PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK...

39
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - INTERIM 30 SEPTEMBER 2011 PT. KARWELL INDONESIA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

Transcript of PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK...

Page 1: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - INTERIM

30 SEPTEMBER 2011

PT. KARWELL INDONESIA TBK

DAN

ANAK PERUSAHAAN

Page 2: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

Halaman

N E R A C A K O N S O L I D A S I 1 - 2

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI 3

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI 4

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI 5

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 6 - 37

DAFTAR ISI

Page 3: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI30 SEPTEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010

AKTIVA

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kasSaham tersedia untuk dijualPiutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang

ragu-ragu sebesar nihil pada tahun 2011 dan 2010)Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang

ragu-ragu sebesar nihil pada tahun 2011 dan 2010)PersediaanPajak dibayar dimukaBiaya dibayar dimukaUang MukaJUMLAH AKTIVA LANCAR

AKTIVA TIDAK LANCAR

Piutang hubungan istimewaAktiva pajak tangguhan-bersihInvestasi jangka panjangAktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 31.522 juta pada tahun 2011 dan Rp.31.374 juta pada tahun 2010)

Properti InvestasiAktiva tetap yang tidak digunakanAktiva lain-lainJUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR

JUMLAH AKTIVA

2j, 9

65.354 66.344

73.648

Catatan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi - Interim ini.

73.893

(dalam jutaan Rupiah)

72 18

0 0

30 Sept. 2011 31 Des. 2010

2c,3

2d,4

Catatan

1.147

79

796

5.404 6.111 255

29 2f11

2e,56

9.861

8 15

0

8.540

316

1.563

0

7.304

7

31

47.371 11

9.388

0 0 0 0

2g,8 9.112 8.595

10 47.371 0 0

1

Page 4: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI - Lanjutan30 SEPTEMBER 2011 DAN 31 DESEMBER 2010

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang bankHutang usahaHutang pajakBeban masih harus dibayarBagian kewajiban jangka panjang yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun:Hutang bankHutang sewa guna usaha

Kewajiban lain-lainUang MukaJUMLAH KEWAJIBAN LANCAR

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Kewajiban pajak tangguhan-bersihBagian kewajiban jangka panjang, setelah

dikurangi bagian yang akan jatuh tempodalam waktu satu tahun:Hutang bankHutang sewa guna usaha

Hutang hubungan istimewaKewajiban manfaat pensiunJUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

HAK MINORITAS

EKUITAS

Modal saham, nilai nominal Rp 500 per sahamModal dasar 1.200.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh587.152.700 saham

Tambahan modal disetorSelisih modal Keppres No. 26/1984Rugi belum direalisasi atas saham tersedia

untuk dijualSaldo rugiJUMLAH EKUITAS

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

17

(397.981)0

(392.666)

739 739 7 6.767 11.327

149.097

1.315

0 0

2b,15

0 0

13.381

29

8.821 2k,24

29

Catatan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi - Interim ini.

293.576 5.500

293.576 5.500

76 76

0

16

73.648 73.893

(93.514) (98.828)

0

50

0 0

158.558 159.067

2n,14c 1.315

53.303

0 98.436 0

215 75

12 0

30 Sept. 2011 31 Des. 2010

2.007 2.942

(dalam jutaan Rupiah)

13 4.598 6.903

Catatan

2n,14

2

Page 5: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIUntuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Sep 2011 Dan 2010

PENJUALANBEBAN POKOK PENJUALANLABA KOTOR

BEBAN USAHABeban penjualanBeban umum dan administrasi

JUMLAH BEBAN USAHA

LABA (RUGI) USAHA

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAINPendapatan bungaBeban bunga, provisi kreditLaba (rugi) kurs-bersihLaba (rugi) penjualan investasi jangka panjangPendapatan (beban) lainnya-bersih

JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK

LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS

HAK MINORITAS ATAS (LABA) RUGI BERSIHANAK PERUSAHAAN

LABA (RUGI) BERSIH

Laba (rugi) bersih per saham dasar(dalam Rupiah penuh)

Catatan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini.

2o,23 9,05 (5,65)

- - 5.314

5.314 (3.319)

(3.319)

- -

5.314 (3.319)

2n,14

2l,22 25.925 1.750 17.129

- -

2.377

2m 2.554 5.467

20 (110) (722)21

10 10

(6.328) (7.605)

(11.815) (5.696)

(11.360) (4.851)

(dalam jutaan Rupiah)

Catatan 2011 2010

(6.219) (6.883)

2l,4,18 21.873 36.769 (27.359) (34.860)2l,4,19 (5.487) 1.909

3

Page 6: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 Sept. 2011 Dan 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelangganPembayaran kas kepada pemasok dan aktivitas operasiKas yang dihasilkan dari operasiPembayaran bunga, provisi kreditPenerimaan bungaPenerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersihKas bersih (digunakan untuk) aktivitas operasi

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penarikan (penempatan) deposito jangka pendekPembelian aktiva tetapPenjualan aktiva tetapKenaikan aktiva tetap yang tidak digunakanPenurunan/penjualan saham tersedia untuk dijualHasil penjualan investasi jangka panjangKas bersih diperoleh dari aktivitas investasi

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

(Kenaikan) penurunan piutang/hutang hubungan istimewaPenambahan (pengurangan) hutang dan cerukanPembayaran hutang sewa guna usahaKas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.147 1.036

37

796

(4.560) 8.794

(8.563) 15.121

0

0

0

24.610 (20.287)

0 135 0

Catatan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini.

0 0 20.050 (11.492)

999

351

0

0

(19.834)79 1.248

0 0

0 135 0

11.529

0

(11.360) (4.851)10 10

(28.957) (30.849)

(dalam jutaan Rupiah)

2011 2010

20.394 45.970

4

Page 7: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2011 Dan 2010

Saldo 1 Januari 2010

Rugi belum direalisasi atas saham tersedia untuk dijual

Koreksi tahun lalu

Laba bersih periode Jan - Sept 2010

Saldo 30 September 2010

Saldo 1 Januari 2011

Laba belum direalisasi atas saham tersedia untuk dijual

Koreksi tahun lalu

Laba bersih periode Jan - Sept 2011

Saldo 30 September 2011

-

- -

-

0 (387.880)

(397.981)

0 (391.199)

- - - -

5.500

293.576

-

0

76

- -

76

-

5.500

293.576 5.500

293.576 5.500

-

293.576

76

Catatan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi ini.

(93.514)

-

- 0

- (3.319)

76

(3.319)

-

-

0 (98.828)

(92.047)

-

(392.666)

atas sahamditempatkan

(88.728)

dan disetordisetor No. 26/1984modal

penuh

TambahanSaldo

JumlahKeppres

untuk dijual rugitersedia

Selisih modal

(dalam jutaan Rupiah)

Laba (rugi)

direalisasiModalbelum

5.314

- - - -

- - -

-

5.314

5

Page 8: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIPer 30 September 2011

1. UMUM

a.

b.

Kantor Pusat Perusahaan terletak di Jalan Gunung Sahari I No. 48 - 50, Jakarta Pusat. Lokasi pabrikPerusahaan terletak di Tambun, Bekasi dan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pendirian Perusahaan

Pada tanggal 18 November 1994, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan

Pendaftaran Emisi Saham No. S-1975/PM/1994 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

untuk melakukan penawaran Perdana kepada masyarakat sejumlah 20.000.000 saham dengan nilai

nominal Rp 1.000 setiap saham dan penawaran Rp 2.900 setiap saham. Seluruh saham Perusahaan telah

dicatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 19 Desember 1994. Kelebihan

harga jual saham atas nilai nominal saham telah dibukukan sebagai agio saham (lihat Catatan 16).

PT Karwell Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta dengan nama PT Karwell Indonesia Knitting& Garment Industry sesuai dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1970 mengenai penanaman modaldalam negeri berdasarkan akta Notaris Soetanto, SH No. 11 tanggal 18 Februari 1978. Akta pendirianPerusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. YA5/36/17tanggal 18 Februari 1981 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 78 Tambahan No. 3668 tanggal28 September 1990. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhirdengan akta Notaris Imas Fatimah, SH, No. 09 tanggal 9 Juli 2008, mengenai perubahan dan penyesuaiananggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dariMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No: AHU-86994.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal18 November 2008. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, perubahan ini belum diumumkandalam Berita Negara Republik Indonesia.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan terutamabergerak dalam bidang industri pakaian jadi. Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersialpada tahun 1978.

Berdasarkan Surat Ketua BAPEPAM No. S-953/PM/1997 tanggal 15 Mei 1997 mengenai PemberitahuanEfektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas I kepada parapemegang saham dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu untuk membeli paketsaham biasa dengan waran yang terdiri dari 390.000.000 saham biasa dan 78.000.000 waran.

Penawaran Umum Efek Perusahaan

6

Page 9: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

1. UMUM - Lanjutan

c.

Anak Perusahaan atas tempat kedudukan dan total aktivanya

-

Total Aktiva sejumlah Rp. 11.866.373.475,-

-Total Aktiva sejumlah Rp. 2.500.000.000,-

c.

Presiden Komisaris : Oey Tjie Piek Oey Tjie PiekKomisaris-komisaris : Ir. Bundani Karlan, MM Ir. Bundani Karlan, MM

Komisaris Independen : Tn. Mardi Loho Tn. Mardi Loho

Presiden Direktur : Tn. Susanto Tn. SusantoDirektur-direktur : Tn. Harijanto Witono Tn. Harijanto Witono

Tn. Ridwan Halim Tn. Ridwan Halim Tn. Pramudyo Tamtomo

d.

e.

PT. Karya Investama Investama Indonesia Jl. Wisma Penta Lt. 5 No. 65, Kebon Sirih, Menteng,

Per 30 September 2011 dan 2010, susunan pengurus Perseroan adalah sebagai berikut:

1994 CentralgrahaPT Karinwashindo

Perseroan memiliki anak perusahaan yang bergerak dalam bidang-bidang sebagai berikut:

Dimulainya Produksi /Kepemilikan

Pencucian pakaian

Nama Perusahaan

Per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, susunan pengurus Perseroan adalah sebagai berikut:

30 Sep. 2011

99,97%

31 Des. 2010

30 Sep. 2011

Per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 Perseroan dan anak perusahaan mempekerjakan masing-

masing 353 karyawan per tahun 2011 dan 634 karyawan per tahun 2010.

Indonesia

PT. Karinwashindo Central Graha Jl. Bisma Raya Blok A No. 3-4 Papanggo, Tanjung Priok,Jakarta Utara

Jenis Usaha Operasi Komersial

31 Des. 2010

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 16 Desember 1998 (risalah dibuat olehnotaris Imas Fatimah, SH dengan akta No. 25) antara lain memutuskan untuk sementara waktuoperasional anak perusahaan PT Karinwashindo Centralgraha dibekukan/dinonaktifkan, sambil melihatperkembangan situasi moneter di dalam negeri.

PT Karya Investama 99,00% Investasi ---

Perseroan dan anak perusahaan berdomisili di Indonesia dengan Kantor Pusat di Jl. Gunung Sahari I No. 48-50, Jakarta dan pabrik di desa Setiadarma, Bekasi, Jawa Barat, di Jl. Pelabuhan Nusantara II KBN, Jakarta.

7

Page 10: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

b. Prinsip konsolidasi

c. Transaksi dengan Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa

d. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK) yang diterbitkan oleh Institut Akuntan PublikIndonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) danPedoman Penyajian Laporan Keuangan yang diedarkan oleh BAPEPAM-LK bagi perusahaan manufaktur yangmenawarkan sahamnya kepada masyarakat.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukandengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak di luarhubungan istimewa, maupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewasebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang MempunyaiHubungan Istimewa“.

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dimanaPerusahaan memiliki persentase kepemilikan di atas 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang materialantara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional daripemegang saham minoritas atas ekuitas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak PemegangSaham Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi “ pada neraca konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kaskonsolidasi dan dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akuntertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Mata uang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.

Penyisihan penurunan nilai dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat

ditagih. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur padabiaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidakmaterial, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) yangmenyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi,investasi dan pendanaan.

8

Page 11: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

e. Persediaan

f. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.

g. Aktiva tetap

Bangunan dan instalasi listrikMesin-mesinPeralatan, inventaris kantor/pabrik/mess,Kendaraan bermotor

20

10% - 20%

Sesuai dengan PSAK 47 mengenai “Akuntansi Tanah“, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biayaperolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjanganhak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umurekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

5 - 1010% 10

5%

20%

Persentase Tahun

Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menerapkan PSAK 14 (Revisi 2008) mengenai “Persediaan”,yang mengatur mengenai mengenai penentuan biaya persediaan pada saat pengakuan awal danmengharuskan pengukuran selanjutnya berdasarkan yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilairealisasi bersih. Standar ini mengurangi alternatif pengukuran biaya persediaan, karena standar ini tidakmemperkenankan penggunaan metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO) untuk mengukur biayapersediaan dan mengharuskan Perusahaan untuk menggunakan metode biaya yang sama terhadapsemua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama.

Perusahaan menerapkan PSAK 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK 16(1994) mengenai “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK 17 (1994) mengenai “AkuntansiPenyusutan”. Berdasarkan PSAK 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya danmodel revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untukmenggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAKrevisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

5

Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuanganPerusahaan.

Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasibersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode MasukPertama Keluar Pertama (FIFO). Penyisihan persediaan usang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahanterhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilairealisasi bersih.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanahyang tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-linemethod) berdasarkan masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagaiberikut :

9

Page 12: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

g. Aktiva tetap - Lanjutan

h. Sewa

i. Penurunan Nilai Aset

Pada tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan terhadap kemungkinanpenurunan nilai aset bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang menunjukkan nilaitercatatnya tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai kerugian dalam laporanlaba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya;pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang dijual, biaya perolehanserta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba ataurugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutandan dicatat sebagai Aset Tetap yang Tidak Digunakan.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, manfaat ekonomis dan metode penyusutan direview, dandisesuaikan secara prospektif, jika memenuhi kondisi tersebut.

Perusahaan menerapkan PSAK 30 (Revisi 2007) mengenai “Sewa” yang menggantikan PSAK 30 (1990)mengenai “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Menurut PSAK 30 (Revisi 2007), sewa yang mengalihkansecara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lesseediklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, semua pembiayaan dikapitalisasisebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebihrendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan bebankeuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat bungaperiodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban sewa dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaanyang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkansepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek,jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhirmasa sewa.

Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakuisebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis).

Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

10

Page 13: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

j. Properti Investasi

k. Kewajiban Imbalan Kerja

l. Pengakuan pendapatan dan beban

Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah dan bangunan yang dikuasai Perusahaan untukmenghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalamproduksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usahasehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangiakumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasukbagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteriapengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.

Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan daripenjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di pelabuhan pengiriman. Beban diakui pada saatterjadinya (dasar akrual).

Perusahaan menerapkan program imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK 24 (Revisi 2004)mengenai “Imbalan Kerja”.

Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja karyawan ditentukan berdasarkan UU No. 13dengan menggunakan perhitungan aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarialdiakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yangbelum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya, untuk masing-masing program imbalan, melebihi10% dari kewajiban imbalan pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui denganmenggunakan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa laluyang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan karyawan dariprogram yang ada, akan diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sesuai umur manfaat bangunan selama 20tahun.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebuttidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapatdiharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan propertiinvestasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yangditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atauselesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanyajika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik ataudimulainya pengembangan untuk dijual.

11

Page 14: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

1 US Dollar1 Singapura Dollar1 HK Dollar

n. Pajak Penghasilan

o. Laba/rugi per saham

p. Informasi Segmen

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saattransaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asingdisesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs terakhir yang dikeluarkan oleh Bank Indonesiapada tahun yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasitahun berjalan.

30 Sep. 2010

8.991 8.924

6.981 1.150

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajibanpajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dantujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskalyang belum digunakan, diakui sebesar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Rp Rp 30 Sep. 2011

Pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 serta 31 Desember 2010, kurs yang digunakan adalah

sebagai berikut:

31 Des. 2010

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporankeuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahunketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan)yang telah berlaku secara substantif pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajibanpajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecualiuntuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Kewajiban pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi aset pajak tangguhan di neraca konsolidasi.

Sesuai dengan PSAK 56 mengenai “Laba (Rugi) per Saham”, laba (rugi) usaha per saham dan laba (rugi)bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba (rugi) usaha dan laba (rugi) bersihdengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Koreksi terhadap kewajiban pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saatkeputusan atas keberatan ditetapkan, jika Perusahaan mengajukan keberatan.

Rp

8.823 6.796 1.132

1.155 6.774

12

Page 15: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

p. Informasi Segmen - Lanjutan

q. Instrumen Keuangan

i

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau

jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu

memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak menyajikan segmen sekunder yaitu segmen geografis ataspenjualan Perusahaan dan Anak Perusahaan karena pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan padalingkungan (wilayah) ekonomi tertentu tidak memiliki risiko imbalan yang berbeda dengan lingkungan(wilayah) ekonomi yang lain.

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran”, yang menggantikan PSAK 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK 55 (Revisi1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.

Aset Keuangan

Pengakuan Awal

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuanganyang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasiyang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukanklasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukanmengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidakdiukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secaralangsung.

PSAK 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan,kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini,antara lain, memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan danpengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasiinformasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumenkeuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas;pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan,antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kasmasa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yangdigunakan untuk instrumen tersebut.

13

Page 16: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

q. Instrumen Keuangan - Lanjutan

*

*

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktuyang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler)diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli ataumenjual aset.

Aset keuangan Perusahaan mencakup kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, piutanghubungan istimewa dan aset tidak lancar lainnya.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yangdiklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuanawalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimilikiuntuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuanganyang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam neraca pada nilai wajar denganlaba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi.

Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dankarakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilaiwajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dariperubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Penilaian kembali hanya timbul jikaterdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan olehkontrak.

Pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayarantetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebutdicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Labaatau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman dan piutang dihentikanpengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang hubungan istimewa dan aset tidak lancarlainnya Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

14

Page 17: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

q. Instrumen Keuangan - Lanjutan

*

*

-

-

ii

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo.

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponyatelah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaanmempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur padabiaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode inimenggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datangselama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakuipada laporan laba rugi ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunannilai, serta melalui proses amortisasi.

Perusahaan tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30September 2011.

Aset keuangan tersedia untuk dijual.

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagaitersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelahpengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba ataurugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikanpengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitasharus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya

Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari20% dicatat pada nilai wajar.

Perusahaan tidak mempunyai investasi jangka pendek yang dikelompokkan sebagai tersediauntuk dijual.

Kewajiban Keuangan.

Pengakuan awal.

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajibankeuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yangtelah ditetapkan untuk sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yangsesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.

Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang danpinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

15

Page 18: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

q. Instrumen Keuangan - Lanjutan

*

*

iii

iv

Kewajiban keuangan Perusahaan mencakup hutang bank, hutang usaha, biaya masih harus dibayar dan kewajiban keuangan tidak lancar lainnya.

Pengukuran setelah pengakuan awal.

Pengukuran kewajiban keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

Hutang dan pinjaman.

Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikanpengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

Saling hapus instrumen keuangan.

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika,dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlahyang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untukmenyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikankewajibannya secara bersamaan.

Nilai wajar instrumen keuangan.

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukandengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periodepelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukandengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksipasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajarterkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau modelpenilaian lainnya.

Laba atau rugi atas kewajiban dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan labarugi.

Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi mencakupkewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan kewajibankeuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melaluilaba atau rugi.

Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimilikiuntuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

16

Page 19: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

q. Instrumen Keuangan - Lanjutan

v

vi

* Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilaisecara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untukaset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidakterdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secaraindividual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkanke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis danmenilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilaisecara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasukdalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebutdiukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang(tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi aruskas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangantersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yangdigunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yangberlaku.

Penyesuaian risiko kredit.

Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanyaperbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasartersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajarposisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan dengan instrumen keuangan tersebut ikutdiperhitungkan.

Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan.

Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektifdikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan inimencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisiyang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Penurunan nilai aset keuangan.

Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwaaset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

17

Page 20: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

q. Instrumen Keuangan - Lanjutan

*

vii

Dalam hal instrumen hutang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual,indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yangdicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkanpada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakanuntuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun“Penghasilan Bunga” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajaratas instrumen hutang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkandengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba atau rugi,kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi.

Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan.

Aset Keuangan.

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dariaset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila:(1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebutdiukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang(tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi aruskas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangantersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yangdigunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yangberlaku.

Aset keuangan yang tersedia untuk dijual.

Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual,bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawahnilai perolehan investasi tersebut.

Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antarabiaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yangsebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi.Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi;sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

18

Page 21: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

q. Instrumen Keuangan - Lanjutan

viii

(2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangantersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpapenundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salahsatu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dantidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telahmemindahkan pengendalian atas aset tersebut.

Kewajiban Keuangan.

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrakdihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Instrumen keuangan derivatif.

Perusahaan terlibat dalam pertukaran mata uang, pertukaran tingkat suku bunga dan instrumenkeuangan lainnya, jika diperlukan, untuk tujuan pengelolaan eksposur nilai tukar dan tingkat sukubunga yang berasal dari pinjaman dan hutang Perusahaan dalam mata uang asing. Instrumenkeuangan derivatif ini tidak dirancang untuk memenuhi syarat hubungan lindung nilai dan padaawalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal dimana kontrak derivatif tersebut diadakan danselanjutnya diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan ketika nilaiwajarnya positif dan sebagai kewajiban keuangan ketika nilai wajarnya negatif.

Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode yang tidak memenuhikualifikasi akuntansi lindung nilai dicatat secara langsung sebagai laba atau rugi.

Aset dan kewajiban derivatif, jika ada, disajikan masing-masing dalam aset lancar dan kewajibanlancar. Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utama pada neraca yang menampilkan penyajianyang tepat dari seluruh arus kas di masa datang atas instrumen tersebut secara keseluruhan.

Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjamanyang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansialatas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagaipenghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antaranilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

19

Page 22: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING - Lanjutan

r. Penggunaan Estimasi

3. KAS DAN SETARA KAS

KasRupiahDollar Amerika Serikat (US$ 0.00 pada tahun 2011

US$ 1.236 pada tahun 2010)Jumlah

Bank:Rupiah

Citibank, N.A.PT. Bank Central Asia, Tbk

PT. Bank CIMB Niaga, TbkPT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), TbkPT. Bank Mandiri (Persero), TbkPT. Bank Artha Graha International, TbkPT. Bank BNP Paribas Indonesia

Dolar Amerika SerikatCitibank NA, (US$ 75.228 pada tahun 2011 dan

US$ 27.873 pada tahun 2010)PT. BNP Paribas Indonesia ( US$ 0 pada tahun 2011

dan US$ 7.050 pada tahun 2010)PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (US$ 3.459

pada tahun 2011 dan US$ 4.199 pada tahun 2010)PT. Bank CIMB Niaga, Tbk (US$ 1.933 pada tahun 2011

dan US$ 2.028 pada tahun 2010)PT. Bank Artha Graha International, Tbk (US$ 997 pada

tahun 2011 dan US$ 1.048 pada tahun 2010)PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk (US$ 0 pada tahun 2011

dan US$ 96 pada tahun 2010)PT. Bank BNP Paribas Indonesia (US$ 0 pada tahun 2011

dan US$ 16 pada tahun 2010)

Jumlah

Jumlah

770

31 Des. 2010

1.147

1.130

796

0 -

30 Sep. 2011

(dalam jutaan Rupiah)

0 11

17 27

76 251 260 76

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umummengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yangdilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian dalam penetapan taksiranmaka terdapat kemungkinan hasil akhir yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbedadengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya.

17 15

- 1

664 251

- 63

31 38

17 18

9 9

38 38 29 18 - 3 8 2 - 2

20

Page 23: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

4. PIUTANG USAHA

Piutang usaha berdasarkan pelanggan:

Pelanggan Dalam Negeri

Jumlah

Jumlah piutang menurut umur adalah sebagai berikut:

Belum jatuh tempoLewat 30 hariLewat 60 hariLewat 90 hariJumlah

Jumlah piutang menurut mata uang adalah sebagai berikut

Dolar Amerika SerikatRupiah

Jumlah

5. PERSEDIAAN

Barang jadiBarang dalam pengolahanBahan baku dan pembantu

Jumlah

79

31 Des. 2010

1.563 79

1.563 1

34 45

30 Sep. 2011

4.266 764

27

45 1.563

1 Pelanggan Luar Negeri

1.563

34

79

16 0

361.485 44

0

30 Sep. 2011 31 Des. 2010

31 Des. 201030 Sep. 2011

34

Persediaan ini dijaminkan untuk hutang pada Bank Rakyat Indonesia, dan Banque Nationale De Paris,Singapura (Catatan 12).

1.563

973

31 Des. 2010

30 Sep. 2011

Piutang usaha ini dijaminkan untuk hutang pada Bank Rakyat Indonesia, dan Banque Nationale De Paris,Singapura (Catatan 12).

Perseroan telah mengasuransikan persediaan dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp. 2.500.000.000 &US$ 2.000.610 per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 terhadap resiko kebakaran, ledakan, petir,pesawat udara dan huru-hara serta bencana alam. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggunganasuransi ini memadai.

5.404 6.111

Berdasarkan penelaahannya atas status masing-masing debitur pada akhir tahun, manajemen berkeyakinanbahwa penyisihan piutang ragu-ragu tidak diperlukan.

485 872

4.155

21

Page 24: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

6. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

Pajak Penghasilan pasal 23Pajak Pertambahan NilaiJumlah

7. PIUTANG/(HUTANG) HUBUNGAN ISTIMEWA

Piutang Hubungan Istimewa

Jumlah

Hutang Hubungan Istimewa

Susanto

Jumlah

8. AKTIVA TETAP

Harga perolehan

Pemilikan langsung

TanahBangunan dan instalasi

listrikMesin-mesinPeralatan, inventaris kantor/

pabrik/messKendaraan bermotorJumlah

Aktiva sewa guna usahaKendaraan bermotor

Jumlah harga perolehan

(dalam jutaan Rupiah)

40.486

40.486

0

310

0

6.767

Susanto

0

Pihak Hubungan Istimewa TransaksiSifat Hubungan Istimewa

Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih sehingga penyisihan piutang ragu-ragu nihil.Piutang hubungan istimewa terutama merupakan piutang atas transaksi pinjaman tanpa dikenakan bunga dantanpa jangka waktu pembayaran pinjaman

0

0 0

0

12.289 0

0 0

310

0

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

0

6.767

Penambahan

11.327

255

30 Sep. 2011 31 Des. 2010

0

6.516

0

11.327

0

0

0

8.221

39.973

30 Sep. 2011

39.973

0

310

8.216

30 Sep. 2011Reklasifikasi

Pinjaman

0

275

31 Des. 2010

42 0 255 316

(6)

Presiden Direktur

8.299

6.516

(6)

(6)

0 0

0

8.299

1 Jan. 2010Saldo

Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

5.161 4.653

12.289

SaldoPengurangan

22

Page 25: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

8. AKTIVA TETAP - Lanjtan

Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan dan instalasilistrik

Mesin-mesinPeralatan, investaris kantor/

pabrik/messKendaraan bermotorJumlah

Aktiva sewa guna usahaKendaraan bermotor

Jumlah akumulasi penyusutan

Nilai buku

Harga perolehan

Pemilikan langsung

TanahBangunan dan instalasi

listrikMesin-mesinPeralatan, inventaris kantor/

pabrik/messKendaraan bermotorJumlah

Aktiva sewa guna usahaKendaraan bermotor

Jumlah harga perolehan

(dalam jutaan Rupiah)

0

0

8.978

31.508

0 0

310 67

40.486

40.486

0

11.800

Reklasifikasi

0 0

4.918 310

0

294

Pengurangan

0

Penambahan

88

88

0

0

0

8.299

0

1 Jan. 2009

0

5.161

8.221 0

0

12.289 0

118

(118)0

0 118

8.387

6.490

310 31.508

0

0

40.456

Saldo

88

31.378

Saldo

6.516

294

(133)

0

4.512 (133)

12.370 460 6.254

12.289

(460)

8.243

0

31.378

31 Des. 2010

8.299

0 5.043

74 0

0

149

4

8.221

118 0

(133)

40.574

8.595

6.516

23

Page 26: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

8. AKTIVA TETAP - Lanjutan

Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan dan instalasilistrik

Mesin-mesinPeralatan, investaris kantor/

pabrik/messKendaraan bermotorJumlah

Aktiva sewa guna usahaKendaraan bermotor

Jumlah akumulasi penyusutan

Nilai buku

9. PROPERTI INVESTASI

Harga perolehanTanahBangunan dan instalasi

listrikJumlah

Akumulasi penyusutanBangunan dan instalasi

listrikJumlah

Nilai buku

30.442

1.065 (100)(0)

0 (129)

(78)

113 88

(22)

Aktiva tetap tertentu dijaminkan untuk hutang pada Bank Rakyat Indonesia dan Banque Nationale De Paris,Singapura (Catatan 12).

34

88

8.146

55 24 0

11.800

8.166

9.920

19.303 0 0 6 19.308

(dalam jutaan Rupiah)

0 0

10.077

113

6.490

31.374

31.374

1.041 88

9.112

0 0

Reklasifikasi

0 6 12.767

9.861 9.388

Perseroan telah mengasuransikan aktiva tetapnya (selain tanah) dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp10.298 juta dan Rp. 30.065 juta per 30 September 2011 dan per 31 Desember 2010 terhadap resikokebakaran, ledakan, petir, pesawat udara dan huru-hara serta bencana alam. Manajemen berkeyakinan bahwajumlah pertanggungan asuransi ini memadai.

9.442 9.442 479

12.762

79

0

6.541 0

30.497

6.123 11.447 482

334

4.726

Saldo

(5)

Penambahan Pengurangan Saldo1 Jan. 2010 30 Sep. 2011

4.918

479 0 0 9.920

6.541

0

0

24

Page 27: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

9. PROPERTI INVESTASI - Lanjutan

Harga perolehanTanahBangunan dan instalasi

listrikJumlah

Akumulasi penyusutanBangunan dan instalasi

listrikJumlah

Nilai buku

10. AKTIVA TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN

Jumlah

47.371

0 12.762

0

47.371

0 0

0

Harga perolehan atas tanah seluas 193.094 m2, di DesaGandasari dan Cibuntu, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, telah

disertifikasi untuk tanah seluas 169.358 m2, sedangkan sisanya

seluas 23.736 m2, HGB sedang dalam pengurusan.

Tanah seluas 123.868 m2 di desa Gandasari dan Cibuntu dijaminkan untuk hutang pada Bank RakyatIndonesia, Jakarta (Catatan 12).

30 Sep. 2011

9.442 8.803

0 638 0

10.499

Saldo Penambahan

31 Des. 2010

0

Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahankeadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 30 September 2011dan 31 Desember 2010

9.442

Pengurangan Reklasifikasi Saldo31 Des. 2010

9.861

Properti investasi dijadikan jaminan atas hutang bank yang diperoleh Perusahaan.

1 Jan. 2010

8.803

19.303 19.303

6.541 0 0 0 6.541

0 0

47.371

47.371

(dalam jutaan Rupiah)

12.762

638

25

Page 28: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

11. AKTIVA LAIN-LAIN

a. Uang jaminan untuk impor bahan baku

b. LainnyaJumlah

12. HUTANG BANK

Jumlah

Tingkat bunga per tahun atas pinjaman tersebut di atas:

Pinjaman USDPinjaman Rupiah

-- :

- :-

- :- :

-- :- :

Bank Rakyat Indonesia: fasilitas kredit ekspor, kredit modal kerja dan post import financing (PIF), Pada tahun 2007 fasilitas pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang berdasarkan surat BRI No. R.II-398-ADK/DKR/08/2007 tanggal 30 Agustus dinyatakan bahwa Perusahaan memperoleh perpanjangan jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 30 Juni 2010, yang terdiri dari:

US$ 3,200,000

8% per tahun

Pagu Pinjaman US$ 5,800,000Kredit Modal Kerja (KMK) - 03:

Pagu Pinjaman

Pagu Pinjaman

12% - 14%

0 0

2010

0

2,0% - 10,0%

43.248

0

2,0% - 10,0%

2011

Bank Rakyat Indonesia, Jakarta, jumlah pokok pinjaman 2011: USD 0,2010:USD 7,343,278.

Banque Nationale De Paris, Singapura, jumlah pokok pinjaman 2011USD 0 dan 2010 USD 4.810.143.

39.825

US$ 2,500,000

Suku Bunga 8% per tahun

(dalam jutaan Rupiah)

0

0

Bank Artha Graha, Jakarta, Jumlah pokok pinjaman 2011: Rp. 0 dan2010: Rp 39.825 juta.

149.097

13% - 15%

31 Des. 201030 Sep. 2011

8% per tahun

Suku Bunga

Suku Bunga

Kredit Modal Kerja (KMK) - 01:

Kredit Modal Kerja Investasi (KMKI/PJI) - 01:

15

30 Sep. 2011

15

31 Des. 2010

8 8

66.023

26

Page 29: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

12. HUTANG BANK - Lanjutan

-

-----

-

-

-

-

- tanah kosong seluas 45.490 m2 di kampung Cibuntu dan desa Gandasari, Bekasi, Jawa Barat --

pengalihan hak sewa atas tanah kaveling seluas 3.000 m2

jaminan pribadi Tn. Susanto, Direktur Utama Perseroan.

tanah, bangunan dan mesin di Sunter milik PT Karinwashindo Centralgraha (anak perusahaan) secara paripassu dengan hutang Bank BNP Paribas Indonesia

jaminan gadai sebanyak 30.000.000 saham Perseroan yang dimiliki oleh PT Karya Estetikamulia(pemegang saham)

persediaan

Banque Nationale De Paris: fasilitas modal kerja dengan tingkat bunga sebesar 2% di atas SIBOR. Saat ini Perusahaan sedang dalam proses negosiasi untuk perpanjangan kredit ini., dijamin dengan:

jaminan pribadi Tn. Susanto, Direktur Utama Perseroan.

persediaan dan piutang usaha (Perseroan) secara pari passu dengan hutang Bank BNP Paribas Indonesiadan Bank Rakyat Indonesia, Jakarta, dan

bangunan, mesin dan peralatan, kendaraan bermotor dan inventaris

(dalam jutaan Rupiah)

saham Perseroan yang dimiliki oleh PT Karya Estetikamulia (pemegang saham) 2006 dan 2005:113.500.000 saham.

Bank Artha Graha: 2006 dan 2005: fasilitas pinjaman berulang (Revolving Loan), Berdasarkan surat dari Artha Graha No. 201/OL/MKT-KCPJ/VIII/2007 tanggal 14 Agustus 2007 dinyatakan bahwa Perusahaan memperolah persetujuan penurunan plafond kredit dari Rp. 52.000.000.000 menjadi Rp. 42.000.000.000. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 16% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2010. Pinjaman ini dijamin dengan:

piutang usaha

Pinjaman ini dijaminkan dengan:tanah-tanah berikut segala sesuatu yang didirikan, ditanam dan ditempatkan di atas tanah-tanah tersebut,

seluas 210.106 m2 yang terletak di Jakarta (Senen, Ancol dan Gunung Sahari) serta di Bekasi, Jawa Barat(di Desa Setiadarma, Gandasari dan Cibuntu).

jaminan pribadi Tn. Susanto, Direktur Utama Perseroan

27

Page 30: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

12. HUTANG BANK - Lanjutan

Persyaratan lain yang penting terkait dengan perolehan Hutang Bank adalahDebitur tanpa persetujuan tertulis dari kreditur tidak diperkenankan untuk:-

- melakukan perubahan terhadap anggaran dasar debitur.

- melakukan perubahan terhadap komposisi pemegang saham.- melakukan perubahan terhadap bidang usaha debitur.- melakukan pembagian dividen.- sebagai penjamin dan menjamin harta kekayaan kepada pihak lain.- menerima pinjaman/kredit baru dari Bank atau lembaga keuangan lain.

13. HUTANG USAHA

Hutang usaha, berdasarkan pemasok:Pemasok dari Luar NegeriPemasok dari Dalam Negeri

Jumlah

Hutang usaha, berdasarkan mata uang:Dolar Amerika SerikatRupiah

Jumlah

Hutang usaha, berdasarkan hubungan:Hutang kepada pihak ketigaHutang kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa

Jumlah

Jumlah piutang menurut umur adalah sebagai berikut:

Belum jatuh tempoLewat 30 hari

Jumlah 4.598 6.903

melakukan merger atau konsolidasi dengan badan usaha lain, akuisisi dan penjualan asset (aktiva tetap) perusahaan yang dijaminkan.

4.598 6.903 0 0

4.598 6.903

5.978

4.598

4.598

31 Des. 2010

4.030 5.978567 925

4.030

30 Sep. 2011

(dalam jutaan Rupiah)

4.030 567

31 Des. 2010

567 925 5.978

6.903

925

30 Sep. 2011

6.903

28

Page 31: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

14. HUTANG PAJAK

Pajak Pertambahan NilaiPPh pasal 21PPh pasal 23 , 26 dan PPh FinalJumlah

a. Komponen penghasilan (beban) pajak adalah sebagai berikut:

Pajak kini:

Jumlah

Pajak tangguhan:PT Karwell Indonesia TbkPT Karinwashindo Centralgraha

Jumlah

Jumlah penghasilan (beban) pajak

b.

c.

Aktiva pajak tangguhan, bersih:PT Karwell Indonesia Tbk 0

Jumlah aktiva pajak tangguhan-bersih

Kewajiban pajak tangguhan, bersih:PT Karwell Indonesia TbkPT Karinwashindo Centralgraha

Jumlah kewajiban pajak tangguhan-bersih

15. HAK MINORITAS

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Des 2010, akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas

aktiva bersih PT. Karinwashindo Centralgraha dan PT. Karya Investama Indonesia, Anak Perusahaan.

0

75

27

(dalam jutaan Rupiah)

0

0

31 Des. 2010

Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan masing-masing perusahaan per 30 September 2011 dan 31Des 2010 terdiri dari:

30 Sep. 2011

1.315 0

0

37

215 1

0

31 Des. 2010

1.315

0 0 0

30 Sep. 2011

0

13

Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan dan anak perusahaanmelaporkan/menyetorkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem self-assesment. Fiskus dapatmenetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam waktu 10 tahun sejak saat terutangnya pajak.

Pajak penghasilan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang berdiri sendiri

(laporan keuangan konsolidasi tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan).

31 Des. 2010

0

1.315

0

165

30 Sep. 2011

46

0

0

0 1.315

29

Page 32: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

16 MODAL SAHAM

Modal dasar:Jumlah sahamNilai nominal per sahamJumlah nominal

Modal ditempatkan dan disetor penuh:Jumlah sahamJumlah nominal

PT Karya EstetikamuliaDragon International Investment Ltd.,

British Virgin IslandsMasyarakat lainnyaJumlah

17. TAMBAHAN MODAL DISETOR

18. PENJUALAN

Penjualan EksporPenjualan LokalJumlah

New Yorker TextilegrosshandelsRalph Lauren Childrenwear 0 4.965

30 Sep. 201030 Sep. 2011

3,52

Swee Wan Trading PTE LTD

Merupakan penjualan bersih (setelah dikurangi retur penjualandan potongan penjualan) :

43,25

Jumlah saham

11.590

Jumlah nominal

Schiesser AGPendleton Woolen Mills Inc

0 0

8.087 258

%

1.200.000.000 saham

Rp 293.576.350.000

587.152.700

36.769

1.200.000.000 saham

Rp 600.000.000.000Rp 500

Susunan pemegang saham Perseroan per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

25.179 20.915 957

0

312.550.000 53,23 156.275

587.152.700 saham

Rp 600.000.000.000

587.152.700 saham

30 Sep. 2011

Seluruh saham Perseroan yang beredar/ditempatkan berjumlah 587.152.700 telah dicatatkan di Bursa EfekJakarta.

100,00 293.576

10.318 126.983 253.967.200

20.635.500

2.658

21.873

Rincian penjualan kepada pelanggan yang melebihi 10% adalah sebagai berikut:

Pada tahun 2011 dan 2010, tidak ada penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

0

1.947

12.465

Rp 500

(dalam jutaan Rupiah)

31 Des. 2010

Merupakan selisih antara harga penawaran saham Rp 2.900 per saham dengan nilai nominal Rp 1.000 persaham dari 20.000.000 saham yang dijual dalam masa penawaran perdana 24-30 Nopember 1994, dimanasejumlah Rp 32.500 juta telah direklasifikasi menjadi modal saham dengan pengeluaran saham bonus dalamtahun 1996 .

Rp 293.576.350.000

SS Link Trading

30

Page 33: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

19. BEBAN POKOK PENJUALAN

Pemakaian bahan baku dan bahan pembantuUpah langsungBeban produksi tidak langsung*Jumlah beban produksiPersediaan awal barang dalam pengolahan Persediaan akhir barang dalam pengolahanBeban pokok produksiPersediaan awal barang jadiPersediaan akhir barang jadiBeban pokok penjualan

20. BEBAN PENJUALAN

Beban ekspor, pengangkutanBeban KBN (Kawasan Berikat Nusantara)LainnyaJumlah

21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Kompensasi karyawan (Catatan 24)Jasa profesional, beban bank, keperluan kantor,

komunikasiPerjalanan dinas, asuransi, reparasi dan pemeliharaanPenyusutan aktiva tetapLainnyaJumlah

22. PENDAPATAN (BEBAN) LAINNYA

Laba (rugi) penjualan aktiva tetapLainnyaJumlah

12.603

26.972

29.269

(764)32.577

4.100

30 Sep. 2010

34.860 (485)

722 21

7 55

2.381

10.296

30 Sep. 2010

645

409 734

0

6.883

30 Sep. 2011

30 Sep. 2010

135

25.925

221

689

30 Sep. 2011

12.566

84

1.311

19

1.333 778

110

3.174

973 (196)

2.365

30 Sep. 2011

27.359

26.763

(82)

*Beban produksi tidak langsung terdiri dari kompensasi karyawan, biaya pemeliharaan dan perbaikan, biayasub kontrak, biaya impor, penyusutan aktiva tetap, biaya bahan baku dan penolong, biaya telepon, listrik danair.

872

30 Sep. 2011 30 Sep. 2010

6.219

744

3.707

25.790 1.750 1.750

3.504

14.086

(dalam jutaan Rupiah)

31

Page 34: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

23. LABA/RUGI PER SAHAM

Laba/rugi per saham dasar:

Laba (rugi) bersih (dalam jutaan Rupiah)Jumlah saham beredar (rata-rata tertimbang)Laba (rugi) per saham dasar (dalam Rupiah penuh)

24. MANFAAT KARYAWAN

a. Beban imbalan kerja:Biaya jasa kiniBiaya bungaBiaya jasa laluAmortisasi keuntungan aktuarial

Jumlah

b. Kewajiban imbalan kerja:Nilai kini kewajiban imbalan kerjaKeuntungan aktuari yang belum diakui

Kewajiban imbalan kerja

c. Mutasi kewajiban imbalan kerja:Saldo awal tahunBeban imbalan kerja tahun berjalanDampak penurunan jumlah karyawan

Saldo akhir tahun

Umur pensiunTingkat diskontoTingkat kenaikan gajiTingkat kematian

30 Sep. 2011 31 Des. 2010

110 110

739 739

5% per tahun 7% per tahunTMI 2 TMI 2

55 tahun 55 tahun9.5% per tahun 9.5% per tahun

(21)110 110

739 739

812 812

(21)

Perusahaan mencatat penyisihan imbalan kerja untuk karyawannya yang telah mencapai usia pensiun yaitu 55tahun sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24 (Revisi 2004)mengenai “Imbalan Kerja”.

Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugikonsolidasi dan kewajiban imbalan kerja yang diakui di neraca konsolidasi berdasarkan perhitungan yangdilakukan oleh PT Rileos Pratama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya bertanggal 12 Maret 2011untuk tahun 2010.

31 Des. 2010

587.152.700 (5,65)

30 Sep. 2011 30 Sep. 2010

100

(dalam jutaan Rupiah)

23

376 376 363 363

Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan penyisihan imbalan kerja karyawan padatanggal-tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

30 Sep. 2011

(183) (183)

9,05 587.152.700

23 8 8

Masa berlaku pelaksanaan waran telah berakhir tanggal 28 Juni 2002. Sejak tanggal tersebut tidak terdapatperhitungan saham dilusian.

5.314 (3.319)

100

32

Page 35: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

25. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Aktiva:Kas dan setara kasPiutang usahaPiutang hubungan istimewaAktiva lain-lain

Kewajiban:Hutang bank jangka pendekHutang usahaBeban masih harus dibayarHutang bank jangka panjang

Kewajiban melebihi aktiva dalam mata uang asing-bersih

26. NILAI WAJAR DARI INSTRUMENT KEUANGAN

Aktiva:Kas dan setara kasPiutang usahaPiutang lain-lainAktiva lain-lain

Kewajiban:Hutang bank Hutang usahaBeban masih harus dibayarHutang hubungan istimewa

12.886.456

0 733.035

456.788

177.199 81.642

USD USD

43.450

47.195

0 0 3.746

0

0 456.788

12.153.421

258.841

0

8 15

31 Des. 201030 Sep. 2011

Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing, ekuivalen dalam US Dollar, adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

12.839.260 197.947

0 0

0

30 Sep. 2011 31 Des. 2010

1.147 796 1.563 79

72 18

2.791 907

0 149.097 4.598 6.903 2.007 2.942 6.767 11.327

13.371 170.269

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksijangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatutransaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan darikuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

Tabel berikut menyajikan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan pada tanggal 30 September 2011 dan 31Desember 2010.

33

Page 36: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

26. NILAI WAJAR DARI INSTRUMENT KEUANGAN - Lanjutan

a.

b.

27. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

a.

b.

(dalam jutaan Rupiah)

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya,disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapatdiukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilaiwajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:

Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi.

Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan padapasar aktif. Hutang jangka panjang kepada karyawan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasimenggunakan metode suku bunga efektif dan tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bungapinjaman tambahan pada pasar saat ini untuk jenis pinjaman yang sama.

Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya.

Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, hutang usaha, dan beban yang masih harus dibayarmendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari hutang jangka panjang danpinjaman jangka panjang dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilaiulang secara berkala.

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risikosuku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencobauntuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.

Resiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhikewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.

Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kasdibank, piutang usaha dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilaitercatat atas akun-akun tersebut.

Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih.Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusitertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan bank di berbagai institusi keuangan. Untuk piutang usaha,Perusahaan sangat selektif memberikan kredit terutama bagi pelanggan lama yang telah memilikiperjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu, reputasi yang baik serta tidak mengalami kesulitan keuangan.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkanperubahan nilai tukar mata uang asing.

34

Page 37: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

27. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN - Lanjutan

c.

d.

e.

Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bungamengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untukmeminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.

Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan12.

Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko di mana Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam rangka memperolehdana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 12, Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaranpokok dan bunga atas pinjaman dari bank tertentu, atas wanprestasi tersebut, bank tersebut setiap saatdapat meminta pembayaran atau mengambilalih semua jaminan Perusahaan atau melakukan tindakantertentu yang dapat menyebabkan operasi Perusahaan terhenti. Saat ini Perusahaan telah mengadakannegosiasi untuk menjual beberapa aset yang dimiliki, disamping itu Susanto selaku Presiden Direkturmemberikan dukungan keuangan untuk membantu Perusahaan serta melakukan negosiasi untukmerestrukturisasi perjanjian kredit bank tertentu tersebut. Sampai dengan tanggal laporan auditorindependen, proses negosiasi mengenai restrukturisasi perjanjian kredit belum mencapai kesepakatan.

Risiko Harga

Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar,terlepas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual ataupenerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar

Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi Perusahaan atas aset keuangan yangdiklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Perusahaan mengelola risiko harga denganmelakukan pengawasan internal oleh manajemen secara berkelanjutan.

(dalam jutaan Rupiah)

Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalahbelanja modal, transaksi yang dilakukan Perusahaan dengan pihak di luar negeri, dan transaksi pinjamanPerusahaan. Sehingga, Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama DollarAmerika Serikat, untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo.Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika Serikat dapat memberikandampak pada kondisi keuangan Perusahaan.

Perusahaan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan terhadapfluktuasi nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepatseperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko nilai tukar matauang asing.

Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan sukubunga pasar.

35

Page 38: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

28. KEADAAN EKONOMI

-

-

-

-

-

Meningkatkan produktivitas;

Melakukan penghematan dan efisiensi di semua departemen;

Perusahaan dan Anak Perusahaan melaporkan rugi bersih konsolidasi masing-masing sejumlah Rp 1,02 miliardan Rp 1.81 miliar pada periode 3 bulan tahun 2011 dan 2010. Penjualan menurun dari Rp 11.1 miliar padatahun 2010 menjadi Rp 5.8 miliar pada tahun 2011 dikarenakan penurunan permintaan dari pelanggan.Disamping itu pada tahun 2010, Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bungaatas pinjaman dari bank tertentu, atas wanprestasi tersebut, bank tersebut setiap saat dapat memintapembayaran atau mengambilalih semua jaminan Perusahaan atau melakukan tindakan tertentu yang dapatmenyebabkan operasi Perusahaan terhenti. Saat ini Perusahaan telah mengadakan negosiasi untukmerestrukturisasi perjanjian kredit bank tertentu tersebut. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen,proses negosiasi mengenai restrukturisasi perjanjian kredit belum mencapai kesepakatan.

Sebagai tanggapan terhadap kondisi tersebut di atas, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan telah danakan terus melakukan hal-hal sebagai berikut:

Melakukan penjualan beberapa aset Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk pelunasan hutang bankagar beban bunga berkurang pada tahun mendatang;

Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dipengaruhi dan akan terus dipengaruhi pada masayang akan datang oleh kondisi ekonomi makro dan industri tekstil. Sebagai akibatnya, terdapat ketidakpastianyang dapat mempengaruhi operasi di masa yang akan datang, pemulihan aset dan kemampuan untukmembayar kewajiban ketika jatuh tempo pada kegiatan usaha normal.Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan terus memburuknya kondisi ekonomiterhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan termasuk dampaknya terhadappelanggan, kreditur, rekanan dan pemegang saham. Penyelesaian masalah tersebut tidak dapat ditentukansaat ini. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul yang diakibatkan olehketidakpastian tersebut. Dampak yang berkaitan akan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi padasaat diketahui dan dapat diperkirakan.

Melakukan negosiasi dengan pemasok bahan baku, untuk memperoleh perpanjangan jangka waktupembayaran serta potongan harga pembelian.

Melakukan negosiasi dengan para kreditur, untuk memperoleh perpanjangan jangka waktu pembayarandan penyesuaian tingkat bunga;

Pada saat ini kondisi ekonomi dan politik di Indonesia relatif stabil. Persaingan usaha terutama pada industrigarmen di Indonesia sangat kompetitif terutama karena alasan efisiensi dan produktivitas. Disamping itupersaingan dengan produsen garmen dari luar negeri di pasar internasional juga turut mempengaruhi dayasaing industri garmen di Indonesia. Laporan keuangan mencakup dampak kondisi persaingan pada industrigarmen terhadap Perusahaan sepanjang hal tersebut dapat ditentukan dan diperkirakan.

(dalam jutaan Rupiah)

36

Page 39: PT. KARWELL INDONESIA TBK - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2011/09/TW3/KARW/KARW_LK TW III.pdf · Penerimaan kembali (pembayaran) pajak penghasilan, bersih Kas bersih

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - LanjutanPer 30 September 2011

29. STANDAR AKUNTANSI BARU

------------------------

--

(dalam jutaan Rupiah)

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Dewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) danInterpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) serta mencabut beberapa PSAK tertentu. Standar-standarakuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:

Efektif yang berlaku pada tanggal 1 Januari 2011:

PSAK 1 (Revisi 2009) : Penyajian Laporan KeuanganPSAK 2 (Revisi 2009) : Laporan Arus KasPSAK 3 (Revisi 2010) : Laporan Keuangan Interim.PSAK 4 (Revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 10 (Revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta AsingISAK 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

ISAK 12 : Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter oleh VenturerISAK 14 : Aset tidak berwujub - biaya web siteISAK 17 : Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

Efektif yang berlaku pada tanggal 1 Januari 2012:

PSAK 5 (Revisi 2009) : Segmen OperasiPSAK 7 (Revisi 2010) : Pengungkapan Pihak-pihak BerelasiPSAK 8 (Revisi 2010) : Peristiwa Setelah Periode Pelaporan.PSAK 12 (Revisi 2009) : Bagian Partisipasi dalam Ventura BersamaPSAK 15 (Revisi 2009) : Investasi pada Entitas AsosiasiPSAK 19 (Revisi 2010) : Aset tidak BerwujudPSAK 22 (Revisi 2009) : Kombinasi BisnisPSAK 23 (Revisi 2010) : PendapatanPSAK 25 (Revisi 2009) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan KesalahanPSAK 48 (Revisi 2009) : Penurunan Nilai AsetPSAK 57 (Revisi 2009) : Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset KontinjensiPSAK 58 (Revisi 2009) : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang DihentikanSAK ETAP : Entitas Tanpa Akuntabilitas PublikISAK 7 (Revisi 2009) : Konsolidasi Entitas Bertujuan KhususISAK 9 : Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa.ISAK 10 : Program Loyalitas PelangganISAK 11 : Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

37