelompok kesulitan untuk

memecahkannya

Memecahkan masalah yang ada.

Peserta didik yang pandai dapat

membentu peserta didik yang

kurang mampu.

Memberikan tanya jawab tentang

materi

Memberikan pendapat atau jawaban

dari pertanyaan. Setiap kelompok

memberikan pendapatnya. - Konfirmasi Memberikan arahan yang runtun

pada materi

Memberi kesempatan untuk

bertanya

Memberikan pertanyaan tentang

materi

Penutup Menyimpulkan hasil

pembelajaran

Menyimpulkan materi yang telah

dibahas secara akurat.

Memberikan evaluasi Menjawab evaluasi dari guru

Tabel 3.1 kegiatan guru dan peserta didik saat melakukan penelitian

tindakan di kelas. Pemberian perlakuan di siklus I sama di setiap pertemuannya.

Pertemuan pertama dan kedua evaluasi dilakukan dikelas. Evaluasi siklus I ini

yaitu menarik kesimpulan tentang materi yang telah dibahas, pemberian satu atau

dua pertanyaan kepada peserta didik yang kemudian diberikan penghargaan oleh

guru. Mengenalkan media GeSchool pada peserta didik supaya membuat akun.

Page 13: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

8

Tabel 3.2 Langkah-langkah penelitian siklus 2

Langkah-langkah

penelitian

Guru Peserta Didik

Inti

- Eksplorasi

Menerapkan metode kooperatif

Membentuk kelompok dengan

kemampuan yang berbeda

Membagi kelompok menjadi 6

kelompok yang berisikan 4-5 peserta

Mengikuti perintah guru. Tidak

kebingungan karena sudah

terbiasa dengan penerapan

metode kooperatif tipe question

student have.

Menjelaskan materi Peserta didik menuliskan

pertanyaan. Banyak pertanyaan

yang dituliskan setiap peserta.

Pertanyaan diputar searah dengan

jarum jam dengan diberikan

checklist hingga pertanyaan kembali ke pemiliknya.

Menghargai pertanyaan teman.

Tidak memilih-milih pertanyaan

dari teman.

- Elaborasi Mengkonfirmasikan pertanyaan-

pertanyaan, jika soal sama dan

memilah-milah pertanyaan yang

mendapatkan checklist terbanyak

Membagikan lembar pertanyaan yang

mendapat checklist terbanyak

Berdiskusi dengan kelompok.

Aktivitas kelompok semakin

meningkat keaktifannya.

Membahas bersama tentang

pertanyaan dari kelompok jika

kelompok kesulitan untuk

memecahkannya

Memecahkan masalah yang ada.

Memberikan pendapat yang

logis hingga teman yang lain

memahami apa yang dimaksud.

Memberikan tanya jawab tentang

materi

Memberikan pendapat atau

jawaban dari pertanyaan dengan lancar.

- Konfirmasi Memberikan arahan yang runtun pada

materi

Memberi kesempatan untuk bertanya Memberikan pertanyaan tentang

materi

Penutup Memberikan evaluasi dengan

memanfaatkan media Geshool

Menjawab evaluasi dari guru

menggunakan akun GeSchool

masing-masing

Tabel 3.2 kegiatan guru dan peserta didik saat melakukan penelitian

tindakan di kelas siklus II. Pada pertemuan pertama evaluasi diberikan pertanyaan

yang dijawab menggunakan kertas. Evaluasi pertemuan kedua diberikan soal

dengan memanfaatkan GeSchool. Pemberian soal evaluasi diberikan hanya

beberapa soal. Pemberian soal dari materi pertama hingga akhir diberikan dengan

memanfaatkan GeSchool. Peserta didik menjawab pertanyaan soal menggunakan

akun masing-masing.

Page 14: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

9

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara tanya jawab lisan antara pewawancara dan narasumber. wawancara

yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang

bebas di mana saat penelitian tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara berurutan dan lengkap untuk pengumpulan datanya, pedoman

wawancara yang digunakan hanyalah berupa garis-garis besarnya saja.

Observasi, digunakan untuk memperoleh data mengenai proses belajar dan

pembelajaran berlangsung pada partisipasi peserta didik kelas IX E SMP N 1

Salatiga pada mata pelajaran TIK. Lembar observasi yang dibuat berdasarkan

indikator penilaian yang diamati. Indikator penilaian observasi menggunakan

skala Guttman berupa “ya” atau “tidak”.

Tabel 3.3

Kisi-kisi lembar descriptive graphic rating scale [13]

No Aspek Graphic Rating Scale

Keterangan 1 0 Keterangan

1 Aktivitas peserta

didik dalam diskusi

Aktif Tidak aktif

2 Kemampuan peserta

didik

mengemukakan

pendapat

Lancar Tidak lancar

3 Urutan pikiran peserta didik

Sistematis Kacau

4 Kemampuan peserta

membantah

pendapat orang lain

Tepat Tidak tepat

5 Kemampuan peserta

didik mendukung

pendapat orang lain

Logis Tak jelas

6 Kemampuan

menarik kesimpulan

Akurat Kabur

7 Sikap terhadap

pendapat orang lain

Menghargai Menganggap

enteng

Descriptive graphic rating scale adalah penilaian dengan memberi tanda

tertentu pada suatu kontinum baris [13]. Tabel 3.3 menunjukkan hasil partisipasi

peserta didik dari siklus I dan siklus II. Kriteria aktif pada aspek aktivitas peserta

didik dalam diskusi mampu membatu teman kelompok, bisa memecahkan sebuah

masalah pada kelompok, dan aktif dalam bekerja sama. Aspek kemampuan

peserta didik mengembangkan pendapat kemampuan, peserta didik

menyampaikan pendapatnya dengan lancar. Aspek urutan pikiran peserta didik,

peserta didik menyampaikan pendapatnya beruntun dengan materi yang diberikan.

Aspek kemampuan peserta didik membantah pendapat orang lain, pendapat

peserta didik bisa diterima dengan temannya. Aspek kemampuan peserta didik

mendukung pendapat orang lain, peserta didik dapat menyempurnakan pendapat

orang lain dengan logis. Aspek kemampuan menarik kesimpulan, peserta didik

tepat dengan memberikan pendapatnya tentang materi yang relah dibahas. Aspek

Page 15: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

10

sikap terhadapa pendapat orang lain, peserta didik dapat menghargai pendapat

temannya, walaupun pendapat temannya kurang tepat atau tidak logis.

Angket, dibagikan untuk mengetahui minat atau motivasi peserta didik

terhadap penerapan question student have., efektifitas penerapan question student

have, kendala penerapan question student have di kelas dan juga kekurangan

penerapan question student have menurut peserta didik. Indikator penilaian

menggunakan skala Guttman. Kriteria keterangan pada skala ini, yaitu jika peserta

didik menjawab “ya”= 1, “tidak”=0 [15].

Tabel 3.4 Kisi-kisi angket partisipasi peserta didik terhadap penerapan

metode kooperatif tipe question student have

Indikator Aspek Pertanyaan

Motivasi Rasa senang,

ketertarikan peserta didik

untuk

mendalami

pengetauan

yang diberikan

oleh guru

1. Menurut anda dengan pendekatan kooperatif tipe

question student have membuat anda senang? 2. Apakah anda lebih mudah memahami materi

dengan cara belajar pendekatan kooperatif tipe

question student have?

3. Apakah cara belajar dengan pendekatan

kooperatif tipe question student have merangsang

anda untuk lebih giat belajar?

4. Apakah dengan belajar dengan pendekatan

kooperatif tipe question student have, anda ikut

menjadi aktif?

5. Pembelajaran menggunakan question student have

membantu saya dalam memahami materi

pembelajaran?

6. Pembelajaran menggunakan question student have

membantu saya dalam bertanya tanpa rasa malu?

7. apakah anda senang mengerjakan soal evaluasi

menggunakan geschool?

Efektif dan efisisen

Ketuntasan saat pembelajaran,

dan hasil yang

di dapatkan

oleh peserta

didik, setelah

mengikuti

pembelajaran

8. Apakah belajar berkelompok dengan pendekatan kooperatif tipe question student have perlu

diterapkan pada pembelajaran berikutnya?

9. Apakah penggunaan media GeSchool lebih efektif

untuk mengerjakan soal?

10. Apakah pembelajaran kooperatif memberi beban

berat belajar anda?

Indikator untuk mengetahui kriteria peserta didik terhadap penerapan

question student have. Motivasi belajar peserta didik ditunjukkan dari rasa senang,

ketertarikan peserta didik untuk mendalami pengetahuan yang diberikan oleh guru

yang menunjukkan partisipasi [16]. Indikator motivasi siswa terhadap penerapan

question student have, diukur dengan melihat jawaban butir pertanyaan nomor 1,

2, 3, 4, 5, 6 dan 7. Efektifitas pembelajaran dapat dilihat dari ketercapaian

tujuan pembelajaran dan hasil yang didapat oleh peserta didik setelah mengikuti

proses pembelajaran [17] diukur dengan butir soal 8, 9, dan 10. Kisi- kisi angket

dapat dilihat pada tabel 3.3.

Page 16: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

11

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode

pembelajaran kooperatif tipe question student have dapat meningkatkan

partisipasi peserta didik dalam pembelajaran TIK. Peningkatan partisipasi

peserta didik dapat dilihat melalui observasi dan angket partisipasi peserta

didik. Metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan guru

dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya

pembelajaran. Peran metode pembelajaran adalah sebagai alat untuk

menciptakan proses belajar mengajar. Metode kooperatif tipe question student

have merupakan bentuk pembelajaran untuk menuntut peserta didik dalam

bertanya serta belajar mandiri dengan kelompok dalam memecahkan masalah.

Metode kooperatif tipe question student have menyajikan keakraban dalam

kelompok. Metode ini berpengaruh positif karena membuat peserta didik yang

tidak aktif menjadi aktif. Menuntut peserta didik untuk lebih aktif, membuat

peserta didik berani mengungkapkan pertanyaan atau pendapat. Pertanyaan

yang diungkapkan oleh peserta didik dinilai oleh teman-temannya dengan

memberikan checklist pada pertanyaan. Pertanyaan yang mendapatkan

checklist terbanyak akan di diskusikan oleh kelompok.

Pada siklus I saat menggunakan metode koopertif tipe question student

have. Partisipasi peserta didik kurang, karena masih banyak yang tidak

memperhatikan. Sudah menunjukkan peningkatan karena peserta didik

mampu melakukan yang diperintahkan oleh guru. Meskipun masih ada yang

kurang displin dan kurang memperhatikan ketika sedang membuat pertanyaan.

Pertama kali diterapkannya metode question student have banyak peserta

didik yang kebingungan dengan cara pembelajarannya. Pemberian treatment

ini disetiap pertemuan akan membuat peserta didik terbiasa. Peserta didik

belum menghargai pendapat dari temannya. Memberikan checklist pada

pertanyaan masih memilih-milih teman. Keaktifan dalam kelompok masih

kurang, terdapat peserta yang menyendiri karena tidak cocok dengan anggota.

Pemberian evaluasi pada siklus I dilakukan di dalam kelas. Kemampuan

peserta didik dalam menarik kesimpulan masih belum akurat. Pengenalan

media GeSchool sudah diberikan kepada peserta didik, namun hanya

digunakan untuk meng-upload materi. Antusias peserta didik untuk membuat

akun belum ada, terdapat beberapa peserta didik.

Pada siklus II sudah menunjukkan lebih meningkatnya antusias untuk

belajar. Peserta didik sudah terbiasa dengan penerapan metode kooperatif tipe

question student have. Pada pertemuan pertama di siklus ini masih ada

beberapa peserta didik yang kurang berpartispasi, dikarenakan kemampuan

peserta didik kurang. Anggota kelompok membantu anggota yang lain yang

kurang mampu. Pada siklus ini peserta didik banyak yang aktif dengan

pemberian pertanyaan serta pendapat pada kelompok. Menghargai pendapat

teman-temannya, walaupun pendapat temannya kurang tepat atau tidak logis.

Evaluasi pada siklus II diberikan dengan memanfaatkan media GeSchool

dengan memberikan soal evaluasi dan soal latihan.

Page 17: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

12

Penerapan metode ini menunjukkan hasil yang signifikan karena peserta

didik bisa lebih cepat memahami materi yang dibahas. Peserta didik bisa

menerangkan materi yang dipelajari. Partisipasi peserta didik meningkat

dengan diterapkannya metode kooperatif tipe question student have. Peserta

didik berani memberikan pertanyaan di selembar kertas yang di instruksikan

oleh guru. Pemberikan pendapat saat berdiskusi kelompok. Hal ini terjadi

karena metode ini dikembangkan untuk melatih peserta didik agar memiliki

kemampuan dan ketrampilan bertanya. Peserta didik secara langsung dapat

mempraktikkan dan akhirnya peserta didik lebih aktif dalam proses

pembelajaran. Peserta didik dalam kelompok juga dapat membantu teman

yang kurang berpartisipasi. Pemberian pertanyaan dapat dibantu oleh teman-

teman kelompok. Pembahasan tersebut dapat di simpulkan bahwa metode

kooperatif tipe question student have tampak lebih aktif karena pembelajaran

menggunakan strategi question student have menjadikan peserta didik aktif,

mandiri sehingga pembelajaran lebih baik. Pemanfaatan media GeSchool juga

membantu guru serta peserta didik dalam mengatasi kurangnya jam

pembelajaran.

Gambar 4.1 Peserta didik yang mengerjakan soal

Gambar 4.1 adalah tahapan pemberian evaluasi soal pada kurangnya jam

pembelajaran menggunakan media geschool. Soal diberikan peserta didik

berupa pilihan ganda dan essay. Soal diisi diluar jam pembelajaran

berlangsung. Peserta didik yang tidak mengerjakan bisa dilihat oleh guru dan

peserta didik.

Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I dan siklus II terdapat

peningkatan. Peningkatan partisipasi peserta didik dilihat dari hasil observasi.

Rata-rata presentase observasi partisipasi peserta didik meningkat sebesar

25,93% dari 20,37% di siklus I menjadi 46,30% di siklus II dilihat dari aspek

urutan pikiran peserta didik. Aspek ini meningkat tidak terlalu signifikan

karena peserta didik memahami materi yang diberikan guru namun peserta

didik tidak dapat runtun untuk menjelaskannya. Sedangkan peningkatan

secara signifikan sebesar 55,56% dari 24,07% dari siklus I menjadi 79,63% di

siklus II, dilihat dari aspek aktivitas peserta didik dalam berdiskusi.

Peningkatan peserta didik dalam keaktifan berdiskusi meningkat disetiap

pertemuan.

Page 18: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

13

Tabel 4.1 hasil observasi partisipasi peserta didik siklus I dan II

No Aspek Presentase (%)

Siklus I Siklus II

1 Aktivitas peserta

didik dalam diskusi

24,07 79,63

2 Kemampuan peserta

didik mengemukakan

pendapat

7,41 35,19

3 Urutan pikiran

peserta didik

20,37 46,30

4 Kemampuan peserta

membantah pendapat orang lain

12,96 46,30

5 Kemampuan peserta

didik mendukung

pendapat orang lain

22,3 57,41

6 Kemampuan

menarik kesimpulan

16,67 44,5

7 Sikap terhadap

pendapat orang lain

27,78 55,56

Tabel 4.1 menunjukkan data yang diperoleh berdasarkan pengamatan

dalam penelitian di SMP N 1 Salatiga meliputi partisipasi peserta didik.

Diketahui partisipasi peserta didik dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan

disetiap aspeknya. Hasil presentase dari tabel 4.1 menjawab “ya” disetiap

aspeknya. Aspek no.1 menunjukkan peningkatan yang signifikan hingga

55,56%, karena dalam aktivitas berdiskusi peserta didik aktif dalam bekerja

sama, dalam kelompok saling membantu satu dengan yang lain, memecahkan

masalah pada kelompok tersebut. Aspek nomer 2, kemampuan peserta didik

dalam penyampaian pendapatanya sudah lancar, hingga mengalami

peningkatan dengan presentase 27.78%. Partispasi peserta didik pada aspek

nomer 3 mengalami peningkatan yang lebih rendah daripada aspek yang lain

25,93%, karena dalam menyampaikan pendapat tidak sistematis dengan materi

yang disampaikan. Peserta didik memahami materi namun dalam

penyampaiannya masih terdapat materi yang terbolak-balik. Kemampuan

peserta didik dalam membantah pendapat orang lain pada aspek nomer 4,

diketahui bahwa peserta didik tepat dengan menyampaian opininya sendiri

dengan presentase 33.34%. Aspek nomer 5 peserta didik dapat menguatkan dan

Page 19: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

14

menyempurnakan pendapat orang lain dengan hasil presentase 35,11%. Aspek

nomer 6, peserta didik dapat mennyimpulkan materi yang telah dibahas

bersama-sama peningkatan ini naik signifikan sebesar 27,82%. Aspek no 7

juga mengalami peningkatan yang signifikan presentase yang didapatkan

27.78%, sikap peserta didik dalam menghargai pendapat orang lain tidak

melihat dari siapa yang berpendapat.

Tabel 4.2 Rekap Tanggapan Angket Siswa

Dan Presentase Angket Peserta Didik

Indikator Aspek Presentase (%)

Motivasi

Rasa senang

85,18 % Ketertarikan dari treatment yang

diberikan oleh guru

Efektif dan efisien

Ketercapaian tujuan pembelajaran

76,54 % Hasil peserta didik setelah diterapkan

treatment

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa peserta didik lebih banyak

setuju jika penerapan kooperatif tipe question student have diterapkan dikelas.

Presentase dari indikator motivasi mendapatkan 85,18 % dari total jumlah

peserta didik yang menjawab “ya” dari butir soal 1-7. Presentase indikator

efektif dan efisien sejumlah 76,54 % dari total peserta didik yang menjawab

“ya”. Dilihat dari butir soal 8-10.

5. Simpulan Dan Saran

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada penelitian ini.

Diterapkannya metode kooperatif tipe question student have. Disimpulkan bahwa

metode pembelajaran kooperatif tipe question student have dapat meningkatkan

partisipasi. Pengaruh positif terhadap partisipasi peserta didik dibuktikan pada

peningkatan partisipasi dapat dilihat pada presentase siklus I dan siklus II.

Pembelajaran terjalin antar kerjasama dan saling membantu pada setiap anggota

kelompok. Penggunaan strategi question student have ini membuat peserta didik

tidak merasa malu untuk bertanya serta peserta didik berani untuk menuangkan

pendapatnya. Pemanfaatan teknologi yang ada, dengan media GeSchool untuk

mengatasi jam pembelajaran yang kurang. Adanya media ini peserta didik

terbantu dalam evaluasi soal saat jam pembelajaran kurang. Peserta didik dapat

mengerjakan soal evaluasi pada jam diluar sekolah.

Saran yang dapat disampaikan bagi guru mata pelajaran TIK, metode

pembelajaran kooperatif tipe question student have bisa dijadikan alternatif dalam

pembelajaran TIK khususnya pada materi yang banyak di kelas serta teoritis

seperti materi perangkat keras akses internet dan intranet. Bagi penelitian

selanjutnya, penelitian ini bisa dikembangkan lagi karena penelitian ini hanya

mengukur partisipasi saja sehingga perlu dilakukan penelitian yang dapat

mengukur aspek penilaian pembelajaran lain. Bagi pihak sekolah memberi

masukan kepada guru untuk lebih mengupayakan lagi peningkatan partisipasi

Page 20: Penerapan Metode Kooperatif Tipe Question Student Have ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13850/2/T1_702010078_Full... · question student have. menjadikan peserta didik lebih

15

peserta didik dalam pembelajaran TIK melalui penerapan metode pembelajaran

kooperatif

6. Daftar Pustaka

[1] Sutrisno (2012). Kreatif mengembangkan aktivitas pembelajaran

berbasis TIK, Jakarta: Referensi

[2] Huda, Miftahul. (2013). Coopertive learning metode, teknik,

struktur dan model penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[3] Zainab, N. 2009. Active Learning. [diunduh tanggal

5 februari 2009]

[4] Djawarah & Zaini. 2010. Strategi belajara Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta

[5] Suprijono, Agus (2013). Cooperative learning teori dan aplikasi

paikem, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[6] www.geschool.net

[7] Noviansa, Opi (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Question Student Have (Qsh) Pada Konsep Ekosistem.

Diambil 1 Desember 2013, dari jurnal.unsil.ac.id

[8] Almeng, Kesma (2010). Pengaruh Strategi Question Student Have

Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa

Kelas VII Di SMP N 1 Bayang. Kab Pesisir Selatan, dari

jurnal.unsil.ac.id

[9] Isjoni. 2013. Cooperatif Learning Efektifitas Pembelajaran

Berkelompok. Bandung:Alfabeta

[10] Hisyam Zaini. (2002). Desain Pembelajaran di Perguruan

Tinggi. Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga

[11] Arifin, Zaenal & Setiyawan, Adhi. 2012. Pengembangan

Pembelajaran Aktif dengan ICT. Yogyakarta: Skripta Media

Creative.

[12] Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:

Rineka Cipta Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan

Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press

[13] Prof.Dr. S eko Putro Widoyoko, M.Pd. 2013. Evaluasi program

pembelajaran (panduan praktis bagi pendidik dan calon pendidik).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[14] Daryanto. 2011. Penelitian tindakan kelas dan penelitian tindakan

sekolah. Yogyakarta: Gava Media

[15] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Alfabeta

[16] Kuadrat, M dan Uno, H. B. 2009. Mengelola Kecerdasan

Dalam Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis

Kecerdasan. Jakarta: Bumi Aksara.

[17] Asmani, J. M. 2011. Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran

Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.