Punya Saya
-
Upload
nadiartha91 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
description
Transcript of Punya Saya
ABSTRAK
Gastritis merupakan proses peradangan pada mukosa dan sub mukosa lambung.Berdasarkan data World Health Organization (WHO), Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penderita gastritis terbanyak setelah Amerika, Inggris dan Bangladesh. Lemon sebagai salah satu bahan pangan merupakan sumber kalori yang diperlukan, mengandung protein untuk membentuk jaringan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak. Dalam menangani gastritis, terdapat satu unsur penting yang dapat menetralisir asam yaitu limonene. Pada lemon, terdapat minyak- minyak volatile pada kulitnya yang mengandung limonene. Di dalam penelitian ini ekstrak kulit lemon di aplikasikan pada mencit (Mus musculus) yang berjumlah 25 ekor dan di bagi menjadi 5 kelompok ,4 kelompok mendapatkan terapi pemberian ekstrak kulit lemon dengan dosis yang berbeda dan 1 kelompok kontrol. Sebelumnya mencit dibuat gastritis dengan pemberian larutan aspirin selama 3 hari sesuai dengan dosis,setelah mencit dinyatakan gastritis kelompok perlakuan juga diberikan ekstrak kulit lemon dengan dosis yang bervariasi pada masing-masing kelompok secara peroral dan dihitung waktunya dari awal perberian hingga 7 hari. Data yang didapat dianalisis secara statistik dengan SPSS (Statistical Product and Service Solution) 17.0 for Windows menggunakan uji Kruskall-Wallis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan di antara kelompok perlakuan. Jika terdapat perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui letak perbedaan terdapat di antara kelompok yang mana. Derajat kemaknaan yang digunakan adalah α = 0,05. Adapun hasil analisis data menunjukan Ho diterima bila p>a, a=0,025. Tentunya penafsiran tersebut didasari atas data-data yang telah diperoleh.
Kata kunci: Gastritis, Kulit Lemon (Citrus Lemon), Limonene, Mencit (Mus musculus)
BAB III
METODE PELKSANAAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara eksperimental dengan desain
Randomized Pre and Post Test Control Group. Mencit dibagi dalam dua
kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan berdasarkan
perbedaan pemberian dosis ekstrak kulit lemon, Penelitian ini akan
dilaksanakan di Laboratrium Universitas Udayana.
3.2 Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah mencit (Mus musculus)
jantan dan betina. Untuk keperluan penelitian diambil sampel sebanyak 25
ekor dengan umur 8 minggu dengan rincian 5 ekor normal, 20 ekor yang
terinfeksi gastritis dengan perlakuan ekstrak. Dari 20 ekor yang diberi ekstrak,
akan dibagi lagi untuk 4 perlakuan khusus yakni 5 ekor untuk ekstrak 100%, 5
ekor untuk ekstrak 75%,5 ekor untuk ekstrak 50% dan 5 ekor untuk eksrak
25%.
3.3 Besar Sampel
Penentuan besar sampel dihitung denga rumus Fereder
(n-1) (t-1) ≥ 15
Keterangan : t : jumlah kelompok perlakuan
n : besar sampel tiap kelompok
Sample menggunakan lima kelompok perlakuan, maka:
(n-1) (5-1) ≥15
(n-1) 4 ≥ 15
4n ≥ 19
n ≥ 4,75
n≥ 5
Lima kelompok akan memiliki besar sample masing-masing sebanyak lima
mencit
3.4 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah Randomized Pre and Post Test Control
Group dengan satu factor, yaitu: Faktor pengaruh ekstrak kulit lemon (citrus
lemon)
Keterangan :
K : Kelompok kontrol yang diberi 3 ml aquades.
P1 : Kelompok perlakuan 1 dengan pemberian 3 ml ekstrak Kulit lemon 100%
P2 : Kelompok perlakuan 2 dengan pemberian 3 ml ekstrak Kulit lemon 75%
P3 : Kelompok perlakuan 3 dengan pemberian 3 ml ekstrak Kulit lemon 50%
P4 : Kelompok perlakuan 4 dengan pemberian 3 ml ekstrak Kulit lemon 25%
HK: Pengamatan lambung mencit secara mikroskopis pada kelompok kontrol.
HP1 : Pengamatan lambung mencit secara mikroskopis pada kelompok
perlakuan 1
X
K
P1
P2
P3
P4
HK
HP1
HP2
HP3
HP4
Bandingkan (Mikrokopis)
HP2 : Pengamatan lambung mencit secara mikroskopis pada kelompok
perlakuan 2
HP3 : Pengamatan lambung mencit secara mikroskopis pada kelompok
perlakuan 3
HP4 : Pengamatan lambung mencit secara mikroskopis pada kelompok
perlakuan 4
Kelompok Sampel 15 ekor mencit
Kelompok Kontrol
Kelompok Perlakuan 1
Dipuasakan selama 5 jam
Aquades
0,2 ml 0,1 ml aspirin dosis 1,7mg /20 gBB
Dipuasakan 10 menit
Aquades
0,2 ml
Pemberian larutan Aspirin dilakukan sampai hari ke 3
Pada hari ke 4 sampai hari ke 7,perlakuan dilakukan tanpa menggunakan aspirin
Kelompok Perlakuan 2
Kelompok Perlakuan 3
Kelompok Perlakuan 4
Extrak kulit lemon 100%
Kontrol dilakukan sampai hari ke 7
Pembuatan Preparat Histologi
Extrak kulit lemon 75%
Extrak kulit lemon 50%
Extrak kulit lemon 25%
3.5 Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Pemberian extrak kulit lemon terdiri dari 4 tingkatan dosis 100%, 75%,
50%, 25% yang diberikan selama 7 hari.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah perubahan histolopatologi organ lambung.Variabel
yang diamati adalah struktur histopatologi jaringan lambung kelopok kontrol dan
kelompok perlakuan. Pengamatan dilakukan dengan cara membandingkan
struktur histopatologi kelopok perlakuan, dan kelompok kontrol berdasarkan
adanya sel radang pada mukosa lambung,dan adanya ulkus lambung.Pemeriksaan
preparat dilakukan dengan lima lapang pandang mikroskopik.
3. Variable Luar
a. Variable luar terkendali
Umur mencit, berat badan, pakan, minum, jenis kelamin.suhu
ruangan.
b. Variabel luar tidak terkendali
Suhu tubuh mencit, Kelembapan,keadaan psikologis subjek,
keadaan awal lambung mencit.
3.6 Tahapan Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu:
3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian
Proses Ekstraksi
Bahan : Kulit buah lemon yang telah masak, aquades,
Alat : Pisau, destiler, kondesor, Heating mantle
Proses Eksperimen di laboratorium
Bahan : Mencit, aquades, larutan aspirin,
Alat : Hematoksilin Eosin (HE),mikroskop cahaya,kandang hewan
percobaan,, timbangan, alat bedah hewan percobaan (scalpel, pinset,
jarum, bak parafin), alat untuk pembuatan preparat.
3.6.2.Tahap Pelaksanaan Penelitian
Proses Ekstraksi
Kulit buah lemon dipisahkan dari daging buah yang kemudian dipotong
menjadi berukuran kecil (±8mm2). Selanjutnya potongan kulit buah
lemon tersebut dimasukan ke dalam kaca labu sebanyak separuh dari
volume labu tersebut dan ditambahkan aquades sampai kulit lemon
terendam. Kemudian kaca labu tadi disambungkan dengan destiler yang
telah dipasang kondensor. Labu lemak yang berisi kulit lemon dan
aquades yang telah tersambung dengan destiler kemudian dipanaskan
menggunakan heating mantle atau penangas air. Mulut samping labu
ditutup dengan penutup yang diberi lubang. Aquades yang mendidih
dalam labu lemak akan mengekstrak yang ada dalam kulit lemon. Uap
air bersama uap limonene dalam tabung dialirkan ke pendingin, berupa
tabung kaca yang dikelilingi aliran air, dan uap yang mencair ditampung
dalam corong pemisah. Dalam corong pemisah tersebut akan diperoleh
campuran senyawa limonenee dan air. Lapisan atas adalah limonene dan
lapisan bawah adalah air. Tingkat kemurnian limonene yang diperoleh
dapat diketahui dengan cara menganalisis larutan yang diperoleh dengan
menggunakan kromatografi gas.
Kulit
lemon
Destilasi U
ap
Uji
Krom
otografi Gas
Pengecilan U
kuran
Pelakuaan Gastritis dengan Larutan Aspirin
a. Dosis Aspirin
Dosis toksik aspirin yang menyebabkan kerusakan lambung
pada manusia adalah 600 mg/50 kg BB manusia
(Wilmana,2011). Dosis toksik aspirin untuk mencit
berdasarkan tabel konversi manusia dengan berat badan 200 g,
konversi dosis manusia (65 Kg) ke mencit (20 kg) = 0,14
(Ngatidjan, 1991). = 600 x 0,14 = 84 mg/20kgBB mencit,
karena mencit diperlukan berat 20 g BB , maka Jadi
X= 1,68 mg/20 gBB atau 1,7 mg/20gBB.
b. Pembuatan Larutan Aspirin
Suspensi aspirin dibuat dengan cara melarutkan aspirin ke
dalam aquades. Untuk pemberian 0,1 ml larutan aspirin,
aspirin tablet 500 mg dilarutkan ke dalam aquades sebanyak:
. Z diperoleh hasil 29 ml (pelarut). Aspirin dosis 1,7
mg/20 gBB mencit peroral (0,1 ml) diberikan pada kelompok
perlakuan 1,2,3, dan 4 pada hari ke-1-3, 1 x sehari. Setelah 10
jam pemberian larutan aspirin, Mencit tersebut akan
mengalami gangguan respon pada bagian pencernaan,air liur
yang meningkat dan feses akan berwarna hitam pekat.
Aplikasi pada mencit (Mus musculus)
Setelah diberi perlakuan selama 7 hari,pada hari ke-8, semua hewan
percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi leher, kemudian organ
lambung bagian curtura minor diambil untuk selanjutnya dibuat preparat
lambung dengan metode blok parafin dengan pewarnaan Hematoksilin
Eosin (HE). Dari tiap lambung diperoleh 3 gambaran histologis sehingga
dalam satu kelompok diperoleh 9 gambaran histologis lambung.Pada
kelompok perlakuan yang mendapatkan terapi obat akan diberikan
ekstrak kulit lemon (citrus lemon) sebanyak 3 ml/kg BB. Sedangkan
pada kelompok kontrol tidak diberikan ekstrak kulit lemon maupun
aspirin.Hasil penelitian dari kelima kelompok mencit dicatat dan
nantinya akan dibandingkan.
3.7 Luaran
Dari penelitian yang akan dilakukan diharapkan pemberian ekstrak kulit
lemon (citrus lemon) dapat mengurangi efek Gastritis pada mencit (Mus
musculus) dengan dosis yang optimal.
3.8 Indikator
Terdapat 2 indikator pada penelitian ini, yaitu:
a. Kulit lemon terbukti mengandung senyawa limonene.
b. Perbandingan penampakan mukosa lambung dari kelima kelompok
mencit.
3.9 Teknik Pengumpulan Data
Pengupulan data penelitian meliputi :
a. Data terkait kandungan senyawa aktif limonene pada kulit lemon
b. Data histologi masing-masing mencit dari kelima kelompok mencit yang
diteliti.
3.10 Analisis Data
Data yang didapat dianalisis secara statistik dengan SPSS (Statistical Product and
Service Solution) 17.0 for Windows menggunakan uji Kruskall-Wallis untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan di antara kelompok perlakuan.Jika terdapat
perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk
mengetahui letak perbedaan terdapat di antara kelompok yang mana. Derajat
kemaknaan yang digunakan adalah α = 0,05.
3.11 Cara Penafsiran
Hasil penelitian digunakan sebagai acuan dalam penafsiran terkait adanya
kandungan senyawa kimia aktif limonene pada kulit lemon (citrus lemon) dan
mengetahui hubungan dari pemberian ekstrak kulit lemon terhadap
penyembuhan gastritis pada mencit, adapun hasil analisis data menunjukan Ho
diterima bila p>a, a=0,025. Tentunya penafsiran tersebut didasari atas data-
data yang telah diperoleh.