PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN … · 2018. 5. 18. · Surat Pernyataan Direksi...

52
PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 (BELUM DIPERIKSA AKUNTAN PUBLIK)

Transcript of PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN … · 2018. 5. 18. · Surat Pernyataan Direksi...

  • PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

    UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

    PADA TANGGAL 30 JUNI 2017

    (BELUM DIPERIKSA AKUNTAN PUBLIK)

  • PT KABELINDO MURNI Tbk DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

    30 JUNI 2017

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Surat Pernyataan Direksi

    Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2

    Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3

    Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

    Laporan Arus Kas Konsolidasian 5

    Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6-49

    **************

  • P.T. KABELINDO MURNI TbK.PHONE :4609065,4609560FA( ..4ffi4,4904271VlEBSff E : wryr,y.kaidhdo.co.id

    JL. RAWAGIMNG NO. 2 KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA

    SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANG

    Elly SoeponoJl. Rawa Girang No. 2, Kawasan Industri Pulogadung Jakarta TimurJl. Gajahmada No. I19, RT 015 RW 008, Kel. Keagunga4Kec. Taman Sari, Jakarta Barat(021),1609065

    Presiden Direkur

    Veronica Lukman

    Jl. Rawa Girang No. 2, Kawasan Indusri Pulogadung Jakarta TimurJl. Keadilan Baya No. 23 L, RT 001 RW 004, Kel. Keagungar\Kec. Taman Sari, Jakarta Barat(021) 4609065

    Direktur

    TANGGIJNG JAWAB ATAS LAFORAN KEUAI\GAI\ KONSOLII'ASIANPADA TAI|IGGAL 30 JIJIII 2017 DAN 3T DESEMBER 2016

    SERTA PERIODE YANG BERAKEIR PAI)A 30 JI]M 2OI7 DAI\ 2016PT KABELIIIX) MURNI TbIG DAN ENTITAS ANAK

    IGmi yang benandatangan dibawah ini:l. Nsma

    Alamst KantorAlamat Rumah

    Nomor TeleponJabstan

    Nama

    Alamat KantorAlamat Rumah

    Nomor Telepon

    Jabatan

    Menyatakan bahwa:

    l. Kami benanggung jawab aras penyusunan dan penyajian laporan kanngan konsolidasianPT Kabelindo Murni Tbk. dan entitas an*;

    2. Laporan keuangan konsolidasian PT Kabelindo Murni Tbk. dan entitas anak telah disusun dandisajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;

    3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian PT Kabelindo Murni Tbk. dan entitas anaktelah dimuat secara lengkap dan benar;

    b. taporan keuangan konsolidasian PT Kabelindo tvfumi Tbk dan entitas anak tidak mengandunginformasi atau fakta material ysng tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau faktamaterial;

    4. Kami bertanggung jawab atas sisem pengendalian internal dalam PT Kab€lindo Mumi Tbk. danentiuN anak-

    Demikian pernyataan ini dibuat deng,an seb€narnya.

    Jakarta" 2E Juli 2017

    Presiden Direktur Direktur

  • Catatan JUNI 2017 DESEMBER 2016

    Kas dan setara kas 4,27,28 30,348,368,653 69,819,512,096Piutang usaha 5,27,28 Pihak berelasi 26 58,452,004,283 48,804,150,813 Pihak ketiga 155,929,576,666 77,007,482,386Piutang lain-lain 5,27,28 Pihak berelasi 26 - 4,226,027,137 Pihak ketiga 667,451,992 960,696,420Persediaan 7 146,859,245,185 153,138,363,028Pajak dibayar dimuka 12b 31,640,411,160 40,737,922,108 Uang muka kepada pemasok 9 1,758,158,884 44,000,000

    425,655,216,823 394,738,153,988

    Aset tetap - bersih 8 687,408,891,223 244,138,597,496Aset pajak tangguhan 12d 215,528,134 214,615,433Beban ditangguhkan - hak atas tanah 2,999,276,395 -

    690,623,695,752 244,353,212,929

    1,116,278,912,575 639,091,366,917

    PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

    30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    ASET

    dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    1

    Aset Lancar

    Jumlah Aset Lancar

    Aset Tidak Lancar

    Jumlah Aset Tidak Lancar

    JUMLAH ASET

    Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

  • Catatan JUNI 2017 DESEMBER 2016

    Utang bank 10,27,28 25,000,000,000 59,300,000,000Utang usaha 11,27,28 Pihak berelasi 26 301,031,292,756 205,705,142,698 Pihak ketiga 13,579,565,887 27,200,263,649Utang pajak 13a 481,242,819 4,392,746,696Biaya yang masih harus dibayar 13,27,28 3,247,052,846 1,849,802,428Uang muka penjualan 15 2,681,892,553 4,599,260,341Utang lain-lain 27,28 - 217,057,211

    346,021,046,861 303,264,273,023

    Liabilitas pajak tangguhan 12d 7,943,014,494 8,782,061,291Liabilitas imbalan kerja 15 7,080,916,339 6,389,755,339

    15,023,930,833 15,171,816,630

    361,044,977,694 318,436,089,653

    Modal saham - nilai nominalRp 963 per saham untuk saham Seri A, Rp 148 per saham untuk saham Seri B

    Modal ditempatkan dandisetor 56.000.000 sahamseri A dan 1.064.000.000

    saham Seri B 16 211,400,000,000 211,400,000,000 17 8,617,581,400 8,805,991,624

    434,373,497,627 -

    Telah ditentukan penggunaannya 18 1,569,793,921 1,369,793,921 Belum ditentukan penggunaannya 99,259,558,567 98,673,577,146

    755,220,431,515 320,249,362,691 13,503,367 405,914,573

    755,233,934,882 320,655,277,264

    1,116,278,912,575 639,091,366,917

    - -

    PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    LIABILITAS DAN EKUITAS

    JUMLAH LIABILITAS

    Surplus revalusasi aset tetapSaldo laba

    Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

    Pemilik Entitas IndukKepentingan nonpengendali

    JUMLAH EKUITAS

    JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

    Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada:

    Tambahan modal disetor

    dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    2

    EKUITAS

    LIABILITAS

    Liabilitas Jangka Pendek

    Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

    Liabilitas Jangka Panjang

    Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

  • Catatan 2017 2016

    20 591,745,985,616 523,766,130,365

    21 561,397,886,328 476,464,276,644

    30,348,099,288 47,301,853,721

    Penjualan dan pemasaran 22 6,856,566,008 7,539,529,871 Umum dan administrasi 22 12,336,015,469 13,495,254,334 Penhasilan bunga 23 (76,542,778) (40,225,907)Beban bunga 1,827,831,335 6,602,387,026 (Laba) rugi selisih kurs-bersih (638,498,390) 1,470,913,920 Amortisasi beban tangguhan 134,265,453 79,709,412 Beban pajak 1,800,314,313 127,383,479 (Pendapatan) beban lain-lain - bersih (1,259,424,115) (7,708,567,410)

    JUMLAH BEBAN USAHA 20,980,527,295 21,566,384,725

    9,367,571,993 25,735,468,996

    Pajak kini 12c (3,822,371,500) (5,458,608,753)Pajak tangguhan 12c 839,959,498 677,904,364

    (2,982,412,002) (4,780,704,389)

    LABA NETO PERIODE BERJALAN 6,385,159,991 20,954,764,607

    PENGHASILAN KOMPREHENSHIF LAINSurplus revaluasi aset tetap 434,373,497,627 - Perubahan nilai wajar efek yang belum direalisasi - 72,612,846

    JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSHIF LAIN 434,373,497,627 72,612,846

    LABA KOMPREHENSHIF PERIODE BERJALAN 440,758,657,618 21,027,377,453

    Pemilik Entitas Induk 6,385,981,421 20,892,676,327 Kepentingan nonpengendali (821,430) 62,088,280

    6,385,159,991 20,954,764,607

    Pemilik Entitas Induk 440,759,479,048 20,965,289,173 Kepentingan nonpengendali (821,430) 62,088,280

    440,758,657,618 21,027,377,453

    Pemilik Entitas Induk 24 6 19

    KONSOLIDASIAN

    Laba komprehenshif yang dapat diatribusikan kepada :

    JUMLAH MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

    PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAKLAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN 2016(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    PENJUALAN NETO

    BEBAN POKOK PENJUALAN

    3

    Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkandari laporan keuangan secara keseluruhan.

    LABA KOTOR

    BEBAN USAHA

    LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

    MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

    Laba yang dapat diatribusikan kepada :

    Laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada :

  • Modal Saham Perubahan Nilai

    Ditempatkan dan Tambahan modal Wajar Efek yang Surplus revaluasi Sudah Ditentukan Belum Ditentukan Kepentingan

    Disetor Penuh disetor Belum Direalisasi aset tetap Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Nonpengendali Jumlah Ekuitas

    Saldo 1 Januari 2016 211,400,000,000 832,577,513 55,100,501 - 1,169,793,921 82,102,752,781 295,560,224,716 915,155,290 296,475,380,006

    Cadangan umum - - - - 200,000,000 (200,000,000) - - -

    Pembagian deviden - - - - - (3,360,000,000) (3,360,000,000) - (3,360,000,000)

    Keuntungan penjualan entitas

    anak ke entitas sepengendali

    (cacatan 1d) - 6,073,414,111 - - - - 6,073,414,111 (547,404,273) 5,526,009,838

    Dampak PSAK 70 (Catatan 13f) - 1,900,000,000 - - - - 1,900,000,000 - 1,900,000,000

    Penghasilan komprehensif lain - - (55,100,501) - - (1,076,034,995) (1,131,135,496) - (1,131,135,496)

    Laba komprehensif tahun berjalan - - - - - 21,206,859,360 21,206,859,360 38,163,556 21,245,022,916

    Saldo 31 Desember 2016 211,400,000,000 8,805,991,624 - - 1,369,793,921 98,673,577,146 320,249,362,691 405,914,573 320,655,277,264

    Laba komprehensif

    periode berjalan - - - 434,373,497,627 - - 434,373,497,627 - 434,373,497,627

    Cadangan umum - - - - 200,000,000 (200,000,000) - - -

    Pembagian deviden - - - - - (5,600,000,000) (5,600,000,000) - (5,600,000,000)

    Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali - (188,410,224) - - - - (188,410,224) (391,589,776) (580,000,000)

    Laba komprehensif tahun berjalan - - - - - 6,385,981,421 6,385,981,421 (821,430) 6,385,159,991

    Saldo 31 Maret 2016 211,400,000,000 8,617,581,400 - 434,373,497,627 1,569,793,921 99,259,558,567 755,220,431,515 13,503,367 755,233,934,882

    211,400,000,000 8,617,581,400 - 434,373,497,627 1,569,793,921 99,259,558,567 755,220,431,515 13,503,367 755,233,934,882

    - - - - - 0 - 0

    4

    PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

    TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

    30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

    Saldo Laba

  • 2017 2016

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

    Penerimaan dari pelanggan 542,495,606,095 550,095,121,046

    Penghasilan bunga 76,542,778 40,225,907

    Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan

    pihak ketiga lainnya (520,425,001,073) (503,480,216,836)

    Pembayaran pajak (19,423,975,376) (21,042,284,960)

    Pembayaran bunga (1,827,831,335) (7,236,079,993)

    Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 895,341,089 18,376,765,164

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

    Perolehan aset tetap (1,045,035,007) (713,351,068)

    Pembelian saham entitas anak (580,000,000) -

    Penerimaan hasil penjualan entitas anak - 38,135,240,000

    Kas bersih yang digunakan untuk

    aktivitas investasi (1,625,035,007) 37,421,888,932

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

    Penerimaan utang bank 58,000,000,000 131,974,357,657

    Pembayaran utang bank (92,300,000,000) (161,874,357,657)

    Pembayaran dividen (5,079,947,915) (3,037,651,599)

    Kas bersih yang digunakan untuk (39,379,947,915) (32,937,651,599)

    aktivitas pendanaan

    KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS (40,109,641,833) 22,861,002,497

    PENGARUH SELISIH KURS 638,498,390 (1,470,913,920)

    KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 69,819,512,096 6,747,985,842

    KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 30,348,368,653 28,138,074,419

    -

    5

    PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS INDUK

    LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

    dari laporan keuangan secara keseluruhan.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017

    DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    6

    1. UMUM

    a. Pendirian Entitas Induk PT Kabelindo Murni Tbk (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan Akta Notaris No. 71 dari Frederik Alexander Tumbuan. SH. tanggal 11 Oktober 1979. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/34/7 tanggal 9 Juli 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara No 59 tanggal 12 Januari 1982.

    Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris No. 43 tanggal 30 Mei 2016 antara lain sehubungan dengan penetapan penggunaan laba untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan perubahan susunan direksi dan akta Notaris No. 68 tanggal 22 Juni 2016 mengenai menyatakan kembali perubahan susunan Direksi keduanya dari Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito. S.H. Akta diatas telah menerima pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-AH.01.03-0060159 tanggal 23 Juni 2016.

    Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah

    bergerak dibidang industri pembuatan kabel listrik, kabel telepon serta yang berhubungan dengan perlengkapan kabel. Perusahaan dan pabriknya berlokasi Jl. Rawagirang No. 2. Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1979.

    b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

    pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

    2017 2016

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama : Soepono Soepono Komisaris Independen : Dewa Nyoman Adnyana Dewa Nyoman Adnyana Komisaris : Budi Setiono Santoso Budi Setiono Santoso

    Direksi

    Direktur Utama : Elly Soepono Elly Soepono Direktur Independen : Petrus Nugroho Dwisantoso Tan Roberto Tanto Direktur : Veronica Lukman Veronica Lukman

    Direktur - Petrus Nugroho Dwisantoso Komite Audit Ketua : Dewa Nyoman Adnyana Dewa Nyoman Adnyana

    Anggota : Dedy Hendrawan Ricky Rudolf

    Dedy Hendrawan Ricky Rudolf

    Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan memimpin. dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Perusahaan mempunyai jumlah karyawan masing -masing adalah 311 dan 278 orang.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    7

    1. UMUM – Lanjutan

    c. Penawaran Umum Saham Perusahaan

    Pada tahun 1992 Perusahaan melakukan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 3.100.000 lembar saham dan dan melakukan company listing sebanyak 10.900.000 lembar saham, sehingga jumlah saham keseluruhan yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (dahulu PT Bursa Efek Jakarta) menjadi 14.000.000 lembar saham.

    Pada tahun 1995 Perusahaan membagikan saham bonus sebanyak 14.000.000 lembar saham dan melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Right Issue sebanyak 28.000.000 lembar saham sehingga total saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menjadi

    56.000.000 lembar saham. Pada tahun 2001 Perusahaan menerbitkan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)

    sebanyak 1.064.000.000 lembar saham seri B sehingga total saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menjadi 1.120.000.000 lembar saham.

    d. Entitas Anak

    Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Grup memiliki entitas anak sebagai berikut:

    Entitas Anak

    Domisili

    Jenis usaha

    Persentase kepemilikan

    Tahun opera- sional

    Jumlah aset sebelum dieliminasi

    30 Jun 2017

    31 Des 2016

    30 Jun 2017

    31 Des 2016

    PT Hotelindo

    Murni

    Nangroe Aceh

    Darusalam

    Perhotelan/

    Hotel

    -

    98.33 %

    April

    2008

    -

    -

    PT Aruna Solar Indonesia

    Jakarta

    Jasa kontruksi

    99 %

    70 %

    Oktober

    2013

    1.980.000.000

    1.365.556.968

    Pada bulan Oktober 2013. Perusahaan mendirikan Entitas Anak yaitu PT Aruna Solar Indonesia dengan kepemilikan saham 70%. Perusahaan telah membeli 580 saham PT Aruna Solar Indonesia berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 1 tanggal 2 Mei 2017 dan Perjanjian Jual Beli Saham yang dibuat di bawah tangan tanggal 2 Mei 2017 yang telah ditegaskan dalam Akta Penegasan Jual Beli No. 2 tanggal 2 Mei 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Ronaldie Christie. S.H. Mkn., Notaris di Tangerang.

    Pelepasan Entitas Anak

    Berdasarkan akta penjualan dan pembelian saham No. 11 tanggal 8 Juni 2016 dari Notaris Ronaldie Christie. S.H., M.kn., Perusahaan menjual 30.680 lembar saham yang merupakan kepemilikan sebesar 98.33% atas PT Hotelindo Murni kepada PT Pade Manajemen Indonesia. selaku entitas sepengendali. dengan nilai sebesar Rp 38.135.240.000. Rincian aset dan liabilitas PT Hotelindo Murni. Entitas Anak. pada saat dilakukan divestasi mencangkup kas dan bank, piutang usaha, Persediaan, biaya dibayar dimuka, aset tetap, utang usaha, utang lain-lain, beban yang masih harus dibayar dan utang pihak berelasi.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    8

    1. UMUM – Lanjutan

    d. Entitas Anak - Lanjutan Arus kas sehubungan dengan penjualan PT Hotelindo Murni adalah sebagai berikut:

    PT Hotelindo Murni

    Investasi saham yang tercatat pada PT Hotelindo Murni 30.680.000.000 Selisih nilai transaksi entitas sepengendali 7.455.240.000

    Arus kas neto dari penjualan 38.135.240.000

    Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai tercatat aset neto disajikan sebagai bagian tambahan modal disetor (Catatan 17).

    e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian

    Laporan keuangan konsolidasian ini diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh manajemen Entitas

    Induk pada tanggal 28 Juni 2017. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING

    a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

    Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya (bersama-sama disebut sebagai “Grup”)

    telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). yang mencakup Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI). serta peraturan OJK yaitu Peraturan No. VIII. G.7 Lampiran Keputusan

    Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

    b. Dasar Penyajian Pengukuran dalam Laporan Keuangan Konsolidasian

    Laporan keuangan konsolidasian disususn berdasarkan asumsi kelangsungan usaha dan biaya perolehan.

    kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.

    Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian yang disusun berdasarkan basis kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan

    pendanaan

    Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

    Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan

    yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun sebelumnya, kecuali

    untuk penerapan beberapa amandemen dan penyesuaian PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada

    tanggal 1 Januari 2016 dan PSAK No. 70 yang berlaku efektif tanggal 1 Juli 2016, seperti yang

    diungkapkan dalam Catatan ini.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    9

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)

    b. Dasar Penyajian Pengukuran dalam Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

    Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.

    Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi

    adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian.

    Penerapan amandemen dan penyesuaian PSAK. PSAK dan ISAK baru

    Grup telah menerapkan amandemen dan penyesuaian PSAK. PSAK dan ISAK baru, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2016 dan PSAK No. 70 yang berlaku efektif tanggal 1 Juli 2016. Perubahan kebijakan

    akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan intepretasi.

    Grup telah menerapkan PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilities Pengampunan Pajak”, yang memberikan spesifik panduan perlakuan akuntansi terkait penerapan Undang-undang Pengampunan Pajak

    yang berlaku efektif pada tanggal 1 Juli 2016. PSAK No. 70 memberikan opsi kebijakan akuntansi atas pengakuan awal aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan Undang-undang Pengampunan Pajak. Opsi kebijakan akuntansi tersebut adalah (i) menerapkan SAK yang relevan sesuai dengan

    karakteristik aset dan liabiilitas yang diakui. atau (ii) menerapkan ketentuan spesifik dari PSAK No. 70, yang harus diterapkan secara konsisten untuk seluruh aset dan liabilitas pengampunan pajak.

    Grup telah memilih untuk menerapkan ketentuan spesifik dari PSAK No. 70 secara prospektif. Sehingga. Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disesuaikan terkait dengan pengakuan, pengukuran serta penyajian dan pengungkapan aset dan liabilitas pengampunan pajak.

    Penerapan atas amandemen dan penyesuaian PSAK dan ISAK baru berikut. tidak menimbulkan perubahan substantial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek atas jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan

    atau periode sebelumnya:

    Amandemen PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”

    Amandemen PSAK No. 15, “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi:

    Penerapan Pengecualian Konsolidasi” Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan

    Amortisasi” Amandemen PSAK No. 19, “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan

    dan Amortisasi” Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”

    Amandemen PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan

    Pengecualian Konsolidasi” Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi

    Bersama”

    Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    10

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)

    b. Dasar Penyajian Pengukuran dalam Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

    Penerapan amandemen dan penyesuaian PSAK dan ISAK baru (lanjutan)

    PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap” PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), “Aset Takberwujud”

    PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

    PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”

    PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”

    c. Prinsip Konsolidasian

    Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan investee

    ketika (a) memiliki kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Grup menilai kembali apakah Grup mengendalikan

    investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.

    Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal Grup memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berakhir ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian

    sampai dengan tanggal ketika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak.

    Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dan kepentingan non pengendali, meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, dilakukan penyesuaian atas laporan keuangan Entitas Anak guna

    memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Grup, mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra Grup terkait dengan transaksi antar entitas dalam Grup.

    Perubahan dalam bagian kepemilikan atas Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian pada Entitas Anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan

    nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk.

    Jika Grup kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan (ii) Jumlah tercatat aset, termasuk goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap

    kepentingan nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan

    jika Entitas Induk telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar terkait.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    11

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)

    c. Prinsip Konsolidasian (lanjutan)

    Kombinasi Bisnis

    Grup menetapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang terjadi dan kepentingan

    ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Biaya terkait akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.

    Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontijensi ang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur awalnya sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Pada dasar acquisition-by-acquisition. Grup mengakui kepentingan non pengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar

    atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

    Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas sebelumnya yang dimiliki oleh pihak pengakuisisi

    pada pihak yang diakuisisi atas bagian Grup atas nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.

    Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas

    yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.

    d. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

    Berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, suatu pihak dianggap berelasi jika salah

    satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan, secara langsung atau tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional.

    Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 26 atas laporan keuangan konsolidasian.

    e. Penjabaran Mata Uang Asing

    i. Mata Uang Fungsional dan Penyajian

    Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Grup.

    ii. Transaksi dan Saldo

    Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    12

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)

    e. Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan)

    ii. Transaksi dan Saldo (lanjutan)

    Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs penutup.

    Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

    Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing penyelesaian transaksi dalam mata uang asing diakui di dalam laba rugi.

    Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. kurs nilai tukar yang digunakan adalah berdasarkan kurs tengah bank Indonesia, sebagai berikut:

    Jenis Mata Uang 30 Juni 2017 31 Desember 2016

    1 USD 13.319 13.436

    Pos-pos non-moneter yang diukur pada biaya historis di dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal transaksi.

    f. Instrumen Keuangan

    i. Aset Keuangan

    Aset keuangan diakui apabila Grup memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan

    lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal transaksi yaitu tanggal di mana Grup berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.

    Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi [fair value through profit or loss (FVTPL)], pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan

    awal. sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun.

    Pengakuan dan pengukuran awal Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah

    dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali dalam hal aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya

    langsung dibebankan dalam laba rugi. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan. apabila diizinkan dan jika

    diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    13

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)

    Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

    Pengukuran setelah pengakuan awal aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

    a) Aset keuangan diukur pada FVTPL

    Aset keuangan yang diukur pada FVTPL merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu seperti mempertimbangkan bahwa aset keuangan atau

    liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar sebagaimana didokumentasikan di dalam manajemen risiko atau strategi investasi Grup) untuk diukur pada kelompok ini.

    Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut (termasuk bunga dan dividen) diakui dalam laba rugi.

    Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kategori ini.

    b) Pinjaman yang diberikan dan piutang

    Pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada

    biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).

    Kelompok aset keuangan ini meliputi akun kas dan setara kas. piutang usaha dan piutang lain-lain

    c) Dimiliki hingga jatuh tempo

    Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo yaitu aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran

    tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai

    jika ada. Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kategori ini.

    d) Tersedia untuk dijual

    Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak dikelompokkan ke dalam tiga kategori di atas.

    Aset keuangan yang tersedia untuk dijual selanjutnya diukur pada nilai wajar. Perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lain kecuali kerugian akibat penurunan nilai atau

    perubahan nilai tukar dan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus disajikan sebagai

    penyesuaian reklasifikasi dan diakui dalam laba rugi. Kelompok aset keuangan lainnya ini meliputi akun aset keuangan lainnya.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    14

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

    i. Aset Keuangan (lanjutan)

    Penghentian pengakuan

    Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Grup telah, secara substansial, mengalihkan aset keuangan tersebut berikut dengan seluruh risiko dan manfaat yang terkait kepada entitas lain.

    Semua penjualan dan pembelian yang lazim atas aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal perdagangan, yaitu tanggal di mana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

    Pembelian atau penjualan yang lazim (reguler) adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.

    ii. Liabilitas Keuangan

    Grup mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat

    diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

    Liabilitas keuangan Grup mencakup utang bank, utang usaha, beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan

    diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

    Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya. jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan

    atau dibatalkan atau kedaluarsa. Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketentuan liabilitas keuangan yang ada secara substansial dimodifikasi, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan

    sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Selisih antara jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.

    iii. Saling Hapus Antar Aset dan Liabilitas Keuangan

    Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi

    keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk

    menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak yang dapat dipaksakan secara hukum harus tidak bersifat kontinjen atas peristiwa di masa depan, dan hak tersebut hanya dapat dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang normal, atau

    dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau kebangkrutan, dari salah satu atau seluruh pihak lawan.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    15

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING – Lanjutan

    f. Instrumen Keuangan (lanjutan)

    iv. Penentuan Nilai Wajar

    Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan di mana grup memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.

    Jika tersedia, grup mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif grup menggunakan

    teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan serta meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi

    g. Penurunan Nilai Aset Keuangan

    i. Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi

    Untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi. Pertama grup menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara

    individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Apabila grup menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang

    terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak. Maka aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif.

    Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi atau melanjutkan untuk diakui tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai.

    Apabila terdapat bukti objektif penurunan nilai aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi, telah terjadi, jumlah kerugiannya diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai

    kini diskonto arus kas di masa depan pada suku bunga efektif awal aset keuangan. Apabila suatu pinjaman memiliki suku bunga variable, maka suku bunga diskonto untuk mengukur semua kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif. Jumlah tercatat aset dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan. Kerugian

    penurunan nilai diakui di dalam laba rugi. Ketika aset menjadi tidak tertagih, jumlah tercatat aset keuangan yang mengalami penurunan nilai

    langsung dikurangi atau apabila suatu jumlah dibebankan kepada akun penyisihan, jumlah yang dibebankan kepada akun penyisihan dihapuskan terhadap jumlah tercatat aset keuangan.

    Untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi, Grup mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk

    membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran.

    Apabila di dalam periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui maka

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    16

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    g. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)

    kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada jumlah tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui

    di dalam Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan, investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal dicatat pada biaya perolehan. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan

    selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.

    iii. Aset yang tersedia untuk dijual

    Untuk kelompok aset keuangan yang tersedia untuk dijual. kerugian kumulatif atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus diakui ke laba-rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang

    direklasifikasikan dari ekuitas ke laba-rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini. dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.

    h. Kas dan Setara Kas

    Kas dan setara kas meliputi kas dan bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan.

    i. Persediaan

    Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah, Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Perusahaan menetapkan besarnya penyisihan persediaan berdasarkan penilaian atas kondisi bahan baku “slow-moving”.

    j. Aset Tetap

    Grup memilih menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

    Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya

    inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.

    Aset tetap, kecuali hak atas tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    17

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

    j. Aset Tetap (lanjutan)

    Tahun

    Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan 8 – 20

    Alat-alat pengangkutan 5 Peralatan kantor 5

    Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

    Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap.

    Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.

    Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya, sedangkan beban pemugaran dan peningkatan daya guna yang berjumlah besar dilakukan kapitalisasi dan dibebankan dalam tahun-tahun pemakaian melalui penyusutan.

    k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

    Pada setiap akhir periode pelaporan grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas. aset tak berwujud yang belum dapat digunakan atau

    goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

    Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset

    lain. Jika jumlah tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai

    terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan jika ada, diakui pada laporan laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai.

    Dalam menghitung nilai pakai estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu

    uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual digunakan harga penawaran pasar terakhir jika tersedia.

    Jika tidak terdapat transaksi tersebut Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    18

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)

    k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)

    Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan

    nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

    Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah

    terpulihkannya.

    Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat. setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui

    untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi.

    Setelah pembalikan tersebut. penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk

    mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi dikurangi nilai sisanya dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

    Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan dan ketika terdapat suatu indikasi

    bahwa jumlah tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait.

    Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi

    penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

    l. Liabilitas imbalan pascakerja

    Sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Grup disyaratkan untuk

    memberikan imbalan pensiun sekurang-kurangnya sama dengan imbalan pensiun yang diatur dalam UU 13/2003 yang adalah program pensiun imbalan pasti. UU 13/2003 menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun.

    Program imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya tergantung oleh satu faktor atau lebih, misalnya

    usia, masa bekerja dan kompensasi. Kewajiban program pensiun imbalan pasti merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode

    pelaporan dengan penyesuaian biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.

    Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal laporan posisi

    keuangan konsolidasian dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    19

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) l. Liabilitas imbalan pascakerja (lanjutan)

    Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi

    aktuarial segera diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lain dalam periode terjadinya. Akumulasi saldo pengukuran kembali dilaporkan di saldo laba.

    Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi. Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laba rugi pada saat terjadinya.

    m. Operasi yang Dihentikan

    Operasi yang dihentikan adalah komponen bisnis Grup. operasi dan arus kas yang dapat dipisahkan secara

    jelas dari bagian lain Grup yang telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan

    a. Mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah;

    b. Sebagai bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah atau;

    c. Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali.

    n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

    Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh grup Anak dan jumlahnya

    dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima. Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.

    Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

    o. Pajak Penghasilan Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba rugi kecuali untuk

    transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

    Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar

    pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan konsolidasian. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak kecuali bagi

    liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari (a) pengakuan awal goodwill; atau (b) pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang (i) bukan transaksi kombinasi bisnis dan (ii) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak.

    Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal belum dikompensasi. bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan

    temporer dapat dikurangkan. dan rugi fiskal belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan kecuali jika aset

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    20

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan) pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang (a) bukan transaksi

    kombinasi bisnis dan; (b) tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak.

    Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan jumlah tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menilai kembali

    aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Grup mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.

    Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang

    berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, (a) memiliki hak yang dapat

    dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini dan (b) aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.

    p. Laba per Saham

    Jumlah laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun

    yang bersangkutan.

    Jumlah laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat

    diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

    Laba (rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan, sebanyak 1.120.000.000 saham untuk masing-masing periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.

    Laba per saham dilusian tidak disajikan karena Perusahaan tidak memiliki saham biasa berpotensi dilusi.

    q. Informasi Segmen

    Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan

    penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

    Segmen usaha adalah komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

    Segmen geografis adalah komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda

    dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    21

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)

    r. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak

    Aset pengampunan pajak pada awalnya diakui sebesar nilai aset yang dilaporkan dalam Surat Keterangan

    Pengampunan Pajak (“SKPP”) sebagai biaya perolehannya. Liabilitas pengampunan pajak terkait diakui sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak. Selisih antara aset pengampunan

    pajak dan liabilitas pengampunan pajak diakui di ekuitas sebagai tambahan modal disetor. Tambahan modal disetor tersebut selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi atau

    direklasifikasi ke saldo laba. Uang tebusan yang dibayar diakui dalam laba rugi pada periode Surat Pernyataan Harta untuk

    Pengampunan Pajak (SPHPP) disampaikan. Tagihan pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak dan provisi atas ketidakpastian posisi pajak

    disesuaikan ke laba rugi pada periode SPHPP disampaikan. Pengukuran setelah pengakuan awal dan penghentian pengakuan aset dan liabilitas pengampunan pajak

    mengacu pada SAK yang relevan sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas terkait. Aset dan liabilitas pengampunan pajak disajikan secara terpisah dari aset dan liabilitas lainnya. Saling

    hapus antara aset dan liabilitas pengampunan pajak tidak dapat dilakukan.

    3. PERTIMBANGAN. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN

    Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan. estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas

    dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan.

    Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap

    jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang

    memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

    Pertimbangan yang dibuat dalam penerapan kebijakan akuntansi

    1. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

    Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan apabila definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) terpenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan

    pada Catatan 2f atas laporan keuangan konsolidasian.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    22

    3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN. ESTIMASI. DAN ASUMSI (lanjutan)

    Pertimbangan yang dibuat dalam penerapan kebijakan akuntansi (lanjutan)

    2. Perpajakan

    Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha

    normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui. perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak

    tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan.

    Jumlah tercatat utang pajak penghasilan dan aset pajak tangguhan Grup diungkapkan pada Catatan atas

    laporan keuangan konsolidasian.

    Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Penentuan jumlah

    aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan perbedaan waktu dan laba fiskal di masa mendatang bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan membutuhkan pertimbangan signifikan dari manajemen.

    Estimasi dan Asumsi

    Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang

    tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

    Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha

    Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya.

    Dalam hal tersebut. Grup berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia. termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari

    pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui untuk mencatat penurunan nilai atas piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Penyisihan ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang usaha.

    Liabilitas imbalan pascakerja

    Penentuan liabilitas Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat mortalitas dan usia

    pensiun. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai perbedaan signifikan

    pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    23

    3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN. ESTIMASI. DAN ASUMSI (lanjutan)

    Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

    Liabilitas imbalan pascakerja (lanjutan)

    mempengaruhi secara material. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Grup pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 7.080.916.339 dan Rp 6.389.755.339 (Catatan 15).

    Penyusutan Aset Tetap

    Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaatnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat

    pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Jumlah beban penyusutan atas aset tetap Grup untuk tahun yang berakhir pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebesar

    Rp 10.315.595.701 dan Rp 18.682.358.812 (Catatan 8).

    Instrumen Keuangan

    Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti

    obyektif yang dapat diverifikasi jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 27.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    24

    4. KAS DAN SETARA KAS

    Akun ini terdiri dari:

    30 JUNI 2017 31 DES 2016

    Kas Rupiah 3.659.584 18.666.388

    Dollar 25.173.197 25.173.197 Jumlah kas 28.832.781 43.839.585

    Bank Rupiah

    PT Bank Danamon Tbk 6.512.203.330 7.970.120.389 PT Bank Central Asia Tbk 1.655.349.000 1.900.970.000 PT Bank Mandiri Tbk 132.133.825 3.953.745.494

    PT Bank Niaga Tbk 62.908.118 63.080.118 Citibank NA 41.653.912 73.128.926

    Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.099.152.849 5.666.751.909 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 223.519.458 54.697.150

    PT Bank CIMB Niaga Tbk 63.650.863 63.927.682 Citibank NA 28.964.517 29.250.843

    Jumlah bank

    10.819.535.872

    19.775.672.511

    Deposito - Rupiah

    PT Bank Danamon Indonesia Tbk

    19.500.000.000

    50.000.000.000

    Jumlah kas dan setara kas

    30.348.368.653

    69.819.512.096

    Pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak-pihak berelasi ataupun digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    25

    5. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari:

    30 JUNI 2017 31 DES 2016

    a. Berdasarkan pelanggan

    Pihak berelasi (Catatan 25) 58.452.004.283 48.804.150.813 Pihak ketiga 71.817.540.771 27.267.678.302 Rupiah

    Proyek Pemerintah 20.010.957.927 10.848.063.869 Distributor 65.345.907.313 40.136.569.560

    Jumlah 215.626.410.294 127.056.462.544 Provisi atas penurunan nilai (1.244.829.345) (1.244.829.345)

    Neto 214.381.580.949 125.811.633.199

    30 JUNI 2017 31 DES 2016

    a. Berdasarkan umur piutang (hari)

    Belum jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai 199.391.935.864 117.919.265.790

    Lewat jatuh tempo belum mengalami penurunan nilai: 31 - 90 hari 10.093.729.328 3.224.951.202 > 91 hari 4.895.915.757 4.667.416.207

    Mengalami penurunan nilai 1.244.829.345 1.244.829.345

    Jumlah 215.626.410.294 127.056.462.544

    Provisi atas penurunan nilai (1.244.829.345)

    (1.244.829.345)

    Neto 214.381.580.949 125.811.633.199

    Pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, piutang usaha masing-masing sebesar Rp 14.989.645.085 dan Rp 7.892.367.409 telah lewat jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai. Hal ini terkait dengan sejumlah pelanggan yang tidak memiliki sejarah gagal bayar.

    Mutasi provisi kerugian penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:

    30 JUNI 2017 31 DES 2016

    Saldo awal (1.244.829.345) (1.632.263.285) Pemulihan selama tahun berjalan - 387.433.940

    Saldo Akhir (1.244.829.345) (1.244.829.345)

    Manajemen berpendapat bahwa provisi atas penurunan nilai piutang usaha adalah memadai untuk menutup

    kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    26

    6. PIUTANG LAIN-LAIN

    Akun ini terdiri dari:

    30 JUNI 2017 31 DES 2016

    Pihak berelasi (Catatan 25) - 4.226.027.137 Pihak ketiga

    Pinjaman karyawan 552.402.419 691.670.178 Lain-lain 115.049.573 269.026.242

    Jumlah 667.451.992 5.186.723.557

    Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada bukti objektif mengenai penurunan nilai dan seluruh piutang lain-lain tersebut dapat ditagih, sehingga tidak terdapat penyisihan penurunan nilai.

    7. PERSEDIAAN

    Akun ini terdiri dari: 30 JUNI 2017 31 DES 2016

    Barang jadi (Catatan 21) 116.018.257.692 84.881.961.534

    Barang dalam proses (Catatan 21) 17.176.487.529 53.346.072.355 Bahan baku 12.638.814.852 14.035.374.557 Bahan pembantu 529.143.087 378.412.557

    Lain-lain 496.542.025 496.542.025

    Jumlah 146.859.245.185 153.138.363.028

    Pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian

    akibat kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 179.325.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang

    mungkin timbul atas persediaan tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember

    2016. manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan. Pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank

    Perusahaan (Catatan 10).

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    27

    8. ASET TETAP 2017

    Saldo Awal

    Penambahan

    Pengurangan

    Reklasifikasi

    Revaluasi

    Saldo Akhir

    Harga Perolehan Tanah 138.883.900.000 - - - 361.767.020.000 500.650.920.000 Bangunan dan

    prasarana

    63.849.759.676

    -

    -

    (34.009.637.233)

    9.761.897.557

    39.602.020.000 Mesin dan peralatan

    250.036.537.621

    723.116.823

    -

    (180.786.038.550)

    78.526.799.721

    148.500.415.615

    Alat-alat pengangkutan

    7.159.642.540

    321.918.182

    -

    (4.495.674.142)

    2.477.689.142

    5.463.575.722 Perabotan kantor 6.842.544.867 - - - 6.842.544.867

    Sub - jumlah 466.772.384.704 1.045.035.005 - (219.291.349.925) - 701.059.476.204

    Aset dalam penyelesaian

    2.109.372.200

    7.448.003

    -

    (1.937.712.200)

    -

    179.098.002

    Jumlah 468.881.756.904 1.052.483.008 - (221.229.062.125) 452.533.406.420 701.238.584.207

    Akumulasi Penyusutan

    Bangunan dan

    prasarana

    34.009.637.233

    1.337.917.329

    -

    (34.009.637.233)

    1.337.917.329 Mesin dan peralatan

    182.723.750.750

    7.745.397.046

    -

    (182.723.750.750)

    7.745.397.046

    Alat-alat pengangkutan

    4.628.909.142

    754.837.068

    -

    (4.495.674.142)

    888.072.068 Perabotan kantor 3.380.862.283 477.444.258 - - 3.858.306.541

    Jumlah 224.743.159.408 10.315.595.701 - (221.229.062.125) 13.829.692.984

    Nilai Buku

    244.138.597.496

    687.408.891.223

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    28

    8. ASET TETAP (lanjutan) 2016

    Saldo Awal

    Penambahan

    Pengurangan

    Pelepasan entitas

    anak

    Saldo Akhir

    Harga Perolehan

    Tanah 145.633.163.000 - - 6.749.263.000 138.883.900.000 Bangunan dan prasarana

    101.209.651.197

    230.500.000

    -

    37.590.391.521

    63.849.759.676

    Mesin dan peralatan

    254.759.569.600

    1.262.896.590

    -

    5.985.928.569

    250.036.537.621 Alat-alat

    pengangkutan

    7.629.072.028

    1.718.977.540

    655.366.045

    1.533.040.983

    7.159.642.540 Perabotan kantor 9.427.436.727 195.370.818 404.195.576 2.376.067.102 6.842.544.867

    Sub - jumlah 518.658.892.552 3.407.744.948 1.059.561.621 54.234.691.175 466.772.384.704 Aset dalam

    penyelesaian

    -

    2.109.372.200

    -

    -

    2.109.372.200

    Jumlah 518.658.892.552 5.517.117.148 1.059.561.621 54.234.691.175 468.881.756.904 Akumulasi Penyusutan

    Bangunan dan prasarana

    43.835.472.005

    3.499.985.168

    -

    13.325.819.940

    34.009.637.233 Mesin dan

    peralatan

    174.506.619.447

    12.558.367.278

    -

    4.341.235.975

    182.723.750.750 Alat-alat pengangkutan

    4.699.372.627

    964.117.951

    255.295.737

    779.285.699

    4.628.909.142

    Perabotan kantor 4.408.395.980 1.659.888.415 404.195.576 2.283.226.536 3.380.862.283

    Jumlah

    227.449.860.059

    18.682.358.812

    659.491.313

    20.729.568.150

    224.743.159.408

    Nilai Buku

    291.209.032.493

    244.138.597.496

    Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

    30 JUNI 2017 31 DES 2016

    Beban pokok penjualan (Catatan 21) 9.311.308.479 16.130.896.310 Beban umum dan administrasi (Catatan 22) 1.004.287.222 2.551.462.502

    Jumlah 10.315.595.701 18.682.358.812

    Pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 469.501.542.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset tersebut. Perhitungan laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

    30 JUNI 2017 31 DES 2016

    Hasil penjualan neto - 509.822.395

    Nilai buku - (400.070.308

    Laba penjualan aset tetap - 109.752.087

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    29

    8. ASET TETAP (lanjutan)

    Pada tanggal 4 Januari 2017, Perusahaan memperoleh persetujuan dari DJP mengenai nilai revaluasi aset tetap Perusahaan untuk tujuan akuntansi dan pajak (Catatan 12b) .

    Berdasarkan hasil penelaahan manajemen Grup tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.

    Pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat aset yang sementara tidak dipakai dalam kegiatan operasional grup dihentikan dari penggunaan aktif dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

    9. UANG MUKA KEPADA PEMASOK (PEMBELIAN)

    30 JUNI 2017 31 DES 2016

    Import 1.479.618.884 -

    Lokal 278.540.000 44.000.000

    Jumlah 1.758.158.884 44.000.000

    10. UTANG BANK

    Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 akun ini seluruhnya merupakan utang bank kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan nilai masing-masing sebesar Rp 25.000.000.000 dan

    Rp 59.300.000.000. PT Bank Danamon Indonesia Tbk

    Berdasarkan perjanjian perubahan terhadap perjanjian kredit No. 465/PPWK/CBD/X/2016 tanggal 24 Oktober

    2016. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) telah memberikan fasilitas pinjaman berupa fasilitas Omnibus Trade Finance (OTF) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya Rp 100.000.000.000 dimana di dalamnya termasuk pemberian fasilitas Open Account Financing (OAF) sebesar Rp 95.000.000.000. Suku

    bunga atas fasilitas pinjaman tersebut adalah 3.0% + Cost of Fund dari Danamon. Perjanjian tersebut berakhir pada tanggal 24 Oktober 2017. Adapun jaminan atas fasilitas dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk tersebut adalah:

    1. Piutang usaha yang diserahkan pada saat penarikan fasilitas pinjaman (Catatan 5) 2. Mesin-mesin termasuk mesin RF Kabel (Catatan 8)

    3. Persediaan barang (Catatan 7)

    Adapun hal hal yang dibatasi atas fasilitas dari Danamon tersebut adalah:

    1. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan aset Perusahaan 2. Menjaminkan kekayaan Perusahaan kepada pihak ketiga

    3. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya 4. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Perusahaan 5. Menerima pinjaman baru melebihi USD 10.000.000

  • PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan

    PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 DENGAN ANGKA PEMBANDING 31 DESEMBER 2016 DAN 30 JUNI 2016

    (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

    30

    10. UTANG BANK - lanjutan Citibank N.A

    Berdasarkan Surat Penawaran Kredit pada tanggal 20 Januari 2016. Citibank N.A telah memberikan fasilitas

    kredit berupa Account payable financing. Account receivable financing dan Foreign exchange dengan plafond sampai dengan Rp 95.000.000.000 dan AS$ 100.000. Suku bunga terhadap fasilitas tersebut adalah 2.5% + Cost Of Fund dari Citibank.

    Adapun jaminan atas fasilitas dari Citibank tersebut adalah: 1. Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Rawa Girang No.5 Blok III T. Jakarta Timur (Catatan 8)

    2. Fidusia piutang usaha (Catatan 5)

    Kondisi keuangan yang harus dipenuhi adalah Debt Service Coverage Ratio > 1.5 kali.

    11. UTANG USAHA

    Akun ini merupakan liabilitas yang timbul terutama atas pembelian persediaan dengan rincian sebagai berikut:

    30 JUNI 2017 31 DES 2016

    Pihak Berelasi (Catatan 25)

    Rupiah PT Supreme Cable Manufacturing &

    Commerce Tbk 280.534.014.212 193.401.931.998

    PT Setia Pratama Lestari 18.227.008.894 10.760.156.000 PT Setia Pratama Lestari Sukma 2.270.269.650 1.543.054.700

    Jumlah 301.031.292.756 205.705.142.698

    Pihak ketiga

    Rupiah 2.516.911.039 3.417.898.721 Dolar Amerika Serikat 11.062.654.848 23.782.364.928

    Jumlah 13.579.565.887 27.200.263.649

    Jumlah utang usaha 314.610.858.643 232.905.406.347

    Utang usaha pihak berelasi pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar

    95.68% dan 88.32% dari jumlah utang usaha Grup. 30 JUNI 2017 31 DES 2016

    Berdasarkan umur hutang (hari)

    1 - 30 hari 167.792.985.35