ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

160
ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT DALAM MAJALAH HORISON EDISI JULI 2015 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X SEMESTER I SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh Yohanes Rizky Nugroho 091224003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

Page 1: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI

YANG TERDAPAT DALAM MAJALAH HORISON EDISI JULI 2015

DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA

DI SMA KELAS X SEMESTER I

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh

Yohanes Rizky Nugroho

091224003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

i

ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI

YANG TERDAPAT DALAM MAJALAH HORISON EDISI JULI 2015

DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA

DI SMA KELAS X SEMESTER I

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh

Yohanes Rizky Nugroho

091224003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”

- Thomas Alva Edison

“orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyianyiakan

waktu untuk menunggu inspirasi” (Ernest Newman)

“Tidak ada hasil yang menghianati prosesnya”

-Yohanes Rizky-

--

Dengan penuh kasih, kupersembahkan karya sederhana ini kepada Ayah, Ibu dan

adikku tercinta yang telah membuatku mengerti akan arti hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

vii

ABSTRAK

Nugroho, Yohanes Rizky. 2016. Analisis Citraan pada Puisi-puisi yang

Terdapat dalam Majalah Horison Edisi Juli 2015 dan Relevansinya

dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas X Semester I. Skripsi.

Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citraan apa saja yang

terdapat dalam puisi-puisi pada majalah Horison Edisi Juli 2015 dan relevansinya

terhadap pembelajaran sastra di SMA kelas X semester I. Jenis penelitian ini

adalah deskriptif. Langkah yang digunakan dalam analisis data yaitu : 1) peneliti

membuat kode pada setiap data yang dianalisis, 2) peneliti mencari dan

memberikan kode pada kata yang mengandng citraan dalam puisi. 3) peneliti

memasukan menjabarkan citraan apa yang terkandung dalam setiap kata yang

sudah diberikan kode pada setiap puisi. 4) peneliti mendeskripsikankan hasil

analisis data untuk menjawab masalah penelitian dan pemaknaan satuan data. 5)

peneliti mendeskripsikan relevansi hasil analisis citraan puisi terhadap

pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas X SMA semester I.

Peneliti menemukan dua temuan dalam penelitian ini. Yaitu citraan yang

terdapat dalam puisi-puisi pada majalah Horison edisi Juli 2015 dan relevansinya

terhadap pembelajaran puisi pada kelas X SMA semester I. Citraan yang

ditemukan dalam puisi adalah: citraan penglihatan sejumlah 37 buah, citraan

pendengaran sejumlah 8 buah, citraan penciuman sejumlah 1 buah, citraan

perabaan sejumlah 3 buah, citraan gerak sejumlah 41 buah, citraan perasaan

sejumlah 17 buah, dan citraan pencecapan sejumlah 3 buah. Implementasi dari

penelitian ini adalah disusunnya produk silabus dan RPP apresisasi sastra di SMA

kelas X semester I dalam Standar Kompetensi (SK) mendengarkan, memahami

puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak langsung dan Kompetensi Dasar

(KD) Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk puisi yang disampaikan secara

langsung ataupun melalui rekaman.

Berdasarkan hasil temuan di atas, peneliti memberikan saran bagi guru

bahasa Indonesia dan peneliti lain. Guru diharapkan dapat menggunakan hasil

penelitian ini sebagai contoh analisis terhadap unsur puisi terutama pada diksi dan

citraan. Bagi peneliti lain diharapkan dapat meneruskan penelitian ini dengan

meneliti unsur lain atau mencari sumber data lainnya agar penelitian dapat lebih

lengkap.

Kata kunci: Puisi, Citraan Puisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

viii

ABSTRACT

Nugroho, Yohanes Rizky. 2016. Analysis of Poetry-poetry at The Images that

are in HORISON Magazine July 2015 Issue and its Relevance in

Learning Literature in High School Class X Semester I. Thesis.

Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD

This study purpose is to describe any images contained in the poems in the

magazine Horison July 2015 edition and its relevance to learning literature in high

school class X semesters I. This research is a kind of descriptive research. There

were steps used in the data analysis : 1) researchers made the code on each data

analyzed, 2) researchers are looking for and provide the code word contain

imagery in poetry. 3) researchers describe what images is contained in every word

that has been given the code for each poem. 4) researchersdescribe data analysis

to answer the research problem and the meaning of the data unit. 5) researchers

describe the relevance of the results of the analysis of the imagery of poetry

towards learning to write poetry in the first semester X grade ofsenior high school.

Researchers found two detections in this study. The imagery contained in

the poems at Horison magazine July 2015 issue and its relevance to learning

poetry in class X senior high school on the first semester. The images were found

in the poem are: the vision images 37 pieces, 8 pieces a number of auditory

imagery, olfactory imagery 1, palpability imagery 3 pieces, motion imagery 41

pieces, feelings imagery 17 pieces, and foretaste feelings 3 pieces. I

mplementation of this research is the formulation of products syllabus and RPP

appreciation of literature the first semester X grade ofsenior high school.

StandardsCompetency listening, understand poetry delivered directly / indirectly

and Basic Competency. Identifying the elements of the poetic form submitted.

Based on the above findings, the researchers gave suggestions for

Indonesian teachers and other researchers. Teachers are expected to use the results

of this study as an example of an analysis of the elements of poetry, especially in

diction and imagery. For other researchers are expected to continue this research

by examining other elements or find other data sources so that research can be

more complete.

Keywords: Poetry, Images Poetry.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Analisis Citraan pada Puisi-puisi yang Terdapat dalam Majalah Horison Edisi

Juli 2015 dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMA Kelas X

Semester I. ini dengan baik. Sebagaimana disyaratkan dalam Kurikulum Program

Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, penyelesaian

skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

Kelancaran dan keberhasilan proses pelaksanaan dalam penyusunan

skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria, yang selalu

melimpahkan berkat, rahmat, serta penyertaan untuk peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia dan semua dosen penguji, atas semua saran dan

masukan yang berguna demi penyempurnaan skripsi ini.

4. Drs. J. Prapta Diharja,S.J., M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang dengan

penuh ketelitian telah mendampingi, memotivasi, dan memberikan berbagai

masukan yang sangat berharga bagi penulis. Mulai dari proses awal hingga

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. B. Rahmanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh

ketelitian telah mendampingi, memotivasi, dan memberikan berbagai masukan

yang sangat berharga bagi penulis. Mulai dari proses awal hingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Robertus Marsidiq sebagai karyawan sekretariat PBSI yang selalu sabar

memberikan pelayanan demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan kuliah

di PBSI sampai penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK .............................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................ vii

ABSTRACT ............................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viiii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 4

1.5 Batasan Istilah ...................................................................................................... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

xii

1.6 Sistematika Penyajian .......................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................. 7

2.1 Penelitian yang Relevan ....................................................................................... 7

2.2 Kajian Teori ......................................................................................................... 9

2.2.1 Pengertian Puisi ......................................................................................... 9

2.2.2 Struktur Puisi ............................................................................................. 10

2.2.2.1 Struktur Fisik Puisi ........................................................................... 10

2.2.2.2 Struktur Batin puisi ........................................................................... 12

2.2.3 Citraan dalam Puisi .................................................................................... 13

2.2.4 Pembelajaran Sastra di Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) ............. 16

2.2.4.1 Pengajaran Sastra .............................................................................. 20

2.2.4.2 Tujuan Pengajaran Sastra .................................................................. 17

2.2.4.3 Pemilihan Pengajaran Sastra ............................................................. 18

2.2.5 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). ....................................... 21

2.2.6 Silabus ........................................................................................................ 23

2.2.7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................... 29

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 35

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................................... 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

xiii

3.2 Sumber Data ......................................................................................................... 36

3.3 Instrumen Penelitian ............................................................................................ 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 37

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 40

4.1 Deskripsi Data ...................................................................................................... 40

4.2 Analisis Data ........................................................................................................ 40

4.3 Pembahasan Citraan Puisi-Puisi Dalam Majalah Horison edisi Juli 2015........... 42

4.3.1 Puisi 1. Kepada Kekasihku 1 ..................................................................... 42

4.3.1.1 Analisis Citraan Puisi Kepada Kekasihku 1 ..................................... 43

4.3.2 Puisi 2. Kepada Kekasihku 2 ..................................................................... 44

4.3.2.1 Analisis Citraan Puisi Kepada Kekasihku 2 ..................................... 44

4.3.3 Puisi 3. Kepada Kekasihku 3 ..................................................................... 46

4.3.3.1 Analisis Citraan Puisi Kepada Kekasihku 3 ..................................... 46

4.3.4 Puisi 4. Kepada Kekasihku 5 ..................................................................... 47

4.3.4.1 Analisis Citraan Puisi Kepada Kekasihku 5 ..................................... 48

4.3.5 Puisi 5. Kepada Para Pejalan ..................................................................... 49

4.3.5.1 Analisis Citraan Puisi Kepada Para Pejalan ..................................... 49

4.3.6 Puisi 6. Potret Hujan .................................................................................. 51

4.3.6.1 Analisis Citraan Puisi Potret Hujan .................................................. 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

xiv

4.3.7 Puisi 7. Aroma Kopi .................................................................................. 52

4.3.7.1 Analisis Citraan Puisi Aroma Kopi .................................................. 52

4.3.8 Puisi 8. Menulis Sajak ............................................................................... 53

4.3.8.1 Analisis Citraan Puisi Menulis Sajak ............................................... 54

4.3.9 Puisi 9. Langit Setia budhi ......................................................................... 55

4.3.9.1 Analisis Citraan Puisi Langit Setia Budhi ........................................ 55

4.3.10 Puisi 10. Daun .......................................................................................... 57

4.3.10.1 Analisis Citraan Puisi Daun............................................................ 57

4.3.11 Puisi 11. Anak Panah Doa ....................................................................... 58

4.3.11.1 Analisis Citraan Puisi Anak Panah Doa ......................................... 58

4.3.12 Puisi 12. Kepada Sheila ........................................................................... 59

4.3.12.1 Analisis Citraan Puisi Kepada Sheila ................................................... 59

4.3.13 Puisi 13. Dalam Doa ................................................................................ 60

4.3.13.1 Analisis Citraan Puisi Dalam Doa .................................................. 61

4.3.14 Puisi 14. Kuas Senja ................................................................................ 62

4.3.14.1 Analisis Citraan Puisi Kuas Senja .................................................. 62

4.3.15 Puisi 15. Hujan Mei ................................................................................. 64

4.3.15.1 Analisis Citraan Puisi Hujan Mei ................................................... 64

4.3.16 Puisi 16. Potret Wajahmu ........................................................................ 65

4.3.16.1 Analisis Citraan Puisi Potret Wajahmu .......................................... 65

4.3.17 Puisi 17. Pengakuan ................................................................................. 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

xv

4.3.17.1 Analisis Citraan Puisi Pengakuan ................................................... 67

4.3.18 Puisi 18. Langit Mei ................................................................................. 68

4.3.18.1 Analisis Citraan Puisi Langit Mei .................................................. 68

4.3.19 Puisi 19. Gelung ....................................................................................... 69

4.3.19.1 Analisis Citraan Puisi Gelung ........................................................ 70

4.3.20 Puisi 20. Kedung ...................................................................................... 73

4.3.20.1 Analisis Citraan Puisi Kedung........................................................ 74

4.3.21 Puisi 21. Gari ........................................................................................... 75

4.3.21.1 Analisis Citraan Puisi Gari ............................................................. 75

4.3.22 Puisi 22. Krakal ........................................................................................ 77

4.3.22.1 Analisis Citraan Puisi Krakal ......................................................... 77

BAB V IMPLEMENTASI ....................................................................................... 81

5.1 Pengembangan Silabus ........................................................................................ 81

5.1.1 Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ............................. 82

5.1.2 Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi ....................................... 82

5.1.3 Merencanakan Kegiatan Pembeajaran ....................................................... 83

5.1.4 Menentukan Materi Pokok Pembelajaran .................................................. 83

5.1.5 Penentuan Jenis Penilaian .......................................................................... 83

5.1.6 Menentukan Alokasi Waktu ...................................................................... 84

5.1.7 Menentukan Sumber Belajar...................................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

xvi

5.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................... 85

BAB VI PENUTUP .................................................................................................. 102

6.1 Simpulan .............................................................................................................. 102

6.2 Saran .................................................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 105

LAMPIRAN .............................................................................................................. 107

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................. 139

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel Kerangka Berpikir ........................................................................................... 34

Tabel 3.5.1 Karakteristik Citraan Puisi ..................................................................... 38

Tabel 4.2.1 Karakteristik Citraan Puisi ..................................................................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya sastra merupakan sebuah seni yang indah, yang bisa menyentuh

perasaan dan nurani manusia. Karya sastra yang baik dapat mengajak

pembaca untuk melihat karya sastra tersebut sebagai cermin dirinya sendiri.

Dalam karya sastra diungkapkan berbagai pengalaman hidup manusia agar

manusia lain dapat memetik pelajaran yang baik darinya (Sumardjo, 1991:

14).

Sumardji & Saini K. M. (via Sarjidu, 2004: 2) menyatakan bahwa

karya sastra merupakan hasil ciptaan manusia yang diekspresikan dalam

bentuk tulisan dan menggunakan bahasa sebagai medianya. Oleh sebab itu,

sebuah karya sastra berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan

manusia. Sastra lahir dilatarbelakangi oleh adanya dorongan dasar manusia

untuk mengungkapkan eksistensi dirinya. Jenis karya sastra beraneka ragam,

salah satunya adalah puisi.

Samuel Taylor Coleridge (via Pradopo, 1990: 6) mengemukakan puisi

adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih

kata-kata yang tepat dan disusun sebaik-baiknya, seimbang, simetris, serta

antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat hubungannya. Menurut Slamet

Muljana (via Waluyo, 1987: 23) puisi merupakan suatu bentuk kesusastraan

yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya. Pengulangan

kata itu menghasilkan rima, irama, dan musikalitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

2

Puisi adalah serangkaian kata indah yang tersusun dari pengalaman

pribadi maupun pengalaman orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam

puisi terdapat hal penting yang harus diperhatikan, yaitu unsur yang

membangun puisi. Unsur-unsur yang membangun puisi meliputi unsur fisik

dan unsur batin. Unsur batin puisi adalah unsur yang membangun dari dalam

puisi seperti tema, rasa, nada, dan amanat. Sedangkan, unsur fisik adalah

unsur yang membangun dari luar puisi seperti diksi, tipografi, kata konkret,

majas atau gaya bahasa, rima, dan citraan atau imaji. Khusus hal terakhir,

dalam struktir fisik puisi yaitu citraan ini sangat unik, karena pada citraan

melibatkan seluruh panca indera. Citraan puisi adalah pengungkapan

pengalaman sensoris penyair kedalam kata dan ungkapan, sehingga terjelma

gambaran suasana yang lebih konkret. Ungkapan itu menyebabkan pembaca

seolah-olah melihat sesuatu, mendengar sesuatu atau turut merasakan sesuatu

(Waluyo, 1987: 78).

Dengan demikian, citraan mengingatkan kembali kepada kita tentang

pengalaman yang pernah terjadi karena kemahiran penyair dalam

menggambarkan peristiwa. Jadi kita seolah-olah berada pada kejadian yang

terjadi dalam puisi tersebut. Citraan dalam puisi sangat penting karena dapat

membuat pembaca lebih memahami makna puisi. Akan tetapi, penulis puisi

terkadang kurang memperhatikan citraan puisi. Padahal dengan adanya

citraan puisi akan semakin indah. Dari masalah tersebut, peneliti tertarik

untuk meneliti citraan puisi yang terdapat dalam majalah Horison edisi Juli

2015. Peneliti memilih majalah Horison karena belum banyak yang meneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

3

citraan puisi yang terdapat dalam majalah Horison yang terbit setiap satu

bulan sekali.

Hasil analisis puisi akan diimplementasikan dalam pembelajaran

bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Kelas yang dipilih peneliti adalah

SMA kelas X semester 1. Terdapat standar kompetensi yaitu mengungkapkan

pendapat terhadap puisi melalui diskusi dengan kompetensi dasar membahas

isi puisi berkenaan dengan gambaran pengindraan, perasaan, pikiran, dan

imajinasi melalui diskusi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang telah dikemukakan di atas, masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Citraan apa saja yang terdapat dalam ke-22 puisi pada majalah Horison

edisi Juli 2015?

2. Bagaimana relevansi citraan yang terdapat dalam ke-22 puisi pada majalah

Horison edisi Juli 2015 terhadap pembelajaran sastra di SMA kelas X

semester I?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pokok penelitian ini adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

4

1. Mendeskripsikan citraan yang terdapat dalam ke-22 puisi pada majalah

Horison edisi Juli 2015.

2. Mendeskripsikan relevansi citraan yang terdapat dalam ke-22 puisi pada

majalah Horison edisi Juli 2015 terhadap pembelajaran sastra di SMA

kelas X semester I.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai

berikut.

a. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan

mengenai citraan puisi dalam majalah. Mahasiswa diharapkan dapat

menambah pengetahuan-pengetahuan baru mengenai citraan puisi

yang terdapat dalam majalah, khususnya bagi mahasiswa Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia. Tidak hanya itu, mahasiswa Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia dapat menerapkan pengetahuan yang

telah diperoleh untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya

mengenai unsur puisi.

b. Bagi penelitilain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dan acuan bagi peneliti. Selanjutnya penelitian ini juga dapat

menjadi bahan referensi penelitian yang relevan mengenai unsur puisi

yang terdapat pada sebuah surat kabar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

5

c. Bagi guru bahasa Indonesia, penelitian ini diharapkan menjadi masukan

dalam pembelajaran menulis puisi terlebih mengenai unsur-unsur yang

membangun dalam puisi.

1.5 Batasan Istilah

Berikut ini disajikan berbagai istilah yang digunakan dalam penelitian ini

agar terjadi kesatuan pemahaman yang mempermudah dalam memahami

penelitian ini.

a. Puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan

semua kekuatan bahasa. (Waluyo, 1987: 25).

b. Citraan

Citraan adalah cara membentuk citra mental, pribadi atau gambaran

sesuatu. Biasanya citraan menyarankan gambar yang tampak oleh mata

(batin) kita, tetapi dapat juga menyarankan hal-hal yang merangsang panca

indra yang lain (Situmorang, 1981: 20).

c. Implementasi

Implementasia dalah penerapan dari suatu kegiatan yang sudah

dilaksanakan sebelumnya (Depdikbud, 1991: 377).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

6

d. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata

pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasiwaktu,

dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan

(Mulyasa, 2007: 190).

e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan

dilakukan dalam kegiatan pembelajaran (Mulyasa, 2007: 213).

1.6 Sitematika penyajian

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Pada bab I berisi uraian tentang pendahuluan, yang terdiri dari latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

istilah dan sitematika penyajian. Bab II berisi landasan teori yang terdiri

dari penelitian yang relevan, kajian teori, dan krangka berpikir.Bab III berisi

metodologi penelitian yang memuat jenis penelitian, sumber data,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan

triangulasi data. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang

meliputi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan. Bab V berisi

implementasi puisi yang terdapat dalam majalah Horison edisi Juli 2015

pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas X SMA yang memuat

pengembangan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Bab VI

berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan topik yang diangkat oleh peneliti yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Noor Hamidah (2006) yang berjudul “Diksi dan

Citraan dalam Puisi pada Tabloid Yunior Tahun 2014”. Masalah yang dibahas

dalam penelitian ini adalah (1) jenis diksi dan citraan apa yang terdapat dalam

puisi-puisi pada tabloid Yunior tahun 2004, (2) apa fungsi diksi dan citraan dalam

puisi pada tabloid Yunior tahun 2004.

Hasil penelitian Hamidah tersebut menyimpulkan bahwa diksi dalam puisi

pada tabloid Yunior tahun 2014 didominasi kata benda konkret, kata kerja

kompleks, dan kata denotasi. Fungsi kata konkret adalah mendukung makna dan

memberi gambaran yang jelas. Fungsi kata denotasi adalah mendukung makna

yang sudah ada dalam puisi. Hal lain yang ditemukan adalah penggunaan bahasa

daerah dan bahasa asing cenderung sedikit. Penggunaan bahasa daerah berfungsi

memberi gambaran yang jelas pada pembaca. Penggunaan bahasa asing berfungsi

memperjelas makna puisi. Selain itu, juga ditemukan pemanfaatan bunyi akhir

pada unsur bunyi dalam diksi. Penggunaan unsur bunyi dalam diksi lebih

memanfaatkan rima akhir dan asonansi yang berfungsi menambah keestetisan

puisi. Citraan yang digunakan dalam puisi pada tabloid Yunior adalah citraan

gerak, citraan pendengaran, citraan penglihatan. Citraan yang dominan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

8

puisi anak adalah citraan gerak. Fungsi citraan memberi gambaran yang jelas pada

pembaca dan menimbulkan sugesti pada pembaca.

Penelitian yang relevan kedua yang diangkat oleh peneliti yaitu penelitian

yang dilakukan oleh F.X. Tri Indra Kardono (2001) yang berjudul “Kemampuan

Menganalisis Struktur Batin Dua Puisi Sajak Kaki Langit Majalah Horison Edisi

Oktober 2003 Siswa kelas X SMA Negeri I Karangmojo Gunungkidul

Yogyakarta Tahun Ajaran 2004/2005”. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini

adalah bagaimana tingkat kemampuan siswa kelas X SMA Negeri I Karangmojo,

Gunungkidul, Yogyakarta, dalam menganalisis struktur batin dua puisi sajak kaki

langit majalah Horison edisi Oktober 2003.

Hasil penelitian Tri Indra tersebut menyimpulkan bahwa kemampuan

siswa kelas X SMA Negeri I Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta tahun ajaran

2004/2005 dalam menganalisis struktur batin dua puisi sajak kaki langit majalah

Horison edisi Oktober 2003 termasuk dalam kategori kurang. Hasil kurang yang

diperoleh siswa dalam menganalisis struktur batin puisi majalah Horison

disebabkan oleh kekuranglengkapan siswa dalam menjawab pertanyaan. Pada

umumnya siswa kelas X SMA Negeri I Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta

dapat menemukan tema, perasaan, nada, suasana, dan amanat yang terkandung

dalam puisi. Satu hal yang menyebabkan sebagian besar siswa kelas X SMA

Negeri I Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta mendapatkan hasil kurang

adalah mereka tidak dapat memberikan penjelasan dan kata kunci yang dapat

mendukung jawaban mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

9

Kedua penelitian di atas memiliki kesamaan dengan penelitian ini, yaitu

sama-sama meneliti tentang puisi. Penelitian Noor Hamidah meneliti diksi dan

citraan dalam puisi dan penelitian F.X. Tri Indra Kardono meneliti kemampuan

menganalisis struktur batin pada puisi. Maka, penelitian di atas dapat dikatakan

relevan dengan penelitian ini, karena sama-sama meneliti tentang puisi.

Terutama pada penelitian F.X. Tri Indra Kardono yang juga meneliti puisi dalam

majalah Horison. Namun, penelitian ini juga memiliki perbedaan dengan

penelitian di atas. Penelitian F.X. Tri Indra Kardono meneliti kemampuan

menganalisis struktur batin pada puisi, sedangkan penelitian ini meneliti citraan

puisi pada majalah Horison edisi Juli 2015.

2.2 KajianTeori

2.2.1 Pengertian puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua

kekuatan bahasa. (Waluyo, 1987: 25). Rekaman dan interpretasi pengalaman

merupakan suatu proses rekonstruksi dalam alam pikiran manusia dari beberapa

peristiwa. Penyair melakukan perenungan dalam pikirannya, kemudian

menginterpretasikan menurut kemampuan batinnya. Pemahaman dan interpretasi

ini selanjutnya dilahirkan kembali dengan pemadatan atau juga sublimasi kedalam

wujud, bentuk, dan gaya yang lain, sesuai dengan selera dan ekspresinya.

Subjektuvitas yang ada dalam penyair akan memberi warna tersendiri terhadap

hasil ekspresi yang disampaikan. Kesan dan warna tersebut dapat timbul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

10

tergantung kemampuan penyair dalam proses pemadatan atau sublimasi, sebagai

ekspresinya ke dalam bentuk lain, dalam hal ini bentuk tersebut adalah puisi

Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 2005: 7) menyimpulkan bahwa unsur-

unsur penting yang ada dalam sebuah puisi adalah emosi, imajinasi, pemikiran,

ide, nada, irama kesan pancaindera, sususnan kata, kata kiasan, kepadatan dan

perasaan yang bercampur baur.

2.2.2 Struktur Puisi

2.2.2.1 Struktur Fisik Puisi

Waluyo (1987) mengemukakan bahwa struktur fisik puisi meliputi sebagai

berikut.

(1) Perwajahan Puisi (tipografi)

Perwajahan atau tipografi yang dimaksud adalah bentuk puisi seperti

halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya,

hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital, dan diakhiri

dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.

(2) Diksi

Diksi yang dimaksud adalah pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh

penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit

kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, kata-katanya harus dipilih secermat

mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna,

keselaran bunyi, dan urutan kata. Geoffrey (dalam Waluyo, 1987: 68-69)

menjelaskan bahwa bahasa puisi mengalami 9 (sembilan) aspek penyimpangan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

11

yaitu penyimpangan leksikal, penyimpangan semantis, penyimpangan fonologis,

penyimpangan sintaksis, penggunaan dialek, penggunaan register (ragam bahasa

tertentu oleh kelompok/profesi tertentu), penyimpangan historis (penggunaan

kata-kata kuno), dan penyimpangan grafologis (penggunaan kapital hingga titik).

(3) Imaji

Imaji yang dimaksud adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat

mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan

perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji

penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat

mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti

apa yang dialami penyair.

(4) Kata konkret

Kata konkret yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang

memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau

lambang. Misal kata konkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan

hidup, dll., sedangkan kata konkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat

kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dan lain-lain.

(5) Bahasa figuratif

Bahasa figuratif yaitu bahasa berkias yang dapat mengidupkan atau

meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif

menyebabkan puisi menjadi prismatif, artinya memancarkan banyak makna atau

kaya akan makna. Bahasa Figuratif disebut juga majas. Adapun macam-macam

majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

12

eufimisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks,

satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.

(6) Rima dan Ritme

Rima adalah persamaan bunyi pada puisi. Rima mencakup (1) onomatope

(tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada pauisi

Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir,

persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repitisi bunyi

[kata], dan sebagainya [Waluyo]), dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Ritme

merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritme sangat

menonjol dalam pembacaan puisi.

2.2.2.2 Struktur Batin Puisi

selain mengemukakan struktur fisik. Waluyo (1987) juga mengemukakan

struktur batinnya. Adapun struktur batin puisi yang dimaksud akan dijelaskan

sebagai berikut.

(1) Tema /makna (sense)

Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan

makna, makna puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun

makna keseluruhan.

(2) Rasa (feeling)

Rasa atau feeling yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang

terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar

belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

13

agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia,

pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman

pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak

bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan

bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantungpada wawasan, pengetahuan,

pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan

psikologisnya.

(3) Nada (tone)

Nada yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan

dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada

menggurui, mendikte, bekerjasama dengan pembaca untuk memecahkan masalah,

menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong,

menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.

(4) Amanat/tujuan/maksud (intention)

Sadar atau tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi.

Tujuan itu bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, atau dapat ditemui

dalam puisinya.

2.2.3 Citraan dalam Puisi

Puisi akan terasa lebih hidup dalam imajinasi pembaca, jika penyair

berusaha merangsang indera pembaca. Hal ini dimaksudkan agar pembaca seolah-

olah pembaca, merasakan, dan mengalami peristiwa sendiri yang diceritakan

dalam puisi yang sedang dibaca. Dengan demikian akan lebih menambah

kenikmatan membaca puisi. Hal-hal yang dapat di lihat, di rasakan, dan dialami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

14

oleh pembaca tersebut tentu bukan dalam kenyataan tetapi hanya dalam imajinasi.

Penggunaan kata-kata dan ungkapan yang mampu membangkitkan indera ini

dalam puisi disebut pencitraan (imagery).

Altenbernd (dalam pradopo, 2005: 80) memandang bahwa citraan ialah

gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang menggambarkannya. Dalam puisi,

untuk memberi gambaran yang jelas, untuk menimbulkan suasana khusus, untuk

membuat (lebih) hidup gambaran dalam pikiran dan penginderaan dan juga untuk

menarik perhatian, penyair juga menggunakan gambaran-gambaran angan

(pikiran), disamping alat kepuitisan yang lain.

Selanjutnya Sayuti (2002: 170) secara sederhana menyatakan bahwa

citraan merupakan kesan yang terbentuk dalam menjaga imajinasi melalui sebuah

kata atau rangkaian kata, yang seringkali merupakan gambaran dalam angan-

angan. Atau citraan merupakan gambaran pengalaman indera, dalam puisi yang

tidak hanya terdiri dari gambaran mental saja, tetapi sesuatu yang mampu pula

menyentuh atau menggugah indera-indera yang lain.

Pencitraan banyak digunakan oleh penyair karena citraan dianggap sebagai

jiwa puisi. Dengan pengimajian, sajak menjadi berjiwa, sajak menjadi hidup.

Sajak yang berjiwa dan hidup dapat menyakinkan dan memikat hati pembaca

(Effendi 2002: 53). Kemampuan menciptakan citraan dibenak pembaca dalam

puisi sangat penting. Puisi yang tidak mampu menciptakan citraan, akan terasa

hambar dan tidak mengesankan (Suharianto 2005: 40). Sebuah citraan yang

berhasil, menolong pembaca atau pendengar merasakan pengalaman penyair

terhadap objek dan situasi yang dialaminya, memberi gambar yang setepat-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

15

tepatnya, hidup, kuat, ekonomis, dan segera dapat dirasakan dan dekat dengan

hidupnya sendiri (Barbin 1990: 54).

Secara umum ada tujuh jenis citraan (Sayuti 2002: 170), yaitu:

a. Citraan penglihatan, yaitu citraan yang ditimbulkan oleh indera penglihat

(mata). Citraan ini dapat memberikan rangsangan kepada mata sehingga

seolah-olah dapat melihat sesuatu yang sebenarnya tidak terlihat.

b. Citraan pendengaran, yaitu citraan yang ditimbulkan oleh indera

pendengar (telinga). Citraan ini dapat memberikan rangsangan kepada

telinga sehingga seolah-olah dapat mendengar sesuatu yang diungkapkan

melalui citraan tersebut.

c. Citraan perabaan, yaitu citraan yang melibatkan indera peraba (kulit),

misalnya kasar, lembut, halus, basah, panas, dingin, dan lain-lain.

d. Citraan penciuman, yaitu citraan yang berhubungan dengan indera

pencium (hidung). Kata-kata yang mengandung citraan ini

menggambarkan seolah-olah objek yang dibicarakan berbau harum, busuk,

anyir, dan lain-lain.

e. Citraan pencecapan, yaitu citraan yang melibatkan indera pencecap

(lidah). Melalui citraan ini seolah-olah kita dapat merasakan sesuatu yang

pahit, asam, manis, kecut, dan lain-lain.

f. Citraan gerak, yaitu citraan yang secara konkret tidak bergerak, tetapi

secara abstrak objek tersebut bergerak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

16

g. Citraan perasaan, yaitu citraan yang melibatkan hati (perasaan). Citraan ini

membantu kita dalam menghayati suatu objek atau kejadian yang

melibatkan perasaan.

2.2.4 Pembelajaran Sastra di Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)

2.2.4.1 Pengajaran Sastra

Sebagai seorang guru sastra, kita harus mempunyai semangat sehubungan

dengan pengajarannya. Kita harus mempunyai kecintaan pribadi terhadap sastra.

Kita perlu gemar membaca karya-karya sastra. Kita pun harus yakin bahwa

pengajaran sastra itu bermanfaat bagi murid-murid. Karena itu kita akan selalu

mempersiapkan pengajaran dengan baik. Semangat dan kecintaan kepada karya

sastra dan kepada tugas dalam mengajar itu akan berpengaruh kepada murid.

Mengajarkan sastra bukan hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi

mengajarkan sikap terhadap nilai-nilai (Rusyana, 1982: 10). Karena itu, maka

sikap guru besar peranannya dalam mencapai tujuan pengajaran. Rusyana (1982:

10) mengemukakan bahwa guru sastra dituntut pula agar ia dapat memberikan

pengaruh yang tepat terhadap kelasnya pada waktu ia melaksanakan pengajaran.

Pengajaran sastra merupakan usaha untuk menumbuhkan standar penilaian.

Apabila karya-karya sastra dianggap tidak berguna, tidak bermanfaat lagi

untuk menafsirkan dan memahami masalah-masalah dunia nyata, maka tentu saja

pengajaran sastra tidak akan ada gunanya lagi untuk diadakan. Sebagai seorang

guru, kita harus dapat menunjukkan bahwa sastra mempunyai relevansi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

17

masalah-masalah dunia nyata. Jika pengajaran sastra dilakukan dengan cara yang

tepat, maka pengajaran sastra dapat juga memberikan sumbangan yang besar

untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang cukup sulit untuk dipecahkan

dalam masyarakat (Rahmanto, 1988: 15).

2.2.4.2 Tujuan Pengajaran Sastra

Pengajaran sastra mempunyai peranan dalam mencapai berbagai aspek

dari tujuan pendidikan susila, sosial, perasaan, sikap penilaian, dan keagamaan

(Rusyana, 1982: 6). Rusyana (1982: 6-9) mengemukakan bahwa tujuan

pengajaran sastra itu ada dua, yaitu (1) tujuan untuk memperoleh pengalaman

sastra dan (2) tujuan untuk memperoleh pengetahuan sastra.

Tujuan untuk memperoleh pengalaman sastra itu dapat dibagi menjadi dua

bagian, seperti yang dikemukakan dibawah ini.

Apresiasi sastra

Dalam hasil karya sastra itu terkandung pengalaman manusia yang

indah dan mendalam. Pengenalan yang semakin mendalam terhadap

pengalaman hidup yang terkandung dalam sastra, serta hasrat dan jawaban

kita terhadapnya, disebut apresiasi sastra (Rusyana, 1982: 7).

Menurut Rusyana (1982: 7), dalam pengajaran apresiasi sastra,

guru harus memberikan kesempatan agar murid memperkembangkan

apresiasinya sendiri. Tugas guru adalah membantu murid, dengan

menyajikan lingkungan yang memadai, misalnya berupa bahan bacaan

sastra dan mendorong agar murid senang membaca. Murid didorong untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

18

berkenalan dengan karya sastra, mengadakan kontak dengan jalan

membacanya, dan kemudian menikmatinya.

Ekspresi sastra

Tujuan pengajaran sastra yang lain adalah untuk memperoleh

pengalaman dalam ekspresi sastra. Kegiatan ini dimaksudkan untuk

membangun daya mencipta pada anak.

Dalam pengajaran sastra, kita juga harus memberikan perhatian

pada kegiatan ekspresi ini. Kegiatan ekspresi dalam pengajaran sastra

dapat dilakukan dalam bercerita, bercakap, mengarang, berdeklamasi,

membaca indah, dan memerankan teks drama (Rusyana, 1982: 2).

Tujuan untuk memperoleh pengetahuan sastra berjalinan erat

dengan tujuan memperoleh pengalaman sastra. Bertolak dari pengalaman

murid tentang sastra, kemudian diberikan pengetahuan, sehingga murid

akan beroleh wawasan tentang pengalamannya itu (Rusyana, 1982: 9).

Misalnya pengetahuan tentang lagu sastra, irama sastra, dan bentuk sastra

diberikan setelah murid beroleh pengalaman membaca hasil sastra.

Pengalaman yang mereka miliki itu kemudian diperjelas dengan

pengetahuan tentang hal itu (Rusyana, 1982: 9).

2.2.4.3 Pemilihan Pengajaran Sastra

Bahan pengajaran yang disampaikan kepada siswa harus sesuai dengan

kemampuan siswa pada suatu tahapan pengajaran tertentu. Sesuai dengan

tingkatan para siswa, karya sastra yang akan disajikan hendaknya juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

19

diklasifikasikan berdasarkan tingkat kesukarannya dan kriteria-kriteria tertentu

lainnya (Rahmanto, 1988: 26).

Kemampuan untuk dapat memilih bahan pengajaran sastra ditentukan oleh

berbagai macam faktor, antara lain: berapa banyak karya sastra yang tersedia di

perpustakaan sekolah, kurikulum yang harus diikuti, persyaratan bahan yang harus

diberikan agar dapat menempuh tes hasil belajar akhir tahun, serta masih banyak

faktor lain yang harus dipikirkanoleh guru pengajar sastra di sekolah menengah

(Rahmanto, 1988: 27). Malahan, kadang bahan yang ditentukan dari atasan lewat

kurikulum kurang sesuai dengan lingkungan siswa.

Agar dapat memilih bahan pengajaran sastra secara tepat, beberapa aspek

perlu dipertimbangkan. Rahmanto (1988: 27-33) mengemukakan tiga aspek

penting yang tidak boleh dilupakan jika kita ingin memilih bahan pengajaran

sastra, yaitu: (1) sudut bahasa, (2) kematangan jiwa (psikologi), dan (3) latar

belakang kebudayaan para siswa.

Bahasa

Aspek kebahasaan dalam sastra tidak hanya ditentukan oleh masalah-

masalah yang dibahas, tapi juga faktor-faktor lain seperti: cara penulisan yang

digunakan pengarang, ciri-ciri karya sastra pada waktu penulisan karya itu,

dan kelompok pembaca yang ingin dijangkau pengarang. Agar pengajaran

sastra dapat lebih berhasil, guru kiranya dapat mengembangkan keterampilan

khusus untuk memilih bahan pengajaran sastra yang bahasanya sesuai dengan

tingkat penguasaan bahasa siswanya (Rahmanto, 1988: 27).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

20

Rahmanto (1988: 28) mengemukakan bahwa dalam usaha meneliti

ketepatan teks yang terpilih, guru hendaknya tidak hanya memperhitungkan

kosa kata dan tata bahasa, tetapi perlu mempertimbangkan situasi dan

pengertian isi wacana termasuk ungkapan dan referensi yang ada. Di samping

itu, perlu juga diperhatikan cara penulis menuangkan ide-idenya dan

hubungan antar kalimat dalam wacana itu sehingga pembaca dapat

memahami kata-kata kiasan yang digunakan.

Psikologi

Dalam memilih bahan pengajaran sastra, tahap-tahap perkembangan

psikologis ini hendaknya diperhatikan karena tahap-tahap ini sangat besar

pengaruhnya terhadap minat dan keengganan anak didik dalam banyak hal

(Rahmanto, 1988: 29). Tahap perkembangan psikologis ini juga sangat besar

pengaruhnya terhadap: daya ingat, kemauan mengerjakan tugas, kesiapan

bekerja sama, dan kemungkinan pemahaman situasi atau pemecahan problem

yang dihadapi.

Karya sastra yang terpilih untuk diajarkan hendaknya sesuai dengan

tahap psikologis pada umumnya dalam suatu kelas. Tentu saja, tidak semua

siswa dalam satu kelas mempunyai tahapan psikologis yang sama, tetapi guru

hendaknya menyajikan karya sastra yang setidak-tidaknya secara psikologis

dapat menarik minat sebagian besar siswa dalam kelas itu (Rahmanto, 1988:

31).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

21

Latar belakang budaya

Latar belakang karya sastra ini hampir meliputi semua faktor kehidupan

manusia dan lingkungannya, seperti: geografi, sejarah, topografi, iklim, mitologi,

legenda, pekerjaan, kepercayaan, cara berpikir, nilai-nilai masyarakat, seni,

olahraga, hiburan, moral, etika, dan sebagainya. Biasanya siswa akan mudah

tertarik pada karya-karya sastra dengan latar belakang kehidupan mereka,

terutama bila karya satra itu menghadirkan tokoh yang berasal dari lingkungan

merekadan mempunyai kesamaan dengan mereka atau dengan orang-orang

disekitar mereka (Rahmanto, 1988: 31).

Guru sastra hendaknya memahami apa yang diminati oleh para siswanya

sehingga dapat menyajikan suatu karya sastra yang tidak terlalu menuntut

gambaran di luar jangkauan kemampuan pembayangan yang dilakukan oleh para

siswanya. Meski demikian, guru hendaknya selalu ingat bahwa pendidikan secara

keseluruhan bukan hanya menyangkut situasi dan masalah lokal saja. Dalam hal

ini, sastra merupakan salah satu bidang yang menawarkan kemungkinan cara-cara

terbaik bagi setiap orang yang ada dalam suatu bagian dunia untuk mengenal

bagian dunia orang lain (Rahmanto,1988: 32).

2.2.5 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Dalam dunia pendidikan, khususnya di negara Indonesia, hadirnya

Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) membawa perubahan dalam

pembelajaran kemampuan berstrata, karena kurikulum ini memberi peluang dan

kewenangan kepada sekolah serta guru untuk lebih mandiri dalam

mengembangkan dan mengoperasionalkan pembelajaran bahasa dan sastra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

22

indonesia di kelas. Dengan demikian, setiap sekolah memiliki standar kompetensi

yang sama dan terstandar secara nasional, namun dalam implementasinya akan

memiliki warna yang beragam.

Menurut BSNP (2006: 5) kurikulum adalah seperangkat rencana mengenai

tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah

kurikulum operasional yang disusun oleh, dan dilaksanakan di masing-masing

satuan pendidikan (BSNP, 2006: 5).

KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004/kurikulum

berbasis kompetensi (KBK). KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan

pendidikan, struktur, dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender

pendidikan, dan silabus. Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan tujuh prinsip-

prinsip tersebut yaitu:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lindungannya.

2. Beragam dan terpadu.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan pendidikan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan.

6. Belajar sepanjang hayat.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

23

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terhadap beberapa

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, adapun Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang sesuai dengan pembelajaran puisi di SMA kelas X

semester I adalah sebagai berikut.

Tandar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan

5. memahami puisi yang disampaikan

secara langsung/tidak langsung

5.1 mengidentifikasi unsur-unsur

bentuk suatu puisi yang disampaikan

secara langsung ataupun melalui

rekaman.

5.2 mengungkapkan isi suatu puisi

yang disampaikan secara langsung

ataupun melalui rekaman.

2.2.6 Silabus

Dalam BSNP (2006: 14) dijelaskan bahwa silabus adalah rencana

pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema yang

mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu,

dan sumber belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar kedalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

24

Di dalam panduan penyusunan KTSP, disebutkan bahwa ada delapan

prinsip pengembangan silabus. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus

harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi

dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,

emosional, dan spiritual peserta didik.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam

mencapai kompetensi.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi

dasar, indikatoe, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian.

5. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar

6. Aktual dan kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni

mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

25

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta

didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan

tuntunan masyarakat.

8. menyeluruh

komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,

afektif, psikomotor).

Di dalam BSNP (2006: 16-18), disebutkan bahwa ada beberapa langkah

yang harus dilaksanakan dalam mengembangkan silabus. Langkah-langkah iti

adalah sebagai berikut.

1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat

kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata

pelajaran;

c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata

pelajaran.

2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian

kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

26

a. Potensi peserta didik;

b. Relevansi dengan karakteristik daerah,

c. Tingkat perkembangan fisik, emosional, sosial, dan spiritual peserta

didik;

d. Kebermanfaatan bagi peserta didik;

e. Struktur keilmuan;

f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasaan materi pembelajara;

g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntunan lingkungan;

dan

h. Alokasi waktu.

3. Mengembangkan KegiatanPembelajaran

Kegiatanpembelajarandirancanguntukmemberikanpengalamankerja yang

melibatkan proses mental danfisikmelaluiinteraksiantarpesertadidik,

pesrtadidikdengan guru, lingkungandansumberbelajar lainnya dalam rangka

pencapaian kompetensi dasar . pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud

melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada

peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasi

peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan

pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para

pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran

secara profesional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

27

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan

oleh peserta didik secara beruntutan untuk mencapai kompetensi dasar.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki

konsep materi pembelajaran.

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung

dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar

siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai

oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan,

dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta

didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam

kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator

digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

5. Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan

berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes

dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,

penilaian hasil karya berupa tugas, proyek da/atau produk, penggunaan portofolio,

dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik

yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi

informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

28

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang

bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran,

dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.

Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya

dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan

yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak

lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program

remidi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah

kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang

telah memenuhi kriteria ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang

ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran

menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi

harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya

teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi

lapangan berupa informasi yang dibutuhkan.

6. Menetukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada

jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

29

mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat

kesulitan, dan tingkat kepentingan dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam

silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar

yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk

kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta

lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi.

2.2.7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan ranvangan

pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan oleh guru dalam

pembelajaran di kelas (Muslich, 2006:53). Dengan berdasarkan pedoman RPP,

diharapkan seorang guru dapat menerapkan pembelajaran secara terprogram.

Dengan demikian, pembelajaran harus direncanakan secara matang, agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Menurut Muslich (Melalui Pusat Kurikulum, 2006) secara teknis dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memuat aspek-aspek sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

30

1. Identitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Identitas terdiri atas nama sekolah, mata pelajaran, hari/tanggal. Kelas, dan

semester. Identitas RPP di atas kolom RPP.

2. Standar Kompetensi

Standar Kompotensi merupakan kualifikasi kemampuan peserta didik

yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

yang diharapkan dapat dicapai pada mata pelajaran tertentu.

3. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus

dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai standar kompetensi mata

pelajaran tertentu.

4. Materi Pokok

Materi pokok merupakan bahan ajar minimal yang harus dipelajari oleh

siswa untuk menguasai kompetensi dasar. Dalam menentukan materi

pokok harus dipertimbangkan hal-hal berikut ini:

a. Relevansi materi pokok dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar.

b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan

spirituial.

c. Kebermanfaatan bagi peserta didik.

d. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik.

e. Alokasi waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

31

5. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman kerja

yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta

didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar.

Pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal berikut:

a. Memberikan peluang kepada siswa untuk mencari, mengolah,

mengelola, dan menemukan sendiri pengetahuan dibawah bimbingan

guru.

b. Mencerminkan ciri khas mata pelajaran.

c. Disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar, dan sarana

yang tersedia.

d. Bervariasi dengan mengkombinasikan kegiatan individu, berpasangan,

kelompok dan klasikal.

6. Indikator

Di dalam penentuan indikator hasil belajar siswa diperlukan kriteria-

kriteria sebagai berikut:

a. Sesuai dengan tingkat perkembangan berfikir siswa.

b. Berkaitan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

c. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

d. Memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan.

e. Dapat diukur dan diamati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

32

7. Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang

dilakukan secara sistematis sehingga menjadi informasi yang bermakna

dalam pengambilan keputusan untuk menentukan keberhasilan pencapaian

kompetensi yang telah ditentukan.

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan

berdasarkan indikator. Dalam kegiatan penilaian terdapat tiga komponen

penting, yang meliputi:

a. Teknik penilaian

Teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh

informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan dalam

pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Ada beberapa teknik

yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini yang secara garis

besar dikatagorikan sebagai teknik tes dan teknik non tes.

b. Bentuk instrumen

Bentuk instrumen yang diperoleh harus sesuai dengan teknik

penilaiannya. Bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa

bentuk instrumen yang digolongkan dalam bentuk teknik berikut ini:

1) tes tertulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian,

menjodohkan, dan sebagainya.

2) Tes lisan, yaitu bentuk daftar pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

33

3) Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji

petik kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja

prosedur atau produk.

4) Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.

5) Observasi, yaitu dengan menggunakan lembar observasi.

6) Wawancara, yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara.

7) Portofolio, dapat menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan

atau prestasi siswa.

8) Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri.

8. Alokasi Waktu

Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai

suatu kompetensi dasar tertentu.

9. Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan

pembelajaran, yang dapat berupa: buku tulis, media cetak, media

elektronik, benda-benda di alam sekitar, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

34

2.3 Kerangka Berpikir

Penelitian ini menggunakan skema kerangka berpikir untuk memperjelas

penggunaan teori-teori. Selain itu, untuk pembanding antara hasil analisis dengan

teori yang digunakan. Berikut skema kerangka berpikir.

Tabel Kerangka Berpikir

Puisidalam Majalah Horison edisi Juli

2015

Rumusanmasalah

Teori

Unsur-unsur puisi Karakteristik citraan puisi

Herman Waluyo dan Effendi,S

(unsur-unsur puisi)

Waluyo danEffendi,S

(karakteristik citraan puisi)

Analisis data kualitatif

Hasilanalisis data

Indikator karakteristik

citraan puisi Citraan puisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari enam subbab, keenam subbab ini adalah jenis penelitian,

sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis

data. Keenamnya dijelaskan secara terperinci dalam subbab berikut.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul “Analisis Citraan pada Puisi-puisi yang Terdapat

dalam Majalah Horison edisi Juli 2015 dan Relevansinya dalam Pembelajaran

Sastra di SMA Kelas X Semester I”termasuk penelitian kualitatif. Menurut

Moleong (2007: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini

termasuk penelitian kualitatif karena peneliti menguraikan data berupa kata-kata

bukan berupa angka-angka. Lingkungan alamiah dalam penelitian ini adalah puisi

yang terdapat dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015.

Penelitian ini tidak menggunakan rumus statistik sebagai alat analisis

data.Sehingga penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Melalui metode

ini,peneliti melakukan analisis terhadap tulisan puisi yang terdapat dalam majalah

Horison edisi bulan Juli 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

36

3.2 Sumber Data

Arikunto menegaskan bahwa yang dimaksud dengan sumber data dalam

penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila penelitian

menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, sumber

data disebut responden, yaitu orang yang merespons atau menjawab pertanyaan-

pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti

menggunakan teknik observasi , sumber datanya berupa benda, gerak atau proses

sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, dokumen atau catatanlah

yang menjadi sumber datanya (Arikunto, 2006: 129). Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, yaitu puisi-puisi

dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015. Data penelitian berupa tulisan puisi-

puisi yang terdapat majalah Horison edisi bulan Juli 2015. Puisi-puisi yang

terdapat dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015, yaitu: karya M. Arifin

Budiman:“Kepada Kekasihku 1”, “Kepada kekasihku 2”, “Kepada kekasihku 3”,

“Kepada kekasihku 5”, “Kepada Para Pejalan”, “Potret Hujan”, “Aroma Kopi”,

“Menulis Sajak”, “Langit Setiabudhi”, “Daun, Anak Panah Doa”, “Kepada

Sheila”, “Dalam Doa”, “Kuas Senja”, “Hujan Mei”, “Potret Wajahmu”,

“Pengakuan”, “Langit Mei” dan karya Mahwi Air Tawar: “Gelung”, “Kedung”,

“Gari”, “Krakal”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

37

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Menurut

Moleong dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Kualitatif

(2006:168) instrumen penelitian adalah alat pengumpul data. Pada penelitian ini

yang berperan sebagai pengumpul data adalah peneliti sendiri. Peneliti yang

mengumpulkan data-data dari puisi dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015.

Peneliti layak sebagai instrumen penelitian karena peneliti merupakan mahasiswa

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang pernah mempelajari puisi dalam

mata kuliah Pengkajian Apresiasi Puisi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau

keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh

elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian (Hasan,

2002:83).

Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Pertama peneliti mencarimajalah Horison edisi bulan Juli 2015.Kedua, peneliti

mencari tulisan puisi dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015, kemudian

peneliti mengumpulkan tulisan puisi yang telah ditemukan. Ketiga, tulisan puisi

yang telah dikumpulkan tersebut difotokopi. Keempat, peneliti menandai dan

mencatat pencitraan pada puisi yang terdapat dalam majalah Horison edisi bulan

Juli 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

38

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif (Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2006: 248)

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

serta apa yang dipelajari, dan juga memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain.

Setelah semua data terkumpul, langkah berikutnya adalah mengklasifikasi

dan menganalisis data. Dalam menganalisis dan mengklasifikasi data, peneliti

membuat kode-kode yang menjelaskan mengenai karakteristik citraan dalam

puisi. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan kode tersebut.

Tabel 3.5.1Karakteristik Citraan Puisi

a. Citraan penglihatan (C1)

Karakteristik citraan penglihatan kode

Ditimbulkan oleh indera penglihatan (mata). C1-1

Memberikan rangsangan kepada mata sehingga seolah-olah

dapat melihat sesuatu yang sebenarnya tidak terlihat.

C2-2

b. Citraan pendengaran (C2)

Karakteristik citraan pendengaran kode

Ditimbulkan oleh indera pendengar (telinga). C2-1

Memberikan rangsangan kepada telinga sehingga seolah-olah

dapat mendengar sesuatu yang diungkapkan melalui citraan

tersebut.

C2-2

c. Citraan penciuman (C3)

Karakteristik citraan penciuman kode

berhubungan dengan indera pencium (hidung). C3-1

Kata-kata yang mengandung citraan ini menggambarkan seolah-

olah objek yang dibicarakan memiliki bau.

C3-2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

39

d. Citraan perabaan (C4)

Karakteristik citraan perabaan kode

melibatkan indera peraba (kulit), C4-1

Melalui citraan ini seolah-olah kita dapat merasakan sesuatu

yang kasar, lembut, halus, basah, panas, dingin, dan lain-lain.

C4-2

e. Citraan pencecapan (C5)

Karakteristik citraan pencecapan kode

Melibatkan indera pencecap (lidah). C5-1

Melalui citraan ini seolah-olah kita dapat merasakan sesuatu

yang pahit, asam, manis, kecut, dan lain-lain.

C5-2

f. Citraan gerak (C6)

Karakteristik citraan gerak kode

Citraan yang secara konkret tidak bergerak, tetapi secara abstrak

objek tersebut bergerak.

C6-1

Benda dapat berupa benda hidup atau benda mati. C6-2

g. Citraan perasaan (C7)

Karakteristik citraan perasaan kode

Citraan ini yang melibatkan hati (perasaan). C7-1

Membantu kita dalam menghayati suatu objek atau kejadian

yang melibatkan perasaan.

C7-2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab empat ini mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan

secara keseluruhan. Hal-hal yang dimuat ialah deskripsi data dan pembahasan

hasil analisis citraan puisi yang dimuat dalam majalah Horison edisi Juli 2015.

Berikut ini adalah hasil penelitian dan pembahasan dalam puisi yang dimuat

dalam majalah Horison edisi Juli 2015.

4.1 Deskripsi Data

Data yang dianalisis adalah puisi yang dimuat dalam majalah Horison

edisi Juli 2015. Secara lengkap deskripsi terhadap data yang dianalisis adalah

sebagai berikut:

Puisi yang dimuat dalam majalah Horison Edisi Juli 2015 ditulis oleh

dua orang penulis puisi, yaitu M. Arfani Budiman dan Mahwi Air Tawar. Puisi

karya M. Arfani Budiman yang dimuat dalam majalah Horison edisi Juli 2015

terdapat 18 puisi, sedangkan puisi karya Mahwi Air Tawar terdapat 4 puisi.

4.2 Analisis Data

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang isi puisi yang

dimuat dalam majalah Horison edisi Juli 2015 secara menyeluruh. Analisis

dilakukan dengan cara menjabarkan seluruh citraan yang terkandung di dalam

puisi, yaitu: citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan perabaan, citraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

41

penciuman, citraan pencecapan, citraan gerak, dan citraan perasaan. Citraan

yang terkandung di dalam puisi akan diidentifikasi dan dideskripsikan. Untuk

mengidentifikasi citraan, diperlukan deskripsi karakteristik dari citraan itu

sendiri. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan karakteristik citraan puisi

dalam sebuah kode.

Tabel 4.2.1 Karakteristik Citraan Puisi

a. Citraan penglihatan (C1)

Karakteristik citraan penglihatan kode

Ditimbulkan oleh indera penglihatan (mata). C1-1

Memberikan rangsangan kepada mata sehingga seolah-olah

dapat melihat sesuatu yang sebenarnya tidak terlihat.

C2-2

b. Citraan pendengaran (C2)

Karakteristik citraan pendengaran kode

Ditimbulkan oleh indera pendengar (telinga). C2-1

Memberikan rangsangan kepada telinga sehingga seolah-olah

dapat mendengar sesuatu yang diungkapkan melalui citraan

tersebut.

C2-2

c. Citraan penciuman (C3)

Karakteristik citraan penciuman kode

Berhubungan dengan indera pencium (hidung). C3-1

Kata-kata yang mengandung citraan ini menggambarkan seolah-

olah objek yang dibicarakan memiliki bau.

C3-2

d. Citraan perabaan (C4)

Karakteristik citraan perabaan kode

Melibatkan indera peraba (kulit), C4-1

Melalui citraan ini seolah-olah kita dapat merasakan sesuatu

yang kasar, lembut, halus, basah, panas, dingin, dan lain-lain.

C4-2

e. Citraan pencecapan (C5)

Karakteristik citraan pencecapan kode

Melibatkan indera pencecap (lidah). C5-1

Melalui citraan ini seolah-olah kita dapat merasakan sesuatu

yang pahit, asam, manis, kecut, dan lain-lain.

C5-2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

42

f. Citraan gerak (C6)

Karakteristik citraan gerak kode

Citraan yang secara konkret tidak bergerak, tetapi secara abstrak

objek tersebut bergerak.

C6-1

Benda dapat berupa benda hidup atau benda mati. C6-2

g. Citraan perasaan (C7)

Karakteristik citraan perasaan kode

Citraan ini yang melibatkan hati (perasaan). C7-1

Membantu kita dalam menghayati suatu objek atau kejadian

yang melibatkan perasaan.

C7-2

4.3 Pembahasan Citraan Puisi dalam Majalah Horison Edisi Juli 2015

Pada subbab ini peneliti membahas tentang hasil penelitian. Pembahasan

dilakukan dengan menentukan karakteristik pada setiap citraan puisi. Setelah itu,

peneliti menyertakan kode yang telah ditentukan sesuai dengan tabel karakteristik

citraan puisi. Hasil pembahasan penelitian ini berupa jenis-jenis citraan puisi

dalam majalah Horison edisi Juli 2015. Berikut ini adalah contoh pembahasan

jenis-jenis citraan.

4.3.1 Puisi 1. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada Kekasihku 1

Karya M. Arifin Budiman

Isyarat rindu lebur

Di batas senja, jerit burung-burung

Mengirimkan nyeri pada celah angin

Daun-daun berguguran menuju rebah tanah

Sementara langit mengusap matahari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

43

Memejemkan luka pada dinding waktu

Kekasihku, tiupkanlah aroma cinta pada mawar yang mekar

Petiklah kesunyian yang berdegup dalam dada berdebar.

4.3.1.1 Analisis Citraan

Kepada Kekasihku 1

Karya M. Arifin Budiman

Isyarat rindu lebur

Di batas senja (penglihatan/ C1-1, C1-2), jerit (pendengaran/ C2-1,

C2-2)

burung-burung.

1. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2).

2. Kata jerit menurut KBBI berarti suara yang keras melengking dari

manusia atau binatang. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

Mengirimkan nyeri (perabaan/ C4-1, C4-2) pada celah angin

3. Kata nyeri menurut KBBI berasa sakit seperti ditusuk-tusuk jarum

atau seperti dijepit pada bagian tubuh. (perabaan/ C4-1, C4-2)

Daun-daun berguguran (penglihatan/ C1-1, C1-2) menuju rebah

tanah

4. Kata berguguran menurut KBBI berarti banyak yang gugur atau

berjatuhan. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Sementara langit mengusap (gerak/ C6-1, C6-2) matahari

5. Kata mengusap menurut KBBI berarti menghapus atau menyeka

keringat, air mata, dan sebagainya. (gerak/ C6-1, C6-2)

Memejemkan (gerak/ C6-1, C6-2) luka pada dinding waktu

6. Kata memejamkan menurut KBBI berarti menutup mata. (gerak/

C6-1, C6-2)

Kekasihku, tiupkanlah aroma (penciuman/ C3-1, C3-2) cinta pada

mawar yang mekar (penglihatan/ C1-1, C1-2)

7. Kata aroma menurut KBBI berarti bau-bauan harum yang berasal

dari tumbuh-tumbuhan atau akar-akaran. (penciuman/ C3-1, C3-2)

8. Kata mekar menurut KBBI berarti mulai berkembang; menjadi

terbuka. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

44

Petiklah (gerak/ C6-1, C6-2) kesunyian (perasaan/ C7-1, C7-2) yang

berdegup dalam dada berdebar

9. Kata petiklah menurut KBBI berarti mengambil dengan

mematahkan tangkai bunga, buah, dan sebagainya. (gerak/ C6-1, C6-

2)

10. Kata kesunyian menurut KBBI berarti keheningan; kelengangan;

kesenyapan. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan dan citraan

gerak. Kedua citraan ini menimbulkan kesan yang mendalam pada puisi, pemilihan

kata pada citraan gerak membuat kita seolah dapat melihat dan merasakan keindahan

puisi melalui kata-kata yang dipilih.

4.3.2 Puisi 2. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada kekasihku 2

M. Arifin Budiman

Langit senja menyentuh daun-daun kering,

jemari angin membelai raut keningmu

Kekasihku, terimalah jerit matahari

Yang menenun langit menjadi merah saga

Di sorot matamu ada cahaya yang merambat

Dalam debar dada, mengusap perih kesunyian

Bersepakat memetik luka.

4.3.2.1 Analisis Citraan

Kepada kekasihku 2

Karya M. Arifin Budiman

Langit senja (penglihatan/ C1-1, C1-2) menyentuh (gerak/ C6-1, C6-

2)daun-daun kering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

45

1. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

2. Kata menyentuh menurut KBBI berarti menjamah (gerak/ C6-1, C6-

2)

jemari angin membelai rautkeningmu (gerak/ C6-1, C6-2)

3. Kata membelai menurut KBBI berarti mengusap-usap disertai kata-

kata manis dan sebagainya untuk membujuk. (gerak/ C6-1, C6-2)

Kekasihku, terimalah jerit (pendengaran/ C2-1, C2-2) matahari

4. Kata jerit menurut KBBI berarti suara yang keras melengking dari

manusia atau binatang. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

Yang menenun langit menjadi merah (penglihatan/ C1-1, C1-2) saga

5. Kata merah menurut KBBI berarti warna dasar yang serupa dengan

warna darah. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Di sorot matamu ada cahaya (penglihatan/ C1-1, C1-2) yang

merambat

6. Kata cahaya menurut KBBI berarti sinar atau terang dari sesuatu

yang bersinar seperti matahari, bulan, atau lampu yang

memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di

sekitarnya. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

dalam debar dada, mengusap (gerak/ C6-1, C6-2) perih kesunyian

(perasaan/ C7-1, C7-2)

7. Kata mengusap menurut KBBI berarti menghapus atau menyeka

keringat, air mata, dan sebagainya. (gerak/ C6-1, C6-2)

8. Kata kesunyian menurut KBBI berarti keheningan; kelengangan;

kesenyapan. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Bersepakat memetik (gerak/ C6-1, C6-2) luka

9. Kata memetik menurut KBBI berarti mengambil dengan

mematahkan tangkai bunga, buah, dan sebagainya. (gerak/ C6-1, C6-

2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan pendengaran. Melalui

pilihan katanya kita dapat seolah-olah mendengarkan sesuatu dari puisi. Citraan

pendengaran membuat kepuitisan puisi ini semakin indah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

46

4.3.3 Puisi 3. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada kekasihku 3

M. Arifin Budiman

Di senja yang gamang

Rindu mengerang ditabuh gendang

Seperti tangisan bayi di malam hari

Aku selalu rindu sorot matamu

Yang menuntunku pada kearifan angin

Di wajahmu yang teduh selalu ada doa yang terpecik

Kekasihku, jika waktu selalu memburu tanpa ampun

Terimalah dengan tangan terbuka

Ketuklah rindu pada juru kesunyian

Menyusun gaik kata-kata.

4.3.3.1 Analisis Citraan

Kepada kekasihku 3

Karya M. Arifin Budiman

Di senja (penglihatan/ C1-1, C1-2) yang gamang

1. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Rindu mengerang (pendengaran/ C2-1, C2-2) ditabuh gendang

2. Kata mengerang menurut KBBI berarti merintih karena kesakitan

(pendengaran/ C2-1, C2-2)

Seperti tangisan (pendengaran/ C2-1, C2-2) bayi di malam hari

3. kata tangisan menggambarkan rindu yang begitu menggebu,

mengerang keras terdengar memecah kesunyian. (pendengaran/ C2-

1, C2-2)

Aku selalu rindu sorot matamu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

47

Yang menuntunku pada kearifan angin

Di wajahmu yang teduh selalu ada doa yang terpecik (perabaan/ C4-1, C4-

2)

4. Kata terpercik memiliki makna terkena percik-percik air yang

berhamburan. (perabaan/ C4-1, C4-2)

Kekasihku, jika waktu selalu memburu (gerak/ C6-1, C6-2) tanpa ampun

5. Kata memburu menurut KBBI berarti mengejar atau meyusul untuk

menangkap. (gerak/ C6-1, C6-2)

Terimalah dengan tangan terbuka

Ketuklah rindu (perasaan/ C7-1, C7-2) pada juru kesunyian (perasaan/ C7-

1, C7-2)

6. Kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap benar

terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2) 7. Kata kesunyian menurut KBBI berarti keheningan; kelengangan;

kesenyapan. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Menyusun gaik kata-kata.

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan pendengaran. Melalui

pilihan katanya kita dapat seolah-olah mendengarkan sesuatu dari puisi. Citraan

pendengaran membuat kepuitisan puisi ini semakin indah.

4.3.4 Puisi 4. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada kekasihku 5

M. Arifin Budiman

Kelebat angin mengusap

Daun-daun di taman

Menuju matamu. Ada percik matahari

Berdegup di gigil cermin

Wajahmu adalah ketabahan pulau

Yang luas merangkai waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

48

Dijarimu aku sisipkan kembang doa

Sebagai pertanda aroma cinta

Selalu jatuh di keluasan namamu.

4.3.4.1 Analisis Citraan

Kepada kekasihku 5

Karya M. Arifin Budiman

Kelebat angin mengusap (gerak/ C6-1, C6-2)

1. Kata mengusap menurut KBBI berarti menghapus atau menyeka

keringat, air mata, dan sebagainya. (gerak/ C6-1, C6-2)

daun-daun di taman

Menuju (gerak/ C6-1, C6-2) matamu . Ada percik (penglihatan/ C1-1, C1-

2) matahari

2. Kata menuju menurut KBBI memiliki makna pergi ke arah.

(gerak/ C6-1, C6-2)

Berdegup di gigil cermin

Wajahmu adalah ketabahan (perasaan/ C7-1, C7-2) pulau

3. Kata ketabahan menurut KBBI berarti tetap dan kuat hati dalam

menghadapi bahaya atau cobaan (perasaan/ C7-1, C7-2)

Yang luas merangkai (gerak/ C6-1, C6-2) waktu

4. Kata merangkai menurut KBBI berarti menyusun atau mengatur

menjadi berangkai-rangkai. (gerak/ C6-1, C6-2)

Di jarimu aku sisipkan kembang doa

Sebagai pertanda aroma (penciuman/ C3-1, C3-2) cinta

5. Kata aroma menurut KBBI berarti bau-bauan harum yang berasal

dari tumbuh-tumbuhan atau akar-akaran. (penciuman/ C3-1, C3-2)

Selalu jatuh di keluasan namamu

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan gerak. Ketika membaca

puisi ini, kita seolah sedang melakukan suatu gerakan sesuai dengan pilihan kata

yang dimunculkan oleh penulis puisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

49

4.3.5 Puisi 5. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada Para Pejalan

M. Arifin Budiman

Saat senja luruh

Kau rebahkan tubuhmu

Istirahat dalam belaian angin

Setelah berjalan sepanjang hari

Berbekal rasa haus yang menghunus

Dan lapar yang mengakar, kau dengan sabar

Membenamkan cinta pada seluruh alam

Daun-daun bertasbih luruh ke rebah tanah

Lalu kau mengucurkan doa membasahi

Degup perjalanan dengan percik matahari

Mengusap perih langit.

4.3.5.1 Analisis Citraan

Kepada Para Pejalan

Karya M. Arifin Budiman

Saat senja (penglihatan/ C1-1, C1-2) luruh

1. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Kau rebahkan (penglihatan/ C1-1, C1-2) tubuhmu

2. Kata rebahkan menurut KBBI berarti bergerak dari posisi berdiri ke

posisi jatuh dan terbaring. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Istirahat dalam belaian (perabaan/ C4-1, C4-2) angin

3. Kata belaian menurut KBBI berarti mengusap-usap disertai kata-

kata manis dan sebagainya untuk membujuk. (gerak/ C6-1, C6-2)

Setelah berjalan (gerak/ C6-1, C6-2) sepanjang hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

50

4. Kata berjalan dalam larik di atas bermakna aktivitas yang dilakukan

sepanjang hari. (gerak/ C6-1, C6-2)

Berbekal rasa haus yang menghunus

dan lapar yang mengakar, kau dengan sabar

Membenamkan (gerak/ C6-1, C6-2) cinta pada seluruh alam

5. Kata membenamkan menurut KBBI bermakna menenggelamkan.

(gerak/ C6-1, C6-2)

Daun-daun bertasbih luruh ke rebah (penglihatan/ C1-1, C1-2) tanah

6. Kata rebah menurut KBBI bermakna bergerak dari posisi berdiri ke

posisi jatuh dan terbaring. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Lalu kau mengucurkan doa membasahi

Degup perjalanan dengan percik matahari

Mengusap perih (perabaan/ C4-1, C4-2) langit

7. Kata perih menurut KBBI bermakna pedih merupakan sesuatu yang

dapat dirasakan. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui

kata-kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah

melihat suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini

semakin indah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

51

4.3.6 Puisi 6. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Potret Hujan

Karya M. Arifin Budiman

Di luar hujan bergetar

Dalam dada ada rindu

Menguap bersama jemari angin

Kau merengkuh doa-doa

Pada selembar cahaya bergetar

Sebagai kesedihan yang mengalir dalam

Rahim waktu dengan bahasa daun-daun

Kau menggugurkan kenangan dalam bunyi

Rintik gerimis menyimpan cinta dalam sorot

Matamu

4.3.6.1 Analisis Citraan

Potret Hujan

Karya M. Arifin Budiman

Di luar hujan bergetar (penglihatan/ C1-1, C1-2)

1. Kata bergetar menurut KBBI berarti bergerak berulang-ulang

dengan cepat. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Dalam dada ada rindu (perasaan/ C7-1, C7-2)

2. Kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap benar

terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Menguap (penglihatan/ C1-1, C1-2) bersama jemari angin

3. Kata menguap menurut KBBI berarti menjadi uap. (penglihatan/

C1-1, C1-2)

Kau merengkuh doa-doa

Pada selembar cahaya (penglihatan/ C1-1, C1-2) bergetar

4. Kata cahaya menurut KBBI berarti sinar atau terang dari sesuatu

yang bersinar seperti matahari, bulan, atau lampu yang

memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di

sekitarnya. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Sebagai kesedihan (perasaan/ C7-1, C7-2) yang mengalir dalam

5. Kata kesedihan menurut KBBI berarti perasaan sedih yang

mendalam . (perasaan/ C7-1, C7-2)

Rahim waktu dengan bahasa daun-daun

Kau menggugurkan kenangan dalam bunyi (pendengaran/ C2-1, C2-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

52

6. Kata bunyi menurut KBBI berarti sesuatu yang terdengar (didengar)

atau ditangkap oleh telinga. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

Rintik gerimis menyimpan cinta dalam sorot

Matamu

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui

kata-kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah

melihat suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini

semakin indah.

4.3.7 Puisi 7. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Aroma Kopi

karya M. Arifin Budiman

Ruap waktu melebar

dalam percakapan kita

Angin menembus celah jendela

Ada yang berdebar dalam rongga dada

Wajahmu menari seperti detak jarum jam

Menyusuri kerinduan dalam pusaran cahaya

Aroma kopi tercium di atas meja

Menyuguhkan rindu pada secangkir kenangan

Luruh bersama asap-asap doa

4.3.7.1 Analisis Citraan

Aroma Kopi

karya M. Arifin Budiman

Ruap (penglihatan/ C1-1, C1-2) waktu melebar

1. Kata ruap mernurut KBBI berarti buih atau gelembung-gelembung

kecil pada permukaan barang cair. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

dalam percakapan kita

Angin menembus celah jendela (perabaan/ C4-1, C4-2)

2. Kata menembus menurut KBBI berarti menerobos atau melubangi

hingga tembus (gerak/ C6-1, C6-2)

Ada yang berdebar dalam rongga dada

Wajahmu menari (gerak/ C6-1, C6-2) seperti detak jarum jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

53

3. Kata menari menurut KBBI berarti memainkan tari atau menggerak-

gerakkan badan dan sebagainya dengan berirama serta diiringi

dengan bunyi-bunyian. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Menyusuri (gerak/ C6-1, C6-2) kerinduan dalam pusaran cahaya

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

4. Kata menyusuri menurut KBBI berarti menuruti bagian tepi. (gerak/

C6-1, C6-2)

5. Kata cahaya menurut KBBI berarti sinar atau terang dari sesuatu

yang bersinar seperti matahari, bulan, atau lampu yang

memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di

sekitarnya. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Aroma (penciuman/ C3-1, C3-2) kopi tercium di atas meja

6. Kata aroma menurut KBBI berarti bau-bauan harum yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan atau akar-akaran. (penciuman/

C3-1, C3-2)

Menyuguhkan rindu (perasaan/ C7-1, C7-2) pada secangkir kenangan

7. Kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap

benar terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Luruh bersama asap-asap (penglihatan/ C1-1, C1-2) doa

8. Kata asap menurut KBBI berarti uap yang dapat terlihat yang

dihasilkan dari pembakaran. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan dan

citraan gerak. Kedua citraan ini menimbulkan kesan yang mendalam pada

puisi, pemilihan kata pada citraan gerak membuat kita seolah dapat melihat

dan merasakan keindahan puisi melalui kata-kata yang dipilih.

4.3.8 Puisi 8. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Menulis Sajak

Karya M. Arifin Budiman

Ketika aroma pagi

Membuka cadarnya pelan-pelan

Angin bergegas kesegala arah

Aku menulis sajak dengan tangan terbuka

Menunda kesedihan yang terbenam dalam palung dada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

54

Setelah menempuh rakaat perjalanan

Mencari makna dalam ruh rindu

Selalu saja mata ini samar-samar

Luka terus berdenting dalam luka waktu

Menyusuri riuh kota dengan berbekal sajak

Aku menemukan wajahmu di lampu-lampu taman

Berdebar sebagai ruh kata-kata

Membelai matahari, luruh sebagai doa.

4.3.8.1 Analisis Citraan

Menulis Sajak

Karya M. Arifin Budiman

Ketika aroma (penciuman/ C3-1, C3-2) pagi

1. Kata aroma menurut KBBI berarti bau-bauan harum yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan atau akar-akaran. (penciuman/

C3-1, C3-2)

Membuka (gerak/ C6-1, C6-2) cadarnya pelan-pelan

2. Kata membuka menurut KBBI berarti menjadikan tidak

tertutup atau tidak bertutup. (gerak/ C6-1, C6-2)

Angin bergegas kesegala arah (gerak/ C6-1, C6-2)

3. Kata bergegegas menurut KBBI berarti cepat-cepat. (gerak/ C6-1,

C6-2)

Aku menulis (gerak/ C6-1, C6-2) sajak dengan tangan terbuka

4. Kata menulis menurut KBBI berarti membuat tulisan. (gerak/

C6-1, C6-2)

Menunda kesedihan (perasaan/ C7-1, C7-2) yang terbenam dalam

palung dada

5. Kata kesedihan menurut KBBI berarti perasaan sedih yang

mendalam . (perasaan/ C7-1, C7-2)

Setelah menempuh rakaat perjalanan

Mencari makna dalam ruh rindu (perasaan/ C7-1, C7-2)

6. kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap

benar terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Selalu saja mata ini samar-samar

Luka terus berdenting (pendengaran/ C2-1, C2-2) dalam luka waktu

7. Kata berdenting menurut KBBI berarti mengeluarkan bunyi

ting. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

55

Menyusuri riuh (pendengaran/ C2-1, C2-2) kota dengan berbekal

sajak

8. Kata riuh menurut KBBI berarti sangat ramai atau sangat

gaduh. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

Aku menemukan (penglihatan/ C1-1, C1-2) wajahmu di lampu-

lampu taman

9. Kata menemukan menurut KBBI berarti mendapatkan sesuatu yang

belum ada sebelumnya. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Berdebar sebagai ruh kata-kata

Membelai (gerak/ C6-1, C6-2) matahari, luruh sebagai doa.

10. Kata membelai menurut KBBI berarti mengusap-usap disertai

kata-kata manis dan sebagainya untuk membujuk. (gerak/ C6-

1, C6-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan gerak. Ketika membaca

puisi ini, kita seolah sedang melakukan suatu gerakan sesuai dengan pilihan kata

yang dimunculkan oleh penulis puisi.

4.3.9 Puisi 9. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Langit Setia budhi

Karya M. Arifin Budiman

Bulir hujan membasahi hawa bumi

Jemari angin membelai rupa daun-daun

Pohon-pohon bertasbih gigil oleh kesunyian

Langit setiabudhi meluruhkan kerinduan

Pada mata kekasih yang meniupkan aroma cinta

Bersama kepak burung-burung

Melintasi kuku waktu

Memotret memoar pertemuan

Dibingkai dalam pigura

4.3.9.1 Analisis Citraan

Langit Setia budhi

Karya M. Arifin Budiman

Bulir (penglihatan/ C1-1, C1-2) hujan membasahi hawa bumi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

56

1. Kata bulir menurut KBBI berarti tangkai beserta buah (bunga)

majemuk yang terdapat pada tangkai itu. (penglihatan/ C1-1,

C1-2)

Jemari angin membelai (gerak/ C6-1, C6-2) rupa daun-daun

2. Kata membelai menurut KBBI berarti mengusap-usap disertai

kata-kata manis dan sebagainya untuk membujuk. (gerak/ C6-

1, C6-2)

Pohon-pohon bertasbih (pendengaran/ C2-1, C2-2) gigil oleh

kesunyian (perasaan/ C7-1, C7-2)

3. Kata bertasbih menurut KBBI berarti memanjatkan puji-

pujian kepada Allah. (pendengaran/ C2-1, C2-2) 4. Kata kesunyian menurut KBBI berarti keheningan; kelengangan;

kesenyapan. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Langit setiabudhi meluruhkan kerinduan (perasaan/ C7-1, C7-2)

5. Kata kerinduan menurut KBBI berarti perihal rindu;

keinginan dan harapan akan bertemu. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Pada mata kekasih yang meniupkan aroma (penciuman/ C3-1, C3-2)

cinta

6. Kata aroma menurut KBBI berarti bau-bauan harum yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan atau akar-akaran. (penciuman/

C3-1, C3-2)

Bersama kepak (pendengaran/ C2-1, C2-2) burung-burung

Melintasi kuku waktu

7. Kata kepak menurut KBBI bermkna sayap. (pendengaran/ C2-

1, C2-2)

Memotret (gerak/ C6-1, C6-2) memoar pertemuan

8. Kata memotret menurut KBBI berarti mengambil gambar.

(gerak/ C6-1, C6-2)

Dibingkai dalam pigura

Citraan yang dominan dari puisi di atas adalah citraaan perasaan. Melalui

kata-kata yang dipilih penulis puisi ingin menggambarkan betapa

mendalamnya puisi ini. Perasaan dilibatkan untuk membuat pesan lebih

tersampaikan dalam puisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

57

4.3.10 Puisi 10. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Daun

Karya M. Arifin Budiman

Daun-daun luruh

Ke rebah tanah

Melingkar-lingkar) sebagai rindu

Pada peluk waktu

Mengusap angin dalam petikan cahaya

4.3.10.1 Analisis Citraan

Daun

Karya M. Arifin Budiman

Daun-daun luruh (penglihatan/ C1-1, C1-2)

1. Kata luruh menurut KBBI berarti jatuh atau gugur karena sudah

sampai waktunya. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Ke rebah (penglihatan/ C1-1, C1-2) tanah

2. Kata rebah menurut KBBI bermakna bergerak dari posisi berdiri ke

posisi jatuh dan terbaring. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Melingkar-lingkar (gerak/ C6-1, C6-2) sebagai rindu (perasaan/

C7-1, C7-2)

3. Kata melingkar-lingkar menurut KBBI bermakna menggulung

berlingkar-lingkar. (gerak/ C6-1, C6-2)

4. Kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap benar

terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Pada peluk waktu

Mengusap (gerak/ C6-1, C6-2) angin dalam petikan cahaya

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

5. Kata mengusap menurut KBBI berarti menghapus atau menyeka

keringat, air mata, dan sebagainya. (gerak/ C6-1, C6-2)

6. Kata cahaya menurut KBBI berarti sinar atau terang dari sesuatu

yang bersinar seperti matahari, bulan, atau lampu yang

memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di

sekitarnya. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui

kata-kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

58

melihat suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini

semakin indah.

4.3.11 Puisi 11. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Anak Panah Doa

Karya M. Arifin Budiman

Seratus anak panah doa

Tertancap di punggung sujud

Mengupas anak-anak sunyi

Yang memejamkan matahari

Seperti menelantarkan ayat-ayat

Disudut matamu yang ditusuk

bayangan dan diasah kantuk

Sebelum tubuhmu memar

Dalam peluk waktu

4.3.11.1 Analisis Citraan

Anak Panah Doa

Karya M. Arifin Budiman

Seratus anak panah doa

Tertancap di punggung sujud (penglihatan/ C1-1, C1-2)

1. Kata tertancap menurut KBBI berarti sudah menancap.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Mengupas anak-anak sunyi

Yang memejamkan matahari (penglihatan/ C1-1, C1-2)

2. Kata memejamkan menurut KBBI berarti menutup mata.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Seperti menelantarkan ayat-ayat

Disudut matamu yang ditusuk

bayangan (penglihatan/ C1-1, C1-2) dan diasah kantuk

3. Kata bayangan menurut KBBI berarti bayang-bayang.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Sebelum tubuhmu memar (penglihatan/ C1-1, C1-2)

4. Kata memar berarti rusak atau remuk bagian dalamnya, tetapi dari

luar tidak tampak. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Dalam peluk waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

59

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui

kata-kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah

melihat suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini

semakin indah.

4.3.12 Puisi 12. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada Sheila

Karya M. Arifin Budiman

Langit senja disorot matamu

Menyentuh daun-daun kering

Pohonan merunduk dalam doa

bersahaja

Sheila, matamu adalah pertempuran

Sunyi yang kudus

Di jantungmu puisi rekah

Seperti mawar yang merambat

Menuju kibaran kerudung mu

4.3.12.1 Analasis Citraan

Kepada Sheila

Karya M. Arifin Budiman

Langit senja (penglihatan/ C1-1, C1-2) disorot matamu

1. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Menyentuh (gerak/ C6-1, C6-2) daun-daun kering

2. Kata menyentuh menurut KBBI berarti menyinggung sedikit atau

menjamah. (gerak/ C6-1, C6-2)

Pohonan merunduk (penglihatan/ C1-1, C1-2) dalam doa

3. Kata merunduk bermakna menunduk ke arah bawah. (gerak/ C6-1,

C6-2)

Bersahaja

Sheila, matamu (penglihatan/ C1-1, C1-2) adalah pertempuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

60

4. Kata mata menurut KBBI adalah sesuatu untuk melihat atau indera

penglihatan. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Sunyi (pendengaran/ C2-1, C2-2) yang kudus

5. Kata sunyi menurut KBBI berarti hening; lengang; senyap.

(pendengaran/ C2-1, C2-2)

Di jantungmu puisi rekah

Seperti mawar (penglihatan/ C1-1, C1-2) yang merambat

6. Kata mawar menurut KBBI berarti tanaman perdu

suku Rosaceae, meliputi ratusan jenis, tumbuh tegak atau

memanjat, batangnya berduri, bunganya beraneka warna, seperti

merah, putih, merah jambu, merah tua, berbau harum. (penglihatan/

C1-1, C1-2)

Menuju (gerak/ C6-1, C6-2) kibaran kerudungmu

7. Kata menuju menurut KBBI berarti pergi ke arah tertentu.

(gerak/ C6-1, C6-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui

kata-kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah

melihat suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini

semakin indah.

4.3.13.Puisi 13. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Dalam Doa

Karya M. Arifin Budiman

Saat senja luruh dimatamu

Diiringi burung-burung yang bercicit

Ada rindu pecah bersama kelebat angin

Bayang wajahmu memecahkan cermin

Melompat menuju daun jendela

Mengetuk pintu dan menyuguhkan rindu sekeras batu

Kau kah yang membuka gerbong kesedihan ini

Hingga dalam doa tersimpan teduh sorot matamu

Mencampakkan anak panah hingga cinta retak

Bersama puing-puing waktu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

61

4.3.13.1 Analisis Citraan

Dalam Doa

Karya M. Arifin Budiman

Saat senja (penglihatan/ C1-1, C1-2) luruh dimatamu

1. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Diiringi burung-burung yang bercicit (pendengaran/ C2-1, C2-2)

2. Kata bercicit menurut KBBI berarti mengeluarkan suara

cicit. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

Ada rindu (perasaan/ C7-1, C7-2) pecah bersama kelebat angin

3. Kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap benar

terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Bayang (penglihatan/ C1-1, C1-2) wajahmu memecahkan cermin

4. Kata bayang menurut KBBI berarti wujud hitam yang

tampak di balik benda yang kena sinar. (penglihatan/ C1-1,

C1-2)

Melompat (gerak/ C6-1, C6-2) menuju daun jendela

5. Kata melompat menurut KBBI berarti melakukan gerak

dengan mengangkat kaki ke depan, ke bawah, ke atas dengan

cepat. (gerak/ C6-1, C6-2)

Mengetuk (gerak/ C6-1, C6-2) pintu dan menyuguhkan rindu

(perasaan/ C7-1, C7-2) sekeras batu

6. Kata mengetuk menurut KBBI berarti memukul sesuatu dengan

buku jari, martil, dan sebagainya. (gerak/ C6-1, C6-2) 7. Kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap benar

terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Kau kah yang membuka (gerak/ C6-1, C6-2) gerbong kesedihan

(perasaan/ C7-1, C7-2) ini

8. Kata membuka menurut KBBI berarti menjadikan tidak

tertutup atau tidak bertutup. (gerak/ C6-1, C6-2)

9. Kata kesedihan menurut KBBI berarti perasaan sedih; duka cita;

kesusahan hati. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Hingga dalam doa tersimpan teduh sorot matamu

Mencampakkan anak panah hingga cinta retak

Bersama puing-puing waktu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

62

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan gerak. Ketika membaca

puisi ini, kita seolah sedang melakukan suatu gerakan sesuai dengan pilihan kata

yang dimunculkan oleh penulis puisi

4.3.14 Puisi 14. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kuas Senja

Karya M. Arifin Budiman

Langit begitu kosong

Dengan gerak awan

Saat senja kau rengkuh

Rindu sekeras batu dalam

Desir angin yang menjatuhkan

daun-daun, ditaman ada bayang

wajahmu menari dalam lipatan

Waktu, lalu kau layarkan doa

Menuju rongga dadaku yang terluka

Kau basuh setiap rupa-rupa perjalanan

Dengan irama cinta yang basah oleh rintik gerimis

4.3.14.1 Analisis Citraan

Kuas Senja

Karya M. Arifin Budiman

Langit (penglihatan/ C1-1, C1-2) begitu kosong

1. Kata langit menurut KBBI berarti ruang luas yang terbentang di

atas bumi, tempat beradanya bulan, bintang, matahari, dan planet

yang lain. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Dengan gerak (gerak/ C6-1, C6-2) awan

2. Kata gerak menurut KBBI berarti peralihan tempat atau

kedudukan, baik hanya sekali maupun berkali-kali. (gerak/

C6-1, C6-2)

Saat senja kau rengkuh (penglihatan/ C1-1, C1-2)

3. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

63

Rindu (perasaan/ C7-1, C7-2) sekeras batu dalam

4. Kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap

benar terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Desir (pendengaran/ C2-1, C2-2) angin yang menjatuhkan (gerak/

C6-1, C6-2)

5. Kata desir menurut KBBI berarti tiruan tiupan bunyi angin.

(pendengaran/ C2-1, C2-2)

6. Kata menjatuhkan menurut KBBI berarti menyebabkan,

membuat, membiarkan dan sebagainya jatuh (gerak/ C6-1,

C6-2)

daun-daun, ditaman ada bayang (penglihatan/ C1-1, C1-2)

7. Kata bayang menurut KBBI berarti wujud hitam yang

tampak di balik benda yang kena sinar. (penglihatan/ C1-1,

C1-2)

wajahmu menari (gerak/ C6-1, C6-2) dalam lipatan

8. Kata menari menurut KBBI berarti memainkan tari, menggerak-

gerakkan badan dan sebagainya dengan berirama dan sering

diiringi dengan bunyi-bunyian. (gerak/ C6-1, C6-2)

Waktu, lalu kau layarkan doa

Menuju (gerak/ C6-1, C6-2) rongga dadaku yang terluka

9. Kata menuju menurut KBBI berarti pergi ke arah tertentu. (gerak/

C6-1, C6-2)

Kau basuh (gerak/ C6-1, C6-2) setiap rupa-rupa perjalanan

10. Kata basuh menurut KBBI berarti mencuci dengan air. (gerak/ C6-

1, C6-2)

Dengan irama (pendengaran/ C2-1, C2-2) cinta yang basah oleh

rintik gerimis

11. Kata irama menurut KBBI berarti gerakan berturut-turut secara

teratur; turun naik lagu (bunyi dan sebagainya) yang beraturan;

ritme. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan gerak. Ketika membaca

puisi ini, kita seolah sedang melakukan suatu gerakan sesuai dengan pilihan kata

yang dimunculkan oleh penulis puisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

64

4.3.15 Puisi 15. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Hujan Mei

Karya M. Arifin Budiman

Hujan Mei seperti dentum peluru

Musim-musim tak dapat diramalkan

Saat senja datang dengan gemetarnya)

Dan kau menyuguhkan aroma luka di atas meja

Dengan usapan doa aku lesatkan panah cinta

Yang terbakar memoar api sejarah mei

Ketuklah pintu itu sebagai langkah pulang

menuju penghabisan

4.3.15.1 Analisis Citraan

Hujan Mei

Karya M. Arifin Budiman

Hujan (penglihatan/ C1-1, C1-2) Mei seperti dentum

(pendengaran/ C2-1, C2-2) peluru

1. Kata hujan menurut KBBI berarti itik-titik air yang berjatuhan dari

udara karena proses pendinginan. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

2. Kata dentum menurut KBBI berarti tiruan bunyi berat dan

keras dari bunyi meriam. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

Musim-musim tak dapat diramalkan

Saat senja datang (penglihatan/ C1-1, C1-2) dengan gemetarnya

(gerak/ C6-1, C6-2)

3. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

4. Kata gemetar menurut KBBI berarti bergetar anggota badan

karena ketakutan (kedinginan dan sebagainya); menggigil

karena ketakutan dan sebagainya. (gerak/ C6-1, C6-2)

Dan kau menyuguhkan aroma (penciuman/ C3-1, C3-2) luka di

atas meja

5. Kata aroma menurut KBBI berarti bau-bauan harum yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan atau akar-akaran. (penciuman/

C3-1, C3-2)

Dengan usapan (gerak/ C6-1, C6-2) doa aku lesatkan panah cinta

Yang terbakar memoar api sejarah mei

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

65

6. Kata usapan menurut KBBI berarti menghapus; menyeka;

menyapu (keringat, air mata, dan sebagainya). (gerak/ C6-1,

C6-2)

Ketuklah pintu itu sebagai langkah pulang

menuju (gerak/ C6-1, C6-2) penghabisan

7. Kata menuju menurut KBBI berarti pergi ke arah tertentu. (gerak/

C6-1, C6-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan dan citraan

gerak. Kedua citraan ini menimbulkan kesan yang mendalam pada puisi, pemilihan

kata pada citraan gerak membuat kita seolah dapat melihat dan merasakan

keindahan puisi melalui kata-kata yang dipilih.

4.3.16 Puisi 16. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Potret Wajahmu Karya M. Arifin Budiman

Dalam senja) yang gamang

Rindu mengerang gendang

Potret wajahmu dengan rapih) tersimpan

Di ratakan waktu, mengalir di rongga dada

Doa-doa luruh menjemput langkah kakimu

Saat kau berjalan lincah melewati genangan air

Kau begitu lincah seperti penari balerina

Mampu menjemput cinta dengan petikan cahaya

4.3.16.1 Analisis Citraan

Potret Wajahmu Karya M. Arifin Budiman

Dalam senja (penglihatan/ C1-1, C1-2) yang gamang

1. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

66

Rindu (perasaan/ C7-1, C7-2) mengerang (pendengaran/ C2-1, C2-2)

ditabuh gendang

2. Kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap benar

terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2)

3. Kata mengerang menurut KBBI berarti merintih karena kesakitan.

(pendengaran/ C2-1, C2-2)

Potret wajahmu dengan rapih (penglihatan/ C1-1, C1-2) tersimpan

4. Kata rapih menurut KBBI berarti baik, teratur, dan bersih.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Di ratakan waktu, mengalir (penglihatan/ C1-1, C1-2) di rongga dada

5. Kata mengalir menurut KBBI berarti bergerak maju. (penglihatan/

C1-1, C1-2)

Doa-doa luruh (penglihatan/ C1-1, C1-2) menjemput langkah kakimu

6. Kata luruh menurut KBBI berarti jatuh atu gugur karena sudah

sampai pada waktunya. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Saat kau berjalan (gerak/ C6-1, C6-2) lincah melewati genangan air

7. Kata berjalan dalam larik di atas bermakna aktivitas yang

dilakukan sepanjang hari. (gerak/ C6-1, C6-2)

Kau begitu lincah (penglihatan/ C1-1, C1-2) seperti penari balerina

8. Kata lincah menurut KBBI berarti selalu bergerak dan tidak dapat

diam. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Mampu menjemput cinta dengan petikan cahaya (penglihatan/ C1-1, C1-

2).

9. Kata cahaya menurut KBBI berarti sinar atau terang dari sesuatu

yang bersinar seperti matahari, bulan, atau lampu yang

memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di

sekitarnya. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-

kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat

suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin

indah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

67

4.3.17 Puisi 17. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Pengakuan Karya M. Arifin Budiman

Kau seperti hujan

Dan aku rebah tanah

Saling mencinta, menanam

Rindu pada jelaga langit biru

Aku alirkan cinta ini, semoga

Kau rawat dengan kekal, hingga

Kita menuju rumah semsta

Menjaga sebuah senja dalam ruap kenangan

Pecah dalam serpihan waktu.

4.3.17.1 Analisis Citraan

Pengakuan Karya M. Arifin Budiman

Kau seperti hujan (penglihatan/ C1-1, C1-2)

1. Kata hujan menurut KBBI berarti itik-titik air yang berjatuhan dari

udara karena proses pendinginan. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Dan aku rebah (penglihatan/ C1-1, C1-2) tanah

2. Kata rebah menurut KBBI bermakna bergerak dari posisi berdiri

ke posisi jatuh dan terbaring. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Saling mencinta, menanam (penglihatan/ C1-1, C1-2)

3. Kata menanam menurut KBBI berarti menaruh bibit ke dalam

tanah supaya tumbuh (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Rindu (perasaan/ C7-1, C7-2) pada jelaga langit biru

4. Kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap benar

terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Aku alirkan cinta (perasaan/ C7-1, C7-2) ini, semoga

5. Kata cinta menurut KBBI berarti suka sekali atau sayang benar.

(perasaan/ C7-1, C7-2)

Kau rawat (penglihatan/ C1-1, C1-2) dengan kekal, hingga

6. Kata rawat menurut KBBI berarti pelihara, urus atau jaga.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Kita menuju (gerak/ C6-1, C6-2) rumah semsta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

68

7. Kata menuju menurut KBBI berarti pergi ke arah tertentu. (gerak/

C6-1, C6-2)

Menjaga sebuah senja (penglihatan/ C1-1, C1-2) dalam ruap kenangan

8. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Pecah (penglihatan/ C1-1, C1-2) dalam serpihan waktu.

9. Kata pecah menurut KBBI berarti terbelah menjadi beberapa

bagian. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-

kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat

suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin

indah.

4.3.18 Puisi 18. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Langit Mei Karya M. Arifin Budiman

menyeret arus namamu

Bukit-bukit menurun cahaya

Langit Mei senja dikikis nyeri

Pecah sebagai pusaka langit

Di rahim puisi, matamu menyulam

Percik kata-kata.

4.3.18.1 Analisis Citraan

Langit Mei Karya M. Arifin Budiman

Senja (penglihatan/ C1-1, C1-2) menyeret arus namamu

1. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Bukit-bukit menurun cahaya (penglihatan/ C1-1, C1-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

69

2. Kata cahaya menurut KBBI berarti sinar atau terang dari sesuatu

yang bersinar seperti matahari, bulan, atau lampu yang

memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di

sekitarnya. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Langit Mei senja (penglihatan/ C1-1, C1-2) dikikis nyeri

3. Kata senja menurut KBBI berarti waktu (hari) setengah gelap

sesudah matahari terbenam atau pada saat hari mulai malam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Pecah (penglihatan/ C1-1, C1-2) sebagai pusaka langit

4. Kata pecah menurut KBBI berarti terbelah menjadi beberapa

bagian. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Di rahim puisi, matamu menyulam

Percik (penglihatan/ C1-1, C1-2) kata-kata.

5. Kata percik menurut KBBI berarti titik-titik air yang berhamburan

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-

kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat

suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin

indah.

4.3.19 Puisi 19. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Gelung

Karya Mahwi Air Tawar

Rambutku jelmaan akar asam

Mengikat hasrat raja Mataram

Tulang rusukku jalan berkelok

Cinta dan dendam saling berdetak

Alangkah panjang ini penantian

Batin pilu tindihan kelam

Hidup yang berselimut pulung

Menimang untung membuang malang

Lakon wayang ratu selatan

Kidung sesayup rayuan janda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

70

Samar siulan duda perkasa

Di balik kelir panggung Pakualaman

Mataku kerlip sentir kayu limasan

Di sepertiga malam, di sepertiga kecemasan

Pantulan bayangan pohon randu

Kau balik bilik batang pahit tebu

Bila fajar menjelang bintang kenangan

Mengunjungi, menengok, menjenguk, menghada

Jauh menepi dan rindu pun beserpih

Biarlah! Biarlah luka derita kemarau

Mengakrabi nadi sunyi kelu

Di puncak kami menari bisu

Agar langit biru tak jadi kelabu

Lengking birahi kami angin kemarau

Dielus mesra pantai perawan

Denyut laut mendesah rawan

Mengelus) guci puting belubu

Gunung Kidul! Gunung Kidul!

Langsat tubuhku seputih kapur

Semak dan belukar nyaring) memanggil

Pulung untung teruslah mendesir.

4.3.19.1 Analisis Citraan

Gelung

Karya Mahwi Air Tawar

Rambutku (penglihatan/ C1-1, C1-2) jelmaan akar asam

1. Kata rambut menurut KBBI berarti bulu yang tumbuh pada kulit

manusia. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Mengikat hasrat (perasaan/ C7-1, C7-2) raja Mataram

2. Kata hasrat menurut KBBI berarti keinginan atau harapan yang

kuat. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Tulang rusukku jalan (penglihatan/ C1-1, C1-2)berkelok

3. Kata jalan menurut KBBI berarti tempat untuk lalu lintas orang.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

71

Cinta dan dendam (perasaan/ C7-1, C7-2) saling berdetak

4. Kata dendam menurut KBBI berarti keinginan keras untuk

membalas. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Alangkah panjang ini penantian

Batin pilu (perasaan/ C7-1, C7-2) tindihan kelam

5. Kata pilu menurut KBBI berarti perasaan sangat sedih dan terharu.

(perasaan/ C7-1, C7-2)

Hidup yang berselimut pulung

Menimang (gerak/ C6-1, C6-2) untung membuang (gerak/ C6-1, C6-2)

malang

6. Kata menimang menurut KBBI berarti menaruh sesuatu di telapak

tangan, lalu diangkat-angkat naik turun. (gerak/ C6-1, C6-2)

7. Kata membuang menurut KBBI berarti melemparkan sesuatu yang

tak berguna lagi dari tangan. (gerak/ C6-1, C6-2)

Lakon wayang (penglihatan/ C1-1, C1-2) ratu selatan

8. Kata wayang menurut KBBI berarti boneka tiruan orang yang

terbuat dari patahan kulit atau kayu dan dimanfaatkan untuk

memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Kidung (pendengaran/ C2-1, C2-2) sesayup rayuan janda

9. Kata kidung menurut KBBI berarti nyanyian, lagu atau syair.

(pendengaran/ C2-1, C2-2)

Samar siulan (pendengaran/ C2-1, C2-2) duda perkasa

10. Kata siulan menurut KBBI berarti tiruan bunyi suling yang

dilakukan dengan mulut. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

Di balik kelir (penglihatan/ C1-1, C1-2) panggung Pakualaman

11. Kata kelir menurut KBBI berarti tirai kain putih yang digunakan

untuk menangkap bayangan wayang kulit. (penglihatan/ C1-1, C1-

2)

Mataku kerlip (penglihatan/ C1-1, C1-2) sentir kayu limas an

12. Kata kerlip menurut KBBI berarti cahaya kecil yang sinarnya

tampak terputus-putus. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

72

Di sepertiga malam, di sepertiga kecemasan

Pantulan (penglihatan/ C1-1, C1-2) bayangan pohon randu

13. Kata pantulan menurut KBBI berarti yang dipantulkan

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Kau balik (gerak/ C6-1, C6-2) bilik batang pahit tebu

14. Kata balik menurut KBBI berarti sisi yang sebelah belakang dari

yang kita lihat. (gerak/ C6-1, C6-2)

Bila fajar menjelang (penglihatan/ C1-1, C1-2) bintang kenangan

15. Kata menjelang menurut KBBI berarti mengunjungi, menengok,

mendatangi atau menghadap (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Mengunjungi, menengok, menjenguk, menghada

Jauh menepi dan rindu (perasaan/ C7-1, C7-2) pun beserpih

16. Kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap benar

terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2)

Biarlah! Biarlah luka derita kemarau

Mengakrabi nadi sunyi (pendengaran/ C2-1, C2-2) kelu

17. Kata sunyi menurut KBBI berarti hening; lengang; senyap.

(pendengaran/ C2-1, C2-2)

Di puncak kami menari (gerak/ C6-1, C6-2) bisu

18. Kata menari menurut KBBI berarti memainkan tari dengan

menggerak-gerakkan badan dan sebagainya dengan berirama dan

diiringi bunyi-bunyian. (gerak/ C6-1, C6-2)

Agar langit (penglihatan/ C1-1, C1-2) biru tak jadi kelabu

19. Kata langit menurut KBBI berarti ruang luas yang terbentang di

atas bumi (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Lengking (pendengaran/ C2-1, C2-2) birahi kami angin kemarau

20. Kata lengking menurut KBBI berarti bunyi nyaring dan keras

biasanya tentang jeritan manusia atau hewan. (pendengaran/ C2-1,

C2-2)

Dielus mesra (perasaan/ C7-1, C7-2) pantai perawan

21. Kata mesra menurut KBBI berarti lekat dan terpadu. (perasaan/

C7-1, C7-2)

Denyut laut mendesah rawan (perasaan/ C7-1, C7-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

73

22. Kata rawan menurut KBBI berarti rindu bercampur sedih, pulu, terharu.

(perasaan/ C7-1, C7-2)

Mengelus (gerak/ C6-1, C6-2) guci puting belubu

23. Kata mengelus menurut KBBI berarti mengusap-usap dengan rasa

sayang. (gerak/ C6-1, C6-2)

Gunung Kidul! Gunung Kidul!

Langsat (penglihatan/ C1-1, C1-2) tubuhku seputih kapur

24. Kata langsat menurut KBBI berarti buah langsat. (penglihatan/ C1-

1, C1-2)

Semak dan belukar nyaring (pendengaran/ C2-1, C2-2) memanggil

Pulung untung teruslah mendesir.

25. Kata nyaring menurut KBBI berarti bunyi yang keras, tinggi dan

lantang. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-

kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat

suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin

indah.

4.3.20 Puisi 20. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kedung

Karya Mahwi Air Tawar

Air mataku bening sungai Oyo

Mengalir deras tangis menderai Akan merasuk ke sela gembur hari-hari

Kedung bersambut gayung untung

Anak-anak sungai! Sungaiku bening Kedung riang anak beriring

Di bawah daun biru bening sungai

Oyoku meriak kidul gunung bernyanyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

74

4.3.20.1 Analisis Citraan

Kedung

Karya Mahwi Air Tawar

Air mataku bening (penglihatan/ C1-1, C1-2) sungai Oyo

1. Kata bening menurut KBBI berarti air yang bersih, putih, dan

jernih. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Mengalir (penglihatan/ C1-1, C1-2) deras tangis menderai

2. Kata mengalir menurut KBBI berarti air yang bergerak maju.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Akan merasuk (gerak/ C6-1, C6-2) ke sela gembur hari-hari

Kedung bersambut gayung untung

3. Kata merasuk menurut KBBI berarti memasuki tubuh manusia

dengan rasa sayang. (gerak/ C6-1, C6-2)

Anak-anak sungai! Sungaiku bening (penglihatan/ C1-1, C1-2)

4. Kata bening menurut KBBI berarti air yang bersih, putih, dan

jernih. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Kedung riang (perasaan/ C7-1, C7-2) anak beriring

5. Kata riang menurut KBBI berarti suka hati dan gembira sekali.

(perasaan/ C7-1, C7-2)

Di bawah daun biru bening (penglihatan/ C1-1, C1-2) sungai

6. Kata bening menurut KBBI berarti air yang bersih, putih, dan

jernih. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Oyoku meriak kidul gunung bernyanyi. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

7. Kata bernyanyi menurut KBBI berarti mengeluarkan suara

bernada. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-

kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat

suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin

indah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

75

4.3.21 Puisi 21. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Gari

Karya Mahwi Air Tawar

Siapa tengadah menanti serpihan tebu Giling gula menggilas mendera

Manis tebu tinggal seujung kuku

Di ujung lidah derita anak cucu

Bukan lengking cerobong tua madukismo

Mengoyak nasib mendedah benih sengsara

Tapi, lengking parau perantau

Yang melulu berharu biru di genangan air mata

Leluhur Gunung Kidul ditinggal

Anak kandung dan pulang dengan kabar sial

Lantaran tanah warisan tinggal sejengkal

Kini, tanah tandusku tinggal sebutir debu

Diambang) pintu piatu masa lalu

Perantau pun pulang dengan wajah sayu

Memandang keseberang dengan wajah kuyu

Wonosari tumbuh berseri-seri

Menyambut pendatang menepis nyeri

Menebas belukar dan semak duri

Dari jalan leluhur dan para abdi

Yang enggan berhitung untuk rugi

Gunung Kidul! Gunung Kidul!

Desir getir pecah beserpihan

Pinggul molekku pantai Baron

Harapan dan impian berpelukkan

4.3.21.1 Analisis Citraan

Gari

Karya Mahwi Air Tawar

Siapa tengadah (gerak/ C6-1, C6-2) menanti serpihan tebu

1. Kata tengadah menurut KBBI berarti melihat atau memandang ke

atas. (gerak/ C6-1, C6-2)

Giling gula menggilas (gerak/ C6-1, C6-2) mendera

2. Kata menggilas menurut KBBI berarti menindih sambil

menggelinding. (gerak/ C6-1, C6-2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

76

Manis (pencecapan/ C5-1, C5-2) tebu tinggal seujung kuku

Di ujung lidah derita anak cucu

3. Kata manis menurut KBBI berarti rasa seperti gula. (pencecapan/

C5-1, C5-2)

Bukan lengking (pendengaran/ C2-1, C2-2) cerobong tua madukismo

4. Kata lengking menurut KBBI berarti bunyi nyaring dan keras

biasanya tentang jeritan manusia atau hewan. (pendengaran/ C2-1,

C2-2)

Mengoyak nasib mendedah benih sengsara

Tapi, lengking (pendengaran/ C2-1, C2-2) parau perantau

5. Kata lengking menurut KBBI berarti bunyi nyaring dan keras

biasanya tentang jeritan manusia atau hewan. (pendengaran/ C2-1,

C2-2)

Yang melulu berharu biru (penglihatan/ C1-1, C1-2) di genangan air mata

6. Kata biru menurut KBBI berarti warna dasar yang serupa dengan

warna langit. (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Leluhur Gunung Kidul ditinggal

Anak kandung dan pulang dengan kabar sial

Lantaran tanah warisan tinggal sejengkal

Kini, tanah tandusku tinggal sebutir debu (penglihatan/ C1-1, C1-2)

7. Kata debu menurut KBBI berarti warna serbuk halus dari tanah.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Diambang) pintu piatu masa lalu

Perantau pun pulang dengan wajah sayu (perasaan/ C7-1, C7-2)

8. Kata sayu menurut KBBI berarti sangat sedih dan terharu. (perasaan/ C7-1, C7-2

Memandang keseberang dengan wajah kuyu (penglihatan/ C1-1, C1-2)

Wonosari tumbuh berseri-seri

9. Kata kuyu menurut KBBI berarti tidak berseri, muram dan kusam.

(penglihatan/ C1-1, C1-2)

Menyambut pendatang menepis (gerak/ C6-1, C6-2) nyeri

10. Kata menepis menurut KBBI berarti menangkis dengan tangan

belakang. (gerak/ C6-1, C6-2)

Menebas (gerak/ C6-1, C6-2) belukar dan semak duri

11. Kata menebas menurut KBBI berarti menebang semuanya dengan

tujuan membersihkan. (gerak/ C6-1, C6-2)

Dari jalan leluhur dan para abdi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

77

Yang enggan berhitung untuk rugi

Gunung Kidul! Gunung Kidul!

Desir getir (pencecapan/ C5-1, C5-2) pecah beserpihan

12. Kata getir menurut KBBI berarti rasa pahit agak pedas.

(pencecapan/ C5-1, C5-2)

Pinggul molekku pantai Baron

Harapan dan impian berpelukkan (gerak/ C6-1, C6-2)

13. Kata berpelukan menurut KBBI berarti saling berpeluk. (gerak/

C6-1, C6-2)

Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-

kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat

suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin

indah

4.3.22 Puisi 22. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Krakal

Karya Mahwi Air Tawar

Dekaplah tubuhku

Sesaplah asin peluhku

Punggungku bungkahan batu derita

Jangan! Jangan cemasi pasang gelombang

Kondeku jangkar terpancang

Nafasku silir nyanyian ratu laut selatan

Gunung Kidul! Gunung Kidul

Langsat tubuhku seputih kapur

Semak dan belukar nyaring memanggil

Pulung untung teruslah mendesir.

4.3.22.1 Analisis Citraan

Krakal

Karya Mahwi Air Tawar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

78

Dekaplah (gerak/ C6-1, C6-2) tubuhku

1. Kata dekap menurut KBBI berarti peluk. (gerak/ C6-1, C6-2)

Sesaplah asin (pencecapan/ C5-1, C5-2) peluhku

Punggungku bungkahan batu derita

2. Kata asin menurut KBBI berarti berasa garam. (pencecapan/ C5-1,

C5-2)

Jangan! Jangan cemasi pasang gelombang

Kondeku jangkar terpancang

Nafasku silir (perabaan/ C4-1, C4-2) nyanyian ratu laut selatan

3. Kata silir menurut KBBI berarti sejuk karena ada angin yang

bertiup perlahan-lahan. (perabaan/ C4-1, C4-2)

Gunung Kidul! Gunung Kidul

Langsat (penglihatan/ C1-1, C1-2) tubuhku seputih kapur

4. Kata langsat menurut KBBI berarti buah langsat. (penglihatan/ C1-

1, C1-2)

Semak dan belukar nyaring (pendengaran/ C2-1, C2-2) memanggil

Pulung untung teruslah mendesir.

5. Kata nyaring menurut KBBI berarti bunyi yang keras, tinggi dan

lantang. (pendengaran/ C2-1, C2-2)

Pada puisi di atas seluruh citraan muncul, dan mulai muncul citraan

pencecapan yang menunjukan penulis ingin melukiskan rasa melalui kata-kata.

Seluruh citraan yang muncul melalui kata-kata yang dipilih sungguh membuat

puisi semaki indah.

Pada pembahasan di atas terdapat tujuh citraan yang muncul. Seluruh

citraan dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik jenis citraan puisi. Citraan

tersebut meliputi citraan penglihatan yang terdapat dalam kata senja, berguguran,

mekar, merah, cahaya, terpercik, percik, rebahkan, rebah, bergetar, menguap,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

79

ruap, menari, asap, menemukan, bulir, kepak, luruh, rebah, tertancap,

memejamkan, bayangan, memar, mata, mawar, bayang, langit, hujan, rapih,

mengalir, lincah, menanam, rawar, pecah, wayang, kelir, pantulan, menjelang,

langit, langsat, bening, biru, debu, kuyu. Citraan pendengaran pada kata Jerit,

mengerang, tangisan, bunyi, berdenting, riuh, bertasbih, kepak, sunyi, bercicit,

desir, irama, dentum, kidung, siulan, lengking, nyaring, bernyanyi . Citraan gerak

pada kata mengusap, memejamkan, petiklah, menyentuh, membelai, memetik,

memburu, menuju, merangkai, belaian, berjalan, membenamkan, menembus,

menyusuri, membuka, bergegegas, menulis, memotret, melingkar-lingkar,

merunduk, melompat, mengetuk, membuka, gerak, menjatuhkan, menari, basuh,

gemetar, usapan, berjalan, menimang, membuang, balik, mengelus, merasuk,

tengadah, menggilas, menepis, menebas, berpelukan, dekaplah. Citraan perasaan

pada kata kesunyian, rindu, ketabahan, perih, kesedihan, kerinduan, cinta, hasrat,

dendam, pilu, mesra, rawan, riang, sayu. Citraan perabaan pada kata nyeri,

terpercik, silir. Citraan penciuman pada kata aroma. Citraan pencecapan pada

kata manis, getir, asin.

Berdasarkan analisis citraan yang telah dilakukan pada puisi dalam

majalah Horison Edisi Juli 2015, ditemukan tujuh citraan yang terdiri dari 37

citraan penglihatan, 1 citraan penciuman, 8 citraan pendengaran, 3 citraan

perabaan, 41 citraan gerak, 17 citraan perasaan dan 3 citraan pencecapan.

Seluruh citraan muncul dalam seluruh puisi yang terdapat pada pada

majalah Horison edisi Juli 2015. Seperti citraan penglihatan, pendengaran,

penciuman, perabaan, pencecapan, perasaan, dan gerak. Namun, yang paling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

80

dominan adalah citraan penglihatan. Citraan penglihatan selalu muncul dalam

setiap puisi yang terdapat pada pada majalah Horison edisi Juli 2015. Tidak

seperti citraan lain yang kemunculannya hanya pada beberapa puisi saja. Citraan-

citraan ini memberikan warna tersendiri pada puisi yang menjadikan puisi

semakin indah. Menambah nilai kepuitisan dari puisi itu sendiri, seperti pada

citraaan penglihatan yang membuat pembaca seolah-olah dapat melihat apa yang

ingin dilukiskan oleh penyair melalui kata yang dipilih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

81

BAB V

IMPLEMENTASI PUISI YANG TERDAPAT DALAM MAJALAH

HORISON EDISI JULI 2015 DALAM PEMBELAJARAN DI SMA

KELAS X

Pada bab ini akan dideskripsikan tentang implementasi puisi yang terdapat

dalam majalah Horison edisi juli 2015 dalam pembelajaran di SMA. Beberapa hal

yang akan dibahas mencakup, pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran. Di dalam pembelajaran sastra, hal-hal yang harus diperhatikan

adalah mengenai tahap-tahap pengembangan pembelajaran. Sebagai seorang guru,

kita dituntut untuk selalu kreatif setiap menyusun langkah-langkah pembelajaran.

Hal ini diharapkan agar peserta didik lebih dapat tertarik secara aktif mempelajari

materi dalam pembelajaran.

5.1 Pengembangan Silabus

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar

ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi. Silabus berisi berbagai komponen, yaitu standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber bahan/ alat ajar. Implementasi penelitian ini

menghasilkan silabus pembelajaran apresiasi sastra dengan melalui langkah-

langkah pengembangan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

82

5.1.1 Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdapat beberapa

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, apapun Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang sesuai dengan pembelajaran puisi di SMA kelas X

semester I adalah sebagai berikut.

Tandar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan

5. memahami puisi yang

disampaikan secara langsung/tidak

langsung

5.1 mengidentifikasi unsur-unsur

bentuk suatu puisi yang disampaikan

secara langsung ataupun melalui

rekaman.

5.2 mengungkapkan isi suatu puisi

yang disampaikan secara langsung

ataupun melalui rekaman.

5.1.2 Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator yang sesuai untuk pencapaian SK dan KD di atas, yaitu:

a. Siswa mampu mengidentifikasi unsur puisi khususnya citraan pada

puisi yang terdapat dalam majalah Horisonedisi juli 2015 melalui

kegiatan diskusi.

b. Siswa mampu menanggapi unsur-unsur puisi khususnya citraan yang

ditemukan.

c. Siswa mampu menulis puisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

83

5.1.3 Merencanakan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dengan materi pokok puisi-puisi yang terdapat

dalam majalah Horisonedisi juli 2015, untuk pencapaian SK dan KD yang telah

ditentukan, yaitu:

a. Membaca puisi yang terdapat di dalam majalah Horisonedisi juli 2015.

b. Mendiskusikan unsur-unsur bentuk puisi yang terdapat dalam majalah

Horisonedisi juli 2015.

c. Melaporkan hasil diskusi di depan kelas.

d. Mengungkapkan kembali isi puisi dengan bahasa sendiri.

5.1.4 Menentukan Materi Pokok Pembelajaran

Puisi yang terdapat dalam majalah Horison edisi juli 2015 menjadi materi

pokok pembelajaran dalam penelitian ini, karena dianggap sesuai dengan SK dan

KD yang telah ditentukan oleh peneliti. Selain itu, puisi yang terdapat dalam

majalah Horison edisi juli 2015 tersebut juga sesuai dengan siswa dilihat dari

manfaat yang diambil dari puisi tersebut dan relevansinya terhadap siswa dan

tuntunan lingkungan.

5.1.5 Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan

berdasarkan indikator penilaian yang tertera pada silabus. Pengembangan silabus

dilakukan berdasarkan penelitian penulis tentang Citraan puisi yang terdapat

dalam puisi di Majalah Horison edisi juli 2015. Jenis penilaian ditentukan dengan

indikator pembelajaran, yang meliputi: a) pengidentifikasi unsur pembentuk puisi

khususnya citraan yang terdapat pada majalah Horison edisi juli 2015 yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

84

dibaca oleh siswa melalui kegiatan diskusi, b) performansi siswa dalam

menanggapi unsur puisi khususnya citraan yang telah ditemukan, dan c)

kemampuan siswa dalam menulis puisi.

5.1.6 Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada

jumlah minggu efektif. Bahan belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran

untuk SMA/ MA yaitu 45 menit. Sedangkan jumlah jam pembelajaran tatap muka

per minggu efektif belajar minimum34 minggu dan maksimum 38 minggu.

Alokasi waktu pada struktur SMA/ MA kelas X pendidikan bahasa dan sastra

Indonesia 4 jam per minggu setiap semester, (BSNP, 2006: 39-42) jumlah KD ada

36 bagian. Jadi, peneliti menentukan alokasi waktu dalam silabus, yaitu rata-rata

36 minggu, alokasi waktu dalam silabus, yaitu rata-rata 36 minggu, alokasi

diperoleh dari pembagian jumlah waktu efektif dalam jumlah KD, yaitu 36:36.

Hasilnya 1 minggu per KD yaitu 4 jam @ 45 menit.

5.1.7 Menentukan Sumber Belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar serta materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi. Sedangkan sumber belajar pada silabus dalam

pembelajaran puisi yang terdapat dalam majalah Horison edisi juli 2015, yaitu:

a. Puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi juli tahun 2015

(terlampir)

b. Materi (terlampir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

85

5.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Salah satu wujud implementasi dari penelitian ini adalah tersusunnya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) apresiasi sastra di SMA kelas X

semester I. RPP merupakan satu bentuk persiapan rancangan pembelajaran yang

dilakukan guru untuk menunjang kegiatan pembelajaran kelas. Melalui

perencanaan yang tepat, diharapkan siswa dapat melaksanakan kegiatan

pembelajarannya secara optimal dalam rangka mencapai kompetensi dasarnya.

Adapun rancangan RPP yang disusun oleh peneliti memuat komponen-komponen

sebagai berikut: 1) identitas rencana pelaksanaan pembelajaran, 2) standar

kompetensi, 3) kompetensi dasar, 4) materi pokok, 5) kegiatan pembelajaran, 6)

indikator, 7) penilaian, 8) alokasi waktu, dan 9) sumber belajar. Berikut RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) kelas X semester I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

86

RPP

SATUAN PENDIDIKAN : SMA DAHULU SEMUA INDAH

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SEMESTER : X/1

WAKTU : 2 Jam Pelajaran (2 x 45 menit)

A. Standar Kompetensi:

Mendengarkan: Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak

langsung

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara

langsung ataupun melalui rekaman

C. Indikator

1. Kognitif

Produk

Mampu mengidentifikasi citraan apa saja yang terdapat pada

puisi-puisi dalam majalah Horison edisi Juli 2015

Proses

Menjelaskan pengertian puisi

Menjelaskan pengertian citraan

Mencatatcitraan yang terdapat pada puisi

2. Psikomotorik

Menyampaikan tanggapan dengan intonasi yang jelas dan dalam

kalimat yang runtut dan logis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

87

3. Afektif

Karakter

Siswa berperilaku terbuka, kritis, dan penuh perhatian ketika

mendengarkan pembacaan puisi

Siwa bersikap jujur, mandiri, kreatif, dan bertanggungjawab dalam

mencipta puisi.

Sosial

Siswa bersikap santun ketika mendengarkan contoh pembacaan puisi

Siswa bersikap santun, penuh perhatian, toleran dan kritis saat

melakukan diskusi kelompok tentang unsur bentuk suatu puisi.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan diskusi dan tugas mandiri, siswa dapat menjelaskan

pengertian puisi, menjelaskan pengertian Citraan, mengidentifikasi jenis-

jenis puisi.

Melalui kegiatan menyimak puisi, siswa dapat berperilaku santun,

terbuka, kritis, dan penuh perhatian.

Melalui kegiatan mencipta dan menuliskan puisi karya sendiri, siswa

dapat bersikap jujur, mandiri, dan kreatif.

Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat bersikap santun, toleran,

dan kritis tentang mengidentifikasi jenis-jenis citraan yang terdapat pada

puisi.

E. Materi

Pengertian puisi

Pengertian citraan

Jenis-jenis citraan

F. Metode

Diskusi kelompok, inkuiri, tanya-jawab, pemberian tugas

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan (2 x 45 menit)

1. Kegiatan Awal (15 menit)

Salam pembuka dan berdoa

Informasi awal tentang materi dan kegiatan belajar

Guru menanyakan informasi apa yang siswa ketahui tentang puisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

88

2. Kegiatan Inti (60 menit)

Eksplorasi

Guru menanyakan pada siswa tentang puisi yang pernah mereka dengar

dalam keseharian

Guru mengajak siswa untuk menyimak contoh pembacaan puisi, puisi-

puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015

Elaborasi

Siswa mendengarkan contoh pembacaan puisi, puisi-puisi yang terdapat

pada majalah Horison edisi Juli 2015

Siswa mencatat pokok-pokok isi puisi

Siswa diminta membentuk kelompok (5 orang per kelompok)

Guru membagikan lembaran kerja untuk setiap kelompok

Masing-masing siswa membuat mencatat citraan apa saja yang terdapat

pada puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015.

Siswa mendiskusikan puisi sambil saling mencocokkan catatannya

tentang citraan dari puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison

edisi Juli 2015

Setiap kelompok membuat rangkuman tentang citraan yang terdapat dari

puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015

Wakil kelompok menyampaikan rangkuman hasil diskusi kepada

teman-teman lain

Guru meminta siswa untuk saling memberikan tanggapan terhadap

hasil presentasi teman (menambahkan atau menyanggah)

Guru meminta siswa untuk merumuskan pengertian puisi dengan

bahasa dan alur berpikir mereka

Guru menerangkan tentang pengertian puisi, pengertian citraan,

jenis-jenis citraan dan fungsi citraan pada puisi.

3. Kegiatan Akhir

Siswa diminta untuk memberikan komentar tentang kegiatan belajar yang

telah berlangsung

Siswa diajak untuk merefleksikan nilai-nilai kecakapan hidup (life skill)

yang dapat dipetik melalui proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

89

Guru menghimbau siswa untuk menjadi pendengar yang baik, cerdas,

dan kritis saat menyimak puisi.

Pengumpulan hasil rangkuman masing-masing kelompok

Penugasan

Doa penutup

H. Sumber Belajar

Pradopo, Rachmat Djoko. 1990. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Maja

University Press

Waluyo, Herman. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Penerbit Erlangga

I. Bahan dan Alat

puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015

Handout materi puisi

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Tagihan

Siswa diminta membuat puisi hasil karya individu

Siswa diminta untuk membuat laporan hasil diskusi kelompok tentang

pengertian puisi, jenis, dan unsur bentuk (diksi, citraan, ritme dan

rima, gaya bahasa, dan bahasa kiasan)

2. Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik dan bentuk

Tes tertulis :

Bentuk tes: uraian singkat

Tes kinerja

Tagihan hasil karya (puisi)

Instrumen soal

Tugas untuk mendengarkan puisi-puisi yang terdapat pada majalah

Horison edisi Juli 2015

Daftar pertanyaan pemahaman puisi

Tugas individu untuk membuat puisi karya siswa

Tugas kelompok untuk melaporkan hasil diskusi

Peniaian kegiatan diskusi: laporan kelompok (lisan dan tertulis);

penilaian sikap; dan penugasan pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

90

3. Kelengkapan Lembar Kegiatan Siswa (terlampir)

LAMPIRAN

01. Ringkasan Materi

1. Pengertian puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua

kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur

batinnya.

2. Pengertian citraan

Citraan adalah cara membentuk citra mental, pribadi atau gambaran

sesuatu. Biasanya citraan menyarankan gambar yang tampak oleh mata

(batin) kita, tetapi dapat juga menyarankan hal-hal yang merangsang

panca indra yang lain.

3. Jenis-jenis citraan

a. Citraan penglihatan, yaitu citraan yang ditimbulkan oleh indera

penglihat (mata). Citraan ini dapat memberikan rangsangan kepada

mata sehingga seolah-olah dapat melihat sesuatu yang sebenarnya

tidak terlihat.

b. Citraan pendengaran, yaitu citraan yang ditimbulkan oleh

indera pendengar (telinga). Citraan ini dapat memberikan

rangsangan kepada telinga sehingga seolah-olah dapat

mendengar sesuatu yang diungkapkan melalui citraan tersebut.

c. Citraan perabaan, yaitu citraan yang melibatkan indera peraba

(kulit), misalnya kasar, lembut, halus, basah, panas, dingin, dan

lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

91

d. Citraan penciuman, yaitu citraan yang berhubungan dengan

indera pencium (hidung). Kata-kata yang mengandung citraan

ini menggambarkan seolah-olah objek yang dibicarakan berbau

harum, busuk, anyir, dan lain-lain.

e. Citraan pencecapan, yaitu citraan yang melibatkan indera

pencecap (lidah). Melalui citraan ini seolah-olah kita dapat

merasakan sesuatu yang pahit, asam, manis, kecut, dan lain-

lain.

f. Citraan gerak, yaitu citraan yang secara konkret tidak bergerak,

tetapi secara abstrak objek tersebut bergerak.

g. Citraan perasaan, yaitu citraan yang melibatkan hati (perasaan).

Citraan ini membantu kita dalam menghayati suatu objek atau

kejadian yang melibatkan perasaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

92

02. Kisi-kisi pengujian untuk SMA kelas X semester 1

Nama Sekolah : SMA Senja

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Waktu : 60 menit

No Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Indikator Soal Soal

Nomor

Bentuk

Soal

1. 5.1.Mengide

ntifikasi

unsur-unsur

bentuk suatu

puisi yang

disampaikan

secara

langsung

ataupun

melalui

rekaman

Pengertian

puisi

Siswa

mampu

menjelask

an

pengertia

n puisi

lama

Jelaskan

pengertian

puisi

menurut

pendapatm

u!

1 Esai

2. 5.1.Mengide

ntifikasi

unsur-unsur

bentuk suatu

puisi yang

disampaikan

secara

langsung

ataupun

melalui

Identifikasi

jenis-jenis

puisi

Siswa

mampu

menyebut

kan jenis-

jenis puisi

(puisi

lama,

puisi

jawa,

puisi

baru,

Tulislah

minimal

5 jenis

puisi

beserta

penjelasa

n

singkat!

2

Esai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

93

rekaman puisi

angkatan

45, puisi

kontempo

rer)

3. 5.1.Mengide

ntifikasi

unsur-unsur

bentuk suatu

puisi yang

disampaikan

secara

langsung

ataupun

melalui

rekaman

Mengidentif

ikasi unsur

bentuk puisi

(diksi,

citraan,

gaya

bahasa,

bahasa kias,

rima dan

irama)

Siswa

mampu

mengiden

tifikasi

unsur

bentuk

puisi

(diksi,

citraan,

gaya

bahasa,

bahasa

kias, rima

dan

irama)

Uraikanl

ah unsur-

unsur

pembang

un puisi!

Jelaskanl

ah unsur

bentuk

dalam

puisi!

3

4

Esai

4. 5.1.Mengide

ntifikasi

unsur-unsur

bentuk suatu

puisi yang

disampaikan

secara

langsung

ataupun

melalui

rekaman

Langkah-

langkah

membuat

puisi

Siswa

mampu

membuat

contoh

puisi

kontempo

rer

Buatlah

sebuah

puisi

kontemp

orer!

Bacakan

lah puisi

hasil

karyamu

dengan

5 Esai

Unjuk

kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

94

teman

dalam

kelompo

k!

03. Rubrik Penilaian mengidentifikasi unsur bentuk puisi

ASPEK

RINCIAN

NILAI

KURANG

CUKUP BAIK AMAT

BAIK

D (10) C (15) B (20) A (25)

ISI

Selaras dengan

tema

Mengandung

pesan,harapan

aktual dan

berguna

Sesuai dengan

jenisnya

Utuh dan tuntas

CITRAAN

Menimbulkan

kesan pada

pembaca

Citraan sesuai

dengan kata yang

digambarkan

dalam puisi

Citraan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

95

terlalu berlebihan

DIKSI DAN

GAYA

BAHASA

Mencerminkan

kekayaan

perbendaharaan

kata

Bervariatif dan

sesuai konteks

Menggunakan

kata kiasan, unik,

simbolis

Bergaya bahasa

secara variatif

RIMA

&RITME

Berima sesuai

kriteria

Terpola secara

teratur

Berirama

secara variatif

Gaya Bahasa

Menggunakan

gaya bahasa

variatif dan tidak

monoton

Sesuai dengan

tema

Bahasa kias

Mengandung

unsur estetik

Kreatif dan

sesuai dengan

konteks tema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

96

04. Blangko Observasi kinerja individu dalam mengikuti diskusi kelompok

BLANGKO OBSERVASI KINERJA INDIVIDU DALAM MENGIKUTI

DISKUSI KELOMPOK

Nama :

Kelas/No Absen :

Tanggal Penilaian :

Kompetensi Dasar : 5.1. Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu

puisi yang disampaikan secara langsung ataupun

melalui rekaman

ASPEK RINCIAN

NILAI

KURANG CUKUP BAIK AMAT

BAIK

D (10) C (15) B (20) A (25)

SIKAP

Terlibat secara

aktif dan penuh

inisiatif

puisi

STRUKTUR

BARIS DAN

BAIT

Tersusun sesuai

aturan

Terpola secara

teratur dan

konsisten

JUMLAH SKOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

97

Memperhatikan

dan menghargai

pendapat teman

lain

BAHASA

Runtut, terstruktur

dengan baik

Komunikatif

(mudah dipahami)

Efektif (singkat

dan jelas)

Diksi variatif dan

tepat konteks

KUALITAS

PENDAPA

T/GAGASA

N

Pembicaraan

tidak

menyimpang dari

topic dan

menyasar ke

substansi

persoalan

Gagasan orisinil

dan kreatif

Usulan disertai

alasan/bukti logis

yang mendukung

Konsisten atas

pendapatnya

sendiri

Menggunakan

referensi/landasan

teori

Menyampaikan

gagasan dengan

lancar dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

98

sistematis

PRESENT

ASI

Menanggapi

pertanyaan

dengan cepat dan

tepat

Menanggapi

pertanyaan dan

tanggapan dari

teman lain dengan

santun

Menggunakan

argumen, contoh,

bukti, dan

ilustrasi untuk

memperjelas

uraian dan

jawaban secara

logis

JUMLAH

SKOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

99

05. Soal Uraian

Nama Sekolah : SMA DAHULU SEMUA INDAH

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Hari/Tanggal :

Waktu : 60 menit

Petunjuk:

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan penjelasan yang benar, jelas, serta

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!

1. Jelaskan pengertian puisi menurut pendapatmu!

2. Tulislah minimal 5 jenis puisi beserta penjelasan singkat!

3. Uraikanlah unsur-unsur pembangun puisi!

4. Jelaskanlah unsur bentuk dalam puisi!

5. Buatlah sebuah puisi kontemporer!

06. Soal Unjuk kerja

Bacakanlah puisi hasil karyamu dengan teman dalam kelompok!

07. Kunci jawaban soal uraian

1. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua

kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur

batinnya.

2. Jenis-jenis puisi

- Puisi lama

- Puisi jawa

- Puisi baru

- Puisi angkatan 45

- Puisi kontemporer

3. Unsur-unsur pembangun puisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

100

a. Struktur bentuk

- Diksi yaitu pemilihan kata secermat mungkin yang dilakukan oleh

penyair untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan-perasaan yang

bergejolak, sehingga pembaca dapat merasakan hal yang sama.

- Citraan, yaitu gambaran angan-angan atau pikiran yang dirasakan

pembaca yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh

ekspresi penyair terhadap sebuah objek puisinya.

- Gaya bahasa, yaitu struktur sintaksis yang khas yang membuat

pembaca berpikir

- Bahasa kias, yang bertujuan untuk memperjelas gambaran gagasan,

mengkonkretkan dan membangkitkan perspektif melalui perbandingan.

- Rima dan irama, yaitu persamaan bunyi pada akhir baris pada puisi.

Bunyi bermanfaat untuk mendapatkan keindahan dan tenaga ekspresif,

memperdalam ucapan, menimbulkan rasa, bayangan angan yang jelas,

dan suasana yang khusus.

b. Struktur batin

- Tema

- Amanat

- Perasaan

- Nada

4. Unsur-unsur pembangun puisi

Struktur bentuk

- Diksi yaitu pemilihan kata secermat mungkin yang dilakukan oleh

penyair untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan-perasaan yang

bergejolak, sehingga pembaca dapat merasakan hal yang sama.

- Citraan, yaitu gambaran angan-angan atau pikiran yang dirasakan

pembaca yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh

ekspresi penyair terhadap sebuah objek puisinya.

- Gaya bahasa, yaitu struktur sintaksis yang khas yang membuat

pembaca berpikir

- Bahasa kias, yang bertujuan untuk memperjelas gambaran gagasan,

mengkonkretkan dan membangkitkan perspektif melalui perbandingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

101

- Rima dan irama, yaitu persamaan bunyi pada akhir baris pada puisi.

Bunyi bermanfaat untuk mendapatkan keindahan dan tenaga ekspresif,

memperdalam ucapan, menimbulkan rasa, bayangan angan yang jelas,

dan suasana yang khusus.

5. Contoh puisi kontemporer

Amuk

Ngiau!kucing dalam darah dia menderas lewat dia mengalir ngilu ngiau

dia bergegas lewat dalam aortaku dalam rimba darahku dia besar dia bukan

harimau bukan singa bukan hyena bukan leopard dia macam kucing bukan

kucing tapi kucing ngiau dia lapar dia menambah rimba afrikaku dengan

cakarnya dengan amuknya dia meraung dia mengerang jangan beri daging dia

tak mau daging jesus jangan beri roti dia tak mau roti ngiau

(Sutarji C.B., Amuk)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

102

BAB VI

PENUTUP

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV, dapat ditarik

simpulan bahwa terdapat tujuh citraan yang ditemukan dalam puisi yang terdapat

dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015. Citraan tersebut adalah citraan

penglihatan sejumlah 37 buah, citraan pendengaran sejumlah 8 buah , citraan

penciuman sejumlah 1 buah, citraan perabaan sejumlah 3 buah, citraan gerak

sejumlah 41 buah, citraan perasaan sejumlah 17 buah, dan citraan pencecapan 3

buah.

Seluruh citraan muncul dalam seluruh puisi yang terdapat pada

padamajalah Horison edisi Juli 2015. Seperti citraan penglihatan, pendengaran,

penciuman, perabaan, pencecapan, perasaan, dan gerak. Namun, yang paling

dominan adalah citraan gerak. Citraan gerak selalu muncul dalam setiap puisi

yang terdapat pada padamajalah Horison edisi Juli 2015. Tidak seperti citraan lain

yang kemunculannya hanya pada beberapa puisi saja. Citraan-citraan ini

memberikan warna tersendiri pada puisi yang menjadikan puisi semakin indah.

Menambah nilai kepuitisan dari puisi itu sendiri.

Implementasi dari penelitian ini adalah disusunnya produk silabus dan

RPP apresisasi sastra di SMA kelas X semester I dalam Standar Kompetensi (SK)

mendengarkan, memahami puisi yang disampaikan secara langsung/ tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

103

langsung dan Kompetensi Dasar (KD) Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk puisi

yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman.

Dalam melaksanakan pengembangan silabus dan RPP, peneliti

menguraikan setiap aspek komponen dan diselaraskan dengan tujuan

pembelajaran apresiasi sastra khususnya tentang kegiatan pembelajaran citraan

pada puisi dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015 terhadap pembelajaran

sastra di SMA kelas X semester I.

6.2 Saran

Melalui penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran yang

mungkin dapat bermanfaat. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap puisi, bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, dan bagi

mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Saran yang pertama bagi peneliti lain. Mereka yang tertarik untuk

melakukan penelitian terhadap puisi dapat memperluas topik permasalahan

penelitian, tidak hanya meneliti citraan puisi saja saja. Peneliti lain dapat pula

meneliti unsur-unsur lain dalam puisi. Penelitian ini masih memiliki kekurangan,

yaitu penemuan hasil penelitian yang masih lemah dan belum dapat dijadikan

standar, karena penelitian ini hanya meneliti unsur citraan puisi saja. Penelitilain

dapat meneruskan penelitian ini dengan meneliti unsur lain atau mencari sumber

data lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

104

Saran kedua yaitu bagi guru bahasa Indonesia. Guru diharapkan dapat

memberikan perhatian lebih pada pembelajaran unsur-unsur puisi, khususnya pada

diksi dan citraan puisi. Guru dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam

pembelajaran apresiasi puisi disekolah. Saran ketiga yaitu bagi mahasiswa Prodi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI). Salah satu mata kuliah yang ada pada

PBSI adalah menulis yang mempelajari mengenai apresiasi puisi. Dengan adanya

mata kuliah ini, mahasiswa dapat lebih mengenal tentang unsur-unsur puisi yang

terdapat pada berbagai macam sumber. Dengan demikian, mereka diharapkan

tidak hanya berperan sebagai pembaca, melainkan juga dapat menjadi penulis

puisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

105

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Badrun, Ahmad. 1989. Teori Puisi. Jakarta: Depdikbud.

Baribin, Raminah. 1990. Teori dan Apresiasi Puisi. Semarang: IKIP Semarang.

Effendi, S. 2002. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Pustaka Jaya.

Hamidah, Noor. 2006. “Diksi dan Citraan dalam Puisi pada Tabloid Yunior Tahun

2004”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Ghalia Indonesia: Jakarta.

Kardono, F.X. Tri Indra. 2001.” Kemampuan Menganalisis Struktur Batin Dua Puisi

Sajak Kaki Langit Majalah Horison Edisi Oktober 2003 Siswa kelas X SMA

Negeri I Karangmojo Gunungkidul Yogyakarta Tahun Ajaran 2004/2005”.

Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Moelong, L. 2007. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan

Dasar dan Menengah. 2006. Jakarta: BSNP.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 tahun 2006

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pradopo, Rahmat Djoko. 2005. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Rusyana, Rus. 1982. Metode Pengajaran Sastra. Bandung: Gunung Larang.

Sayuti, Suminto A. 2002. Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media.

Suharianto, S. 2005. Dasar-dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

106

Sujarwanto (ed.). 2002. Bahasa dan Sastra Indonesia Menuju Peran Transformasi

sosial Budaya Abad XXI. Yogyakarta: Gama Media.

Tarigan, Henry Guntur. 1995. Dasar-dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa

Bandung.

Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia.

Waluyo. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi.Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

107

RPP

SATUAN PENDIDIKAN : SMA DAHULU SEMUA INDAH

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS/SEMESTER : X/1

WAKTU : 2Jam Pelajaran (2 x 45 menit)

A. Standar Kompetensi:

Mendengarkan: Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak

langsung

B. Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara

langsung ataupun melalui rekaman

C. Indikator

1. Kognitif

Produk

Mampu mengidentifikasi citraan apa saja yang terdapat pada puisi-

puisi dalam majalah Horison edisi Juli 2015

Proses

Menjelaskan pengertian puisi

Menjelaskan pengertian citraan

Mencatatcitraan yang terdapat pada puisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

108

2. Psikomotorik

Menyampaikan tanggapan dengan intonasi yang jelas dan dalam

kalimat yang runtut dan logis

3. Afektif

Karakter

Siswa berperilaku terbuka, kritis, dan penuh perhatian ketika

mendengarkan pembacaan puisi

Siwa bersikap jujur, mandiri, kreatif, dan bertanggungjawab dalam

mencipta puisi.

Sosial

Siswa bersikap santun ketika mendengarkan contoh pembacaan puisi

Siswa bersikap santun, penuh perhatian, toleran dan kritis saat melakukan

diskusi kelompok tentang unsur bentuk suatu puisi.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan diskusi dan tugas mandiri, siswa dapat menjelaskan

pengertian puisi, menjelaskan pengertian Citraan, mengidentifikasi jenis-

jenis puisi.

Melalui kegiatan menyimak puisi, siswa dapat berperilaku santun, terbuka,

kritis, dan penuh perhatian.

Melalui kegiatan mencipta dan menuliskan puisi karya sendiri, siswa dapat

bersikap jujur, mandiri, dan kreatif.

Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat bersikap santun, toleran, dan

kritis tentang mengidentifikasi unsur-unsur pokok dalam puisi (diksi,

citraan, ritme dan rima, gaya bahasa, dan bahasa kiasan)

E. Materi

Pengertian puisi

Pengertian citraan

Jenis-jenis citraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

109

F. Metode

Diskusi kelompok, inkuiri, tanya-jawab, pemberian tugas

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan (2 x 45 menit)

1. Kegiatan Awal (15 menit)

Salam pembuka dan berdoa

Informasi awal tentang materi dan kegiatan belajar

Guru menanyakan informasi apa yang siswa ketahui tentang puisi

2. Kegiatan Inti (60 menit)

Eksplorasi

Guru menanyakan pada siswa tentang puisi yang pernah mereka dengar

dalam keseharian

Guru mengajak siswa untuk menyimak contoh pembacaan puisi, puisi-puisi

yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015

Elaborasi

Siswa mendengarkan contoh pembacaan puisi, puisi-puisi yang terdapat pada

majalah Horison edisi Juli 2015

Siswa mencatat pokok-pokok isi puisi

Siswa diminta membentuk kelompok (5 orang per kelompok)

Guru membagikan lembaran kerja untuk setiap kelompok

puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015

Siswa mendiskusikan puisi sambil saling mencocokkan catatannya

tentang citraan dari puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi

Juli 2015

Setiap kelompok membuat rangkuman tentang citraan yang terdapat dari

puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015

Wakil kelompok menyampaikan rangkuman hasil diskusi kepada

teman-teman lain

Guru meminta siswa untuk saling memberikan tanggapan terhadap

hasil presentasi teman (menambahkan atau menyanggah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

110

Guru meminta siswa untuk merumuskan pengertian puisi dengan

bahasa dan alur berpikir mereka

Guru menerangkan tentang pengertian puisi, pengertian citraan, jenis-

jenis citraan dan fungsi citraan pada puisi

3. Kegiatan Akhir

Siswa diminta untuk memberikan komentar tentang kegiatan belajar yang

telah berlangsung

Siswa diajak untuk merefleksikan nilai-nilai kecakapan hidup (life skill) yang

dapat dipetik melalui proses pembelajaran

Guru menghimbau siswa untuk menjadi pendengar yang baik, cerdas, dan

kritis saat menyimak puisi.

Pengumpulan hasil rangkuman masing-masing kelompok

Penugasan

Doa penutup

H. Sumber Belajar

Pradopo, Rachmat Djoko. 1990. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Maja

University Press

Waluyo, Herman. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Penerbit Erlangga

I. Bahan dan Alat

puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015

Handout materi puisi

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Tagihan

Siswa diminta membuat puisi hasil karya individu

Siswa diminta untuk membuat laporan hasil diskusi kelompok tentang

pengertian puisi, jenis, dan unsur bentuk (diksi, citraan, ritme dan rima,

gaya bahasa, dan bahasa kiasan)

2. Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik dan bentuk

Tes tertulis :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

111

Bentuk tes: uraian singkat

Tes kinerja

Tagihan hasil karya (puisi)

Instrumen soal

Tugas untuk mendengarkan puisi-puisi yang terdapat pada majalah

Horison edisi Juli 2015

Daftar pertanyaan pemahaman puisi

Tugas individu untuk membuat puisi karya siswa

Tugas kelompok untuk melaporkan hasil diskusi

Peniaian kegiatan diskusi: laporan kelompok (lisan dan tertulis);

penilaian sikap; dan penugasan pribadi

3. Kelengkapan Lembar Kegiatan Siswa (terlampir)

LAMPIRAN

01. Ringkasan Materi

1. Pengertian puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua

kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.

2. Pengertian citraan

Citraan adalah cara membentuk citra mental, pribadi atau gambaran

sesuatu. Biasanya citraan menyarankan gambar yang tampak oleh mata

(batin) kita, tetapi dapat juga menyarankan hal-hal yang merangsang

panca indra yang lain.

3. Jenis-jenis citraan

a. Citraan penglihatan, yaitu citraan yang ditimbulkan oleh indera

penglihat (mata). Citraan ini dapat memberikan rangsangan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

112

mata sehingga seolah-olah dapat melihat sesuatu yang sebenarnya

tidak terlihat.

b. Citraan pendengaran, yaitu citraan yang ditimbulkan oleh indera

pendengar (telinga). Citraan ini dapat memberikan rangsangan kepada

telinga sehingga seolah-olah dapat mendengar sesuatu yang

diungkapkan melalui citraan tersebut.

c. Citraan perabaan, yaitu citraan yang melibatkan indera peraba (kulit),

misalnya kasar, lembut, halus, basah, panas, dingin, dan lain-lain.

d. Citraan penciuman, yaitu citraan yang berhubungan dengan indera

pencium (hidung). Kata-kata yang mengandung citraan ini

menggambarkan seolah-olah objek yang dibicarakan berbau harum,

busuk, anyir, dan lain-lain.

e. Citraan pencecapan, yaitu citraan yang melibatkan indera pencecap

(lidah). Melalui citraan ini seolah-olah kita dapat merasakan sesuatu

yang pahit, asam, manis, kecut, dan lain-lain.

f. Citraan gerak, yaitu citraan yang secara konkret tidak bergerak, tetapi

secara abstrak objek tersebut bergerak.

g. Citraan perasaan, yaitu citraan yang melibatkan hati (perasaan).

Citraan ini membantu kita dalam menghayati suatu objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

113

02. Kisi-kisi pengujian untuk SMA kelas X semester 1

Nama Sekolah : SMA Senja

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Waktu : 60 menit

No Kompetensi

Dasar

Materi

Pokok

Indikator Soal Soal

Nomor

Bentuk

Soal

1. 5.1.Mengide

ntifikasi

unsur-unsur

bentuk suatu

puisi yang

disampaikan

secara

langsung

ataupun

melalui

rekaman

Pengertian

puisi

Siswa mampu

menjelaskan

pengertian puisi

lama

Jelaskan pengertian

puisi menurut

pendapatmu!

1 Esai

2. 5.1.Mengide

ntifikasi

unsur-unsur

bentuk suatu

puisi yang

disampaikan

secara

langsung

ataupun

Identifikasi

jenis-jenis

puisi

Siswa mampu

menyebutkan

jenis-jenis puisi

(puisi lama, puisi

jawa, puisi baru,

puisi angkatan 45,

puisi kontemporer)

Tulislah minimal

5 jenis puisi

beserta

penjelasan

singkat!

2

Esai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

114

melalui

rekaman

3. 5.1.Mengide

ntifikasi

unsur-unsur

bentuk suatu

puisi yang

disampaikan

secara

langsung

ataupun

melalui

rekaman

Mengidentifi

kasi unsur

bentuk puisi

(diksi,

citraan, gaya

bahasa,

bahasa kias,

rima dan

irama)

Siswa mampu

mengidentifikasi

unsur bentuk puisi

(diksi, citraan,

gaya bahasa,

bahasa kias, rima

dan irama)

Uraikanlah

unsur-unsur

pembangun

puisi!

Jelaskanlah

unsur bentuk

dalam puisi!

3

4

Esai

4. 5.1.Mengide

ntifikasi

unsur-unsur

bentuk suatu

puisi yang

disampaikan

secara

langsung

ataupun

melalui

rekaman

Langkah-

langkah

membuat

puisi

Siswa mampu

membuat contoh

puisi kontemporer

Buatlah sebuah

puisi

kontemporer!

Bacakanlah

puisi hasil

karyamu dengan

teman dalam

kelompok!

5 Esai

Unjuk

kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

115

03. Rubrik Penilaian mengidentifikasi unsur bentuk puisi

ASPEK

RINCIAN

NILAI

KURANG

CUKUP BAIK AMAT

BAIK

D (10) C (15) B (20) A (25)

ISI

Selaras dengan tema

Mengandung

pesan,harapan aktual

dan berguna

Sesuai dengan jenisnya

Utuh dan tuntas

CITRAAN

Menimbulkan kesan

pada pembaca

Citraan sesuai dengan

kata yang digambarkan

dalam puisi

Citraan tidak terlalu

berlebihan

DIKSI DAN

GAYA

BAHASA

Mencerminkan

kekayaan

perbendaharaan kata

Bervariatif dan sesuai

konteks

Menggunakan kata

kiasan, unik, simbolis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

116

Bergaya bahasa secara

variatif

RIMA

&RITME

Berima sesuai kriteria

Terpola secara teratur

Berirama secara

variatif

Gaya Bahasa

Menggunakan gaya

bahasa variatif dan tidak

monoton

Sesuai dengan tema

Bahasa kias

Mengandung unsur

estetik

Kreatif dan sesuai

dengan konteks tema

puisi

STRUKTUR

BARIS DAN

BAIT

Tersusun sesuai aturan

Terpola secara teratur

dan konsisten

JUMLAH SKOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

117

04. Blangko Observasi kinerja individu dalam mengikuti diskusi kelompok

BLANGKO OBSERVASI KINERJA INDIVIDU DALAM MENGIKUTI

DISKUSI KELOMPOK

Nama :

Kelas/No Absen :

Tanggal Penilaian :

Kompetensi Dasar : 5.1. Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi

yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman

ASPEK RINCIAN

NILAI

KURANG CUKUP BAIK AMAT

BAIK

D (10) C (15) B (20) A (25)

SIKAP

Terlibat secara

aktif dan penuh

inisiatif

Memperhatikan

dan menghargai

pendapat teman

lain

BAHASA

Runtut,

terstruktur

dengan baik

Komunikatif

(mudah

dipahami)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

118

Efektif (singkat

dan jelas)

Diksi variatif

dan tepat

konteks

KUALITAS

PENDAPAT/GAG

ASAN

Pembicaraan

tidak

menyimpang

dari topic dan

menyasar ke

substansi

persoalan

Gagasan orisinil

dan kreatif

Usulan disertai

alasan/bukti

logis yang

mendukung

Konsisten atas

pendapatnya

sendiri

Menggunakan

referensi/landas

an teori

Menyampaikan

gagasan dengan

lancar dan

sistematis

PRESENTASI

Menanggapi

pertanyaan

dengan cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

119

dan tepat

Menanggapi

pertanyaan dan

tanggapan dari

teman lain

dengan santun

Menggunakan

argumen,

contoh, bukti,

dan ilustrasi

untuk

memperjelas

uraian dan

jawaban secara

logis

JUMLAH SKOR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

120

05. Soal Uraian

Nama Sekolah : SMA DAHULU SEMUA INDAH

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Hari/Tanggal :

Waktu : 60 menit

Petunjuk:

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan penjelasan yang benar, jelas, serta

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!

1. Jelaskan pengertian puisi menurut pendapatmu!

2. Tulislah minimal 5 jenis puisi beserta penjelasan singkat!

3. Uraikanlah unsur-unsur pembangun puisi!

4. Jelaskanlah unsur bentuk dalam puisi!

5. Buatlah sebuah puisi kontemporer!

06. Soal Unjuk kerja

Bacakanlah puisi hasil karyamu dengan teman dalam kelompok!

07. Kunci jawaban soal uraian

1. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua

kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.

2. Jenis-jenis puisi

- Puisi lama

- Puisi jawa

- Puisi baru

- Puisi angkatan 45

- Puisi kontemporer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

121

3. Unsur-unsur pembangun puisi

a. Struktur bentuk

- Diksi yaitu pemilihan kata secermat mungkin yang dilakukan oleh penyair

untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan-perasaan yang bergejolak,

sehingga pembaca dapat merasakan hal yang sama.

- Citraan, yaitu gambaran angan-angan atau pikiran yang dirasakan pembaca

yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh ekspresi penyair

terhadap sebuah objek puisinya.

- Gaya bahasa, yaitu struktur sintaksis yang khas yang membuat pembaca

berpikir

- Bahasa kias, yang bertujuan untuk memperjelas gambaran gagasan,

mengkonkretkan dan membangkitkan perspektif melalui perbandingan.

- Rima dan irama, yaitu persamaan bunyi pada akhir baris pada puisi. Bunyi

bermanfaat untuk mendapatkan keindahan dan tenaga ekspresif,

memperdalam ucapan, menimbulkan rasa, bayangan angan yang jelas, dan

suasana yang khusus.

b. Struktuf batin

- Tema

- Amanat

- Perasaan

- Nada

4. Unsur-unsur pembangun puisi

Struktur bentuk

- Diksi yaitu pemilihan kata secermat mungkin yang dilakukan oleh penyair

untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan-perasaan yang bergejolak,

sehingga pembaca dapat merasakan hal yang sama.

- Citraan, yaitu gambaran angan-angan atau pikiran yang dirasakan pembaca

yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh ekspresi penyair

terhadap sebuah objek puisinya.

- Gaya bahasa, yaitu struktur sintaksis yang khas yang membuat pembaca

berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

122

- Bahasa kias, yang bertujuan untuk memperjelas gambaran gagasan,

mengkonkretkan dan membangkitkan perspektif melalui perbandingan.

- Rima dan irama, yaitu persamaan bunyi pada akhir baris pada puisi. Bunyi

bermanfaat untuk mendapatkan keindahan dan tenaga ekspresif,

memperdalam ucapan, menimbulkan rasa, bayangan angan yang jelas, dan

suasana yang khusus.

5. Contoh puisi kontemporer

Amuk

Ngiau!kucing dalam darah dia menderas lewat dia mengalir ngilu ngiau dia

bergegas lewat dalam aortaku dalam rimba darahku dia besar dia bukan harimau

bukan singa bukan hyena bukan leopard dia macam kucing bukan kucing tapi kucing

ngiau dia lapar dia menambah rimba afrikaku dengan cakarnya dengan amuknya

dia meraung dia mengerang jangan beri daging dia tak mau daging jesus jangan

beri roti dia tak mau roti ngiau

(Sutarji C.B., Amuk)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

SILABUS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

123

SILABUS

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

Kelas/Semester: X/I

Alokasi Waktu: 12 JP

Standar Kompetensi:

1. Mendengarkan: Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

5.1

Mengid

entifikasi

unsur-unsur

bentuk

suatu puisi

yang

disampaika

n secara

langsung

ataupun

melalui

rekaman

5.1.1. Rekaman

puisi:

unsur-unsur

bentuk

puisi:

pilihan

kata, ritme

dan rima ,

gaya

bahasa,

citraan,

bahasa

kiasan

1. Siswa

mempelajari

tentang unsur-

unsur bentuk

puisi

2. Siswa

menyimak puisi

dari rekaman

3. Siswa mencatat

hal-hal penting

dari puisi yang

dibacakan

4. Siswa

1. Kognitif

Produk

Mampu

mengidentifi

kasi unsur-

unsur bentuk

puisi

(pilihan

kata, ritme

Tes

tertulis :

Bentuk

tes:

uraian

singkat

Tes

kinerja

Tagihan

Pradopo, Rachmat

Djoko. 1990.

Pengkajian Puisi.

Yogyakarta: Gadjah

Maja University Press

Waluyo, Herman.

1987. Teori dan

Apresiasi Puisi.

Jakarta: Penerbit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

124

mengidentifikas

i pilihan kata,

ritme, rima,

gaya bahasa,

citraan, dan

bahasa kiasan

dari puisi yang

didengar

5. Siswa

mengungkapka

n hasil

pekerjaannya

secara lisan

dan rima,

gaya bahasa,

citraan dan

bahasa

kiasan)

Proses

Menjelaskan

pengertian

puisi

Mengidentifik

asi jenis

puisi

(baru/lama)

Mencatat isi

puisi

Mencatat

pokok-

pokok unsur

bentuk puisi

(diksi,

hasil

karya

(puisi)

Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

125

citraan,

ritme dan

rima, gaya

bahasa, dan

bahasa

kiasan)

Membuat puisi

sederhana

dengan

memperhati

kan unsur

bentuk puisi

2. Psikomotorik

Menyampai

kan

tanggapan

dengan

intonasi

yang jelas

dan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

126

kalimat yang

runtut dan

logis

3. Afektif

Karakter

Siswa

berperilaku

terbuka,

kritis, dan

penuh

perhatian

ketika

mendengark

an

pembacaan

puisi

Siwa

bersikap

jujur,

mandiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

127

kreatif, dan

bertanggung

jawab dalam

mencipta

puisi.

Sosial

Siswa

bersikap

santun

ketika

mendengark

an contoh

pembacaan

puisi

Siswa

bersikap

santun,

penuh

perhatian,

toleran dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

128

kritis saat

melakukan

diskusi

kelompok

tentang

unsur bentuk

suatu puisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

PUISI-PUISI YANG

TERDAPAT DALAM

MAJALAH HORISON

EDISI JULI 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

129

Puisi-puisi yang terdapat pada Majalah Horison Edisi Juli 2015

Puisi 1. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada Kekasihku 1

Karya M. Arifin Budiman

Isyarat rindu lebur

Di batas senja, jerit burung-burung

Mengirimkan nyeri pada celah angin

Daun-daun berguguran menuju rebah tanah

Sementara langit mengusap matahari

Memejemkan luka pada dinding waktu

Kekasihku, tiupkanlah aroma cinta pada mawar yang mekar

Petiklah kesunyian yang berdegup dalam dada berdebar.

Puisi 2. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada kekasihku 2

M. Arifin Budiman

Langit senja menyentuh daun-daun kering,

jemari angin membelai raut keningmu

Kekasihku, terimalah jerit matahari

Yang menenun langit menjadi merah saga

Di sorot matamu ada cahaya yang merambat

Dalam debar dada, mengusap perih kesunyian

Bersepakat memetik luka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

130

Puisi 3. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada kekasihku 3

M. Arifin Budiman

Di senja yang gamang

Rindu mengerang ditabuh gendang

Seperti tangisan bayi di malam hari

Aku selalu rindu sorot matamu

Yang menuntunku pada kearifan angin

Di wajahmu yang teduh selalu ada doa yang terpecik

Kekasihku, jika waktu selalu memburu tanpa ampun

Terimalah dengan tangan terbuka

Ketuklah rindu pada juru kesunyian

Menyusun gaik kata-kata.

Puisi 4. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada kekasihku 5

M. Arifin Budiman

Kelebat angin mengusap

Daun-daun di taman

Menuju matamu. Ada percik matahari

Berdegup di gigil cermin

Wajahmu adalah ketabahan pulau

Yang luas merangkai waktu

Dijarimu aku sisipkan kembang doa

Sebagai pertanda aroma cinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

131

Selalu jatuh di keluasan namamu.

Puisi 5. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada Para Pejalan

M. Arifin Budiman

Saat senja luruh

Kau rebahkan tubuhmu

Istirahat dalam belaian angin

Setelah berjalan sepanjang hari

Berbekal rasa haus yang menghunus

Dan lapar yang mengakar, kau dengan sabar

Membenamkan cinta pada seluruh alam

Daun-daun bertasbih luruh ke rebah tanah

Lalu kau mengucurkan doa membasahi

Degup perjalanan dengan percik matahari

Mengusap perih langit.

Puisi 6. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Potret Hujan

Karya M. Arifin Budiman

Di luar hujan bergetar

Dalam dada ada rindu

Menguap bersama jemari angin

Kau merengkuh doa-doa

Pada selembar cahaya bergetar

Sebagai kesedihan yang mengalir dalam

Rahim waktu dengan bahasa daun-daun

Kau menggugurkan kenangan dalam bunyi

Rintik gerimis menyimpan cinta dalam sorot

Matamu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

132

Puisi 7. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Aroma Kopi

karya M. Arifin Budiman

Ruap waktu melebar

dalam percakapan kita

Angin menembus celah jendela

Ada yang berdebar dalam rongga dada

Wajahmu menari seperti detak jarum jam

Menyusuri kerinduan dalam pusaran cahaya

Aroma kopi tercium di atas meja

Menyuguhkan rindu pada secangkir kenangan

Luruh bersama asap-asap doa

Puisi 8. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Menulis Sajak

Karya M. Arifin Budiman

Ketika aroma pagi

Membuka cadarnya pelan-pelan

Angin bergegas kesegala arah

Aku menulis sajak dengan tangan terbuka

Menunda kesedihan yang terbenam dalam palung dada

Setelah menempuh rakaat perjalanan

Mencari makna dalam ruh rindu

Selalu saja mata ini samar-samar

Luka terus berdenting dalam luka waktu

Menyusuri riuh kota dengan berbekal sajak

Aku menemukan wajahmu di lampu-lampu taman

Berdebar sebagai ruh kata-kata

Membelai matahari, luruh sebagai doa.

Puisi 9. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Langit Setia budhi

Karya M. Arifin Budiman

Bulir hujan membasahi hawa bumi

Jemari angin membelai rupa daun-daun

Pohon-pohon bertasbih gigil oleh kesunyian

Langit setiabudhi meluruhkan kerinduan

Pada mata kekasih yang meniupkan aroma cinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

133

Bersama kepak burung-burung

Melintasi kuku waktu

Memotret memoar pertemuan

Dibingkai dalam pigura

Puisi 10. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Daun

Karya M. Arifin Budiman

Daun-daun luruh

Ke rebah tanah

Melingkar-lingkar) sebagai rindu

Pada peluk waktu

Mengusap angin dalam petikan cahaya

Puisi 11. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Anak Panah Doa

Karya M. Arifin Budiman

Seratus anak panah doa

Tertancap di punggung sujud

Mengupas anak-anak sunyi

Yang memejamkan matahari

Seperti menelantarkan ayat-ayat

Disudut matamu yang ditusuk

bayangan dan diasah kantuk

Sebelum tubuhmu memar

Dalam peluk waktu

Puisi 12. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kepada Sheila

Karya M. Arifin Budiman

Langit senja disorot matamu

Menyentuh daun-daun kering

Pohonan merunduk dalam doa

bersahaja

Sheila, matamu adalah pertempuran

Sunyi yang kudus

Di jantungmu puisi rekah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

134

Seperti mawar yang merambat

Menuju kibaran kerudung mu

Puisi 13. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Dalam Doa

Karya M. Arifin Budiman

Saat senja luruh dimatamu

Diiringi burung-burung yang bercicit

Ada rindu pecah bersama kelebat angin

Bayang wajahmu memecahkan cermin

Melompat menuju daun jendela

Mengetuk pintu dan menyuguhkan rindu sekeras batu

Kau kah yang membuka gerbong kesedihan ini

Hingga dalam doa tersimpan teduh sorot matamu

Mencampakkan anak panah hingga cinta retak

Bersama puing-puing waktu?

Puisi 14. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kuas Senja

Karya M. Arifin Budiman

Langit begitu kosong

Dengan gerak awan

Saat senja kau rengkuh

Rindu sekeras batu dalam

Desir angin yang menjatuhkan

daun-daun, ditaman ada bayang

wajahmu menari dalam lipatan

Waktu, lalu kau layarkan doa

Menuju rongga dadaku yang terluka

Kau basuh setiap rupa-rupa perjalanan

Dengan irama cinta yang basah oleh rintik gerimis

Puisi 15. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Hujan Mei

Karya M. Arifin Budiman

Hujan Mei seperti dentum peluru

Musim-musim tak dapat diramalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

135

Saat senja datang dengan gemetarnya)

Dan kau menyuguhkan aroma luka di atas meja

Dengan usapan doa aku lesatkan panah cinta

Yang terbakar memoar api sejarah mei

Ketuklah pintu itu sebagai langkah pulang

menuju penghabisan

Puisi 16. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Potret Wajahmu Karya M. Arifin Budiman

Dalam senja) yang gamang

Rindu mengerang gendang

Potret wajahmu dengan rapih) tersimpan

Di ratakan waktu, mengalir di rongga dada

Doa-doa luruh menjemput langkah kakimu

Saat kau berjalan lincah melewati genangan air

Kau begitu lincah seperti penari balerina

Mampu menjemput cinta dengan petikan cahaya

Puisi 17. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Pengakuan Karya M. Arifin Budiman

Kau seperti hujan

Dan aku rebah tanah

Saling mencinta, menanam

Rindu pada jelaga langit biru

Aku alirkan cinta ini, semoga

Kau rawat dengan kekal, hingga

Kita menuju rumah semsta

Menjaga sebuah senja dalam ruap kenangan

Pecah dalam serpihan waktu.

Puisi 18. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Langit Mei Karya M. Arifin Budiman

menyeret arus namamu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

136

Bukit-bukit menurun cahaya

Langit Mei senja dikikis nyeri

Pecah sebagai pusaka langit

Di rahim puisi, matamu menyulam

Percik kata-kata.

Puisi 19. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Gelung

Karya Mahwi Air Tawar

Rambutku jelmaan akar asam

Mengikat hasrat raja Mataram

Tulang rusukku jalan berkelok

Cinta dan dendam saling berdetak

Alangkah panjang ini penantian

Batin pilu tindihan kelam

Hidup yang berselimut pulung

Menimang untung membuang malang

Lakon wayang ratu selatan

Kidung sesayup rayuan janda

Samar siulan duda perkasa

Di balik kelir panggung Pakualaman

Mataku kerlip sentir kayu limasan

Di sepertiga malam, di sepertiga kecemasan

Pantulan bayangan pohon randu

Kau balik bilik batang pahit tebu

Bila fajar menjelang bintang kenangan

Mengunjungi, menengok, menjenguk, menghada

Jauh menepi dan rindu pun beserpih

Biarlah! Biarlah luka derita kemarau

Mengakrabi nadi sunyi kelu

Di puncak kami menari bisu

Agar langit biru tak jadi kelabu

Lengking birahi kami angin kemarau

Dielus mesra pantai perawan

Denyut laut mendesah rawan

Mengelus) guci puting belubu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

137

Gunung Kidul! Gunung Kidul!

Langsat tubuhku seputih kapur

Semak dan belukar nyaring) memanggil

Pulung untung teruslah mendesir.

Puisi 20. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Kedung

Karya Mahwi Air Tawar

Air mataku bening sungai Oyo

Mengalir deras tangis menderai Akan merasuk ke sela gembur hari-hari

Kedung bersambut gayung untung

Anak-anak sungai! Sungaiku bening Kedung riang anak beriring

Di bawah daun biru bening sungai

Oyoku meriak kidul gunung bernyanyi.

Puisi 21. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Gari

Karya Mahwi Air Tawar

Siapa tengadah menanti serpihan tebu Giling gula menggilas mendera

Manis tebu tinggal seujung kuku

Di ujung lidah derita anak cucu

Bukan lengking cerobong tua madukismo

Mengoyak nasib mendedah benih sengsara

Tapi, lengking parau perantau

Yang melulu berharu biru di genangan air mata

Leluhur Gunung Kidul ditinggal

Anak kandung dan pulang dengan kabar sial

Lantaran tanah warisan tinggal sejengkal

Kini, tanah tandusku tinggal sebutir debu

Diambang) pintu piatu masa lalu

Perantau pun pulang dengan wajah sayu

Memandang keseberang dengan wajah kuyu

Wonosari tumbuh berseri-seri

Menyambut pendatang menepis nyeri

Menebas belukar dan semak duri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

138

Dari jalan leluhur dan para abdi

Yang enggan berhitung untuk rugi

Gunung Kidul! Gunung Kidul!

Desir getir pecah beserpihan

Pinggul molekku pantai Baron

Harapan dan impian berpelukkan

Puisi 22. Majalah Horison Edisi Juli 2015

Krakal

Karya Mahwi Air Tawar

Dekaplah tubuhku

Sesaplah asin peluhku

Punggungku bungkahan batu derita

Jangan! Jangan cemasi pasang gelombang

Kondeku jangkar terpancang

Nafasku silir nyanyian ratu laut selatan

Gunung Kidul! Gunung Kidul

Langsat tubuhku seputih kapur

Semak dan belukar nyaring memanggil

Pulung untung teruslah mendesir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS CITRAAN PADA PUISI-PUISI YANG TERDAPAT …

139

BIOGRAFI PENULIS

Yohanes Rizky Nugroho lahir di Tangerang, 5 Maret

1991. Menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 1 Cikokol,

Tangerang. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 16

Tangerang pada tahun 2006. Tiga tahun kemudian, menamatkan

sekolah tingkat menengah atas di SMA Negeri 6 Tangerang pada

tahun 2009. Setelah itu, pada tahun 2009 melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi sebagai mahasiswa dalam Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

Diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul Analisis Citraan

Pada Puisi-puisi yang Terdapat dalam Majalah Horison Edisi Juli 2015 dan

Relevansinya Dengan Pembelajaran Sastra di SMA Kelas X Semester I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI