PTK MATA

122
LEMBAR PENGESAHAN Makalah PTK Berjudul UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN TERHADAP SIFAT-SIFAT BANGUN DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN MELALUI MODEL DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SDN KEBONWARU KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI Disahkan oleh : Cikembar, 30 April 2011 Pengawas Sekolah Dasar Kepala Sekolah Widhy Supriatin, S.Pd, M.Si HJ. NURHAENI, S.Pd NIP. 196104181979122001 NIP.196103171981092002 i

description

Penelitian

Transcript of PTK MATA

Page 1: PTK MATA

LEMBAR PENGESAHAN

Makalah PTK Berjudul

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN TERHADAP SIFAT-SIFAT

BANGUN DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN MELALUI MODEL

DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SDN KEBONWARU KECAMATAN

CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI

Disahkan oleh :

Cikembar, 30 April 2011

Pengawas Sekolah Dasar Kepala Sekolah

Widhy Supriatin, S.Pd, M.Si HJ. NURHAENI, S.PdNIP. 196104181979122001 NIP.196103171981092002

i

Page 2: PTK MATA

PERNYATAAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN

Pengelola perpustakaan SDN Kebonwaru Kecamata Cikembar Kabupaten

Sukabumi menyatakan bahwa Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul :

Upaya Meningkatkan Pemahaman Terhadap Sifat-sifat Bangun Dan Hubungan

Antar Bangun Melalui Model Demonstrasi Pada Siswa SDN Kebonwaru

Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, telah disimpan sebagai buku

perpustakaan SDN Kebonwaru Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk diketahui dan dipergunakan seperlunya.

Mengetahui, Cikembar, 30 April 2011Kepala SDN Bojonggenteng Pengelola Perpustakaan

HJ. NURHAENI, S.Pd SUWENTI, S.PdNIP.196103171981092002 NIP. 195905011982012006

ii

Page 3: PTK MATA

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Solawat dan Salam

semoga Allah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhamad SAW, dengan berbagai

keterbatasan, Alhamdulilah saya dapat menyelesaikan pembuatan PTK yang

berjudul : Upaya Meningkatkan Pemahaman Terhadap Sifat-sifat Bangun Dan

Hubungan Antar Bangun Melalui Model Demonstrasi Pada Siswa SDN

Kebonwaru Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, merupakan suatu upaya

guru Sekolah Dasar Negeri Kebonwaru Kecamatan Cikembar Kabupaten

Sukabumi di dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan PTK ini

dilakukan selama 1 bulan dan dilaksanakan pada bulan April 2011, Dalam

penelitian ini peneliti mencoba menggunakan Model Pembelajaran Demonstrasi.

Peneliti menyadari, masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam

pembuatan PTK ini. Oleh karena itu diharapkan saran dari para pembaca, kepala

sekolah dan observer. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik moril maupun materil.

Dengan segala kerendahan hati, Penelitian Tindakan kelas ini, semoga

dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti yang merupakan syarat untuk Kenaikan

Tingkat dari Golongan IV/a ke IV/b dan umumnya bagi pembaca.

Cikembar, 30 April 2011Peneliti

iii

Page 4: PTK MATA

ABSTRAKSI

TETI HERYANTI : UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN TERHADAP

SIFAT-SIFAT BANGUN DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN MELALUI

MODEL DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SDN KEBONWARU

KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI.

Demonstrasi adalah sebuah integrasi yang bernilai pendidikan. Di dalam

proses pembelajaran terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak didik, ketika

guru menyampaikan pelajaran kepada anak didik di kelas. Bahan pelajaran yang

guru berikan itu memberi dorongan (motivasi) kepada anak didik bila

penyampaiannya menggunakan model pembelajaran Demonstrasi.

Penulis mengidentifikasi melalui diskusi bersama supervisor dan teman

sejawat, diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai materi yang

diajukan adalah penjelasan materi yang terlalu abstrak, kurangnya media

pembelajaran contoh dan latihan soal.

Tujuan penelitian ini secara umum untuk Agar pembelajaran matematika

menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, dapat

dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara yang cukup efektif adalah

melalui penerapan latihan sehingga siswa dapat membangun dari pengalaman

siswa yang didapat selama pembelajaran berlangsung .Karena model

pembelajaran model demonstrasi dapat menimbulkan minat belajar yang optimal,

terjadi umpan balik, tempat siswa mengalami kegembiraan dan kepuasan,

memberi dan menerima belajar dan tumbuh.

iv

Page 5: PTK MATA

Berdasarkan hasil yang diperoleh selama pemelajaran berlangsung, siswa

aktif dalam mendengarkan penjelasan dan mengerjakan latihan soal. Walaupun

ada beberapa siswa yang kurang konsentrasi dalam pembelajaran siklus 1 ini.

Menurut penulis, pembelajaran pada siklus 1 ini kurang berhasil, karena

60% siswa tidak mampu mengerjakan soal, 22% mampu menjawab 50%. Hanya

18% yang menjawab benar. 1 Siklus ke II diperoleh nilai hasil rata-rata ; 76,76

dengan ketuntasan belajar 86,44% dan siklus ke 3 diperoleh nilai rata-rata ; 77,52

dengan ketuntasan belajar 100%. Dan siklus ke III diperoleh rata-rata ; 76 dengan

ketuntasan belajar 100%. Jika dipadukan nilai ketuntasan belajar dengan hasil

belajar pada setiap siklus tuntas dari KKM yang telah ditetapkan.

v

Page 6: PTK MATA

DAFTR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

PERNYATAAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN.........................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

ABSTRAKSI.........................................................................................................iv

DAFTR ISI............................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Perumusan Masalah...................................................................................2

C. Tujuan Perbaikan.......................................................................................3

D. Manfaat Penelitian......................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................6

A. Tinjauan Penggunaan Tes (latihan) Sebagai Evaluasi belajar...............6

B. Tinjauan Prestasi Belajar...........................................................................9

C. Hubungan Antara Manfaat Tes Formatif Dengan Prestasi Belajar

Siswa...................................................................................................................13

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN.......................15

A. Lokasi dan Subyek Penelitian..................................................................15

B. Deskripsi Perbaikan..................................................................................15

C. Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa.........................29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................37

A. Hasil Penelitian..........................................................................................37

1. Hasil Pegolahan Data............................................................................37

2. Deskripsi temuan dan Refleksi.............................................................44

3. Pembahasan...........................................................................................45

B. Hal-hal Unik..............................................................................................46

1. Hal yang unik Siklus 1..........................................................................46

2. Hal yang unik Siklus 2..........................................................................47

3. Hal yang unik Siklus 3..........................................................................47

vi

Page 7: PTK MATA

BAB V PENUTUP................................................................................................48

A. Simpulan....................................................................................................48

B. Saran..........................................................................................................48

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................50

vii

Page 8: PTK MATA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Materi bangun ruang penting untuk dikuasai siswa sebagai bekal untuk

mempelajari materi matematika berikutnya. Kenyataan di lapangan

menunjukkan bahwa siswa di kelas V SD Negeri Kebonwaru Kecamatan

Cikembar Kabupaten Sukabumi mengalami kesulitan dalam menentukan sifat-

sifat bangun ruang.

Sedangkan keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan materi

akan selalu diukur dengan pencapaian target kurikulum yang telah ditentukan.

Dan hal itu akan diukur melalui evaluasi yang diberikan target yang

diharapkan, menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilaksanakan terjadi

permasalahan yang perlu dicari penyelesaiannya.

Pada semester kedua 2011 hasil ulangan Matematika siswa kelas V

pada pokok bahasan sifat-sifat bangun ruang. Hanya 15 anak dari 30 siswa

kelas V yang mencapai tingkat penguasaan materi diatas 70%.

Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,

penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Disamping untuk memperbaiki pembelajaran, pelaksanaan

perbaikan pembelajaran juga ditujukan untuk meningkatkan kemampuan

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

Laporan ini disusun bersadarkan catatan yang dibuat ketika merancang

kegiatan perbaikan, serta selama pelaksanaan observasi dan diskusi

1

Page 9: PTK MATA

pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan dalam 3 siklus PTK

untuk mata pelajaran Matematika. Berkenaan dengan itu, laporan ini memuat

pendahuluan perencanaan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, temuan

atau hasil yang diperoleh serta kesimpulan dan saran tindak lanjut.

Dari hasil ulangan Matematika siswa Kelas V pada standart

kompetensi sifat-sifat bangun ruang selalu memperoleh nilai rendah. Hanya 15

siswa dari 30 siswa yang mampu mengerjakan soal dengan benar. Selama

pembelajaran berlangsung tidak ada siswa yang bertanya. Setelah diberi soal

latihan, ternyata sebagian besar tidak mampu menyelesaikan dengan benar.

Dalam proses belajar mengajar, peneliti menunjukkan contoh sifat-

sifat bangun ruang sesuai dengan buku paket dan benda aslinya. Namun,

sebagain besar siswa tidak dapat mengerjakan.

Untuk mengatasi kesalahan tersebut, peneliti meminta bantuan

supervisor dan teman sejawat untuk mengidentifikasi hal tersebut. Dari hasil

diskusi dengan supervisor dan teman sejawat terungkap beberapa masalah

yang terjadi dalam pembelajaran diantaranya : (1) siswa tidak mampu

menentukan sifat-sifat bangun ruang dan (2) siswa tidak mampu menentukan

jumlah jumlah rusuk, sisi dan titik sudut bangun ruang tsb.

B. Perumusan Masalah

Setelah mengidentifikasi melalui diskusi bersama supervisor dan

teman sejawat, diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai

materi yang diajukan adalah penjelasan materi yang terlalu abstrak, kurangnya

media pembelajaran contoh dan latihan soal.

2

Page 10: PTK MATA

Berdasarkan hal tersebut di atas, yang menjadi fokus perbaikan adalah

“bagaimana meningkatkan pemahaman siswa dalam menentukan sifat-sifat

bangun ruang melalui latihan ?”

C. Tujuan Perbaikan

Meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, akan

membuat pelajaran lebih bermakna dan berarti dalam kehidupan anak.

Dikatakan demikian, karena (1) adanya keterlibatan siswa dalam menyusun

dan membuat perencanaan proses belajar mengajar, (2) adanya keterlibatan

intelektual emosional siswa melalui dorongan dan semangat yang dimilikinya,

(3) adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam mendengarkan dan

memperhatikan apa yang disajikan guru.

Agar pembelajaran matematika menjadi pembelajaran yang aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan, dapat dilakukan melalui berbagai cara.

Salah satu cara yang cukup efektif adalah melalui penerapan latihan sehingga

siswa dapat membangun dari pengalaman siswa yang didapat selama

pembelajaran berlangsung, akan tetapi pada penelitian ini hanya menyangkut

tentang sifat-sifat bangun ruang. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian

tindakan kelas untuk membuktikan bahwa dengan latihan yang diberikan

kepada siswa dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan sifat-

sifat bangun ruang khususnya di kelas V SD Negeri Kebonwaru Kecamatan

Cikembang Kabupaten Sukabumi, selain itu pula dapat meningkatkan hasil

belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika.

3

Page 11: PTK MATA

D. Manfaat Penelitian

Pada hakikatnya, penelitian tindakan kelas ini merupakan dokumentasi

dari penelitian yang telah dilakukan oleh guru. Berbagai penelitian tersebut

terdapat kemanfaatan, baik bagi meningkatkan keprofesionalan guru, sekolah

dan pengembangan model pembelajaran. Dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Manfaat Meningkatkan Keprofesionalan Guru :

a. Guru mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya.

b. Guru mampu menunjukkan otonominya sebagai pekerja Profesional.

c. (Riel, 1998) : Guru dituntut untuk mampu mengembangkan diri dari

pemula sampai ke ahli.

d. Guru mempunyai kemampuan atau berperan sebagai peneliti

e. Guru lebih fokus terhadap pembelajaran.

2. Manfaat Sekolah :

a. Meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa.

b. Adanya hubungan erat dengan guru.

c. Meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

3. Pengembangan Model Pembelajaran

rancangan kegiatan pemebelajaran pada dasaranya merupakana suatau

bentuk rekayasa untuk mencapai tujuan belajar siswa. Bentuk rekaysa

kuliner ini sering disebut model pembelajaaran yang didalamnya berisi

penetaan metode mengajar guru dalam upaya menghasilkan proses belajar

4

Page 12: PTK MATA

siswa sesui tujuan belajar yang dirancang. Oleh karena itu pengembangan

metode-metode yang digunakan seyogyanya diranscang sebagai metode

pemebelajaran yang dapat memberikan fasilitas untuk mencapai berbagai

kemampuan.

5

Page 13: PTK MATA

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penggunaan Tes (latihan) Sebagai Evaluasi belajar

1. Pengertian Tes (latihan)

M. Indrakusuma ( 1978 : 29-30 ) memberi batasan : “ Tes adalah

suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh

data-data atu keterangan-keterangan ang diinginkan tentang seseorang,

dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.”

Menurut Herutomo ( 1989 : 9 ) : “ Tes adalah suatu cara untuk

melakukan penilaian yang berbentuk tugas atau serangkaian tugas yang

diberikan ke anak atau kelompok anak, sehingga diperoleh nilai yang

berkaotan dengan tingkah laku atau prestasi anak tersebut dan dapat

dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak lain, atau nilai stainer

yang telah ditetapkan.”

Dari pembatasan di atas dapat kita ambil kesimpulan, bahwa di

dalamnya terkandung pengertian-pengertian, sebagai berikut :

a. Bahwa tes adalah hanya merupakan alat dan bahan tujuan,

sedangkan tujuannya adalah terletak pada apakah maksud kita

memberikan tes.

b. Bahwa alat itu telah disusun secara sistematis dan obyektif itu,

maka hasil yang diperoleh dari tes atau alat itu boleh dikatakan akan

tepat, artinya benar-benar akan memberikan gambaran yang sesuai

dengan keadaan.

6

Page 14: PTK MATA

c. Bahwa dengan dipergunakannya tes sebagai alat untuk

memperoleh suatu data-data itu dapat dilaksanakan secara cepat, tidak

memakan waktu yang lama.

d. Sedang keterangan-keterangan apa yang diinginkan itu tergantung

pada maksud serta alat yang kita berikan.

Setelah kita mengetahui pengertian tes, selanjutnya kita ingin tahu

pula pengertian tes formatif. Tes formatif adalah tes yang diberikan kepada

murid setelah mereka selesai mengikuti pelajaran dari suatu program

bahan satuan pelajaran (Nasrun Harahap, dkk : 1979 : 68 ).

2. Tujuan

Menurut petunjuk pelaksanaan kurikulum SD : “ Penilaian formatif

bertujuan mengetahui sejauh mana TIK pada setiap satuan pelajaran telah

tercapai (Depdiknas , 1990 : 4 ).”

Penilaian formatif ini ditunjukkan pada pencapaian Tujuan

Instruksional Khusus (TIK) sehingga anak dianggap berhasil apabila

sudah mencapai TIK yang ditentukan oleh guru (Sutomo, 1993 : 137).

Menurut Pasaribu dan Simanjuntak ( 1983 : 137 ) : “ Penialian ini

diadakan untuk mengetahuitujuan instruksional mana yang sudah dicapai

dan belum dicapai. Hasil yang diperoleh dari penilaian ini digabung

dengan hasil yang diperoleh dari penilaian terhadap proses belajar

mengajar, akan memberi petunjuk tentang bagian-bagian mana dan

program pengajaran yang masih memerlukan perbaikan”.

7

Page 15: PTK MATA

Menurut Nasrun Harahap, dkk ( 1979 : 25 ) Mengemukakan bahwa

: “Tujuan penilaian formatif untuk mengetahui hingga dimana penguasaan

murid tentang bahan yang diajarkan dalam suatu program satuan pelajaran,

apakah sudah sesuai dengan tujuan instruksional yang digariskan.”

Dari beberapa pendapat di atas, kiranya dapat penulis simpulkan

bahwa penilaian formatif bertujuan untuk mengetahui sejauh mana TIK

yang telah tercapai pada setiap satuan pelajaran.

3. Fungsi

Menurut Sutomo (1985 : 98) penilaian formatif berfungsi: Sebagai

umpan balik buat guru untuk memperbaiki proses belajar mengjar yang

meliputi:

a. Metode mengajar

b. Bahan yang diajarkan

c. Motifasi belajar anak

d. Keserasian bahan dan metode yang digunakan

e. Keserasian bahan TIK yang dibuat dan lain sebagainya.

4. Kegunaan

“Penilaian formatif digunakan untuk mengukur ketentuan belajar”.

Untuk menghitung ketentuan belajar digunakan rumus sebagai berikut :

TS = x 100%

TS = Taraf seraf formatif digunakan untuk menentukan

ketuntasan belajar individual

8

Page 16: PTK MATA

TS 75 % baik

N = Nilai yang diperoleh siswa

N = Nilai maksimum

DS K =

DS K = Daya serap kelompok

S bernilai 75 % jumlah

siswa yang bernilai keatas

S = jumlah siswa

Suatu kelompok belajar dianggap sudah tuntas belajar bila DS <

85 % . Guru dapat melanjutkan program atau pokok bahasan berikutnya

bila DS < 85 %.

Guru melaksanakan program untuk siswa yang nilainya belum

mencapai 7,5 dan program pengayaan untuk siswa yang nilainya mencapai

7,5 ( Muhammad Yusuf Suhartono, 1992 ).

B. Tinjauan Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi belajar

a. Pengetian Prestasi

Menurut kamus praktis Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa:

Prestasi adalah kemampuan”(Leonardo D. Marsan dkk. 1083:209).

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa:

“Prestasi adalah yang dicapai” (Depdikbud, 1982: 100).

9

Page 17: PTK MATA

Dari kedua tempat mengenai prestasi yang telah disebutkan di

atas, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa kemampuan atau hasil

usaha seseorang yang telah dicapai pada suatu waktu tertentu

b. Pengertian Belajar

Pengertian Belajar Leo Cronbach menyatakan bahwa: “Belajar

adalah suatu penampilan perubahan sikap atau tingkah laku yang

diperoleh dari pengalaman “(Ahmad Bahar dan Muhammad Suhri

Saleh, t.t: 27). Menurut Ernest R. Hilgrad menyatakan bahwa :

“Seseorang telah mempelajari sesuatu terlihat dari perbuatannya ,

yakni bila ia dapat melakukan sesuatu yang tak dapat dilakukan

sebelumnya atau bila tingkah lakunya berubah disebabkan lebih, maka

hal itu bukanlah dipandang sebagai hasil belajar bukan suatu latihan

(Ahmad Bahar dan Muhammad Suhri Saleh, tt b: 7). Menurut Hariman

mendefinisikan bahwa belajar sebagai berikut: Belajar adalah suatu

perbuatan (dalam perbuatan) yang hubungannya dengan praktek atau

latihan dan perubahan tidak dapat diperoleh atas dasar kelelahan atau

kepayahan (Ahmad Bahar dan Muhammad Suhri Saleh, tt c: 7).

Sedangkan menurut Nasution memberikan pengertian tentang belajar

adalah suatu proses yang menimbulkan kelakuan baru atau mengubah

kelakuan lama, sehingga seseorang lebih mampu menghadapi situasi –

situasi dalam hidupnya (Ahmad Bahar dan Muhammad Suhri Saleh, tt

d: 8).

10

Page 18: PTK MATA

Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan di atas, kiranya

penulis perlu untuk memberikan definisi escara tegas ats dasar-dasar

atau pokok-pokok yang terkandung dalam pengertian tersebut.

Menurut penulis belajar adalah suatu usaha manusia untuk

memperoleh pembaharuan dan kecakapan baru baik dalam bidang

kognitif (penguasan intelektual), bidang afektif (perubahan dengan

sikap nilai) secara bidang psikomotor (kemampuan atau keterampilan

bertindak atau berperilaku). Tetapi bila sudah selesainya suatu usaha

belajar tidak terjadi suatu perubahan di dalam dirinya, maka hal itu

tidak dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar.

Jadi agar nanati terjadi suatu pembaharuan, maka harus diikuti

dengan usaha disamping itu harus ada pengalaman serta motifasi atau

latihan.

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar , maka harus

memperhatikan faktor – faktor yanag berhubungan erat dengan aktivitas

belajar. Sedangkan faktor yang mempengaruhi belajar ialah sesuatu yang

kalau tidak dapat dipenuhi akan berpengaruh terhadap prestasi belajar

yang dicapai.

Sumadi Suryobroto dalam bukunya psychology pendidikan secara

garis besar mengemukakan klasifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi

belajar sebagai berikut:

a. Faktor – faktor yang berasal dari luar

11

Page 19: PTK MATA

1) Faktor – faktor non social

Faktor ini terbilang banyak seperti misalnya : keadaan udara,

cuaca, waktu, tempat, alat – alat yang digunakan untuk belajar dan

sebagainya.

2) Faktor – faktor social

Faktor – faktor ini adalah factor manusia, baik itu ada atau hadir

secara langsung maupun tidak langsung.

b. Faktor – faktor yang berasal dari dalam

1) Faktor – faktor fisiologi

Kondisi jasmani, umumnya melatar belakangi kegiatan belajar,

jasmani yang segar lain pengaruhnay dengan jasmani yang kurang

segar, misalnya orang belajar dengan keadaan lelah akan lain

hasilnya dengan orang yang tidak lelah keadaan fungsi – fungsi

jasmani tertentu fungsi – fungsi panca indra.

2) Faktor – faktor psikologi

Yang termasuk factor psikologis ialah :

a) Rasa ingin tahu

b) Minat

c) Cita – cita

d) Perhatian

e) Kecerdasan

f) Ingatan

Sehubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi belajar

tersebut, Nana Sudjana (1989 :40) menyatakan bahwa : “Hasil belajar pada

12

Page 20: PTK MATA

hakekatnya tersirat dalam tijuan pengajaran, oleh sebab itu hasil siswa di

sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kwalitas pengajaran.”

Sehubunagn factor – factor yang mempengaruhi belajar dan hasil

belajar yang telah diuraikan di atas, maka factor psikologis dan kwalitas

pengajaran yang sangat berperan dalam mempengaruhi hasil tes formatif .

Sehingga dengan demikian akan mempengaruhi pula terhadap prestasi

belajarnya.

Dalam hal ini penulis mempunyai kesimpulan bahwa factor yang

mempengaruhi terhadap prestasi belajar adalah factor internal dan factor

eksternal.

C. Hubungan Antara Manfaat Tes Formatif Dengan Prestasi Belajar Siswa

Sesuai dengan tujuan penilaian formatif adalah untuk mengukur

sejauh manakah tujuan instruksional khusus tersebut dapat dicapai atau

dijangkau oleh siswa. Dan apabila pencapaian tujuan instruksional khusus itu

tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditentkan. Maka hasil tes formatif itu

sendiri dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dengan

menggunakan metode yang lebih tepat di dalam penyajian materi, sehinnga

tujuan yang sudah ditetapkan bisa dicapai.

Dengan demikian tes formatif mempunyai peranan penting. Dengan

diberikan tes formatif siswa disiapkan untuk menghadapi tes akhir, siswa

sempat memperoleh pengertian dan pemahaman yang lebih baik, siswa lebih

dapat menguasai isi pelajaran. Tes formatif tidak begitu sulit seperti merasa

akan terbantu dengan diadakannya tes formatif itu. Dalam hal ini dapat di

13

Page 21: PTK MATA

garis bawahi, bahwa dengan diadakannya tes formatif belajar siswa akan

lebih termotivasi. Dengan dilakukan tes pada setiap tatap muka, karena siswa

selalu siap, maka siswa dalam menghadapi tes akhir tidak akan mengalami

kesulitan. Dalam hal ini prestasi belajar yang di capai oleh siswa dipengaruhi

oleh pelaksanaan tes formatif secara kontinyu tersebut.

Dari pernyataan di atas, penulis menyimpulkan bahwa: Semakin

berhasil dalam proses belajar mengajar dengan menggunakann tes formatif,

semakin berhasil pula prestasi belajar pada siswa. Begitu pula jika semakin

menurunnya proses belajar mengajar dengan menggunakan tes formatif,

semakin menurun pula prestasi belajar pada siswa tersebut, atau dengan kata

lain, secara teoritis ada hubungan antara penggunaan tes formatif dengan

prestasi belajar siswa.

14

Page 22: PTK MATA

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilakukan di kelas V SD Negeri

Kebonwaru Kecamatan Cikembar. Jadwal pelaksanaan perbaikan dari siklus

ke-1 sampai siklus ke-3 dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran

No Hari/Tanggal Jam ke Pukul Siklus Pengamat

1 Senin, 4-4-2011 1 07.00 - 07.40 1Kicah Sartika, S.Pd

Suwenti, S.Pd

2 Kamis, 14-4-2011 1 07.00 - 07.40 2Kicah Sartika, S.Pd

Suwenti, S.Pd

3 Senin, 25-4-2011 1 07.00 - 07.40 3Kicah Sartika, S.Pd

Suwenti, S.Pd

B. Deskripsi Perbaikan

Deskripsi perbaikan pada penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan

untuk meningkatkan aktivitas pemahaman penguasaan materi dan menunjang

kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu

Pengetahuan alam. Proses deskripsi pelaksanaan tindakan perbaikan ini

melalui dua tahap secara berdaur ulang (dalam 2 siklus) mulai dari:

1. Tahap perencanaan tindakan,

15

Page 23: PTK MATA

2. Tahap pelaksanaan tindakan, dan

3. Tahap refleksi. (lihat buku pedoman PKP).

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah dan pemecahan masalah, maka

tindakan yang dilakukan yang menjadi alternatif mengatasi permasalahan

sesuai dengan mata pelajaran adalah sebagai berikut

a. Mata pelajaran Matematika

1) guru harus membuat skenario pembelajaran;

2) menyediakan sarana dan prasarana yang memadai

3) menyediakan sarana dan prasarana yang memadai;

4) pada saat menyampaikan materi, guru hendaknya memberikan

contoh yang cukup kepada siswa;

5) guru harus memberikan tugas kepada siswa baik secara individu

maupun kelompok. Dan

6) mempersiapkan lembar observasi untuk diisi oleh pengamat.

b. Mata pelajaran Matematika

1) guru menyampikan materi dengan jelas serta dibarengi dengan

pertanyaan;

2) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan

pertanyaan mengenai materi yang belum dimengerti;

3) guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.

16

Page 24: PTK MATA

Gambar 3.1 Alur PTK Perencanaan Tindakan

Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,

termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat

pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran

demonstrasi.

17

Refleksi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Tindakan/Observasi

Rencana awal/rancangan

Rencana yang direvisi

Rencana yang direvisi

Siklus 1

Siklus 2 (bila diperlukan)

Siklus 3 (bila diperlukan)

Pra Siklus

Page 25: PTK MATA

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan

yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada

siklus berikutnya.

5. Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1, dan 2, dimana

masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang

sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes

formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam dua putaran

dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah

dilaksanakan.

Penelitian ini akan mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil

observasi yang akan dideskripsikan melalui tertulis. Oleh karena itu,

penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Sudjana

(2001:209) penelitian deskriptif kualitatif dalam pendidikan bertujuan

untuk mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan pada

apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk

menemukan kekurangan dan kelemahan pendidikan, sehingga dapat

ditentukan upaya penyempurnaannya. Selain itu, dipadu dengan metode

kuantitatif dalam menganalisis hasil belajar siswa karena berupa angka-

angka.

18

Page 26: PTK MATA

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran

Matematika, maka langkah yang dihadapi pada tahap pelaksanaan

tindakan adalah sebagai berikut.

a. mengadakan apersepsi;

b. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang

ingin dicapai;

c. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya

jawab, dan

d. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.

Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang

dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara

komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan

instrumen pengumpul data yang telah dibuat, sehingga metode

demonstrasi berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran Matematika.

19

Page 27: PTK MATA

Tabel 3.2

Rencana Pelaksanaan Tindakan Model Demonstrasi

No. Kegiatan Keterangan

1. Persiapan atau perencanaan a) Guru mempersilahkan siswa

mempersiapkan segala peralatan belajar

seperti buku, bolpoint, dan lain

sebagainya.

b) Guru memberikan penjelasan tentang

maksud serta cara belajar atau berbagai

aktivitas belajar yang akan dilakukan,

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang hal-hal

yang dianggap kurang jelas.

2. Aktivitas Belajar Mengajar Guru dan siswa memulai kegiatan belajar

mengajar sesuai dengan langkah-langkah

kegiatan pembelajaran yang ada dalam

rancangan pelaksanaan pembelajaran

(RPP). (contoh RPP terlampir).

Seluruh aktivitas siswa pada bagian

kegiatan di atas diamati dan dievaluasi.

Aktivitas pengamatan dan penilaian

dilakukan oleh peneliti dibantu teman

sejawat.

20

Page 28: PTK MATA

Tabel 3.3

Pelaksanaan Tindakan Penerapan Model Demonstrasi

No. Fase Aktivitas Guru dan Siswa

1 2 31. Memotivasi Siswa a. Guru membuka pelajaran dan mengorganisasi

kelas untuk belajar. Siswa mengambil tempat

dalam kelompok masing-masing.

b. Guru menyampaikan hasil kerja kelompok

berdasarkan hasil pertemuan sebelumnya.

c. Guru menyampaikan kepada siswa tentang

materi pokok, standar kompetensi, kompetensi

dasar, hasil belajar dan tujuan pembelajaran.

d. Guru menyampaikan kepada siswa apa yang

mereka akan lakukan dalam kerja kelompok:

menyelesaikan masalah kontekstual pada LKS.

e. Guru memotivasi siswa dengan mengaitkan

materi yang akan dipelajari dengan kehidupan

siswa sehari-hari.

2. Menyajikan informasi

dan melibatkan siswa

memahami masalah

kontekstual

a. Guru menyajikan informasi tentang materi yang

akan dipelajari siswa dengan cara demonstrasi

atau menunjukkan model yang biasa terdapat di

sekitar siswa dengan menggunakan masalah

kontekstual sesuai materi pelajaran yang

21

Page 29: PTK MATA

sedang dipelajari siswa.

b. Meminta siswa untuk memahami masalah

tersebut.

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya.

d. Jika terdapat hal-hal yang kurang dipahami oleh

siswa, guru menjelaskan atau memberikan

petunjuk seperlunya. (Karakteristik realistik

yang muncul adalah menggunakan masalah

kontekstual sebagai awal pembelajaran).

3. Mengorganisasi siswa

kedalam kelompok

belajar dan

memberikan tugas

kelompok

a. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

b. Guru membagikan LKS atau tugas yang akan

diselesaikan siswa kepada masing-masing

kelompok. LKS yang diberikan berisi gambar

dan deskripsinya.

4. Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar

a. Siswa melakukan aktivitas yang telah diten-

tukan guru (mempelajari materi tertentu,

menyelesaikan masalah kontekstual pada LKS,

menyelesaikan masalah tertentu, melakukan

investigasi, dsb) dalam kelompok-kelompok

kecil secara kooperatif. Pada langkah ini

22

Page 30: PTK MATA

karakteristik yang muncul adalah menggunakan

model.

b. Guru berkeliling dan memberikan bantuan

terbatas kapada setiap kelompok. Bantuan ini

dapat berupa penjelasan secukupnya (tanpa

memberikan jawaban terhadap masalah yang

sementara dihadapi siswa), dapat pula

memberikan pertanyaan yang merangsang

berpikir siswa dan mengarahkan siswa untuk

lebih jelas melihat masalah yang sebenarnya

atau mengarahkan siswa kepada pemecahan

masalah yang dihadapi.

c. Setiap kelompok diminta untuk memeriksa

kembali apa yang mereka telah lakukan atau

yang mereka pelajari sebelum menuliskan

jawaban kelompok.

d. Guru memberikan penekanan, bahwa setiap

anggota kelompok harus saling membantu agar

materi yang dipelajari dipahami oleh semua

anggota kelompoknya.

5. Diskusi dan negosiasi a. Siswa melaporkan hasil penyelesaian masalah

atau hasil dari aktivitas kelompok.

b. Guru menentukan siswa tertentu atau kelompok

tertentu untuk mempresentasikan hasil

23

Page 31: PTK MATA

kerjanya.

c. Guru memimpin diskusi. Peran guru di sini

sangat menentukan lancarnya interaksi antara

setiap kelompok, juga sangat menentukan

berhasilnya proses negosiasi.

d. Guru dapat mengajukan pertanyaan apakah,

mengapa, dan bagaimana, sehingga lebih

mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan.

e. Guru meminta kepada setiap siswa membuat

kesimpulan dari hasil diskusi.

f. Karakteristik yang muncul pada langkah ini

adalah penggunaan kontribusi siswa dan

terdapat interaksi antara siswa dengan siswa,

dan antara siswa dengan guru.

6. Evaluasi dan

penghargaan

a. Siswa mengerjakan LKS yang dikerjakan secara

individu oleh setiap siswa. (Penilaian dapat

dilakukan sebelum/pre-test, selama, dan setelah

pembelajaran dilakukan).

c. Siswa menukarkan hasil pekerjaannya untuk

disunting oleh teman yang lain.

d. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan dan hasil

suntingannya kepada guru.

b. Guru memberikan penghargaan kepada setiap

kelompok sesuai dengan hasil penilaian yang

24

Page 32: PTK MATA

dilakukan.

3. Tahap Refleksi

Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah

dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah

a. analisis tentang tindakan yang dilakukan,

b. mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan

tindakan yang telah dilaksanakan,

c. melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang

telah. diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana

yang telah ditetapkan.

1. Analisis Data

Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

a. menganalisis data yang didapatkan mulai dari perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan sampai kepada dilakukannya siklus

demi siklus (sesuai dengan hipotesis)

b. menganalisis data pada tahap tindakan yang dilakukan,

c. mengulas dan menjelaskan konsep materi yang belum jelas

sesuai dengan rencana, dan

d. melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data

yang telah diperoleh, serta melihat hubungan antara metode dan

rencana yang telah ditetapkan.

2. Pengumpulan data dan Refleksi

a. Siklus I

25

Page 33: PTK MATA

1) Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran

siklus 1 yaitu : (1) memberikan motivasi melalui tanya jawab;

(2) menjelaskan cara Sifat-sifat Bangun ruang persegi dan

persegi panjang dan (3) menjelaskan menentukan rusuk, sisi dari

bangun tersebut

2) Pada saat dilakukan perbaikan pembelajaran diamati oleh teman

sejawat untuk membantu penelitian dalam merekam data. Hal

yang menjadi perhatian antara lain penetuan panjang, lebar,

tinggi bangun ruang gabungan balk dengan balok.

b. Siklus 2

1) Langkah-langkah yang ditempuh dalam pebaikan pembelajarn

siklus 2 yaitu : (1) memotivasi melalui tanya jawab tentang

matrei yang lalu; (2)menjelaskan cara Mengidentifikasi sifat-

sifat bangun kubus dan balok dan 3)menjelaskan menentukan

rusuk, sisi dari bangun tersebut.

2) Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 ini masih dibantu

teman sejwat untuk meneliti dalam merekam data. Yang

menjadi fokus dalam perbaikan pembelajaran Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun kubus dan balok.

c. Siklus 3

1) Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran Siklus 3 antara lain : (1) memotivasi siswa

melalui tanya jawab materi yang berkaitan; (2) menjelaskan cara

mencari menentukan jaring-jaring kubus, persegi, persegi

26

Page 34: PTK MATA

panjang dengan cara latihan; (3) menugaskan beberapa siswa

menjelaskan menentukan rusuk, sisi dari bangun tersebut; 4)

memberikan soal latihan untuk dikejakan siswa; 5) pembahasan

soal latihan.

2) Pelaksanaan perbaikan ini diamati oleh 2 teman sejawat untuk

membantu meneliti dalam merekam data. Dalam pelaksaaan

perbaiakn ini yang mejadi perhatian adalah menentukan jaring-

jaring kubus.

Tabel 3.4

Aspek dan Skor Penilaian Sikap Siswa

No. Aspek Deskripsi Ya Tidak

1. Keaktifan bertanya

menjawab pertanyaan

- Apakah siswa aktif bertanya?

- Apakah siswa aktif menjawab

pertanyaan yang berkembang?

2. Kesungguhan

mengerjakan tugas

- Apakah siswa mengerjakan

tugas dengan baik?\

3. Kemampuan

berpartisipasi

mengerjakan tugas

dalam kelompok

- Apakah siswa mau

berpartisipasi mengerjakan

tugasnya dalam kelompok?

Apakah siswa mau mendengar

bila kelompok lain menyajikan?

Keterangan:

27

Page 35: PTK MATA

Ya = 2

Tidak = 1

Skor Maksimal Penilaian Sikap Individu adalah 10

Perhitungan nilai akhir skala 0 – 100 sebagai berikut :

Perolehan Skor (jumlah ya)

Nilai Akhir = Skor Maksimal (jumlah maksimal ya) X 100 = . . . . . . . .

Kriteria Ketutasan Minimal = 75

Penilaian dengan Menggunakan Kategori

Hasil penilaian sikap yang berupa angka dianalisis dalam bentuk kategori

dengan rentangan nilai yang telah ditentukan.

Tabel 3.5

Kategori Hasil Penilaian Sikap Siswa

No. Rentang Nilai Predikat Kualifikasi

1. 91 – 100 A Sangat Baik

28

Page 36: PTK MATA

2. 75 – 90 B Baik

3. 60 – 74 C Cukup

4. 45 - 59 D Kurang

5. 0 - 44 E Sangat Kurang

Siswa yang memperoleh nilai dengan predikat A dan B atau

kualifikasi sangat baik dan baik dinyatakan tuntas, sedangkan Siswa yang

memperoleh nilai dengan predikat C, D, dan E atau kualifikasi cukup,

kurang, dan sangat kurang dinyatakan tidak tuntas.

C. Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Dari lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dianalisis dengan

mendeskripsikan setiap jenis aktivitas guru dan siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan persentase (%) yaitu jumlah frekuensi

aktivitas yang muncul dibagi dengan jumlah sekuruh frekuensi aktivitas

dikalikan 100%. Analisis ini dilakukan mulai dari pra siklus sampai dengan

siklus kedua. Analisis tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

P = persentase jenis aktivitas guru atau siswa

29

Page 37: PTK MATA

f = frekuensi kejadian yang muncul

N = jumlah aktivitas keseluruhan

Tabel 3.6

Aspek Pengamatan Aktivitas Guru

No Aspek yang Diamati

Alternatif Pilihan

SeringKadang-

kadangTidak

1. Kegiatan awal

1.1 Apakah guru menyampaikan tujuan

pembelajaran?

1.2 Apakah guru menyampaikan manfaat

materi pelajaran yang akan

disampaikan?

2. Kegiatan inti

2.1 Apakah guru menyampaikan materi

dengan santai dan penuh keakraban?

2.2 Apakah guru menyampaikan

menyampaikan materi dengan

menggunakan media?

30

Page 38: PTK MATA

2.3 Apakah guru menyampaikan

menyampaikan materi dengan

menggunakan berbagai metode

pembelajaran?

2.4 Apakah selama proses pembelajaran

guru menggunakan berbagai cara untuk

mendemonstrasikan dan mendorong

pemakaian bahasa untuk mencapai

tujuan pembelajaran?

2.5 Apakah guru menggunakan waktu

seefektif mungkin dalam

pembelajaran?

2.6 Apakah guru dapat merencanakan dan

mengimplementasikan kegiatan

pembelajaran sehingga siswa semakin

giat melakukan pembelajaran yang

sistematis dan reflektif tentang

berbagai macam topik?

2.7 Apakah guru membina sikap berani

mengambil resiko dan semangat untuk

memecahkan masalah?

2.8 Apakah guru memotivasi, mendukung

31

Page 39: PTK MATA

kemandirian siswa, atau memberikan

pujian/penghargaan dalam melakukan

berbagai kegiatan?

2.9 Apakah guru mengantisipasi sekaligus

memahami penafsiran yang dilakukan

siswa dengan cara mengklarifikasi

materi pelajaran yang kurang

dimengerti siswa dalam kegiatan

belajar dan pemakaian bahasa siswa?

2.10 Apakah guru memberikan aktivitas

atau contoh yang mendorong siswa

mengintegrasikan kehidupan nyata

dengan kemampuan yang dimiliki?

2.11 Apakah guru menjelaskan langkah-

langkah yang harus dikerjakan dalam

proses pembelajaran?

2.12 Apakah guru menyiapkan komponen

pendudkung seperti contoh,

‘mendemonstrasikan’ dan instrumen

lainnya yang diperlukan?

2.13 Apakah guru memberikan kesempatan

bagi siswa untuk memadukan

32

Page 40: PTK MATA

pemahaman yang dimiliki dengan

hasil tugas dalam proses

pembelajaran?

2.14 Apakah guru memberikan umpan

balik yang mendorong kemampuan

skemata siswa dengan cara

menanyakan kesulitan yang dialami

siswa selama proses pembelajaran?

3. Kegiatan akhir

3.1 Apakah guru menanyakan kepada

siswa tentang kesan dan saran

mengenai pembelajaran hari ini?

3.2 apakah guru membantu siswa

melakukan refleksi?

Jumlah

Prosentase

Keterangan pilihan:

Sering = 3

Kadang-kadang = 2

Tidak = 1

33

Page 41: PTK MATA

Tabel 3.7

Aspek Pengamatan Aktivitas Siswa

No. Aspek yang Diamati

Alternatif Pilihan

SeringKadang-

kadangTidak

1. Apakah siswa memperhatikan materi

pembelajaran yang disampaikan oleh guru?

2. Apakah siswa bersemangat dan aktif

menggunakan umpan balik dari teman dan

gurunya untuk mengendalikan emosi?

3. Apakah siswa menjalin kerja sama dengan

rekan-rekan dan guru ketika menerima

penjelasan dari guru?

4. Apakah siswa mencatat hal-hal penting pada

saat guru menjelaskan?

5. Apakah siswa menjalin interaksi dengan

rekan-rekannya ketika mengerjakan tugas

dengan berbicara dan bertanya pada

temannya?

6. Apakah siswa dapat mendemonstrasikan

pokok masalah yang telah diberikan?

34

Page 42: PTK MATA

7. Apakah siswa mampu mengintegrasikan

kehidupan nyata dengan kemampuan contoh

yang didemonstrasikan?

8. Apakah siswa bertanggung jawab atas

proses belajar mereka sendiri?

9. Apakah siswa merasa senang dengan

pembelajaran yang sedang berlangsung pada

hari ini?

10. Apakah siswa sudah merefleksikan materi

pelajaran?

Jumlah

Prosentase

Keterangan pilihan:

Sering = 3

Kadang-kadang = 2

Tidak = 1

35

Page 43: PTK MATA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pegolahan Data

a. Siklus 1

Berdasarkan hasil yang diperoleh selama pemelajaran

berlangsung, siswa aktif dalam mendengarkan penjelasan dan

mengerjakan latihan soal. Walaupun ada beberapa siswa yang kurang

konsentrasi dalam pembelajaran siklus 1 ini.

Menurut penulis, pembelajaran pada siklus 1 ini kurang berhasil,

karena 60% siswa tidak mampu mengerjakan soal, 22% mampu

menjawab 50%. Hanya 18% yang menjawab benar. Berikut ini tabel

hasil observasi siswa pada pelaksanaan perbaikan siklus 1.

Tabel 4.1

Daftar Siswa

No NAMA SISWANomor Soal

Skor1 2 3 4 5

1 Agung Prasetio R v v v v v 100

2 Angga Wijaya v v - v v 80

3 Anto Priyanto v - - - - 20

4 Aulia Dewi v - - - - 20

5 Awalia Riyani v v v v - 80

6 Bayu Samudra v v - v v 80

7 Dede Junaedi v v v v v 100

36

Page 44: PTK MATA

8 Dera Alazri v - - - - 20

9 Delia Febriandara v v v - v 80

10 Dendi v v v v - 80

11 Eki Adi Putra v v v v - 80

12 Elsya Pratama v v - v - 60

13 Fariz Sidik Fahreza v v v v - 80

14 Farhan Hardiansyah v v - v v 80

15 Farhan Ramadhan v - v v - 60

16 Febriyanti Putri v - - - - 20

17 Fitri Aulia - - v v - 40

18 Fistianeu v v - - - 40

19 Fuja Nadila v - - - 20

20 Hani Zuraida v - - v - 60

21 Icha Fauzia v v - - - 20

22 Irfan Maulana v v v v - 80

23 Lisnawati v v - v - 60

24 Maulana Yusuf v - v v - 60

25 Muhammad Iqbal v v v v - 80

26 M. Almubarokah v v v v - 80

27 Enung Kartika v - - - - 20

28 Indri Agustina v v - v v 80

29 Robby Pangestu v - - - - 20

30 Fazhan Adil Taufik v v v v v 100

37

Page 45: PTK MATA

Gambar 1. Grafik Perolehan Nilai

Tabel 4.2

Analisa Kesalahan

No. Soal Tipe Kesalahan %

1 a. Sering keliru meletakkan bilangan

pengganti untuk panjang, lebar, tinggi

b. Kurang paham tentang sifat –sifat

bangun ruang

c. Kurang teliti dalam menghitung

60%

2. a. Dalam memahami rumus masih kurang

b. Dalam menyelesaikan pekerjaan sering salah

menghitung

c. Lupa menjumlahkan hasil

50%

38

Page 46: PTK MATA

b. Siklus 2

Dari hasi observasi didapat data kemampuan siswa yang semakin

meningkat, terlihat banyak siswa yang sudah dapat menyelesaikan

soal dengan benar walau masih kurang sempurna dalam penyelesaian

soal, namun sudah mengarah ke penyelesaian yang runtut

dibandingkan denga pelaksanaan pada siklus 1. Pada siklus ke 2 ini

masih ada siswa yang masih kurang paham terhadap cara-cara

menyelesaikan soal, sehingga perlu penjelasan ulang.

Berikut ini data hasil observasi pelaksanaan perbaikan

pembelajaran siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut, Namun

sebelumnya diberikan contoh media gambar yang diperlihatkan pada

siklus kedua antara lain:

Tabel 4.3

Hasil Observasi

No NamaAspek yang diobservasi

KomentarHasil pekerjaan siswa

1

2

3

4

5

6

7

Agung Prasetio R

Angga Wijaya

Anto Priyanto

Aulia Dewi

Awalia Riyani

Bayu Samudra

Dede Junaedi

Betul 25%

Betul 25%

Betul 50%

Betul 50%

Betul 100%

Betul 25%

Betul 100%

Siswa yang masih

belum mampu

menyelesaikan soal

dengan baik hanya 5

siswa

39

Page 47: PTK MATA

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Dera Alazri

Delia Febriandara

Dendi

Eki Adi Putra

Elsya Pratama

Fariz Sidik Fahreza

Farhan Hardiansyah

Farhan Ramadhan

Febriyanti Putri

Fitri Aulia

Fistianeu

Fuja Nadila

Hani Zuraida

Icha Fauzia

Irfan Maulana

Lisnawati

Maulana Yusuf

Muhammad Iqbal

M. Almubarokah

Enung Kartika

Indri Agustina

Robby Pangestu

Fazhan Adil Taufik

Betul 100%

Betul 100%

Betul 50%

Betul 100%

Betul 100%

Betul 100%

Betul 75%

Betul 100%

Betul 100%

Betul 100%

Betul 50%

Betul 50%

Betul 25%

Betul 25%

Betul 75%

Betul 100%

Betul 100%

Betul 100%

Betul 75%

Betul 75%

Betul 75%

Betul 75%

Betul 100%

40

Page 48: PTK MATA

Gambar 2. Diagram perolehan siswa dalam persen

c. Siklus 3

Perbaikan pembelajaran pada siklus terakhir ini yang diamati oleh

penulis yaitu hasil pekerjaan siswa dan jumlah sebagian besar siswa

sudah dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar serta runtut

dalam mengerjakan soal. Hanya 5 orang siswa yang masih perlu

bimbingan dalam menyelesaikan soal berikut ini data hasil

pembelajaran siklus 3 dapat dilihat pada tabel 4:

41

Page 49: PTK MATA

Tabel 4.4

Hasil Observai Siklus 3

No NamaAspek yang diobservasi

KomentarA B C D

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Agung Prasetio R

Angga Wijaya

Anto Priyanto

Aulia Dewi

Awalia Riyani

Bayu Samudra

Dede Junaedi

Dera Alazri

Delia Febriandara

Dendi

Eki Adi Putra

Elsya Pratama

Fariz Sidik Fahreza

Farhan Hardiansyah

Farhan Ramadhan

Febriyanti Putri

Fitri Aulia

Fistianeu

Fuja Nadila

Hani Zuraida

-

-

-

-

-

42

Page 50: PTK MATA

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Icha Fauzia

Irfan Maulana

Lisnawati

Maulana Yusuf

Muhammad Iqbal

M. Almubarokah

Enung Kartika

Indri Agustina

Robby Pangestu

Fazhan Adil Taufik

-

-

2. Deskripsi temuan dan Refleksi

a. Siklus 1

Berdasarkan temuan pada pelaksanan siklus 1, peneliti

mengadakan diskusi untuk mengatasi kesalahan yang terjadi pada

siklus 1 yaitu ketidakmampuan siswa mengerjakan dan menyelesaikan

soal dengan benar karena siswa tidak tahu menentukan panjang, lebar

dan tinggi serta luas bidag yang tertutup bangun lain. Waktu yang

tersedia kurang, media yang sangat minim, sehingga 30 anak dalam

kelas hanya 7 anak yang menjawab benar, 8 anak menjawab 50% soal

dengan benar dan selebihnya belum dapat menyelesaikan

pekerjaannya dengan baik

b. Siklus 2

43

Page 51: PTK MATA

Temuan pada pelaksanaan tindakan siklus 2, peneliti bediskusi

untuk mengatasi kesalahan yang terjadi pada siklus 1, Dalam diskusi

ditemukan kesakahan yang dialami siswa antara lai cara

menyelesaikan soal pada gambar yang berbeda.

c. Siklus 3

Dari hasil temuan dapat direfleksi bahwa pembelajaran yang

berlansgung sudah menunjukkan adanya kemajuan walaupun masih

ada siswa yang hanya mempu menjawa soal 50% benar.

3. Pembahasan

a. Siklus 1

Dalam diskusi ditemukan cara mengatasi permasalahan yang

timbul pada siklus 1 yaitu sifat-sifat bangun ruang masih kurang dan

waktu untuk menyelesaikan soal yang diberikan pada siswa untuk

berfikir juga kurang, akibatnya siswa tisak dapat menyelesaikan soal

dengan benar.

Untuk menetukan sifat-sifat bagun ruang oleh bangun lain pada

siklus 1, penulis memberikan contoh dan menunjukkan cara

mengerjakan soal dengan benar.

Berdasarkan refleksi pada siklus 1 disusun rancangan tindakan

pada siklus 2. Rancangan tindakan pada siklus ini diarahkan pada

peningkatan penguasaan siswa terhadap luas permukaan bangun ruang

gabungan atara balok dan balok, dengan memberikan model yang

bervariasi.

b. Siklus 2

44

Page 52: PTK MATA

Untuk meningkatkan penguasaan terhadap penyelesian soal

latihan pada siklus2, penulis akan memberikan contoh dan penjelesan

tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun kubus dan balok (sisi,

rusuk dll) dan memberuikan waktu lebih panjang agar dapat berfikir

dengan tenang.

c. Siklus 3

Berdasarkan refleksi pada siklus 2 disusun rancangan tindakan

pada siklus 3. Rancangan tindakan pada siklus 3 ini diarahkan pada

peningkatan penguasaan siswa dalam menyelesaikan soal latihan

menentukan jumlah sisi, jumlah rusuk, jumlah titik sudut dan jaring-

jaring kubus dengan cara latihan. Data kesalahan siswa dalam

menetukan sifat-sifat bangun ruang persentaseya mengalamai

penurunan. hal ini berati bahwa kemampuan siswa sudah ada

peningkatan walapun masih ada siswa yang belum dapat

menyeleaikan soal. Hal itu dapat diatasi dengan memberikan laihan

yang bervariasi

B. Hal-hal Unik

1. Hal yang unik Siklus 1

Dalam pelaksanaan perbaikan pemeblaajrn siklus 1 ada hal yang

unik, yaitu : siswa merasa tegang dan heran dengan kedatangan

kepala sekolah dalam kelas. Setelah diberi tahu maksud kedatangan

kepala sekolah, siswa mulai agak tenang namun masih terlihat agak

canggung. Keunikan yang lain muncul antara lain siswa penuh

konsentrasi pasa pelajaran dan diam, namun sebentar-sebentar

45

Page 53: PTK MATA

beberapa siswa mmenoleh ke belakang, melihat kepala sekolah. Kelas

yang biasanya ramai dalam mengerjakan latihan menjadi sepi dan

kaku.

2. Hal yang unik Siklus 2

Perbaikan pembelajaran siklus 2 ini berneda dengan perbaikan

pada Siklus 1. yaitu siswa lebih aktif menanyakan hal yang belum

dipahami dan tidak takut lagi, malah merasa termotivasi dengan

kedatangan kepala sekolah. Mereka lebih antusias dalam mengerjakan

soal latihan walaupun hasilnya belum seluruhnya benar.

3. Hal yang unik Siklus 3

Hal yang unik yang muncul pada siklus 3 adalah siswa berlomba

untuk mengerjakan di papan tulis, banyak siswa yang selalu

menanyakan bila menemui kesulitan.

Keunikan lain yang muncul siswa menanyakan mengapa selalu

diawali dan ditunggu kepala sekolah. Namun setelah diberitahu oleh

guru siswa tersenyum lega dan merasa tenang.

46

Page 54: PTK MATA

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil pembelajaran siklus 1 sampai siklus 3 dengan menggunakan

media gambar dan latihan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan

siswa dalam menentukan sifat-sifat bangun ruang, maka disimpulkan sebagai

berikut :

1. Penguasaan siswa terhadap materi sudah mengalami peningkatan 90%

setelah diberi media gambar dan latihan.

2. 75% siswa sudah mau bertanya nbila menemui kesulitan dalam

mengerjakan soal latihan.

3. Pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi akan meningkat

100% jika diberikan waktu yang cukup dan banyak latihan.

B. Saran

1. Penglokasian waktu yang tepat dalam mengajarkan materi permukaan

bangun ruang dengan media gambar dan latihan dengan tepat, sehingga

siswa dapat mengerjakan soal dengan benar

2. Penggunaan media sesungguhnya dengan ukuran yang sesuai perlu

dilanjutkan pada pokok bahasan jaring-jaring kubus dan persergi yang

bervariasi

3. Dalam menjelaskan cara-cara pengerjaan hendaknya mudah untuk

dipahami siswa

47

Page 55: PTK MATA

4. Pelaksanaan pembelajaran yang melibatkan siswa asktif hendaknya

dialokasikan waktu yang cukup

5. Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa

48

Page 56: PTK MATA

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1994. Garis-garis Besar Program Pembelajaran SD. Jakarta

________. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD. Jakarta.

Suciati, Dr. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Modul 3. Motivasi dalam

Pembelajaran. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Susanto, A.B. 1998. Visi Global. Jakarta : PT. Alex Komputindo.

Sutomo. 1993. Menejemen Pengejaran Secara Menusiawi. Jakarta : PT. Roneka

Cipta.

Sukahar, Siti M. Amin. 2003. Matermatika 6. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional: Balai Pustaka.

Wolfgang,l.h,. dan C.D Glickman. 1986. Solving Discripline problems : Strategis

for Classroom teachers. Boston : Allyn and Bocon. inc

Wirdayanto, 2006. Matermatika. Klien: Intan Pariwara

Wardani, I.G.A.K. Siti Julaeha, Ngadi Marsinah. 2004. Pemantapan Kemampuan

Profesional (PKP). Jakarta : Universitas Terbuka.

Yusuf. 1979. Presparing Teachers to teach Global Perspectives. Columbus :

College of Education, The Ohio State University.

49

Page 57: PTK MATA

51

Page 58: PTK MATA

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

( RPP )

SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/ 2

Pertemuan Ke : 1-3

Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

B. Kompetensi Dasar

6.2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

C. Indikator

Memahami sifat-sifat bangun ruang

Memahami sifat-sifat menggambar ruang

Menggunakan cara menggambar bangun ruang

4. Kognitif

Proses

Menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif untuk

melakukan perhitungan secara efisien

Membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan

terdekat

Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan

Produk

Dapat menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif untuk

melakukan perhitungan secara efisien

Dapat membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan, dan

ratusan terdekat

Dapat menaksir hasil operasi hitung dua bilangan

52

Page 59: PTK MATA

5. Psikomotorik

Dengan alat peraga siswa dapat melakukan percobaan dengan

menggunakan kancing berwarna-warni yang dapat membantu siswa

memahami sifat-sifat operasi hitung yang dapat diambil dari kehidupan

sehari-hari,

3. Afektif

Karakter

Memfasilitasi Siswa untuk menerapkan Karakter : Jujur ( Fairnes),

Disiplin ( Discipline ), Kreatif, Tanggung jawab (responsibility )

Keterampilan Sosial

Bertanya

Memberi ide pendapat

Menjadi pendengar yang baik

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengetahui sifat-sifat bangun ruang

Siswa dapat memahami sifat-sifat dan cara mengambar Bangun Ruang ;

1. Kognitif

Proses

Kepada peserta didik diberikan berbagai macam referensi mengenai

operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya

pembulatan dan penaksiran, kemudian dilanjutkan dengan bertanya

kepada peserta didik mengenai materi pembelajaran tersebut

Produk

Siswa dapat menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif

untuk melakukan perhitungan secara efisien

Siswa dapat membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan,

dan ratusan terdekat

Siswa dapat menaksir hasil operasi hitung dua bilangan

53

Page 60: PTK MATA

2. Psikomotorik

Disediakan alat dan bahan siswa dapat menggunakan sifat komutatif,

asosiatif dan distributif untuk melakukan perhitungan secara efisien

3. Afektif

Karakter

Terlibat dalam proses belajar dan mengajar berpusat pada siswa,

menyenangkan bagi siswa dan siswa diberi kesempatan melakukan

penilaian kesadaran dalam menunjukkan karakter.

Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk

menerapkan karakter Jujur, Perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan

Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk

menerapkan karakter Disiplin, Tindakan yang menunjukkan perilaku

tertib dan patuh pada berbagai peraturan.

Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk

menerapkan karakter Kreatif, Berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang dimiliki.

Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk

menerapkan karakter Tanggung Jawab, Sikap dan perilaku

seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang

seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,

lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha

Esa.

Keterampilan Sosial

Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa sambil

mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya,

menyumbangkan ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik,

berlatih berkomunikasi verbal dan tulisan, berpikir kreatif dan

sistematis)

54

Page 61: PTK MATA

E. Materi Ajar

Sifat-sifat Bangun Ruang,

F. Metode Pembelajaran

Tanya Jawab, Deduktif, latihan, Ekspositori, demonstrasi

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 1

1. Kegiatan awal

a) Apresepsi/ Motivasi

b) Mengulang kembali sekilas mengenai sifat-sifat bangun datar juga

bentuk-bentuk macam-macam bangun datar.

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Memberikan contoh cara menggambar macam-macam

segitiga(sama kaki, sama sisi) dengan menggunakan jangka dan

penggaris.

Memberikan contoh cara menggambar lingkaran sesuai dengan

sifat yang diminta dengan menggunakan jangka.

Memberikan contoh cara menggambar macam-macam bangun

datar yang lain (selain segitiga) dengan menggunakan penggaris.

b) Elaborasi

Mengevaluasi siswa dengan mengerjakan

soal-soal latihan menggambar macam-macam bangun datar.

c) Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa

55

Page 62: PTK MATA

Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan

3. Kegiatan Penutup

Guru mengulang kembali cara menggambar macam-macam bangun

datar berdasarkan sifat-sifat yang diketahui, memberikan pekerrjaan

rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada

pertemuan berikutnya.

Pertemuan ke 2

1. Kegiatan awal

a) Apresepsi/ Motivasi

Memberikan arahan-arahan atau contoh-contoh bagun datar dan

bangun ruang sehingga siswa dapat membedakan mana yang

disebut bangun datar dan benguan ruang.

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Guru memberi sedikit penjelasan dengan membawa kerangka

kubus atau balok mengenai rusuk, titik sudut dan rusuk untuk

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

b) Elaborasi

Melakukan diskusi kelompok dengan arahan guru untuk

menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung, prisma, kerucut,

limaMelakukan diskusi kelompok dengan arahan guru untuk

menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung, prisma, kerucut, lima.

Menguji pemahaman, kemampuan dan keterampilan siswa dalam

soal-soal latihan.

c) Konfirmasi

56

Page 63: PTK MATA

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup

Guru mengulang kembali mengenai sifat-sifat bangun

ruang, memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi

yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. .

Pertemuan ke 3

1. Kegiatan awal

a) Apresepsi/ Motivasi

Mengulang kembali sekilas mengenai sifat-sifat bangun ruang juga

bentuk-bentuk macam-macam bangun ruang.

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Guru memberikan langkah-langkah membuat bangun ruang,

memberikan beberapa contoh membuat kubus, prisma , limas,

tabung atau kerucut.

b) Elaborasi

Siswa mlakukan praktek menggambar bangun ruang.

Menguji pemahaman, kemampuan dan keterampilan siswa dalam

soal-soal latihan.

c) Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup

Guru mengulang kembali cara menggambar macam-macam bangun

ruang berdasarkan sifat-sifat yang diketahui, memberikan pekerrjaan

rumah dan menginformasikan mater yang akan dibahas pada pertemuan

berikutnya.

57

Page 64: PTK MATA

H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar

1. Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas

5 .

2. Matematika SD untuk Kelas V 5 B Esis

3. Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 5

4. Macam-macam bentuk kerangka bangun ruang

5. Penggaris dan jangka.

I. Penilaian dan Program Tindak Lanjut

1. Prosedur Penilaian

Penilaian Kognitif

Jenis : kuis, tugas individu, ulangan harian

Bentuk : uraian, pilihan ganda dan isian

Penilaian Afektif

Bentuk : Lembar Pengamatan Sikap

Penilaian Psikomotorik : Terlampir

2. Instrumen Penilaian : Terlampir

3. Program Tindak Lanjut:

Remedial, bagi siswa yang memperoleh nilai KD < KKM :

Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan

pembahasan soal-soal uji kompetensi (menjelaskan kembali

penyelesaian soal-soal).

Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator atau kompetensi

dasar yang belum tuntas.

Melakukan uji pemahaman ulang (ujian perbaikan) sesuai dengan

indikator/ kompetensi dasar yang belum tuntas.

Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai KD > KKM:

58

Page 65: PTK MATA

Memberikan program pembelajaran tambahan berupa pembahasan soal-

soal yang bervariasi dengan memberikan pembahasan soal-soal uji

kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal).

Sukabumi, 30 April2011

Menyetujui,

Kepala Sekolah Guru Mapel

Matematika

Hj. Nurhaeni Teti Heryanti

NIP : 195804041978032004 NIP :

196509091986102001

Lampiran Penilaian

PENILAIAN KOGNITIF

Cakupan yang diukur dalam ranah Kognitif  adalah:

1. Ingatan (C1) yaitu  kemampuan seseorang untuk mengingat. Ditandai dengan

kemampuan menyebutkan simbol, istilah, definisi, fakta, aturan, urutan,

metode.

59

Page 66: PTK MATA

2. Pemahaman (C2) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang

sesuatu hal. Ditandai dengan kemampuan menerjemahkan, menafsirkan,

memperkirakan, menentukan, menginterprestasikan.

3. Penerapan (C3), yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring & menerapkan

dengan tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru/nyata. Ditandai

dengan kemampuan menghubungkan, memilih, mengorganisasikan,

memindahkan, menyusun, menggunakan, menerapkan, mengklasifikasikan,

mengubah struktur.

4. Analisis (C4),  Kemampuan berfikir secara logis dalam  meninjau  suatu

fakta/ objek menjadi lebih rinci. Ditandai dengan kemampuan 

membandingkan, menganalisis, menemukan, mengalokasikan, membedakan,

mengkategorikan.

5. Sintesis (C5),  Kemampuan berpikir untuk memadukan konsep-konsep secara

logis sehingga menjadi suatu pola yang baru. Ditandai dengan kemampuan

mensintesiskan, menyimpulkan, menghasilkan, mengembangkan,

menghubungkan, mengkhususkan.

6. Evaluasi (C6), Kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan

terhadap sustu situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan pemecahannya

dengan menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan. Ditandai dengan

kemampuan menilai, menafsirkan, mempertimbangkan dan menentukan

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

prisma tegak,

Limas, dan Kerucut

Menggambar

bangun prisma

tegak, Limas, dan

Kerucut

Tugas Indvidu uraian Gambarlah segitiga ABC

dengan panjang AB= 5

cm, BC = 6 cm dan AC=

6 cm!

Gambarlah segitiga PQR

dengan panjang PQ = 4

cm, QR = 4 cm dan PR =

4 cm!

60

Page 67: PTK MATA

Gambarlah sebuah

lingkaran yang

diameternya 6 cm!

gambarlah sebuah persegi

yang semua sisinya 5 cm!

Berikut ini manakah

yang merupakan sifat-

sifat limas segi

empat………………

a. Memiliki 6 titik sudut.

b. Memiliki 8 rusuk

c. Sisi alasnya

berbentuk segitiga

d. memiliki 3 sisi

Berikut ini manakah yang

bukan merupakan sifat-

sifat dari

balok………………..

Mempunyai 12

rusuk

Memiliki 8 titik

sudut

Mempunyai 6 sisi

yang sama

d.Sisi yang berhadapan

sama

Gambarlah sebuah kubus

yang panjangsisinya 4

cm!

Gambarlah sebuah balok

61

Page 68: PTK MATA

dengan panjang 6 cm,

tinggi 4 cm dan lebar 3

cm!

Gambarlah sebuah

Prisma tegak segi tiga!

(ukuran bebas)

Gambarlah sebual Linas

segitiga! (ukuran bebas)

Penilaian Akhir:

Skor yang diperoleh

Nilai Akhir : ____________ x 100

Skor maksimal

PENILAIAN AFEKTIF

Ranah afektif kemampuan yang diukur adalah:

1. Menerima (memperhatikan), meliputi kepekaan terhadap kondisi, gejala, 

kesadaran, kerelaan, mengarahkan perhatian

2. Merespon,  meliputi merespon secara  diam-diam, bersedia merespon,

merasa  puas  dalam merespon, mematuhi peraturan

3. Menghargai, meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan suatu nilai,

komitmen terhadap nilai

4.Mengorganisasi, meliputi mengkonseptualisasikan nilai, memahami

hubungan abstrak, mengorganisasi sistem suatu nilai

Tabel Penilaian Afektif

62

Page 69: PTK MATA

(Penilaian terhadap penanaman Budaya dan Karakter Bangsa: Jujur ( fairnes

), Disiplin ( Discipline ), Kreatif dan Tanggung jawab ( responsibility )

NO. NIS Nama Siswa Skor perolehan setiap aspekNilai

Predikat

1 2 3

1

2

3

4

5

Aspek yang dinilai: Rentang Skor 1 - 5

1. Jujur ( Fairnes ) 1. =sangat kurang

2. Disipln ( Discipline) 2. =kurang/jarang

3. Kreatif 3. =cukup

4. Tanggung Jawab (responsibility) 4. =baik/sering

5. =sangat baik/sangat sering

Pedoman Penilaian :

1. Jumlah skor

21-25 =

Tinggi

2. Jumlah skor

11-20 =

Sedang

3. Jumlah skor

01-10 =

Rendah

PENILAIAN PSIKOMOTORIK

63

Page 70: PTK MATA

Ranah psikomotorik yang diukur meliputi:

1. Gerak refleks

2. Gerak dasar fundamen

3. Keterampilan perseptual; diskriminasi kinestetik,

diskriminasi visual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis,

keterampilan perseptual yang terkoordinasi

4. Keterampilan fisik

5. Gerakan terampil

6. Komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan)

meliputi: gerakan ekspresif, gerakan interprestatif

Tabel Penilaian Psikomotorik

a. Materi : ………………………………………..

………………………

b. Indikator : ………………………………………..

………………………

c. Soal : ………………………………………..

……………………

Pedoman Penskoran:

NO ASPEK YANG DINILAI SKOR

1 .........................

64

Page 71: PTK MATA

2 .........................

3 .........................

TOTAL SKOR PSIKOMOTORIK

RENCANA PERENCANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

SIKLUS 2

65

Page 72: PTK MATA

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/ 2

Pertemuan Ke : 1-3

Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

B. Kompetensi Dasar

6.2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

C. Indikator

Memahami sifat-sifat bangun ruang

Memahami sifat-sifat menggambar ruang

Menggunakan cara menggambar bangun ruang

1. Kognitif

Proses

Menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif untuk

melakukan perhitungan secara efisien

Membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan

terdekat

Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan

Produk

Dapat menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif untuk

melakukan perhitungan secara efisien

Dapat membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan, dan

ratusan terdekat

Dapat menaksir hasil operasi hitung dua bilangan

2. Psikomotorik

66

Page 73: PTK MATA

Dengan alat peraga siswa dapat melakukan percobaan dengan

menggunakan kancing berwarna-warni yang dapat membantu siswa

memahami sifat-sifat operasi hitung yang dapat diambil dari kehidupan

sehari-hari,

3. Afektif

Karakter

Memfasilitasi Siswa untuk menerapkan Karakter : Jujur ( Fairnes),

Disiplin ( Discipline ), Kreatif, Tanggung jawab (responsibility )

Keterampilan Sosial

Bertanya

Memberi ide pendapat

Menjadi pendengar yang baik

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengetahui sifat-sifat bangun ruang

Siswa dapat memahami sifat-sifat dan cara mengambar Bangun Ruang ;

1. Kognitif

Proses

Kepada peserta didik diberikan berbagai macam referensi mengenai

operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya

pembulatan dan penaksiran, kemudian dilanjutkan dengan bertanya

kepada peserta didik mengenai materi pembelajaran tersebut

Produk

Siswa dapat menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif

untuk melakukan perhitungan secara efisien

Siswa dapat membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan,

dan ratusan terdekat

Siswa dapat menaksir hasil operasi hitung dua bilangan

2. Psikomotorik

67

Page 74: PTK MATA

Disediakan alat dan bahan siswa dapat menggunakan sifat komutatif,

asosiatif dan distributif untuk melakukan perhitungan secara efisien

3. Afektif

Karakter

Terlibat dalam proses belajar dan mengajar berpusat pada siswa,

menyenangkan bagi siswa dan siswa diberi kesempatan melakukan

penilaian kesadaran dalam menunjukkan karakter.

Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk

menerapkan karakter Jujur, Perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan

Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk

menerapkan karakter Disiplin, Tindakan yang menunjukkan perilaku

tertib dan patuh pada berbagai peraturan.

Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk

menerapkan karakter Kreatif, Berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang dimiliki.

Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk

menerapkan karakter Tanggung Jawab, Sikap dan perilaku

seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang

seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,

lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha

Esa.

Keterampilan Sosial

Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa sambil

mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya,

menyumbangkan ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik,

berlatih berkomunikasi verbal dan tulisan, berpikir kreatif dan

sistematis)

E. Materi Ajar

68

Page 75: PTK MATA

Sifat-sifat Bangun Ruang,

F. Metode Pembelajaran

Tanya Jawab, Deduktif, latihan, Ekspositori, demonstrasi

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke 1

1. Kegiatan awal

a. Apresepsi/ Motivasi

Mengulang kembali sekilas mengenai sifat-sifat bangun datar juga

bentuk-bentuk macam-macam bangun datar.

2. Kegiatan Inti

b. Eksplorasi

Memberikan contoh cara menggambar macam-macam

segitiga(sama kaki, sama sisi) dengan menggunakan jangka dan

penggaris.

Memberikan contoh cara menggambar lingkaran sesuai dengan

sifat yang diminta dengan menggunakan jangka.

Memberikan contoh cara menggambar macam-macam bangun

datar yang lain (selain segitiga) dengan menggunakan penggaris.

c. Elaborasi

Mengevaluasi siswa dengan mengerjakan

soal-soal latihan menggambar macam-macam bangun datar.

d. Konfirmasi

a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup

69

Page 76: PTK MATA

Guru mengulang kembali cara menggambar macam-macam bangun

datar berdasarkan sifat-sifat yang diketahui, memberikan pekerrjaan

rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada

pertemuan berikutnya.

Pertemuan ke 2

a) Kegiatan awal

1. Apresepsi/ Motivasi

Memberikan arahan-arahan atau contoh-contoh bagun datar dan

bangun ruang sehingga siswa dapat membedakan mana yang

disebut bangun datar dan benguan ruang.

b) Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

Guru memberi sedikit penjelasan dengan membawa kerangka

kubus atau balok mengenai rusuk, titik sudut dan rusuk untuk

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

2. Elaborasi

Melakukan diskusi kelompok dengan arahan guru untuk

menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung, prisma, kerucut,

limaMelakukan diskusi kelompok dengan arahan guru untuk

menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung, prisma, kerucut, lima.

Menguji pemahaman, kemampuan dan keterampilan siswa dalam

soal-soal latihan.

3. Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

c) Kegiatan Penutup

Guru mengulang kembali mengenai sifat-sifat bangun

ruang, memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi

yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. .

70

Page 77: PTK MATA

Pertemuan ke 3

1. Kegiatan awal

a. Apresepsi/ Motivasi

Mengulang kembali sekilas mengenai sifat-sifat bangun ruang juga

bentuk-bentuk macam-macam bangun ruang.

2. Kegiatan Inti

d) Eksplorasi

Guru memberikan langkah-langkah membuat bangun ruang,

memberikan beberapa contoh membuat kubus, prisma , limas,

tabung atau kerucut.

e) Elaborasi

Siswa mlakukan praktek menggambar bangun ruang.

Menguji pemahaman, kemampuan dan keterampilan siswa dalam

soal-soal latihan.

f) Konfirmasi

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup

Guru mengulang kembali cara menggambar macam-macam bangun

ruang berdasarkan sifat-sifat yang diketahui, memberikan pekerrjaan

rumah dan menginformasikan mater yang akan dibahas pada pertemuan

berikutnya.

H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar

I. Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .

II. Matematika SD untuk Kelas V 5 B Esis

III. Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 5

IV. Macam-macam bentuk kerangka bangun ruang

V. Penggaris dan jangka.

71

Page 78: PTK MATA

I. Penilaian dan Program Tindak Lanjut

1. Prosedur Penilaian

Penilaian Kognitif

Jenis : kuis, tugas individu, ulangan harian

Bentuk : uraian, pilihan ganda dan isian

Penilaian Afektif

Bentuk : Lembar Pengamatan Sikap

Penilaian Psikomotorik : Terlampir

2. Instrumen Penilaian : Terlampir

3. Program Tindak Lanjut:

Remedial, bagi siswa yang memperoleh nilai KD < KKM :

Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan

pembahasan soal-soal uji kompetensi (menjelaskan kembali

penyelesaian soal-soal).

Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator atau kompetensi

dasar yang belum tuntas.

Melakukan uji pemahaman ulang (ujian perbaikan) sesuai dengan

indikator/ kompetensi dasar yang belum tuntas.

Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai KD > KKM:

Memberikan program pembelajaran tambahan berupa pembahasan soal-

soal yang bervariasi dengan memberikan pembahasan soal-soal uji

kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal).

72

Page 79: PTK MATA

Sukabumi, 30 April

2011

Menyetujui,

Kepala Sekolah Guru Mapel

Matematika

Hj. Nurhaeni Teti Heryanti

NIP : 195804041978032004 NIP :

196509091986102001

Lampiran Penilaian

PENILAIAN KOGNITIF

Cakupan yang diukur dalam ranah Kognitif  adalah:

1) Ingatan (C1) yaitu  kemampuan seseorang untuk mengingat. Ditandai

dengan kemampuan menyebutkan simbol, istilah, definisi, fakta, aturan,

urutan, metode.

2) Pemahaman (C2) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang

sesuatu hal. Ditandai dengan kemampuan menerjemahkan, menafsirkan,

memperkirakan, menentukan, menginterprestasikan.

3) Penerapan (C3), yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring & menerapkan

dengan tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru/nyata. Ditandai

dengan kemampuan menghubungkan, memilih, mengorganisasikan,

memindahkan, menyusun, menggunakan, menerapkan, mengklasifikasikan,

mengubah struktur.

4) Analisis (C4),  Kemampuan berfikir secara logis dalam  meninjau  suatu

fakta/ objek menjadi lebih rinci. Ditandai dengan kemampuan 

73

Page 80: PTK MATA

membandingkan, menganalisis, menemukan, mengalokasikan, membedakan,

mengkategorikan.

5) Sintesis (C5),  Kemampuan berpikir untuk memadukan konsep-konsep

secara logis sehingga menjadi suatu pola yang baru. Ditandai dengan

kemampuan mensintesiskan, menyimpulkan, menghasilkan,

mengembangkan, menghubungkan, mengkhususkan.

6) Evaluasi (C6), Kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan

terhadap sustu situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan pemecahannya

dengan menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan. Ditandai dengan

kemampuan menilai, menafsirkan, mempertimbangkan dan menentukan

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

InstrumenInstrumen/ Soal

Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

prisma tegak,

Limas, dan Kerucut

Menggambar

bangun prisma

tegak, Limas, dan

Kerucut

Tugas Indvidu uraian Gambarlah segitiga ABC

dengan panjang AB= 5

cm, BC = 6 cm dan AC=

6 cm!

Gambarlah segitiga PQR

dengan panjang PQ = 4

cm, QR = 4 cm dan PR =

4 cm!

Gambarlah sebuah

lingkaran yang

diameternya 6 cm!

gambarlah sebuah persegi

yang semua sisinya 5 cm!

Berikut ini manakah

yang merupakan sifat-

sifat limas segi

empat………………

74

Page 81: PTK MATA

a. Memiliki 6 titik sudut.

b. Memiliki 8 rusuk

c. Sisi alasnya

berbentuk segitiga

d. memiliki 3 sisi

Berikut ini manakah yang

bukan merupakan sifat-

sifat dari

balok………………..

Mempunyai 12

rusuk

Memiliki 8 titik

sudut

Mempunyai 6 sisi

yang sama

d.Sisi yang berhadapan

sama

Gambarlah sebuah kubus

yang panjangsisinya 4

cm!

Gambarlah sebuah balok

dengan panjang 6 cm,

tinggi 4 cm dan lebar 3

cm!

Gambarlah sebuah

Prisma tegak segi tiga!

(ukuran bebas)

Gambarlah sebual Linas

segitiga! (ukuran bebas)

75

Page 82: PTK MATA

Penilaian Akhir:

Skor yang diperoleh

Nilai Akhir : ____________ x 100

Skor maksimal

PENILAIAN AFEKTIF

Ranah afektif kemampuan yang diukur adalah:

1. Menerima (memperhatikan), meliputi kepekaan terhadap kondisi,

gejala,  kesadaran, kerelaan, mengarahkan perhatian

2. Merespon,  meliputi merespon secara  diam-diam, bersedia merespon,

merasa  puas  dalam merespon, mematuhi peraturan

3. Menghargai, meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan suatu nilai,

komitmen terhadap nilai

4. Mengorganisasi, meliputi mengkonseptualisasikan nilai, memahami

hubungan abstrak, mengorganisasi sistem suatu nilai

Tabel Penilaian Afektif

(Penilaian terhadap penanaman Budaya dan Karakter Bangsa: Jujur ( fairnes

), Disiplin ( Discipline ), Kreatif dan Tanggung jawab ( responsibility )

NO. NIS Nama Siswa Skor perolehan setiap aspekNilai

Predikat

1 2 3

1

2

3

4

76

Page 83: PTK MATA

5

Aspek yang dinilai: Rentang Skor 1 - 5

5. Jujur ( Fairnes ) 1. =sangat kurang

6. Disipln ( Discipline) 2. =kurang/jarang

7. Kreatif 3. =cukup

8. Tanggung Jawab (responsibility) 4. =baik/sering

5. =sangat baik/sangat sering

Pedoman Penilaian :

4. Jumlah skor

21-25 =

Tinggi

5. Jumlah skor

11-20 =

Sedang

6. Jumlah skor

01-10 =

Rendah

PENILAIAN PSIKOMOTORIK

Ranah psikomotorik yang diukur meliputi:

A.) Gerak refleks

B.) Gerak dasar fundamen

C.) Keterampilan perseptual; diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual,

diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis, keterampilan perseptual

yang terkoordinasi

D.) Keterampilan fisik

77

Page 84: PTK MATA

E.) Gerakan terampil

F.)Komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan

ekspresif, gerakan interprestatif

Tabel Penilaian Psikomotorik

a. Materi : ………………………………………..

………………………

b. Indikator : ………………………………………..

………………………

c. Soal : ………………………………………..

……………………

Pedoman Penskoran:

NO ASPEK YANG DINILAI SKOR

1 .........................

2 .........................

3 .........................

TOTAL SKOR PSIKOMOTORIK

78