PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)

7
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. Berpikir Kreatif Matematik Berpikir kreatif pada matematik mengacu pada pengertian berpikir kreatif secara umum. Bishop (Santoso, 2011:232) mengemukakan, “Seseorang memerlukan 2 model berpikir berbeda yang komplementer dalam matematika, yaitu berpikir kreatif yang bersifat intuitif dan berpikir analitik yang bersifat logis”. Jadi berpikir kreatif dalam matematika merupakan pemikiran yang memadukan antara berpikir intuitif dan berpikir logis untuk menghasilkan sesuatu yang baru sebagai solusi saat menghadapi persoalan atau permasalahan matematika. Sumarmo (2012:123) berpendapat, Berpikir kreatif adalah berbagai cara melihat atau melakukan sesuatu yang diklasifikasikan dalam empat komponen yaitu: (a) Berpikir lancar (Fluency) membuat berbagai ide, (b) Berpikir luwes (Flexibility) menghasilkan gagasan, atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, (c) Berpikir orisinal (Originality) melahirkan gagasan baru yang unik, (d) Elaborasi (Elaboration) membangun sesuatu dari ide-ide lainnya. Semiawan (Akbar, 2001:4) mengemukakan, ”Kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi, ciri aptitude seperti kelancaran, keluwesan dan keaslian sedangkan ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru”. Munandar (1999:50) mengatakan,

Transcript of PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)

Page 1: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Berpikir Kreatif Matematik

Berpikir kreatif pada matematik mengacu pada pengertian berpikir kreatif

secara umum. Bishop (Santoso, 2011:232) mengemukakan, “Seseorang

memerlukan 2 model berpikir berbeda yang komplementer dalam matematika,

yaitu berpikir kreatif yang bersifat intuitif dan berpikir analitik yang bersifat

logis”. Jadi berpikir kreatif dalam matematika merupakan pemikiran yang

memadukan antara berpikir intuitif dan berpikir logis untuk menghasilkan sesuatu

yang baru sebagai solusi saat menghadapi persoalan atau permasalahan

matematika. Sumarmo (2012:123) berpendapat,

Berpikir kreatif adalah berbagai cara melihat atau melakukan sesuatu

yang diklasifikasikan dalam empat komponen yaitu: (a) Berpikir

lancar (Fluency) membuat berbagai ide, (b) Berpikir luwes

(Flexibility) menghasilkan gagasan, atau pertanyaan yang bervariasi,

dapat melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, (c) Berpikir

orisinal (Originality) melahirkan gagasan baru yang unik, (d)

Elaborasi (Elaboration) membangun sesuatu dari ide-ide lainnya.

Semiawan (Akbar, 2001:4) mengemukakan, ”Kreativitas merupakan

kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam

pemecahan masalah. Kreativitas meliputi, ciri aptitude seperti kelancaran,

keluwesan dan keaslian sedangkan ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu,

senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru”.

Munandar (1999:50) mengatakan,

Page 2: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)

8

Kemampuan berpikir kreatif dicerminkan dalam empat aspek yaitu:

1. Kelancaran (fluency) yang ditunjukan dengan mencetuskan

banyak gagasan, jawaban, dan penyelesaian masalah.

2. Keluwesan (flexibility) yang ditunjukan menghasilkan gagasan,

jawaban, dan pertanyaan yang bervariasi. Mencari banyak

alternatif yang berbeda.

3. Keaslian (originality) yang ditunjukan dengan melahirkan

ungkapan baru dalam berpikir.

4. Elaborasi yang ditunjukan dengan mampu mengembangkan,

memperkaya, merinci suatu gagasan.

Jadi kemampuan berpikir kreatif adalah berpikir untuk menghasilkan

gagasan dan produk baru, melihat suatu pola atau hubungan baru antara suatu hal

dan hal lainnya yang semula tidak nampak yaitu menemukan cara-cara baru untuk

mengungkapkan suatu hal, menggabungkan gagasan-gagasan yang ada untuk

menghasilkan gagasan yang baru dan lebih baik.

2. Pendekatan Reciprocal Teaching

Menurut Amalia (Hendriana, 2014:116), “Reciprocal teaching adalah

suatu pendekatan pembelajaran yang menerapkan empat strategi pemahaman

mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan

menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperoleh,

kemudian memprediksi pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang disodorkan

kepada siswa”. Suyatno (2009:64) mengatakan “Reciprocal teaching merupakan

metode pengajaran berdasarkan prinsip-prinsip pengajuan pertanyaan, yang mana

keterampilan-keterampilan metakognitif diajarkan melalui pengajaran langsung

dan pemodelan oleh guru untuk memperbaiki kinerja membaca siswa yang

pemahaman membacanya rendah”. Dalam pembelajaran harus memperhatikan

empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi

Page 3: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)

9

pengajaran terbalik juga merupakan suatu pendekatan terhadap pengajaran siswa

akan strategi-strategi belajar.

Menurut Arends (Hendriana, 2002:15), “Reciprocal teaching adalah suatu

pembelajaran yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang strategi

kognitif dalam memahami bacaan (bahan ajar dan soal-soal), dengan baik”.

Selanjutnya Sudrajat (2006:30) berpendapat, “Reciprocal teaching mengacu pada

sekumpulan kondisi belajar yang menempatkan anak untuk mengalami

sekumpulan kegiatan kognitif tertentu dan serta perlahan melakukan fungsi-fungsi

itu sendiri”.

Pendekatan pembelajaran ini dimunculkan oleh Palinscar tahun 1986

(Hendriana, 2014:116), “Seorang siswa dapat saja membaca sekumpulan huruf

yang membentuk kata namun ternyata untuk memahami makna dari teks yang

dibacanya tidak semudah melafalkan bacaan tersebut”. Inilah masalah yang

melatar belakangi kemunculan pendekatan reciprocal teaching. Menurut Palinscar

dan Brown (Tifani, 2009:1),

Ada empat strategi dasar yang terlibat dalam proses pembelajaran

reciprocal teaching,

1. Klarifikasi

Dalam suatu aktifitas membaca mungkin saja seorang siswa

menganggap pengucapan kata yang benar adalah hal yang

terpenting walaupun mereka tidak memahami makna dari kata-

kata yang diucapkan tersebut.

2. Membuat Prediksi

Pada tahap ini pembaca diajak untuk melibatkan pengetahuan

yang sudah diperolehnya dahulu untuk digabungkan dengan

informasi yang diperoleh dari teks yang dibaca untuk kemudian

digunakan dalam mengimajinasikan kemungkinan yang akan

terjadi berdasar atas gabungan informasi yang sudah dimilikinya.

3. Bertanya

Strategi bertanya ini digunakan untuk memonitor dan

mengevalusi sejauh mana pemahaman pembaca terhadap bahan

Page 4: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)

10

bacaan. Pembaca dalam hal ini siswa mengajukan pertanyaan-

pertanyaan pada dirinya sendiri, teknik ini seperti sebuah proses

metakognitif.

4. Membuat Rangkuman

Dalam membuat rangkuman dibutuhkan kemampuan untuk dapat

membedakan hal-hal yang penting dan hal-hal yang tidak penting.

Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran

matematika dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching menerapkan

empat strategi pemahaman mandiri yaitu: klarifikasi, prediksi, bertanya dan

merangkum. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa agar benar-benar

memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja

memecahkan masalah, berusaha dengan susah payah menemukan ide-ide, baik

dalam pelajaran matematika maupun dalam kehidupan lainnya.

Jadi langkah-langkah pelaksanaan reciprocal teaching dari Tifani yang

sudah dimodifikasi,

1. Menentukan Kelompok

Dalam langkah ini pengajar berperan aktif dalam pemilihan kelompok agar

kelompok dalam kelas terbagi dengan adil dan merata. Pengajar harus mengetahui

terlebih dahulu karakter siswa dan tingkat kemampuannya dalam penguasaan

materi. Oleh sebab itu, peneliti meminta saran pada guru kelas tentang

pembentukan kelompok berdasarkan nilai ulangan materi sebelumnya dan melihat

dari hasil tes kemampuan awal yang telah diberikan kepada siswa pada pertemuan

mengajar.

2. Merangkum materi (Summarizing)

Dalam tahap ini pengajar harus menetapkan atau menyiapkan materi yang akan

dirangkum oleh siswa dalam lembar yang telah tersedia dan memberikan soal-soal

Page 5: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)

11

dalam sebuah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang merujuk pada berpikir kreatif

matematik siswa.

3. Kelompok mempertanyakan (Quesioning)

Kelompok yang telah diberi materi dan sudah membuat rangkuman kemudian

menyelesaikan masalah yang sudah disiapkan dalam LKS kemudian membuat

pertanyaan baru yang bentuknya serupa dengan yang sudah ada namun lebih sulit.

4. Prediksi (Predicting)

Langkah prediksi adalah siswa memberikan penjelasan (mengajar) didepan

kelas tentang pertanyaan baru yang telah dibuat kelompok lain. Pengajar berperan

sebagai fasilitator terhadap masalah yang telah dibagikan pada tiap kelompok

dengan membimbing siswa untuk aktif bertanya.

5. Pembahasan (Clarifying)

Tahap dimana pengajar melihat hasil dan memperbaiki hasil bersama dalam

penyajian oleh setiap kelompok dan untuk memperjelas hal yang dirasa kurang

jelas.

Lima langkah di atas adalah inti dari reciprocal teaching yang harus

diperhatikan oleh pengajar sebagai pengontrol proses pembelajaran. Jika

diperhatikan dengan jelas maka pembelajaran dapat lebih maksimal dan

meminimalisir kelemahan yang ada dalam pembelajaran. Menurut Afrilianto

(Hendriana, 2014:118),

Kelebihan pendekatan reciprocal teaching,

1. Melatih kemampuan siswa belajar mandiri, sehingga siswa dalam

belajar mandiri dapat ditingkatkan.

2. Melatih siswa untuk menjelaskan kembali materi yang dipelajari

kepada pihak lain. Dengan demikian, dapat melatih siswa untuk

berani tampil dan berbicara di depan umum.

Page 6: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)

12

3. Mempertinggi kemampuan siswa untuk berpikir secara kreatif.

Kekurangan pendekatan reciprocal teaching,

1. Dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang relatif lama.

2. Guru tidak tahu siswa mana yang belum paham.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan reciprocal

teaching merupakan strategi dalam pembelajaran yang menekankan pada empat

pemahaman mandiri siswa, yang meliputi merangkum bacaan, mengajukan

pertanyaan, memprediksi materi lanjutan, dan mengklarifikasi istilah-istilah yang

sulit dipahami. Sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep matematika itu

sendiri.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian di SMP Negri 12 Bandung yang dilakukan oleh Amalia

(Hendriana, 2014:118), “Pembelajaran matematika dengan menggunakan

reciprocal teaching berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berpikir

kreatif siswa SMP”. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Resmiati

(2015:50), “Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SMPN 1 Cikalong

Kulon menggunakan pendekatan reciprocal teaching berpengaruh secara

signifikan”.

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan berpikir kreatif matematik adalah tingkat kemampuan

berpikir matematik yang meliputi: (a) Kelancaran (Fluency), (b) Keluwesan

(Flexibility), (c) Keaslian (Originality), dan (d) Memperinci (Elaboration). Untuk

meningkatkan kemampuan ini dalam pokok bahasan SPLDV, maka lebih

Page 7: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab ii)

13

ditekankan pada perlakuan yang diberikan kepada siswa dengan menerapkan

strategi pemahaman mandiri dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru

harus menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat yaitu pendekatan

reciprocal teaching.

Berdasarkan informasi dan penelitian relevan yang diperoleh, diketahui

bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan reciprocal

teaching dilakukan dengan menekankan pada empat pemahaman mandiri siswa,

yang meliputi merangkum bacaan, mengajukan pertanyaan, memprediksi materi

lanjutan, dan mengklarifikasi istilah-istilah yang sulit dipahami. Sehingga dapat

meningkatkan penguasaan konsep matematika itu sendiri.

Pembelajaran dengan pendekatan reciprocal teaching dapat meningkatkan

motivasi dan kemandirian siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

penerapan pendekatan reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kreatif matematik dalam pokok bahasan SPLDV pada siswa kelas VIII-

12 SMPN 2 Cimahi.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka, kerangka berpikir, dan adanya penelitian yang

relevan diatas, maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah melalui

pendekatan reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

matematik dalam pokok bahasan SPLDV pada siswa kelas VIII-12 SMPN 2

Cimahi.