Puasa tambah gemuk.docx

download Puasa tambah gemuk.docx

of 4

Transcript of Puasa tambah gemuk.docx

  • 8/17/2019 Puasa tambah gemuk.docx

    1/4

    Puasa tambah gemuk?

    Hindari dengan tips iniSudah tidak makan seharian, tapi mengapa angka di timbangan malah terus

    naik?

    Abdul Qowi Bastian

    @@aqbastian

    Published 4:13 PM, June 21, 2015

    Updated 11:37 PM, July 22, 2015

    16

    Twitter 

    Reddit

    Email

    16

    http://www.rappler.com/authorprofile/aqbastianhttps://twitter.com/intent/user?screen_name=@aqbastianhttp://www.rappler.com/authorprofile/aqbastianhttps://twitter.com/intent/user?screen_name=@aqbastian

  • 8/17/2019 Puasa tambah gemuk.docx

    2/4

    Ilustrasi oleh Shutterstock

    Di awal bulan puasa, pasti ada yang memasang target untuk turun berat

    badan saat Ramadan berakhir.

    Target yang sama dilontarkan tahun demi tahun, tapi setiap akhir Ramadan

    pula, kamu hanya bisa melengos ketika melihat angka di timbangan malah

    naik?

    Sudah tidak makan seharian, sudah lapar siang-siang, kenapa malah tambah

    gemuk? Makan juga cuma dua kali sehari, saat sahur dan berbuka.

    Menurutpakar gizi Jansen Ongko, semuanya berakar pada pola makan yang

    berlebihan ketika berbuka dan sahur.

    “Karena mereka kalap (saat berbuka). Belum lagi penjaja makanan bervariatif,

    ditambah rasa lapar yang tinggi,” kata Jansen kepada Rappler baru-baru ini.

    Menjelang berbuka, hormon ghrelin di dalam tubuh kita berada dalam

    tingkatan yang tinggi karena dipicu keadaan yang sudah lama tidak makan.

    Hormon ghrelin digunakan oleh tubuh untuk mengirim sinyal ke otak untuk

    meningkatkan nafsu makan pada saat tubuh membutuhkan makanan. Namun

    setelah tubuh menyerap nutrisi dari makanan, kadar hormon ghrelin akan

    menurun secara berkala.

    “Hormon itu akan memicu orang untuk makan apa yang ada di hadapan

    mereka tanpa mengindahkan kalori yang terkandung,” katanya.

    “Contoh saja, jenis martabak yang baru-baru ini populer. Itu berapa puluh ribu

    kalori?” ujarnya.

    Padahal, kebutuhan kalori laki-laki dewasa hanya sekitar dua ribuan dan

    perempuan 1.500an. Setiap kelipatan 7.000 kalori, itu akan menjadi

    peningkatan 1 kilogram, kebanyakan dalam bentuk lemak.

    http://www.ask-jansen.com/tips-puasa-terbaik/http://www.ask-jansen.com/hormon-ghrelin-pembangkit-nafsu-makan/http://www.ask-jansen.com/tips-puasa-terbaik/http://www.ask-jansen.com/hormon-ghrelin-pembangkit-nafsu-makan/

  • 8/17/2019 Puasa tambah gemuk.docx

    3/4

    Jadi apa solusinya?

    Jansen memberikan tips untuk mencegah kenaikan berat badan selama bulan

    puasa, yaitu dengan membagi jadwal makan selama Ramadan menjadi tiga

    gelombang.

    1. Waktu berbuka

    “Berbukalah dengan yang manis, tapi tidak semua yang manis itu sehat,”

    katanya.

    Tidak baik mengonsumsi minuman bersoda atau es teh manis karena

    mengandung kalori dari pemanis. Ia menganjurkan meminum air putih dan

    makan kurma 2-3 buah saat berbuka. Hindari makan terlalu banyak.

    Jika tak suka kurma, kamu bisa meminum air kelapa muda dan buah potong,

    seperti melon, semangka, atau pepaya.

    Biasanya, godaan datang jika sedang berbuka puasa di luar rumah atau

    kantor. Banyak yang kalap langsung melahap gorengan dan es teh manis.

    Selain mengonsumsi makanan dan minuman berkalori tinggi, ditambah lagi

    dengan pembakaran yang kurang, alias tidak berolahraga.

    Setelah itu, kamu bisa salat maghrib dulu.

    2. Makan utama

    Beberapa saat setelah makan makanan pembuka, kamu harus seimbangkan

    sajian utama dengan komposisi makronutrisi yang lengkap. Asupan

    karbohidrat, protein, dan lemak harus seimbang. Tambahkan juga sayur-

    sayuran yang kaya mineral, vitamin, dan serat, yang bagus untuk pencernaan.

    Karbohidrat (kompleks): nasi merah, nasi coklat, ubi, singkong, roti gandum,

     jagung.

    Protein: ayam, ikan, udang, cumi, daging, tahu, tempe

  • 8/17/2019 Puasa tambah gemuk.docx

    4/4

    Lemak sehat: telur, keju, aneka kacang-kacangan, alpukat, mentega, minyak

    zaitun.

    3. Sebelum tidur

    Masih lapar seusai salat tarawih? Kamu masih boleh makan makanan kecil.

    “Jangan makan berat sebelum tidur karena tubuh masih mencerna makanan,

    bisa mengganggu kualitas tidur,” kata Jansen.

    Alternatifnya, kamu bisa makan buah potong, yoghurt, atau minum susu.

    4. Waktu sahur

    Sementara itu, untuk sahur, Jansen menyarankan untuk langsung makan

    makanan berat dengan kandungan nutrisi yang lengkap, seperti nasi (kaya

    karbohidrat), lauk berupa ayam, ikan, atau daging (tinggi protein), dan sayur

    (berserat).

    Intinya, komposisi makanan saat sahur diupayakan sama dengan makanan

    utama ketika berbuka.

    Ia juga menganjurkan untuk menghindari makanan kecil, seperti mie instan

    atau makanan kaleng.

    Selain itu, hindari pula meminum kopi dan teh karena bersifat diuretik. Apa

    sebabnya? Bukannya menambah cairan tubuh seperti air putih, kopi dan teh

    menguras kadar air dalam tubuh melalui urin.

    Jadi, bagaimana, kamu sudah siap untuk memerangi kenaikan berat badan

    selama bulan puasa ini? —Dengan kontribusi dari Adelia

    Putri/Rappler.com