PUTRI 1
-
Upload
kurnia-saputra -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of PUTRI 1
-
8/18/2019 PUTRI 1
1/18
LAPORAN PENDAHULUAN PADA BAYI DENGAN ASFIKSIA
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Deinisia. Asfksia Neonatus adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang tidak segera
bernaas secara spontan dan teratur setelah dilahirkan. (Mochtar, 1989)b. Asfksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernaas
spontan dan teratur, sehingga dapat eurunkan !" dan akin
eningkatkan #!" yang enibulkan akibat buruk dala kehidupan
lebih lan$ut. (Manuaba, 1998)c. Asfksia neonatus adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat
bernaas secara spontan dan teratur dala satu enit setelah lahir
(Mans$oer, "%%%)d. Asfksia berarti hipoksia yang progresi, penibunan #!" dan asidosis,
bila proses ini berlangsung terlalu $auh dapat engakibatkan kerusakan
otak atau keatian. Asfksia $uga dapat epengaruhi ungsi organ &ital
lainnya. ('aiudin, "%%1)e. Asfksia lahir ditandai dengan hipokseia (penurunan a!"), hiperkarbia
(peningkatan a#!"), dan asidosis (penurunan *).
!. Epi"e#io$o%i
Merupakan penyebab kematian paling tinggi sekitar 25.2 % bayi lahir
menderita asfiksia di RS profinsi di Indoensia (Jawa arat!. "ngka kematian sekitar #$.# %
di RS ru&ukan propinsi.
&. Penye'a'(etio$o%i
a. 'aktor ibu
• ipoksia ibu
• )era*unan +,
• ipotensi akibat perdarahan
• -angguan kontraksi uterus
• sia ibu kurang dari 2/ tahun atau lebih dari 05 tahun
• ipertensi pada penyakit eklampsia
b. 'aktor plasenta
• 1lasenta tipis
• 1lasenta ke*il
-
8/18/2019 PUTRI 1
2/18
• 1lasenta tidak menempel
• Solusio plasenta
• 1erdarahan plasenta
*. 'aktor fetus
• )ompresi umbilikus
• ali pusat menumbung
• ali pusat melilit leher
• )ompresi tali pusat antara &anin dan &alan lahir
d. 'aktor neonatus
• 1rematur
• )elainan kongential
• 1emakaian obat anestesi
• rauma yang ter&adi akibat persalinan
). Faktor pre"isposisi
•
'aktor dari ibu -angguan his3 misalnya4 hipertoni dan tetani
ipotensi mandadak pada ibu karena perdarahan3 misalnya4 plasenta preia
ipertensi pada eklampsia
-angguan mendadak pada plasenta seperti solusio plasentae
• 'aktor dari &anin
-angguan aliran darah dalam tali pusat karena tekanan tali pusat
6epresi pernafasan karena obat 7 obatan yang diberikan kepada ibu
)eruban keruh
*. Patoisio$o%i
ila &anin kekurangan ,2 dan kadar +,2 bertambah3 timbulah rangsangan
terhadap nerus agus sehingga 6JJ (denyut &antung &anin! men&adi lambat. Jika kekurangan
,2 terus berlangsung maka nerus agus tidak dapat dipengaruhi lagi. imbulah kini
rangsangan dari nerus simpatikus sehingga 6JJ men&adi lebih *epat akhirnya ireguler danmenghilang. Janin akan mengadakan pernafasan intrauterin dan bila kita periksa kemudian
-
8/18/2019 PUTRI 1
3/18
terdapat banyak air ketuban dan mekonium dalam paru3 bronkus tersumbat dan ter&adi
atelektasis. ila &anin lahir3 aleoli tidak berkembang.
"pabila asfiksia berlan&ut3 gerakan pernafasan akan ganti3 denyut &antung mulai menurun
sedangkan tonus neuromuskuler berkurang se*ara berangsur8angsur dan bayi memasuki
periode apneu primer.
Jika berlan&ut3 bayi akan menun&ukkan pernafasan yang dalam3 denyut &antung
terus menurun 3 tekanan darah bayi &uga mulai menurun dan bayi akan terluhat lemas
(flas*id!. 1ernafasan makin lama makin lemah sampai bayi memasuki periode apneu
sekunder. Selama apneu sekunder3 denyut &antung3 tekanan darah dan kadar ,2 dalam darah
(1a,2! terus menurun. ayi sekarang tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak akan
menun&ukkan upaya pernafasan se*ara spontan. )ematian akan ter&adi &ika resusitasi dengan
pernafasan buatan dan pemberian tidak dimulai segera.
+. K$asiikasi
Ada dua aca $enis asfksia, yaitu +
1. Asfksia li&ida (biru)
". Asfksia pallida (putih)
lasifkasi asfksia berdasarkan nilai A-A
a. Asfksia berat dengan nilai A-A %/0
b. Asfksia ringan sedang dengan nilai A-A /2
c. 3ayi noral atau sedikit asfksia dengan nilai A-A 4/9
d. 3ayi noral dengan nilai A-A 1%
,. Ge-a$a K$inis
a. 1ada )ehamilan
6enyut &antung &anin lebih *epat dari $9/ :;mnt atau kurang dari $// :;mnt3 halus dan
ireguler serta adanya pengeluaran mekonium.
• Jika 6JJ normal dan ada mekonium 4 &anin mulai asfiksia
• Jika 6JJ $9/ :;mnt ke atas dan ada mekonium 4 &anin sedang asfiksia
• Jika 6JJ $// :;mnt ke bawah dan ada mekonium 4 &anin dalam gawat
b. 1ada bayi setelah lahir
• ayi pu*at dan kebiru8biruan
• saha bernafas minimal atau tidak ada
-
8/18/2019 PUTRI 1
4/18
• ipoksia
• "sidosis metabolik atau respirator
• 1erubahan fungsi &antung
• )egagalan sistem multiorgan
• )alau sudah mengalami perdarahan di otak maka ada ge&ala neurologik 4 ke&ang3 nistagmus3
dan menangis kurang baik; tidak menangis.
• ayi tidak bernapas atau napas megap8megap3 denyut &antung kurang dari $// :;menit3 kulit
sianosis3 pu*at3 tonus otot menurun3 tidak ada respon terhadap refleks rangsangan.
. Pe#eriksaan Fisik
a. )ulit 4 warna kulit tubuh merah3 sedangkan ekstremitas berwarna biru3
pada bayi preterm terdapat lanugo dan erniks.
b. )epala 4 )emungkinan ditemukan *aput su**edaneum atau *ephal
haematom3 ubun8ubun besar *ekung atau *embung.
*. Mata 4 ing dan ron*hi3 frekuensi bunyi &antung lebih dari$// :;menit.
i. "bdomen 4 entuk silindris3 hepar bayi terletak $82 *m dibawah ar*us *ostae
pada garis papilla mamae3 lien tidak teraba3 perut bun*it berarti
adanya asites;tumor3 perut *ekung adanya hernia diafragma3
bising usus timbul $82 &am setelah masa kelahiran bayi3 sering terdapat
retensi karena -I ra*t belum sempurna.
&. mbilikus 4 ali pusat layu3 perhatikan ada perdarahan;tidak3 adanya tanda8
tanda infeksi pada tali pusat.
-
8/18/2019 PUTRI 1
5/18
k. -enitalia 4 1ada neonatus aterm testis harus turun3 lihat adakah kelainan
letak muara uretra pada neonatus laki8laki3 neonatus perempuan
lihat labia mayor dan labia minor3 adanya sekresi mu*us
keputihan3 kadang perdarahan.
l. "nus 4 1erhatikan adanya darah dalam tin&a3 frekuensi buang air besar
serta warna dari fae*es.
m. ?kstremitas 4
-
8/18/2019 PUTRI 1
6/18
• 1ulmonal tidak tampak gambaran3 &antung ukuran normal.
1. Pro%nosis
• "sfiksia ringan;normal 4 aik
• "sfiksia Sedang 4 ergantung kes*epatan penatalaksanaan bila *epat
prognosa baik.
• "sfiksia berat 4 6apat menimbulkan kematian pada hari8hari pertama3
atau kelainan syaraf permanen."sfiksia dengan p 93 dapat menyebabkan ke&ang sampai koma dan kelainanneurologis
yang permanen misalnya *erebral palsy3 mental retardation (wir&oatmod&o3 $# 4 9B!.
11. 23erapy(2in"akan Penan%anan
a. erapi Suportif
indakan untuk mengatasi asfiksia neonatorum disebut resusitasi bayi baru
lahir yang bertu&uan untuk rnempertahankan kelangsungan hidup bayi dan membatasi
ge&ala sisa yang mungkin mun*ul. indakan resusiksi bayi baru tahir mengikuti tahap
tahapan8 tahapan yang dikenal dengan "+ resusitasi 4
$. Memastikan saluran nafas terbuka 4
• Meletakkan bayi pada posisi yang benar.
• Menghisap mulut kemudian hidung kalau perlu trakea
• ila perlu masukkan ? untuk memastikan pernafasan terbuka
2. Memulai pernapasan 4
• =akukan rangsangan taktil
• ila perlu lakukan entilasi tekanan positif
0. Mempertahankan sirkulasi darah 4
Rangsang dan pertahankan sirkulasi darah dengan *ara kompresi dada atau bila perlu
menggunakan obat8obatan.
#. )oreksi gangguan metabolik (*airan3 glukosa darah3 elektrolit !
+ara resusitasi dibagi dalam tindakan umum dan tindakan khusus 4
$. indakan mum
a. 1engawasan suhu b. 1embersihan &alan nafas*. Rangsang untuk menimbulkan pernafasan
2. indakan khusus
-
8/18/2019 PUTRI 1
7/18
a. "sfiksia berat
Resusitasi aktif harus segera dilaksanakan langkah utama memperbakti
entilasi paru dengan pemberian /2 dengan tekanan dan intemitery *ara terbaik dengan
intubasi endotrakeal lalu diberikan /2 tidak lebih dari 0/ mmg. "sfikasi berat hampir selalu
disertai asidosis3 koreksi dengan bikarbonas natrium 28# m?C;kg3 diberikan pula glukosa
$582/ % dengan dosis 28# m?C;kg )edua obat ini disuntikan ke dalam intra ena perlahan
melalui ena umbilikatis3 reaksi obat ini akan terlihat &elas &ika entilasi paru sedikit banyak
telah berlangsung. saha pernapasan biasanya mulai timbul setelah tekanan positif diberikan
$80 kali3 bila setelah 0 kali inflasi tidak didapatkan perbaikan. 1ernapasan atau frekuensi
&antung3 maka masase &antung eksternal diker&akan dengan D frekuensi B/8I//;menit.
indakan ini diselingi entilasi tekanan dalam perbandingan $ 4 0 yaitu setiap kali satu
entilasi tekanan diikuti oleh 0 kali kompresi dinding torak. Jika tindakan ini tidak berhasil
bayi harus dinilai kembali3 mungkin hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan asam dan
basa yang belum dikorekrsi atau gangguan organik seperti hernia diaftagmatika atau stenosis
&alan nafas.
b. "sfiksia sedang
Stimulasi agar timbul reflek pernafasan dapat di*oba bila dalam waktu 0/89/
detik tidak timbul pernapaan spontary entilasi aktif harus segera dilakukan. Eentilasi
sederhana dengan kateter /2 intranasal dengan filtrat $82 :;mnt3 bayi diletakkan dalam posisi
dorsofleksi kepala. )emudian dilakukan gerakan membuka dan menutup nares dan mulut
disertai gerakan dagu keatas dan kebawah dengan frekuensi 2/ kali;menit3 sambil
diperhatikan gerakan dinding torak dan abdomen. ila bayi memperlihatkan gerakan
pernapasan spontan3 usahakan mengikuti gerakan tersebut3 entilasi dihehtikan &ika hasil
tidak di*apai dalam $82 menit sehingga entilasi paru dengan tekanan positif se*ara tidak
langsung segera dilakukan3 entilasi dapat dilakukan dengan dua *ara yaitu dari mulut ke
rnulut atau dari entilasi ke kantong masker. 1ada entitasi dari mulut ke mulut3 sebelumnya
mulut penolong diisi dulu dengan /23 entilasi dilahirkan dengan frekuensi 2/80/ kali
permenit dan perhatikan gerakan nafas spontan yang mungkin timbul. indakan dinyatakan
tidak berhak &ika setelah dilekuknn berberapa saat teCadi penurunan frekuens &antung atau
perbaikan tonus otot intubasi endotrakheal harus segera dilahirkan3 bikarbonas natrikus dan
glukosa dapat segera diberikan3 apabila 0 menit setelah lahir tidak memperlihatkan
pernapasan teratur meskipun entilasi telah dilakukan dengan adekuat.
-
8/18/2019 PUTRI 1
8/18
b. erapi Medikamentosa
$. ?pinefrin
Indikasi4
• 6enyut &antung bayi F 9/:;menit setelah paling tidak 0/ detik dilakukan entilasi adekuat
dan kompresi dada belun ada respon.
• Sistotik
6osis 4 /3$8/30 ml ; kg dalam lanrtan I 4 $/./// (/3$ mg 7 /3/0 mg ; kg!. +ara 4 i. atau
endotakheal. 6apat diulang setiap 085 menit bila perlu
2. Eolume ?kspander
Indikasi4
• ayi baru lahir yang dilahirkan resusitasi rnengalami hipoolernia dan tidak ada respon
dengan resueitasi.
• ipoolemi kemungkinan akibat adanya perdarahan atau syok. )linis 3diitandai dangan
adanya pu*at perfusi buruk3 nadi ke*il ; lemah dan pada resusitasi tidak memberikan respons
yang adekuat.
Jenis +airan 4
• =arutan laistaloid isotonis (@a+= /33 Ringer =aktat!. 6osis 4 dosis awal $/ ml ; kg i.
pelan selama 58$/ menit. 6apat diulang sampai menun&ukkan respon klinis.
• ransfursi darah gol , negatif &ika diduga kehilangn darah banyak.
0. ikarbonat
Indikasi4
• "sidosis metabolik3 bayi8bayi baru lahiryang mendapatkan resusitasi. 6iberikan bila
entilasi dan sirkulasi sudah baik.
• 1enggunaan bikarbonat pada keadaan asidosis metabolik dan hiperkalemia arus disertai
dengan pemerIksaan analisa gas darah dan kimia.
6osis 4 $82 m?C;ke atau 2 ml;kg (#32%! atau $ ml;kg (AG#%!. +ara 4 dien*erkan dengan aCua bidest dan destrosa 5 % sama banyak diberikan
se*ara i. dengan ke*epaten min 2 menit. ?fek sarnping 4 pada keadaan hiperosmolarita3 dan kandungan +,2 dari
bikarbonat merusak furgsi miokardium dan otak.
#. @alokson
@alokson idroklorida adalah antagonis narkotik yang tidak rnenyebabkan
depresi pernapasan.
-
8/18/2019 PUTRI 1
9/18
-
8/18/2019 PUTRI 1
10/18
• unyi nafas bilateral3 kadang8kadang krekels umum pada awalnya silindrik thorak 4
kartilago :ifoid menon&ol3 umum ter&adi.
f. )eamanan
• Suhu rentang dari 0935 + sampai 0A35 +. "da erniks (¨ah dan distribusi tergantung
pada usia gestasi!.
• )ulit 4 lembut3 fleksibel3 pengelupasan tangan; kaki dapat terlihat3 warna merah muda atau
kemerahan3 mungkin belang8belang menun&ukkan memar minor (misal 4 kelahiran dengan
forseps!3 atau perubahan warna herleCuin3 petekie pada kepala; wa&ah (dapat menun&ukkan
peningkatan tekanan berkenaan dengan kelahiran atau tanda nukhal!3 ber*ak portwine3 nei
telengiektasis (kelopak mata3 antara alis mata3 atau pada nukhal! atau ber*ak mongolia
(terutama punggung bawah dan bokong! dapat terlihat. "brasi kulit kepala mungkin ada
(penempatan elektroda internal!
!. Dia%nosa Kepera4atan
$! ersihan &alan nafas tidak efektif b.d produksi mukus banyak.2! 1ola nafas tidak efektif b.d hipoentilasi; hiperentilasi0! )erusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi entilasi.#! Risiko *edera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi pema&anan pada
agen8agen infeksius.5! Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai ,2 dalam darah.
EI. 1roses keluarga terhenti b.d pergantian dalam status kesehatan anggota keluarga.9! .1roses keluarga terhenti b.d pergantian dalam status kesehatan anggota keluarga.
u&uan 4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan
koping keluarga adekuat.
&. Ren5ana 2in"akan "an Rasiona$isasi
Dia%nosa
Kepera4atan
20-0an "an Kriteria
Hasi$
Inter6ensi Rasiona$
ersihan &alan nafas
tidak efektif b.d
produksi mukus
banyak.
u&uan 4 Setelah
dilakukan tindakankeperawatan selama
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama proses
keperawatan
diharapkan &alan nafas
lan*ar.$. idakmenun&ukkan demam.
$. entukan
kebutuhan oral;
su*tion tra*heal.
2. "uskultasi suara
nafas sebelum dan
sesudah su*tion .0. ersihkan daerah
1. pengumpulan data
untuk perawatan
optimal2. membantu
mengealuasi
keefektifan upaya
batuk klien
-
8/18/2019 PUTRI 1
11/18
-
8/18/2019 PUTRI 1
12/18
gas b.d
ketidakseimbangan
perfusi entilasi.
dilakukan tindakan
keperawatan selama
proses keperawatan
diharapkan pertukaran
gas teratasi.
)riteria hasil 4
$. idak sesak nafas
2. 'ungsi paru dalam
batas normal
frekuensi nafas3
kedalaman nafas dan
produksi sputum.
2! "uskultasi bunyi
nafas3 *atat area
penurunan aliran
udara dan ; bunyi
tambahan.0! 1antau hasil
"nalisa -as 6arah
mengealuasi
keefektifan upaya
batuk klien2. . membantu
mengealuasi
keefektifan upaya
batuk klien0. perubahan "-6
dapat men*etuskan
disritmia &antung.
Risiko *edera b.d
anomali kongenital
tidak terdeteksi atau
tidak teratasi
pema&anan pada agen8
agen infeksius.
u&uan 4 Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
proses keperawatan
diharapkan risiko
*idera dapat di*egah.)riteria hasil 4
$. ebas dari *idera;
komplikasi.
2. Mendeskripsikan
aktiitas yang tepat
dari leel
perkembangan anak.
0. Mendeskripsikan
teknik pertolongan
pertama
$. +u*i tangan setiap
sebelum dan sesudah
merawat bayi.
2. 1akai sarung
tangan steril.
0. =akukan
pengka&ian fisik
se*ara rutin terhadap
bayi baru lahir3
perhatikan pembuluh
darah tali pusat dan
adanya anomali.
#. "&arkan keluarga
tentang tanda dan
ge&ala infeksi dan
melaporkannya pada
pemberi pelayanan
kesehatan.
5. erikan agen
imunisasi sesuai
indikasi
(imunoglobulin
$. untuk men*egah
infeksi nosokomial2. untuk men*egah
infeksi nosokomial0. untuk men*egah
keadaan yang kebih
buruk.#. untuk
meningkatkan
pengetahuan keluarga
dalam deteksi awal
suatu penyakit.
-
8/18/2019 PUTRI 1
13/18
hepatitis dari
aksin hepatitis
Risiko
ketidakseimbangan
suhu tubuh b.d
kurangnya suplai ,2
dalam darah.
u&uan 4 Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
proses keperawatan
diharapkan suhu
tubuh normal.)riteria asil 4
$. emperatur badan
dalam batas normal.
2. idak ter&adidistress pernafasan.
0. idak gelisah.
#. 1erubahan warna
kulit.
5. ilirubin dalam
batas normal.
$. indarkan pasien
dari kedinginan dan
tempatkan pada
lingkungan yang
hangat.
2. Monitor ge&ala
yang berhubungan
dengan hipotermi3
misal fatigue3 apatis3
perubahan warna
kulit dll.
0. Monitor E.
#. Monitor adanya
bradikardi.
5. Monitor status
pernafasan.
1. untuk men&aga
suhu tubuh agar
stabil.2. untuk mendeteksi
lebih awal perubahan
yang ter&adi guna
men*egah komplikasi0. peningkatan suhu
dapat menun&ukkan
adanya tanda8tanda
infeksi#. penurunan
frekuensi nadi
menun&ukkan
ter&adinya asidosis
resporatori karena
kelebihan retensi
+,2.
1roses keluarga
terhenti b.d pergantian
dalam status kesehatan
anggota keluarga.
u&uan 4 Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
proses keperawatan
diharapkan koping
keluarga adekuat.
)riteria asil 4
$. 1er*aya dapat
mengatasi masalah.
2. )estabilan
prioritas.
0. Mempunyai
ren*ana darurat.
#. Mengatur ulang
*ara perawatan.
$. entukan tipe
proses keluarga.
2. Identifikasi efek
pertukaran peran
dalam proses
keluarga.
0. antu anggota
keluarga untuk
menggunakan
mekanisme support
yang ada.
#. antu anggota
keluarga untuk
meren*anakan
strategi normal
$. untuk mengetahui
tindakan yang tepat
untuk diberikan2. untuk
mempersiapkan
psikologi keluarga0. untuk
memanfaatkan
dukungan yang ada
dari keluarga.#. untuk mengatasi
situasi yang tidak
terduga.
-
8/18/2019 PUTRI 1
14/18
dalam segala situasi.
). E6a$0asi
-
8/18/2019 PUTRI 1
15/18
61 I. ersihan &alan nafas tidak efektif b.d produksi mukus banyak.
@,+ I
)riteria asil 4
$. idak menun&ukkan demam.(skala 0!
2. idak menun&ukkan *emas.(skala 0!
0. Rata8rata repirasi dalam batas normal.(skala 0!
#. 1engeluaran sputum melalui &alan nafas.(skala 0!
5. idak ada suara nafas tambahan.(skala 0!
@,+ II
)riteria asil 4
$. Mudah dalam bernafas.(skala 0!
2. idak menun&ukkan kegelisahan.(skala 0!
0. idak adanya sianosis.(skala 0!
#. 1a+,2 dalam batas normal.(skala 0!
5. 1a,2 dalam batas normal.(skala 0!
61 II. 1ola nafas tidak efektif b.d hipoentilasi; hiperentilasi.
)riteria hasil 4
$. 1asien menun&ukkan pola nafas yang efektif.(skala 0!
2. ?kspansi dada simetris.(skala 0!
0. idak ada bunyi nafas tambahan.(skala 0!
#. )e*epatan dan irama respirasi dalam batas normal.(skala 0!
61 III. )erusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi entilasi.
)riteria hasil 4
$. idak sesak nafas.(skala 0!
2. 'ungsi paru dalam batas normal.(skala 0!
61 IE. Risiko *edera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi pema&anan
pada agen8agen infeksius.
$. ebas dari *idera; komplikasi.(skala #!
2. Mendeskripsikan aktiitas yang tepat dari leel perkembangan anak.(skala #!
0. Mendeskripsikan teknik pertolongan pertama.(skala #!
-
8/18/2019 PUTRI 1
16/18
61 E. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya suplai ,2 dalam darah.
@,+ I
)riteria asil 4
$. emperatur badan dalam batas normal.(skala 0!
2. idak ter&adi distress pernafasan. (skala 0!
0. idak gelisah. (skala 0!
#. 1erubahan warna kulit. (skala 0!
5. ilirubin dalam batas normal. (skala 0!
@,+ II
)riteria asil 4
$. Status kekebalan anggota keluarga. (skala 0!
2. "nak mendapatkan perawatan tindakan pen*egahan. (skala 0!
0. "kses perawatan kesehatan. (skala 0!
#. )esehatan fisik anggota keluarga. (skala 0!
61 IE. Risiko *edera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi pema&anan
pada agen8agen infeksius.
@,+ I
)riteria asil 4
$. 1er*aya dapat mengatasi masalah. (skala 0!
2. )estabilan prioritas. (skala 0!
0. Mempunyai ren*ana darurat. (skala 0!
#. Mengatur ulang *ara perawatan. (skala 0!
@,+ II
)riteria asil 4
$. Status kekebalan anggota keluarga. (skala 0!
2. "nak mendapatkan perawatan tindakan pen*egahan. (skala 0!
0. "kses perawatan kesehatan. (skala 0!
#. )esehatan fisik anggota keluarga.*. Pat34ay
-
8/18/2019 PUTRI 1
17/18
Dat
ar P0staka
'akultas )edokteran niersitas Indonesia. Jilid 0. Jakarta 4 Informedika
+arpenito. 2//$. uku Saku 6iagnosa )eperawatan. ?disi B. Jakarta 4 ?-+
-
8/18/2019 PUTRI 1
18/18
)irimkan Ini lewat ?mailloghisKerbagi ke wittererbagi ke 'a*ebookagikan ke1interest
2i"ak a"a ko#entar7
Poskan Ko#entar
eranda =angganan4 1oskan )omentar ("tom!
Pen%ik0t
Arsip B$o%
• L 2/$$ ($!
o L Januari ($!
="1,R"@ 1?@6"="@ 1"6" "I 6?@-"@ "S'I)SI"
8en%enai Saya
"-@- '"MI= =,-=ihat profil lengkapku
emplate 1i*ture