Punya Saya

12
ABSTRAK Gastritis merupakan proses peradangan pada mukosa dan sub mukosa lambung.Berdasarkan data World Health Organization (WHO), Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penderita gastritis terbanyak setelah Amerika, Inggris dan Bangladesh. Lemon sebagai salah satu bahan pangan merupakan sumber kalori yang diperlukan, mengandung protein untuk membentuk jaringan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak. Dalam menangani gastritis, terdapat satu unsur penting yang dapat menetralisir asam yaitu limonene. Pada lemon, terdapat minyak- minyak volatile pada kulitnya yang mengandung limonene. Di dalam penelitian ini ekstrak kulit lemon di aplikasikan pada mencit (Mus musculus) yang berjumlah 25 ekor dan di bagi menjadi 5 kelompok ,4 kelompok mendapatkan terapi pemberian ekstrak kulit lemon dengan dosis yang berbeda dan 1 kelompok kontrol. Sebelumnya mencit dibuat gastritis dengan pemberian larutan aspirin selama 3 hari sesuai dengan dosis,setelah mencit dinyatakan gastritis kelompok perlakuan juga diberikan ekstrak kulit lemon dengan dosis yang bervariasi pada masing-masing kelompok secara peroral dan dihitung waktunya dari awal perberian hingga 7 hari. Data yang didapat dianalisis secara statistik dengan SPSS (Statistical Product and Service Solution) 17.0 for Windows menggunakan uji Kruskall-Wallis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan di antara kelompok perlakuan. Jika terdapat perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan uji Mann- Whitney untuk mengetahui letak perbedaan terdapat di antara kelompok yang mana. Derajat kemaknaan yang digunakan adalah α = 0,05. Adapun hasil analisis data menunjukan Ho diterima bila p>a, a=0,025. Tentunya penafsiran tersebut didasari atas data-data yang telah diperoleh. Kata kunci: Gastritis, Kulit Lemon (Citrus Lemon), Limonene, Mencit (Mus musculus)

description

rrrr

Transcript of Punya Saya

ABSTRAK

Gastritis merupakan proses peradangan pada mukosa dan sub mukosa lambung.Berdasarkan data World Health Organization (WHO), Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penderita gastritis terbanyak setelah Amerika, Inggris dan Bangladesh. Lemon sebagai salah satu bahan pangan merupakan sumber kalori yang diperlukan, mengandung protein untuk membentuk jaringan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak. Dalam menangani gastritis, terdapat satu unsur penting yang dapat menetralisir asam yaitu limonene. Pada lemon, terdapat minyak- minyak volatile pada kulitnya yang mengandung limonene. Di dalam penelitian ini ekstrak kulit lemon di aplikasikan pada mencit (Mus musculus) yang berjumlah 25 ekor dan di bagi menjadi 5 kelompok ,4 kelompok mendapatkan terapi pemberian ekstrak kulit lemon dengan dosis yang berbeda dan 1 kelompok kontrol. Sebelumnya mencit dibuat gastritis dengan pemberian larutan aspirin selama 3 hari sesuai dengan dosis,setelah mencit dinyatakan gastritis kelompok perlakuan juga diberikan ekstrak kulit lemon dengan dosis yang bervariasi pada masing-masing kelompok secara peroral dan dihitung waktunya dari awal perberian hingga 7 hari. Data yang didapat dianalisis secara statistik dengan SPSS (Statistical Product and Service Solution) 17.0 for Windows menggunakan uji Kruskall-Wallis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan di antara kelompok perlakuan. Jika terdapat perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui letak perbedaan terdapat di antara kelompok yang mana. Derajat kemaknaan yang digunakan adalah α = 0,05. Adapun hasil analisis data menunjukan Ho diterima bila p>a, a=0,025. Tentunya penafsiran tersebut didasari atas data-data yang telah diperoleh.

Kata kunci: Gastritis, Kulit Lemon (Citrus Lemon), Limonene, Mencit (Mus musculus)

BAB III

METODE PELKSANAAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara eksperimental dengan desain

Randomized Pre and Post Test Control Group. Mencit dibagi dalam dua

kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan berdasarkan

perbedaan pemberian dosis ekstrak kulit lemon, Penelitian ini akan

dilaksanakan di Laboratrium Universitas Udayana.

3.2 Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah mencit (Mus musculus)

jantan dan betina. Untuk keperluan penelitian diambil sampel sebanyak 25

ekor dengan umur 8 minggu dengan rincian 5 ekor normal, 20 ekor yang

terinfeksi gastritis dengan perlakuan ekstrak. Dari 20 ekor yang diberi ekstrak,

akan dibagi lagi untuk 4 perlakuan khusus yakni 5 ekor untuk ekstrak 100%, 5

ekor untuk ekstrak 75%,5 ekor untuk ekstrak 50% dan 5 ekor untuk eksrak

25%.

3.3 Besar Sampel

Penentuan besar sampel dihitung denga rumus Fereder

(n-1) (t-1) ≥ 15

Keterangan : t : jumlah kelompok perlakuan

n : besar sampel tiap kelompok

Sample menggunakan lima kelompok perlakuan, maka:

(n-1) (5-1) ≥15

(n-1) 4 ≥ 15

4n ≥ 19

n ≥ 4,75

n≥ 5

Lima kelompok akan memiliki besar sample masing-masing sebanyak lima

mencit

3.4 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah Randomized Pre and Post Test Control

Group dengan satu factor, yaitu: Faktor pengaruh ekstrak kulit lemon (citrus

lemon)

Keterangan :

K : Kelompok kontrol yang diberi 3 ml aquades.

P1 : Kelompok perlakuan 1 dengan pemberian 3 ml ekstrak Kulit lemon 100%

P2 : Kelompok perlakuan 2 dengan pemberian 3 ml ekstrak Kulit lemon 75%

P3 : Kelompok perlakuan 3 dengan pemberian 3 ml ekstrak Kulit lemon 50%

P4 : Kelompok perlakuan 4 dengan pemberian 3 ml ekstrak Kulit lemon 25%

HK: Pengamatan lambung mencit secara mikroskopis pada kelompok kontrol.

HP1 : Pengamatan lambung mencit secara mikroskopis pada kelompok

perlakuan 1

X

K

P1

P2

P3

P4

HK

HP1

HP2

HP3

HP4

Bandingkan (Mikrokopis)

HP2 : Pengamatan lambung mencit secara mikroskopis pada kelompok

perlakuan 2

HP3 : Pengamatan lambung mencit secara mikroskopis pada kelompok

perlakuan 3

HP4 : Pengamatan lambung mencit secara mikroskopis pada kelompok

perlakuan 4

Kelompok Sampel 15 ekor mencit

Kelompok Kontrol

Kelompok Perlakuan 1

Dipuasakan selama 5 jam

Aquades

0,2 ml 0,1 ml aspirin dosis 1,7mg /20 gBB

Dipuasakan 10 menit

Aquades

0,2 ml

Pemberian larutan Aspirin dilakukan sampai hari ke 3

Pada hari ke 4 sampai hari ke 7,perlakuan dilakukan tanpa menggunakan aspirin

Kelompok Perlakuan 2

Kelompok Perlakuan 3

Kelompok Perlakuan 4

Extrak kulit lemon 100%

Kontrol dilakukan sampai hari ke 7

Pembuatan Preparat Histologi

Extrak kulit lemon 75%

Extrak kulit lemon 50%

Extrak kulit lemon 25%

3.5 Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Pemberian extrak kulit lemon terdiri dari 4 tingkatan dosis 100%, 75%,

50%, 25% yang diberikan selama 7 hari.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah perubahan histolopatologi organ lambung.Variabel

yang diamati adalah struktur histopatologi jaringan lambung kelopok kontrol dan

kelompok perlakuan. Pengamatan dilakukan dengan cara membandingkan

struktur histopatologi kelopok perlakuan, dan kelompok kontrol berdasarkan

adanya sel radang pada mukosa lambung,dan adanya ulkus lambung.Pemeriksaan

preparat dilakukan dengan lima lapang pandang mikroskopik.

3. Variable Luar

a. Variable luar terkendali

Umur mencit, berat badan, pakan, minum, jenis kelamin.suhu

ruangan.

b. Variabel luar tidak terkendali

Suhu tubuh mencit, Kelembapan,keadaan psikologis subjek,

keadaan awal lambung mencit.

3.6 Tahapan Penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu:

3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian

Proses Ekstraksi

Bahan : Kulit buah lemon yang telah masak, aquades,

Alat : Pisau, destiler, kondesor, Heating mantle

Proses Eksperimen di laboratorium

Bahan : Mencit, aquades, larutan aspirin,

Alat : Hematoksilin Eosin (HE),mikroskop cahaya,kandang hewan

percobaan,, timbangan, alat bedah hewan percobaan (scalpel, pinset,

jarum, bak parafin), alat untuk pembuatan preparat.

3.6.2.Tahap Pelaksanaan Penelitian

Proses Ekstraksi

Kulit buah lemon dipisahkan dari daging buah yang kemudian dipotong

menjadi berukuran kecil (±8mm2). Selanjutnya potongan kulit buah

lemon tersebut dimasukan ke dalam kaca labu sebanyak separuh dari

volume labu tersebut dan ditambahkan aquades sampai kulit lemon

terendam. Kemudian kaca labu tadi disambungkan dengan destiler yang

telah dipasang kondensor. Labu lemak yang berisi kulit lemon dan

aquades yang telah tersambung dengan destiler kemudian dipanaskan

menggunakan heating mantle atau penangas air. Mulut samping labu

ditutup dengan penutup yang diberi lubang. Aquades yang mendidih

dalam labu lemak akan mengekstrak yang ada dalam kulit lemon. Uap

air bersama uap limonene dalam tabung dialirkan ke pendingin, berupa

tabung kaca yang dikelilingi aliran air, dan uap yang mencair ditampung

dalam corong pemisah. Dalam corong pemisah tersebut akan diperoleh

campuran senyawa limonenee dan air. Lapisan atas adalah limonene dan

lapisan bawah adalah air. Tingkat kemurnian limonene yang diperoleh

dapat diketahui dengan cara menganalisis larutan yang diperoleh dengan

menggunakan kromatografi gas.

Kulit

lemon

Destilasi U

ap

Uji

Krom

otografi Gas

Pengecilan U

kuran

Pelakuaan Gastritis dengan Larutan Aspirin

a. Dosis Aspirin

Dosis toksik aspirin yang menyebabkan kerusakan lambung

pada manusia adalah 600 mg/50 kg BB manusia

(Wilmana,2011). Dosis toksik aspirin untuk mencit

berdasarkan tabel konversi manusia dengan berat badan 200 g,

konversi dosis manusia (65 Kg) ke mencit (20 kg) = 0,14

(Ngatidjan, 1991). = 600 x 0,14 = 84 mg/20kgBB mencit,

karena mencit diperlukan berat 20 g BB , maka Jadi

X= 1,68 mg/20 gBB atau 1,7 mg/20gBB.

b. Pembuatan Larutan Aspirin

Suspensi aspirin dibuat dengan cara melarutkan aspirin ke

dalam aquades. Untuk pemberian 0,1 ml larutan aspirin,

aspirin tablet 500 mg dilarutkan ke dalam aquades sebanyak:

. Z diperoleh hasil 29 ml (pelarut). Aspirin dosis 1,7

mg/20 gBB mencit peroral (0,1 ml) diberikan pada kelompok

perlakuan 1,2,3, dan 4 pada hari ke-1-3, 1 x sehari. Setelah 10

jam pemberian larutan aspirin, Mencit tersebut akan

mengalami gangguan respon pada bagian pencernaan,air liur

yang meningkat dan feses akan berwarna hitam pekat.

Aplikasi pada mencit (Mus musculus)

Setelah diberi perlakuan selama 7 hari,pada hari ke-8, semua hewan

percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi leher, kemudian organ

lambung bagian curtura minor diambil untuk selanjutnya dibuat preparat

lambung dengan metode blok parafin dengan pewarnaan Hematoksilin

Eosin (HE). Dari tiap lambung diperoleh 3 gambaran histologis sehingga

dalam satu kelompok diperoleh 9 gambaran histologis lambung.Pada

kelompok perlakuan yang mendapatkan terapi obat akan diberikan

ekstrak kulit lemon (citrus lemon) sebanyak 3 ml/kg BB. Sedangkan

pada kelompok kontrol tidak diberikan ekstrak kulit lemon maupun

aspirin.Hasil penelitian dari kelima kelompok mencit dicatat dan

nantinya akan dibandingkan.

3.7 Luaran

Dari penelitian yang akan dilakukan diharapkan pemberian ekstrak kulit

lemon (citrus lemon) dapat mengurangi efek Gastritis pada mencit (Mus

musculus) dengan dosis yang optimal.

3.8 Indikator

Terdapat 2 indikator pada penelitian ini, yaitu:

a. Kulit lemon terbukti mengandung senyawa limonene.

b. Perbandingan penampakan mukosa lambung dari kelima kelompok

mencit.

3.9 Teknik Pengumpulan Data

Pengupulan data penelitian meliputi :

a. Data terkait kandungan senyawa aktif limonene pada kulit lemon

b. Data histologi masing-masing mencit dari kelima kelompok mencit yang

diteliti.

3.10 Analisis Data

Data yang didapat dianalisis secara statistik dengan SPSS (Statistical Product and

Service Solution) 17.0 for Windows menggunakan uji Kruskall-Wallis untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan di antara kelompok perlakuan.Jika terdapat

perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk

mengetahui letak perbedaan terdapat di antara kelompok yang mana. Derajat

kemaknaan yang digunakan adalah α = 0,05.

3.11 Cara Penafsiran

Hasil penelitian digunakan sebagai acuan dalam penafsiran terkait adanya

kandungan senyawa kimia aktif limonene pada kulit lemon (citrus lemon) dan

mengetahui hubungan dari pemberian ekstrak kulit lemon terhadap

penyembuhan gastritis pada mencit, adapun hasil analisis data menunjukan Ho

diterima bila p>a, a=0,025. Tentunya penafsiran tersebut didasari atas data-

data yang telah diperoleh.