PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian) - tuv.com · dan Blok kerja di Kabupaten Gorontalo ......
Transcript of PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Penilaian) - tuv.com · dan Blok kerja di Kabupaten Gorontalo ......
PUBLIC SUMMARY
(Resume Hasil Penilaian)
HASIL AUDIT TAHAP II
PENILAIAN KINERJA PHPL
IUPHHK- HT
PT. GORONTALO CITRA LESTARI
SK IUPHHK-HT Nomor: SK. 261/Menhut-II/2011 tanggal 12 Mei 2011,
Luas Areal : ± 46.170 ha Ha
Lokasi Unit Manajemen
Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo
Oleh :
LP-PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL
IUPHHK-HT PT. GORONTALO CITRA LESTARI
1. IDENTITAS LPPHPL PT. TÜV RHEINLAND INDONESIA
1. Nama Lembaga Sertifikasi : PT. TÜV Rheinland Indonesia
2. Alamat : Menara Karya 10th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2,
Jakarta 12950 INDONESIA
Telp. +62-21-579 44 579, Fax .+62-21-579 44 579
e-mail : [email protected]
3 Akte Pendirian : Akta Pendirian: No. 3 tanggal 11 September 1996 oleh Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo SH, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 30 Oktober 1998 nomor 02-23576 HT.01.01.Th.98.
Akta Perubahan Terakhir: No. 13 tanggal 15 Oktober 2015 oleh Notaris Anesta Chrisanti, SH, M.Kn. Pengesahan perubahan akta sampai saat ini masih dalam proses di instansi berwenang.
4. Pengurus LPPHPL :
Komisaris Utama :
Ralf Scheller
Komisaris :
Holger Helmut Kunz
DR. Indaryati Swarna Dewi Motik, MBA
Ir. M. Bascharul Asana, MBA
Direktur Utama :
I Nyoman Susila
Direktur :
Edmundus Wiharyono
Abdul Qohar
4. Tim Auditor PHPL-VLK Ence Hedi Hasan Z., S.Hut (Prasyarat)
Ir. Amin Kadeni (Auditor Produksi)
Wisnu Nugroho, A.Md (Auditor Ekologi)
Ir. M. Nurul Anwar (Auditor Sosial)
Darnawi, S.Hut (Lead Auditor/ VLK)
2. IDENTITAS AUDITEE
1. Nama Unit Manajemen PT. Gorontalo Citra Lestari
2. Alamat Kantor:
Jl. Suryopranoto 1-9 Komplek Delta Building Blok C No. 7, 8, 9 Jakarta
Jl. Trans Sulawesi, Desa Mootinelo, Kec. Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo
3. Lokasi Unit Manajemen Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten
Gorontalo, Provinsi Gorontalo
4. Luas Areal Hutan yang
Disertifikasi
± 46.170 ha
5. SK IUPHHK-HT SK Menhut No.261/Menhut-II/2011 tanggal 12 Mei 2011
6. Susunan Komisaris dan Pengurus Perusahaan
Akta perubahan terakhr No. 30 tanggal 15 Mei
2015. Notaris Anesta Chrisanti, SH, susunan
Pengurus Perseroaan sebagai berikut:
Komisaris : Franklin William Kayhatu
Direktur : Ir. Gatut Suoridi,M.Sc.,MM
7. Pemilik Perusahaan/Saham
1. PT Mitra Cipta Permata : senilai Rp. 1,35 milyar
2. Sinar Mamuju Ceria : Rp. 150 juta
8 Management Refresentative
Ir. Amin Suar
3. RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu dan
Tempat Ringkasan Catatan
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan
Tanggal 25 September 2017, Dinas Kehutanan Propinsi Gorontalo,
Dinas Kehutanan Propinsi, pada saat
datang dan selesai penilaian
lapangan.
Auditor meminta masukan kinerja
auditee dan memberikan laporan
pada waktu koordinasi setelah
penilaian lapangan
Konsultasi Publik Tanggal 03 Oktober 2017 di Hotel Rukun
Pelaksanaan pertemuan langsung
Gorontalo dengan masyarakat dan stake holder
yang berada di Kabupaten Gorontalo
Utara dan Kabupaten Gorontalo
Provinsi Gorontalo
Pelaksanaan dihadiri oleh pejabat
dari Dinas lingkungan Hidup dan
Kehutanan provinsi gorontalo, bagian
Koramil, kecamatan, kelurahan.
Tokoh masyarakat, tokoh LSM
Pertemuan Pembukaan
03 Oktober 2017, Kantor PT GCL, Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara
Perincian pelaksanaan pertemuan
pembukaan adalah :
Pembukaan Rapat dan
Perkenalan Seluruh Tim Auditee
Lead Auditor menjelaskan maksud
dan tujuan, ruang lingkup, jadwal,
metodologi, prosedur penilaian
dan ketentuan/mekanisme
pengambilan keputusan
Meminta ketersediaan,
kelengkapan data dan
transparansi data.
Pada saat pertemuan disepakati
antara lain jadwal audit pada
dasarnya fleksibel antara audit
dokumen dan lapangan
Penandatanganan Berita Acara
Pertemuan
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
Tanggal 03 s/d 08 Oktober 2017, kantor dan Blok kerja di Kabupaten Gorontalo ProvinsiGorontalo
Verifikasi dokumen dan observasi lapangan dapat berjalan dengan baik dan seluruh parameter penilaian sesuai peraturan yang berlaku dapat diselesaikan.
Pertemuan Penutupan
09 Oktober 2017, Kantor PT GCL, Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara
Pertemuan penutupan dilaksanakan di Kantor PT. Gorontalo Citra Lestari, , Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Selanjutnya acara perkenalan oleh masing-masing peserta dalam rapat pembukaan yang dimulai dari Wakil Manajemen dan seluruh peserta dari unit manajemen yang hadir, selanjutnya tim auditor PT TUV Rheinland Indonesia. Lead Auditor memaparkan hasil verifikasi dan
melakukan konfirmasi hasil dan temuan di lapangan serta menginformasikan batas waktu penyampaian dokumen tambahan serta Lead Auditor dan Auditee menandatangani Notulensi Pertemuan Penutupan.
Pengambilan Keputusan
Kantor PT. TUV Rheinland Indonesia.
Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen PHPL No. P.14//PHPL /SET/4/2016 jo. P.15/ PHPL /PPHH/HPL.3/2016 tanggal 31 Agustus 2016 Tentang Standar Dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)
RESUME HASIL PENILAIAN
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang Hak Pengelolaan
Sedang
Dokumen legalitas dan administrasi tata
batas PT GCL di lapangan tersedia lengkap
sesuai dengan tingkat realisasi tata batas
yang telah dilaksanakan berupa laporan tata
batas (TBT) dan Berita Acara Tata Batas
(BATB) beserta peta-peta lampirannya
Realisasi Penataan Batas areal kerja
IUPHHK-HTI PT GCL mencapai 256,31 Km
(87%), dan terdapat upaya untuk
merealisasikannya sampai temu gelang
dibuktikan dengan adannya Laporan Hasil
Pelaksananaan Penataan Batas Areal
IUPHHK-HTI PT GCL, di Kabupaten
Gorontalo Utara Blok I – A : Trayek E – E’; F
- G, H’ – A’, Blok II : 1’ – 4, 5 – 6, 7 – 8, 9 –
10, 11 – C’ Sepanjang 23,64 Km dan Berita
Acara Peninjauan Lapangan dan
Pembahasan Hasil Pemancangan Batas
Sementara Kawasan Hutan Produksi yang
dapat Dikonversi Gunung Boliyohuto Blok III
di wilayah Kabupaten Gorontalo, tanggal 07
September 2017 (Panjang batas 14,28 Km
Pada areal IUPHHK-HTI PT GCL terdapat konflik
batas berupa klaim lahan, namun terdapat upaya
pemegang izin untuk menyelesaikan konflik tersebut
secara terus menerus
Dalam areal IUPHHK-HTI PT Gorontalo Citra
Lestari tidak terdapat perubahan fungsi kawasan
PT GCL telah mengidentifikasi/mendata seluruh
penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan di
areal kerjanya, melaporkan kepada instansi yang
berwenang dan melakukan pencegahan
penggunaan kawasan tanpa izin yang sah
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.2.Komitmen Pemegang Izin
Baik PT GCL memiliki dokumen Visi dan Misi
Perusahaan yang disahkan oleh Direktur Utama
pada tanggal 09 Januari 2013 dan telah sesuai
dengan kerangka Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) yaitu mencakup pengelolaan
bidang produksi, ekologi dan bidang sosial
PT GCL telah melakukan sosialisasi Visi dan
Misi perusahaan pada level pemegang
izin/karyawan dan masyarakat desa setempat
yang berada disekitar areal IUPHHK-HTI,
dibuktikan dengan adanya dokumen Berita
Acara sosialisasi yang dilampiri daftar hadir
peserta
PT Gorontalo Citra Lestari telah berupaya
mengimplementasikan kegiatan Pengelolaan
Hutan Lestari, namun belum seluruhnya
terealisasi sesuai dengan visi dan misi yang
telah ditetapkan
1.3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan
Baik Keberadaan Tenaga Teknis (GANISPHPL)
profesional bidang kehutanan yang dimiliki oleh
PT GCL telah tersedia pada setiap bidang
kegiatan pengelolaan hutan tetapi jumlahnya
belum mencukupi sesuai ketentuan yang
dipersyaratkan
PT GCL telah merealisasikan training (internal &
eksternal) periode tahun 2015 – 2017 dengan
pencapaian rata-rata 100% (untuk realisasi jenis
training) dan 99% untuk realisasi jumlah
karyawan yang mengikuti training
PT GCL memiliki dokumen ketenagakerjaan
yang tersedia secara lengkap sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK–HA/RE/ HT/ Pemegang Hak Pengelolaan
BAIK PT GCLmemiliki struktur organisasi dan job
description disahkan oleh Direksi dan secara prinsip
telah sesuai dengan kerangka PHPL yaitu meliputi
unit kerja bagian Perencanaan, produksi, ekologi
lingkungan dan bagian sosial
PT GCL memiliki perangkat Sistem Informasi
Manajemen (SIM) baik SOP, software, hardware
maupun perangkat pendukung lainnya, serta
terdapat SDM sebagai tenaga pelaksana SIM pada
masing-masing bidang
PT GCL memiliki organisasi SPI/tim internal auditor,
namun berdasarkan laporan audit yang tersedia
hanya melakukan pemantauan/control padan
kegiatan pemupukan dan persiapan lahan,
sehingga belum berjalan efektif untuk mengontrol
seluruh tahapan kegiatan
PT GCL telah melakukan tindakan
perbaikan dan pencegahan atas hasil
monitoring dan evaluasi yang didasarkan
pada laporan pengawasan internal, namun
belum menyeluruh pada tahapan kegiatan
pengelolaan hutan tanaman
1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)
SEDANG Kegiatan RKT PT Gorontalo Citra Lestari yang akan
mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat
setempat telah mendapatkan persetujuan dengan
adanya kesepakatan/perjanjian pengelolaan
tanaman kehidupan dengan masyarakat berupa
tanaman pokok dan tanaman pangan
Terdapat persetujuan para pihak dalam proses tata
batas areal IUPHHK-HTI PT GCL namun belum
seluruhnya karena realisasi tata batas belum 100%
(temu gelang).
Dalam Proses kegiatan program CSR/CD
PT GCL telah mendapat persetujuan dari
para pihak, namun dalam pelaksanaannya
belum terealisasi seluruhnya
Dalam proses penetapan kawasan lindung di areal
IUPHHK-HTI PT GCL telah mendapat persetujuan
dari para pihak, yaitu pihak Kementerian Kehutanan
dan masyarakat desa setempat di sekitar areal
IUPHHK
Produksi
2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari
SEDANG Unit Manajemen telah memiliki dokumen Rencana
Jangka Panjang (Management Plan) berupa
Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri
(RKUPHHK-HTI) Periode 2013 – 2022 yang
disahkan oleh Menteri Kehutanan. Penyusunan
RKU tersebut telah berdasarkan pada hasil Deliniasi
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Mikro dan tidak mendapatkan peringatan terkait
pemenuhan RKU
Realisasi kegiatan penataan areal kerja RKT 2013
s/d 2017 seluas 11.662 Ha, atau 57% dari rencana
yang tertuang dalam dokumen RKUPHHK-HTI
Jangka Waktu 10 Tahun Periode 2013 – 2022,
dimana terjadi 3 (tiga) kali kegiatan luncuran (carry
over) yaitu di RKT 2014/2015, 2016 dan RKT 2017
Tanda batas blok dan petak umumnya terlihat
dengan jelas di lapangan, dimana realisasi kegiatan
pemeliharaan tanda blok RKT dan tanda petak kerja
sebesar 78%
2.2 Tingkat penebangan/ pemanen-an lestari utk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap ekosistem hutan.
Baik PT GCL telah memiliki data risalah hutan hasil
kegiatan inventarisasi hutan secara berkala pada
hutan tanaman (umur 12 bulan, 2 tahun, 3 tahun dan
4 tahun) dan memiliki data inventarisasi hutan pada
areal LOA selama jangka waktu penilaian serta
dilengkapi dengan peta kerja skala 1 : 10.000 dan
buku ukur. Areal Kerja UM seluruhnya berada pada
ekosistem hutan Mineral
PT GCL telah memiliki data pengukuran riap
tegakan / PSP untuk sebagian tipe ekosistem yang
ada dan sudah dianalisis
PT GCL sudah melakukan analisis data potensi dan
riap tegakan untuk periode 5 tahun terakhir atau
selama periode waktu penilain, namun belum
menyampaikan laporan serta belum memanfaatkan
hasilnya untuk menyusun perhitungan JTT sendiri
2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan
Baik PT GCL telah mempunyai SOP seluruh tahapan
kegiatan silvikultur dengan lengkap dan isinya
sesuai dengan pedoman pelaksanaan atau
ketentuan teknis yang berlaku dan sesuai kondisi
areal kerja
PT GCL telah mengimplementasikan sebagian
besar tahapan kegiatan silvikultur di lapangan
PT GCL berdasarkan perhitungan Yield Forecasting
Species memiliki potensi tegakan tanaman dalam
jumlah yang mampu menjamin terjadinya
kelestarian pemanenan hasil hutan tanaman yaitu
memiliki potensi sebesar 256,05 atau ≥ 120 m3/ha,
namun dengan realisasi luasan areal yang ditanami
belum menjamin kelestarian hasil
Berdasarkan hasil PAT stocking tanaman PT GCL
untuk tanaman berumur 3, 7, dan 12 bulan sebesar
93%, dengan demikian terdapat permudaan
tanaman PT GCL dalam jumlah yang mampu
menjamin terjadinya kelestarian pemanenan (≥
90% dari jumlah tanaman per hektar sesuai jarak
tanam yang diterapkan
2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hutan.
Baik PT GCL telah memiliki prosedur pemanfaatan hutan
yang ramah lingkungan dan isinya sesuai dengan
karakteristik areal kerjanya yaitu di lahan Mineral
PT GCL telah melaksanakan penerapan teknologi
ramah lingkungan pada 1 - 2 tahapan kegiatan
dalam pemanenan hasil di areal kerjanya
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
PT GCL belum melakukan kegiatan penebangan
pada Hutan Tanaman sehingga pengukuran terkait
Faktor Eksploitasi (Fe) pada hutan tanaman belum
dilakukan
2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerja
SEDANG PT GCL telah memiliki dokumen RKT selama
periode tahun 2012/2013 s/d 2017 yang sesuai
dengan RKUPHHK-HTI Jangka Waktu Periode
2013 – 2022 dan telah disyahkan oleh Kepala Dinas
Kehutanan dan Energi Sumber Daya Mineral
Provinsi Gorontalo.
PT GCL telah memiliki peta kerja yang
menggambarkan areal yang boleh ditebang /
dipanen / dimanfaatkan / ditanam / dipelihara
beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan
lindung, tetapi hanya sebagian peta RKT yang
sesuai dengan perencanaan pengelolaan
sebagaimana yang tercantum dalam peta
RKUPHHK-HTI PT GCL dan revisinya yang
disahkan oleh pejabat yang berwenang
PT GCL telah mengimplementasi peta kerja berupa
penandaan pada sebagian (78%) batas blok
tebangan/dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara
beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan
lindung sebesar 73,17%.
PT GCL telah merealisasikan volume tebangan
pada hutan alam (LOA) kurang dari 70% atau
sebesar 7,8% dari yang direncanakan tebangan
tahunan dan lokasi sesuai dengan RKT yang
disahkan serta tidak melebihi luasan yang
direncanakan
2.6 Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam peman-faatan hutan, adminis-trasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.
Baik Hasil analisa kesehatan finansial PT GCL diperoleh
bahwa likuiditas tahun 2013 - 2014 > 150%, tahun
2015 likuiditas 100% - 150% dan tahun 2016
likuiditas < 100%, solvabilitas 100% - 150% dan
rentabilitas negatif dengan kecenderungan setiap
tahun meningkat kearah positif. Catatan Akuntan
Publik terhadap Laporan Keuangan tahun 2013 –
2016 adalah Wajar
Realisasi alokasi dana PT GCL diatas 100% atau >
80% dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya
berdasarkan laporan penatausahaan keuangan
yang dibuat sesuai dengan Pedoman Keuangan
Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit
oleh akuntan publik), namun realisasi penanaman
sesuai tata ruang masih kurang
Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan PT GCL
tahun 2013 - 2016 rata-rata sebesar 56,06% atau
tidak proposional (perbedaan lebih dari > 50%).
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis
kehutanan berjalan cukup lancar (pengelolaan
hutan di areal kerja PT GCL) namun belum sesuai
dengan tata waktu
PT GCL telah melaksanakan merealisasikan biaya
penanaman tanaman pokok sebesar dan tanaman
kehidupan Rp. 278.060.011.230 dan realisasi fisik
penanaman dengan persentase luas 82% dari
luasan penyiapan lahan HTI, namun realisasi
penanaman Tanaman Kehidupan masih relatif kecil
Realisasi penanaman tanaman pokok dan tanaman
kehidupan oleh IUPHHK-HTI < 50% dari yang
seharusnya, namun PT GCL masih ada waktu untuk
melaksanakan kegiatan penanaman sampai masa
waktu berlakunya rencana jangka panjang berakhir
yaitu sampai dengan tahun 2022
Ekologi
3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan
Baik Luas kawasan lindung yang dialokasikan telah
sesuai dengan dokumen perencanaan yang ada di
dokumen Revisi RKUPHHK-HTI PT. GCL periode
tahun 2013 s/d 2022, yang telah disetujui dan
disahkan berdasarkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor ( No SK.
4232/MenLHK-PHPL/UPH/HPL.1/8/2017) tanggal
10 Agustus 2017) dan ketentuan luasan kawasan
lindung 8.312 ha atau 18% dari total luas konsesi ±
46.170 Ha, telah memenuhi ketentuan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor: P.21/Menhut-II/2006
tanggal 4 April 2006 dan telah sesuai dengan
kondisi Biofisiknya
Berdasarkan uraian diatas menunjukan bahwa PT.
GCL telah melakukan penandaan batas kawasan
lindung di lapangan sesuai progres pelaksanaan
sepanjang 373.436,82 m dari total panjang
keseluruhan kawasan lindung 510.391,35 m atau
telah 73,17 % dan saat verifikasi lapang ditemukan
papan nama, tanda batas berupa polesan cat
berwarna merah berbentuk huruf X pada batang
pohon di sepanjang batas lintasan
Berdasarkan hasil overlay Peta Penafsiran
Komposit Citra Landsat 8 OLI + Band 653, Path 113
Row 59 liputan tanggal 11 Maret 2016 dan liputan
tanggal 19 Oktober 2015 dengan skala 1:100.000
yang telah disahkan oleh Direktur Inventarisasi
dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH)
dengan Nomor: S.314/IPSDH-2/2016 pada tanggal
27 Desember 2016 dengan Peta Kawasan Lindung
dan observasi lapangan pada kawasan lindung,
diketahui bahwa kondisi penutupan lahan di areal
kawasan lindung PT. GCL masih berhutan (hutan
lahan kering sekunder) sebesar 79,47% atau seluas
6.605 Ha dari luas keseluruhan kawasan lindung
8.312 Ha
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Pengakuan para pihak terhadap kawasan lindung
terdiri dari pihak pemerintah, pemerintah provinsi,
perusahaan, dan masyarakat dalam hal ini desa-
desa yang terdapat di sekitar areal kerja. Terdapat
pengakuan dari para pihak (91%) terdiri dari pihak
pemerintah dan pemerintah provinsi (disetujuinya
dokumen Revisi RKUPHHK-HTI tahun 2017 dan
RKTUPHHK-HTI PT GOROTALO NUSANTARA
JAYA), perusahaan dan 27 kawasan lindung
berdasarkan letaknya yang berada di wilayah desa-
desa sekitar areal kerja PT. GCL yang telah
mendapatkan persetujuan penetapannya diwakili
oleh kepala desa, terdapat bukti dokumen Berita
Acara Persetujuan Penetapan Kawasan lindung
PT. GCL telah melakukan pengelolaan terhadap
kawasan lindung Buffer zone hutan lindung,
Sempadan Sungai, Kawasan Pelestarian Satwa Liar
(KPSL).
telah memiliki laporan kegiatan pengelolaan dan
pemantauan kawasan lindung periode semester I
tahun 2014 sampai dengan semester I tahun
2017,masih terdapat kawasan lindung yang belum
dilakukan pengelolaan antara lain: (a) Pelestarian
Plasma Nutfah (KPPN), (b) Kawasan Perlindungan
Satwa Liar 3, (c) Buffer Zone Hutan Lindung 3, (d)
Kawasan Jenis Tanah Rentan Erosi KL > 15 % 1
dan 2, (e) Sempadan Sungai Biyonga, (f) Sempadan
Sungai Boluitoa, (g) Sempadan Sungai Dulukapa.
Dengan demikian baru sebagian pengelolaan
terhadap kawasan lindung yang dilaksanakan yang
dituangkan kedalam laporan.
3.2. Perlindungan dan pengamanan hutan
Baik PT. GCL telah memiliki dokumen SOP Pengamanan
dan Perlindungan Hutan, mencakup seluruh jenis
gangguan yang ada seperti kegiatan pembalakan
liar (Ilegal Logging), kebakaran hutan, perambahan
hutan, perladangan, perburuan satwa liar, dan
Pengendalian Hama dan Penyakit
Berdasarkan telaah dokumen dan pemeriksaan
sarana dan prasarana, PT. GCL telah memiliki
sarana prasarana perlindungan hutan tetapi jenis
dan jumlah sarana Damkarhut tidak sesuai dengan
ketentuan tetapi fungsinya sesuai
PT. GCL telah memiliki SDM perlindungan hutan
dengan jumlah dan/atau kualifikasi personil yang
memadai sesuai dengan jenis gangguan hutan yang
ada
Terdapat upaya auditee dalam
mengimplementasikan kegiataan perlindungan
melalui tindakan tertentu (preemptif dan preventif),
dengan mempertimbangkan seluruh jenis gangguan
yang terjadi didalam areal PT. GCL seperti
perladangan, pembalakan liar (pencurian kayu),
perburuan satwa liar, dan Kebakaran
3.3. Pengelolaan dan pemantauan dampak
Baik PT. GCL telah memiliki SOP pengelolaan dan
pemantauan tetapi belum mencakup seluruh
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan
hutan
dampak terhadap tanah dan air, terdapat SOP
pengelolaan yang belum dimiliki yaitu SOP
pembuatan Sedimen trap dan kolam sedimen
Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan
sesuai dengan dokumen RKL dan RPL berdasarkan
hasil verifikasi dilapangan terhadap sarana dan
prasarana yang ada kondisinya berfungsi dengan
baik
PT. GCL telah memiliki 9 orang SDM khusus untuk
menangani Pengelolaan dan pemantauan dampak
terhadap tanah dan air yang dikepalai oleh seorang
Certification and Environment Departement (CED)
yang membawahi Ganis Binhut, Supervisor, Staf
ADM, Staf Lapangan, dan Bagian Lapangan.
Sampai dengan saat ini PT. GCL telah memiliki 2
Orang Ganis BINHUT atas nama Suradi Sukarno
dan Fitrianto Labajo / telah sesuai dengan ketentuan
Perdirjen PHPL No. P.16/PHPL-IPHH/2015 tentang
jumlah minimal tenaga teknis PHPL
PT. GCL telah memiliki rencana pengelolaan
dampak terhadap tanah dan air yang terdapat pada
dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan dan
diimplementasikan sesuai dengan ketentuan seperti
pembuatan pemadatan dan pengerasan jalan,
saluran drainese, stabilisasi lereng, pembuatan
gorong-gorong, Sedimen trap, kolam sedimen,
sekat bakar, penggunaan insektisida nabati,
rehabilitasi sebagian kawasan lindung, melakukan
kegiatan rumpukan, terdapat TPS limbah B3 dan
lain lain
PT. GCL telah memiliki dokumen perencanaan
pemantauan dampak terhadap tanah dan air dan
terdapat implementasi sesuai dengan ketentuan
yang dituangkan dalam dokumen Laporan
Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan
Terdapat indikasi terjadinya dampak terhadap tanah
dan air pada Blok RKT 2017 yaitu pada Sempadan
sungai Zuriyati serta erosi pada bagian
kompartemen dan Sedimen yang terendap pada
sebagian drainase yang terdapat ditepi jalan
kompartemen dan ada upaya pengelolaan dampak
sesuai ketentuan
3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/ atau langka (endangered), jarang (rare),
terancam punah (threatened) dan endemik.
Baik PT. GCL telah memiliki SOP untuk identifikasi flora dan
fauna dilindungi dan telah mencakup seluruh jenis flora
dan fauna dilindungi yang berada di arealnya
PT. GCL telah melakukan implementasi identifikasi untuk
jenis flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik di dalam areal
kerjanya didalam kegiatan Penilaian Kawasan Bernilai
Konservasi Tinggi bekerjasama dengan PT Kyara Solusi
Indonesia tahun 2016, namun terdapat 4 jenis flora
dilindungi menurut ANDAL dan 5 jenis fauna dilindungi
menurut hasil survei Delmik tahun 2012 yang tidak
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
teridentifikasi saat penilaian Kawasan Bernilai
Konservasi Tinggi tahun 2016 dilaksanakan
3.5. Pengelolaan flora untuk :
1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang Hasil dari verifikasi dokumen IUPHHK-HTI PT. GCL
telah Tersedia prosedur pengelolaan flora Flora
dilindungi, Jarang, Terancam punah dan Endemik,
namun secara umum bentuk bentuk
pengelolaannya dilakukan berdasarkan pendekatan
pengelolaan kawasan, berupa Identifikasi,
penandaan, monitoring dan evaluasi, jenis flora
dilindungi, langka, jarang, terancam punah, dan
endemik.
Kegiatan pengelolaan flora yang dilindungi
dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan
endemik yang telah dilakukan antara lain Identifikasi
flora dilindungi dalam kegiatan HCVF, pemasangan
papan larangan, papan kawasan lindung,
pemasangan pal batas kawasan lindung, rehabilitasi
kawasan lindung dengan jenis tanaman Kapuk
(Ceiba petandra), Aren (Arenga pinnata) atau jenis
kayu lokal dan pembibitan sebagian flora dilindungi
yaitu jenis Aren (Arenga pinata) dan penandaan
sebagian pohon dilindungi dan/atau jarang, langka
dan terancam punah dan endemik. Dengan
demikian pengelolaan flora dilindungi berbasis Jenis
belum dilakukan sepunuhnya
Masih terdapat gangguan terhadap sebagian
species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemik akibat aktifitas
kegiatan pembersihan lahan yang tidak
direncanakan seperti perladangan dan penebangan
liar yang dilakukan olah masyarakat dan
pemanfaatan hasil hutan berupa daun Woka dan
Getah Aren didalam areal PT. GCL
3.6. Pengelolaan fauna untuk :
1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
Sedang PT. GCL telah memiliki prosedur pengelolaan fauna
tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan
endemik yang terdapat di areal pemegang izin (SOP
belum berbasis fauna dilindungi dan masih bersifat
umum).
PT. GCL telah mengimplementasikan pengelolaan
fauna melalui pendekatan pengelolaan kawasan,
berupa penetapan kawasan lindung yang
didalamnya menjadi tempat untuk bernaung jenis-
jenis fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang izin. Kegiatan pengelolaan kawasan
lindung yang dilakukan antara lain Identifikasi flora
dilindungi dalam kegiatan HCVF, pemasangan
baliho fauna dilindungi, plang larangan, terdapat
beberapa pos pengamanan dan perlindungan
hutan, identifikasi tempat bermain satwa, identifikasi
tempa minum satwa, dan memasang plang koridor
satwa. Dengan demikian pengelolaan flora
dilindungi berbasis Jenis belum dilakukan
sepunuhnya
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian
spesies fauna Dilindungi dan/atau Jarang, Langka
dan Terancam Punah dan Endemik, seperti
perburuan yang dilakukan oleh sebagian
masyarakat, tetapi ada upaya penanggulangan
gangguan melalui kegiatan sosialisasi dan
pemasangan papan informasi, peringatan dan
larangan
Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi kawasan Operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat
Sedang Terdapat dokumen/ laporan yang lengkap mengenai
pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH
setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat
hukum adat dan/ atau masyarakat setempat, dan
rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin
Mekanisme tersebut belum mengacu pada
ketentuan perdirjen PHPL P.5/2016 tentang
Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik, namun
demikian dalam implementasiya masyarakat telah
mengetahui tahapan prosedurnya. Dengan
demikian pemenuhan terhadap verifier ini adalah
Terdapat mekanisme penataan batas/rekonstruksi
batas kawasan secara partisipatif & penyelesaian
konflik yang diketahui para pihak
PT GCL telah memiliki mekanisme untuk mengatur
pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat
dan masyarakat setempat dalam perencanaan
pemanfataan SDH yang legal lengkap dan jelas
PT GCL telah memiliki peta yang menunjukkan
batas luar yang jelas antara lahan perusahaan
dengan kawasan kehidupan masyarakat yang telah
selesai ganti ruginya. Adapun mengenai lahan-
lahan klaim yang belum selesai ganti ruginya, belum
terdapat batas yang tegas dan jelas dengan
kawasan kehidupan yang diklaim masyarakat.
Dengan demikian pemenuhan terhadap verifier ini
adalah Terdapat bukti-bukti tentang luas dan batas
kawasan pemegang izin yang sebagian masih
dikuasai (kawasan yang dimiliki) masyarakat hukum
setempat
Berdasarkan verifikasi di lapangan dikatui bahwa PT
GCL telah mendapat dukungan melalui surat tertulis
dari masyarakat dari 5 desa dari 20 desa, sehingga
pemenuhan terhadap verifier ini adalah Terdapat
persetujuan oleh sebagian para pihak dan masih
ada konflik
4.2. Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku
Sedang Telah tersedia secara lengkap dokumen yang
menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin
sesuai dengan peraturan perundangan yang
relevan
Tersedia mekanisme yang lengkap dan legal
tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang
izin terhadap masyarakat
Terdapat bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi
mengenai hak dan kewajiban pemegang izin
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
terhadap masyarakat dalam mengelola SDH namun
hanya sebagian
Kegiatan tanggungjawab social perusahaan masih
difokueskan pada pembenahan infrastruktur,
penyera[an tenaga kerja dan bidang social
keagamaan, kegiatan pemberdayaan ekonomi
masyarakat belum dilaksanakan dan belum memiliki
road map pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sehingga pemenuhan terhdap verifier ini adalah
terdapat sebagian bukti realisasi pemenuhan
tanggung jawab sosial masyarakat belum
dilaksanakan
Tersedia dokumen laporan kelola sosial yang
lengkap terkait pelaksanaan tanggungjawab sosial
pemegang izin termasuk ganti rugi. Laporan kelola
sosial yang dibuat telah memuat tujuan yang akan
dicapai, permasalahan umum, data keuangan, foto
kegiatan dan berita acara, dan penjelasan kegiatan.
Tersedia laporan/ dokumen terkait pelaksanaan
tanggungjawab sosial pemegang izin termasuk
gantirugi namun belum lengkap dan jelas
4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak
Baik Tersedia data dan informasi yang lengkap & jelas
tentang masyarakat hukum adat dan/ atau
masyarakat setempat yang terlibat, tergantung,
terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH
Terdapat mekanisme yang legal, lengkap dan jelas
mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat
Terdapat dokumen rencana pemegang izin
mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan
aktivitas ekonomi masyarakat, yang lengkap dan
jelas. Dokumen perencanaan tersebut disusun
secara terperinci menjadi detail rencana bulanan
dengan indikator target pencapaian
Terdapat bukti implementasi sebagian besar (≥
50%) kegiatan peran serta dan aktivitas ekonomi
masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat
setempat oleh pemegang izin
4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal
Sedang Telah tersedia mekanisme resolusi konflik yang
lengkap dan jelas alur dan tahapan penyelesaian
konfliknya, namun belum mengacu pada ketentuan
terbaru tentang resolusi konflik. Sehingga
pemenuhann terhadap verifier ini adalah terdapat
mekanisme resolusi konflik namun belum lengkap
Terdapat konflik dan tersedia peta konflik namun
belum lengkap (belum dibuat secara periodik per 6
bulan sekali) dan belum dilaporkan kepda Dinas
Kehutanan sesuai ketentuan Peraturan Dirjen PHPL
No.5/2016 tentang Pemetaan Potensi dan Resolusi
Konflik
Tersedia organisasi kelembagaan konflik dan
pendanaan yang cukup yang terintegrasi dengan
mata anggaran kelola sosial untuk menangani
konflik. Struktur Lembaga konflik PT GCL belum
melibatkan unsur masyarakat dan pemerintah desa,
sehingga terdapat keterbatasan sumberdaya dalam
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
penanganan konfliknya. Dengan demikian
pemenuhan terhadap verifier ini adalah tersedia
organisasi, sumberdaya manusia, dan pendanaan
kurang memadai dalam mengelola konflik
Dokumen/ laporan penanganan konflik tersedia,
namun belum disusun dan dilaporkan sebagaimana
ketentuan P5 tahun 2016, sehingga pemenuhan
terhadap verifier ini adalah Dokumen/ laporan
penanganan konflik tersedia namun belum tidak
lengkap dan kurang jelas.
4.5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
Baik PT GCL telah melakukan hubungan industrial
namun belum seluruuhnya dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku,
dengan demikian pemenuhan terhadap verifier ini
adalah Pemegang Izin telah merealisasikan
sebagian hubungan industrial dengan seluruh
karyawan sesuai dengan peraturan perusahaan
Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT GCL
melalui training (internal & eksternal) periode tahun
2015 – 2017, rata-rata mencapai 100% untuk
realisasi jenis training dan mencapai 99% untuk
realisasi jumlah karyawan yang mengikuti training
dari yang telah direncanakan sesuai dengan
kebutuhan
PT GCL telah memiliki mekanisme jenjang karir dan
telah mengimplementasikan seluruh mekanisme
tersebut dalam pengangkatan karyawan. Dengan
demikian pemenuhan terhadap verifier ini adalah
Terdapat dokumen standar jenjang karir dan telah
diimplementasi kan seluruhnya
PT GCL telah memberikan tunjangan kesejahteraan
karyawan dalam bentuk insetif lembur, premi
produksi, tunjangan BPJS kesehatan, dan BPJS
Ketenagakerjaan. Penyediaan sarana kerja bagi
karyawan telah disediakan dalam kondisi yang baik
dan jumlah yang cukup. Dalam hal keselamatan
kerja, pekerja operator lata berat belum memiliki
SIO sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan
Permanakertrans No 9/ tahun 2010. Dengan
demikian pemenuhan terhadap verifier ini adalah
Terdapat dokumen tunjangan kesejahteraan
karyawan dan baru sebagian diimplementasikan
VLK
1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan IUPHHK
Memenuhi a. PT Gorontalo Citra Lestari telah memiliki ijin IUPHHK
HT yang berdasarkan Surat Keputusan , Menteri
Kehutanan Republik Indonesia No.SK 261/Menhut-
II/2011 tanggal 12 Mei 2011 Pemberian Hak
Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Atas Areal
Hutan Seluas ± 46.170 Ha di Kabupaten Gorontalo
Utara dan Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Memenuhi b. Terdapat surat perintah pembayaran iuran IUPHHK-HT
Nomor S.583/VI-BIKPHH/2011 tanggal 27 Juni 2011
yaitu sebesar Rp. 120.402.000,- atas areal GCL seluas
± 46.170 Ha, dan pada tanggal 4 Juli 2011 PT GCL telah
membayarkan iuran tersebut melalui Bank BCA sebesar
Rp. 120.402.000
Memenuhi c. Terdapat data dan informasi penggunaan kawasan
diluar sektor kehutanan yaitu untuk Bendungan dan ijin
eksplorasi bahan galian dan mineral yang dilengkapi
dengan dokumen lagalnya berupa surat dari instansi
terkait
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
Memenuhi a. Terdapat dokumen RKUPHHK periode tahun 2013 –
2022 yang telah disahkan sesuai dengan SK
Persetujuan RKUPHHK-HTI PT. Gorontalo Citra
Lestari Nomor SK.16/VI-BUHT/2013 dan Revisi
RKUPHHK-HT yang disahkan dengan Nomor SK.
4233/MenLHK-PHPL /UHP /HPL.1 /8 /2017 tanggal
10 Agustus 2017
Terdapat dokumen rencana kerja tahunan yaitu RKT
tahun 2016 sesuai dengan SK Nomor :
246/KPTS/TAHUN 2015 tanggal 16 Desember 2015
dan RKT tahun 2017 yang disahkan sesuai dengan
SK Nomor : 166/KPTS/TAHUN 2016 tanggal 13
Desember 2016. RKT 2017 dan revisi RKT Tahun
2017 sesuai dengan SK Nomor : 124/KPTS/TAHUN
2017 tanggal 11 Agustus 2017
Memenuhi b. Terdapat peta areal kerja yang menggambrakan
lokasi yang tidak boleh ditebang seperti sempadan
sungai, buffer zone hutan lindung, KPPN, KPSL dan
telah ditandai di lapangannya
Memenuhi c. Terdapat peta areal kerja untuk tahun 2017 dengan
skala 1 : 25.000 yang menggambarkan secara jelas
lokasi tebangan dengan ditandai “Cap Dinas
Kehutanan” yang terdapat pada lokasi tanaman
unggulan, tanaman kehidupan dan tanaman Pokok.
Hasil verifikasi lapangan menuCLukan bahwa lokasi
lapangan sesuai dengan alokasi di peta kerja RKT
2.2.1. Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
Memenuhi a. Terdapat dokumen RKUPHHK periode tahun 2013
s/d 2022 dan revisinya yang telah disahkan dan
proses revisi sesuai dengan pertimbangan
perubahan tata ruang, jenis tanaman dan alokasi
tanaman (Pokok dan Kehidupan),
Memenuhi b. PT Gorontalo Citra Lestari melakukan kegiatan
penyiapan lahan dengan membuka areal hutan dan
memanfaatkan kayunya sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan dalam dokumen RKT 2017
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di LHP-kan
Memenuhi Terdapat dokumen LHP yang diterbitkan untuk kelas diamaeter kayu besar (KB), kayu Bulat Sedang (KBS), Kayu Bulat Kecil (KBK) yang diterbitkan secara online oleh petugas penerbit yang ditunjuk yaitu Meidy Sengka No. Register Ganis 00073-12/PKB-R/XXV/2017. Hasil uji petik kayu dilokasi pemanenan menunjukan kesesuaia antara fisik kayu dengan dokumen Buku Ukur dan Laporan Hasil Produksi (LHP),
3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan
Memenuhi Pengangkutan kayu dari lokasi TPK Hutan ke luar areal hutan yaitu ke TPK Antara, tujuan industri yaitu PT Dwi Lestari Pratama, UD. Bagus Pratama UD. Siti Rahmatia II PT. Katingan Timber Celebes telah dilengkapai dengan dokumen Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Kayu (SKSHHK) yang dilampiri dengan daftar kayu
3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA/IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak Pengelolaan
Memenuhi a. PT. Gorontalo Citra Lestari telah menerapkan penandaan
dan memberi identitas pada kayu hasil produksinya dan
legal sesuai dengan dokumen dan ketentuan yang berlaku
sehingga asal usul kayu dapat dilacak balak
Memenuhi b. PT. Gorontalo Citra Lestari telah menerapkan sistem tata
usaha kayu yaitu dari pencatatan kayu (Taly Sheet/Buku
Ukur) dan dokumen LHP yang diupload ke sistem IPUHH
Online sebagai Stock kayu dan pada saat dilakukan
pengangkutan diorderkan barcode untuk setiap batang
kayu sehingga dapat ditelusuri dengan identitas yang
tertera di dokumen
3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK
Memenuhi PT Gorontalo Citra Lestari telah memiliki arsip dokumen angkutan SKSHHK yang digunakan untuk angkutan ke industri, dokumen tersebut diterbitkan oleh petugas yang berwenang sesuai dengan kewenangannya
3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)
Memenuhi a. Terdapat dokumen Surat Perintah Pembayaran (SPP)
untuk PSDH dan DR yang diterbiitkan secara online
melalui aplikasi SIMPNBP yang sesuai dengan dokumen
Laporan Hasil Produksi (LHP) berdasarkan pada kelompok
jenis, kelas diameter dan tarif yang berlaku
Memenuhi b. PT Gorontalo Citra Lestari telah membayarkan
kewajibannya pada PSDH dan DR sesuai dengan surat
perintah pembanyaran (SPP) yang diterbitkan.
Pembayaran melalui mekanisme transfer ke Bank dan
kemudian diuplod ke sistem yang menerbitkan tanda lunas
pembayaran berupa dokumen Bukti Penerimaan Negara
Memenuhi c. Pembayaran kewajiban PSDH dan DR telah sesuai
dengan tarif yang berlaku pada jeni dan kelas diameter KB,
KBS dan KBK
3.3.1. Pemegang izin yang mengirimkan kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)
Memenuhi PT. Gorontalo Citra Lestari telah memiliki dokumen
pengakuan sebagai Pedagang Antar Pulau
Terdaftar (PKAPT) yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Perdagangan Dalam Negeri seperti
berikut. dengan Nomor PKAPT 09.05.1.03638
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah
Memenuhi Terdapat angkutan kayu menggunakan kapal
berbendera indonesia yaitu Kapal Lintas Papua
yang berangkat dari pelabuhan Anggrek/Logpond
ke tujuan pelabuhan Makasar pada tanggal 17
Maret 2017 dengan muatan sebanyak 1.881 btg
dengan volume sebesar 851,95 m
3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal
Memenuhi Implementasi tanda V-Legal pada dokumen
angkutan kayu SKSHHK dan batang kayu sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
4.1.1. Pemegang izin telah memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
Memenuhi Terdapat surat Keputusan Kepala Badan
Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi
(Balihristi) Provinsi Gorontalo Nomor:
660/BLHRTI/SK/82/2009 tanggal 14 September
2009 tentang Persetujuan Dokumen Analisis
Dampak Lingkungan, RKL dan RPL izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Tanaman
Industri (IUPHHK-HTI) PT. Gorontalo Citra Lestari
4.1.2. Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat social.
Memenuhi a. PT. Gorontalo Citra Lestari telah memiliki dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang disusun mengacu kepada dokumen AMDAL dan telah disetujui oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi (Balihristi) Provinsi Gorontalo Nomor: 660/BLHRTI/SK/82/2009 tanggal 9 Februari 2009
Memenuhi b. PT GCL telah melakukan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi dilapangan seperti pada kawasan lindung, konservasi tanah dan air, ketersediaan flora dan fauna serta pemberdayaan masyarakat
5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Memenuhi a. Terdapat dokumen SOP K3 yang menjadi acuan dalam
melaksanakan K3 dan telah dibentuk Panitia Pembinaa K3
(P2K3) dan telah membuat program kerja untuk kegiatan
K3
Memenuhi b. Hasil verifikasi dokumen dan obeservasi lapangan, terlihat
adanya usaha UM untuk mengadakan dan menyediakan
peralatan K3
Memenuhi c. Hasil verifikasi dokumen dan obeservasi lapangan,
menemukan adanya catatan kecelakaan kerja yang
lengkap termasuk upaya atau program untuk menekan
atau menghindari kecelakaan kerja
5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Memenuhi Terdapat kebijakan dari manajemen untukk
berserikat, dan karyawan telah membentuk serikat
pekerja dengan nama Serikat Pekerja Gema
Gorontalo Lestari (SF GGL) periode tahun 2016 s/d
2020
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
Memenuhi Terdapat peraturan perusahaan PT Gorontalo Citra
Lestari yang mengatur hak hak dan kewajiban
karyawan
5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur
Memenuhi Tenaga kerja PT Gorontalo Citra Lestari berjumlah
121 orang dengan usia termuda bernama Nadia
Rifqa Sabri yang berumur 20 tahun 3 bulan