PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

48
PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG KABUPATEN SUMBAWA BARAT DALAM PERSPEKTIF UNDANG UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA TESIS Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Gelar S-2 Program Studi Magister Ilmu Hukum Disusun oleh : BAKTI BINA DARMAYANTI 201710380211005 DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG APRIL 2021

Transcript of PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

Page 1: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

i

PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG

KABUPATEN SUMBAWA BARAT DALAM PERSPEKTIF UNDANG

UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG PERTAMBANGAN

MINERAL DAN BATUBARA

TESIS

Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Derajat Gelar S-2

Program Studi Magister Ilmu Hukum

Disusun oleh :

BAKTI BINA DARMAYANTI

201710380211005

DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

APRIL 2021

Page 2: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

ii

Page 3: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

iii

T E S I S

Dipersiapkan dan disusun oleh :

BAKTI BINA DARMAYANTI

201710380211005

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada hari/tanggal, Selasa/ 27 April 2021

dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai kelengkapan

memperoleh gelar Magister/Profesi di Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Malang

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua : Mokh. Najih, S.H., M.H., Ph.D.

Sekretaris : Dr. Tongat, S.H., M.Hum.

Penguji I : Dr. Fifik Wiryani, S.H., M.Si., M.Hum.

Penguji II : Dr. Herwastoeti, S.H., M.Si.

Page 4: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan

hidayah-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan judul:

“PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG

KABUPATEN SUMBAWA BARAT DALAM PERSPEKTIF UNDANG

UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG PERTAMBANGAN

MINERAL DAN BATUBARA”. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menghantarkan

dari zaman kegelapan hingga ke zaman yang terang benderang penuh dengan

rahmat ini.

Penulisan hukum ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian syarat

memperoleh derajat gelar S-2 Magister Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah

Malang. Dalam penyusunan tesis ini tentunya penulis mengalami beberapa

hambatan, namun berkat bantuan, bimbingan dan kerjasama yang ikhlas dari

berbagai pihak, akhirnya penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

Pencapaian ini tidak terlepas dari jasa-jasa berbagai pihak, ungkapan terima kasih

yang tulus penulis persembahkan kepada Ayahanda tercinta A. Maula Sanapiah,

Ibunda tercinta Fatmawati serta untuk keluarga besar yang telah memberikan

suport dan doa demi kelancaran penelitian ini. Kalian adalah kado terindah dalam

hidup penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian penyusunan

tesis ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu,

penulis menghanturkan uacapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang hingga

terselesaikan program studi Magister Ilmu Hukum.

2. Bapak Akhsanul In’am, Ph.D., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Malang.

Page 5: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

v

3. Ibu Dr. Herwastoeti, SH., M.Si selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Mokh. Najih, S.H., M.H., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing I dan

Bapak Dr. Tongat, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan kesempatan untuk membimbing, mengarahkan dan

menyetujui dalam menyelesaikan tesis ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Magister Ilmu Hukum Universitas

Muhammadiyah Malang, yang selalu memberikan motivasi dalam

menyelesaikan tesis ini.

6. Kak Dian, Kak Dedet, Kak Mirza, Yadi. Tarmizi, Andi dan Kak Sunarti

Terimakasih banyak untuk dukungannya.

7. Tata Usaha Direktorat Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Malang, atas pelayanan administrasi.

8. Teman-teman seperjuangan Magister Ilmu Hukum angkatan 2017, terima

kasih atas kebersamaannya selama ini.

9. Mas Adit dan Ila, Terimakasih atas dukungan dan semangat dalam

menyelesaikan tesis ini

10. Sahabat-sahabatku tercinta Tonah, Alvisa, Mifta, Eno, Dita, Jaini, Lia, Iga,

Ilif, Yadi terimakasih untuk dukungan dan semangatnya

11. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata penulis memohon maaf sebesar-besarnya jika dalam penulisan

tesis ini melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Semoga Tesis ini bermanfaat bagi semua pembaca pada umumnya dan bagi

penulis khusunya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 27 April 2021

Penulis

Page 6: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... x

ABSTRAK ..................................................................................................... xi

ABSTRACT ................................................................................................... xii

PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

Rumusan Masalah .................................................................................. 6

Tujuan Penelitian ................................................................................... 6

Originalitas Penelian .............................................................................. 6

KERANGKA TEORI ................................................................................... 9

Pengertian Pertambangan ...................................................................... 9

Sumber Sumber Hukum Pertambangan ................................................. 10

Subjek Pidana Dalam Tindak Pidana Pertambangan ............................. 10

Tinjauan Umum Perizinan .................................................................... 10

Sanksi yang Dapat Dijatuhkan pada Kasus Pertambangan Ilegal ......... 11

Tinjauan Umum Tentang Teori Kesadaran Hukum ............................ 13

Metode Penulisan .......................................................................................... 13

Jenis Bahan Hukum ....................................................................................... 14

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini .......... 14

PEMBAHASAN ............................................................................................ 15

Deskripsi Tentang Sumbawa Barat ........................................................ 15

Deskripsi Tentang Pertambangan Emas di Wilayah Kecamatan

Taliwang Di Desa Lamunga dan Seloto. ............................................... 15

Pertambangan Emas Tanpa Izin ........................................................... 16

Page 7: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

vii

Jumlah Setiap Kelompoknya ................................................................. 17

Cara Menambang ................................................................................... 17

Sistem Tong ........................................................................................... 18

Hasil Tambang Yang Di Dapatkan ....................................................... 18

Dampak Pertambangan Emas Ilegal Di Kecamatan Taliwang .............. 18

Faktor-Faktor Terjadinya Pertambangan Emas Tanpa Izin

Di Kecamatan Taliwang Kab. Sumbawa Barat. .................................... 19

Penegakan Hukum Dalam Masalah Pertambangan Emas Ilegal

Di Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat ........................... 23

Kendala penegakan hukum ................................................................... 30

Efektifitas Penegakan Terhadap Pelaku Pertamangan Emas

Tanpa Izin di Wilayah Kec. Taliwang, Kab. Sumbawa Barat ............... 32

Tawaran Atau Konsep Penanggulangan Terjadinya Pertambangan

Emas Ilegal di Kec. Taliwang Sumbawa Barat ..................................... 33

PENUTUP ...................................................................................................... 33

Kesimpulan ............................................................................................. 33

Saran ...................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35

Page 8: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Penambang Tanpa Izin (Peti) Mineral Logam (Emas) Ksb ..... 4

Tabel 2 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 7

Tabel 3 Jumlah Setiap Kelompoknya Pelaku Penambangan Tanpa Izin

(Peti) Mineral Logam (Emas) Ksb ................................................... 17

Page 9: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Mesin Glondong ............................................................................. 18

Gambar 2 Tempat Hasil Sisa Peleburan Batu ................................................ 18

Page 10: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

x

Page 11: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

xi

PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG

KABUPATEN SUMBAWA BARAT DALAM PERSPEKTIF UNDANG

UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG PERTAMBANGAN

MINERAL DAN BATUBARA

Bakti Bina Darmayati

[email protected]

Mokh. Najih, S.H., M.H., Ph.D. (0017056501)

[email protected]

Dr. Tongat, S.H., M.Hum. (0013016701)

[email protected]

ABSTRAK

Objek penelitian ini adalah tentang pertambangan eemas tanpa izin di

kecamatan taliwang yang mengambil lokasi penelitian di dua desa yaitu di desa

seloto dan desa lamunga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penyebab

terjadinya pertambangan emas tanpa izin serta bagaimana penegakan hukumnya.

Data dari hasil penelitian ini diperoleh dari wawancara para pelaku pertambangan

emas tanpa izin serta dari instansi terkait. Pertambangan emas di kecamatan

taliwang ini telah melanggar ketentuan pasal 158 Undang Undang Nomor 3 tahun

2020 yang berbunyi “setiap orang yang melakukan penambangan atanpa izin

sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 dipidana dengan pidana penjara paling

lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000.000, 00 (seratu

miliar rupiah). Akan tetapi yang terjadi di kecamatan Taliwang para pelaku tidak

mmeiliki izin. Upaya pemerintah dalam menanggulangi permasalahan tersebut

baru sebatas penegakan secara preventif saja dan belum sampai pada penegakan

secara refresif dikarenakan kurangnya sarana prasarana, anggaran dan kesadaran

hukum masyarakat. Selain itu juga dikhawatikan akan menimbulkan konflik baru

apabila dilakukan penegakan hukum secara refresif sebab pertambangan emas

tanpa izin ini merupakan tumpuan hidup dan mata pencarian bagi para pelaku

sehingga akan sangat sulit untuk dilakukan pencegahan secara represif. Padahal

kegiatan pertambangan emas tanpa izin ini mencemari lingkungan, kesehan serta

merugikan keuangan negara. Pemerintah diharapkan bisa segera menangani

permasalahan pertambangan emas tanpa izin ini dengan memberikan pemahaman

terhadap masyarakat tentang dampak dampak apa saja yang ditimbulkan akibat

dari pertambangan emas ilegal ini dan berusaha menumbuhkan kesadaran hukum

dalam masyarakat.

Kata kunci: Pertambangan Emas, Ilegal, Penegakan Hukum

Page 12: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

xii

PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG

KABUPATEN SUMBAWA BARAT DALAM PERSPEKTIF UNDANG

UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG PERTAMBANGAN

MINERAL DAN BATUBARA

Bakti Bina Darmayati

[email protected]

Mokh. Najih, S.H., M.H., Ph.D. (0017056501

[email protected]

Dr. Tongat, S.H., M.H (0013016701)

[email protected]

ABSTRACT

The object of this research is about unlicensed gold mining in the

Taliwang sub-district which takes the research location in two villages, namely

Seloto Village and Lamunga Village.The purpose of this research is to determine

the causes of gold mining without legal permit and how to enforce the law. The

data from the results of this research were obtained from interviews with illegal

gold mining perpetrators and from relevant agencies. Ilegal Gold mining in the

Taliwang sub-district has violated the Pasal 158 Undang Undang Nomor 3 Tahun

2020,which reads “everyone who conducts mining without a legal permit as Pasal

35 shall be punished with imprisonment for a maximum of 5 (five) years and a

fine of a maximum of Rp. 100,000,000,000, 00 (one billion rupiah). However,

what happened in the Taliwang sub-district, the perpetrators did not have a legal

permit. The government's efforts in tackling these problems are only limited to

preventive enforcement and have not yet reached repressive enforcement due to

the lack of infrastructure, budget and public legal awareness.In addition, it is also

feared that it will cause new conflicts if carried out the repressive law

enforcement,because gold mining without a legal permit is the foundation of life

and livelihood for the perpetrators so that it will be very difficult to do repressive

prevention.In fact, gold mining activities without permits pollute the environment,

health and harm the state in various aspects.The government is expected to be

able to immediately deal with the problems of illegal gold mining by providing

understanding to the public about the impacts of this illegal gold mining and

trying to raise law awareness in the communities.

Keywords: gold mining, illegal, law enforcement

Page 13: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

1

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang terkenal akan kekayaan alam yang sangat

melimpah. Memiliki hutan yang termasuk paling luas di dunia serta memiliki

tingkat kesuburan tanah yang bagus dan wilayah perairannya sangat luas, dengan

komoditi ikannya yang sangat besar yang turut berperan penting dalam kehidupan

manusia.1 Sementara di daratan terdapat berbagai bentuk barang tambang berupa

emas, nikel, timah, tembaga, batubara dan sebagainya. Di bawah perut bumi

sendiri tersimpan gas dan minyak yang juga termasuk penghasil cukup besar di

dunia. Namun melihat fakta yang ada ternyata kekayaan alam yag sedemikian

besar itu tidak cukup mampu mensejahterakan rakyat Indonesia khusunya dalam

hal industri pertambangan.

Dengan kekayaan alam yang jumlah kandungan mineral yang ada di dalam

perut bumi membuat kandungan emas di wilayah Indonesia cukup banyak.

Indonesia kaya akan sumber daya mineral termasuk batubara, tembaga, emas, gas

alam serta bahan tambang lainnya. Indonsia adalah satu di antara 5 produsen

terkemuka untuk tembaga dan nikel di dunia. Hasil produk timah Indonesia

menduduki peringkat kedua setelah cina. Indonesia juga meruakan negara yang

berada di peringkat 10 dunia dalam produksi emas dan gas alam.2 Indonesia

adalah negara yang cukup kaya akan hasil alam dan semua kekayaan yang

terkandung di dalamnya seharusnya berbanding lurus dan menjamin kesejahteraan

rakyatnya.

Dengan berkembangnya zaman yang serba modern serta persaingan yang

semakin kuat dibarengi dengan melonjaknya kebutuhan hidup masyarakat

termasuk di daerah daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang

terkandung di dalamnya, Didukung oleh keinginan masyarakat yang ingin

meningkatkan taraf hidupnya menuju perekonomian yang lebih baik dan sejahtera

maka timbullah inisiatif masyarakat untuk mengelola hasil alam dalam hal ini

adalah sektor pertambangan.

1 Yusuf Qardhawi, Peran Nilai Dan Moral Dalam Perekonomian Islam, Alih Bahasa: Didin

Hafidhuddin Dkk, (Jakarta: Robbani Press, 1997), Hlm. 138. 2 Unites States Geological Survey, 2009 Mineral Yearbook: Indonesia Advance Release, (United

States: United Department Of Interior, 2011) Hal 1.

Page 14: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

2

Dalam kegiatan pembangunan dan peningkatan taraf hidup masyarakat

kegiatan pembangunan pada hakekatnya adalah kegiatan manusia dalam menggali

dan mengolah sumber daya alam dengan sebaik-baiknya yang meliputi air, udara,

tanah dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Menurut Pasal 33 ayat (3)

Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) menyebutkan bahwa bumi, air dan

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh Negara dan dipergunakan

untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Untuk tercapainya kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat Indonesia maka diselenggarakan berbagai macam kegiatan usaha

dan produksi yang menunjang pembangunan. Salah satu kegiatan usaha yang

menunjang pembangunan di Indonesia adalah sektor pertambangan.

Kegiatan usaha pertambangan tidak hanya dilakukan oleh perusahaan,

tetapi ada pula sebagian dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh pihak

perseorangan. Pelaku pertambangan dalam melakukan usaha pertambangan harus

mendapatkan Izin Usaha Pertambangan yang selanjutnya disebut IUP. Pengertian

IUP dalam Pasal 1 butir ke 7 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang

perubahan atas Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan

Batubara, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan. IUP diberikan

kepada badan usaha, koperasi dan perseorangan.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas Undang

Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara telah menentukan

bahwa mineral dan batubara yang terkandung dalam wilayah hukum Indonesia

merupakan kekayaan alam yang tak terbarukan sebagai karunia Tuhan Yang

Maha Esa yang mempunyai peran penting dalam memenuhi hajat hidup orang

banyak, karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh negara untuk memberi

nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai

kemakmuran dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Pada kenyataannya

pertambangan yang dilakukan oleh pemerintah baik melalui swasta nasional

maupun asing ternyata tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat terutama

masyarakat yang ada di daerah lingkar tambang tersebut. Hal inilah yang juga

menyebabkan terjadinya tindakan pertambangan liar atau tanpa izin. Inilah yang

terjadi di beberapa wilayah di Indonesia salah satunya adalah di kabupaten

Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Page 15: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

3

Kabupaten Sumbawa Barat adalah salah satu wilayah yang berada di

Provinsi Nusa Tenggara Barat. Melihat banyak potensi bahan galian yang terdapat

di kabupaten Sumbawa Barat meyebabkan banyaknya usaha pertambangan yang

dilakukan oleh badan usaha maupun perorangan. Pada dasarnya kegiatan usaha

pertambangan yang dilakukan harus memiliki izin yang dekeluarkan oleh

pemerintah. Keharusan memiliki izin ini tidak menutup kemungkinan adanya

kegiatan usaha pertambangan yang ilegal (tidak memiliki izin). Kegiatan usaha

pertambangan illegal tersebut kerap kali luput dari perhatian pemerintah sebagai

pihak yang berwenang mengeluarkan izin. Izin merupakan dokumen yang

dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan

lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya

seseorang atau Badan untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.3 Ada

berbagai jenis izin yang dapat kita jumpai dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2020 pengganti Undang Undang 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral

dan Batubara yaitu berupa: Izin Usaha Pertambangan (IUP), IUP Eksplorasi, IUP

Operasi Produksi, Izin Pertambangan Rakyat (IPR), Izin Usaha Pertambangan

Khusus (IUPK), IUPK Eksplorasi, dan IUPK Operasi Produksi. Namun para

pelaku pertambangan ini tidak memiliki izin sehingga kegiatan pertambangan ini

dianggap illegal karena menyalahi peraturan Undang-Undang yang diatur dalam

Pasal 158 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 pengganti Undang Undang 4

Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batu Bara. Dalam pasal tersebut dijelaskan

bahwa ”setiap orang yang melakukan penambangan tanpa izin sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 35 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima

tahun) dan denda paling banyak Rp. 100.000.000.000,00( seratus miliar rupiah).

Kegiatan pertambangan emas tanpa izin di kabupaten Sumbawa Barat

memiliki dampak tehadap kerusakan lingkungan sekitar dikarenakan masyarakat

yang tidak memahami prosedur dan proses pengelolahan serta pembuangan limbah.

Akibatnya terjadi pencemaran areal persawahan, pengembalan ternak, pakan dan air

minum serta pendudukan local sekitar tempat pemprosesan karena kerusakan

3 Lihat Pasal 1 angka 8 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2008 tentang Pedoman

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perijinan Terpadu di Daerah

Page 16: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

4

lingkungan oleh limbah bahan berbahaya tersebut.4 Dalam hal kerusakan lingkungan

ini dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 diartikan sebagai perubahan langsung

atau tidak tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia dan atau hayati yang melampauhi

kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Sumber daya mineral merupakan sumber

daya alam yang bersifat non-renewable resource yang artinya jika bahan galian itu

dikeruk maka tidak akan dapat kembali seperti semula.5 Berikut adalah tabel data

penambangan izin di desa lamunga dan di desa seloto

Tabel 1

Data Penambang Tanpa Izin (Peti) Mineral Logam (Emas) Ksb

No Lokasi

penambangan

Jumlah/asal

penambang lubang galian Pengolahan

Bahan kimia

yang

digunakan

KE

T

Desa

Kecamat

an

Lokal

ksb

Luar

ksb Jumlah

Kedalam

an

Gelondo

ng Tong

Air

raks

a

Sianid

a

1 Lamunga Taliwang

± 250

Orang

± 72

Orang

± 60

Lubang ± 115 m

± 2.019

Buah

31

tong √ aktif

2

Seloto/la

ng

tanyong Taliwang

± 40

Orang

± 30

Orang - ± 60 m

± 50

Buah - √ aktif

Kegiatan pertambangan merupakan usaha untuk menggali berbagai

potensi yang terkandung di dalam perut bumi.6 Namun yang terjadi di wilayah

Sumbawa Barat ini para pelaku aktifitas pertambangan emas tanpa izin tidak

memperhatikan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari dampak

pertambangan tersebut serta dianggap melanggar ketentuan hukum yang berlaku

karena dilakukan tanpa izin. Hal ini menciptakan beberapa konflik dalam

masyarakat yaitu yang disebabkan oleh faktor lingkungan, lahan, ekonomi dan

sosial. Masyarakat dengan segala keterbatasannya dalam dalam pemahaman

terhadap ilmu pengetahuan maupun teknologi melakukan pegelolahan terhadap

pertambangan yang ada sehingga dampak negatif yang ditimbulkan tentunya

sangat meresahkan masyarakat serta pemerintah daerah. Pola kehidupan “wild

west” sebagian pertambangan rakyat dianggap mengganggu kehidupan sosial

4 Astiti, L. G. S dan T Sugianti. 2014. Dampak Pertambangan Emas Tradisonal Pada Lingkungan

dan Pakar Ternak di Pulau Lombok 12(2)101-106 5 Alie Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan Hidup, Ufuk Press, Jakarta, 2006,Hlm.141

6 H.Salim HS. Hukum Pertambangan Di Indonesia, Pt. Raja Grafindo Persada, Jakarta,2004,Hlm.7

Page 17: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

5

masyarakat sekitarnya, kegiatan mereka yang merusak lingkungan dan sebagian

fasilitas publik (misalnya dengan pemanfaatan jalan umum untuk pengangkutan

produk ilegal mereka), mengganggu pemilik izin pertambangan resmi, membuat

kegiatan pertambangan rakyat sering harus berhadapan dengan petugas hukum.7

Di desa Lamunga yang menjadi salah satu lokasi pertambangan illegal di

Kecamatan Taliwang itu merupakan blok yang direncanakan untuk operasi

produksi dengan metode tambang bawah tanah oleh PT. SBM (Sumbawa Barat

Mineral) selaku pemilik izin akan tetapi blok atau lokasi tersebut sudah dipenuhi

aktifitas pertambangan illegal sehingga blok atau lokasi yang awalnya di desa

lamunga tersebut dipindahkan ke olat samoan yang juga masih termasuk dalam

wilayah Kec. Taliwang.8 Pencemarannya pun merusak kualitas air yang berada di

sungai yang berdekatan dgn area pertambangan yang tercemari oleh zat kimia

berbahaya seperti mercuri (raksa). Pencemaran lingkungan oleh mercury dan

sianida yang digunakan pada proses penambangan illegal tersebut terjadi sejak

Tahun 2010, kebutuhan mercury di Sumbawa Barat mencapai angka 6,9 Ton

perbulan dan 20 ton sianida perbulan.9 Mercuri dan sianida sebagai dianggap

sebagai bahan berbahaya dan beracun B3 limbah menurut Pasal 1 angka 20

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tetang perlindungan dan pengelolahan

Lingkungan Hidup adalah merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan sedangkan

yang dimaksud limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang

mengandung zat energy dan atau komponen lain yang karena sifat konsentrasi dan

atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan

dan atau merusak merusak lingkungan hidup atau membahyaakan lingkungan

hidup, Kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.10

Proses pertambangan yang tidak memenuhi standar prosedur pertambangan yang

baik dan benar dapat berakibat juga pada pemborosan sumber daya mineral dan

7 Hanan, Nugroho, 2020, ”Pandemi Covid-19: Tinjau Ulang Kebijakan Mengenai PETI

(Pertambangan Tanpa Izin) di Indonesia”, Kementerian Perencanaan Pembangunan

Nasional/Bappenas Republik Indonesia , hlm. 4 8 Wawancara dengan Pak Deni Kepala Seksi Logam Dinas Energy Dan Sumber Daya Mineral,

Pada hari jumat 17 April 2020 Pukul 10.00 Wita 9 https://www.inews.id/lifestyle/health/penambangan-emas-tanpa-izin-dan-bahaya-keracunan-

merkuri-yang-mengintai 10

Pasal 1 angka 21 dan 22 Undang-Undang PPLH

Page 18: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

6

kecelakaan kerja. Dengan mempertimbangkan berbagai dampak dari

pertambangan illegal tersebut maka tentunya pemerintah harus tegas terutama

untuk menerapkan ketentuan Pasal 158 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020

Tetang pertambangan mineral dan Batubara. Berdasarkan permasalahan di atas

maka penulis tertarik untuk mengangkat judul ” PERTAMBANGAN EMAS

ILEGAL DI KEC. TALIWANG KAB. SUMBAWA BARAT DALAM

PERSPEKTIF UNDANG UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG

PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA”.

Rumusan Masalah

1. Mengapaa Terjadi Pertambangan Emas Secara Ilegal Di Kecamatan Taliwang

Kab. Sumbawa Barat?

2. Bagaimana Penegakan Hukum Dalam Masalah Pertambangan Emas Ilegal Di

Kecamaan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya pertambangan ilegal di wilayah

kecamatan Taliwang Kab. Sumbawa Barat.

2. Untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan akibat pertambangan

emas ilegal terhadap lingkungan sekitar wilayah Kec. Taliwang, Kab.

Sumbawa Barat.

Originalitas Penelian

Untuk mengetahui originalitas/keaslian penelitian, untuk itu penulis

memaparkan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian

yang penulis lakukan.

Page 19: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

7

Tabel 2

Penelitian Terdahulu

No Nama

Penulis

Judul Rumusan

masalah

Persamaan Perbedaan

1 Megi oka

hadi

miharja,

Andreas

dwi setyo,

Herbowo

Prasetyo

Hadi

Implikasi

hukum terkait

pertambangan

rakyat dalam

bidang

minerba di

Indonesia

1. Bagaimana

dampak

adanya

pertambangan

rakyat ilegal

terhadap

lingkungan?

2. Bagaimana

sejarah

pengaturan

oleh

pemerintah

terkait dengan

pertambangan

rakyat?

Membahas masalah

pertambangan rakyat

serta dampak buruk

dari pertambangan

rakyat yang

mengakibatkan

banyak terjadinya

kerusakan kerusakan

terhadap lingkungan.

Membahas tentang

keselamatan kerja serta

sejarah pertambangan

rakyat dari masa

colonial belanda

sedangkan penulis lebih

focus kepada

prtambangan rakyat di

wilayah Sumbawa barat

yang baru ditemukan

dalam kurun waktu 10

tahun terakhir

2

Feri

Hyang

Daika

Harmonisasi

kebijakan

penerbitan

izin usaha

pertambangan

mineral di

kabupaten

Ketapang-

Kalimantan

Barat dalam

rangka

menjamin

kepastian

hukum

1. Bagaimana

Harmonisasi

kebijakan

penerbitan

izin usaha

pertambangan

mineral di

Kabupaten

Ketapang?

3. Apa Kendala-

kendala

dalam

harmonisasi

penerbitan

izin usaha

pertambangan

mineral di

Kabupaten

Ketapang?

Membahas tentang

penerbitan izin usaha

pertambangan.

Membahas tentang

ketetuan perizinan

pertambangan rakyat

berkaitan dengan

Undang Undang Nomor

3 tahun 2020

3 Dany

Andhika

Karya

Gita,

Amin

Purnawan,

Djauhari.

Kewenangan

Kepolisian

Dalam

Menangani

Tindak

Pidana

Pertambangan

1. Apakah

kewenangan

Polri dalam

Menangani

ilegal mining

Membahas tentang

masalahpertambangan

bagaimana upaya dan

penegakan hukum

atas masalah

pertambangan emas

tanpa izin. Selain itu

Membahas tentang

usulan atau ide gagasan

yang bisa dilakukan

untuk menanggulangi

kegiatan pertambangan

emas tanpa izin di Kec.

Taliwang

Page 20: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

8

No Nama

Penulis

Judul Rumusan

masalah

Persamaan Perbedaan

(Ilegal

Mining)

Menurut

Undang-

Undang

Nomor 4

Tahun 2009

(Studi Di

Kepolisian

Negara

Indonesia)

2. menurut

Undang-

Undang

Nomor 4

Tahun 2009

tentang

Pertambangan

Mineral dan

Batu Bara?

Apakah

upaya

preventif dan

represif yang

dilakukan

oleh Polri

dalam Tindak

Pidana-

Pertambangan

(ilegal

mining) di

Indonesia?

juga tulisan ini

membahas tentang

factor factor

terjadinya

pertambangan rakyat.

Adanya masalah

lingkungan sebagai

dampak dari

pertambangan rakyat

trsebut yang kerap

kali menimbulkan

kerusakan terhadap

lingkungan.

4 Zulham

Efendy

Harahap

Analisis

hukum

mengenai

penjatuhan

sanksi pidana

terhadap

pelaku usaha

pertambangan

tanah tanpa

izin usaha

pertambangan

di Kabupaten

Deli Serdang

1. Apa faktor

penyebab

terjadinya

kasus

pertambangan

tanah tanpa

izin di

Kabupaten

Deli Serdang?

3. Bagaimana

Kebijakan

Hukum

Pidana

Terhadap

Pelaku

Usaha Yang

Melakukan

Pertambangan

Tanah Tanpa

Izin Di

Kabupaten

Deli Serdang?

Tesis ini membahas

tentang perizinan

usaha pertambangan

Tesis ini mendalami

tentang kasus Putusan No.

1561/Pid.B/2014/PN.Mdn

perihal kegiatan

pertambangan tanah.

Kasus di desa Marindal

serta adanya penatuhan

sanksi kepada para pelaku

sementara pada tesis yang

akan saya angkat sejauh

ini belum sampai pada

pembahasan putusan

pengadilan dikarenakan

belum adanya masalah

yang dilaporkan kepada

pihak terkait mengenai

pelanggaran hukum

tersebut

Page 21: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

9

KERANGKA TEORI

Pengertian Pertambangan

Penggalian atau pertambangan merupakan usaha untuk menggali

potensi potensi yang terkandung dalam perut bumi. Di dalam definisi ini juga

tidak terlihat bagaimana hubungan antara pemerintah dengan subjek hukum.

Padahal untuk menggali bahan tambang itu diperlukan perusahaan atau badan

hukum yang mengelolanya.11

Hukum pertambangan merupakan salah satu bidang kajian hukum

yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan

ditetapkannya berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur

tentang pertambangan. Pada dekade tahun 1960-an undang-undang yang

mengatur tentang pertambangan yaitu undang-undang nomor 11 tahun 1967

tentang Ketentuan Ketentuan Pokok Pertambangan, sementara pada dekade

tahun 2000 atau khususnya pada tahun 2009, maka pemerintah dengan

persetujuan DPR RI telah menetapkan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009

tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.12

Yang kemudian di rubah

menjadi Undang Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan

Mineral dan Batubara.

Dalam Undang Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan

Mineral dan Batubara menjelaskan defenisi pertambangan adalah sebagian

atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan

perusahaan mineral atau batubara. Yang meliputi penyelidikan umum,

eksplorasi, studi kelayakan, kontroksi, penambangan, pengelolaan dan

pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca tambang.

11

H.Salim HS., S.H.,M.S. Hukum Pertambangan di Indonesia.(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

2010), hlm. 16 12

H.Salim HS., S.H.,M.S. Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara.(Jakarta: Sinar Grafika.

2012), hlm. 11.

Page 22: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

10

Sumber Sumber Hukum Pertambangan

Hukum yang berlaku di indonesia yaitu UU No 4 Tahun 2009 tentang

pertambangan mineral dan batubara merupakan ketentuan atau undang – undang

yang menggantikan UU No 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan – Ketentuan

Pokok Pertambangan. Kemudian pada tahun 2020 di rubah menjadi Undang

Undang Nomor 3 Tahun 2020.

Subjek Pidana Dalam Tindak Pidana Pertambangan

Subjek hukum yang dapat dipidana dalam bidang pertambangan adalah:

1. Orang perorangan Perorangan adalah orang atau seorang diri yang telah

melakukan perbuatan pidana di bidang pertambangan

2. Pengurus badan hukum

Pengurus badan hukum adalah orang-orang yang mengatur atau

menyelenggarakan atau mengusahakan badan hukum tersebut

3. Badan hukum

Badan hukum adalah kumpulan orang-orang yang menpunyai tujuan-tujuan

tertentu, harta kekayaan serta hak dan kewajiban.13

Tinjauan Umum Perizinan

1. Makna sistem perizinan

Perizinan diistilahkan dengan licence, permit,(inggris); vergunning

(belanda). Izin hanya merupakan otoritas dan monopoli pemerintah. Tidak

ada lembaga lain di luar pemerintah yang bisa memberikan izin dan ini

berkaitan dengan prinsip kekuasaan Negara atas semua sumber daya alam

demi kepentingan hajat hidup orang banyak.14

Selain itu fungsi izin adalah represif. Izin dapat berfungsi sebagai instrument

untuk menanggulangi masalah lingkungan yang disebabkan aktifitas manusia yang

melekat dengan dasar perizinan. Artinya suatu usaha yang memperoleh izin atas

pengelolahan lingkungan, dibebani kewajiban untuk melakukan penanggulangan

pencemaran atau perusakan lingkungan yang timbul dari aktivitas usahanya.15

13

Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (Jakarta: Sinar Grafika, 2009 ), hlm. 11. 14

Helmi, 2012, Hukum Perizinan Lingkungan Hidup, sinar grafika, Jakarta 2012,hlm.28 15

ibid

Page 23: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

11

Menurut ahli hukum belanda N.M Spelt dan J.B.J.M. ten Berge izin

merupakan suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang-undang atau

peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari

ketentuan larangan Perundang-undangan (izin dalam arti sempit).16

2. Izin usaha pertambangan

Pengertian izin usaha pertambangan

Pada dasarnya kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh orang atau

masyarakat atau badan hukum atau badan usaha, dapat diklasifikasikan

menjadi dua macam, yaitu :

a. Ilegal mining

Ilegal mining merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang atau

masyarakat tanpa adanya izin dari pejabat yang berwenang.

b. Legal mining

legal mining merupakan kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh

badan usaha atau badan hukum didasarkan pada izin yang dikeluarkan

oleh pejabat yang berwenang.

Salah satu bentuk izin itu, yaitu izin usaha pertambangan (IUP). Istilah

izin usaha pertambangan berasal dari terjemahan bahasa inggris yaitu mining

permit. (IUP) merupakan.“ izin untuk melaksanakan usaha pertambangan” ( pasal

1 angka 7 UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang pengganti Undang Undang Nomor 4

Tahun 2009 Tentang Pertambangan dan Minerba).17

Sanksi yang Dapat Dijatuhkan pada Kasus Pertambangan Ilegal

1. Sanksi Pidana

Sanksi pidana yang dapat dijatuhkan pada subjek hukum yang telah

ditentukan dalam pasal 158 sampai dengan pasal 162 Undang Undang Nomor

3 Tahun 2020 tentang pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009

tentang pertambangan mineral dan batubara. Ada tiga jenis sanksi pidana

16

N.M.Spelt dan J.B.J.M ten Berge, disunting Philipus M.Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan,

Yuridika, Surabaya, 1993, hlm.77 17

Republik Indonesia,Undang-undang Nomor 3 tahun 2020 Tentang Pertambangan Mineral Dan

Batubara, Pasal 1 Angka 7.

Page 24: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

12

yang dapat dijatuhkan kepada pelaku orang perorangan, yaitu : pidana

penjara, pidana denda dan pidana tambahan.

2. Sanksi Perdata

Dalam perspektif hukum perdata berdasarkan ketentuan Pasal 1365

Burgerlijk Wetboek (B.W.)/Kitab Undang-undang Hukum Perdata ditentukan

tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada seseorang,

juga mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,

menganti kerugian tersebut.

Ketentuan ini meskipun merupakan ketentuan ruang lingkup perdata,

namun demikian dapat diterapkan dalam ruang lingkup hukum pidana yang

terkait dengan kerugian keuangan Negara. Pasal 145 Undang- Undang

Mineral dan Batubara menyatakan bahwa Masyarakat yang terkena dampak

negatif langsung dari kegiatan usaha pertambangan berhak:

a. Memperoleh ganti rugi yang layak akibat kesalahan dalam pengusahaan

kegiatan pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang

undangan.

b. Mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap kerugian akibat

pengusahaan pertambangan yang menyalahi ketentuan.

Pada ayat (2) disebutkan Ketentuan mengenai perlindungan masyarakat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

3. Sanksi Administrasi

Pengertian sanksi administratif terdapat dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 1996 tentang Pengenaan sanksi administrasi di Bidang

Cukai. Sanksi administrasi adalah: “sanksi berupa denda yang dikenakan

terhadap pelanggaran ketentuan undang-undang yang bersifat administratif.”

Sanksi tersebut dijatuhkan atau dipaksakan secara langsung oleh

instansi pemerintah yang berwenang tanpa menunggu perintah pengadilan. Di

Indonesia diasumsikan bahwa penjatuhan sanksi administratif mensyaratkan

kaitan yang telah ada sebelumnya, seperti izin usaha yang dikeluarkan oleh

instansi pemerintah untuk menjalankan bisnis. Sanksi administratif dapat

Page 25: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

13

didasarkan kepada pelanggaran sesuatu atau beberapa kondisi yang

disyaratkan oleh izin tersebut.18

Tinjauan Umum Tentang Teori Kesadaran Hukum

Kesadaran berasal dari kata sadar, yang berarti insyaf, Merasa tahu atau

mengerti.19

Kesadaran hukum artinya seseorang telah memahami apa itu makna

hukum dan tujuan dari adanya hukum tersebut. Menurut Soejono Soekanto,

kesadaran hukum sebenarnya merupakan kesadaran atau nilai nilai yang terdapat

di dalam diri manusia tentang hukum yang ada atau tentang hukum yang

diharapkan ada. Yang ditekankan adalah nilai nilai tentang fungsi hukum dan

bukan suatu penilaian hukum terhadap kejadian kejadian yang konkrit dalam

masyarakat yang bersangkutan. 20

Pendapat tentang pengertian kesadaran hukum juga di utarakan oleh Sudikno

Mertokusumo. Beliau perpendapat bahwa kesadaran hukum berarti kesadaran tentang

apa yang seyogyanya kita lakukan atau perbuat atau yang seyogyanya tidak dilakukan

atau diperbuat terutama terhadap orang lain. Ini berarti kesadaran dan kewajiban

hukum kita masing-masing terhadap orang lain. 21

Metode Penulisan

pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

normatif empiris. Pendekatan secara normatif adalah pendekatan dari segi

peraturan perundang-undangan dan norma-norma hukum sesuai dengan

permasalahan yang ada, sedangkan pendekatan empiris adalah penelitian yang

bertujuan untuk memperoleh pengetahuan peraturan perundang-undangan tentang

permasalahan penelitian berdasarkan fakta yang ada.22

18

H.Salim HS., S.H.,M.S., Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara, hlm. 267. 19

Suharso dan Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Lux, (Semarang: Widya

Karya, 2009), hlm: 437. 20

Soejono Soekanto, Kesadaran Hukum Dan Kepatuhan Hukum, Edisi Pertama, (Jakarta:

Rajawali, 1982), hlm: 182. 21

Sudikno Mertokusumo, Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat, Edisi Pertama,

(Yogyakarta: Liberti, 1981), Hlm: 3 22

Ronny Hanitijo Soemitro. Metode Penelitian Hukum Dan Jurimetr. Jakarta : Ghalia Indonesia.

1990. Hal. 40

Page 26: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

14

Jenis Bahan Hukum

Di dalam penelitian empiris jenis data yang digunakan yaitu Data primer

adalah data yang diperoleh melalui survey lapangan. Data primer diperoleh secara

langsung dari sumber utama seperti perilaku warga masyarakat yang dilihat

melalui penelitian.23

Data primer merupakan data utama sehingga sangatlah

penting yang diperoleh melalui observasi dan wawancara dan dokumentasi denga

pihak pihak terkait yaitu para pelaku pertambangan emas tanpa izin dan pihak-

pihak terkait lainnya. Selain itu juga penulis menggunakan data primer berupa

peraturan Undang Undang yaitu

1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

2. Undang Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara.

3. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

4. Undang Undang Nomor 19 Tahun 2004 Tentang Kehutanan.

5. Surat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor 1481/30.1/DJB/2020

Bahan hukum sekunder merupakan data pelengkap antara lain mencakup

dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian berwujud laporan,

jurnal dan sebagainya.

Teknik Pengumpulan Data Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini,

Diantaranya yaitu:

1. Wawancara, ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan yang

dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan

masalah penelitian kepada responden yang dilakukan dengan wawancara

terbuka.24

2. Studi dokumen ini dilakukan atas bahan-bahan hukum yang relevan dengan

permasalahan penelitian.25

Analisis data yang terkumpul baik dari data

23

Soerjono soekanto, pengantar penelitian hukum, (Jakarta: Ui Press, 1986) hlm.10 24

DR.Amirudin, S.H., M.Hum. dan DR. H.Zainal Askin, SH., SU Pengantar Metode Penelitian

Hukum. Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014, Halaman 82 25

Ibid halaman 68

Page 27: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

15

primer maupun dari data sekunder, diolah dan dianalisis dengan

menggunakan analisis data kualitatif. Setelah dilakukan analisis data

kualitatif kemudian data disajikan secara deskriptif dan sistematis.26

Maka

dari itu peneliti mengumpulkan data dari petugas Dinas Lingkungan Hidup,

Dinas ESDM, Dirtekling Ditjen Minerba mengenai penegakan hukum dari

kasus pertambangan emas tanpa izin di wilayah kabupaten Sumbawa Barat.

PEMBAHASAN

Deskripsi Tentang Sumbawa Barat

Kabupaten Sumbawa Barat sebagai salah satu daerah dari sembilan

kabupaten/kota yang berada pada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat

terletak di ujung barat Pulau Sumbawa pada posisi 116o42’ sampai dengan

117o05’ Bujur Timur dan 08

o08′ sampai dengan 09

o07’ Lintang Selatan.

Deskripsi Tentang Pertambangan Emas di Wilayah Kecamatan Taliwang Di

Desa Lamunga dan Seloto.

Pertambangan emas tanpa izin di kecamatan Taliwang dimulai sejak

datangnya masyarakat dari luar daerah sumbawa barat yaitu dari sukabumi dan

beberapa dari jawa. Mereka menemukan bahwa lahan di Sumbawa Barat ini

memiliki kandungan emas yang cukup besar. Dari itulah mereka mulai melakukan

proses pertambangan emas ilegal skala kecil dengan perlengkapan yang

sederhana. Awalnya masyarakat Sumbawa Barat hanya dipekerjakan sebagai

buruh untuk mengeruk tanah dan mengangkutnya untuk diproses ke tahapan

selanjutnya. Banyak masyarakat yang belajar dari orang sukabumi ini tentang cara

menambang. Akhirmya ketika orag dari luar daerah tersebut tidak lagi

menambang maka masyarakat Sumbawa Barat mulai berani mengelolah

pertambangannya berbekal dari ilmu yang mereka dapatkan sebelumnya.

26

Ibid. halaman 167

Page 28: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

16

Pertambangan Emas Tanpa Izin (ilegal)

Pertambangan emas illegal adalah kegiatan penambangan atau penggalian

yang dilakukan oleh masyarakat atau perusahaan tanpa memiliki izin dan tidak

menggunakan prinsip-prinsip penambangan yang baik dan benar (good mining

practice)27

. Pertambangan emas tanpa izin ini adalah usaha pertambagan yang

dialkukan oleh perorangan, sekelompok orang atau perusahaan Yayasan berbadan

hukum yang dalam kegiatan operasinya tidak memiliki izin yang sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mengingat bahwa kegiatan pertambangan emas tanpa izin ini tidak

mengutamakan prinsip-prinsip penambangan yang baik dan benar (good mining

practice) dan pada kenyataanya kegiatan pertambangan tanpa izin yang terjadi di

kecamatan Taliwang tidak ada satupun para pelaku yang dikenakan sanksi hukum

padahal dampak dari pertambangan emas tanpa izin ini sangatlah berbahaya dan

mengancam masyarakat setempat maka yang terjadi di masa mendatang kegiatan

ini tidak hanya dapat merugikan pemerintah tapi juga dapat mengancam

ekosistem lingkungan serta keberlangsungan ekosisten alam dan generasi

mendatang.

Penanggulangan permasalahan pertambangan emas tanpa izin yang terjadi

di kecamatan Taliwang akan sangat sulit dihentikan mengingat bahwa masyarakat

setempat yang berperan sebagai pelaku menggantungkan kelangsungan hidup dan

perekonomiannya dari pertambangan tanpa izin tersebut sehingga akan

munculnya konflik baru atau konflik sosial apabila diterapkannya penegakan

hukum terhadap para pelaku sehingga perlu adanya solusi yang tepat untuk

penanggulangan permasalahan tambang tanpa izin tersebut.

27

Iskandar Zulkarnain, Pertambangan Ilegal di Indonesia Dan Permasalahannya, Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia

Page 29: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

17

Jumlah Setiap Kelompoknya

Tabel 3

Jumlah Setiap Kelompoknya Pelaku Penambangan Tanpa Izin(Peti)

Mineral Logam (Emas) Ksb

No Lokasi

penambangan

Jumlah/asal

penambang lubang galian Pengolahan

Bahan kimia

yang

digunakan

KE

T

Desa

Kecamat

an

Lokal

ksb

Luar

ksb Jumlah

Kedalam

an

Gelondo

ng Tong

Air

raks

a

Sianid

a

1 Lamunga Taliwang

± 250

Orang

± 72

Orang

± 60

Lubang ± 115 m

± 2.019

Buah

31

tong √ aktif

2

Seloto/la

ng

tanyong Taliwang

± 40

Orang

± 30

Orang - ± 60 m

± 50

Buah - √ aktif

Cara Menambang

Cara yang digunakan untuk menambang terbilang sangat sederhana. Ada

dua sistem yang lazim digunakan oleh para penambang untuk mendapatkan hasil

tambang emas tersebut Sistem tromol (Glondong)

Sistem tromol atau lebih sering disebut dengan istilah gelondong. Para

pelaku pertambangan emas illegal di kecamatan taliwang secara kesseluruhan

merupakan pertambangan skala kecil dan masih menggunakan cara dan peralatan

yang sederhana. Sistem tromol(glondong) sistem ini biasanya digunakan dalam

pengolahan tambang dalam skala kecil yang mudah dijangkau dan tidak

membutuhkan ruang atau tempat yang besar.28

Seperti yang diketahui bahwa

sebagian besar pelaku pertambangan emas di wilayah Sumbawa barat ini

merupakan penambang dengan skala kecil dan masih sangat sederhana.

Pengetahuan masyarakat tentang metode lain yang mungkin lebih canggih pun

sangat kurang sehingga dengan menggunakan metode gelondong ini maka

masyarakat dapat menghasilkan emas tetapi harus juga menggunakan bahan

kimiawi berupa mercury untuk menarik emas tersebut.

28

http://karkoon.com/category/sistem-pengolahan-emas/ diakses pada tanggal 5 agustus 2019

pukul 01:31 wib

Page 30: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

18

Gambar 1 Mesin Glondong

Gambar 2 Tempat Hasil Sisa Peleburan Batu

Sistem Tong

Menurut para pelaku yang saya temui, mereka mengatakan bahwa tong

adalah proses untuk mengambil kembali sisa-sisa kandungan emas yang terkandung

dalam lumpur yang dihasilkan dari proses glondong yang artinya proses glndong

sebenarnya tidak sepenuhnya bisa mengambil seluruh kandungan emas yang

tekandung dalam bebatuan yang diproses dari gelondong tersebut sehingga antara

pemilik gelondong dan tong sama-sama mendapatkan keuntungan.29

Hasil Tambang Yang Di Dapatkan

Hasil wawancara para pelaku pertambangan emas tanpa izin di desa Seloto

dan Lamunga, mereka tidak menjelaskan secara rinci berapa hasil yang mereka

29

Wawancara Dengan Salah Satu Pelaku Pertambangan Emas Tanpa Izin Di Desa Seloto Dan

Lamunga Kecamatan Taliwang.

Page 31: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

19

dapatkan dari menambang ilegal tersebut hanya saja mereka menyatakan bahwa

hasil yang didapatkan sangat cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari,

membiayai sekolah anak dan keperluan lainnya. Intinya dengan adanya

pertambangan emas tanpa izin ini mereka menikmati hasilnya dan perekonomian

mereka menjadi lebih baik. Mengutip dari antara news yang menyatakan bahwa

peredaran perputaran uang pertambangan emas liar di Sumbawa Barat mencapai

miliaran rupiah.

Dampak Pertambangan Emas Ilegal Di Kecamatan Taliwang

Maraknya kegiatan pertambangan emas ilegal di kecamatan Taliwang

tentu saja membawa dampak terhadap kehidupan masyarakat dan terutama

dampak terhadap lingkungan. Pertambangan emas ilegal ini sepertinya akan

menjadi ancaman yang cukup serius untuk kelangsungan ekosistem dan

lingkungan sekitar wilayah tambang. Dampak lain yang ditumbulkan dari

pertambangan emas tanpa izin ini yaitu berdampak pada kesehatan masyarakat.

Dinas kesehatan kabupaten Sumbawa Barat telah melakukan uji sampel terhadap

sedikitnya 100 penderita yang diduga terkontaminasi langsung B3, uji sampel

juga dilakukan air dari ratusan sumur, fasilitas irigasi dan limbah rumah tangga.30

Pada proses pertambangan emas oleh masyarakat di kecamatan Taliwang

menggunakan dua cara yaitu dengan menggunakan tong dan gelundungan karena

kedua cara tersebut sagat cocok untuk jenis pertambangan skala kecil dan masih

tradisional. Dalam proses tong, bahan yang digunakan adalah potasium sianida,

karbon aktif dan kapur sedangkan untuk metode gelundungan, bahan yang

digunakan adalah air keras atau mercury. Dua bahan tersebut tentunya memiliki

kandungan yang membahayakan bagi lingkungan sekitar area pertambangan. Air

raksa atau mercury sangatlah beracun. Dalam kadar rendah, logam berat ini sudah

beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk manusia.31

30

https://sains.kompas.com/read/2012/09/26/23075689/Limbah.B3.Ancam.Sumbawa.Barat

diakses pada anggal 16 agustus 2019 pukul 13.00 wib 31

http://www.sorikmas.co.id/2012/06/12/bahaya-penggunaan-air-raksa-pada-pertambangan-

tradisional/. Diakses pada tanggal 28 agustus 2009 Pukul 06.30 wib.

Page 32: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

20

Adapun dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan

pertambangan ilegal ini yaitu:

a. Pencemaran terhadap air

b. Kerusakan tanah dan kerusakan lahan bekas tambang

c. Longsor

d. Pencemaran udara

Dari beberapa faktor di atas beberapa kerusakan sudah dapat dirasakan

oleh masyarakat terutama kerusakan bekas lahan tambang di mana kerusakan

tersebut berdampak karena penebangan pohon di hutan hutan serta lubang bekas

tambang yang ditinggalkan mengakibatkan struktur tanah yang berongga rongga

sehingga akan rentan terjadinya longsor.

Kerusakan yang dirasakan oleh masyarakat sudah sangat meresahkan

bahkan masyarakat di desa seloto sudah banyak yang melakukan aksi protes atas

dampak pertambangan tersebut. Lokasi yang akan dijadikan perendaman material

bahan mineral di tanah belasan hektar tersebut, dinilai akan memberikan dampak

buruk bagi lingkungan masyarakat setempat Selain berdampak pada lahan

pertanian, aktifitas penambangan juga diprediksi akan mencemari Danau Lebo

Taliwang apalagi lokasi penambangan tersebut tidak jauh dari pemukiman.32

Faktor-Faktor Terjadinya Pertambangan Emas Ilegal Di Kecamatan

Taliwang Kab. Sumbawa Barat.

a. Faktor Ekonomi

Masyakat Sumbawa Barat terutama yang berada di wilayah kecamatan

Taliwang pada umumnya berprofesi sebagai petani. Hal itulah yang menjadi

alasan utama para pelaku pertambangan emas tanpa izin ini untuk

melakukan aktifitas tambang tersebut. Pelaku sangat tergiur dengan hasil

yang didapatkan dengan melakukan aktifitas pertambangan ini. Salah satu

pelaku yang saya temui di desa Seloto kecamatan Taliwang membenarkan

hal tersebut. Mereka mengatakan bahwa hasil yang didapatkan dari

32

https://arkifm.com/26165-warga-keluhkan-aktifitas-penambangan-di-desa-seloto.html. Diakses

Pada juni 2021 pukul 20.00 wib

Page 33: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

21

pertambangan emas tanpa izin ini lebih besar dari hasil yang didapatkan dari

hasil bertani. Mereka mengatakan bahwa hasil dari bertani ini bersifat musiman

dan terkadang mengalani kegagalan panen menyebabkan kerugian. Jadi salah

satu penyebab masyarakat di wilayah kecamatan Taliwang melakukan usaha

pertambangan tanpa izin adalah faktor ekonomi seperti dijelaskan oleh para

pelaku. Mereka merasa sangat terbantu dengan adanya tambang tersebut

meskipun pada kenyataannya para pelaku menyadari bahwa tindakan yang

mereka lakukan merupakan pelanggaran terhadap hukum dalam ketentuan

Pasal 158 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 pengganti Undang Undang

No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Kemudian hal

lainnya yang menyebabkan masyarakat di Kecamatan Taliwang melakukan

pertambangan emas tanpa izin adalah kurangnya pemahaman masyarakat

tentang pengurusan izin tambang ini. Masyarakat juga berdalih bahwa

pemerintah tidak memfasilitasi mereka untuk mendaftarkan izin pertambangan

dalam hal ini izin pertambangan rakyat.33

Kemudian saya mewancara salah

satu staff Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa Barat dan

menjelaskan bahwa masyarakat di wilayah kabupaten Sumbawa Barat yang

melakukan pertambangan emas tanpa izin tersebut tidak mungkin diberikan

izin karna lahan yang digarap adalah sebagian besar merupakan lahan hutan

lindung.34

Aktivitas penambangan liar di hutan lindung Kabupaten Sumbawa

Barat, NTB semakin marak. Hutan dan lingkungannya semakin rusak, terutama

di kawasan Rencana Teknik Kehutanan (RTK) 91 kawasan hutan lamungan

hingga lamusung yang terletak di kawasan Taliwang dan Seteluk.35

b. Hal lain yang perlu diketaui dalam permasalahan pertambangan ilegal yang

terjadi di wilayah kecamatan Taliwang ini adalah penegakan hukumnya. Diakui

oleh salah satu staff dinas lingkungn hidup terkait menyatakan bahwa sampai

saat ini belum ada satupun pelaku yang dikenakan sanksi hukum. Beliau

33

Wawancara Dengan Salah Satu Pelaku Pertambangan Emas Tanpa Izin 34

Hasil Wawancara Dengan Bapak Adin Syaifudin Sebagai Kepala Seksi Pengawasan Dan

Penegakan Hukum Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sumbawa Barat, 2 Juli 2019,

Pukul 13.20 Wita 35

Https://Www.Antaranews.Com/Berita/364946/Penambangan-Liar-Di-Sumbawa-Barat-Makin-

Marak Diakses Tanggal 28 Juli 2019, Pukul 20:30

Page 34: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

22

menyatakan bahwa masyarakat sangat keberatan ketika kegiatan tersebut akan

diberhentikan apalagi sampai ditindak lanjuti ke ranah hukum karena

pertambangan tersebut merupakan tumpuan hidup mereka. Padahal dalam kasus

ini jelas ada peraturan hukum yang dilanggar yaitu peraturan Pasal 158 Undang-

Undang Nomor 3 Tahun 2020 Pengganti Undang Undang No. 4 Tahun 2009.

Pemerintah daerah dalam hal ini juga belum melakukan upaya yang cukup tegas

karena dalam Perda yang dibuat sama sekali tidak memuat tentang larangan

untuk melakukan proses pertambangan tersebut.

c. Kurangnya kesadaran hukum masyarakat yang melakukan tambang tanpa

izin di wilayah kecamatan Taliwang juga merupakan salah satu faktor

kenapa kegiatan pertambangan emas tanpa izin di wilayah kecamatan

Taliwang sulit untuk dihentikan. Menurut Ewick dan Silbey kesadaran

hukum mengacu ke cara-cara di mana orang-orang memahami hukum dan

institusi hukum, yaitu pemahaman pemahaman yang memberikan makna

kepada pengalaman dan tindakan orang-orang.36

Menciptakan kesadaran

hukum dalam masyarakat terutama pada masyarakat yang kurang

memahami aturan hukum merupakan hal yang tidak mudah membutuhkan

proses yang panjang. Untuk itu peranan pemerintah sangat diperlukan.

Harus adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menumbuhkan

kesadaran hukum terutama bagi pelaku pertambangan tanpa izin di wilayah

Kec. Taliwang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesadaran Hukum

masyarakat adalah mengenai ketidak pastian hukum, peraturan peraturan

yang bersifat statis dan tidak efisiennya cara masyarakat untuk

mempertahankan praturan yang berlaku.37

36

Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Judicial Prudence ) Termasuk Interpretasi Undang-

Undang ( Legisprudence), Kencana, Jakarta, 2009, Hlm.510 37

Ibid, Hlm. 511

Page 35: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

23

Penegakan Hukum Dalam Masalah Pertambangan Emas Ilegal Di

Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat

Kegiatan pertambangan tanpa izin yang terjadi di wilayah kecamatan

Taliwang sudah sangat jelas merupakan perbuatan pidana karena kegiatan tersebut

tanpa izin dan dalam Pasal 158 Undang Undang No.3 Tahun 2020 Pengganti

Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 menerangkan bahwa Setiap orang yang

melakukan Penambangan tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35

dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling

banyak Rp100.OOO.000.000,00 (seratus miliar rupiah). Berdasarkan isi dari pasal

tersebut tentunya para penegak hukum dan pemerintah daerah memiliki dasar

hukum yang kuat untuk menjerat para pelaku. Prof Moeljatno, S.H menjelaskan

bahwa tindak pidana sebagai perbuatan pidana yaitu perbuatan yang dilarang oleh

suatu aturan hukum, di mana larangan tersebut disertai dengan ancaman atau

sanksi yang berupa pidana tertentu bagi orang yang melanggar aturan tersebut.

Pertambangan emas tanpa izin yang dilakukan oleh masyarakat di

Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat merupakan kegiatan

pertambangan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar baik secara individu

maupun kelompok yang dalam kegiatan pertambangan tersebut seharusnya pelaku

memiliki izin namun pada kenyataannya para pelaku dalam melakukan kegiatan

penambangan tersebut tanpa adanya izin. Penyebab terjadinya pertambangan emas

tanpa izin adalah karena beberapa faktor yaitu faktor ekonomi, kurangnya

lapangan pekerjaan serta kurangnya kesempatan usaha. Selain dari beberapa

penyebab tersebut juga pertambangan tanpa izin juga terjadi karena kurangnya

kesadaran masyarakat akan hukum serta kurangnya penegakan hukum yg tegas

oleh pemerintah terkait. Dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020

pengganti Undang Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral

dan Batubara terdapat beberapa tindak pidana yang bisa menjerat para pelaku

pertambangan emas tanpa izin di wilayah kecamatan Taliwang. Hukum dalam

masyarakat diharapkan dapat menciptakan rasa keadilan, ketertiban serta

keselarasan dalam masyarakat akan tetapi pada kenyataannya hukum tersebut

belum mampu ditegakkan dengan baik dan benar. Sehingga kegiatan

Page 36: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

24

pertambangan emas tanpa izin masih sangat marak terjadi padahal sudah jelas

akan dampak-dampak yang sudah dan akan ditimbulkan.

Dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 pengganti

Undang Undang 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara

menjelaskan bahwa pengertian pertambangan adalah sebagian atau seluruh

tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan penguasahaan mineral

atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, ekplorasi, study kelayakan,

konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan

penjualan serta kegiatan pasca tambang. Pertambangan yang dimaksudkan harus

juga memiliki izin. Izin yang dimaksudkan adalah izin untuk melakukan usaha

pertambangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020

Tentang Pertambagan mineral dan Batubara yang setelah berlakunya Undang

Undang Nomor 3 Tahun 2020 semua kewenangan mengenai perizinan

dikembalikan ke pemerintah Pusat. Berdasasarkan Surat Direktur Jenderal

Mineral dan Batubara Nomor 1481/30.01/DJB/2020 Tanggal 18 Juni 2020 Hal

kewenangan pengelolaan pertambangan Mineral dan Batubara, Terhitung mulai

tanggal 11 Desember 2020. Kewenangan pemerintah provinsi dalam pengelolahan

pertambangan mineral dan batubara beralih ke pemerintah pusat salah satunya

meliputi pelayanan pemberian perizinan di bidang pelayanan perizinan di bidang

pertambangan mineral dan batubara. Terkait penguasaan minerba, pemerintah

menyepakati megenai penguasaan minerba diselenggarakan oleh pemerintah pusat

melalui fungsi kebijakan, pengaturan, pengurusan, pengelolahan dan pengawasan.

Selain itu pemerintah pusat mempunyai kewenangan untuk menetapkan jumlah

produksi, penjualan dan harga mineral logam jenis tertentu dan batubara. Meski

kewenangan pengelolahan pertambangan diselenggarakan oleh pemerintah pusat

namun nanti akan adanya pengaturan mengenai perizinan pertambangan rakyat

yang akan didelegasikan oleh pemerintah daerah38

. Hal tersebut berdasarkan

ketentuan Pasal 35 ayat (4) UU No.3 Tahun 2020. Dengan adanya pendelegasian

izin pertambangan rakyat ke pemerintah daerah nantinya diharapkan peranan

38

Kompas, 2020, Ini Point Poin Penting Dalam UU Minerba Yang Baru Disahkan,

https://money.kompas.com/read/2020/05/13/152543126/ini-poin-poin-penting-dalam-uu-minerba-

yang-baru-disahkan?page=all, diakses tanggal 10-112020.

Page 37: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

25

penting pemerintah daerah untuk Menyusun peraturan daerah terkait

permasalahan pertambangan tanpa izin agar bisa ditindak lanjuti atau bisa

dilakukannya penegakan hukum secara represif.

Negara memiliki hak menguasai bumi, air serta kekayaan yang terkandung

di dalamnya. Dalam pasal 33 ayat (3) UUD 1945 juga telah dijelaskan tentang hal

penguasaan negara terhadap kekayaan alam yang terkanduung di dalamnya. Jadi

berdasarkan hal tersebut setiap orang atau masyarakat yang akan mengelolah

sumber daya alam yang terkandung di bumi Indonesia ini haruslah berdasarkan

izin dari pemerintah terkait. Dan jika pelaku pertambangan tidak melakukan atau

memenuhi kewajibannya untuk mengurus izin maka sudah jelas perbuatan

tersebut telah melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020

Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang tertuang dalam Pasal 158 yang

berbunyi “Setiap orang yang melakukan Penambangan tanpa izin sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 35 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)

tahun dan denda paling banyak Rp100.OOO.000.000,00 (seratus miliar rupiah)..”

Maka berdasarkan ketentuan tersebut sudah sangat cukup kuat untuk dijadikan

acuan untuk penegakan hukum terhadap kasus pertambangan emas tanpa izin di

kecamatan Taliwang.

Indonesia adalah negara hukum seperti yang tertuang dalam Pasal 1 ayat

(3) jo Pasal 27 ayat(1) jo Pasal 28 D ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik

Indonesia 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan,

jaminan, perlindungan, dan kepastian Hukum yang adil serta perlakuan yang sama

di hadapan Hukum.39

oleh karena itu maka sudah seharusnya masalah pertambangan

emas tanpa izin ini harus ditangani dengan tegas mengingat dampak yang akan

ditimbulkan serta untuk tercapainya kepastian hukum. Hukum memang harus tegas dan

pasti, namun akan menjadi persoalan ketika tidak berlaku sama terhadap seluruh

lapisan masyarakat. Kondisi tersebut setidaknya telah menimbulkan ketidak percayaan

masyarakat terhadap proses penegakan hukum dan terhadap aparat penegak hukum.40

Menurut Soerjono Soekanto, penegakan hukum adalah kegiatan menyerasikan

39

Adrian Sutedi, Hukum Pertambangan, Sinar Grafika, Jakarta, 2011, Hlm. 32 40

https://nasional.sindonews.com/read/701184/18/budaya-hukum-dalam-penegakan-hukum-

1356585837 diakses pada 7 agustus 2009 Pukul 19.00 wib

Page 38: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

26

hubungan nilai-nilai yang terjabarkan dalam kaidah-kaidah, pandangan-pandangan

yang mantab dan mengejawantahkan dalam sikap, tindak sebagai serangkaian

penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan kedamaian pergaulan hidup.

Persoalan yang juga sangat penting dalam penegakan hukum adalah

budaya hukum dalam suatu masyarakat yg berkaitan dengan cara pembinaan

kesadaran hukum yg memiliki beberapa faktor yaitu sikap pelaksana hukum yang

berarti bahwa para penegak hukum memiliki kewajiban dan tanggung jawab besar

dalam membina masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran terhadap Hukum.

Penegakan Hukum dinilai berhasil apabila semua komponen dinilai berhasil

apabila semua komponen dalam sistem hukum berfungsi. Komponen system

hukum terdiri atas komponen struktur hukum, substansi hukum dan budaya

hukum.41

Mengenai komponen struktur hukum dalam permasalahan ini yaitu

bagaimana kinerja para penegak hukum dalam menjalankan perintah dari aturan

hukum secara konkrit namun yang terjadi di Kecamatan Taliwang kinerja para

penegak hukum belum maksimal dikarenakan belum ada penindakan tegas atau

penindakan secara paksa bagi pelaku pertambangan emas tanpa izin ini sehingga

Pasal 158 Undang Undang Minerba tidak bisa terlaksana dengan baik. Dalam hal

ini peranan penegak hukum sangatlah dibutuhkan seperti Lembaga kepolisian,

kejaksaan hingga pengadilan dalam menerapkan peraturan perundang undangan.

Kemudian mengenai substansi hukum yaitu materi hukum yang terkandung dalam

perundang undangan dan mengenai budaya hukum mengenai prilaku masyarakat

terhadap hukum.

Hasil riset terkait dampak pertambangan emas tanpa izin sudah mulai

memberikan dampak kesehatan bagi anak-anak. Melihat kondisi tersebut menjadikan

rencana penertiban peti tidak akan ditoleransi lagi karena yang dikhawatirkan jika

masalah ini dibiarkan dampak kerusakannya semakin parah.42

Bupati Sumbawa Barat

Dr. H. W Musyafirin MM menyatakan bahwa upaya penanggulangan Pertambangan

41

Kristian. Kebijakan Aplikasi Sistem Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Dalam Sistem

Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Dalam Sistem Peradilan Pidana Terpadu Di Indonesia

(Bandung, Alumni, 2018), hlm. 33 42

https://www.suarantb.com/sumbawa.barat/2019/03/268076/KSB.Tak.Berikan.Toleransi.Aktivita

s.Pertambangan.Emas.Ilegal/ di akses pada tanggal 27 juli 2019 pukul 23:51

Page 39: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

27

emas tanpa izin sejauh ini sudah mulai dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat

secara luas. Baik itu kepada para pemilik gelondong, para pelaku pertambangan di

seluruh wilayah mapun masyarakat secara umum.43

Dalam penanggulangan kegiatan pertambangan tanpa izin di wilayah

kecamatan Taliwang ini tentunya dibutuhkan penegakan hukum yang tegas agar

memberikan efek jera bagi para pelaku. Berdasarkan pendapat Andi Hamzah,

istilah penegak hukum sering disalah artikan seakan akan penegakan hukum

hanya bergerak dibidang hukum pidana atau hanya dalam bidang refresif padahal

istilah dalam penegakan hukum adalah represif dan preventif.44

Penegakan preventif adalah upaya untuk menjaga kemungkinan akan

terjadinya tindak pidana, merupakan upaya pencegahan, penangkalan, dan

pengadilan sebelum tindak pidana itu terjadi maka sasaran utamanya adalah

mengenai faktor kondusif antara lain berpusat pada masalah-masalah atau kondisi

sosial secara langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan tindak pidana yang

intinya tujuan upaya preventif adalah memperbaiki kondisi sosial tertentu.

Dalam penegakan hukum terhadap kasus pertambangan emas tanpa izin di

kecamatan Taliwang tentunya harus dilakukan upaya penegakan hukum secara

preventif (pencegahan) dan penegkan hukum secara represif (penindakan) namun

berdasarkan hasil wawancara dengan staff lingkungan hidup kabupaten Sumbawa

Barat sejauh ini belum adanya tindakan secara represif terhadap pelaku pertambangan

ilegal tersebut padahal sudah sangat jelas para pelaku telah melanggar ketentuan

Pasal 158 Undang Undang No. 3 Tahun 2020 dan diperparah lagi dengan fakta

bahwa lahan yang selama ini dijadikan area penambangan adalah lahan hutan

lindung. Dalam Pasal 38 ayat 3 Undang Undang No. 41 Tahun 1999 yang telah

dirubah menjadi Undang Undang Nomor 19 tahun 2004 menjelaskan bahwa

penggunaan Kawasan hutan untuk kepentingan tambang dilakukan melalui

pemberian izin pinjam pakai. Izin pinjam pakai di sini bermaksud bahwa

penggunaan Kawasan hutan untuk pertambangan hanya bersifat sementara dan

setelah selesai masa kegiatan maka hutan harus dikembalikan sesuai fungsi

43

ibid 44

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006, Hlm.134

Page 40: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

28

semula. Hal mengenai pengelolahan hutan lindung juga ditatur dalam Peraturan

Presiden Republik Indonesia No. 28 Tahun 2011 Tentang Penggunaan Kawasan

Hutan Lindung Untuk Penambangan Bawah Tanah yaitu dalam Pasal 2 ayat (1)

yang berbunyi di dalam kawasan hutan lindung dapat dilakukan kegiatan

penambangan dengan metode penambangan bawah tanah. Tambang bawah tanah

atau underground mining adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau

aktifitasnya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak

langsung berhubungan dengan udara luar. Pertambangan tanpa izin di Kec.

Taliwang tidak bisa diberikan izin dikarenakan juga ada beberapa lahan yang

merupakan milik dari PT. SBM (Sumbawa Barat Mineral) 45

. perusahaan ini

memiliki jenis perizinan IUP (Ijin Usaha Pertambangan) dengan nomor perizinan

503/094/IUP-OP/DPMPTSP/2019, adapun tahapan kegiatan tertera operasi

produksi dengan komoditas tambang berupa emas dengan luas wilayah konsesi

31204 Ha dimana ijin perusahaan tersebut mulai berlaku 8 Agustus 2014 dan

berakhir 8 Agustus 2034.46

Salah satu upaya penegakan hukum secara represif yang bisa dilakukan

oleh pemrintah daerah untuk menanggulangi kegiatan pertambangan ilegal adalah

dengan memfasilitasi masyarakat yang merupakan pelaku untuk pengurusan

perizinan akan tetapi sejauh ini pemerintah tidak memiliki landasan yang kuat

untuk bisa memfasilitasi masyarakat mengenai perizinan karna sebagian besar

wilayah yang di ekploitasi adalah merupakan area hutan lindung.

Berdasarkan wawancara dengan pihak dengan staff Dinas Energi dan Sumber

Daya mineral Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa

memberikan izin dikarenakan sejak berlakunya Undang Undang Nomor 3 Tahun 2020

yang mana kebijakan megenai perizinan telah dikembalikan ke Pusat. Lebih lanjut

beliau juga menjelaskan bahwa kewenangan untuk penegakan hukumnya adalah oleh

pemerintah daerah yang berkordinasi dengan pihak kepolisian.

45

Wawancara Dengan Bapak Ikhwan Elhuda, ST Sebagai Inspektur Tambang, Unit kerja:

Direktorat Teknik dan Lingkungan Ditjen Mineral dan Batubara, Instansi Kementrian ESDM RI,

15 April 2021 Pukul 15.00 Wib 46

https://kabarmediacitra.com/pt-sumbawa-barat-mineral-terdaftar-tahapan-kegiatan-operasi-

produksi/ diakses tanggal 27 april 2021 Pukul 21:00

Page 41: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

29

Ada dua tindakan pencegahan yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah

terkait yaitu pencegahan secara preventif yang dalam kasus ini bisa dalam bentuk

himbauan ataupun sosialisasi mengenai pelanggaran hukum, sanksi serta

mengenai dampak dari kegiatan pertambangan tanpa izin tersebut baik dari segi

kerusakan lingkungan hidup ataupun mengenai dampaknya terhadap kesehatan

masyarakat yang berada di lingkungan pertambangan tanpa izin tersebut. Selain

preventif, pencegahan seharusnya juga dilakukan secara refresif apabila

pencegahan secara preventif tidak menghasilkan solusi pencegahan. Penegakan

refresif seharusnya dilakukan oleh pihak terkait agar memberikan efek jera

terhadap pelaku, Namun pada kenyataannya sangat sulit melakukan penegakan

secara refresif bahkan yang terjadi di Kecamatan Taliwang ini tidak ada satupun

pelaku pertambangan ilegal yang dijerat kasus hukum. Dalam hal peencegahan

secara refresif ini kinerja aparat penegak hukum dalam hal ini pihak kepolisan

juga harus diberlakukan dengan maksimal dan pemerintah daerah juga diharapkan

mampu bekerja sama dengan baik dengan pihak kepolisian selaku penegak

hukum.

Pada hakekatnya penegakan hukum terhadap suatu tindak pidana

merupakan penegakan kebijakan dengan beberapa tahap yaitu.

a. Tahap formulasi yaitu tahap penerapan hukum in abstracto oleh badan

pembuat Undang-Undang. Tahap ini dapat juga disebut tahap kebijakan

legislative.

b. Tahap aplikasi yaitu penerapan hukum pidana oleh aparat aparat penegak

hukum mulai dari kepolisian sampai dengan pengadilan. Tahap kedua ini

dapat juga disebut tahap kebijakan yudikatif.

c. Tahap eksekusi yaitu tahap pelaksanaan hukum pidana oleh aparat hukum.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka para aparat penegak hukum

diharapkan memiliki kemampuan tidak hanya dalam bidang yuridis tapi juga

kemapuan dalam berbagai aspek lainnya yang menunjang penegakan hukum

tersebut.

Page 42: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

30

Kendala Penegakan Hukum

Membangun dan merealisasikan hukum dalam kehidupan masyarakat

sudah pasti akan dihadapkan berbagai tantangan, baik yang disebabkan oleh

faktor internal maupun eksternal masyarakat itu sendiri.47

Hukum seharusnya

menjadi panduan hidup bagi masyarakat. Hukum akan dianggap baik jika hukum

tersebut bisa diterima dan ditaati oleh masyarakat dan bisa menjadi tidak baik jika

masyarakat menolak untuk taat terhadap hukum tersebut.

Dalam penegakan kasus pertambangan emas illegal di kecamatan

Taliwang Kab. Sumbawa Barat pada realitanya belum bisa berjalan dengan baik

bahkan sejauh ini belum bisa ditindak lanjuti ke ranah hukum.

Penegakan hukum yang baik yaitu jika sistem peradilan bekerja dapat

diterapkan secara objektif serta tidak memihak kepada siapapun serta harus

menekankan pada nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. masalah terpenting yang

sebenarnya dalam penegakan hukum terdapat beberapa faktor yang menurut

Soerjono Soekamto adalah sebagai berikut.

1. Faktor hukumnya itu sendiri yaitu undang-undang. Mengenai faktor hukum dalam

dalam penegakan hukum yaitu mengnai Undang Undang yang mengatur

mengenai tindak pidana pertambangan emas tanpa izin. Perlu diperhatikan apakah

aturan dari undang undang tersebut sudah jelas dan tidak menimbulkan kesimpang

siuran mengenai penafsiran serta penerapannya. Dalam undang undang minerba

tidak terdapat aturan mengenai ancaman hukum minimal dan hanya mengatur

sanksi hukum maksimal. Dengan tidak adanya ancaman hukum minimal maka

penuntut hukum dan hakim bisa menjatuhkan tuntutan dan putusan dengan pidana

yang rendah sehingga ditakutkan hal tersebut tidak mampu memberikan efek jera

bagi para pelaku pertambangan emas tanpa izin.

2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk ataupun

menerapkan hukum. Penegak hukum adalah adalah salah satu faktor penting

penting dalam menentukan keberhasilan penegakan hukumnya. Para penegak

hukum yang dimaksud yaitu polisi, jaksa, hakim, penasehat hukum hingga

penegak penegak hukum lainnya berdasarkan kewenangan masing-masing.

47

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Pers, 1987, Hlm. 20

Page 43: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

31

3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.

Kurangnya sarana prasarana yang di mana para pelaku yang berjumlah sangat

banyak sehingga dibutuhkan sumberdaya atau fasilitas memadai serta tenaga

aparatur penegak hukum yang cukup. Selain hal itu juga belum adanya

anggaran yang cukup untuk menanggulangi permasalahan pertambangan

emas tanpa izin yang terjadi di Kec. Taliwang.

4. Faktor masyarakat yaitu lingkungan dimana hukum tersebut berlaku.

Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, budaya dan

latar belakang Pendidikan. Hal tersebut tentunya sangat mempengaruhi

bagaimana pemahaman masyarakat terhadap hukum. Sebagian besar dari

pelaku pertambangan tanpa izin ini adalah masyarajat yang kurang

memahami hukum. Hal ini yang menjadi penyebab mengapa mereka tetap

meakukan aktifitas pertambangan emas ilegal ini. Peranan pemerintah untuk

menciptakan lingkungan masyarakat yang sadar akan hukum sangat

diperlukan agar masyarakat yang awalnya tidak memahami hukum menjadi

lebih memahami sehingga nantinya diharapkan penegakan hukum mengenai

permasalahan pertambangan emas tanpa izin atau ilegal ini dapat

dilaksanakan.

5. Faktor kebudayaan yakni sebagai hasil karya cipta dan rasa yang didasari

pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.

Selain permasalahan di atas, penyebab tidak adanya tindakan hukum yang

diterapkan oleh pemerintah Sumbawa Barat terhadap para pelaku pertambangan

emas tanpa izin dikarenakan pemerintah menakutkan akan muncul konflik baru.

Konflik baru yang dimaksudkan ini adalah konflik sosial dan ekonomi, salah

satunya adalah aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para pelaku tambang rakyat

tanpa izin di wilayah Kecamatan Taliwang. Demonstrasi yang dilakukan oleh

masyarakat yang merupakan pelaku pertambangan emas tanpa izin ditakutkan

akan mengganggu jalannya pemerintahan serta akan terjadinya tindakan kekerasan

anarkis dan pengerusakan fasilitas pemerintah daerah. Selain itu juga dengan

adanya pertambangan emas ini sudah dapat membantu masalah perekonomian

masyarakat setempat yang awalnya memiliki perekonomian yang kekurangan

Page 44: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

32

sekarang bisa meningkatkan taraf hidup mereka sehingga jika adanya penegakan

hukum dikhawatirkan akan meningkatnya tingkat pengagguran dan kesenjangan

secara ekonomi dalam masyarakat.

Efektifitas Penegakan Terhadap Pelaku Pertamangan Emas ILegal di

Wilayah Kec. Taliwang, Kab. Sumbawa Barat

Upaya pemerintah kabupaten Sumbawa Barat dalam mencegah terjadinya

pertambangan emas di wilayah kecamatan Taliwang baru dalam langkah

preventif. Langkah preventif yang dilakukan oleh pemerintah tersebut baru berupa

penertiban ataupun himbauan saja sehingga dalam upaya pencegahannya belum

bisa memberikan efek jera bagi para pelaku karena dirasa belum memberikan

sanksi berdasarkan ketentuan Undang-Undang yang berlaku. Sehingga sampai

detik ini masih sangat banyak dijumpai kegiatan pertambangan emas tanpa izin

yang terjadi di wilayah kecamatan Taliwang. Upaya preventif berupa tindakan

pencegahan dan pengendalian terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan

hidup perlu dilaksanakan dengan medayagunakan secara maksimal intrument

penyuluhan, pemantauan, penggunaan kewenangan yang sifatnya pengawasan dan

perizinan.48

Upaya pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat untuk menanggulangi

aktifitas pertambangan emas tanpa izin ini salah satunya dalam bentuk

menawarkan blok penambangan. Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas ESDM

sudah mengeluarkan rekomendasi yakni dengan pembagian zona wilayah

penambangan hanya saja upaya tersebut ditolak oleh para pelaku penambang

karena lokasi yang ditawarkan menyimpan cadangan emas yang sedikit.49

Segala

upaya pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Sumbawa Barat

tidak akan mampu menghentikan aktifitas pertambangan emas yang terjadi

dikarenakan pertambangan tersebut merupakan tumpuan hidup masyarakat

sehingga pemerintah perlu melakukan pencegahan secara refresif dengan menjerat

para pelaku dengan ketentuan Undang Undang yang berlaku akan tetapi

48

Syahrul Machmud, Tindakan Preventif Dan Refresif Non Yustisial Penegakan Hukum

Administrasi Oleh Eksekutif, Universitas Islam Nusantara Bndung. 49

https://mataram.antaranews.com/berita/90568/bergelimang-harta-berbungkus-peti-di-sumbawa-

barat, diakses pada tanggal 10 oktober 2020

Page 45: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

33

pemerintah juga harus menyiapkan solusi lain untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat agar masyarakat bisa memiliki lahan pengais rejeki yang lebih baik

lagi selain dari pertambangan tersebut.

Tawaran Atau Konsep Penanggulangan Terjadinya Pertambangan Emas

Ilegal di Kec. Taliwang Sumbawa Barat

Penanggulangan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Sumbawa

Barat yang bekerja sama dengan Dinas Pertambangan dan Minerba Provinsi Nusa

Tenggara Barat salah satunya dengan system zonasi. Sistem ini bertujuan untuk

memberikan lahan kepada para pelaku pertambangan emas tanpa izin untuk

melakukan pertambangan di wilayah yang dianggap lebih aman atau jauh dari

lingkungan pemukiman warga agar tidak mencemari lingkungan sekitar. System

zonasi ini juga bermaksud menempatkan satu tempat khusus untuk pengelolahan

hasil bebatuan yang didapat dari gunung untuk dikelola di satu tempat terpusat di

mana tempat tersebut sudah dipastikan jauh dari pemukiman warga dan minim

resiko terjadinya pencemaran terhadap lingkungan. Selain itu juga ada beberapa

solusi yang bisa dilakukan oleh pemerintah terkait masalah pertambangan emas

tanpa izin ini yaitu membuat pengelolahan limbah untuk mengatasi pencemaran

terhadap lingkungan. Upaya lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan

membentuk peraturan daerah yang lebih focus untuk menangani kasus

pertambangan emas tanpa izin, melakukan pembinaan dan sosialisasi mengenai

aturah hukum tentang pertambangan tanpa izin atau menyelesaikan penyebab

mengapa terjadinya pertambangan emas tanpa izin tersebut.

PENUTUP

Kesimpulan

Masyarakat di kecamatan Taliwang melakukan aktifitas pertambangan

tanpa izin dikarenakan berbagai faktor yaitu faktor ekonomi, faktor kurangnya

pemahaman masyarakat tentang bahaya dan dampak dari pertambangan tersebut

serta kurangnya pemahaman akan proses perizinan. Pemerintah daerah seharusnya

mengupayakan upaya hukum refresif dalam pencegahan tindakan pertambangan

Page 46: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

34

emas namun sejauh ini upaya peemrintah daerah masih dalam bentuk penertiban

serta pembatasan zona lokasi pertambangan yang disusulkan oleh Pemrov NTB

namun hal tersebut ditak bisa diterima oleh masyarakat. Sosialisasi tentang

bahaya dari dampak pertambangan emas tanpa izin ini seharsunya diupayakan

untuk lebih ditingkatkan agar masyarakat menyadari seberapa bahayanaya

dampak mercury dari limbah pertambangan tersebut yang nantinya bisa

mengancam ekosistem lingkungan hidup serta kesehatan masyarakat.

Saran

1. Untuk pemerintah pusat diharapkan untuk memperketat aturan mengenai

penertiban pertambangan emas tanpa izin.

2. Untuk pemerintah daerah diharpakan bisa menyusun peraturan daerah untuk

menertibkan para perlaku pertambangan emas tanpa izin serta membentuk

tim khusus untuk penanganan permasaklahan tersebut.

Page 47: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

35

DAFTAR PUSTAKA

Penelitian Hukum. Bandung. Citra Aditya Bakti. 2004.

Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi

Undang-Undang (Legisprudence), Kencana, Jakarta, 2009

Adrian Sutedi, Hukum Pertambangan, Sinar Grafika, Jakarta, 2011

Alie Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan Hidup, Ufuk Press, Jakarta, 2006

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006

Astiti, L. G. S dan T Sugianti. 2014. Dampak Pertambangan Emas Tradisonal

Pada Lingkungan dan Pakar Ternak di Pulau Lombok 12(2)101-106

DR.Amirudin, S.H., M.Hum. dan DR. H.Zainal Askin, SH., SU Pengantar

Metode Penelitian Hukum. Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014

Guse Prayudi, Seluk Beluk Hukum Pidana yang Penting Untuk Diketahui (Jakarta:

Roya book, 2008)

H.Salim HS. Hukum Pertambangan Di Indonesia, Pt. Raja Grafindo Persada,

Jakarta,2004

H.Salim HS., S.H.,M.S. Hukum Pertambangan di Indonesia.(Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada. 2010)

H.Salim HS., S.H.,M.S. Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara.(Jakarta:

Sinar Grafika. 2012)

Helmi, Hukum Perizinan Lingkungan Hidup, sinar grafika, Jakarta 2012

Iskandar Zulkarnain, Pertambangan Illegal di Indonesia Dan Permasalahannya,

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Laden Marpaung, Proses Penanganan Perkara Pidana (penyelidikan dan

penyidikan) Sinar Grafika, Jakarta: 2009

M.Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHP

Penyidikan Dan Penuntutan, Jakarta: Sinar Grafika, 2007

N.M.Spelt dan J.B.J.M ten Berge, disunting Philipus M.Hadjon, Pengantar

Hukum Perizinan, Yuridika, Surabaya, 1993

Ronny Hanitijo Soemitro. Metode Penelitian Hukum Dan Jurimetr. Jakarta :

Ghalia Indonesia. 1990.

Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (Jakarta: Sinar Grafika, 2009

Page 48: PERTAMBANGAN EMAS ILEGAL DI KECAMATAN TALIWANG …

36

Soejono Soekanto, Kesadaran Hukum Dan Kepatuhan Hukum, Edisi Pertama,

(Jakarta: Rajawali, 1982)

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Pers, 1987

Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum. dalam Abdulkadir

Muhammad. Hukum Dan Penelitian Hukum. Bandung. Citra Aditya

Bakti. 2004

Sudikno Mertokusumo, Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat, Edisi

Pertama, (Yogyakarta: Liberti, 1981)

Suharso Dan Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Lux,

(Semarang: Widya Karya, 2009)

Unites States Geological Survey, 2009 Mineral Yearbook: Indonesia Advance

Release, (United States: United Department Of Interior, 2011)

Yusuf Qardhawi, Peran Nilai Dan Moral Dalam Perekonomian Islam, Alih

Bahasa: Didin Hafidhuddin Dkk, (Jakarta: Robbani Press, 1997

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tetntang Pertambanga Mineral Dan

Batubara

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perijinan Terpadu di Daerah

http://karkoon.com/category/sistem-pengolahan-emas/ diakses pada tanggal 5

agustus 2019 pukul 01:31 wib

http://www.sorikmas.co.id/2012/06/12/bahaya-penggunaan-air-raksa-pada-

pertambangan-tradisional/. Diakses pada tanggal 28 agustus 2009 Pukul

06.30 wib.

https://nasional.sindonews.com/read/701184/18/budaya-hukum-dalam-penegakan-

hukum-1356585837 diakses pada 7 agustus 2009 Pukul 19.00 wib

https://sains.kompas.com/read/2012/09/26/23075689/Limbah.B3.Ancam.Sumbaw

a.Barat diakses pada anggal 16 agustus 2019 pukul 13.00 wib

Https://Www.Antaranews.Com/Berita/364946/Penambangan-Liar-Di-Sumbawa-

Barat-Makin-Marak Diakses Tanggal 28 Juli 2009, Pukul 20:30

https://www.suarantb.com/sumbawa.barat/2019/03/268076/KSB.Tak.Berikan.Tol

eransi.Aktivitas.Pertambangan.Emas.Ilegal/ di akses pada tanggal 27 juli

2019 pukul 23:51

https://mataram.antaranews.com/berita/90568/bergelimang-harta-berbungkus-

peti-di-sumbawa-barat, diakses pada tanggal 10 oktober 2020