PTS Ilegal Wisuda 5.000 `Sarjana' Digerebek Polisi

download PTS Ilegal Wisuda 5.000 `Sarjana' Digerebek Polisi

of 2

Transcript of PTS Ilegal Wisuda 5.000 `Sarjana' Digerebek Polisi

- JAKARTA (Pos Kota) - Sebuah perguruan tinggi swasta (PTS)berinisial IMGI, yang tidak punya kampus dan tidak pernahmelaksanakan kegiatan kuliah, namun sudah mewisuda sekitar 5.000sarjana strata S1, S2 dan S3, digerebekpetugas Reserse Kriminal Umum Mabes Polri, Rabu (10/8)malam.Dari kantor pusat IMGI di Gedung Century Tower di Jalan Rasuna Said,Kuningan, Jakarta Selatan, petugas menyita beberapa lembar ijasah danratusan kartu undangan wisuda yang belum sempat dikirim kepada calonsarjana serta sejumlah barang bukti lainnya.Setelah menggerebek kantor pusat IMGI, petugas Mabes Polri mencidukIr Mardiyana Phd di tempat tinggal kawasan Lippo Cikarang, Bekasi.Selanjutnya, berturut-turut ditangkap tujuh pengurus IMGI. Mereka,tersangka Harris Robert (WN Amerika), Lilik Purwati, Sri Purnomo,Agus Suyanto, Istyo Ambar Purnomo, Udin Arsyad, dan Bahrum.Dari hasil pemeriksaan terhadap para tersangka terungkap mereka yangingin memperoleh gelar SE, MM, Phd ataupun doktor bisa mendaftar dikantor IMGI. Calon sarjana `abal-abal' ini diwajibkan membayar uangpuluhan juta rupiah. Sebulan kemudian, sarjana yang tidak pernahkuliah itu diwisuda di hotel berbintang sebagai alumnus dari IMGI.Ijazahnya ditandatangani oleh Harris Robert Phd (WN Amerika) dan LS(WN Australia) yang katanya lulusan United State Of Academy diAmerika. Tersangka LS kini buron. Peminat gelar `sarjana' ini cukupbanyak, karena sejak tahun 2003-2005 sudah sekitar 5.000 orangdiwisuda oleh IMGI.Sepanjang tahun 2005 ini saja sudah lima kali dilakukan wisuda diHotel Sahid dan Hotel Kartika Chandra. Bahkan rencananya pada 28Agustus mendatang, IMGI menjadwalkan akan mewisuda puluhan sarjanabaru."Kasus perguruan tinggi ilegal ini terus kami telusuri," jelas WakilKabid Humas Polri Brigjen Pol Sunarko, Kamis (11/8).Hasil penyelidikan polisi, meskipun ijazah ditandatangani oleh duawarga asing, ternyata sama sekali tidak ada hubungan kerjasama denganperguruan tinggi di luar negeri.TARIF JUTAANModus yang dilakukan IMGI untuk mencari peminat yang ingin bergelarsarjana adalah dengan mengirim undangan kepada sejumlah pejabat didaerah, tokoh masyarakat serta mencari alamat di buku telepon.Selanjutnya peminat cukup mendaftar di kantor pusat IMGI di CenturyTower, Kuningan, Jaksel, dengan membayar biaya kuliah. Untuk S-1Rp1,5 juta, S-2 Rp2,5 juta dan S-3 Rp 5 juta. Biaya itu belumtermasuk biaya wisuda yang jauh lebih besar."Setelah mendaftar, data calon mahasiswa diproses selama satu bulandi kantor cabang yang berlokasi di kawasan Ceger, Jakarta Timur.Sebulan kemudian sarjana diwisuda," jelas Sunarko, Kamis (11/8).Sedangkan biaya wisuda dan ijazah `sarjana' S-1 Rp10 juta, S-2 Rp15juta dan S-3 Rp25 juta.Dari sejumlah barang bukti yang disita polisi terdapat beberapa suratundangan yang belum sempat dikirim antara lain untuk Dirut RSU AbdulMuluk Bandar Lampung, untuk Kadis Pemukiman Kab. Malang serta untukBupati Bengkulu.Barang bukti lain yang disita antara lain sejumlah toga, palu yangdigunakan `rektor' untuk mengetuk tanda upacara wisuda, sejumlahijazah, komputer, album foto wisuda dan lain-lain. Polisi kini sedangmenginventarisir nama-nama lulusan S1, S2 dan S3 dari IMGI untukditeliti karena diduga tidak sedikit tokoh masyarakat yang jadikorban.Menurut Sunarko, para tersangka dijerat UU No 20/2003 tentang SistemPendidikan Nasional dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.Sedangkan pengguna gelar palsu dan ijazah palsu diancam hukuman limatahun penjara.http://www.poskota.co.id/poskota/headline_contents.asp?id=5478