Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

32
SISTEM PAKAR PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN Disusun untuk memenuhi laporan Matakuliah Sistem Pakar oleh : Putri Armelia (15 2008 031) Agung Budi P (15 2008 036) Sukmawardani (15 2008 038) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

Transcript of Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

Page 1: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

SISTEM PAKAR

PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN

Disusun untuk memenuhi laporan Matakuliah Sistem Pakar

oleh :

Putri Armelia (15 2008 031)

Agung Budi P (15 2008 036)

Sukmawardani (15 2008 038)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

2011

Page 2: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya

akhirnya kelompok kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul :

“Sistem Pakar Penyakit Hewan Peliharaan”

Penulisan laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas dari Matakuliah Sistem Pakar.

Dalam kesempatan yang baik ini, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih banyak

kepada semua yang berperan dalam pembuatan laporan ini, baik dosen pembimbing dan teman-

teman kami, yang telah turut serta memberikan ilmu dan masukannya kepada kami hingga

terselesaikannya laporan ini.

Sadar akan kemungkinan terjadinya kekurangan dalam laporan ini, hal itu tidak lain dikarenakan

masih belum sempurnanya pengetahuan yang kami serap. Oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun tentunya sangat kami harapkan untuk dapat belajar lebih baik lagi.

Akhirnya atas seluruh keikhlasan dan bantuan yang telah diberikan, kami mengucapkan banyak

terima kasih. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Amien

Bandung, 12 April 2011

Penulis

1 | P a g e

Page 3: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................4

1.3. Tujuan..........................................................................................................................................4

1.4. Batasan Masalah..........................................................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................................................6

2.1. Sistem Pakar................................................................................................................................6

2.1.1. Knowledge Base...................................................................................................................7

2.1.2. Inference Engine..................................................................................................................8

2.1.3. Workplace............................................................................................................................9

2.1.4. User Interface......................................................................................................................9

2.1.5. Explanation Facility............................................................................................................10

2.1.6. Knowledge Refining System...............................................................................................10

BAB III PERANCANGAN..............................................................................................................................11

3.1. Knowledge Base(Frame)............................................................................................................11

3.2. Mesin Inferensi(Backward Chaining).........................................................................................16

3.3. Penelusuran...............................................................................................................................17

3.4. Flowchart Program....................................................................................................................18

3.5. Flowchart System......................................................................................................................19

3.6. Entity Relationship Diagram(ERD)..............................................................................................20

3.7. Table Relationship Diagram(TRD)..............................................................................................21

BAB IV IMPLEMENTASI..............................................................................................................................22

4.1. Panel Home...............................................................................................................................22

4.2. Panel Konsultasi.........................................................................................................................23

4.3. Panel Admin...............................................................................................................................24

BAB V PENUTUP........................................................................................................................................25

5.1. Kesimpulan................................................................................................................................25

2 | P a g e

Page 4: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

5.2. Saran..........................................................................................................................................25

3 | P a g e

Page 5: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit hewan peliharaan dapat terlihat dari gejala yang di alami hewan tersebut. Biasanya

penyakit hewan di diagnosa oleh seorang dokter hewan. Dokter hewan merupakan seorang pakar di

bidang penyakit hewan peliharaan. Dokter adalah seorang manusia yang bisa mengalami lupa. Agar

tidak hilang kepakaran seorang pakar harus di simpan ke dalam komputer.

Terkadang kendalanya adalah pasien tidak punya waktu untuk ke dokter hewan. Bisa saja di

selesaikan dengan memanggil dokter hewan ke rumah. Tapi biayanya tentu saja mahal.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat kami ambil dari latar belakang di atas adalah :

Bagaimana mendokumentasikan kepakaran seorang pakar ke dalam sebuah computer

Bagaimana membuat sebuah system yang dapat mendiagnosa penyakit hewan peliharaan

dengan menggunakan kepakaran dari seorang pakar yang tersimpan di computer.

1.3. Tujuan

Solusi sementara yang kami tawarkan untuk menyelesaikan masalah masalah yang telah kami

paparkan ada rumusan masalah adalah :

Merepresentasikan pengetahuan ke sebuah sebuah knowledge base dengan metode frame,

sehingga pengetahuan seorang pakar dapat terdokumentasi di dalam computer sekaligus

computer dapat memahaminya.

4 | P a g e

Page 6: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

membuat sebuah system pakar pendiagnosa penyakit hewan peliharaan dengan memanfaatkan

knowledge base yang telah di buat, sehingga dapat memudahkan pemilik hewan untuk

mendiagnosa penyakit yang di derita peliharaannya.

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari apliksi yang kami buat adalah :

Data yang digunakan untuk mengidentifikasi penyakit Hewan peliharaan adalah daftar data

gejala penyakit yang sering terjadi.

Terbatas pada sumber pengetahuan yang didapat baik dari internet maupun dari buku-buku

yang berkaitan dengan Penyakit hewan peliharaan.

Sistem pakar ini menggunakan mesin inferensi backward chaining.

Sistem pakar ini menggunakan interface aplikasi berbasis java dan database MYSQL.

5 | P a g e

Page 7: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pakar

Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan

manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa

dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu

permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.

Jadi sistem pakar merupakan kepakaran yang ditransfer dari seorang pakar (atau sumber

kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan

pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer

dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll.) seperti layaknya seorang

pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut, bila perlu dengan alasan-

alasannya.

Sistem Pakar terkadang lebih baik unjuk kerjanya daripada seorang pakar manusia. Dengan

sistem pakar, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang

sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem

pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.

Secara umum, Sistem Pakar biasanya terdiri atas beberapa komponen yang masing-masing

berhubungan diantaranya :

6 | P a g e

Page 8: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

2.1.1. Knowledge Base

Knowledge Base, berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami,

memformulasi, dan memecahkan masalah. Basis pengetahuan tersusun atas dua

elemen dasar:

1. Fakta, misalnya: situasi, kondisi, dan kenyataan dari permasalahan yang ada, serta

teori dalam bidang itu.

2. Aturan, yang mengarahkan penggunaan pengetahuan untuk memecahkan masalah

yang spesifik dalam bidang yang khusus.

Model Representasi Bingkai (Frame)

Dalam perancangan sistem pakar penyakit Hewan Peliharaan ini kami menggunakan

bingkai (frame) sebagai model representasi pengetahuannya. Berikut ini adalah sekilas

mengenai bingkai (frame).

Pengertian Bingkai (Frame)

Frame berupa kumpulan-kumpulan slot-slot yang merupakan atribute untuk

mendeskripsikan pengetahuan.

Pengetahuan yang termuat dalam slot dapat berupa kejadian, lokasi, situasi

ataupun elemen-elemen lain.

Frame digunakan untuk representasi pengetahuan deklaratif.

Frame memuat deskripsi sebuah objek dengan menggunakan tabulasi informasi

yang berhubungan dengan objek sehingga frame mengelompokkan atribut sebuah

objek.

Dengan demikian frame dapat membantu menirukan cara seseorang

mengorganisasikan informasi tentang sebuah objek menjadi kumpulan data.

Slot menggambarkan atribut seperti nama Obat, model, asal-usul obat, jenis obat,

jumlah Obat, mesin, dan karakteristik lainnya.

7 | P a g e

Page 9: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

2.1.2. Inference Engine

Mesin Inferensi (Inference Engine), merupakan otak dari Sistem Pakar. Juga dikenal

sebagai penerjemah aturan (rule interpreter). Komponen ini berupa program komputer

yang menyediakan suatu metodologi untuk memikirkan (reasoning) dan memformulasi

kesimpulan. Kerja mesin inferensi meliputi:

1. Menentukan aturan mana akan dipakai

2. Menyajikan pertanyaan kepada pemakai, ketika diperlukan.

3. Menambahkan jawaban ke dalam memori Sistem Pakar.

4. Menyimpulkan fakta baru dari sebuah aturan

5. Menambahkan fakta tadi ke dalam memori.

Gambar 2.1.1 Struktur sebuah Sistem Pakar

8 | P a g e

Page 10: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

Gambar 2.1.2 Pengetahuan Dasar Bangunan Sistem Pakar

Backward Chaining

Suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa kembali ke fakta yang mendukung

hipotesa tersebut adalah backward chaining. Dalam runut balik, penalaran dimulai

dengan tujuan merunut balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan tersebut

2.1.3. Workplace

Papan Tulis (Blackboard/Workplace), adalah memori/lokasi untuk bekerja dan

menyimpan hasil sementara. Biasanya berupa sebuah basis data.

2.1.4. User Interface

Antarmuka Pemakai (User Interface). Sistem Pakar mengatur komunikasi antara

pengguna dan komputer. Komunikasi ini paling baik berupa bahasa alami, biasanya

disajikan dalam bentuk tanya-jawab dan kadang ditampilkan dalam bentuk

gambar/grafik. Antarmuka yang lebih canggih dilengkapi dengan percakapan (voice

communication).

9 | P a g e

Page 11: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

2.1.5. Explanation Facility

Subsistem Penjelasan (Explanation Facility). Kemampuan untuk menjejak (tracing)

bagaimana suatu kesimpulan dapat diambil merupakan hal yang sangat penting untuk

transfer pengetahuan dan pemecahan masalah. Komponen subsistem penjelasan harus

dapat menyediakannya yang secara interaktif menjawab pertanyaan pengguna,

misalnya:

1. “Mengapa pertanyaan tersebut anda tanyakan?”

2. “Seberapa yakin kesimpulan tersebut diambil?”

3. “Mengapa alternatif tersebut ditolak?”

4. “Apa yang akan dilakukan untuk mengambil suatu kesimpulan?”

5. “Fakta apalagi yang diperlukan untuk mengambil kesimpulan akhir?”

2.1.6. Knowledge Refining System

Sistem Penghalusan Pengetahuan (Knowledge Refining System). Seorang pakar

mempunyai sistem penghalusan pengetahuan, artinya, mereka bisa menganalisa

sendiri performa mereka, belajar dari pengalaman, serta meningkatkan

pengetahuannya untuk konsultasi berikutnya. Pada Sistem Pakar, swa-evaluasi ini

penting sehingga dapat menganalisa alasan keberhasilan atau kegagalan pengambilan

kesimpulan, serta memperbaiki basis pengetahuannya.

10 | P a g e

Page 12: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

BAB III PERANCANGAN

3.1. Knowledge Base(Frame)

Ruang Slot IsiJenis Penyakit Anjing

Nama

HepatitisLeptospirosisParaInvluenzaBordetelaRabies

Ruang Slot IsiNama Distemper

Gejala

BatukBersinDemamLendir di hidung dan matadiare sampai berdarahmuntahhilang nafsu makandepresi

Obat

Vaksinasi awal diberikan pada anjing umur 6 minggu yang diikuti dengan pengulangan atau booster

Ruang Slot IsiNama Parvovirus

Gejalahilang nafsu makanmuntahdiare sampai berdarah

Obat

Parvovirus Vaksinasi biasanya diberikan bersama-sama dengan vaksinasi distemper

11 | P a g e

Page 13: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

Ruang Slot IsiNama Hepatitis

Gejala

demam tinggiselalu hauskehilangan nafsu makanpendarahan pada hidung dan mulutdiaresakit perutdepresi

Obat

Memberikan vaksinasi kekebalan yang sangat baik, dimulai pada saat anak anjing berumur paling muda 6 minggu dan diikuti dengan pengulangan

Ruang Slot IsiNama Leptospirosis

Gejala

dememmuntahdiaresakit kuningkehilangan nafsu makan

obat

Vaksinasi awal terdini jam dapat diberikan pada anak umur anjing Mencapai 6 minggu, kemudian diikuti dengan pengulangan

Ruang Slot IsiNama ParaInvluenzaGejala Batuk kering

12 | P a g e

Page 14: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

batuk lendir berbusa

obat

Parainfluenza Vaksinasi biasanya diberikan bersama-sama dengan vaksinasi Bordetella

Ruang Slot IsiNama Bordetela

Gejala

Batuk keringBatuk lendir berbusaadanya lendir hijau dari hidung

obat

Vaksinasi untuk penyakit ini kurang efektif. Terdapat sampai saat ini sedikitnya 40 strain bakteri penyebab batuk kandang, Sedangkan vaksin yang ada hanya Memberikan kekebalan terhadap 12 strain saja

Ruang Slot IsiNama Rabies

Gejalagelisahmuntah darahtakut matahari

obat

Vaksinasi dianjurkan pada umur 4 sampai 6 bulan Kemudian diikuti dengan pengulangan tahunan.

13 | P a g e

Page 15: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

Ruang Slot IsiJenis Penyakit Kucing

Nama

DistemperRingwormKurang NutrisiFlu KucingCacinganScabiesRabies

Ruang Slot IsiNama Distemper

Gejala

DemamMuntahDiareDepresi

Obat Vaksin

Ruang Slot IsiNama RingwormGejala Kulit berkerak

Kulit berbercak bulat

Obat Salap Ringworm

Ruang Slot IsiNama Kurang NutrisiGejala Bulu mudah lepas

Rontok BerlebihanObat Vitamin Untuk kesehatan Bulu

Ruang Slot IsiNama Flu KucingGejala Demam

Hilang slera makanIngusanBersinRadang mata dan HidungAir liur keluar

Obat Vaksin & vitamin

14 | P a g e

Page 16: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

Ruang Slot IsiNama RabiesGejala Gelisah

Takut matahariMuntah Darah

Obat Vaksin Rabies

Ruang Slot IsiNama CacinganGejala Diare

DepresiDehidrasiPerut kembung

Obat Obat cacing

Ruang Slot IsiNama ScabiesGejala Bentol

Gejala kecil & gatalObat Salap Scabies

15 | P a g e

Page 17: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

3.2. Mesin Inferensi(Backward Chaining)

Gambar 3.3.1 Flowchart Backward chaining

16 | P a g e

Page 18: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

3.3. Penelusuran

Langkah 1 Goal Hepatitis

Langkah 2 Goal Diketahui

Langkah 3 Temukan Rule dengan Goal tersebut, dimulai dengan Rule 1

Langkah 4 Lihat Rule 1 Premise 1 “Hilang Nafsu Makan” ya

Langkah 5 Lihat Rule 1 Premise 2 “Muntah” tidak

Langkah 6 Lihat Rule 2 Premise 3 “Depresi” ya

Langkah 7 Lihat Rule 2 Premise 4 “Demam” ya

Langkah 8 Lihat Rule 2 Premise 5 “Diare” ya

Langkah 9 Lihat Rule 2 Premise 6 “Selalu Haus” ya

Langkah 10 Lihat Rule 2 Premise 7 “Pendarahan di Hidung dan mulut” ya

Hepatitis

Hilang Nafsu Makan Depresi Demam Diare Selalu Haus Pendarahan di Hidung dan mulut

17 | P a g e

Page 19: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

3.4. Flowchart Program

Gambar 3.4.1 Flowchart Program

18 | P a g e

Page 20: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

3.5. Flowchart System

Gambar 3.5.1 Flowchart System

19 | P a g e

Page 21: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

3.6. Entity Relationship Diagram(ERD)

Gambar 3.6.1 Entity Relationship Diagram

20 | P a g e

Page 22: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

3.7. Table Relationship Diagram(TRD)

Gambar 3.7.1 Table Relationship Diagram

21 | P a g e

Page 23: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

BAB IV IMPLEMENTASI

4.1. Panel Home

22 | P a g e

Page 24: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

4.2. Panel Konsultasi

23 | P a g e

Page 25: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

4.3. Panel Admin

24 | P a g e

Page 26: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pendokumentasian pengetahuan seorang pakar dapat di lakukan dengan membuat sebuah

knowledge base dengan metode frame. Dengan membuat sebuah knowledge base untuk

merepresentasikan pengetahuan seorang pakar kita dapat membuat pengetahuan tersebut dikenali

oleh computer.

Dengan bermodalkan knowledgebase yang tadi di buat kit adapat membuat sebuah system yang

dapat menggantikan peran seorang pakar yang bisa di pakai di manasaja. Sehinnga kita bisa

konsultasi tentang hewan peliharaan kita di mana saja dan kapan saja.

5.2. Saran

Untuk pengembangan aplikasi yang kami buat, kami menyarankan untuk membuat sebuah database

yang online, sehinnga database uptodate. Namun aplikasi nya tetap memiliki database yang offline.

Jadi jika tidak konek ke jaringan maka aplikasi otomatis menggunakan database yang offline, jika

konek ke jaringan maka otomatis menggunakan database yang online dan meng update database

yang offline.

25 | P a g e

Page 27: Putri(031)Agung(036)Sukma(038)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Java

http://id.wikipedia.org/wiki/Windows/MySQL

http://ajnjogja.blogspot.com/2009/05/heidisql-3.html

http://ilmukomputer.org/category/pemrograman-java/

26 | P a g e