PROPERTIES - geosinindo.co.id · Standar uji yang umumnya digunakan adalah ... bertindak sebagai...

4
UNDERSTANDING GEOSYNTHETICS SERIES : PROPERTIES - FLOW RATE, PERMEABILITAS, DAN PERMITIVITAS 1 BERITA GEOSININDO l Maret 2019 Menjadi perusahaan Geosintetik terkemuka di Indonesia. VISI MISI Menjadi acuan untuk kebutuhan Geosintetik di Indonesia melalui penyediaan produk dan layanan prima kepada pelanggan berdasarkan nilai-nilai perusahaan, sebagai berikut : Portofolio Rekanan Lingkungan Kualitas Karyawan Komunitas Vol. XII/03/2019 free subscription at : [email protected] TECHNICAL NOTE F low rate material geosintek adalah debit air yang lolos melewa bidang material geosintek, dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu. Permeabilitas material geosintek menyatakan kemudahan material geosintek meloloskan air pada arah tegak lurus bidangnya. Permeabilitas dinyatakan dalam satuan panjang per satuan waktu, semakin besar nilainya berar semakin mudah air untuk lewat melalui material geosintek. Seper kita ketahui, material geosintek akan berdeformasi jika dibebani tekanan tertentu. Untuk menghilangkan pengaruh ketebalan material di dalam menilai kemampuan material geosintek meloloskan air, diperkenalkan islah permivitas, yaitu permeabilitas dibagi tebal material, dinyatakan dalam satuan per waktu. Standar uji yang umumnya digunakan adalah ASTM D4491 atau ISO 11058. Spesimen dengan diameter 50 mm diuji dalam kondisi head tertentu (biasanya 50 mm head). Output uji ini adalah flow rate. Dengan menggunakan formula Darcy, dapat dihitung nilai permeabilitasnya. Nilai permeabilitas digunakan dalam desain material geosintek untuk aplikasi filtrasi. Geoteksl yang digunakan sebagai filter harus mempunyai ukuran bukaan yang cukup kecil untuk menahan tanah halus dan juga ukuran bukaan harus cukup besar untuk mempertahankan permeabilitas yang cukup dengan memperbolehkan disipasi dari tekanan air pori. Kriteria umum dari permeabilitas material geosintek adalah sebagai berikut : Dimana : K g = Koefisien permeabilitas geoteksl K s = Koefisien permeabilitas tanah K g 100K s Backboard Gauge for measuring head Overflow outlet Reservoir Water inlet Geotextile specimen Air bleeder valve Funnel Stand pipe Rotating discharge pipe Vernier for rotating discharge pipe Overflow outlet drain pipe Skema alat uji permeabilitas (Koerner, 2005) INSIDE UNDERSTANDING GEOSYNTHETICS SERIES : PROPERTIES - FLOW RATE, PERMEABILITAS, DAN PERMITIVITAS ..................................................... GEOMEMBRAN DAN GEOSYNTHETIC CLAY LINER (GCL) SEBAGAI MATERIAL LAPIS KEDAP ............... CAMPUS ROADSHOW : KULIAH UMUM “APLIKASI GEOSINTETIK PADA KONSTRUKSI SIPIL” UNIDAYAN BAUBAU .............. KUNJUNGAN DALAM RANGKA DISKUSI APLIKASI MATERIAL ............................................................ GEOSININDO IS HIRING .................................... FAQ .................................................................... 1 2-3 3 4 4 4 NWI D G Geosinindo Group : geosinindo.co.id Success is the result of perfection, hard work, learning from failure, loyalty, and persistance Collin Powell RAGAM EVENT “MITIGASI KELONGSORAN LERENG & PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE JAMAN NOW” Swiss Belhotel Makassar 21 Maret 2019

Transcript of PROPERTIES - geosinindo.co.id · Standar uji yang umumnya digunakan adalah ... bertindak sebagai...

UNDERSTANDING GEOSYNTHETICS SERIES :PROPERTIES - FLOW RATE, PERMEABILITAS, DAN PERMITIVITAS

1BERITA GEOSININDO l Maret 2019

Menjadi perusahaanGeosintetik terkemuka

di Indonesia.

VISI MISI Menjadi acuan untuk kebutuhan Geosintetik di Indonesia melalui penyediaan produk dan layanan prima kepada

pelanggan berdasarkan nilai-nilai perusahaan, sebagai berikut : Portofolio Rekanan Lingkungan

Kualitas Karyawan Komunitas

Vol. XII/03/2019free subscription at : [email protected]

TECHNICAL NOTE

Flow rate material geosintetik adalah debit air yang lolos melewati bidang material geosintetik, dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu.

Permeabilitas material geosintetik menyatakan kemudahan material geosintetik meloloskan air pada arah tegak lurus bidangnya. Permeabilitas dinyatakan dalam satuan panjang per satuan waktu, semakin besar nilainya berarti semakin mudah air untuk lewat melalui material geosintetik.

Seperti kita ketahui, material geosintetik akan berdeformasi jika dibebani tekanan tertentu. Untuk menghilangkan pengaruh ketebalan material di dalam menilai kemampuan material geosintetik meloloskan air, diperkenalkan istilah permitivitas, yaitu permeabilitas dibagi tebal material, dinyatakan dalam satuan per waktu.

Standar uji yang umumnya digunakan adalah ASTM D4491 atau ISO 11058. Spesimen dengan diameter 50 mm diuji dalam kondisi head tertentu (biasanya 50 mm head). Output uji ini adalah flow rate. Dengan menggunakan formula Darcy, dapat dihitung nilai permeabilitasnya.

Nilai permeabilitas digunakan dalam desain material geosintetik untuk aplikasi filtrasi. Geotekstil yang digunakan sebagai filter harus mempunyai ukuran bukaan yang cukup kecil untuk menahan tanah halus dan juga ukuran bukaan harus cukup besar untuk mempertahankan permeabilitas yang cukup dengan memperbolehkan disipasi dari tekanan air pori. Kriteria umum dari permeabilitas material geosintetik adalah sebagai berikut :

Dimana :Kg = Koefisien permeabilitas geotekstilKs = Koefisien permeabilitas tanah

Kg ≥ 100Ks

Backboard

Gauge for measuring headOverflow outlet

Reservoir

Water inlet

Geotextile specimen

Air bleeder valve

Funnel

Stand pipe

Rotating discharge pipe

Vernier for rotating discharge pipe

Overflow outlet drain pipe

Skema alat uji permeabilitas (Koerner, 2005)

INSIDE

UNDERSTANDING GEOSYNTHETICS SERIES : PROPERTIES - FLOW RATE, PERMEABILITAS, DAN PERMITIVITAS .....................................................

GEOMEMBRAN DAN GEOSYNTHETIC CLAY LINER(GCL) SEBAGAI MATERIAL LAPIS KEDAP ...............

CAMPUS ROADSHOW : KULIAH UMUM “APLIKASI GEOSINTETIK PADA KONSTRUKSI SIPIL” UNIDAYAN BAUBAU ..............

KUNJUNGAN DALAM RANGKA DISKUSI APLIKASIMATERIAL ............................................................

GEOSININDO IS HIRING ....................................

FAQ ....................................................................

1

2-3

3

4

4

4

NWIDG

Geosinindo Group :

geosinindo.co.id

Success is the result of perfection,hard work, learning from failure,

loyalty, and persistance

Collin Powell

RAGAM EVENT

“MITIGASI KELONGSORANLERENG & PENANGGULANGANNYA DENGAN

METODE JAMAN NOW”

Swiss Belhotel Makassar21 Maret 2019

Salah satu fungsi material geotekstil adalah sebagai lapis kedap. Jenis material geosintetik yang umum digunakan sebagai lapis kedap adalah Geomembran dan Geosynthetic Clay Liner (GCL). Masing-masing material mempunyai kelebihan dan keterbatasan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih lapis kedap dalam suatu proyek.

Geomembran umumnya terbuat dari high density polyethylene (HDPE) yang dicampur dengan carbon black, anti-oxidants, dan stabilizer terhadap panas. Geomembran dirancang untuk digunakan pada kondisi terekspos dan mempunyai ketahanan yang baik terhadap zat kimia dan radiasi sinar UV. Geomembran mempunyai tebal antara 0,5 mm sampai 3 mm. Permukaan geomembran bisa halus (smooth) ataupun bertekstur (textured) untuk friksi yang lebih baik.

Geosynthetic Clay Liner (GCL) terbuat dari dua lapisan geotekstil dan lapisan sodium bentonite di bagian tengahnya. GCL merupakan lapis kedap alami yang berfungsi ketika berhubungan langsung dengan air atau cairan. GCL akan mengalami hidrasi yang menyebabkan bentonite mengembang dan membentuk lapisan lempung yang mempunyai permeabilitas sangat rendah. Karakteristik khas dari GCL adalah kemampuan self healing dari lapisan bentonite saat mengalami kerusakan.

Kelebihan masing-masing material jika dibandingkan adalah sebagai berikut :

Pada beberapa kasus, seperti sistem kedap tempat pembuangan limbah B3, geomembran dan GCL digunakan bersamaan. Geomembran bertindak sebagai primary containtment dan GCL sebagai secondary containment.

2BERITA GEOSININDO l Maret 2019

GEOMEMBRAN DAN GEOSYNTHETIC CLAY LINER (GCL) SEBAGAI MATERIAL GEOSINTETIK UNTUK LAPIS KEDAP

TECHNICAL NOTE

Ilustrasi kemampuan self healing pada GCL

(Bersambung ke halaman 3)

GCL GCL GCL

GEOMEMBRAN GEOMEMBRAN GEOMEMBRAN

Efek tusukan dengan batu runcing Tampak bekas tusukan batu Bentonite kembali ke bentuk semula (self healing)

Waste material

Subgrade

Leachate Collection layer : Usually gravel

Filtration layer : Woven MonofilamentGeotextile

Protection layer : Usually gravel

Secondary containment : GCLPrimary containment : GeomembranProtection layer : Non Woven Geotextile

No Geomembran Geosynthetic Clay Liner

1 Lebih kedap dibandingkan dengan GCL Kemampuan self healing

2 Ketahanan terhadap UV, GCL harus ditutup karena sinar UV akan merusak lapisan geotekstilnya

Ketahanan terhadap kerusakan; geomembran lebih rentan terhadap tusukan benda-benda tajam

3 Bobot material lebih ringan Pemasangan lebih mudah, tidak memerlukan peralatan dan skill khusus

4 Ketahanan terhadap kimia lebih tinggi Dapat diinstall pada kondisi lembab atau berair karena penyambungan tidak menggunakan listrik

5 Tidak perlu hidrasi Tidak perlu pengujian khusus pada sambungan

Capping Material

Base Liner

3BERITA GEOSININDO l Maret 2019

RAGAM BERITA

Agenda Campus Roadshow kali ini bertempat di Universitas Dayanu Ikhsanuddin (UNIDAYAN), Baubau sebagai bagian dari acara Kuliah Umum yang diadakan bersama dengan

Fakultas Teknik Sipil UNIDAYAN tepatnya pada 10 Januari 2019. Acara bertema “Aplikasi Geosintetik pada Konstruksi Infrastruktur Sipil” ini dibuka oleh Bapak Filda Sulaiman Nur, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil UNIDAYAN dan diikuti oleh dosen dan mahasiswa jurusan setempat.

Masing-masing perwakilan dari Tetrasa Geosinindo memaparkan materi tentang pengaplikasian material geosintetik pada infrastruktur sipil. Pada sesi pertama, materi dibawakan oleh Okky Aprilian Ramadhana mengenai Definisi dan Fungsi material geosintetik sebagai dasar pengetahuan mengenai geosintetik yang kemudian dilanjutkan oleh Pria Ardhana di sesi kedua mengenai pengaplikasian material geosintetik pada Konstruksi Jalan dan Lereng.

Pada masing-masing sesi, setelah selesai presentasi dilanjutkan dengan tanya-jawab dan diskusi, serta pembagian doorprize bagi setiap penanya. Respon positif para peserta tampak dari antusiasme yang cukup besar dan banyaknya partisipan yang hadir. Interaksi yang terbangun didalam ruangan pada saat acara berlangsung menghadirkan diskusi yang menarik. Beberapa dari

CAMPUS ROADSHOW

CAMPUS ROADSHOW : KULIAH UMUM “APLIKASI GEOSINTETIK PADA KONSTRUKSI INFRASTRUKTUR SIPIL” UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN (UNIDAYAN) BAU-BAU

Pria Ardhana sedang menyampaikan materi kepada peserta

Pemberian cinderamata khas daerah Baubau yang diberikan oleh Bapak Filda Sulaiman Nur, S.T., M.T

Para fasilitator sedang berfoto bersama

peserta yang bertanya adalah mahasiswa tingkat akhir yang telah cukup aktif dalam pekerjaan konstruksi sipil baik di konsultan maupun kontraktor, sehingga dapat berdiskusi dengan intens pada sesi tanya jawab.

Kami sangat senang bisa berbagi pengetahuan terkait geosintetik dan terbuka untuk bekerja sama dengan kampus-kampus lain untuk mengadakan kegiatan serupa.

Geomembran dan GCL hanya berfungsi sebagai lapis kedap. Area yang akan dilapisi harus dipastikan stabil dan tidak berpotensi longsor karena lapis kedap ini tidak dapat berfungsi sebagai perkuatan. Penentuan tipe lapis kedap biasanya ditentukan oleh regulasi yang berlaku, tergantung dari material apa yang kontak langsung dengan lapis kedap. Properti yang umum disyaratkan untuk geomembran adalah ketebalan, dengan syarat properti lain harus memenuhi standar GRI-GM 13. Sebagai contoh, jika geomembran hanya menampung air digunakan ketebalan 1 mm, untuk limbah digunakan ketebalan 1,5 mm, dan untuk bahan beracun berbahaya digunakan ketebalan 2 mm. Sedangkan properti yang umum disyaratkan untuk GCL adalah permeabilitas. Permeabilitas pada GCL dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas lapis bentonite.

Aplikasi lapis kedap khusus geomembran adalah pembangunan pada tanah ekspansif. Tanah ekspansif dilapisi oleh geomembran dengan tujuan mengontrol kadar airnya sehingga tidak terjadi perubahan volume tanah yang dapat menyebabkan kerusakan struktur di atasnya.

(Sambungan dari halaman 2)

BERITA GEOSININDO l Maret 20194

SALES ENGINEERJOB OPPORTUNITIES For detail information Visit www.geosinindo.co.id

(Sambungan dari ke halaman 3)

( Frequently Asked Question )

Apakah Vacuum Preloading sama dengan Dewatering?

Dewatering berbeda dengan vacuum.Dalam proses dewatering, untuk mengeluarkan air umumnya hanya dibantu oleh pompa. Jumlah air yang bisa dikeluarkan hanya bergantung pada kapasitas pompa untuk mengangkat berat airnya saja.

Sedangkan pada proses vacuum untuk mengeluarkan air dari dalam tanah, pompa vacuum dibantu oleh adanya lapisan impermeable (geomembrane) yang dipasang menutupi seluruh area vacuum. Adanya lapisan impermeable ini akan menciptakan perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar area vacuum. Dimana tekanan lebih tinggi di dalam area vacuum, sehingga akan membantu air untuk keluar/mengalir ke tekanan yang lebih rendah (di luar area vacuum). Efek dari perbedaan tekanan akibat vacuum bisa dilihat dari lapisan impermeable yang menjadi ketat dengan tanah selama proses vacuum berlangsung.

RAGAM BERITA

Pihak terkait yang dikepalai oleh bapak Dr. Arie Setiadi selaku Kepala Satgas Penanggulangan Bencana Kota Palu yang didampingi oleh beberapa bagian terkait termasuk dari perwakilan Universitas Tadulako dan BPJN Palu Sulawesi Tengah menyambut hangat kedatangan tim PT Tetrasa Geosinindo dan INA-IGS ini. Berbagai diskusi seputar permasalahan geoteknik pasca bencana maupun program mitigasi yang sedang berjalan dan kemungkinan penggunaan material geosintetik terlaksana dengan baik dan lancar.

Kondisi pemukiman yang terkena dampak likuifaksi dan tsunami. (Foto : dakta.com)

KUNJUNGAN DALAM RANGKA DISKUSI APLIKASI MATERIAL GEOSINTETIK PASCA BENCANA GEMPA, LIKUIFAKSI DAN TSUNAMI

Peristiwa Likuifaksi dan Tsunami yang dipicu oleh gempa 7,4 skala Richter pada tanggal 28 September 2018 yang melanda kota Palu dan sekitarnya telah meninggalkan dampak

kerusakan yang luar biasa dan kerugian di bidang materiil dan non materiil yang sangat besar.

Sebagai wujud dari kepedulian terhadap sesama, PT Tetrasa Geosinindo yang diwakili oleh Andryan dan Panji bersama-sama dengan anggota lain dari organisasi INA-IGS melakukan kunjungan dan diskusi dengan pihak terkait di kota Palu pada tanggal 13 Februari 2019. Tujuan dari kunjungan dan diskusi ini adalah untuk melihat kemungkinan aplikasi material geosintetik baik dalam penanggulangan kerusakan akibat bencana alam tersebut ataupun sebagai antisipasi terhadap bencana serupa di kemudian hari.

Tim sedang berfoto bersama tim Satgas Penanggulangan Bencana dan Perwakilan Universitas Tadulako