PT. United Can Co

19
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan United Can didirikan pertama kali pada tahun 1923 di Shanghai, Cina oleh Shang Kong-Yuen. Dengan berkembangnya kebutuhan industri, perusahaan ini mulai mengembangkan pula industrinya ke wilayah Indonesia, sehingga pada tahun 1952 di Jl. Jembatan Lima No. 11 Jakarta didirikanlah sebuah perusahaan kaleng bernama China Can Company. Kemudian pada tahun 1958 China Can Company berganti nama menjadi Perkalin, singkatan dari Perusahaan Kaleng Indonesia Indah. Dalam usaha mengembangkan jumlah produksi dan pemasarannya “PERKALIN” melakukan kerjasama dengan perusahaan asing yang bergerak di bidang yang sama yaitu can making technology. Sehingga pada tahun 1968 muncul tiga perusahaan dari luar negeri yang bersedia untuk bekerja sama, adapun tiga perusahaan asing tersebut yang bersedia bekerja sama dengan Perkalin yaitu: · Dalvin Steel Coorporation , Hongkong. · Continental Can Company ( Can Co ), Amerika Serikat. · Toyo Seikan Kaisha Ltd., Jepang. “PERKALIN” bersama-sama dengan tiga perusahaan asing tersebut pada tahun 1968 membentuk sebuah badan usaha dengan status PMA yang diberi nama United Can Company Ltd yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 1975 pabrik PT. United Can dipindahkan ke lokasi baru yang lebih luas di Jl. Daan Mogot Km.17 Jakarta Barat 11840 dan menjadi

description

History of PT. United Can Co

Transcript of PT. United Can Co

1

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Perusahaan

United Can didirikan pertama kali pada tahun 1923 di Shanghai, Cina oleh Shang

Kong-Yuen. Dengan berkembangnya kebutuhan industri, perusahaan ini mulai

mengembangkan pula industrinya ke wilayah Indonesia, sehingga pada tahun 1952 di Jl.

Jembatan Lima No. 11 Jakarta didirikanlah sebuah perusahaan kaleng bernama China Can

Company. Kemudian pada tahun 1958 China Can Company berganti nama menjadi Perkalin,

singkatan dari Perusahaan Kaleng Indonesia Indah.

Dalam usaha mengembangkan jumlah produksi dan pemasarannya “PERKALIN”

melakukan kerjasama dengan perusahaan asing yang bergerak di bidang yang sama yaitu can

making technology. Sehingga pada tahun 1968 muncul tiga perusahaan dari luar negeri yang

bersedia untuk bekerja sama, adapun tiga perusahaan asing tersebut yang bersedia bekerja

sama dengan Perkalin yaitu:

· Dalvin Steel Coorporation , Hongkong.

· Continental Can Company ( Can Co ), Amerika Serikat.

· Toyo Seikan Kaisha Ltd., Jepang.

“PERKALIN” bersama-sama dengan tiga perusahaan asing tersebut pada tahun 1968

membentuk sebuah badan usaha dengan status PMA yang diberi nama United Can Company

Ltd yang berkedudukan di Jakarta.

Pada tahun 1975 pabrik PT. United Can dipindahkan ke lokasi baru yang lebih luas di Jl. Daan

Mogot Km.17 Jakarta Barat 11840 dan menjadi pabrik utama. Berdiri di atas tanah seluas 14

hektar dan sudah 70% di pergunakan untuk bangunan yang berjumlah 20 bangunan yang terdiri

dari bangunan kantor, bangunan pabrik, bangunan gudang dan kantin Sementara itu kantor

pusat masih tetap bertahan di Jembatan Lima, dan pada awal tahun 1985 dipindahkan juga ke

tempat yang dianggap lebih strategis, di Jl. Abdul Muis No.12 Jakarta Pusat 10160, yang hanya

berjarak sekitar 200 m dari Istana Merdeka Jakarta.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya perusahaan maka perusahaan mulai

mendirikan cabang – cabang. Pada bulan September tahun 2007 United Can mengakuisisi

13

sebuah pabrik kaleng two piece saingannya di daerah Cileungsi, Bogor kemudian diberi nama

PT. Conpac (sebelumnya bernama PT. Citra Ambengan Inti milik Mbak Tutut atau Siti

Hardijanti Rukmana) .PT. Conpac merupakan cabang ke-13 dari PT. United Can.

PT. Conpac adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengemasan minuman,

yaitu kaleng minuman. Perusahaan ini biasanya membeli bahan baku utama berupa aluminium

coil dan bahan penunjang lainnya dari dalam maupun luar negeri seperti Amerika, Australia,

Jepang, Korea dan Cina. Produk-produk yang dihasilkan adalah berbagai jenis merek kemasan

kaleng minuman, seperti Coca-cola, Sprite, Larutan Cap Badak, berbagai macam produk

kaleng bir baik dalam maupun luar negeri. Produk-produk PT. Conpac telah memperoleh

sertifikat ISO 9002-2008 dari SAI Australia.

1.1.1. Visi, Misi dan Moto Perusahaan

Visi dari PT. Conpac :

“Menjadi produsen kemasan kaleng yang dinamis dan inovatif, dengan keunggulan mutu

produk dan pelayanan terbaik,memimpin dan mempengaruhi segmen pasar yang dipilih”.

Misi dari PT. Conpac :

Pelanggan adalah alas an keberadaan kami.

Menghasilkan kemasan keleng minuman bermutu sesuai permintaan dan memberikan

pelayanan terbaik untuk meningkatkan nilai produk pelanggan.

Bekerja dengan prinsip saling menguntungkan bagi pelanggan, karyawan, perusahaan

dan mitra kerja lainnya.

Moto dari PT. Conpac :

“ COUNTINOUS IMPROVEMENT”

Untuk mendukung misi tersebut PT. Conpac Can memiliki mesin produksi yg bekerja

secara otomatis dengan kapasitas 1300 kaleng per menit, saat ini juga telah dibangun line

produksi baru dengan kapasitas 2400 kaleng per menit. Serta dilengkapi laboratorium untuk

menjaga kualitas kaleng yang terbaik. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan pekerjanya

setiap tahun perusahaan mengirimkan beberapa pekerjanya untuk mengikuti studi banding di

cabang-cabang PT. United Can lainnya.

13

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah tentang bagaimana

Sistem Produksi di PT. Conpac sehingga mampu menghasilkan produk yang dinilai tepat

kualitas, kuantitas, waktu dan biaya.

1.3. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui sistem produksi dan proses

produksi yang sedang berjalan dalam proses pembuatan kaleng minuman di PT. Conpac.

Selain itu juga untuk mengetahui seberapa baik proses produksinya sehingga PT. Conpac bisa

menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki daya saing dengan kompetitor lainnya.

13

BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Produksi

Produksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan operasi yang

dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub

sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output

produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan

informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut

sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

Sistem produksi berawal dari pemahaman terhadap keinginan dan harapan para

pelanggan berdasarkan temuan-temuan dari kegiatan pemasaran termasuk permintaan

langsung dari para pelanggan terhadap produk-produk tertentu. Data dan informasi tentang

keinginan pelanggan kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk rancangan produk atau jasa

untuk mengetahui part, komponen dan sub-assembly apa yang dibutuhkan termasuk ukuran,

spesifikasi, jenis bahan, jumlah masing-masing item yang dibutuhkan untuk setiap unit produk

yang diinginkan. Dan pada makalah ini yang akan penulis bahas adalah tentang “Sistem

Produksi Pembuatan Kaleng Minuman di PT. Conpac”.

2.2. Sistem Produksi di PT. Conpac

Pertama pelanggan memesan kepada bagian sales. Setelah itu bagian sales akan

membahas desain produk yang diinginkan pelanggan dan memberikan sales order (SO) ke

bagian PPIC dan ke pelanggan. Kemudian bagian PPIC dan MR akan melakukan perencanaan

kapasitas produksi dan ketersediaan material, lalu memberikan work order (WO) ke bagian

Produksi untuk melakukan produksi. Bahan baku yg dibutuhkan akan diambil dari gudang

(bagian logistik) dengan memperlihatkan work order. Kemudian bagian logistik akan

memberikan material ke bagian produksi dengan menggunakan system FIFO (first in first out).

Bagian produksi akan memproduksi kaleng sesuai dengan jumlah pesanan pelanggan.

Saat proses produksi berlangsung bagian QA akan mengambil sample secara acak di tiap unit-

unit mesin produksi untuk menguji kualitas hasil produksi sesuai dengan metode pengecekan

13

yang ada.Hasil produksi kemudian diserahkan ke bagian logistic dan bagian logistic akan

mengatur barang untuk dikirim ke pelanggan. Bagian penjualan akan membuat surat jalan dan

faktur penjualan lalu dikirim ke pelanggan. Apabila produk yang sudah dikirimkan ke pelanggan

mengalami kerusakan atau masih terdapat produk cacat, maka pelanggan dapat melakukan

complain ke bagian Customer Service. Customer Servie akan menyelesaikan complain tersebut

sampai selesai sehingga kepuasan pelanggan terjaga.

2.2.1. SPC (Statistical Process Control)

Statistical Process Control adalah sebuah aplikasi computer dari beberapa teknik

statistik sederhana yang digunakan oleh PT. Conpac dalam hal pengontrolan kualitas hasil

produksinya. Aplikasi ini dijalankan di setiap bagian perusahaan. Semua orang dalam

perusahaan bertanggung jawab terhadap implementasi dan kesuksesan SPC.

Apa itu Statistic Process Control ?

Statistic : Pengumpulan, penyajian, analisis dan interpretasi data untuk memprediksi

hasil yang paling mungkin.

Process : Setiap aktivitas dalam perusahaan merupakan proses.

Kombinasi dari manusia, mesin, material, metode dan lingkungan adalah

faktor-faktor dari sebuah proses.

Kata proses jangan hanya diartikan sebagai proses produksi, tetapi juga

meliputi perencanaan, sumber daya manusia, administrasi, dll.

Control : Hasil pengukuran harus dicatat, catatan harus dianalisis dengan cara yang

benar, pengambilan keputusan dan proses perbaikan harus berdasarkan hasil

analisis. Tindakan yang dilakukan harus menggunakan metode 5 W + 1 H

dengan urutan sebagai berikut :

1. What (rencana tindakan apa yang akan dilakukan)

2. When (menentukan periode pelaksaan rencana tindakan tersebut)

3. Who (siapa yang bertanggung jawab dalam melaksanakan rencan tindakan

tersebut).

4. Why ( mengapa rencana tindakan tersebut dipilih)

5. Where (pada proses mana rencana tersebut akan diterapkan)

6. How (bagaimana tindakan itu akan diterapkan)

13

Kenapa perlu menggunakan SPC ?

Tujuan utama penggunaan SPC adalah untuk terus-menerus meningkatkan

kemampuan proses dengan cara mengurangi variasi. Jika tujuan utama ini terpenuhi,

tujuan lain yang terkait juga dapat terpenuhi, seperti :

- Meningkatnya kepuasan pelanggan

- Mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk infeksi pada rantai suplai /

pasokan.

- Mengurangi spoilage, rework dan biaya inspeksi.

- Meningkatkan motivasi dan produktivitas.

Bagaimana kerja SPC ?

Dalam manufaktur biasanya, hasil pengukuran dibandingkan terhadap spesifikasi

(standar) dan hasilnya ok atau gagal, tidak memperhatikan variasi yang ada dalam

proses. Penting untuk menentukan bentuk variasi normal dalam proses dan

mempertahankannya dengan cara mementau proses. Jika ada penyimpangan dari

variasi normal, berarti telah terjadi gangguan dalam proses, sehingga proses perlu

disesuaikan. Ketika semua gangguan atau penyebab variasi dihilangkan maka proses

berada dalam variasi normal (in statistical control).

2.2.2. Sistem Penanganan Material dan Hasil Produksi

Barang yang datang dari pemasok ke PT. Conpac akan diperiksa dokumen, kualitas dan

jumlahnya oleh bagian gudang dan QC. Kemudian barang yang telah diperiksa dipindahkan ke

gudang tentunya dengan proses handling yang benar (nenggunakan handklift, forklift, dll).

Proses penyimpanan barang dilaksanakan dengan metode 5R (Ringkas, Rapi, Rajin, Rawat,

Resik). Bagian gudang juga melakukan stock taking, pengelompokan barang, pemberian

identitas (nama, kode, spesifikasi, unit, jumlah, tanggal terima, nama pemasok, dll), hal ini

dilakukan guna mempermudah pengambilan barang untuk proses produksi. Khusus untuk

material tinta, terdapat 3 pemasok yaitu PT. M Dec, PT. Valspar dan PT. Sakata Ink.Masing-

masing pemasok menempatkan 2 orang karyawannya di PT. Conpac, untuk melakukan

pencampuran tinta sesuai dengan warna yang diperlukan.

Untuk barang hasil produksi PT. Conpac biasanya bagian PPIC langsung mengirim

barang ke pelanggan melalui jasa ekspedisi. Penggunaan jasa ekspedisi dilakukan untuk

meminimalisir resiko saat pengiriman barang ke pelanggan.

13

2.3. Proses Produksi

PT. Conpac Can merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kemasan kaleng minuman bisa juga di sebut two piece can

Sesuai dengan namanya, kaleng two piece ini hanya terdiri dari dua komponen penting

yaitu :

· Can body

· Can end

Material utama dari kaleng two piece ini adalah aluminium plate, sedangakan material

pendukungnyara lain :

- Lacquer

- Tinta printing

- Varnish

- White coating

- Petrolatum wax

- Solvent

- Water base compound, dll.

Kaleng ini biasa digunakan untuk mengemas minuman kaleng seperti soft drink dan beer.

Kaleng two piece ini ramah lingkungan karena kaleng ini dapat didaur ulang kembali setelah

digunakan.

Gb. 01

Proses produksi kaleng two piece ini dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin otomatis

yang bertujuan untuk menghasilkan kaleng dengan kualitas terbaik. Dan dengan sistem yang

berkelanjutan, dimana hasil akhir produk dari satu mesin akan mempengaruhi proses di mesin

selanjutnya. Berikut ini adalah proses pembuatan kaleng two piece :

13

Gb. 02

Gb. 03

13

2.3.1. Fungsi Mesin-mesin Produksi

Coil handling unit, Lubricator, dan Cupper

Gb. 04

Gulungan coil dari gudang dibawa dengan menggunakan forklift untuk kemudian

disimpan di mesin coil handling unit. Mesin ini terdiri dari uppender/downender yang

berfungsi untuk membalikan coil dari vertical ke horizontal, kemudian coil di masukkan ke

coil car untuk dibawa ke uncoiler, di uncoiler gulungan coil dibuka. Gulungan coil yang telah

dibuka kemudian di masukkan ke mesin lubricator untuk diberi pelumas di semua bagian

permukaan coil, tujuannya untuk mempermudah pembentukan cup di mesin cupper.

Body maker dan Trimmer

13

Gb. 05

Cup yang telah dibentuk di mesin cupper didistribusikan dengan sistem air conveying ke

mesin body maker, disini cup yang berbentuk cawan di rubah bentuknya menjadi kaleng

berbentuk seperti gelas dengan ujung atas yang masih kasar dan tidak rata. Kaleng

kemudian dipotong bagian ujung atasnya di mesin trimmer, untuk menghasilkan tinggi dan

kerataan kaleng yang sama juga untuk mempermudah proses di mesin selanjutnya.

13

Washer

Gb. 06

Mesin ini berfungsi untuk menghilangkan berbagai jenis kontaminasi yang menempel

pada kaleng akibat proses di mesin sebelumnya. Di mesin ini juga dilakukan pelapisan zat

penambah daya lekat material printing dan lapisan enamel, baik di bagian luar ataupun

bagian dalam kaleng. Mesin ini dillengkapi dengan oven pengering.

Printing (Basecoater & Decorator)

Gb. 07

Di mesin basecoater terjadi proses pemberian warna dasar putih atau transparan pada

bagian luar kaleng. Di mesin decorator terjadi proses printing sesuai dengan desain yang

diinginkan pelanggan, di mesin ini juga dilakukan pelapisan varnish yang bertujuan untuk

membuat hasil printing lebih mengkilap. Proses pergantian desain diberi waktu toleransi

maksimal 60 menit dan saat mesin ini dalam proses pergantian desain maka di mesin-mesin

lainnya dilakukan maintenance (perbaikan). Sebagai catatan, basecoater & decorator

dilengkapi dengan oven untuk pengering.

13

LSM (Spray Lacquer Machine)

Gb. 08

Mesin ini berfungsi untuk melapisi kaleng dengan cara menyemprotkan cairan lacquer

secara merata ke bagian dalam kaleng. Tujuannya agar tidak terjadi kontak langsung antara

kaleng/aluminium dengan produk yang akan dikemas dan juga sebagai anti korosi. Mesin ini

dilengkapi oven pengering lapisan lacquer (oven IBO).

Necker & Flanger

Gb. 09

Kaleng dari oven IBO disalurkan melalui air conveyor ke mesin necker & flanger. Di mesin

ini terjadi proses pembentukan leher kaleng (neck) dan pembentukan lekukan keluar (flange)

pada ujung atas kaleng dengan tujuan agar kaleng lebih kuat menahan tekanan isi kaleng

dan mempermudah proses seaming di pelanggan. Mesin ini dilengkapi alat pendeteksi

lubang kebocoran pada kaleng dengan ketelitian lubang yang terdeteksi mencapai 0.0001

inchi dan juga dilengkapi 2 buah kamera (Applied Vision) untuk mendeteksi cacat/kerusakan

dan kotoran pada bagian dalam kaleng. Sehingga nantinya kaleng yang dikirim ke pelanggan

adalah jaleng dengan kualitas terbaik. Sebagai catatan kaleng tanpa lapisan lacquer &

varnish akan mengalami kerusakan saat melewati proses necking & flanging.

Palletizer, Wrapper & Strapper

13

Gb. 10

Kaleng dari mesin necker & flanger disalurkan melalui conveyor mekanik ke mesin

palletizer untuk ditata di atas pallet dengan ketinggian mencapai 21 susun. Tiap-tiap satu

susunan kaleng dilapisi layer dan pada bagian atas susunan diberi top frame. Kaleng yang

sudah tersusun kemudian dibungkus plastik di mesin wrapper agar posisi kaleng tetap rapi

dan terhindar dari debu ataupun kotoran. Susunan kaleng kemudian diikat menggunakan tali

plastik di mesin strapper. Dan akhirnya kalengpun siap untuk dikirim ke pelanggan.

13

BAB 3PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa PT. Conpac merupakan salah satu

bentuk perluasan perusahaan dari PT. United Can. Pemilihan lokasi pabrik di Cileungsi –

Bogor, dilakukan sebagai upaya untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada pelanggan,

karena pelanggan utama PT. Conpac adalah PT. Sinde Budi Sentosa yang berlokasi di Tambun

– Bekasi.

Dilihat dari proses produksinya, PT. Conpac adalah perusahaan dengan tipe tata letak

berdasarkan aliran produksi dimana proses produksinya merupakan proses yang

berkesinambungan. Hasil akhir proses di satu mesin akan mempengaruhi proses di mesin

selanjutnya. Sedangkan jika dilihat dari proses penanganan material dan hasil produksinya, PT.

Conpac menggunakan penggabungan dari sistem just in time dan rantai pasok. PT. Conpac

juga menggunakan sebuah aplikasi yang disebut SPC untuk mengontrol semua proses yang

terjadi di perusahaan.