puisi

2
Rembulan tengelam Berganti mentari bersinar Hari baru telah datang menjemput Secerah mentari,semanis embun pagi ,kusambut Kulangkahkan kaki kesekolah Sebuah angkasa luas Dimana jiwa mengepak bebas Hati lepas menembus batas Bawalah imajinasi terbang Bawalah angan melayang Untuk terus bermimpi layaklah sang pemimpi Jajaran pohon menyambut kedatanganku Dingin terasa dikalau hujan tak pernah lelah menentes Sejuk dihati dikala panas begitu menyengat Bel masuk pun berbunyi Saatnya berkumpul untuk membuat barisan yang rapi uasakan asa untuk menikmati setiap prosesi Hormatkan setiap jengkal jari kepada sang saka merah putih Dengarkan setiap amanat yang terucap walau membosanakan Beginilah kami diajarakan kedisplian  !alau hasiln ya kadang ta k sesuai harapan "asih banyak# kumpulan anak yang datang $elalu pagi hingga tak bisa masuk kelas karena pelajaran telah dimulai "asih banyak# para siswa yang duduk didepan kelas menanti sang pemberi ilmu datang mengajar "asih banyak# sekelompok anak menikmati jam%jam pelajaran dengan semangkok soto,segelas es teh dan sebuah tempe goreng dikantin samping sekolah  begitulah cor etan memor y ketika sraga m putih abu%abu masih melekat di badan kini ketika Sepi melangkah dalam kelam menyeruak dalam pekatnya udara pagi lari menyongsong helaian kabut yang tersembuny i di pucuk%pucuk mimpi semua telah berlalu tak ada lagi langkah kaki itu tak ada lagi kedisiplinan itu tak ada lagi kata%kata bijak mu yang selalu membuatku terinpirasi tak ada lagi kebaikan dan ketulusanmu yang rela  berbagi ilmu tak ada lagi senyum dan canda sahabat tercinta tak ada lagi kebersamaan kita untuk berjuang meraih mimpi tak ada lagi kisah cinta yang kadang menyakitkan tinggal sepi yang merasuki kita bersama lembaran kenangan cerita masa lalu namun# ijinkan aku sejenak kembali kumpulkan kepingan memori masa lalu yang sempat terserak ijinkan aku merengkuhmu sesaat  bernostal gia mengena ng saat saat it u mari kita satukan jari jemari jalin tali silahturohmi  berkumpul da n bertemu sa pa tanggal &' ( gustus ini  (rashi

description

top

Transcript of puisi

7/17/2019 puisi

http://slidepdf.com/reader/full/puisi-56908c668918e 1/1

embulan tengelam

erganti mentari bersinar

ari baru telah datang menjemput

ecerah mentari,semanis embun pagi ,kusambut

ulangkahkan kaki kesekolah

ebuah angkasa luas

imana jiwa mengepak bebas

ati lepas menembus batas

awalah imajinasi terbang

awalah angan melayang

ntuk terus bermimpi layaklah sang pemimpi

ajaran pohon menyambut kedatanganku

ingin terasa dikalau hujan tak pernah lelah

menentes

ejuk dihati dikala panas begitu menyengat

el masuk pun berbunyi

aatnya berkumpul untuk membuat barisan yang

api

uasakan asa untuk menikmati setiap prosesi

ormatkan setiap jengkal jari kepada sang saka

merah putih

engarkan setiap amanat yang terucap walau

membosanakan

eginilah kami diajarakan kedisplian

!alau hasilnya kadang tak sesuai harapan

"asih banyak#

umpulan anak yang datang $elalu pagi

ingga tak bisa masuk kelas karena pelajaran

elah dimulai

"asih banyak#

ara siswa yang duduk didepan kelas menanti

ang pemberi ilmu datang mengajar

"asih banyak#

ekelompok anak menikmati jam%jam pelajaranengan semangkok soto,segelas es teh dan

sebuah tempe goreng dikantin samping sekolah

 begitulah coretan memory ketika sragam putih

abu%abu masih melekat di badan

kini

ketika Sepi melangkah dalam kelam

menyeruak dalam pekatnya udara pagi

lari menyongsong helaian kabut yang

tersembunyi di pucuk%pucuk mimpi

semua telah berlalu

tak ada lagi langkah kaki itu

tak ada lagi kedisiplinan itu

tak ada lagi kata%kata bijak mu yang selalu

membuatku terinpirasi

tak ada lagi kebaikan dan ketulusanmu yang rela

 berbagi ilmu

tak ada lagi senyum dan canda sahabat tercinta

tak ada lagi kebersamaan kita untuk berjuang

meraih mimpi

tak ada lagi kisah cinta yang kadang menyakitkan

tinggal sepi yang merasuki kita bersama

lembaran kenangan cerita masa lalu

namun#

ijinkan aku sejenak kembalikumpulkan kepingan memori masa lalu yang

sempat terserak 

ijinkan aku merengkuhmu sesaat

 bernostalgia mengenang saat saat itu

mari kita satukan jari jemari jalin tali

silahturohmi

 berkumpul dan bertemu sapa tanggal &' (gustus

ini

 (rashi