Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT (Tuhan Yang Maha … · 2019-07-31 · penyakit...
Transcript of Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT (Tuhan Yang Maha … · 2019-07-31 · penyakit...
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) atas
rahmat dan karuniaNya maka buku Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
Tahun 2018 dapat diselesaikan dengan baik. Profil ini bertujuan sebagai bahan
informasi tentang gambaran tugas dan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam tahun 2018 dalam mendukung Visi Direktorat Jenderal Pecegahan dan
Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) juga Visi Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Berbagai data dan informasi yang dimuat dalam profil ini dapat digunakan
sebagai masukan untuk peningkatan kinerja dan kemajuan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam untuk masa yang akan datang. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penyusunan Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam tahun 2018 ini. Untuk itu kami mengharapkan masukan dan saran untuk
perbaikan sehingga penyusunan profil yang akan datang lebih baik lagi. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan buku profil ini.
Harapan kami semoga buku Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
ini dapat bermanfaat.
Batam, Januari 2018 Kepala Kantor,
dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, MKM NIP 196902192002121003
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR GRAFIK......................................................................................................... iiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 3
A.Latar Belakang ……………………………...………………….………… 1
B. Tujuan……………………………………………………………………………… 1
C. Lingkup Kegiatan KKP Kelas I Batam …………………………………………..1
D. Organisasi ………………………………………………………………………….1
BAB II SUMBER DAYA ................................................. Error! Bookmark not defined.
A.Tenaga
..................……………………………………………………………..Error!
Bookmark not defined.5
B.Keuangan
...................................................................................………….Error!
Bookmark not defined.3
BAB III CAPAIAN KINERJA.......................................... Error! Bookmark not defined.
A.Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
..………..Error! Bookmark not defined.5
B.Program Pengendalian Risiko Lingkungan
................................………….Error! Bookmark not defined.3
C.Program Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
..…………………………...Error! Bookmark not defined.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan sebagai hak asasi dan investasi setiap orang, oleh
karena itu Pemerintah menaruh perhatian khusus terhadap pembangunan kesehatan
ini dengan berbagai strategi Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Kesehatan dengan Tugas, Pokokdan Fungsinya mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Dengan kemajuan arus lalu lintas
sekarang ini baik lalu lintas alat angkut (darat, laut, udara) orang dan barang menjadi
perhatian banyak pihak atau banyak keterkaitan di berbagai sektor Pemerintah atau
non pemerintah.
Menyadari kondisi tersebut, sektor kesehatan umumnya dan Kantor
Kesehatan Pelabuhan khususnya membutuhkan pengelolaan sumber daya dan
operasional yang dinamis, proaktif serta melibatkan semua sektor baik Lintas Sektor,
Swasta dan juga peran serta dari Masyarakat, khususnya masyarakat di lingkungan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam. Kegiatan perlu berorientasi hasil guna
tercapainya tujuan dan sasaran yang diinginkan. Untuk terlaksananya dan
terwujudnya hal tersebut dibutuhkan Perencanaan yang baik merupakan langkah
awal untuk melakukan Program Kesehatan, pengukuran kinerja serta terintegrasinya
profesionalisme dengan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan kemajuan
dan perkembangan global, nasional maupum regional.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batammempunyai peran penting dalam
mewujudkan kondisi Pelabuhan Batam yang aman dari penyakit dan juga aman dari
tempat penyebaran penyakit terutama penyakit karantina dan penyakit menular yang
berpotensial Wabah / KLB atau PHEIC pada umumnya. Oleh karena itu pada profil
ini digambarkan kondisi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam tahun 2016.
B. TUJUAN
Tujuan Pembuatan Profil KKP Kelas I Batam Tahun 2018 ini adalah
Memberikan gambaran/informasi kepada pembaca tentang latar belakang, kondisi
saat ini dari suatu kegiatan dan hasilnya pada tahun 2018 dan perbandingan/trend
dengan tahun-tahun sebelumnya.
4
C. LINGKUP KEGIATAN KKP KELAS I BATAM
1. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
a. Pengendalian Karantina
b. Surveilans Epidemiologi
Program karantina dan Surveilans Epidemiologi ini bertujuan untuk
melakukan cegah tangkal terhadap keluar masuknya penyakit karantina dan
penyakit menular potensial wabah melalui alat angkut kapal, orang dan
barang guna melindungi masyarakat umumnya dan khususnya masyarakat
pelabuhan dari sumber penularan penyakit karantina dan penyakit menular
tertentu potensial wabah, dan juga Program Lingkungan sehat diwilayah
Pelabuhan Laut dan Bandara.Sasaran Program Pengendalian Karantina dan
Survelinas dan Epidemiologi diantaranya adalah :
a. Terlaksananya pengawasan kesehatan kapal yang datang dari luar dan
dalam negeri
b. Terbebasnya kapal, alat angkut beserta muatannya dari sumber
penularan penyakit
c. Terbebasnya kapal dari infestasi tikus
d. Terawasinya lalu lintas eksport dan import produk OMKA dari sumber
penularan penyakit
e. Terawasinya orang sakit melalui pelabuhan
f. Terjaminnya kesehatan Penumpang dan ABK kapal
g. Terlaksananya akses informasi tentang penyakit menular.
Beberapa Kegiatan dari Program ini adalah :
a. Pemeriksaan Kesehatan Kapal
b. Pengamatan Kesehatan Penumpang dan ABK diatas kapal melalui
pernyataan yang dibuat oleh Nakhoda
c. Pengamatan keluar/ masuknya orang sakit melalui pelabuhan
d. Melaksanakan Tindakan Karantina
e. Pemeriksaan dan Penerbitan Dokumen Kesehatan
f. Membuat Proses Verbal terhadap Pelanggaran UU Karantina
g. Melakukan pengawasan lalu lintas eksport dan import OMKA.
h. Melakukan pengawasan lalu lintas keluar masuk jenazah
i. Melakukan pengawasan lalu lintas eksport import sampel laboratorium.
5
2. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
a. Sanitasi dan Dampak Risiko Lingkungan
b. Pengendalian Vektor dan Binatang Penular Penyakit
Program Pengendalian Risiko Lingkungan
Program ini bertujuan menekan perkembangan populasi binatang penular
penyakit (tikus) serta vektor penular penyakit dan dampak risiko lingkungan di
wilayah pelabuhan, dalam mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat bebas
dari risiko keberadaan binatang penular penyakit (tikus) serta vector penular
penyakit melalui peningkatan pengawasan kesehatan lingkungan dengan
melaksanakan upaya pemberantasan dan pengendaliannya. Sasaran
program ini adalah:
a. Terwujudnya lingkungan pelabuhan yang sehat dan bebas dari binatang
penular penyakit, pinjal dan vector penular penyakit
b. Terciptanya pengawasan yang optimal terhadap lingkungan yang
potensial terhadap kehidupan tikus dan vektor penular penyakit
c. Terwujudnya kesehatan pada lingkungan pelabuhan/ ABK dan alat
angkut yang saniter
d. Terlindunginya masyarakat pelabuhan / ABK dari penyakit akibat
bawaan makanan
e. Tersedianya air bersih yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan di
daerah pelabuhan dan alat angkut.
Kegiatan program ini adalah :
a. Melaksanakan pemasangan perangkap tikus di gudang, perkantoran,
dan rumah makan dilingkungan Pelabuhan
b. Melaksanakan identifikasi tikus dan pinjal
c. Melaksanakan pengawasan hygiene sanitasi lingkungan pelabuhan
d. Melaksanakan pengawasan TP2M di wilayah pelabuhan
e. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan air bersih di wilayah
pelabuhan
f. Melaksanakan pengawasan hygiene sanitasi kapal
g. Melakukan pengawasan hygiene dan sanitasi gedung/bangunan dan
perusahaan di wilayah pelabuhan.
h. Melaksanakan survey jentik nyamuk
i. Melaksanakan larvasida
6
j. Melaksanakan pemberantasan nyamuk dewasa (fogging).
k. Melaksanakan pengawasan fumigasi
l. Melaksanakan identifikasi jentik dan nyamuk dewasa.
m. Melakukan kegiatan identifikasi dan pemetaan sasaran kegiatan
peningkatan akses air bersih
n. Pencatatan dan pelaporan
3. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
a. Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan
b. Kesehatan Matra dan Lintas Wilayah
Program Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
Program Upaya Kesehatan Pelabuhan bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan di wilayah pelabuhan, alat angkut berserta anak buah Kapal,
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kewaspadaan serta kemampuan
masyarakat pelabuhan dalam menghadapi kondisi yang berubah secara
bermakna dan mampu mengatasi permasalahan secara mandiri. Sasaran
dari program ini adalah :
a. Terwujudnya pelayanan kesehatan kerja bagi buruh dan pekerja di
wilayah pelabuhan
b. Terawasinya kesehatan buruh dan pekerja di dalam wilayah pelabuhan
c. Terlaksananya pengawasan persediaan obat/alat P3K kapal
d. Tersedianya persediaan obat/alat P3K kapal yang berkualitas dan
kuantitasnya yang mencukupi disesuaikan dengan jumlah ABK/
penumpang yang ada di kapal.
e. Terwujudnya masyarakat pelabuhan yang sehat serta mampu bertahan
dalam kondisi yang berubah secara bermakna.
Kegiatan Program ini adalah :
a. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta SDM dibidang UKP
b. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan pelaut/ ABK, buruh dan pekerja
di wilayah pelabuhan
c. Menerbitkan surat keterangan sehat bagi pelaut/ABK, dan Penjamah
makanan
d. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium klinis dasar
e. Melakukan pemeriksaan obat/alat kesehatan di atas kapal
7
f. Menerbitkan sertifikat obat P3K kapal
g. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya persediaan obat di kapal
h. Memberikan pelayanan kesehatan bagi ABK/ masyarakat pelabuhan
i. Memberikan pelayanan kesehatan dalam situasi khusus
j. Melaksanakan Pengamanan Haji di Embarkasi/Debarkasi haji.
k. Terlaksananya imunisasi bagi masyarakat yang akan mengunjungi
daerah terjangkit.
l. Tersedianya vaksin dalam jumlah yang cukup dan Menerbitkan ICV
m. Penatalaksanaan vaksin secara baik dan benar
n. Melaksanakan pengawasan pengangkutan orang sakit dan jenazah
o. Memberikan pelayanan kesehatan rujukan.
D. ORGANISASI
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam merupakan salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawas
an OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang
muncul kembali, bioterorisma, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di
wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara.
Berdasarkan Peraturan Menkes RI Nomor.356/MENKES/PER/IV/2008
sebagaimana diubah dengan Permenkes 2348/MENKES/Per/XI/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kantor Kesehatan
Pelabuhanserta fungsi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan, antara lain:
a. Pelaksanaan kekarantinaan
b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan
c. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat negara
d. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit
baru, dan penyakit yang muncul kembali
e. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan
kimia
f. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring sueveilans epidemiologi sesuai penyakit
yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional
8
g. Pelaksanaan, fasulitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta
kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan
perpindahan penduduk
h. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
i. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan
alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasai
persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor
j. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya
k. Pelaksaaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara
l. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan di bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara
m. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara
n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan
surveilans kesehatan pelabuhan
o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat Negara
p. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Kantor Kesehatan
Pelabuhan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor.2348/MENKES/PER/XI/
2011 KKP Batam di klasifikasikan menjadi kelas I, dan dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi maka Susunan Organisasi terdiri dari :
1. Bagian Tata Usaha
a. Sub Bagian Program dan Laporan
b. Sub Bagian Keuangan dan Umum
2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
a. Seksi Pengendalian Karantina
b. Seksi Surveilans Epidemiologi
3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
a. Seksi Pengendalian Vektor dan Binatang Penular Penyakit
b. Seksi Sanitasi dan Dampak Risiko Lingkungan
9
4. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
a. Seksi Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan
b. Seksi Kesehatan Matra dan Lintas Wilayah
5. Instalasi
6. Wilayah Kerja
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Selanjutnya uraian tugas Bagian Tata Usaha dan Bidang Kantor Kesehatan
Pelabuhan Batam sebagai berikut :
1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
penyusunan program, Pengelolaan informasi, Evaluasi, Pelaporan, Urusan
tata usaha, Keuangan, Penyelenggaraan pelatihan, Kepegawaian,
Perlengkapan rumah tangga, dengan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program serta laporan
b. Pelaksanaan urusan keuangan
c. Pelaksanaan urusan kepegawaian
d. Pelaksanaan urusan umum
e. Koordinasi penyiapan pelatihan.
2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta
penyusunan laporan di bidang kekarantinaan, surveilans epidemiologi
penyakit dan penyakit potensial wabah serta penyakit baru dan penyakit
dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan
muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta
pengermbangan teknologi, pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan
di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara, dengan
fungsi :
a. Kekarantinaan surveilans epidemiologi penyakit potensial wabah serta
penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali
b. Kesiapsiagaan, pengkajian, serta advokasi penanggulangan KLB dan
bencana/pasca bencana bidang kesehatan
c. Pengawasan lalu lintas OMKABA ekspor dan impor serta alat angkut,
termasuk muatannya
10
d. Kajian dan desiminasi informasi kekarantinaan di wilayah kerja
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
e. Pendidikan dan pelatihan bidang kekarantinaan
f. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kekarantinaan
g. Pelaksanaan pengambangan teknologi bidang kekarantinaan di
wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
h. Penyusunan laporan bidang pengendalian karantina dan surveilans
epidemiologi.
3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan
laporan di bidang pengendalian vektor dan binatang penular penyakit,
pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan
pengembangan teknologi, dengan fungsi :
a. Pengawasan penyediaan air bersih, serta pengamanan makanan dan
minuman
b. Hygiene dan sanitasi lingkungan gedung/bangunan
c. Pengawasan pencemaran udara, air dan tanah
d. Pemeriksaan dan pengawasan hygiene dan sanitasi kapal/ Pesawat /
alat transportasi lainnya di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara
e. Pemberantasan serangga penular penyakit, tikus dan pinjal di
lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
f. Kajian dan pengembangan teknologi di bidang Pengendalian risiko
lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
g. Pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko lingkungan
Bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
h. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengendalian
risiko lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
i. Penyusunan laporan di bidang pengendalian risiko lingkungan.
4. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan di
bidang pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan haji, kesehatan kerja,
kesehatan matra, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja,
kemitraan, kajian dan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang
11
upaya kesehatan pelabuhan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara, dengan fungsi :
a. Pelayanan kesehatan terbatas, rujukan dan gawat darurat medik di
wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
b. Pemeriksaan kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra di
wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
c. Pengujian kesehatan nahkoda/pilot dan anak buah kapal/pesawat
udara serta penjamah makanan
d. Vaksinasi dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional
e. Pelaksanaan jejaringkerja dan kemitraan di wilayah kerja bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
5. Instalasi, instalasi dimaksudkan guna mendukung semua program tehnis
yang dilksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam. Saat ini Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam mempunyai 3 instalasi, instalasi
tersebut adalah instalasi klinik, instalasi farmasi, dan instalasi data dan
informasi.
a. Instalasi Klinik
Tugas instalasi klinik adalah sebagai berikut :
a. Mendukung terlaksananya tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam secara keseluruhan
b. Menyusun perencanaan kebutuhan sarana prasarana, sumber daya
dan anggaran yang bersumber pada analisa situasi dan
permasalahan yang di hadapi
c. Menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan Pelayanan
kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan terbatas, pengobatan,
vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, laboratorium kesehatan,
laboratorium klinik, surveilans epidemiologi berbasis klinis, radiologi,
rehabilitasi medis, pengambilan specimen, pencatatan dan pelaporan,
serta rekam medis
d. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang, peralatan,
kalibrasi peralatan diagnostik, kualitas pelayanan serta sarana
pendukung pelayanan kesehatan lainnya untuk pelaksanaan program
kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan klinis yang
dilaksanakan oleh wilayah kerja
12
f. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan lintas program dan
sektor dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan di lingkungan
Kantor kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam.
b. Instalasi Farmasi
Tugas instalasi farmasi adalah sebagai berikut :
a. Menyusun perencanaan kegiatan yang meliputi kerangka acuan,
jadwal dan rencana pelaksanaan kegiatan dalam rangka
Pengelolaan Instalasi Farmasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam;
b. Melakukan pengelolaan Instalasi Farmasi yang meliputi kegiatan
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan distri busi obata dan
alat kesehatan di Kantor Kesehatn Pelabuhan Kelas I Batam
c. Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) dalam rangka
kegiatan teknis Instalasi Farmasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
I Batam
d. Melakukan monitoring stok obat di wilayah kerja Kantor Kesehatan
pelabuhan Kelas I Batam, mengolahnya menjadi laporan stok obat
Kantor Kesehatan pelabuhan Kelas I Batam
e. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi secara berkala
terhadap kegiatan Instalasi Farmasi Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam.
c. Instalasi Data dan Informasi
Tugas instalasi data dan informasi adalah sebagai berikut :
a. Melakukan kegiatan teknis dan administratif dalam bidang Data dan
Informasi di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
b. Mengiventarisir kebutuhan saran prasarana dan sumber daya yang
diperlukan dalam menunjang pelaksanaan kegiatan Instalasi Data
dan Informasi
c. Menyusun perencanaan kegiatan, pedoman teknis pelaksanaan,
Standard Operating Procedure (SOP) kegiatan teknis, pembagian
tugas dan evaluasi kegiatan yang di lakukan Instalasi Data dan
Informasi
13
d. Melaksanakan kegiatan dalam rangkakelancaran arus informasi,
komunikasi dan data di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam termasuk wilayah kerja
e. Melakukan pengaturan terhadap pertukaran data dan informasi,
ketersediaan data, pemanfaatan data dan informasi, komunikasi
radio, telepon dan internet di lingkungan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam
f. Melakukan pemeriksaan operasional sarana prasarana data, server.
Peralatan komputer di kantor induk dan wilayah kerja, software, dan
peralatan pendukung lainnya untuk kelancaran Sistem Informasi dan
Manajemen di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
g. Melakukan pemerikasaan sarana dan prasarana komunikasi radio,
telepon dan internet dalam mendukung fungsi koordinasi dan
pelaporan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap saran prasarana data
dan informasi ke wilayah kerja
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Instalasi Data dan
informasi secara berkala kepada Kepala Kantor kesehatan
pelabuhan Kelas I Batam.
6. Pelabuhan Batam dan Pelabuhan-pelabuhan di Wilayah Kerja
Pulau Batam saat ini dikelilingi oleh pelabuhan – pelabuhan, dan kegiatan
yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam tetap
dilaksanakan disemua pelabuhan walaupun belum terdaftar pada
Permenkes No.2348/Menkes/Per/XI/2011 seiring dengan pesatnya
perkembangan Pulau Batam. Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam dilaksanakan pada pelabuhan tersebut dibawah ini yang disebut
dengan Wilayah kerja sebagai berikut :
1. Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center
Pelabuhan ini dibangun oleh Badan Pengembangan Otorita Batam
dan pengelolaannya dipercayakan kepada pihak swasta yaitu PT.
Sinergi Tharada Batam, Luas Perimeter Pelabuhan ini 12 HA.
Pelabuhan tersebut khusus melayani Kapal ferry penumpang yang
datang dan berangkat dari/ke luar negeri yaitu Singapura dan
Malaysia. Kedatangan dan keberangkatan kapal penumpang di
14
pelabuhan tersebut cukup tinggi mencapai 40 trip/hari dengan jumlah
penumpang yang cukup tinggi terutama pada akhir minggu.
2. Pelabuhan Laut Pulau Sambu
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan khusus untuk pertamina, tetapi
tidak menutup diri bagi kapal – kapal tertentu sandar dipelabuhan
tersebut untuk keperluan masyarakat di Pulau Sambu. Jarak antara
Pelabuhan Pulau Sambu dengan Kantor Induk melalui darat dan
disambung lagi dengan laut serta waktu tempuh 1,5 jam dan luas
perimeter Pelabuhan tersebut 1 HA.
3. Pelabuhan Laut Sekupang Internasional
Pelabuhan Laut Sekupang Internasional adalah salah satu pelabuhan
khusus penumpang yang datang dan berangkat dari/ke luar negeri,
dan pelabuhan ini dikelola oleh Badan Pengusahaan dan sub
pengelola swasta. Pelabuhan tersebut mempunyai luas wilayah
perimeter 4 HA serta langsung berdampingan dengan Pelabuhan
Domestik sekupang tetapi terpisah dari pemukiman penduduk.
4. Pelabuhan Laut SekupangDomestik
Merupakan salah satu pelabuhan khusus Penumpang yang keluar
masuk didalam negeri termasuk dari Jakarta (Kapal PELNI).Luas
areal pelabuhan ini 8 HA sudah termasuk tempat singgah kapal PELNI
(Pelabuhan Beton). Sama halnya dengan pelabuhan sekupang
internasional dimana pelabuhan ini berdampingan dengan batas yang
sangat jelas dan terpisah dari pemukiman penduduk.
5. Bandar Udara Hang Nadim
Bandar Udara Hang Nadim Batam adalah Bandara Internasional yang
merupakan salah satu Bandara Embarkasi/Debarkasi dan Transit Haji
pada Musim Pelaksanaan Haji. Bandara ini dibawah pengawasan
Badan Pengusahaan Kawasan (Otorita Batam) dengan luas wilayah
Perimeter Bandara ini 408 HA dan mempunyai batas yang jelas
dengan pemukiman penduduk sehingga penyakit yang diakibatkan
kebisingan terhadap masyarakat sekitar saat ini tidak ada (telah
dilakukan pemantauan kebisingan oleh Ditjen P2P Kemenkes Jakarta
15
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Batam, Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
pihak Bandara Hang Nadim sendiri).Disamping melayani penerbangan
Internasional, juga melayani penerbangan dalam negeri setiap hari
ke beberapa wilayah di tanah air Indonesia.
6. Pelabuhan Laut Nongsa
Pelabuhan ini merupakan pelabuhan khusus wisatawan asing, dan
merupakan salah satu resort yang dilengkapi dengan fasilitas hotel
dan villa.Kebanyakan wisatawan asing tersebut beraktifitas dengan
bermain olah raga Golf dan istrahat total.Luas daerah perimeter
pelabuhan ini adalah 4 HA yang dilengkapi dengan infrastruktur
internasional.
7. Pelabuhan Laut Sagulung - Teluk Senimba
Pelabuhan ini sama halnya dengan Pelabuhan Nongsa merupakan
sebuah resort dan dilengkapi dengan fasilitas olah raga serta fasilitas
hotel. Luas perimeter pelabuhan ini adalah 4 HA, dengan infrastruktur
yang lengkap. Permasalahan kesehatan yang dihadapi di wilayah
kerja ini adalah :
1. Kurangnya partisipasi dari masyarakat pelabuhan tentang
kebersihan dan sanitasi lingkungan.
2. Luasnya sarana pendukung pelabuhan ini yang disebut buffer
area, menyulitkan petugas KKP melaksanakan survei vektor.
8. Pelabuhan Laut Tanjung Uncang
Wilayah Kerja ini disinggahi oleh kapal-kapal yang mau docking dan
kapal baru di produksi. Sampai sekarang kegiatan di pelabuhan
tersebut masih dilayani oleh petugas yang ada di Marina City
mengingat terbatasnya tenaga yang dimiliki oleh KKP Batam.
9. Pelabuhan Laut Telaga Punggur
Pelabuhan laut Telaga punggur ini adalah melayani kapal penumpang
antar pulau diwilayah prop kepulauan riau termasuk pelabuhan ferry
penyeberangan (ASDP) ke Tanjung Uban Bintan. Luas wilayah
perimeter kedua pelabuhan ini adalah 16 HA.
16
10. Pelabuhan Laut Sembawang Logistik (SEMBLOG)
Pelabuhan laut Sembawang Logistik (Semblog) adalah pelabuhan
khusus bongkar muat barang besar seperti pipa besar dan kontainer
untuk kebutuhan perusahaan – perusahaan perminyakan sama halnya
dengan pelabuhan kabil dengan perusahaan yang berbeda, dan luas
wilayah perimeter pelabuhan ini adalah 18 HA.
11. Pelabuhan Laut Ferry Internasional Harbour Bay
Pelabuhan ini dibangun oleh Swasta murni dan pengelolaannya
ditangani oleh Swasta. Luas Perimeter Pelabuhan ini 10 HA.
Pelabuhan tersebut khusus melayani Kapal ferry penumpang yang
datang dan berangkat dari / ke luar negeri dan baru-baru ini juga
melayani Kapal Ferry penumpang Domestik tujuan ke Tg. Balai
Karimun. Kedatangan dan keberangkatan kapal penumpang di
pelabuhan tersebut mulai jam 07.00 – 21.30.
17
Berikut struktur organisasi yang ada di KKP Kelas I Batam Sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 356/MENKES/PER/IV/2008 dan perubahan
Peraturan Menteri Kesehatan RINo. 2348/Menkes/Per/XI/2011.
STRUKTUR ORGANISASI KKP KELAS I BATAM Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 356/ MENKES/PER/IV/ 2008
dan No. 2348/ MENKES/PER/XI/ 2011
Kepala Kantordr. Achmad Farchanny Tri
Adryanto, MKM
Bagian Tata UsahaIkron, SKM, MKM
Sub Bagian Program & LaporanDra. Melli Harmita, MM
Sub Bagian Keuangan dan UmumFirdaus Y S, SKM, M.Kes
Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
Dian Sapta R P, SKM, MM
Bidang Upaya Kesehatan & Lintas Wilayah
dr. Yenny
Bidang Pengendalian Karantina & Surveilans
Epidemiologidr. Romer Simanungkalit
Seksi Pengendalian Vektor & Binatang Penular
PenyakitZuhelmy, SKM
Seksi Pencegahan & Pelayanan Kesehatan
dr. Agung Sundaru DH, MKK
Seksi Pengendalian Karantina
dr. Julianty Dewi SN
Seksi Sanitasi & Dampak Risiko Lingkungan
Andri Repelita, SKM, MKKK
Seksi Kesehatan Matra & Lintas Wilayah
Paino, SKM
Seksi Surveilans Epidemiologi
Ketut Ngurah, SKM, M.Epid
Kelompok Jabfung
InstalasiWilayah
Kerja
18
BAB II
SUMBER DAYA
A. TENAGA
Sumber daya manusia yang ada di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam Tahun 2018 sebanyak 87 pegawai dan dibagi berdasarkan jabatan,
kelompok umur, golongan, pendidikan, dan jenis kelamin.
1. Jabatan
Sumber daya manusia yang ada di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam Tahun 2018 sebanyak 86 pegawai dan dibagi berdasarkan
jabatan, kelompok umur, golongan, pendidikan, dan jenis kelamin.
a) Jabatan
Sumber daya manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
berdasarkan kelompok jabatan :
a) Jabatan Struktural : 13 orang
b) Jabatan Fungsional Tertentu : 6 orang
c) Jabatan Pelaksana : 67 orang
Grafik 2.1 Kelompok Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan
13
6
67
STRUKTURAL JFT JFU
19
Grafik 2.2Jumlah Jabatan Struktural Berdasarkan Tingkat Eselon
Adapun kelompok sumber daya manusia berdasarkan jabatan fungsional
tertentu adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu
NNo Jabatan Fungsional Tertentu Jumlah
11 Epidemiolog Kesehatan Muda 1 Orang
22 Sanitarian Penyelia 1 Orang
33 Entomolog Kesehatan Muda 1 Orang
44 Perawat Pelaksana 1 Orang
55 Epidemiolog Kesehatan Pertama 2 Orang
Total 6 Orang
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 6 orang yang
memangkujabatan fungsional tertentu terdapat 1 epidemiolog kesehatan
muda, 1 orang sanitarian penyelia, 1 orang entomolog kesehatan muda, 1
orang perawat pelaksana dan 2 orang epidemiolog kesehatan pertama.Jika
digambarkandalam grafik terlihat sebagai berikut:
1
4
8
II/B III/B IV/A
20
Grafik 2.3 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu
Rincian kelompok sumber daya berdasarkan jabatan:
Tabel 2.2 Rincian Sumber Daya berdasarkan Jabatan
No Uraian Jumlah
1 Struktural 13 Orang
2 Dokter 9 Orang
3 Entomolog Kesehatan 1 Orang
4 Entomolog Kesehatan Muda 1 Orang
5 Entomolog Kesehatan Pemula 3 Orang
6 Epidemiolog Kesehatan 1 Orang
7 Epidemilogi Kesehatan Muda 1 Orang
8 Sanitarian Penyelia 1 Orang
9 Epidemiolog Kesehatan Pertama 2 Orang
10 Sanitarian Pemula 11 Orang
11 Sanitarian 3 Orang
12 Perawat Pemula 15 Orang
13 Perawat Pelaksana 1 Orang
14 Asisten Apoteker Pemula 3 Orang
15 Administrator Kesehatan 3 Orang
16 Pranata Laboratorium Kesehatan Pemula 1 Orang
17 Analis Kepegawaian 1 Orang
18 Penyusun Laporan 2 Orang
19 Perencana 3 Orang
20 Bendahara 2 Orang
Epidemiolog Kesehatan Muda ; 1
Sanitarian Penyelia ; 1
Entomolog Kesehatan Muda ; 1
Epidemiolog Kesehatan Pertama ; 2
Perawat Pelaksana ; 1
21
21 Penata Laporan Keuangan 2 Orang
22 Verifikatur Keuangan 1 Orang
23 Pengelola BMN 1 Orang
24 Pengadministrasian Umum 3 Orang
25 Pengemudi 2 Orang
2. Golongan
Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam berdasarkan
kelompok golongan :
Tabel 2.3
Kelompok Sumber Daya berdasarkan Golongan
No Rincian Golongan Jumlah
1 Golongan I/c 2 Orang
2 Golongan II/c 11 Orang
3 Golongan II/d 9 Orang
4 Golongan III/a 15 Orang
5 Golongan III/b 15 Orang
6 Golongan III/c 10 Orang
7 Golongan III/d 16 Orang
8 Golongan IV/a 8 Orang
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 86 pegawai yang ada
di KKP Kelas I Batam terdiri dari 2 orang golongan I/c, 11 orang golongan
II/c, 9 orang golongan II/d, 15 orang golongan III/a, 15 orang golongan III/b,
10 orang golongan III/c, 16 orang golongan III/d dan 8 orang golongan
IV/a.Jika digambarkandalam grafik terlihat sebagai berikut:
Grafik 2.4 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Golongan
0
2
4
6
8
10
12
14
16
I/c II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a
2
1111
13
15
10
16
8
JENIS GOLONGAN
22
3. Pendidikan
Sumber daya manusia kantor kesehatan pelabuhan kelas I batam
berdasarkan kelompok pendidikan :
1) SD : 1 orang
2) SMP : 1 orang
3) SMA : 6 orang
4) Akademi : 4 orang
5) DIII : 29 orang
6) D IV : 1 orang
7) S1 : 32 orang
8) S2 : 13 orang
Dapat di gambarkan dalam grafik sebagai berikut :
Grafik 2.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan
4. Jenis Kelamin
Sumber daya manusia kantor kesehatan pelabuhan kelas I batam
berdasarkan kelompok jenis kelamin :
1) Laki-laki : 39 orang
2) Perempuan : 47 orang
0
5
10
15
20
25
30
35
1 1
64
29
1
35
11
23
Grafik 2.6 Kelompok Sumber Daya berdasarkan Jenis Kelamin
Laki; 39; 45%Perempuan; 47; 55%
24
B. KEUANGAN
Alokasi anggaran untuk KKP Kelas I Batam untuk tahun anggaran 2018 sebesar
Rp. 22.101.672.000,-. Yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 19.684.040.000,- dan
PNBP sebesar Rp. 2.417.632.000,-. Pembagian alokasi anggaran belanja KKP Kelas
I Batam berdasarkan sumber dana dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 2.7 Jenis Alokasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana
Adapun Realisasi Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
berdasarkan sumber dana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.4 Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana
Tahun 2016 - 2018
No Sumber Dana Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2018
Pagu Realisasi (%) Pagu Realisasi (%) Pagu Realisasi (%)
1 Rupiah Murni 12.082.149.000 7.873.397.380 82,25 12.082.149.000 11.942.161.982 98,84 16.710.721.000 14.664.520.043 87,76
2 PNBP 2.217.535.000 2.341.265.780 85,75 2.217.535.000 2.102.874.949 94,83 3.125.527.000 2.759.119.612 88,28
Total 12.302.367.000 14.299.684.000 83,03 14.299.684.000 14.045.036.024 98,22 19.835.978.000 17.423.639.655 87,84
Pagu KKP Kelas I Batam mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebesar
Rp. 14.299.684.000 menjadi Rp. 19.835.978.000 di tahun 2018. Meskipun
demikian realisasi tahun 2016 lebih besar (98,22%) dibandingkan dengan tahun
2015(83,03) dan 2018 (87,84%).
Pembagian alokasi anggaran belanja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam berdasarkan sumber dana dari total dana Rp. 19.835.978.000,-
diantaranya adalah Belanja pegawai sebesar Rp. 9.706.330.000,-Belanja Barang
sebesar Rp. 7.613.240.000,- dan Belanja Modal sebesar Rp. 2.516.408,-
sebagaimana dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Anggaran Tersedia
Rupiah Murni 19.684.040.000
PNBP 2.417.632.000
Total 22.101.672.000
19.684.040.000
2.417.632.000
22.101.672.000
-
5.000.000.000
10.000.000.000
15.000.000.000
20.000.000.000
25.000.000.000
PAGU ANGGARAN 2018
25
Grafik 2.8 Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Realisasi Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam tahun 2018
berdasarkan jenis belanja dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.5 Pagu Alokasi dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Tahun 2016-2018 No Sumber
Dana
Tahun 2016 Tahun 2018
Pagu Realisasi (%) Pagu Realisasi (%)
1 Belanja
Pegawai
5.187.692.000 5.084.840.999 98,02 9.706.330.000 8.791.365.939 90,57
2 Belanja
Barang
5.719.139.000 5.676.098.859 99,25 7.613.240.000 6.999.297.213 91,94
3 Belanja
Modal
3.392.853.000 3.284.096.166 96,79 2.516.408.000 1.632.976.503 64,89
Total 14.299.684.000 14.045.036.024 98,22 19.835.978.000 17.423.639.655 87,84
-
2.000.000.000
4.000.000.000
6.000.000.000
8.000.000.000
10.000.000.000
ANGGARAN TERSEDIA
9.706.330.000
7.613.240.000
2.516.408.000
Anggaran Tersedia
Belanja Pegawai 9.706.330.000
Belanja Barang 7.613.240.000
Belanja Modal 2.516.408.000
PAGU ANGGARAN 2018
26
BAB III
CAPAIAN KINERJA
A. PROGRAM KARANTINA DAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Berikut kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada program Karantina dan
Surveilans Epidemiologi sebagai salah satu pendukung program pencegahan dan
pengendalian penyakit, untuk lebih jelasnya kegiatan disajikan sebagai berikut :
1. Pengawasan Kedatangan Kapal dari Dalam dan Luar Negeri
Kedatangan kapal dari dalam & luar negeri tahun 2018 adalah sebanyak
98.751 kapal, dimana kedatangan kapal dari luar negeri sebanyak 62.942 kapal
dan kedatangan kapal dari dalam negeri sebanyak 35.809 kapal. Gambaran
Trend Data Pengawasan kedatangan kapal dari dalam & luar negeri tahun
2015 s.d 2018 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik3.1 Data Pengawasan Kedatangan Kapal Tahun 2015 s.d 2018
2. Pengawasan Keberangkatan Kapaldari Dalam dan Luar Negeri
Keberangkatan kapal ke dalam & luar negeri tahun 2018 adalah sebanyak
97.488 kapal, dimana keberangkatan kapal ke luar negeri sebanyak 63.473
kapal dan keberangkatan kapal ke dalam negeri sebanyak 37.247 kapal.
Gambaran Trend Data keberangkatan kapal ke dalam & luar negeri tahun 2015
s.d 2018 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
2015 2016 2017
Luar Negeri 54707 59928 62942
Dalam Negeri 34863 33944 35809
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
KEDATANGAN KAPAL TAHUN 2015 s.d 2017
27
Grafik 3.2 Data Pengawasan Keberangkatan Kapal Tahun 2015 s.d 2018
3. Penerbitan Certificate Of Pratique Terhadap Kedatangan Kapal dari Luar
Negeri
Kapal yang datang dari luar negeri sebelum melakukan aktifitas bongkar muat,
terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan dan faktor risiko pembawa
penyakit.Setelah selesai dan kapal dinyatakan sehat maka diterbitkan
Certificate of Pratique (COP). Penerbitan Certificate of Pratique di KKP Kelas I
Batam tahun 2018 sebanyak 62.942 sertifikat, dimana penerbitan tertinggi pada
bulan Desember sebanyak 5.657. Gambaran Trend Data pemberian dokumen
Certificate of Pratique tahun 2015 s.d 2018 bisa dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 3.3 Data Penerbitan Certificate Of Pratique2015 s.d Tahun 2018
2015 2016 2017
Luar Negeri 54821 69747 63473
Dalam Negeri 34863 35071 37247
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
KEBERANGKATAN KAPAL TAHUN 2015 s.d 2017
2015 2016 2017
Free Pratique 54138 59928 62942
48000
50000
52000
54000
56000
58000
60000
62000
64000
PENERBITAN CERTIFICATE OF PRATIQUE TAHUN 2015 s.d 2017
28
4. Penerbitan Dokumen Port Health Clereance
Pengawasan kesehatan kapal yang akan berangkat ke dalam dan luar negeri
dilakukan dengan menerbitkan dokumen Port Health Quarantine Clearance.
Sertifikat ini diberikan jika selama di wilayah pelabuhan kapal tetap sehat dan
lengkap dokumen kesehatannya.Penerbitan Port Health Quarantine Clearance
tahun 2018 yaitu sebanyak 100.720 lembar. Penerbitan PHQC tertinggi terjadi
pada bulan Mei, yaitu sebanyak 8.930 lembar, sementara penerbitan PHQC
terendah terjadi pada bulan Oktober yaitu sebanyak 6.188 lembar. Gambaran
Trend Data Penerbitan Dokumen Port Health Clereance tahun 2015 s.d 2018
bisa dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik3.4 Data Penerbitan Port Health Quarantine Clearance Tahun 2015 s.d 2018
5. Pengawasan Kedatangan Pesawatdari Dalam dan Luar Negeri
Jumlah kedatangan pesawat dari dalam dan luar negeri adalah sebanyak
20.018 pesawat, terdiri dari kedatangan pesawat dari luar negeri sebanyak 378
pesawat dan jumlah kedatangan pesawat dari dalam negeri sebanyak 19.640
pesawat, dimana jumlah kedatangan pesawat luar negeri tertinggi terjadi pada
bulan Agustus dan September 2018 hal ini dikarenakan pada bulan-bulan
tersebut adalah fase keberangkatan dan kepulangan Jemaah Haji. Kedatangan
pesawat dari dalam negeri terbanyak pada beberapa bulan dengan jumlah
yang sama yaitu bulan Januari, Maret, Mei, Juli, Agustusdan Oktober, hal ini
disebabkan karena pada bulan-bulan tersebut adalah masa-masa liburan imlek,
bulan liburan anak sekolah, arus mudik & balik penumpang dalam rangka Hari
Raya Idul Fitri serta arus mudik & balik penumpang dalam rangka Natal dan
Tahun Baru. Dari grafik dibawah ini juga dapat dilihat bahwa semua pesawat
yang datang dari luar negeri dilakukan pemeriksaan Health Part of The Aircraft
General Declaration (HPA Gendec).Dari pemeriksaan HPA-Gendec tidak
2015 2016 2017
PHQC 90487 104818 100720
80000
85000
90000
95000
100000
105000
110000
PORT HEALTH QUARANTINE CLEARANCE TAHUN 2015 s.d 2017
29
ditemukan adanya penumpang / kru menunjukkan gejala – gejala ataupun yang
diduga terinfeksi penyakit menular potensial wabah. Gambaran Trend Data
Pengawasan Kedatangan Pesawat dari Dalam dan Luar Negeritahun 2015 s.d
2018 bisa dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik3.5 Data Kedatangan Pesawat & Health Part of The Aircraft General Declaration (HPA Gendec) Tahun 2015 s.d 2018
6. Pengawasan Keberangkatan Pesawatdari Dalam dan Luar Negeri
Jumlah keberangkatan pesawat menuju bandara luar dan dalam negeri adalah
sebanyak 19.632 pesawat, terdiri dari keberangkatan pesawat dengan tujuan
bandara luar negeri yaitu sebanyak 368 pesawat, sementara jumlah
keberangkatan pesawat dengan tujuan bandara dalam negeri pada tahun 2018
berjumlah 19.246 pesawat. Gambaran Trend Data Pengawasan
Keberangkatan Pesawat dari Dalam dan Luar Negeritahun 2015 s.d 2018 bisa
dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik3.6 Data Keberangkatan Pesawat Tahun 2015 s.d 2018
0 5000 10000 15000 20000
2015
2016
2017
2015 2016 2017
GENDEC 454 285 378
Dalam Negeri 16194 19378 19640
Luar Negeri 454 285 378
KEDATANGAN PESAWAT & HEALTH PART OF THE AIRCRAFT GENERAL DECLARATION (HPA GENDEC)
TAHUN 2015 s.d 2017
0 5000 10000 15000 20000
2015
2016
2017
2015 2016 2017
Dalam Negeri 16026 18910 19246
Luar Negeri 457 280 386
KEBERANGKATAN PESAWAT 2015 s.d 2017
30
7. Pengamatan Kedatangan Penumpang Kapal dari Dalam dan Luar Negeri
Salah satu program kegiatan Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan terhadap orang, alat angkut dan
barang (faktor risiko) yang bertujuan mendeteksi dini kemungkinan-
kemungkinan timbulnya kejadian luar biasa (KLB) / PHEIC yang dibawa oleh
orang, alat angkut dan barang tersebut di wilayah pelabuhan / bandara.
Kegiatan Surveilans Epidemiologi ini dilakukan dengan melaksanakan
pengamatan terhadap penumpang kapal yang datang dan pergi baik ke dalam
maupun luar negeri. Gambaran Trend Data Pengawasan Kedatangan
Penumpang dari Dalam dan Luar Negeritahun 2015 s.d 2018 bisa dilihat pada
grafik berikut ini :
Grafik3.7 Data Penumpang Kapal yang Datang Tahun 2015 s.d 2018
Jumlah penumpang kapal datang dariluardan dalam negeri adalah sebanyak
5.179.269 orang, dimana jumlah penumpang kapal datang dari luar negeri yaitu
sebanyak 3.545.693 orang, sementara jumlah penumpang kapal datang dari
dalam negeri pada tahun 2018 berjumlah 1.633.566 orang.
8. Pengamatan Keberangkatan Penumpang Kapal dari Dalam dan Luar
Negeri
Jumlah penumpang kapal berangkat ke luar dan dalam negeri adalah sebanyak
5.019.994 orang, dimana jumlah penumpang kapal berangkat ke luar negeri
yaitu sebanyak 3.427.690 orang, sementara jumlah penumpang kapal
berangkat ke dalam negeri pada tahun 2018 berjumlah 1.592.304 orang.
Gambaran Trend Data PengamatanKeberangkatanPenumpangKapal dari
Dalam dan Luar Negeritahun 2015 s.d 2018 bisa dilihat pada grafik berikut ini :
0
1000000
2000000
3000000
4000000
2015 2016 2017
Luar Negeri 3304498 3448679 3545693
Dalam Negeri 1393962 1492078 1633576
PENUMPANG KAPAL DATANG TAHUN 2015 s.d 2017
31
Grafik3.8 Data Penumpang Kapal yang Berangkat Tahun 2015 s.d 2018
9. Pengamatan Kedatangan Penumpang Pesawat dari Dalam dan Luar
Negeri
Program kegiatan Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
(SE) lainnya yaitu kegiatan pengamatan terhadap orang, alat angkut dan
barang (faktor risiko) yang bertujuan mendeteksi dini kemungkinan-
kemungkinan timbulnya kejadian luar biasa/ PHEIC yang dibawa oleh orang,
alat angkut dan barang tersebut di wilayah pelabuhan / bandara. Kegiatan
Surveilans Epidemiologi ini dilakukan dengan melaksanakan pengamatan
terhadap penumpang pesawat yang datang dan pergi baik ke dalam maupun
luar negeri. Berikut Gambaran Trend Data Pengamatan Kedatangan
Penumpang Pesawat dari Dalam dan Luar Negeritahun 2015 s.d 2018 :
Grafik 3.9 Data Penumpang Pesawat yang Datang Tahun 2015 s.d 2018
324
8230
345
2518
342
7690
143
4446
150
0302
159
2304
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
3500000
4000000
2015 2016 2017
PENUMPANG KAPAL BERANGKAT TAHUN 2015 s.d 2017
Luar Negeri Dalam Negeri
0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000
2015
2016
2017
2015 2016 2017
Dalam Negeri 2459599 2607059 2626681
Luar Negeri 13895 13618 19139
PENUMPANG PESAWAT DATANG TAHUN 2015 s.d 2017
32
Jumlah penumpang pesawat yang datang dari luar dan dalam negeri adalah
2.645.820 orang, dimana jumlah penumpang pesawat datang dari luar negeri
sejumlah 19.139 orang dan jumlah penumpang pesawat datang dari dalam
negeri sejumlah 2.626.681.
10. Pengamatan Keberangkatan Penumpang Pesawat dari Dalam dan Luar
Negeri
Jumlah penumpang pesawat yang berangkat ke luar dan dalam negeri adalah
2.680.421 orang, dimana jumlah penumpang pesawat berangkat ke luar negeri
sejumlah 39.476 orang dan jumlah penumpang pesawat berangkat ke dalam
negeri sejumlah 2.640.945 orang. Jumlah penumpang pesawat berangkat ke
luar negeri tertinggi yaitu pada bulan Agustus.Hal ini dikarenakan pada bulan
tersebut merupakan fase keberangkatan Jemaah Haji Embarkasi Batam
sebanyak 27 kelompok terbang (kloter) dan jumlah penumpang pesawat
berangkat ke luar negeri terendah pada bulan Juni.Gambaran Trend Data
PengamatanKeberangkatanPenumpangPesawat dari Dalam dan Luar
Negeritahun 2015 s.d 2018 bisa dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 3.10 Data Penumpang Pesawat yang Berangkat Tahun 2015 s.d 2018
0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000
2015
2016
2017
2015 2016 2017
Dalam Negeri 2344595 2649739 2640945
Luar Negeri 13581 13450 39476
PENUMPANG PESAWAT BERANGKAT TAHUN 2015 s.d 2017
33
11. Pengamatan Kedatangan dan Keberangkatan ABK Kapal dan Crew
Pesawat dari Dalam dan Luar Negeri
Gambaran Trend Data Pengamatan Kedatangan dan Keberangkatan ABK
Kapal dan Crew Pesawat dari Dalam dan Luar Negeri tahun 2015 s.d 2018 bisa
dilihat pada grafik berikut ini :
a. Surveilans Kedatangan dan Keberangkatan ABK kapal dari luar negeri
Grafik3.11 Data ABK Kapal Tahun 2015 s.d 2018
Jumlah kedatangan dan keberangkatan ABK Kapal ke luar dan dalam negeri
pada 2018 adalah 967.892 orang, dimana jumlah penumpang pesawat
berangkat ke luar negeri sejumlah 490.646 orang dan jumlah penumpang
pesawat berangkat ke dalam negeri sejumlah 477.246 orang.
b. Surveilans Kedatangan dan Keberangkatankru pesawatdari Luar negeri
Grafik3.12 Data ABK Kapal Tahun 2015 s.d 2018
400000
420000
440000
460000
480000
500000
2015 2016 2017
Datang 441413 477537 490646
Berangkat 441687 478680 477246
KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN ABK KAPAL LUAR NEGERI TAHUN 2015 s.d 2017
11005
12402437
10028
1186
2529
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
2015 2016 2017
KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN KRU PESAWAT TAHUN 2015 s.d 2017
Datang Berangkat
34
Berdasarkan grafik diatas, Jumlah kedatangan dan keberangkatan Crew
pesawat ke luar dan dalam negeri adalah 4.966 orang, dimana jumlah
penumpang pesawat berangkat ke luar negeri sejumlah 2.529 orang dan
jumlah penumpang pesawat berangkat ke dalam negeri sejumlah 2.437 orang.
12. Penerbitan SSCEC / SSCC
Gambaran Trend Data Penerbitan SSCEC dan SSCCtahun 2015 s.d 2018 bisa
dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik3.13 Data Penerbitan SSCEC dan SSCC Tahun 2015 s.d 2018
13. Pemberian Health Alert Card
Jumlah Pemberian Health Allert Card (HAC) dalam rangka kewaspadaan
MERS-CoV Tahun 2018.
Tabel 3.1
Pemberian Health Alert Card Tahun 2018
No PELABUHAN November Desember Total
Penumpang Kru Kapal
Penumpang Kru Kapal
1 Batam Center 0 0 0 0 0
2 Sekupang International
0 0 0 0 0
3 Harbour Bay 0 0 0 0 0
4 Marina/ TLS 0 0 0 0 0
5 Nongsa 0 0 0 0 0
6 Bandara Hang Nadim
0 0 427 17 444
7 Batu Ampar 0 0 0 0 0
8 Sagulung 0 0 0 0 0
23962566 2526
108 116 104
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2015 2016 2017
Axi
s T
itle
PENERBITAN SSCEC DAN SSCC
SSCEC
SSCC
35
9 Semblog 0 0 0 0 0
10 Telaga Punggur 0 0 0 0 0
Total 427 17 444
Pemberian HAC ini berdasarkan jadwal kedatangan Jemaah Umroh dengan
kedatangan direct flight dari Saudi Arabia. Pada tahun 2018 kedatangan
Jemaah Umroh dengan Direct Flight Saudi Arabia hanya terjadi pada bulan
Desember.Total pemberian kartu adalah sebanyak 444lembar.
14. Pemberian Sertifikat Fumigasi
Tujuan dari kegiatan ini adalah memastikan setiap pelaksanaan fumigasi
terhadap kapal / alat angkut yang memiliki factor resiko telah dilakukan sesuai
standar operasional yang telah ditetapkan dan tidak menimbulkan potensi risiko
bahaya bagi pelaksana dan orang–orang yang ada di sekitar lokasi
pelaksanaan fumigasi tersebut. Selama kurun waktu tahun 2018 telah
dilakukan sebanyak 80 kali pengawasan fumigasi kapal di berbagai galangan
kapal yang tersebar di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam, tertinggi dilakukan pada bulan Februari dan Agustus yaitu masing-
masing 13 kali dan terendah terjadi pada bulan April dan Mei masing-masing
sebanyak sebanyak 2 (dua) kali dengan pelaksananya terdiri dari beberapa
badan usaha swasta yang bergerak dibidang fumigasi kapal, diantaranya : PT.
Cahaya Hikmah Sejahtera, PT. Kembang Samudera Inspection Service dan
CV. Pestindo Prima Sanita.
Grafik3.14 Data Tindakan Fumigasi Kapal Tahun 2018
0
5
10
15
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
4
13
9
2 2 35
13
65
11
7
TINDAKAN FUMIGASI KAPAL TAHUN 2017
36
15. Penerbitan Buku Kesehatan Kapal
Buku Kesehatan Kapal merupakan salah satu media informasi yang digunakan
untuk menjelaskan kondisi kesehatan suatu kapal.Gambaran Trend Data
penerbitan buku kesehatan kapal tahun 2015 s.d 2018 dapat dilihat pada grafik
berikut ini :
Gambar 3.15 Data Penerbitan Buku Kesehatan Kapal Tahun 2018
16. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Dari Unit PelayananKesehatan
di wilayah kerja KKP Kelas I Batam
Surveilans Epidemiologi penyakit menular di wilayah kerja KantorKesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam dilaksanakan dengan carapengumpulan data dari
Klinik Swasta, Puskesmas, maupun Rumah Sakityang ada di lingkungan
Pelabuhan dan Bandara, hasilnya antara lain :
a. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular di Wilayah Pelabuhan KKP
Batam
Tabel 3.2
Data Surveilans Penyakit Menular di Wilayah Pelabuhan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1
Karantina,
potensial
wabah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Malaria 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3
Demam
Berdarah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 TBC 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Diare 0 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 9
6 ISPA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 HIV/AIDS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Campak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Polio 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Difteri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Pertusis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Tetanus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Hepatitis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BulanNo
Jenis
PenyakitJumlah
0
500
1000
1500
20152016
2017
1288
803 932
PENERBITAN BUKU KESEHATAN
37
Dari tabel diatas terlihat bahwa penyakit menular tertinggi pada tahun 2018
adalah Diare denganjumlah kasus mencapai 9 kasus.Kasus tertinggi terjadi
pada bulan April 2018.
a. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular di Wilayah Pelabuhan KKP
Batam
Tabel 3.3 Data Surveilans Penyakit Tidak Menular di Wilayah Pelabuhan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Jantung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Hypertensi 3 0 0 0 0 2 0 1 0 1 1 1 9
3
Akibat
kecelakaan
kerja
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
4 La in-lain 4 0 0 0 0 11 0 1 0 0 1 2 19
BulanNo
Jenis
PenyakitJumlah
Dari tabel diatas terlihat bahwa penyakit tidak menular tertinggi pada tahun
2018 adalah Hypertensi denganjumlah kasus mencapai 9 kasus.Kasus tertinggi
terjadi pada bulan Januari.
17. Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Pengamatan penyakit dalam rangka sistem kewaspadaan dini dilakukan
melalui kegiatan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah pelabuhan dan
bandara, yang dilakukan di klinik KKP maupun non KKP.Selain itu juga
dilakukan melalui kegiatan pengawasan kedatangan dan keberangkatan kru
dan penumpang sakit di kapal/pesawat di seluruh wilayah kerja.Selain
pengamatan data penyakit dari polikilink KKP Kelas I Batam, sistem
kewaspadaan dini juga diperoleh dari pengumpulan data penyakit dari fasilitas
pelayanan kesehatan di sekitar pelabuhan/bandara. Untuk tahun 2018 ini
pemgumpulan data penyakit diperoleh dari beberapa klinik seperti tercantum
dalam tabelberikut :
Tabel 3.4 Data Pengamatan Kewaspadaan Dini KLB Tahun 2018
Klinik Penyakit
Karantina
Penyakit Potensial
Wabah
Klinik Mt. Mc. Dermott Batu Ampar 0 0
Klinik Casa Medical HB 0 0
Klinik Pemko BTC 0 0
Klinik Turi Beach Nongsa 0 0
Puskesmas Sekupang 0 0
Puskesmas Sambu 0 0
Pustu Punggur 0 0
38
B. PROGRAM PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN
Dalam rangka cegah tangkal penyakit menular dan penyakit potensial wabah
yang dapat menimbulkan PHEIC (Public Health Emergency of Internasional
Concern), mak bidang pengendalian risiko lingkungan Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam melaksanakan beberapa program.
Pelaksanaan program pengendalian vektor dan binatang penular penyakit di
wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2018 sebagai
berikut:
1. Pemeriksaan Jentik Berkala
a. Perimeter Area
Tabel 3.5 Hasil Pemeriksaan Jentik Berkala Area Perimeter
KKP Kelas I Batam Tahun 2018
No Uraian B u l a n Jml Satuan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Bangunan
diperiksa
88 107 106 118 106 158 160 122 91 106 127 98 1387 Rumah
2 Bangunan
(+) jentik
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 Rumah
3 Bangunan
(-) jentik
88 107 106 117 106 158 160 122 91 106 127 97 1385 Rumah
4 House
Indeks
0 0,4 0,4 0,4 0 0 0 0, 0 0 0 0 1,2 %
No Uraian B u l a n Jml Satuan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Container
diperiksa 483 643 726 618 619 684 723 694 695 624 627 504 7640 Cont
2 Container
(+) jentik 0 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 1 5 Cont
3 Container
(-) jentik 483 641 724 617 619 684 723 694 695 624 627 503 7635 Cont
4 Container
Indeks 0 0 0,4 0,4 0 0 0 0 0 0 0 0,1 0,9 %
Daerah perimeter area jumlah bangunan yang diperiksa selama satu
tahun berjumlah 1387 bangunan dengan bangunan positif jentik berjumlah
2 bangunan yaitu pada bulan april 1 bangunan dan desember 1 bangunan
sehingga house indek pada tahun 2018 adalah sebesar 1,2 %.
39
Jumlah container yang diperiksa selama satu tahun berjumlah 7640
container dengan container positif jentik berjumlah 5 container yaitu pada
bulan februari, maret, april dan desember sehingga container index pada
tahun 2018 adalah 0,9 %.
Setelah ditemukan adanya bangunan dan container yang positif maka
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam telah melakukan kegiatan
abatisasi untuk memberantas jentik dan larva yanga ada di wilayah kerja
yang positif jentik.Sehingga diharapkan index jentik di pelabuhan bisa
menjadi 0%.
Grafik 3.16 Data Parimeter Area Tahun 2018
b. Buffer Area
Tabel 3.6 Hasil Pemeriksaan Jentik Berkala Area Buffer
KKP Kelas I Batam Tahun 2018 No Uraian B u l a n Jml Satuan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Bangunan
diperiksa
18 26 27 46 31 32 34 19 39 60 61 31 424 Rumah
88 107 106 118 106158 160
12291 106 127 98
88
107 106 117106
158 160
122
91106
127
97
0
50
100
150
200
250
300
350
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Bangunan (-) jentik
Bangunan (+) jentik
Bangunan diperiksa
483643 726 618 619 684 723 694 695 624 627 504
483
641724
617 619684 723 694 695
624 627
503
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Container (-) jentik
Container (+) jentik
Container diperiksa
40
2 Bangunan
(+) jentik
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Rumah
3 Bangunan
(-) jentik
18 26 27 46 31 32 34 19 39 60 61 31 424 Rumah
4 House
Indeks
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 %
No Uraian B u l a n Jml Satuan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Container
diperiksa
96 141 129 139 101 159 115 80 253 164 173 113 1663 Cont
2 Container
(+) jentik
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Cont
3 Container
(-) jentik
96 140 129 139 101 159 115 80 253 164 173 113 1662 Cont
4 Container
Indeks
0 0,7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,7 %
Jumlah bangunan pada buffer area yang diperiksa selama satu tahun berjumlah
424 rumah dengan bangunan positif jentik berjumlah 0 rumah maka house indeks
di area buffer adalah 0 %. Kemudian container yang di periksa selama tahun
2018 di area buffer adalah sebanyak 1663 dengan container positif adalah 1
container sehingga container indeks adalah 0,7 %.
00 0
0
0 0 0
0
0
0 0
018
26 27
46
31 32 34
19
39
60 61
31
0
20
40
60
80
100
120
140
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Bangunan diperiksa Bangunan (+) jentik Bangunan (-) jentik
41
Grafik 3.17 Data Buffer Area Tahun 2018
2. Pemberantasan Jentik (Abatisasi/Larvasida)
Pengendalian nyamuk tidak hanya dilakukan terhadap nyamuk dewasa
tapi perlu dilakukan juga terhadap jentik. Hal ini dikarenakan bahwa siklus
hidup nyamuk selain di udara juga di dalam air, untuk itu perlu dilakukan
abatisasi dengan harapan bahwa jentik akan mati dan telur nyamuk menetas
dalam keadaan tidak normal. Abatisasi telah dilakukan sebanyak 9 kali dalam
kurun waktu setahun dan menghabiskan bubuk abate sebanyak 6,5 kg
dengan jumlah volume air 6600 liter.
Tabel 3.7
Jumlah Penggunaan Abate Tahun 2018
No Uraian Bulan
Feb Mar Apr Juni Juli Agus Sep Nov Des
1 Volume
air (m3) 900 1100 1000 500 700 600 800 500 500
2
Jumlah
Abate
(Gr)
900 1100 1000 500 700 600 800 500 500
01 0 0
0
00
0
0
0 0
0
96
140129 139
101
159
115
80
253
164 173
113
0
100
200
300
400
500
600
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Container diperiksa Container (+) jentik Container (-) jentik
42
Grafik 3.18 Data Pemakaian Abate Tahun 2018
3. Pemberantasan Nyamuk Dewasa (Fogging, Insektisida)
Tabel 3.8 Pemberantasan Nyamuk Dewasa Tahun 2018
No Uraian B u l a n
Jml Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Luas
area
(Ha)
0 0 0 0 0 0 0 40 10 0 0 9 59
2 Cynoff
(liter)
0 0 0 0 0 0 0 10,8 1,4 0 0 1,73 13,9
3 Waterb
ase
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Solar
(liter)
0 0 0 0 0 0 0 400 100 0 0 90 590
5 Bensin
(liter)
0 0 0 0 0 0 0 60 15 0 0 13,5 88,5
Pemberantasan nyamuk dewasa selama tahun 2018, luas area yang telah
di fogging seluas 59 Ha. Insektisida yang digunakan berupa Cynoff dengan
bahan pencampur solar.Solar yang dipakai sebagai bahan pencampur
sebanyak 590 liter. Jumlah insektisida cynoff yang digunakan sebanyak 13,9
liter, dan bahan pencampur waterbase 0 liter. Dan Kemudian Bensin
sebanyak 88,5liter. Pemberantasan nyamuk berupa fogging merupakan salah
satu program seksi pengendalian vektor & BPP Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Batam.Selain itu juga dilaksanakan pada saat embarkasi haji batam
tahun 2018 di Asrama Haji dan Aeronurti Catering Service.
9001100 1000
500700 600
800500 500
900
11001000
500
700600
800
500 500
0
500
1000
1500
2000
2500
Feb Mar Apr Juni Juli Agus Sep Nov Des
Volume air (m3) Jumlah Abate (Gr)
43
Grafik 3.19 Data Pemberantasan Nyamuk Dewasa (Fogging) Dewasa
4. Pengendalian Tikus
Tabel 3.9 Pemasangan Perangkap Tikus Tahun 2018
No Uraian B u l a n Jml Satuan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 Perangkap
dipasang
950 900 100 450 750 800 1050 700 600 500 900 950 8650 Pergkp
2 Tikus
tertangkap
27 23 3 13 18 17 21 19 9 10 27 27 214 Ekor
3 Pinjal
diperoleh
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Ekor
4 Indeks tikus 2,8 2,5 3 2,9 2,4 2,1 2 2,7 1,5 2 3 2,8 2,4 %
5 Indeks Pinjal 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 %
Dari tabel di atas dapat dilihat pemasangan perangkap pada bulan
januari sebanyak 950 perangkap dan tikus yang tertangkap adalah 27 ekor
sehingga indeks tikus adalah 2,8 %. Pada bulan februari pemasangan
perangkap adalah sebanyak 900 perangkap dimana jumlah tikus yang
tertangkap adalah sebanyak 23ekor maka dii dapat indeks tikus sebesar 2,5
% dan tidak ditemukan pinjal pada tikus tersebut sehingga indeks pinjal pada
bulan februari adalah 0 %. pada bulan maret di pasang sebanyak 100
perangkap dan tikus tertangkap 3 ekor sehingga indeks tikus adalah 3 %.
Pada bulan april juga dilakukan pemasangan perangkap sebanyak 450
Ags
Sep
Des
0
100
200
300
400
Luas area(Ha)
Cynoff (liter) Waterbase Solar (liter) Bensin (liter)
4010,8 0
400
6010 1,4 0
100
15
9 1,73 0
90
13,5
Ags Sep Des
44
perangkap. Dan jumlah tikus tertangkap sebanyak 13 ekor maka indeks tikus
pada bulan april adalah 2,9 % sehingga indeks tikus adalah 2,9 %.
Kemudian pada bulan mei di pasang sebanyak 750 perangkap dan
ditemukan tikus sebanyak 18 ekor dan indeks tikus nya adalah sebesar 2,4 %
serta indeks pinjal 0 %. Pada bulan juni pemasangan sebanyak 800
perangkap dan jumlah tikus tertangkap adalah 17 ekor maka indeks tikusnya
adalah 2,1 % dan tidak ditemukan pinjal pada tikus sehingga indeks pinjal
pada bulan juni adalah 0 %. Pada bulan juli dipasang sebanyak 1050
perangkap dengan jumlah tikus tertangkap adalah 21 ekor maka indeks
tikusnya adalah 2 % dan indeks pinjal 0 %. Kemudian pada bulan agustus
dipasang sebanyak 700 perangkap dan tikus tertangkap hanya 19 ekor maka
indeks tikus pada bulan agustus adalah 2,7 % dan indeks pinjal 0 %. Pada
bulan September dipasang sebanyak 600 perangkap dengan jumlah tikus
tertangkap sebanyak 9 ekor maka di dapat indeks tikus sebesar 1,5 % dan
indeks pinjal sebesar 0 %. Pada bulan oktober kembali dilakukan
pemasangan perangkap sebanyak 500 perangkap dan tikus yang tertangkap
adalah 10 ekor sehingga indeks tikusnya 2 %. Bulan November perangkap
yang dipasang sebanyak 900 dan tikus tertangkap adalah 27 ekor maka
indeks tikus pada bulan November 2018 adalah 3%, indeks pinjal 0%. Dan
pada bulan desember dipasang kembali sebanyak 950 perangkap, jumlah
tikus tertangkap 27 ekor maka indeks tikus pada bulan desember 2018
adalah sebesar 2,8%. tidak ditemukan adanya pinjal pada tikus tersebut
sehingga indeks pinjal adalah 0%.
Total Selama tahun 2018 pemberantasan tikus dengan menggunakan
perangkap diperoleh tikus tertangkap sebanyak 214 ekor dengan jumlah
perangkap yang dipasang sebanyak 8650 buah maka Indeks tikus pada
tahun 2018 sebesar 2,4% dengan indeks pinjal 0%.
Kegiatan pemasangan perangkap dilakukan selama 4 hari mulai dari tahap
persiapan alat dan bahan, pemasangan dan pengambilan perangkap serta
identifikasi tikus dan pinjal yang tertangkap.Pemasangan perangkap
dilakukan dengan rentang waktu 40 hari.Hal ini disesuaikan dengan lama
waktu perkembangbiakan tikus.
45
Grafik 3.20 Data Pemasangan Perangkap Tikus Tahun 2018
Jan; 950
Feb; 900
Mar; 100
Apr; 450
Mei; 750
Jun; 800Jul; 1050
Ags; 700
Sep; 600
Okt; 500
Nop; 900
Des; 950
PERANGKAP DIPASANG 2017
Jan; 27
Feb; 23
Mar; 3
Apr; 13
Mei; 18
Jun; 17Jul; 21
Ags; 19
Sep; 9
Okt; 10
Nop; 27
Des; 27
JUMLAH TIKUS TERTANGKAP 2017
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2,8
2,5
3 2,9
2,4
2,1 2
2,7
1,5
2
32,8
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
Index Pinjal Indeks tikus
46
5. Pemberantasan Lalat
a. Pengukuran Kepadatan Lalat
Lalat merupakan salah satu vektor perantara penularan penyakit
menular secara mekanik, untuk itu dilakukan pengukuran kepadatan lalat
di beberapa tempat wilayah kerja sebelum dilakukan pemberantasan.
Pengukuran kepadatan lalat dengan menggunakan fly Grill dan counter.
Pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali dengan 1 kali pengukuran selama
30 detik. Kemudian diambil 5 angka tertinggi dan di rata – rata kan.
Interpretasi hasil pengukuran kepadatan lalat untuk setiap blok grill
adalah:
0 - 2 Tidak menjadi masalah
3 – 5 Populasi padat perlu pengamanan dan tempat berbiak lalat
6 – 20 Populasi cukup padat perlu pengendalian
Diatas 20 Populasi sangat padat, maka perlu dilakukan pengamanan dan
pengendalian lalat
Tabel 3.10
Data Pengukuran Kepadatan Lalat Tahun 2018 No Wilayah
Kerja
Rata – Rata Kepadatan Lalat
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Batu Ampar 2 3 2 5 4 5 4 2 2 2 4 3
2 Harbour Bay 4 4 5 0 4 5 3 6 2 2 2 5
3 Batam
Center
6 6 4 4 3 4 4 6 2 2 2 2
4 NTB 0 1 0 2 2 2 2 0 0 0 0 0
5 SCN 3 3 0 0 0 2 0 1 0 0 1 1
6 Telaga
Punggur
2 2 2 2 2 2 2 5 0 0 0 0
7 Sekupang
Domestik
2 4 2 0 5 2 2 2 4 5 8 6
8 Sekupang
Internasional
1 0 0 2 2 2 2 0 0 0 2 2
9 Pulau
Sambu
2 2 1 0 0 0 2 1 0 0 0 2
10 Teluk
Senimba
2 4 1 7 0 1 1 1 6 8 4 3
11 Bandara 2 2 3 2 0 0 0 6 3 0 4 3
47
Hang Nadim
12 Sagulung 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3
Total 27 32 21 25 22 25 22 31 19 19 27 30
Wilayah kerja dengan angka kepadatan lalat yang termasuk dalam
kategori populasi yang padat (6-20) dilakukan tindakan pengendalian
berupa spraying sedangkan untuk wilayah kerja dengan hasil pengukuran
kepadatan lalat dengan populasi rendah dilakukan pemantauan dan
himbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan sampah
di TPS diangkut secara rutin dan tidak dibiarkan menumpuk.
b. Pengendalian Lalat
Tindakan pengendalian lalat yang dilakukan berupa spraying di lokasi
yang populasi lalatnya termasuk dalam kategori padat sesuai dengan
hasil pengukuran kepadatan lalat yang telah dilakukan. Upaya
pengendalian lalat dengan cara spraying menggunakan insektisida
mustang dengan bahan aktif zeta cypermetrin. Tabel dibawah ini
merupakan data pemakaian bahan dan luas area yang dilakukan spraying
selama tahun 2018 di wilayah kerja KKP Kelas I Batam.
Pengendalian lalat selama tahun 2018 telah dilakukan yaitu pada
bulan januari seluas 500 m2, bulan februari seluas 500 m2, bulan april
seluas 500 m2, bulan agustus seluas 3200, bulan september seluas 1600
m2, bulan oktober seluas 1000 m2, Bulan November seluas 500 m2, bulan
desember seluas 800 m2,. Luas area keseluruhan yang disemprot pada
tahun 2018 adalah 8600 m2, dengan menggunakan insektisida sebanyak
8.3 liter.
48
Grafik 3.21 Data Pengendalian Lalat Tahun 2018
Grafik 3.22 Data Pemakaian Insektisida Tahun 2018
6. Pengawasan Pemberantasan Kecoa
Kecoa merupakan salah satu vektor perantara penular penyakit
secara mekanis, untuk itu perlu dilakukan pengendalian supaya tidak
menimbulkan masalah kesehatan di pelabuhan maupun bandara.
Pengendalian kecoa dilakukan oleh BUS (Badan Usaha Swasta) dan
KKP Kelas I Batam sebagai Pengawas. Pada tahun 2018 telah di
laksanakan pengawasan disinseksi kapal sebanyak 21 kapal.Kemudian
pelaksanaan dan pengawasan fumigasi kapal sebanyak 72 kapal.
7. Tindakan Sanitasi Kapal
500 5000
500
0
0
0
32001600
1000
500800
LUAS AREA PEMBERANTASAN LALAT 2017 (M2)
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
0,5 0,50 0,2
0
0
0
3,21,6
1
0,50,8
JUMLAH PEMAKAIAN INSEKTISIDA (LITER)
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
49
a. Disinseksi Kapal
Tindakan disinseksi kapal yang di lakukan berupa spraying.Tindakan
spraying dilakukan berdasarkan hasil temuan di lapangan dan
berdasarkan permintaan.Pelaksanaan spraying dilakukan BUS (Badan
Usaha Swasta) dan KKP Kelas I Batam sebagai pengawas.
b. Deratisasi Kapal
Tindakan dieratisasi kapal yang dilakukan berupa fumigasi.Tindakan
fumigasi dilakukan sebagai tindak lanjut hasil temuan di lapangan dan
berdasarkan permintaan dari pihak keagenan kapal.Pelaksanaan
fumigasi dilakukan oleh BUS (Badan Usaha Swasta) dan KKP Kelas I
Batam berfungsi sebagai pengawas pada pelaksanaan fumigasi
tersebut.
Tabel 3.11
Pelaksanaan Spraying dan Fumigasi Tahun 2018
NO BULAN TINDAKAN SANITASI KAPAL JUMLAH
SPRAYING FUMIGASI
1 Januari 0 4 4
2 Februari 1 13 14
3 Maret 6 7 13
4 April 0 2 2
5 Mei 1 2 3
6 Juni 2 3 5
7 Juli 6 5 11
8 Agustus 1 6 7
9 September 1 6 7
10 Oktober 1 6 7
11 November 2 11 13
12 Desember 0 7 7
JUMLAH 21 72 93
8. Penerbitan Dokumen SSCEC
Sanitasi kapal adalah segala usaha yang ditujukan terhadap faktor
lingkungan di kapal untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit
guna memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan.Sanitasi kapal
berlaku untuk semua jenis kapal baik kapal penumpang, maupun kapal
barang.Pemeriksaan sanitasi kapal dimaksudkan untuk pengeluaran
50
sertifikat sanitasi guna memperoleh Surat Izin Kesehatan Berlayar
(SIKB). Hasil pemeriksaan dinyatakan berisiko tinggi atau risiko rendah,
jika kapal yang diperiksa dinyatakan risiko tinggi maka diterbitkan Ship
Sanitation Control Certificate (SSCC) setelah dilakukan tindakan sanitasi
dan apabila faktor risiko rendah diterbitkan Ship Sanitation Exemption
Control Certificate (SSCEC), dan pemeriksaan dilakukan dalam masa
waktu enam bulan sekali.
Upaya Kegiatan pengawasan sanitasi kapal dilakukan dalam rangka
penerbitan dokumen SSCEC, kegiatan ini dilakukan di seluruh wilayah
kerja KKP Kelas I Batam.Pemeriksaan sanitasi kapal dilakukan oleh
tenaga sanitarian, dan entomology yang terdapat di KKP.Berikut tabel
hasil pemeriksaan sanitasi kapal berdasarkan wilayah kerja di KKP Kelas
I Batam.
Tabel 3.12 Pemeriksaan Sanitasi Kapal Dalam Rangka Penerbitan Dokumen
Tahun 2018
Dari tabel di atas diperoleh data bahwa jumlah kapal yang diperiksa
selama tahun 2018 berjumlah 2615 kapal. Di wilayah kerja Batu Ampar
dilakukan pemeriksaan sanitasi kapal sebanyak 371 kapal (14%),
Harbour Bay 22 kapal (1%), Batam Centre 69 kapal (3%), Semblog 43
kapal (2%), Kabil-Telaga Punggur 406 kapal (15%), nongsa Terminal
No Wilayah Kerja Tingkat Risiko Gangguan Kesehatan Jumlah
Tingkat Risiko
Rendah
Tingkat Risiko Tinggi
Fumigasi Spraying
1 Batu Ampar 350 6 15 371
2 Harbour Bay 22 0 0 22
3 Batam Centre 69 0 0 69
4 Semblog 43 0 0 43
5 Kabil – Telaga
Punggur
399 6 1 406
6 Nongsa
Terminal Bahari
21 0 0 21
7 Sekupang
Domestik
107 10 0 117
8 Sekupang
Internasional
83 18 1 102
9 Pulau Sambu 142 0 0 142
10 Teluk Senimba 1286 32 4 1322
Jumlah 2522 72 21 2615
51
Bahari 21 kapal (1%), Sekupang Domestik 117 kapal (4%), Sekupang
Internasional 102 kapal (4%), Pulau Sambu 142 kapal (5%) dan Teluk
Senimba 1322 kapal (51%)
Gambar 3.23Pemeriksaan Sanitasi Kapal Dalam Rangka Penerbitan Dokumen Berdasarkan Wilayah Kerja Di Kkp Kelas I Batam Tahun 2018
Pemeriksaan sanitasi kapal terbanyak dilakukan di wilayah kerja
Teluk Senimba, hal ini disebabkan karena di wilayah kerja ini banyak
terdapat perusahaan – perusahaan pembuatan kapal sedangkan yang
terkecil di wilayah kera Nongsa Terminal Bahari karena wilker tersebut
merupakan pelabuhan khusus. Dari pemeriksaan sanitasi kapal diperoleh
hasil bahwa terdapat kapal yang memiliki tingkat risiko gangguan
kesehatan rendah dan tinggi. Bagi kapal dengan tingkat risiko rendah
maka akan diterbitkan dokumen SSCEC sedangkan bagi kapal dengan
tingkat gangguan kesehatan tinggi maka harus dilakukan terlebih dahulu
tindakan penyehatan kapal baik itu deratisasi, desinfeksi, desinseksi dan
dekontaminasi. Kapal dengan tingkat risiko tinggi yang telah dilakukan
tindakan maka akan diterbitkan dokumen SSCEC.
Adapun hasil pemeriksaan kapal berdasarkan tingkat risiko dapat
dilihat di grafik berikut :
14%
1%
3% 2%
15%
1%4%
4%
5%
51%
JUMLAH KAPAL
Batu Ampar
Harbour Bay
Batam Centre
Semblog
Kabil – Telaga Punggur
Nongsa Terminal Bahari
Sekupang Domestik
Sekupang Internasional
52
Gambar 3.24 Distribusi Frekuensi HasilPemeriksaan Sanitasi Kapal Dalam Rangka Penerbitan Dokumen Berdasarkan Tingkat Risiko
Gangguan Kesehatan di KKP Kelas I Batam Tahun 2018
Dari grafik di atas diketahui bahwa terdapat 2522 (96%) kapal dengan
tingkat gangguan kesehatan rendah dan 93 kapal (4%) dengan tingkat
gangguan kesehatan tinggi. Tindakan penyehatan kapal terbanyak dilakukan
di wilayah kerja Teluk Senimba yaitu berupa fumigasi sebanyak 32 kapal dan
spraying sebanyak 4 kapal.Tindakan penyehatan kapal dilakukan oleh badan
usaha yang sudah memiliki izin dan dilakukan pengawasan oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan.
9. Pengawasan Kualitas Air di Pelabuhan / Bandara
Pengawasan kualitas air minum meliputi pemeriksaan sanitasi sarana
penampungan air minum dengan pengamatan langsung di lapangan dan
melakukan pengukuran kualitas air secara kimia berupa pH dan sisa chlor
yang dilakukan secara rapid test sedangkan pemeriksaan secara fisik
meliputi warna, bau dan rasa. Kegiatan pengawasan pada PAM (Penyediaan
Air Minum) di Pelabuhan / Bandara dilaksanakan rutin setiap 2 bulan sekali.
Sedangkan pengawasan kualitas air minum pada alat angkut dilaksanakan
saat perpanjangan dokumen SSCEC kapal setiap 6 bulan sekali. Data hasil
pengawasan kualitas air minum pada tahun 2018 di wilayah kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam adalah sebagai berikut:
0
500
1000
1500
PEMERIKSAAN SANITASI KAPALTAHUN 2017
Fumigasi Spraying Tingkat Risiko Rendah
53
Tabel 3.13
Kegiatan Pengawasan Kualitas Air Minum di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam
Tahun 2018
Pada tabel diatas diketahui jumlah pengawasan kualitas air minum
secara keseluruhan pada tahun 2018 sebanyak 1904 sampel, dengan rincian
1820 sampel air bersih yang berasal dari alat angkut dan 84 sampel air
bersih dari pelabuhan. Adapun Hasil pemeriksaan sampel yang memenuhi
syarat secara fisik (warna,bau,rasa) dan kimia (pH,sisa klor dan Besi) untuk
sampel air minum yang berada di pelabuhan/bandara 1880 dan yang tidak
memenuhi persyaratan kesehatan adalah 0 sampel, sedangkan dari alat
angkut sampel yang memenuhi persyaratan kesehatan adalah 1820 sampel
dan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan 0 sampel. Persyaratan
mengenai sampel yang memenuhi syarat kesehatan ataupun tidak sesuai
dengan aturan permenkes No.492/Menkes/Per/IX/2010 tentang persyaratan
dan standar baku mutu air minum.
Gambar 3.25 Pengawasan Kualitas Air Minum Tahun 2018
0
500
1000
1500
2000
Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat
Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat
Pelabuhan/Bandara 84 0
Kapal 1820 0
P E N G A W A S A N K U A L I T A S A I R M I N U M 2 0 1 7
No Asal Sampel Hasil Pemeriksaan Memenuhi
Syarat Tidak Memenuhi
Syarat 1 Pelabuhan / Bandara 84 0
2 Kapal 1820 0
Total 1904 0
54
Dari gambar diatas diketahui bahwa terdapat 1904 sampel air minum
(100%) dengan hasil pemeriksaan memenuhi syarat di Pelabuhan/Bandara
dan Kapal dan 0 sampel air minum tidak memenuhi syarat (0%)
10. Pengawasan Sanitasi Asrama Haji
Asrama haji merupakan tempat Embarkasi / Debarkasi Jemaah Haji
yang rentan berisiko dan rawan terjadinya penularan penyakit. Oleh karena
itu Asrama haji menjadi salah satu faktor risiko penularan penyakit yang
cukup tinggi selain penularan penyakit melalui lintas wilayah embarkasi
Batam, juga penularan penyakit lintas batas negara. Sehingga perlu
dilakukan upaya cegah tangkal penyakit dan pengendalian faktor risiko
berdasarkan prinsip-prinsip surveilans dan pengendalian risiko lingkungan.
Pelaksanaan pengawasan hygiene sanitasi lingkungan asrama haji,
mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Haji, yang didalamnya mengatur tentang
pembinaan, pelayanan dan perlindungan jemaah haji, mulai dari persiapan di
tanah air, Arab saudi maupun saat perjalanan.
Pengawasan dan penilaian kesehatan lingkungan dan sanitasi bangunan
di asrama haji pada pemeriksaan pendahuluan di bagi menjadi 3 (tiga) tahap
pengawasan. Tahap awal pengawasan lingkungan dan fasilitas sanitasi
asrama haji dilakukan 6 (enam) bulan sebelum kegiatan embarkasi haji,
kegiatan pengawasan tahap kedua dilakukan 1 (satu) minggu sebelum
kegiatan embarkasi haji dan kegiatan pengawasan tahap ketiga dilakukan
pada saat kegiatan embarkasi haji. Dari seluruh kegiatan tersebut, pada
pemeriksaan pertama akan dilakukan pengawasan dan pengecekan 6
(enam) bulan sebelum jamaah haji masuk ke asrama haji embarkasi Batam.
Dari hasil pengawasan dan penilaian sanitasi bangunan pada asrama Haji
Embarkasi Batam ada perbaikan, masukan, kritik dan saran dari pihak tim
pemeriksa. setelah dilakukan pengawasan.
Pemeriksaan pendahuluan/pra embarkasi sanitasi asrama haji
merupakan kegiatan pengawasan dan penilaian sebelum proses
pelaksanaan operasional haji. Kegiatan ini meliputi pengawasan terhadap
sarana dan prasarana pendukung pada asrama haji embarkasi Batam.
Kegiatan dilakukan dengan observasi secara langsung di lapangan
menggunakan formulir pemeriksaan dan perlatan pendukung seperti lux
meter, sound level meter dan thermohygrometer. Kegiatan dilakukan di tiga
55
lokasi yaitu, Bandara Hang Nadim, Asrama Haji dan Aerofood Catering
Service oleh 3 petugas bidang PRL KKP Kelas I Batam. Pemeriksaan dan
penilaian awal (pertama) dimaksudkan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan lingkungan, jasa boga (asrama haji dan catering pesawat) dan
membuat rekomendasi pada pengambil keputusan tentang perbaikan
asrama haji, sarana sanitasi yang aman dan nyaman, perbaikan jasa boga
yang memenuhi syarat teknis kesehatan.
11. Pengadaan Reagen Pemeriksaan Kualitas Air dan Makanan
Kegiatan ini bertujuan menyediakan reagent untuk pemeriksaan kualitas
air dan makanan secara kimia di wilayah kerja KKP Kelas I Batam.
12. Pelatihan/ Workshop tentang Sanitasi TPM bagi Penjamah Makanan di
Wilayah Pelabuhan / Bandara
Pelabuhan merupakan tempat bertemunya orang, barang dengan
berbagai kondisi yang mempengaruhi faktor risiko penularan penyakit. Dalam
rangka mengantisipasi ancaman penyakit global, Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam dituntut mampu menangkal risiko kesehatan
masyarakat yang mungkin ditimbulkan. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas kesehatan diwilayah pelabuhan/banadara adalah
dengan meningkatkan ilmu dan pengetahuan masyarakat pelabuhan, dengan
cara kegiatan pelatihan/ tentang sanitasi TPM bagi penjamah makanan di
wilayah pelabuhan/bandara.
Workshop ini dilakukan kepada penjamah makanan, pengelola dan
stake holder di pelabuhan/bandara wilayah kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam. Jumlah peserta kegiatan workshop bagi petugas
KKP tentang sanitasi TPM bagi penjamah makanan sebanyak 60 peserta
yang terdiri dari perwakilan petugas CIQP baik di pelabuhan/bandara,
pengelola pelabuhan / bandara, penjamah makanan di pelabuhan/bandara
serta petugas KKP Kelas I batam. Kegiatan pertemuan ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan bagi penjamah makanan mengenai faktor risiko
yang bersumber dari makanan dan 6 prinsip hygiene sanitasi makanan.
13. Pengawasan Kualitas TPM di Pelabuhan dan Bandara
Kegiatan pengawasan dan pembinaan hygiene sanitasi TPM dilakukan
di semua wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Kegiatan ini bertujuan untuk
56
menciptakan TPM yang memenuhi syarat kesehatan baik dari
lingkungannya, penjamahnya, bahan baku dan proses pengolahan serta
dalam rangka sertifikasi laik sehat untuk TPM yang memenuhi syarat.
Kegiatan pengawasan sanitasi TPM dilaksanakan rutin setiap bulan oleh
petugas bidang PRL KKP Kelas I Batam. Jumlah tempat pengolahan
makanan yang dilakukan pengawasan selama tahun 2018 di 9 wilayah kerja
KKP Kelas I Batam sebanyak 68 TPM. Berikut data TPM yang sudah
dilakukan pengawasan di wilayah kerja KKP Kelas I Batam :
Tabel 3.14
Jumlah Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam tahun 2018
Dari tabel diatas diperolah data semua tempat pengolahan makanan
memenuhi syarat kesehatan selama tahun 2018 yaitu sebanyak 68 buah
yang terdiri dari 66buah rumah makan/restoran dan 2 kedai kopi memenuhi
syarat.
Berikut data jumlah TPM yang memenuhi syarat selama tahun 2018
dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :
N o Wilayah Kerja Jumlah TPM
Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi
Syarat 1 Batu Ampar 1 -
2 Bandara Hang Nadim 25 -
3 Sekupang Domestik 8 -
4 Sekupang Internasional 4 -
5 Kabil – Telaga Punggur - -
6 Nongsa Terminal Bahari 3 -
7 Harbour Bay 14 -
8 Batam Centre 6 -
9 Teluk Senimba 7 -
Total 68 0
57
Gambar 3.26 Pengawasan TPM di Pelabuhan dan Bandara Tahun 2018
Dari Diagram Pie diatas Pengawasan TPM yang dilakukan diwilayah
kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I batam telah diperiksa sebanyak
68 Tempat Pengolahan dengan jumlah persentase (%) yang memenuhi
syarat 100%.
14. Pertemuan Penguatan Penyelenggaraan Pelabuhan / Bandara Sehat
Pelabuhan merupakan tempat bertemunya orang, barang dengan
berbagai kondisi yang mempengaruhi faktor risiko penularan penyakit. Dalam
rangka mengantisipasi ancaman penyakit global, Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam dituntut mampu menangkal risiko kesehatan
masyarakat yang mungkin ditimbulkan. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas kesehatan diwilayah pelabuhan/banadara adalah
dengan meningkatkan ilmu dan pengetahuan masyarakat pelabuhan, dengan
cara kegiatan sosialisasi pelabuhan/bandara sehat.
Pertemuan ini ditujukan kepada seluruh pengelola, pengguna jasa dan
stake holder di pelabuhan/bandara wilayah kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Batam. Jumlah peserta kegiatan sosialisasi
pelabuhan/bandara sehat sebanyak 25 peserta yang terdiri dari perwakilan
petugas CIQP baik di pelabuhan/bandara, pengelola pelabuhan, petugas
kebersihan, petugas keamanan, porter, perwakilan koperasi taksi dan
keagenan kapal. Kegiatan pertemuan ini merupakan salah satu upaya untuk
menciptakan pelabuhan / bandara sehat di semua wilayah kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam. Melalui kegiatan sosialisasi ini dapat
menjadi media sharing informasi antara petugas KKP dengan petugas lintas
Memenuhi Syarat
Tidak Memenuhi Syarat
0 10 20 30 40 50 60 70
68
0
PENGAWASAN TPM DI PELABUHAN DAN BANDARA TAHUN 2017
58
sector di pelabuhan dan pengelola mengenai sanitasi lingkungan dan upaya
yang perlu dilakukan untuk menciptakan pelabuhan sehat.
Dalam kegiatan ini juga disampaikan hasil self assessment untuk
Pelabuhan Sekupang Internasional yang menjadi pelabuhan percontohan
untuk dijadikan sebagai pelabuhan sehat. Dalam mewujudkan pelabuhan
sehat di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I sangat
diperlukan dukungan serta komitmen dari pengelola dan penangung jawab
pelabuhan yang ada di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Batam. Di Pelabuhan Sekupang Internasional telah dibentuk suatu forum
komunikasi bersama pengelola, stake holder dan penanggung jawab
pelabuhan secara menyeluruh dan berkesinambungan dalam
mengoptimalkan terciptanya pelabuhan sehat.
15. Monitoring dan Evaluasi Penyehatan Kawasan
Kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan sanitasi ke wilayah kerja
dilakukan dalam upaya bimbingan teknis langsung kepada petugas yang ada
di wilayah kerja dan tindak lanjut tentang pelaksanaan pengawasan yang
dilaksanakan serta sharing permasalahan yang menjadi kendala sehingga
dapat ditemukan pemecahan masalah sedini mungkin. Kegiatan monitoring
dilakukan di 10 wilayah kerja KKP Kelas I Batam setiap 2 bulan sekali oleh 2
petugas dari kantor induk. Adapun hasil dari kegiatan tersebut bertujuan
untuk mengindentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada di 10
wilayah kerja tersebut, serta mengkoordinir saran-saran perbaikan terhadap
kegiatan menyangkut bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja.
C. PROGRAM UPAYA KESEHATAN DAN LINTAS WILAYAH
Berikut kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada programUpaya Kesehatan dan
Lintas Wilayah sebagai salah satu pendukung program pencegahan dan
pengendalian penyakit, untuk lebih jelasnya kegiatan disajikan dalam bentuk
grafik sebagai berikut :
1. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus Mudik
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus Mudik merupakan pelayanan kesehatan pada
situasi khusus dimana masyarakat berkumpul atau bergerak dalam waktu
59
serentak untuk kegiatan yang sudah direncanakan dan berlangsung selama
dua hari sampai satu bulan atau lebih.Perubahan lingkungan saat berkumpul
dan bergerak ini menimbulkan risiko kesakitan, cacat, atau meninggal akibat
kecelakaan.
Pelaksana kegiatan ini adalah Tim yang beranggotakan 7 orang petugas
setiap hari di setiap wilayah kerja. Anggota Tim adalah petugas wilayah kerja
dan kantor induk KKP Kelas I Batam yang terdiri 1 orang penanggung jawab,
1 orang dokter, 1 orang petugas farmasi, 1 orang petugas PRL, 1 orang
petugas surveilans, dan 2 orang perawat atau dapat juga disesuaikan
dengan kondisi di lapangan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan
pada pelaku perjalanan di Pelabuhan dan Bandara pada situasi-situasi
khusus, memberikan pelayanan rujukan kepada pasien yang memerlukan
perawatan lanjutan di Rumah Sakit, melakukan surveilans faktor risiko dan
surveilans penyakit melalui pengamatan dan pelayanan kesehatan di
kedatangan dan keberangkatan kapal/pesawat dan penumpang di
pelabuhan dan bandara.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus Mudik Tahun 2018 telah dilaksanakan dengan
uraian sebagai berikut:
a. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus Mudik Tahun Baru 2018
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus MudikTahun Baru 2018 dilakukan pada
tanggal 1 - 3 Januari 2018 dan dilaksanakan di 4 Wilayah Kerja yang
terdiri dari 3 pelabuhan dan 1 bandara yaitu : Pelabuhan Ferry Telaga
Punggur, Pelabuhan Ferry Sekupang Domestik, Pelabuhan Ferry
Internasional Batam Center, Pelabuhan PELNI Batu Ampar, dan Bandara
Hang Nadim Batam. Khusus untuk Pelabuhan PELNI Batu Ampar
dilaksanakan dari tanggal 3 sampai 10Januari 2018 sesuai jadwal
kedatangan kapal PELNI di Batam sebanyak 4 kali yaitu tanggal 3, 6, 8,
dan 10Januari 2018.
Kunjungan klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans
Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB pada Arus Mudik Tahun Baru
2018 adalah sebanyak 47 kunjungan yaitu 8 kunjungan di Pelabuhan
60
PELNI Batu Ampar,7 Kunjungan di Pelabuhan Ferry Sekupang
Domestik, 6 kunjungan di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, 6
kunjungan di Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, dan 20 kunjungan di
Bandara Hang Nadim Batam (termasuk kunjungan untuk Surat
Ketarangan Laik Terbang). Tidak terdapat data rujukan maupun
kematian selama kegiatan Penanganan Kesehatan Surveilans Berbasis
Kejadian Situasi KhususArus Mudik-Balik Tahun Baru 2018.
Data kunjungan klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan
Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB pada Arus Mudik
Tahun Baru 2018 disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel3.14 Data Jenis Penyakit Di Posko Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB Pada Arus MudikTahun Baru 2018
No Jenis Penyakit Jumlah
1 Gravida 12
2 Senility 4
3 Post Stroke 4
4 Febris 3
5 Dyspepsia 3
6 Common cold/ ISPA 3
7 Gastroenteritis 3
8 Hipertensi 2
9 Cefalgia 2
10 Fraktur 1
11 Hipotensi 1
12 Sinkop 1
13 Fatique 1
14 Vertigo 1
15 Vulnus laceratum 1
16 Dental caries 1
17 Hiperkolesterol 1
18 Urtikaria 1
19 Skizofrenia 1
20 Varicella 1
Jumlah 47
61
Grafik 3.27 Kunjungan KlinikKegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans
Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB pada Arus Mudik Tahun Baru 2018
b. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus Mudik Tahun Baru Imlek 2018
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus Mudik Tahun Baru Imlek 2018 dilakukan
pada tanggal 27 s/d 29 Januari 2018 dan dilaksanakan di 4 (empat)
Wilayah Kerja yang terdiri dari 3 pelabuhan dan 1 bandara yaitu :
Bandara Hang Nadim Batam, Pelabuhan Ferry Telaga Punggur,
Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, dan Pelabuhan Ferry
Sekupang Domestik.
Kunjungan klinik selama kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans
Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB pada Arus Mudik Tahun Baru
Imlek 2018 adalah sebanyak 33 orang yaitu 17 orang di Bandara Hang
Nadim (6 orang pasien dan 11 orang Surat Keterangan Layak
Terbang/Tidak Layak Terbang), 4 orang di Pelabuhan Telaga Punggur, 4
orang di Pelabuhan Sekupang Domestik, dan 8 orang di Pelabuhan
Batam Center. Tidak terdapat data rujukan maupun kematian selama
kegiatan Penanganan Kesehatan Surveilans Berbasis Kejadian Tahun
Baru Imlek Tahun 2018. Rekap kunjungan klinik selama kegiatan
Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB
pada Arus Mudik Tahun Baru Imlek 2018 menurut jenis penyakit
ditampilkan pada tabel di bawah ini.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
PEL. BATU AMPAR
PEL. SKP DOMESTIK
PEL. BATAM CENTER
PEL. TELAGA PUNGGUR
BANDARA HANG NADIM
87
6 6
20
62
Tabel3.15 Data Jenis Penyakit di Posko Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi Klb Pada Arus MudikTahun Baru Imlek 2018
No Jenis Penyakit Jumlah
1 Gravida 6
2 Healty Baby 1
3 Hipertensi 3
4 Psikosis 2
5 Muscle Sprain 1
6 Vulnus Excoriasi 2
7 Hematoma 1
8 Dispepsia 2
9 Common Cold / Faringitis 4
10 Post ORIF Pedis 1
11 Insect Bite 1
12 Vamitus 1
13 LBP 1
14 Dermatitis 1
15 Tuma 1
16 Fatique 2
17 Senility 3
Jumlah 33
Grafik3.28Kunjungan KlinikKegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB pada Arus Mudik
Tahun Baru Imlek 2018
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
PEL. SKP DOMESTIK
PEL. BATAM CENTER
PEL. TELAGA PUNGGUR
BANDARA HANG NADIM
4
0
4
17
63
c. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus Mudik Lebaran 2018
Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus Mudik Lebaran Tahun 2018 dilakukan pada
tanggal 10 Juni s.d. 12 Juli 2018 pada kapal penumpang PELNI di
Pelabuhan Batu Ampar (mengikuti jadwal kedatangan kapal PELNI),
serta pada tanggal 22 Juni – 3 Juli 2018 di 3 wilayah kerja yang terdiri
dari 2 pelabuhan dan 1 bandara yaitu : Pelabuhan Ferry Telaga
Punggur, Pelabuhan Ferry Sekupang Domestik, dan Bandara Hang
Nadim Batam.
Kunjungan klinik Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko
Penyakit Berpotensi KLB pada Arus Mudik Lebaran Tahun 2018 adalah
sebanyak 324 kunjungan yaitu 50kunjungan di Pelabuhan PELNI Batu
Ampar, 55 kunjungan di Pelabuhan Ferry Sekupang Domestik, 49
kunjungan di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, 55 kunjungan
di Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, dan 115 kunjungan di Bandara
Hang Nadim. Tidak ada data rujukan maupun kematian selama kegiatan
Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB
pada Arus Mudik Lebaran Tahun 2018.Data kunjungan klinik selama
kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus Mudik Lebaran Tahun 2018 disajikan dalam
tabel di bawah ini.
Tabel3.16 Data Jenis Penyakit Di Posko Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi Klb Pada Arus MudikLebaran Tahun 2018
No. Jenis Penyakit Jumlah
1 Gravida 41
2 ISPA/Influenza 39
3 Fatique 36
4 Post Stroke 29
5 Diabetes Melitus 20
6 Dyspepsia/Gastritis 17
7 Cephalgia 16
8 Hipertensi 14
9 Trauma/Luka 13
10 Osteo Arthritis 11
11 Rheumatik Arthritis 9
12 Senility 9
64
13 Cidera Ringan/Sedang 7
14 Febris 7
15 Ginggivitis 7
16 Hemiparise 4
17 Vertigo 4
18 Vomitus 4
19 Varicella 4
20 Bayi Sehat 3
21 Dermatitis 3
22 Dispneau 3
23 GE 3
24 Konjungtivitis Allergi 3
25 Kanker 3
26 Gagal Ginjal 2
27 HNP 2
28 PJK 2
29 Ashma Bronkhial/PPOK 2
30 Lain-lain 25
Jumlah 342
Dari tabel di atas diketahui jumlah diagnosa penyakit lebih banyak
daripada jumlah kunjungan klinik.Hal tersebut dikarenakan 1 orang yang
berkunjung ke klinik dapat didiagnosa menderita lebih dari 1 macam
penyakit.Tiga diagnosa penyakit terbanyak adalah Gravida (41
kunjungan), ISPA/Influenza (39 kunjungan), dan Fatique (36 kunjungan).
Grafik 3.29 Kunjungan Klinik Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB
pada Arus Mudik Lebaran Tahun 2018
0
20
40
60
80
100
120
Pel. BatuAmpar
Pel. SkpDomestik
Pel. BatamCenter
Pel. TelagaPunggur
BandaraHang Nadim
5055
4955
115
65
d. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus Mudik Natal Tahun 2018
Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi
KLB pada Arus Mudik Natal Tahun 2018 dilakukan pada tanggal 9 - 31
Desember 2018 pada kapal penumpang PELNI di Pelabuhan Batu Ampar
(sesuai jadwal dari PT. PELNI), serta pada tanggal 22 – 26 dan 29 -31
Desember 2018 di 4 wilayah kerja yang terdiri dari 3 pelabuhan dan 1
bandara yaitu : Pelabuhan Ferry Sekupang Domestik, Pelabuhan Ferry
Internasional Batam Center, Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, dan
Bandara Hang Nadim Batam.
Kunjungan klinik Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko
Penyakit Berpotensi KLB pada Arus Mudik Natal Tahun 2018 adalah
sebanyak 183 kunjungan yaitu 63 kunjungan di Pelabuhan PELNI Batu
Ampar, 33 kunjungan di Pelabuhan Ferry Sekupang Domestik, 22
kunjungan di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, 14 kunjungan
di Pelabuhan Ferry Telaga Punggur, dan 51 kunjungan di Bandara Hang
Nadim. Tidak ada data rujukan maupun kematian selama kegiatan
Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB
pada Arus Mudik Natal Tahun 2018.Data kunjungan klinik selama
kegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB pada Arus Mudik Natal Tahun 2018 disajikan dalam tabel
di bawah ini.
Tabel 3.17 Data Jenis Penyakit Di Posko KesehatanPelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB Pada Arus MudikNatal Tahun 2018
No. Jenis Penyakit Jumlah
1 Commond Cold 29
2 Gravida 20
3 Senility 17
4 Pasca Stroke 13
5 Hipertensi 13
6 Dyspepsia/Gastritis 12
7 Cephalgia 10
8 Fatique 11
9 Febris 7
10 GE 5
11 Mialgia 5
66
12 Dermatitis 4
13 Dysmenorhea 3
14 Osteo Arthritis 3
15 Gout Arthritis 3
16 Trauma/Luka 3
17 Post Kemotherapy 2
18 Post Fraktur 2
19 Campak 1
20 Herpes Simpleks 1
21 Lain-lain 19
JUMLAH 183
Grafik 3.30 Kunjungan KlinikKegiatan Pelayanan Kesehatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB pada Arus Mudik Natal
Tahun 2018
2. Pelayanan Kesehatan Haji
Kegiatan Embarkasi Haji Batam 1438 H/ 2018 M dilaksanakan selama
28 hari yaitu dari tanggal 29 Juli s.d. 26 Agustus 2018. Tim penyelenggara
kesehatan haji embarkasi Batam terdiri atas 57 orang petugas yang terbagi
menjadi 4 bidang tugas yaitu; Bagian Tata Usaha (Unit Administrasi dan
Keuangan serta Unit Siskohat dan Pelaporan), Bidang Pelayanan Kesehatan
(Unit Pemeriksaan Ketiga, Unit Poliklinik dan Pengendalian Krisis, dan Unit
Laboratorium), Bidang Pegendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
(Unit Kekarantinaan dan Unit Surveilans Epidemiologi), dan Bidang
Pengendalian Risiko Lingkungan (Unit Pengendalian Vektor dan Unit
Sanitasi). Unit Poliklinik dan Pengendalian krisis dibagi lagi menjadi dua Sub
Unit yaitu Sub Unit Asrama Haji dan Sub Unit Terminal Haji (Bandara Hang
Nadim Batam).
63
33
22
14
51
0
10
20
30
40
50
60
70
0 1 2 3 4 5 6
67
Kegiatan Debarkasi Haji Batam dilaksanakan juga selama 28 hari dari
tanggal 8 September s.d. 5 Oktober 2018. Tim penyelenggara kesehatan haji
debarkasi Batam terdiri atas 52 orang petugas yang terbagi menjadi 8 unit
yaitu; Unit Sekretariat, Siskohatkes, dan Pelaporan, Unit Evakuasi Medik
Bandara, Unit Evakuasi Medik Asrama, Unit Karantina dan Surveilans
Epidemiologi, Unit Ambulance Mobile, Unit Pengendalian Risiko Lingkungan,
Unit Kefarmasian, dan Unit Terminal Haji (Bandara Hang Nadim).
Berdasarkan data-data hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Jamaah
Haji Embarkasi dan Debarkasi Tahun 1438 H / 2018 M dapat disimpulkan
bahwa Kegiatan Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji Embarkasi dan
Debarkasi Tahun 1438 H / 2018 M secara umum berjalan dengan baik dan
lancar, semua unit bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. Embarkasi
Batam merupakan embarkasi haji yang melayani jamaah dari 3 provinsi,
yaitu Provinsi Kepulauan Riau, Riau, dan Kalimantan Barat, ditambah
dengan jamaah asal Provinsi Jambi melalui Embarkasi Haji Antara Jambi.
Tabel dibawah ini menunjukkan total jamaah berangkat, pulang, maupun
tinggal dan wafat.
Tabel 3.18
Jamaah
Diperiksa
Jamaah
Batal
Berangkat
Jamaah
Berangkat
Jamaah
Tinggal di
Arab
Jamaah
Wafat di
Arab
Jamaah
Datang dari
Arab
11.891 12 11.879 6 54 11.819
Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa total jamaah yang masuk ke
asrama haji dan dilakukan pemeriksaan ketiga sebanyak 11.891 orang.
Sebanyak 12 orang Jamaah Calon Haji batal berangkat setelah melalui
proses pemeriksaan ketiga karena dinyatakan tidak memenuhi syarat
Istithaah Kesehatan maupun sebagai pendamping jamaah yang batal
berangkat sehingga total jamaah yang diberangkatkan ke Arab Saudi
adalah 11.879 orang. Pada masa debarkasi haji, sebanyak 11.819 orang
jamaah datang dari Arab Saudi, berkurang 60 orang jamaah, yaitu 54 orang
meninggal di Arab Saudi dan 6 orang masih dirawat di Arab Saudi sampai
dengan selesainya masa debarkasi. Satu orang jamaah meninggal di
debarkasi sehingga total jamaah yang pulang ke daerah adalah 11.818
orang.
68
Jamaah calon haji yang berisiko tinggi sebanyak 8.759 orang atau
73,6% dari total jamaah calon haji, terdiri dari 3.975 pria 4.784 wanita,
seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Grafik 3.31 Data Jamaah Calon Hajii Risiko Tinggi Tahun 2018
Jamaah calon haji wanita usia subur Tahun 1438 H/2018 M
berjumlah 2.151 jamaah (43,51% dari total jamaah wanita). Kriteria yang
digunakan untuk Wanita Usia Subur adalah umur kurang dari atau sama
dengan 50 tahun. Namun demikian, ada beberapa wanita yang umurnya
lebih dari 50 tahun (apabila masih mendapatkan menstruasi) tetap
diperiksa urinnya. Dari hasil pemeriksaan WUS didapatkan hasil bahwa
tidak terdapat jamaah calon haji yang hasil pemeriksaannya Positif, artinya
bahwa jamaah calon haji dalam keadaan tidak hamil.
Tabel 3.19 Data Wanita Usia Subur (WUS) dan Non Wanita Usia Subur (NWUS)
Embarkasi Batam Tahun 1438 H / 2018 M
No Wanita Provinsi Asal
Jumlah % Kepri Riau Kalbar
1 W U S 336 1.096 719 2.151 44,31%
2 Non WUS 365 1.708 630 2.703 55,69%
Total 701 2.804 1.349 4.854 100,00%
Pelayanan kesehatan rawat jalan diberikan kepada jamaah haji sakit,
uzur, kecapekan, memerlukan konsultasi penyakitnya dan juga kepada
semua petugas/panitia yang terlibat dalam kegiatan embarkasi/debarkasi
Batam.
3.975 ; 45%4.784 ; 55%
DATA JAMAAH CALON HAJI RISIKO TINGGI
PRIA
WANITA
69
Tabel 3.20 Data Kunjungan Klinik Embarkasi/Debarkasi Haji
Tahun 1438 H/2018 M No Embarkasi/
Debarkasi
Jamaah Petugas Jumlah
L P L P
1 Embarkasi 384 489 73 24 970
2 Debarkasi 228 281 80 38 627
Jumlah 612 770 153 62 1,597
Tabel 3.21 Data Kunjungan Klinik Embarkasi/Debarkasi Haji
Berdasarkan Jenis Penyakit Tahun 1438 H/2018 M
No Kelompok
Penyakit
Embarkasi Debarkasi
Jamaah Petugas Jumlah Jamaah Petugas Jumlah
1 Penyakit Infeksi
dan Parasit
24 1 25 4 2 6
2 Neoplasma 0 0 0 0 1 1
3 Penyakit darah &
organ
pembentuk
darah dan
gangguan
mekanisme
imune
22 1 23 1 0 1
4 Penyakit
Endokrin Nutrisi
& Metabolik
193 1 194 47 3 50
5 Gangguan
Mental dan
Perilaku
1 0 1 1 0 1
6 Penyakit System
Syaraf
16 9 25 4 2 6
7 Penyakit Mata &
Adneksa
19 3 22 14 3 17
8 Penyakit System
Sirkulasi
328 14 342 108 11 119
9 Penyakit System
Pernafasan
91 38 129 338 71 409
10 Penyakit System
Pencernaan
73 14 87 31 12 43
70
11 Penyakit Kulit
dan Jaringan
Subkutan
26 6 32 4 4 8
12 Penyakit System
Otot Tulang dan
Jaringan
Penyambung
56 5 61 32 8 40
13 Penyakit System
Genitourinary
8 0 8 1 14 15
14 Kehamilan,
Kelahiran Masa
Nifas
0 0 0 0 0 0
15 Cacat Bawaan,
Kelainan
Kromoson
0 0 0 0 14 14
16 Tanda, Gejala &
Hasil
Pemeriksaan
Klinik
Laboratorium
Yang Tidak
Normal, Tidak
Diklasifikasi
Tempat Lain
34 6 40 67 1 68
17 Trauma,
Keracunan dan
Akibat Eksternal
3 5 8 3 0 3
18 Faktor yg
mempengaruhi
keadaan Kes &
Kontak dgn
Yankes
0 0 0 2 0 2
Total 894 103 997 657 146 803
Dari data tersebut diketahui bahwa jenis penyakit lebih banyak
daripada jumlah kunjungan klinik. Hal tersebut dikarenakan adanya
jamaah maupun petugas yang berobat ke klinik yang didiagnosa
menderita lebih dari 1 macam jenis penyakit.
Penyelenggaraan kesehatan haji pada tahun ini masih sama dengan
tahun lalu yaitu menerapkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 15 Tahun
2016 tentang Istithaah Kesehatan Jamaah Haji. Meskipun sudah
71
dijalankan selama 2 tahun, namun masih saja ada daerah yang belum
menerapkan Permenkes tersebut secara maksimal. Masih banyak jamaah
harus diobservasi atau bahkan dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk
dilakukan peninjauan kembali status istithaah kesehatannya. Pada masa
embarkasi jumlah jamaah yang dirujuk sebanyak 75 orang dan 16 orang
diantaranya harus dirawat inap. Sedangkan pada masa debarkasi jumlah
jamaah yang dirujuk sebanyak 8 orang dan 4 diantaranya menjalani rawat
inap. Kepesertaan jamaah haji dalam BPJS Kesehatan pada tahun ini
juga menjadi perhatian dalam penyelenggaraan kesehatan haji karena
jamaah sakit yang memerlukan rujukan maupun rawat inap tidak lagi
ditanggung oleh Kementerian Kesehatan melainkan mengikuti mekanisme
BPJS Kesehatan.
Selain kegiatan pokok Embarkasi/Debarkasi Haji Batam 1438 H
tersebut di atas, dilaksanakan juga beberapa kegiatan lain sebagai
berikut:
a. Kegiatan Pelatihan Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) Kloter
Terintegrasi Tahun 2018 M/14378 H
Kegiatan Pelatihan Petugas Haji Terintegrasi 1438 H telah
dilaksanakan pada tanggal 5 sampai 14 Juni 2018 di Asrama Haji
Batam dengan melibatkan 10 orang panitia dan 8 orang fasilitator
yang berasal dari pegawai KKP Kelas I Batam, Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Riau, dan Balai Pelatihan Kesehatan Batam.
Kegiatan ini juga terlaksana atas kerjasama dengan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau. Sebanyak 79 orang
calon Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) Kloter dan Tenaga
Kesehatan Haji Daerah (TKHD) mengikuti kegiatan pelatihan ini dan
semuanya dinyatakan lulus pelatihan.
b. Kegiatan pendampingan imunisasi terhadap jamaah calon haji
Embarkasi Batam
Kegiatan Pendampingan vaksinasi jamaah calon haji Batam telah
dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Mei 2018 di Puskesmas
Sekupang serta pada tanggal 24 dan 26 Mei 2018 di Puskesmas
Tiban Baru. Sebanyak 14 orang pegawai KKP Kelas I Batam yang
terbagi dalam 4 kelompok terdiri dari 3-4 orang dilibatkan dalam
kegiatan ini dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota
Batam.
72
c. Kegiatan pendampingan jamaah haji sakit
KKP Kelas I Batam sebagai penyelenggara kesehatan haji Embarkasi
Batam pada penyelenggaraan Embarkasi/Debarkasi Haji Tahun 1438
H/2018 M melakukan 2 kali pendampingan jamaah sakit yang
dipulangkan ke daerah. Pendampingan dilakukan dengan dengan
pesawat ke Pontianak (Kalimantan Barat) dan kapal laut ke Dumai
(Riau).
d. Evaluasi dan Koordinasi tingkat provinsi dan tingkat pusat
Evaluasi dan koordinasi baik tingkat provinsi maupun tingkat pusat
dilakukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan
kesehatan haji Embarkasi Batam Tahun 1438 H/2018 M. Rapat
persiapan dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2018 dengan melibatkan
lintas sektor seperti Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Dinas
Kesehatan Kota Batam, Kanwil Kementerian Agama Kepulauan
Riau, BPJS Kesehatan, Rumah Sakit, dll. Sedangkan rapat evaluasi
dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2018 dengan mengundang
Pusat Kesehatan Haji, Kanwil Kemenag Provinsi dan Kota, Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kota, serta Kantor Kesehatan Pelabuhan
dimana jamaah haji Embarkasi Batam berasal.
3. Pelayanan Kesehatan Poliklinik
Pada Tahun 2018, total kunjungan Poliklinik KKP adalah sebanyak
14.512 orang, yang terdiri dari karyawan pelabuhan/bandara sebanyak 1.374
orang, ABK-crew-penumpang sebanyak 9.867 orang dan yang lainnya
sebanyak 3.271 orang, seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Grafil 3.32 Data Kunjungan Poliklinik KKP Tahun 2018
1.374 9.867
3.271
KUNJUNGAN POLIKLINIK KKP
KARYAWAN PELABUHAN/BANDARA ABK/CREW/PENUMPANG LAINNYA
73
Dari total kunjungan ke poliklinik tersebut di atas, menurut jenis
penyakitnya ada 372 kunjungan penyakit menular, dan 5.451 kunjungan
penyakit tidak menular. Kunjungan penyakit tidak menular terbanyak adalah
ISPA sebanyak 318. Sementara itu, untuk penyakit tidak menular, terdeteksi
154 orang terdiagnosa hipertensi, 6 orang penyakit jantung, dan 53 orang
kecelakaan, dan sisanya adalah kunjungan lain-lain seperti kunjungan klinik
dalam rangka penerbitan Surat Keterangan Berbadan Sehat dan kunjungan
klinik untuk Vaksinasi Internasional.
4. Pelayanan Kesehatan Pemeriksaan Kesehatan (SKS)
Kegiatan penerbitan Surat Keterangan Berbadan Sehat dilakukan di
Klinik dan di wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Selama Tahun 2018, terdapat
4.887 kegiatan pembuatan Surat Keterangan Berbadan Sehat, yang pada
umumnya digunakan untuk pengujian kesehatan kru pesawat, dan
memperpanjang masa berlaku buku pelaut. Untuk distribusi perbulannya
dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Grafik 3.33 Data Penerbitan Surat Keterangan Berbadan Sehat Tahun 2018
5. Pelayanan Laboratorium Klinik Dasar
Kegiatan Pemeriksaan laboratorium dasar meliputi pemeriksaan darah,
urine, sputum, dan Rectal swab. Karena keterbatasan sumber daya manusia
dan peralatan, sampai dengan saat ini belum dilakukan kegiatan
pemeriksaan laboratorium klinik dasar tersebut. Namun demikian, pada saat
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Embarkasi Haji dilaksanakan pemeriksaan
urine pada Unit Pemeriksaan WUS dan Pemeriksaan Rectal Swab pada
Penjamah Makanan.
0
200
400
600
800
1000 954
707763 730
678 691
233
064 25 35 7
SURAT KETERANGAN BERBADAN SEHAT
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
74
6. Penanggulangan Gawat Darurat Medis
Kegiatan penanggulangan gawat darurat medis dilakukan apabila ada
keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktu-waktu/kapan saja, terjadi
dimana saja, dan dapat menyangkut siapa saja sebagai akibat dari suatu
kecelakaan, suatu proses medik atau perjalanan suatu penyakit.
Selama Tahun 2018, ada dua kasus penanggulangan gawat darurat
medis yang terjadi di pelabuhan wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Kejadian
pertama di Pelabuhan Batu Ampar pada tanggal 13 Februari 2018 dimana
satu orang penumpang mengalami kecelakaan kerja (trauma capitis berat)
dan dirujuk ke RS Budi Kemuliaan Batam serta pada tanggal 10 April 2018 di
Pelabuhan Ferry Telaga Punggur di mana kapten KM. Marina mengalami
sesak nafas saat kapal sedang dalam perjalanan dari Tanjungpinang menuju
Batam. Setelah dilakukan pertolongan pertama dengan pemberian oksigen
dan nebulizer pasien dirujuk ke RS. Soedarsono Darmosoewito Kabil.
7. Pelayanan Imunisasi Dan Vaksinasi
Kegiatan pemberian vaksinasi diberikan hanya di Klinik Kantor Induk
KKP Kelas I Batam di Jalan Kuda Laut, Batu Ampar. Selama Tahun 2018
telah dilakukan vaksinasi terhadap 4.233 orang terdiri atas 3.998 orang
divaksinasi Meningitis Meningokokus, dan 235 orang divaksinasi Yellow
Fever. Sedangkan total penerbitan buku ICV adalah sebanyak 4.121 buku.
Sebanyak 3.859 penerbitan buku ICV untuk vaksinasi meningitis, 225 buku
adalah untuk vaksinasi yellow fever, dan 37 legalisasi vaksin.
Grafik 3.34 Distribusi Pemberian Vaksinasi Tahun 2018
469416
325
424
175
1959
174 187
546593 611
18 37 16 40 20 25 28 16 0 0 035
0
100
200
300
400
500
600
700
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
DISTRIBUSI PEMBERIAN VAKSINASI KKP KELAS I BATAM 2017
Meningitis Yellow Fever
75
Pemberian vaskinasi yang dilakukan KKP Kelas I Batam Tahun 2018
berdasarkan grafik di atas paling tinggi terjadi pada Desember sebanyak 646
dan paling rendah terjadi pada Juni sebanyak 44 pemberian vaksinasi.
Rendahnya pemberian vaksinasi pada Bulan Juni disebabkan pada Bulan Juli
merupakan awal pelaksanaan ibadah Haji Tahun 1438 H sehingga
permintaan vaksinasi jamaah umroh menurun.
Grafik 3.35 Distribusi Pemberian Vaksinasi Dengan Buku ICV Tahun 2018
Pemberian vaksinasi dengan buku ICV yang dilakukan KKP Kelas I
Batam Tahun 2018 untuk jenis vaksin meningitis paling banyak terjadi pada
Bulan Desember sebanyak 628 pemberian.
Grafik 3.36 Distribusi Pemberian Vaksinasi Tanpa Buku ICV Tahun 2018
444399
307
405
169
1858
166 185
537578 593
17 37 15 40 17 25 25 14 0 0 035
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
DISTRIBUSI PEMBERIAN VAKSINASI DENGAN BUKU ICV KKP KELAS I BATAM 2017
MENINGITIS YELLOW FEVER
25
17 18 19
6
1 1
8
2
9
15
18
1 0 1 0
3
0
3 20 0 0 0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
DISTRIBUSI PEMBERIAN VAKSINASI TANPA BUKU ICVKKP KELAS I BATAM 2017
MENINGITIS YELLOW FEVER
76
Pemberian vaksinasi tanpa buku ICV yang dilakukan KKP Kelas I Batam
paling banyak terjadi pada bulan Januari sebanyak 26 pemberian.
Grafik 3.37 Distribusi Penerbitan ICV Legalisasi Vaksin Tahun 2018
Penerbitan ICV legalisasi vaksin yang dilakukan KKP Kelas I Batam,
paling banyak terjadi pada Bulan September sebanyak 9 penerbitan ICV.
8. SIMOS
Sepanjang Tahun 2018 kegiatan pemberian Surat Izin Angkut Orang
Sakit/Surat Laik Terbang, secara total ada 2.413 kegiatan.Distribusi
perbulannya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 3.38 Distribusi Pemberian Izin Angkut Orang Sakit Tahun 2018
0
2
4
6
8
10
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
3
6
1
4
3
12
3
9
1 1
3
DISTRIBUSI PENERBITAN ICV LEGALISASI VAKSINKKP KELAS I BATAM 2017
0 50 100 150 200 250 300
JAN
MAR
MEI
JUL
SEP
NOV
197
194
264
299
115
233
182
151
214
230
160
174
DISTRIBUSI PEMBERIAN IJIN ANGKUT ORANG SAKITKKP KELAS I BATAM 2017
77
9. SIMJ
Kegiatan penerbitan Surat Izin Angkut Jenazah/Abu Jenazah/Kerangka
selama Tahun 2018 adalah sebanyak 679 lembar, dengan perincian 648
lembar ke dalam negeri dan 31 lembar ke luar negeri. Kesemuanya
diterbitkan di Kantor Induk KKP Kelas I Batam.
Grafik 3.39 Distribusi Pemberian Izin Angkut Jenazah Tahun 2018
10. Ambulans di Luar Tindakan Karantina
Kegiatan Pemakaian Ambulans di Luar Tindakan Karantina selama Tahun
2018 adalah sebanyak 4 kali.
Grafik 3.40 Distribusi Pemakaian Ambulans Diluar Tindakan Tahun 2018
48
5652
45
6054
66
5255 55 53 52
6
1
6
4
0
1 1
3
1 1
2
5
0
10
20
30
40
50
60
70
0
1
2
3
4
5
6
7
DISTRIBUSI PENERBITAN SURAT IZIN ANGKUT JENAZAHKKP KELAS I BATAM 2017
KE DALAM NEGERI KE LUAR NEGERI
0
1
2
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
2
1
0 0 0
1
0 0 0 0 0 0
DISTRIBUSI PEMAKAIAN AMBULANS DILUAR TINDAKAN KARANTINA KKP KELAS I BATAM 2017
78
Pemakaian ambulans diluar tindakan karantina KKP Kelas I Batam
paling sering digunakan pada bulan Juni dengan jumlah 12 kali pemakaian.
11. Penerbitan Sertifikat P3K Kapal
Kegiatan pengawasan obat-obatan dan alat kesehatan kapal/pesawat
dilakukan terhadap kapal yang melakukan pembuatan sertifikat SSCEC
maupun SSCC.Namun demikian ada kalanya agen kapal atau nahkoda
meminta pemeriksaan tersendiri.Pemeriksaan dan pengawasan obat-
obatan dan alat kesehatan kapal yang dilakukan oleh petugas KKP Kelas I
Batam digunakan sebagai dasar untuk mengeluarkan Sertifikat
Pengawasan Obat-obatan dan Alat Kesehatan Kapal, yang berlaku selama
6 (enam) bulan sejak tanggal dikeluarkannya sertifikat.
Total Kegiatan Pengawasan obat-obatan dan alat kesehatan di
kapal/pesawat pada Tahun 2018 adalah sebanyak 1.820 pemeriksaan
kapal.Sampai dengan saat ini belum dilakukan pemeriksaan obat dan
peralatan P3K di pesawat. Distribusi kegiatan perbulan adalah seperti yang
tertera pada tabel berikut:
Grafik 3.41 Data Penerbitan Sertifikat P3K Kapal Tahun 2018
Sedangkan apabila ditinjau dari distibusi per-Wilker, Wilayah Kerja
Sagulung-Tanjung Uncang melakukan kegiatan pengawasan obat-obatan
dan alat kesehatan kapal paling sering yaitu sebanyak 709 kegiatan.Hal
ini dikarenakan luasnya wilayah laut dan banyaknya galangan kapal di
wilker tersebut. Wilker berikutnya yang sering melakukan kegiatan ini
yaitu Wilayah Kerja Kabil-Telaga Punggur sebanyak 320 kegiatan dan
Wilayah Kerja Batu Ampar sebanyak 289 kegiatan.
0
50
100
150
200
250
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
145154
173
119
162 159
132
155
128
158
132
203
PENERBITAN SERTIFIKAT P3K KAPAL TAHUN 2017
79
Grafik 3.42 Data Penerbitan Sertifikat P3K Kapal Per Wilayah Kerja Tahun
2018
12. Sosialisasi Gangguan Indera dan Fungsional di Bandara dan Pelabuhan
Kegiatan Sosialisasi Gangguan Indera dan Fungsional KKP Kelas I
Batam dilaksanakan pada hari Senin tanggal 13 Februari 2018 di Ruang
Ramin Novotel Hotel, Batam. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
mensosialisasikan faktor-faktor penyebab gangguan indera dan fungsional
bagi pekerja di Bandara dan Pelabuhan sehingga penyakit akibat gangguan
indera dan fungsional dapat dicegah.Peserta berjumlah 60 orang yang
berasal dari lintas sektor seperti pengelola pelabuhan, pengelola Bandara
Hang Nadim, Kantor Pelabuhan Laut, Bandara Hang Nadim, Perusahaan-
perusahaan di Bandara Hang Nadim, bagian Ground Handling Bandara
Hang Nadim, serta PT. Persero Batam. Narasumber kegiatan adalah Kepala
Seksi Gangguan Fungsional, Subdit Gangguan Indera dan Fungsional, dr.
Esti Widiastuti M, M.Sc.PH (Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Gangguan Indera dan Fungsional), Kepala KKP
Kelas I Batam, dr. Anas Ma’ruf, MKM (Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Gangguan Indera dan Fungsional), dan Kepala
Seksi Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan KKP Kelas I Batam dr. Agung
Sundaru DH, MKK. (Kesehatan Kerja di Perkantoran).
2892164
23
320
2870709
9094 112
PENERBITAN SERTIFIKAT P3K KAPAL PER WILAYAH KERJAKKP KELAS I BATAM TAHUN 2017
BATU AMPAR
HARBOUR BAY
BATAM CENTER
NONGSA TERMINAL BAHARI
KABIL- TELAGA PUNGGUR
SEMBLOG
TELUK SENIMBA
TANJUNG UNCANG/SAGULUNG
SEKUPANG DOMESTIK
SEKUPANG INTERNATIONAL
PULAU SAMBU
80
13. Sosialisasi Gerakan Masyarakat dalam Pengendalian Tembakau:
Skrinning dan Konseling UBM di Pelabuhan/Bandara
Kegiatan Sosialisasi Gerakan Masyarakat dalam Pengendalian
Tembakau: Skrinning dan Konseling UBM di Pelabuhan/Bandara KKP Kelas
I Batam dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 Februari 2018 di Hotel
Harmoni One, Batam Centre. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
mensosialisasikan penyakit akibat merokok dan pemberlakukan Perda
Kawasan Tanpa Rokok di Kota Batam.Peserta berjumlah 73 orang yang
berasal dari lintas sektor seperti Bea Cukai Batam, Imigrasi Batam, Balai
Karantina Pertanian Kelas I Batam, Polresta Barelang, Polsek Batu Ampar,
Polairud Batam, BTKL PP Kelas I Batam, Dinas Kesehatan Kota Batam,
Kantor Pelabuhan Batam, RSUD Embung Fatimah, RS St Elisabeth Batam,
Puskesmas Kabil, Puskesmas Sambau, Puskesmas Tanjung Sengkuang,
Puskesmas Lubuk Baja, Puskesmas Baloi Permai, Puskesmas Sekupang,
Pengelola Bandara Hang Nadim, Pengelola Pelabuhan Sekupang
Internasional, Batam Center, Perusahaan-perusahaan Kapal Ferry di
Pelabuhan dan pegawai KKP Kelas I Batam. Beberapa Instansi juga
menghadiri kegiatan ini seperti Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Riau dan Kepala BTKL PP Kelas I Batam.
Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. H. Mohamad Subuh, MPPM. Dan
menghadirkan 3 orang narasumber yaitu Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Batam, dr. Ciska Irma T, M.Kes.
(Implementasi Perda Kota Batam Nomor 1 Tahun 2016 tentang Kawasan
Tanpa Rokok), Kasubdit Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi
Direktorat P2PTM, dr. Theresia Sandra Diah Ratih, MHA. (Kebijakan
Pengendalian PTM dan Pengendalian Konsumsi Tembakau), serta Kepala
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, dr. Anas Ma,ruf, MKM.
(Penyakit-Penyakit yang Disebabkan oleh Tembakau/Rokok).
14. Penyertaan Petugas dalam rangka Pelatihan Pelayanan Kesehatan
Terbatas
Pada Tahun 2018 KKP Kelas I Batam khususnya Bidang Upaya
Kesehatan dan Lintas Wilayah mengirimkan 5 orang pegawai Bidang Upaya
Kesehatan dan Lintas Wilayah dalam berbagai pelatihan sebagai berikut:
81
a. Pelatihan Flight Nursesebanyak tiga orang pegawai yang dilaksanakan di
Lakespra Saryanto, Jakarta. Biaya pelatihan bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Batam Tahun 2018. Pelatihan dilaksanakan selama 3 bulan yritu
pada tanggal 22 Februari sampai dengan 24 Mei 2018.
b. Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) sebanyak 1 orang
pegawai dengan biaya bersumber DIPA KKP Kelas I Batam Tahun 2018.
Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober sampai dengan 4
November 2018.
c. Pelatihan Flight Surgeon di Lakespra Saryanto, Jakarta sebanyak satu
orang pegawai staf Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah. Biaya
kegiatan dibebankan pada Anggaran Direktorat Surveilans dan Karantina
Kesehatan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan. Kegiatan dilaksanakan
pada tanggal 6 Agustus sampai dengan 7 Desember 2018.
15. Kegiatan Konseling dan Tes HIV pada Laki-laki Berisiko Tinggi (LBT) di
Pelabuhan
KKP Kelas I Batam sebagai bagian dari Pokja (Kelompok Kerja) HIV di
Pelabuhan Batam melakukan kegiatan konseling dan tes HIV pada Laki-laki
Berisiko Tinggi (LBT) di pelabuhan wilayah kerja KKP Kelas I Batam.
Kegiatan dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Riau, Dinas Kesehatan Kota Batam, serta Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dengan dana yang bersumber dari Global Fund.
Konseling dan tes HIV dilakukan di kantor induk dan wilayah kerja KKP
Kelas I Batam selama Tahun 2018 oleh Tim yang ditetapkan dengan SK
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam. Tim tersebut
beranggotakan dokter, perawat, analis kesehatan, serta petugas konselor
HIV.Sasaran kegiatan ini adalah Laki-laki kru/anak buah kapal, pekerja
pelabuhan (TKBM, porter, pengemudi taksi, dll), serta karyawan perusahaan
yang berlokasi di sekitar pelabuhan.Selama Tahun 2018, berhasil dilakukan
konseling dan tes HIV terhadap 2.639 orang LBT dengan hasil sebanyak 7
orang memberikan hasil reaktif. Kepada mereka yang memberikan hasil
reaktif akan dilakukan konseling ulang untuk kemudian dirujuk ke Rumah
Sakit.
Pelaksanaan kegiatan konseling dan tes HIV pada LBT ini tidak
selamanya bebas dari hambatan. Beberapa hambatan yang dihadapi oleh
Tim HIV KKP Kelas I Batam adalah minimnya waktu untuk mencapai target
82
yang begitu besar. Pemeriksaan pada kru/anak buah kapal yang sedang
berlabuh juga menjadi kendala tersendiri bagi Tim karena Tim diharuskan
membawa peralatan dan bahan ke tengah laut serta melakukan pengambilan
sampel darah di atas kapal yang bergoyang karena ombak.Hal ini
memerlukan kehati-hatian dan keahlian khusus petugas karena rawan terjadi
kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kesalahan teknis dalam pengambilan
sampel darah.Selain itu juga perlu disiapkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk
naik ke kapal yang sedang berlabuh.
Pencapaian kegiatan Konseling dan Tes HIV pada Laki-laki Berisiko Tinggi
(LBT) di Pelabuhan KKP Kelas I Batam Tahun 2018 disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 3.22
Data Konseling Dan Tes HIV
KKP Kelas I Batam Tahun 2018
NO
BULAN JUMLAH
DIPERIKSA
HASIL
NEGATIF POSITIF
1 Januari 429 427 2
2 Februari 216 215 1
3 Maret 400 400 -
4 April 460 458 2
5 Mei 380 379 1
6 Juni 158 158 -
7 Juli 152 152 -
8 Agustus - - -
9 September 40 38 2
10 Oktober 220 220 -
11 November - - -
12 Desember 184 183 1
JUMLAH 2,639 2,630 9
16. Kegiatan Posbindu PTM
Kegiatan Posbindu PTM dilakukan untuk melakukan deteksi dini faktor
risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan
hiperkolesterolemia. Selama Tahun 2018 telah dilakukan pemeriksaan PTM
di wilayah kerja Pelabuhan Sagulung, Pelabuhan Sembawang Logistik,
Pelabuhan Batu Ampar, Pelabuhan Sekupang Internasional, Pelabuhan
Batam Centre, Pelabuhan Harbour Bay, Pelabuhan Sekupang Domestik, dan
83
Bandara Hang Nadim. Jumlah peserta yang diperiksa berjumlah 886 orang
(567 orang Laki-laki dan 319 orang Perempuan).
Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan dilakukan untuk
menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT). Dari 886 orang yang diperiksa
diketahui 416 orang (46,95%) mengalami kelebihan Berat Badan (IMT > 25
kg/m2) dan 26 orang (2,93%) mengalami kekurangan Berat Badan (IMT <
18,5 kg/m2). Lingkar Perut melebihi normal dialami oleh 410 orang (46,28%)
dimana pada laki-laki lingkar perut normal < 90 cm dan perempuan < 80 cm.
Sebanyak 240 orang (27,09%) mengalami tekanan darah sistole melebihi
normal (>140 mmHg) dan 186 orang (20,99%) mengalami tekanan darah
diastole melebihi normal (>90 mmHg). Gula Darah Sewaktu melebihi angka
normal 200 mg/dl dialami sebanyak 50 orang (5,64%), dan 315 orang
(35,55%) mengalami hiperkolesterolemia dimana kadar kolesterol total > 200
mg/dl.
Melihat kondisi tersebut sebaiknya Gerakan Masyarakat untuk hidup
sehat dan semboyan CERDIK terus menerus disosialisasikan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian
penyakit tidak menular.
17. Pengelolaan Limbah Medis
Limbah medis merupakan salah satu faktor risiko dalam penularan
penyakit. Karena ketiadaan sarana pemusnahan limbah di KKP Kelas I
Batam, maka sejak Tahun 2016 KKP Kelas I Batam bekerja sama dengan
perusahaan pengelola limbah untuk memusnahkan limbah medis KKP Kelas I
Batam. Demikian juga pada Tahun 2018 ini pemusnahan limbah medis KKP
Kelas I Batam masih dilakukan dengan bekerja sama dengan perusahaan
pengelola limbah.