PTK MATA
-
Upload
imron-rosyadi-al-buckhory -
Category
Documents
-
view
246 -
download
0
description
Transcript of PTK MATA
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah PTK Berjudul
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN TERHADAP SIFAT-SIFAT
BANGUN DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN MELALUI MODEL
DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SDN KEBONWARU KECAMATAN
CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI
Disahkan oleh :
Cikembar, 30 April 2011
Pengawas Sekolah Dasar Kepala Sekolah
Widhy Supriatin, S.Pd, M.Si HJ. NURHAENI, S.PdNIP. 196104181979122001 NIP.196103171981092002
i
PERNYATAAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN
Pengelola perpustakaan SDN Kebonwaru Kecamata Cikembar Kabupaten
Sukabumi menyatakan bahwa Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul :
Upaya Meningkatkan Pemahaman Terhadap Sifat-sifat Bangun Dan Hubungan
Antar Bangun Melalui Model Demonstrasi Pada Siswa SDN Kebonwaru
Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, telah disimpan sebagai buku
perpustakaan SDN Kebonwaru Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk diketahui dan dipergunakan seperlunya.
Mengetahui, Cikembar, 30 April 2011Kepala SDN Bojonggenteng Pengelola Perpustakaan
HJ. NURHAENI, S.Pd SUWENTI, S.PdNIP.196103171981092002 NIP. 195905011982012006
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Solawat dan Salam
semoga Allah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhamad SAW, dengan berbagai
keterbatasan, Alhamdulilah saya dapat menyelesaikan pembuatan PTK yang
berjudul : Upaya Meningkatkan Pemahaman Terhadap Sifat-sifat Bangun Dan
Hubungan Antar Bangun Melalui Model Demonstrasi Pada Siswa SDN
Kebonwaru Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, merupakan suatu upaya
guru Sekolah Dasar Negeri Kebonwaru Kecamatan Cikembar Kabupaten
Sukabumi di dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan PTK ini
dilakukan selama 1 bulan dan dilaksanakan pada bulan April 2011, Dalam
penelitian ini peneliti mencoba menggunakan Model Pembelajaran Demonstrasi.
Peneliti menyadari, masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
pembuatan PTK ini. Oleh karena itu diharapkan saran dari para pembaca, kepala
sekolah dan observer. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik moril maupun materil.
Dengan segala kerendahan hati, Penelitian Tindakan kelas ini, semoga
dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti yang merupakan syarat untuk Kenaikan
Tingkat dari Golongan IV/a ke IV/b dan umumnya bagi pembaca.
Cikembar, 30 April 2011Peneliti
iii
ABSTRAKSI
TETI HERYANTI : UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN TERHADAP
SIFAT-SIFAT BANGUN DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN MELALUI
MODEL DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SDN KEBONWARU
KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI.
Demonstrasi adalah sebuah integrasi yang bernilai pendidikan. Di dalam
proses pembelajaran terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak didik, ketika
guru menyampaikan pelajaran kepada anak didik di kelas. Bahan pelajaran yang
guru berikan itu memberi dorongan (motivasi) kepada anak didik bila
penyampaiannya menggunakan model pembelajaran Demonstrasi.
Penulis mengidentifikasi melalui diskusi bersama supervisor dan teman
sejawat, diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai materi yang
diajukan adalah penjelasan materi yang terlalu abstrak, kurangnya media
pembelajaran contoh dan latihan soal.
Tujuan penelitian ini secara umum untuk Agar pembelajaran matematika
menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, dapat
dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara yang cukup efektif adalah
melalui penerapan latihan sehingga siswa dapat membangun dari pengalaman
siswa yang didapat selama pembelajaran berlangsung .Karena model
pembelajaran model demonstrasi dapat menimbulkan minat belajar yang optimal,
terjadi umpan balik, tempat siswa mengalami kegembiraan dan kepuasan,
memberi dan menerima belajar dan tumbuh.
iv
Berdasarkan hasil yang diperoleh selama pemelajaran berlangsung, siswa
aktif dalam mendengarkan penjelasan dan mengerjakan latihan soal. Walaupun
ada beberapa siswa yang kurang konsentrasi dalam pembelajaran siklus 1 ini.
Menurut penulis, pembelajaran pada siklus 1 ini kurang berhasil, karena
60% siswa tidak mampu mengerjakan soal, 22% mampu menjawab 50%. Hanya
18% yang menjawab benar. 1 Siklus ke II diperoleh nilai hasil rata-rata ; 76,76
dengan ketuntasan belajar 86,44% dan siklus ke 3 diperoleh nilai rata-rata ; 77,52
dengan ketuntasan belajar 100%. Dan siklus ke III diperoleh rata-rata ; 76 dengan
ketuntasan belajar 100%. Jika dipadukan nilai ketuntasan belajar dengan hasil
belajar pada setiap siklus tuntas dari KKM yang telah ditetapkan.
v
DAFTR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
PERNYATAAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN.........................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
ABSTRAKSI.........................................................................................................iv
DAFTR ISI............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Perumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Perbaikan.......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian......................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................6
A. Tinjauan Penggunaan Tes (latihan) Sebagai Evaluasi belajar...............6
B. Tinjauan Prestasi Belajar...........................................................................9
C. Hubungan Antara Manfaat Tes Formatif Dengan Prestasi Belajar
Siswa...................................................................................................................13
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN.......................15
A. Lokasi dan Subyek Penelitian..................................................................15
B. Deskripsi Perbaikan..................................................................................15
C. Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa.........................29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................37
A. Hasil Penelitian..........................................................................................37
1. Hasil Pegolahan Data............................................................................37
2. Deskripsi temuan dan Refleksi.............................................................44
3. Pembahasan...........................................................................................45
B. Hal-hal Unik..............................................................................................46
1. Hal yang unik Siklus 1..........................................................................46
2. Hal yang unik Siklus 2..........................................................................47
3. Hal yang unik Siklus 3..........................................................................47
vi
BAB V PENUTUP................................................................................................48
A. Simpulan....................................................................................................48
B. Saran..........................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................50
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi bangun ruang penting untuk dikuasai siswa sebagai bekal untuk
mempelajari materi matematika berikutnya. Kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa siswa di kelas V SD Negeri Kebonwaru Kecamatan
Cikembar Kabupaten Sukabumi mengalami kesulitan dalam menentukan sifat-
sifat bangun ruang.
Sedangkan keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan materi
akan selalu diukur dengan pencapaian target kurikulum yang telah ditentukan.
Dan hal itu akan diukur melalui evaluasi yang diberikan target yang
diharapkan, menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilaksanakan terjadi
permasalahan yang perlu dicari penyelesaiannya.
Pada semester kedua 2011 hasil ulangan Matematika siswa kelas V
pada pokok bahasan sifat-sifat bangun ruang. Hanya 15 anak dari 30 siswa
kelas V yang mencapai tingkat penguasaan materi diatas 70%.
Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,
penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Disamping untuk memperbaiki pembelajaran, pelaksanaan
perbaikan pembelajaran juga ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
Laporan ini disusun bersadarkan catatan yang dibuat ketika merancang
kegiatan perbaikan, serta selama pelaksanaan observasi dan diskusi
1
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan dalam 3 siklus PTK
untuk mata pelajaran Matematika. Berkenaan dengan itu, laporan ini memuat
pendahuluan perencanaan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, temuan
atau hasil yang diperoleh serta kesimpulan dan saran tindak lanjut.
Dari hasil ulangan Matematika siswa Kelas V pada standart
kompetensi sifat-sifat bangun ruang selalu memperoleh nilai rendah. Hanya 15
siswa dari 30 siswa yang mampu mengerjakan soal dengan benar. Selama
pembelajaran berlangsung tidak ada siswa yang bertanya. Setelah diberi soal
latihan, ternyata sebagian besar tidak mampu menyelesaikan dengan benar.
Dalam proses belajar mengajar, peneliti menunjukkan contoh sifat-
sifat bangun ruang sesuai dengan buku paket dan benda aslinya. Namun,
sebagain besar siswa tidak dapat mengerjakan.
Untuk mengatasi kesalahan tersebut, peneliti meminta bantuan
supervisor dan teman sejawat untuk mengidentifikasi hal tersebut. Dari hasil
diskusi dengan supervisor dan teman sejawat terungkap beberapa masalah
yang terjadi dalam pembelajaran diantaranya : (1) siswa tidak mampu
menentukan sifat-sifat bangun ruang dan (2) siswa tidak mampu menentukan
jumlah jumlah rusuk, sisi dan titik sudut bangun ruang tsb.
B. Perumusan Masalah
Setelah mengidentifikasi melalui diskusi bersama supervisor dan
teman sejawat, diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai
materi yang diajukan adalah penjelasan materi yang terlalu abstrak, kurangnya
media pembelajaran contoh dan latihan soal.
2
Berdasarkan hal tersebut di atas, yang menjadi fokus perbaikan adalah
“bagaimana meningkatkan pemahaman siswa dalam menentukan sifat-sifat
bangun ruang melalui latihan ?”
C. Tujuan Perbaikan
Meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, akan
membuat pelajaran lebih bermakna dan berarti dalam kehidupan anak.
Dikatakan demikian, karena (1) adanya keterlibatan siswa dalam menyusun
dan membuat perencanaan proses belajar mengajar, (2) adanya keterlibatan
intelektual emosional siswa melalui dorongan dan semangat yang dimilikinya,
(3) adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam mendengarkan dan
memperhatikan apa yang disajikan guru.
Agar pembelajaran matematika menjadi pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan, dapat dilakukan melalui berbagai cara.
Salah satu cara yang cukup efektif adalah melalui penerapan latihan sehingga
siswa dapat membangun dari pengalaman siswa yang didapat selama
pembelajaran berlangsung, akan tetapi pada penelitian ini hanya menyangkut
tentang sifat-sifat bangun ruang. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian
tindakan kelas untuk membuktikan bahwa dengan latihan yang diberikan
kepada siswa dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan sifat-
sifat bangun ruang khususnya di kelas V SD Negeri Kebonwaru Kecamatan
Cikembang Kabupaten Sukabumi, selain itu pula dapat meningkatkan hasil
belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika.
3
D. Manfaat Penelitian
Pada hakikatnya, penelitian tindakan kelas ini merupakan dokumentasi
dari penelitian yang telah dilakukan oleh guru. Berbagai penelitian tersebut
terdapat kemanfaatan, baik bagi meningkatkan keprofesionalan guru, sekolah
dan pengembangan model pembelajaran. Dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Manfaat Meningkatkan Keprofesionalan Guru :
a. Guru mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya.
b. Guru mampu menunjukkan otonominya sebagai pekerja Profesional.
c. (Riel, 1998) : Guru dituntut untuk mampu mengembangkan diri dari
pemula sampai ke ahli.
d. Guru mempunyai kemampuan atau berperan sebagai peneliti
e. Guru lebih fokus terhadap pembelajaran.
2. Manfaat Sekolah :
a. Meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa.
b. Adanya hubungan erat dengan guru.
c. Meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
3. Pengembangan Model Pembelajaran
rancangan kegiatan pemebelajaran pada dasaranya merupakana suatau
bentuk rekayasa untuk mencapai tujuan belajar siswa. Bentuk rekaysa
kuliner ini sering disebut model pembelajaaran yang didalamnya berisi
penetaan metode mengajar guru dalam upaya menghasilkan proses belajar
4
siswa sesui tujuan belajar yang dirancang. Oleh karena itu pengembangan
metode-metode yang digunakan seyogyanya diranscang sebagai metode
pemebelajaran yang dapat memberikan fasilitas untuk mencapai berbagai
kemampuan.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penggunaan Tes (latihan) Sebagai Evaluasi belajar
1. Pengertian Tes (latihan)
M. Indrakusuma ( 1978 : 29-30 ) memberi batasan : “ Tes adalah
suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh
data-data atu keterangan-keterangan ang diinginkan tentang seseorang,
dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.”
Menurut Herutomo ( 1989 : 9 ) : “ Tes adalah suatu cara untuk
melakukan penilaian yang berbentuk tugas atau serangkaian tugas yang
diberikan ke anak atau kelompok anak, sehingga diperoleh nilai yang
berkaotan dengan tingkah laku atau prestasi anak tersebut dan dapat
dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak lain, atau nilai stainer
yang telah ditetapkan.”
Dari pembatasan di atas dapat kita ambil kesimpulan, bahwa di
dalamnya terkandung pengertian-pengertian, sebagai berikut :
a. Bahwa tes adalah hanya merupakan alat dan bahan tujuan,
sedangkan tujuannya adalah terletak pada apakah maksud kita
memberikan tes.
b. Bahwa alat itu telah disusun secara sistematis dan obyektif itu,
maka hasil yang diperoleh dari tes atau alat itu boleh dikatakan akan
tepat, artinya benar-benar akan memberikan gambaran yang sesuai
dengan keadaan.
6
c. Bahwa dengan dipergunakannya tes sebagai alat untuk
memperoleh suatu data-data itu dapat dilaksanakan secara cepat, tidak
memakan waktu yang lama.
d. Sedang keterangan-keterangan apa yang diinginkan itu tergantung
pada maksud serta alat yang kita berikan.
Setelah kita mengetahui pengertian tes, selanjutnya kita ingin tahu
pula pengertian tes formatif. Tes formatif adalah tes yang diberikan kepada
murid setelah mereka selesai mengikuti pelajaran dari suatu program
bahan satuan pelajaran (Nasrun Harahap, dkk : 1979 : 68 ).
2. Tujuan
Menurut petunjuk pelaksanaan kurikulum SD : “ Penilaian formatif
bertujuan mengetahui sejauh mana TIK pada setiap satuan pelajaran telah
tercapai (Depdiknas , 1990 : 4 ).”
Penilaian formatif ini ditunjukkan pada pencapaian Tujuan
Instruksional Khusus (TIK) sehingga anak dianggap berhasil apabila
sudah mencapai TIK yang ditentukan oleh guru (Sutomo, 1993 : 137).
Menurut Pasaribu dan Simanjuntak ( 1983 : 137 ) : “ Penialian ini
diadakan untuk mengetahuitujuan instruksional mana yang sudah dicapai
dan belum dicapai. Hasil yang diperoleh dari penilaian ini digabung
dengan hasil yang diperoleh dari penilaian terhadap proses belajar
mengajar, akan memberi petunjuk tentang bagian-bagian mana dan
program pengajaran yang masih memerlukan perbaikan”.
7
Menurut Nasrun Harahap, dkk ( 1979 : 25 ) Mengemukakan bahwa
: “Tujuan penilaian formatif untuk mengetahui hingga dimana penguasaan
murid tentang bahan yang diajarkan dalam suatu program satuan pelajaran,
apakah sudah sesuai dengan tujuan instruksional yang digariskan.”
Dari beberapa pendapat di atas, kiranya dapat penulis simpulkan
bahwa penilaian formatif bertujuan untuk mengetahui sejauh mana TIK
yang telah tercapai pada setiap satuan pelajaran.
3. Fungsi
Menurut Sutomo (1985 : 98) penilaian formatif berfungsi: Sebagai
umpan balik buat guru untuk memperbaiki proses belajar mengjar yang
meliputi:
a. Metode mengajar
b. Bahan yang diajarkan
c. Motifasi belajar anak
d. Keserasian bahan dan metode yang digunakan
e. Keserasian bahan TIK yang dibuat dan lain sebagainya.
4. Kegunaan
“Penilaian formatif digunakan untuk mengukur ketentuan belajar”.
Untuk menghitung ketentuan belajar digunakan rumus sebagai berikut :
TS = x 100%
TS = Taraf seraf formatif digunakan untuk menentukan
ketuntasan belajar individual
8
TS 75 % baik
N = Nilai yang diperoleh siswa
N = Nilai maksimum
DS K =
DS K = Daya serap kelompok
S bernilai 75 % jumlah
siswa yang bernilai keatas
S = jumlah siswa
Suatu kelompok belajar dianggap sudah tuntas belajar bila DS <
85 % . Guru dapat melanjutkan program atau pokok bahasan berikutnya
bila DS < 85 %.
Guru melaksanakan program untuk siswa yang nilainya belum
mencapai 7,5 dan program pengayaan untuk siswa yang nilainya mencapai
7,5 ( Muhammad Yusuf Suhartono, 1992 ).
B. Tinjauan Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi belajar
a. Pengetian Prestasi
Menurut kamus praktis Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa:
Prestasi adalah kemampuan”(Leonardo D. Marsan dkk. 1083:209).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa:
“Prestasi adalah yang dicapai” (Depdikbud, 1982: 100).
9
Dari kedua tempat mengenai prestasi yang telah disebutkan di
atas, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa kemampuan atau hasil
usaha seseorang yang telah dicapai pada suatu waktu tertentu
b. Pengertian Belajar
Pengertian Belajar Leo Cronbach menyatakan bahwa: “Belajar
adalah suatu penampilan perubahan sikap atau tingkah laku yang
diperoleh dari pengalaman “(Ahmad Bahar dan Muhammad Suhri
Saleh, t.t: 27). Menurut Ernest R. Hilgrad menyatakan bahwa :
“Seseorang telah mempelajari sesuatu terlihat dari perbuatannya ,
yakni bila ia dapat melakukan sesuatu yang tak dapat dilakukan
sebelumnya atau bila tingkah lakunya berubah disebabkan lebih, maka
hal itu bukanlah dipandang sebagai hasil belajar bukan suatu latihan
(Ahmad Bahar dan Muhammad Suhri Saleh, tt b: 7). Menurut Hariman
mendefinisikan bahwa belajar sebagai berikut: Belajar adalah suatu
perbuatan (dalam perbuatan) yang hubungannya dengan praktek atau
latihan dan perubahan tidak dapat diperoleh atas dasar kelelahan atau
kepayahan (Ahmad Bahar dan Muhammad Suhri Saleh, tt c: 7).
Sedangkan menurut Nasution memberikan pengertian tentang belajar
adalah suatu proses yang menimbulkan kelakuan baru atau mengubah
kelakuan lama, sehingga seseorang lebih mampu menghadapi situasi –
situasi dalam hidupnya (Ahmad Bahar dan Muhammad Suhri Saleh, tt
d: 8).
10
Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan di atas, kiranya
penulis perlu untuk memberikan definisi escara tegas ats dasar-dasar
atau pokok-pokok yang terkandung dalam pengertian tersebut.
Menurut penulis belajar adalah suatu usaha manusia untuk
memperoleh pembaharuan dan kecakapan baru baik dalam bidang
kognitif (penguasan intelektual), bidang afektif (perubahan dengan
sikap nilai) secara bidang psikomotor (kemampuan atau keterampilan
bertindak atau berperilaku). Tetapi bila sudah selesainya suatu usaha
belajar tidak terjadi suatu perubahan di dalam dirinya, maka hal itu
tidak dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar.
Jadi agar nanati terjadi suatu pembaharuan, maka harus diikuti
dengan usaha disamping itu harus ada pengalaman serta motifasi atau
latihan.
2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar , maka harus
memperhatikan faktor – faktor yanag berhubungan erat dengan aktivitas
belajar. Sedangkan faktor yang mempengaruhi belajar ialah sesuatu yang
kalau tidak dapat dipenuhi akan berpengaruh terhadap prestasi belajar
yang dicapai.
Sumadi Suryobroto dalam bukunya psychology pendidikan secara
garis besar mengemukakan klasifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi
belajar sebagai berikut:
a. Faktor – faktor yang berasal dari luar
11
1) Faktor – faktor non social
Faktor ini terbilang banyak seperti misalnya : keadaan udara,
cuaca, waktu, tempat, alat – alat yang digunakan untuk belajar dan
sebagainya.
2) Faktor – faktor social
Faktor – faktor ini adalah factor manusia, baik itu ada atau hadir
secara langsung maupun tidak langsung.
b. Faktor – faktor yang berasal dari dalam
1) Faktor – faktor fisiologi
Kondisi jasmani, umumnya melatar belakangi kegiatan belajar,
jasmani yang segar lain pengaruhnay dengan jasmani yang kurang
segar, misalnya orang belajar dengan keadaan lelah akan lain
hasilnya dengan orang yang tidak lelah keadaan fungsi – fungsi
jasmani tertentu fungsi – fungsi panca indra.
2) Faktor – faktor psikologi
Yang termasuk factor psikologis ialah :
a) Rasa ingin tahu
b) Minat
c) Cita – cita
d) Perhatian
e) Kecerdasan
f) Ingatan
Sehubungan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
tersebut, Nana Sudjana (1989 :40) menyatakan bahwa : “Hasil belajar pada
12
hakekatnya tersirat dalam tijuan pengajaran, oleh sebab itu hasil siswa di
sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kwalitas pengajaran.”
Sehubunagn factor – factor yang mempengaruhi belajar dan hasil
belajar yang telah diuraikan di atas, maka factor psikologis dan kwalitas
pengajaran yang sangat berperan dalam mempengaruhi hasil tes formatif .
Sehingga dengan demikian akan mempengaruhi pula terhadap prestasi
belajarnya.
Dalam hal ini penulis mempunyai kesimpulan bahwa factor yang
mempengaruhi terhadap prestasi belajar adalah factor internal dan factor
eksternal.
C. Hubungan Antara Manfaat Tes Formatif Dengan Prestasi Belajar Siswa
Sesuai dengan tujuan penilaian formatif adalah untuk mengukur
sejauh manakah tujuan instruksional khusus tersebut dapat dicapai atau
dijangkau oleh siswa. Dan apabila pencapaian tujuan instruksional khusus itu
tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditentkan. Maka hasil tes formatif itu
sendiri dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode yang lebih tepat di dalam penyajian materi, sehinnga
tujuan yang sudah ditetapkan bisa dicapai.
Dengan demikian tes formatif mempunyai peranan penting. Dengan
diberikan tes formatif siswa disiapkan untuk menghadapi tes akhir, siswa
sempat memperoleh pengertian dan pemahaman yang lebih baik, siswa lebih
dapat menguasai isi pelajaran. Tes formatif tidak begitu sulit seperti merasa
akan terbantu dengan diadakannya tes formatif itu. Dalam hal ini dapat di
13
garis bawahi, bahwa dengan diadakannya tes formatif belajar siswa akan
lebih termotivasi. Dengan dilakukan tes pada setiap tatap muka, karena siswa
selalu siap, maka siswa dalam menghadapi tes akhir tidak akan mengalami
kesulitan. Dalam hal ini prestasi belajar yang di capai oleh siswa dipengaruhi
oleh pelaksanaan tes formatif secara kontinyu tersebut.
Dari pernyataan di atas, penulis menyimpulkan bahwa: Semakin
berhasil dalam proses belajar mengajar dengan menggunakann tes formatif,
semakin berhasil pula prestasi belajar pada siswa. Begitu pula jika semakin
menurunnya proses belajar mengajar dengan menggunakan tes formatif,
semakin menurun pula prestasi belajar pada siswa tersebut, atau dengan kata
lain, secara teoritis ada hubungan antara penggunaan tes formatif dengan
prestasi belajar siswa.
14
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilakukan di kelas V SD Negeri
Kebonwaru Kecamatan Cikembar. Jadwal pelaksanaan perbaikan dari siklus
ke-1 sampai siklus ke-3 dalam tabel berikut :
Tabel 3.1
Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran
No Hari/Tanggal Jam ke Pukul Siklus Pengamat
1 Senin, 4-4-2011 1 07.00 - 07.40 1Kicah Sartika, S.Pd
Suwenti, S.Pd
2 Kamis, 14-4-2011 1 07.00 - 07.40 2Kicah Sartika, S.Pd
Suwenti, S.Pd
3 Senin, 25-4-2011 1 07.00 - 07.40 3Kicah Sartika, S.Pd
Suwenti, S.Pd
B. Deskripsi Perbaikan
Deskripsi perbaikan pada penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
untuk meningkatkan aktivitas pemahaman penguasaan materi dan menunjang
kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu
Pengetahuan alam. Proses deskripsi pelaksanaan tindakan perbaikan ini
melalui dua tahap secara berdaur ulang (dalam 2 siklus) mulai dari:
1. Tahap perencanaan tindakan,
15
2. Tahap pelaksanaan tindakan, dan
3. Tahap refleksi. (lihat buku pedoman PKP).
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah dan pemecahan masalah, maka
tindakan yang dilakukan yang menjadi alternatif mengatasi permasalahan
sesuai dengan mata pelajaran adalah sebagai berikut
a. Mata pelajaran Matematika
1) guru harus membuat skenario pembelajaran;
2) menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
3) menyediakan sarana dan prasarana yang memadai;
4) pada saat menyampaikan materi, guru hendaknya memberikan
contoh yang cukup kepada siswa;
5) guru harus memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok. Dan
6) mempersiapkan lembar observasi untuk diisi oleh pengamat.
b. Mata pelajaran Matematika
1) guru menyampikan materi dengan jelas serta dibarengi dengan
pertanyaan;
2) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang belum dimengerti;
3) guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
16
Gambar 3.1 Alur PTK Perencanaan Tindakan
Penjelasan alur di atas adalah:
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,
termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat
pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta
mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran
demonstrasi.
17
Refleksi
Tindakan/Observasi
Refleksi
Tindakan/Observasi
Refleksi
Tindakan/Observasi
Rencana awal/rancangan
Rencana yang direvisi
Rencana yang direvisi
Siklus 1
Siklus 2 (bila diperlukan)
Siklus 3 (bila diperlukan)
Pra Siklus
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
yang diisi oleh pengamat.
4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada
siklus berikutnya.
5. Observasi dibagi dalam dua putaran, yaitu putaran 1, dan 2, dimana
masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam dua putaran
dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah
dilaksanakan.
Penelitian ini akan mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil
observasi yang akan dideskripsikan melalui tertulis. Oleh karena itu,
penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Sudjana
(2001:209) penelitian deskriptif kualitatif dalam pendidikan bertujuan
untuk mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan pada
apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk
menemukan kekurangan dan kelemahan pendidikan, sehingga dapat
ditentukan upaya penyempurnaannya. Selain itu, dipadu dengan metode
kuantitatif dalam menganalisis hasil belajar siswa karena berupa angka-
angka.
18
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran
Matematika, maka langkah yang dihadapi pada tahap pelaksanaan
tindakan adalah sebagai berikut.
a. mengadakan apersepsi;
b. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang
ingin dicapai;
c. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya
jawab, dan
d. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.
Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang
dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara
komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan
instrumen pengumpul data yang telah dibuat, sehingga metode
demonstrasi berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran Matematika.
19
Tabel 3.2
Rencana Pelaksanaan Tindakan Model Demonstrasi
No. Kegiatan Keterangan
1. Persiapan atau perencanaan a) Guru mempersilahkan siswa
mempersiapkan segala peralatan belajar
seperti buku, bolpoint, dan lain
sebagainya.
b) Guru memberikan penjelasan tentang
maksud serta cara belajar atau berbagai
aktivitas belajar yang akan dilakukan,
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang hal-hal
yang dianggap kurang jelas.
2. Aktivitas Belajar Mengajar Guru dan siswa memulai kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang ada dalam
rancangan pelaksanaan pembelajaran
(RPP). (contoh RPP terlampir).
Seluruh aktivitas siswa pada bagian
kegiatan di atas diamati dan dievaluasi.
Aktivitas pengamatan dan penilaian
dilakukan oleh peneliti dibantu teman
sejawat.
20
Tabel 3.3
Pelaksanaan Tindakan Penerapan Model Demonstrasi
No. Fase Aktivitas Guru dan Siswa
1 2 31. Memotivasi Siswa a. Guru membuka pelajaran dan mengorganisasi
kelas untuk belajar. Siswa mengambil tempat
dalam kelompok masing-masing.
b. Guru menyampaikan hasil kerja kelompok
berdasarkan hasil pertemuan sebelumnya.
c. Guru menyampaikan kepada siswa tentang
materi pokok, standar kompetensi, kompetensi
dasar, hasil belajar dan tujuan pembelajaran.
d. Guru menyampaikan kepada siswa apa yang
mereka akan lakukan dalam kerja kelompok:
menyelesaikan masalah kontekstual pada LKS.
e. Guru memotivasi siswa dengan mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan kehidupan
siswa sehari-hari.
2. Menyajikan informasi
dan melibatkan siswa
memahami masalah
kontekstual
a. Guru menyajikan informasi tentang materi yang
akan dipelajari siswa dengan cara demonstrasi
atau menunjukkan model yang biasa terdapat di
sekitar siswa dengan menggunakan masalah
kontekstual sesuai materi pelajaran yang
21
sedang dipelajari siswa.
b. Meminta siswa untuk memahami masalah
tersebut.
c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
d. Jika terdapat hal-hal yang kurang dipahami oleh
siswa, guru menjelaskan atau memberikan
petunjuk seperlunya. (Karakteristik realistik
yang muncul adalah menggunakan masalah
kontekstual sebagai awal pembelajaran).
3. Mengorganisasi siswa
kedalam kelompok
belajar dan
memberikan tugas
kelompok
a. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
b. Guru membagikan LKS atau tugas yang akan
diselesaikan siswa kepada masing-masing
kelompok. LKS yang diberikan berisi gambar
dan deskripsinya.
4. Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
a. Siswa melakukan aktivitas yang telah diten-
tukan guru (mempelajari materi tertentu,
menyelesaikan masalah kontekstual pada LKS,
menyelesaikan masalah tertentu, melakukan
investigasi, dsb) dalam kelompok-kelompok
kecil secara kooperatif. Pada langkah ini
22
karakteristik yang muncul adalah menggunakan
model.
b. Guru berkeliling dan memberikan bantuan
terbatas kapada setiap kelompok. Bantuan ini
dapat berupa penjelasan secukupnya (tanpa
memberikan jawaban terhadap masalah yang
sementara dihadapi siswa), dapat pula
memberikan pertanyaan yang merangsang
berpikir siswa dan mengarahkan siswa untuk
lebih jelas melihat masalah yang sebenarnya
atau mengarahkan siswa kepada pemecahan
masalah yang dihadapi.
c. Setiap kelompok diminta untuk memeriksa
kembali apa yang mereka telah lakukan atau
yang mereka pelajari sebelum menuliskan
jawaban kelompok.
d. Guru memberikan penekanan, bahwa setiap
anggota kelompok harus saling membantu agar
materi yang dipelajari dipahami oleh semua
anggota kelompoknya.
5. Diskusi dan negosiasi a. Siswa melaporkan hasil penyelesaian masalah
atau hasil dari aktivitas kelompok.
b. Guru menentukan siswa tertentu atau kelompok
tertentu untuk mempresentasikan hasil
23
kerjanya.
c. Guru memimpin diskusi. Peran guru di sini
sangat menentukan lancarnya interaksi antara
setiap kelompok, juga sangat menentukan
berhasilnya proses negosiasi.
d. Guru dapat mengajukan pertanyaan apakah,
mengapa, dan bagaimana, sehingga lebih
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan.
e. Guru meminta kepada setiap siswa membuat
kesimpulan dari hasil diskusi.
f. Karakteristik yang muncul pada langkah ini
adalah penggunaan kontribusi siswa dan
terdapat interaksi antara siswa dengan siswa,
dan antara siswa dengan guru.
6. Evaluasi dan
penghargaan
a. Siswa mengerjakan LKS yang dikerjakan secara
individu oleh setiap siswa. (Penilaian dapat
dilakukan sebelum/pre-test, selama, dan setelah
pembelajaran dilakukan).
c. Siswa menukarkan hasil pekerjaannya untuk
disunting oleh teman yang lain.
d. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan dan hasil
suntingannya kepada guru.
b. Guru memberikan penghargaan kepada setiap
kelompok sesuai dengan hasil penilaian yang
24
dilakukan.
3. Tahap Refleksi
Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah
dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah
a. analisis tentang tindakan yang dilakukan,
b. mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan
tindakan yang telah dilaksanakan,
c. melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang
telah. diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana
yang telah ditetapkan.
1. Analisis Data
Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
a. menganalisis data yang didapatkan mulai dari perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan sampai kepada dilakukannya siklus
demi siklus (sesuai dengan hipotesis)
b. menganalisis data pada tahap tindakan yang dilakukan,
c. mengulas dan menjelaskan konsep materi yang belum jelas
sesuai dengan rencana, dan
d. melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data
yang telah diperoleh, serta melihat hubungan antara metode dan
rencana yang telah ditetapkan.
2. Pengumpulan data dan Refleksi
a. Siklus I
25
1) Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran
siklus 1 yaitu : (1) memberikan motivasi melalui tanya jawab;
(2) menjelaskan cara Sifat-sifat Bangun ruang persegi dan
persegi panjang dan (3) menjelaskan menentukan rusuk, sisi dari
bangun tersebut
2) Pada saat dilakukan perbaikan pembelajaran diamati oleh teman
sejawat untuk membantu penelitian dalam merekam data. Hal
yang menjadi perhatian antara lain penetuan panjang, lebar,
tinggi bangun ruang gabungan balk dengan balok.
b. Siklus 2
1) Langkah-langkah yang ditempuh dalam pebaikan pembelajarn
siklus 2 yaitu : (1) memotivasi melalui tanya jawab tentang
matrei yang lalu; (2)menjelaskan cara Mengidentifikasi sifat-
sifat bangun kubus dan balok dan 3)menjelaskan menentukan
rusuk, sisi dari bangun tersebut.
2) Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 ini masih dibantu
teman sejwat untuk meneliti dalam merekam data. Yang
menjadi fokus dalam perbaikan pembelajaran Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun kubus dan balok.
c. Siklus 3
1) Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Siklus 3 antara lain : (1) memotivasi siswa
melalui tanya jawab materi yang berkaitan; (2) menjelaskan cara
mencari menentukan jaring-jaring kubus, persegi, persegi
26
panjang dengan cara latihan; (3) menugaskan beberapa siswa
menjelaskan menentukan rusuk, sisi dari bangun tersebut; 4)
memberikan soal latihan untuk dikejakan siswa; 5) pembahasan
soal latihan.
2) Pelaksanaan perbaikan ini diamati oleh 2 teman sejawat untuk
membantu meneliti dalam merekam data. Dalam pelaksaaan
perbaiakn ini yang mejadi perhatian adalah menentukan jaring-
jaring kubus.
Tabel 3.4
Aspek dan Skor Penilaian Sikap Siswa
No. Aspek Deskripsi Ya Tidak
1. Keaktifan bertanya
menjawab pertanyaan
- Apakah siswa aktif bertanya?
- Apakah siswa aktif menjawab
pertanyaan yang berkembang?
2. Kesungguhan
mengerjakan tugas
- Apakah siswa mengerjakan
tugas dengan baik?\
3. Kemampuan
berpartisipasi
mengerjakan tugas
dalam kelompok
- Apakah siswa mau
berpartisipasi mengerjakan
tugasnya dalam kelompok?
Apakah siswa mau mendengar
bila kelompok lain menyajikan?
Keterangan:
27
Ya = 2
Tidak = 1
Skor Maksimal Penilaian Sikap Individu adalah 10
Perhitungan nilai akhir skala 0 – 100 sebagai berikut :
Perolehan Skor (jumlah ya)
Nilai Akhir = Skor Maksimal (jumlah maksimal ya) X 100 = . . . . . . . .
Kriteria Ketutasan Minimal = 75
Penilaian dengan Menggunakan Kategori
Hasil penilaian sikap yang berupa angka dianalisis dalam bentuk kategori
dengan rentangan nilai yang telah ditentukan.
Tabel 3.5
Kategori Hasil Penilaian Sikap Siswa
No. Rentang Nilai Predikat Kualifikasi
1. 91 – 100 A Sangat Baik
28
2. 75 – 90 B Baik
3. 60 – 74 C Cukup
4. 45 - 59 D Kurang
5. 0 - 44 E Sangat Kurang
Siswa yang memperoleh nilai dengan predikat A dan B atau
kualifikasi sangat baik dan baik dinyatakan tuntas, sedangkan Siswa yang
memperoleh nilai dengan predikat C, D, dan E atau kualifikasi cukup,
kurang, dan sangat kurang dinyatakan tidak tuntas.
C. Analisis Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Dari lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dianalisis dengan
mendeskripsikan setiap jenis aktivitas guru dan siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan persentase (%) yaitu jumlah frekuensi
aktivitas yang muncul dibagi dengan jumlah sekuruh frekuensi aktivitas
dikalikan 100%. Analisis ini dilakukan mulai dari pra siklus sampai dengan
siklus kedua. Analisis tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
P = persentase jenis aktivitas guru atau siswa
29
f = frekuensi kejadian yang muncul
N = jumlah aktivitas keseluruhan
Tabel 3.6
Aspek Pengamatan Aktivitas Guru
No Aspek yang Diamati
Alternatif Pilihan
SeringKadang-
kadangTidak
1. Kegiatan awal
1.1 Apakah guru menyampaikan tujuan
pembelajaran?
1.2 Apakah guru menyampaikan manfaat
materi pelajaran yang akan
disampaikan?
2. Kegiatan inti
2.1 Apakah guru menyampaikan materi
dengan santai dan penuh keakraban?
2.2 Apakah guru menyampaikan
menyampaikan materi dengan
menggunakan media?
30
2.3 Apakah guru menyampaikan
menyampaikan materi dengan
menggunakan berbagai metode
pembelajaran?
2.4 Apakah selama proses pembelajaran
guru menggunakan berbagai cara untuk
mendemonstrasikan dan mendorong
pemakaian bahasa untuk mencapai
tujuan pembelajaran?
2.5 Apakah guru menggunakan waktu
seefektif mungkin dalam
pembelajaran?
2.6 Apakah guru dapat merencanakan dan
mengimplementasikan kegiatan
pembelajaran sehingga siswa semakin
giat melakukan pembelajaran yang
sistematis dan reflektif tentang
berbagai macam topik?
2.7 Apakah guru membina sikap berani
mengambil resiko dan semangat untuk
memecahkan masalah?
2.8 Apakah guru memotivasi, mendukung
31
kemandirian siswa, atau memberikan
pujian/penghargaan dalam melakukan
berbagai kegiatan?
2.9 Apakah guru mengantisipasi sekaligus
memahami penafsiran yang dilakukan
siswa dengan cara mengklarifikasi
materi pelajaran yang kurang
dimengerti siswa dalam kegiatan
belajar dan pemakaian bahasa siswa?
2.10 Apakah guru memberikan aktivitas
atau contoh yang mendorong siswa
mengintegrasikan kehidupan nyata
dengan kemampuan yang dimiliki?
2.11 Apakah guru menjelaskan langkah-
langkah yang harus dikerjakan dalam
proses pembelajaran?
2.12 Apakah guru menyiapkan komponen
pendudkung seperti contoh,
‘mendemonstrasikan’ dan instrumen
lainnya yang diperlukan?
2.13 Apakah guru memberikan kesempatan
bagi siswa untuk memadukan
32
pemahaman yang dimiliki dengan
hasil tugas dalam proses
pembelajaran?
2.14 Apakah guru memberikan umpan
balik yang mendorong kemampuan
skemata siswa dengan cara
menanyakan kesulitan yang dialami
siswa selama proses pembelajaran?
3. Kegiatan akhir
3.1 Apakah guru menanyakan kepada
siswa tentang kesan dan saran
mengenai pembelajaran hari ini?
3.2 apakah guru membantu siswa
melakukan refleksi?
Jumlah
Prosentase
Keterangan pilihan:
Sering = 3
Kadang-kadang = 2
Tidak = 1
33
Tabel 3.7
Aspek Pengamatan Aktivitas Siswa
No. Aspek yang Diamati
Alternatif Pilihan
SeringKadang-
kadangTidak
1. Apakah siswa memperhatikan materi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru?
2. Apakah siswa bersemangat dan aktif
menggunakan umpan balik dari teman dan
gurunya untuk mengendalikan emosi?
3. Apakah siswa menjalin kerja sama dengan
rekan-rekan dan guru ketika menerima
penjelasan dari guru?
4. Apakah siswa mencatat hal-hal penting pada
saat guru menjelaskan?
5. Apakah siswa menjalin interaksi dengan
rekan-rekannya ketika mengerjakan tugas
dengan berbicara dan bertanya pada
temannya?
6. Apakah siswa dapat mendemonstrasikan
pokok masalah yang telah diberikan?
34
7. Apakah siswa mampu mengintegrasikan
kehidupan nyata dengan kemampuan contoh
yang didemonstrasikan?
8. Apakah siswa bertanggung jawab atas
proses belajar mereka sendiri?
9. Apakah siswa merasa senang dengan
pembelajaran yang sedang berlangsung pada
hari ini?
10. Apakah siswa sudah merefleksikan materi
pelajaran?
Jumlah
Prosentase
Keterangan pilihan:
Sering = 3
Kadang-kadang = 2
Tidak = 1
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pegolahan Data
a. Siklus 1
Berdasarkan hasil yang diperoleh selama pemelajaran
berlangsung, siswa aktif dalam mendengarkan penjelasan dan
mengerjakan latihan soal. Walaupun ada beberapa siswa yang kurang
konsentrasi dalam pembelajaran siklus 1 ini.
Menurut penulis, pembelajaran pada siklus 1 ini kurang berhasil,
karena 60% siswa tidak mampu mengerjakan soal, 22% mampu
menjawab 50%. Hanya 18% yang menjawab benar. Berikut ini tabel
hasil observasi siswa pada pelaksanaan perbaikan siklus 1.
Tabel 4.1
Daftar Siswa
No NAMA SISWANomor Soal
Skor1 2 3 4 5
1 Agung Prasetio R v v v v v 100
2 Angga Wijaya v v - v v 80
3 Anto Priyanto v - - - - 20
4 Aulia Dewi v - - - - 20
5 Awalia Riyani v v v v - 80
6 Bayu Samudra v v - v v 80
7 Dede Junaedi v v v v v 100
36
8 Dera Alazri v - - - - 20
9 Delia Febriandara v v v - v 80
10 Dendi v v v v - 80
11 Eki Adi Putra v v v v - 80
12 Elsya Pratama v v - v - 60
13 Fariz Sidik Fahreza v v v v - 80
14 Farhan Hardiansyah v v - v v 80
15 Farhan Ramadhan v - v v - 60
16 Febriyanti Putri v - - - - 20
17 Fitri Aulia - - v v - 40
18 Fistianeu v v - - - 40
19 Fuja Nadila v - - - 20
20 Hani Zuraida v - - v - 60
21 Icha Fauzia v v - - - 20
22 Irfan Maulana v v v v - 80
23 Lisnawati v v - v - 60
24 Maulana Yusuf v - v v - 60
25 Muhammad Iqbal v v v v - 80
26 M. Almubarokah v v v v - 80
27 Enung Kartika v - - - - 20
28 Indri Agustina v v - v v 80
29 Robby Pangestu v - - - - 20
30 Fazhan Adil Taufik v v v v v 100
37
Gambar 1. Grafik Perolehan Nilai
Tabel 4.2
Analisa Kesalahan
No. Soal Tipe Kesalahan %
1 a. Sering keliru meletakkan bilangan
pengganti untuk panjang, lebar, tinggi
b. Kurang paham tentang sifat –sifat
bangun ruang
c. Kurang teliti dalam menghitung
60%
2. a. Dalam memahami rumus masih kurang
b. Dalam menyelesaikan pekerjaan sering salah
menghitung
c. Lupa menjumlahkan hasil
50%
38
b. Siklus 2
Dari hasi observasi didapat data kemampuan siswa yang semakin
meningkat, terlihat banyak siswa yang sudah dapat menyelesaikan
soal dengan benar walau masih kurang sempurna dalam penyelesaian
soal, namun sudah mengarah ke penyelesaian yang runtut
dibandingkan denga pelaksanaan pada siklus 1. Pada siklus ke 2 ini
masih ada siswa yang masih kurang paham terhadap cara-cara
menyelesaikan soal, sehingga perlu penjelasan ulang.
Berikut ini data hasil observasi pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut, Namun
sebelumnya diberikan contoh media gambar yang diperlihatkan pada
siklus kedua antara lain:
Tabel 4.3
Hasil Observasi
No NamaAspek yang diobservasi
KomentarHasil pekerjaan siswa
1
2
3
4
5
6
7
Agung Prasetio R
Angga Wijaya
Anto Priyanto
Aulia Dewi
Awalia Riyani
Bayu Samudra
Dede Junaedi
Betul 25%
Betul 25%
Betul 50%
Betul 50%
Betul 100%
Betul 25%
Betul 100%
Siswa yang masih
belum mampu
menyelesaikan soal
dengan baik hanya 5
siswa
39
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Dera Alazri
Delia Febriandara
Dendi
Eki Adi Putra
Elsya Pratama
Fariz Sidik Fahreza
Farhan Hardiansyah
Farhan Ramadhan
Febriyanti Putri
Fitri Aulia
Fistianeu
Fuja Nadila
Hani Zuraida
Icha Fauzia
Irfan Maulana
Lisnawati
Maulana Yusuf
Muhammad Iqbal
M. Almubarokah
Enung Kartika
Indri Agustina
Robby Pangestu
Fazhan Adil Taufik
Betul 100%
Betul 100%
Betul 50%
Betul 100%
Betul 100%
Betul 100%
Betul 75%
Betul 100%
Betul 100%
Betul 100%
Betul 50%
Betul 50%
Betul 25%
Betul 25%
Betul 75%
Betul 100%
Betul 100%
Betul 100%
Betul 75%
Betul 75%
Betul 75%
Betul 75%
Betul 100%
40
Gambar 2. Diagram perolehan siswa dalam persen
c. Siklus 3
Perbaikan pembelajaran pada siklus terakhir ini yang diamati oleh
penulis yaitu hasil pekerjaan siswa dan jumlah sebagian besar siswa
sudah dapat menyelesaikan soal dengan baik dan benar serta runtut
dalam mengerjakan soal. Hanya 5 orang siswa yang masih perlu
bimbingan dalam menyelesaikan soal berikut ini data hasil
pembelajaran siklus 3 dapat dilihat pada tabel 4:
41
Tabel 4.4
Hasil Observai Siklus 3
No NamaAspek yang diobservasi
KomentarA B C D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Agung Prasetio R
Angga Wijaya
Anto Priyanto
Aulia Dewi
Awalia Riyani
Bayu Samudra
Dede Junaedi
Dera Alazri
Delia Febriandara
Dendi
Eki Adi Putra
Elsya Pratama
Fariz Sidik Fahreza
Farhan Hardiansyah
Farhan Ramadhan
Febriyanti Putri
Fitri Aulia
Fistianeu
Fuja Nadila
Hani Zuraida
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
-
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
42
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Icha Fauzia
Irfan Maulana
Lisnawati
Maulana Yusuf
Muhammad Iqbal
M. Almubarokah
Enung Kartika
Indri Agustina
Robby Pangestu
Fazhan Adil Taufik
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2. Deskripsi temuan dan Refleksi
a. Siklus 1
Berdasarkan temuan pada pelaksanan siklus 1, peneliti
mengadakan diskusi untuk mengatasi kesalahan yang terjadi pada
siklus 1 yaitu ketidakmampuan siswa mengerjakan dan menyelesaikan
soal dengan benar karena siswa tidak tahu menentukan panjang, lebar
dan tinggi serta luas bidag yang tertutup bangun lain. Waktu yang
tersedia kurang, media yang sangat minim, sehingga 30 anak dalam
kelas hanya 7 anak yang menjawab benar, 8 anak menjawab 50% soal
dengan benar dan selebihnya belum dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik
b. Siklus 2
43
Temuan pada pelaksanaan tindakan siklus 2, peneliti bediskusi
untuk mengatasi kesalahan yang terjadi pada siklus 1, Dalam diskusi
ditemukan kesakahan yang dialami siswa antara lai cara
menyelesaikan soal pada gambar yang berbeda.
c. Siklus 3
Dari hasil temuan dapat direfleksi bahwa pembelajaran yang
berlansgung sudah menunjukkan adanya kemajuan walaupun masih
ada siswa yang hanya mempu menjawa soal 50% benar.
3. Pembahasan
a. Siklus 1
Dalam diskusi ditemukan cara mengatasi permasalahan yang
timbul pada siklus 1 yaitu sifat-sifat bangun ruang masih kurang dan
waktu untuk menyelesaikan soal yang diberikan pada siswa untuk
berfikir juga kurang, akibatnya siswa tisak dapat menyelesaikan soal
dengan benar.
Untuk menetukan sifat-sifat bagun ruang oleh bangun lain pada
siklus 1, penulis memberikan contoh dan menunjukkan cara
mengerjakan soal dengan benar.
Berdasarkan refleksi pada siklus 1 disusun rancangan tindakan
pada siklus 2. Rancangan tindakan pada siklus ini diarahkan pada
peningkatan penguasaan siswa terhadap luas permukaan bangun ruang
gabungan atara balok dan balok, dengan memberikan model yang
bervariasi.
b. Siklus 2
44
Untuk meningkatkan penguasaan terhadap penyelesian soal
latihan pada siklus2, penulis akan memberikan contoh dan penjelesan
tentang mengidentifikasi sifat-sifat bangun kubus dan balok (sisi,
rusuk dll) dan memberuikan waktu lebih panjang agar dapat berfikir
dengan tenang.
c. Siklus 3
Berdasarkan refleksi pada siklus 2 disusun rancangan tindakan
pada siklus 3. Rancangan tindakan pada siklus 3 ini diarahkan pada
peningkatan penguasaan siswa dalam menyelesaikan soal latihan
menentukan jumlah sisi, jumlah rusuk, jumlah titik sudut dan jaring-
jaring kubus dengan cara latihan. Data kesalahan siswa dalam
menetukan sifat-sifat bangun ruang persentaseya mengalamai
penurunan. hal ini berati bahwa kemampuan siswa sudah ada
peningkatan walapun masih ada siswa yang belum dapat
menyeleaikan soal. Hal itu dapat diatasi dengan memberikan laihan
yang bervariasi
B. Hal-hal Unik
1. Hal yang unik Siklus 1
Dalam pelaksanaan perbaikan pemeblaajrn siklus 1 ada hal yang
unik, yaitu : siswa merasa tegang dan heran dengan kedatangan
kepala sekolah dalam kelas. Setelah diberi tahu maksud kedatangan
kepala sekolah, siswa mulai agak tenang namun masih terlihat agak
canggung. Keunikan yang lain muncul antara lain siswa penuh
konsentrasi pasa pelajaran dan diam, namun sebentar-sebentar
45
beberapa siswa mmenoleh ke belakang, melihat kepala sekolah. Kelas
yang biasanya ramai dalam mengerjakan latihan menjadi sepi dan
kaku.
2. Hal yang unik Siklus 2
Perbaikan pembelajaran siklus 2 ini berneda dengan perbaikan
pada Siklus 1. yaitu siswa lebih aktif menanyakan hal yang belum
dipahami dan tidak takut lagi, malah merasa termotivasi dengan
kedatangan kepala sekolah. Mereka lebih antusias dalam mengerjakan
soal latihan walaupun hasilnya belum seluruhnya benar.
3. Hal yang unik Siklus 3
Hal yang unik yang muncul pada siklus 3 adalah siswa berlomba
untuk mengerjakan di papan tulis, banyak siswa yang selalu
menanyakan bila menemui kesulitan.
Keunikan lain yang muncul siswa menanyakan mengapa selalu
diawali dan ditunggu kepala sekolah. Namun setelah diberitahu oleh
guru siswa tersenyum lega dan merasa tenang.
46
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil pembelajaran siklus 1 sampai siklus 3 dengan menggunakan
media gambar dan latihan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
siswa dalam menentukan sifat-sifat bangun ruang, maka disimpulkan sebagai
berikut :
1. Penguasaan siswa terhadap materi sudah mengalami peningkatan 90%
setelah diberi media gambar dan latihan.
2. 75% siswa sudah mau bertanya nbila menemui kesulitan dalam
mengerjakan soal latihan.
3. Pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi akan meningkat
100% jika diberikan waktu yang cukup dan banyak latihan.
B. Saran
1. Penglokasian waktu yang tepat dalam mengajarkan materi permukaan
bangun ruang dengan media gambar dan latihan dengan tepat, sehingga
siswa dapat mengerjakan soal dengan benar
2. Penggunaan media sesungguhnya dengan ukuran yang sesuai perlu
dilanjutkan pada pokok bahasan jaring-jaring kubus dan persergi yang
bervariasi
3. Dalam menjelaskan cara-cara pengerjaan hendaknya mudah untuk
dipahami siswa
47
4. Pelaksanaan pembelajaran yang melibatkan siswa asktif hendaknya
dialokasikan waktu yang cukup
5. Dalam pelaksanaan pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan
bertanya kepada siswa
48
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1994. Garis-garis Besar Program Pembelajaran SD. Jakarta
________. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD. Jakarta.
Suciati, Dr. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Modul 3. Motivasi dalam
Pembelajaran. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Susanto, A.B. 1998. Visi Global. Jakarta : PT. Alex Komputindo.
Sutomo. 1993. Menejemen Pengejaran Secara Menusiawi. Jakarta : PT. Roneka
Cipta.
Sukahar, Siti M. Amin. 2003. Matermatika 6. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional: Balai Pustaka.
Wolfgang,l.h,. dan C.D Glickman. 1986. Solving Discripline problems : Strategis
for Classroom teachers. Boston : Allyn and Bocon. inc
Wirdayanto, 2006. Matermatika. Klien: Intan Pariwara
Wardani, I.G.A.K. Siti Julaeha, Ngadi Marsinah. 2004. Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP). Jakarta : Universitas Terbuka.
Yusuf. 1979. Presparing Teachers to teach Global Perspectives. Columbus :
College of Education, The Ohio State University.
49
51
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS 1
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/ 2
Pertemuan Ke : 1-3
Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
B. Kompetensi Dasar
6.2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
C. Indikator
Memahami sifat-sifat bangun ruang
Memahami sifat-sifat menggambar ruang
Menggunakan cara menggambar bangun ruang
4. Kognitif
Proses
Menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif untuk
melakukan perhitungan secara efisien
Membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan
terdekat
Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan
Produk
Dapat menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif untuk
melakukan perhitungan secara efisien
Dapat membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan, dan
ratusan terdekat
Dapat menaksir hasil operasi hitung dua bilangan
52
5. Psikomotorik
Dengan alat peraga siswa dapat melakukan percobaan dengan
menggunakan kancing berwarna-warni yang dapat membantu siswa
memahami sifat-sifat operasi hitung yang dapat diambil dari kehidupan
sehari-hari,
3. Afektif
Karakter
Memfasilitasi Siswa untuk menerapkan Karakter : Jujur ( Fairnes),
Disiplin ( Discipline ), Kreatif, Tanggung jawab (responsibility )
Keterampilan Sosial
Bertanya
Memberi ide pendapat
Menjadi pendengar yang baik
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengetahui sifat-sifat bangun ruang
Siswa dapat memahami sifat-sifat dan cara mengambar Bangun Ruang ;
1. Kognitif
Proses
Kepada peserta didik diberikan berbagai macam referensi mengenai
operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya
pembulatan dan penaksiran, kemudian dilanjutkan dengan bertanya
kepada peserta didik mengenai materi pembelajaran tersebut
Produk
Siswa dapat menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif
untuk melakukan perhitungan secara efisien
Siswa dapat membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan,
dan ratusan terdekat
Siswa dapat menaksir hasil operasi hitung dua bilangan
53
2. Psikomotorik
Disediakan alat dan bahan siswa dapat menggunakan sifat komutatif,
asosiatif dan distributif untuk melakukan perhitungan secara efisien
3. Afektif
Karakter
Terlibat dalam proses belajar dan mengajar berpusat pada siswa,
menyenangkan bagi siswa dan siswa diberi kesempatan melakukan
penilaian kesadaran dalam menunjukkan karakter.
Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk
menerapkan karakter Jujur, Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan
Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk
menerapkan karakter Disiplin, Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai peraturan.
Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk
menerapkan karakter Kreatif, Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang dimiliki.
Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk
menerapkan karakter Tanggung Jawab, Sikap dan perilaku
seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha
Esa.
Keterampilan Sosial
Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa sambil
mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya,
menyumbangkan ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik,
berlatih berkomunikasi verbal dan tulisan, berpikir kreatif dan
sistematis)
54
E. Materi Ajar
Sifat-sifat Bangun Ruang,
F. Metode Pembelajaran
Tanya Jawab, Deduktif, latihan, Ekspositori, demonstrasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1
1. Kegiatan awal
a) Apresepsi/ Motivasi
b) Mengulang kembali sekilas mengenai sifat-sifat bangun datar juga
bentuk-bentuk macam-macam bangun datar.
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Memberikan contoh cara menggambar macam-macam
segitiga(sama kaki, sama sisi) dengan menggunakan jangka dan
penggaris.
Memberikan contoh cara menggambar lingkaran sesuai dengan
sifat yang diminta dengan menggunakan jangka.
Memberikan contoh cara menggambar macam-macam bangun
datar yang lain (selain segitiga) dengan menggunakan penggaris.
b) Elaborasi
Mengevaluasi siswa dengan mengerjakan
soal-soal latihan menggambar macam-macam bangun datar.
c) Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
55
Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Guru mengulang kembali cara menggambar macam-macam bangun
datar berdasarkan sifat-sifat yang diketahui, memberikan pekerrjaan
rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya.
Pertemuan ke 2
1. Kegiatan awal
a) Apresepsi/ Motivasi
Memberikan arahan-arahan atau contoh-contoh bagun datar dan
bangun ruang sehingga siswa dapat membedakan mana yang
disebut bangun datar dan benguan ruang.
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Guru memberi sedikit penjelasan dengan membawa kerangka
kubus atau balok mengenai rusuk, titik sudut dan rusuk untuk
mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
b) Elaborasi
Melakukan diskusi kelompok dengan arahan guru untuk
menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung, prisma, kerucut,
limaMelakukan diskusi kelompok dengan arahan guru untuk
menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung, prisma, kerucut, lima.
Menguji pemahaman, kemampuan dan keterampilan siswa dalam
soal-soal latihan.
c) Konfirmasi
56
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Guru mengulang kembali mengenai sifat-sifat bangun
ruang, memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. .
Pertemuan ke 3
1. Kegiatan awal
a) Apresepsi/ Motivasi
Mengulang kembali sekilas mengenai sifat-sifat bangun ruang juga
bentuk-bentuk macam-macam bangun ruang.
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
Guru memberikan langkah-langkah membuat bangun ruang,
memberikan beberapa contoh membuat kubus, prisma , limas,
tabung atau kerucut.
b) Elaborasi
Siswa mlakukan praktek menggambar bangun ruang.
Menguji pemahaman, kemampuan dan keterampilan siswa dalam
soal-soal latihan.
c) Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Guru mengulang kembali cara menggambar macam-macam bangun
ruang berdasarkan sifat-sifat yang diketahui, memberikan pekerrjaan
rumah dan menginformasikan mater yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
57
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
1. Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas
5 .
2. Matematika SD untuk Kelas V 5 B Esis
3. Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 5
4. Macam-macam bentuk kerangka bangun ruang
5. Penggaris dan jangka.
I. Penilaian dan Program Tindak Lanjut
1. Prosedur Penilaian
Penilaian Kognitif
Jenis : kuis, tugas individu, ulangan harian
Bentuk : uraian, pilihan ganda dan isian
Penilaian Afektif
Bentuk : Lembar Pengamatan Sikap
Penilaian Psikomotorik : Terlampir
2. Instrumen Penilaian : Terlampir
3. Program Tindak Lanjut:
Remedial, bagi siswa yang memperoleh nilai KD < KKM :
Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan
pembahasan soal-soal uji kompetensi (menjelaskan kembali
penyelesaian soal-soal).
Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator atau kompetensi
dasar yang belum tuntas.
Melakukan uji pemahaman ulang (ujian perbaikan) sesuai dengan
indikator/ kompetensi dasar yang belum tuntas.
Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai KD > KKM:
58
Memberikan program pembelajaran tambahan berupa pembahasan soal-
soal yang bervariasi dengan memberikan pembahasan soal-soal uji
kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal).
Sukabumi, 30 April2011
Menyetujui,
Kepala Sekolah Guru Mapel
Matematika
Hj. Nurhaeni Teti Heryanti
NIP : 195804041978032004 NIP :
196509091986102001
Lampiran Penilaian
PENILAIAN KOGNITIF
Cakupan yang diukur dalam ranah Kognitif adalah:
1. Ingatan (C1) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat. Ditandai dengan
kemampuan menyebutkan simbol, istilah, definisi, fakta, aturan, urutan,
metode.
59
2. Pemahaman (C2) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang
sesuatu hal. Ditandai dengan kemampuan menerjemahkan, menafsirkan,
memperkirakan, menentukan, menginterprestasikan.
3. Penerapan (C3), yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring & menerapkan
dengan tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru/nyata. Ditandai
dengan kemampuan menghubungkan, memilih, mengorganisasikan,
memindahkan, menyusun, menggunakan, menerapkan, mengklasifikasikan,
mengubah struktur.
4. Analisis (C4), Kemampuan berfikir secara logis dalam meninjau suatu
fakta/ objek menjadi lebih rinci. Ditandai dengan kemampuan
membandingkan, menganalisis, menemukan, mengalokasikan, membedakan,
mengkategorikan.
5. Sintesis (C5), Kemampuan berpikir untuk memadukan konsep-konsep secara
logis sehingga menjadi suatu pola yang baru. Ditandai dengan kemampuan
mensintesiskan, menyimpulkan, menghasilkan, mengembangkan,
menghubungkan, mengkhususkan.
6. Evaluasi (C6), Kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan
terhadap sustu situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan pemecahannya
dengan menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan. Ditandai dengan
kemampuan menilai, menafsirkan, mempertimbangkan dan menentukan
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
InstrumenInstrumen/ Soal
Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
prisma tegak,
Limas, dan Kerucut
Menggambar
bangun prisma
tegak, Limas, dan
Kerucut
Tugas Indvidu uraian Gambarlah segitiga ABC
dengan panjang AB= 5
cm, BC = 6 cm dan AC=
6 cm!
Gambarlah segitiga PQR
dengan panjang PQ = 4
cm, QR = 4 cm dan PR =
4 cm!
60
Gambarlah sebuah
lingkaran yang
diameternya 6 cm!
gambarlah sebuah persegi
yang semua sisinya 5 cm!
Berikut ini manakah
yang merupakan sifat-
sifat limas segi
empat………………
a. Memiliki 6 titik sudut.
b. Memiliki 8 rusuk
c. Sisi alasnya
berbentuk segitiga
d. memiliki 3 sisi
Berikut ini manakah yang
bukan merupakan sifat-
sifat dari
balok………………..
Mempunyai 12
rusuk
Memiliki 8 titik
sudut
Mempunyai 6 sisi
yang sama
d.Sisi yang berhadapan
sama
Gambarlah sebuah kubus
yang panjangsisinya 4
cm!
Gambarlah sebuah balok
61
dengan panjang 6 cm,
tinggi 4 cm dan lebar 3
cm!
Gambarlah sebuah
Prisma tegak segi tiga!
(ukuran bebas)
Gambarlah sebual Linas
segitiga! (ukuran bebas)
Penilaian Akhir:
Skor yang diperoleh
Nilai Akhir : ____________ x 100
Skor maksimal
PENILAIAN AFEKTIF
Ranah afektif kemampuan yang diukur adalah:
1. Menerima (memperhatikan), meliputi kepekaan terhadap kondisi, gejala,
kesadaran, kerelaan, mengarahkan perhatian
2. Merespon, meliputi merespon secara diam-diam, bersedia merespon,
merasa puas dalam merespon, mematuhi peraturan
3. Menghargai, meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan suatu nilai,
komitmen terhadap nilai
4.Mengorganisasi, meliputi mengkonseptualisasikan nilai, memahami
hubungan abstrak, mengorganisasi sistem suatu nilai
Tabel Penilaian Afektif
62
(Penilaian terhadap penanaman Budaya dan Karakter Bangsa: Jujur ( fairnes
), Disiplin ( Discipline ), Kreatif dan Tanggung jawab ( responsibility )
NO. NIS Nama Siswa Skor perolehan setiap aspekNilai
Predikat
1 2 3
1
2
3
4
5
Aspek yang dinilai: Rentang Skor 1 - 5
1. Jujur ( Fairnes ) 1. =sangat kurang
2. Disipln ( Discipline) 2. =kurang/jarang
3. Kreatif 3. =cukup
4. Tanggung Jawab (responsibility) 4. =baik/sering
5. =sangat baik/sangat sering
Pedoman Penilaian :
1. Jumlah skor
21-25 =
Tinggi
2. Jumlah skor
11-20 =
Sedang
3. Jumlah skor
01-10 =
Rendah
PENILAIAN PSIKOMOTORIK
63
Ranah psikomotorik yang diukur meliputi:
1. Gerak refleks
2. Gerak dasar fundamen
3. Keterampilan perseptual; diskriminasi kinestetik,
diskriminasi visual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis,
keterampilan perseptual yang terkoordinasi
4. Keterampilan fisik
5. Gerakan terampil
6. Komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan)
meliputi: gerakan ekspresif, gerakan interprestatif
Tabel Penilaian Psikomotorik
a. Materi : ………………………………………..
………………………
b. Indikator : ………………………………………..
………………………
c. Soal : ………………………………………..
……………………
Pedoman Penskoran:
NO ASPEK YANG DINILAI SKOR
1 .........................
64
2 .........................
3 .........................
TOTAL SKOR PSIKOMOTORIK
RENCANA PERENCANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS 2
65
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/ 2
Pertemuan Ke : 1-3
Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
B. Kompetensi Dasar
6.2. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
C. Indikator
Memahami sifat-sifat bangun ruang
Memahami sifat-sifat menggambar ruang
Menggunakan cara menggambar bangun ruang
1. Kognitif
Proses
Menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif untuk
melakukan perhitungan secara efisien
Membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan
terdekat
Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan
Produk
Dapat menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif untuk
melakukan perhitungan secara efisien
Dapat membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan, dan
ratusan terdekat
Dapat menaksir hasil operasi hitung dua bilangan
2. Psikomotorik
66
Dengan alat peraga siswa dapat melakukan percobaan dengan
menggunakan kancing berwarna-warni yang dapat membantu siswa
memahami sifat-sifat operasi hitung yang dapat diambil dari kehidupan
sehari-hari,
3. Afektif
Karakter
Memfasilitasi Siswa untuk menerapkan Karakter : Jujur ( Fairnes),
Disiplin ( Discipline ), Kreatif, Tanggung jawab (responsibility )
Keterampilan Sosial
Bertanya
Memberi ide pendapat
Menjadi pendengar yang baik
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengetahui sifat-sifat bangun ruang
Siswa dapat memahami sifat-sifat dan cara mengambar Bangun Ruang ;
1. Kognitif
Proses
Kepada peserta didik diberikan berbagai macam referensi mengenai
operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya
pembulatan dan penaksiran, kemudian dilanjutkan dengan bertanya
kepada peserta didik mengenai materi pembelajaran tersebut
Produk
Siswa dapat menggunakan sifat komutatif, asosiatif dan distributif
untuk melakukan perhitungan secara efisien
Siswa dapat membulatkan bilangan-bilangan dalam satuan, puluhan,
dan ratusan terdekat
Siswa dapat menaksir hasil operasi hitung dua bilangan
2. Psikomotorik
67
Disediakan alat dan bahan siswa dapat menggunakan sifat komutatif,
asosiatif dan distributif untuk melakukan perhitungan secara efisien
3. Afektif
Karakter
Terlibat dalam proses belajar dan mengajar berpusat pada siswa,
menyenangkan bagi siswa dan siswa diberi kesempatan melakukan
penilaian kesadaran dalam menunjukkan karakter.
Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk
menerapkan karakter Jujur, Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan
Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk
menerapkan karakter Disiplin, Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai peraturan.
Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk
menerapkan karakter Kreatif, Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang dimiliki.
Dalam proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa utuk
menerapkan karakter Tanggung Jawab, Sikap dan perilaku
seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha
Esa.
Keterampilan Sosial
Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa sambil
mengembangkan keterampilan sosial, meliputi : bertanya,
menyumbangkan ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik,
berlatih berkomunikasi verbal dan tulisan, berpikir kreatif dan
sistematis)
E. Materi Ajar
68
Sifat-sifat Bangun Ruang,
F. Metode Pembelajaran
Tanya Jawab, Deduktif, latihan, Ekspositori, demonstrasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1
1. Kegiatan awal
a. Apresepsi/ Motivasi
Mengulang kembali sekilas mengenai sifat-sifat bangun datar juga
bentuk-bentuk macam-macam bangun datar.
2. Kegiatan Inti
b. Eksplorasi
Memberikan contoh cara menggambar macam-macam
segitiga(sama kaki, sama sisi) dengan menggunakan jangka dan
penggaris.
Memberikan contoh cara menggambar lingkaran sesuai dengan
sifat yang diminta dengan menggunakan jangka.
Memberikan contoh cara menggambar macam-macam bangun
datar yang lain (selain segitiga) dengan menggunakan penggaris.
c. Elaborasi
Mengevaluasi siswa dengan mengerjakan
soal-soal latihan menggambar macam-macam bangun datar.
d. Konfirmasi
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
69
Guru mengulang kembali cara menggambar macam-macam bangun
datar berdasarkan sifat-sifat yang diketahui, memberikan pekerrjaan
rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya.
Pertemuan ke 2
a) Kegiatan awal
1. Apresepsi/ Motivasi
Memberikan arahan-arahan atau contoh-contoh bagun datar dan
bangun ruang sehingga siswa dapat membedakan mana yang
disebut bangun datar dan benguan ruang.
b) Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
Guru memberi sedikit penjelasan dengan membawa kerangka
kubus atau balok mengenai rusuk, titik sudut dan rusuk untuk
mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
2. Elaborasi
Melakukan diskusi kelompok dengan arahan guru untuk
menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung, prisma, kerucut,
limaMelakukan diskusi kelompok dengan arahan guru untuk
menentukan sifat-sifat bangun ruang tabung, prisma, kerucut, lima.
Menguji pemahaman, kemampuan dan keterampilan siswa dalam
soal-soal latihan.
3. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
c) Kegiatan Penutup
Guru mengulang kembali mengenai sifat-sifat bangun
ruang, memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. .
70
Pertemuan ke 3
1. Kegiatan awal
a. Apresepsi/ Motivasi
Mengulang kembali sekilas mengenai sifat-sifat bangun ruang juga
bentuk-bentuk macam-macam bangun ruang.
2. Kegiatan Inti
d) Eksplorasi
Guru memberikan langkah-langkah membuat bangun ruang,
memberikan beberapa contoh membuat kubus, prisma , limas,
tabung atau kerucut.
e) Elaborasi
Siswa mlakukan praktek menggambar bangun ruang.
Menguji pemahaman, kemampuan dan keterampilan siswa dalam
soal-soal latihan.
f) Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Guru mengulang kembali cara menggambar macam-macam bangun
ruang berdasarkan sifat-sifat yang diketahui, memberikan pekerrjaan
rumah dan menginformasikan mater yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
I. Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .
II. Matematika SD untuk Kelas V 5 B Esis
III. Matematika Progesif Teks Utama SD Kelas 5
IV. Macam-macam bentuk kerangka bangun ruang
V. Penggaris dan jangka.
71
I. Penilaian dan Program Tindak Lanjut
1. Prosedur Penilaian
Penilaian Kognitif
Jenis : kuis, tugas individu, ulangan harian
Bentuk : uraian, pilihan ganda dan isian
Penilaian Afektif
Bentuk : Lembar Pengamatan Sikap
Penilaian Psikomotorik : Terlampir
2. Instrumen Penilaian : Terlampir
3. Program Tindak Lanjut:
Remedial, bagi siswa yang memperoleh nilai KD < KKM :
Mengikuti program pembelajaran kembali dengan memberikan
pembahasan soal-soal uji kompetensi (menjelaskan kembali
penyelesaian soal-soal).
Memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator atau kompetensi
dasar yang belum tuntas.
Melakukan uji pemahaman ulang (ujian perbaikan) sesuai dengan
indikator/ kompetensi dasar yang belum tuntas.
Pengayaan bagi siswa yang memperoleh nilai KD > KKM:
Memberikan program pembelajaran tambahan berupa pembahasan soal-
soal yang bervariasi dengan memberikan pembahasan soal-soal uji
kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal).
72
Sukabumi, 30 April
2011
Menyetujui,
Kepala Sekolah Guru Mapel
Matematika
Hj. Nurhaeni Teti Heryanti
NIP : 195804041978032004 NIP :
196509091986102001
Lampiran Penilaian
PENILAIAN KOGNITIF
Cakupan yang diukur dalam ranah Kognitif adalah:
1) Ingatan (C1) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat. Ditandai
dengan kemampuan menyebutkan simbol, istilah, definisi, fakta, aturan,
urutan, metode.
2) Pemahaman (C2) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang
sesuatu hal. Ditandai dengan kemampuan menerjemahkan, menafsirkan,
memperkirakan, menentukan, menginterprestasikan.
3) Penerapan (C3), yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring & menerapkan
dengan tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru/nyata. Ditandai
dengan kemampuan menghubungkan, memilih, mengorganisasikan,
memindahkan, menyusun, menggunakan, menerapkan, mengklasifikasikan,
mengubah struktur.
4) Analisis (C4), Kemampuan berfikir secara logis dalam meninjau suatu
fakta/ objek menjadi lebih rinci. Ditandai dengan kemampuan
73
membandingkan, menganalisis, menemukan, mengalokasikan, membedakan,
mengkategorikan.
5) Sintesis (C5), Kemampuan berpikir untuk memadukan konsep-konsep
secara logis sehingga menjadi suatu pola yang baru. Ditandai dengan
kemampuan mensintesiskan, menyimpulkan, menghasilkan,
mengembangkan, menghubungkan, mengkhususkan.
6) Evaluasi (C6), Kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan
terhadap sustu situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan pemecahannya
dengan menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan. Ditandai dengan
kemampuan menilai, menafsirkan, mempertimbangkan dan menentukan
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
InstrumenInstrumen/ Soal
Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
prisma tegak,
Limas, dan Kerucut
Menggambar
bangun prisma
tegak, Limas, dan
Kerucut
Tugas Indvidu uraian Gambarlah segitiga ABC
dengan panjang AB= 5
cm, BC = 6 cm dan AC=
6 cm!
Gambarlah segitiga PQR
dengan panjang PQ = 4
cm, QR = 4 cm dan PR =
4 cm!
Gambarlah sebuah
lingkaran yang
diameternya 6 cm!
gambarlah sebuah persegi
yang semua sisinya 5 cm!
Berikut ini manakah
yang merupakan sifat-
sifat limas segi
empat………………
74
a. Memiliki 6 titik sudut.
b. Memiliki 8 rusuk
c. Sisi alasnya
berbentuk segitiga
d. memiliki 3 sisi
Berikut ini manakah yang
bukan merupakan sifat-
sifat dari
balok………………..
Mempunyai 12
rusuk
Memiliki 8 titik
sudut
Mempunyai 6 sisi
yang sama
d.Sisi yang berhadapan
sama
Gambarlah sebuah kubus
yang panjangsisinya 4
cm!
Gambarlah sebuah balok
dengan panjang 6 cm,
tinggi 4 cm dan lebar 3
cm!
Gambarlah sebuah
Prisma tegak segi tiga!
(ukuran bebas)
Gambarlah sebual Linas
segitiga! (ukuran bebas)
75
Penilaian Akhir:
Skor yang diperoleh
Nilai Akhir : ____________ x 100
Skor maksimal
PENILAIAN AFEKTIF
Ranah afektif kemampuan yang diukur adalah:
1. Menerima (memperhatikan), meliputi kepekaan terhadap kondisi,
gejala, kesadaran, kerelaan, mengarahkan perhatian
2. Merespon, meliputi merespon secara diam-diam, bersedia merespon,
merasa puas dalam merespon, mematuhi peraturan
3. Menghargai, meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan suatu nilai,
komitmen terhadap nilai
4. Mengorganisasi, meliputi mengkonseptualisasikan nilai, memahami
hubungan abstrak, mengorganisasi sistem suatu nilai
Tabel Penilaian Afektif
(Penilaian terhadap penanaman Budaya dan Karakter Bangsa: Jujur ( fairnes
), Disiplin ( Discipline ), Kreatif dan Tanggung jawab ( responsibility )
NO. NIS Nama Siswa Skor perolehan setiap aspekNilai
Predikat
1 2 3
1
2
3
4
76
5
Aspek yang dinilai: Rentang Skor 1 - 5
5. Jujur ( Fairnes ) 1. =sangat kurang
6. Disipln ( Discipline) 2. =kurang/jarang
7. Kreatif 3. =cukup
8. Tanggung Jawab (responsibility) 4. =baik/sering
5. =sangat baik/sangat sering
Pedoman Penilaian :
4. Jumlah skor
21-25 =
Tinggi
5. Jumlah skor
11-20 =
Sedang
6. Jumlah skor
01-10 =
Rendah
PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Ranah psikomotorik yang diukur meliputi:
A.) Gerak refleks
B.) Gerak dasar fundamen
C.) Keterampilan perseptual; diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual,
diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis, keterampilan perseptual
yang terkoordinasi
D.) Keterampilan fisik
77
E.) Gerakan terampil
F.)Komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan
ekspresif, gerakan interprestatif
Tabel Penilaian Psikomotorik
a. Materi : ………………………………………..
………………………
b. Indikator : ………………………………………..
………………………
c. Soal : ………………………………………..
……………………
Pedoman Penskoran:
NO ASPEK YANG DINILAI SKOR
1 .........................
2 .........................
3 .........................
TOTAL SKOR PSIKOMOTORIK
78