Radar Bali Bawallangdenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/05/Radar-Bali...Saat ini, Gigitan...

4
Sub Bagian Hukum dan Humas BPK Rf Perwakilan Radar Bali Edisi Hal z t,antS , V l,Ae) tot< : 7-4 Bali Bawallang Satu Ransel, Pengacara fut Center Bayar Denda ke Kejari DENPASAR - Setelah dua terpidana kasus korupsi Art Center Ketut Suastika dan Mantara Gandi dijebloskan ke penjara, Selasa kemarin (5/a) Pengacara Art Center Ketut Ngastawa terlihat di Kejari Denpasar. Dia membawa duit satu ransel yang jumlahnya Rp 150 juta. Uang ini ternyata untuk membayar denda dari masing-masing terpidana. Ngastawa me4gatakan bah- wa, pembayaran denda baru dilakukan. "Ini bawa uang satu ransel, ini untuk bayar denda ha..ha..ha," ungkapnya. Bah- kan sempat diperlihatkan dua bungkus uang pecahan Rp 100 ribu itu. dia mengatakan Rp 50 juta denda untuk Mantara Gandi, sedangkan Suastika Rp 100 juta. "Sehingga totalnya Rp 150 juta dalam satu ransel ini," ungkapnya. Dia mengatakan, pola pem- bayaran denda ini dulun- ya dengan menyerahkan ke bendahafa di Kejari. Namun mekanisme sudah berubah, Ngastawa yang juga bersama dengan )aksa Penuntut Umum (IPU) kasus ini Made Tangkas, akhirnya mesti menuhgu. "Polanya sekarang beda, uang denda mesti langsung masuk ke Bank nanti langsung ma- suk rekening kemana denda ini masuk," ujar Ngastawa mesti menunggu. Sedangkan untuk Pengem- balian kerugian Negara, Ngast- wa mengatakan sudah lama dibayar. Sehingga kewajiban dari terpidana sudah lengkaP, tinggal menjalani tahanan saia' Siperti halnYa berita -.sebel- umnya, dua terPidana sudah menjalani hukuman Peniara. SebelumnYa terdah"ra Suastika divonis 14 bulan atau I tahun 2 bulan dan Mantara Gandi divonis lebih rendah Yaitu 13 bulan atau I tahun 1 bulan. Dalam vonis hakim disam- paikan bahwa terdakwa terbukti bersalah, melanggar Pasal 3 aYat I jo pasal 18 Undang-Undang nombr 3 I tahun 1999 Yang telah dirubah dan ditambah dengan Undang-Undang nomor 20 ta- hun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi. Akhimya Hakim mem- vonis Suatika dengan hukuman I tahun 2 bulan, dengan denda Rp 100 juta subsider 2 bulan. Artinya jika tidak membaYar denda hukumannya bertamb ah 2 bulan. Hukuman ini lebih rendah darirunrutan jaksa, Yaitu I tahun 6 bularr atau 1,5 tahun. Sedangkan dendanya sama RP 100 juta, namun subsidernYa dalam tuntutan 6 bulan. Sedangkan untuk Mantara Gandi hakim memvonis I tahun 1 bulan atau 13 bulan' Densan denda RP 50 iuta t,rUsiaet I bulan. Jika tidak memUuYat denda bertambah I bulan hukumannYa' Vonis ini lebih rendah dari tuntutan iaksa, yaitu dituntut 1,5 tahun bun nP 50 juta subsider 3 tr.ttu.t.' otu ierdakwa sebel- umnya sudah mengembalikan kerugian negara. KaJus ini berawal dugaan korupsi Pengadaan lighting dan sound sYstem di Art Cen- ter. Dengan kerugian negara ho np 8"12.13s.34? atau (RP iiiz iu,u lebih). (art/han)

Transcript of Radar Bali Bawallangdenpasar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/05/Radar-Bali...Saat ini, Gigitan...

Sub Bagian Hukum dan Humas BPK Rf Perwakilan

Radar Bali

Edisi

Hal

z t,antS , V l,Ae) tot<: 7-4

Bali

BawallangSatu Ransel,

Pengacara futCenter BayarDenda ke Kejari

DENPASAR - Setelah duaterpidana kasus korupsi ArtCenter Ketut Suastika danMantara Gandi dijebloskan kepenjara, Selasa kemarin (5/a)Pengacara Art Center KetutNgastawa terlihat di KejariDenpasar. Dia membawa duitsatu ransel yang jumlahnyaRp 150 juta. Uang ini ternyatauntuk membayar denda darimasing-masing terpidana.

Ngastawa me4gatakan bah-wa, pembayaran denda barudilakukan. "Ini bawa uang saturansel, ini untuk bayar dendaha..ha..ha," ungkapnya. Bah-kan sempat diperlihatkan dua

bungkus uang pecahan Rp 100ribu itu. dia mengatakan Rp50 juta denda untuk MantaraGandi, sedangkan Suastika Rp100 juta. "Sehingga totalnyaRp 150 juta dalam satu ranselini," ungkapnya.

Dia mengatakan, pola pem-bayaran denda ini dulun-ya dengan menyerahkan kebendahafa di Kejari. Namunmekanisme sudah berubah,Ngastawa yang juga bersamadengan )aksa Penuntut Umum(IPU) kasus ini Made Tangkas,akhirnya mesti menuhgu."Polanya sekarang beda, uangdenda mesti langsung masukke Bank nanti langsung ma-suk rekening kemana dendaini masuk," ujar Ngastawamesti menunggu.

Sedangkan untuk Pengem-balian kerugian Negara, Ngast-

wa mengatakan sudah lamadibayar. Sehingga kewajibandari terpidana sudah lengkaP,tinggal menjalani tahanan saia'

Siperti halnYa berita -.sebel-

umnya, dua terPidana sudahmenjalani hukuman Peniara.SebelumnYa terdah"ra Suastikadivonis 14 bulan atau I tahun2 bulan dan Mantara Gandidivonis lebih rendah Yaitu 13

bulan atau I tahun 1 bulan.Dalam vonis hakim disam-

paikan bahwa terdakwa terbuktibersalah, melanggar Pasal 3 aYat

I jo pasal 18 Undang-Undangnombr 3 I tahun 1999 Yang telah

dirubah dan ditambah denganUndang-Undang nomor 20 ta-hun 2001 tentang Tindak PidanaKorupsi. Akhimya Hakim mem-vonis Suatika dengan hukumanI tahun 2 bulan, dengan dendaRp 100 juta subsider 2 bulan.Artinya jika tidak membaYardenda hukumannya bertamb ah2 bulan. Hukuman ini lebihrendah darirunrutan jaksa, YaituI tahun 6 bularr atau 1,5 tahun.Sedangkan dendanya sama RP

100 juta, namun subsidernYadalam tuntutan 6 bulan.

Sedangkan untuk MantaraGandi hakim memvonis I

tahun 1 bulan atau 13 bulan'Densan denda RP 50 iutat,rUsiaet I bulan. Jika tidakmemUuYat denda bertambahI bulan hukumannYa' Vonis

ini lebih rendah dari tuntutaniaksa, yaitu dituntut 1,5 tahunbun nP 50 juta subsider 3

tr.ttu.t.' otu ierdakwa sebel-

umnya sudah mengembalikankerugian negara.

KaJus ini berawal dugaankorupsi Pengadaan lightingdan sound sYstem di Art Cen-

ter. Dengan kerugian negara

ho np 8"12.13s.34? atau (RP

iiiz iu,u lebih). (art/han)

Sub Bagian

Radar

Hukum dan Humas BPK Rf Perwakilan Provinsi Bali

Ball

GigitanTinggi,\ARHabis

Habisnya VAR di BadungPemkab Badung sendiri menyiapkan anggaran pengadaanVAR pada APBD tahun 2015 sebesar Rp 3,5 miliar.

Rencananya VAR terealisasi Januari 2015, sehinggapersediaan VAR di Kabupaten Badung tidak sampai habis.Tapi, VAR per S.tanuari ZO1S rn"sut Oala mr

"-k"t"loS,sedangkan penyedia VAR Bali belum siap mengadakane-katalog. Sehingga stok VAR bisa habis.

Saat ini, Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Badungmasih tingOi yaitu 710 orang per bulan.

Jika ada kasus GHPR di Kabupaten Badung yang dalang keRSUD atau Puskesmas akan dirujuk ke RSUP Sanglah.

MANGUPURA - Kabar tidak sedap bagi dunia kesehatandi kabupaten Badung..sebagai kabupatln terkaya di Bali,Badung kehabisan stok_vaksin anti rabies (VAR). (osongnyaVAR di Badung, ini bukan perrama kali. Hal ini membuatgerah Komisi fV DPRD Badung. Sebab, stok VAR habis saatkasus gigitan anjing di Gumi Keris sedang meningkat.

Komisi tV DPRD Badung yang membidangi kesehatan punmemperingatkan Dinas Kesehatan (Diskes)agar secepainyamenyediakan stokVARke seluruh puskesmas danRSUD Ba_durg. Pringatan VAR habis ini dilontarkan Ketua Komisi I\{I Nyoman Sutrisno didampingi anggota IB Sunartha. KomisiIVmengaku heran karena kekosongan stokVAR hanya terjadidi Badung. Di sejumlah rumah safut dan puskesmis di iuarBadung menurut Komisi IV masih ada s

) Baca Gigitari... Hal 3t

Edisi

Hal

: Lamis I ttuj zpts:L

Sub Bagian Hukum dan Humas BPK Rf Perwakilan

Hadar Bnli

DuitAda,MasalahdiPengamprahan

r GIGITAil...Sambungan dari hal 21

digigit anjing rabies gimana?Kanbahayal'imbuhnya.Sebagai komisi yang mem-

bidangi kesen-htan, pihakn-ya me-warnlng pemerintahagar cepat tanggap denganmasalah-masalah seperti ini.Kebutuhan obat menu(ut diaadalah hal utama di sampingpelayanan. Pihaknya sangattidak ingin saat APBD Badungmencapai Rp 3 triliunan lebih,justru masyarakatnya matikarena pemerintah tidak mam-pu menyediakan obat-obatan."Kami mendesak kebutuhanobat-obatan dan VAR harussegera terpenuhi. Dan semuapuskesmas dan rumah sakitdi Badung harus punya VAR,"

tegas politisi Demokrat itu.Sementara iru, Kepala Diskes

Badung dr. I Gede Putra Sutejatak menampik stokVAR sedangkosong. Pejabat yang memilikigaya bicara blak-blakan, inimengungkapkan, habisnya VARbukan disebabkan tidak adanyaanggaran. Melainkan akibatterjadinya permasalahan dalamteknis pengamprahan. PemkabBadung sendiri menyiapkananggaran pengadaan VAR padaAPBD tahun 2015 sebesar Rp3,5 miliar. Mentuut Suteja, ren-cananya VAR akan terealisasibulan Januari 2015, sehingga

. persediaan VAR di KabupatenBadung tidak sampai habis.Tapi, VAR per 5 Ianuari 2015

masuk dalam sistem e-kata-log, sedangkan penyedia VARBali belum siap mengadakane-katalog. Sehingga stok VARbisa habis.

S','teja juga mengakui Gig-itan Hpwan Penrtlar Rabies(GHPR) di Badung masih ting-gi vaitu 710 orang per bulan.O ' karena itu, jika ada kasus/.. "R di Kabupaten Badungy1r,g datang ke RSUD atauPuskesmas akan dirujuk keRSUP Sanglah. "Yang pastikalau ada yang tergigit anjing,kita akan rujuk ke RSUP San-glah. Tidak ada alasan bagikami menunda pelayanan.Kami tetap akan maksimal,"ujar Suteja- (san/yes)

Mereka pun menyayangkanstok obat sampai kosong justruterjadi di Badungyang menjadikabupaten paling kaya di Bali.

"Kami sayangkan, kok stokVAR dibiarkan sampai habis.Masyarakat yang jadi korbangigitan anjing kan sangat Perluitu," ujar I Nyoman Sutrisnokemarin (6/5).

Akibat habisnya stokVAR inimasyarakat yang membutuh-kan obat serba kesulitan. Danbukan tidak mungkin nyawamereka terancam, kalau anjingyang mengigit mereka terjan-gkit rabies. "Kalau ada yang

L

Edisi

Hal

t lLantS ,7 ttVj ??(fi2-

Sub Bagian Hukum dan Humas BPK Rf Perwakilan Provinsi Bali

Radar Bali

Edisi

Hal

: (an;s , V nai zolttz)

PHDIBadung\T^^l-,, nicatUt^r5(tJr.tl l)Dalam Kasus TirtaYatra keJndia

DENPASAR - Kasus tirta yatrakelndia,yang dilakukan oleh "PHDI" bentukanBadung ditindaklanjuti serius oleh pHDI(Parisada Hindu Dharma Indonesia) re-smi. Pengurus PHDI Badung diundangkePHDI Bali untuk diminta penjelasan atauklarifikasinya, atas dugaan k4sus korupsi

Siap Berikan Data-data ke Kejari,r PHD|...

' Sambungan dari hal 21

"Silakan dikonfirmasi ke MadeRaka Suama ngftj' ujar NgurahSudiana dengan santun.Made Raka Suarna ketika'

dikonfirmasi menibenarkanada tindaklnjut terkait denganmasalah tirta yatra ke India."Kami menindaklanj uti, ketikapolemik muncul menyebut- nyebut nama PHDI. Kamimengundang pihak PHDI Ba-dung, untuk kami minta klari-fikasi dan konfumasi atas pole-mik inii' ungkap Raka Suarna.

Dia mengatakan, ketika namaPHDI yang disebut - sebutmenggunaka n darta tir ta yatradari APBD Badung tentu pihakPHDI Bali mesti mengetahui.Karena dipastikan PHDI diBadung ada satu. Yang datangdari pihak PHDI Badung ada-lah Plt Ketua Wayan Sukayasadidampingi oleh Sekreiaris.Memang saat ini dalam kondisiPlt, karena Ketua PHDI BadungMade Mulya meninggal dunia."Kami tanyakan, kenapa dise.but - sebut PHDI menerimadana dan ada tirta yatra keIndiai' ungkap Raka Suarna.Akhirnya dijelaskan, bahwa

sama sekali PHDI Badungtidak ada menerima dana.Termasuk tidak melakukantirtayatra ke India. Kemudiandijelaskan, bahwa ada yangmencatut nama PHDI untukmendapatka n anggar an t ir tayatra ke India. 'hrtinya su-dah dipastikan, lembaga yangmenggunakan dana APBD itubukan PHDI. Itu mencatut

dana tirta yatra ke India, yang nilainyahampir Rp I miliar.

Ketua PHDI Bali Gusti Ngurah Sudi-ana ketika dikonfirmasi membenarkan,pihaknya sudah menyikapi denganmelakukan rapat. "Namun saat rapatitu, saya ada agenda yang tidak bisa sayatinggalkan. Rapat akhirnya dipimpin olehWakil Ketua Bidang Hukum PHDI Bali,Made Raka Suarnai' ungkap Sudiana saatdikonfirmasi kemarins

) Baca PHDI... Hal31

nama PI{DL Bukan juga PHDIyang linier, artinya mengacuke pengurus pusat, pengurusdaerah Bali dan Badung. Yanglinier PHDI yang saat ini dip-impin oleh Plt Ketua WayanSukayasai' ungkapnya.

Dengan kondisi ini, pihaknyamengatakan karena ada pihakyang mencatut menyebut diriPHDI, pihaknya mempersi-lakan penegak hukum untukmemproses. "Silakan pihakyangmencatut itu mempertanggu-ngj awabkan perbuatannya.Dan silakan Kejari Denpasarmengusut secara tuntas, adanyalembaga yang mencatut namaPHDI untuk menjalankan an-ggaran. Kami memastikan itubukan PHDIj' ungkapnya.

Ada rencana untr,rk menemuipihak Kejari Denpasar? RakaSuama mengatakan akan men-yampaikan hasil pertemuan inike pihak Ketua PHDI. Nantinyabaru akan ada langkah - langkahselanjutnya. "Pertemuan inisudah berlangsung sekitar satuminggu. Kami akan buatkanresumenya, dan serahkan keKetua. Langkah - langkah apaselanjutnya kami tunggu tinda-kla4jut selanjutnyai' jawabnya.

"Namun kami sudah siapkandata - data, SK - SK terkait posi-si PHDI dan terkaitkepenguru-san PHDI yang sah. Kebetulanakan Loka Sabha PHDI Ba-dung, nanti akan dirumuskanjuga masalah inii' ungkapnya.

Sedangkan Ketua SabhaWalakaPHDIPusat Putu Wrata Dwiko-ra mengatakan, akan berkoor-dinasi juga dengan PHDI Bali.Terutama soal rencana untuk

menemui Kejari Denpasar, un-tukmemberikan dukrmgan moraldan siap rnemberikan data - dataterkait legalitas PHDI. "Kamimemang ada rencana sepertiitu, nanti kami koordinasikandului' ungkapnya.

Seperti halnya berita sebel-umnya, Kasus dugaan korupsitirta yatra ke Gunung Salakdi Inspektorat dan ke Indiadi Dinas Kebudayaan .Ba-dung sedang didalami KejariDenpasar. Namun BupatiBadung AA Gde Agung yangmenyatakan tidak memper-masalahkan PHDI ilegal danlegal, namun dilihat man-faatnya. Kondisi ini dianggapngawur oleh pihak PHDI.Bahkan dipastikan ungkapanitu menyesatkan, karena seo-rang bupati tidak menghargaiasas legalitas. Itu sama artin-ya juga setuju kalau nantinyaada Bupati Badung ilegal,namun lebih bermanfaatdengan Bupati yang sah.

Sedangkan Kasi Intel Ke-jari Denpasar Syahrir Sagirmenjelaskan setelah menyitabeberapa data di Badung,saat ini timnya fokus untukmempelajari data - data terse-but. Yaitu Q,ata tirta yatra.Sebelumnya empat pejabat Ba-dung sudah diperiksa. Merekaadalah Kadis Kebudayaan IBAnom Basma, Kepala Inspek-torat Ni Luh Suryanti, KabagHukum Komang Budi Argawadan Kabag Keuangan I(etutGede Suyasa. Atas kondisiini pihak Badung melemparbahwa dana itu hibah ke PHDIpimpinan Sukada. (artlyes)