PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG Di Karimunjawa
Transcript of PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG Di Karimunjawa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) i
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG
Di Karimunjawa
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai
Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Teknik Arsitektur
Disusun Oleh :
ANITRI PUSPITA AMBARSARI
I 0207007
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) ii
PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG Di Karimunjawa
Disusun Oleh : ANITRI PUSPITA AMBARSARI
NIM. I 0207007
Menyetujui, Surakarta, Januari 2012
Pembimbing I Pembimbng II IR. SUPARNO, MT. IR. HARI YULIARSO, MT. NIP. 195505161986011 001 NIP. 195907251998021 001 Ketua Program Studi Arsitektur Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik (FT)-UNS Fakultas Teknik (FT)-UNS KAHAR SUNOKO,ST,MT DR.IR.MOHAMAD MUQOFFA, MT NIP. 19690320199503 1 002 NIP. 19620610199103 1 001
Pembantu Dekan I Fakultas Teknik (FT)-UNS
KUSNO ADI SAMBOWO,ST,MSC, PH.D NIP.19691026 199503 1002
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbilalamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah
membukakan jalan bagi hamba untuk mengenal dunia arsitektur, melalui kampus
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan banyak pelajaran dalam
berarsitektur. Mulai dari awal masa perkuliahan sampai pada saat dimana penulis
mampu menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PUSAT PENELITIAN
TERUMBU KARANG Di Karimunjawa” sebagai salah satu persyaratan
mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan
berkat bantuan serta dukungan dari berbagai pihak yang telah memberikan
sumbangan baik materiil maupun spiritual. Oleh karena itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. M. Muqoffa, MT., selaku Ketua Jurusan Arsitektur FT-UNS
2. Ir. Kahar Sunoko, MT., selaku Ketua Prodi Arsitektur FT-UNS
3. Ir. Suparno, MT., selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir
4. Ir. Hari Yuliarso, MT., selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir
5. Yosafat Winarto, ST. MT., selaku Ketua Panitia Tugas Akhir Jurusan
Arsitektur FT-UNS
6. Ir. Musyawaroh, MT., selaku Dosen Pembimbing Akademik
7. Rekan–rekan angkatan 2007 Prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tahap Tugas Akhir bukan akhir dari segalanya. Melainkan sebuah
perjalanan hidup penulis dalam mempelajari dunia arsitektur di Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan juga bagi masyarakat umum. Terimakasih.
Surakarta, Januari 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Allah SWT, Sang Khalik yang menciptakan segala sesuatunya dengan sangat sempurna.
Bapak dan Ibu, yang senantiasa tak kenal lelah memberi doa dan dukungan buatku. Tanpa
kalian aku ga’ mungkin bisa jadi seperti ini. Walaupun kalian berada jauh dari sisiku namun
doa-doa kalian lah yang selalu dipanjatkan untuk keberhasilanku. Tak lupa kejutan waktu
“tilik” ke kosan membawa dukungan yang membuatku semangat luar biasa. Maaf kalau aku
belum bisa jadi anak yang dibanggakan. Namun aku akan terus berusaha jadi anak yang
terbaik yang aku mampu.
Tian dan Cecen, adik – adikku tersayang yang banyak dukung aku. Walau kadang nyebelin
kalian tetep adik-adik ku yang tersayang. Maaf belum bisa jadi kakak yang membanggakan
untuk kalian.
Keluarga Besar Gombong dan Klaten, banyak kalo disebutin semua.hehehhhe..
Sayangkuuuw…nyetkuuu…bojakuu… yang selalu berusaha sekuat tenaga membantuku.
Yang rela lembuuuurr demi aku.. yang rela dengerin curhat dan tangisku… Walaupun lebih
sering cekcok dan marah besaaaarrrr waktu itu, tapi bisa terlewati juga y nyet… Cepetan
nyusulin aku yaaa…jangan lama-lama…. Lope You….
Lista dan Yesy, dua gendul – gendul sahabat terbaikku. Begitu panjang perjalanan dari saling
kenal, kuliah bareng, studio bareng, pendadaran bareng, luluuuus bareng!! Iihhh waooow,
genk cihuy amazing laahh… Pengen bisa kerja bareng terus nikah bareng yaa nduul,
hahahhhaa…(^0^)… Pokoknya kita sukses bareng!! Amiiiinnnn…… Miss You…..
Teman – teman sependeritaan, Studio 124 (Lista, Yesy, Popi, Melisa, Dilla, Putri, Wida,
Ria, Rida, Umi, Nido, Galih, Rofida, Revi, Iin, Mb Nonik, Mb Siti, Ari, Billy, Panggih,
Syarif, Mz Arfin, Mz Kiki, Mz Bambang, Mz Raka, Mz Alfa) semoga kita semua sukses…
Amin…. Jangan lupakan aku yaaa…..heheheehhhe
Mas Rojan, matur nuwun buanget buat interiornya… Kalo ngga’ ada kamu mas apalah
jadinya TA ku tanpa interiormu… Hihihiihhhi…..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) v
Mas Bima, makasih mas biiimmm udah dibuatin langit warna – warni sama orang –
orangan… Katanya sekarang tarifnya naik jadi coklat+keju+kacang yaa?? Heheheehhe….
Rudi, makasiihh rudi buat “mami need help” nyaa… Maap yaa kalo ada yang ngga’ jadi
dipake… Jangan cepet marah, tar ngga’ enteng jodoh lhoo… (piiss..J) Selamat merasakan
perjuangan di studio 125, sukses ya ruuuddd…..
Bram, matur nuwun bruuum… Makete cihuuuyy… Guedee bgddd… wkwkwkkkkk
Si Boz, matur numun wis dike’i contoh TA mu boz.. Sangat membantuu.. Namun apa daya
tangan dan otakku tak sanggup sepertimu.. Hahahahhhhaa…..
Yere, makasiih animasinya yaa ndul… (padahal lupa pas presentasi ngga’ tak buka,
hahahaaaha….) Oiya, flasdisk, maapkan akuuu……
Nandar, suwuunn yaa buku tentang perkapalanE… (padahal gak mudeng tapi tetep berguna
bangeeddddd…..) ayoo ndang nyusul aku,hahaaaaa
The Cosmos, buat Rea, Karina, Rifna… Makasih sketsanya yaa maniiissss… Asiiikkk
aku dapet bunga juga, horeeee…..
Keluarga Besar Genuno, walau kalian nan jauh disana…hahahaaaaa… Akhirnya aku
luluuuss jugaaa… ayoo uno’an lagi… hihihhhiiiiiiii
Keluarga Besar Kos Sakura, mba ayu ketua suku, iyiinnku sayangg, adis, sandris, dian,
andrea, icha, atika, ima, nita, bela…. Ayooo kita menggilaaaa….
Teman – teman seperjuangan Angkatan ’07 semua, ABC, Ceribel, Jilbaber, Nitra, Dhini,
Nana, Acha, Desi, Wina, Reni, Vagasta, Agra, Arsyad, Ita, Chuwi, Kiki, Yoyok, Dugi, Boni,
Dhita, Nilam, Dayu, Iyud, Feri, Pungki, Devi, Pusa, Lala, Libriya, Lisa, Cut Aul, Arya,
Andhika, Zarra, Mardi, Saras, Eva Anggraini, Eva Vindy, Nababan, Vira, Ana, Ridhi,
Niken…… Terima kasih atas bantuan, dukungan, dan semua kenangan indahnya, semoga
kita menjadi orang-orang yang sukses… Amin, Amin, Amin ya robbal alamin….. J
dan Semua Pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xiii
DAFTAR SKEMA ............................................................................................................ xiv
BAB I .............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Judul ................................................................................................................... 1
B. Pemahaman Judul .............................................................................................. 1
C. Latar Belakang .................................................................................................... 2
D. Permasalahan dan Persoalan .............................................................................. 8
D.1 Permasalahan ................................................................................................... 8
D.2 Persoalan ......................................................................................................... 8
E. Tujuan dan Sasaran............................................................................................. 9
E.1 Tujuan .............................................................................................................. 9
E.2 Sasaran ............................................................................................................. 9
F. Lingkup dan Batasan Pembahasan .....................................................................10
F.1 Lingkup Pembahasan .......................................................................................10
F.2 Batasan Pembahasan .......................................................................................11
G. Metode..............................................................................................................11
H. Sistematika Penulisan ........................................................................................13
BAB II ............................................................................................................................15
TINJAUAN......................................................................................................................15
A. Tinjauan Teori ......................................................................................................15
A.1 Pusat Penelitian Kelautan ................................................................................15
A.1.1 Pengertian ................................................................................................15
A.1.2 Hasil Dalam Bidang Penelitian Kelautan ...................................................15
A.1.3 Kegiatan Dalam Bidang Penelitian Kelautan .............................................16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) vii
A.1.4 Subyek Dan Obyek Penelitian ...................................................................17
A.1.5 Tipe Pusat Penelitian ................................................................................18
A.1.6 Persyaratan Bangunan .............................................................................20
A.2 Laboratorium ..................................................................................................22
A.2.1 Penggolongan Laboratorium ....................................................................22
A.2.2 Tempat Laboratorium Kerja .....................................................................24
A.2.3 Ventilasi Udara.........................................................................................24
A.2.4 Instalasi Listrik .........................................................................................24
A.2.5 Sistem Pengaturan Secara Vertical ...........................................................25
A.2.6 Sistim Pengaturan Secara Horizontal ........................................................25
A.2.7 Jaringan Konstrusi dan Perluasannya........................................................26
A.3 Terumbu Karang .............................................................................................28
A.3.1 Faktor Pembatas ......................................................................................28
A.3.2 Manfaat Terumbu Karang ........................................................................30
A.3.3 Penyebab Kerusakan ................................................................................32
A.3.4 Dampak Kerusakan ..................................................................................34
A.3.5 Penelitian Terumbu Karang di Indonesia ..................................................35
A.3.6 Dasar - Dasar Hukum yang Berlaku ...........................................................35
A.4 Struktur Apung ...............................................................................................37
A.4.1 Stabilitas Kapal .........................................................................................37
A.4.2 Pembuatan dan Perakitan Komponen Kapal .............................................38
B. Tinjauan Lokasi ..................................................................................................40
B.1 Kondisi Fisik Kepulauan Karimunjawa..............................................................40
B.1.1 Lingkungan Fisik Daratan ..........................................................................40
B.1.2 Kondisi Terumbu Karang ..........................................................................43
B.2 Zonasi Kepulauan Karimunjawa ......................................................................45
B.3 Sarana dan Prasarana .....................................................................................49
B.3.1 Sarana Transportasi .................................................................................49
B.3.2 Sarana Listrik............................................................................................51
B.3.2 Sarana Air Tawar Bersih ...........................................................................52
B.3.3 Sarana Komunikasi ...................................................................................53
B.3.4 Tingkat Kunjungan ...................................................................................53
B.4 Kependudukan Kepulauan Karimunjawa .........................................................54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) viii
B.4.1 Demografi ................................................................................................54
B.4.2 Mata Pencaharian ....................................................................................55
C. Tinjauan Pembanding ........................................................................................56
C.1 Tinjauan Bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang .....................................56
C.2 Tinjauan Bangunan Struktur Apung .................................................................57
C.3 Tinjauan Bangunan Edukasi Kelautan ..............................................................58
C.4 Tinjauan Bangunan Wisata Kerusakan Lingkungan / Pasca Bencana Alam .......60
D. Kesimpulan Tinjauan ..........................................................................................63
BAB III ...........................................................................................................................64
PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG DI KARIMUNJAWA ...........................................64
A. Pengertian .........................................................................................................64
B. Sasaran Perencanaan .........................................................................................64
C. Jangkauan Wilayah Pelayanan ...........................................................................65
D. Status Bangunan ................................................................................................65
E. Visi dan Misi ......................................................................................................66
E.1 Visi ..................................................................................................................66
E.2 Misi .................................................................................................................66
F. Tujuan dan Manfaat...........................................................................................66
F.1 Tujuan ............................................................................................................66
F.2 Manfaat .........................................................................................................67
G. Macam Pelaku Kegiatan .....................................................................................69
G.1 Peneliti ...........................................................................................................69
G.2 Pengunjung ....................................................................................................69
G.3 Pengelola........................................................................................................70
H. Macam Kegiatan yang Diwadahi ........................................................................71
I. Fasilitas –Fasilitas yang Diwadahi .......................................................................72
J. Ruang – Ruang yang Dibutuhkan........................................................................73
K. Pola Hubungan Ruang ........................................................................................77
L. Pertimbangan Lokasi..........................................................................................77
M. Aplikasi Arsitektur Ekologis pada Bangunan ...................................................78
BAB IV ...........................................................................................................................80
ANALISA DESAIN............................................................................................................80
A. Analisa Non Fisik...................................................................................................80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) ix
A.1. Pelaku dan Jenis Kegiatan ..........................................................................80
A.2. Pengelompokkan Kegiatan .........................................................................83
A.3. Kebutuhan dan Besaran Ruang...................................................................84
A.4. Hubungan dan Organisasi Ruang ................................................................94
B. Analisa Fisik ........................................................................................................105
B.1. Analisa Pendekatan Konsep Lokasi dan Site ..............................................105
B.1.1. Analisa Pendekatan Konsep Lokasi....................................................105
B.1.2. Analisa Pendekatan Konsep Penentuan Site......................................112
B.2. Analisa Pendekatan Konsep Pengolahan Site ............................................113
B.2.1 Analisa Pendekatan Konsep Pencapaian Site.....................................113
B.2.2 Analisa Pendekatan Konsep Orientasi Site ........................................116
B.2.3 Analisa Pendekatan Konsep View .....................................................118
B.2.4 Sirkulasi Dalam Site ..........................................................................120
B.2.5 Analisa Penentuan Konsep Zonifikasi Site .........................................121
B.3. Analisa Penyesuaian Dengan Keadaan Laut ..............................................123
B.4. Analisa Pendekatan Konsep Tampilan Bangunan ......................................126
B.4.1 Analisa Tata Massa..................................................................................126
B.4.2 Analisa Gubahan Massa ..........................................................................129
B.5. Analisa Pendekatan Konsep Sistem Support .............................................131
B.6. Analisa Pendekatan Konsep Sistem Utilitas ..............................................139
BAB V ..........................................................................................................................152
KONSEP DESAIN ..........................................................................................................152
A. Konsep Non Fisik ................................................................................................152
A.1. Pelaku dan Kegiatan .................................................................................152
A.2. Besaran Ruang .........................................................................................152
B. Konsep Fisik ........................................................................................................157
B.1. Konsep Lokasi dan Site .............................................................................157
B.1.1 Konsep Lokasi ...................................................................................157
B.1.2 Konsep Site.......................................................................................158
B.2. Konsep Pengolahan Site ...........................................................................159
B.2.1 Pencapaian .......................................................................................159
B.2.2 Orientasi Site ....................................................................................160
B.2.3 View .................................................................................................161
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) x
B.2.4 Sirkulasi Dalam Site ..........................................................................161
B.2.5 Zonifikasi Site ...................................................................................162
B.3. Konsep Tampilan Bangunan .....................................................................163
B.3.1 Tata Massa .......................................................................................163
B.3.2 Gubahan Massa ................................................................................164
B.4 Konsep Keadaan Laut Setempat ...............................................................166
B.5 Konsep Sistem Struktur ............................................................................167
B.6 Konsep Sistem Utilitas ..............................................................................170
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................175
LAMPIRAN...................................................................................................................176
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 Interior Laboratorium. ..................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 2 Layout Denah Laboratorium dan Potongan Laboratorium.... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 3 Bagian - Bagian Kapal Laut ............................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 4 Peta Makro Kepulauan Karimunjawa. .............. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 5 Peta Mikro Kepulauan Karimunjawa. ............... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 6 Kapal KM Muria. Kapal Cepat Kartini, dan Dermaga Karimunjawa. ....... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 7 Kondisi Jalan Menuju Karimunjawa................. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 8 Kondisi Bandara Dewadaru. ............................ Error! Bookmark not defined. Gambar 2 9 Perahu Sebagai Sarana Transportasi Laut. ....... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 10 Kantor TELKOM di Karimunjawa. ................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 11 The Hydropolis Underwater Hotel and Resort.............. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 12 Stasiun Darat. ................................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 2 13 Ball Room. ..................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 14 Struktur Caisson. ........................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 15 Acara Peningkatan Kapasitas Untuk Staf GSA. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 16 Label Informasi di Akuarium. ......................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 17 Museum Tsunami Aceh ................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 18 Kolam Dan Prasasti Batu.. .............................. Error! Bookmark not defined. Gambar 2 19 Lorong Tsunami. ............................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 2 20 Lorong Kebingungan Dan Jembatan Perdamaian. ........ Error! Bookmark not defined. Gambar 2 21 Bangunan Simulasi Tahan Gempa Bumoepedia. .......... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 22 Area Pertunjukan. ......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4 1 Pulau Cemara Kecil. ......................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 2 Foto Pulau Cemara Kecil. ................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 3 Pulau Geleang. ................................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 4 Foto Pulau Geleang. ........................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 5 Peta Kerja Balai Taman Nasional Karimunjawa, Gambar Pulau Geleang.Error! Bookmark not defined. Gambar 4 6 Peta Potensi dan Wilayah Kerja Taman Nasional Karimunjawa. ............ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 7 Analisis Pemilihan Site. .................................... Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) xii
Gambar 4 8 Hasil Pemilihan Site. ........................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 9 Analisis Pencapaian Site. ................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 10 Analisis Orientasi Site. ................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 11 Analisis View. ................................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 12 Hasil Zoning Terhadap View........................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 13 Hasil Zonifikasi Site Vertikal. .......................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 14 Hasil Zonifikasi Site Horizontal. ...................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 15 Pulau Geleang. .............................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 16 Data Kedalaman Laut di Pulau Geleang.......... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 17 System Struktur Apung Kapal Laut. ................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 18 Deck Lambung Kapal dan Batas Benaman Air Laut. ...... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 19 Plat Baja. ....................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 20 Akrilik / Plexiglass Lengkung. ......................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 21 Terowongan Antasena. .................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 22 Struktur Kayu. ............................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 23 Struktur Lipat / Folded................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 24 Struktur Baja Truss. ....................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 25 Struktur Beton Bertulang. .............................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 26 Struktur Atap Panggang Pe. ........................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 27 Detail Atap Panggang Pe................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 4 28 Solar Cell. ...................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 4 29 Pintu Kedap Air.............................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4 30 Lampu Sorot. ................................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 5 1 Foto Pulau Geleang. ........................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 5 2 Hasil Pemilihan Site. ........................................ Error! Bookmark not defined. Gambar 5 3 Jalur Pencapaian Menuju Site. ......................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 4 Orientasi Site. .................................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 5 5 Hasil Zoning Terhadap View............................. Error! Bookmark not defined. Gambar 5 6 Penzoningan Ruang Vertikal Berdasarkan Tingkat Privasi. .... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 7 Penzoningan Ruang Horizontal Berdasarkan Tingkat Privasi. Error! Bookmark not defined. Gambar 5 8 Tranformasi Bentuk Dasar Kotak Persegi. ........ Error! Bookmark not defined. Gambar 5 9 Hasil Gubahan Massa. ..................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 10 Plat Baja. ....................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 11 Akrilik / Plexiglass Lengkung. ......................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 12 Atap Folded. .................................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 5 13 Struktur Space Frame. ................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 14 Struktur Panggang Pe. ................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 15 Jendela Lebar. ............................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 5 16 Skylight......................................................... Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) xiii
Gambar 5 17 Pintu Kedap Air.............................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 5 18 Lampu Sorot. ................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 2 1 Kondisi Fisik Daratan Karimunjawa. ..................... Error! Bookmark not defined. Tabel 2 2 Kondisi Terumbu Karang Di Perairan Karimunjawa. ........... Error! Bookmark not defined. Tabel 2 3 Pembagian Wilayah Zonasi Di Kepulauan Karimunjawa. .... Error! Bookmark not defined. Tabel 2 4 Grafik Kunjungan ke Karimunjawa. ...................... Error! Bookmark not defined. Tabel 2 5 Daftar Pengunjung dan Penelitian. ...................... Error! Bookmark not defined. Tabel 2 6 Data Kependudukan Di Kecamatan Karimunjawa.Error! Bookmark not defined. Tabel 2 7 Data Mata Pencaharian di Kecamatan Karimunjawa. ......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3 1 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Peneliti........... Error! Bookmark not defined. Tabel 3 2 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Pengunjung. ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3 3 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Pengelola ....... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4 1 Pengelompokkan Kegiatan. ................................. Error! Bookmark not defined. Tabel 4 2 Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Peneliti..... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 3 Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Pengunjung. ........... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 4 Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan pengelola. Error! Bookmark not defined. Tabel 4 5 Hubungan Ruang Makro. ..................................... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 6 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Darat. ................ Error! Bookmark not defined. Tabel 4 7 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Laut................... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 8 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Menyelam di Laut. .......... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 9 Hubungan Ruang Mikro Penginapan Peneliti. ...... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 10 Hubungan Ruang Mikro Pengujung Wisata. ....... Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) xiv
Tabel 4 11 Hubungan Ruang Mikro Pengunjung Menyelam di Laut. .. Error! Bookmark not defined. Tabel 4 12 Hubungan Ruang Mikro Penunjang Pengunjung.Error! Bookmark not defined. Tabel 4 13 Hubungan Ruang Mikro Pengelola Darat. .......... Error! Bookmark not defined. Tabel 4 14 Analisa Pemilihan Lokasi. ................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 5 1 Pengelompokkan Kegiatan. ................................. Error! Bookmark not defined. Tabel 5 2 Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Peneliti. ........ Error! Bookmark not defined. Tabel 5 3 Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Pengujung. ... Error! Bookmark not defined. Tabel 5 4 Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Pengelola...... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR SKEMA Skema 3 1 Pola Hubungan Ruang........................................ Error! Bookmark not defined.
Skema 4 1 Hubungan Ruang Makro. ................................... Error! Bookmark not defined. Skema 4 2 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Darat. .............. Error! Bookmark not defined. Skema 4 3 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Laut. ................ Error! Bookmark not defined. Skema 4 4 Hubungan Ruang Mikro Peneliti Menyelam di Laut. ......... Error! Bookmark not defined. Skema 4 5 Hubungan Ruang Mikro Penginapan Peneliti. .... Error! Bookmark not defined. Skema 4 6 Hubungan Ruang Mikro Pengunjung Wisata. ..... Error! Bookmark not defined. Skema 4 7 Hubungan Ruang Mikro Pengunjung Menyelam di Laut. .. Error! Bookmark not defined. Skema 4 8 Hubungan Ruang Mikro Penunjang Pengunjung.Error! Bookmark not defined. Skema 4 9 Hubungan Ruang Mikro Pengelola Darat. .......... Error! Bookmark not defined. Skema 4 10 Organisasi Ruang Peneliti Darat. ...................... Error! Bookmark not defined. Skema 4 11 Organisasi Ruang Peneliti Laut. ........................ Error! Bookmark not defined. Skema 4 12 Organisasi Ruang Penelitian Menyelam di Laut. ............. Error! Bookmark not defined. Skema 4 13 Organisasi Ruang Wisata Pengunjung. ............. Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) xv
Skema 4 14 Organisasi Ruang Pengunjung Menyelam di Laut. .......... Error! Bookmark not defined. Skema 4 15 Organisasi Ruang Penunjang Pengunjung......... Error! Bookmark not defined. Skema 4 16 Organisasi Ruang Pengelola Darat.................... Error! Bookmark not defined. Skema 4 17 Organisasi Ruang Fasilitas Penunjang............... Error! Bookmark not defined. Skema 4 18 Alur Pencahayaan. .......................................... Error! Bookmark not defined. Skema 4 19 Jaringan Telekomunikasi dan Tata Suara. ......... Error! Bookmark not defined. Skema 4 20 Penyediaan Air Bersih. ..................................... Error! Bookmark not defined. Skema 4 21 Jaringan Sanitasi. ............................................. Error! Bookmark not defined. Skema 4 22 Pengolahan Sampah. ....................................... Error! Bookmark not defined.
Skema 5 1 Alur Pencahayaan. ............................................. Error! Bookmark not defined. Skema 5 2 Jaringan Listrik. .................................................. Error! Bookmark not defined. Skema 5 3 Jaringan Telekomunikasi Dan Tata Suara. .......... Error! Bookmark not defined. Skema 5 4 Jaringan Air Bersih. ............................................ Error! Bookmark not defined. Skema 5 5 Jaringan Sanitasi. ............................................... Error! Bookmark not defined. Skema 5 6 Jaringan Pengolahan Sampah. ........................... Error! Bookmark not defined.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
B. Pemahaman Judul
Pusat Penelitian adalah tempat atau wadah (bisa berupa kawasan) dimana
rangkaian kegiatan penelitian (pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian
data serta informasi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif) dikumpulkan
menjadi satu dengan suatu fasilitas lengkap dan terpadu yang menunjang proses
penelitian. Pusat penelitian ini bisa didukung oleh sub-sub penelitian yang lebih
kecil cakupan obyek penelitiannya (misalkan dibedakan antara biotic dan abiotik)
atau sub-sub penelitian dengan skala kegiatan penelitian yang lebih kecil. Menurut
sumber http://www.wikipedia.com
Terumbu Karang adalah karang yang terbentuk dari kalsium karbonat
koloni kerang laut yang bernama polip yang bersimbiosis dengan organisme
miskroskopis (zooxanthellae). Terumbu karang bisa dikatakan sebagai hutan
tropis ekosistem laut. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan
bersih. Menurut sumber Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI)
Perairan Karimunjawa adalah salah satu perairan di kelautan Indonesia
yang memiliki potensi sangat tinggi untuk kekayaan bawah lautnya terutama
terumbu karang. Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan
berjumlah 22 pulau yang terletak di Laut Jawa. Pemisah antara ke 22 pulau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 2
tersebut adalah perairan dangkal yang menyimpan banyak kekayaan biotic dan
abiotik yang merupakan obyek penelitian utama pusat penelitian terumbu karang.
Menurut sumber Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa. 2008
Secara keseluruhan dapat diartikan bahwa Pusat Penelitian Terumbu
Karang Di Perairan Karimunjawa merupakan suatu bangunan yang terletak di
perairan Karimunjawa yang berfungsi sebagai wadah kegiatan penelitian khusus
terumbu karang, yang di dalamnya berlangsung kegiatan penelitian seperti
observasi kehidupan bawah laut melalui bangunan penelitian maupun terjun
secara langsung dengan menyelam dan snorkeling, serta berlangsung kegiatan
wisata edukasi tentang kelautan bagi para pengunjung dengan menggunakan alam
sebagai basis desain.
C. Latar Belakang
Menurut Otto Soemarwoto, Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia. Jumlah pulaunya lebih dari sekitar 17.500 pulau terbentang di
khatulistiwa. Luas daratannya hampir 2 juta km2 dengan garis pantai sepanjang
kurang lebih 81.000 km. Sedangkan luas lautannya termasuk Zona Ekonomi
Eksklusif hampir 6 juta km2 yang merupakan 70% dari seluruh luas wilayah
Indonesia. Jadi, luas daratan kita hanyalah sepertiga dari luas laut kita. Nampak
dengan jelas bahwa negara kita adalah negara bahari. Tetapi, bangsa kita bukanlah
bangsa bahari melainkan bangsa yang berorientasi pada daratan. Laut kita
dianggap sebagai pemisah antara pulau yang satu dengan pulau yang lain. Padahal
laut sebenarnya adalah penghubung pulau-pulau.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 3
Sektor bisnis utama Indonesia berasal dari kelautan, tetapi bukan orang
Indonesia yang bisa memanfaatkan sumber daya ini, justru warga asing yang bisa
membaca peluang ini. Hal ini disebabkan karena minimnya informasi yang
diketahui masyarakat Indonesia tentang kekayaan laut yang dimilikinya, misalnya:
wisata bahari (adanya 3s : sun, sea, sand), eksport perikanan dan rumput laut
terbesar, kekayaan biota alam di dasar laut Indonesia (terumbu karang, mutiara).
Spesies flora dan fauna di lautan Indonesia merupakan yang terkaya dalam
keanekaragamannya. Disamping itu, dalam rangka pembangunan nasional sumber
daya alam hayati, perairan Indonesia memiliki potensi yang amat besar untuk
dimanfaatkan secara langsung dan sekaligus sebagai sumber daya perikanan yang
sangat tinggi. Namun menurut Pusat Riset Pariwisata, justru banyak pengusaha
dari luar negeri yang sukses di bidang ini.
Terumbu karang di Indonesia adalah kekayaan laut yang terindah di dunia,
terutama di Laut Karimunjawa. Walaupun ada banyak jenis terumbu karang di
dunia, tetapi terumbu karang Indonesia yang paling unik bentuk dan warnanya,
serta jenis yang beraneka ragam membuat kekayaan laut Indonesia menjadi yang
terbaik di dunia dan harus kita jaga. Terumbu karang sebagai habitat hidup ribuan
hewan laut yang terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu. Namun,laporan Reef At
Risk (2002) menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan status
terumbu karang yang paling terancam. Selama 50 tahun terakhir proporsi
penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi
50%, maka imbasnya banyak populasi ikan-ikan langka yang mulai berkurang.
Terumbu karang berpotensi untuk menjadi sumber data penelitian bencana
alam, menurut seorang Peneliti Pusat Geoteknologi LIPI, Dr Ir Wahjoe S Hantoro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 4
Bongkahan terumbu karang yang ditemukan setelah bencana alam letusan gunung
serta tsunami dapat menjadi bahan kajian untuk rekaan ulang menjelaskan
mekanisme letusan yang memicu tsunami serta besaran energi tsunami itu sendiri.
Selain itu, terumbu karang juga berfungsi sebagai pelindung ekosistem
pantai. Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga
mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya. Tetapi daerah pesisir
pantai dan laut dangkal sudah mulai rawan dan kurang terawat (konservasi).
Ancaman utama yang tercatat adalah maraknya pembangunan daerah pesisir
pantai. Prediksi project dari Tugas Akhir harus bisa meminimalisisr dampak dari
kerusakan pesisir pantai.
Seiring waktu berjalan keadaan terumbu karang di perairan Karimunjawa
khususnya mengalami kemunduran. Salah satu penyebab utama yaitu maraknya
global warming yang terjadi di Indonesia. Pemanasan global pemicu stresnya
terumbu karang. Pemanasan global menyebabkan panas air laut meningkat dan
menyebabkan terumbu karang mengalami stres. Hasil survey P2O LIPI (2006)
menyebutkan kenaikan temperatur air laut sebesar 1 hingga 2’C dapat
menyebabkan terumbu karang menjadi stres dan menghilangkan organisme
mikroskopis yang bernama zooxanthellae yang merupakan pewarna jaringan dan
penyedia nutrient-nutrient dasar. Jika zooxanthellae tidak kembali maka terumbu
karang akan mati.
Penyebab lain rusaknya terumbu karang di perairan Karimunjawa yaitu
masih kurangnya sosialisasi tentang pentingnya menjaga biota laut (khususnya
terumbu karang) untuk kelangsungan hidup manusia, sehingga banyak terjadi
penyelewengan fungsi seperti : eksploitasi ikan yang berlebihan, destruktif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 5
fishing, sedimentasi dan pencemaran dari darat, membuang sampah ke laut dan
pantai (polusi laut), membawa pulang atau menyentuh terumbu karang
sembarangan.
Sekitar 24% pendapatan ekonomi Indonesia berasal dari industry berbasis
pesisir dan lautan seperti perikanan, pariwisata, dan transportasi. Berpuluh juta
orang menggantungkan hidupnya dari sumber daya laut kita. Selain itu, sector
sumber hayati laut, sector pemanfaatan tenaga air laut, sector minyak dan gas,
sector pariwisata, merupakan sector-sektor yang belum ditangani secara baik dan
optimal. Berdasarkan Riset Perikanan Budidaya, belum banyak orang Indonesia
yang terjun ke dalam ilmu penelitian tentang kelautan khususnya terumbu karang.
Bertitik tolak dari realitas dan kecenderungan ke depan tersebut,
pemerintah melalui Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan telah
mengeluarkan salah satu kebijakannya yaitu meningkatkan pengembangan
teknologi eksplorasi dan pendayagunaan sumber daya kelautan khususnya
terumbu karang, serta perlu mengembangkan riset-riset geologis dan lingkungan
guna membangun argument keilmuan bagi upaya-upaya memperjuangkan batas-
batas wilayah perairan Indonesia, sekaligus sebagai acuan bagi eksplorasi dan
pemanfaatan sumber daya kelautan (arah dan kebijakan Departemen Eksplorasi
Laut dan Perikanan).
Suatu langkah maju dalam menggali potensi laut Indonesia adalah dengan
jalan mengadakan penelitian. Dalam pandangannya Prof.Dr.Ing B.J Habibie
(1984) telah menekankan perlunya penelitian mengenai terumbu karang sebagai
sumber pemenuhan kebutuhan dasar manusia, lautan dan dasar laut sebagai
sumber bahan dasar dan sumber bahan energy, lautan sebagai medan kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 6
industry, pertahanan dan keamanan lautan dan daerah pantai, serta social,
ekonomi, budaya dan falsafah daerah pantai. Penelitian terumbu karang ini akan
menghasilkan pengetahuan dan data-data guna eksplorasi dan eksploitasi potensi
sumber daya laut bagi pembangunan.
Banyak kegiatan yang bersifat penelitian maupun non penelitian yang
berkaitan dengan kelautan dimana institusi-institusi yang mengkaji masalah pantai
dan kelautan masih terpisah-pisah dan kurang representative. Menurut Warta
Penelitian Perikanan Budidaya Volume II Nomor 1 2005, sudah banyak penelitian
yang telah kita laksanakan dan hasilnya cukup bagus namun tidak bisa
terinformasikan dengan baik ke dunia internasional karena kurangnya informasi
tentang cara publikasi untuk skala international.
Banyak informasi terbaru yang diperoleh dari hasil penelitian dan
penemuan dilakukan oleh peneliti asing di wilayah Indonesia. Penelitian terumbu
karang yang spesifik seperti mengkaji tentang biologi, fisiologi, dan taksonomi
karang masih sangat jarang sekali, berbeda dengan luar negeri yang sudah
meneliti semua aspek terumbu karang. Sangat disayangkan, kita yang mempunyai
terumbu karang namun kurang mendalami ilmunya. Akibatnya daerah kita sering
menjadi tempat penelitian bagi peneliti asing. Peneliti karang senior dari
Australia, J.E. Veron dapat menemukan sebanyak 450 jenis karang di kepulauan
Raja Ampat, Irian Jaya. Suatu penemuan yang sangat spektakuler, tetapi
penemunya adalah peneliti asing.
Bangunan penelitian termasuk elemen vital dalam sebuah pusat penelitian
(Isaac, 1982), disamping factor kegiatan penelitian, materi penelitian (obyek
penelitian) maupun peneliti (subyek penelitian). Tetapi fenomena yang terjadi di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 7
Indonesia khususnya, bangunan penelitian atau sebuah pusat penelitian kurang
bisa mencerminkan aspek arsitektural yang ramah terhadap lingkungan sekitarnya
tanpa usaha untuk membuat bangunan yang keberadaannya nanti tidak merusak
ekosistem di sekitarnya (terutama bawah lautnya). Sehingga pentingnya
membangun dengan menghargai alam menjadi salah satu syarat penting untuk
merancang pusat penelitian yang keberadaannya tidak akan merugikan ekosistem
alam bawah lautnya.
Agar nantinya bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang ini tidak
merusak obyek penelitiannya, maka bangunan yang berada di atas laut akan
dibuat mengapung dengan tujuan agar tidak merusak koloni terumbu karang di
bawah lautnya. Dengan menerapkan prinsip tersebut ke dalam perancangan maka
bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang ini nantinya tidak akan merusak
obyek utama yang akan diteliti dan tetap memelihara ekosistem laut di bawahnya.
Oleh sebab itu untuk mengantisipasi permasalahan terumbu karang yang
senantiasa berkembang, diperlukan sebuah lembaga atau institusi yang lebih
terpadu dan efisien, serta keberadaan bangunannya mengharhargai lingkungan
sekitar dengan menerapkan struktur apung pada bangunan lautnya agar tidak
merusak ekosistem kehidupan bawah laut. Dari sini diharapkan kegiatan
penelitian dan kegiatan penginformasian masalah kelautan khususnya terumbu
karang akan dapat berjalan dengan optimal sehingga terumbu karang benar-benar
dapat menjadi salah satu bagian penting dalam pembangunan bangsa.
Menurut Matindas, Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional (Bakosurtanal), seharusnya setiap daerah mendirikan laboratorium
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 8
penelitian yang didukung pemerintah daerah dan perguruan tinggi setempat agar
sumber daya manusianya dapat ditingkatkan untuk melakukan kegiatan penelitian.
D. Permasalahan dan Persoalan
D.1 Permasalahan
Bagaimana rumusan konsep perencanaan dan perancangan sebuah
pusat penelitian terumbu karang di Karimunjawa yang dapat mewadahi
seluruh kegiatan yang berlangsung serta mendukung sarana
penginformasian masalah terumbu karang di perairan Karimunjawa
D.2 Persoalan
a. Bagaimana konsep pemilihan pulau yang sesuai persyaratan zoning
yang diperuntukkan bagi Pusat Penelitian Terumbu Karang
b. Bagaimana konsep pemilihan site yang memiliki tingkat kerusakan
terumbu karang tinggi di daratan sekaligus di perairan yang
mendukung keberadaan Pusat Penelitian Terumbu Karang
c. Bagaimanakah konsep penataan tapak yang sesuai dengan kebutuhan
peruangan untuk Pusat Penelitian Terumbu Karang
d. Bagaimana konsep peruangan dalam Pusat Penelitian Terumbu
Karang yang mempertimbangkan persyaratan yang dibutuhkan
e. Bagaimana konsep pemilihan bahan material, struktur, utilitas yang
ramah lingkungan sehingga tetap menjaga terumbu karang bawah
lautnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 9
E. Tujuan dan Sasaran
E.1 Tujuan
Merancang Pusat Penelitian Terumbu Karang yang berfungsi
sebagai wadah bagi peneliti-peneliti terumbu karang di perairan
Karimunjawa untuk melakukan penelitian, observasi, dan mengadakan
riset, sebagai wadah informasi bagi masyarakat mengenai biota-biota yang
hidup di dalam laut khususnya terumbu karang asli perairan Karimunjawa,
sebagai wadah edukasi dan penelitian bagi masyarakat yang ingin
mengkaji lebih dalam mengenai terumbu karang yang ada di perairan
Karimunjawa
E.2 Sasaran
a. Konsep kegiatan
· Penentuan jenis kegiatan
b. Konsep peruangan
· Konsep kebutuhan ruang
· Konsep besaran ruang
· Konsep pola hubungan dan organisasi ruang
c. Konsep penampilan bangunan
· Interior dan eksterior
d. Konsep pemilihan dan pengolahan site
· Site di darat dan site di laut
e. Konsep struktur bangunan yang ramah lingkungan
· Bangunan di darat dan di laut
f. Konsep utilitas bangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 10
· Sistem air bersih, air kotor dan sistem pengolahan limbah
· Sistem MEE
· Sistem keamanan bangunan
F. Lingkup dan Batasan Pembahasan
F.1 Lingkup Pembahasan
a. Pembahasan akan mengarah pada Pusat Penelitian Terumbu
Karang, serta fasilitas-fasilitas pendukung bangunan.
b. Pembahasan menitik-beratkan pada hal-hal dan masalah di
sekitar disiplin ilmu arsitektur serta hal-hal lain yang
berpengaruh terhadap perencanaan dan perancangan Pusat
Penelitian Terumbu Karang :
· Fungsi utama bangunan sebagai wadah penyedia sarana
penelitian, observasi, dan mengadakan riset yang lengkap
bagi para peneliti terumbu karang di perairan Karimunjawa
· Fungsi sekunder bangunan sebagai sarana informasi dan
edukasi bagi masyarakat mengenai biota-biota yang hidup di
dalam perairan Karimunjawa
c. Hal-hal di luar disiplin ilmu arsitektur dalam perencanaan
bangunan seperti perkembangbiakan terumbu karang, hubungan
antara manusia dan terumbu karang akan menjadi pertimbangan
awal untuk memahami kondisi dan kebutuhan yang selanjutnya
menjadi pertimbangan dalam proses perencanaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 11
d. Pembahasan mengacu pada sasaran yang berupa tinjauan serta
analisa yang akhirnya akan menghasilkan konsep berupa
penyelesaian masalah.
F.2 Batasan Pembahasan
a. Berpedoman pada tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
b. Pembahasan obyek terumbu karang yang akan diteliti dan
diobservasi yaitu berfokus pada terumbu karang yang hidup di
perairan Karimunjawa.
c. Pembahasan jenis kegiatan yang diwadahi dibatasi pada
kegiatan yang mendukung pelayanan terhadap kegiatan
pemeliharaan dan perawatan terumbu karang
d. Fokus pembahasan dibatasi pada penyelesaian bangunan di darat
dan di laut, hal-hal di luar tema seperti ekonomi/pembiayaan,
metode membangun, politik, social, budaya, estetika dan lain-
lain dianggap tidak dipermasalahkan.
G. Metode
Metode pembahasan dibagi atas beberapa tahap, antara lain :
a. Pengumpulan data
· Studi observasi
Mengadakan pengamatan langsung ke obyek pusat
penelitian terumbu karang (Karimunjawa)
· Studi literature
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 12
Melakukan pengumpulan data dari buku – buku, tugas
akhir, dan website yang berhubungan dengan terumbu karang
dan pusat penelitian
· Wawancara
Melakukan wawancara dengan pihak – pihak terkait untuk
mendukung kelengkapan data.
· Dokumentasi
Berupa foto – foto atau rekaman dari obyek yang menjadi
tujuan studi observasi guna menambah kelengkapan data dan
memudahkan penjelasan obyek.
b. Pendekatan Konsep
· Analisis, merupakan metode penguraian dan pengkajian dari
data-data informasi dan pengalaman empiris yang kemudian
digunakan sebagai data relevan bagi perencanaan dan
perancangan.
· Sintesa, merupakan tahap penggabungan dari data sumber yang
didapatkan di lapangan, literatur, pengalaman empiris yang
telah dikaji pada tahap analisis dan kemudian diolah menjadi
konsep perencanaan dan perancangan.
c. Pendekatan Rancangan
Merupakan kesimpulan dari proses sintesa yang akan
diterjemahkan ke dalam desain berupa gambar rancangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 13
H. Sistematika Penulisan
TAHAP [1] PENDAHULUAN
Mengungkapkan dan menjabarkan mengenai judul,
pengertian judul, latar belakang, permasalahan dan
persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup dan batasan
pembahasan, metode pembahasan, dan sistematika
penulisan.
TAHAP[2] TINJAUAN
Berupa tinjauan pustaka dan tinjauan lokasi.
Menyusun teori – teori yang diperoleh baik dari
studi observasi, studi litelatur, maupun wawancara
yang nantinya akan menjadi bahan untuk membuat
analisa guna memecahkan permasalahan.
TAHAP [3] PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG
YANG DIRENCANAKAN
Memberikan gambaran mengenai Pusat Penelitian
Terumbu Karang di Karimunjawa yang akan
direncanakan.
TAHAP [4] ANALISA PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN
Membuat analisa–analisa dan alternatif
penyelesaian permasalahan perencanaan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 14
perancangan Pusat Penelitian Terumbu Karang di
Karimunjawa
TAHAP [5] KONSEP DESAIN
Mengungkapkan konsep perencanaan dan
perancangan yang merupakan hasil akhir untuk
Pusat Penelitian Terumbu Karang di Karimunjawa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 15
BAB II
TINJAUAN
A. Tinjauan Teori
A.1 Pusat Penelitian Kelautan
A.1.1 Pengertian
Pusat Penelitian Kelautan adalah suatu tempat atau wadah (bisa
berupa kawasan) dimana rangkaian kegiatan penelitian (pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyajian data serta informasi yang dilakukan
secara sistematis dan obyektif) masalah kelautan dikumpulkan menjadi satu
dengan suatu fasilitas lengkap dan terpadu yang menunjang proses
penelitian.
A.1.2 Hasil Dalam Bidang Penelitian Kelautan
· Peta kedalaman laut
· Peta salinitas
· Peta sedimentasi
· Penelitian pembudidayaan pemberantasan hewan-
hewan/tumbuhan tertentu
· Peta habitat jenis hewan atau tumbuhan tertentu, perlu
untuk perencanaan pembudidayaannya
· Penelitian akibat air laut terhadap material, diperlukan oleh
perusahaan kapal, dermaga dan seterusnya.
· Penelitian kemungkinan pengembangan energy listrik dari :
pasang surut, gelombang maupun suhu air laut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 16
· Penelitian kemungkinan pembuatan air tawar dari air laut
· Penelitian akibat pencemaran dan penanggulangannya
· Penelitian-penelitian lain yang masih banyak jenis dan
macamnya
A.1.3 Kegiatan Dalam Bidang Penelitian Kelautan
a. Ilmu biologi laut terdiri dari :
· Ilmu botani laut, menyelidiki tumbuh-tumbuhan laut.
· Ilmu zoology laut, menyelidiki hewan laut.
b. Ilmu fisiologi laut
Ilmu ini mempelajari sedimentasi laut dan vulkanologi laut
c. Ilmu kimiawi laut
Ilmu ini menyelidiki sifat-sifat fisika dan kimia mineral laut
d. Ilmu taksonomi laut
Ilmu yang menyelidiki struktur dasar laut dan palaentologi
(fosil-fosil biota laut)
e. Ilmu hidroseanografi
Ilmu ini khususnya menyelidiki/meramalkan cuaca yang
sangat penting bagi navigasi, disamping sifat angin,
keadaan hujan, korelasi perubahan cuaca dengan arusnya.
f. Ilmu ekologi laut
Ilmu ini menyelidiki tentang :
· Studi lingkungan tentang pelestarian dari biota laut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 17
· Marikutur, ilmu yang mempelajari tata cara
penangkapan biota laut, pertanian laut, dan lain-lain
g. Ilmu sosiologi laut
Ilmu yang mempelajari/menyelidiki sosiologi dari nelayan
dan ilmu kemasyarakatan yang meliputi :
· Pemerataan hasil laut
· Bimbingan penyuluhan dan koordinasi pada
modernisasi peralatan
· Factor-faktor penghambat/pendukung yang
mempengaruhi biota laut, misalnya hutan bakau yang
banyak berpengaruh terhadap pembiakan ikan dsb.
A.1.4 Subyek Dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian di pusat penelitian kelautan adalah
peneliti baik di darat dan di laut yang mempunyai dasar
pengetahuan di bidang kelautan, baik dari pendidikan formal
maupun non formal (berupa pelatihan). Keahlian peneliti juga
menjadi tuntutan bagi sebuah lembaga penelitian, seperti pusat
penelitian kelautan. Semakin luas cakupan penelitian yang
dilakukan semakin banyak tuntutan keahlian yang diperlukan.
Obyek penelitian pada pusat penelitian kelautan tergantung
pada cakupan penelitian yang dilakukan oleh pusat penelitian
kelautan tersebut. Bidang kelautan dan semua aspek yang ada di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 18
dalamnya sangat banyak dan beragam. Dua kelompok besar
kategori penelitian bisa dipakai dalam membagi penelitian di
bidang kelautan, yaitu :
a. Penelitian biotic, yaitu penelitian yang meneliti kehidupan
di laut, baik flora maupun faunanya. Penelitian ini
berkembang sesuai penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari seperti : perikanan laut, budidaya tanaman maupun
hewan laut, dan masih banyak lagi.
b. Penelitian abiotik, yaitu penelitian mengenai segala aspek
laut yang tidak hidup, baik dari segi fisik, kimia, teknik.
A.1.5 Tipe Pusat Penelitian
Pembagian tipe pusat penelitian kelautan berdasar program
kegiatannya adalah :
a. Disiplin dan jenis ilmu yang diteliti, ilmu dasar kelautan dan
ilmu terapan kelautan
b. Tujuan dan fungsi kegiatan penelitian kelautan itu dilakukan
melalui : penelitian murni, pendidikan, pertahanan keamanan
dan kegiatan rutin
c. Latar belakang penelitian dilakukan : pengembangan ilmu
pengetahuan, komersial (bisnis) atau tujuan khusus
(pertahanan keamanan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 19
d. Metode dan proses kerja yang diterapkan : terpadu berada
dalam satu tempat atau terpadu dengan tempat-tempat bantu
Berdasarkan tipologi pusat penelitian kelautan di atas,
dapat dijabarkan program bangunan yang harus dipenuhi yaitu :
a. Bangunan kelompok fungsi penelitian kelautan yang
merupakan kegiatan utama dari seluruh kegiatan yang
diakomodasi dalam sebuah pusat penelitian kelautan baik
yang ada di darat maupun di laut.
b. Bangunan kelompok fungsi penunjang kegiatan penelitian
seperti : dermaga workshop, bengkel, hunian peneliti yang
siap berlayar, dan lain-lain.
c. Bangunan kelompok fungsi penunjang lain meliputi : ruang
pertemuan, perpustakaan, tempat peragaan, dan lain-lain.
d. Bangunan kelompok fungsi servis seperti : pier atau sentral
bahan bakar, sentral air bersih, sentral tenaga, ruang
mekanikal elektrikal, dan lain-lain.
e. Bangunan kelompok fungsi tambahan yang berfungsi
mendukung keberadaan pusat penelitian kelautan seperti :
ruang pamer atau museum kelautan, marina atau wisata
bahari lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 20
A.1.6 Persyaratan Bangunan
Persyaratan pada pusat penelitian kelautan pada dasarnya
sama seperti pada bangunan penelitian lainnya. Yang membuatnya
berbeda karena obyek atau lahan penelitiannya ada di laut maka
diperlukan persyaratan tambahan seperti adanya fasilitas untuk
investigasi lapangan seperti : fasilitas sandar kapal riset, fasilitas
bongkar muat container perlengkapan riset dan fasilitas lain yang
diperlukan untuk dukungan aktivitas kelautan dan industry
maritime.
a. Lingkungan
Lokasi pusat penelitian kelautan yang paling representative
dan strategis dengan obyek penelitiannya adalah laut secara
umum. Jadi letaknya tidak akan jauh dari pantai atau laut.
Lingkungan laut mempunyai karakter yang berbeda
dibanding dengan dataran biasa atau dataran tinggi.
Pengaruh laut sangat dominan pada daerah sekitar laut atau
pantai ini. Angin gelombang dan kondisi air pasang adalah
beberapa kendala yang harus disiasati dalam perencanaan
bangunan pantai. Kecuali ketiga hal tersebut, kandungan
udara oleh garam, proses erosi dan sedimentasi adalah
proses-proses kimia-fisika yang perlu dicermati.
b. Site atau tapak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 21
Pengolahan site atau tapak pada pusat penelitian kelautan
ini tidak berbeda dengan pengolahan tapak pada bangunan
penelitian lainnya. Letak bangunan pada daerah pantai
adalah factor yang membuatnya sedikit berbeda. Kondisi
lingkungan bangunan yang terletak di pinggir laut atau pada
daerah pantai menyebabkan strategi perencanaan yang
khusus disbanding daerah normal lainnya.
c. Bangunan
Aspek pada bangunan ini meliputi struktur, utilitas,
mekanikal-elektrikal, serta alat dan perlengkapan bangunan.
Dari segi struktur bangunan, pusat penelitian kelautan ini
agak berbeda dengan bangunan penelitian lain. Hal ini
disebabkan kondisi lingkungan yang dimiliki daerah pantai.
Perlindungan bangunan dari lingkungan yang merugikan
atau bersifat merusak menyebabkan perlakuan khusus pada
perencanaan struktur bangunan. Survey hidrografi,
topografi, dan investigasi tanah merupakan kegiatan penting
sebelum perencanaan bangunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 22
A.2 Laboratorium
A.2.1 Penggolongan Laboratorium
Laboratorium dibedakan menurut penggunaan dan spesialisasinya.
a. Menurut Penggunaan:
Laboratorium untuk praktikum kuliah yang tertutup digabung dengan
tempat kerja laboratorium (lab) yang banyak dan biasanya dengan barang-barang
keperluan yang sederhana.
Laboratorium (lab) untuk penelitian yang tertutup, biasanya dalam ruang
yang tetutup dengan perlengkapan yang khusus dan ruang tambahan seperti ruang
pemisah cairan dan ruang pameran ruang pemisah cairan dan ruang tangki
cetakan, dapur kecil, ruang pengatur suhu dan ruang pendingin dengan suhu yang
konstan, ruang foto dan ruang gelap, dan lain-lain
b. Menurut Spesialisasinya:
Lab kimia dan lab biologi dengan meja-meja lab yang kokoh dan
permanen. Ruangan mempunyai ventilasi udara yang tinggi, seringkali sebagai
tambahan mempunyai kotak-kotak pergantian udara yang lembab / pengap
(Digestorasi) untuk pekerjaan yang menghasilkan asap dan gas yang banyak.
Digestorasi tidak jarang pada ruang khusus (ruang yang berbau). Lab fisika
Gambar 2 1 Interior Laboratorium. Sumber : Ernst Neufert jilid 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 23
dengan meja yang sebagian bsardapat digerakkan instalasi listrik yang satu sama
lain berbeda dalam sumber energy (saluran kabel). Pada bidang dinding atau
terganung pada langit-langit dengan sedikit pergantian udara.
Lab khusus untuk tujuan khusus, misalnya lab isotop untuk pekerjaan yang
menghasilkan sinar dalam tingkat kemauan yang berbeda.
Lab ruang steril untuk perkerjaan dengan tuntutan pada udara khusus
tersaing yang bebas debu, misalnya: dalam bidang elektronika atau untuk zat-zat
khusus yang berbahaya, yang pergantiannya dalam sekitar ruangan melalui
pergantian udara secara khusus dan penyariran sebisanya dihindari (Mikrobiologi,
gen teknik, tingkat keamanan L1- L4). Laboratorium yang dingin untuk pekerjaan
dibawah temperature yang berlebihan. Laboratorium foto dan kamar gelap.
Untuk bidang laboratorium yang sempit, ruang bekerja tanpa instalasi-
instalasi. Sl-sel percobaan dan ruang tunggu untuk laboratorium pribadi, untuk itu
ruang utama seperti pada umumnya. Gudang penyimpanan bahan kimia dan
percobaan-percobaan dengan perlengkapan perlindungan yang khusus, tempat
penyimpanan isotop dengan wadah yang kuat dan lain-lain. Laboratorium
binatang dengan tempat pemeliharaannya mengambil tempat yang khusus. Pada
percobaan binatang, untuk setiap jenis binatang mempunyai peralatan dan
tuntutan khusus dalam hal pergantian udara.
Gambar 2 2 Layout Denah Laboratorium dan Potongan
Laboratorium. Sumber : Ernst Neufert Jilid 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 24
A.2.2 Tempat Laboratorium Kerja
Meja laboratorium untuk tempat bekerja sangat menentukan, dibuat
permanen atau yang dapat bergerak, pengukurannya termasuk dalam bidang untuk
bekerja dan bidang jalan dalam gang. Bahan konstruksi yang baik untuk meja
laboratorium dari pipa baja, alasannya terdiri dari lempengab batu tanpa
sambungan, dari porselen yang langka, bahan lempengan tahan terhadap bahan-
bahan kimia. Lemari-lemari dari kayu ataupun serbuk kayu, lapisan sintetis.
Penyediaan instalasi listrikdari atas ruang kosong di langit-langit atau dari bawah
melalui konstruksi dibalik lanit-langit.
A.2.3 Ventilasi Udara
Instalasi udara bertekanan rendah dan kuat, yang terakhir dianjurkan untuk
bangunan institut yang berlantai banyak dengan kebutuhan udara yang banyak.
Kebutuhan untuk pendingin dan pelembaban. Instalasi ventilasi udara adalah
keebutuhan yang mutlak pada semua laboratorium, terutama jika di dalam
laboratorium tersebut, digunakan za-zat kimia, harus ada udara keluar dan masuk.
Pergantian udara setiap jam: laboratorium Kimia 8 kali
laboratorium Biologi 4 kali
laboratorium Fisika 3-4 kali
A.2.4 Instalasi Listrik
Gedung-gedung yang mempunyai stasiun trafo sendiri penting dalam
factor-faktor sambungan yang besar dan arus yang khusus. Pusat listrik harus
dilindungi (tahan terhadap api) dan tidak dapat dilintasi oleh saluran lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 25
Susunan dan pipa-pipa instalasi, tiang-tiang penyokong dan bagian-bagian
jaringan utama yang vertical. Kumpulan pipa pada bagian depan gedung. Jaringan
utama di dalam. Kumpulan pipa di luar, jaringan utama di luar. Kumpulan pipa di
tengah, jaringan utama sebagai bagian depan.
Jaringan utama sebagai bagian depan. Instalasi pipa tersendiri dengan
jaringan utama di dalam. Bentuk silang pipa-pipa di luar, jaringan utama di
tengah. Instalasi dan jaringan terletak di dalam.
A.2.5 Sistem Pengaturan Secara Vertical
Banyak jalur-jalur pengaturan yang vertical di dalam atau di bagian depan
sebuah gedung, dalam pipa yang tersendiri menghantarkan media-media langsung
ke dalam laboratorium. Pusat-pusat pengembalian udara masuk / keluar untuk
digestorasi, ventilasi yang tersendiri pada langit-langit.
Manfaat:
Maksimum pada pengaturan yang tersendiri. Hubungan-hubungan pendek
yang horizontal pada meja laboratorium.
Kerugian:
Variabelitas rancangan terbatas, kebutuhan tempat yang besar, dalam
penggunaan dan teknik lantai.
A.2.6 Sistim Pengaturan Secara Horizontal
Saluran-saluran (horizontal) yang utama untuk semua media dalam
kumpulan pipa-pipa dan dari sana secara horizontal dalam penggunaan ruang
dibagi dengan pengisian dari atau bawah menuju meja laboratorium.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 26
Manfaat:
Kebutuhan pipa-pipa dan tempat yang sedikit untuk pipa-pipa instalasi,
variabelitas rancangan banyak, perawatan yang mudah, gabungan ventilasi secara
bersamaan, instalasi yang lebih baik. Kerapatan instalasi yang tinggi
mengharuskan kebutuhan tempat yang besar. Kumpulan pipa-pipa secara vertical
lebih jelas dan teratur, dapat dicapai dan dapat diperbaiki dengan mudah. Pipa-
pipa diamankan terhadap air kondensasi, panas, dingin, dan bunyi.
Kegunaan ruangan untuk acara dan tuntutan pada sumbu ruangan, apakah
sistem penerangan ruang dan pertukaran udara ruang dipasang tinggi atau rendah,
alamiah atau buatan, harus diberikan bagian-bagian yang manfaat dan mutu
teknisnya berbeda. Maka seringkali dalam bangunan laboratorium, ada bagian
dalam yang luas (kesatuan tempat). Panjang bangunan dipengaruhi oleh tinngi
tiang secara horizontal yang dianggap paling penting. Instalasi gedung lantai
untuk pusat teknis di bawah atau diatas langit-langit.
A.2.7 Jaringan Konstrusi dan Perluasannya
Diutamakan variabelitas rancangan kerangka bangunan adalah beton
bertulang baja, beton yang sudah jadi di pabrik(tinggal memasang) atau betonyang
langsung dibuat dan sudahterpasang di tempat.
Konstruksi jarinagan adalah kelipatan perluasan jaringan yang biayanya
dari 120 x120 cm (sistem desimeter). Besar jarinagn konstruktif berguna untuk
mencapai ruang-ruang berikutnya yang bebas menopang: 7,20 x 7,20 m, 7,20 x
8,40 m, 8,40 x 8,40 m. tinggi ruang normal 4 meter sistem penerangan ruang >=
3,0 m.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 27
Tiang-tiang yang berada di jaringan (kaca) tidak berada pada jaringan
perluasan untuk ketinggian variabilitas pemasangan. Pemisahan sistem ruang yang
tertutup dari dinding pemisah dan langit-langit yang tergantung. Dinding pemisah
yang dapat dipindahkan harus dapat segera terpasang dan permukaanya tahan
terhadap bahan kimia. Langit-langitnya dapat dibongkar dan dibuat kedap suara.
Permukaan lantai sedikit bahan-bahan penghantar listrik, biasanya jalur-jalur dari
bahan sintesis atau lempengan bahan sintetis. Celah-celah disambung(dilas).
Jendela untuk memendang kedalam ruangan laboratorium dari lorong
lantai, pada pintu atau di samping pintu.
Laboratorium isotop harus mempunyai atap dan tidak berpori-pori dan
begitu juga bidang atas dinding. Sudut-sudut yang bulat, batu-batu(dan timah)
beton yang dilapisi kedap air disekelilingnya, pengontrol air limbah, sel-sel
tempat air dus antara lab dan jalan keluar. Kotak-kotak penyimpanan beton untuk
penempungan sisa-sisa sampah atau kelebihan sampah, lemari dari beton dengan
pintu-pintu dari timah dan lain-lain.
Meja-meja yang bergerak adalah persediaan yang harus ada pada setiap
lab. sering dalam ruangan khusus untuk meyimpan barang-barang yang dapat
digerakkan. Meja-meja terletak dibagian dinding yang tahan guncangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 28
A.3 Terumbu Karang
A.3.1 Faktor Pembatas
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
terumbu karang diantaranya:
a. Suhu
Pertumbuhan karang hermatyfic tumbuh dan berkembang
dengan subur antara suhu 25ºC sampai 29ºC batasan
termperatur minimum untuk terumbu karang sudah jelas
yaitu pada suhu dingin 18ºC pada pada suhu panas yaitu
32ºC (Thamrin, 2006).
b. Salinitas
Kisaran salinitas pada umumnya karang masih ditemukan
antara 27‰ sampai 36‰, beberapa jenis karang yang tahan
terhadap salinitas yang tinggi adalah jenis acropora dan
porites. Salinitas terendah yang bisa ditolerir karang sekitar
27‰, namun akan tetapi pada dasarnya tergantung
lingkungan dimana karang berada (Thamrin, 2006).
c. Cahaya
Cahaya dibutuhkan karang dalam bentuk hubungan tidak
langsung. Pada prinsipnya cahaya dibutuhkan pada saat
simbion dengan alga zooxanthelae yang hidup dijaring
tubuh karang hermatyfic yang merupakan penyuplai utama
kebutuhan hidup karang. Sementara karang ahermatyfic
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 29
tidak membutuhkan cahaya sehingga dapat hidup pada
setiap kedalaman (Thamrin, 2006).
d. Kedalaman
Karang hermatyfic ditemukan dari daerah permukaan atau
dari daerah intertidal sampai kedalaman 70, akan tetapi
pada umumnya ditemukan sampai kedalaman 50 m.
Sebagian besar hidup dengan subur sampai kedalaman 20
m, dan lebih rinci lagi keanekaragaman spesies dan
pertumbuhan terbaik ditemukan pada kedalaman antara 3 m
sampai 10 m (Thamrin, 2006).
e. Arus ( Pergerakan air)
Peranan utama pergerakan air bagi organisme perairan
adalah hubungan dengan penyediaan oksigen dan makanan.
Bagi karang penyuplai nutrien terbesar berasal dari
simbionnya zooxanthellae, namun arus diperlukan karang
dalam memperoleh makanan dalam bentuk plakton dan
oksigen serta dalam membersihkan sediment yang berada di
permukaan karang (Thamrin, 2006).
f. Substrat
Secara umum pasir halus atau substrat halus yang bergerak
serta dasar perairan berlumpur tidak menjadi substrat target
bagi planula karang dalam penempelan. Substrat termasuk
faktor pembatas sangat penting bagi karang, karena dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 30
pase hidup karang hanya bebas bergerak dalam jumlah
waktu terbatas terutama paa saat larva planula (Thamrin,
2006).
g. Kecerahan perairan
Kecerahan perairan sebenarnya berhubungan dengan
padatan tersuspensi dan cahaya yang sampai kedalam
perairan. Intensitas yang masuk dalam perairan akan
semakin besar dan semakin dalam bila perairan memiliki
tingkat kecerahan yang tinggi. Bila padatan tersuspensi
tinggi menyebabkan tingkat kekeruhan juga tinggi, yang
mengakibatkan cahaya yang masuk kedalam perairan sangat
terbatas (Thamrin, 2006).
A.3.2 Manfaat Terumbu Karang
· Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung
pantai dari erosi dan abrasi karena struktur karang yang
keras dapat menahan gelombang dan arus.
· Tempat asuhan dan berkembang biak bagi ikan, dan
menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan
bagi makhluk laut. Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup
di laut. Terumbu karang bagaikan oase di padang pasir
untuk lautan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 31
· Menyediakan lapangan kerja melalui perikanan. Berbagai
jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu
karang yang sehat menghasilkan 3–10 ton ikan per
kilometer persegi pertahun.
· Sebagai salah satu sumber obat-obatan untuk berbagai
macam penyakit. Saat ini banyak penelitian mengenai
bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk
mengobati berbagai penyakit manusia.
· Sumber daya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi
yang sangat tinggi. Keindahan terumbu karang sangat
potensial untk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu
karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan
pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga
pendapatan mereka bertamba. Selain itu objek wisata
terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan
sehingga meyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat
sekitar. Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam , menyelam
dan menikmati terumbu karang per tahun.
· Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan
penelitian. Penelitian akan menghasilkan informasi penting
dan akurat sebagai dasar pengelolaan yang lebih baik.
Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta
zat-zat yang terdapat di kawasan terumbu karang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 32
belum pernah diketahui manusia sehingga perlu penelitian
yang lebih intensif untuk mengetahui ‘misteri’ laut tersebut.
· Mempunyai nilai spiritual. Bagi banyak masyarakat, laut
adalah daerah spiritual yang sangat penting, Laut yang
terjaga karena terumbu karang yang baik tentunya
mendukung kekayaan spiritual ini.
A.3.3 Penyebab Kerusakan
· Pemanasan global pemicu stresnya terumbu karang.
Pemanasan global menyebabkan panas air laut meningkat
lalu menyebabkan terumbu karang mengalami stress.hasil
survey P2O LIPI (2006) menyebutkan kenaikan
temperature air laut sebesar 1 hingga 20C dapat membuat
terumbu karang menjadi stress dan menghilangkan
organism mikroskopis yang bernama zooxanthellae yang
merupakan pewarna jaringan dan penyedia nutrient-nutrient
dasar. Jika zooxanthellae tidak kembali maka terumbu
karang akan mati
· Sedimentasi dan pencemaran dari daratan
· Ketiadaan koordinasi terhadap perencanaan pembangunan
antara level pemerintahan lokal (propinsi) dengan level
pemerintahan pusat, demikian pula pada level antar instansi
atau departemen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 33
· Eksploitasi secara berlebihan terhadap sumberdaya yang
ada di pesisir dan laut, dan telah meluasnya pengambilan
secara ilegal terhadap sumberdaya laut.
· Penangkapan ikan dengan cara yang salah, penangkapan
ikan dengan cara yang merusak meliputi penggunaan
dinamit sebagai alat pengebom, penggunaan sianida sebagai
racun, teknik muro-ami dan jaring penangkap ikan merusak
(contohnya bubu).
· Aktivitas kapal dari nelayan dan kegiatan olahraga air serta
wisata bahari juga menyebabkan kerusakan terumbu karang,
melalui jaring tangkap yang digunakan oleh nelayan,
membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja
akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya,
serta aktivitas berjalan-jalan di atas karang yang merupakan
hasil dari kegiatan wisata bahari
· Maraknya pembangunan pemukiman di pesisir pantai,
mereka banyak membuang sampah ke laut dan pantai yang
dapat mencemari air laut
· Pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka
semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan
dibuang ke laut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 34
· Lemahnya penegakan hukum dari undang-undang dan
peraturan yang berlaku sehubungan dengan pemanfaatan
sumberdaya pesisir dan laut.
A.3.4 Dampak Kerusakan
Jika laju kerusakan terumbu karang tidak menurun, maka
diperkirakan pada beberapa dekade ke depan sekitar 70% terumbu
karang dunia akan mengalami kehancuran. Kenaikan temperatur
air laut sebesar 1 hingga 2C dapat menyebabkan terumbu karang
menjadi stres dan menghilangkan organisme miskroskopis yang
bernama zooxanthellae yang merupakan pewarna jaringan dan
penyedia nutrient-nutrien dasar. Jika zooxanthellae tidak kembali,
maka terumbu karang tersebut akan mati.
Namun menurut laporan Reef at Risk (2002) menempatkan
Indonesia sebagai salah satu negara dengan status terumbu karang
yang paling terancam. Selama 50 tahun terakhir, proporsi
penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari
10% menjadi 50%. Lebih lanjut, hasil survey P2O LIPI (2006)
menyebutkan bahwa hanya 5,23% terumbu karang di Indonesia
yang berada di dalam kondisi yang sangat baik. Ancaman utama
yang tercatat adalah: pembangunan daerah pesisir, polusi laut,
sedimentasi dan pencemaran dari darat, overfishing (penangkapan
ikan berlebih), destruktif fishing (penangkapan ikan dengan cara
merusak), dan pemutihan karang ( coral bleaching ).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 35
A.3.5 Penelitian Terumbu Karang di Indonesia
Sebenarnya sudah banyak penelitian yang telah
dilaksanakan dengan hasil yang cukup bagus, namun hasil
penelitian tersebut tidak bisa terinformasikan dengan baik ke dunia
internasional bahkan nasional (dalam negeri). Hal ini dikarenakan
kurangnya informasi tentang cara publikasi untuk skala yang besar.
Banyak informasi terbaru yang diperoleh dari hasil penelitian dan
penemuan dilakukan oleh para peneliti asing di wilayah Indonesia.
Penelitian terumbu karang yang spesifik seperti mengkaji
tentang biologi, fisiologi, dan taksonomi karang masih sangat
jarang. Sangat disayangkan, kita yang mempunyai kekayaan
terumbu karang berlimpah namun kurang mendalami ilmunya.
Akibatnya daerah kita sering menjadi tempat penelitian bagi
peneliti asing. Peneliti karang senior dari Australia, J.E. Veron
dapat menemukan sebanyak 450 jenis karang di kepulauan Raja
Ampat, Irian Jaya. Suatu penemuan yang sangat spektakuler, tetapi
penemunya justru adalah peneliti asing.
A.3.6 Dasar - Dasar Hukum yang Berlaku
Pengrusakan terumbu karang khususnya yang disebabkan
oleh aktivitas manusia, merupakan tindakan inkonstitusional alias
melanggar hukum. Dalam UU 1945 pasal 33 ayat 3 dinayatakan,
“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 36
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”.
Pasal 33 ayat 3 ini merupakan landasarn yuridis dan
sekaligus merupakan arah bagi pengaturan terhadap hal yang
berkaitan dengan sumberdaya terumbu karang. Selain itu salah satu
tujuan dari Strategi Konservasi Dunia 1980 adalah menetapkan
terumbu karang sebagai sistem ekologi dan penyangga kehidupan
yang penting untuk kelangsungan hidup manusia dan
pembangunan berkelanjutan.
a. UU RI No. 4/1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup
b. UU RI No. 9/1985. Tentang perikanan
c. UU RI No. 5/1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan
ekosistem
d. UU RI No. 9/1990 Tentang Kepariwisataan
e. Peraturan pemerintah No. 29/1986 tentang analisa dampak lingkungan
f. Surat edaran Menteri PPLH No. 408/MNPPLH/4/1979, tentang larangan
pengambilan batu karang yang dapat merusak lingkungan ekosistem laut,
situjukan kepada Gubenur Kapala Daerah, Tingkat I di seluruh Indonesia.
g. Surat Edaran Direktur Jenderal Perikanan No. IK.220/D4.T44/91, tentang
penangkapan ikan dengan bahan/alat terlarang – ditujukan kepada Kepala
Dinas Perikanan Propinsi Daerah Tingkat I di seluruh Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 37
A.4 Struktur Apung
A.4.1 Stabilitas Kapal
Yang disebut stabilitas / stabilitet pada umumnya adalah
kemampuan dari suatu kapal / benda yang melayang atau
mengapung yang miring untuk kembali ke kedudukan tegak lagi.
Kita mengenal :
a. Stabilitas memanjang ( waktu terjadi Trim )
b. Stabilitas melintang ( waktu terjadi olengan )
Macam Keseimbangan
a. Benda yang melayang ( misalnya kapal selam ).
Benda yang melayang dinyatakan seimbang kalau titik
beratnya (G) dan titik tekannya (B) berada di satu garis yang
tegak lurus dengan permukaan air. Keseimbangan benda
dinyatakan stabil sebab gaya yang dibentuk oleh gaya apung
dan berat benda akan menegakkan kapal itu kembali.
b. Benda yang mengapung ( misalnya kapal ).
Benda yang mengapung dinyatakan seimbang kalau
titik beratnya (G) dan titik tekannya (B) berada pada satu garis
yang tegak lurus dengan permukaan air. Bedanya dengan
keseimbangan dari benda yang melayang adalah sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 38
· Keseimbangan dari benda yang melayang ditentukan
oleh jarak antara G dan B.
· Keseimbangan dari benda yang mengapung ditentukan
oleh jarak antara titik metasentra (M) terhadap titik
beratnya (G).
A.4.2 Pembuatan dan Perakitan Komponen Kapal
Proses produksi kapal di Indonesia dari desain sampai kapal
jadi terdapat 3 komponen penting yang terkait yaitu Bagian Desain,
Bagian Produksi dan Bagian Material.
Bagian Desain menyerahkan desain berupa gambar dan
daftar material ke Bagian Perencanaan danPengendalian Produksi.
Bagian Produksi khususnya bagian konstruksi lambung kapal (Hull
Construction) dalam proses manufakturing umumnya mempunyai
beberapa bengkel antara lain bengkel fabrikasi, bengkel assembly,
bengkel las, bengkel cat dan bengkel boat builder. Setiap bengkel
mempunyai tugas/pekerjaan yang berbeda-beda tapi satu dengan
yang lainnya saling berkaitan.
Kapal merupakan jenis transportasi air, maka dari itu sangat
rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh air (korosi dan
lapuk) maupun tumbuhan atau binatang yang hidup di air. Salah
satu metode yang paling banyak digunakan dalam menanggulangi
korosi, lapuk maupun binatang dan tumbuhan laut yang terbukti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 39
efektif adalah cat. Cat atau protective coatings adalah lapisan
pelindung yang melindungi dengan cara membentuk lapisan tipis
antara permukaan dengan ekses paling luar atau lingkungan
sekitarnya. Sebagai contoh: tebal besi pada konstruksi bangunan
kapal berkisar 5-20 mm sedangkan tebal cat untuk melindungi
permukaan ini adalah 120-160 micron (DFT) atau hanya 0.02-
0.030% saja dari tebal permukaan besi. Apabila diibaratkan tebal
cat ini hampir sama dengan tebal secarik kertas pembungkus.
Bagian-bagian utama kapal. 1: Smokestack atau Cerobong;
2: Buritan; 3: Propeler dan Kemudi; 4: Portside (sebelah kanan
dikenal dengan nama starboard); 5: Jangkar; 6: Bulbous bow;
7: Haluan; 8: Geladak; 9: Anjungan
Gambar 2 3 Bagian - Bagian Kapal Laut. Sumber : www.wikipedia.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 40
B. Tinjauan Lokasi
B.1 Kondisi Fisik Kepulauan Karimunjawa
Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan
berjumlah 27 pulau yang terletak di Laut Jawa, mempunyai luas 111.625
Ha (SK Menhut No. 78/Kpts-II/1999 tanggal 22 Februari 1999). Terdiri
daratan di Pulau Karimunjawa 1.285,50 Ha dan daratan di pulau Kemujan
222,20 Ha serta perairan di sekitarnya seluas 110.117,30 Ha (Kep. Menhut
No.74/Kpts-II/2001 tentang Penetapan Sebagian Kawasan Taman
Nasional Karimunjawa seluas 110.117,30 sebagai Kawasan Pelestarian
Alam Perairan dengan Berita Acara Tata Batas tanggal 14 Maret 2000.
Secara administratif masuk wilayah Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten
Jepara Jawa Tengah. Letak Taman Nasional Karimunjawa berjarak 45 mil
laut dari kota Jepara atau 60 mil laut dari Semarang.Taman Nasional
Karimunjawa.
B.1.1 Lingkungan Fisik Daratan
Tabel 2 1 Kondisi Fisik Daratan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008
No Nama Desa Nama Pulau Luas Pulau % Luas kawasan darat
1. Karimunjawa Karimunjawa 4.305,500 60,47 Menjangan kecil 56,00 0,79 Menjangan besar 46,00 0,65 Cemara kecil 1,50 0,02 Cemara besar 3,50 0,05 Menyamakan 21,00 0,30 Geleang 24,00 0,34 Burung 1,00 0,012 Batu 0,50 0,01 Genting *) 135,00 1,90 Seruni *) 20,00 0,28 Sambangan *) 8,00 0,11 Total 4,619.00 64,92 2 Kemujan Kemujan 1.501,50 21,10 Tengah 4,00 0,06
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 41
Cilik 2,00 0,03 Bengkoang 79,00 1,11 Mrico 1,00 0,01 Sintok 21,00 0,30 Cendekian *) 13,00 0,18 Gundul *) 4,50 0,06 Total 1.626,00 22,85 3 Parang Parang 690,00 9,70 Nyamuk 125,00 1,76 Kumbang 12,50 0,18 Katang 7,50 0,11 Kembar 15,00 0,21 Krakal kecil 10,00 0,14 Krakal besar 10,00 0,14 Total 870,00 12,23 Jumlah 7.115,00 100,00
Gambar 2 4 Peta Makro Kepulauan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008
Gambar 2 5 Peta Mikro Kepulauan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 42
1. Kondisi Geologi
Berdasarkan peta geologi/tanah propinsi Jawa Tengah yang
dikeluarkan Seksi Publikasi Direktorat Geologi tahun 1976,
formasi geologi/tanah di Kepulauan Karimunjawa sebagian besar
terdiri dari batu pasir kuarsa dan mikaan, konglomerat kuarsa, batu
lanau kuarsa, serpih kuarsa, breksi gunung api, tuf, lava, kerikil
pasir, lempung, lumpur, pecahan koral dan batu apung (Sugiko,
dkk., 1988 dalam Interpretasi Potensi Wisata Bahari Taman
Nasional Karimunjawa).
2. Topografi dan Kelerengan
Topografi kawasan Taman Nasional Karimunjawa terdiri dari
dataran rendah yang bergelombang, dengan ketinggian antara 0 –
506 m dpl. Terdapat 2 buah bukit, yaitu Bukit Gajah dan Bukit
Bendera yang merupakan puncak tertinggi dengan ketingian +
506m dpl. Khusus dataran Pulau Karimunjawa mempunyai medan
yang bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian antara
65–506 m dpl. Keadaan hutannya masih terpelihara dengan baik.
Luasnya diperkirakan sekitar 2.888 hektar.
3. Hidrologi
Di Kawasan Taman Nasional Karimunjawa tidak terdapat
sungai besar, namun terdapat 5 mata air besar, yaitu kepuran
(Pancuran Belakang), Legon Goprak, Legon Lele, Cikmas, dan
Nyamplungan, yang dimanfaatkan sebagai sumber air minum dan
memasak oleh masyarakat sekitar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 43
4. Iklim
Berdasarkan klasifikasi iklim Schmid dan Fesguson, kawasan
Taman Nasional Karimunjawa termasuk tipe C dengan rata-rata
curah hujan 3.000 mm/tahun. Temperatur udara berkisar 300-310C.
B.1.2 Kondisi Terumbu Karang
Kepulauan Karimunjawa memiliki ekosistem khas tropis
yaitu terumbu karang yang ada di wilayah pesisirnya. Ditemukan
86 jenis karang keras di 7 stasiun pengamatan yaitu di Pulau
Menjangan Besar dan Menjangan Kecil, Ujung Gelam,
Karimunjawa, Kemujan, Cemara Kecil dengan 12 bentuk
pertumbuhan. Ujung Gelam mempunyai bentuk pertumbuhan
tinggi sedangkan di Cemara Kecil hanya mempunyai 5 variasi
bentuk pertumbuhan.
Secara keseluruhan koloni karang penyusun terumbu
karang berupa karang masif (CM). Terumbu karang di
Karimunjawa ditemukan hingga >10 meter dengan variasi bentuk
pertumbuhan koloni yang
beranekaragam. Ciri khas
bentuk pertembuhan di
kepulauan ini adalah
terdapat karang meja
Acropora tabulate (ACT).
Sangat baik 7%
Baik 29%
Rusak 24%
Sangat rusak 40%
Tabel 2 2 Kondisi Terumbu Karang Di Perairan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman
Nasional Karimunjawa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 44
Menurut Suharsono (1998), ahli karang dari P2O-LIPI,
berdasarkan tutupan karang hidup, kondisi terumbu karang di
Perairan Karimunjawa saat ini dikelompokkan dalam beberapa
kondisi seperti tabel di atas :
Kondisi ekosistem terumbu karang di perairan
Karimunjawa berada pada kondisi sangat rusak-baik. Kondisi
sangat rusak ada di Pulau Burung, Pulau Geleang dan Cemara
Kecil. Kondisi baik ditemukan di Ujung gelam.
Hasil satelit mnunjukkan bahwa luas areal terumbu karang
di kawasan Taman Nasional Karimunjawa pada tahun 1999 seluas
59.897 km2. Luasan ini berkurang 0.515 km2 dari luas areal
terumbu karang pada tahun 1997 yaitu seluas 60.412 km2
(Interpreasi Potensi Wisata Bahari Karimunjawa).
Permasalahan utama yang mengganggu ekosistem terumbu
karang di Karimunjawa adalah efek global warming, pencemaran
limbah domestik dan praktek penagkapan tidak ramah lingkungan
(akibat minimnya informasi bagi masyarakat) dan maraknya
pembangunan daerah pesisir
Pemutihan di Kepulauan Karimunjawa telah terjadi dua kali,
yaitu Februari 2006 dan Februari 2007 dalam kurun waktu 1,5
tahun belakangan. Diindikasikan fenomena ini berkorelasi erat
dengan perubahan suhu yang drastis (baik naik maupun turun)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 45
dalam waktu singkat. Perubahan suhu ini diduga terjadi setiap
tahun. Diprediksikan fenomena dimulai dari berubahnya suhu
permukaan laut secara drastis, diikuti oleh bleaching pada koloni
yang tidak tahan terhadap perubahan lingkungan.
Bila kondisi lingkungan membaik, karang akan kembali
normal. Bila tidak, karang yang stres ini dengan mudahnya
terjangkiti penyakit White Syndromes oleh bakteri. Penyakit
karang tidak bisa dicegah, dalam waktu cepat (1-2 bulan),
keseluruhan koloni karang akan mati. Bila fenomena ini tidak
ditangani dengan cepat dan tepat, kelimpahan dan kekayaan jenis
biota bisa hilang dalam waktu dekat.
Saat ini, dalam upaya pengelolaan sumber daya yang ada
diperlukan data dasar potensi beserta sensitivitas suatu ekosistem.
Studi ini bertujuan untuk menginventarisasi potensi dan kondisi
sumber daya terumbu karang di Karimunjawa yang berbasis Sistem
Informasi Geograf (SIG).
B.2 Zonasi Kepulauan Karimunjawa
Keputusan Direktorat Jenderal PHKA No. SK. 79/IV/Set-3/2005
tanggal 30 Juni 2005 tentang Revisi Mintakan/Zonasi TN Kepulauan
Karimunjawa. Zonasi/mintakan di TN Karimunjawa seluas 111.625
Hektar adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 46
1. Zona Inti seluas 444,629 Ha meliputi sebagian perairan Pulau
Kumbang, Perairan Taka Menyamakan, Perairan Taka Malang, dan
Perairan Tanjung Bomang.
2. Zona Perlindungan seluas 2.587,711 ha meliputi hutan tropis dataran
rendah dan hutan mangrove serta wilayah perairan Pulau Geleang, P.
Burung, Tanjung Gelam, Pulau Sintok, P. Cemara Kecil, P. Katang,
Gosong Selikur, Gosong Tengah.
3. Zona Pemanfaatan Pariwisata seluas 1.226,525 ha meliputi perairan
P.Menjangan Besar, P. Menjangan Kecil, P. Menyamakan, P.
Kembar, sebelah timur P. Kumbang, P. Tengah, P. Bengkoang,
Indonor dan Karang Kapal.
4. Zona Permukiman seluas 2.571,546 ha meliputi P. Karimunjawa, P.
Kemujan, P. Parang dan P. Nyamuk.
5. Zona Rehabilitasi seluas 122,514 ha meliputi perairan sebelah timur
P. Parang, sebelah timur P. Nyamuk, sebelah barat P. Kemujan dan
sebelah barat P. Karimunjawa.
6. Zona Budidaya seluas 788,213 ha meliputi perairan P. Karimunjawa,
P. Kemujan, P. Menjangan Besar, P. Parang dan P. Nyamuk.
7. Zona Pemanfaatan Perikanan Tradisional seluas 103.883,862 ha
meliputi seluruh perairan di luar zona yang telah di tetapkan yang
berada di dalam kawasan TN Karimunjawa.
Peruntukan dari masing-masing zona adalah sebagai berikut :
1. Zona inti adalah zona yang mutlak harus dilindungi karena di
dalamnya tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 47
aktivitas manusia. Kegiatan yang diperbolehkan hanya yang
berhubungan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan,
penelitian, kegiatan inventarisasi, pemantauan potensi, perlindungan
dan pengamanan.
2. Zona perlindungan adalah zona yang diperuntukkan untuk
melindungi zona inti, yang merupakan areal untuk mendukung upaya
perlindungan spesies, pengembangbiakan alami jenis-jenis satwa
liar, termasuk satwa migrant serta proses-proses ekologis alami yang
terjadi di dalamnya. Kegiatan yang diperbolehkan adalah yang
berhubungan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan,
penelitian, pemanfaatan secara terbatas melalui perijinan khusus.
3. Zona pemanfaatan pariwisata adalah zona yang dikembangkan untuk
kepentingan kegiatan wisata alam bahari dan wisata alam darat yang
ramah lingkungan. Pada kawasan tersebut dapat dikembangkan
sarana prasarana rekreasi dan pariwisata alam yang ramah
lingkungan melalui perijinan khusus.
4. Zona pemukiman adalah zona yang diperuntukkan untuk
kepentingan pemukiman masyarakat yang secara syah sudah ada
sebelum kawasan ditetapkan sebagai hutan tetap, dengan
mempertimbangkan aspek konservasi.
5. Zona rehabilitasi adalah zona yang diperuntukkan untuk kepentingan
pemulihan kondisi ekosistem terumbu karang yang telah mengalami
kerusakan sekitar 75%. Kegiatan rehabilitasi ekosistem terumbu
karang diupayakan menggunakan bahan / substrat sealami mungkin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 48
6. Zona budidaya adalah zona yang diperuntukkan untuk kepentingan
budidaya perikanan seperti budidaya rumput laut, keramba jarring
apung dll oleh masyarakat setempat dengan tetap memperhatikan
aspek konservasi.
7. Zona pemanfaatan perikanan tradisional adalah zona yang
diperuntukkan untuk kepentingan pemanfaatan perikanan yang sudah
berlangsung turun temurun oleh masyarakat setempat dengan
menggunakan peralatan atau sarana prasarana pemanfaatan yang
ramah lingkungan.
Dari klarifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa zonasi
yang nantinya akan dipilih ntuk pemilihan lokasi pembangunan
Pusat Penelitian Terumbu Karang di perairan Karimunjawa adalah
zona perlindungan yang meliputi pulau Geleang, pulau Burung,
Tanjung Gelam, pulau Sintok, pulau Cemara Kecil, pulau Katang,
Gosong Selikur, dan Gosong Tengah.
Tabel 2 3 Pembagian Wilayah Zonasi Di Kepulauan Karimunjawa. Sumber : Database Taman Nasional Karimunjawa, 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 49
B.3 Sarana dan Prasarana
B.3.1 Sarana Transportasi
Kepulauan Karimunjawa terletak 45 mil laut arah barat laut
dari kota Jepara atau 60 mil laut dari kota Semarang membutuhkan
sarana transportasi khusus untuk menuju ke Taman Nasional ini.
Ada 2 jenis sarana transportasi yang dapat menghubungkan
wilayah Karimunjawa, yaitu transportasi laut dan udara. Untuk
transportasi laut tersedia sarana kapal Fery ASDP KM Muria dan
Kapal Cepat Kartini.
Pulau Karimunjawa dapat dijangkau dari kota Jepara
dengan menggunakan Kapal Fery kurang lebih sekitar 6 jam.
Sedangkan untuk kapal Kartini hanya membutuhkan waktu tempuh
2-3,5 jam saja.
Transportasi udara berupa penerbangan regular yang
melayani hubungan Kepulauan Karimunjawa dengan Semarang.
Penerbangan ini memakan waktu kurang lebih satu jam yang
dilayani oleh maskapai penerbangan Derayu Air Service dengan
frekuensi penerbangan yang tidak beroperasi secara teratur.
Gambar 2 6 Kapal KM Muria. Kapal Cepat Kartini, dan Dermaga Karimunjawa. Sumber : Penelitian Lapangan, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 50
Pelayanan penerbangan ke Kepulauan Karimunjawa hanya
diberikan berdasarkan carteran saja.
Transportasi darat yang terdapat di Kepulauan
Karimunjawa berupa jalan utama sepanjang +22 Km dengan lebar
jalan +4,5 m dari pusat kota Karimunjawa sampai Bandara
Dewadaru. Di pulau-pulau selain pulau Karimunjawa prasarana
transportasi jalan masih sangat minim. Di beberapa tempat jalan
kampung di pulau karimunjawa masih berupa jalan tanah.
Transportasi darat untuk melayani penduduk berupa kendaraan
pick-up berjumlah 11 buah di desa Karimunjawa dan 17 buah di
desa Kemujan.
Hubungan antar pulau masih menggunakan sarana
pengangkutan tradisional berupa perahu tradisional. Selain sebagai
alat transportasi, perahu ini juga merupakan salah satu sarana
penting bagi mereka yang memiliki mata pencaharian sebagai
nelayan.
Sarana transportasi di kepulauan Karimunjawa sudah
lengkap walaupun belum dikelola secara maksimal. Motor, becak
Gambar 2 8 Kondisi Bandara Dewadaru. Sumber : Penelitian
Lapangan, 2011
Gambar 2 7 Kondisi Jalan Menuju Karimunjawa. Sumber : Penelitian
Lapangan, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 51
dan sepeda merupakan alat transportasi utama penduduk setempat
sehingga kepulauan Karimunjawa memiliki potensi kealamian dan
udara yang belum tercemar polusi.
B.3.2 Sarana Listrik
Sampai saat ini penduduk Karimunjawa belum bisa
menikmati pelayanan listrik dari PLN. Kebutuhan listrik sebagian
penduduk Karimunjawa dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Desa
(PLD) dengan tenaga diesel yang mendapat bantuan dari
pemerintah Kabupaten Jepara, namun fasilitas ini belum dapat
memenuhi kebutuhan listrik seluruh warga masyarakat. Di Desa
Karimunjawa listrik menyala 12 jam dalam sehari, dari pukul
18.00-06.00 sedangkan di Desa Parang (P.Parang & P.Nyamuk)
listrik hanya menyala selama 6 jam sehari, dari pukul 18.00-24.00.
Pembangkit listrik yang tersedia adalah mesin diesel,
tenaga matahari dan angin. Di Pulau Karimunjawa listrik yang
dihasilkan oleh mesin diesel kemudian disalurkan ke rumah-rumah
penduduk. Penggunaan listrik tenaga surya masih terbatas di
Gambar 2 9 Perahu Sebagai Sarana Transportasi Laut. Sumber : Penelitian Lapangan, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 52
kalangan aparat desa saja, sebagai salah satu unsur pendukung
kegiatan pemerintah. Fasilitas umum lain seperti Puskesmas dan
Hotel yang ada di Karimunjawa memakai pembangkit listrik
tenaga angin.
Karena keterbatasan sarana listrik yang ada diharapkan
bangunan Penelitian Terumbu Karang nantinya bisa menghasilkan
listrik/energy sendiri untuk keperluan bangunan dengan
memanfaatkan potensi yang ada di sekitar site (air laut, panas
matahari, angin laut).
B.3.2 Sarana Air Tawar Bersih
Prasarana air bersih masih dikelola oleh masing-masing
keluarga atau kelompok masyarakat baik dengan sumur bor,
maupun sumur gali atau pantek, dan pompa air. Di beberaoa daerah
yang dekat dengan mata air seperti Cik Mas, Nyamplungan, Legon
Lele dan sekitarnya masyarakat membuat prasarana air bersih
berupa selang untuk mengalirkan air dari mata air menuju
pemukiman penduduk. dengan minimnya sumber air bersih dan
peningkatan jumlah penduduk serta berkembangnya pariwisata
diharapkan pemerintah daerah berupaya untuk mengatasi persoalan
air bersih ini.
Untuk mengatasi kendala air bersih yang masih sangat
minim maka bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang nantinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 53
akan mengolah sumber daya tak terbatas dari air laut diubah
menjadi air tawar dengan menggunakan teknologi proses
penyulingan.
B.3.3 Sarana Komunikasi
Fasilitas komunikasi di Kepulauan karimunjawa saat ini
melayani 115 sst, dengan menggunakan system transmisi analog
Stasiun Bumi Kecil (SKB) PT. TELKOM. Hubungan komunikasi
yang terbatas sudah mulai dapat dilakukan antar pemerintah Desa
Kemujan dan Parang dengan melalui
SSB, radio VHF dan pesawat 2 meter.
Pelayanan kebutuhan surat menyurat
dilayani sebuah Kantor Pos pembantu
yang terdapat di Desa Karimunjawa.
B.3.4 Tingkat Kunjungan
Gambar 2 10 Kantor TELKOM di Karimunjawa. Sumber : Penelitian
Lapangan, 2011
Tabel 2 4 Grafik Kunjungan ke Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 54
Berdasarkan table di atas, dalam 10 tahun terakhir jumlah
pengunjung penelitian mencapai 4465 sedangkan jumlah pengunjung
rekreasi mencapai 18.556. Dari grafik dapat dilihat bahwa tiap tahun
terjadi kenaikan jumlah pengunjung terutama pengunjung domestic.
Hal ini menunjukan bahwa tingkat kunjungan di kepulauan
Karimunjawa mengalami kemajuan yang pesat dan berpotensi untuk
lebih berkembang lagi.
B.4 Kependudukan Kepulauan Karimunjawa
B.4.1 Demografi
Tabel data kependudukan kecamatan Karimunjawa
selengkapnya dapat dilihat dalam tabel :
Tabel 2 5 Daftar Pengunjung dan Penelitian. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 55
B.4.2 Mata Pencaharian
Data mata pencaharian penduduk berdasarkan monografi
kecamatan Karimunjawa :
Berdasarkan table tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
penduduk di Kepulauan Karimunjawa mayoritas tingkat
pendidikannya rendah atau hanya tamat SD, tetapi mereka semua
memiliki pekerjaan yang sebagian besar adalah nelayan. Hal ini
menunjukan bahwa penduduknya merupakan pekerja keras dan
gigih bekerja.
Tabel 2 6 Data Kependudukan Di Kecamatan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008
Tabel 2 7 Data Mata Pencaharian di Kecamatan Karimunjawa. Sumber : Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 56
C. Tinjauan Pembanding
C.1 Tinjauan Bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang
Pusat penelitian terumbu karang pertama di dunia dibangun di
sebelah selatan gugusan karang Great Barrier Reef Australia. Di tempat ini
para ahli bisa meneliti kerusakan karang akibat perubahan iklim. Mereka
bisa melakukan ekperimen untuk melihat bagaimana reaksi terumbu
karang terdapat oksidasi dan pemanasan global. Lab ini memiliki 72
akuarium dan 12 miniatur terumbu karang, dimana para ahli bisa
menaikkan atau menurunkan temperatur dan kadar CO2 untuk
mempelajari tingkat kerusakan dan respon ekosistem. Kondisi di lab ini
dibikin sama dengan keadaan di perairan Wistari dekat Brisbane.
Laboratorium ini dibangun di Universitas Queensland sebagai
bagian dari proyek Climate Change Mesocosm (CCM). Proyek CCM ini
mempelajari suhu, tingkat keasaman di bawah dan permukaan laut serta
kondisi air di terumbu karang. Pusat penelitian ini juga dilengkapi empat
tangki air besar yang bisa membuat 7500 liter air. Para ahli bisa
menggunakan lab ini untuk melihat reaksi terumbu karang terhadap empat
kondisi lautan: masa pra industri, kondisi saat ini, serta laut dengan
temperatur dan CO2 sedang hingga tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 57
C.2 Tinjauan Bangunan Struktur Apung
Proyek : The Hydropolis Underwater Hotel and
Resort world’s first luxury underwater hotel
Lokasi : Teluk Persia, lepas pantai Jumeira di Dubai
Kedalaman : 66 Kaki
Struktur : beton dan besi, dinding Plexiglas
Luas : 260 Ha
a. Detail Bangunan
1) Stasiun Darat
Stasiun darat ini merupakan jalur
utama keluar masuknya tamu menuju dan
keluar dari Hotel bawah laut. Desain dari
bangunan ini yaitu berupa gelombang
yang dinamis dengan panjang 120 m.
disini pengunjung dapat menikmati restoran mewah dan dapat melihat
tayangan video konstruksi pembuatan hotel bawah laut ini.
2) Ball Room
Gambar 2 11 The Hydropolis Underwater Hotel and Resort. Sumber : www.wikipedia.com
Gambar 2 12 Stasiun Darat. Sumber : TA Hotel Resort Bawah Laut di
Taman Nasional Laut Karimunjawa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 58
Secara terbuka pengunjung dapat
menikmati langit secara langsung dan udara
segar dengan konstruksi atap yang bisa
dibuka dan di tutup sesuai dengan
kebutuhan.
3) Struktur Bangunan
Menggunakan struktur caisson yang memungkinkan site dapat
kering. Selain itu dengan Struktur caisson memungkinkan pemipaan
dan pemasangan utilitas bangunan, seperti AC sentral yang
terdistribusi ke ruang-ruang. Konstruksi menggunakan beton dan besi,
dengan dinding plexiglas dan atap melengkungnya sehingga
memungkinkan pengunjung mampu menikmati keindahan alam bawah
laut.
C.3 Tinjauan Bangunan Edukasi Kelautan
Gelanggang Samudra Ancol (GSA) merupakan salah satu tujuan
wisata favorit di Jakarta. Namun, dibalik hingar-bingar keramaian wisata,
terselip secercah tujuan mulia. Selain sebagai sarana wisata, GSA juga
Gambar 2 13 Ball Room. Sumber : TA Hotel Resort Bawah Laut di Taman
Nasional Laut Karimunjawa
Gambar 2 14 Struktur Caisson. Sumber : TA Hotel Resort Bawah Laut di Taman Nasional Laut
Karimunjawa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 59
disiapkan untuk kegiatan pendidikan dan konservasi, yang kemudian
dikembangkan dalam bentuk Marine Eduprogram.
Implementasi program yang pertama antara lain meliputi
pembuatan label informasi akuarium, panel informasi biota di luar
ruangan, dan Lembar Kerja Siswa (Student sheet) melalui kegiatan
Explore and Enjoy. Untuk program yang kedua lebih difokuskan kepada
peningkatan kapasitas dan pengembangan media serta metode outreach.
Dengan adanya kedua program tersebut fasilitas dari GSA akan
lebih optimal untuk dimanfaatkan oleh pengunjung terutama para pelajar
atau praktisi pendidikan lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk
kegiatan yang disebut Explore and enjoy, dimana rombongan siswa
menggunakan lembar kerjanya dapat melalukan observasi biota di GSA.
Ada lagi kegiatan yang disebut Behind the scene, yang mengajak
anak-anak untuk berinteraksi langsung dengan mamalia laut yang
dipentaskan. Sangat cocok untuk anak-anak yang selalu penasaran. Para
MC dari pentas mamalia laut di GSA juga mencoba mengembangkan
narasi MC dimana diselipkan informasi unik dari mamalia laut tersebut.
Gambar 2 15 Acara Peningkatan Kapasitas Untuk Staf GSA. Sumber :
www.udaramaya.com
Gambar 2 16 Label Informasi di Akuarium. Sumber :
www.udaramaya.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 60
C.4 Tinjauan Bangunan Wisata Kerusakan Lingkungan / Pasca Bencana Alam
Untuk mengenang tragedi Tsunami, Pemerintah Indonesia dengan
didukung berbagai pihak terkait membangun sebuah museum yaitu
Museum Tsunami. Museum yang terdiri dari 3 lantai dan 1 lantai dasar
ini memiliki konsep rancangan yang sesuai dengan budaya Aceh. Judul
rancangan “Rumoh Aceh as Escape Hill” ini menggabungkan konsep
escape building hill atau bukit untuk menyelamatkan diri, sea waves atau
analogi amuk gelombang tsunami, tari tradisional Saman, cahaya Allah,
serta taman terbuka berkonsep masyarakat urban.
Bagian inti dari gedung museum ini terdapat di lantai dasar dan
lantai 2. Lantai satu merupakan area
terbuka yang dilengkapi dengan kolam
ditengahnya. Disekeliling kolam
terdapat beberapa prasasti berupa batu
bulat yang bertuliskan Negara-negara
yang memberikan bantuan pada saat
Gambar 2 17 Museum Tsunami Aceh.. Sumber : www.udaramaya.com
Gambar 2 18 Kolam Dan Prasasti Batu.. Sumber : www.udaramaya.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 61
terjadi bencana di Aceh. Di lantai ini juga terdapat lobby dengan
sejumlah kursi dan meja yang disediakan bagi pengunjung yang ingin
bersantai. Dari pintu masuk ini kita akan menuju lantai dasar dengan
melalui “lorong tsunami” yang merupakan
lokasi untuk mengenang kejadian tsunami di
Aceh. Kedua sisi dinding lorong begitu
tinggi dan dibasahi oleh air (water fall) yang
melambangkan kejadian ketika air bah
tsunami datang. Seketika juga tubuh kita
akan dibasahi oleh percikan air-air ini
Lalu ada ruang yang bernama “lorong kebingungan”. Lorong ini
mengambarkan suasana masyarakat yang kebingungan ketika musibah
tsunami dating. Kebingungan mencari sanak saudara yang hilang dan
kebingungan dalam mencari tempat untuk menyelamatkan diri dari
musibah. Makin jauh kita menulusuri lorong, semakin terang lorong yang
kita temukan. Ini mengandung arti bahwa, masyarakat yang tadinya
kebingungan mendapatkan setitik cahaya terang dan pertolongan untuk
dapat keluar dari musibah ini. Di ujung lorong kita akan bertemu sebuah
jembatan yang dinamakan “Jembatan Perdamaian”.
Gambar 2 19 Lorong Tsunami.. Sumber : www.udaramaya.com
Gambar 2 20 Lorong Kebingungan Dan Jembatan Perdamaian.. Sumber : www.udaramaya.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 62
Pada lantai ini terdapat beberapa ruangan yang berisi rekam jejak
kejadian tsunami 2004 lalu. Yaitu ruang pamer tsunami, pra tsunami, saat
tsunami dan ruang pasca tsunami. Beberapa gambar peristiwa tsunami,
artefak-artefak jejak tsunami, dan diorama ditampikan di lantai ini.
Seperti diorama kapal nelayan yang diterjang gelombang tsunami dan
diorama kapal PLTD Apung yang terdampar di Punge Blang Cut.
Lantai terakhir atau paling atas berisi media-media pembelajaran
(edukasi) berupa perpustakaan, ruang alat peraga, ruang 4D (empat
dimensi), dan souvenir shop. Beberapa alat peraga yang ditampilkan
antara lain, rancangan bangunan yang tahan gempa, model diagram
patahan bumi. Fasilitas pendidikan yang disajikan yaitu Bumoepedia dan
beberapa panel yang berisi pengetahuan tentang bumi dan gempa. Di luar
bangunan juga terdapat sebuah area terbuka dengan jejeran tempat duduk
dan sebuah panggung yang terbuat dari semen, yang berfungsi sebagai
area pertunjukan.
Gambar 2 21 Bangunan Simulasi Tahan Gempa Bumoepedia. Sumber :
www.udaramaya.com
Gambar 2 22 Area Pertunjukan. Sumber : www.udaramaya.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 63
D. Kesimpulan Tinjauan
Perairan Karimunjawa memiliki potensi terumbu karang bawah
laut yang sangat indah namun seiring berjalannya waktu potensi ini
mengalami kerusakan terutama akibat efek pemanasan global dan ulah
manusia yang kurang mengerti akan pentingnya menjaga ekosistem
terumbu karang
Pemerintah pusat sebenarnya sudah mendirikan institusi-institusi
penelitian kelautan, namun pelaksanaannya masih belum maksimal dan
belum menjangkau daerah-daerah kecil namun berpotensi tinggi seperti
Karimunjawa. Salah satu penyebabnya adalah terbatasnya sumber daya
manusia maupun sarana prasarana penelitian.
Upaya pencegahan rusaknya terumbu karang sebenarnya sudah
mulai dilakukan dalam bentuk penelitian-penelitian cakupan kecil oleh
lembaga permasyarakatan mengenai terumbu karang di Karimunjawa.
Namun belum ada bangunan khusus yang mewadahi kegiatan-kegiatan
tersebut. Padahal sudah ditetapkan oleh pemerintah bahwa seharusnya
setiap daerah mendirikan laboratorium penelitian yang didukung
pemerintah daerah dan perguruan tinggi setempat agar sumber daya
manusianya dapat ditingkatkan untuk melakukan kegiatan penelitian
(Matindas, Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional).
Oleh sebab itu dibutuhkan suatu bangunan Pusat Penelitian
Terumbu Karang di Karimunjawa sebagai wadah yang ideal untuk
menunjang kebutuhan penelitian dan edukasi informasi terumbu karang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 64
BAB III
PUSAT PENELITIAN TERUMBU KARANG DI KARIMUNJAWA
A. Pengertian
Merupakan suatu bangunan yang terletak di daratan dan perairan yang
berfungsi sebagai wadah kegiatan penelitian khusus terumbu karang di
perairan Karimunjawa, yang di dalamnya berlangsung kegiatan penelitian
seperti observasi kehidupan bawah laut melalui bangunan penelitian maupun
terjun secara langsung dengan menyelam dan snorkeling, serta berlangsung
kegiatan wisata edukasi sebagai sarana informasi kelautan bagi pengunjung.
Keberadaan bangunan ini nantinya diharapkan mampu memberikan
input positif bagi kelangsungan hidup terumbu karang di perairan Indonesia
sekaligus memberikan output berupa informasi-informasi edukasi tentang
kelautan Indonesia sehingga dapat mensosialisasikan lebih luas tentang
pentingnya kehidupan bawah laut kita sekaligus menambah variasi wisata
yang baru dengan tema kerusakan alam (terumbu karang) di perairan
Karimunjawa agar mampu menarik lebih banyak lagi wisatawan datang ke
pulau Karimunjawa.
B. Sasaran Perencanaan
Sebagai akomodasi pendidikan dan wisata, Pusat Penelitian Terumbu
Karang ini harus mampu memenuhi sasaran sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 65
a. Sebagai wadah untuk melakukan riset yang khusus meneliti tentang
terumbu karang, baik itu secara langsung di laut lepas maupun di
dalam ruangan laboratorium
b. Sebagai bentuk pengadaan sarana informasi dan edukasi yang khusus
mengenai biota laut dan kehidupannya di perairan Karimunjawa,
khususnya bagi para pelajar dan mahasiswa serta pengunjung umum
yang ingin belajar dan mengetahui tentang terumbu karang dan
kekayaan laut Indonesia
c. Sebagai salah satu kawasan kunjungan wisata yaitu wisatawan
domestic maupun mancanegara yang berkunjung ke pulau
Karimunjawa
C. Jangkauan Wilayah Pelayanan
Jangkauan wilayah pelayanan Pusat Penelitian Terumbu Karang di
Perairan Karimunjawa adalah melingkupi wilayah kepulauan Karimunjawa
khususnya. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk memberikan pelayanan
di luar jangkauan wilayah kepulauan Karimunjawa dengan jalan membawa
contoh obyeknya.
D. Status Bangunan
Status Pusat Penelitian Terumbu Karang di Perairan Karimunjawa
adalah sebagai lembaga kerjasama antara swasta-pemerintah yang bergerak di
bidang pendidikan dan wisata perairan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 66
E. Visi dan Misi
E.1 Visi
Visi Pusat Penelitian Terumbu Karang adalah mewujudkan
penelitian khusus terumbu karang di perairan Karimunjawa serta
melangsungkan kegiatan wisata edukasi sebagai sarana informasi tentang
kelautan bagi para pengunjung.
E.2 Misi
Misi Taman Nasional Karimunjawa, sebagai berikut :
1. Mewujudkan Pusat Penelitian Terumbu Karang sebagai bangunan
penelitian terumbu karang sistem penyangga kehidupan.
2. Mewujudkan Pusat Penelitian Terumbu Karang sebagai bangunan
edukasi informasi terpadu bagi masyarakat.
3. Mewujudkan Pusat Penelitian Terumbu Karang sebagai kawasan
kunjungan wisata terumbu karang rusak sebagai tujuan wisata yang
baru, lain dari yang sudah ada
F. Tujuan dan Manfaat
F.1 Tujuan
Tujuan dari perencanaan pembangunan Pusat Penelitian Terumbu
Karang ini adalah merancang sebuah wadah bagi peneliti-peneliti
terumbu karang di Laut Karimunjawa untuk melakukan penelitian,
observasi, dan mengadakan riset, agar terumbu karang tidak punah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 67
semakin berkembang serta terpelihara, wadah informasi dan pengetahuan
bagi masyarakat mengenai biota-biota yang hidup di dalam laut
khususnya terumbu karang asli Laut Karimunjawa sehingga lebih
mengenal keanekaragaman biota laut yang ada di perairan Karimunjawa,
wadah studi dan penelitian bagi masyarakat yang ingin mengkaji lebih
dalam mengenai biota-biota bawah laut khususnya yang ada di Laut
Karimunjawa.
F.2 Manfaat
Bagi Pemerintah
· Memajukan dunia pendidikan khususnya mengenai terumbu
karang di perairan Karimunjawa agar tidak punah dan semakin
terpelihara.
· Memajukan dunia pariwisata Indonesia serta menciptakan
landmark baru di kawasan Taman nasional Karimunjawa agar
lebih dikenal oleh masyarakat luas.
· Menambah pendapatan daerah baik dari pajak, retribusi dll.
· Menunjang program pemerintah dalam hal pertambahan
permintaan tenaga kerja.
· Menarik wisatawan domestik maupun mancanegara agar
berkunjung ke Taman Nasional Karimunjawa.
Bagi Masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 68
· Sebagai sarana informasi dan pengetahuan bagi masyarakat
mengenai biota-biota yang hidup di dalam laut khususnya
terumbu karang asli Taman Nasional Laut Karimunjawa
sehingga lebih mengenal keanekaragaman biota laut yang ada di
perairan Karimunjawa
· Sebagai alternatif bagi para pengunjung untuk berwisata bahari
sekaligus belajar tentang dunia bawah laut
Bagi Lingkungan sekitar
· Mempopulerkan kota Jepara dan Kepulauan Karimunjawa
sebagai tempat wisata.
· Memberikan penampilan arsitektur yang menarik melalui
pemanfaatan tanah menjadi sebuah konsep terpadu.
· Menyelenggarakan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
yang baik dan berkesinambungan yang pada akhirnya
mensejahterakan masyarakatnya dengan terbukanya lapangan
kerja baru dan meningkatnya taraf perekonomian rakyat daerah
Karimunjawa.
· Mengembangkan potensi yang sudah dimiliki para penduduk
sekitar agar lebih berkembang (jasa nelayan, pedagang,
penginapan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 69
G. Macam Pelaku Kegiatan
G.1 Peneliti
Berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan :
1. Peneliti laboratorium
Para ilmuwan yang bekerja di laboratorium dan bertempat di
daratan
2. Peneliti laut lepas
Para ilmuwan yang bekerja di laut lepas dan bertempat di atas
perairan
G.2 Pengunjung
Berdasarkan jumlah orang dalam sekali kunjungan :
1. Pengunjung perorangan
Kunjungan dilakukan atas nama pribadi, yaitu secara individu,
pasangan / keluarga.
2. Pengunjung kelompok
Kunjungan dilakukan atas nama kelompok, yaitu sekelompok
orang dalam paket wisata tertentu, misalnya paket studitour,
yang dikoordinir sebuah biro perjalanan wisata atau EO (event
organizer).
Berdasarkan kewarganegaraan :
1. Pengunjung wisatawan mancanegara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 70
Kebanyakan mereka berasal dari daratan Amerika, Eropa,
Jepang, dan Australia, mereka menyukai matahari tropis dan
menikmati dengan berjemur atau berenang, terutama saat musim
dingin dinegerinya. Kelompok wisatawan ini rata-rata tinggal
relative lama (lebih dari 2 hari).
2. Pengunjung wisatawan nusantara
Kebanyakan mereka berasal dari kota yang jenuh akan rutinitas
keseharian sehingga mereka mencari suatu tempat yang dapat
memberikan relaksasi dan melepas ketegangan selama aktifitas
mereka diluar kota sehari-hari. Kelompok pengunjung ini rata-
rata tinggal relative singkat (1-2 hari) terutama pada hari-hari
libur dan akhir pekan
Berdasarkan tingkat pendidikan
1. Pengunjung murid TK/belum sekolah
2. Pengunjung murid SD
3. Pengunjung murid SMP
4. Pengunjung murid SMA
5. Pengunjung mahasiswa
6. Pengunjung pengajar/guru/dosen
G.3 Pengelola
Untuk menjalankan operasional Pusat Penelitian Terumbu
Karang dengan fasilitas yang ada dan melakukan pelayanan kepada
pengunjung dibutuhkan personel-personel pengelola :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 71
1. Manajemen dan administrasi
2. Perawatan dan penelitian
3. Servis, perawatan, dan perbaikan
4. Pelayanan umum
5. Logistic
6. Mekanikal elektrikal
H. Macam Kegiatan yang Diwadahi
· Kegiatan penelitian di dalam laboratorium
- Penyelenggaraan kegiatan penelitian terhadap terumbu
karang yang ada agar didapatkan informasi yang lebih
banyak mengenai terumbu karang di perairan Karimunjawa.
· Kegiatan penelitian di laut lepas
- Penyelenggaraan kegiatan penelitian dengan terjun
langsung di perairan Karimunjawa untuk mengamati,
observasi, dan analisis kehidupan dan perkembangbiakan
terumbu karang.
- Kegiatan penanaman terumbu karang untuk membantu
upaya konservasi di Karimunjawa.
· Kegiatan wisata edukasi mengamati objek pamer akuarium
- Penyelenggaraan display biota laut melalui akuarium-
akuarium pamer yang ada.
- Pengadaan ruang display untuk mengamati biota di laut
lepas melalui kaca-kaca display.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 72
- Pengadan ruang bioskop untuk menikmati film-film
documenter mengenai laut dan isinya.
· Kegiatan wisata interaksi langsung dengan laut
- Penyediaan suatu tempat yang digunakan untuk kegiatan
baik itu hanya berenang ataupun sampai menyelam
langsung ke dalam laut.
- Penyelanggaraan event-event menyelam yang bertaraf
Internasional untuk menarik wisatawan mancanegara untuk
datang ke Karimunjawa.
· Kegiatan pengelolaan dan pelayanan
- Pengelolaan administrasi, koordinasi / kelembagaan, dan
pelayanan teknis.
· Kegiatan pendukung
- Penyediaan fasilitas penunjang kegiatan wisata bagi seluruh
pelaku kegiatan, seperti foodcourt, perpustakaan, kios
souvenir, parkir, dan sebagainya.
- Penyediaan sarana informasi bagi pengunjung.
- Penyediaan lahan terbuka hijau yang berfungsi untuk
membuat iklim mikro menjadi lebih baik. Selain itu, ruang
ini juga bisa dimanfaatkan oleh pengunjung yang ingin
menikmati suasana laut layaknya di pantai.
I. Fasilitas –Fasilitas yang Diwadahi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 73
a. Fasilitas utama yang diwadahi adalah fasilitas penelitian terumbu
karang baik itu penelitian terumbu karang yang ada di dalam
laboratorium buatan maupun penelitian terumbu karang dengan
terjun langsung menyelam di laut lepas.
b. Fasilitas pendukung yaitu fasilitas wisata informasi edukasi untuk
pengunjung umum, yaitu fasilitas museum, exhibition, akuarium,
perpustakaan tentang kelautan, dan pameran.
c. Fasilitas penunjang berupa fasilitas menyelam pada titik tertentu,
fasilitas snorkeling, foodcourt, kios cenderamata, dermaga perahu,
lobby penerima tamu, public space untuk vegetasi dan taman.
d. Fasilitas-fasilitas tersebut harus saling mendukung antara yang satu
dan yang lainnya.
e. Fasilitas transportasi diusahakan menggunakan potensi lokal yang
sudah ada disana, karena banyak penduduk lokal yang memiliki
perahu untuk transportasi laut. Dengan demikian akan saling
menguntungkan.
J. Ruang – Ruang yang Dibutuhkan
a. Kegiatan peneliti
Pelaku Kegiatan
Kelompok Kegiatan
Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang
Peneliti
Kegiatan penelitian di darat
(laboratorium)
Datang Ruang penerimaan
Absensi Ruang absen
Meminjam alat penelitian Ruang alat
Mengambil bahan-bahan Ruang bahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 74
Melakukan penelitian unit hidroseanografi dan ekologi laut
Laboratorium hidroseanografi dan ekologi laut
Melakukan penelitian unit biologi terumbu karang
Laboratorium biologi
Melakukan penelitian unit fisiologi terumbu karang
Laboratorium fisiologi
Melakukan penelitian unit taksonomi terumbu karang
Laboratorium taksonomi
Melakukan penelitian unit struktur dan konstruksi ramah lingkungan laut
Laboratorium struktur dan konstruksi ramah lingkungan laut
Mengecek data Ruang computer
Menyimpan barang Gudang
Ganti seragam laboratorium Ruang ganti
Metabolism Km / wc
Istirahat Pantry
Membaca referensi Perpustakaan
Rapat antar peneliti Ruang rapat
Menikmati keindahan alam Ruang terbuka hijau
Kegiatan penelitian di laut
Datang Entrance hall
Menyelesaikan administrasi Ruang administrasi
Meminjam alat penelitian Ruang alat
Meneliti terumbu karang Ruang laboratorium uji coba
Ganti seragam laboratorium Ruang ganti
Metabolism Km / wc
Kegiatan interaksi di laut lepas
Datang Entrance hall
Menyelesaikan administrasi Ruang administrasi
Menyelam / snorkeling Laut lepas
Menanam terumbu karang Laut lepas
Memakai alat selam / snorkling Ruang alat
Ganti pakaian renang Ruang ganti
Metabolisme Km / wc
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 75
Kegiatan penginapan
Datang Ruang penerima
Tidur Ruang tidur
Metabolism Km / wc
Makan Ruang makan
Olahraga Ruang olahraga
Beribadah Mushola
Periksa kesehatan Poliklinik
Menikmati keindahan alam Ruang terbuka hijau
Tabel 3 1 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Peneliti. Sumber : Analisa Pribadi
b. Kegiatan pengunjung
Pelaku Kegiatan
Kelompok Kegiatan Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang
Pengunjung
Kegiatan wisata
Datang Entrance hall
Membeli Tiket Loket tiket
Mengamati akuarium pamer Ruang display
Berinteraksi dengan biota laut Kolam sentuh
Menonton film documenter laut Bioskop theater
Melihat-lihat pameran Museum
Metabolism Km / wc
Kegiatan interaksi di laut lepas
Datang Entrance hall
Membeli tiket Loket tiket
Menyelam / snorkeling Laut lepas
Menanam terumbu karang Laut lepas
Meminjam alat selam / snorkling Ruang peminjaman alat
Ganti pakaian renang Ruang ganti
Kegiatan penunjang
Bertanya Ruang informasi
Sirkulasi Hall
Makan Foodcourt
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 76
Membeli souvenir Kios souvenir
Beribadah Musholla
Metabolisme Km / wc
Tabel 3 2 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Pengunjung. Sumber : Analisa Pribadi
c. Kegiatan interaksi di laut lepas
Pelaku Kegiatan
Kelompok Kegiatan Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang
Pengelola di darat
Bidang managemen
dan administrasi
Direktur utama Mengkoordinir seluruh kegiatan Ruang direktur
Sekretaris Membantu direktur dan mengolah arsip Ruang sekretaris
Staf management Membantu kegiatan keuangan Ruang staf management
Staf administrasi Membantu kegiatan administrasi Ruang staf administrasi
Bidang pengelola
penginapan
Bagian logistic dan dapur
Mengurusi pengadaan barang, bahan makanan dan menu masakan
Ruang staf logistic dan dapur
Bagian pengelola keamanan
Menjaga keamanan seluruh wilayah Ruang staf keamanan
Bagian pengelola kebersihan
Mengurusi pengelolaan kebersihan seluruh ruangan
Ruang staf kebersihan
Bagian pengelola pencucian
Mengurusi pengelolaan pencucian Ruang staf pencucian
Pengelola di laut
Bidang pengelola control Mengontrol dan mengawasi Ruang control
Bidang pengawasan laut lepas Mengelola dan mengawasi proses menyelam / snorkling
Ruang pengawasan
Bidang pengelola teknis Mengkoordinir kegiatan Masing-masing tempat
Bidang MEE Mengelola dan mengawasi bagian MEE Ruang utilitas
Bidang servis Mengurus kebersihan bangunan Ruang staff servis
Bidang perawatan dan perbaikan Mengurus perawatan dan perbaikan alat serta bangunan
Ruang staff perawatan dan perbaikan
Bidang pelayanan umum Melayani kegiatan umum Ruang staff pelayanan umum
Bidang logistic Mengurusi pengadaan barang dan perlengkapan akuarium
Ruang staff logistic
Tabel 3 3 Kebutuhan Ruang Untuk Kegiatan Pengelola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 77
K. Pola Hubungan Ruang
L. Pertimbangan Lokasi
Lokasi Resort nantinya direncanakan berdasarkan zonasi Taman
Nasional Karimunjawa yaitu pada zonasi perlindungan. Zonasi perlindungan
yaitu meliputi perairan Pulau Geleang, P. Burung, Tanjung Gelam, P. Sintok,
P. Cemara Kecil, P. Katang, Gosong Selikur, Gosong Tengah. Lokasi dipilih
yaitu dengan mempertimbangkan beberapa pertimbangan yaitu
a. Sesuai dengan penzoningan Taman Nasional Laut Karimunjawa
yaitu pada zona perlindungan
b. Site terletak pada lokasi yang memiliki potensi bawah laut yang
unik namun mengalami kerusakan paling parah sehingga paling
sesuai untuk Pusat Penelitian Terumbu Karang.
c. Keberadaan bangunan Pusat Penelitian Terumbu Karang ini aman
untuk biota laut di sekitar site.
Akses jembatan
Keg. pengelola
Keg. pengelola
Keg. wisata
Keg. penunjang
Keg. penelitian
Keg. penelitian
Keg. penginapan
Bangunan di darat Bangunan di laut
Skema 3 1 Pola Hubungan Ruang. Sumber : Analisa Pribadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 78
d. Bangunan mampu menghargai keadaan alam di sekitar site.
e. Bangunan mampu memaksimalkan potensi yang ada di sekitar site.
M. Aplikasi Arsitektur Ekologis pada Bangunan
a. Menggunakan bangunan dengan massa jamak agar fungsi tiap
kelompok kegiatan lebih terjaga privasinya.
b. Konsep massa berupa dua bangunan terpisah yaitu di darat dan di
laut. Massa di darat difungsikan untuk laboratorium utama, staff
divisi, dan penginapan bagi para peneliti, sedangkan massa di laut
difungsikan untuk laboratorium uji coba, pengelola, dan wisata
edukasi.
c. Bentuk bangunan menggunakan bentuk geometris agar lebih kokoh
dan kuat menghadapi cuaca ekstrim di laut dan pesisir.
d. Visual bangunan dibuat dinamis. Hal ini dikarenakan letak
bangunan yang berada di tengah laut. Bentuk ini dimaksudkan
untuk membelokkan angin serta arus laut yang menerpa bangunan.
Serta untuk bangunan yang di darat dimaksudkan agar menjalin
suatu interaksi dengan bangunan yang ada di laut.
e. Banyak menggunakan unsur-unsur alam pada bangunan, seperti
bebatuan dan kayu agar lebih menghargai alam.
f. Bahan material menggunakan bahan yang tahan korosi air laut.
g. Menggunakan struktur dan material bangunan yang kokoh dan kuat
untuk mengatasi kondisi iklim kawasan yang tidak stabil dan
kadang cenderung buruk. Mengadopsi sistem struktur apung yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 79
terdapat pada kapal laut sehingga memungkinkan bangunan untuk
dapat mengapung di laut. Sehingga keberadaannya nanti tidak akan
mengganggu terumbu karang dan biota laut lain di dasar laut
Karimunjawa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 80
BAB IV
ANALISA DESAIN
A. Analisa Non Fisik
A.1. Pelaku dan Jenis Kegiatan
a. Peneliti Darat
· Kegiatan penelitian laboratorium
1) Datang
2) Menyelesaikan administrasi
3) Meminjam alat penelitian
4) Mengambil bahan-bahan
5) Melakukan penelitian unit hidroseanografi dan ekologi laut
6) Melakukan penelitian unit biologi terumbu karang
7) Melakukan penelitian unit fisiologi terumbu karang
8) Melakukan penelitian unit taksonomi terumbu karang
9) Melakukan penelitian unit struktur dan konstruksi ramah lingkungan laut
10) Mengecek data
11) Menyimpan barang
12) Ganti seragam laboratorium
13) Metabolism
14) Istirahat
15) Membaca referensi
16) Rapat antar peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 81
17) Menikmati keindahan alam laut
· Kegiatan menginap
1) Datang
2) Tidur
3) Metabolism
4) Makan
5) Olahraga
6) Beribadah
7) Periksa kesehatan
8) Istirahat
9) Menikmati keindahan alam laut
b. Peneliti Laut
· Kegiatan penelitian
1) Datang
2) Menyelesaikan administrasi
3) Ganti seragam laboratorium
4) Meminjam alat penelitian
5) Mengambil bahan-bahan
6) Meneliti terumbu karang
7) Berinteraksi dengan terumbu karang
8) Mengecek data
9) Metabolism
· Kegiatan interaksi di laut lepas
1) Datang
2) Menyelesaikan administrasi
3) Menyelam / snorkling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 82
4) Menanam terumbu karang
5) Memakai alat selam / renang
6) Ganti pakaian selam / renang
7) Metabolisme
c. Pengunjung
· Kegiatan wisata
1) Datang
2) Membeli Tiket
3) Mengamati akuarium pamer
4) Berinteraksi dengan biota laut
5) Menonton film documenter laut
6) Melihat-lihat museum pameran
7) Metabolism
· Kegiatan interaksi di laut lepas
1) Datang
2) Membeli tiket
3) Menyelam / snorkling
4) Menanam terumbu karang
5) Meminjam alat selam / renang
6) Ganti pakaian selam / renang
7) Metabolism
· Kegiatan penunjang
1) Bertanya
2) Makan
3) Membeli souvenir
4) beribadah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 83
5) Metabolisme
d. Pengelola
· Kegiatan di darat
1) Bagian management dan administrasi
2) Bagian logistic
3) Bagian pengelola dapur
4) Bagian pengelola keamanan
5) Bagian pengelola kebersihan
6) Bagian pengelola pencucian
· Kegiatan di laut
1) Bagian pengelola control
2) Bagian pengawasan laut lepas
3) Bagian pengelola bidang teknis
4) Bagian MEE
5) Bagian servis, perawatan, dan perbaikan
6) Bagian pelayanan umum
7) Bagian logistic
A.2. Pengelompokkan Kegiatan
Kegiatan peneliti Kegiatan penelitian darat
Kegiatan penelitian laut
Kegiatan interaksi di laut lepas
Kegiatan penginapan
Kegiatan pengunjung Kegiatan wisata
Kegiatan interaksi di laut lepas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 84
Kegiatan penunjang
Kegiatan pengelola Kegiatan staff direksi
Kegiatan pengelola
Tabel 4 1 Pengelompokkan Kegiatan. Sumber : Analisa Pribadi
A.3. Kebutuhan dan Besaran Ruang
Analisa kebutuhan ruang bertujuan untuk mendapatkan ruang-
ruang yang dibutuhkan oleh Pusat Penelitian Terumbu Karang di Perairan
Karimunjawa sesuai dengan kelompok kegiatan. Dasar pertimbangan
dalam menentukan kebutuhan ruang antara lain :
a. kegiatan yang diwadahi
b. macam pelaku kegiatan
Analisa besaran ruang bertujuan untuk mengetahui jumlah
keseluruhan luasan ruang yang nantinya akan digunakan untuk
menentukan besaran site yang dibutuhkan oleh Pusat Penelitian Terumbu
Karang di Perairan Karimunjawa. Dasar pertimbangan dalam menentukan
besaran ruang antara lain :
a. Jumlah dan jenis ruang yang dibutuhkan sesuai perencanaan
b. Ukuran standart besaran ruang, kapasitas serta flow sirkulasi
gerak manusia dalam suatu ruang.
c. Kebutuhan ruang untuk peralatan termasuk layout dan tata
letaknya.
Persyaratan studi standart pada :
a. Ernest Nouvert, Architect Data (NAD)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pusat Penelitian Terumbu Karang Di Karimunjawa
Anitri Puspita Ambarsari ( I0207007) 85
b. J. De Chiara and JH Callender, Time Saver Standart for
Building Types (TSS).
Dalam menentukan besaran ruang masih merupakan pendekatan
berdasarkan kebutuhan ruang untuk masing-masing kebutuhan ruang.
1) Table besaran ruang bagian peneliti
Bagian Peneliti Darat
Kebutuhan Ruang Standart Asumsi Besaran ruang (m2)
Hall Standar 3 m2/orang Kapasitas 42 orang Total 6 hall untuk 6 bangunan utama Luas: 3 m2 x 42 x 6
756
Ruang administrasi Standar 6 m2/1 set meja tamu Standar 2,7 m2 meja Kapasitas 10 orang Flow 30 % Luas: 6 m2 + 27 m2 + 9 m2
58
Ruang alat 24 36
Ruang bahan 24 36
Laboratorium hidroseanografi
Standar 225 m2/1 unit ruang lab
Kapasitas 15 orang
225
Laboratorium biologi Standar 225 m2/1 unit ruang lab
Kapasitas 15 orang
225
Laboratorium kimiawi Standar 225 m2/1 unit ruang lab
Kapasitas 15 orang
225
Laboratorium fisiologi Standar 225 m2/1 unit ruang lab
Kapasitas 15 orang
225
Laboratorium taksonomi
Standar 225 m2/1 unit ruang lab
Kapasitas 15 orang
225
Laboratorium ekologi laut
Standar 225 m2/1 unit ruang lab
Kapasitas 15 orang
225
Ruang data computer Standar 6 m2/1 unit computer
Kapasitas 8 orang. Total 6 ruang
Luas: 6 m2 x 8
288