Puasa Menurut Segi Medis

35
PUASA MENURUT SEGI MEDIS Aldila Hakkun Ramsay

description

mencoba membahas puasa dari segi medis

Transcript of Puasa Menurut Segi Medis

Page 1: Puasa Menurut Segi Medis

PUASA MENURUT SEGI MEDIS

Aldila Hakkun Ramsay

Page 2: Puasa Menurut Segi Medis

APAKAH PUASA ITU ?

Puasa bisa diartikan sebagai menahan diri dari makan,

minum, dan dari segala perbuatan yang membatalkan

puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Umat Islam juga harus bisa menahan diri dari nafsu

amarah, berkata‐kata yang buruk, bertengkar dan lain

sebagainya yang bisa membatalkan puasa ini merupakan

hal untuk melatih kesabaran dan kejujuran, diharapkan

berlangsung terus ke bulan berikutnya.

Page 3: Puasa Menurut Segi Medis

KENAPA KITA HARUS BERPUASA ?

Ibadah Puasa merupakan salah satu rukun islam dan merupakan

kewajiban bagi setiap muslim, sebagaimana disebutkan dalam Al

Qur’an, Surat AlBaqoroh : 183

“Hai Orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa

segaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar

kamu bertaqwa”

Page 4: Puasa Menurut Segi Medis

Al-A’raf : 31

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap

(memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah

berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang berlebih-lebihan”

Page 5: Puasa Menurut Segi Medis

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :

"Berpuasalah maka kamu akan sehat“ (HR. Ibnu Suny dan

Abu Nu’aim)

Juga dalam hadits yang lain dari Abu Hurairah, Rasulullah

bersabda :

"Bagi tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya dan pembersih

badan kasar (jasad) ialah puasa“ (HR. Ibnu Majah)

Page 6: Puasa Menurut Segi Medis

FISIOLOGI PUASA

Kesempurnaan Ibadah puasa didapatkan dengan

memenuhi rukun dan sunnah yang telah diajarkan

Rosulullah SAW. Adapun rukun puasa itu adalah (1) Niat

dan (2) Meninggalkan apa saja yang membatalkan puasa

Sedangkan Sunnah puasa antara lain: (1) Mengakhirkan

sahur, (2) Menyegerakan berbuka, dan berbuka dengan

sesuatu yang manis, (3) Memperbanyak bacaan al Quran,

dan hadist (4) memperbanyak sodaqoh

Page 7: Puasa Menurut Segi Medis

NIAT

Niat ketika hendak berpuasa dengan sadar dan motivasi

yang tinggi akan mengkoordinasi hipotalamus, dimana

terdapat pusat makan dan pusat kenyang.

Pusat makan adalah area dalam otak kita di hipotalamus

lateralis yang berfungsi menentukan kapan kita berhenti

makan, sedangkan pusat kenyang adalah area dalam otak

kita di nuclei ventralis medialis yang berfungsi menentukan

kapan ingin makan.

Page 8: Puasa Menurut Segi Medis

TIDAK MAKAN DAN TIDAK MINUM

Tidak makan dan tidak minum selama sehari ( sekitar 14

jam) tidak akan menyebabkan seseorang kehabisan tenaga

dan panas, oleh karena masih terdapat cadangan-cadangan

energi yang berasal dari KH (Karbohidrat) dalam bentuk

glikogen, juga berasal dari lemak yang berbentuk trigliserid

dan dari protein.. Penyediaan tenaga mula-mula diuraikan

dari KH baik langsung melalui proses glikolisis maupun

proses Glikogenolisis yang mampu bertahan selama 25 jam.

Page 9: Puasa Menurut Segi Medis

Haus akan timbul bila keadaan tubuh dehidrasi, apabila

cairan tubuh yang berjumlah sekitar 60 % BB tubuh dalam

tonisitas dan volume yang normal maka otak tidak

mengisyaratkan haus, Namun bila tubuh dehidrasi, organ yang

lain akan mempertahankan tonisitas dan volume cairan dalam

tubuh kita dengan cara meningkatkan hormon Vasopresin agar

dapat menahan air dan melalui cortec adrenal mengeluarkan

hormon Aldosteron untuk retensi Na+.

Page 10: Puasa Menurut Segi Medis

MENAHAN DARI NAFSU LAUWAMAH

Berkata kotor, marah-marah, mencaci maki dan berkta

bohong termasuk nafsu lauwamah, Bila seseorang yang

sedang tidak terkendali nafsu lauwamahnya maka akan

dapat meningkatkan pengeluaran adrenalin yang

menyebabkan pembuluh-pembuluh darah menyempit.

Dengan penyempitan pembuluh darah ini akan

meningkatkan kerja jantung sehingga tekanan darah

akan naik.

Page 11: Puasa Menurut Segi Medis

Firman Allah:

“Sesungguhnya nafsu itu selalu menjurus kepada kejahatan kecua;I nafsu yang

diberi rahmat oleh Allah (Robku)……… (SQ> Yususf: 53)

Hadist:

“Dari Abu Huroiroh R.A. berkata, Rosululloh bersadbda:”Apabila salah seorang

diantara kamu sekalian itu berpuasa maka janganlah berkata kotor dan janganlah

ribut-ribut. Jika ada orang mencaci maki atau mengajak berkelahi maka hendaklah ia

berkata: Sesungguhnya saya sedang berpuasa.” (HR> Buchori dan Muslim)”.

Page 12: Puasa Menurut Segi Medis

MENGAKHIRKAN SAHUR DAN MENYEGERAKAN BERBUKA

Hadist:

“Dari Abu Dzar, Rosululloh SAW. Telah bersabda: Senantiasa umatku dalam kebaikan selama

mereka mengahkhirkan sahur dan menyegeerakan berbuka. (HR Ahmad)”

Makanan didaur ulang dalam sistem pencernaan sekitar 8 jam, dengan perincian 4 jam

makanan disiapkan dengan keasaman tertentu dengan bantuan asam lambung, untuk

selanjutnya dikirim ke usus, 4 jam kemudian makanan diubah wujudnya menjadi sari-sari

makanan di usus kecil kemudian diabsorobsi oleh pembuluh darah dan dikirim keseluruh

tubuh. Waktu sisa 6 jam merupakan waktu yang ideal bagi sistem percernaan untuk istirahat.

Makanan yang manis ketika berbuka puasa biasanya mengandung KH yang tinggi, hal ini

untuk mengganti KH yang telah diuraikan menjadi tenaga dan panas.

Page 13: Puasa Menurut Segi Medis

Makan sahur penting artinya bagi kesehatan tubuh.

Dari sisi syari’ah pun makan sahur sangat dianjurkan.

Rasulullah SAW bersabda: “Makanan waktu sahur

semuanya bernilai berkah, maka jangan anda

tinggalkan, sekalipun hanya dengan seteguk air. Allah

dan para malaikat nengucapkan salam kepada orang-

orang yang makan sahur” (HR Ahmad).

Page 14: Puasa Menurut Segi Medis

MERPERBANYAK BACAAN AL QUR’AN

Dengan tartil dan memahami makna yang dikandungnya dapat menciptakan suasana ketenangan jiwa

dan menjadi penyembuh penyakit-penyakit yang berada dalam dada. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi

penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk bagi orang-orang beriman, (SQ: Yunus : 57)”

Stressor yang kita hadapi sangat tergantung dengan cara kita mengadaptasinya, Kalau berhaasil

maka berdampak positif terhadap pertumbuhn dan perkembangan Jiwa, Identitas diri dan harga diri.

Sebaliknya bila gagal (maladaptasai) maka akan terjadi gangguan kesehatan fisik maupun rohani.

Page 15: Puasa Menurut Segi Medis

MEMPERBANYAK SODAQOH

Memperbanyak sodaqoh, merupakan latihan kita

untuk ikhlas. Ikhlas merupakan Respon perilaku

yang positif manakala kita menghadapi masalah

yang kita hadapi

Page 16: Puasa Menurut Segi Medis

MANFAAT PUASA UNTUK KESEHATAN

1. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL

and apoprotein alfa1, dan penurunan LDL ternyata

sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan

pembuluh darah. Beberapa the penelitian

“chronobiological” menunjukkan saat puasa

ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan

distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon

kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai

perubahan yang meskipun ringan tersebut

tampaknya juga berperanan bagi peningkatan

kesehatan manusia.

Page 17: Puasa Menurut Segi Medis

2. Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa

amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah

terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin

akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh

darah perifer, meluaskan pebuluh darah koroner, meningkatkan tekanan

darah rterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak

jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak

protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat

meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti

jantung koroner, stroke dan lainnya.

Page 18: Puasa Menurut Segi Medis

3. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun

yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa terjdi perubahan

dan konversi yang massif dalam asam amino yang terakumulasi dari

makanan. Sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang.

Sehingga memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki

dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat

mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan

berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat,

kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel

lemak yang menggumpal di dalam hati.

Page 19: Puasa Menurut Segi Medis

4. Puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan

mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat

dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes,

kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu,

seorang pasien bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang

menderita sakit diabetes yang sudah parah, jantung koroner dan batu

ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak

makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit

khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang

diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya.

Page 20: Puasa Menurut Segi Medis

5. Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan

adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja

pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan

makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.

6. Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena

berlebihan, balk dalam makan maupun minum serta menggauli

isteri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan

mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan.

Page 21: Puasa Menurut Segi Medis

7. Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif

meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan

kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml

osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan member

perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa

ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini

berakibat memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh

darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu

fungsi dan kerja sel darah merah.

8. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem

kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi

pengkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan

sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan

pesat. Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan

rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL merupakan

model lipoprotein yang meberika pengaruh stumulatif bagi respon

imunitas tubuh.

Page 22: Puasa Menurut Segi Medis

9. Pada pelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan

kadar apobetta, menaikkan kadar apoalfa1 dibandingkan sebelum

puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan seragan penyakit jantung

dan pembuluh darah.

10. Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat

puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di

dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem

pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai

hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.

Page 23: Puasa Menurut Segi Medis

11. Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada

kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan

penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan

hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir

kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam

pembentukan sperma melalui perubahan hormon

hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh ke dua

testis.

12. Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah

pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang

persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter

yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan

progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara

membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan

sel penetral dalam membasmi bakteri.

Page 24: Puasa Menurut Segi Medis

13. Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan

penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual

laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan

(testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi

perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam

tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat

penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan.

Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa

hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi

sebelumnya.

Page 25: Puasa Menurut Segi Medis

14. Bahkan seorang peneliti di Moskow melakukan

penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk

sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat

perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai

penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan

juga mengurangi resiko kompilkasi kegemukan, melindungi

tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan

muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi

Page 26: Puasa Menurut Segi Medis

15. Pikiran kita yang melambat ketika lapar, ternyata menjadi

lebih tajam. Secara instingtif, bukti ilmiah ini bisa diterima

terkait dengan fakta bahwa dalam banyak hal, masalah lapar

adalah masalah kelanjutan hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar

membuat pikiran semakin tajam dan kreatif. Sekelompok

mahasiswa di University of Chicago diminta berpuasa selama

tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental

mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai

penugasan kampus mendapat nilai “remarkable”.

Page 27: Puasa Menurut Segi Medis

16. Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang

merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak

Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari

gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi

shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk

menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang

belum mampu menikah dengan berpuasa

17. Seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan

bahwa untuk hasil yang lebih dari sekedar manfaat fisik, yaitu agar

mendapatkan manfaat mental dari aktivitas berpuasa, seseorang harus

menjalani puasa lebih dari 21 hari.

Page 28: Puasa Menurut Segi Medis

18. Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr. E.A. Moras, mengatakan

bahwa seorang pasien wanitanya telah menderita sakit mental selama

lebih dari delapan bulan. Wanita itu telah berobat kesana-kemari

termasuk ke para ahli saraf dengan hasil kurang memuaskan. Ia

memintanya untuk berpuasa. Wanita itu mengalami perbaikan kondisi

mental, dan bahkan dinyatakan sembuh setelah berpuasa selama lima

minggu. Di dalam otak kita, ada sel yang disebut dengan “neuroglial

cells”. Fungsinya adalah sebagai pembersih dan penyehat otak. Saat

berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-

sel neuroglial ini.

Page 29: Puasa Menurut Segi Medis

19. Sebuah tulisan penelitian yang dilakukan Dr. Ratey, seorang

psikiaters dari Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan dan

pembatasan asupan kalori akan meningkatkan kinerja otak. Dr.

Ratey melakukan penelitian terhadap mereka yang berpuasa dan

memantau otak mereka dengan alat yang disebut “functional

Magnetic Resonance Imaging” (fMRI). Hasil pemantauan itu

menyimpulkan bahwa setiap individu obyek menunjukkan

aktivitas “motor cortex” yang meningkat secara konsisten dan

signifikan.

Page 30: Puasa Menurut Segi Medis

20. Ilmuwan di bidang neurologi yang bernama Mark Mattson,

Ph.D., seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH’s

National Institute on Aging. Dalam hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa diet yang tepat seperti berpuasa, secara

signifikan bisa melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti

Alzheimer atau Parkinson. Hasil penelitiannya menunjukkan,

bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30% sampai 50%

dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut jantung

dan tekanan darah, dan sekaligus peremajaan sel-sel otak.

Page 31: Puasa Menurut Segi Medis

TESTIMONI

Tom Branch dari Columbia Press mengatakan :

“Aku menganggap bahwa puasa adalah pengalaman rohani yang sangat

luar biasa, lebih besar daripada pengalaman biologis/badan semata.

Semula aku berpuasa dengan tujuan mengurangi berat badan yang

berlebih. Akan tetapi, ternyata aku mendapati bahwa puasa tersebut

bermanfaat sekali bagi kejernihan fikiran. Puasa sangat membantu

pandangan mata sehingga pandangan menjadi jelas sekali. Demikian juga

sangat membantu dalam menganalisis ide-ide baru atau pun persepsi.

Belum berlalu beberapa hari aku melakukan puasa, namun aku telah

mendapat pengaruh kejiwaan yang demikian besar ! “

Page 32: Puasa Menurut Segi Medis

Ny. Ilham Husain, seorang puteri Mesir

“Ketika aku berusia 10 tahun, aku menderita penyakit kulit

yang kronis. Penyakit ini muncul dengan warna merah, dan

aku tidak menemukan satu jenis obat pun. Dokter-dokter

spesialis kulit terkenal di Mesir berkata kepada ayahku:

“Kalian harus membiasakan dengan hal ini dan

membiasakan hidup dengan penyakit ini, karena penyakit ini

adalah tamu yang memberatkan dan memakan waktu lama.”

Page 33: Puasa Menurut Segi Medis

“Ketika usiaku mencapai akhir 20 tahun dan dekat dengan waktu

pernikahanku, aku semakin berduka dan mengucilkan diri dari masyarakat,

aku benar-benar tertekan.” Akhirnya, salah seorang sahabat ayahku yang

selalu membiasakan diri melakukan puasa memberi nasihat kepadaku:

“Cobalah wahai puteriku, engkau berpuasa sehari, kemudian engkau berbuka

(makan) sehari, sebab hal itulah yang menyembuhkan suamiku dari penyakit

yang sampai sekarang tidak diketahui obatnya oleh dokter. Akan tetapi,

lakukanlah dengan pengertian bahwa pemberi obat adalah Allah, dan

sesungguhnya sebab terjadinya penyembuhan seluruhnya ada di tangan-Nya.

Maka, mohonlah kesembuhan terlebih dahulu kepada-Nya dari penyakit yang

engkau derita ini, lalu berpuasalah.”

Page 34: Puasa Menurut Segi Medis

“Maka aku pun melakukan puasa dan mulai meneliti hal-hal yang bisa

membebaskan aku dari penyakit yang menyelimutiku itu. Aku membiasakan

diri ketika berbuka puasa mengkonsumsi berbagai sayuran dan buah-buahan,

kemudian setelah 3 jam aku baru makan makanan berat. Aku makan (tidak

puasa) pada hari ke dua, lalu berpuasa para hari ke tiga, dan demikian

seterusnya. Maka mulailah terjadi hal yang mengherankan semua orang, yaitu

sakit yang aku derita itu mulai sembuh setelah melewati waktu 2 bulan sejak

aku berpuasa. Aku sampai tidak percaya pada diriku, dan aku memulai hidup

seperti orang biasa. Aku melihat bekas sakitku itu sedikit-demi sedikit mulai

hilang dan sampai akhirnya benar-benar sembuh. Akhirnya, aku pun tidak

pernah tertimpa penyakit kulit tersebut sampai kini.”

Page 35: Puasa Menurut Segi Medis

Sulaiman Rogerz dari New York menuturkan pengalamannya:

“Aku pernah mengalami penyakit dis-fungsi persendian tulang yang sangat kronis

selama tiga tahun yang lalu, padahal penyakit ini tidak terlalu berat waktu itu namun

aku tidak bisa berjalan jauh dan tidak mampu duduk lebih dari setengah jam. Aku

sudah mencari obat dari berbagai jenis akan tetapi semuanya gagal.”

“Dan sungguh aku mencoba untuk berpuasa sehari waktu itu, aku hanya makan sayur-

sayuran, buah-buahan dan kurma saja ketika berbuka puasa. Aku tidak makan apapun

setelah itu kecuali ketika sahur. Akhirnya kini aku bisa berjalan jauh dan aku bersyukur

bisa berjalan cepat. Dan akhirnyapun hilang semua nyeri yang selama ini aku alami.

Puasa ini merupakan satu-satunya cara yang aku temui yang bisa mengobati

penyakitku ini. Maka akupun mengucapkan syukur pada Allah atas limpahan nikmat-

Nya .”