Pusat Pendapatan Dan Beban (SPM)

6
Pusat Beban (Expense Centre) Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang inputnya diukur dalam satuan moneter, tetapi outputnya tidak. Terdapat dua macam pusat biaya, yaitu Pusat biaya tehnik dan Pusat Biaya Kebijakan. Hal ini sesuai dengan biaya yang terjadi yaitu biaya tehnik yang merupakan biaya yang jumlahnya dapat ditaksir secara pasti sesuai dengan output yang dihasilkan, misalnya biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, suku cadang dll. Sedangkan biaya kebijakan adalah biaya yang tidak dapat ditentukan secara pasti karena dikaitkan dengan kebijakan manajemen. Ada dua jenis pusat biaya, yaitu : 1. Pusat Biaya Tehnik Pusat biaya tehnik adalah pusat beban yang sebagian besar biayanya adalah biaya teknis sehingga biaya yang harus terjadi dapat ditentukan di muka secara teliti (relatif tepat dan wajar) dalam ukuran biaya standar. Biaya teknik adalah biaya-biaya yang jumlahnya secara “tepat” dan “memadai” dapat diestimasikan dengan keandalan yang wajar. Sebagai contoh, biaya pabrik untuk tenaga kerja langsung, bahan baku langsung, komponen, perlengkapan, dan keperluan-keperluan. Ciri-ciri pusat beban teknik, yaitu : Input-inputnya dapat diukur secara moneter. Input-inputnya dapat diukur secara fisik. Jumlah dolar optimun dan input yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit output dapat ditentukan. Efisiensi dan efektivitasnya dapat diukur.

description

Pusat Pendapatan Dan Beban (SPM)

Transcript of Pusat Pendapatan Dan Beban (SPM)

Pusat Beban (Expense Centre)Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang inputnya diukur dalam satuan moneter, tetapi outputnya tidak. Terdapat dua macam pusat biaya, yaitu Pusat biaya tehnikdan Pusat Biaya Kebijakan. Hal ini sesuai dengan biaya yang terjadi yaitu biaya tehnik yang merupakan biaya yang jumlahnya dapat ditaksir secara pasti sesuai dengan output yang dihasilkan, misalnya biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, suku cadang dll. Sedangkan biaya kebijakan adalah biaya yang tidak dapat ditentukan secara pasti karena dikaitkan dengan kebijakan manajemen. Ada dua jenis pusat biaya, yaitu : 1. Pusat Biaya TehnikPusat biaya tehnik adalah pusat beban yang sebagian besar biayanya adalah biaya teknis sehingga biaya yang harus terjadi dapat ditentukan di muka secara teliti (relatif tepat dan wajar) dalam ukuran biaya standar. Biaya teknik adalah biaya-biaya yang jumlahnya secara tepat dan memadai dapat diestimasikan dengan keandalan yang wajar. Sebagai contoh, biaya pabrik untuk tenaga kerja langsung, bahan baku langsung, komponen,perlengkapan, dan keperluan-keperluan. Ciri-ciri pusat beban teknik, yaitu : Input-inputnya dapat diukur secara moneter. Input-inputnya dapat diukur secara fisik. Jumlah dolar optimun dan input yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit output dapat ditentukan. Efisiensi dan efektivitasnya dapat diukur.Pusat beban teknik biasanya ditemukan dalam operasi manufaktur. pergudangan, distribusi, pengiriman dengan truk, dan unit-unit serupa dalam organisasi pemasaran bisa digolongkan ke dalam pusat beban teknik, sebagaimana juga dengan pusat tanggung jawab dalam departemen administratif dan pendukung misalnya bagian piutang, utang, dan pembayaran gaji di departemen kontroler; catatan catatan mengenai pegawaidankafetarian di bagian sumber daya manusia, catatan - catatan mengenai pemegang saham di secretariatperusahaan, dan pangkalan kendaraan milik perusahaan. Beban teknik, output dikalikan dengan biaya standar dari setiap unit, mengukur biaya standar dari produk jadi. Selisih antara biaya teoretis dan biaya aktual mencerminkan efisiensi dari pusat beban yang sedang diukur. Pusat beban Teknik mengacu pada pusat tanggung jawab dimana biaya biaya teknik paling banyak ditemukan, walaupunhalitutidakberartibahwaestimasibiayateknik yangvalid dapat dibuat untuk masing-masing pos.

2. Pusat Biaya KebijakanPusat beban kebijakan adalah pusat beban yang sebagian besar biayanya adalah biaya kebijakan. Biaya kebijakan adalah biaya yang tak tersedia estimasi tekniknya.Pusat beban kebijakan meliputi unit-unit administratif dan pendukung (seperti,akuntansi, hukum, hubungan industrial, hubungan masyarakat, sumber daya manusia),operasi litbang, dan hampir semua aktivitas pemasaran. Output dari pusat biayai ini tidak bisadiukur secara moneter. Kebijakan tidak berarti bahwa penilaian manajemen mengenai biaya optimum bersifat mendadak dan sembarangan. Melainkan mencerminkan keputusan pihak manajemen berkaitan dengan kebijakan kebijakan tertentu apakah akan menyamai atau melampaui upaya upaya pemasaran yang dilakukan oleh para pesaing; tingkat pelayanan yang harus diberikan perusahaan kepada para konsumen dan jumlah uang yang akan dikeluarkan dalam aktivitas litbang, perencanaan, keuangan, hubungan masyarakat, dan aktivitas- aktivitas lainnya. Pusat beban kebijakan, selisih antara anggaran dan biaya yang sesungguhnya bukanlah ukuran efisiensi. Hal tersebut hanya merupakan selisih antara input yang dianggarkan dan input yang sesungguhnya, serta tidak mencakup nilai output. Jika biaya yang sesungguhnya tidak melebihi jumlah anggaran, maka pihak manajer sudah hidup sesuai dengan anggaran akan tetapi karena, anggaran tidak dimaksudkan untuk meramalkan jumlahpengeluaranyangoptimum,makamenjalankanusahadalambatas-batasanggaran yang ada tidak selalu berarti menunjukkan kinerja yang efisien. Ciri ciri pengendalian umum terdiri dari : 1. Penyusunan AnggaranManajemen membuat keputusan anggaran untuk pusat beban kebijakan yang terpisah dari pusat beban teknik. Perhatian utama bukanlah volumenya, karena hal tersebut sebgaian besar ditentukan oleh tindakan tindakan yang diambil oleh pusat tanggung jawab lainnya. Misalnya, kemampuan departemen pemasaran untuk meningkatkan penjualan. Pihakmanajemen merumuskan anggaran pusat beban kebijakan dengan menentukan besarnya pekerjaan yang harus diselesaikan.

Pusat beban kebijakan terbagi ke dalam dua kategori umum :a. Berkesinambungan : berkesinambungan (continuingwork)dilakukansecarakonsisten dari tahun ke tahun, seperti pembuatan laporan keuangan oleh kontroler perusahaan.b. Bersifat khusus. Pekerjaan khusus adalah proyek satu langkah. Sebagai contoh, pengembangan dan penyusunan sistem pembuatan anggaran laba dalam sebuah divisi baru. Suatu teknik yang sering digunakan dalam membuat anggaran untuk pusat beban kebijakan disebut sebagai manajemen berdasarkan tujuan (management objective), yaitu suatu proses formal di mana pembuat anggaran mengusulkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dan menyarankan ukuran yang akan dipakai dalam evaluasi kinerja. Fungsi perencanaan bagi pusat pengeluaran yang tak direncanakan biasanya dijalankan dalam satu diantara dua cara ini, yaitu : a. Anggaran Inkremental Anggaran inkremental adalah penganggaran yang didasarkan pada level biaya kini yang selanjutnya disesuaikan dengan inflasidan perubahan lingkungan lainnya. Kekurangan pembuatan anggaran inkremental, yaitu: Tingkatpengeluaran yang ada dari pusatbebankebijakan, diterima, dan tidak dikaji ulang selama proses pembuatan anggaran. Para manajer pusat beban ini biasanya meningkatkantingkatpelayanandan dengan demikian cenderung meminta tambahan sumber daya dan berusaha agar permintaannya dikabulkan. b. Tinjauan Berdasarkan Nol (Zero-Base Review) Tinjauan berdasarkan nol adalah pendekatan untuk menganalisi setiap pusat kebijakan berdasar jadwal yang mencakup semua tugas yang mencakup jangka panjang, misalnya lima tahun. Kelemahan tinjauan berdasar nol, yaitu : a. Tinjauan ini memerlukan benchmarkingbiaya dankeluaran dari perusahaanlain, namun sulit dilakukan. b. Tinjauan inimungkin menimbulkan masalahpotensial, misalnyabanyak mengkonsumsi waktu dan menimbulkan trauma bagi manajer yang kegiataanya dikaji. c. inisulitdilakukankarenamungkinparamanajercenderungmempertahankan Statua quo.

2. Variasi BiayaBiaya dalam pusat beban kebijakan cukup terlindungi dari fluktuasi jangka pendek karena dalam membuat anggaran untuk pusat beban kebijakan, paramanajer cenderung untukmenyetujui perubahan yang terkait dengan perubahan volume penjualan yang terkait dengan perubahan volume penjualan yang diantisipasi, mengizinkan untuk menambah tenaga kerja jika volume penjualan bergerak naik, dan untuk mengurangi tenaga kerja jika volume penjualan sedang menurun. 3. Jenis Pengendalian Keuangan Tujuan utama dari pusat beban kebijakan adalah untuk mengendalikan biaya dengan mengikut sertakan para manajer guna berperan serta dalam perencanaan, bersama sama mendiskusikan langkah apa yang akan diambil, dan tingkat usaha yang bagaimana yang tepat untuk masing masing. 4. Pengukuran Kinerja Laporan prestasi pusat beban kebijakan digunakan untuk menjamin bahwa tugas yang direncanakan telah dilaksanakan dengan biaya yang telah dianggarkan, dan tidak ada pengeluaran dapat melampaui anggaran tanpa persetujuan manajemen puncak lebih dahulu.