Question

4
PERTANYAAN : Apakah penggunaan Tetrasiklin pada Ibu hamil dapat di lakukan? (FA) Kontra indikasi dari Tetrasikilin antara lain adalah : 1. Riwayat hipersensitivitas terhadap tetrasiklin 2. Ibu Hamil 3. Anak dibawah tahun Food and Drug Administration membagi obat-obat yang diberikan selama masa kehamilan menjadi 5 kategori yaitu kategori A, B,C, D, dan X. Tetrasiklin termasuk ke dalam kategori D ( untuk obat-obat yang terbukti berisiko pada janin tetapi manfaatnya jauh lebih besar ) sehingga tidak disarankan untuk digunakan selama masa kehamilan. Tetrasiklin bersifat larut lemak sehingga dapat dengan mudah berdifusi melewati plasenta masuk ke sirkulasi janin lewat vena umbilikal. Sekitar 40-60% darah yang masuk melalui vena umbilikal akan masuk ke hati janin, sisanya akan langsung masuk ke sirkulasi umum janin. Apabila tetrasiklin diberikan selama masa kehamilan, maka obat akan tersimpan dalam gigi sang janin dan mengakibatkan pemudaran warna, dan displasia enamel. Tetrasiklin membentuk kompleks yang stabil dengan kalsium pada tulang dan gigi yang baru terbentuk. Hal ini mengakibatkan tetrasiklin tersimpan dalam tulang dan menyebabkan kelainan bentuk atau hambatan pertumbuhan tulang pada janin. TAMBAHAN : Pengobatan ibu hamil dengan tetrasiklin juga menyebabkan perubahan warna gigi sulung pada bayi yang dilahirkan. Ini dikarenakan tetrasiklin dapat menembus plasenta sehingga si bayi yang berada dalam kandungan dapat terpapar tetrasiklin. Bahaya perubahan warna gigi terjadi akibak pemakaian tetrasiklin pada kehamilan trimester kedua hingga trimester ketiga. Pada penulisan makalah, anda menyebutkan mengenai resistensi tetrasiklin, bagaimana mekanisme kerja nya? (BTP) Menurut literatur yang kami baca, mekanisme resistensi terhadap Tetrasiklin yaitu dengan berkurangnya akumulasi intrasel Tetrasiklin karena kegagalan influx atau meningkatnya

description

Question

Transcript of Question

Page 1: Question

PERTANYAAN :

Apakah penggunaan Tetrasiklin pada Ibu hamil dapat di lakukan?

(FA) Kontra indikasi dari Tetrasikilin antara lain adalah :

1. Riwayat hipersensitivitas terhadap tetrasiklin2. Ibu Hamil3. Anak dibawah tahun Food and Drug Administration membagi obat-obat yang diberikan selama masa kehamilan

menjadi 5 kategori yaitu kategori A, B,C, D, dan X. Tetrasiklin termasuk ke dalam kategori D ( untuk obat-obat yang terbukti berisiko pada janin

tetapi manfaatnya jauh lebih besar ) sehingga tidak disarankan untuk digunakan selama masa kehamilan. Tetrasiklin bersifat larut lemak sehingga dapat dengan mudah berdifusi melewati plasenta masuk ke sirkulasi janin lewat vena umbilikal. Sekitar 40-60% darah yang masuk melalui vena umbilikal akan masuk ke hati janin, sisanya akan langsung masuk ke sirkulasi umum janin. Apabila tetrasiklin diberikan selama masa kehamilan, maka obat akan tersimpan dalam gigi sang janin dan mengakibatkan pemudaran warna, dan displasia enamel. Tetrasiklin membentuk kompleks yang stabil dengan kalsium pada tulang dan gigi yang baru terbentuk. Hal ini mengakibatkan tetrasiklin tersimpan dalam tulang dan menyebabkan kelainan bentuk atau hambatan pertumbuhan tulang pada janin.

TAMBAHAN : Pengobatan ibu hamil dengan tetrasiklin juga menyebabkan perubahan warna gigi sulung pada bayi yang dilahirkan. Ini dikarenakan tetrasiklin dapat menembus plasenta sehingga si bayi yang berada dalam kandungan dapat terpapar tetrasiklin. Bahaya perubahan warna gigi terjadi akibak pemakaian tetrasiklin pada kehamilan trimester kedua hingga trimester ketiga.

Pada penulisan makalah, anda menyebutkan mengenai resistensi tetrasiklin, bagaimana mekanisme kerja nya?

(BTP) Menurut literatur yang kami baca, mekanisme resistensi terhadap Tetrasiklin yaitu dengan berkurangnya akumulasi intrasel Tetrasiklin karena kegagalan influx atau meningkatnya efluks oleh transport aktif pompa protein. Gen efluks ditemukan baik pada Gram negatif dan bakteri Gram positif, biasanya bakteri ini menjadi bakteri yang multi resisten.

Contoh bakteri yang sudah resistens terhadap tetrasiklin :

1. Streptococcus beta hemoliticus2. E.coli,3. Pseudomonas aeroginosae,4. Streptomyses pneumoniae,5. Staphyllococus aureus dan6. Sebagian N.gonorrhoeae.

Page 2: Question

Apa yang dimaksud dengan antibiotik spectrum luas?

(IPT) Jadi menurut spektrum kerjanya, antibiotik di bagi menjadi 2, yaitu :Spektrum luas (aktivitas luas) : Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap banyak jenis mikroba yaitu bakteri gram positif dan gram negative. Contoh antibiotik dalam kelompok ini adalah sulfonamid, ampisilin, sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan rifampisin.Spektrum sempit (aktivitas sempit) : Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya terhadap beberapa jenis mikroba saja, bakteri gram positif atau gram negative saja. Contohnya eritromisin, klindamisin, kanamisin, hanya bekerja terhadap mikroba gram-positif. Sedang streptomisin, gentamisin, hanya bekerja terhadap kuman gram-negatif.

Bisa tolong berikan beberapa contoh merek dagang tetrasikilin yang digunakan di Indonesia? Apakah tetrasiklin ini masih sering digunakan/ diresepkan oleh dokter?

(ND) Pertama, berikut adalah contoh merek dagang tetrasiklin:

Super Tetra®, Dumocycline®, Ikacycline®, Soltralin®, Tetrin®, Tetrasanbe®.

Selanjutnya, saat ini tetrasiklin sudah jarang diresepkan dokter karena sudah banyak bakteri yang kebal. Yang biasa diresepkan adalah turunan tetrasiklin generasi yang lebih baru seperti doksisiklin dan minosiklin.

Pada penulisan makalah, anda menjelaskan bahwa penggunaan tetrasiklin dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, bisa tolong di jelaskan lebih rinci mengenai hal ini?

(MS) Benar, menurut referensi yang saya baca dan gunakan dalam penulisan makalah ini, secara umum pemberian tetrasiklin dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, muntah, diare, sakit kepala ringan, glositis, alergi, kadang-kadang juga dapat memberi dampak yang lebih parah, seperti eritema dan edema.

Pada rongga mulut, selain kandidiasis, efek samping yang paling sering adalah perubahan warna pada gigi anak-anak terutama jika diberikan dalam jangka waktu yang panjang sehingga warna gigi menjadi coklat kehitam-hitaman. Resiko yang paling tinggi terjadi jika tetrasiklin diberikan pada usia pembentukan gigi sulung dan gigi anterior permanen. Jika diberikan usia 2 bulan-5 tahun, maka seluruh gigi sulung dan kemungkinan gigi anterior permanen akan mengalami perubahan warna. Perubahan warna gigi pada usia dini umumnya bersifat permanen karena tetrasiklin masuk dan berikatan dengan unsur-unsur gigi pada saat terjadinya pembentukan dentin.

Bagaimana cara penggunaan /rute pembagian dari tetrasiklin?

(FA) Tetrasiklin seringkali diresepkan untuk pemakaian oral meskipun obat ini juga ter¬sedia untuk pemakaian intramuskular dan in¬travena. Karena pemberian tetrasiklin

Page 3: Question

intra¬muskular menimbulkan nyeri pada tempat in¬jeksi dan iritasi pada jaringan, maka rute pemberian ini jarang dipakai.

Rute intravena dipakai untuk mengobati infeksi yang berat. Preparat oral tetrasiklin yang lebih baru, doksisiklin dan minosiklin, lebih cepat dan lebih lengkap diabsorpsi. Tetrasiklin tidak boleh diminum bersama preparat magnesium dan alumunium (antasid), produk susu yang me¬ngandung kalsium, atau obat yang mengan¬dung besi, karena semua substansi ini ber¬ikatan dengan tetrasiklin dan mencegah absorpsi obat. Disarankan agar tetrasiklin, ke¬cuali doksisiklin dan minosiklin, diminum dalam keadaan lambung kosong 1 jam sebe¬lum atau 2 jam setelah makan

Tolong dijelaskan bagaimana mekanisme Stafilococcus aureus sehingga menjadi salah satu

penyebab diare? Gejala serta penegakan diagnosis?

Keracunan makanan karena stafilokokkus disebabkan asupan makanan yang mengandung

toksin stafilokokkus, yang terdapat pada makanan yang tidak tepat cara pengawetannya.

Enterotoksin stafilokokus stabil terhadap panas. Gejala terjadi dalam waktu 1 - 6 jam setelah

asupan makanan terkontaminasi. Sekitar 75 % pasien mengalami mual, muntah, dan nyeri

abdomen, yang kemudian diikuti diare sebanyak 68 %. Demam sangat jarang terjadi.

Lekositosis perifer jarang terjadi, dan sel darah putih tidak terdapat pada pulasan feses.

Masa berlangsungnya penyakit kurang dari 24 jam. Diagnosis ditegakkan dengan biakan S.

aureus dari makanan yang terkontaminasi, atau dari kotoran dan muntahan pasien. Terapi

dengan hidrasi oral dan antiemetik. Tidak ada peranan antibiotik dalam mengeradikasi

stafilokokus dari makanan yang ditelan.