PTOSIS

6
PTOSIS (Kelopak Mata Yang Menggantung) Definisi Ptosis adalah kondisi kelopak mata yang tidak dapat membuka dengan optimal seperti mata normal ketika memandang lurus ke depan (Drooping eye lid). Secara fisik, ukuran bukaan kelopak mata pada ptosis lebih kecil dibanding mata normal. Normalnya kelopak mata terbuka adalah = 10 mm. Ptosis biasanya mengindikasikan lemahnya fungsi dari otot levator palpebra superior ( otot kelopak mata atas ). Rata – rata lebar fisura palpebra / celah kelopak mata pada posisi tengah adalah berkisar 11 mm, panjang fisura palpebra berkisar 28 mm. Rata – rata diameter kornea secara horizontal adalah 12 mm, tetapi vertikal adalah = 11 mm. Bila tidak ada deviasi vertikal maka refleks cahaya pada kornea berada 5,5 mm dari batas limbus atas dan bawah. Batas kelopak mata atas biasanya menutupi 1.5 mm kornea bagian atas, sehingga batas kelopak mata atas di posisi tengah seharusnya 4 mm diatas reflek cahaya pada kornea. Jika batas kelopak mata atas menutupi kornea 1 atau 2 mm kebawah masih dapat dikatakan normal, termasuk ptosis ringan, jika menutupi kornea 3 mm termasuk ptosis sedang, dan jika menutupi kornea 4 mm termasuk ptosis berat. Jenis / tipe ptosis 1 http://www.mahendraindonesia.com Pengetahuan kasus pada mata, untuk masyarakat.

Transcript of PTOSIS

Page 1: PTOSIS

PTOSIS

(Kelopak Mata Yang Menggantung)

Definisi Ptosis adalah kondisi kelopak mata yang tidak dapat membuka dengan optimal

seperti mata normal ketika memandang lurus ke depan (Drooping eye lid). Secara fisik,

ukuran bukaan kelopak mata pada ptosis lebih kecil dibanding mata normal. Normalnya

kelopak mata terbuka adalah = 10 mm. Ptosis biasanya mengindikasikan lemahnya

fungsi dari otot levator palpebra superior ( otot kelopak mata atas ). Rata – rata lebar

fisura palpebra / celah kelopak mata pada posisi tengah adalah berkisar 11 mm, panjang

fisura palpebra berkisar 28 mm. Rata – rata diameter kornea secara horizontal adalah 12

mm, tetapi vertikal adalah = 11 mm. Bila tidak ada deviasi vertikal maka refleks cahaya

pada kornea berada 5,5 mm dari batas limbus atas dan bawah. Batas kelopak mata atas

biasanya menutupi 1.5 mm kornea bagian atas, sehingga batas kelopak mata atas di

posisi tengah seharusnya 4 mm diatas reflek cahaya pada kornea. Jika batas kelopak mata

atas menutupi kornea 1 atau 2 mm kebawah masih dapat dikatakan normal, termasuk

ptosis ringan, jika menutupi kornea 3 mm termasuk ptosis sedang, dan jika menutupi

kornea 4 mm termasuk ptosis berat.

Jenis / tipe ptosis

Ptosis secara garis besar dibagi menjadi 2 type:

1. Congenital Ptosis (dibawa sejak lahir).

2. Acquired Ptosis (didapat).

Ptosis kongenital ada sejak lahir dan biasanya mengenai satu mata dan hanya

25% mengenai ke 2 mata. Ptosis terjadi karena kesalahan pembentukan

(maldevelopment) otot kelopak mata atas dan tidak adanya lipatan kelopak mata,

tetapi kerusakan mendasarnya kemungkinan timbul pada persarafan dibandingkan

otot itu sendiri, karena sering ditemukan lemahnya otot rektus superior yang

dipersarafi oleh Saraf / Nervus III. . Ptosis yang terjadi pada masa perkembangan

bayi dapat menyebabkan amblyopia, yang terjadi pada satu atau kedua mata

1http://www.mahendraindonesia.comPengetahuan kasus pada mata, untuk masyarakat.

Page 2: PTOSIS

dimana kelopak mata menutupi visual axis, terutama jika berhubungan dengan

ptosis kongenital (ptosis yang didapat dari lahir). Amblyopia dari ptosis

berhubungan dengan astigmatisme tinggi. Ptosis menimbulkan tekanan pada

kelopak mata dan dengan waktu dapat merubah bentuk kornea yang menimbulkan

cylinder tinggi. Anak – anak dengan congenital ptosis dan amblyopia harus

dipertimbangkan untuk melakukan operasi ptosis, dan kelainan refraksi yang

mereka miliki harus diterapi dengan kontak lens, dan untuk amblyopianya harus

dilakukan terapi oklusi (tutup mata).

Acquired ptosis sering terlihat pada pasien berusia lanjut. Umumnya disebabkan

bertambah panjangnya (stretching) otot levator palpebra (otot yang berfungsi

mengangkat kelopak mata), trauma/pasca kecelakaan, pertambahan usia, pengguna

contak lens dan luka karena penyakit tertentu seperti stroke, diabetes, tomor otak,

kanker yang mempengaruhi saraf atau respon otot, horner sindrom dan myasthenia

gravis.

Symptoms / Gejala

- Jatuhnya / menutupnya kelopak mata atas yang tidak normal.

- Kesulitan membuka mata secara normal.

- Peningkatan produksi air mata.

- Adanya gangguan penglihatan.

- Iritasi pada mata karena kornea

terus tertekan kelopak mata.

- Pada anak akan terlihat guliran

kepala ke arah belakang untuk

mengangkat kelopak mata agar dapat melihat jelas.

Pemeriksaan

2http://www.mahendraindonesia.comPengetahuan kasus pada mata, untuk masyarakat.

Page 3: PTOSIS

Ketika melakukan pemeriksaan, yang pertama kali diperhatikan adalah penyebab

dari ptosis itu sendiri. Dibawa sejak lahir atau disebabkan oleh penyakit tertentu atau

disebabkan oleh trauma. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan:

- Tes tajam penglihatan, tes kelainan refraksi, hasil refraksi dengan sikloplegic juga

harus dicatat.

- Kelainan strabismus / mata juling.

- Produksi air mata (Schirmer test).

- Diameter pupil dan perbedaan warna iris pada kedua mata harus diperiksa pada kasus

Horner Syndrome.

- Tinggi kelopak mata atau fissure palpebra diobservasi dan diukur. Pengukuran

dilakukan dalam millimeter (mm), di ukur berapa besar mata terbuka pada saat

melihat lurus / kedepan, melihat ke atas dan kebawah.

- Foto lama dari wajah dan mata pasien dapat dijadikan dokumentasi untuk melihat

perubahan pada mata.

Treatment / pengobatan

Observasi hanya dibutuhkan pada kasus congenital ptosis sedang (mild congenital

ptosis), jika tidak terdapat tanda amblyopia, strabismus dan jika terdapat ketidaknormalan

posisi kepala.

Pasien harus dievaluasi setiap 3 atau 4 bulan untuk menangani amblyopia pada

congenital katarak. Foto luar mata dapat membantu memonitor pasien.

Guliran kepala harus diperhatikan , jika pasien sering mengangkat dagunya (chin up

posture), menandakan bertambah buruknya ptosis, disarankan untuk melakukan

operasi.

Pasien harus diperiksa akan adanya astigmatisme disebabkan tekanan dari kelopak

mata.

Operasi ptosis/ surgical care

3http://www.mahendraindonesia.comPengetahuan kasus pada mata, untuk masyarakat.

Page 4: PTOSIS

Ptosis biasanya tidak terperbaiki dengan waktu, dan membutuhkan operasi

sebagai penyembuhan, khususnya operasi plastic dan reconstructive. Operasi ini

ditujukan untuk memperkuat otot levator palpebra.

Koreksi ptosis dengan operasi pada kasus congenital ptosis dapat dilakukan pada

berbagai usia, tergantung dari keparahan penyakitnya. Intervensi awal dibutuhkan jika

terdapat tanda – tanda amblyopia dan ocular torticollis. Beberapa kasus ocular torticollis

menghambat pergerakan (mobility) pada bayi dan anak – anak disebabkan masalah

keseimbangan pada posture kepala dan dagu yang terangkat. Jika tidak terlalu

mendesak /urgent, operasi dapat ditunda hingga usia 3 atau 4 tahun.

Prognosis/ masa depan

Perbaikan congenital ptosis dengan operasi mengembalikan fungsi otot levator

palpebra yang baik dan juga dari segi kosmetik.Dengan observasi dan pengobatan

yang benar, amblyopia dapat diperbaiki dengan sukses.

*************** Mahendra Indonesia ***************

4http://www.mahendraindonesia.comPengetahuan kasus pada mata, untuk masyarakat.