PT Rante Mutiara Insani
-
Upload
muhammad-rusydi-aziz -
Category
Documents
-
view
323 -
download
0
Transcript of PT Rante Mutiara Insani
PAPER SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Real Case Studi Siklus Pendapatan
pada PT. Rante Mutiara Insani
Nama anggota kelompok :
Muhammad Rusydi Aziz (125020300111040)
Ari Budi Widodo (125020300111103)
Muhammad Irfan (125020300111105)
Hotman Jefferson S. (125020307111001)
Kelas CA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KOTA MALANG
2013
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.1 Pendahuluan
PT. Rante Mutiara Insani (RMI) adalah perusahaan kontraktor yang berdiri sejak
tahun 1996 dan bergerak di bidang konstruksi umum, terkhusus pada kontraktor jasa
pertambangan batubara dan kegiatan pendukung jasa pertambangan. Cakupan kegiatan yang
dilakukan oleh PT. Rante Mutiara Insani meliputi penggalian (mining), pengangkutan
(loading), konstruksi (construction) dan penyewaan alat – alat berat yang berhubungan
dengan aktivitas penambangan. Dalam pengakuan pendapatannya, PT Rante Mutiara Insani
menggunakan metode presentase penyelesaian dimana setiap pekerjaan yang telah selesai
dikerjakan dihitung berdasarkan hasil yang dicapai dan diakui sebagai pendapatan sesuai
dengan periode pekerjaannya.
1.2 Sejarah Perusahaan
PT Rante Mutiara Insani suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum
Negara Republik Indonesia dengan Akta Nomor 40 tertanggal 20 Juni 1996, berdomisili di
Jalan Belimbing D III Nomor 13 Komplek Pertamina Murung Pudak, Kabupaten Tabalong,
Provinsi Kalimantan Selatan. Pada awal operasinya, perusahaan ini memfokuskan bidang
usahanya pada jasa penunjang pertambangan, yaitu dengan mengerjakan proyek-proyek
pendukung industri pertambangan batubara serta menyewakan alat-alat berat maupun
kendaraan sarana penunjang operasional bagi perusahaan-perusahaan kontraktor batubara
atau menjadi subkontraktor bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Dalam perkembangannya,
saat ini perusahaan telah meningkatkan bidang usaha dan kemampuannya sebagai penyedia
jasa pertambangan atau sebagai kontraktor bagi perusahaan-perusahaan pemilik konsesi
pertambangan batubara.
1.3 Visi dan Misi
Visi
“Menjadi perusahaan yang tangguh, efisien, dan efektif dalam bidangnya”
Misi
“Selalu memberikan yang terbaik kepada mitra kerja, perusahaan dan karyawan”
Komitmen
“Selalu belajar serta meningkatkan kemampuan setiap saat, selalu mengutamakan
keselamatan kerja dan hasil kerjasama (team work) dalam setiap kegiatan, selalu berpikir
positif atas setiap perubahan yang terjadi”
1.4 Lingkup Usaha Perusahaan
Luas lingkup usaha perusahaan saat ini adalah di wilayah Propinsi Kalimantan
Selatan, yaitu di proyek penambangan batubara PT Adaro Indonesia serta proyek-proyek PT
Pertamina UBEP Tanjung, dan di wilayah Propinsi Kalimantan Timur, yaitu di Kabupaten
Paser dengan mengerjakan proyek penambangan batubara milik PT Kideco Jaya Agung serta
PT Tunas Muda Jaya. Untuk menunjang seluruh kegiatan usahanya, terutama dari segi
administrasi dan keuangan, perusahaan mendirikan kantor perwakilan yang berlokasi di Jalan
Duta I Blok MM No. 1G Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat. Dari segi logistik dan
kebutuhan material untuk kegiatan operasionalnya, perusahaan mendirikan Work Shop dan
Depo Logistik di Haul Road KM 68, Site Adaro, Kalimantan Selatan. Saat ini PT Rante
Mutiara Insani fokus kepada kegiatan usaha jasa pertambangan batubara. Di bidang jasa
pertambangan batubara, perusahaan bertindak sebagai kontraktor bagi perusahaan-perusahaan
pemilik tambang atau pemegang ijin penambangan dengan kegiatan ekploitasi di lahan yang
ditentukan oleh pemilik tambang.
BAB II
BISNIS PROSES DALAM SIKLUS PENDAPATANNYA
2.1 Pertambangan Batubara :
Setelah adanya perjanjian kontrak dengan pemberi kerja, selanjutnya kegiatan
penambangan batubara (Coal Mining) dilakukan dalam beberapa tahapan pekerjaan. Tahap
pertama dimulai dari Penyiapan Lahan (Land Clearing), selanjutnya dilakukan pengupasan
tanah atau penggalian (Digging). Apabila tahapan tersebut telah dilakukan, maka tahapan
selanjutnya adalah melakukan pengambilan batubara (Coal getting). Batubara yang telah
diperoleh kemudian di angkut sampai ke pelabuhan (Coal Loading).Untuk kegiatan-kegiatan
tersebut perusahaan dibayar berdasarkan output atau hasilnya. Output dari kegiatan ini adalah
berupa tanah kupasannya (Over Burden/OB) dihitung dengan satuan meter kubik (m3),
Batubara (Coal) dihitung dengan satuan Ton, dan jasa pengangkutannya dihitung dengan
satuan Ton/KM. Tarif harga untuk Over Burden per m3 dan Coal per Ton ditetapkan dengan
matrix harga atau tabel yang memperhitungkan jarak (distance). Jarak yang dimaksud
merupakan jarak vertikal yaitu ketinggian dari permukaan dan jarak horizontal yaitu kemana
tanah kupasan atau batubara tersebut diangkut atau lokasi pit.
Kegiatan perhitungan untuk setiap proyek yang dilaksanakan oleh PT. RMI dilakukan
di lokasi proyek. Proses perhitungan dimulai dengan melakukan rekap progress produksi
harian (daily report) yang dilakukan oleh engineering dari setiap proyek/site. Selanjutnya,
akan dilakukan cross check atau sering disebut dengan joint survey. Joint survey ini
dilakukan oleh engineering dan produksi antara pihak PT. RMI dengan pihak pemberi kerja (
bowheer ). Apabila hasil dari joint survey telah disepakati oleh kedua belah pihak, diterbitkan
berita acara joint survey yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Berdasarkan berita
acara tersebut,bagian administrasi proyek/site akan membuat invoice. Invoice yang telah
dibuat selanjutnya diserahkan dari pihak RMI kepada enginering pemberi kerja, untuk
mendapatkan persetujuan. Jika invoice tersebut telah sesuai dengan hasil joint survey yang
dilakukan sebelumnya, maka akan dibuatkan faktur pajak oleh bagian Tax & Payroll
perusahaan. Selanjutnya, Dokumen Invoice, Faktur Pajak, dan Berita Acara Joint Survey
diserahkan ke bagian administrasi proyek/site untuk dibuat laporan Bulanan ( Production
Payment Summary ) per proyek/site. Setelah semua proses telah selesai, copy rangkap dari
invoice, faktur pajak, dan kwitansi dikirim ke bagian Accounting kantor cabang Bekasi untuk
dilakukan proses selanjutnya sedangkan dokumen aslinya dikirim kepada pemberi kerja
sebagai laporan pekerjaan yang telah diselesaikan.
2.2 Konstruksi
Sebelum melakukan perhitungan untuk kegitan konstruksi, kontraktor mendapatkan
project plan dan target yang dituangkan dalam kontrak kerja. Perencanaan proyek tersebut
yang nantinya digunakan sebagai dasar perhitungan penyelesaiannya. Perhitungan
pendapatan didasarkan pada prosentase penyelesaian proyek yang sedang dikerjakan yang
dituangkan dalam project summary sheet. Dalam dokumen project summary sheet dijelaskan
jenis pekerjaan yang dikerjakan, alat apa saja yang dipakai, dan rincian penyelesaian
pekerjaan. Dari rincian pekerjaan tersebut dapat diketahui presentase penyelesaian pekerjaan
dalam satu periode setelah ditandingkan dengan jumlah total pekerjaan. Total pekerjaan
itulah yang nantinya digunakan sebagai dasar penagihan kepada pemberi kerja dengan
menerbitkan invoice sesuai dengan periode pekerjaannya.
2.3 Rental/penyewaan
Perhitungan untuk kegiatan rental tidak berbeda jauh dengan kegiatan mining. Hal
yang membedakan hanyalah satuan untuk menghitung dan dokumen pendukungnya.
Kegiatan rental alat berat dihitung berdasarkan jam pemakaian alat, sehingga dokumen yang
digunakan adalah time sheet. Berdasarkan time sheet tersebut, maka dibuatlah invoice untuk
menagihkan pembayaran kepada pemberi kerja.
2.4 Perekapan Dokumen
Hasil rekap invoice yang diterima bagian Accounting kantor cabang Bekasi yang
berupa softcopy di cocokan dengan copy rangkap invoice yang dikirim berupa hardcopy.
Proses pencocokan/verifikasi dilakukan dengan mencocokan nomor invoice dengan nominal
yang tertulis. Dokumen invoice, faktur pajak, dan lampirannya kemudian diarsipkan sesuai
dengan nama pemberi kerja dan dikelompokan berdasarkan periode pekerjaannya. Hasil
rekap invoice yang berupa softcopy digunakan oleh bagian finance untuk memonitor
pembayaran, menagih sesuai tanggal jatuh tempo, dan membuat laporan penerimaan
pembayaran. Pada tahapan ini, bagian finance membuat memorial voucher untuk mencatat
jumlah piutang untuk setiap invoice yang diterima dan selanjutnya jurnal tersebut diinput
pada software akuntansi perusahaan.
2.5 Penagihan
Penagihan dilakukan secara periodik bulanan sesuai dengan periode pekerjaan atau
sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati. Umumnya, cut off untuk satu periode pekerjaan
dimulai dari tanggal 26 bulan dimulai pekerjaan sampai dengan tanggal 25 bulan berikutnya.
2.6 Penerimaan Pembayaran
Perusahaan tidak memberlakukan pembayaran uang muka untuk setiap pekerjaannya
sehingga pembayaran dilakukan berdasarkan termin yang telah disepakati pada kontrak atau
perjanjian tertulis. Jangka waktu pembayaran cukup variatif mulai dari n/30 sampai dengan
n/60 sesuaidengan kontrak yang telah disepakati dengan pemberi kerja. Jangka waktu
termin (term of payment) dihitung sejak dokumen penagihan (invoice) diterima oleh pemberi
kerja secara lengkap dan benar sampai dengan jatuh tempo yang ditentukan. Akan tetapi,
secara prakteknya terkadang pemberi kerja melakukan pembayaran kurang dari periode yang
ditentukan dan ada yang melakukan pembayaran melampaui batas pembayaran (over due).
Hal ini terjadi karena pemberi kerja membuat skedul pembayaran untuk mengatur cash-
flownya. Misalnya, pembayaran dilakukan setiap minggu ke -2 dan sebagainya. Sehingga
invoice tidak dibayarkan secara satu per satu (every single invoice), tetapi bisa dalam
beberapa invoice sekaligus atau biasanya dibuat porto folio. Diluar kemungkinan tersebut,
tetu saja terdapat keterlambatan pembayaran yang memang mundur pembayarannya atau
overdue. Dalam klausul kontrak, biasanya ditentukan penalty atas keterlambatan pembayaran
yang besarnya variatif. Akan tetapi, secara prakteknya pengenaan penalty atas keterlambatan
pembayaran jarang dilakukan.
2.7 Pengakuan Pendapatan
Apabila pemberi kerja telah membayar atas apa yang ditagihkan sesuai dengan
tanggal jatuh tempo, maka selanjutnya bagian finance perusahaan akan mengakui pendapatan
tersebut sesuai dengan periode dan jenis pekerjaannya. Untuk mengetahui apakah pemberi
kerja telah
melakukan pembayaran, maka perusahaan akan melakukan konfirmasi melalui telepon
kepada pemberi kerja untuk mengkonfirmasi pembayaran.Setelah pemberi mengkonfirmasi
pembayaran, maka bagian kasir perusahaan akan menghubungi pihak bank penerima
pembayaran yang telah ditentukan untuk menanyakan apakah ada uang masuk dari nomor
rekening pemberi kerja. Ketika pihak bank telah mengkonfirmasi bahwa telah terjadi transfer
yang dimaksudkan, maka pihak kasir akan mengkonfirmasi kepada bagian finance bahwa
piutang kontrak dari pemberi kerja telah dibayar. Selanjutnya, bagian finance akan mengakui
pendapatan atas kontrak sesuai dengan periode pekerjaan kontrak yang ditagihkan. Pada
tahap ini, perusahaan telah mengakui pendapatan dan telah mengurangkan piutang dari
pemberi kerja. Dalam penerapan akuntansi kontrak konstruksi berkaitan dengan pengakuan
pendapatan, PT Rante Mutiara Insani menggunakan metode presentase penyelesaian. Metode
tersebut sesuai dengan standar keuangan yang berlaku untuk perusahaan konstruksi di
indonesia. Perusahaan konstruksi dapat menggunakan metode ini untuk mengakui pendapatan
dengan memperhatikan tahapan penyelesaian suatu kontrak pekerjaan. Pendapatan yang
diterima ketika prestasi pekerjaan telah dicapai dapat dinilai menggunakan dokumen –
dokumen pendukung kegiatan
perusahaan, seperti : production summary sheet untuk kegiatan penambangan
batubara, rekap biaya pekerjaan untuk kegiatan konstruksi,dan time sheet untuk kegiatan
rental alat penunjang pertambangan.Pendapatan kontrak dapat diakui oleh perusahaan apabila
mampu diukur secara andal dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomu yang berkaitan
dengan kontrak akan tertagih dan mengalir ke perusahaan.Pendapatan kontrak pada masing –
masing jenis pekerjaan yang disajikan dan dinyatakan dalam surat perjanjian kontrak
mempunyai tingkat kepastian yang tinggi karena mempunyai landasan hukum yang kuat. Hak
dan kewajiban pihak kontraktor dengan pihak pemberi kerja tertuang dalam surat perjanjian
yang dibuat oleh kedua belah pihak.
2.8 Pencatatan Atas Pengakuan Pendapatan
Pembayaran yang telah diterima dari pemberi kerja kemudian dibuatkan jurnal untuk
mencatat pendapatan yang diperoleh. Dasar dari pembuatan jurnal adalah dokumen invoice
dan konfirmasi dari pihak bank. Jurnal dalam bentuk bank voucher dibuat dalam file excel
dan dikelompokan berdasarkan periode pekerjaan dari setiap proyek/site.Tujuan dari
pembuatan bank voucher ini adalah sebagai controler dari hasil perhitungan yang akan
dihasilkan dari sistem informasi akuntansi dan sebagai arsip tertulis bagi perusahaan. Apabila
perhitungan telah sesuai, maka selanjutnya hasil rekap pendapatan yang berupa bank voucher
digunakan untuk input jurnal transaksi ke dalam software akuntansi perusahaan yang
kemudian akan diolah menjadi laporan keuangan.
Perjanjian Kontrak
Mining Summary Sheet
Penambangan Bartubara
Invoice Faktur Pajak Mining Summary SheetProduction Summary Sheet
A
Menghitung Hasil Pekerjaan
Perjanjian Kontrak
Monthly Report Activity
Penambangan Bartubara
Invoice Faktur Pajak Rekap Biaya ProduksiMonthly Report Activity
B
Menghitung Hasil Pekerjaan
Perjanjian Kontrak
Time Sheet
Melaksanakan Rental
Invoice Faktur Pajak Berita Acara ProduksiTime Sheet
C
Menghitung Hasil Pekerjaan
Flow Chart untuk proses bisnis perusahan
Kantor Pusat (Kalimantan Selatan)
BAB III
DIAGRAM ALIR SISTEM PERUSAHAAN
BaganDiagram Alir Sistem Kantor Pusat.
Kantor Cabang Bekasi
Memorial Voucher
A
Invoice Faktur Pajak Mining Summary Sheet
Produstion Summary Sheet
Grouping & Sorting Document
Invoice Mining Summary Sheet
Produstion Summary Sheet
Faktur Pajak
Membuat Memorial Voucher
Faktur Pajak Invoice
D
D
Memorial Voucher
B
Invoice Faktur Pajak Rekap Biaya Pekerjaan
Monthly Activy Report
Grouping & Sorting Document
Invoice Rekap Biaya Pekerjaan
Monthly Activity Report
Faktur Pajak
Membuat Memorial Voucher
Faktur Pajak Invoice
D
D
Dari alir tersebut terlihat perusahaan melakukan 3 jenis aktivitas bisnis yaitu :
Penambangan Batubara, Pengerjaan Konstruksi, dan melaksanakan rental. Dari tiga alir sistem A, B, C, Invoice dan Faktur Pajak adalah dokumen selalu sibuat di ketiga jenis aktivitas bisnis. Sedangkan terdapat dokumen yang hanya dibuat di aktivitas bisis ternetu Karena perbedaan fungsi misal dokumen Production Summary Sheet dan Mining Summary Sheet uuntuk aktivitas penambangan bautubara. Kemudian yang dibuat di kantor pusat diproses di kantor cabang.
Menerima Bayaran
Invoice Rekening Koran
Membuat Bank Voucher
Invoice Rekening Koran Bank Vuocher
Menginput ke dalam software akuntansi perusahaan
Bank Vuocher
N
Memorial Voucher
C
Invoice Faktur Pajak Berita Acara Produksi
Time Sheet
Grouping & Sorting Document
Invoice Berita Acara Produksi
Time SheetFaktur Pajak
Membuat Memorial Voucher
Faktur Pajak Invoice
DD
D
Memorial Voucher
Menginput Ke dalam software akuntansi perusahaan
Memorial Voucher
N
Kantor Cabang Bekasi
Proses terkahir dari diagram alir tersebut adalah membuat dokumen memorial voucher yang jumlah seharusnya sama dengan jumlah invoice, rekening Koran, bank voucher. Software akuntansi juga berperan karena terdapat dua kali pencatatan di sostware sehingga memastikan tidak ada kumlah yang disalah gunakan.
BAB IV
DOKUMEN-DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
4.1 Surat Permintaan Pembayaran/Berita Acara Pembayaran
Surat permintaan/Berita Acara pembayaran merupakan surat yang dibuat oleh
manajer operasional perusahaan kepada pemberi kerja untuk memberitahukan penyelesaian
pekerjaan dalam satu periode pekerjaan dan nominal yang harus dibayar oleh pemberi kerja.
Dalam surat ini disebutkan jenis pekerjaan, nomor invoice yang menjadi dasar pembuatan
surat, lampiran – lampiran, alamat pemberi kerja, nominal pembayaran setelah ditambah PPN
sebesar 10% untuk transaksi dengan perusahaan lokal dan PPN sebesar 5% untuk transaksi
dengan perusahaan asing, dan penanggung jawab atas penerbitan berita acara pembayaran ini
adalah Operation Manager.
4.2 Invoice / Faktur
Dokumen invoice merupakan lampiran dalam surat permintaan pembayaran. Dalam
invoice yang dikirim kepada pemberi kerja disebutkan rincian pekerjaan, perhitungan, dan
jumlah nominal dari hasil pekerjaan dalam satu periode. Jumlah tersebut sudah termasuk
penambahan PPN sebesar 10% untuk transaksi dengan perusahaan lokal dan PPN sebesar 5%
untuk transaksi dengan perusahaan asing. Format dari invoice berbeda untuk setiap pemberi
kerja, hal ini terjadi karena setiap pemberi kerja menginginkan format invoice yang berbeda.
Dalam invoice ini tertera tanda tangan dari Operation Manager perusahaan dan pemberi
kerja. Tanda tangan tersebut merupakan bukti bahwa invoice yang dibuat telah benar
berdasarkan rincian pekerjaan yang sudah dilaporkan sebelumnya.
4.3 Faktur Pajak
Faktur pajak berisikan jenis pekerjaan yang terkena PPN ataupun pajak lain
sehubungan dengan pekerjaan yang ditagihkan kepada pemberi kerja.
4.4 Progress Report Activity
Progress report activity merupakan dokumen yang berisikan rincian pekerjaan yang
dilakukan. Isi dari progress report tersebut berbeda untuk setiap jenis pekerjaan. Untuk
kegiatan mining, maka dokumen tersebut menjadi mining summary sheet. Dalam mining
summary sheet ini dijelaskan secara rinci pekerjaan apa saja yang sudah diselesaikan dalam
satu periode pekerjaan (description), kuantitas dari pekerjaan dalam satu bulan (this month),
dan kuantitas keseselurahan dari tiap pekerjaan sampai penagihan periode ini (year to date).
4.5 Berita Acara Join Survey
Dokumen berita acara joint survey merupakan dokumen yang dibuat setelah pihak
perusahaan dan pemberi kerja melakukan pencocokan data laporan hasil kerja dengan yang di
lapangan. Berita acara joint survey tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar
pembuatan payment sheet dan pembuatan invoice.
4.6 Kwitansi
Kwitansi merupakan lampiran dalam surat permintaan pembayaran yang berisikan
jumlah nominal yang harus dibayar oleh pemberi kerja. Kwitansi bukan merupakan bukti
bahwa tagihan sudah dibayar, melainkan sebagai acuan oleh pemberi kerja jumlah nominal
yang harus dibayar dan kapan jatuh tempo pembayaran. Tanggal jatuh tempo pembayaran
adalah tanggal diterbitkan kwitansi pembayaran sampai jangka waktu termin yang disepakati
oleh tiap – tiap pemberi kerja.
4.7 Memorial Voucher
Memorial Voucher merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian akuntansi
perusahaan. Dokumen ini dibuat setelah copy invoice dari kantor tanjung sampai ke kantor
bekasi. Dokumen ini digunakan untuk mengakui piutang dari setiap invoice yang ditagihkan
kepada pemberi kerja.
4.8 Bank Voucher
Bank Voucher merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian akuntansi perusahaan.
Dokumen ini dibuat untuk mengakui adanya pembayaran. Dasar pembuatan dokumen ini
adalah bukti pembayaran dari pihak bank, rekening koran, ataupun konfirmasi pembayaran
yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemberi kerja.
BAB 5
ASPEK PENGENDALIAN YANG DITERAPKAN DALAM
SIKLUS PENDAPATAN
1. Penerapan penalty untuk keterlambatan pembayaran oleh pemberi kerja hendaknya
dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini diharapkan
dapat mengurangi terjadinya keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh pemberi
kerja sehingga proses penerimaan dan pengakuan pendapatan perusahaan tidak
terganggu.
2. Format invoice dibuat standar tertentu untuk masing – masing jenis pekerjaan, bukan
masing – masing klien. Sehingga perusahaan mempunyai format invoice tersendiri
untuk masing –masing jenis pekerjaan yang dilakukan. Format tersebut dapat
mengacu pada salahsatu invoice yang sudah digunakan perusahaan dengan
memperhatikan komponen – komponen penting yang harus ada di dalamnya.
3. Penomoran invoice sebaiknya menggunakan format atau standar tertentu, sehingga
memudahkan dalam membaca informasi yang terkandung didalamnya. Seperti,
001/INV/RMI/ABC/MINING/I/2012. 001 – adalah nomor invoice, INV- adalah kode
untuk invoice, RMI – adalah identitas perusahaan yang mengeluarkan invoice, ABC –
adalah identitas bahwa invoice tersebut ditujukan kepada PT.ABC, MINING – adalah
keterangan bahwa invoice ini untuk aktivitas pertambangan batubara, I – merupakan
bulan pembuatan invoice, dan 2012 – adalah tahun pembuatan invoice. Susunan dari
komponen – komponen penyusun nomor invoice tidak boleh terbalik dan harus
konsisten.Supaya dikemudian hari dapat digunakan sebagai acuan dalam penelusuran
dokumen dan keperluan lain yang terkait dengan invoice tersebut.
4. Penyimpanan dan pengiriman dokumen – dokumen pendukung dari kantor pusat ke
kantor cabang Bekasi sebaiknya dilakukan secara periodik yaitu setiap satu bulan
setelah pekerjaan selesai dikerjakan,sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan di
kantor cabang bekasi.
5. Kelengkapan dan keakurasian dokumen yang dikirimkan ke kantor cabang bekasi
hendaknya dapat ditingkatkan supaya data dan informasi yang diproses di kantor
cabang bekasi menjadi lebih akurat. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan
kelengkapan dokumen atau melakukan pengecekan terhadap dokumen – dokumen
sebelum dikirimkan ke kantor cabang bekasi.
BAB VI
KESIMPULAN
PT Rante Mutiara Insani adalah perusahaan kontraktor yang berdiri sejak tahun 1996
dan bergerak di bidang konstruksi umum, terkhusus pada kontraktor jasa pertambangan
batubara dan kegiatan pendukung pertambangan. Cakupan kegiatan yang dilakukan PT Rante
Mutiara Insani meliputi penggalian (mining), pengangkutan (loading), konstruksi, dan
penyewaan alat-alat berat yang berhubungan dengan aktivitas penambangan.
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James. A. 2009.Accounting Information System Buku 1 Edisi 4. Jakarta : Salemba
Empat
Indonesian Commercial Newsletter. 2010. “Industri Pertambangan Batubara di Indonesia”
http://www.datacon.co.id/Batubara-2010Pertambangan.html 14 Juni 2012.
Indonesian Commercial Newsletter. 2010. “Jasa Kontraktor Produksi Berkembang Seiring
Perkembangan Industri Batubara” http://www.datacon.co.id/Batubara-2010Jasa.html. 14 Juni
2012.
http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/2642/T1_232008091_Full
%20text.pdf?sequence=2