PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division Standard ... fileFORMAT TERKAIT DAN/ATAU LAMPIRAN ... serta...
Transcript of PT. Toba Pulp Lestari Tobafiber Division Standard ... fileFORMAT TERKAIT DAN/ATAU LAMPIRAN ... serta...
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 1 of 15
01. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk memastikan agar pemantauan vegetasi (flora) dan hasil hutan
non kayu (HHNK) di kawasan lindung dilakukan secara benar berdasarkan peraturan dan
perundangan yang berlaku serta dikerjakan di lapangan sesuai prinsip-prinsip keselamatan
dan kesehatan kerja.
02. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data dan pelaporan hasil
pemantauan vegetasi (flora) dan HHNK di kawasan lindung.
03. DOKUMEN TERKAIT DAN/ATAU REFERENSI
TPL Land Use Map
UU RI No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
ANDAL, RKL dan RPL PT. Toba Pulp Lestari Tbk (SK Ka Bapedalda Propinsi Sumatera Utara Nomor: 1266/BPDL-SU/BTL/2007)
Prosedur Penataan Kawasan Lindung (TPF-PLG-1001B-PR)
Prosedur Identifikasi dan Perlindungan Flora Dilindungi (TPF-MMP-7010B-PR)
Pembuatan Papan Nama dan Papan Peringatan dalam Rangka Perlindungan Hutan (TPF-MMP-7011B-PR)
Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
SK Menteri Pertanian No. 54/Kpts/Um/2/1972, tentang Pohon-pohon dalam Kawasan Hutan yang Dilindungi.
KepPres No.43 Tahun 1978, tentang Convention On International Trade In Endangered Species Of Wild Fauna And Flora (CITES)
KepMenHut No.375/Kpts – II/1998, tentang Pengelolaan dan Pemanfatan Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah di Hutan Produksi
RedList IUCN
Lampiran 1 Prosedur Identifikasi Flora Dilindungi (TPF-MMP-7010B-PR)
Jadwal Monitoring Lingkungan
04. FORMAT TERKAIT DAN/ATAU LAMPIRAN
Form Survey Vegetasi, TPF-MMP-7023-FM, contoh terlampir
Tabel Kalkulasi Data Vegetasi, TPF-MMP-7024-FM, contoh terlampir
Tally Sheet Survey Potensi HHNK, TPF-MMP-7031-FM, contoh terlampir
Laboran Jenis Flora Dilindungi di Areal IUPHHK PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPF-MMP-7032-FM)
Tabel Konversi Keliling ke Diameter, terlampir 1
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 2 of 15
05. TANGGUNG JAWAB
1) Askep Forest Sustainability & Environment (FSE) atau yang mewakili, bertanggung
jawab untuk memastikan agar seluruh pemantauan vegetasi dan HHNK di kawasan
lindung di seluruh estate, berikut pengumpulan dan analisa data hasil pemantauan serta
penyampaian laporan ke pihak terkait dilakukan dengan benar dan tepat waktu.
2) Manager Estate bertanggungjawab memastikan dan memfasilitasi Asisten EFS Estate
dalam melakukan pemantauan vegetasi dan HHNK di kawasan lindung di estate masing-
masing sesuai dengan jadwal monitoring yang ditetapkan oleh Askep FSE dan
memastikan agar tim pemantauan sudah dilengkapi dengan APD yang sesuai.
3) Asisten Environment Fire Safety Estate (EFS) bertanggungjawab untuk memastikan
pelaksanaan pemantauan vegetasi dan HHNK di kawasan lindung di estate masing-
masing sesuai dengan prosedur ini, melakukan analisa hasil pemantauan dan
pemetaannya, serta menyampaikan hasil pemantauan kepada ASKEP FSE secara
lengkap, benar dan tepat waktu dan memastikan agar tim pemantau sudah
menggunakan APD yang sesuai.
4) Mandor EFS bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan vegetasi dan HHNK di
kawasan lindung di estate masing-masing sesuai dengan prosedur ini, membantu EFS
Asisten melakukan analisa hasil pemantauan dan menyampaikan hasil pemantauan
kepada Askep FSE secara lengkap, benar dan tepat waktu dan memastikan tim
pemantau sudah menggunakan APD yang sesuai.
06. DEFINISI
1) Kawasan Lindung (KL) adalah kawasan dengan fungsi utama untuk melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai
sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan, meliputi :
kawasan pelestarian plasma nutfah, sempadan sungai, green belt, kawasan biodiversitas,
dan buffer zone.
2) Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN) adalah suatu tipe kawasan pelestarian di
dalam habitat aslinya (in situ) di kawasan hutan produksi untuk kepentingan pelestarian
plasma nutfah baik dari jenis tumbuhan maupun hewan dan jasad renik (KepMenHutBun
No : 375/Kpts-II/1998).
3) Survey Vegetasi Khusus adalah pemantauan vegetasi dengan menggunakan sistem
purposif sampling plot untuk memastikan keberadaan dan penyebaran vegetasi khusus
yang dilindungi di areal IUPHHK PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
4) Sempadan Sungai (SS) adalah kawasan perlindungan terhadap anak sungai dengan
zona perlindungan selebar 50 meter dari kiri dan kanan badan anak sungai yang
bertujuan untuk melindungi sungai dari kegiatan yang dapat mengganggu & merusak
kualitas air, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai.
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 3 of 15
5) Green Belt (GB) atau Daerah Perlindungan Satwa Liar (DPLS) adalah kawasan
perlindungan terhadap alur dengan zonasi tertentu yang berfungsi/bertujuan sebagai
green belt, koridor satwa, penahan erosi dan sedimentasi, hidrologi, sekat bakar bagi
hutan tanaman, pengelolaan hasil hutan non kayu, tanaman unggulan dan kehidupan
serta sebagai areal konservasi, termasuk di dalamnya kawasan biodiversitas (KB) dan
buffer zone (BZ).
6) Kawasan Biodiversitas (KB) adalah kawasan konservasi pada areal skoring di atas 175
dan kelerengan di atas 40% yang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian
Nomor : 837/Kpts/Um/11/1980 Tanggal 24 Nopember 1980 (Jo Kepres Nomor 32 Tahun
1990) dikategorikan sebagai kawasan lindung dengan tujuan untuk perlindungan tanah
dan air, keaneka-ragaman hayati dan perlindungan terhadap keseimbangan
hidroorologis.
7) Buffer Zone (BZ) adalah suatu areal yang ditetapkan sebagai wilayah penyangga
terhadap kawasan perlindungan dan pelesatarian alam.
8) Hasil Hutan Non Kayu (HHNK) adalah segala sesuatu yang bersifat material (bukan
kayu) yang dapat dimanfaatkan dari keberadaan hutan, seperti rotan, getah-getahan,
minyak atsiri, aren, lebah madu, kulit kayu, bambu, kayu bakar, kayu cendana, sirap
bahan tikar, kemenyan, aren, mobe, dan lain-lain
9) Sampel adalah plot yang diukur yang merupakan perwakilan dari seluruh areal.
10) Intensitas Sampling adalah perbandingan antara luas sampel yang diukur dengan luas
total seluruh areal.
11) Tumbuhan bawah adalah tumbuhan yang tidak mempunyai kambium atau tidak
berkayu.
12) Tabel Konversi Diameter adalah tabel yang digunakan untuk membantu dalam
mengetahui diameter pohon dari data keliling batang pohon, yang dibawa saat survey
vegetasi (flora) dilakukan.
13) IUCN (International union for the Conservation of nature and Natural Resources) adalah
klasifikasi terhadap spesies-spesies berbagai mahluk hidup yang terancam punah.
14) CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) adalah konvesi
perdagangan internasional untuk spesies-spesies tumbuhan dan satwa liar.
07. PROSEDUR / INSTRUKSI
1) KAWASAN PELESTARIAN PLASMA NUTFAH (KPPN)
a. Penempatan Plot Pemantauan
Berdasarkan peta kerja KPPN skala 1: 5.000, buatlah jalur dan plot survey dengan
intensitas sampling sebesar 1%, dengan ketentuan bahwa (Lihat Gambar 1) :
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 4 of 15
1. Jarak antar jalur adalah 400 meter, jalur survey yang pertama berjarak > 50 meter
dari batas areal (atau titik nol), serta plot pertama berjarak > 50 meter dari batas
areal.
2. Jarak antar plot adalah 100 meter, ukuran plot untuk pemantauan vegetasi adalah
(20 x 20) meter dan pemantauan HHNK (10 x 10) meter.
b. Pemantauan Vegetasi
1. Pada setiap plot ukur pemantauan vegetasi, lakukan inventarisasi parameter
vegetasi (flora) berupa diameter setinggi dada (dbh) untuk tingkat tiang dan
pohon, nama spesies untuk semua tingkatan dan jumlah setiap spesies untuk
tingkat semai, pancang dan tumbuhan bawah ke dalam form survey vegetasi
(TPF-MMP-7023-FM).
2. Untuk tumbuhan bawah yang tidak dikenali namanya, berikan penamaan TB1,
TB2 dan seterusnya.
3. Pada plot 20 x 20 meter, pantau juga keberadaan dan jumlah vegetasi yang
dilindungi, terancam punah, dan jarang seperti pada Lampiran 1 Prosedur
Identifikasi dan Perlindungan Flora Dilindungi (TPF-MMP-7010B-PR).
4. Buat nomor secara berurutan (1, 2, ...., dst) setiap tingkat tiang dan pohon yang
disurvey untuk setiap plot ukur dan tempelkan label plastik atau plat seng dengan
format seperti Gambar 2 berikut.
400 m
100 m
50 m dari batas areal
Gambar 1. Jalur dan Plot Inventarisasi KPPN Notes:
Pohon ( 20 cm), plot ukur 20 x 20 meter
Tiang (10 ≤ 20 cm), plot ukur 10 x 10 meter
Pancang (tinggi 2 m dan < 10 cm), plot ukur 5 x 5 meter
Semai (tinggi < 2 m) dan Tumbuhan Bawah, plot ukur 2 x 2 meter
Pemantauan HHNK (plot ukur 10 x 10 meter)
Patok Jalur
Patok As Plot Ukur
Patok Plot Ukur
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 5 of 15
5. Kriteria vegetasi yang masuk untuk dihitung di dalam suatu plot ukur mengacu
pada SOP No TPF-PLG-1007B-PR point 7.2.1
6. Pasang patok jalur di setiap titik awal jalur survey dan patok As plot dan patok
plot ukur di setiap sudut plot ukur pancang, tiang dan pohon dengan spesifikasi
patok sebagai mana pada Gambar 3.
7. Setelah kegiatan inventarisasi di lapangan, lakukan perhitungan/kalkulasi nilai
kerapatan, dominansi dan frekuensi setiap jenis untuk tingkat tiang dan pohon,
kerapatan dan frekwensi setiap jenis untuk tingkat semai, pancang dan tumbuhan
bawah, serta indeks nilai penting (INP) setiap spesies, dan nilai keragaman (H’),
serta nyatakan status perlindungan flora yang ada menggunakan Lampiran 1.
Panduan Identifikasi dan Perlindungan Flora Dilindungi (TPF-MMP-7010B-PR) ke
dalam Tabel Kalkulasi Data Vegetasi (TPF-MMP-7024-FM).
8. Tambahakan manfaat flora tersebut bagi masyarakat, satwa liar, dan jika
ditemukan jenis flora dilindungi, catat kondisi flora dilindungi tersebut dan
Gambar 3. Spesifikasi Patok As Plot (a), Patok Jalur (b)
dan Patok Plot Ukur (c) Notes:
: Arah jalur/plot ukur ; 1 : Nomor jalur dan 02 : Nomor plot ukur
80 Cm
20 Cm
50 Cm
Cat kuning
ditanam
10 Cm
1 - 02
1
(a) (b) (c)
Gambar 2. Label Plastik Penandaan Pohon dalam Survey Vegetasi (flora)
02/04/KPPN
Keterangan :
08 : Nomor pohon, diurut tiap plot ukur 20x20 meter (tiang dan pohon)
ST : Sampinur tali (singkatan nama jenis pohon) 02 : Nomor plot ukur (diurut dalam setiap jalur) 04 : Nomor jalur KPPN : Nama kawasan lindung (KPPN untuk Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah, SS untuk sempadan sungai dan GB untuk
green belt/koridor satwa liar )
08/ST
15 cm
10 cm
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 6 of 15
habitatnya menggunakan Tabel Kalkulasi Data Vegetasi (TPF-MMP-7024-FM)
pada kolom keterangan.
c. Pemantauan HHNK
1. Lakukan inventarisasi pada plot pemantauan 10 x 10 meter (sebagaimana dalam
Gambar 1) terhadap jenis hasil hutan non kayu (HHNK) yang meliputi : kemenyan,
aren, mobe, kayu manis, andaliman, antarasa, rotan, bambu, pandan, salak hutan
dan lain-lain.
2. Untuk jenis HHNK berupa pohon, seperti kemenyan, aren, mobe dan kayu manis,
maka dalam setiap plot pemantauan dilakukan pendataan diameter dan tinggi dari
setiap individu.
3. Untuk HHNK berupa non pohon, sperti andaliman dan antarasa, maka dalam
setiap plot pemantauan dilakukan hanya pendataan tinggi dari setiap individu.
4. Untuk HHNK jenis berumpun, maka dalam setiap plot pemantauan dilakukan
pendataan jumlah individu dalam setiap rumpun (dimana untuk bambu, 1 individu
bambu jika tingginya > 2m, dan 1 individu rotan jika panjangnya > 1m).
5. Hasil pendataan setiap jenis HHNK, dicatat dalam Tally Sheet Survey Potensi
HHNK di Kawasan Lindung (TPF-MMP-7031-FM).
6. Setelah kegiatan inventarisasi di lapangan, dilanjutkan dengan melakukan
perkiraan potensi dari setiap HHNK yang ditemukan pada saat survey/
pemantauan.
7. Dalam memperkirakan potensi HHNK dapat menggunakan informasi yang
diperoleh dari hasil wawancara kepada masyarakat sekitar dan dari studi literatur.
8. Lakukan perkiraan potensi dari setiap jenis HHNK (kemenyan, aren, mobe, kayu
manis, andaliman, antarasa, bambu, rotan, pandan dan salak hutan) dengan cara
sbb:
a) Jenis kemenyan, dengan memperkirakan getah kemenyan yang dapat
dihasilkan dari satu batang pohon kemenyan di dalam satu tahun
(kg/pohon/tahun).
b) Jenis aren, dengan memperkirakan air aren yang dapat dihasilkan dari satu
batang pohon aren di dalam satu tahun (liter/pohon/tahun).
c) Jenis mobe, dengan memperkirakan biji mobe yang dapat dihasilkan dari satu
batang pohon mobe di dalam satu tahun (kg/pohon/tahun).
d) Jenis andaliman, dengan memperkirakan biji andaliman yang dapat dihasilkan
dari satu batang andaliman di dalam satu tahun (kg/pohon/tahun).
e) Jenis antarasa, dengan memperkirakan biji antarasa yang dapat dihasilkan
dari satu batang antarasa di dalam satu tahun (kg/pohon/tahun).
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 7 of 15
f) Jenis bambu, dengan cara memperkirakan bambu yang dapat dihasilkan dari
satu rumpun bambu dalam satu tahun (m3/rumpun/tahun).
g) Jenis rotan, dengan cara memperkirakan rotan yang dapat dihasilkan dari satu
rumpun rotan dalam satu tahun (ton/rumpun/tahun).
h) Jenis pandan, dengan cara memperkirakan daun pandan yang dapat
dihasilkan dari satu individu dalam satu tahun (kg/individu/tahun).
i) Jenis salak hutan, dengan memperkirakan biji salak hutan yang dapat
dihasilkan dari satu batang salak hutan di dalam satu tahun (kg/pohon/tahun).
9. Catat hasil perhitungan pendugaan potensi HHNK ke dalam Tally Sheet Survey
Potensi HHNK di Kawasan Lindung (TPF-MMP-7031-FM).
10. Rekap semua HHNK yang ada pada Tally Sheet Survey Potensi HHNK di
Kawasan Lindung (TPF-MMP-7031-FM) pada format Rekap Potensi HHNK di
Kawasan Lindung (TPF-MMP-7038-FM).
11. Khusus untuk jenis Aren yang merupakan flora dilindungi, catat kondisi nya untuk
melihat ada atau tidaknya kerusakan yang mengganggu populasi dan habitatnya.
d. Pemantauan Ulang
Pemantauan ulang di KPPN dilakukan setiap tahun sesuai jadwal monitoring
lingkungan, adalah sebagai berikut:
1. Pada kegiatan survey ulang ini, periksa batas kawasan, jalur dan plot ukur serta
bersihkan dari semak belukar yang telah menutupinya.
2. Periksa setiap pal batas dan patok tanda, jika ada yang rusak atau hilang, maka
lakukan perbaikan dan pemasangan kembali.
3. Lakukan survey vegetasi menggunakan cara sebagaimana pada point b.1 s.d b.6
dan untuk HHNK menggunakan cara sebagaimana pada point c.1 s.d c.6 di dalam
plot contoh yang telah dibuat pada pemantauan terdahulu, serta jika ada vegetasi
yang bertambah, nomori dengan cara melanjutkan nomor pohon terakhir yang
sudah ada pada pemantauan sebelumnya.
4. Lakukan kegiatan pada point 7 dan b.8 pada kegiatan pemantauan vegetasi serta
point c.7 s.d c.11 pada kegiatan pemantauan HHNK, terhadap hasil kegiatan
pemantauan ulang ini.
2) SEMPADAN SUNGAI (SS)
a. Penempatan Plot Pengamatan
1. Berdasarkan peta kerja SS skala 1: 5.000, buatlah 1 buah jalur survey dengan 10
buah plot survey vegetasi untuk SS Bah Parlianan, Aek Naoto, Aek Bulu, Aek
Silang, dengan ketetuan bahwa : posisi plot survey yang pertama berjarak > 50
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 8 of 15
meter dari batas areal (atau titik nol), jarak antar plot sebesar 100 meter, jarak plot
dengan sungai/batas SS > 2 meter, sebagai mana Gambar 4.
2. Berdasarkan peta kerja SS skala 1: 5.000, buat jalur dan plot survey vegetasi di
SS selain sungai pada butir 7.2.1.1 di atas, yang termasuk dalam RKL/RPL, dan
Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp
Lestari, Tbk yang berlaku dengan ketentuan bahwa : posisi plot survey yang
pertama berjarak ± 5 meter dari batas areal (atau titik nol), jarak antar plot ± 100
meter dan plot tidak boleh berpotongan dengan sungai yang ada, sebagaimana
Gambar 5.
50 m dari
batas atau jalan
arah jalur
100 m
> 2 m
> 2 m
Batas kawasan Semai & Tumbuhan
Bawah (2x2 m)
Tiang (10x10 m)
Pancang (5x5 m)
Pohon (20x20 m) Sungai
Patok Jalur (Ti) Patok As Plot Patok Plot Ukur
Gambar 4. Penempatan Plot dan Jalur Survey Vegetasi di Sempadan Sungai
HHNK (10x10 m)
Gambar 5. Plot dan Jalur Survey Vegetasi di Sempadan Sungai dan Green Belt
± 100 m
± 5 m dari batas areal
Batas kawasan Semai & Tumbuhan
Bawah (2x2 m) Pancang (5x5 m)
Pohon (20x20 m) Sungai
Patok Jalur (Ti) Patok As Plot Patok Plot Ukur
HHNK (10x10 m)
Tiang (10x10 m)
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 9 of 15
b. Pemantauan Vegetasi
Lakukan pemantauan vegetasi untuk semua tingkat pertumbuhan sebagaimana
langkah-langkah pada point b.
c. Pemantauan HHNK
1. Lakukan pemantauan vegetasi hasil hutan non kayu (HHNK), pada plot
pemantauan 10 x 10 meter (sebagaimana Gambar 4 dan 5)
2. Lakukan pemantauan HHNK di sempadan sungai mengikuti point c.1 s/d c.11 di
atas.
d. Pemantauan Ulang
Pemantauan ulang pemantauan di sempadan sungai ini dilakukan setiap sekali dalam
satu tahun sesuai jadwal monitoring lingkungan, adalah sebagai berikut:
1. Pada kegiatan survey ulang ini, periksa batas kawasan, jalur dan plot ukur serta
bersihkan dari semak belukar yang telah menutupinya.
2. Periksa setiap pal batas dan patok tanda, jika ada yang rusak atau hilang, maka
lakukan perbaikan dan pemasangan kembali.
3. Lakukan survey vegetasi menggunakan cara sebagaimana pada point b.1 s.d.
b.6 dan untuk HHNK menggunakan cara sebagaimana pada point c.1 s.d c.6 di
dalam plot contoh yang telah dibuat pada pemantauan terdahulu, serta jika ada
vegetasi yang bertambah, nomori dengan cara melanjutkan nomor pohon terakhir
yang sudah ada pada pemantauan sebelumnya.
4. Lakukan kegiatan pada point b.7 dan b.8 pada kegiatan pemantauan vegetasi
serta point c.7 s.d c.11 pada kegiatan pemantauan HHNK, terhadap hasil kegiatan
pemantauan ulang ini.
3) GREEN BELT (GB)
a. Penempatan Plot Pengamatan
Berdasarkan peta kawasan lindung, buat peta kerja GB skala 1: 5.000 dan rancang
kedalamnya jalur dan plot survey vegetasi kawasan green belt dengan ketentuan
bahwa : posisi plot survey yang pertama berjarak ± 5 meter dari batas areal (atau titik
nol), jarak antar plot sebesar ± 100 meter dan plot tidak boleh berpotongan dengan
sungai yang ada sebagai mana dalam Gambar 5, akan tetapi ukuran plot
ukur/pengamatan untuk tingkat pohon bisa diatur sedemikian rupa untuk
mendapatkan luas 0,04 Ha (misalnya 20 x 20 meter atau 10 x 40 meter atau 16 x 25
meter).
b. Pemantauan Vegetasi
Lakukan pemantauan vegetasi untuk semua tingkat pertumbuhan sebagaimana
langkah-langkah pada point 7.1.2.
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 10 of 15
c. Pemantauan HHNK
1. Lakukan pemantauan vegetasi hasil hutan non kayu (HHNK), pada plot
pemantauan 10 x 10 meter.
2. Lakukan pemantauan HHNK di GB mengikuti point 7.1.3 di atas.
d. Pemantauan Ulang
Pemantauan ulang pemantauan di GB ini dilakukan setiap sekali dalam satu tahun
sesuai jadwal monitoring lingkungan, adalah sebagai berikut:
1. Pada kegiatan survey ulang ini, periksa batas kawasan, jalur dan plot ukur serta
bersihkan dari semak belukar yang telah menutupinya.
2. Periksa setiap pal batas dan patok tanda, jika ada yang rusak atau hilang, maka
lakukan perbaikan dan pemasangan kembali.
3. Lakukan survey vegetasi menggunakan cara sebagaimana point b.1 s.d. b.5 dan
untuk HHNK menggunakan cara sebagaimana pada point c.1 s.d c3.6 di dalam
plot contoh yang telah dibuat pada pemantauan terdahulu, serta jika ada vegetasi
yang bertambah, nomori dengan cara melanjutkan nomor pohon terakhir yang
sudah ada pada pemantauan sebelumnya.
4. Lakukan kegiatan pada point b.7 dan b.8 pada kegiatan pemantauan vegetasi
serta point c.7 s.d c.11 pada kegiatan pemantauan HHNK, terhadap hasil kegiatan
pemantauan ulang ini.
4) PEMANTAUAN FLORA DILINDUNGI
a. Jika ditemukan jenis flora dilindungi di luar plot pemantauan vegetasi, maka catat
hasil pertemuan pada format Laporan Jenis Flora Dilindungi di Areal IUPHHK PT.
Toba Pulp Lestari, Tbk (TPF-MMP-7032-FM) dan dilaporkan kepada Asisten EFS
Estate.
b. Tehadap kawasan konservasi khusus, yaitu kawasan yang ditujuan secara khusus
dalam rangka perlindungan terhadap flora dilindungi tertentu, lakukan survey vegetasi
khusus dengan ketentuan sebagai berikut:
c. Survey khusus untuk jenis flora aren dan kemenyan, lakukan survey khusus sebagai
berikut :
1. Berdasarkan peta kawasan perlindungan khusus, buat peta kerja skala 1: 5.000
dan rancang kedalamnya jalur dan plot survey vegetasi khusus dengan ketentuan
bahwa: posisi plot survey yang pertama berjarak ± 5 meter dari batas areal (atau
titik nol), jarak antar plot sebesar ± 100 meter dan plot tidak boleh berpotongan
dengan sungai/alur yang ada sebagai mana dalam Gambar 5.
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 11 of 15
2. Catat hasil pemantauan (jumlah semai, jumlah pancang, jumlah tiang, jumlah
pohon, dan kondisinya) menggunakan format Form Survey Vegetasi (TPF-MMP-
7023-FM), khusus untuk jenis aren dan / atau kemenyan saja.
3. Lakukan analisa dengan menghitung jumlah tanaman per hektar untuk setiap
tingkat pertumbuhan.
4. Lakukan pemantauan ulang terhadap plot survey ini setiap tahun.
d. Untuk jenis flora kantong semar dan rafflessia, lakukan survey khusus sebagai
berikut:
1. Berdasarkan peta kawasan lindung, buat peta kerja skala 1: 5.000 dan rancang
kedalamnya jalur dan plot survey vegetasi khusus dengan ketentuan bahwa :
posisi plot survey yang pertama berjarak ± 5 meter dari batas areal (atau titik nol),
jarak antar plot sebesar ± 50 meter dan plot tidak boleh berpotongan dengan
sungai/alur yang ada sebagai mana dalam Gambar 5, dengan ukuran plot
pengamatan 5 x 5 meter.
2. Catat hasil pemantauan (jumlah dan kondisi flora) menggunakan format Form
Survey Vegetasi (TPF-MMP-7023-FM), khusus untuk jenis kantong semar dan /
atau rafflesia saja.
3. Lakukan analisa dengan menghitung jumlah tanaman per hektar.
4. Lakukan pemantauan ulang terhadap plot survey ini setiap tahun.
5) KONDISI FLORA DILINDUNGI
Acuan umum dalam penentuan kondisi flora dilindungi pada saat survey vegetasi
sebagimana dalam TPF-MMP-7023-FM, TPF-MMP-7024-FM dan TPF-MMP-7032-FM
adalah sebagai berikut :
a. Kondisi baik, jika flora dilindungi dan habitatnya secara umum masih baik dan tidak
ada gangguan yang berarti terhadapnya yang dapat merusak atau menghilangkan
keberadaannya.
b. Kondisi tidak baik, jika flora dilindungi tersebut secara umum tidak dalam kondisi baik
atau ada gangguan yang berarti terhadapnya dan lingkungan sekitarnya.
6) PERHITUNGAN DAN ANALISA
a. Kerapatan
Kerapatan jenis (pohon/ha) (Ki) = PlotSeluruh Luas
JenisSuatu Individu Jumlah
Kerapatan jenis relatif (%) (KRi) = %100JenisSeluruh Kerapatan
i-JenisKerapatan
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 12 of 15
b. Dominansi
Dominansi jenis-i (m2/ha) (Di) =
PlotSeluruh Luas
i-JenisDasar Bidang Luas
Dominansi jenis relatif (%) (DRi) = %100JenisSeluruh Dominansi
i-Jenis Dominansi
c. Frekwensi
Frekwensi jenis-i (Fi) = PlotSeluruh Jumlah
i-JenisDitemukan Petak Jumlah
Frekwensi jenis relatif (%) (FRi) = %100JenisSeluruh Frekwensi
i-Jenis Frekwensi
d. Indeks Nilai Penting (INP)
INP untuk tingkat tiang dan pohon:
INP Jenis = (KRi) + (DRi) + (FRi)
INP untuk tingkat semai dan pancang:
INP jenis = (KRi) + (FRi)
e. Indeks Keanekaragaman (H’) Shannon-Wiener
H’ = - (pi x ln pi), dimana : pi = (INP jenis-i) / (INP seluruh jenis)
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 13 of 15
08. PENYIMPANAN REKAMAN
FSE Askep Head Office dan EFS Asisten menyimpan rekaman di bawah ini untuk selama
periode 5 tahun :
No. Register
Dokumen Judul Dokumen Penangung Jawab
TPF-MMP-7023-FM Form Survey Vegetasi EFS Asisten
TPF-MMP-7024-FM Tabel Kalkulasi Data Vegetasi EFS Asisten & FSE Askep
TPF-MMP-7031-FM Tally Sheet Survey/Pemantauan Potensi HHNK
EFS Asisten
TPF-MMP-7038-FM Rekap Potensi HHNK di Kawasan Lindung
EFS Asisten & FSE Askep
TPF-MMP-7032-FM Laporan Jenis Flora Dilindungi di Areal IUPHHK PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
EFS Asisten
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 14 of 15
1 32 10.2 Tiang 58 89 28.3 Pohon
2 33 10.5 Tiang 59 90 28.7 Pohon
3 34 10.8 Tiang 60 91 29.0 Pohon
4 35 11.1 Tiang 61 92 29.3 Pohon
5 36 11.5 Tiang 62 93 29.6 Pohon
6 37 11.8 Tiang 63 94 29.9 Pohon
7 38 12.1 Tiang 64 95 30.3 Pohon
8 39 12.4 Tiang 65 96 30.6 Pohon
9 40 12.7 Tiang 66 97 30.9 Pohon
10 41 13.1 Tiang 67 98 31.2 Pohon
11 42 13.4 Tiang 68 99 31.5 Pohon
12 43 13.7 Tiang 69 100 31.8 Pohon
13 44 14.0 Tiang 70 101 32.2 Pohon
14 45 14.3 Tiang 71 102 32.5 Pohon
15 46 14.6 Tiang 72 103 32.8 Pohon
16 47 15.0 Tiang 73 104 33.1 Pohon
17 48 15.3 Tiang 74 105 33.4 Pohon
18 49 15.6 Tiang 75 106 33.8 Pohon
19 50 15.9 Tiang 76 107 34.1 Pohon
20 51 16.2 Tiang 77 108 34.4 Pohon
21 52 16.6 Tiang 78 109 34.7 Pohon
22 53 16.9 Tiang 79 110 35.0 Pohon
23 54 17.2 Tiang 80 111 35.4 Pohon
24 55 17.5 Tiang 81 112 35.7 Pohon
25 56 17.8 Tiang 82 113 36.0 Pohon
26 57 18.2 Tiang 83 114 36.3 Pohon
27 58 18.5 Tiang 84 115 36.6 Pohon
28 59 18.8 Tiang 85 116 36.9 Pohon
29 60 19.1 Tiang 86 117 37.3 Pohon
30 61 19.4 Tiang 87 118 37.6 Pohon
31 62 19.7 Tiang 88 119 37.9 Pohon
32 63 20.1 Pohon 89 120 38.2 Pohon
33 64 20.4 Pohon 90 121 38.5 Pohon
34 65 20.7 Pohon 91 122 38.9 Pohon
35 66 21.0 Pohon 92 123 39.2 Pohon
36 67 21.3 Pohon 93 124 39.5 Pohon
37 68 21.7 Pohon 94 125 39.8 Pohon
38 69 22.0 Pohon 95 126 40.1 Pohon
39 70 22.3 Pohon 96 127 40.4 Pohon
40 71 22.6 Pohon 97 128 40.8 Pohon
41 72 22.9 Pohon 98 129 41.1 Pohon
42 73 23.2 Pohon 99 130 41.4 Pohon
43 74 23.6 Pohon 100 131 41.7 Pohon
44 75 23.9 Pohon 101 132 42.0 Pohon
45 76 24.2 Pohon 102 133 42.4 Pohon
46 77 24.5 Pohon 103 134 42.7 Pohon
47 78 24.8 Pohon 104 135 43.0 Pohon
48 79 25.2 Pohon 105 136 43.3 Pohon
49 80 25.5 Pohon 106 137 43.6 Pohon
50 81 25.8 Pohon 107 138 43.9 Pohon
51 82 26.1 Pohon 108 139 44.3 Pohon
52 83 26.4 Pohon 109 140 44.6 Pohon
53 84 26.8 Pohon 110 141 44.9 Pohon
54 85 27.1 Pohon 111 142 45.2 Pohon
55 86 27.4 Pohon 112 143 45.5 Pohon
56 87 27.7 Pohon 113 144 45.9 Pohon
57 88 28.0 Pohon 114 145 46.2 Pohon
NO Keliling Kayu (cm) Diameter Kayu (cm) Keterangan NO Keliling Kayu (cm) Diameter Kayu (cm) Keterangan
LAMPIRAN I. Tabel Konversi Keliling ke Diameter (1/2)
PT. Toba Pulp Lestari – Tobafiber Division Standard Operating Procedure
ENVIRONMENT MONITORING Document ID Number : TPF-MMP-7001B-PR Pemantauan Vegetasi (Flora) dan HHNK Date / Revision Number : 16 April 2012 / 7 di Kawasan Lindung Previous Issue Date : 25 Agustus 2011 Page Number : 15 of 15
115 146 46.5 Pohon 171 202 64.3 Pohon
116 147 46.8 Pohon 172 203 64.6 Pohon
117 148 47.1 Pohon 173 204 65.0 Pohon
118 149 47.5 Pohon 174 205 65.3 Pohon
119 150 47.8 Pohon 175 206 65.6 Pohon
120 151 48.1 Pohon 176 207 65.9 Pohon
121 152 48.4 Pohon 177 208 66.2 Pohon
122 153 48.7 Pohon 178 209 66.6 Pohon
123 154 49.0 Pohon 179 210 66.9 Pohon
124 155 49.4 Pohon 180 211 67.2 Pohon
125 156 49.7 Pohon 181 212 67.5 Pohon
126 157 50.0 Pohon 182 213 67.8 Pohon
127 158 50.3 Pohon 183 214 68.2 Pohon
128 159 50.6 Pohon 184 215 68.5 Pohon
129 160 51.0 Pohon 185 216 68.8 Pohon
130 161 51.3 Pohon 186 217 69.1 Pohon
131 162 51.6 Pohon 187 218 69.4 Pohon
132 163 51.9 Pohon 188 219 69.7 Pohon
133 164 52.2 Pohon 189 220 70.1 Pohon
134 165 52.5 Pohon 190 221 70.4 Pohon
135 166 52.9 Pohon 191 222 70.7 Pohon
136 167 53.2 Pohon 192 223 71.0 Pohon
137 168 53.5 Pohon 193 224 71.3 Pohon
138 169 53.8 Pohon 194 225 71.7 Pohon
139 170 54.1 Pohon 195 226 72.0 Pohon
140 171 54.5 Pohon 196 227 72.3 Pohon
141 172 54.8 Pohon 197 228 72.6 Pohon
142 173 55.1 Pohon 198 229 72.9 Pohon
143 174 55.4 Pohon 199 230 73.2 Pohon
144 175 55.7 Pohon 200 231 73.6 Pohon
145 176 56.1 Pohon 201 232 73.9 Pohon
146 177 56.4 Pohon 202 233 74.2 Pohon
147 178 56.7 Pohon 203 234 74.5 Pohon
148 179 57.0 Pohon 204 235 74.8 Pohon
149 180 57.3 Pohon 205 236 75.2 Pohon
150 181 57.6 Pohon 206 237 75.5 Pohon
151 182 58.0 Pohon 207 238 75.8 Pohon
152 183 58.3 Pohon 208 239 76.1 Pohon
153 184 58.6 Pohon 209 240 76.4 Pohon
154 185 58.9 Pohon 210 241 76.8 Pohon
155 186 59.2 Pohon 211 242 77.1 Pohon
156 187 59.6 Pohon 212 243 77.4 Pohon
157 188 59.9 Pohon 213 244 77.7 Pohon
158 189 60.2 Pohon 214 245 78.0 Pohon
159 190 60.5 Pohon 215 246 78.3 Pohon
160 191 60.8 Pohon 216 247 78.7 Pohon
161 192 61.1 Pohon 217 248 79.0 Pohon
162 193 61.5 Pohon 218 249 79.3 Pohon
163 194 61.8 Pohon 219 250 79.6 Pohon
164 195 62.1 Pohon 220 251 79.9 Pohon
165 196 62.4 Pohon 221 252 80.3 Pohon
166 197 62.7 Pohon 222 253 80.6 Pohon
167 198 63.1 Pohon 223 254 80.9 Pohon
168 199 63.4 Pohon 224 255 81.2 Pohon
169 200 63.7 Pohon 225 256 81.5 Pohon
170 201 64.0 Pohon 226 257 81.8 Pohon
NO Keliling Kayu (cm) Diameter Kayu (cm) Keterangan NO Keliling Kayu (cm) Diameter Kayu (cm) Keterangan
LAMPIRAN I. Tabel Konversi Keliling ke Diameter (2/2)