PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

30
20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kegiatan Pendahuluan Pada tanggal 31 Oktober 2016, peneliti mengunjungi lokasi penelitian yaitu di SMPN 2 Cimahi, untuk memberikan surat izin mengadakan penelitian dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti bertemu secara langsung dengan Kepala tata usaha dan memberikan surat izin untuk mengadakan penelitian di SMPN 2 Cimahi tersebut pada bulan November 2016. Kemudian Kepala tata usaha memberikan surat tersebut kepada Kepala sekolah dan pada ahirnya Kepala sekolah memberikan izin serta mempersilahkan peneliti untuk menemui guru bidang studi matematika kelas VIII yaitu M.M. Lilis Setiawati, S.Pd. Dari hasil pertemuan dengan guru bidang studi matematika, disepakati waktu untuk mengadakan penelitian yaitu dari tanggal mulai bulan November - Desember 2016. Untuk harinya Senin dan Jum’at . Kelas yang akan dijadikan subyek penelitian yaitu kelas VIII-12. Materi yang dipilih adalah sistem persamaan linier dua variabel. Dari pengamatan yang dilakukan peneliti menemukan fakta-fakta bahwa dalam mengajar guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan contoh soal diberikan secara langsung kepada siswa sehingga siswa tinggal mencatat apa yang telah dituliskan guru. Terlihat juga banyak siswa yang tidak memperhatikan selama proses pembelajaran berlangsung.

Transcript of PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

Page 1: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kegiatan Pendahuluan

Pada tanggal 31 Oktober 2016, peneliti mengunjungi lokasi penelitian

yaitu di SMPN 2 Cimahi, untuk memberikan surat izin mengadakan penelitian

dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Peneliti bertemu secara langsung dengan Kepala tata usaha dan memberikan surat

izin untuk mengadakan penelitian di SMPN 2 Cimahi tersebut pada bulan

November 2016. Kemudian Kepala tata usaha memberikan surat tersebut kepada

Kepala sekolah dan pada ahirnya Kepala sekolah memberikan izin serta

mempersilahkan peneliti untuk menemui guru bidang studi matematika kelas VIII

yaitu M.M. Lilis Setiawati, S.Pd. Dari hasil pertemuan dengan guru bidang studi

matematika, disepakati waktu untuk mengadakan penelitian yaitu dari tanggal

mulai bulan November - Desember 2016. Untuk harinya Senin dan Jum’at. Kelas

yang akan dijadikan subyek penelitian yaitu kelas VIII-12. Materi yang dipilih

adalah sistem persamaan linier dua variabel. Dari pengamatan yang dilakukan

peneliti menemukan fakta-fakta bahwa dalam mengajar guru menggunakan

metode ceramah, tanya jawab, dan contoh soal diberikan secara langsung kepada

siswa sehingga siswa tinggal mencatat apa yang telah dituliskan guru. Terlihat

juga banyak siswa yang tidak memperhatikan selama proses pembelajaran

berlangsung.

Page 2: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

21

Berdasarkan paparan di atas, peneliti akan melaksanakan pembelajaran di

kelas VIII-12 dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching pada pokok

bahasan sistem persamaan linier dua variabel. Dari data siswa yang telah diterima

oleh peneliti dari guru bidang studi matematika kelas VIII-12, dibentuk 6

kelompok belajar dengan anggota 6 siswa yang mempunyai kemampuan berbeda-

beda, artinya setiap kelompok terdiri dari siswa dengan kemampuan tinggi,

sedang, dan rendah. Pengelompokan siswa tersebut sebagaimana terlampir.

Pada hari Jum’at tanggal 4 November peneliti melihat siswa SMPN 2

Cimahi untuk mengadakan pengamatan di kels VIII-12. Peneliti mengamati secara

cermat kondisi dan situasi kelas VIII-12 yang akan dijadikan subjek penelitian.

Pada awal pertemuan ini peneliti dibantu guru kelas memperkenalkan diri kepada

siswa kelas VIII-12 dan menyampaikan rencana penelitian yang akan

dilaksanakan mengunakan siklus 1 dan siklus 2.

2. Tindakan Siklus I

Kegiatan pelaksanaan tindakan secara rinci akan diuraikan dalam setiap

siklusnya sebagai berikut:

a. Perencanaan

Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah pembuatan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus yang dijadikan acuan

penelitian (lampiran 2, halaman 55 ). RPP yang dibuat untuk siklus I terdiri dari 2

pertemuan pada materi “Sistem Persamaan Linier Dua Variabel”, dengan

menggunakan pendekatan reciprocal teaching. Berdasarkan langkah-langkah

Page 3: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

22

pembelajaran pada RPP siklus I, kemudian disusun scenario pembelajaran untuk

setiap pertemuan. Penerapan pendekatan reciprocal teaching pada siklus I

dilakukan dengan model kooperatif teaching dan diskusi serta memiliki indikator:

(1) menjelaskan perbedaan antara persamaan linier dua variabel dengan sistem

persamaan linier dua variabel, (2) menjelaskan pengertian persamaan linier dua

variabel, (3) menjelaskan pengertian sistem persamaan linier dua variabel.

Kemudian peneliti membuat lembar observasi yang ditujukan kepada guru

dan siswa (aspek yang diobservasi didasarkan pada langkah-langkah pembelajaran

pada RPP), menyiapkan lembar jurnal refleksi, dan merancang perangka evaluasi

untuk tes siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri, sedangkan guru

matematika kelas VIII SMPN 2 Cimahi bertindak sebagai pengamat (observer).

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

1. Penyajian Kelas Pertama (pertemuan pertama)

Penyajian kelas pertama dilaksanakan pada hari Senin, 07 November 2016

dengan materi “Menyebutkan Perbedaan antara PLDV dengan SPLDV”. RPP

yang telah disiapkan sebelumnya (lampiran 3 halaman 57) menggunakan

pendekatan reciprocal teaching dengan model kooperatif teaching.

Kegiatan pembelajaran diawal dengan membuka pelajaran yang dilakukan

oleh peneliti dengan mengucapkan salam dan seharusnya menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan pertama, tapi hal itu tidak

dilakukan oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti memberi motivasi kepada siswa

Page 4: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

23

dengan mengajak siswa untuk bermain ice breaking yang bertujuan untuk melihat

kefokusan/kesiapan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajran, peneliti juga

mengingatkan kepada peserta didik bahwa materi ini erat kaitannya dalam

kehidupan sehari-hari. Seharusnya peneliti memperkenalkan pendekatan

reciprocal teaching yang akan digunakan pada proses pembelajaran kali ini,

namun peneliti tidak memperkenalkannya. Tahap pendahuluan cukup terlaksana

sesuai skenario pembelajaran dengan beberapa modifikasi penyampaian yang

tidak mengubah sasaran kegiatan yang dituju.

Mengawali kegiatan inti, peneliti membagi kelompok dengan

beranggotakan 6 orang setiap kelompok secara heterogen didapat 6 kelompok

dengan jumlah siswa kelas VIII-12 sebayak 36 orang diantaranya 18 orang laki-

laki dan 18 orang perempuan. Selanjutnya peneliti membagikan LKS 1 kepada

masing-masing kelompok, setiap kelompok memperhatikan penjelasan materi

yang terdapat pada LKS 1 dimana dalam penjelasan tersebut peneliti memberikan

masalah yang terdapat pada LKS 1 untuk dikerjakan oleh siswa.

Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyimpulkan (merangkum) materi yang telah dipelajari, dalam aktivitas ini

peneliti meminta siswa secara bergantian untuk memaparkan pengetahuan mereka

secara bergantian mengenai perbedaan persamaan linier dua variabel dengan

sistem persamaan linier dua variabel dengan harapan mereka dapat menguasai

materi tersebut agar siswa mudah beradaptasi dengan materi selanjutnya yang

lebih kompleks. Selain itu, tindakan ini merupakan langkah konstruktif yang

Page 5: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

24

diambil peneliti sebagai stimulan agar peserta didik lebih mandiri, kritis, kreatif

dan bertanggung jawab.

Peneliti meminta siswa mengerjakan soal yang ada di LKS 1. Selanjutnya

peneliti mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban yang diperoleh.

Kemudian peneliti menyuruh siswa untuk menuliskan jawaban yang benar pada

kolom kosong yang sudah disediakan di LKS 1. Kemudian peneliti memberi tugas

untuk membuat soal yang sama pada permasalahan sebelumnya namun lebih sulit

lagi.

Sementara siswa mencoba membuat soal baru, peneliti mengarahkan pada

beberapa siswa agar membuat soal yang benar yaitu menyusun soal baru dengan

tepat agar dapat ditemukan penyelesaian yang logis. Selanjutnya, peneliti

mendatangi ke kelompok 1 yang duduk di depan, mereka meminta bimbingan

peneliti mengenai kesulitan yang ditemui, mereka mengatakan bahwa telah

membuat soal yang baru tetapi tidak mengerti tahapan penyelesaiannya.

Seperti tindakan sebelumnya, setelah semua kelompok telah selesai

membuat pertanyaan peneliti mengambil pertanyaan tersebut kemudian di tukar

dengan kelompok lain tujuannya agar siswa memberikan penjelasan (mengajar)

didepan kelas tentang pertanyaan baru yang telah dibuat kelompok lain. Peneliti

berperan sebagai fasilitator terhadap masalah yang telah dibagikan pada tiap

kelompok dengan membimbing siswa untuk aktif bertanya. Cukup lama waktu

yang diberikan pada siswa dalam menyusun dan menyelesaikan soal. Selanjutnya,

siswa dipersilahkan untuk bertanya. Namun pada siklus I ini siswa masih kurang

berani untuk bertanya dan memberi tanggapan tentang beberapa contoh yang

Page 6: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

25

belum mereka pahami. Sembari menunggu pertanyaan dari siswa, peneliti

kembali memperhatikan skenario pembelajaran dalam RPP dengan

memperhatikan waktu yang masih tersisa. Tak lama berselang, peneliti meminta

siswa menjelaskan kembali pengetahuan yang yang telah diperoleh.

Pada skenario pembelajaran selanjutnya, semestinya siswa dapat

memprediksi soal-soal yang telah dibuat oleh kelompok lain yang lebih sulit

menurut mereka dari soal sebelumnya. Namun bel pulang berbunyi menandakan

jam pelajaran matematika hari ini telah usai, sehingga untuk strategi pemahaman

mandiri dalam pendekatan reciprocal teaching ini tidak dapat dilaksanakan. Lalu

peneliti memberikan beberapa soal sebagai PR untuk dikerjakan siswa dirumah

dan menutup pembelajaran dengan berdo’a dalam hati bersama-sama.

Setelah penyajian kelas pertama ini, guru dan peneliti mendiskusikan

beberapa kekurangan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini,

peneliti masih kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan

menanggapi. Padahal jika saja ini dilakukan akan menambah pengetahuan

mengenai perbedaan PLDV dengan SPLDV serta membuat model matematika

dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran di kelas dipastikan akan lebih kreatif

dan menyenangkan. Selain itu, peneliti seharusnya lebih mampu memberi

motivasi agar siswa dapat menyimpulkan, menyusun dan menyelesaikan soal

baru, menjelaskan kembali dan mengoptimalkan waktu yang ada dalam tahap

prediksi soal. Dari hasil diskusi ini, peneliti bersedia utuk memperbaiki

kekurangannya pada pertemuan berikutnya.

Page 7: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

26

2. Penyajian Kelas Kedua (pertemuan kedua)

Penyajian kelas kedua dilaksanakan pada hari Jum’at, 11 November 2016

dengan materi “Membuat Model Matematika dari Masalah Sehari-hari Yang

Berkaitan dengan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel”. RPP yang telah

disiapkan sebelumnya menggunakan pendekatan reciprocal teaching dengan

model kooperatif teaching.

Kegiatan pembelajaran diawal dengan membuka pelajaran yang dilakukan

oleh peneliti dengan mengucapkan salam, menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai pada pertemuan kedua. Selanjutnya, peneliti memberi motivasi

kepada siswa dengan mengajak siswa untuk bermain ice breaking yang bertujuan

untuk melihat kefokusan/kesiapan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajran,

peneliti juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa materi ini erat kaitannya

dalam kehidupan sehari-hari, peneliti memperkenalkan pendekatan reciprocal

teaching yang akan digunakan pada proses pembelajaran kali ini. Tahap

pendahuluan cukup terlaksana sesuai skenario pembelajaran dengan beberapa

modifikasi penyampaian yang tidak mengubah sasaran kegiatan yang dituju.

Mengawali kegiatan inti, peneliti membagikan LKS 2 kepada masing-

masing kelompok, setiap kelompok memperhatikan penjelasan materi yang

terdapat pada LKS 2 dimana dalam penjelasan tersebut peneliti memberikan

masalah yang terdapat pada LKS 2 untuk dikerjakan oleh siswa, contoh masalah

dan jawaban dari soal model matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-

hari seperti berikut:

Lima sampan besar dan dua sampan kecil dapat mengangkut 36 orang.

Dua sampan besar dan sebuah sampan kecil dapat mengankat 15 orang

Page 8: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

27

a. Tulislah dua persamaan yang menyatakan informasi diatas. Gunakan

hurup b dan m untuk variabelnya!

b. Menunjukan apa huruf b dan m pada persamaan yang kamu tulis?

Jawaban:

a. Misal, sampan besar = b, sampan kecil = m

Model:

{5𝑏 + 2𝑚 = 362𝑏 + 𝑚 = 15

b. b dan m menunjukan variabel-variabel

Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyimpulkan (merangkum) materi yang telah dipelajari, dalam aktivitas ini

peneliti meminta siswa secara bergantian untuk memaparkan pengetahuan mereka

secara bergantian mengenai model matematika yang berkaitan dengan masalah

kehidupan sehari-hari. Siswa sudah berani untuk menyimpulkan meski harus tetap

dibantu oleh temennya.

Sama halnya pada pertemuan pertama peneliti meminta siswa mengerjakan

soal yang ada di LKS 2. Selanjutnya peneliti mengarahkan siswa untuk

menemukan jawaban yang diperoleh. Kemudian peneliti menyuruh siswa untuk

menuliskan jawaban yang benar pada kolom kosong yang sudah disediakan di

LKS 2. Kemudian peneliti memberi tugas untuk membuat soal yang sama pada

permasalahan sebelumnya namun lebih sulit lagi.

Seperti tindakan sebelumnya, setelah semua kelompok telah selesai

membuat pertanyaan peneliti mengambil pertanyaan tersebut kemudian di tukar

dengan kelompok lain tujuannya agar siswa memberikan penjelasan (mengajar)

Page 9: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

28

didepan kelas tentang pertanyaan baru yang telah dibuat kelompok lain. Peneliti

berperan sebagai fasilitator terhadap masalah yang telah dibagikan pada tiap

kelompok dengan membimbing siswa untuk aktif bertanya. Selanjutnya, siswa

dipersilahkan untuk bertanya. Pada siklus I pertemuan kedua ini siswa sudah

mulai berani untuk bertanya dan memberi tanggapan tentang beberapa contoh

yang belum mereka pahami. Selanjutnya peneliti meminta siswa menjelaskan

kembali pengetahuan yang yang telah diperoleh. Didapat kelompok 2 yang

menjelaskan mengenai contoh model matematika yang berkaitan dalam kehidupan

sehari-hari. Contoh permasalahannya adalah sebagai berikut: “Keliling sebuah

kebun yang berbentuk persegi panjang adalah 42 m. Selisih panjang dan lebar

kebun adalah 9 m. Buatlah model matematikanya?“.

Pada skenario pembelajaran selanjutnya, siswa dapat memprediksi soal-

soal yang telah dibuat oleh kelompok lain yang lebih sulit menurut mereka dari

soal sebelumnya. Didapat kelompok 6 yang telah memprediksi soal yang dibuat

oleh kelompok 2 dengan prediksi sebagai berikut:

Jawab:

Misal, panjang = p dan lebar = l

Model:

{2(𝑝 + 𝑙) = 42

𝑝 − 𝑙 = 9

Dalam pengamatan peneliti, tiga langkah pendekatan reciprocal teaching

pada pertemuan kedua ini telah terlaksanakan dengan baik, namun pada saat tahap

terahir peneliti bersama siswa tidak sempat mengklarifikasi soal-soal yang belum

dimengerti oleh siswa lain, dikarenakan bel pergantian pelajaran berbunyi

Page 10: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

29

menandakan bahwa pelajaran matematika telah usai. Namun secara umum

sebagian besar siswa sudah mampuh menyusun dan menyelesaikan soal baru yang

dibuat oleh kelompok lain. Oleh karena itu, peneliti menilai bahwa kemampuan

berpikir kreatif matematik dalam pokok bahasan sistem persamaan linier dua

variabel siswa semakin meningkat pada pertemuan tersebut.

Di pertemuan kedua siklus I ini, peneliti tidak memberi PR. Namun,

diganti dengan lebih menekanka kepada siswa agar mempelajari kembali materi

yang telah diberikan karena pada pertemuan selanjutnya akan dilakukan evaluasi

dalam bentuk tes siklis I. Pada langkah ini peneliti juga memberi motivasi kepada

siswa untuk belajar dengan tekun dan bersungguh-sungguh demi masa depan yang

lebih baik.

Setelah penyajian kelas kedua ini, guru dan peneliti mendiskusikan

beberapa kekurangan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Guru dan peneliti

merancang soal-soal berpikir kreatif yang akan diberikan kepada siswa dalam tes

siklus I nantinya. Selain itu, guru mengingatkan kembali bahwa pada siklus II

nanti, pendekatan reciprocal teaching Dalam hal ini, harus lebih diperhatikan lagi

mengenai langkah-langkah pendekatan reciprocal teaching. Dengan

memperhatikan langkah-langkah pendekatan reciprocal teaching, peneliti

berharap pada siklus kedua II nantinya akan lebih baik daripada siklus I.

c. Observasi dan Evaluasi

Pada setiap pertemuan, pengamatan dilakukan sejak awal sampai akhir

pembelajaran menggunakan lembar observasi. Setiap aspek yang diamati disusun

Page 11: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

30

mengacu pada RPP dan ditujukan terhadap peneliti dan siswa kelas VIII-12

SMPN 2 Cimahi.

1. Observasi

Hasil observasi terhadap peneliti dan siswa menunjukan hal-hal sebagai

berikut:

1) Pertemuan I (Senin, 07 November 2016)

a. Peneliti tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

b. Peneliti tidak memperkenalkan pendekatan reciprocal teaching seperti apa

langkah-langkahnya,

c. Peneliti kurang optimal dalam mengorganisasikan waktu dengan baik sehingga

sebagian kegiatan inti pembelajaran tidak terlaksana. Kegiatan penutup yang

dilaksanakan hanya sebatas memberikan soal-soal buat dikerjakan di rumah,

serta tidak melakukan klarifikasi.

d. Peneliti kurang dalam mengarahkan dan memancing siswa untuk bertanya,

e. Peneliti kurang memberi bimbingan dan arahan pada siswa dalam proses

prediksi soal. Peneliti juga menyadari kurang mengontrol kegiatan siswa secara

menyeluruh, banyak siswa yang terabaikan dalam aktivitas ini.

Secara umum, ketuntasan skenario pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan peneliti baru mencapai 68,75 %.

Sementara itu, hasil observasi terhadap siswa menunjukan hal-hal sebagai

berikut:

Page 12: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

31

a. Siswa masih terlihat asing dengan pendekatan pembelajaran yang diterapkan

oleh peneliti mengingat pendekatan reciprocal teaching sebelumnya tidak

diterapkan oleh guru di kelas,

b. Sebagian siswa kurang aktif dalam memberi respon dalam kegiatan apersepsi,

c. Siswa belum maksimal menyimpulkan bahan ajar,

d. Siswa masih kesulitan dalam mengulangi atau menjelaskan kembali

pengetahuan yang telah diperolehnya,

e. Siswa masih belum berani menanyakan hal-hal yang belum jelas dari

penjelasan peneliti sehingga pembelajaran cenderung monoton dan peneiti

punmenyadarinya.

2) Pertemuan II (Jum’at, 11 November 2016)

a. Peneliti sudah mengadakan kegiatan pendahuluan dengan baik,

b. Peneliti tidak membahas PR yang telah diberikan peneliti pada perteuan

sebelumnya,

c. Peneliti sudah cukup baik dalam mengorganisasikan waktu sehingga kegatan

inti pembelajaran dapat terlaksana dengan secara sistematis,

d. Peneliti belum optimal dalam mengarahkan siswa untuk membuat soal yang

benar dan mempresentasikannya.

e. Peneliti tidak melaksanakan kegiatan prediksi soa yang dibuat oleh siswa tiap

kelompok.

Secara umum, ketuntasan skenario pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan peneliti baru mencapai 81,25 %.

Page 13: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

32

Sementara itu, hasil observasi terhadap siswa menunjukan hal-hal sebagai

berikut:

a. Pada pertemuan kedua ini, siswa sudah bisa mengikuti pembelajaran

mengunakan pendekatan reciprocal teaching yang diterapkan oleh peneliti di

kelas,

b. Sebagian besar siswa aktif dalam memberi respon dalam kegiatan apersepsi,

c. Siswa dapat menyimpulkan bahan ajar atau materi yang sudah diperolehnya

melalui pengamatan,

d. Sebagian siswa mulai berani menanyakan hal-hal yang belum jelas dari

penjelasan peneliti.

e. Dalam kelompok, ada beberapa siswa yang masih mengibrol ataupun

mengganggu siswa lain,

f. Siswa tidak sempat untuk memprediksi soal yang dibuat oleh kelompok lain,

dikarenakan bel sudah berbunyi.

2. Evaluasi

Setelah dua kali pertemuan untuk menyelesaikan kompetensi dasar

“menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel” yang merupakan

penjabaran dari standar kompetensi “menyebutkan perbedaan PLDV dengan

SPLDV dan membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan

dengan sistem persamaan linier dua variabel”, dilaksanakan evaluasi dengan

sebutan tes siklus I pada hari Senin, 14 November 2016. Kegiatan ini dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana penguasaan kemampuan siswa pada materi

Page 14: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

33

“Menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel” setelah dilakukan

pembelajaran menggunakan pendekatan reciprocal teaching.

Hasil tes menunjukan bahwa sudah banyak siswa yang mampu

menunjukan perbedaan antara PLDV dengan SPLDV. Namun demikian, belum

secara keseluruhan siswa menguasainya, sehingga perlu adanya peningkatan

tindakan agar mereka betul-betul memahami materi “Sistem Persamaan Linier

Dua Variabel”.

Dengan melihat skor yang diperoleh siswa dari soal-soal yang diberikan

pada tes siklus I, diperoleh 29 siswa atau ketuntasan siswa belajar secara klasikal

mencapai 80,5 % dari 36 siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas. Dengan

demikian, siswa yang mampu “menyelesaikan sistem persamaan linier dua

variabel” semakin meningkat dibandingkan dengan tes awal.

Di samping itu, rata-rata nilai tes siklus I yang diperoleh adalah 69,5. Hal ini

menunjukan bahwa nilai rata-rata menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel

siswa kelas VIII-12 SMPN 2 Cimahi terhadap materi sudah meningkat 24,5 bila

dibandingkan dengan rata-rata tes awal.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap masalah–masalah selama

pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I dari hasil tes akhir, dan catatan

lapangan diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Peneliti belum dapat mengorganisasikan waktu dengan baik pada pertemuan

1. Begitupun pada pertemuan 2, karena masih ada tehapan scenario

pembelajaran yang elum dilaksanakan,

2. Siswa kurang aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok

Page 15: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

34

3. Siswa belum maksimal dalam menyimpulkan bahan ajar atau materi yang

telah diajarkan,

4. Peneliti kurang memberikan kesempatan siswa untuk menyatakan idenya

dalam menyusun dan menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh kelompok

lain

5. Siswa sedikit mengemukakan pendapat dan tidak berani menemukakan

kesulitannya dalam menyusun soal,

6. Siswa belum bisa memodifikasi soal kemampuan berpikir kreatif,

7. Siswa masih kesulitan dalam mengulangi atau menjelaskan kembali bahan

ajar yang sudah dipelajari.

Dari uraian di atas, maka secara umum pada siklus I sebagian kecil belum

menunjukkan adanya peningkatan partisipasi aktif dari siswa, masih banyaknya

kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan dan hasil belajar matematika

pada siklus I, serta belum adanya keberhasilan peneliti dalam melaksanakan

pendekatan reciprocal teaching. Oleh kareana itu perlu dilanjutkan pada siklus II

agar prestasi belajar matematika siswa bisa lebih ditingkatkan sesuai dengan

harapan yang diinginkan.

Selanjutnya setelah merefleksi hasil sikus I, peneliti mengkonsultasikan

dengan guru bidang studi matematika kelas VIII untuk melanjutkan ke siklus II.

Setelah memperoleh persetujuan peneliti langsung menyusun rencana pelaksanaan

siklus II.

Page 16: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

35

2. Tindakan Siklus II

Kegiatan pelaksanaan tindakan secara rinci akan diuraikan dalam setiap

siklusnya sebagai berikut:

a. Perencanaan

Sama halnya dengan siklus I peneliti telah mempersiapkan adanya

pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus yang

dijadikan acuan penelitian (lampiran 2, halaman 55). RPP yang dibuat untuk

siklus II terdiri dari 2 pertemuan pada materi “Sistem Persamaan Linier Dua

Variabel”, dengan menggunakan pendekatan reciprocal teaching. Berdasarkan

langkah-langkah pembelajaran pada RPP siklus II, kemudian disusun skenario

pembelajaran untuk setiap pertemuan. Penerapan pendekatan reciprocal teaching

pada siklus II dilakukan dengan model kooperatif teaching.

Kemudian peneliti membuat lembar observasi yang ditujukan kepada guru

dan siswa (aspek yang diobservasi didasarkan pada langkah-langkah pembelajaran

pada RPP), menyiapkan lembar jurnal refleksi, dan merancang perangkat evaluasi

untuk tes siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri, sedangkan guru

matematika kelas VIII SMPN 2 Cimahi bertindak sebagai pengamat (observer).

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

1. Penyajian Kelas Pertama (pertemuan pertama)

Penyajian kelas pertama dilaksanakan pada hari Senin, 14 November 2016

dengan materi “Penyelesaian Sistem Persamaan linier Dua Variabel dengan

Page 17: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

36

Menggunakan Metode Substitusi”. RPP yang telah disiapkan sebelumnya

(lampiran 3 halaman 57) menggunakan pendekatan reciprocal teaching dengan

model kooperatif teaching.

Kegiatan pembelajaran diawal dengan membuka pelajaran yang dilakukan

oleh peneliti dengan mengucapkan salam, menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai pada pertemuan pertama, peneliti memberi motivasi kepada

siswa dengan mengajak siswa untuk bermain ice breaking yang bertujuan untuk

melihat kefokusan/kesiapan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajran,

peneliti juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa materi ini erat kaitannya

dalam kehidupan sehari-hari. Tahap pendahuluan sudah terlaksana sesuai skenario

pembelajaran dengan beberapa modifikasi penyampaian yang tidak mengubah

sasaran kegiatan yang dituju.

Mengawali kegiatan inti, peneliti mempersilahkan kepada siswa untuk

duduk secara berkelompok dengan kelompoknya masing-masing yang sudah

dibentuk pada pertemuan sebelumnya, setiap kelompok memperhatikan

penjelasan materi yang terdapat pada LKS 3 dimana dalam penjelasan tersebut

peneliti memberikan masalah yang terdapat pada LKS 3 untuk dikerjakan oleh

siswa.

Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyimpulkan (merangkum) materi yang telah dipelajari, dalam aktivitas ini

peneliti meminta siswa secara bergantian untuk memaparkan pengetahuan mereka

secara bergantian mengenai penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel

dengan menggunakan metode substitusi dengan harapan mereka dapat menguasai

Page 18: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

37

materi tersebut agar siswa mudah beradaptasi dengan materi selanjutnya yang

lebih kompleks. Selain itu, tindakan ini merupakan langkah konstruktif yang

diambil peneliti sebagai stimulan agar peserta didik lebih mandiri, kritis, kreatif

dan bertanggung jawab.

Peneliti meminta siswa mengerjakan soal yang ada di LKS 3. Selanjutnya

peneliti mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban yang diperoleh.

Kemudian peneliti menyuruh siswa untuk menuliskan jawaban yang benar pada

kolom kosong yang sudah disediakan di LKS 3. Kemudian peneliti memberi tugas

untuk membuat soal yang sama pada permasalahan sebelumnya namun lebih sulit

lagi.

Sementara siswa mencoba membuat soal baru, peneliti mengarahkan pada

beberapa siswa agar membuat soal yang benar yaitu menyusun soal baru dengan

tepat agar dapat ditemukan penyelesaian yang logis. Selanjutnya, peneliti

mendatangi ke kelompok 6 yang duduk di belakang, mereka meminta bimbingan

peneliti mengenai kesulitan yang ditemui, mereka mengatakan bahwa telah

membuat soal yang baru tetapi tidak mengerti tahapan penyelesaiannya.

Seperti tindakan sebelumnya, setelah semua kelompok telah selesai

membuat pertanyaan peneliti mengambil pertanyaan tersebut kemudian di tukar

dengan kelompok lain tujuannya agar siswa memberikan penjelasan (mengajar)

didepan kelas tentang pertanyaan baru yang telah dibuat kelompok lain. Peneliti

berperan sebagai fasilitator terhadap masalah yang telah dibagikan pada tiap

kelompok dengan membimbing siswa untuk aktif bertanya. Cukup lama waktu

yang diberikan pada siswa dalam menyusun dan menyelesaikan soal. Selanjutnya,

Page 19: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

38

siswa dipersilahkan untuk bertanya. Berbeda pada siklus I, siswa sebagian besar

berani untuk bertanya dan memberi tanggapan tentang beberapa contoh yang

belum mereka pahami. Sembari menunggu pertanyaan dari siswa, peneliti

kembali memperhatikan skenario pembelajaran dalam RPP dengan

memperhatikan waktu yang masih tersisa. Tak lama berselang, peneliti meminta

siswa menjelaskan kembali pengetahuan yang yang telah diperoleh.

Pada skenario pembelajaran selanjutnya, semestinya siswa dapat

memprediksi soal-soal yang telah dibuat oleh kelompok lain yang lebih sulit

menurut mereka dari soal sebelumnya. Namun bel pulang berbunyi menandakan

jam pelajaran matematika hari ini telah usai, sehingga untuk strategi pemahaman

mandiri dalam pendekatan reciprocal teaching ini tidak dapat dilaksanakan. Lalu

peneliti memberikan beberapa soal sebagai PR untuk dikerjakan siswa dirumah

dan menutup pembelajaran dengan berdo’a dalam hati bersama-sama.

Setelah penyajian kelas pertama ini, guru dan peneliti mendiskusikan

beberapa kekurangan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini,

peneliti seharusnya lebih mampu mengoptimalkan waktu yang ada dalam tahap

menuliskan prediksi soal yang dibuat oleh kelompok lain di papan tulis. Dari hasil

diskusi ini, peneliti bersedia utuk memperbaiki kekurangannya pada pertemuan

berikutnya.

2. Penyajian Kelas Kedua (pertemuan kedua)

Penyajian kelas kedua dilaksanakan pada hari Jum’at, 18 November 2016

dengan materi “Menyelesaikan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dengan

Menggunakan Metode Grafik dari Masalah Sehari-hari”. RPP yang telah

Page 20: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

39

disiapkan sebelumnya menggunakan pendekatan reciprocal teaching dengan

model kooperatif teaching.

Kegiatan pembelajaran diawal dengan membuka pelajaran yang dilakukan

oleh peneliti dengan mengucapkan salam, menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai pada pertemuan kedua. Selanjutnya, peneliti memberi motivasi

kepada siswa dengan mengajak siswa untuk bermain ice breaking yang bertujuan

untuk melihat kefokusan/kesiapan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajran,

peneliti juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa materi ini erat kaitannya

dalam kehidupan sehari-hari, peneliti memperkenalkan pendekatan reciprocal

teaching yang akan digunakan pada proses pembelajaran kali ini. Tahap

pendahuluan cukup terlaksana sesuai skenario pembelajaran dengan beberapa

modifikasi penyampaian yang tidak mengubah sasaran kegiatan yang dituju.

Mengawali kegiatan inti, peneliti membagikan LKS 4 kepada masing-

masing kelompok, setiap kelompok memperhatikan penjelasan materi yang

terdapat pada LKS 4 dimana dalam penjelasan tersebut peneliti memberikan

masalah yang terdapat pada LKS 4 untuk dikerjakan oleh siswa, contoh masalah

dan jawaban dari soal model matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-

hari seperti berikut:

Keliling sebuah kebun yang berbentuk persegi panjang adalah 42 m.

Selisih panjang dan lebar kebun adalah 9 m. Buatlah model matematikanya?.

Jawab:

a. Mencari TP x dan y dari kedua persamaan tersebut dengan menggunakan tabel

seperti dibawah ini:

Page 21: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

40

Misal, panjang = p dan lebar = l

Membuat model:

{2(𝑝 + 𝑙) = 42 ↔ 𝑝 + 𝑙 = 21

𝑝 − 𝑙 = 9

𝑝 + 𝑙 = 21 𝑝 − 𝑙 = 9

x 0 21

y 21 0

(x,y) (0,21) (21,0)

b. Menggambar titik koordinat tersebut kedalam koordinat cartecius seperti

Gambar dibawah ini:

Gambar 4.1 Penyelesaian SPLDV Metode Grafik

Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyimpulkan (merangkum) materi yang telah dipelajari, dalam aktivitas ini

peneliti meminta siswa secara bergantian untuk memaparkan pengetahuan mereka

secara bergantian mengenai model matematika yang berkaitan dengan masalah

x 0 9

y -9 0

(x,y) (0,-9) (9,0)

Page 22: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

41

kehidupan sehari-hari. Siswa sudah berani untuk menyimpulkan meski harus tetap

dibantu oleh temennya.

Sama halnya pada pertemuan pertama peneliti meminta siswa mengerjakan

soal yang ada di LKS 4. Selanjutnya peneliti mengarahkan siswa untuk

menemukan jawaban yang diperoleh. Kemudian peneliti menyuruh siswa untuk

menuliskan jawaban yang benar pada kolom kosong yang sudah disediakan di

LKS 4. Kemudian peneliti memberi tugas untuk membuat soal yang sama pada

permasalahan sebelumnya namun lebih sulit lagi.

Seperti tindakan sebelumnya, setelah semua kelompok telah selesai

membuat pertanyaan peneliti mengambil pertanyaan tersebut kemudian di tukar

dengan kelompok lain tujuannya agar siswa memberikan penjelasan (mengajar)

didepan kelas tentang pertanyaan baru yang telah dibuat kelompok lain. Peneliti

berperan sebagai fasilitator terhadap masalah yang telah dibagikan pada tiap

kelompok dengan membimbing siswa untuk aktif bertanya. Selanjutnya, siswa

dipersilahkan untuk bertanya. Pada siklus II pertemuan kedua ini siswa sudah

mulai berani untuk bertanya dan memberi tanggapan tentang beberapa contoh

yang belum mereka pahami. Selanjutnya peneliti meminta siswa menjelaskan

kembali pengetahuan yang yang telah diperoleh. Didapat kelompok 6 yang

menjelaskan mengenai contoh model matematika yang berkaitan dalam kehidupan

sehari-hari.

Dalam pengamatan peneliti, empat langkah pendekatan reciprocal

teaching pada pertemuan kedua ini telah terlaksanakan dengan baik, secara umum

sebagian besar siswa sudah mampuh menyusun dan menyelesaikan soal baru yang

Page 23: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

42

dibuat oleh kelompok lain. Oleh karena itu, peneliti menilai bahwa kemampuan

berpikir kreatif matematik dalam pokok bahasan sistem persamaan linier dua

variabel siswa semakin meningkat pada pertemuan tersebut.

Di pertemuan kedua siklus II ini, peneliti tidak memberi PR. Namun,

diganti dengan lebih menekanka kepada siswa agar mempelajari kembali materi

yang telah diberikan karena pada pertemuan selanjutnya akan dilakukan evaluasi

dalam bentuk tes siklus II. Pada langkah ini peneliti juga memberi motivasi

kepada siswa untuk belajar dengan tekun dan bersungguh-sungguh demi masa

depan yang lebih baik.

Sementara itu, peneliti menanyakan pendapat siswa mengenai

pembelajaran menggunakan pendekatan reciprocal teaching. Mayoritas siswa

mengaku mampu menyimpulkan (merangkum), menjelaskan kembali, dan

membuat soal sendiri bersama kelompok, dan memprediksi soal yang dibuat oleh

kelompok lain dengan bimbingan peneliti. Mereka sangat menyukai pembelajaran

dengan pendekatan seperti ini.

Setelah penyajian kelas kedua ini, guru dan peneliti mendiskusikan

beberapa kekurangan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Guru dan peneliti

merancang soal-soal berpikir kreatif yang akan diberikan kepada siswa dalam tes

siklus II nantinya. Dalam observasi jalannya proses pembelajaran pada pertemuan

dua siklus II tersebut, peneliti juga menyiapkan lembar observasi untuk guru dan

untuk siswa, sama halnya yang telah dilakukan pada pertemuan pertama.

Page 24: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

43

c. Observasi dan Evaluasi

Pada setiap pertemuan, pengamatan dilakukan sejak awal sampai akhir

pembelajaran menggunakan lembar observasi. Setiap aspek yang diamati disusun

mengacu pada RPP dan ditujukan terhadap peneliti dan siswa kelas VIII-12

SMPN 2 Cimahi.

1. Observasi

Hasil observasi terhadap peneliti dan siswa menunjukan hal-hal sebagai

berikut:

1) Pertemuan I (Senin, 14 November 2016)

a. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

b. Peneliti belum optimal dalam mengorganisasikan waktu dengan baik sehingga

Kegiatan penutup yang dilaksanakan hanya sebatas memberikan soal-soal buat

dikerjakan di rumah, serta tidak melakukan klarifikasi.

c. Peneliti sudah baik dalam mengarahkan dan memancing siswa untuk bertanya,

d. Peneliti memberi bimbingan dan arahan pada siswa dalam proses prediksi soal,

e. Peneliti terlalu lambat ketika mempersilahkan siswa dalam kelompok untuk

menuliskan jawaban prediksi di papan tulis.

Secara umum, ketuntasan skenario pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan peneliti baru mencapai 87,5 %.

Sementara itu, hasil observasi terhadap siswa menunjukan hal-hal sebagai

berikut:

a. Sebagian siswa aktif dalam memberi respon dalam kegiatan apersepsi,

b. Siswa sudah maksimal menyimpulkan bahan ajar,

Page 25: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

44

c. Siswa tidak kesulitan dalam mengulangi atau menjelaskan kembali

pengetahuan yang telah diperolehnya,

d. Siswa sudah belum berani menanyakan hal-hal yang belum jelas dari

penjelasan peneliti.

e. Ketika menyelesaikan soal yang dibuat oleh kelompok lain, ada beberapa

orang siswa yang masih ribut.

2) Pertemuan II (Jum’at, 18 November 2016)

a. Peneliti sudah mengadakan kegiatan pendahuluan dengan baik,

b. Peneliti tidak membahas PR yang telah diberikan peneliti pada perteuan

sebelumnya,

c. Peneliti sudah cukup baik dalam mengorganisasikan waktu sehingga kegatan

inti pembelajaran dapat terlaksana dengan secara sistematis,

d. Peneliti sudah optimal dalam mengarahkan siswa untuk membuat soal yang

benar dan mempresentasikannya.

e. Peneliti melaksanakan kegiatan prediksi dan menuliskannya di papan tulis

oleh siswa.

Secara umum, ketuntasan skenario pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan peneliti baru mencapai 93,75 %.

Sementara itu, hasil observasi terhadap siswa menunjukan hal-hal sebagai

berikut:

a. Pada pertemuan kedua ini, siswa sudah bisa mengikuti pembelajaran

mengunakan pendekatan reciprocal teaching yang diterapkan oleh peneliti di

kelas,

Page 26: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

45

b. Sebagian besar siswa aktif dalam memberi respon dalam kegiatan apersepsi,

c. Siswa dapat menyimpulkan bahan ajar atau materi yang sudah diperolehnya

melalui pengamatan,

d. Sebagian siswa mulai berani menanyakan hal-hal yang belum jelas dari

penjelasan peneliti.

e. Dalam kelompok, ada beberapa siswa yang masih mengibrol ataupun

mengganggu siswa lain,

f. Siswa telah mengikuti pembelajaran dengan antusias dan tertib,

g. Siswa senang belajar dalam kelompok karena adanya kebersamaan, kerja

sama, dan sikap tanggung jawab sebagai anggota kelompok.

2. Evaluasi

Setelah dua kali pertemuan untuk menyelesaikan kompetensi dasar

“menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel” yang merupakan

penjabaran dari standar kompetensi “menyelesaikan sistem persamaan linier dua

variabel dengan menggunakan metode substitusi dan metode grafik”,

dilaksanakan evaluasi dengan sebutan tes siklus II pada hari Senin, 21 November

2016. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan

kemampuan siswa pada materi “Menyelesaikan sistem persamaan linier dua

variabel” setelah dilakukan pembelajaran menggunakan pendekatan reciprocal

teaching.

Dengan melihat nilai rata-rata nilai tes siklus II yang diperoleh adalah 81,5. Hal

ini menunjukan bahwa nilai rata-rata menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel

siswa kelas VIII-12 SMPN 2 Cimahi terhadap materi sudah meningkat 12,0 bila

dibandingkan dengan rata-rata siklus I.

Page 27: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

46

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap masalah–masalah selama

pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I dari hasil tes akhir, dan catatan

lapangan diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Peneliti belum dapat mengorganisasikan waktu dengan baik pada pertemuan

1, namun pada pertemuan 2 peneliti mampu mengorganisasikan waktu,

2. Siswa sebagian besar aktif menyampaikan pendapat dalam diskusi kelompok

3. Siswa cukup maksimal dalam menyimpulkan bahan ajar atau materi yang

telah diajarkan,

4. Siswa dapat mengemukakan pendapat,

5. Siswa sudah bisa memodifikasi soal kemampuan berpikir kreatif,

6. Siswa tidak kesulitan dalam mengulangi atau menjelaskan kembali bahan ajar

yang sudah dipelajari.

Sesuai dengan rencana tindakan yang tercantum dalam RPP dan

berdasarkan pada tercapainya indicator kinerja, maka penelitian ini dilaksanakan

sampai pada siklus II. Dengan demikian hipotesis tindakan penelitian ini telah

tercapai bahwa melalui pendekatan reciprocal teaching dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif matematik dalam pokok bahasan SPLDV pada siswa

kelas VIII-12 SMPN 2 Cimahi.

B. Pembahasan

Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik dalam Pokok Bahasan SPLDV Pada

Page 28: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

47

Siswa Kelas VIII-12 SMPN 2 Cimahi terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terbagi 3

pertemuan yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian. Kuantitas

pertemuan dalam setiap siklus didasarkan pada kepadatan materi yang dibahas.

Pembelajaran yang dilakukan menggunakan pendekatan Reciprocal

Teaching yang menekankan pada 4 strategi pemahaman mandiri sisa yaitu

menyimpulkan bahan ajar, menyusun soal dan menyelesaikannya, menjelaskan

kembali materi yang sudah didapatkannya, dan memprediksi soal yang dibuat

oleh kelompok lain.

Berdasarkan observasi pelaksanaan pembelajaran matematika pada pokok

bahasan SPLDV untuk siklus I, menunjukan bahwa pembelajaran dengan

pendekatan reciprocal teaching belum sempurna dilaksanakan sesuai dengan

skenario pembelajaran yang telah disusun dan disepakati antara peneliti dan guru.

Peneliti tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kurang

memberi motivasi belajar kepada siswa, kurang mengarahkan siswa untk

bertanya, dan guru juga kurang memberikan kesempatan siswa untuk menyatakan

idenya dalam menyusun dan menyelesaikan contoh soal.

Secara umum untuk siklus I terdapat beberapa kekurangan yaitu tidak

semua siswa aktif dalam belajar karena masih banyak yang tidak memperhatikan

penjelasan peneliti. Sedikit mengemukakan pendapat dan tidak berani

mengemukakan kesulitannya dalam menyusun soal adalah masalah lain yang

ditemukan dalam pembelajaran. Bahkan ada beberapa siswa yang belum bisa

memodifikasi soal identik secara kreatif.

Page 29: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

48

Berdasarkan hasil observasi untuk siklus II, secara umum peneliti sudah

cukup baik dalam memberi motivasi dan apersepsi kepada siswa. Selanjutnya,

peneliti sudah mampu mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang terdapat

dalam rencana kegiatan pembelajaran. Selain itu, peneliti mampu mengarahkan

dan memotivasi siswa untuk bertanya. Peneliti juga cukup baik dalam

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kembali pengetahuan

yang telah diperolehnya.

Pada pelaksanaan siklus I dan siklus II tahap–tahap tersebut telah

dilaksanakan dan telah memberikan perbaikan yang positif dalam diri siswa. Hal

tersebut dibuktikan dengan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

matematika di kelas, misalnya siswa yang semula pasif dalam belajar kelompok

sudah menjadi aktif dan siswa dalam menyelesaikan soal tes tidak ada lagi yang

bekerja sama dengan temannya karena siswa sudah yakin dengan kemampuannya

sendiri.

Berdasarkan keaktifan siswa dalam kegiatan yang telah dilakukan

menunjukkan adanya peningkatan dari tiap tindakan. Perubahan positif pada

keaktifan siswa berdampak pula pada skenario pelaksanaan pembelajaran dan

nilai rata-rata tes. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1:

Page 30: PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)

49

Tabel 4.1 Rata-rata skenario pelaksanaan pembelajaran dan nilai rata-rata tes

Kriteria Tes Awal Siklus I Siklus II Peningkatan

Rata-rata skenario

pelaksanaan

pembelajaran -

78,12 %

87,50 % 9,38 %

Nilai rata-rata Tes 45,00 69,50 81,50 36,50

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada peningkatan yang signifikan

pada rata–rata scenario pelaksanaan pembelajaran dari Siklus I ke siklus II, yaitu

sebesar 9,38 % begitu pula pada nilai rata-rata tes pokok bahasan sistem

persamaan linier dua variabel terjadi peningkatan sebesar 36,50.dari tes awal

sampai tes siklus II. Dengan demikian pada siklus II telah mencapai target awal

bahwa pendekatan reciprocal teaching mampu meningkatkan kemampuan

berpikir kreatif matematik dalam pokok bahasan SPLDV pada siswa kelas VIII-12

SMPN 2 Cimahi.

Berdasarkan uraian diatas, maka dari segi hasil evaluasi yang diperoleh

siswa sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Demikian juga dengan

ketuntasan skenario pembelajaran yang ditetapkan peneliti telah mencapai

indikator kinerja dari segi proses.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui

pendekatan reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

matematik dalam pokok bahasan SPLDV pada siswa kelas VIII-12 SMPN 2

Cimahi.