Ptk PKn Kelas VI
description
Transcript of Ptk PKn Kelas VI
BAB I
PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION (STAD) DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN DAN DESIMAL MATEMATIKA KELAS VI SDN SUKADANA II KEC. TUKDANA INDRAMAYU
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini disusun untuk memenuhi persyaratan
Penilaian Angka Kredit Tahunan dan Kenaikan Pangkat
DISUSUN OLEH :KENAH NURKHAENAH, S. PdNIP. 197909192006042023
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAMAYUUPTD PENDIDIKAN TUKDANASD NEGERI SUKADANA II2011
LEMBAR PENGESAHAN
Upaya guru meningkatkan prestasi peserta didik dengan penerapan model kooperatif student teams achievement division (STAD) pada materi bilangan pecahan dan desimal pada mata pelajaran matematika kelas VI SDN Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.
Bidang Kajian:
Materi materi bilangan pecahan dan desimal Menggunakan model kooperatif student teams achievement division (STAD pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Identitas peneliti:
Nama Mahasiswa: KENAH NURKHAENAH, S. PdNIP
: 197909192006042023Jabatan
: Guru KelasTempat mengajar: SD Negeri Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu
Mata Pelajaran: MatematikaTempat Penelitian: SD Negeri Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu
Lama Penelitian : 3 Bulan (Tanggal 02 Februari s/d 22 Maret 2011).
Sukadana, 22 Maret 2011
Mengetahui : Peneliti,
Kepala SD Negeri Sukadana II,
ASYAROH, S.Pd.I
KENAH NURKHAENAH, S. Pd
NIP. 196006151981092005 NIP. 197909192006042023Mengetahui :Pengawas SekolahWASDI SUMARYO, S.Pd.,M.MNIP. 196608041986101003
KATA PENGANTAR
Berkat karunia Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penerapan model kooperatif student teams achievement division (STAD) dapat meningkatkan prestasi siswa pada materi bilangan pecahan dan desimal pada mata pelajaran matematika kelas VI SDN Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan Penilaian Angka Kredit Tahunan dan Kenaikan Pangkat.
Peneliti sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam penulisan isi maupun tata bahasa. Hal ini karena keterbatasan kemampuan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki. Untuk itu dengan hati yang lapang peneliti menerima kritik dan saran yang menuju kearah perbaikan.
Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih atas segala bimbingannya kepada :
1. Bapak. Wasdi Sumaryo, S.Pd.,M.M. selaku Pengawas Sekolah, yang senantiasa memberikan Pembinaan kepada Guru-guru binaan.2. Ibu. Asyaroh, S.Pd.I Kepala Sekolah Dasar Negeri Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu yang telah meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan dan masukan kepada penulis.
3.Ibu, IAH WATIAH, S.Pd.SD. Guru Sekolah Dasar Negeri Sukadana II yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi teman sejawat.
4. Semua pihak yang telah membantu kelancaran, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan referensi untuk membuat laporan sejenis serta dapat memenuhi harapan. Amiiin.
Sukadana, 22 Maret 2011
Peneliti,
KENAH NURKHAENAH. S.PdNIP. 197909192006042023ABSTRAK
Berdasarkan temuan-temuan dilapangan terdapat sejumlah masalah yang dapat dapat diidentifikasi penulis khususnya pada mata pelajaran Matematika tentang Bilangan Pecahan dan Desimal di Kelas VI SD Negeri Sukadana II, diantaranya sebagian besar peserta didik sangat kurang memahami operasi Bilangan Pecahan dan Desimal karena kurang tepatnya pemilihan model pembelajaran, hal ini mengakibatkan peserta didik kurang aktif, kurang antusias dan tingkat pemahaman terhadap materi sangat kurang karena dalam proses pembelajaran yang berlangsung guru kurang cermat menjelaskan karena tidak dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi tersebut.
Langkah-langkah yang dilakukan penulis dengan cara memotivasi peserta didik pada saat pembelajaran, memberikan apersepsi dengan cara mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, selanjutnya mengoptimalkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD dengan cara partisipasi aktif peserta didik agar peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pesan / audiens akan tetapi peserta didikpun dapat bertindak sebagai penyampai pesan.
Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan perbaikan agar mendapatkan hasil yang diharapkan, dalam percobaan pertama peserta didik belum terlihat perkembangan meyeluruh terhadap pembelajaran, pada percobaan kedua sudah terlihat perkembangan, hampir seluruh peserta didik antusias dan aktif dalam pembelajaran, pada percobaan pertemuan ketiga peserta didik belum sepenuhnya mencapai target yang diinginkan masih perlu mendapat perbaikan akan tetapi tingkat keberhasilannya lebih tinggi dari percobaan-percobaan sebelumnya.
Dalam membimbing peserta didik memang banyak kendala yang dihadapi harus diperlukan kesabaran, ketekunan dan kejelian guru dalam menggunakan alat peraga dan memilih metode pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dan juga dalam pelaksanaan pembelajaran perlu adanya media pembelajaran agar pemahaman dan pemaknaan peserta didik dapat tercapai semaksimal mungkin. Masih banyak hal yang memerlukan perhatian khusus sehubungan dengan timbulnya masalah-masalah baru pada proses pembelajaran, yang telah dicapai baik harus dipertahankan dan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kembali untuk hal yang belum ditemukan.
DAFTAR ISI
COVER
i
IDENTITAS DAN LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
ABSTRAK
ivDAFTAR ISI
viBAB IPENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Pembatasan Masalah
2
C. Perumusan dan Pemecahan Masalah
3
D. Tujuan Penelitian
4
E. Manfaat Penelitian
4BAB IIKAJIAN PUSTAKA
4
A. Deskripsi Teoritis
5
1. Hakekat Pembelajaran Matematika
5
a. Pengertian Matematika
5
b. Karakteristik Matematika
5
c. Ruang Lingkup Matematika
6
2. Student Teams Achievement Divisions (STAD)
7a. Pengertian STAD
7b. Sintas Strategi Pembelajaran tipe STAD
8c. Kelebihan Strategi Pembelajaran tipe STAD
8d. Kekurangan Strategi Pembelajaran tipe STAD
83. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
9
a. Pengertian
9
b. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
10
B. Kerangka Berfikir
10
C. Hipotesis Tindakan
11BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIAN
12
A. Setting Penelitian
12
B. Waktu Penelitian
12
C. Variabel Yang diselidiki
13
D. Rencana Tindakan
13BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
17
A. Deskripsi per Siklus
17
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus
18BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
27
A. Kesimpulan
27
B. Saran
27DAFTAR PUSTAKA
28LAMPIRAN-LAMPIRAN
29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMata pelajaran matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Karena itu seharusnya pembelajaran matematika dapat mengantarkan anak didik memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.Namun kenyataannya sampai saat ini kelas VI SDN Sukadana II banyak anak yang belum mahir mengerjakan operasi bilangan pada pecahan dengan benar. Hal ini diketahui setelah memberikan evaluasi kepada siswa. Terlihat dari hasil tes formatif siswa yang dicapai masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65. Dari seluruh siswa kelas VI yang berjumlah 22 siswa, yang telah mencapai KKM berjumlah 12 siswa sedangkan yang masih di bawah KKM berjumlah 10 siswa. Artinya ketuntasan yang dicapai hanya 55% sedangkan yang masih di bawah tingkat keberhasilan masih 45 %.Berdasarkan refleksi pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung di kelas, tampaknya situasi pembelajaran berjalan kurang kondusif. Guru tampak mendominasi kelas dengan metode ceramah yang diselingi dengan metode tanya jawab. Akibatnya adalah sebagian besar siswa kurang bergairah dan tidak termotivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas mereka ketika ada pelajaran matematika, sebagian besar siswa terlihat kurang aktif, bertanya atau memberi pendapat. Jelaslah bahwa penggunan metode ini hanya bermanfaat bagi siswa yang memiliki keberanian untuk bertanya dan berpendapat dan mereka yang memiliki daya serap yang lebih cepat, sedangkan siswa yang daya serapnya kurang menjadi pasif. Kondisi ini berdampak pula terhadap perolehan hasil belajar matematika, dan dapat diprediksi bahwa prestasi belajar pada mata pelajaran lainnya juga akan kurang menggembirakan. Mestinya model pembelajaran hendaklah mampu menciptakan interaksi antar siswa dengan siswa dan interaksi antara siswa dengan guru. Dengan demikian, siswa tidak takut dan tidak malu untuk bertanya dan berpendapat, sehingga mereka bisa saling berbagi pengetahuan antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Dalam kegiatan pembelajaran penekanan aspek ini dapat diterapkan dengan kegiatan pembelajaran kooperatif salah satunya adalah STAD.
Strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division merupakan salah satu tipe strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil heterogen yaitu berdasarkan kemampuan akademis berbeda, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Guru mengawali pembelajaran dengan penyampaian tujuan pembelajaran, pelaksanaan kuis, dan penghargaan kelompok.
Gagasan utama strategi pembelajaran Student Teams Achievement Division yakni memotivasi peserta didik dan membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.Berdasarkan uraian diatas, akan dilakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK (Penelitian Tindakan Kelas) siswa kelas VI SD Negeri Sukadana II sebagai upaya peningkatan keberhasilan siswa dan guru dalam pembelajaran.B. Pembatasan MasalahAgar pelaksanan penelitian ini lebih terarah, sesuai dengan yang diteliti, maka batasan masalah sangat diperlukan antara lain:1. Dalam penelitian ini Standar Kompetensi yang akan di PTK kan adalah melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah dan Kompetensi Dasarnya adalah melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan.
2. Kegiatan PTK akan dilaksanakan di kelas VI semester II.3. Prestasi belajar siswa pada penelitian ini adalah hasil yang diperoleh dari skor siswa setelah mengerjakan tes hasil belajar.
4. Model Pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran ini adalah model pembelajaran kooperatif STAD yaitu salah satu tipe strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil heterogen yaitu berdasarkan kemampuan akademis berbeda, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Guru mengawali pembelajaran dengan penyampaian tujuan pembelajaran, pelaksanaan kuis, dan penghargaan kelompok. C. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VI pada pelajaran matematka di SDN. Sukadana II?2. Pemecahan Masalah
Untuk mngatasi permasalah rendahnya prestasi belajar Matematika kelas VI khususnya pada materi operasi pecahan adalah dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif STAD, dengan tahapan sebagai berikut:
a. Guru membentuk kelompok dengan anggota empat siswa yang heterogen.b. Guru menyajikan pelajaran.c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. d. Peserta didik yang dapat mengerjakan tugas/soal menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya sehingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti.e. Guru member kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis/pertanyaan peserta didik tidak boleh saling membantu.f. Guru memberi penghargaan (rewards) kepada kelompok yang memiliki nilai/poin tertinggi.g. Guru memberikan evaluasi.D. Tujuan Penelitian
Mengacu pada uraian di atas, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas VI SDN Sukadana II kecamatan TukdanaKab. Indramayu tahun pelajaran 2010/2011 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD. F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru murid dan sekolah yang diteliti.1. Bagi Guru 1.1 Membantu guru memperbaiki pembelajaran.1.2 Meningkatkan kualitas pembelajaran.1.3 Meningkatkan rasa percaya diri.1.4 Membantu guru berkembang secara professional
2. Bagi Siswa 2.1 Meningkatkan motivasi belajar.2.2 Meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran.2.3 Meningkatkan prestasi belajar.3. Bagi Sekolah 3.1 Meningkatkan eksistensi sekolah sebagai pusat pendidikan.3.2 Membantu sekolah untuk berkembang lebih baik.BAB II
TINJAUAN PUSTAKAA. Deskripsi Teoritis1. Hakekat Pembelajaran Matematikaa. Pengertian Matematika Belajar matematika pada hakikatnya adalah melakukan kegiatan mental (Hudoyo, 1990). Dalam pembelajaran matematika seseorang dituntut memperdiapkan mental dalam proses penerimaan pengetahuan baru. Oleh karena itu dalam mengajar matematika guru hendaknya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan.Menurut Soedjadi (1995: 1) matematika sekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang dipilih antara lain dengan pertimbangan atau berorentasi pada pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah-pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir bagi para siswa.Pelaksanaan pembelajaran matematika juga dimulai dari yang sederhana ke kompleks. Menurut Karso (1993: 124) matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan. Konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks.b. Karakteristik MatematikaTelah disepakati bahwa karakteristik matematika diantaranya adalah:
1. Memiliki objek abstrak.2. Bertumpu pada kesepakatan.3. Berpola pikir deduktif.4. Memiliki simbol yang kosong dari arti.5. Memperhatikan semesta pembicaraan.6. Konsisten dalam sistemnya. (Departemen Pendidikan Nasional, 2004)Keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta konsep, operasi dan prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah untuk di pelajari dan pada akhirnya banyak siswa kurang tertarik terhadap matematika(masih lebih untuk dari pada membenci atau alergi terhadap matematika. Ini berarti perlu jembatan yang menghubungkan keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami (Soedjadi, 1999: 1.2)Matematika berdasarkan etimologi, berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan bernalar. Bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio, sedangkan ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran. Disisi lain matematika dianggap sebagai ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya dan terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Namun ada kelompok lain yang menganggap ilmu komputer dan statistika bukan bagian dari matematika (Materi PTBK Modul MTK-22).
c. Ruang Lingkup Matematika
Berdasarkan hal tersebut dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya. Dengan demikian dalam mempelajari matematika, konsep sebelumnya harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami konsep-konsep selanjutnya. Hal ini tentu saja membawa akibat kepada bagaimana terjadinya proses belajar mengajar atau pembelajaran matematika. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika tidak dapat dilakukan secara melompat-lompat tetapi harus tahap demi tahap, dimulai dengan pemahaman ide dan konsep yang sederhana sampai kejenjang yang lebih kompleks. Seseorang tidak mungkin mempelajari konsep lebih tinggi sebelum ia menguasai atau memahami konsep yang lebih rendah. Berdasarkan hal tersebut mengakibatkan pembelajaran berkembang dari yang mudah ke yang sukar, sehingga dalam memberikan contoh guru juga harus memperhatikan tentang tingkat kesukaran dari materi yang disampaikan, dengan demikian dalam pembelajaran matematika contoh-contoh yang diberikan harus bervariasi dan tidak cukup hanya satu contoh.
2. Student Teams Achievement Divisions (STAD).
a. Pengertian Strategi pembelajaran student teams achievement division merupakan salah satu tipe strategi pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil heterogen yaitu berdasarkan kemampuan akademis berbeda, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Guru mengawali pembelajaran dengan penyampaian tujuan pembelajaran, pelaksanaan kuis, dan penghargaan kelompok. Gagasan utama strategi pembelajaran student teams achievement division yakni memotifasi peserta didik dan membantu siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Jika peserta didik ingin memperoleh penghargaan kelompok, maka peserta didik dalam setiap kelompok harus membantu peserta didik lain untuk mempelajari materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Peserta didik dalam kelompok yang sama diharapkan berusaha memperoleh skor terbaik diantara skor anggota kelompok yang lain. Peserta didik di dalam kelompok bekerja sama, membandingkan jawaban, berdiskusi jika terdapat ketidaksamaan pendapat/jawaban dari setiap masalah, dan saling membantu sesama anggota kelompok terhadap materi pembelajaran yang tidak/sulit dimengerti (Slavin, 1995).Walaupun peserta didik belajar bersama dalam kelompok, tetapi pada saat pelaksanaan kuis harus dikerjakan sendiri oleh setiap anggota kelompok.Strategi pembelajaran STAD merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.Ciri utama strategi pembelajaran ini yakni pemberian penghargaan kepada kelompok yang memiliki nilai kuis tertinggi. Strategi pembelajaran STAD merupakan salah satu alternatif pembelajaran kontekstual yang dapat meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik (Chotimah, 2004).
b. Sintaks Strategi Pembelajaran Tipe STAD 1. Guru membentuk kelompok dengan anggota empat siswa yang heterogen
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota- anggota kelompok
4. Peserta didik yang dapat mengerjakan tugas/soal menjelaskan kepada anggota kelompok lainnya sehingga semua anggota dalam kelompok itu mengerti
5. Guru member kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis/pertanyaan peserta didik tidak boleh saling membantu
6. Guru memberi penghargaan (rewards) kepada kelompok yang memiliki nilai/poin tertinggi
7. Guru memberikan evaluasi
8. Penutup.
c. Kelebihan Strategi Pembelajaran Tipe STAD
1. Pembelajaran strategi pembelajaran student teams achievement
division cukup sederhana.
2. Seluruh peserta didik menjadi lebih siap belajar.
3. Melatih kerjasama peserta didik dengan baik.
d. Kekurangan Strategi Pembelajaran Tipe STAD
1. Jika semua anggota kelompok mengalami kesulitan maka tidak diketahui oleh guru.
2. Guru kesulitan membedakan peserta didik yang kesulitan mempelajari topik pembelajaran dan yang tidak. 3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar a. Pengertian Dalam dunia pendidikan dan pengajaran, prestasi belajar memegang peranan penting. Prestasi belajar merupakan gambaran keberhasilan seorang guru dalam mengajar dan juga gambaran keberhasilan siswa dalam belajar. Dalam kaitan ini, Sudjana (1990: 22) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki setelah menerima pengalaman belajar. Prestasi belajar merupakan gambaran dan keberhasilan suatu proses belajar mengajar secara keseluruhan. Dengan demikian prestasi belajar merupakan perubahan-perubahan yang dicapai oleh seseorang. Perubahan-perubahan tersebut kemudian diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan. Djamarah (1994: 23) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan dan percakapan! Keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penialaian. Penilaian tersebut dilakukan dengan evaluasi. Setelah menelusuri pengertian prestasi belajar di atas, maka dapat diambil pengertian yang cukup sederhana mengenai prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dan suatu aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar merupakan suatu penghargaan yang diberikan di bidang akademik sebagai kebutuhan siswa sehingga siswa berusaha belajar seoptimal mungkin untuk memperoleh penghargaan berupa penilaian yang dapat dinyatakan dalam angka atau pernyataan.b. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di bagi menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor-faktor internal yaitu:
1. Faktor Jasmaniah yang terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.
2. Faktor Psikologi yang terdiri dari:
Intelegensi
Perhatian
Minat
Bakat
Kematangan
Kesiapan
Sikap terhadap belajar
Motivasi belajar
Konsentrasi belajar
b. Faktor-faktor Eksternal yaitu:
1. Faktor keluarga yang terdiri dari :
Cara orang tua mendidik. Suasana rumah
Keadaan ekonomi keluarga
2. Faktor sekolah yang terdiri dari :
Guru sebagai pembina siswa belajar
Sarana dan prasarana
Metode dan model mengajar
Kurikulum
3. Faktor Masyarakat B. Kerangka Berfikir
Hasil belajar seseorang dipengaruhi oleh berbagai komponen baik yang bersifat internal maupun eksternal, yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran maupun yang tidak langsung. Kondisi internal dan eksternal inilah yang dikelola oleh guru dalam merancang suatu metode pembelajaran sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswanya. Perencanaan dan pengelolaan metode pembelajaran ini dimaksudkan untuk mengakomodasi berbagai pola tipe belajar siswa dan memberikan solusi terhadap kejenuhan dan ketidak efektifan pembelajaran.Penerapan salah satu model pembelajaran harus memberikan jawaban terhadap kesesuaian dengan karakter materi pembelajaran, kemampuan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan dan menciptakan suasana menyenangkan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan tinjauan teoritis yang telah dikemukakan terdahulu, model pembelajaran kooperatif STAD dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif STAD dalam pembelajaran matematika memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif secara fisik maupun mental dalam proses kelompok sehingga memungkinkan mereka merasa bebas dari perasaan tertekan.Berdasarkan pemahaman tersebut maka dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif STAD pada mata pelajaran Matematika akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut: "Apabila digunakan model pembelajaran kooperatif STAD dalam pembelajaran matematika, maka hasil belajar siswa kelas VI SDN Sukadana II akan meningkat.BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas VI SDN. Sukadana II. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Menurut peneliti, penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas dimana melalui proses ini guru dan siswa menginginkan terjadinya perbaikan dan peningkatan dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Dalam penelitian ini, peneliti akan terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai dari awal sampai akhir proses kegiatan penelitian dengan cara mengajar di kelas. Pada proses kegiatan belajar mengajar, peneliti langsung sebagai pengajar dan seorang guru sebagai observer (H. Ahmad Busairi, S.Pd.) selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya mengenai aktivitas dan hasil belajar siswa.
Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Sukadana II, sebanyak 22 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Pemilihan subjek penelitian ditentukan sendiri dengan memilih kelas berdasarkan permasalahan yang dirasakan oleh peneliti untuk segera diatasi.B. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama I semester dengan (3) tiga bulan efektif, dari bulan pebruari sampai dengan bulan april 2011, pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011.C. Variabel yang DiselidikiVariabel tersebut berupa:1) Variabel Tindakan: Penerapan model pembelajaran koopratif STAD dalam pembelajaran Matematika.
2) Variabel Harapan: Meningkatkan Prestasi belajar Matematika siswa kelas VI SDN Sukadana II Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu Tahun Pelajaran 2010/2011.D. Rencana Tindakan
Rencana tindakan pada dasarnya merupakan keseluruhan pemikiran dan penentu yang matang tentang hal-hal yang dilakukan. Menurut Suharsimi penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian Tindakan Kelas digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas dan prestasi belajar pada bidang studi Mateatika kelas VI di SDN Sukadana II tahun pelajaran 2010/2011.Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Materi dalam penelitian ini adalah materi pokok opersi hitung pecahan. Materi siklus I meliputi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Materi siklus II meliputi perkalian dan pemagian pecahan. Banyaknya jam pelajaran untuk masing-masing siklus adalah tiga jam pelajaran dengan satu kali pertemuan. Masing-masing pelaksanaan siklus dibagi menjadi empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan evaluasi, serta tahap refleksi. Adapun kegiatan dalam tiap tahap untuk masing-masing siklus adalah sebagai berikut :1. Perencanaan
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model Kemmis dan Taggart (1988) yang terdiri dari II siklus atau putaran. Setiap siklusnya terdiri dari:
1. Perencanaan atau Planning
2. Tindakan atau Acting
3. Pengamatan atau Observing
4. Refleksi atau Reflecting.2. Langkah-langkah penelitian
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini dilaksanakan sebagai berikut:
a) Membuat RPPb) Membuat skenario pembelajaran c) Menyusun lembar observasid) Menyiapkan Lembaran Kerja Siswa (LKS), kuis, dan ABP.e) Menyusun tes hasil belajar2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan seoptimal mungkin hal-hal yang telah direncanakan dalam tahap perencanaan dan menerapkan skenario pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD pada operasi hitung pecahan.
3. Observasi
Kegiatan pada tahap ini adalah melakukan observasi secara kontinu setiap berlangsungnya pelaksanaan tindakan dengan mengamati pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, apakah sesuai dengan skenario pembelajaran. Tahap evaluasi dilakukan setelah akhir setiap siklus dengan memberikan tes berbetuk isian.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan guru pengamat mengkaji kekurangan dan hambatan yang ditemukan ketika berlangsungnya proses belajar mengajar, sehingga diperoleh alternatif pemecahan masalah pada setiap proses belajar mengajar yang dapat direkomendasikan sebagai usaha perbaikan dalam siklus selanjutnya.
Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai reperensi untuk merencanakan tindakan pada siklus II.E. Data dan Cara Pengumpulannya1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah : kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari :
a. Data hasil belajar ( kuantitatif)
b. Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran (kualitatif)
2. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :
a. Data hasil belajar diperoleh dengan cara memberikan test evaluasi atau ulangan pada siswa. Test dilakukan pada setiap akhir pelaksanakan.
b. Data tentang situasi belajar mengajar didapat dari lembar observasi yaitu berisikan deskriptor deskriptor perilaku yang diamati selama berlangsungnya proses pembelajaran.3. Instrumen penilaian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Lembar observasi
Observasi adalah suatu alat penilaian yang digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar dan tingkah laku guru pada waktu mengajar (Sudjana, 2001 : 84)
b. Tes hasil belajar
Untuk mengetahui hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen test. Test adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan maupun dengan perbuatan (Sudjana, 1989: 100)4. Analisis data
a. Data hasil observasi
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan rumus:
X =
X = Persentase keterlaksanaan
A = Jumlah langkah pembelajaran yang terlaksana
B = Jumlah langkah pembelajaran seluruhnya
b. Data hasil belajar
Secara individu dianalisis dengan menggunakan rumus:X =
X = Nilai Secara klasikal dianalisis dengan menggunakan rumus:
% KK =
KK = Kinerja kalsikal
X = Jumlah siswa yang mencapai KKM
N = Jumlah siswa seluruhnya
F. Indikator Kinerja
1. Secara Individu bila hasil belajar siswa telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 65.
2. Secara klasikal bila hasil belajar 75% siswa telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 65BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab Hasil Penelitian ini akan diuraikan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan pada siklus 1 dan perbaikannya pada siklus 2. Dalam hal ini indikator hasil yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Kesesuaian pelaksanaan dengan rancangan pembelajaran, (2) Pelaksanaan Observasi dan kecermatan pencatatan, (3) Pencapaian ketuntasan setelah pembelajaran dilaksanakan Ketiga aspek tersebut akan diuraikan satu persatu secara teknis berdasarkan pengalaman empirik.
A. Hasil Penelitian Siklus 11. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini Penulis menyiapkan beberapa komponen perangkat pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif STAD dan penciptaan prakondisi agar siswa siap melaksanakan pembelajaran dengan tehnik ini. Perencanaan perangkat pembelajaran terdiri dari komponen: Rencana Pembelajaran, Alat Bantu Pembelajaran, Alat Bantu Observasi dan Alat Evaluasi dalam bentuk tes. Persiapan prakondisi pembelajaran yang dilakukan adalah pemberian hand out tentang cara pelaksanaan pembelajaran dan pembuatan kelompok dalam proses pembelajaran dengan mempertimbangkan karakter siswa.
Secara teknis langkah persiapan ini diupayakan secara maksimal mampu menunjang pelaksanaan pembelajaran dengan mempertimbangkan siswa sebagai subyek utama. Namun demikian masih dirasakan ada beberapa kendala seperti: (1) siswa tidak dapat sepenuhnya memahami handout yang telah disiapkan sehingga perlu penjelasan tambahan, (2) dalam pengelompokan siswa masih beberapa siswa yang belum sesuai penempatannya berdasarkan perimbangan karakter kelompok.2. PelaksanaanPelaksanaan tindakan siklus I model pembelajaran kooperatif STAD di kelas VI SDN Sukadana II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Pebruari 2011 jam pelajaran ke I dengan materi pokok opersi hitung pecahan berpedoman pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan (lampiran I) dengan alur sebagai berikut:
1. Pra Kegiatan Awal
Kegiatan Awal
Memeriksa kesiapan siswa dan ruangan
Mengabsensi
Menyiapkan alat bantu pelajaran (ABP)Apersepsi
Menanyakan hubungan materi yang akan disampaikan. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan.2. Kegiatan Inti
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang.
Menginformasikan materi secara global tentang operasi pecahan.
Mengadakan tanya jawab.
Guru memberi tugas kepada ketua kelompok untuk dikerjakan oleh anggota anggota kelompoknya
Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompoknya itu mengerti. Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa, pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu satu sama lain.3. Kegiatan Akhir
Tes Individu: Pertanyaan dalam topik tersebut.
Penguatan/ kesimpulan dan pesan moral.
Repleksi dan pemajangan hasil belajar siswa. Tindak lanjut dengan memberikan PR. Pada tahap pelaksanaan tindakan, dilaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah ditetapkan dan melaksanakan pengamatan proses dengan menggunakan format observasi dan membuat catatan-catatan terhadap peristiwa penting yang tidak terakomodasi dalam format observasi. 3. ObservasiObservasi pada siklus 1 dilakukan selama proses pembelajaran dengan memperhatikan keseluruhan aspek aktivitas siswa dan efektivitas pelaksanaan proses serta penggunaan perangkat pembelajaran.Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari format observasi yang merupakan data kualitatif yang diukur secara kuantitatif dengan tujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data. Data yang diperoleh dari siklus selanjutnya dianalisis secara kuantitatif sederhana namun terdapat beberapa catatan tentang aspek-aspek yang masih lemah antara lain sebagai berikut:
1. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam penguasaan prosedur pembelajaran.
2. Interaksi antar siswa masih kurang.
3. Keterbatasan waktu untuk melakukan kegiatan eksplorasi.
4. Kedisiplinan siswa dalam melaksanakan kegiatan masih kurang.
5. Tidak semua siswa dalam kelompoknya memahami materi pelajaran.
6. Ketelitian siswa dalam menyelesaikan evaluasi masih kurang.
Catatan khusus
Materi pelajaran terlalu padat sehingga banyak siswa yang kurang mengerti.
Keterbatasan waktu,sehingga konsepnya tidak sampai selesai pada tiga jam pelajaran saja.Evaluasi dan Pencapaian Ketuntasan
Hasil siklus I menunjukkan bahwa dari 22 orang siswa terdapat 7 orang dengan persentase 31,8% yang memperoleh skor di bawah 65, dan terdapat 15 orang dengan persentase 68,2% yang memperoleh skor 65 ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan karena penelitian ini dikatakan berhasil jika terdapat minimal 75% siswa memperoleh skor 65. Hasil belajar siswa pada siklus I secara umum disajikan pada tabel 4.1.Tabel 4.1 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus I
NoParameterSiklus I
1.Banyak siswa22
2.Rata-rata69,5
3.Jumlah siswa yang tuntas15
4.Jumlah siswa yang belum tuntas7
5.Presentase jumlah siswa yang tuntas68,2 %
6.Presentase jumlah siswa yang belum tuntas 31,8 %
Dari data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai KKM yang sudah ditetapkan baru 15 orang atau 68,2% yang belum mencapai KKM ada 7 orang atau 31,8% dan rata-rata kelasnya adalah 69,5. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10.Gambar 4.1 Diagram Nilai Siswa Siklus I
Jumlah Siswa
10 9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 104. Refleksi
Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus 1, Penulis melakukan pengkajian terhadap proses pembelajaran dan hasil yang dicapai sebagai bahan perbaikan untuk pelaksanaan siklus 2. Beberapa kelemahan yang terjadi pada siklus 1 yang akan disempurnakan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:a. Alokasi waktu
b. Kepadatan materi
c. Keterbatasan refrensi.
Sehubungan dengan permasalahan pada siklus 1 tersebut, maka pada siklus 2 dilakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut:
a. Menggunakan alokasi waktu sebaik-baiknya
b. Memberikan informasi tentang materi yang belum jelas .
c. Menjelaskan kembali prossedur pembelajaran dengan menggunakan metode ini pada siswa.
B. Hasil Penelitian Siklus 2
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus 2 disusun berdasarkan hasil refleksi dan diskusi pada siklus 1 untuk menyempurnakan kelemahan-kelemahan pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam siklus 2 ini antara lain, pemahaman siswa tentang skenario pembelajaran Kooperatif STAD menggali pengetahuan dalam proses pembelajaran. Dalam siklus 2 ini juga Peneliti menata kembali beberapa kelompok yang masih kurang dinamis dalam proses pembelajaran.. Alat observasi pada siklus 2 masih menggunakan instrumen yang sama, sedangkan alat evaluasi disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II model pembelajaran kooperatif STAD di kelas VI SDN Sukadana II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 1 Maret 2011 jam pelajaran ke I dengan materi pokok opersi hitung pecahan berpedoman pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan.
Dalam pelaksanaan Tindakan, dilakukan proses pembelajaran berdasarkan skenario yang telah disiapkan dan disempurnakan berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi.
3. Observasi
Secara keseluruhan, proses pembelajaran Kooperatif STAD pada siklus 2 ini berjalan lebih baik dari siklus 1 baik dari keaktipan siswa, dinamika kelas maupun intensitas kesungguhan siswa dalam memanfaatkan pengalaman belajar. Berdasarkan hasil analisis data dari format observasi diperoleh nilai rata-rata 3,74 dan mingkat dibandingkan dengan siklus 1 dengan nilai rata-rata 3,52 Namun demikian masih dicatat beberapa kelemahan sebagai berikut :
Masih ada siswa yang belum tuntas
Kemampuan perkalian dan pembagian masih kurang.
Evaluasi dan Pencapaian Ketuntasan
Berdasarkan tabel terlampir dapat dilihat bahwa terdapat 19 siswa yang memiliki nilai 65 ke atas, sehingga nilai rata-rata kelas menunjukkan pencapaian ketuntasan penguasaan materi pembelajaran secara individu yaitu berada di atas 86,4 %, dan presentase ketuntasan menunjukkan pencapaian ketuntasan secara klasikal berada di atas 75%. Hasil belajar siswa pada siklus II secara umum disajikan pada tabel 4.2.Tabel 4.2 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus IINoParameterSiklus I
1.Banyak siswa22
2.Rata-rata77,2
3.Jumlah siswa yang tuntas19
4.Jumlah siswa yang belum tuntas3
5.Presentase jumlah siswa yang tuntas86,4%
6.Presentase jumlah siswa yang belum tuntas 13,6 %
Dari data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai KKM yang sudah ditetapkan baru 19 orang atau 86,4% yang belum mencapai KKM ada 3 orang atau 13,6 % dan rata-rata kelasnya adalah 77,2. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.Gambar 4.2 Diagram Nilai Siswa Siklus IIJumlah Siswa
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 104. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus 2, dan hasil belajar yang diperoleh dari tes atau evaluasi maka dapat dicatat beberapa hal sebagai berikut :
a. Motivasi siswa akan terbangun karena pengalaman yang pernah dilakukan.b. Pembelajaran akan terlaksana dengan efektif jika direncanakan dan dikelola dengan baik.c. Perbedaan individu siswa akan saling menunjang jika dapat dikenal dan dimanfaatkan dengan baik. Adanya anak-anak yang tidak tuntas dalam pembelajaran karena perbedaan tempo dan irama pembelajaran, bukan karena perbedaan kemampuan.
C. Pembahasan
Indikator utama keberhasilan pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah pencapaian ketuntasan belajar siswa yang tercermin pada hasil evaluasi. Pembandingan antara siklus 1 dan siklus 2 dilakukan untuk menilai intensitas pencapaian hasil belajar menggunakan pembelajaran Kooperatif STAD yang selanjutnya dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik dan metode yang berbeda, khususnya yang berorientasi pada guru.Jika memperhatikan hasil belajar pada siklus 1 dengan siklus 2 terdapat peningkatan pencapaian ketuntasan secara individual maupun ketuntasan secatra klasikal. Peningkatan hasil tersebut dicapai karena peningkatan nilai aktivitas siswa berdasarkan hasil observasi. Perbandingan hasil belajar Matematika pada siklus I dan Siklus II, tampak dalam tabel berikut ini :Tabel 4.3 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus I dan IINoParameterSiklus ISiklus II
1.Banyak Siswa2222
2.Rata-rata69,577,2
3.Jumlah siswa yang tuntas1519
4.Jumlah siswa yang belum tuntas73
5.Presentase jumlah siswa yang tuntas68,2% 86,4%
6.Presentase jumlah siswa yang belum tuntas31,8 %13,6 %
Lebih rendahnya hasil belajar pada siklus 1 disebabkan karena penguasaan anak terhadap proses pembelajaran yang belum maksimal yang menyebabkan terbaginya konsentrasi dalam pembelajaran. Konsentrasi siswa terbagi untuk memahami proses, memahami maksud tugas, menyesuaikan diri dalam kelompok dan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Namun demikian, tampak dinamika kelas maupun dinamika kelompok meningkat jika dibandingkan dengan proses pembelajaran sebelumnya yang dilaksanakan tanpa perencanaan yang matang.Peningkatan hasil belajar pada siklus 2 mencapai 86,4% dibandingkan dengan siklus 1 merupakan kontribusi atau sumbangan dari peningkatan rata-rata aktivitas siswa yang juga meningkat dari 3,5 pada siklus 1 dan 3,7 pada siklus 2. Peningkatan ini tampak pada aspek-aspek kesungguhan anak dalam berproses, dinamika kelompok dan penguasaan terhadap skenario pembelajaran. Dengan tidak meniadakan sama sekali pengaruh aspek penunjang, seperti ketersediaan materi pembelajaran, arahan yang jelas, kondisi anak dll iklim pembelajaran yang dilaksanakan dalam dinamika kelompok lebih menyenangkan dan suasana menyenangkan itu berdampak terhadap keterlibatan anak secara penuh dalam pembelajaran.Penyempurnaan pembelajaran pada siklus 2 pada dasarnya diorientasikan pada pengelolaan kelas dan pengelolaan kelompok karena skenario pembelajaran yang diterapkan sama yaitu Pembelajaran Kooperatif STAD. Hal ini tentu berlaku untuk semua metode pembelajaran. Jika suatu pembelajaran untuk materi tertentu memilih metode dan teknik yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran dan dikelola dengan baik akan menghasilkan suasana belajar yang baik dan hasil yang baik pula. Dalam konteks penelitian ini, penggunaan Pembelajaran Kooperatif STAD sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai dan materi pembelajaran yang diajarkan.Hal ini berarti keberhasilan pembelajaran dalam Penelitian ini juga didukung oleh ketepatan memilih metode dan teknik untuk materi yang diajarkan. Hal ini memungkinkan banyak aspek yang bisa dikembangkan, baik aspek pengetahuan, sikap dan psikomotorik atau penerapan. Dalam hal ini proses pembelajaran sendiri sudah merupakan materi pembelajaran untuk aspek sikap dan perilaku, materi yang dikaji siswa merupakan aspek pengetahuan atau kognitif. Secara keseluruhan Peneliti berkesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan telah berhasil membuktikan bahwa proses pembelajaran yang dirancang dengan pertimbangan tertentu, dikelola dengan manajemen pembelajaran yang efektif akan menghasilkan iklim pembelajaran yang menyenangkan dan peningkatan prestasi yang signifikan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaraan Kooperatif STAD dalam pembelajaran Matematika di kelas VI SDN Sukadana II dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari skor rata-rata siswa 69,5 pada siklus 1 meningkat menjadi 77,2 pada siklus 2, dan ketuntasan belajar dari 68,2% pada siklus 1 meningkat menjadi 86,4% pada siklus 2.
B. Saran-saran
1. Kepada guru model pembelajaran Kooperatif STAD dapat digunakan untuk mendinamisir kelas dan meningkatkan prestasi belajar siswa untuk materi yang relevan dan diorganisir dengan baik
2. Guru lebih berani mengembangkan pembelajaran Kooperatif STAD dalam pembelajaran Matematika di sekolah.
DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2006. Pengembangan silabus dan Program Pembelajaran KTSP Sekolah dasar (SD) / Madrasah Ibtidaiyah (MI).Arikunto, 2002. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Aunurrahman, dkk, 2010. Penelitian Pendidikan SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional
Dimyati dan Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Djamarah, B.S. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.
Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Lie, 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Usman Muhammad, 1999. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nasution, 1995. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Nuryati, 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatife Tipe Learning Together Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Di Kelas IV SDN 3 Sila Bima Tahun Pelajaran 2009/2010 Laporan Hasil Penelitian (PTK). Program Peningkatan Kualifikasi Guru SD. FKIP UNRAM.Riyanto, 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC
Sardiman, 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Soemanto, 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Subagyo, 2004. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana, 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Lampiran 1Daftar nama-nama siswa kelas VI SDN Sukadana IINo.NISNNama Siswa
10030299426YOGAS HERYANTO
20047239111YUSUP
30048182195ADIP VIYANTO
40030299420AGUNG PUTRA
50023813676CANDRA
60022864954CITRA DEWI
70047468278DINTA APRILIYYAH
80046212122EKA NURJANAH
90036568141FAISAL
100023813678MARJUKI
110045523126NOVITA ZAELITA SARI
120039640294RENITA
130034660159SARIPUDN
140033337550SITI NURAISYAH
150033747838SRI WULAN
160048420465TANTRI
170016469089TARA
180031411281TIARA SYIPA DWIANTO
190021849109WALID AGUNG PERMANA
200030299429WARNIKA
210022303723WITRI WULANDARI
220049334447TUNISAH
Mengetahui Indramayu,22 Pebruari 2011
Kepala Sekolah
Peneliti
ASYAROH, S. Pd. I
KENAH NURKHAENAH, S. PdNIP: 196006151980032004
NIP. 197909192006042023Lampiran 2RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari / tanggal
: Selasa, 22 Pebruari 2011
Mata Pelajaran: MatematikaKelas/ Semester : VI/ 2Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit
Tempat
: SDN. Sukadana III. Standar KompetensiMelakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah
II. Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan
III. Indikator
Menentukan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian berbagai bentuk pecahan.
IV Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan hasil penjumlahan berbagai bentuk pecahan. 2. Siswa dapat menentukan hasil pengurangan berbagai bentuk pecahan.V. Materi Pokok PembelajaranOperasi hitung pecahanPenjumlahan dan Pengurangan Pecahan
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa dan Campuran
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan DesimalVI Alat Bantu dan Media Alat bantu : - Model-model pecahan
- Puspin/paku payung Media
: - KTSP 2006 - Gemar Matematika untuk kelas VI SD/MI (hal 103 107) - Buku pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar
Kelas VI (hal 107-115)
- Buku Penunjang
VII Model, pendekatan dan metode Model pembelajaran
:- Pembelajaran tak langsung
Pendekatan
:- Student Team Achievement Division (STAD)
Metode
:- Ceramah, - Tanya Jawab,
- Diskusi, dan - Pemberian Tugas A. Skenario Pembelajaran
VIII Kegiatan Pembelajaran Tahap pembelajaranUraian kegiatan pembelajaranAlat dan Media pembelajaranEstimasi Waktu
Pendahuluan1.Pra Kegiatan Awal
a) Kegiatan Awal
Memeriksa kesiapan siswa dan ruangan
Mengabsensi
Menyiapkan alat bantu pelajaran (ABP)
b) Apersepsi
Menanyakan hubungan materi yang akan disampaikan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yan dilakukan Mempersiapkan ABP
Berupa soal
Tulisan Tujuan Pembelajaran(5 Menit )
( 10 menit )
Kegiatan Inti
2. Kegiatan Inti
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang.
Menginformasikan materi secara global tentang operasi pecahan.
Mengadakan tanya jawab.
Guru memberi tugas kepada ketua kelompok untuk dikerjakan oleh anggota anggota kelompoknya
Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompoknya itu mengerti.
Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa, pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu satu sama lain. Nama Kelompok Diskusi
Informasi
LKS
Hasil diskusi (LKS)(55 Menit)
PenutupKegiatan Akhir
Tes Individu : Pertanyaan dalam topik tersebut.
Penguatan / kesimpulan dan pesan moral.
Repleksi dan pemajangan hasil belajar siswa.
Tindak lanjut dengan memberikan PR.Teks Soal(35 Menit)
IX. Evaluasi Penilaian Proses
Penilaian unjuk kerja
Penilaian hasil
Prosedur Tes
1) Jenis Tes
: Isian
2) Bentuk Tes : Tulisan
3) Soal Tes
:
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Penskoran:
1. Banyak soal 10
2. Setiap soal dijawab benar nilainya 1
3. Setiap soal dijawab salah nilainya 0
4. Skor maksimum 10 skor minimum 0
5. Nilai akhir (NA)
a. Penilaian prosesNoNamaAsfek yang dinilaiJmlSkor
KeaktifanKerja samaKetepatan Waktu
AKATAABCTKTTT
1YOGAS HERYANTO975
2YUSUP12100
3ADIP VIYANTO12100
4AGUNG PUTRA12100
5CANDRA1192
6CITRA DEWI12100
7DINTA APRILIYYAH12100
8EKA NURJANAH11
9FAISAL975
10MARJUKI1192
11NOVITA ZAELITA S.1192
12RENITA1083
13SARIPUDN1192
14SITI NURAISYAH12100
15SRI WULAN1083
16TANTRI12100
17TARA1983
18TIARA SYIPA D.12100
19WALID AGUNG P975
20WARNIKA12100
21WITRI WULANDARI12100
22TUNISAH12100
Keterangan:
Keaktifan:
Kerjasama : Ketepatan waktu :
A= Aktif
A= bagus
T= tepat
K A= kurang aktif
B= cukup
KT= kurang tepat
T A= tidak aktif
C= kurang
TT= tidak tepat
Konversi nilai:
A= 4
A= 4
T= 4
KA= 3
B= 3
KT= 3
TA= 2
C= 2
TT= 2Nilai akhir = X 100Mengetahui
Teman SejawatIAH WATIAH, S. Pd.SD NIP.19790902 200701 2 007 Indramayu, 18 Pebruari 2011
Peneliti,KENAH NURKHAENAH, S. Pd NIP.197909192006042023
Mengetahui
Kepala SDN Sukadana IIASYAROH, S. Pd. INIP. 196006151980032004
Kunci Jawaban1.
.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar !
A. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa dan Campuran
1.
B. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Desimal
Anggota kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
Selamat BekerjaKunci LKS
Pertanyaan Kuis1. Berapakah KPK dari 3dan 4 (12)
2. Berapakah KPK dari 2dan 3 (6)
3. Berapakah KPK dari 6dan 9 (18)
4. Berapakah KPK dari 3dan 9 (9)
5. Berapakah KPK dari 5 dan 8 (40)
6. Pecahan biasa dari 0,19 19/100
7. Pecahan biasa dari 0,13 13/1008. Pecahan biasa dari 0,40 40/1009. Pecahan biasa dari 0,62 62/10010. Pecahan biasa dari 0,37 37/10011. Pecahan desimal dari 12/100 adalah 0,12
12. Pecahan desimal dari 25/100 adalah 0,2513. Pecahan desimal dari 27/100 adalah 0,2714. Pecahan desimal dari 28/100 adalah 0,2815. Pecahan desimal dari 48/100 adalah 0,48
Ulangan Harian
Hari/tanggal:
Nama:
Pelajaran:
Kelas:
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Selamat BekerjaDaftar Nilai SDN Sukadana II (Siklus I)
NoNama SiswaL/PKelompokIndividu
1YOGAS HERYANTOL8060
2YUSUPP8070
3ADIP VIYANTOP9080
4AGUNG PUTRAP8070
5CANDRAL9090
6CITRA DEWIL8070
7DINTA APRILIYYAHP9080
8EKA NURJANAHL8060
9FAISALL8080
10MARJUKIL8050
11NOVITA ZAELITA SARIL8050
12RENITAL7080
13SARIPUDNL7060
14SITI NURAISYAHL8090
15SRI WULANL7050
16TANTRIP8070
17TARAP7070
18TIARA SYIPA DWIANTOP9080
19WALID AGUNG PERMANAP8070
20WARNIKAP8070
21WITRI WULANDARIL8060
22TUNISAHP9070
Jumlah17701530
Rata-rata80,4569,54
% Ketuntasan68,2%
Mengetahui
Indramayu,22 Pebruari 2011
Kepala Sekolah
Peneliti
ASYAROH, S. Pd. I
KENAH NURKHAENAH, S. PdNIP: 196006151980032004
NIP. 197909192006042023Lampiran 3RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Hari / tanggal
: Selasa, 1 Maret 2011
Mata Pelajaran: MatematikaKelas/ Semester : VI/ 2Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit
Tempat
: SDN. Sukadana III. Standar KompetensiMelakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah
II. Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagai bentuk pecahan
III. Indikator
Menentukan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian berbagai bentuk pecahan.
IV Tujuan pembelajaran
Siswa dapat menentukan hasil perkalian berbagai bentuk pecahan. Siswa dapat menentukan hasil pembagian berbagai bentuk pecahan.V. Materi Pokok PembelajaranOperasi hitung pecahanPerkalian dan Pembagian Pecahan
Perkalian dan Pembagian Pecahan Biasa dan Campuran
Perkalian dan Pembagian Pecahan DesimalVI Alat Bantu dan Media Alat bantu : - Model-model pecahan
- Puspin/paku payung Media
: - KTSP 2006 Gemar Matematika untuk kelas VI SD/MI (hal 103-107) Buku pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas VI (hal 107-115) Buku Penunjang VII Model, pendekatan, dan metode Model pembelajaran
:- Pembelajaran tak langsung
Pendekatan
:- Student Team Achievement Division (STAD)
Metode
:- Ceramah, - Tanya Jawab,
- Diskusi, dan - Pemberian Tugas B. Skenario Pembelajaran
VIII Kegiatan Pembelajaran Tahap pembelajaranUraian kegiatan pembelajaranAlat dan Media pembelajaranEstimasi Waktu
Pendahuluan1.Pra Kegiatan Awal
b) Kegiatan Awal
Memeriksa kesiapan siswa dan ruangan
Mengabsensi
Menyiapkan alat bantu pelajaran (ABP)
b) Apersepsi
Menanyakan hubungan materi yang akan disampaikan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan Mempersiapkan ABP
Berupa soal
Tulisan Tujuan Pembelajaran(5 Menit )
( 10 menit )
Kegiatan Inti
2. Kegiatan Inti
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-4 orang.
Menginformasikan materi secara global tentang operasi pecahan.
Mengadakan tanya jawab.
Guru memberi tugas kepada ketua kelompok untuk dikerjakan oleh anggota anggota kelompoknya
Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompoknya itu mengerti.
Guru memberi kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa ,pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu satu sama lain. Nama Kelompok Diskusi
Informasi
LKS
Hasil diskusi (LKS)(55 Menit)
PenutupKegiatan Akhir
Tes Individu: Pertanyaan dalam topik tersebut.
Penguatan / kesimpulan dan pesan moral.
Repleksi dan pemajangan hasil belajar siswa.
Tindak lanjut dengan memberikan PR.Teks Soal(35 Menit)
IX. Evaluasi Penilaian Proses
Penilaian unjuk kerja
Penilaian hasil
Prosedur Tes
1) Jenis Tes
: Isian2) Bentuk Tes : Tulisan3) Soal Tes
:
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
Penskoran:
1. Banyak soal 10 2. Setiap soal dijawab benar nilainya 13. Setiap soal dijawab salah nilainya 0 4. Skor maksimum 10 skor minimum 0 Nilai akhir (NA)
b. Penilaian prosesNoNamaAsfek yang dinilaiJmlSkor
KeaktifanKerja samaKetepatan Waktu
AKATAABCTKTTT
1YOGAS HERYANTO1083
2YUSUP12100
3ADIP VIYANTO12100
4AGUNG PUTRA12100
5CANDRA1192
6CITRA DEWI12100
7DINTA APRILIYYAH12100
8EKA NURJANAH1192
9FAISAL1083
10MARJUKI1192
11NOVITA ZAELITA S.1192
12RENITA1083
13SARIPUDN1192
14SITI NURAISYAH12100
15SRI WULAN1083
16TANTRI12100
17TARA1983
18TIARA SYIPA D.12100
19WALID AGUNG P.1083
20WARNIKA12100
21WITRI WULANDARI12100
22TUNISAH12100
Keterangan:
Keaktifan:
Kerjasama : Ketepatan waktu :
A= Aktif
A= bagus
T= tepat
K A= kurang aktif
B= cukup
KT= kurang tepat
T A= tidak aktif
C= kurang
TT= tidak tepat
Konversi nilai:
A= 4
A= 4
T= 4
KA= 3
B= 3
KT= 3
TA= 2
C= 2
TT= 2
Mengetahui
Teman SejawatH. Ahmad Busairi, SPd
NIP.19671231 198906 1 029 Indramayu, 28 Pebruari 2011
Mahasiswa,
KENAH NURKHAENAH, S. Pd NIM. E1E108058
Mengetahui
Kepala SDN Sukadana IIASYAROH, S. Pd. INIP197909192006042023
Kunci Jawaban.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar !
A. Perkalian dan Pembagian Pecahan Biasa dan Campuran
Jadi,
Jadi,
Jadi,
Jadi,
Jadi,
B. Perkalian dan Pembagian Pecahan Desimal
Anggota kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
Selamat BekerjaKunci LKS
EMBED Equation.3
Jadi,
Jadi,
Jadi,
Jadi,
Jadi,
Pertanyaan Kuis1. Pecahan biasa dari adalah ()
2. Pecahan biasa dari adalah ()
3. Pecahan biasa dari adalah ()
4. Pecahan biasa dari adalah ()
5. Pecahan biasa dari adalah ()
6. Kebalikan dari adalah
7. Kebalikan dari adalah
8. Kebalikan dari adalah
9. Kebalikan dari adalah
10. Kebalikan dari adalah 11. Pecahan biasa dari 0,15 15/100
12. Pecahan biasa dari 1,5 15/10
13. Pecahan biasa dari 7,2 72/10
14. Pecahan biasa dari 1,1 11/10
15. Pecahan biasa dari 12,5 125/10
Ulangan Harian
Hari/tanggal:
Nama:
Pelajaran:
Kelas:
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Selamat Bekerja
Daftar Nilai SDN Sukadana II (Siklus II)
NoNama SiswaL/PKelompokIndividu
1YOGAS HERYANTOL8060
2YUSUPP8070
3ADIP VIYANTOP9080
4AGUNG PUTRAP8080
5CANDRAL10090
6CITRA DEWIL8070
7DINTA APRILIYYAHP90100
8EKA NURJANAHL9080
9FAISALL10070
10MARJUKIL9060
11NOVITA ZAELITA SARIL9070
12RENITAL9080
13SARIPUDNL10070
14SITI NURAISYAHL8090
15SRI WULANL8060
16TANTRIP8090
17TARAP9070
18TIARA SYIPA DWIANTOP100100
19WALID AGUNG PERMANAP9070
20WARNIKAP8080
21WITRI WULANDARIL9090
22TUNISAHP9070
Jumlah19401700
Rata-rata88,1877,27
% Ketuntasan86,4%
Mengetahui
I ndramayu,1 Maret 2011
Kepala Sekolah
Peneliti
ASYAROH, S. Pd. I
KENAH NURKHAENAH, S. PdNIP: 196006151980032004
NIP. 197909192006042023LEMBAR KEGIATAN SISWA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar !
A. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa dan Campuran
1.
B. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Desimal
Anggota kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
Selamat BekerjaUlangan Harian
Hari/tanggal:
Nama:
Pelajaran:
Kelas:
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Evaluasi dan Capaian KetuntasanPada siklus 1 diberikan tes dalam bentuk tes esay sebanyak 10 soal dengan hasil sebagai berikut :Pelajaran
: MatematikaKelas/ Semester : VI /2Standar Kompetensi: Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahanmasalah Kompetensi Dasar: Melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagaibentuk pecahanMateri : Operasi hitung pecahanPenjumlahan dan Pengurangan Pecahan
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Biasa dan Campuran
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Desimal
Jumlah siswa
: 22 orangNoNama siswaNomor soal / skorJml Skor %
KetercapaianTuntasTdk tuntas
12345678910
1YOGAS HERYANTO1--1111-1-660(
2YUSUP111-111-1-770(
3ADIP VIYANTO1-11111-11880(
4AGUNG PUTRA11-1111-11770(
5CANDRA11-1111111990(
6CITRA DEWI1-1111-1-1770(
7DINTA APRILIYYAH11--111111880(
8EKA NURJANAH--111-111-660(
9FAISAL1-11-11111880(
10MARJUKI1-1-111---550(
11NOVITA ZAELITA SARI1--1-1--11550(
12RENITA11-11-1111880(
13SARIPUDN-1-1-1-111660(
14SITI NURAISYAH1-11111111990(
15SRI WULAN1-1-1-1-1-750(
16TANTRI-1-111111-770(
17TARA1-1-1-1111770(
18TIARA SYIPA DWIANTO-111-11111880(
19WALID AGUNG PERMANA11-1-1-111770(
20WARNIKA-1-1-11111770(
21WITRI WULANDARI1-11-111--660(
22TUNISAH-1-11-1111770(
Jumlah skor161111171517181519151531530
Skor maksimum22222222222222222222
Skor ketercapaian(%)72,7505077,268,177,281,868,186,368,1
Ketuntasan(p/r)PRRPPPPPPP68,2%31,8%
Rata-rata6,9569,54
KeteranganKKM
= 65P = pengayaan
R
= remedial
KTN = ketuntasan
Hasil Analisis:
Nilai tertinggi : 90 Ketuntasan belajar individual : 15 orang
Nilai terendah : 50 Ketuntasan Belajar Klasikal : 68,1 %
Nilai rata-rata : 70
Kesimpulan: Perlu perbaikan bagi siswa yang belum tuntas no 1,8,11,12,13,15,dan 21.
Perlu perbaikan pengajaran untuk butir soal no 2 dan 3.MengetahuiKepala SekolahASYAROH, S. Pd. I NIP 196006151981092005
Indramayu, 22 Februari 2011PenelitiKENAH NURKHAENAH, S. PdNIP. 197909192006042023
LEMBAR KEGIATAN SISWA
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar !
A. Perkalian dan Pembagian Pecahan Biasa dan Campuran
Jadi,
Jadi,
Jadi,
Jadi,
Jadi,
B. Perkalian dan Pembagian Pecahan Desimal
Anggota kelompok:
1.
2.
3.
4.
5.
Selamat BekerjaUlangan Harian
Hari/tanggal:
Nama:
Pelajaran:
Kelas:
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Selamat Bekerja
Evaluasi dan Capaian KetuntasanPada siklus 2 diberikan tes dalam bentuk tes esay sebanyak 10 soal dengan hasil sebagai berikut :Pelajaran: MatematikaKelas/ Semester: VI /2Standar Kompetensi : Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahanmasalah Kompetensi Dasar: Melakukan operasi hitung yang melibatkan berbagaibentuk pecahanMateri: Operasi hitung pecahanPerkalian dan Pembagian Pecahan
Perkalian dan Pembagian Pecahan Biasa dan Campuran
Perkalian dan Pembagian Pecahan Desimal
Jumlah siswa : 22 orang
NoNama siswaNomor soal / skorJml Skor %
KetercapaianTuntasTdk tuntas
12345678910
1YOGAS HERYANTO1--1111-1-660(
2YUSUP111-111-1-770(
3ADIP VIYANTO1-11111-11880(
4AGUNG PUTRA1111111-11880(
5CANDRA11-1111111990(
6CITRA DEWI1-1111-1-1770(
7DINTA APRILIYYAH111111111110100(
8EKA NURJANAH11111-111-880(
9FAISAL1-11-1-111770(
10MARJUKI1-1-111-1-660(
11NOVITA ZAELITA S1-11-1-111770(
12RENITA11-11-1111880(
13SARIPUDN-1-1-11111770(
14SITI NURAISYAH1-11111111990(
15SRI WULAN1-1-1-1-11660(
16TANTRI-111111111990(
17TARA111-1-1-11770(
18TIARA SYIPA D111111111110100(
19WALID AGUNG P11-1-1-111770(
20WARNIKA1-11-11111880(
21WITRI WULANDARI11111111-1990(
22TUNISAH-1-11-1111770(
Jumlah skor191316181717181520191701700
Skor maksimum22222222222222222222
Skor ketercapaian(%)72,75972,781,877,277,281,868,190,986,4
Ketuntasan(p/r)PRPPPPPPPP86,4%13,6%
Rata-rata7,7277,27
Keterangan
KKM = 65P = pengayaan
R = remedial
KTN = ketuntasan
Hasil Analisis:
Nilai tertinggi : 100 Ketuntasan belajar individual : 19 orang
Nilai terendah : 60 Ketuntasan Belajar Klasikal : 86,4 %
Nilai rata-rata : 80
Kesimpulan : Perlu perbaikan bagi siswa yang belum tuntas no 1,10, dan 15 Perlu perbaikan pengajaran untuk butir soal no 2.MengetahuiKepala SekolahASYAROH, S. Pd. I NIP 196006151981092005
Indramayu, 1 Maret 2011PenelitiKENAH NURKHAENAH, S. PdNIP. 197909192006042023
Guru menjelaskan materi secara global tentang operasi hitung pecahan
Pengkondisian kelas dan motivasi dengan cara menayakan kembali tentang bilangan pecahan.
Mengadakan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS (terlampir)
Memberikan kuis untuk dijawab secara individu .
Mengadakan evaluasi yaitu menyelesaikan soal-soal tes secara tertulis.
Penutup
- Tindak lanjut.
Memotivasi siswa
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Guru menjelaskan materi secara global tentang operasi hitung pecahan
Mengadakan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS (terlampir)
Pengkondisian kelas dan motivasi dengan cara menayakan kembali tentang bilangan pecahan.
Memberikan kuis untuk dijawab secara individu .
Penutup
- Tindak lanjut.
Memotivasi siswa
Mengadakan evaluasi yaitu menyelesaikan soal-soal tes secara tertulis.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
3
9.
2
10.
2)
1)
3)
5)
4)
1.
2.
3.
4.
5.
2).
1).
3).
5).
4).
6).
7).
8).
9).
10).
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
2)
1)
3)
5)
4)
1.
2.
3.
4.
5.
PAGE xxiii
_1359638806.unknown
_1359899043.unknown
_1359992628.unknown
_1359993585.unknown
_1359993686.unknown
_1359994776.unknown
_1359994861.unknown
_1359995235.unknown
_1368778761.unknown
_1359995457.unknown
_1359995023.unknown
_1359993631.unknown
_1359992718.unknown
_1359993291.unknown
_1359993453.unknown
_1359993507.unknown
_1359993544.unknown
_1359993393.unknown
_1359992956.unknown
_1359993022.unknown
_1359993076.unknown
_1359993244.unknown
_1359992806.unknown
_1359992839.unknown
_1359992764.unknown
_1359992682.unknown
_1359900361.unknown
_1359901161.unknown
_1359901315.unknown
_1359991528.unknown
_1359992071.unknown
_1359992361.unknown
_1359991764.unknown
_1359991386.unknown
_1359901256.unknown
_1359901279.unknown
_1359901233.unknown
_1359900931.unknown
_1359901092.unknown
_1359901115.unknown
_1359901037.unknown
_1359900684.unknown
_1359900913.unknown
_1359900644.unknown
_1359900072.unknown
_1359900187.unknown
_1359900303.unknown
_1359900163.unknown
_1359899906.unknown
_1359900025.unknown
_1359899843.unknown
_1359652882.unknown
_1359653912.unknown
_1359653969.unknown
_1359654090.unknown
_1359653012.unknown
_1359653304.unknown
_1359653457.unknown
_1359653569.unknown
_1359653859.unknown
_1359653410.unknown
_1359653229.unknown
_1359652936.unknown
_1359639235.unknown
_1359640311.unknown
_1359652391.unknown
_1359652700.unknown
_1359652818.unknown
_1359652613.unknown
_1359652278.unknown
_1359652340.unknown
_1359639576.unknown
_1359639690.unknown
_1359639492.unknown
_1359638925.unknown
_1359639155.unknown
_1359213106.unknown
_1359214792.unknown
_1359215465.unknown
_1359636493.unknown
_1359636792.unknown
_1359637167.unknown
_1359637231.unknown
_1359637331.unknown
_1359636921.unknown
_1359636598.unknown
_1359636188.unknown
_1359636246.unknown
_1359636158.unknown
_1359215139.unknown
_1359215354.unknown
_1359214953.unknown
_1359213591.unknown
_1359214269.unknown
_1359214495.unknown
_1359213900.unknown
_1359213108.unknown
_1359213298.unknown
_1359213107.unknown
_1359213093.unknown
_1359213096.unknown
_1359213103.unknown
_1359213105.unknown
_1359213097.unknown
_1359213094.unknown
_1359213095.unknown
_1359209493.unknown
_1359209792.unknown
_1359210132.unknown
_1359210450.unknown
_1359210584.unknown
_1359210656.unknown
_1359210526.unknown
_1359210351.unknown
_1359209985.unknown
_1359210074.unknown
_1359209918.unknown
_1359209495.unknown
_1359209496.unknown
_1359209494.unknown
_1359209482.unknown
_1359209484.unknown
_1359209491.unknown
_1359209483.unknown
_1340470636.unknown
_1359209481.unknown
_1305114288.unknown
_1340470635.unknown
_1305114258.unknown