EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB...

73
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019) (Skripsi) Oleh JAMAL LUDINSYAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2019

Transcript of EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION,

READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DITINJAU DARI

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

(Studi pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Bandarlampung Semester Genap

Tahun Pelajaran 2018/2019)

(Skripsi)

Oleh

JAMAL LUDINSYAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2019

Page 2: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION,

READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DITINJAU DARI

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

(Studi pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Bandarlampung Semester Genap

Tahun Pelajaran 2018/2019)

Oleh

Jamal Ludinsyah

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas metode pembelajaran Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) ditinjau dari pemahaman konsep

matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP

Negeri 20 Bandarlampung semester genap tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak

346 siswa yang terdistribusi ke dalam sebelas kelas. Dari sebelas kelas tersebut

diambil satu kelas secara acak sebagai sampel penelitian. Penelitian ini

menggunakan one-group pretest-posttest design. Data penelitian diperoleh melalui

tes berbentuk uraian pada materi Segiempat dan Segitiga. Analisis data penelitian

ini menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman

konsep matematis siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode PQ4R

lebih tinggi dibandingkan pemahaman konsep matematis siswa sebelum

mengikuti pembelajaran dengan metode PQ4R namun persentase siswa yang

memiliki pemahaman konsep terkategori baik tidak lebih dari 60% dari

banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran metode PQ4R. Dengan demikian,

metode PQ4R tidak efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa.

Kata kunci: efektivitas, pemahaman konsep matematis, PQ4R

Page 3: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION,

READ, REFLECT, RECITE, REVIEW DITINJAU DARI

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

(Studi pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Bandarlampung Semester Genap

Tahun Pelajaran 2018/2019)

Oleh

Jamal Ludinsyah

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2019

Page 4: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,
Page 5: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,
Page 6: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,
Page 7: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi Udik, Kecamatan Kotabumi Kota, Kabupaten

Lampung Utara, Lampung pada 03 Januari 1997. Penulis merupakan anak ketiga

dari pasangan Bapak Baheramsyah dan Ibu Kamsiah.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Kotabumi

Tengah pada tahun 2008, pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 2

Kotabumi pada tahun 2011, dan pendidikan sekolah menengah atas di SMA

Negeri 4 Kotabumi pada tahun 2014. Penulis melanjutkan pendidikan di

Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebagai mahasiswa bidikmisi pada Program

Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT)

pada tahun 2017 di Desa Bandar Dalam, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten

Way Kanan, Lampung dan menjalani Praktik Profesi Keguruan (PPK) di SMA

Negeri 1 Negeri Agung, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam beberapa organisasi internal

kampus. Pada tahun 2014, penulis aktif menjadi Ketua Angkatan Pendidikan

Matematika, Generasi Muda Divisi Pembinaan Medfu, Eksakta Muda Divisi

Page 8: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

Kaderisasi Himasakta Kabinet HeBat, Generasi Muda BSO BBQ Forum

Pembinaan dan Pengkajian Islam (FPPI), Brigade Muda Dinas Pendidikan BEM

FKIP, Kepala Keluarga Muda Fakultas (KKMF) KMB Birohmah, dan Ketua

Forkom Bidikmisi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP. Pada tahun 2015, penulis

aktif menjadi Kepala Divisi Kerohanian Kabinet SIAP Berkarya, Panitia khusus

(PanSus) Pemilihan Raya Ke-XVI Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

anggota Divisi Dana dan Usaha FPPI, dan Anggota Departemen Kajian Islam

Ilmiah (KII) Birohmah. Pada tahun 2016, penulis aktif menjadi Ketua Umum

Himasakta Kabinet Amanah. Pada tahun 2017, penulis aktif menjadi Wakil

Gubernur Mahasiswa BEM FKIP Kabinet Kebanggaan Bersama. Pada tahun

2018, penulis aktif menjadi Wakil Presiden Mahasiswa BEM U KBM Unila

Kabinet Sinergis dalam Gerak.

Page 9: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

MOTTO

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya

Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”

(QS. Muhammad : 7)

Berjuang Hingga Akhir dengan Pilar Sabar dan Sholat

(Jamal Ludinsyah)

Page 10: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

PERSEMBAHAN

Segala Puji Bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha Sempurna.

Shalawat serta Salam Selalu Tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Ku persembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta, kasih sayang,

dan terima kasihku kepada:

Bapak (Baheramsyah) dan Ibu (Kamsiah) tercinta, yang selalu memberikan

semangat, dukungan dan mendoakan setiap waktu sehingga putramu ini yakin

bahwa Allah selalu memberikan apa yang hamba-Nya butuhkan dan selalu

memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.

Abangku (Ari Firman Syah), Ayukku (Dina Septiana) dan Adikku (Zulviana)

serta seluruh keluarga besar yang terus memberikan dukungan, doa, dan semangat

kepadaku.

Para pendidik yang telah mengajar dan mendidik dengan penuh kesabaran dan

ketulusan.

Semua sahabat terbaikku yang begitu tulus menyayangiku dengan segala

kekuranganku, kalian telah memberi warna di kehidupanku dan dari kalian aku

belajar banyak hal serta memahami arti sebuah ukhuwah.

Almamater Universitas Lampung.

Page 11: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

i

SANWACANA

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah atas manusia yang

akhlaknya paling mulia, pemimpin dan murobbi terbaik yang telah membawa

perubahan yang luar biasa, menjadi uswatun hasanah di muka bumi ini, yaitu

Rasulullah Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect,

Recite, Review Ditinjau dari Pemahaman Konsep Matematis Siswa (Studi pada

Siswa Kelas VII SMPN 20 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran

2018/2019)” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Baheramsyah dan Ibu Kamsiah, Abangku

Ari Firman Syah, Ayukku Dina Septiana, dan Adikku Zulviana, serta seluruh

keluarga besarku yang selalu mendoakan, memberikan motivasi, dukungan,

dan semangat tanpa kenal lelah.

Page 12: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

ii

2. Ibu Dr. Tina Yunarti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus

Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

membimbing, memberikan saran, perhatian, sumbangan pemikiran, motivasi

dan semangat selama penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih

baik.

3. Bapak Agung Putra Wijaya, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan kritik dan

saran, sumbangan pemikiran, dan semangat demi penyelesaian penyusunan

skripsi ini.

4. Ibu Dra. Rini Asnawati, M.Pd., selaku Dosen Pembahas yang telah

memberikan motivasi, semangat, perhatian, kritik, dan saran dalam

memperbaiki penulisan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung beserta jajaran dan stafnya yang telah memberikan bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA FKIP

Universitas Lampung.

7. Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika FKIP Universitas Lampung.

8. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika FKIP Universitas Lampung

yang selalu menginspirasi, yang telah memberikan bekal ilmu dan menjadi

penyemangat penulis untuk mengikuti jejak-jejak beliau menjadi orang yang

baik.

Page 13: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

iii

9. Ibu Nurwana, S.Pd. selaku guru mitra, seluruh siswa kelas VIIF SMP Negeri

20 Bandarlampung semester genap tahun pelajaran 2018/2019, dan seluruh

perangkat sekolah serta staf SMP Negeri 20 Bandarlampung yang telah

memberikan kemudahan selama penelitian.

10. Keluarga besar penerima Beasiswa Perintis Nusantara (BPN) angkatan kedua

atas pelajaran, motivasi, semangat, dan kebersamaan yang diberikan untuk

bisa bersama-sama diterima di perguruan tinggi melalui jalur SBMPTN.

11. Keluarga besar penerima beasiswa Bidikmisi angkatan 2014 untuk pelajaran,

motivasi, dan kebersamaan selama menjadi penerima beasiswa bidikmisi.

12. Rekan seperjuangan Pimpinan Himasakta Kabinet SIAP Berkarya 2015/2016

(Kak herwin, Mbak Rizky, Kak Adam, Mbak Isti, Meta, Fandy, Mbak Retno,

Mbak Nisaul, Kak Yuli, Mbak Salma, Sandy Ka, Mbak Dessy, Kak Kihar,

Mbak Ewid, Dani, Mbak Iis, Enti, Kak Doni, Mbak Niddi Kak hadi, Mbak

Amel, Kak Putra, Mbak Ibro), seluruh anggota divisi dan Eksakta Muda,

untuk pelajaran, kebersamaan dan suka duka selama satu periode

kepengurusan.

13. Rekan seperjuangan Pimpinan Himasakta Kabinet Amanah 2016 (Hanani,

Meta, Arini, Bisri Dewi, Syifa, Kartika, Dian, Ridwan, Asih, Adi Hartoyo,

Tumirah, Dola, Septa, Faqih, Rofika, Febri, Uut, Ronald, Maury, Daryono,

Anca), seluruh anggota divisi dan Esakta Muda untuk pelajaran, kebersamaan

dan suka duka selama satu periode kepengurusan.

14. Rekan seperjuangan Pimpinan BEM FKIP Kabinet Kebanggaan Bersama

2017 (Kak Dani, April, Tri Yulia Ningrum, Hanani, Mustofi, Rantika, Hanafi,

Ambar, Fajar, Sulis, Kak Arsyad, Zulaikah, Devisa, Khusnul, Renna, Ratu,

Page 14: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

iv

Zara, Maury), seluruh staff kebanggaan dan Brigade Muda, untuk pelajaran,

kebersamaan dan suka duka selama satu periode kepengurusan.

15. Rekan seperjuangan Pimpinan BEM U KBM Unila Kabinet Sinergis dalam

Gerak 2018 (Fauzul, Syarifah, Tri Yulia Ningrum, Hanani, Siti Komariah,

Hilmi, Nurul, Rafli, Ocid, Anggi, Desti, Fitriani, Ardi, Fitria Ningsih, Irvan,

Tri Handayani, Tyasz, Elgi Dhea, Mustofi, Qonita, Rofi Fauzia, Hilda, Siro,

Hadera, Ridwan, Khusnul), seluruh staff Siger dan KMB XIV, untuk

pelajaran, kebersamaan dan suka duka selama satu periode kepengurusan.

16. Teman-teman 14 GeH (Generasi Hijrah 14), atas doa dan saling

mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Semoga ukhuwah kita

mengantarkan kita ke Jannah-Nya.

17. Teman-teman IGF (Ikhwan Ganteng FPPI), atas doa dan saling mengingatkan

dalam kebaikan dan kesabaran. Semoga ukhuwah kita mengantarkan kita ke

Jannah-Nya.

18. Teman-teman Khoirunnas matematika 14, atas doa dan saling mengingatkan

dalam kebaikan dan kesabaran. Semoga ukhuwah kita mengantarkan kita ke

Jannah-Nya.

19. Teman-teman se-PA (Agung, Jelly, Khusnul, Kumala, Erlina, dan Isni) atas

dukungan dan kebersamaan selama ini.

20. Kakak-kakak menginsipirasi (Pimpinan FPPI 2014, Himasakta 2014, BEM

FKIP 2014, Birohmah 2014) yang telah memberikan pelajaran, bimbingan,

dan kebersamaan selama menjadi anggota muda

21. Keluarga seperjuangan Pansus XVI Pemira FKIP Universitas Lampung

untuk kebersamaan dan suka duka selama ini.

Page 15: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

v

22. Rekan-rekan Pejuang Wisuda Pendidikan Matematika angkatan 2014 atas

kebersamaannya selama ini.

23. Rekan seperjuangan KKN-KT Unila Desa Bandar Dalam Kecamatan Negeri

Agung Way Kanan (Rafli, Purnomo Aji, Sigit, Carlos, Desti, Nissa, Dian,

Aisyah, dan Selly) serta rekan seperjuangan KKN-KT se-Kecamatan Negeri

Agung yang tidak bisa disebutkan satu persatu untuk kebersamaan dan

bantuan selama ini.

24. Keluarga besar Bapak Ibrahim selaku Kepala Desa Bandar Dalam, rekan-

rekan karang taruna, dan anak-anak TPA, atas nasihat, motivasi, dan

pelajaran yang diberikan selama mengabdi di Desa Bandar Dalam.

25. Ibu Eka Kesumawati, M.Pd. sebagai guru pamong mata pelajaran

matematika, seluruh guru-guru, dan seluruh siswa SMAN 1 Negeri Agung

yang telah memberikan banyak pelajaran, nasihat, semangat, dan

kebersamaan selama menjalani Praktik Profesi Keguruan (PPK).

26. Teman-teman yang selalu memberikan motivasi, dukungan, nasihat, dan siap

untuk direpotkan (Mbak Eka, Mbak Dita, Mbak Dwi K, Anggi, Sandy Ka).

Semoga bisa selalu menyambung tali silaturahim.

27. Kakak tingkat 2011, 2012, 2013, serta adik tingkat 2015, 2016, 2017 dan

2018 yang telah memberikan bantuan serta dukungan selama ini.

28. Pak Liyanto dan Pak Mariman atas bantuannya selama ini.

29. Almamater tercinta yang telah menjadi tempat belajar serta mendewasakan

diri.

30. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Page 16: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

vi

Semoga kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan pada penulis

mendapat balasan pahala yang setimpal dari Allah SWT dan semoga skripsi ini

bermanfaat.

Bandarlampung, Juli 2019

Penulis

Jamal Ludinsyah

NPM 1413021035

Page 17: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

vii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 12

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 12

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ....................................................................................... 14

B. Definisi Operasional .......................................................................... 24

C. Kerangka Pikir ................................................................................... 26

D. Anggapan Dasar ................................................................................. 28

E. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 28

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel .......................................................................... 30

B. Desain Penelitian ............................................................................... 31

C. Prosedur Penelitian ............................................................................ 31

D. Data Penelitian ................................................................................... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 34

F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 35

G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 41

Page 18: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

viii

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 48

B. Pembahasan........................................................................................ 52

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................ 58

B. Saran .................................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Analisis Hasil Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika

Kelas VII SMPN 20 Bandarlampung .................................................... 5

Tabel 1.2 Analisis Daya Serap Perbutir Soal Ujian Semester Ganjil kelas VII

SMPN 20 BandarlampungTahun Pelajaran 2018/2019 ........................ 6

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran dengan Metode PQ4R .................................... 21

Tabel 3.1 Rata-rata Nilai Ujian Matematika Semester Ganjil Siswa Kelas VII

SMPN 20 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2018/2019 ..................... 30

Tabel 3.2 Bagan Desain One-Group Pretest-Posttest ......................................... 31

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep Matematis .................. 36

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas ............................................................................. 38

Tabel 3.5 Koefisien Reliabilitas Tes Pemahaman Konsep Matematis ................ 38

Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Daya Pembeda ...................................................... 39

Tabel 3.7 Daya Pembeda Butir Soal Tes Pemahaman Konsep Matematis ......... 40

Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Kesukaran ........................................................... 41

Tabel 3.9 Tingkat Kesukaran Tes Pemahaman Konsep Matematis .................... 41

Tabel 3.10 Kategori Nilai Akhir Pemahaman Konsep Matematis Siswa ............. 46

Tabel 4.1 Data Pemahaman Konsep Matematis Siswa ....................................... 48

Tabel 4.2 Persentase Pencapaian Indikator Pemahaman Konsep Matematis ..... 50

Page 20: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A : PERANGKAT PEMBELAJARAN

A.1. Silabus ................................................................................................ 63

A.2. RPP Pelaksanaan Pembelajaran ......................................................... 67

A.3. Bahan Ajar ......................................................................................... 91

LAMPIRAN B : PERANGKAT TES

B.1. Kisi-kisi Soal Pretest Pemahaman Konsep Matematis ...................... 116

B.2. Soal Pretest ........................................................................................ 118

B.3. Kunci Jawaban Soal Pretest............................................................... 120

B.4. Form Validasi Pretest Pemahaman konsep Matematis ..................... 122

B.5. Kisi-kisi Soal Posttest Pemahaman Konsep Matematis .................... 123

B.6. Soal Posttest ....................................................................................... 125

B.7. Kunci Jawaban Soal Posttest ............................................................. 127

B.8. Form Validasi Posttest Pemahaman konsep Matematis .................... 130

LAMPIRAN C : ANALISIS DATA

C.1. Reliabilitas Instrumen Pretest Pemahaman Konsep Matematis ........ 131

C.2. Analisis Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pretest

Pemahaman Konsep Matematis .................................................... 132

C.3. Reliabilitas Instrumen Posttest Pemahaman Konsep Matematis ....... 134

C.4. Analisis Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Posttest

Pemahaman Konsep Matematis ......................................................... 135

C.5. Analisis Nilai Pemahaman Konsep Matematis Siswa ....................... 137

C.6. Skor Per Indikator dan Rekapitulasi Pencapaian Indikator pada Tes

Awal Pemahaman Konsep Matematis Siswa ..................................... 138

Page 21: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

xi

C.7. Skor Per Indikator dan Rekapitulasi Pencapaian Indikator pada Tes

Akhir Pemahaman Konsep Matematis Siswa .................................... 141

C.8. Uji Normalitas Data Perbedaan (Different) Nilai Awal dan Nilai

Akhir Pemahaman Konsep Matematis Siswa .................................... 144

C.9. Uji Hipotesis Pertama Pemahaman Konsep Matematis Siswa .......... 146

C.10. Uji Normalitas Data Nilai Akhir Pemahaman Konsep Matematis

Siswa .................................................................................................. 149

C.11. Kategori Pemahaman Konsep Matematis Siswa Setelah Mengikuti

Pembelajaran Dengan Metode PQ4R ................................................ 151

C.12. Uji Hipotesis Kedua Pemahaman Konsep Matematis Siswa ............. 153

LAMPIRAN D : TABEL-TABEL STATISTIK

D.1 Tabel Z ................................................................................................. 155

D.2 Tabel Nilai Persentil untuk Distribusi t ................................................ 156

D.3 Tabel Liliefors ...................................................................................... 157

LAMPIRAN E : LAIN-LAINNYA

E.1 Surat Izin Penelitian ........................................................................... 158

E.2 Surat Keterangan Penelitian ............................................................... 159

Page 22: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana teknologi

informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa

batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak

terbatas (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan

teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakkan dan

konektivitas manusia dan mesin. Era ini juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas

manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

serta pendidikan.

The World Economic Forum (WEF) dalam Setiyo (2018) menyatakan bahwa

revolusi industri 4.0 ditandai oleh pembauran (fusion) yang mampu menghapus

batas-batas penggerak aktivitas ekonomi, baik dari perspektif fisik, digital,

maupun biologi. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam Siaran

Pers (Kemenristekdikti, 2018) juga menyampaikan bahwa tantangan revolusi

industri 4.0 harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku

kepentingan di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

agar mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan

Page 23: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

2

global. Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing bangsa adalah dengan

meningkatkan kualitas pendidikan.

Pendidikan merupakan hal terpenting yang harus dimiliki oleh setiap individu,

karena dengan pendidikan seseorang dapat menemukan potensinya sehingga

dapat menjadi individu-individu yang berintelektual dan siap bersaing secara

global. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Bab 1 Ayat 2 tentang

Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional

adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk

mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pelaksanaan pendidikan di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam Lampiran Permendikbud No 21 Tahun 2016,

terdapat tujuh mata pelajaran untuk jenjang SD atau sederajat, sepuluh mata

pelajaran untuk jenjang SMP atau sederajat, dan sembilan mata pelajaran wajib,

dua belas mata pelajaran peminatan, dan empat mata pelajaran bebas untuk

jenjang SMA atau sederajat yang harus dikuasai oleh siswa. Perlu diketahui,

matematika adalah mata pelajaran yang selalu ada pada setiap jenjang pendidikan.

Dengan demikian, keberhasilan dalam mempelajari matematika adalah salah satu

tolak ukur berhasilnya suatu pendidikan.

Page 24: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

3

Matematika menjadi pelajaran yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah.

Seperti yang diungkapkan oleh Cockrof dalam Cahyono (2015) bahwa alasan

perlunya belajar matematika yaitu, (1) matematika selalu digunakan dalam segala

segi kehidupan, (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika

yang sesuai, (3) matematika merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat,

dan jelas, (4) matematika dapat digunakan menyajikan informasi dengan berbagai

cara, (5) matematika dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, teliti, dan

kesadaran akan keruangan, dan (6) matematika dapat memberikan kepuasan

terhadap usaha untuk menyelesaikan masalah yang menantang.

Keberhasilan dalam mempelajari matematika dapat dilihat dari berkembangnya

kemampuan kognitif dan psikomotor siswa. Hal ini sejalan dengan tujuan

pembelajaran matematika yang tertuang dalam Lampiran Permendikbud No 58

Tahun 2014 yaitu agar siswa dapat (1) memahami konsep matematika, (2)

menggunakan pola sebagai dugaan dalam menyelesaikan masalah, dan mampu

membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada, (3)

menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam

penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan

masalah, (4) mengomunikasikan gagasan, penalaran, serta mampu menyusun

pembuktian matematika, (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika

dalam kehidupan sehari-hari, (6) memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan

nilai-nilai dalam matematika dan pembelajarannya, (7) melakukan kegiatan-

kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan matematika, dan (8)

meggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan

kegiatan-kegiatan matematika. Dari tujuan tersebut, kemampuan memahami

Page 25: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

4

konsep matematika merupakan hal penting yang harus dikuasai siswa, karena

kemampuan ini menjadi dasar untuk dapat memiliki kemampuan-kemampuan

lainnya dalam matematika.

Pemahaman konsep merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa

dalam penguasaan materi pelajaran yang sedang diajarkan. Kesumawati (2008)

mengemukakan bahwa pemahaman konsep merupakan salah satu kecakapan atau

kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika,

yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya,

menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau

algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

Pemahaman konsep matematis penting untuk belajar matematika secara

bermakna, tentunya guru mengharapkan pemahaman yang dicapai siswa tidak

terbatas pada pemahaman yang bersifat dapat menghubungkan.

Pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 tahun 2014

tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah

dijelaskan bahwa pemahaman konsep merupakan salah tujuan penting dalam

pembelajaran matematika. Dengan memahami konsep, siswa akan lebih mudah

untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Pernyataan tersebut

sejalan dengan pendapat O’Connell (2007) bahwa dengan pemahaman konsep

siswa akan lebih mudah dalam memecahkan permasalahan karena siswa akan

mampu mengaitkan serta memecahkan permasalahan tersebut.

Hasil Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2015

dalam bidang matematika menempatkan Indonesia pada peringkat ke-45 dari 50

Page 26: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

5

negara dan hasil Programme for International Student Assesment (PISA) dalam

Kemendikbud (2016) menempatkan Indonesia pada posisi ke-62 dari 70 negara.

Fakta ini menunjukkan bahwa prestasi matematika dalam skala internasional

masih sangat rendah. Salah satu penyebabnya adalah masih lemahnya

pemahaman konsep matematis siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Rustaman

(2003) bahwa untuk dapat menjawab soal-soal yang diujikan oleh PISA

dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap konsep-konsep dalam matematika.

Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran

matematika di sekolah. Guru harus selalu berusaha menemukan cara-cara

pembelajaran yang dapat membantu siswa mencapai pemahaman konsep

matematis yang optimal.

Rendahnya pemahaman konsep matematis juga dialami oleh siswa kelas VII

SMPN 20 Bandarlampung. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis hasil ujian

semester ganjil mata pelajaran matematika kelas VII SMPN 20 Bandarlampung

tahun pelajaran 2018/2019 seperti yang terlihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Analisis Hasil Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika

Kelas VII SMPN 20 Bandarlampung

Jumlah peserta ujian 346

Nilai rata-rata 28,26

Nilai tertinggi 60,00

Nilai terendah 5,00

Standar deviasi 8,07

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa tidak ada satu pun siswa yang berhasil mencapai

ketuntasan pada ujian semester ganjil, karena nilai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah adalah 70,00. Pada Tabel 1.1 terlihat

Page 27: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

6

pula bahwa nilai rata-rata ujian semester ganjil masih jauh di bawah nilai KKM.

Data ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas VII

SMPN 20 Bandarlampung masih terkategori rendah. Lebih mendalam, data pada

Tabel 1.2 menjelaskan bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas VII

SMPN 20 Bandarlampung pada sebagian besar materi matematika yang diajarkan

guru di semester ganjil masih tergolong rendah. Hal ini diindikasikan dari

lemahnya daya serap siswa pada setiap butir soal dalam ujian semester ganjil.

Tabel 1.2 Analisis Daya Serap Perbutir Soal Ujian Semester Ganjil Kelas

VII SMPN 20 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2018/2019

Jumlah butir soal 40

Jumlah soal dengan daya serap baik 1

Jumlah soal dengan daya serap cukup 2

Jumlah soal dengan daya serap kurang 1

Jumlah soal dengan daya serap sangat kurang 36

Daya serap rata-rata 28,26 %

Tidak cukup melihat dari data tersebut, pada 24 Januari 2019 peneliti melakukan

pengamatan langsung pada pembelajaran matematika di kelas VII-I SMPN 20

Bandarlampung. Pembelajaran dimulai guru dengan membagi kelas ke dalam 8

kelompok kecil. Pada awal pembelajaran, guru meminta siswa untuk membaca

materi perbandingan pada bahan ajar yang telah disediakan. Sebagian siswa

terlihat masih malas untuk membaca dan sibuk dengan kegiatan lain di dalam

kelompoknya. Kemudian, guru menyampaikan materi dengan menjelaskan

konsep dan memberikan contoh yang relevan dengan konsep. Walaupun sekolah

telah menerapkan Kurikulum 2013, namun pembelajaran masih berpusat kepada

guru. Dalam pembelajaran, guru menggunakan model pembelajaran semi Team

Games Tournament (TGT) sebagai upaya membuat siswa aktif dalam

Page 28: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

7

pembelajaran, hanya saja selama pembelajaran siswa masih terlihat pasif. Siswa

mulai terlihat aktif hanya di sesi games dan pemberian reward saja. Hal ini

terjadi karena kurang antusiasnya siswa dalam membaca materi pembelajaran,

sehingga siswa terlihat bingung dan cenderung pasif dalam pembelajaran yang

disampaikan oleh guru. Pada akhir sesi, guru memberikan soal seperti pada

Gambar 1.1

Gambar 1.1 Soal Latihan Pemahaman Konsep

Dari delapan kelompok, hanya satu kelompok yang dapat menjawab soal dengan

benar, dengan jawaban seperti yang tertera pada Gambar 1.2

Gambar 1.2 Jawaban Kelompok yang Benar

Dalam waktu relatif singkat, kelompok tersebut berhasil menyelesaikan soal yang

telah diberikan dengan benar. Namun terlihat dari jawaban yang dituliskan, siswa

belum menggunakan konsep yang telah diajarkan. Untuk menguji pemahaman

Page 29: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

8

siswa, guru meminta siswa tersebut menyatakan ulang kembali jawaban dan siswa

tersebut terlihat begitu kesulitan untuk mengungkapkan jawabannya.

Dari tujuh kelompok lainnya, enam kelompok menjawab soal dengan kurang tepat

dan satu kelompok tidak mampu dalam menjawab soal. Berikut ini salah satu

contoh jawaban siswa yang menjawab soal dengan kurang tepat seperti pada

Gambar 1.3.

Gambar 1.3 Jawaban Kelompok yang Kurang Tepat

Dari jawaban tersebut, terlihat siswa salah dalam memahami konsep. Hasil dari

perbandingan diperoleh 5,5 menit dan tanpa melalui proses yang benar diperoleh

lama perjalanan 3,5 jam. Observasi ini semakin menguatkan fakta bahwa

pemahaman konsep matematis siswa kelas VII SMPN 20 Bandarlampung masih

tergolong rendah.

Melihat permasalahan tersebut, perlu dilakukan upaya untuk memperbaiki dan

meningkatkan mutu pembelajaran matematika, salah satunya dengan melakukan

inovasi pembelajaran. Untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa,

pembelajaran harus dapat membuat siswa mengerti akan materi yang dipelajari

Page 30: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

9

dan dapat mengungkapkan kembali pemahaman mereka dengan menggunakan

bahasanya sendiri.

Dalam proses pembelajaran, membaca menjadi kegiatan yang paling mendasar

yang dilakukan oleh siswa untuk mengetahui informasi yang belum diketahui

sebelumnya. Hal ini didukung oleh pernyataan Djamarah (2008) bahwa membaca

dan menulis adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan di sekolah.

Kemampuan seseorang dalam membaca adalah bagian penting yang tidak

terpisahkan dari kemampuan literasi. Literasi matematika merupakan hal yang

sangat penting dalam pemahaman konsep matematis siswa. Hal ini dikarenakan

menurut OECD dalam Masjaya (2018), literasi matematika merupakan

kemampuan mencakup penalaran matematis dan kemampuan menggunakan

konsep-konsep matematika, prosedur, fakta, dan fungsi matematika untuk

menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi suatu fenomena.

Dalam Kurikulum 2013, literasi matematika merupakan kemampuan yang

diperlukan oleh setiap siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini

didasarkan dari hasil penelitian Syahlan (2015) yang menjelaskan bahwa untuk

mencapai tujuan pendidikan yang mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan

(SKL), kompetensi inti, dan kompetensi dasar matematika, serta mengacu pada

standar penilaian diperlukan literasi matematika dalam proses pembelajaran

matematika. Namun permasalahannya siswa di Indonesia memiliki kemampuan

literasi matematika yang rendah. Hal ini didasarkan dari hasil PISA 2015 dalam

Syawahid (2017), yang menyebutkan bahwa Indonesia masuk 10 negara dengan

kemampuan literasi rendah dengan hanya menduduki posisi 69 dari 76 negara

Page 31: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

10

yang disurvei oleh PISA. Salah satu penyebabnya adalah masih banyak siswa

yang malas membaca secara komprehensif. Salah satu metode yang paling banyak

dikenal untuk membantu siswa memahami dan mengingat materi yang mereka

baca adalah metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

yang dipelopori oleh Thomas dan Robinson pada tahun 1972.

Menurut Trianto (2009), metode PQ4R ini meliputi enam tahap yang

berkesinambungan yaitu (1) preview yaitu membaca (judul, subjudul, topik,

kalimat pertama) selintas dengan cepat sebelum memulai membaca, (2) question

yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri mengenai bahan

bacaan yang akan dibaca, (3) read yaitu mulai untuk membaca sambil mengingat

pertanyaan yang sudah dibuat, (4) reflect yaitu selama membaca siswa mencari

jawaban atas pertanyaan yang sudah dibuat dan memahami informasi yang ada

pada bacaan tersebut, (5) recite yaitu merenungkan informasi yang telah dipelajari

dari hasil bacaan dengan cara membuat intisari dari bacaan, dan (6) review yaitu

membaca intisari yang telah dibuat.

Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka

baca dan membantu siswa memahami pembelajaran dengan kegiatan membaca

materi pembelajaran. Metode PQ4R merupakan bagian dari strategi elaborasi.

Strategi elaborasi adalah proses penambahan perincian sehingga informasi baru

akan lebih bermakna. Oleh karena itu, metode ini diharapkan dapat membantu

siswa untuk mencapai pemahaman konsep matematis yang optimal.

Untuk memastikan keselarasan antara metode PQ4R dengan karakteristik

pembelajaran di kelas VII SMPN 20 Bandarlampung, peneliti melakukan

Page 32: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

11

wawancara kembali kepada guru mata pelajaran matematika. Dari hasil

wawancara tersebut diperoleh beberapa hal yang menjadi alasan untuk

diterapkannya metode PQ4R dalam pembelajaran. Pertama, kondisi siswa yang

selalu bergantung pada guru dan menjadikan guru sebagai satu-satunya pusat

informasi, sehingga membuat guru senang menggunakan metode ceramah dalam

pembelajaran. Penerapan metode ceramah dan ditambah senangnya guru dalam

berbicara membuat pembelajaran selalu berpusat pada guru. Pada metode PQ4R

ini, guru akan tetap dapat menyalurkan kesenangannya dalam berbicara, namun

bukan untuk menjelaskan, melainkan untuk memberi pertanyaan-pertanyaan yang

dapat memicu siswa mengalami proses berpikir.

Kedua, pembelajaran yang berpusat pada guru akan mengakibatkan siswa menjadi

pasif dan bergantung kepada guru. Dalam pembelajaran dengan metode PQ4R,

memungkinkan adanya interaksi aktif antara siswa dengan guru dan siswa dengan

siswa, dikarenakan dalam metode ini, siswa dilatih kemandirian belajarnya.

Kemandirian belajar siswa tercipta dari metode PQ4R yang mengharuskan siswa

membaca dan memahami materi yang diberikan oleh guru pada bahan ajar,

sehingga hal tersebut dapat membuat pembelajaran menjadi berpusat pada siswa.

Ketiga, pembelajaran yang berpusat pada guru juga akan mengakibatkan proses

berpikir siswa menjadi tidak optimal. Dalam pembelajaran dengan metode PQ4R,

siswa diminta untuk menggali informasi dengan membaca materi pada bahan ajar,

tanya jawab terhadap materi yang belum siswa pahami, dan berdiskusi untuk

mendalami pemahaman siswa pada tahap 4R (Read, Reflect, Recite, Review). Dari

Page 33: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

12

proses yang dialami siswa tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

berpikir siswa

Dengan demikian, diterapkannya metode PQ4R pada pembelajaran matematika

diharapkan efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa kelas VII

SMPN 20 Bandarlampung. Berdasarkan pemaparan di atas, perlu dilakukan

penelitian dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Preview, Question, Read,

Reflect, Recite, Review Ditinjau dari Pemahaman Konsep Matematis Siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Apakah penerapan metode pembelajaran PQ4R efektif ditinjau dari

pemahaman konsep matematis siswa?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini

adalah untuk mengkaji efektivitas penerapan metode pembelajaran PQ4R ditinjau

dari pemahaman konsep matematis siswa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang positif

dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan referensi bagi

Page 34: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

13

dunia pendidikan terutama bagaimana hubungan metode PQ4R dengan

pemahaman konsep matematis siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi calon guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi

untuk menyelesaikan persoalan dalam proses pembelajaran matematika,

sehingga proses pembelajaran yang berlangsung dapat mempermudah

siswa memahami materi yang telah diajarkan, serta bermakna bagi siswa.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menyumbangkan pemikiran dalam

menciptakan suasana belajar yang baik, agar siswa menjadi nyaman,

sehingga kebermaknaan belajar dapat tercapai.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini memberikan informasi sebagai masukan

dalam upaya pembinaan guru-guru untuk meningkatkan kualitas

pendidikan matematika di kelas.

d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi yang ingin

meneliti dengan variabel yang sama.

Page 35: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

14

.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pemahaman Konsep Matematis

Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan

sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Menurut Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2016), paham berarti mengerti dengan

tapat. Menurut Purwanto dalam Murizal dkk (2012), pemahaman adalah tingkat

kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep,

situasi serta fakta yang diketahui. Untuk memahami suatu objek yang mendalam,

sesorang harus mengetahui 1) objek itu sendiri, 2) relasinya dengan objek lain

yang sejenis, 3) relasinya dengan objek lain yang tidak sejenis, 4) relasi-dual

dengan objek lainnya yang sejenis, dan 5) relasi dengan objek dalam teori lainnya.

Lebih lanjut, Mawaddah (2016) mengemukakan bahwa pemahaman adalah suatu

proses yang terdiri dari kemampuan untuk menerangkan dan menginterpretasikan

sesuatu, mampu memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan yang lebih luas

dan memadai serta mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif.

Konsep merupakan pokok utama yang mendasari keseluruhan sebagai hasil dari

berpikir abstrak terhadap benda, peristiwa, fakta yang menerangkan banyak

pengalaman. Konsep adalah ide abstrak yang digunakan untuk menggolongkan

Page 36: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

15

atau mengklasifikasikan suatu obyek. Soedjadi (2000) mengatakan bahwa jika

siswa belajar tanpa menggunakan konsep, proses belajar tidak akan optimal. Oleh

karena itu, memahami konsep dapat membantu kegiatan pembelajaran di dalam

kelas berjalan sesuai tujuan pembelajaran. Lebih lanjut, Chiu dalam Huo (2014),

menjelaskan kemampuan memahami konsep merupakan kemampuan menangkap

pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan

dalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi, dan mampu

mengaplikasikannya.

Pemahaman konsep matematis penting dalam belajar matematika agar proses

belajar lebih bermakna. Hal ini didukung oleh Lampiran Permendikbud No 58

tahun 2014 yang menerangkan bahwa memahami konsep matematika merupakan

kompetensi dalam menjelaskan keterkaitan antar konsep dan menggunakan

konsep maupun algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam

pemecahan masalah. Lebih lanjut, Kesumawati (2008) menjelaskan bahwa

pemahaman matematis akan bermakna jika pembelajaran matematika diarahkan

pada pengembangan kemampuan koneksi matematis antar berbagai ide,

memahami bagaimana ide-ide matematis saling terkait satu sama lain sehingga

terbangun pemahaman yang menyeluruh dan menggunakan pemahaman

matematis dalam konteks di luar matematika.

NCTM (2000) menjelaskan siswa dikatakan memahami konsep jika mampu (1)

memaknai secara verbal dan tulisan konsep yang ditemukan, (2) mengidentifikasi

masalah dan membuat contoh atau bukan contoh, (3) menggunakan model

diagram dan simbol-simbol untuk mempresentasikan suatu konsep, (4) mengubah

Page 37: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

16

suatu bentuk representasi ke bentuk yang lainnya, (5) mengenal berbagai konsep

yang bermakna dan mampu menginterpretasikan konsep, (6) mengidentifikasi

konsep yang diberikan dan memahami konsep tersebut, (7) membandingkan dan

membedakan konsep. Selain itu, dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan No.58 tahun 2014 disebutkan beberapa indikator pemahaman

konsep matematis siswa, yaitu: (1) menyatakan ulang konsep yang telah

dipelajari, (2) mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya

persyaratan yang membentuk konsep tersebut, (3) mengidentifikasi sifat-sifat

operasi atau konsep, (4) menerapkan konsep secara logis, (5) memberikan contoh

atau bukan contoh dari konsep yang dipelajari, (6) menyajikan konsep dalam

berbagai macam bentuk representasi matematis, (7) mengaitkan berbagai konsep

di dalam maupun luar matematika, dan (8) mengembangkan syarat perlu dan/atau

syarat cukup suatu konsep.

Berdasarkan uraian di atas, pemahaman konsep matematis merupakan

kemampuan siswa menangkap materi yang disajikan pada pembelajaran

matematika ke dalam bentuk yang mudah dipahami, mampu memberikan

interpretasi, dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Pada

penelitian ini, siswa dikatakan memiliki pemahaham konsep matematis jika

mampu: (1) menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari, (2)

mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang

membentuk konsep tersebut, (3) mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep,

(4) menerapkan konsep secara logis, (5) memberikan contoh atau bukan contoh

dari konsep yang dipelajari, (6) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk

representasi matematis, (7) mengaitkan berbagai konsep di dalam maupun luar

Page 38: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

17

matematika, dan (8) mengembangkan syarat perlu dan/atau syarat cukup suatu

konsep.

2. Metode Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R)

Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang telah

dibaca. P singkatan dari Preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah

Question (bertanya), dan 4R singkatan dari Read (membaca), Reflecty (refleksi),

Recite (tanya-jawab sendiri), Review (mengulang secara menyeluruh). Metode

PQ4R membuat siswa lebih mampu mendalami materi yang akan diajarkan. Hal

ini didukung oleh Anderson dalam Yuliana (2013) yang menyampaikan bahwa

metode PQ4R pada hakikatnya merupakan penimbul pertanyaan dan tanya jawab

yang dapat mendorong pembaca teks memahami materi secara lebih luas dan

mendalam. Dengan menggunakan metode PQ4R, pembelajaran akan menjadi

bermakna seperti yang diungkapkan Slavin dalam Yuliana (2013) bahwa dengan

mengikuti prosedur PQ4R, siswa terfokus pada pengorganisasian informasi yang

bermakna dan melibatkan mereka dalam strategi efektif yang lainnya, seperti

perumusan pertanyaan, penjabaran, dan praktik pendistribusian (kesempatan

mengkaji kembali informasi dalam suatu kurun waktu).

Metode PQ4R adalah salah satu bagian dari strategi elaborasi. Menurut Hernaeni

(2015), strategi elaborasi merupakan strategi yang digunakan untuk mengorganisir

isi pembelajaran sehingga tahap pembelajaran akan lebih mudah dan terarah,

dikarenakan pembelajaran dimulai dari gambaran yang paling umum dan

sederhana dari isi yang akan disampaikan. Strategi ini membantu memindahkan

informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang melalui

Page 39: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

18

penciptaan gabungan dan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah

diketahui.

Lebih lanjut, Dzulhikam (2012) menyatakan metode PQ4R dapat digunakan untuk

membantu siswa mengingat apa yang siswa baca serta membantu proses

pembelajaran di kelas yang dilakukan dengan membaca bahan ajar. Selain itu,

siswa diminta untuk mengungkapkan kemampuan membuat struktur berpikir

sebelum membaca dengan menyusun pertanyaan-pertanyaan yang menjadi

pedoman siswa untuk menggali informasi yang dibutuhkan, kemudian siswa

secara mandiri membaca materi serta mencoba mencari pertanyaan dari jawaban

yang telah dibuatnya.

Dari uraian di atas, metode PQ4R merupakan suatu metode membaca yang

membantu siswa memahami dan mengingat materi yang sudah dipelajari dalam

ingatan jangka panjang, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk

membangun pengalaman awal belajar melalui aktivitas membaca, sehingga siswa

dapat mengolah materi yang telah mereka pelajari secara lebih luas dan

mendalam.

Menurut Anderson dalam Wati (2016), Tahapan pembelajaran metode PQ4R

sesuai dengan singkatannya meliputi Preview (meninjau), Question (bertanya),

Read (mambaca), Reflect (refleksi), Recite (merenungkan), dan Review

(memeriksa). Dalam hal ini, tahap-tahap pembelajaran tersebut adalah sebagai

berikut.

Page 40: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

19

a. Preview (meninjau/membaca sepintas)

Tahap pertama dimaksudkan agar siswa dapat membaca sekilas dengan cepat.

Siswa dapat memulai dengan membaca topik-topik, sub topik utama, judul dan

sub judul, kalimat-kalimat permulaan atau akhir suatu paragraf atau ringkasan

akhir suatu bab. Apabila hal itu tidak ada, siswa dapat memeriksa setiap halaman

dengan cepat, membaca satu atau dua kalimat sehingga diperoleh sedikit

gambaran mengenai apa yang akan dipelajari. Dengan demikian, jika siswa

memperhatikan pokok bahasan yang menjadi inti pembahasan materi, maka akan

mempermudah siswa untuk memberikan seluruh ide yang ada.

b. Question (bertanya)

Pada tahap question, siswa merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk dirinya

sendiri. Pertanyaan tersebut dapat dikembangkan dari yang sederhana menuju

pertanyaan yang kompleks. Bahkan siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan

kepada diri sendiri untuk setiap persoalan yang belum diketahui dan dipahami

dengan jelas pada bahan bacaan siswa. Biasanya pertanyaan diawali dengan

menggunakan kata, apa, siapa, mengapa, atau bagaimana. Jika pada akhir materi

terdapat daftar pertanyaan yang dibuat oleh pengarang, hendaknya baca terlebih

dahulu pertanyaan yang telah disediakan. Dalam hal ini, pengalaman telah

menunjukkan bahwa apabila seseorang membaca untuk menjawab sebuah

pertanyaan, maka akan membuat mereka membaca lebih berhati-hati dan seksama

serta dapat membantu mengingat apa yang dibaca dengan baik.

c. Read (membaca)

Pada tahap ini, siswa membaca secara aktif dan detail dari bahan bacaan yang

dipelajarinya, yakni membaca dengan memberikan reaksi terhadap apa yang

Page 41: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

20

dibacanya. Selama membaca, siswa dapat mengingat, menghafal, dan memahami

informasi yang dibacanya. Kemudian, siswa dapat mencari jawaban terhadap

semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya.

d. Reflect (merefleksi)

Selama proses read, recite dan review, siswa harus melakukan refleksi. Siswa

mencoba memahami materi dan menghubungkannya dengan pengalaman

belajarnya. Reflect bukanlah satu tahap terpisah dari tahap 3R (Read, Recite,

Review) yang lain tetapi merupakan suatu komponen dari tahap tersebut. Selama

merefleksi, siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi mencoba

untuk memahami informasi materi yang dipelajari.

e. Recite (merenungkan)

Pada tahap ini, siswa diminta merenungkan kembali informasi yang telah

dibacanya baik secara lisan ataupun tulisan. Selain diminta untuk merenungkan

kembali informasi yang diperoleh, siswa juga mengingat kembali informasi yang

telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting dan menanyakan serta

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan.

f. Review (memeriksa)

Pada tahap terakhir ini, siswa diminta untuk memeriksa dan menjawab kembali

pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat. Selanjutnya, siswa diminta untuk

membuat rangkuman atau merumuskan inti materi yang sudah dipelajari. Dalam

hal ini, siswa mampu merumuskan kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang telah diajukannya.

Aktivitas guru dan siswa pada tahap pembelajaran secara umum dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

Page 42: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

21

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran dengan Metode PQ4R

Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Tahap 1

Preview

a. Memberikan bahan bacaan kepada

siswa untuk dibaca.

b. Menginformasikan kepada siswa

bagaimana ide pokok tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai

Membaca selintas dengan

cepat untuk menemukan ide

pokok/tujuan pembelajaran

yang hendak dicapai

Tahap 2

Question

a. Menginformasikan kepada siswa

agar memperhatikan makna bacaan.

b. Memberikan tugas pada siswa untuk

membuat pertanyaan dari ide pokok

yang ditemukan dengan

menggunakan kata-kata, apa, siapa,

mengapa, dan bagaimana.

Memperhatikan penjelasan

guru dan membuat

pertanyaan yang berkaitan

dengan materi.

Tahap 3

Read

a. Memberikan tugas kepada siswa

untuk membaca.

b. Menanggapi/pertanyaan yang telah

disusun

Membaca secara aktif

sambil memberikan

tanggapan terhadap apa

yang telah dibaca dan

menjawab pertanyaan yang

dibuatnya.

Tahap 4

Reflect

Menginformasikan materi yang ada pada

bahan bacaan.

Bukan sekedar mengingat

atau menghafal materi

pelajaran tetapi mecoba

memecahkan masalah dari

informasi yang diberikan

oleh guru dengan

pengetahuan telah diketahui

melalui bahan bacaan

Tahap 5

Recite

Meminta siswa membuat inti sari dari

seluruh pembahasan pelajaran yang telah

dipelajari.

a. Menanyakan dan

menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang telah

dibuat.

b. Melihat catatan/ inti

sari yang telah dibuat

c. Membuat inti sari dari

seluruh bahasan.

Tahap 6

Review

a. Menugaskan siswa membaca inti

sari yang dibuat dari rincian ide

pokok yang ada dalam benaknya.

b. Meminta siswa membaca kembali

bahan bacaan, jika masih belum

yakin dengan jawabannya.

a. Membaca inti sari yang

telah dibuat.

b. Membaca kembali

bahan bacaan siswa jika

belum yakin akan

bacaan yang dibuatnya

(Sumber: Purwanti, 2016 :16)

Page 43: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

22

Dari tahapan yang telah diuraikan, metode pembelajaran ini dapat membantu

siswa memahami materi pelajaran secara luas dan dalam, terutama untuk materi-

materi sulit dan membantu siswa untuk berpikir serta berkonsentrasi lebih lama

dalam memahami konsep, sehingga informasi yang diperoleh siswa diharapkan

akan lebih lama untuk diingat dalam jangka waktu yang panjang.

Sebagaimana metode-metode pembelajaran yang lain, metode PQ4R juga

memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Trianto (2009), ada beberapa

kelebihan dan kekurangan dari metode PQ4R, yakni dijelaskan sebagai berikut.

a. Kelebihan dari metode PQ4R ini adalah sebagai berikut.

1) Sangat tepat digunakan untuk pengajaran pengetahuan yang bersifat

deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan

penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Dapat membantu siswa yang daya ingatnya lemah untuk menghafal

konsep-konsep pelajaran.

3) Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan.

4) Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses

bertanya mengomunikasikan kemampuannya.

5) Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas.

b. Kelemahan dari metode PQ4R ini adalah sebagai berikut.

1) Kurang tepat jika diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat

prosedural seperti pengetahuan keterampilan.

2) Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti bacaan siswa tidak tersedia di

sekolah.

Page 44: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

23

3) Tidak efektif jika dilaksanakan pada kelas yang jumlah siswanya terlalu

besar, karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam

merumuskan pertanyaan.

Dengan demikian, penyampaian pembelajaran dengan metode ini harus

memperhatikan beberapa hal yang telah dianggap sebagai kekurangan, sehingga

metode ini efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Menurut Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa (2016), efektif berarti manjur, berpengaruh, atau berhasil,

sedangkan efektivitas adalah keadaan berpengaruh, hal berkesan, keberhasilan

(usaha, tindakan). Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010) yang

mengatakan bahwa efektivitas adalah taraf tercapainya suatu tujuan yang telah

ditentukan. Dengan demikian, efektivitas adalah taraf keberhasilan dari suatu

tujuan yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, efektivitas yang dimaksud

adalah efektivitas pembelajaran.

Efektivitas pembelajaran dapat membuat siswa merasa pembelajarannya

bermanfaat. Hal ini sejalan dengan pernyataan Daulae (2014) yang

mengemukakan bahwa pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang dirasa

bermanfaat yang ditujukan kepada siswa dengan cara yang tepat. Hal ini juga

didukung oleh Supardi (2013) yang menyatakan bahwa pembelajaran efektif

adalah kombinasi yang tersusun meliputi manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke

Page 45: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

24

arah positif yang lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Salah satu indikator yang diharapkan dari efektivitas pembelajaran adalah hasil

belajar siswa yang baik. Ditinjau dari pemahaman konsep matematis, hasil belajar

siswa dapat dikatakan baik bila memiliki nilai akhir pemahaman konsep

matematis terekategori baik. Interpretasi kategori nilai akhir pemahaman konsep

matematis siswa menurut Arifin (2012) ditentukan berdasarkan penilaian acuan

norma (PAN).

Dari uraian di atas, pembelajaran efektif merupakan proses membelajarkan siswa

yang dilakukan oleh guru, sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, pembelajaran dikatakan efektif

ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa apabila pemahaman konsep

matematis siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode PQ4R lebih

tinggi dibandingkan pemahaman konsep matamatis siswa sebelum mengikuti

pembelajaran dengan metode PQ4R dan proporsi siswa yang memiliki

pemahaman konsep terkategori baik lebih dari 60% dari jumlah siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan metode PQ4R.

B. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan

perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam judul penelitian.

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini antara lain.

Page 46: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

25

1. Efektivitas pembelajaran merupakan taraf keberhasilan pembelajaran dari

suatu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini,

pembelajaran dikatakan efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematis

siswa, apabila (1) pemahaman konsep matematis siswa setelah mengikuti

pembelajaran dengan metode PQ4R lebih tinggi dibandingkan pemahaman

konsep matamatis siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan metode

PQ4R dan (2) proporsi siswa yang memuliki pemahaman konsep matematis

terkategori baik lebih dari 60% dari jumlah siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan metode PQ4R. Siswa dikatakan dikatakan memiliki

pemahaman konsep terkategori baik apabila nilai akhir pemahaman konsep

matematis siswa memiliki kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

2. Metode PQ4R merupakan suatu metode membaca yang membantu siswa

memahami dan mengingat materi yang sudah dipelajari dalam ingatan jangka

panjang, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun

pengalaman awal belajar melalui aktivitas membaca, sehingga siswa dapat

mengolah materi yang telah mereka pelajari secara lebih luas dan mendalam.

Metode PQ4R ini memiliki enam tahap pembelajaran yaitu preview

(meninjau), question (bertanya), read (membaca), reflect (refreksi), recite

(merenung), dan review (memeriksa).

3. Pemahaman konsep matematis merupakan kemampuan siswa menangkap

materi yang disajikan pada pembelajaran matematika kedalam bentuk yang

mudah dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mengaplikasikannya

secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Pada penelitian ini, indikator

pemahaham konsep matematis yang dikur adalah: (1) menyatakan ulang

Page 47: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

26

konsep yang telah dipelajari, (2) mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan

dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut, (3)

mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep, (4) menerapkan konsep secara

logis, (5) memberikan contoh atau bukan contoh dari konsep yang dipelajari,

(6) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis,

(7) mengaitkan berbagai konsep di dalam maupun luar matematika, dan (8)

mengembangkan syarat perlu dan/atau syarat cukup suatu konsep.

C. Kerangka Pikir

Penelitian tentang efektivitas metode PQ4R ditinjau dari pemahaman konsep

matematis siswa ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat.

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah pemahaman konsep

matematis dan yang menjadi variabel terikatnya adalah metode PQ4R.

Pemahaman konsep adalah bagian yang sangat penting bagi proses pembelajaran

dan merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa. Pemahaman

konsep matematis yang baik akan sangat membantu siswa dalam menyelesaikan

permasalahan matematika. Namun demikian, pemahaman konsep matematis

siswa SMPN 20 Bandarlampung saat ini belum tergolong baik. Hal ini

dikarenakan pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan siswa hanya

terbiasa mengerjakan soal yang sama dengan contoh yang diberikan guru,

sehingga kemampuan siswa terbatas dan tidak berkembang. Untuk meningkatkan

pemahaman konsep matematis, siswa harus dilatih menemukan konsep dan

dihadapkan pada permasalahan yang tidak rutin. Oleh sebab itu, guru harus

Page 48: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

27

merencanakan pembelajaran yang baik sehingga dapat meningkatkan pemahaman

konsep matematis siswa.

Pada metode PQ4R, pembelajaran tidak berpusat pada guru. Guru hanya sebagai

fasilitator, siswa dituntut lebih banyak aktif dalam pembelajaran dan berusaha

mencari informasi yang mereka butuhkan dengan bahan ajar yang diberikan oleh

guru. Pada metode pembelajaran ini, siswa melalui enam tahap pembelajaran

sesuai dengan nama metodenya yaitu preview (meninjau), question (bertanya),

read (membaca), reflect (refleksi), recite (merenung), dan review (memeriksa).

Pada tahap preview (meninjau), guru memberikan bahan bacaan kepada siswa dan

menginformasikan kepada siswa agar membaca sepintas materi-materi yang akan

mereka pelajari. Selanjutnya pada tahap question (bertanya), guru meminta siswa

agar memperhatikan makna bacaan, dan meminta siswa untuk membuat

pertanyaan yang berkaitan dengan materi pada lembar pertanyaan yang telah

disediakan. Pada tahap read (membaca), guru memberikan tugas kepada siswa

agar membaca bahan bacaan dengan seksama, dan mencari jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka susun sebelumnya. Bila terdapat siswa

belum mendapat jawaban dari pertanyaannya, maka guru akan menanggapi dan

membantu siswa mencari informasi dari pertanyaan yang telah mereka susun.

Pada tahap ini, siswa dapat menyatakan kembali konsep yang telah mereka

pahami, mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan

konsepnya, dan memberikan contoh dan non contoh dari konsep yang mereka

pahami.

Page 49: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

28

Kemudian pada tahap refect (merefleksi), siswa diminta bukan sekedar mengingat

atau menghafal materi pelajaran tetapi mencoba memecahkan masalah dari

permasalahan yang diberikan oleh guru. Pada tahap ini, siswa dapat

menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur tertentu dari materi yang

telah mereka pelajari untuk memecahkan permasalahan dan menyajikan konsep

dalam berbagai bentuk representasi matematika. Selanjutnya pada tahap recite

(merenung), siswa diminta untuk membuat inti sari dari seluruh pembahasan

pelajaran yang telah dipelajari. Kemudian pada tahap review (memeriksa), siswa

diminta untuk membaca kembali inti sari yang telah mereka buat, dan meminta

siswa membaca atau menanyakan kembali, jika terdapat materi yang belum

mereka pahami. Pada tahap ini, siswa akan mengingat dan memahami materi yang

sudah dipelajari dalam ingatan yang panjang.

Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran matematika dengan menggunakan

metode PQ4R diduga efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematis siswa.

D. Anggapan Dasar

Anggapan dasar penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 20

Bandarlampung semester genap tahun pelajaran 2018/2019 memperoleh materi

yang sama dan sesuai Kurikulum 2013.

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, hipotesis penelitian ini adalah:

Page 50: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

29

1. Hipotesis Umum

Penerapan metode PQ4R efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep

matematis.

2. Hipotesis Khusus

a. Pemahaman konsep matematis siswa setelah mengikuti pembelajaran

dengan metode PQ4R lebih tinggi dibandingkan pemahaman konsep

matematis sebelum mengikuti pembelajaran dengan metode PQ4R.

b. Proporsi siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis terkategori

baik lebih dari 60% dari jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran

dengan metode PQ4R.

Page 51: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

30

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 20 Bandarlampung tahun pelajaran

2018/2019 sebanyak 346 siswa yang terdistribusi ke dalam 11 kelas yaitu kelas

VIIA-VIIK. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan pertimbangan

populasi memiliki kemampuan matematis yang relatif sama. Hal ini didasarkan

dari rata-rata nilai ujian semester ganjil mata pelajaran matematika seperti yang

tertera pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rata-rata Nilai Ujian Matematika Semester Ganjil Siswa Kelas

VII SMPN 20 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2018/2019

Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata-rata

VII-A 31 27,58

VII-B 31 29,68

VII-C 31 25,16

VII-D 32 30,23

VII-E 31 25,56

VII-F 32 32,34

VII-G 32 33,82

VII-H 31 24,76

VII-I 32 24,84

VII-J 31 27,98

VII-K 32 29,22

Populasi 346 28,26

Page 52: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

31

Oleh karena siswa kelas VII SMPN 20 Bandarlampung mempunyai kemampuan

matematis yang relatif sama yang terdistribusi dalam kelompok-kelompok (kelas),

pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling.

Berdasarkan proses sampling, diperoleh siswa kelas VIIF sebagai sampel. Sampel

bertindak sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan metode

pembelajaran PQ4R.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan one-group pretest-

posttest design. Peneliti hanya menggunakan satu kelas eksperimen untuk diberi

tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk mengetahui pemahaman konsep

matematis siswa sebelum mendapat perlakuan, sedangkan tes akhir diberikan

untuk mengetahui pemahaman konsep matematis siswa setelah mendapat

perlakuan. Perlakuan yang dimaksud adalah pembelajaran dengan metode PQ4R.

Bagan desain one-group pretest-posttest dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Bagan Desain One-Group Pretest-Posttest

Y1 X Y2

Tes Awal pemahaman

konsep matematis

Pembelajaran dengan

Metode PQ4R

Tes akhir pemahaman

konsep matematis

(Furchan, 1982)

C. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur pada penelitan ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

Page 53: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

32

1. Tahap Persiapan

Adapun persiapan yang dilaksanakan sebelum penelitian ini yaitu:

a. Melakukan observasi untuk melihat karakteristik populasi yang ada.

Observasi dilakukan pada hari Kamis, 24 Januari 2019 bersama Ibu

Nurwana, S.Pd. selaku guru bidang studi matematika kelas VII SMPN 20

Bandarlampung. Berdasarkan hasil observasi ini, diperoleh data seluruh

siswa kelas VII SMPN 20 Bandarlampung semester genap tahun pelajaran

2018/2019 sebanyak 346 siswa yang terdistribusi ke dalam 11 kelas yaitu

kelas VIIA-VIIK. Dari observasi ini juga diketahui bahwa karakteristik

populasi mempunyai kemampuan matematis yang relatif sama dengan

melihat daftar rata-rata nilai ujian semester ganjil mata pelajaran

matematika tahun pelajaran 2018/2019.

b. Menentukan sampel penelitian.

Berdasarkan karakteristik populasi, pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan teknik cluster random sampling. Melalui proses sampling,

diperoleh kelas VIIF sebagai kelas eksperimen.

c. Menetapkan materi pembelajaran yang dibahas dalam penelitian.

Materi pembelajaran yang dibahas yaitu materi Segiempat dan Segitiga.

d. Menyusun proposal penelitian.

e. Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen tes yang digunakan

dalam penelitian.

f. Mengonsultasikan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian

dengan dosen pembimbing.

g. Melakukan validasi dan uji coba instrumen penelitian.

Page 54: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

33

Uji coba instrumen pada penelitian ini dilakukan pada 29 Maret 2019 di

kelas VIIIC dan VIID dan pengujian validitas dilakukan oleh guru mitra.

Selanjutnya, data yang diperoleh dari hasil uji coba diolah dengan bantuan

Microsoft Excel untuk mengetahui reliabilitas instrumen, daya pembeda,

dan tingkat kesukaran butir soal.

2. Tahap Pelaksanaan

Adapun tahap pelaksanaan pada penelitian ini adalah:

a. Memberikan tes awal pemahaman konsep matematis siswa pada kelas

eksperimen.

Pemberian tes awal (pretest) pada kelas eksperimen dilaksanakan pada 02

Mei 2019.

b. Melaksanakan pembelajaran dengan metode PQ4R pada kelas eksperimen.

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode PQ4R pada kelas eksperimen

dimulai dari 04 April sampai dengan 09 Mei 2019.

c. Memberikan tes akhir pemahaman konsep matematis pada kelas

eksperimen.

Pemberian tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen dilaksanakan pada

09 Mei 2019.

3. Tahap Akhir

Adapun tahap akhir dari prosedur penelitian ini adalah:

a. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh.

Proses pengolahan data dilakukan dari 10-21 Mei 2019. Dengan bantuan

Microsoft Excel data diolah untuk menguji normalitas data different dan

Page 55: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

34

nilai akhir pemahaman konsep matematis, serta menguji hipotesis pertama

dan kedua pemahaman konsep matematis siswa.

b. Membuat kesimpulan

Setelah data berhasil diolah, selanjutnya hasil analisis data dikonsultasikan

kepada dosen pembimbing. Setelah analisis valid, selanjutnya dibuat

kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.

c. Membuat laporan penelitian

Pembuatan laporan penelitian didasari dari hasil analisis data. Laporan

penelitian ini kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing,

sampai dengan laporan penelitian dinyatakan layak untuk diseminarkan.

D. Data Penelitian

Data penelitian ini merupakan data kuantitatif berupa nilai pemahaman konsep

matematis siswa. Nilai pemahaman konsep matematis siswa tersebut diperoleh

dari hasil tes awal (pretest), hasil tes akhir (posttest), dan perbedaan (different)

hasil tes awal dan tes akhir.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik tes, yang dilakukan dengan

memberikan tes pemahaman konsep matematis. Tes dilakukan dua kali, yaitu tes

awal dan tes akhir. Tes awal digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep

matematis siswa sebelum diberi perlakuan. Materi yang digunakan untuk tes awal

merupakan materi yang sudah dipelajari siswa dan masih serumpun dengan materi

diajarkan dalam pembelajaran. Materi yang dipilih pada tes awal yaitu materi

Page 56: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

35

garis dan sudut karena materi ini dipelajari siswa tepat sebelum siswa

mendapatkan pembelajaran PQ4R. Tes akhir digunakan untuk mengetahui

pemahaman konsep matematis siswa setelah diberi perlakuan. Materi yang

digunakan pada tes akhir yaitu materi segiempat dan segitiga.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dalam bentuk

uraian yang disusun untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa.

Masing-masing soal memuat indikator pemahaman konsep matematis.

Penyusunan instrumen tes dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Melakukan pembatasan materi yang diujikan

2. Menentukan tipe soal, waktu, dan petunjuk pengerjaan soal

3. Membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator pembelajaran yang ingin dicapai

dan indikator pemahaman konsep matematis

4. Menuliskan butir soal, kunci jawaban, dan pedoman penskoran

5. Menganalisis validitas isi.

6. Mengujicobakan instrumen tes

7. Menganalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran

8. Mengonsultasikan hasil uji coba instrumen kepada dosen pembimbing

Dalam hal ini, instrumen tes awal dan akhir pemahaman konsep matematis siswa

memiliki indikator pemahaman konsep yang sama. Adapun pedoman penskoran

tes pemahaman konsep matematis disajikan pada Tabel 3.3

Page 57: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

36

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Pemahaman Konsep Matematis

NO Indikator Pemahaman

Konsep Matematis Reaksi terhadap soal/masalah Skor

1

Menyatakan ulang

konsep

Tidak menjawab 0

Penyajian konsep ada namun salah 1

Penyajian konsep benar dan kurang lengkap 2

Penyajian konsep benar dan lengkap 3

2

Mengklasifikasikan

objek-objek

berdasarkan dipenuhi

tidaknya persyaratan

yang membentuk

konsep tersebut

Tidak menjawab 0

Ada pengklasifikasian objek namun salah 1

Pengklasifikasian objek benar dan kurang

lengkap 2

Pengklasikasian benar dan lengkap 3

3

Mengidentifikasi sifat-

sifat operasi atau

konsep

Tidak menjawab 0

Menggunakan sifat-sifat operasi namun salah 1

Menggunakan sifat-sifat operasi dengan benar,

dan tidak lengkap 2

Menggunakan sifat-sifat operasi dengan benar

dan lengkap 3

4 Menerapkan konsep

secara logis

Tidak menjawab 0

Menerapkan konsep secara logis namun salah 1

Menerapkan konsep secara logis dengan benar 2

5

Memberikan contoh

atau bukan contoh dari

konsep yang telah

dipelajari

Tidak menjawab 0

Memberikan contoh atau bukan contoh, namun

salah 1

Memberikan contoh atau bukan contoh dengan

benar tetapi kurang lengkap 2

Memberikan contoh atau bukan contoh dengan

benar dan lengkap 3

6

Menyajikan konsep

dalam berbagai macam

bentuk representasi

matematis

Tidak menjawab 0

Penyajian konsep ada namun salah 1

Penyajian konsep benar dan kurang lengkap 2

Penyajian konsep benar dan lengkap 3

7

Mengaitkan berbagai

konsep dalam

matematika maupun di

luar matematika

Tidak menjawab 0

Mengaitkan konsep lain, namun salah 1

Mengaitkan konsep lain dengan benar, namun

kurang lengkap 2

Mengaitkan konsep lain dengan benar dan

lengkap 3

8

Mengembangkan

syarat perlu dan / atau

syarat cukup suatu

konsep

Tidak menjawab 0

Mengembangkan syarat perlu dan / atau syarat

cukup, namun salah 1

Mengembangkan syarat perlu dan / atau syarat

cukup dengan benar, namun kurang lengkap 2

Mengembangkan syarat perlu dan / atau syarat

cukup dengan benar dan lengkap 3

Page 58: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

37

Agar data yang diperoleh akurat, tes yang digunakan dalam penelitian ini harus

memenuhi kriteria tes yang baik. Instrumen tes yang baik adalah instrumen tes

yang harus memenuhi beberapa syarat, yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda

dan tingkat kesukaran.

1. Validitas

Validatas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada

validitas isi dari tes pemahaman konsep matematis yang diketahui dengan cara

menilai kesesuaian isi yang terkandung dalam tes pemahaman konsep matematis

dengan indikator pemahaman konsep matematis yang telah ditentukan. Untuk

memperoleh tes yang valid, pengujian validitas instrumen tes dalam penelitian ini

dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 20

Bandarlampung, dengan asumsi bahwa guru tersebut mengetahui dengan benar

Kurikulum 2013 untuk tingkat SMP.

Hasil penilaian guru menunjukkan bahwa instrumen tes yang digunakan untuk

mengambil data awal dan akhir pemahaman konsep matematis telah memenuhi

validitas isi, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.4 dan Lampiran B.8.

Dengan demikian, instrumen tes dapat diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas,

daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

2. Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana instrumen tes dapat dipercaya

dalam suatu penelitian. Bentuk soal yang digunakan pada penelitian ini adalah

Page 59: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

38

uraian. Menurut Arikunto (2010) untuk mencari koefisien reliabilitas (r11) soal

tipe uraian menggunakan rumus Alpha yang dirumuskan sebagai berikut.

(

)(

)

Keterangan :

11r = Koefisien reliabilitas yang dicari

n = Banyaknya butir soal

= Varian skor total

∑ = Jumlah varians butir

Dalam penelitian ini, koefisien reliabilitas diinterpretasikan berdasarkan pendapat

Arikunto (2010) seperti yang terlihat dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas (r11) Kriteria

0,80 < 11r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < 11r ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < 11r ≤ 0,60 Cukup

0,20 < 11r ≤ 0,40

Rendah

0,00 < 11r ≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil sebagaimana disajikan pada Tabel

3.5.

Tabel 3.5 Koefisien Reliabilitas Tes Pemahaman Konsep Matematis

Data Uji Coba Koefisien Reliabilitas Kriteria

Tes Awal (Pretest) 0,61 Tinggi

Tes Akhir (Posttest) 0,81 Sangat Tinggi

Berdasarkan Tabel 3.5, instrumen tes awal memiliki reliabilitas tinggi dengan

koefisien reliabilitas 0,61 dan instrumen tes akhir memiliki reliabilitas sangat

Page 60: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

39

tinggi dengan koefisien reliabilitas 0,81. Hasil perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran C.1 dan Lampiran C.3.

3. Daya Pembeda (DP)

Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui apakah suatu butir soal dapat

membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan

rendah. Untuk menghitung daya pembeda, terlebih dahulu diurutkan dari siswa

yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah.

Kemudian diambil 27% siswa yang memperoleh nilai tertinggi (disebut kelompok

atas) dan 27% siswa yang memperoleh nilai terendah (disebut kelompok bawah).

Menurut Arifin (2012), teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda

soal uraian sebagai berikut.

Keterangan :

DP = indeks daya pembeda

= rata-rata dari kelompok atas

= rata-rata dari kelompok bawah

Skor maks = skor maksimum

Kriteria tolak ukur daya pembeda butir soal yang digunakan menurut Arifin

(2012) selengkapnya ditunjukkan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Interpretasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Interpretasi

DP ≥ 0,4 Sangat baik

0,30 < DP ≤ 0,39 Baik

0,20 < DP ≤ 0,29 Cukup

DP ≤ 0,19 Sangat buruk

Page 61: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

40

Berdasarkan hasil perhitungan, indeks daya pembeda butir soal tes awal dan tes

akhir dapat dilihat dari Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Daya Pembeda Butir Soal Tes Pemahaman Konsep Matematis

No Soal

Indeks Daya Pembeda Butir Soal

Pretest Pemahaman Konsep

Matematis

Indeks Daya Pembeda Butir Soal

Posttest Pemahaman Konsep

Matematis

1 0,86 (Sangat Baik) 0,41 (Baik)

2 0,32 (Baik) 0,58 (Sangat Baik)

3 0,68 (Sangat Baik) 0,78 (Sangat Baik)

4 0,34 (Baik) 0,69 (Sangat Baik)

5 0,71 (Sangat Baik)

Berdasarkan Tabel 3.7 butir soal instrumen tes awal dan tes akhir pemahaman

konsep matematis memiliki daya pembeda baik dan sangat baik. Hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2 dan Lampiran C.4.

4. Tingkat Kesukaran (TK)

Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butir

soal. Suatu tes dikatakan baik jika memiliki derajat kesukaran sedang, yaitu tidak

terlalu sukar, dan tidak terlalu mudah. Seperti yang dikemukakan Sudijono (2011:

372) untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus :

Keterangan:

TK : tingkat kesukaran suatu butir soal

JT : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh

IT : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal

Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria

kesukaran menurut Sudijono (2011) seperti pada Tabel 3.8.

Page 62: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

41

Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran Interpretasi

0,00 ≤ TK ≤ 0,15 Sangat sukar

0,16 < TK ≤ 0,30 Sukar

0,31 < TK ≤ 0,70

Sedang

0,71 < TK ≤ 0,85

Mudah

0,86 < TK ≤ 1,00 Sangat mudah

Menurut Sudijono (2011) butir-butir soal dikatakan baik apabila butir-butir soal

tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.

Berdasarkan hasil perhitungan, tingkat kesukaran butir soal tes awal dan tes akhir

dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Tingkat Kesukaran Tes Pemahaman Konsep Matematis

No Soal

Tingkat Kesukaran Butir Soal

Pretest Pemahaman Konsep

Matematis

Tingkat Kesukaran Butir Soal

Posttest Pemahaman Konsep

Matematis

1 0,54 (Sedang) 0,68 (Sedang)

2 0,63 (Sedang) 0,66 (Sedang)

3 0,42 (Sedang) 0,64 (Sedang)

4 0,29 (Sukar) 0,38 (Sedang)

5 0,35 (Sedang)

Berdasarkan Tabel 3.9, butir soal tes awal dan tes akhir pemahaman konsep

matematis memiliki tingkat kesukaran yang sedang dan sukar. Hasil perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2 dan Lampiran C.4.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis. Sebelum

melakukan uji hipotesis, dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas.

Page 63: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

42

1. Hipotesis Pertama

a. Uji Normalitas Data Perbedaan (Different) Nilai Awal dan Nilai Akhir

Pemahaman Konsep Matematis Siswa

Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat apakah data perbedaan (different) nilai

awal dan nilai akhir pemahaman konsep matematis siswa berasal dari populasi

berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang

digunakan adalah uji Lilliefors dengan taraf signifikan α = 0,05. Rumusan

hipotesis untuk uji ini adalah:

H0 : sampel data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Prosedur pengujian menggunakan uji Lilliefors menurut Sudjana (2005: 466)

adalah sebagai berikut.

1) Mengubah data different pemahaman konsep matematis siswa menjadi

bilangan baku z menggunakan rumus

2) Menghitung peluang ( ) ( )

3) Menghitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan . Jika

proporsi ini dinyatakan oleh ( ), maka

( )

4) Menghitung selisih ( ) ( ) kemudian menentukan harga mutlaknya

5) Mengambil nilai yang paling besar diantara nilai-nilai mutlak selisih tersebut.

Melambangkan nilai terbesar dengan L0

Page 64: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

43

Kriteria uji, H0 ditolak jika . Untuk hal lainnya, H0 diterima. Dengan

diambil dari daftar tabel uji Lilliefors untuk taraf nyata ∝ = 0,05.

Berdasarkan hasil uji normalitas data perbedaan (different) nilai awal dan nilai

akhir pemahaman konsep matematis, diperoleh = 0,0915 dengan =

0,1591. Oleh karena , maka H0 diterima, sehingga disimpulkan data

perbedaan (different) nilai awal dan nilai akhir pemahaman konsep matematis

siswa berasal dari populasi berdistribusi normal. Hasil perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran C.8.

b. Uji Perbedaan Pemahaman Konsep Matematis

Berdasarkan hasil uji prasyarat, data perbedaan (different) nilai awal dan nilai

akhir pemahaman konsep matematis berasal dari pupulasi bersitribusi normal,

sehingga uji hipotesis menggunakan uji t berpasangan (paired t-test). Adapun Uji

t berpasangan menurut Budiyono (2009) adalah sebagai berikut.

a. Hipotesis

Dengan , hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut.

Ho : , (Rata-rata nilai pemahaman konsep matematis siswa sebelum

mengikuti pembelajaran metode PQ4R sama dengan rata-rata

nilai pemahaman konsep matematis siswa setelah mengikuti

pembelajaran metode PQ4R)

H1 : , (Rata-rata nilai pemahaman konsep matematis siswa sebelum

mengikuti pembelajaran metode PQ4R tidak sama dengan rata-

rata nilai pemahaman konsep matematis siswa setelah

mengikuti pembelajaran metode PQ4R)

Page 65: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

44

b. Taraf signifikan α = 0,05.

c. Statistik uji

Keterangan:

= nilai akhir pemahaman konsep matematis

= nilai awal pemahaman konsep matematis

D = different nilai awal dan nilai akhir pemahaman konsep matematis

= rata-rata dari D

= deviasi baku dari D

n = banyaknya data

d. Kriteria Uji

Pada taraf signifikansi 5% dengan dk = (n – 1), maka H0 ditolak jika

(∝ ), untuk harga t lainnya H0 diterima.

Bila H0 ditolak, selanjutnya dilakukan uji lanjutan, dengan membandingkan rata-

rata nilai awal pemahaman konsep matematis dengan rata-rata nilai akhir

pemahaman konsep matematis. Apabila rata-rata nilai akhir pemahaman konsep

matematis lebih tinggi dari rata-rata nilai awal pemahaman konsep matematis,

maka pemahaman konsep matematis siswa setelah mengikuti pembelajaran

dengan metode PQ4R lebih tinggi dibandingkan pemahaman konsep matematis

siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan metode PQ4R, dan sebaliknya.

2. Hipotesis Kedua

a. Uji Normalitas Data Nilai Akhir Pemahaman Konsep Matematis Siswa

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai akhir

pemahaman konsep matematis siswa berasal dari pupulasi berdistribusi normal

Page 66: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

45

atau tidak berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan prosedur yang

sama dengan uji normalitas pada data perbedaan (different) nilai awal dan nilai

akhir pemahaman konsep matematis.

Berdasarkan hasil uji normalitas data nilai akhir pemahaman konsep matematis,

diperoleh = 0,1081 dengan = 0,1591. Oleh karena , maka H0

diterima. Dengan demikian, data nilai akhir pemahaman konsep matematis berasal

dari populasi berdistribusi normal. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran C.10.

b. Uji Proporsi

Berdasarkan uji prasyarat, diketahui bahwa data nilai akhir pemahaman konsep

matematis siswa berasal dari populasi berdistribusi normal. Oleh karena itu,untuk

menguji proporsi siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis terkategori

baik lebih dari 60% dari jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

metode PQ4R menggunakan uji proporsi satu pihak. Adapun hipotesis uji

proporsi ialah sebagai berikut.

H0: π0 = 0,6 (persentase siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis

terkategori baik sama dengan 60% dari jumlah siswa yang

mengikuti pembelajaran metode PQ4R)

H1: π0 > 0,6 (persentase siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis

terkategori baik lebih dari 60% dari jumlah siswa yang mengikuti

pembelajaran metode PQ4R)

Page 67: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

46

Dalam penelitian ini, interpretasi kategori nilai akhir pemahaman konsep

matematis siswa menurut Arifin (2012) ditentukan berdasarkan penilaian acuan

norma (PAN), maka digunakan nilai rata-rata( ) dan simpangan baku (s).

Berdasarkan data nilai akhir pemahaman konsep matematis siswa diperoleh

dan . Kategori nilai akhir pemahaman konsep matematis

siswa diinterpretasikan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Kategori Nilai Akhir Pemahaman Konsep Matematis Siswa

Kategori Banyak Siswa

Sangat Tinggi 2

Tinggi 7

Sedang 10

Rendah 12

Sangat Rendah 0

Siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis terkategori baik adalah yang

memiliki kriteria pemahaman konsep matematis sedang, tinggi, dan sangat tinggi

atau nilai akhir yang dimiliki siswa lebih dari atau sama dengan 43,31. Hal ini

didasarkan pendapat Jusmawati dkk (2015), salah satu kriteria keefektifitan

pembelajaran adalah rata-rata hasil belajar minimal berada pada kategori sedang.

Pada penelitian ini, hasil belajar yang dimaksud adalah nilai akhir pemahaman

konsep matematis. Dengan demikian, siswa yang memiliki pemahaman konsep

matematis terkategori baik sebanyak 19 siswa. Kategori pemahaman konsep

matematis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.11.

Statistik yang digunakan untuk uji proporsi menurut Sudjana (2005) sebagai

berikut.

Page 68: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

47

√ ( )

Keterangan:

x : Banyaknya siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis terkategori

baik

n : Jumlah sampel

: Proporsi siswa yang memiliki pemahaman konsep matematis terkategori baik

Kriteria uji pada taraf signifikan α = 0,05 adalah terima H0 jika ,

dan tolak H0 jika , dengan ( ) didapat dari daftar

distribusi normal.

Page 69: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

58

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh pemahaman konsep

matematis siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode PQ4R lebih

tinggi dibandingkan pemahaman konsep matematis sebelum mengikuti

pembelajaran dengan metode PQ4R dan persentase siswa yang memiliki

pemahaman konsep terkategori baik tidak lebih dari 60% dari banyaknya siswa

yang mengikuti pembelajaran metode PQ4R. Dengan demikian, metode

pembelajaran PQ4R tidak efektif ditinjau dari pemahaman konsep matematis

siswa untuk diterapkan pada siswa kelas VII SMPN 20 Bandarlampung pada

semester genap tahun pelajaran 2018/2019.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep

matematis siswa, salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan guru

adalah metode PQ4R, namun dalam pelaksanaanya harus diimbangi dengan

pengelolaan kelas yang baik yakni pada tahap recite diperlukan keahlian guru

dalam melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan penggunaan

media pembelajaran yang menarik sehingga dapat meingkatkan keaktifan siswa,

agar pembelajaran semakin kondusif dan mendapatkan hasil yang optimal.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Page 70: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

59

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Pendidikan Islam

Kementerian Agama

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :Bumi

Aksara.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

Baridatul, dkk, 2018. Teknik Membaca Sekilas (Skimming) dalam Meningkatkan

Kemampuan Memahami Teks Narasi. Jurnal Wahana Sekolah Dasar No.1.

Budiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Cahyono, Agung. 2015. Efektivitas Pembelajaran Socrates Konstektual dalam

Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa. Jurnal

Pendidikan Matematika Universitas Lampung Volume 2 nomor 1.

Daulae, Tatta H. 2014. Menciptakan Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal Forum

Paedagogik Vol 6 nomor 2.

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Dzulhikam, Muhammad. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran PQ4R dalam

Meningkatkan Penguasaan Konsep siswa. Cirebon : Fakultas Tarbiah IAIN

Cirebon

Fanani, Achmad. 2010. Ice Breaking Pada Proses Mengajar. Jurnal Dosen PGSD

FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Furchan, Arief.1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya : Usaha

Nasional.

Harnaeni,Ulfah. 2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran Elaborasi Terhadap

Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar. (online)

https://media.neliti.com/media/publications/234935-pengaruh-strategi-

pembelajaran-elaborasi-447ab298.pdf. Diakses pada 30 januari 2019

Page 71: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

60

Huo, Meldi S. 2014 Analisis Pehamaman Konseptual dan Kemampuan

Menyelesaikan Soal-soal Hitungan pada Materi Keseimbangan Mimia

Siswa Kelas XI IPA SMAN 2Limboto. [online], http://eprints.ung.ac.id/cgi/,

Diakses pada 18 Januari 2019

Jusmawati, dkk. 2015. Efektivitas Penerapan Model Berbasis Masalah Setting

Kooperatif dengan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Matematika di

Kelas X SMA Negeri 11 Makassar. Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika

Volume 3 Nomor 1. (online) https://ojs.unm.ac.id/JDM/article/view/1314

Diakses pada 17 Juni 2019.

Kemendikbud. 2014 . Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58

Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs. Jakarta Kemendikbud.

___________. 2015. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 53

Tahun 2015 Tentang Penilain Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta : Kemendibud.

___________. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 21 Tahun 2016, Tentang Standar Isi Guruan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Kemendikbud.

___________. 2016. Ringkasan Hasil-hasil Asesment Belajar Dari Hasil UN,

PISA, TIMSS, INA (online).

https://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Hasil%20Seminar%20P

uspendik%202016/NizamHasil%20Penilaian_seminar%20puspendik%2020

16.pdf. Diakses 15 januari 2019

Kemenristekdikti. 2018. Siaran Pers Nomor : 04/SP/HM/BKKP/I/2018. (online)

https://www.ristekdikti.go.id/siaran-pers/pengembangan-iptek-dan-

pendidikan-tinggi-di-era-revolusi-industri-4-0. Diakses pada 29 januari

2019

Kesumawati, Nila. 2008. Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran

Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang.

Masjaya, Wardono. 2018. Pentingnya Kemampuan Literasi Matematika untuk

Menumbuhkan Kemampuan Koneksi Matematika dalam Meningkatkan

SDM. Jurnal FMIPA Universitas Negeri Semarang Vol 1 No 1.

Mawaddah, S, Ratih M. 2016. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

SMP dalam Pembelajaran Menggunakan Model Penemuan Terbimbing

(Discovery Learning). Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1.

Munawaroh, B., Madyono, S., dan Suwarti.(2018). Teknik Membaca Sekilas

(Skimming) dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Narasi. Jurnal

Universitas Negeri Malang Tahun 26 Nomor 1.

Page 72: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

61

Murizal, A., Yaman, Yerizon. 2012. Pemahaman Konsep Matematis dan Model

Pembelajaran Quantum Teaching. Jurnal Pendidikanan Matematika Vol.1

No.1 UNP.

National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). 2000. Executive Summary

Principle and Standards For School Mathematics. (online)

https://www.nctm.org/publications/journal-for-research-in-mathematics-

education. Diakses pada 18 januari 2019

O’connel, Susan. 2007. Introduction to Problem Solving. Portsmuth : Heinemann

Purwanti, Yuni.2016. Perbandingan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

Antara pembelajaran Problem Based Learning dengan Pembelajaran

PQ4R. Skripsi Matematika Unila

Rustaman, Nuryani Y. 2003. Literasi Sains Anak Indonesia 2002 & 2003.

Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Suyuti, Rahfinada N.R. 2017. Pemberian Reward dan Punisment dalam Rangka

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi

FIS –UNM Vol 4 No 1.

Setiyo. 2018. Perkembangan Revolusi Industri 4.0 (Industrial Revolusion 4.0) dan

Tantangan Ke Depan. (online)

https://www.ajarekonomi.com/2018/05/perkembangan-revolusi-industri-

40.html. Diakses pada 24 januari 2019

Sheskin, D.J. 2004. Handbook Of Parametric and Nonparametric Statistical

Procedures. New York : Chapman and Halucrc.

Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta : Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo

Persada: Jakarta

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Supardi. 2013. Sekolah Efektif, Konsep Dasar, dan Praktiknya. Jakarta : Rajawali

Pers.

Syahlan. 2015. Literasi Matematika Dalam Kurikulum 2013. Jurnal Dosen FKIP

UISU Vol 3 No 1.

Syawahid, M, Putrawangsa, Susilahudin. 2017. Kemampuan Literasi Matematika

Siswa SMP Ditinjau dari Gaya Belajar. Jurnal Tadris Matematika Volume

10 Nomor 2.

TIMSS.2015. International Results In Mathematic. (online).

https://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Hasil%20Seminar%20P

uspendik%202016/RahmawatiSeminar%20Hasil%20TIMSS%202015.pdf.

Diakses 14 januari 2019.

Page 73: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, …digilib.unila.ac.id/58336/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-08-08 · EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ,

62

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana

Wati, Mega Fitri W. 2016. Deskripsi Disposisi Pemahaman Konsep Siswa dalam

Pembelajaran Matematika dengan Metode PQ4R. Skripsi Pendidikan

Matematika Unila.

Yuliana, I., Noor Fajriah. 2013. Penerapan Metode PQ4R dalam Pembelajaran

Matematika di Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No. 1

Unlam.