PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

26
1 PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)

Transcript of PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

Page 1: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

1

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)

Page 2: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

2

PT MAS MURNI INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK PERIODE 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2012 DAN 2011

DAFTAR ISI

Laporan Auditor Independen Halaman Neraca 2 - 3 Laporan Laba Rugi 4 Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 6 Catatan Atas Laporan Keuangan 7 – 24

Page 3: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

3

Page 4: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

4

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 MARCH 2012 (UNAUDITED) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITED)

Catatan 31-Mar-12 31-Des-11(Rp) (Rp)

ASET

ASET LANCARKas dan setara kas 2d, 3 3.112.733.999 3.485.834.752 Piutang usaha - setelah dikurangi

penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 487.811.925 2e, 4 5.089.520.565 3.297.519.987

Piutang lain-lain 5 5.970.740.814 5.633.618.762 Persediaan g, 6 1.591.251.637 972.048.377 Pajak dibayar dimuka 17a 187.775.910 187.775.910 Biaya dibayar dimuka 7 12.995.037.986 17.471.634.293 Uang muka pembelian 1.096.754.192 393.673.145 JUMLAH ASET LANCAR 30.043.815.101 31.442.105.226

ASET TIDAK LANCARPiutang lain-lain 8 10.309.788.350 10.647.569.992 Penyertaan saham 9 973.500.000 973.500.000 Aset tetap - setelah dikurangi -

akumulasi penyusutan sebesar - Rp 35.016.898.693 pada tahun 2012 - Rp 33.152.775.055 pada tahun 2011 2i, 11 357.636.354.558 352.922.732.260

Aset dalam rangka kerjasama operasi 12, 27a 223.165.000.000 223.165.000.000 Aset tidak digunakan dalam usaha 10 49.927.700.000 49.927.700.000 Aktiva Lain-LainJUMLAH ASET TIDAK LANCAR 642.012.342.908 637.636.502.252

JUMLAH ASET 672.056.158.008 669.078.607.478

- -

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 5: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

5

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 MARCH 2012 (UNAUDITED) DAN 31 DESEMBER 2011 (AUDITED)

Catatan 31-Mar-12 31-Des-11(Rp) (Rp)

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK - Utang Bank 13, 19 13.277.657.680 6.626.044.626 Utang usaha - -

Pihak ketiga 14 3.007.197.719 3.292.655.103 Utang lain-lain - Pihak ketiga 843.626.930 919.128.968 Pendapatan diterima dimuka 15 2.898.297.378 1.526.042.518 Beban yang masih harus dibayar 16 969.233.566 1.548.953.506 Utang pajak 17 5.818.132.344 5.384.331.819 Bagian utang bank yang jatuh tempo - -

dalam satu tahun 18 9.028.590.572 11.014.240.910 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 35.842.736.189 30.311.397.450

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang Lain2 Jangka Panjang - Pihak yg berelasi - - Liabilitas pajak tangguhan 17 14.130.250.412 13.827.842.471 Utang bank jangka panjang setelah - -

dikurangi bagian yang jatuh tempo - - dalam waktu setahun 18 31.764.529.093 34.960.655.736

Liabilitas manfaat karyawan 19 3.441.204.179 3.363.865.374

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 49.335.983.684 52.152.363.581

EKUITASModal saham - nilai nominal seri A

Rp. 240,- per saham, seri B Rp 96,- per sahamdan seri C Rp. 72,- per saham pada tahun 2012 dan 2011

Modal dasar 7.656.250.000 saham terdiri dari: seri A, 406.250.000 saham;seri B, 6.000.000.000 saham; dan seri C, 1.250.000.000 saham pada tahun 2012 dan 2011.

Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tahun 2012 dan 2011 masing 2 sebanyak :2.313.239.830 saham terdiri dari Seri A sebanyak170.637.500 saham; seri B sebanyak 2.136.602.830 saham dan seri C sebanak6.000.000 saham 20 246.498.871.680 246.498.871.680

Agio saham 57.288.228.350 57.288.228.350 Modal disetor lainnya 20 270.720.021.000 270.720.021.000 Saldo Laba 9.342.719.130 9.101.942.812 Kepentingan non Pengendali 3.027.597.976 3.005.782.605 Jumlah ekuitas 586.877.438.135 586.614.846.447

JUMLAH KEWAJIBANDAN EKUITAS 672.056.158.008 669.078.607.478

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 6: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

6

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 MARET 2012 DAN 2011

Catatan 31-Mar-12 31-Mar-11(Rp) (Rp)

Pendapatan Hotel 2n, 21, 28 17.695.106.142 15.002.342.720 Beban Departementalisasi -

Hotel 2n, 22 7.636.841.668 6.603.673.906 LABA KOTOR 10.058.264.474 8.398.668.814

BEBAN USAHA- Beban usaha hotel 2n, 23 6.553.932.007 5.897.522.270 - Beban usaha pemilik 2n, 24 1.456.791.475 1.199.613.683 Jumlah beban usaha 8.010.723.481 7.097.135.953

Laba Usaha 2.047.540.993 1.301.532.861

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2n, 25 - Pendapatan lain-lain 45.057.144 57.544.854 - Beban lain-lain (1.510.325.969) (1.138.173.471)

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain (1.465.268.825) (1.080.628.617)

Laba bersih sebelum pajakPenghasilan Badan 582.272.168 220.904.244

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK BADANPajak kini 2o,17 (17.272.538) - Pajak tangguhan (302.407.941) (168.445.955) Jumlah pajak penghasilan

badan (319.680.479) (168.445.955)

Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak Penghasilan Badan 262.591.689 52.458.289

Laba yang dapat diatribusikan kepada :Pemilik entitas induk 240.776.318 26.664.135 Kepentingan non pengendali 21.815.371 25.794.154

262.591.689 52.458.289

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 7: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

7

PT M

AS M

URNI

INDO

NESI

A, Tb

k DAN

ENT

ITAS

ANAK

LAPO

RAN

PERU

BAHA

N EK

UITA

S KO

NSOL

IDAS

IAN

UNTU

K PE

RIOD

E 3 B

ULAN

YAN

G BE

RAKH

IR P

ADA

TANG

GAL-

TANG

GAL

31 M

ARET

2012

Dan

2011

(Disa

jikan

dalam

Rup

iah)

Moda

lKe

penti

ngan

ditem

patka

n dan

Ag

io sa

ham

Moda

l dise

tor

Saldo

laba

non p

enge

ndali

Juml

ah ek

uitas

diseto

r pen

uh la

innya

2011

Saldo

awal

, 1 Ja

nuari

2011

246.4

98.87

1.680

57

.288.2

28.35

0

27

0.720

.021.0

00

7.5

43.25

4.566

3.000

.000.0

00

58

5.050

.375.5

96

Total

laba

rugi

komp

erhen

sif ta

hun b

erjala

n0

00

26.66

4.136

25

.794.1

54

52

.458.2

90

Saldo

akhir

31 M

aret

2011

246.4

98.87

1.680

57

.288.2

28.35

0

27

0.720

.021.0

00

7.5

69.91

8.702

3.025

.794.1

54

58

5.102

.833.8

86

2012

Saldo

awal

, 1 Ja

nuari

2012

246.4

98.87

1.680

57

.288.2

28.35

0

27

0.720

.021.0

00

9.1

01.94

2.811

3.005

.782.6

05

58

6.614

.846.4

46

Total

laba

rugi

komp

erhen

sif ta

hun b

erjala

n0

00

240.7

76.31

8

21.81

5.371

262.5

91.68

9

Saldo

per

31 M

aret

2012

246.4

98.87

1.680

57

.288.2

28.35

0

27

0.720

.021.0

00

9.3

42.71

9.129

3.027

.597.9

76

58

6.877

.438.1

35

Catat

an at

as la

poran

keua

ngan

kons

olida

sian m

erupa

kan b

agian

yang

tidak

terpi

sahk

an da

ri lap

oran k

euan

gan k

onso

lidas

ian

Page 8: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

8

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAKLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 MARET 2012 DAN 2011

31-Mar-12 31-Mar-11(Rp) (Rp)

ARUS KAS DARI AKIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari penjualan dan piutang usaha 16.938.238.373 14.666.782.148

Pembayaran hutang dan uang muka (11.559.950.002) (7.995.740.171) Pendapatan bunga 45.057.144 9.969.049 Pembayaran beban operasional (5.893.462.812) (3.055.732.109) Penerimaan (pembayaran) lain-lain 433.800.525 49.522.451 Arus kas bersih diperoleh dari

aktivitas operasi (36.316.773) 3.674.801.368

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembelian aset tetap (220.792.046) (5.605.624.958) Penambahan aset lain-lain - (75.559.046)

Arus kas bersih digunakan (220.792.046) (5.681.184.004) untuk aktivitas investasi

ARUS KAS DARI AKTIVITASPENDANAAN

Pembayaran hutang lain-lain (75.502.038) 182.117.304 Utang bank - bersih 1.469.836.073 5.972.484.372 Pembayaran bunga (1.510.325.969) (1.138.173.471) Arus kas bersih digunakan

untuk aktivitas pendanaan (115.991.934,27) 5.016.428.205

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIHKAS DAN SETARA KAS (373.100.752,90) 3.010.045.570

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 3.485.834.752 3.560.988.816

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3.112.733.999 6.571.034.386

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini

Page 9: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

9

01. UMUM

a. Pendirian dan informasi umum PT. Mas Murni Indonesia, Tbk ("Perusahaan") didirikan pada tanggal 27 Juli 1970 berdasarkan akta Notaris Nyoo Sioe Liep, S.H. No. 22. Pada awal berdirinya, Perusahaan bernama PT Mas Murni, yang telah berubah menjadi PT Rantai Mas Murni dengan akta dari notaris yang sama No. 14 tanggal 11 September 1971. Nama Perusahaan berubah menjadi PT Mas Murni Indonesia berdasarkan akta No. 17 tanggal 21 Oktober 1971 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/192/7 tanggal 6 November 1971 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 5 Tambahan No. 40 tanggal 1 Januari 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, dengan akta notaris Shinta Ameliawaty S.H., No. 149 tanggal 27 Desember 2004 dalam RUPSLB yang menyetujui hutang Perusahaan untuk dikonversi menjadi obligasi konversi dengan mengikuti peraturan Bapepam No. IX. D.4 tgl. 14 Agustus 1998; peningkatan Modal Dasar Perusahaan dari Rp 728.000.000.000 menjadi Rp 913.700.000.000. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-086666 HT.01.04. Th 2005 tanggal 31 Maret 2005. Berdasarkan akta notaris No. 149 tanggal 27 Desember 2004 oleh Notaris Shinta Ameliawaty, S.H., di Surabaya, Perusahaan telah meningkatkan modal disetornya sebesar Rp 67.000.000.000 karena adanya subskripsi saham dari obligasi konversi. (lihat catatan 20). Pada tahun 2010, sesuai dengan perubahan anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta No. 38 tanggal 21 Juni 2010 oleh Notaris Siti Nurul Yuliani,SH.,M.Kn Notaris di Sidoarjo tentang perubahan modal ditempatkan dan disetor serta susunan pemegang saham. Atas perubahan tersebut telah dicatatkan di Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat nomor AHU-AH.01.10.20940 tanggal 16 Agustus 2010. Perusahaan adalah pemilik dan pengelola Garden Palace Hotel, Surabaya serta pemilik Crystal Garden, sebuah blok apartemen dan shopping center yang saat ini dalam status kerja sama operasi dengan PT Anugerah Mitra Lestari. Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat terletak di Jalan Yos Sudarso 11 Surabaya.

b. Penawaran umum efek Perusahaan Pada tanggal 4 Januari 1994, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-02/PM/1993 untuk melakukan Penawaran Umum atas 15.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Sejak tanggal 9 Pebruari 1994 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

c. Dewan Komisaris dan Direksi Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Sinta Ladya Santoso Komisaris Ir. Umaryadi Reksodidjojo Komisaris Soedarsono Notoprajitno Dewan Direksi Presiden Direktur Djaja Santoso Direktur Surya Atmadinata Direktur Ir. Peterjanto Suharjono, M.M. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata adalah 416 orang untuk periode 3 bulan dan tahun masing-masing tahun 2012 dan 2011.

02. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Pernyataan kepatuhan

Laporan keuangan untuk tahun berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010.

Page 10: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

10

b. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi akun-akun yang bersangkutan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung, sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-06/PM/2000 tertanggal 13 Maret 2000, dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah (Rp). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku efektif pada tahun 2011 Perusahaan dan Entitas Anak melakukan penerapan standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi yang berlaku efektif pada tahun 2011. Perubahan kebijakan akuntansi tersebut telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. Penerapan standar dan interpretasi baru/revisi berikut, yang relevan dengan operasi Perusahaan dan Entitas Anak dan menimbulkan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian, terdiri dari:

PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan PSAK No. 1 menetapkan persyaratan untuk penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Laporan utama yang baru, yaitu Laporan Laba Rugi Komprehensif, telah disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ini. Perusahaan dan Entitas Anak telah memilih untuk menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban dalam bentuk satu laporan (laporan laba rugi komprehensif). Sesuai dengan PSAK No. 1, Perusahaan dan Entitas Anak telah mereklasifikasi kepentingan non pengendali pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 3.000.000.000 sebagai bagian dari ekuitas. Oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2010 dan tanggal 1 Januari 2010 telah disajikan kembali.

PSAK No. 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas Perusahaan juga menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tentang Laporan Arus Kas dimana hal tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham. Prinsip-prinsip konsolidasian Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: i. rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non pengendali (“KNP”); ii. kehilangan pengendalian pada entitas anak; iii. perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; iv. hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan v. konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dan entitas anak, kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan entitas anak, dimana Perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham. Semua saldo dan transaksi antar Perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan entitas anak sebagai satu kesatuan usaha. "Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan non pengendali

Page 11: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

11

bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non pengendali mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan entitas anak: − menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; − menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan non pengendali; − menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; − mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; − mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; − mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi

komprehensif; dan − mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai laba komprehensif ke laporan

laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan pengujian penurunan nilai, apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas mengalami penurunan nilai. Kepentingan non pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Proporsi bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset neto dan laba atau rugi neto entitas anak konsolidasian sebelumnya disajikan sebagai "Hak Minoritas atas Aset Neto Entitas Anak yang Dikonsolidasi" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai "Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Neto Entitas Anak yang Dikonsolidasi" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas pada suatu entitas anak dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali apabila pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada entitas anak tersebut atau terdapat liabilitas yang mengikat untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi liabilitasnya. Apabila pada tahun selanjutnya entitas anak melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang di bebankan pada Perusahaan dapat dipulihkan. Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang bukan berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

PSAK No. 7: Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang bukan berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengungkapkan jumlah kompensasi yang dibayarkan oleh Perusahaan kepada karyawan kunci sebagaimana yang disyaratkan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Kompensasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan Perusahaan mencakup imbalan kerja jangka pendek, imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham.

c. Penjabaran dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing di]abarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing di]abarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari pen]abaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia.

Page 12: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

12

Aset keuangan Entitas terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain. Liabilitas keuangan Entitas terdiri dari utang usaha, utang lain-lain dan uang jaminan.

Entitas telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” efektif tanggal 1 Januari 2010. Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. i) Klasifikasi

Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada saat pengakuan awal, Entitas mengelompokkan seluruh aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Entitas tidak memiliki investasi saham yang dikelompokkan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Seluruh liabilitas keuangan Entitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

ii) Pengakuan Entitas pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan Entitas diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, sedangkan aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo yang tidak memiliki harga kuotasi dicatat pada biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

iii) Penghentian pengakuan Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Entitas mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Entitas secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Entitas diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

iv) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Entitas memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

v) Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

vi) Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction) pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk instrumen keuangan Entitas yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Entitas menggunakan metode arus kas terdiskonto dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.

d. Kas dan setara kas Kas dan setara kas didefinisikan sebagai saldo kas, bank dan deposito, dan semua investasi jangka pendek yang

Page 13: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

13

jatuh tempo tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya. e. Piutang usaha dan piutang lain-lain

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapus pada saat piutang tersebut tidak akan tertagih.

f. Transaksi dengan pihak yang berelasi Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

g. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan dengan metode rata-rata tertimbang. Perusahaan tidak melakukan penyisihan atas persediaan usang dan rusak, kerugian ini dibebankan langsung sebagai pengurangan persediaan pada akhir periode.

h. Properti investasi Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Penyusutan properti investasi berupa bangunan disusutkan dengan metode jumlah hari pemakaian event. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

i. Aset tetap Per 1 Januari 2008, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 "Aset Tetap" (Revisi 2007) sebagaimana ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Perusahaan telah menetapkan model biaya terhadap pengelolaan aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan menurut harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan metode garis lurus selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Kelompok aset tetap Metode penyusutan Tarif penyusutan

Bangunan dan prasarana Garis lurus 2,5% Peralatan mekanis dan listrik Garis lurus 10% Perabot dan peralatan Garis lurus 10-20% Alat pengangkutan Garis lurus 20%

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke perhitungan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut; sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari akun aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan ke laba rugi tahun berjalan.

j. Aset dalam rangka kerja sama operasi Sesuai PSAK No. 39 mengenai "Akuntansi Kerja Sama Operasi", Aset Kerja Sama Operasi harus dicatat sebesar biaya perolehannya, atau biaya pembangunan yang tercantum di perjanjian Kerja Sama Operasi, atau sebesar nilai wajar, dipilih yang paling obyektif atau paling berdaya uji. Perusahaan mengakui Aset Kerja Sama Operasi sebesar nilai perolehan. Aset tersebut akan diamortisasi setelah diserahkan pengelolaannya pada Perusahaan.

k. Penurunan nilai aset non-keuangan Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

Page 14: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

14

l. Imbalan Kerja (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 24 revisi 2004 Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi untuk mengakui cadangan manfaat karyawan sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003). Perusahaan menggunakan jasa aktuaria independent dalam menghitung cadangan atas imbalan kerja tersebut. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

m. Sewa pembiayaan Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007) klasifikasi sewa didasarkan pada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan penyusutan aset yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan. Aset sewa guna usaha yang dapat dikapitalisasi (capital lease) disajikan dalam neraca sebagai bagian dari aset tetap dan dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa selama masa sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line methode) berdasarkan masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap yang diperoleh melalui pemilikan langsung. Utang sewa guna usaha dinyatakan berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa

n. Pengakuan penghasilan dan beban Penghasilan hotel diakui pada saat penyerahan jasa dan barang kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

o. Pajak penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

p. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

q. Informasi segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dari Perseroan dan entitas anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Page 15: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

15

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perseroan dan entitas anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

r. Laba bersih per saham dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", laba (rugi) dari aktivitas normal per saham dan laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) masing-masing dengan jumlah rata-rata tertimbang lembar saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

03. KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp)

Kas 2.012.006.487 713.200.915 Bank PT Bank Harda International 29.097.072 29.141.084 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 450.192.911 440.722.850 PT Bank Central Asia, Tbk 12.725.195 519.690.024 PT Bank Pembangunan Jawa Timur 373.724.127 1.476.205.032 PT Bank International Indonesia, Tbk. 8.145.125 142.737.179 PT Bank Danamon, Tbk. 5.791.425 5.894.425 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 179.865.003 12.274.766 PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. 17.382.430 49.595.061 PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. 21.940.214 94.509.405 Bank of China 1.864.009 1.864.009 Jumlah 3.112.733.998 3.485.834.750

04. PIUTANG USAHA 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp) Pihak Ketiga

City ledger 3.355.554.087 2.592.090.245 In house guest 1.842.557.808 727.243.473 Kartu kredit 379.220.595 465.998.194

Jumlah 5.577.332.490 3.785.331.912 Dikurangi penyisihan Piutang ragu-ragu ( 487.811.925) ( 487.811.925) Jumlah 5.089.520.565 3.297.519.987

Rincian umur piutang usaha dikategorikan berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp) 0 sampai dengan 30 hari 2.931.608.036 2.055.758.447 31 sampai dengan 60 hari 1.738.165.754 976.973.791 Lebih dari 60 hari 907.558.700 752.599.674 Jumlah 5.577.332.490 3.785.331.912

05. PIUTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp) Pihak Ketiga 5.970.740.814 5.633.618.762 Jumlah 5.970.740.814 5.633.618.762

Page 16: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

16

06. PERSEDIAAN 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp)

Perlengkapan hotel 362.987.022 183.202.343 Makanan 685.625.634 407.619.488 Minuman 542.638.980 381.226.546 Jumlah 1.591.251.636 972.048.377 Tidak terdapat persediaan yang dijaminkan

07. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp)

Sewa 520.227.738 296.288.875Beban renovasi 7.323.835.958 12.240.951.954Lain-lain 5.150.974.290 4.934.393.465Jumlah 12.995.037.986 17.471.634.294

Berdasarkan perjanjian kerja No. 001/MMI-TNP/III/2011 pada tanggal 29 Maret tahun 2011 antara Perusahaan dengan PT Tiara Nusa Permai atas pekerjaan renovasi hotel dengan nilai sebesar Rp.15.745.658.000.

Berdasarkan perjanjian kerja No. 001/MMI-TNP/II/2010 pada tanggal 15 Februari 2010 antara Perusahaan dengan PT Tiara Nusa Permai atas pekerjaan renovasi hotel dengan nilai sebesar Rp 28.550.640.940.

08. PIUTANG LAIN-LAIN - TIDAK LANCAR Merupakan piutang kepada PT Anugrah Mitra Lestari, dimana perusahaan membayar terlebih dahulu transaksi kerja sama operasi dan untuk keperluan legal kerjasama operasi tersebut. Saldo 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp.10.309.788.350 dan Rp. 10.647.569.992.

09. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Tempat

Kedudukan Persentase Kepemilikan Jenis usaha 2012 2011

% Rp Rp Metode ekuitas

PT Hotelnet Prima Wisata. Surabaya 99,71% Perhotelan 624.500.000 624.500.000 PT Mas Murni Indonesia Globalmart Surabaya 99,92% Perdagangan umum 349.000.000 349.000.000 Jumlah 973.500.000 973.500.000

Berdasarkan akta No. 24 tanggal 27 Desember 2010 PT Singa Barong Kencana selaku pemilik 33.600 lembar saham PT. Grahamediatama Megacom dengan nilai nominal Rp 500.000 per lembar saham, menjual seluruh kepemilikan saham tersebut kepada PT Mas Murni Indonesia, Tbk senilai Rp 16.800.000.000. Pembelian atas kepemilikan saham PT Singa Barong Kencana pada PT Grahamediatama Megacom dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 per lembar saham telah sesuai dengan Laporan Penilai Independen dari Kantor Jasa Penilai Pubik (KJPP) Hari Utomo dan Rekan dalam laporannya No. 0538/KJPP-HU/APP/XII/2010 tanggal 13 Desember 2010. Sampai 31 Desember 2011, laporan keuangan Perusahaan belum dilakukan konsolidasi dengan PT Hotelnet Prima Wisata dan PT Mas Murni Indonesia Globalmart, berkaitan dengan belum beroperasinya secara komersial PT Hotelnet Prima Wisata dan PT Mas Murni Indonesia Globalmart.

10. PROPERTI INVESTASI

Merupakan aset milik perusahaan yang berupa tanah yang berlokasi di jalan Kedungturi III no.8, Surabaya dan tanah milik Perusahaan yang berlokasi di Kelapa Gading dengan luas tanah 2 Ha dan tanah tersebut masih atas nama pemilik sebelumnya. Pada tahun 2006, sebagian tanah tersebut seluas 6.000 m2 diserahkan pengelolaannya kepada PT Anugerah Mitra Lestari (lihat catatan 31).

Page 17: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

17

11. ASET TETAP Saldo dan mutasi aset tetap untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012.

Saldo Awal (Rp)

Penambahan (Rp)

Pengurangan (Rp)

Saldo Akhir (Rp)

Harga Perolehan Hak atas tanah 80.997.910.000 0 0 80.997.910.000 Bangunan dan prasarana 259.980.826.929 50.709.873 0 260.031.536.802 Peralatan mekanis dan listrik 39.230.920.465 151.773.105 0 39.382.693.570 Kendaraan 2.614.640.856 0 0 2.614.640.856 Perlengkapan kantor 1.094.367.998 18.309.069 0 1.112.677.067 Sub Jumlah 383.918.666.248 220.792.046 0 384.139.458.295

Aset Dalam Penyelesaian Bangunan 1.639.715.400 6.874.079.556 0 8.513.794.956

Jumlah Harga Perolehan 385.558.381.648 0 392.653.253.251

Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana 15.317.613.633 1.151.809.578 0 16.469.423.211 Peralatan mekanis dan listrik 15.638.668.040 1.054.825.934 0 16.693.493.974 Kendaraan 1.353.771.656 124.752.772 0 1.478.524.428 Perlengkapan kantor 325.596.059 49.861.021 0 375.457.080 Jumlah 32.635.649.388 2.381.249.305 0 35.016.898.693

Nilai Tercatat 352.922.732.260 357.636.354.558

Saldo dan mutasi aset tetap untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

Keterangan Saldo Awal/

(Rp) Penambahan

(Rp) Pengurangan

(Rp) Reklasifikasi

(Rp) Saldo Akhir

(Rp) Harga Perolehan Hak atas tanah 80.997.910.000 0 0 0 80.997.910.000 Bangunan dan prasarana 235.442.303.559 561.847.323 0 23.976.676.047 259.980.826.929 Peralatan mekanis dan listrik 37.620.040.359 1.610.880.106 0 0 39.230.920.465 Kendaraan 2.395.311.712 219.329.144 0 0 2.614.640.856 Perlengkapan kantor 462.922.690 631.445.308 0 0 1.094.367.998 Sub Jumlah 356.918.488.320 3.023.501.881 0 23.976.676.047 383.918.666.248 Aset Dalam Penyelesaian Bangunan 7.865.004.619 17.751.386.828 0 (23.976.676.047) 1.639.715.400 Jumlah Harga Perolehan 364.783.492.939 20.774.888.709 0 0 385.558.381.648 Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana 10.920.165.208 4.397.448.425 0 0 15.317.613.633 Peralatan mekanis dan listrik 11.438.646.587 4.200.021.453 0 0 15.638.668.040 Kendaraan 879.135.635 474.636.021 0 0 1.353.771.656 Perlengkapan kantor 206.117.764 119.478.295 0 0 325.596.059 Jumlah 23.444.065.194 9.191.584.194 0 0 32.635.649.388 Nilai Tercatat 341.339.427.745 352.922.732.260

Aset tetap perusahaan tertentu yaitu bangunan dan sarana peralatan mekanis dan listrik Garden Palace Hotel diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 133.960.525.000 pada 31 Maret 2012 dan pada tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas resiko tersebut.

Page 18: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

18

12. ASET DALAM RANGKA KERJA SAMA OPERASI 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp)

Nilai bangunan apartemen dan pusat belanja 202.105.000.000 202.105.000.000 Tanah di Kelapa Gading 21.060.000.000 21.060.000.000 Jumlah 223.165.000.000 223.165.000.000

a. Bangunan apartemen dan pusat belanja (Shopping Center) Crystal Garden yang masih dalam tahap pembangunan merupakan aset yang dikerjasama operasikan dengan PT. Anugerah Mitra Lestari (AML). Bangunan apartemen dan pusat belanja (Shopping Center) tersebut berlokasi di Jalan Embong Malang Surabaya dengan nilai sebesar Rp 200.000.000.000. Kelanjutan pembangunan apartemen dan pusat belanja (Shopping Center) akan dilaksanakan oleh AML, sedangkan operasional apartemen dan pusat belanja (Shopping Center) dilaksanakan AML dengan jangka waktu selama 30 tahun.

b. Pada tanggal 24 November 2006, Perusahaan telah melakukan kerjasama operasi dengan PT Anugerah Mitra Lestari (AML) dengan memberikan hak pengelolaan pembangunan atas tanah yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta seluas 6.000 m2 dengan nilai Rp 21.199.500.000 (tanah tersebut merupakan bagian dari tanah seluas 2 Ha di Kelapa Gading dengan total nilai Rp 70.665.000.000). Kerja sama tersebut bertujuan untuk pembangunan ruko sejumlah 60 unit dan pembagian keuntungan dari hasil penjualan ruko adalah berdasarkan komposisi 50%:50%. Nilai tanah dalam kerja sama ditentukan berdasarkan nilai appraisal pada saat pembangunan dimulai.

Perjanjian kerja sama operasi tersebut di atas merupakan realisasi dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Desember 2004 dengan akta Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. No. 149.

13. UTANG BANK Merupakan pinjaman rekening koran yang diterima perusahaan dari PT Bank Pan Indonesia Tbk. Saldo tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp.13.277.657.680,- dan Rp. 6.626.044.626,- Berdasarkan Surat Persetujuan Penambahan Fasilitas Kredit dari PT. Bank Panin Tbk. No. 67/400/SKK/1/2011 tanggal 27 Januari 2011. Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mendapatkan pinjaman dengan ketentuan sebagai berikut : Pinjaman berulang - Maksimal kredit sebesar Rp 3.000.000.000. - Tingkat bunga sebesar 11% per tahun. - Jangka waktu kredit 7 tahun - Tujuan kredit : standby loan atas piutang usaha Garden palace Hotel Surabaya.

Atas pinjaman dari PT Bank Panin Tbk, Perusahaan telah memberikan jaminan : - APHT 1 senilai Rp 10.000.000.000 atas tanah seluas 3787 m2 dan bangunan seluas 816 m2, yang terletak di Jl.

Sumatra 48-50 Surabaya. SHGB 308 dan SHGB 309. - APHT 2 senilai Rp 2.475.000.000 atas tanah seluas 3787 m2 dan bangunan seluas 816 m2, yang terletak di Jl.

Sumatra 48-50 Surabaya. SHGB 308 dan SHGB 309. - APHT 3 senilai Rp 5.525.000.000 atas tanah seluas 3787 m2 dan bangunan seluas 816 m2, yang terletak di Jl.

Sumatra 48-50 Surabaya. SHGB 308 dan SHGB 309. Berdasarkan akta notaris No. 128 tanggal 24 Maret 2010 oleh notaris Shinta Ameliawati, SH., di Surabaya, tentang perjanjian penambahan jumlah utang dan perpanjangan jangka waktu utang sebagai berikut: a. Pinjaman Rekening Koran:

- Maksimal kredit sebesar Rp.8.250.000.000,- - Tingkat suku bunga sebesar 11% pertahun - Jangka waktu kredit 12 bulan.

b. Pinjaman Jangka Panjang: - Maksimal kredit sebesar Rp.2.000.000.000,- - Tingkat suku bunga sebesar 11% pertahun - Jangka waktu kredit 5 tahun - Jatuh tempo tanggal 8 April 2014.

Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan:

Page 19: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

19

a. Tanah HGB dengan sertifikat No.309 terletak di Surabaya, atas nama Melda Ladya, luas 2.840 m2. b. Tanah HGB dengan sertifikat No.308 terletak di Surabaya, atas nama Melda Ladya, luas 947 m2. Pinjaman Jangka Panjang disajikan tersendiri sebagai akun Utang Bank Jangka Panjang (lihat catatan 18). Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No.055/PK/BHI-BRTG/PRK/X-2011 dari PT Bank Harda Internasional tanggal 17 Oktober 2011, entitas anak perusahaan telah memperoleh Fasilitas Pinjaman Rekening dengan plafon sebesar Rp. 500.000.000,- dengan Nomor Rekening 0200-2-78787-0.

14. UTANG USAHA PIHAK KETIGA 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp)

UD Rejeki Safood 380.679.715 419.452.000Wahyu Avian Prima 228.446.000 233.583.500PT Bintang Sidoraya 150.266.994 168.679.386Bandar Pertiwi 123.729.171 155.191.659Dwi Arta Makmur 145.310.280 141.251.865Bintang Laut 108.190.000 139.425.000CV Victoria Abadi 89.447.116 108.459.933PT Puji Surya Indah 29.068.353 84.136.252Budidaya Offset 46.686.500 81.744.000TK Sumber Rejeki (Food) 126.313.494 80.091.230UD Handoyo 77.334.498 56.450.250Sujacsh Bali 37.811.740 51.212.376TK Sinar Terang 60.908.970 45.963.970PT Buana Desterindo 56.103.950 45.582.959Wijaya Group 53.007.500 41.940.000Siamin 93.434.075 38.519.400PT Pangan Lestari 25.563.790 12.374.455Bedali Telaumbuana 9.000 11.706.290Lain-lain dibawah (50 Juta) 1.174.886.573 1.376.890.577Jumlah 3.007.197.719 3.292.655.102

15. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp)

Haryono Tour Tavel 76.606.662 259.736.972Pasopati Tour Travel 0 17.793.874Kaha Tour Travel 1.085.607.000 0Sentra Tour 0 3.806.600PT Adhi Kartika Jaya I 305.845.351 344.595.349XL-Axiata 238.242.123 257.572.024Jaringan Delta Female I 282.498.017 305.246.290Telkomsel 190.666.670 201.666.670Lain-lain 718.831.555 135.624.739Jumlah 2.898.297.378 1.526.042.518

16. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp) Beban operasional 684.526.606 609.223.011Lain-lain 284.706.960 939.730.494

Jumlah 969.233.566 1.548.953.505

Page 20: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

20

17. PERPAJAKAN a. Saldo utang pajak pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2012 (Rp)

31 Desember 2011 (Rp)

PERUSAHAAN

Liabilitas PP-1 5.725.506.416 5.295.034.348Pajak penghasilan pasal 21 31.731.183 47.460.744Lain-lain 5.643.471 3.857.991Jumlah 5.762.881.070 5.346.353.083 ENTITAS ANAK Liabilitas PP-1 27.406.702 28.301.641Pajak penghasilan pasal 29 0 6.301.750Pajak penghasilan pasal 21 dan lainnya 27.844.572 3.375.345Sub Jumlah 55.251.274 37.978.736Jumlah 5.818.132.344 5.384.331.819

Selama tahun 2011 perusahaan telah membayar liabilitas PP-1 masing-masing sebesar Rp 4.691.165.631.

b. Saldo beban pajak penghasilan badan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011

adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012

(Rp) 31 Maret 2011

(Rp)

PAJAK TANGGUHAN Perusahaan ( 294.767.345) ( 769.052.956)Entitas Anak ( 7.640.596) ( 65.219.754)

Sub jumlah ( 302.407.941) ( 834.272.710)

PAJAK KINI Entitas Anak ( 17.272.538) ( 6.301.750) Sub jumlah ( 17.272.538) ( 6.301.750) Jumlah 319.680.479 840.574.460

Rekonsiliasi antara laba bersih sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012

(Rp) 31 Maret 2011

(Rp)

Laba sebelum pajak penghasilan 582.272.168 220.904.245 Hak non pengendali ( 21.815.370) ( 25.794.154) Total laba sebelum pajak 560.456.798 195.110.091 Beda waktu: Penyusutan aset tetap ( 1.504.941.416) ( 1.546.836.099) Manfaat karyawan 177.585.327 131.705.728 Beda tetap: Pemberian kenikmatan kepada karyawan 409.261.648 375.926.111 Sumbangan dan jamuan 216.509.335 86.922.511 Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final ( 7.158.402) ( 9.969.049) Taksiran laba/(rugi) fiskal ( 148.286.710) ( 741.346.553) Jumlah kompensasi saldo rugi fiskal ( 8.859.918.312) ( 4.579.801.223) Taksiran rugi fiskal ( 9.008.205.022) ( 5.321.147.776)

Page 21: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

21

c. Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp)

PERUSAHAAN

Aset pajak tangguhan: Akumulasi rugi fiscal 2.252.051.255 2.214.979.578Liabilitas manfaat karyawan 885.362.675 840.966.343Pencadangan beban bunga 39.264.961 39.264.961

Jumlah 3.176.678.891 3.095.210.882Liabilitas pajak tangguhan:

Penyusutan aset tetap (17.075.087.203) (16.698.851.849)Cadangan piutang ragu-ragu (158.981.749) (158.981.749)

Jumlah (17.234.068.952) (17.015.729.080)Jumlah liabilitas pajak tangguhan (14.057.390.061) (13.762.622.715)

ENTITAS ANAK Aset pajak tangguhan Penyusutan aset tetap ( 33.595.390) ( 25.954.793)Piutang bunga ( 39.264.961) ( 39.264.961)Jumlah aset (kewajiban) pajak tangguhan ( 72.860.351) ( 65.219.754)

d. Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan, dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum pajak penghasilan yang tercantum dalam laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012

(Rp) 31 Maret 2011

(Rp)

PERUSAHAAN

Laba sebelum taksiran pajak 582.272.168 220.904.245 Hak non pengendali ( 21.815.370) ( 25.794.154) Total laba sebelum pajak 560.456.798 195.110.091 Taksiran pajak penghasilan berdasarkan tarip berlaku ( 140.114.199) ( 55.226.061) Beda tetap: Pemberian kenikmatan kepada karyawan ( 102.315.412) ( 93.981.528) Sumbangan dan jamuan ( 54.127.334) ( 21.730.628) Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final 1.789.601 2.492.262 Jumlah ( 294.767.345) ( 168.445.955) ENTITAS ANAK Beban pajak tangguhan ( 7.640.597) Jumlah ( 302.407.941) ( 168.445.955)

18. UTANG BANK - JANGKA PANJANG 31 Maret 2012

(Rp) 31 Desember 2011

(Rp)

Sebelum dikurangi bagian jatuh tempo dalam setahun: PT Bank Rakyat Indoneia (Persero), Tbk. 31.496.000.000 32.996.000.000 PT Bank Pan Indonesia, Tbk. 2.746.173.728 5.902.891.998 PT Bank Central Asia, Tbk 1.309.523.801 1.398.809.516 PT Bank Harda Internatial 5.241.422.136 5.677.195.132 40.793.119.665 45.974.896.646 Dikurangi Jatuh tempo dalam waktu satu tahun ( 9.028.590.572) ( 11.014.240.910) Jumlah 31.764.529.093 34.960.655.736

Berdasarkan Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK) dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. No. B.27/

Page 22: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

22

KW-IX/ADK/01/2010 tanggal 05 Januari 2010 dan telah diperbaharui dengan SPPK No. B.270/KW-IX/ADK/01/ 2010 tanggal 26 Januari 2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mendapatkan pinjaman maksimum sebesar Rp 30 Milyar, jangka waktu kredit 66 bulan termasuk grace period 6 bulan, dengan tingkat bunga 13,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perusahaan. Pinjaman ini digunakan untuk renovasi dan pengembangan Hotel Garden Palace. Utang kepada PT Bank Central Asia, Tbk, merupakan fasilitas kredit investasi dengan jangka waktu pinjaman selama 5 tahun dengan maksimal kredit Rp 2.500.000.000, dengan tingkat bunga 13,25% per tahun. Atas pinjaman dari PT Bank Central Asia, Tbk., Perusahaan telah memberikan jaminan berupa 1 (satu) unit Bangunan Perkantoran dengan sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun Nomor 26/VI/I/Kuningan Timur, Jakarta Selatan dengan luas 225,56 m2. Pada tahun 2011, PT Grahamediatama Megacom (anak perusahaan) telah memperoleh persetujuan kredit dari PT Bank Harda International sebesar Rp 4.500.000.000, jangka waktu 36 bulan, dengan tingkat bunga 13% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik PT Grahamediatama Megacom. Skedul pembayaran atas utang bank tersebut diatas adalah sebagai berikut: 2011

(Rp) PT Bank Central Asia, Tbk. Jangka waktu > 1 tahun 357.142.857 1 – 2 tahun 357.142.857 2 – 3 tahun 357.142.857 3 – 4 tahun 238.095.230 Jumlah 1.309.523.801 Dikurangi bagian jangka pendek ( 357.142.857) Bagian jangka panjang 952.380.944 PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Jangka waktu > 1 tahun 431.199.324 1 – 2 tahun 482.163.926 2 – 3 tahun 69.063.066 Jumlah 982.426.316 Dikurangi bagian jangka pendek ( 431.199.324) Bagian jangka panjang 551.226.992 Atas skedul pembayaran hutang bank Panin tersebut diatas disesuaikan dengan tingkat suku bunga bank yang bersangkutan.

PT Bank Pan Indonesia, Tbk. Jangka waktu > 1 tahun 221.052.104 1 – 2 tahun 247.597.658 2 – 3 tahun 276.667.762 3 – 4 tahun 309.150.947 4 – 5 tahun 345.212.786 5 – 6 tahun 364.066.155 Jumlah 1.763.747.412 Dikurangi bagian jangka pendek ( 221.052.104) Bagian jangka panjang 1.542.695.308 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Jangka Waktu > 1 tahun 6.200.000.000 1 – 2 tahun 6.600.000.000 2 – 3 tahun 6.332.000.000 3 – 4 tahun 2.364.000.000 Jumlah 21.496.000.000 Dikurangi bagian jangka pendek ( 6.200.000.000) Bagian jangka panjang 15.296.000.000

Page 23: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

23

2011 (Rp)

PT Bank Harda International Jangka Waktu > 1 tahun 1.819.196.287 1 – 2 tahun 2.032.217.932 2 – 3 tahun 1.390.007.917

Jumlah 5.241.422.136 Dikurangi bagian jangka pendek ( 1.819.196.287) Bagian jangka panjang 3.422.225.849

19. LIABILITAS MANFAAT KARYAWAN Perusahaan menyediakan imbalan kerja untuk karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai. Pada tahun 2010, perhitungan liabilitas manfaat karyawan dihitung oleh aktuaris independen PT Adi Langgeng Rahayu dengan laporannya tertanggal 10 Maret 2011. Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:

Usia pensiun normal : 55 tahun Tingkat diskonto : 8,5% per tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan : 8% per tahun

Liabilitas jasa masa lalu diamortisasi sesuai dengan sisa masa kerja masing-masing karyawan antara 1 tahun sampai dengan 30 tahun.

20. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Saham seri A (Nilai nominal Rp 240 per saham) Nama pemegang saham

2012 2011 Daftar pemegang saham Jumlah saham Jumlah nominal % Jumlah saham Jumlah nominal %

Saham seri A (Nilai nominal Rp 240 per saham) Nama pemegang saham :

Masyarakat 170.637.500 40.953.000.000 7,4 170.637.500 40.953.000.000 7,4 Sub Jumlah 170.637.500 40.953.000.000 7,4 170.637.500 40.953.000.000 7,4

Saham seri B (Nilai nominal Rp 96 per saham)

Nama pemegang saham : Tumaco Pte Ltd 223.147.330 21.422.143.680 9,6 223.147.330 21.422.143.680 9,6 PT. Sentratama Kencana 375.000.000 36.000.000.000 16,2 375.000.000 36.000.000.000 16,2 Jade Bond Limited 557.300.500 53.500.848.000 0 557.300.500 53.500.848.000 0 Masyarakat 981.155.000 94.190.880.000 42,4 981.155.000 94.190.880.000 42,4

Sub Jumlah 2.136.602.830 205.113.871.680 68,2 2.136.602.830 205.113.871.680 68,2

Saham seri C (Nilai nominal Rp 72 per saham)

Nama pemegang saham : Masyarakat 6.000.000 432.000.000 0,34 6.000.000 432.000.000 0,34

Sub Jumlah 6.000.000 432.000.000 0,34 6.000.000 432.000.000 0,34

Jumlah 2.313.240.330 246.498.871.680 100 2.313.240.330 246.498.871.680 100

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2008 yang diaktakan oleh Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. dengan Akta No. 193, para pemegang saham menyetujui untuk merestrukturisasi modal dasar Perusahaan dari Rp 913.700.000.000 menjadi Rp 763.500.000.000 dengan susunan permodalan menjadi sebagai berikut:

Page 24: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

24

Jumlah saham Nilai nominal Jumlah Saham seri A 406.250.000 240 97.500.000.000 Saham seri B 6.000.000.000 96 576.000.000.000 Saham seri C 1.250.000.000 72 90.000.000.000 Jumlah 7.656.250.000 763.500.000.000

Modal disetor lainnya merupakan obligasi wajib konversi atas unjuk. Saldo 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp.270.719.442.900. Berdasarkan surat dari Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom No.DE/VI/10-1616 tanggal 9 Juni 2010, telah diterbitkan saham baru PT Mas Murni Indonesia Tbk. Seri B dengan nominal Rp 96 per saham sebanyak 557.300.500 saham yang merupakan hasil konversi saham dari obligasi wajib konversi (mandatory convertible bonds) seri II senilai Rp 53.500.848.000. Konversi utang obligasi atas unjuk ke saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek pada tanggal 9 Juni 2010.

21. PENDAPATAN BERSIH 31 Maret 2012

(Rp) 31 Maret 2011

(Rp)

Kamar 7.667.539.939 7.526.353.327 Makanan dan minuman 9.081.886.371 6.753.928.067 Lain-lain 945.679.832 722.061.326 Jumlah 17.695.106.142 15.002.342.720

22. BEBAN DEPARTEMENTALISASI 31 Maret 2012

(Rp) 31 Maret 2011

(Rp)

Kamar 1.557.210.169 1.396.208.318 Makanan dan minuman 5.785.043.315 5.003.852.103 Lain-lain 294.588.184 203.613.485 Jumlah 7.636.841.668 6.603.673.906

23. BEBAN USAHA HOTEL 31 Maret 2012

(Rp) 31 Maret 2011

(Rp)

Reparasi dan pemeliharaan, energi 2.226.751.286 2.246.232.062 Penyusutan dan amortisasi 2.317.233.863 2.275.339.180 Umum dan administrasi 1.488.650.737 938.452.186 Manfaat karyawan 177.585.327 131.705.728 Pemasaran 343.710.793 305.793.114 Jumlah 6.553.932.006 5.897.522.270

24. BEBAN USAHA PEMILIK 31 Maret 2012

(Rp) 31 Maret 2011

(Rp)

Umum dan administrasi 1.419.572.656 1.160.538.604 Administrasi bank 37.218.819 39.075.079 Jumlah 1.456.791.475 1.199.613.683

Page 25: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

25

25. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 31 Maret 2012

(Rp) 31 Maret 2011

Pendapatan bunga 7.324.690 9.969.049 Beban bunga ( 1.510.325.969) ( 1.138.173.471) Lain-lain 850.000 21.781.652 Jumlah ( 1.465.268.825) ( 1.106.422.770)

26. SIFAT DAN TRANSAKSI YANG BERELASI Sifat Hubungan yang berelasi Pihak yang berelasi

Anggota keluarga dekat dari pemegang saham Perusahaan PT Randoetatah Cemerlang

Anak Perusahaan PT Grahamediatama Megacom

Anak Perusahaan PT Hotelnet Prima Wisata Surabaya

Anak Perusahaan PT Mas Murni Indonesia Globalmart

Pada awal tahun 2011 PT Grahamediatama Megacom anak perusahaan telah beroperasi.

27. LABA PER SAHAM 2012

Rp 2011

Rp Laba usaha 2.047.540.993 1.301.532.861 Laba bersih 262.591.689 26.664.136 Jumlah rata-rata saham beredar 2.313.240.330 2.034.589.867 Laba usaha per saham 0,89 0,64 Laba bersih per saham 0,11 0,01

Laba usaha dan laba bersih per saham tersebut dihitung secara proporsional berdasarkan perubahan jumlah saham yang beredar.

28. IKATAN-IKATAN YANG SIGNIFIKAN Berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) yang dibuat pada tanggal 7 Desember 2004 antara Perusahaan dengan PT Anugerah Mitra Lestari (AML), telah disepakati sebagai berikut : a. Jangka waktu kerjasama operasi selama 30 tahun sejak ditandatanganinya perjanjian kerjasama operasi oleh

kedua pihak. b. AML berhak menjual dan/atau menyewakan unit-unit apartemen serta mengelola pusat perbelanjaan selama

jangka waktu kerjasama berdasarkan nota kesepahaman, dan seluruh hasil penjualan dan/atau sewa serta pengelolaan menjadi hak dan milik AML sepenuhnya.

c. AML berhak untuk meminjam uang dari bank/pihak ketiga dan menjaminkan tanah sehubungan dengan penyelesaian proyek Crystal Garden, dan perusahaan bersedia dan berjanji serta mengikatkan diri untuk menandatangani akta pemberian hak atas tanggungan (bila diperlukan).

d. Perusahaan setuju dan sepakat serta mengikatkan diri untuk memberikan jaminan perusahaan dan/atau jaminan atas kekayaan perusahaan (apabila diperlukan) dalam rangka memperoleh pendanaan guna kelanjutan pembangunan proyek Crystal Garden oleh AML

e. AML atau pihak yang ditunjuk oleh AML memiliki opsi untuk membeli keseluruhan Crystal garden dengan harga beli berdasarkan nilai buku yang disepakati oleh perusahaan dan AML.

f. Perusahaan atau pihak yang ditunjuk perusahaan memiliki opsi untuk mengambil alih Proyek Crystal Garden dengan harga beli berdasarkan nilai buku yang disepakati oleh perusahaan dan AML.

Nota kesepahaman ini telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Desember 2004 yang dilakukan dengan akta Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. No. 149. Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama tanggal 20 Oktober 2006 dan Perjanjian Kerja Sama (Tambahan) tanggal 24 Nopember 2006 antara Perusahaan dengan PT Anugerah Mitra Lestari (AML), telah disepakati sebagai berikut: a) MMI setuju untuk memberikan hak kepada AML untuk melaksanakan pembangunan proyek ruko diatas tanah

seluas 6.000 m2 di Kelapa Gading, Jakarta. Perusahaan memperoleh nilai kompensasi sebesar Rp 15.000.000.000 dari perjanjian kerja sama tersebut.

Page 26: PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ...

PT MAS MURNI INDONESIA Tbk. Dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk periode 3 bulan dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

26

b) AML bersedia melaksanakan pembayaran Rp 15.000.000.000 dengan cara mengambil alih sebagian kewajiban MMI kepada PT GS Capital Securities.

c) MMI dan AML sepakat untuk membagi keuntungan dari hasil penjualan ruko tersebut dengan komposisi 50%:50% Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani dihadapan Notaris Jusuf Patrianto Tjahyono, S.H.

Perjanjian kerja sama tersebut merupakan realisasi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Desember 2004 dengan akta Notaris Shinta Ameliawaty, S.H. No. 149.

29. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012

(Rp) 31 Maret 2011

(Rp)

Pendapatan Bersih Kamar 7.667.539.939 7.526.353.327Makanan dan minuman 9.081.886.371 6.753.928.067Lain-lain 945.679.832 722.061.326

Jumlah 17.695.106.142 15.002.342.720

Laba kotor Kamar 6.110.329.770 6.130.145.009 Makanan dan minuman 3.296.843.056 1.750.075.964 Lain-lain 651.091.648 518.447.841

Jumlah 10.058.264.474 8.398.668.814

-----o0o-----