PT JASA MARGA (PERSERO) TBK · PT BNI Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas masing-masing selaku...

PERKIRAAN JADWALMasa Penawaran Awal : 18 – 28 Agustus 2020 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan (jika ada) : 8 September 2020Tanggal Efektif : 31 Agustus 2020 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 8 September 2020Masa Penawaran Umum : 2 dan 3 September 2020 Tanggal Pencatatan Pada PT Bursa Efek Indonesia : 9 September 2020Tanggal Penjatahan : 4 September 2020 :

INFORMASI DALAM PROSPEKTUS AWAL INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK. PROSPEKTUS AWAL INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KE OJK MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN UNTUK MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.

OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS AWAL INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL–HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS AWAL INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT JASA MARGA (PERSERO)TBK (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA ATAU LAPORAN YANG MATERIAL DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS AWAL INI.

PT JASA MARGA (PERSERO) TBKKegiatan Usaha Utama :

Merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol, sertamengembangkan dan mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol dan usaha lain yang terkait.

Berkedudukan di Jakarta Timur, IndonesiaKantor Pusat

Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah-Jakarta 13550Telp.: (021) 841-3630, 841-3526 Fax.: (021) 841-3540

E-mail: [email protected] internet: www.jasamarga.com

Kantor Regional3 (tiga) kantor regional yang berlokasi di Jakarta dan Medan.

Kantor Cabang8 (delapan) kantor cabang yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang,

Medan dan Cirebon. Entitas Anak

20 (dua puluh) entitas anak yang berdomisili di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Manado, Deli Serdang, Sidoarjo, Tangerang, Tangerang Selatan, Bogor, Bekasi, Pasuruan dan Denpasar.

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II JASA MARGA DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp4.500.000.000.000,- (EMPAT TRILIUN LIMA RATUS MILIAR RUPIAH)

Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan:OBLIGASI BERKELANJUTAN II JASA MARGA TAHAP I TAHUN 2020

DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBANYAK-BANYAKNYA SEBESAR Rp2.000.000.000.000,- (DUA TRILIUN RUPIAH) ("OBLIGASI")Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen), dalam 4 (empat) seri, yaitu:Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A sebesar Rp●.000.000.000 (● miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, yang berjangka

waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi, yang akan jatuh tempo pada 8 September 2023.Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B sebesar Rp●.000.000.000 (● miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, yang berjangka

waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi, yang akan jatuh tempo pada 8 September 2025.Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C sebesar Rp●.000.000.000 (● miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, yang berjangka

waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi, yang akan jatuh tempo pada 8 September 2027.Seri D : Jumlah Pokok Obligasi Seri D sebesar Rp●.000.000.000 (● miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, yang berjangka

waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi, yang akan jatuh tempo pada 8 September 2030.Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, dimana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 8 Desember 2020, sedangkan Bunga Obligasi terakhir dan pelunasan Obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

OBLIGASI BERKELANJUTAN II JASA MARGA TAHAP II DAN/ATAU TAHAP SELANJUTNYA (JIKA ADA) AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN

PENTING UNTUK DIPERHATIKANOBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN SUATU AGUNAN KHUSUS NAMUN DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN BAIK BERUPA BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN PASAL 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA REPUBLIK INDONESIA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAIN SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. KETERANGAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB I PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL PELUNASAN POKOK OBLIGASI, DAN PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBERLAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI TERSEBUT UNTUK DISIMPAN YANG DAPAT DIJUAL KEMBALI ATAU SEBAGAI PELUNASAN OBLIGASI DENGAN KETENTUAN BAHWA HAL TERSEBUT BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN PALING SEDIKIT MELALUI (I) SITUS WEB PERSEROAN DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ASING, DENGAN KETENTUAN BAHASA ASING YANG DIGUNAKAN PALING SEDIKIT BAHASA INGGRIS; DAN (II) SITUS WEB BURSA EFEK ATAU 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL MENGENAI RENCANA DILAKUKANNYA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KALENDER SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DIMULAI. PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI DENGAN MEMPERHATIKAN KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. KETERANGAN MENGENAI PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAPAT DILIHAT PADA I PROSPEKTUS INI.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO MEMBENGKAKNYA BIAYA KONSTRUKSI. KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI FAKTOR RISIKO DAPAT DILIHAT PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.

DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT UTANG JANGKA PANJANG DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO):

idAA- (Double A Minus) KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB I PROSPEKTUS INI.

Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada PT Bursa Efek IndonesiaPenawaran Obligasi ini dijamin secara kesanggupan penuh (Full Commitment)

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

PT BNI SEKURITAS(Terafiliasi)

PT CIMB NIAGA SEKURITAS PT MANDIRI SEKURITAS (Terafiliasi)

PT TRIMEGAH SEKURITAS INDONESIA TBK

WALI AMANATPT Bank Mega Tbk

Prospektus Awal ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 18 Agustus 2020

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I Tahun 2020 (“Obligasi”) sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah) kepada OJK di Jakarta dengan surat No. BA.KU09.593 tanggal 28 Mei 2020, dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal. Perseroan telah mendapatkan Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Utang No. S-03384/BEI.PP2/06-2020 tanggal 18 Juni 2020 dari PT Bursa Efek Indonesia ("BEI"). Perseroan berencana untuk mencatatkan Obligasi pada BEI sepanjang memenuhi persyaratan pencatatan obligasi yang ditetapkan oleh BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini batal demi hukum dan uang pemesanan pembelian Obligasi yang telah diterima akan dikembalikan pada para pemesan Obligasi sesuai dengan ketentuan -ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Peraturan No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, kode etik, norma serta standar profesi masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi ini, setiap Pihak Terafiliasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi. PT BNI Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas masing-masing selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi merupakan pihak yang Terafiliasi secara tidak langsung dengan Perseroan yaitu melalui kepemilikan Negara Republik Indonesia berdasarkan definisi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal (“ UUPM”). Adapun Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi lainnya serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Mo dal dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini bukan merupakan pihak yang terafiliasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya. Selanjutnya, penjelasan secara lengkap mengenai hubungan afiliasi dapat dilihat pada Bab X tentang Penjaminan Emisi Obligasi dan Bab XI tentang Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.

PENAWARAN UMUM OBLIGASI INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG -UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR WILAYAH INDONESIA TER SEBUT.

SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK, TELAH DIUNGKAPKAN OLEH PERSEROAN DAN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SELURUH INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL TELAH DIUNGKAPKAN DAN INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL TERSEBUT TIDAK MENYESATKAN.

PERSEROAN WAJIB MENYAMPAIKAN PERINGKAT TAHUNAN ATAS SETIAP KLASIFIKASI OBLIGASI KEPADA OJK PALING LAMBAT 10 (SEPULUH) HARI KERJA SETELAH BERAKHIRNYA MASA BERLAKU PERINGKAT TERAKHIR SAMPAI DENGAN PERSEROAN TELAH MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBAN YANG TERKAIT DENGAN OBLIGASI YANG DITERBITKAN, SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN NO.IX.C.11 LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NO.KEP-712/BL/2012 TANGGAL 26 DESEMBER 2012 TENTANG PEMERINGKATAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................................

DAFTAR ISTILAH & SINGKATAN .......................................................................................................................... i

RINGKASAN PROSPEKTUS ................................................................................................................................ xi

I. PENAWARAN UMUM ..................................................................................................................................1

1.1. PEMENUHAN KRITERIA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN .........................................................1

1.2. KETERANGAN MENGENAI OBLIGASI ..................................................................................................1

1.3. PERSYARATAN POKOK DALAM KONTRAK PERWALIAMANATAN ........................................................5

1.4. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI ................................................................... 15

1.5. PERPAJAKAN.................................................................................................................................... 15

1.6. WALI AMANAT .................................................................................................................................. 16

1.7. TAMBAHAN UTANG YANG DAPAT DIBUAT PERSEROAN PADA MASA AKAN DATANG ....................... 16

1.8. PEMBERITAHUAN ............................................................................................................................. 16

1.9. HUKUM YANG BERLAKU ................................................................................................................... 17

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI ....................... 18

III. PERNYATAAN UTANG .............................................................................................................................. 19

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ..................................................................................................... 29

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ................................................................................... 34

VI. FAKTOR RISIKO ....................................................................................................................................... 40

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK ................................................... 43

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN SERTA KEGIATAN USAHA, KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ................................................................................................................................ 44

8.1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN .................................................................................................. 44

8.2. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 2 TAHUN TERAKHIR .. 45

8.3. IZIN-IZIN TERKAIT KEGIATAN USAHA PERSEROAN ...................................................................... 46

8.4. PERJANJIAN PENTING YANG DIMILIKI OLEH PERSEROAN ........................................................... 46

8.5. ASET TETAP YANG PENTING YANG DIMILIKI DAN/ATAU DIKUASAI PERSEROAN ......................... 67

8.6. STRUKTUR ORGANISASI .............................................................................................................. 67

8.7. PENGURUS DAN PENGAWAS ........................................................................................................ 68

8.8. STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN ........................................................................... 72

8.9. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE – GCG) ................................... 72

8.10. SUMBER DAYA MANUSIA .............................................................................................................. 82

8.11. ASURANSI ..................................................................................................................................... 86

8.12. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) .......................................................................................... 87

8.13. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN ................................................................................................................... 87

8.14. INFORMASI TENTANG ENTITAS ANAK .......................................................................................... 92

8.15. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ................................................................................... 96

8.16. KEGIATAN USAHA, KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ................................ 97

IX. PERPAJAKAN ......................................................................................................................................... 104

X. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI ............................................................................................................... 105

XI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL .......................................................................... 106

XII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT ................................................................................................ 109

A. RIWAYAT SINGKAT ......................................................................................................................... 109

B. PERMODALAN ................................................................................................................................ 110

C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ................................................................................................ 110

D. KEGIATAN USAHA .......................................................................................................................... 110

E. PENGALAMAN PT BANK MEGA TBK DI PASAR MODAL ................................................................... 111

F. TUGAS POKOK WALI AMANAT ........................................................................................................ 112

G. PENGGANTI WALI AMANAT ............................................................................................................ 113

H. LAPORAN KEUANGAN WALI AMANAT ............................................................................................. 113

XIII. TATA CARA PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI ................................................................................... 116

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI ...................... 120

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM .............................................................................................................. 121

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAKNYA ................................................................................................................................ 122

i

DAFTAR ISTILAH & SINGKATAN

Afiliasi Berarti pihak-pihak yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 1 UUPM, yaitu:

hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;

hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris yang sama;

hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Agen Pembayaran Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI, berkedudukan di Jakarta Selatan yang membuat Perjanjian Agen Pembayaran dengan Perseroan serta berkewajiban membantu kepentingan Perseroan dalam melaksanakan pembayaran jumlah Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan Denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran termasuk diantaranya untuk melakukan hal -hal sebagaimana diatur dalam Pasal 12 POJK No. 20/2020 (sebagaimana didefinisikan di bawah ini).

Akta Pengakuan Utang Berarti akta yang memuat pengakuan Perseroan atas utang yang diperoleh sehubungan dengan Emisi Obligasi, yang akan dibuat dikemudian hari segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Bank Kustodian Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan OJK untuk menjalankan usaha sebagai Kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Bapepam Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) UUPM.

Bapepam dan LK Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 UUPM juncto Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, beralih dari Kementerian Keuangan dan Bapepam d an LK ke OJK.

Beban Operasional Berarti pengeluaran Perseroan yang dipergunakan untuk kebutuhan operasional Perseroan yang meliputi seluruh beban usaha/beban pendapatan yang tercantum dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya.

BEI atau Bursa Efek Berarti PT Bursa Efek Indonesia, pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh BEI, berkedudukan di Jakarta Selatan.

ii

BNRI Berarti Berita Negara Republik Indonesia.

BPJT Berarti Badan Pengatur Jalan Tol. BUJT Berarti Badan Usaha Jalan Tol. BUMN Berarti Badan Usaha Milik Negara. Bunga Obligasi Berarti jumlah bunga obligasi dari masing-masing seri Obligasi yang harus

dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Daftar Pemegang Obligasi

Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh seluruh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

Daftar Pemegang Rekening

Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh seluruh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi di KSEI yang memuat keterangan antara lain nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

Denda Berarti sejumlah dana yang wajib dibayar akibat adanya keterlambatan kewajiban pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi yaitu sebesar 1% (satu persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian, sejak hari keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Dokumen Emisi Berarti Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Utang, Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, Prospektus, Prospektus Ringkas dan Pernyataan Pendaftaran serta dokumen-dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini.

EBITDA Berarti laba usaha sebelum bunga, pajak, beban provisi pelapisan jalan, depresiasi, amortisasi, pendapatan dan beban konstruksi, dan penghasilan dan beban lain-lain.

Efek Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek dan setiap derivatif dari Efek.

Emisi Berarti suatu Penawaran umum Obligasi oleh Perseroan yang dilakukan untuk dijual dan diperdagangkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

Entitas Anak Berarti perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Perseroan.

FPPO Berarti Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi.

iii

Force Majeure Berarti salah satu atau lebih peristiwa kejadian-kejadian yang berkaitan dengan keadaan diluar kemampuan dan kekuasaan para pihak seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran, perang atau huru hara di Indonesia, yang mempunyai akibat negatif secara material terhadap kemampuan masing -masing pihak untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

Hari Bursa Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

Hari Kalender Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorian tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa.

Hari Kerja Berarti hari Senin sampai dengan Jumat kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

Jumlah Terutang Berarti jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta perjanjian -perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Emisi ini termasuk tetapi tidak terbatas Bunga Obligasi, Pokok Obligasi serta Denda (jika ada) yang terutang dari waktu ke waktu.

Konfirmasi Tertulis Berarti laporan konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dengan Pemegang Obligasi dan konfirmasi tersebut menjadi dasar bagi Pemegang Obligasi untuk pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan hak -hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO atau KTUR

Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitk an oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk keperluan menghadiri RUPO atau mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPO.

KSEI Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan yang menjalankan kegiatan sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam UUPM, yang dalam Emisi Obligasi ini bertugas untuk menyimpan dan mengadministrasikan penyimpanan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI dan bertuga s sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.

Kustodian Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima Bunga Obligasi dan hak -hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Manajer Penjatahan Berarti pihak yang melakukan penjatahan dengan mengacu kepada Peraturan Nomor IX.A.7, yang dalam hal ini akan dijalankan oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

iv

Masa Penawaran Umum berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan pembelian Obligasi yang ditawarkan dan Formulir Pemesanan Obligasi dapat diajukan kepada para Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi, kecuali jika Masa Penawaran Umum itu ditutup lebih awal sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak kurang dari 1 (satu) Hari Kerja dan tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Berdasarkan Peraturan No. IX.A.2, d alam hal terjadi penghentian perdagangan Efek di Bursa Efek selama paling kurang 1 (satu) Hari Bursa dalam Masa Penawaran Umum, maka Perseroan dapat melakukan perpanjangan masa Penawaran Umum untuk periode yang sama dengan masa penghentian perdagangan efek dimaksud. Penawaran Umum Obligasi ini dilakukan dalam 2 (dua) hari kerja, yaitu 2 dan 3 September 2020.

Masyarakat Berarti perorangan dan/atau badan, baik warga negara Indonesia atau lembaga/badan hukum Indonesia maupun warga negara asing atau lembaga/badan hukum asing baik yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/ berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

Menkumham Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Menteri Kehakiman Republik Indonesia, Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia atau nama lainnya).

Modal berarti total ekuitas per laporan keuangan konsolidasian.

Obligasi Berarti surat berharga bersifat utang, dengan nama Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I Tahun 2020, yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, yang dikeluarkan Perseroan dengan nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) yang terdiri dari 4 (empat) seri, yang akan dicatatkan di Bursa Efek serta didaftarkan di KSEI. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing seri Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

Berarti lembaga yang independen, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam UU OJK. Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, dan perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Bapepam dan LK ke OJK dan sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK, sesuai dengan Pasal 55 UU OJK.

Pemerintah Berarti Pemerintah Republik Indonesia.

Pemegang Obligasi Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam : (i) Rekening Efek pada KSEI; dan/atau (ii) Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan

Efek.

Pemegang Rekening Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI, yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI, dengan memperhatikan UUPM dan Peraturan KSEI.

v

Pemeringkat Berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia atau para pengganti, para penerus dan penerima hak dan kewajibannya atau perusahaan pemeringkat efek lain yang terdaftar di OJK yang disetujui sebagai penggantinya oleh Wali Amanat, sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11.

Penawaran Umum Berarti kegiatan penawaran Obligasi yang dilakukan oleh Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Penitipan Kolektif Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Penjamin Emisi Obligasi Berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi ini atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran kepada Perseroan, yang ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, yang dalam hal ini adalah PT BNI Sekuritas, (terafiliasi) , PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas (terafiliasi) , dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi

Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan penatalaksanaan Emisi sesuai dengan ketentuan UUPM, yang dalam hal ini adalah PT BNI Sekuritas, (terafiliasi), PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas (terafiliasi) , dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Peraturan KSEI Berarti Peraturan KSEI tentang Jasa Kustodian Sentral, Lampiran Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0013/DIR/KSEI/0612 tanggal 11 Juni 2012.

Peraturan No.IX.A.2 Berarti Peraturan No.IX.A.2 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No.IX.A.7 Berarti Peraturan No.IX.A.7 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

Peraturan No.IX.C.11

Berarti Peraturan No.IX.C.11 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

Perjanjian Agen Pembayaran

Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI sebagaimana dimuat dalam Akta Perjanjian Agen Pembayaran No. 27 tanggal 15 Mei 2020, yang dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta.

Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI

Berarti suatu perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan KSEI, sebagaimana dimuat dalam perjanjian yang dibuat di bawah tangan No. SP-042/OBL/KSEI/0320 tanggal 15 Mei 2020, bermeterai cukup.

Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi

Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi, sebagaimana dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi No. 26 tanggal 15 Mei 2020 dan Addendum I Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi No. 48 tanggal 18 Juni 2020, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.

vi

Perjanjian Perwaliamanatan

Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan Wali Amanat sebagaimana dimuat dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 25 tanggal 15 Mei 2020 dan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 47 tanggal 18 Juni 2020, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta termasuk segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat di kemudian hari.

Pernyataan Pendaftaran Berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada OJK oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini.

Pernyataan Efektif Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai

dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2, yaitu : Pernyataan

Pendaftaran menjadi efektif dengan memperhatikan ketentuan sebagai

berikut:

a. atas dasar lewatnya waktu yaitu: (i) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran

diterima oleh OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum; atau

(ii) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

b. atas dasar penyataan Efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan, dengan ketentuan bahwa Pernyataan Pendaftaran harus menjadi Efektif selambat -lambatnya 8 (delapan) bulan terhitung sejak tanggal laporan keuangan konsolidasian tahunan tanggal 31 Desember 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (member firm of Ernst & Young Global Limited), sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan Surat OJK Nomor : S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020, atau jangka waktu lain yang mungkin ditetapkan lebih lanjut oleh OJK.

sehingga Perseroan melalui Penjamin Emisi Obligasi berhak menawarkan dan menjual Obligasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Perpres 13/2018 Berarti Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 13 Tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat Dari Korporasi Dalam Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme.

Perseroan Berarti PT Jasa Marga (Persero) Tbk, berkedudukan di Jakarta Timur, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia.

Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia

Berarti badan atau badan hukum yang mempunyai hubungan Afiliasi karena: (i) kepemilikan atau penyertaan modal Negara Republik Indonesia baik langsung maupun tidak langsung; atau (ii) dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia; namun tidak termasuk Entitas Anak Perseroan.

Perusahaan Efek Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Obligasi, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

vii

Pihak Berelasi Berarti, sesuai dengan PSAK 7, adalah orang atau Perusahaan yang terkait dengan Perusahaan tertentu dalam menyiapkan laporan keuangannya 1. Orang atau anggota keluarga terdekat terkait Perusahaan pelopor jika

orang tersebut: - memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan

pelapor; - memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan pelapor; atau - personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau Perusahaan

induk Perusahaan pelapor 2. Suatu Perusahaan terkait dengan Perusahaan pelapor jika (salah satu);

- Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama

- Suatu Perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama bagi perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu suatu kelompok usaha dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya.

- Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama

- Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga.

- Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan perusahaan pelapor.

- Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a).

- Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau anggota menejemen kunci perusahaan (atau perusahaan indukdari perusahaan).

POJK No. 7/2017

Berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk.

POJK No. 9/2017

Berarti Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Pena waran Umum Bersifat Utang.

POJK No. 19/2020 Berarti Peraturan OJK No. 19/POJK.04/2020 tanggal 22 April 2020 tentang Bank Umum Yang Melakukan Kegiatan Sebagai Wali Amanat.

POJK No. 20/2020 Berarti Peraturan OJK No. 20/POJK.04/2020 tanggal 22 April 2020 tentang

Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. POJK No. 33/2014 Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014

tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No. 34/2014 Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No. 35/2014 Berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No. 36/2014 Berarti Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

POJK No. 30/2015 Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015

tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

POJK No. 55/2015 Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015

viii

tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

POJK No. 56/2015 Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Pokok Obligasi Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi, yang ditawarkan dan diterbitkan Perseroan melalui Penawaran Umum yang merupakan rangkaian dari Penawaran Umum Berkelanjutan, berdasarkan Obligasi yang terutang dari waktu ke waktu bernilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun Rupiah) yang dari waktu ke waktu nilainya dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali (buyback), dengan memperhatikan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan, jumlah mana harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

PP Berarti Peraturan Pemerintah.

PPJT Berarti Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol. PP No. 45/1995 Berarti Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan

Kegiatan di Bidang Pasar Modal sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Keg iatan di Bidang Pasar Modal.

Prospektus Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar Masyarakat membeli obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 26 UUPM dan POJK No. 9/2017, dengan memperhatikan POJK No. 7/2017.

Rekening Efek Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek berdasarkan Kontrak Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani oleh dan antara Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening.

RUPO Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

RUPS Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.

RUPSLB Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.

RUPST Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.

Satuan Pemindahbukuan Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, yaitu senilai Rp1,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya.

Satuan Perdagangan Berarti Satuan Perdagangan Obligasi yang diperdagangkan adalah senilai Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya atau sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek.

ix

Sertifikat Jumbo Obligasi Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan di KSEI dan diterbitkan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.

Tanggal Distribusi Berarti tanggal penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi hasil Penawaran Umum Berkelanjutan kepada KSEI yang merupakan tanggal distribusi secara elektronik paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah Tanggal Penjatahan.

Tanggal Emisi Berarti Tanggal Distribusi Obligasi yang juga merupakan Tanggal Pembayaran hasil Emisi Obligasi dari Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan, yang merupakan tanggal penerbitan Obligasi.

Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi

Berarti tanggal dimana masing-masing seri Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam Daftar Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran.

Tanggal Pembayaran Berarti tanggal pembayaran dana hasil Emisi Obligasi kepada Perse roan yang disetor oleh Penjamin Emisi Obligasi melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi ke dalam rekening Perseroan ( in good funds) berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi .

Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi

Berarti tanggal-tanggal saat mana Bunga Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

Tanggal Penjatahan Berarti tanggal dilakukannya penjatahan Obligasi dalam hal jumlah permintaan Obligasi selama Masa Penawaran Umum melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan, sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7, yang wajib diselesaikan paling lambat 2 (dua) Har i Kerja setelah berakhirnya Masa Penawaran Umum.

Tanggal Terakhir Berarti 22 Juni 2020. Utang Berarti utang-utang Perseroan yang menimbulkan kewajiban pembayaran

bunga atau kewajiban tetap lainnya antara lain utang kredit dan Efek bersifat utang, dengan pengecualian utang usaha, utang dividen, beban akrual, utang pajak dan utang kontraktor dan kewajiban kerjasama operasi.

UU Berarti Undang-Undang.

UU OJK Berarti Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

UUPM Berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

UUPT Berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756.

Wali Amanat Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM yang dalam hal ini adalah PT Bank Mega Tbk, berkedudukan di Jakarta Selatan, berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan

x

SINGKATAN ENTITAS ANAK, ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA

Entitas Anak MSJ : PT Marga Sarana Jabar JKC : PT Jasamarga Kunciran Cengkareng MTN : PT Marga Trans Nusantara MLJ : PT Marga Lingkar Jakarta JSM : PT Jasamarga Surabaya Mojokerto JGP : PT Jasamarga Gempol Pasuruan JBT : PT Jasamarga Bali Tol JKT : PT Jasamarga Kualanamu Tol CSJ : PT Cinere Serpong Jaya

JBS : PT Jasamarga Balikpapan Samarinda JMB : PT Jasamarga Manado Bitung JPM : PT Jasamarga Pandaan Malang JJC : PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek

JJS : PT Jasamarga Japek Selatan JPB : PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi JLJ : PT Jalantol Lingkarluar Jakarta

JMTM : PT Jasamarga Tollroad Maintenance JMRB : PT Jasamarga Related Business

JMTO : PT Jasamarga Tollroad Operator JTT : PT Jasamarga Transjawa Tol Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama TMJ : PT Trans Marga Jateng TLKJ : PT Trans Lingkar Kita Jaya JSN : PT Jasamarga Solo Ngawi JNK : PT Jasamarga Ngawi Kertosono HMW : PT Hutama Marga Waskita JSB : PT Jasamarga Semarang Batang JPT : PT Jasamarga Pandaan Tol IT : PT lsmawa Trimitra

xi

RINGKASAN PROSPEKTUS Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dari laporan keuangan konsolidasian serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di In donesia (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) dan peraturan-peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasian yang dikeluarkan OJK untuk Perseroan. A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan didirikan berdasarkan Akta No.1 tanggal 1 Maret 1978, dengan nama, "PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation)”, yang kemudian diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah menjadi "PT Jasa Marga (Persero)", yang keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, S. H. Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusannya No.Y.A.5/130/1 tertanggal 22 Februari 1982 dan didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut dibawah No.766 dan No.767 tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam BNRI No.73 tanggal 10 September 1982, Tambahan No.1138 Pendirian Perseroan tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UU No.9 tahun 1969 tentang Penetapan PP Pengganti UU No.1 tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi UU, PP No.12 tahun 1969 tentang Perusahaan Jasa Marga (Persero) dan PP No.4 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Dalam Pendirian Perusahaan Jasa Marga (Persero) Di Bidang Pengelolaan, Pemeliharaan dan Pengadaan Jaringan Jalan Tol serta Surat Keputusan Menkeu RI No.90/KMK.06/1978 tanggal 27 F ebruari 1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Jasa Marga (Persero) Di Bidang Jalan Tol. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan anggaran dasar terakhir Perseroan dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 42 tanggal 15 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito S.H, yang mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Persetujuan No. AHU -0041856.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 19 Juni 2020 mengenai perubahan maksud dan tujuan Perseroan dan pernyataan kembali seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan. Berdasarkan DPS per 31 Mei 2020 yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku BAE, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp500 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(lembar) (Rp)

Modal Dasar - Seri A Dwiwarna 1 500 - Seri B 19.039.999.999 9.519.999.999.500

Jumlah Modal Dasar 19.040.000.000 9.520.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- Seri A Dwiwarna - Negara Republik Indonesia 1 500 -

- Seri B - Negara Republik Indonesia 5.080.509.839 2.540.254.919.500 70,00 - Manajemen :

- Desi Arryani* 1.496.500 748.250.000 0,02 - Donny Arsal 33.600 16.800.000 0,00 - Subakti Syukur 154.000 77.000.000 0,00

- Karyawan 4.473.210 2.236.605.000 0,06 - BPJS Ketenagakerjaan - JHT 247.524.233 123.762.116.500 3,41 - PT Taspen 159.509.900 79.754.950.000 2,20 - Masyarakat 1.764.169.917 882.084.958.500 24,30

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

7.257.871.200 3.628.935.600.000 100,00

Saham Dalam Portepel 11.782.128.800 5.891.064.400.000

* per tanggal 31 Mei 2020, Desi Arryani masih menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan

xii

B. KEGIATAN USAHA DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama Perseroan sebagai berikut: a) Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol; b) Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol

untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut dengan fasilitas -fasilitas dan usaha lainnya; c) Melakukan kegiatan pengembangan kawasan jalan yang terintegrasi dengan pengembangan jaringan jalan

tol; d) Melakukan kegiatan di bidang jasa layanan pemeliharaan dan pengoper asian jalan tol; e) Aktivitas jalan tol, mencakup pelayanan lalu lintas kendaraan melalui jalan atau jembatan tol; dan f) Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lainnya sejalan dengan dan untuk

mencapai maksud dan tujuan Perseroan. Selain kegiatan usaha yang disebutkan di atas, Perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha penunjang di bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait dengan moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, te knologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol, dengan memperhatikan peraturan perundangan. Seluruh kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang tersebut merupakan kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan saat ini. Prospek Usaha Perseroan sampai dengan akhir 2019 telah mengoperasikan 1.162 km jalan tol, atau 61% dari keseluruhan total panjang jalan tol beroperasi di Indonesia. Sampai dengan tahun 2022, Perseroan berencana akan menambah ±365 km jalan tol baru beroperasi sehingga total jalan tol yang dioperasikan pada tahun 2022 akan menjadi ±1.527 km. Di sisi lain, jumlah kendaraan yang melewati jalan tol pun, sekitar 80% (1,4 miliar) melewati jalan tol yang dioperasikan oleh Perseroan. Dengan kondisi - kondisi tersebut di atas, menjadikan Perseroan sebagai pemimpin dalam industri jalan tol di Indonesia baik dari sisi panjang jalan tol beroperasi maupun volume lalu lintas transaksi yang melalui jalan tol. Di samping panjang jalan tol yang terus bertambah, ada beberapa faktor lain yang membuat prospek industri jalan tol yang dikembangkan Perseroan semakin menarik. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Volume lalu lintas pada ruas tol yang dikelola Perseroan diperkirakan akan tetap tumbuh secara positif,

sehingga memberikan jaminan pertumbuhan pendapatan berkesinambungan. 2. Masa konsesi yang masih panjang dengan mayoritas akan berakhir pada tahun 2044. 3. Jalan tol baru yang terkoneksi dengan jalan tol yang sudah ada, sehingga akhir konsesi terdekat. 4. Adanya potensi penambahan konsesi penguasaan jalan tol melalui rencana untuk mengambil alih ruas-

ruas jalan tol investor lain yang terhenti proses investasinya (akuisisi). 5. Posisi Perseroan sebagai pemimpin dalam industri jalan tol Indonesia. 6. Perkembangan penduduk yang pesat. 7. Perkembangan industri properti. 8. Pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat yang merupakan pasar terbesar dari pengguna jalan tol.

xiii

C. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG AKAN DITAWARKAN Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I Tahun 2020 .

Jumlah Pokok Obligasi : Sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah). Jangka Waktu : Seri A: 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi.

Seri B: 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Seri C: 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi. Seri D: 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi.

Tingkat Bunga Obligasi : Seri A: (● persen) per tahun.

Seri B: (● persen) per tahun . Seri C: (● persen) per tahun . Seri D: (● persen) per tahun .

Harga Penawaran : 100% dari nilai Pokok Obligasi. Satuan Pemesanan : Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.

Satuan Pemindahbukuan : Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Pembayaran Kupon Bunga : Triwulanan.

Jaminan : Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan/jaminan khusus, namun

namun dijamin dengan seluruh harta kekayaaan Perseroan, baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan bagi pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang telah ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak -hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari, dengan tetap memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Penyisihan Dana Cadangan (Sinking Fund)

: Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana has il Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi.

Pembelian Kembali : Perseroan dapat melakukan pembelian kembali ( buy back). Obligasi dapat ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. Pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau diluar Bursa Efek. Pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, pembelian kembali Obligasi (buy back) tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan -ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO. Pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari pihak yang tidak terafiliasi. Rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui (i) situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling sedikit bahasa Inggris; dan (ii) situs web bursa efek atau 1 (satu) surat kabar harian berbahasa indonesia yang berperedaran nasional paling lambat

xiv

2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai. Keterangan lebih lanjut mengenai Pembelian Kembali diuraikan lebih lanjut dalam Bab I tentang Keterangan Mengenai Obligasi sesuai POJK No. 20/2020.

Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk.

D. KETERANGAN TENTANG EFEK BERSIFAT UTANG YANG BELUM DILUNASI Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, efek bersifat utang yang belum dilunasi oleh Perseroan adalah sebesar Rp5.000.000.000.000,- dengan rincian sebagai berikut:

Nama Efek

Tanggal Penerbitan

Tanggal Jatuh Tempo

Mata Uang

Jumlah (Rp juta)

Tingkat Suku

Bunga

Peringkat saat ini

Bursa Pencatatan

Jasa Marga XIV

12 Oktober 2010 12 Oktober 2020

Rupiah 1.000.000 9,35% idAA- oleh Pefindo

BEI

Komodo Bonds

11 Desember 2017

11 Desember 2020

Rupiah 4.000.000 7,5% Baa2 (Negatif) oleh Moody’s dan BB- (Negatif) oleh S&P

London Stock Exchange dan Singapore Stock Exchange

E. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM OBLIGASI Dana hasil Penawaran Umum Obligasi setelah dikurangi dengan biaya -biaya emisi akan digunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk modal kerja Perseroan, diantaranya namun tidak terbatas pada pemeliharaan jalan tol dan sarana penunjang jalan tol, serta peningkat an fasilitas jalan tol dan sarana penunjang jalan tol. Keterangan lebih lanjut mengenai Penggunaan Dana diuraikan dalam Bab II tentang Rencana Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi. F. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak yang berasal dari dan/atau dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 yang tercantum dalam Prospektus. Informasi keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal -tanggal tersebut yang disajikan dalam tabel dibawah ini diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini dan telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) dan ditandatangani oleh Said Am ru, CPA (Registrasi Akuntan Publik No.AP.1294) yang menyatakan opini tanpa modifikasian dan berisi paragraf “hal -hal lain” yang menyatakan tujuan diterbitkannya laporan auditor independen tersebut, sebagaimana yang tercantum dalam laporan auditor independe n terkait bertanggal 18 Juni 2020 yang juga tercantum dalam Prospektus ini. Informasi keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Maret 2020 serta periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2020 dan 2019 disajikan untuk memenuhi persyaratan Surat OJK No. S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk memanfaatkan perpanjangan jangka waktu

xv

penggunaan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam surat tersebut. Informasi keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas anaknya tanggal 31 Maret 2020 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 dan 2019, diambil dari laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas anaknya tanggal 31 Maret 2020 serta untuk periode yang berakhir pada ta nggal tersebut, yang tidak diaudit dan tidak direviu, serta disusun oleh manajemen Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, dan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perseroan pada tanggal 8 Juni 2020, yang seluruhnya tidak dicantumkan dalam Prospektus ini namun dapat diakses di https://investor-id.jasamarga.com/financials.html. KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) tidak melakukan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI atau reviu berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas” atas laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan tanggal 31 Maret 2020 dan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut, dan oleh karena itu KAP Purwantono, Sungkoro & Surja tidak menyatakan pendapat, kesimpulan atau bentuk keyakinan lainnya atas laporan keuangan konsolidasian interim Perser oan tanggal 31 Maret 2020 dan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Maret 2020* 31 Desember 2019 31 Desember 2018

Total Aset 101.102.108 99.679.570 82.418.603

Total Liabilitas 76.454.050 76.493.833 62.219.614

Total Ekuitas 24.648.058 23.185.737 20.198.989 *)Tidak diaudit dan tidak direviu

Laporan Rugi Laba dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian


Keterangan

Periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal

31 Maret*

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2020 2019 2019 2018

Pendapatan tol 2.531.398 2.337.572 10.130.639 9.036.367

Pendapatan usaha lainnya 202.953 179.593 853.465 748.123

Pendapatan konstruksi 1.443.763 5.118.241 15.361.156 27.189.585

Total Pendapatan 4.178.114 7.635.406 26.345.260 36.974.075

Laba Usaha 1.662.796 1.450.910 5.857.262 5.415.228

EBITDA 2.159.044 1.986.453 6.881.873 6.023.077 Total Penghasilan Komprehensif Tahun

Berjalan 481.261 573.103 1.996.407 2.084.796 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk 587.929 584.832 2.207.117 2.202.602 *)Tidak diaudit dan tidak direviu

Rasio Keuangan

Keterangan

Tanggal dan untuk periode yang berakhir pada tanggal

31 Maret 2020*

Tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2019 2018

Marjin Laba Tahun Berjalan (%) 21,50 20,09 22,51 Marjin Usaha (%) 60,81 53,32 55,35 Marjin EBITDA (%) 69,35 62,65 61,56 EBITDA terhadap Beban Bunga (x) 2,79 2,83 3,27 Tingkat Pengembalian atas Ekuitas (ROE) ( x) 0,02 0,10 0,11 Tingkat Pengembalian atas Aset (ROA) (x) 0,01 0,02 0,03 Rasio Lancar (x) 0,37 0,28 0,37 Rasio Hutang Berbunga terhadap Ekuitas ( x) 2,30 1,93 1,72 Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas ( x) 3,10 3,30 3,08 Rasio Liabilitas Terhadap Aset (x) 0,76 0,77 0,75 *)Tidak diaudit dan tidak direviu

Keterangan mengenai data keuangan penting Perseroan lebih lengkap dapat dilihat pada Bab IV dalam

Prospektus ini.

xvi

G. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK, ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA Pada saat Prospektus ini diterbitkan, berikut tabel penyertaan saham Perseroan pada 20 (dua puluh) Entitas Anak dan penyertaan saham baik langsung maupun tidak langsung sebesar kurang dari 50% pada 8 (delapan) Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama yang memiliki nilai ekonomis bagi Perseroan, sebagai berikut:

Nama Perusahaan

Kegiatan Usaha Persentase

Kepemilikan Tahun

Pendirian Tahun

Penyertaan Status

Operasional

Entitas Anak (Jalan Tol)

1 MSJ Pengusahaan jalan tol Bogor Ring Road

55,00% 2007 2007 Beroperasi

2 JKC Pengusahaan jalan tol Kunciran- Cengkareng

76,24% 2008 2008 Konstruksi

3 MTN Pengusahaan jalan tol Kunciran Serpong

60,00% 2008 2008 Beroperasi

4 MLJ Pengusahaan jalan tol Lingkar Luar Jakarta Seksi W2 Utara

65,00% 2009 2009 Beroperasi

5 JSM Pengusahaan jalan tol Surabaya-Mojokerto

55,51% 1994 1994 Beroperasi

6 JGP Pengusahaan jalan tol Gempol - Pasuruan

99.35% 2010 2010 Beroperasi

7 JBT Pengusahaan jalan tol ruas Nusa Dua- Ngurah Rai-Benoa

55,00% 2011 2011 Beroperasi

8 JKT Pengusahaan jalan tol ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi

55,00% 2014 2014 Beroperasi

9 CSJ Pengusahaan jalan tol ruas Cinere-Serpong

55,00% 2008 2015 Konstruksi

10 JBS Pengusahaan jalan tol ruas Balikpapan-Samarinda

67,17% 2016 2016 Konstruksi

11 JMB Pengusahaan jalan tol ruas Manado-Bitung

65,00% 2016 2016 Konstruksi

12 JPM Pengusahaan jalan tol ruas Pandaaan-Malang

60,00% 2016 2016 Beroperasi

13 JJC Pengusahaan jalan tol ruas Jalanlayang-Cikampek

80,00% 2016 2016 Konstruksi

14 JJS Pengusahaan jalan tol ruas Japek-Selatan

80,00% 2017 2017 Konstruksi

15 JPB Pengusahaan jalan tol ruas Probolinggo-Banyuwangi

94,84% 2017 2017 Konstruksi

Entitas Anak (Non Jalan Tol)

16 JLJ Operator jalan tol JORR 99,90% 2000 2000 Beroperasi

17 JMTM Jasa Konstruksi, Perdagangan, Persewaan kendaraan

99,82% 1988 2010 Beroperasi

18 JMRB Pembangunan, Perdagangan dan Jasa terkait Properti

99,90% 2013 2013 Beroperasi

19 JMTO Jasa Pengoperasian Jalan Tol 99,90% 2015 2015 Beroperasi

20 JTT Penyertaan pada perusahaan penyelenggara Jalan Tol Transjawa

99,80% 2017 2017 Beroperasi

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama (Jalan Tol)

21 TMJ Pengusahaan jalan tol ruas Semarang-Solo

50,91% 2007 2007 Beroperasi

22 TLKJ Operator Jalan Tol Cinere-Jagorawi

21,24% 2006 2012 Beroperasi

23 JSN Pengusahaan jalan tol ruas Solo-Ngawi

40,00% 2009 2015 Beroperasi

24 JNK Pengusahaan jalan tol ruas Ngawi-Kertosono

45,00% 2009 2015 Beroperasi

25 HMW Pengusahaan jalan tol ruas Kuala 30,00% 2017 2017 Konstruksi

xvii

Nama Perusahaan

Kegiatan Usaha Persentase

Kepemilikan Tahun

Pendirian Tahun

Penyertaan Status

Operasional

Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat

26 JSB Pengusahaan jalan tol ruas Semarang-Batang

40,00% 2016 2016 Beroperasi

27 JPT Pengusahaan jalan tol ruas Gempol- Pandaan

40,00% 1996 2011 Beroperasi

Entitas Asosiasi (Non Jalan Tol)

28 IT Jasa Pengelolaan Gedung 25,00% 1995 1995 Beroperasi

H. FAKTOR RISIKO A. Risiko Utama Yang Mempunyai Pengaruh Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha Perseroan : Risiko

Membengkaknya Biaya Konstruksi. B. Risiko Usaha Yang Bersifat Material Baik Secara Langsung Maupun Tidak Langsung Yang Dapat

Mempengaruhi Hasil Usaha dan Kondisi Keuangan Perseroan : a. Risiko Terkait Pembebasan Lahan atau Pengadaan Tanah (Keterlambatan dan Klaim) b. Risiko Penyesuaian Tarif ; c. Risiko Volume Lalu Lintas Tidak Sesuai Perkiraan Awal ; d. Risiko Perubahan Peraturan; e. Risiko Bencana Alam atau Akibat Perbuatan Manusia .

C. Risiko Umum

a. Risiko Perekonomian Secara Makro atau Global; b. Risiko Perubahan Suku Bunga; c. Risiko Perubahan Kurs Valuta Asing; d. Risiko Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku Terkait Bidang Usaha

Perseroan; e. Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum; f. Risiko Kebijakan Pemerintah.

D. Risiko Yang Dihadapi Investor

a. Risiko Tidak Likuidnya Obligasi; b. Risiko Gagal Bayar.

Keterangan mengenai faktor risiko Perseroan lebih lengkap dapat dilihat pada Bab VI dalam Prospektus ini.

1

I. PENAWARAN UMUM 1.1. PEMENUHAN KRITERIA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk ("PUB") ini dapat dilaksanakan oleh Perseroan dengan memenuhi ketentuan dalam POJK No. 36/2014, sebagai berikut: a. PUB dapat dilaksanakan dalam periode 2 (dua) tahun dengan ketentuan pemberitahuan pelaksanaan PUB

terakhir disampaikan kepada OJK paling lambat pada ulang tahun kedu a sejak efektifnya pernyataan pendaftaran dalam rangka PUB.

b. Telah menjadi Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit 2 (dua) tahun sebelum penyampaian pernyataan pendaftaran dalam rangka PUB;

c. Tidak pernah mengalami kondisi gagal bayar selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka PUB. Hal ini telah dipenuhi dengan Surat Pernyataan dari Perseroan tanggal 20 April 2020 dan Surat Pernyataan dari Kantor Akuntan Publik No. 00145/2.1032/JL.0/06/1294-2/1/V/2020 tanggal 20 Mei 2020.

d. Memiliki peringkat yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik dan masuk dalam kategor i peringkat layak investasi berdasarkan standar yang dimiliki oleh perusahaan pemeringkat efek.

1.2. KETERANGAN MENGENAI OBLIGASI NAMA OBLIGASI ”Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I Tahun 2020 ” JENIS OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang sel anjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. HARGA PENAWARAN 100,00% (seratus persen) dari Jumlah Nominal Obligasi. JUMLAH POKOK, BUNGA OBLIGASI DAN JANGKA WAKTU Obligasi ini diterbitkan dengan jumlah Pokok Obligasi sebanyak -banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) dengan bunga tetap untuk masing-masing seri sebagai berikut: Seri A : Jumlah Pokok Obligasi Seri A sebesar Rp●.000.000.000 (● miliar Rupiah) dengan tingkat bunga

tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, yang berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi, yang akan jatuh tempo pada 8 September 2023.

Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B sebesar Rp●.000.000.000 (● miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, yang berjangka waktu 5 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi, yang akan jatuh tempo pada 8 September 2025.

Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C sebesar Rp●.000.000.000 (● miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, yang berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi, yang akan jatuh tempo pada 8 September 2027.

Seri D : Jumlah Pokok Obligasi Seri D sebesar Rp●.000.000.000 (● miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar ●% (● persen) per tahun, yang berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi, yang akan jatuh tempo pada 8 September 2030.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, dimana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 8 Desember 2020, sedangkan Bunga Obligasi terakhir dan pelunasan Obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

2

Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari Obligasi untuk masing-masing Seri Obligasi dan/atau karena pelaksanaan pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Jumlah yang wajib dibayarkan oleh Perseroan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi adalah dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. 1) Tata cara pembayaran Pokok Obligasi :

Obligasi harus dilunasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. a. Pembayaran Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh

Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran. b. Pembayaran Pokok Obligasi yang terhutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegan g

Obligasi melalui Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan d ari kewajiban untuk melakukan pembayaran Pokok Obligasi yang bersangkutan.

2) Sifat dan besarnya tingkat bunga;

Tingkat Bunga Obligasi adalah tingkat bunga tetap .

3) Jadwal dan periode pembayaran: Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Jadwal pembayaran Bunga Obligasi akan ditentukan dalam perubahan perjanjian perwaliamanatan, dan dengan memperhatikan ketentuan dalam P erjanjian Perwaliamanatan.

4) Penghitungan bunga; Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

5) Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi yang menyerahkan konfirmasi kepemilikan Obligasi sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI sesuai dengan jadwal waktu pembayaran sebagaimana yang telah ditentukan. Bilama na tanggal pembayaran jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya.

6) Tata cara pembayaran bunga; (i) Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya

tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.

(ii) Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening.

(iii) Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.

(iv) Pembayaran Bunga Obligasi yang terhutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan.

3

Tanggal-tanggal pembayaran Bunga Obligasi dan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi adalah sebagai berikut:

Bunga Ke-

Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi

Seri A Seri B Seri C Seri D

1 8 Desember 2020 8 Desember 2020 8 Desember 2020 8 Desember 2020 2 8 Maret 2021 8 Maret 2021 8 Maret 2021 8 Maret 2021 3 8 Juni 2021 8 Juni 2021 8 Juni 2021 8 Juni 2021 4 8 September 2021 8 September 2021 8 September 2021 8 September 2021 5 8 Desember 2021 8 Desember 2021 8 Desember 2021 8 Desember 2021 6 8 Maret 2022 8 Maret 2022 8 Maret 2022 8 Maret 2022 7 8 Juni 2022 8 Juni 2022 8 Juni 2022 8 Juni 2022 8 8 September 2022 8 September 2022 8 September 2022 8 September 2022 9 8 Desember 2022 8 Desember 2022 8 Desember 2022 8 Desember 2022

10 8 Maret 2023 8 Maret 2023 8 Maret 2023 8 Maret 2023 11 8 Juni 2023 8 Juni 2023 8 Juni 2023 8 Juni 2023 12 8 September 2023 8 September 2023 8 September 2023 8 September 2023 13 8 Desember 2023 8 Desember 2023 8 Desember 2023 14 8 Maret 2024 8 Maret 2024 8 Maret 2024 15 8 Juni 2024 8 Juni 2024 8 Juni 2024 16 8 September 2024 8 September 2024 8 September 2024 17 8 Desember 2024 8 Desember 2024 8 Desember 2024 18 8 Maret 2025 8 Maret 2025 8 Maret 2025 19 8 Juni 2025 8 Juni 2025 8 Juni 2025 20 8 September 2025 8 September 2025 8 September 2025 21 8 Desember 2025 8 Desember 2025 22 8 Maret 2026 8 Maret 2026 23 8 Juni 2026 8 Juni 2026 24 8 September 2026 8 September 2026 25 8 Desember 2026 8 Desember 2026 26 8 Maret 2027 8 Maret 2027 27 8 Juni 2027 8 Juni 2027 28 8 September 2027 8 September 2027 29 8 Desember 2027 30 8 Maret 2028 31 8 Juni 2028 32 8 September 2028 33 8 Desember 2028 34 8 Maret 2029 35 8 Juni 2029 36 8 September 2029 37 8 Desember 2029 38 8 Maret 2030 39 8 Juni 2030 40 8 September 2030

OBLIGASI MERUPAKAN BUKTI UTANG 1) Berdasarkan pernyataan Perseroan sekarang tetapi berlaku sejak Tanggal Emisi, Obligasi merupakan

bukti bahwa Perseroan secara sah dan mengikat berhutang kepada Pemegang Obligasi sejumlah Pokok Obligasi yang disebut dalam Sertifikat Jumbo Obligasi ditambah dengan Bunga Obligasi dan Denda (jika ada) yang wajib dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Obligasi tersebut merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan.

2) Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening. Konf irmasi Tertulis tersebut tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan.

4

PENDAFTARAN OBLIGASI DI KSEI 1) Obligasi telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI yang dibuat di

bawah tangan bermeterai cukup, dengan memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI yang berlaku.

2) Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi mel alui Pemegang Rekening.

PENARIKAN OBLIGASI Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat obligasi tidakdapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang -undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO. PENGALIHAN OBLIGASI Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memberlakukan Pemegang Rekening selaku Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayar an Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi. SATUAN PEMINDAHBUKUAN OBLIGASI Satuan pemindahbukuan Obligasi adalah senilai Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. SATUAN PERDAGANGAN OBLIGASI Perdagangan Obligasi dilakukan di Bursa Efek dengan syarat -syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek. Satuan perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau Perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN Pemesanan Pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang -kurangnya sebesar satu satuan perdagangan sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. PROSEDUR PEMESANAN Prosedur Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Prospektus Bab XIII Prospektus ini perihal Tata Cara Pemesanan Pembelian Obligasi. JAMINAN Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, namun dijamin dengan seluruh harta kekayaaan perseroan, baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan bagi pemegang obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 kitab undang-undang hukum perdata. Hak pemegang obligasi adalah paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak -hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari, dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang -undangan yang berlaku. HAK SENIORITAS Pemegang Obligasi tidak mempunyai hak untuk didahulukan dan hak Pemegang Obligasi adalah paripassu tanpa hak preferen dengan hak hak kreditur Perseroan lainnya, baik yang ada sekarang maupun yang akan ada dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan. SINKING FUND Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi.

5

HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang

dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dim iliki oleh Pemegang Obligasi.

b. Yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namany a tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.

c. Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan/ atau pembayaran Bunga Obligasi, Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda atas setiap kelalaian pembayaran pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi sebesar 1% (satu persen) diatas tingkat Bunga Obligasi yang bersangkutan dari jumlah dana yang terlambat dibayar atas Jumlah Terutang. Jumlah denda tersebut dihitung harian berdasarkan jumlah hari yang terlewat, dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

d. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama -sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi (termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) namun tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, berhak mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan asli KTUR. Permint aan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.

e. Hak Suara Pemegang Obligasi diatur bahwa setiap Pokok Obligasi senilai Rp1,00 (satu Rupiah) memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

1.3. PERSYARATAN POKOK DALAM KONTRAK PERWALIAMANATAN

PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI

Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: a. pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali

dengan harga pasar. b. pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek. c. pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. d. pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak

dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan. e. pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakuka n apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi)

sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO.

f. pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari pihak yang tidak terafiliasi kecual i Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah .

g. Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran un tuk pembelian kembali dimulai, dengan diumumkan di (i) situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling sedikit bahasa Inggris; dan (ii) situs web bursa efek atau 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

h. pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai ,

i. pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud pada huruf g dan h wajib dilakukan paling lambat 2 (dua) Hari Ka lender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai, dengan ketentuan paling sedikit pada media sebagai berikut:

6

(i) situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling sedikit bahasa Inggris; dan

(ii) situs web bursa efek atau 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

j. rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam huruf g dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf h di atas, paling sedikit memuat informasi tentang: 1) periode penawaran pembelian kembali; 2) jumlah dana maksimal yang digunakan untuk pembelian kembali; 3) kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; 4) harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obli gasi; 5) tata cara penyelesaian transaksi; 6) persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; 7) tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; 8) tata cara pembelian kembali Obligasi; dan 9) hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi (tidak termasuk hubungan Perseroan

dengan Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) ; k. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap

Pemegang Obligasi yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi, melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;

l. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi;

m. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf i di atas, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jumlah pembelian kembali Obligasi tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi yang

beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan; 2) Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan kecuali

Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerint ah; dan 3) Obligasi yang dibeli kembali tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali. dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (dua) setelah terjadinya pembelian kembali Obligasi;

n. Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat, serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi tersebut meliputi antara lain: 1) jumlah Obligasi yang telah dibeli oleh Perseroan; 2) rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual

kembali; 3) harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan 4) jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi.

o. pembelian kembali Obligasi dilakukan dengan mendahulukan obligasi yang tidak dijamin jika terdapat lebih dari satu obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan.

p. pembelian kembali wajib dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut jika terdapat lebih dari satu obligasi yang tidak dijamin;

q. pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali obligasi tersebut jika terdapat jaminan atas seluruh obligasi; dan

r. pembelian kembali oleh Perseroan mengakibatkan: 1) hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, meliputi hak menghadiri

RUPO, hak suara, dan hak memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau

2) pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, meliputi hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali.

PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN Sebelum dilunasinya Jumlah Terutang. Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwa: a. Perseroan tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat (yang tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas

oleh Wali Amanat dan jika jawaban tersebut tidak diperoleh dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kerja setelah pengajuan persetujuan tersebut diterima oleh Wali Amanat, maka persetujuan dianggap telah diberikan), tidak melakukan hal-hal atau tindakan tindakan sebagai berikut: 1. Menjaminkan dan/atau menggadaikan baik sebagian maupun seluruh harta kekayaan Perseroan baik

yang telah ada maupun yang akan ada, kecuali agunan atau jumlah yang:

7

a. telah diberikan sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan dengan ketentuan bahwa apabila aktiva yang dijaminkan tersebut telah dilepaskan maka aktiva tersebut tidak dapat diikat lagi menjadi agunan;

b. termasuk dalam agunan atau jaminan yang diijinkan sebagai berikut: 1. Jaminan yang diperlukan untuk mengikuti tender, menjamin pembayaran bea masuk atau

untuk pembayaran sewa, selama dipergunakan dalam operasi Perseroan sehari -hari. 2. Agunan yang timbul karena keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap; 3. Agunan untuk pembiayaan perolehan aktiva melalui bentuk pinjaman sewa guna usaha

(leasing) dimana aktiva tersebut akan menjadi objek agunan untuk pembiayaan tersebut; 4. Agunan yang diberikan sehubungan dengan penerusan kelanjutan utang atau novasi yang

diberikan dalam rangka bera lihnya PPJT sepanjang agunannya diambil dari hasil jalan tol atas PPJT.

Dalam hal Wali Amanat menyetujui permohonan Perseroan untuk menjaminkan sebagian atau seluruh harta kekayaan Perseroan terhadap utang-utang yang ditarik oleh Perseroan, maka jaminan-jaminan yang sama juga wajib diberikan untuk pembayaran Obligasi, untuk keperluan mana Perseroan dan Wali Amanat wajib membuat dan menandatangani perjanjian jaminan yang berkaitan.

2. Memberikan jaminan-jaminan kepada pihak lain (penanggungan) atas kewajiban -kewajiban pihak lain tersebut;

3. Mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya Perseroan, atau mengijinkan Entitas Anak untuk melakukan penggabungan, konsolidasi dan/atau akuisisi dengan perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya Entitas Anak kecuali hal-hal tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: a. Dilakukan dalam program privatisasi Pemerintah Republik Indonesia ; atau b. Semua syarat dan kondisi Obligasi dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lain yang

berkaitan tetap berlaku dan mengikat sepenuhnya perusahaan penerus (surviving company) , dan dalam hal Perseroan bukan merupakan perusahaan penerus, maka seluruh kewajiban Obligasi telah dialihkan secara sah kepada perusahaan penerus, dan perusahaan penerus tersebut memiliki aktiva dan kemampuan yang memadai untuk menjamin pembayaran Obligasi ; atau

c. Perusahaan penerus tersebut salah satu bidang usahanya adalah bergerak dalam pengusahaan/ pengoperasian jalan tol; atau

d. Akuisisi pada perusahaan jalan tol; atau e. Akuisisi pada perusahaan non tol tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari seluruh aktiva

Perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian terakhir. 4. Melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen utang lain yang sejenis yang mempunyai k edudukan

lebih tinggi, atau pembayarannya didahulukan dari Obligasi; 5. Melaksanakan pengubahan yang pokok dari bidang usaha dan/atau memberikan ijin atau persetujuan

kepada Entitas Anak untuk mengadakan pengubahan yang pokok dari bidang usahanya; 6. Mengurangi modal dasar dan modal disetor Perseroan; 7. Melakukan atau mengijinkan Entitas Anak melakukan penjualan atau pengalihan aktiva, baik

sebagian atau seluruhnya, kecuali: a. penjualan atau pengalihan tersebut baik dalam satu transaksi atau gabungan transaksi yang

dalam 1 (satu) tahun berjalan tidak melebihi 5% (lima persen) dari seluruh aktiva Perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian terakhir yang telah diaudit; atau

b. penjualan atau pengalihan tersebut dilakukan dalam rangka program privatisasi Pemerintah Republik Indonesia; atau

c. Pengalihan aktiva yang dikuasai oleh Perseroan sebagai akibat pengakhiran dan/atau pengalihan PPJT.

8. Melakukan transaksi dengan pihak Afiliasi atau mengijinkan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak Afiliasi, kecuali bila: a. transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan yang menguntungkan Perseroan dan/atau

Entitas Anak atau setidak-tidaknya sama dengan persyaratan yang diperoleh Perseroan dan/atau Entitas Anak dari pihak ketiga yang bukan terafiliasi dalam transaks i yang lazim; atau

b. transaksi tersebut wajib dilakukan Perseroan dan/atau Entitas Anak sebagai akibat dari pengakhiran dan/atau pengalihan PPJT.

9. Memberi pinjaman atau melakukan investasi dalam bentuk penyertaan saham pada pihak lain dan mengijinkan Entitas Anak memberi pinjaman atau melakukan investasi dalam bentuk penyertaan saham pada pihak lain, kecuali: a. Penyertaan saham pada Perusahaan di jalan tol; atau

8

b. Penyertaan saham pada Perusahaan di sektor non tol yang dilakukan baik dalam satu transaksi atau gabungan transaksi tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari total aktiva Perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian terakhir; atau

c. Pemberian pinjaman kepada Entitas Anak dan atau pihak lain; atau d. Pemberian pinjaman kepada karyawan, koperasi dan yayasan karyawan Perseroan dan/atau

karyawan koperasi dan yayasan karyawan Entitas Anak serta PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) sesuai dengan Program Pemerintah.

b. Perseroan berkewajiban untuk: 1. Memenuhi kewajiban keuangan konsolidasi berdasarkan laporan keuangan konsolidasian tahunan

terakhir yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik yang terdaftar di OJK dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Memelihara perbandingan antara laba sebelum bunga, pajak, provisi pelapisan utang jalan tol,

penyusutan dan amortisasi dengan beban bunga yang disesuaikan sedikitnya 1,1 : 1 (satu koma satu berbanding satu) mulai pada tahun 2021 .

b. Memelihara perbandingan antara Utang dengan Modal tidak lebih dari 5: 1 (lima berbanding satu).

2. Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. 3. Menyetorkan dalam dana yang sudah tersedia (in good funds) jumlah-jumlah uang untuk pembayaran

Bunga Obligasi dan /atau Pokok Obligasi yang jatuh tempo, selambat -lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pe lunasan Pokok Obligasi dilakukan kepada Agen Pembayaran melalui rekening Perseroan dan menyerahkan salinan bukti transfer kepada Wali Amanat pada hari yang sama. Apabila lewat tanggal jatuh tempo pembayaran Bunga Obligasi dan/atau jumlah Pokok Obligasi, Perseroan belum menyerahkan dana-dana tersebut di atas, maka Perseroan harus membayar Denda atas kelalaian membayar jumlah Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi menurut ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.

4. Menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya dan secara efisien serta sesuai dengan praktek keuangan dan perdagangan sebagaimana mestinya dan peraturan yang berlaku.

5. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia dan memelihara buku-buku dan catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Perseroan dan hasil operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan diterapkan secara konsisten dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

6. Segera memberikan kepada Wali Amanat keterangan yang sewaktu -waktu diminta oleh Wali Amanat dengan wajar mengenai operasi, keadaan keuangan, aktiva Perseroan dan hal lain -lain.

7. Segera memberitahukan kepada Wali Amanat secara tertulis dalam waktu 12 (dua belas) Hari Kerja sejak terjadinya hal-hal sebagai berikut: a. Membuat Utang baru baik secara langsung maupun tidak langsung; b. Setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting dan/atau buruk atas

jalannya usaha atau operasi atau keadaan keuangan Perseroan dan Entitas Anak serta pemenuhan kewajiban Perseroan dalam rangka penerbitan dan pelunasan Obligasi ini;

c. Setiap pengubahan anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, pembagian dividen, yang diikuti dengan penyerahan akta-akta keputusan rapat umum pemegang saham Perseroan, setelah akta-akta tersebut diterima oleh Perseroan;

d. Perkara pidana, perdata, administrasi dan perburuhan yang dihadapi Perseroan dan/atau Entitas Anak yang secara material mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan dan/atau Entitas Anak.

8. Membayar kewajiban pajak Perseroan atau bea lainnya yang menjadi beban Perseroan dalam menjalankan usahanya sebagaimana mestinya.

9. Menyerahkan kepada Wali Amanat laporan yang disyaratkan OJK dan persetujuan-persetujuan berdasarkan anggaran dasar Perseroan untuk penerbitan dan penawaran Obligasi, untuk pembuatan dan pelaksanaan setiap perjanjian yang berhubungan dengan itu,termasuk tetapi tidak terbatas menyerahkan: a. Laporan keuangan tahunan Perseroan (konsolidasian) selambat-lambatnya (i) 90 (sembilan

puluh) Hari Kalender setelah tanggal tiap tahun buku berakhir atau (ii) pada saat penyerahan laporan konsolidasi ke OJK yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Perseroan yang telah terdaftar di OJK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang mana yang lebih lama.

9

b. Laporan keuangan tengah tahunan Perseroan (konsolidasian) selambat-lambatnya dalam waktu (i) (x) 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal tengah tahun buku, jika tidak disertai laporan Akuntan; atau (y) 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahun buku jika disertai laporan Akuntan Publik Perseroan yang telah terdaftar di OJK dalam rangka penelaahan terbatas ; atau (z) 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah tanggal tengah tahun buku, j ika disertai laporan Akuntan Publik Perseroan yang telah terdaftar di OJK dalam rangka audit atas laporan keuangan konsolidasian, atau (ii) pada saat penyerahan Laporan keuangan konsolidasian tengah tahunan Perseroan dan Entitas Anaknya ke OJK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang mana yang lebih lama.

10. Memelihara harta kekayaannya agar tetap dalam keadaan baik dengan syarat -syarat dan ketentuan sebagaimana dilakukan pada umumnya mengenai harta milik dan usaha yang serupa.

11. Segera memberikan pemberitahuan tertulis kepada Wali Amanat setelah menyadari terjadinya kelalaian sebagaimana tersebut dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan atau setiap peristiwa yang potensial yang dapat menimbulkan kelalaian atau adanya pemberitahuan mengenai kelalaian yang diberikan oleh kreditur Perseroan.

12. Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi termasuk pembaharuannya dan menyampaikan photo copy Sertifikat Jumbo Obligasi kepada Wali Amanat.

13. Memberikan ijin kepada Wali Amanat untuk sewaktu -waktu pada Hari Kerja melakukan kunjungan langsung ke Perseroan, selambat-lambatnya 6 (enam) Hari Kerja setelah pemberitahuan tertulis dari Wali Amanat diterima oleh Perseroan dan melakukan pemeriksaan atas perizinan-perizinan dan catatan keuangan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku, dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Perseroan yang diajukan sebelum kunjungan dilakukan dan Perseroan wajib memberikan keterangan dan data yang diminta oleh Wali Amanat sesuai dengan tugas dan fungsi Wali Amanat dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

14. Melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan No.: IX.C.11 yang wajib dipatuhi oleh Perseroan sehubungan dengan pemeringkatan atau melakukan pemeringkatan sesuai dengan peraturan OJK apabila ada perubahan terhadap Peraturan No.: IX.C.11.

15. Dalam hal Obligasi telah jatuh tempo, maka Perseroan bersedia dan diwajibkan untuk bertanggung jawab secara finansial dan hukum mengenai pelunasan keseluruhan atas Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi.

KEJADIAN KELALAIAN a. Kelalaian atau cidera janji yang dimaksud adalah salah satu atau lebih dari kejadian -kejadian atau hal-

hal tersebut di bawah ini: (a). Perseroan lalai membayar Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga

Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi. (b). Selain ketentuan huruf (a) tersebut diatas, apabila Perseroan tidak melaksanakan atau tida k

mentaati dan/atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang secara material berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

(c). Apabila keterangan-keterangan dan jaminan-jaminan Perseroan tentang keadaan/status Perseroan dan/atau keuangan Perseroan dan/atau pengelolaan usaha Perseroan secara material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar adanya, kecuali ketidak benaran tersebut disebabkan oleh ketidak sengajaan dan tidak didasarkan atas itikad buruk dari Perseroan.

(d). Apabila Perseroan dinyatakan bubar, bubar karena sebab lain dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 6 ayat 6.1 (iii) Perjanjian Perwaliamanatan atau dinyatakan dalam keadaan pailit ya ng telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau diberikan penundaan pembayaran utang oleh badan peradilan yang berwenang yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

(e). Apabila Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Utang, serta perjanjian -perjanjian dan dokumen-dokumenlainnya yang dibuat atau diterbitkan berkenaan dengan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan, karena suatu pihak yang berwenang secara hukum telah menyita atau merampas dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar dari harta benda Perseroan yang mengakibatkan Perseroan tidak dapat menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya.

(f). Jika terjadi peristiwa kelalaian (event of default) pada perjanjian utang/ utang yang dibuat Perseroan baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada dikemudian hari sebagai utang menjadi jatuh tempo dan tidak dibayar oleh Perseroan yang mengakibatkan perjanjian utang/uang menjadi berakhir atau jumlah yang terutang oleh Perseroan yang dapa t ditagih oleh kreditur sebelum waktunya untuk membayar kembali tiba (akselerasi pembayaran kembali) tidak dibayar oleh Perseroan, dengan

10

ketentuan peristiwa kelalaian tersebut terjadi dalam 1 (satu) tahun buku dengan jumlah utang yang wajib dibayar adalah lebih besar atau sama dengan 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian tahunan Perseroan terakhir yang diaudit oleh akuntan publik.

(g). Apabila hak, ijin dan/atau persetujuan lainnya dari Pemerintah R epublik Indonesia yang dimiliki Perseroan dibatalkan atau dinyatakan tidak sah atau Perseroan tidak mendapat ijin dan/atau persetujuan yang disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku yang mengakibatkan Perseroan tidak dapat lagi melanjutkan usahanya.

(h). Perseroan atau Entitas Anak berdasarkan perintah pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material jalannya usaha Perseroan dan kewajiban ini tidak diselesaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam keputusan pengadilan tersebut.

(i). Apabila suatu penundaan kewajiban pembayaran utang/Utang disetujui atau diumumkan sehubungan dengan utang/Utang Perseroan.

b. Dalam hal terjadi kelalaian sebagaimana dimaksud dalam:

Huruf a butir (a) dan (d) di atas dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 14 (empat belas) Hari Kerja setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan itu atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut,yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat;

Huruf a butir (g) di atas dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 90 (sembilan puluh) Hari Kerja setelah diterimanya teguran t ertulis dari Wali Amanat, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan itu atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut,yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat;

Huruf a butir (b), (c), (e), (f), (h) dan (i) di atas dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus dalam waktu 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan itu atau tanpa adanya upaya perbaikanuntuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat;

Maka Wali Amanat berkewajiban untuk memberitahukan kejadian atau peristiwa tersebut kepada Pemegang Obligasi dengan cara-memuat pengumuman di dalam paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional. Wali Amanat berhak memanggil RUPO menurut cara-cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, dalam RUPO tersebut Wali Amanat akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan deng an kelalaian tersebut. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan Perseroan, maka apabila diperlukan akan dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan dengan Obligasi. Jika RUPO berikutnya memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan kepada Perseroan. Bilamana dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO terseb ut untuk dipenuhinya tagihan yang bersangkutan Perseroan belum juga memenuhi kewajibannya untuk membayar, maka Wali Amanat wajib segera memanggil RUPO berikutnya. Wali Amanat wajib melaksanakan hak -hak berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali RUPO berikutnya tersebut masih memberi waktu kepada Perseroan untuk melaksanakan kewajibannya yang telah dilalaikan tersebut dengan jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) Hari Kerja.

c. Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pada Pasal 6 ayat 1.(iii) Perjanjian Perwaliamanatan, apabila Perseroan dibubarkan karena-sebab apapun atau terdapat keputusan pailit yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, Wali Amanat berhak tanpa memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi. Wali Amanat dapat langsung melakukan penagihan kepada Perseroan dan Obligasi menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih sebelum waktunya (akselerasi pembayaran kembali).

11

RUPO Untuk penyelenggaraan RUPO, kuorum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Mod al dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Repubik Indonesia serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana Obligasi dicatatkan: 1. RUPO diadakan untuk tujuan antara lain:

a. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obli gasi mengenai perubahan jangka waktu Obligasi, Pokok Obligasi, suku Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi dan ketentuan lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan dengan memperhatikan POJK No. 20/2020.

b. menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat , memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat -akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian;

c. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan -ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan;

d. mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan POJK No. 20/2020;

e. Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

2. RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan:

a. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi, termasuk di dalamnya Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan (yang bukan merupakan Perusahaan Afil iasi Negara Republik Indonesia), mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, O bligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat;

b. Perseroan; c. Wali Amanat; atau d. OJK.

3. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam nomor 2 huruf a, huruf b dan huruf d di atas, wajib disampaikan

secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO.

4. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada OJK, paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan.

5. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaran RUPO: a. Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang

berperedaran nasional, dalam jangka waktu lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan.

b. Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPO, me lalui paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

c. Pemanggilan RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO s ebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.

d. Pemanggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain: - tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO; - agenda RUPO;

12

- pihak yang mengajukan usulan RUPO; - Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO; dan - kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO.

e. RUPO kedua dan ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya.

6. Tata cara RUPO: a. Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPO

dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya. b. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat

dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO yang diterbitkan oleh KSEI, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.

c. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. d. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat

dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Ker ja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat. Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO.

e. Setiap Obligasi sebesar Rp1,00 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai ha k untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.

f. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain.

g. Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya (tidak terma suk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam kuorum kehadiran.

h. Sebelum pelaksanaan RUPO: - Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya (tidak

termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) kepada Wali Amanat. - Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Obligasi yang

dimiliki oleh Perseroan dan Afiliasinya (tidak termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia).

- Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Obligasi memiliki atau tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan (tidak termasuk Perusa haan Afiliasi Negara Republik Indonesia).

i. RUPO dapat diselenggarakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat.

j. RUPO dipimpin oleh Wali Amanat. k. Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk Notaris untuk

membuat berita acara RUPO. l. Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka RUPO

dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakan RUPO tersebut. Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO serta menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPO.

7. Dengan memperhatikan ketentuan angka 6 huruf g, kuorum dan pengambilan keputusan: a. Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan

sebagaimana dimaksud dalam nomor 1 diatas diatur sebagai berikut: 1. Bila RUPO dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai

berikut: (i) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari

jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(ii) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, wajib diadakan RUPO kedua.

(iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili pal ing sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak

13

mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(iv) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, wajib diadakan RUPO ketiga.

(v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

2. Bila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat, maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (i) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari

jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.


(iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.


(v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

3. Bila RUPO dimintakan oleh OJK maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (i) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari

jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.


(iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sediki t 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.


(v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

b. RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat

diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah

Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

2. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka 1 di atas tidak tercapai, wajib diadakan RUPO kedua.

3. RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

4. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka 3 di atas tidak tercapai, wajib diadakan RUPO ketiga.

5. RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan su ara terbanyak.

14

6. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka 5 diatas tidak tercapai, maka dapat diadakan RUPO keempat.

7. RUPO keempat dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Wali Amanat.

8. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPO keempat wajib memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

8. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat

paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat, kecuali biaya penyelenggaraan RUPO yang terjadi sebagai akibat dari pengunduran diri Wali Amanat yang disebabkan oleh timbulnya hubungan kredit dan/atau pembiayaan yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam POJK No. 19/2020, dibebankan kepada dan menjadi tanggung jawab Wali Amanat dan apabila RUPO dilaksanakan atas permintaan Pemegang Obligasi maka biaya akan dibebankan kepada Pemegang Obligasi.

9. Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil.

10. Keputusan RUPO mengikat bagi semua Pemegang Obligasi, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan -keputusan yang diambil dalam RUPO. Keputusan RUPO mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian -perjanjian lain sehubungan dengan Obligasi, baru berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Obligasi.

11. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPO tersebut wajib ditanggung oleh Perseroan dengan memperhatikan angka 8.

12. Apabila RUPO yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi, dan perubahan jangka waktu Obligasi dan Perseroan menolak untuk menandatangani addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPO atau tanggal lain yang diputuskan RUPO (jika RUPO memutuskan suatu tanggal tertentu untuk pe nandatanganan addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Terutang kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPO.

13. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek.

14. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang -undangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan di Pasar Modal, tersebut yang berlaku.

HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI a. Menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dari Perseroan yang

dibayarkan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yan g sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi.

b. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Reken ing, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang -undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi, maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan.

15

c. Menerima pembayaran Denda apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana untuk pembayaran

Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan harus membayar Denda atas kelalaian membayar jumlah Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi. Denda yang diba yar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan Obligasi yang dimilikinya.

d. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 2 0% (dua puluh persen)

dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terutang (termasuk di dalamnya jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afilliasi Perseroan) berhak untuk mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat agenda yang diminta dengan melampirkan photo copy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR dari kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.

1.4. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI A. HASIL PEMERINGKATAN Berdasarkan POJK No. 7/2017 dan Peraturan No.IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo, sesuai dengan surat No. RC-564/PEF-DIR/V/2020 tanggal 12 Mei 2020 perihal Sertifikat Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan II PT Jasa Marga (Persero) Tbk Periode 11 Mei 2020 sampai dengan 1 Mei 2021, hasil pemeringkatan atas Obligasi Perseroan adalah:

idAA- (Double A Minus)

Lembaga Pemeringkat Efek dalam hal ini Pefindo tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM. Perseroan wajib menyampaikan peringkat tahunan atas Obligasi kepada OJK paling lambat 10 (sep uluh) Hari Kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Obligasi yang diterbitkan, sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.C.11. B. PERTIMBANGAN Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari Pemerintah untuk menyelesaikan proyek jalan tol, posisi dominan Perseroan di dalam industri jalan tol, portofolio jalan tol yang terdiversifikasi dengan periode konsesi yang panjang, dan fleksibilitas keuangan yang kuat . Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan yang lebih agresif dalam jangka pendek dan menengah dan risiko bisnis terkait dengan pembangunan ruas tol baru. Peringkat akan dinaikkan jika Perusahaan memperbaiki struktur permodalan dengan mengurangi utang, jika jalan tol baru beroperasi dengan lancar sesuai jadwal dan terbukti secara konsisten menarik volume arus lalu lintas tinggi seperti yang diproyeksikan, atau jika terlihat ada dukungan dari pemerintah yang lebih kuat. Peringkat akan diturunkan jika Pembatasan Sosial Berskala Besar berlanjut hingga paruh kedua tahun ini yang berakibat pada penurunan jalan tol yang jauh lebih rendah dari yang diharapkan, jika Perseroan tidak berhasil memperoleh tambahan fasilitas pinjaman untuk mengatasi risiko p embiayaan, atau jika struktur permodalan Perseroan yang lebih agresif tidak diimbangi dengan peningkatan kinerja bisnis, yang dapat melemahkan proteksi arus kasnya. 1.5. PERPAJAKAN Diuraikan dalam Bab IX Prospektus ini perihal Perpajakan.

16

1.6. WALI AMANAT Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi ini, Perseroan dan Wali Amanat telah menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan. Sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan, PT Bank Mega Tbk telah ditunjuk oleh Perseroan sebagai Wali Amanat yang mewakili Pemegang Obligasi ini. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut:

PT Bank Mega Tbk

Menara Bank Mega, Lantai 16 Jl. Kapten P. Tendean No. 12 – 14A

Jakarta 12790 Telp : (021) 79175000 Fax : (021) 7990720

website: www.bankmega.com e-mail: [email protected]

Up. : Capital Market Services

1.7. TAMBAHAN UTANG YANG DAPAT DIBUAT PERSEROAN PADA MASA AKAN DATANG Sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, sebelum dilunasinya semua Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi, Perseroan tidak akan melakukan pengeluaran obligasi, atau melakukan pengeluaran instrumen utang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat. 1.8. PEMBERITAHUAN Semua pemberitahuan mengenai Obligasi dari pihak Perseroan kepada Wali Amanat dan sebaliknya dianggap telah dilakukan dengan sah, dan sebagaimana mestinya apabila disampaikan kepada alamat tersebut di bawah ini, yang tertera di samping nama pihak Perseroan ataupun Wali Amanat, dan diberikan secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima atau dengan faksimili yang sudah dikonfirmasikan.

Perseroan:

PT Jasa Marga (Persero) Tbk Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah

Jakarta 13550 Telp.: (021) 8413526, 841360

Fax.: (021) 8413540 e-mail: www.jasamarga.com

Wali Amanat:

PT Bank Mega Tbk Menara Bank Mega, Lantai 16

Jl. Kapten P. Tendean No. 12 – 14A Jakarta 12790

Telp : (021) 79175000 Fax : (021) 7990720 website: www.bankmega.com

e-mail: [email protected] Up. : Capital Market Services

Dengan ketentuan bahwa apabila salah satu pindah alamat, pihak yang pindah alamat tersebut wajib memberitahukan kepada pihak lainnya, selambat -lambatnya 5 (lima) Hari Kerja sebelumnya.

17

1.9. HUKUM YANG BERLAKU Seluruh perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi berada dan tunduk di bawah hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.

PERSEROAN WAJIB MENYAMPAIKAN PERINGKAT TAHUNAN ATAS OBLIGASI KEPADA OJK PALING LAMBAT 10 (SEPULUH) HARI KERJA SETELAH BERAKHIRNYA MASA BERLAKU PERINGKAT TERAKHIR SAMPAI DENGAN PERSEROAN TELAH MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBAN YANG TERKAIT DENGAN OBLIGASI YANG DITERBITKAN, SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN NO. IX.C.11.

18

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Dana hasil Penawaran Umum Obligasi setelah dikurangi dengan biaya -biaya emisi akan digunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk modal kerja, diantaranya namun tidak terbatas pada pemeliharaan jalan tol dan sarana penunjang jalan tol, serta peningkatan fasilitas jalan tol dan sarana penunjang jalan tol.

Rencana penggunaan dana dari hasil penerbitan Obligasi oleh Perseroan ini: i. merupakan transaksi afiliasi karena akan dilakukan dengan pihak terafiliasi Perseroan, namun

merupakan transaksi afiliasi yang dikecualikan sesuai ketentuan Angka 2.c.4) dan Angka 2.c.5) Peraturan No. IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu ("Peraturan No. IX.E.1") sebab transaksi yang akan dilakukan adalah transaksi yang merupakan kegiatan usaha utama Perseroan atau penunjang kegiatan usaha utama Perseroan;

ii. bukan merupakan transaksi benturan kepentingan; dan iii. bukan merupakan transaksi material berdasarkan Peraturan No. IX.E.2 , Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama ("Peraturan No. IX.E.2") ataupun POJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha ("POJK No. 17/POJK.04/2020") (sebagaimana berlaku) mengingat dana hasil penerbitan obligasi tidak mencapai 20% ekuitas Perseroan (sebagaimana dipersyaratkan Peraturan No. IX.E.2) ataupun kriteria lainnya sebagaimana disebutkan pada POJK No. 17/POJK.04/2020 (sebagaimana berlaku).

Dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum Obligasi yang belum direa lisasikan, Perseroan akan

menempatkan sementara dana hasil Penawaran Umum Obligasi sesuai dengan ketentuan POJK No. 30/2015.

Apabila Perseroan bermaksud untuk melakukan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum

Obligasi ini sebagaimana dimaksud di atas, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada

OJK dengan mengemukakan alasan serta pertimbangannya dan per ubahan penggunaan dana tersebut harus

mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO,

sesuai POJK No. 30/2015, kecuali apabila ditentukan lain dalam peraturan OJK.

Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal

laporan 30 Juni dan 31 Desember kepada Wali Amanat dengan tembusan kepada OJK sesuai dengan POJK

No. 30/2015. Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi tersebut wajib pula

dipertanggungjawabkan pada RUPS Tahunan dan/atau disampaikan kepada Wali Amanat sampai dengan

seluruh dana hasil Penawaran Umum Obligasi telah direalisasikan.

Sesuai dengan POJK No. 9/2017, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan, setelah termasuk hitun gan pajak, adalah kurang lebih setara dengan ●% dari Pokok Obligasi yang meliputi: 1. Biaya untuk jasa Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi sebesar ●%, yang terdiri dari biaya jasa penjaminan

(underwriting fee) ●%, biaya jasa penyelenggaraan (management fee) ●%, dan biaya jasa penjualan (selling fee) ●%;

2. Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar ●%, yang terdiri dari biaya jasa Akuntan publik sebesar ●%; biaya jasa Notaris sebesar ●%; biaya jasa Konsultan Hukum sebesar ●%;

3. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar ●% yang terdiri dari biaya jasa Wali Amanat sebesar ●% dan biaya jasa Pemeringkatan Efek sebesar ●;

4. Biaya lain-lain sebesar ●% termasuk biaya pendaftaran OJK, biaya pencatatan di BEI, biaya Kustodian, biaya penyelenggaraan due dilligence dan public expose sebesar, biaya audit penjatahan, biaya percetakan prospektus, formulir -formulir, biaya iklan koran prospektus ringkas dan biaya -biaya yang berhubungan dengan hal-hal tersebut.

Dana hasil penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu I yang dilakukan Perseroan, setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait, telah dipergunakan seluruhnya oleh Perseroan sesuai dengan tujuan penggunaan dananya, sebagaimana telah dilaporkan oleh Perseroan kepada OJK melalui Surat No. BF.KU09.03.1439 tanggal 6 Agustus 2019 perihal Laporan Realisasi Penggunaan Dana. Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) PT Jasa Marga (Persero) Tbk per 30 Juni 2019.

19

III. PERNYATAAN UTANG Pada tanggal 31 Desember 2019, Perseroan dan entitas anak mempunyai jumlah liabilitas sebesar Rp76.493.833 juta. Angka-angka ini diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (member firm of Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI dan ditandatangani oleh Said Amru, CPA dengan opini wajar tanpa modifikasian tertanggal 18 Juni 2020.


Keterangan 31 Desember 2019

Utang usaha 404.235 Utang kontraktor 551.612 Utang pajak 483.252 Beban akrual 22.493.430 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 17.655 Utang bank 5.245.935 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun

Utang bank 4.358.542 Utang lembaga keuangan bukan bank 16.900 Utang obligasi 5.175.997 Liabilitas pembebasan tanah 1.588.542 Utang sewa pembiayaan 5.255 Provisi pelapisan jalan tol 324.683 Pendapatan ditangguhkan 415.481

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 444.898

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 41.526.417

Liabilitas pajak tangguhan 1.074.046 Utang kontraktor jangka panjang 568.239 Beban akrual jangka panjang 2.433.017 Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam

satu tahun Utang bank 25.674.982

Utang lembaga keuangan bukan bank 1.169.920 Utang obligasi 1.295.429 Liabilitas pembebasan tanah 109.008 Utang sewa pembiayaan 349 Provisi pelapisan jalan tol 279.233

Pendapatan ditangguhkan 861.053 Liabilitas kerjasama operasi 820 Liabilitas jangka panjang lainnya 1.129.888 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 371.432

TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 34.967.416

TOTAL LIABILITAS 76.493.833

20

Penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masing liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:

1. Utang Usaha

Utang usaha merupakan utang kepada pemasok terkait dengan pengadaan barang cetakan, alat tulis kantor, karcis tol, obat-obatan dan pakaian dinas serta utang usaha atas jasa pemeliharaan dan pembersihan jalan tol.



Pihak Ketiga 361.764 Pihak Berelasi 42.471

Total 404.235

2. Utang Kontraktor

Utang kontraktor merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan rekanan sehubungan dengan pembangunan jalan, pelapisan ulang, pengadaan fasilitas tol dan bangunan lain.



Jangka Pendek Pihak Berelasi 268.065 Pihak Ketiga 283.547

Total 551.612

Jangka Panjang Pihak Berelasi 449.941 Pihak Ketiga 118.298

Total 568.239

3. Utang Pajak Berikut adalah penjabaran dari utang pajak:



Perseroan Pasal 4 (2) 8.719

Pasal 21 7.364 Pasal 22 66 Pasal 23 3.989 Pasal 26 33.281 Pasal 29 253.387 Pajak Pertambahan Nilai 58.175

364.981 Entitas Anak Pasal 4 (2) 14.531 Pasal 21 6.250 Pasal 23 1.065 Pasal 25 2.294 Pasal 29 26.109 Pajak Pertambahan Nilai 67.799 Kewajiban Pajak Lainnya 223

118.271

Total 483.252

21

4. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek lainnya



Pihak Ketiga Utang Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi 143.500 Sumbangan Area Pramuka Cibubur & TMII 2.389 Lainnya 299.009

Total 444.898

Utang Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi merupakan dana pendapatan tol Jagorawi yang dikumpulkan oleh Perseroan sebagai collecting agent dan dana tersebut merupakan hak pemegang KIK EBA. Perseroan akan mentransfer dana tersebut kepada pemegang KIK EBA. Utang lain-lain Area Pramuka Cibubur dan Taman Mini Indonesia Indah merupakan sumbangan Perseroan kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Taman Mini Indonesia lndah.

5. Beban Akrual Beban akrual terdiri dari :



Beban kontraktor dan konsultan 23.424.322 Beban umum dan administrasi 957.306 Akrual bonus dan insentif 241.867 Beban bunga

Utang pembebasan tanah (BLU) 88.983 Utang bank sindikasi 68.131 Utang obligasi 57.219 Utang dana talangan tanah 18.657 Utang bank

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.000 PT Bank Central Asia Tbk 2.414 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 89

Beban bagi hasil PT Bank Maybank Indonesia 10.933 PT Bank Syariah Mandiri 3.138 PT Bank DKI 2.927 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.421 PT Bank Permata 1.029

Lain-lain 40.011

Total 24.926.447

Dikurangi bagian lancar 22.493.430

Bagian tidak lancar 2.433.017

6. Utang Bank Utang Bank terdiri dari :



Jangka Pendek Pihak Berelasi 3.078.642

Pihak Ketiga PT Bank Syariah Mandiri 1.300.000 PT Bank Central Asia Tbk 517.293

22



PT Bank Permata Tbk 350.000

Total 5.245.935

Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun - Utang Bank Jangka Panjang Pihak Berelasi 3.269.505 Pihak Ketiga

PT Bank DKI 1.000.000 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 32.447 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara 25.282 PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta 15.638 PT Bank Central Asia Tbk 6.871 PT Bank Pembangunan Daerah Bali 3.213 PT Bank Mega Tbk 1.467 PT Bank ICBC Indonesia 959 PT Bank Syariah Mandiri 733 PT Bank Pembangunan Daerah Papua 513 PT Bank BNI Syariah 440 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 440 PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan 294 PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 149 PT Bank Pembangunan Daerah Riau 149 PT Bank Jabar Banten Syariah 146 PT Bank BRIsyariah Tbk 146 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung 94 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 56

Sub total 1.089.037

Total 4.358.542

Bagian jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam

satu tahun

Pihak Berelasi 15.135.487 Pihak Ketiga

PT Bank Central Asia Tbk 2.292.796 PT Maybank Indonesia Tbk 2.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.100.000 PT Bank ICBC Indonesia 796.837 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 787.233 PT Bank DKI 750.000 PT Bank Mega Tbk 585.252 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara 506.954 PT Bank BNI Syariah 375.616 PT Bank Syariah Mandiri 292.422 PT Bank Pembangunan Daerah Papua 204.614 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 175.616 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 162.853 PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta 133.270 PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan 117.214 PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 74.302 PT Bank Pembangunan Daerah Riau 74.302 PT Bank Pembangunan Daerah Bali 64.253 PT Bank BRIsyariah Tbk 58.403 PT Bank Jabar Banten Syariah 58.403 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung 58.109 Subtotal 10.668.450

Biaya belum diamortisasi (128.955)

Total 25.674.982

Total Utang Bank Jangka Panjang 30.033.524

23

Persyaratan rasio keuangan Perseroan berdasarkan perjanjian kredit masing-masing bank adalah : a. Interest coverage ratio minimal 1,25 kali, dan b. Debt to equity ratio maksimal 5 kali. Pada Tanggal 31 Desember 2019, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan rasio keuangan. Berikut adalah rincian mengenai pinjaman yang diterima Perseroan dan Entitas anak , beberapa yang besar diantaranya : Pinjaman bank kepada Perseroan : PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 28 April 2006 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., yang telah mengalami perubahan terakhir dengan Akta Addendum No. 09 tanggal 2 Maret 2017 oleh Notaris Karin Christiana Basoeki, S.H., Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp1.000.000 juta, dengan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Tingkat bagi hasil yang ditawarkan saat ini setara dengan 7,90% per tahun. Utang bank diberikan secara negative pledge . Pada tanggal 31 Desember 2019, saldo utang pada fasilitas pinjaman tersebut sebesar Rp600.000 juta. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Transaksi Khusus No. 125 tanggal 20 Juni 2017, dari Notaris lr. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp3.000.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Tingkat bagi hasil yang ditawarkan saat ini setara dengan 8,00% per tahun. Utang bank diberi kan secara negative pledge. Pada Tanggal 31 Desember 2019, saldo utang pada fasilitas pinjaman ini sebesar Rp3.000.000 juta. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Pemberian Fasilitas Term Loan Akta No 04 tanggal 04 Desember 2019, dari Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp3.000.000 juta untuk jangka waktu 3 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Tingkat bagi hasil yang ditawarkan saat ini setara dengan 8,00% per tahun. Utang bank diberikan secara negative pledge. Pada Tanggal 31 December 2019, saldo utang pada fasilitas pinjaman ini sebesar Rp1.000.000 juta. PT Bank CIMB Niaga Tbk Berdasarkan Perubahan Pertama dan Pernyataan Kembali Atas Perjanjian Kredit No. 067/PPF/CB/JKT/2017 tanggal 02 Juni 2017 yang sudah legalisasi oleh Notaris Engawati Gazali, SH. Perseroan memperoleh Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja – Musyarakah sebesar Rp2.000.000 juta untuk jangka waktu 2 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Tingkat bagi hasil yang ditawarkan saat ini setara dengan 7,90% per tahun. Fasilitas Pinjaman diberikan secara negative pledge. Pada Tanggal 31 Desember 2019, saldo utang pada fasilitas pembiayaan ini sebesar Rp1.100.000 juta. PT Bank Maybank Indonesia Tbk Berdasarkan Akta Perjanjian Akad Line Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 12 tanggal 28 November 2019 dari Notaris Bambang Sularso, S.H., Perseroan memperoleh fasilitas Pembiayaan Investasi Musyarakah sebesar Rp2.500.000 juta. Fasilitas ini dapat digunakan untuk membiayai kegiatan investasi, termasuk namun tidak terbatas pada pelunasan kewajiban pembiayaan lainnya ataupun obligasi, dengan jangka waktu selama 3 tahun. Tingkat bagi hasil yang ditawarkan setara dengan 8,20% per t ahun. Fasilitas Investasi diberikan secara negative pledge. Pada Tanggal 31 Desember 2019, saldo utang pada fasilitas pembiayaan ini sebesar Rp2.000.000 juta. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman No. 15 tanggal 14 Maret 2017 yang telah mengalami perubahan terakhir dengan Akta Addendum No 103 tanggal 21 Desember 2018 dari Notaris Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp1.000.000 juta dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal 14 Maret 2019. Tingkat suku bunga adalah 8,45% per tahun. Pinjaman bank diberikan secara negative pledge. Pada Tanggal 31 Desember 2019, saldo utang pada fasilitas pembiayaan ini sebesar Rp200.000 juta.

24

PT Bank Permata Tbk Berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah No. 01 tanggal 12 November 2019 dari Notaris Lolani Kurniati Irdham-Idroes, S.H., Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan investasi musyarakah sebesar Rp1.000.000 juta. Fasilitas ini dapat digunakan untuk membiayai modal kerja Perseroan untuk jangka waktu selama satu tahun sejak tanggal 30 Oktober 2019. Fasilitas Investasi ini diberikan secara negative pledge Tingkat bagi hasil yang ditawarkan setara dengan 7,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2019, saldo utang pada fasilitas pembiayaan ini sebesar Rp350.000 juta. PT Bank Syariah Mandiri Berdasarkan Akta Perjanjian Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah Nomor 15 dari Notaris Asho ya Ratam, S.H., MKn. tanggal 12 Juni 2017 yang telah mengalami perubahan terakhir Akta Perjanjian Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 112 Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito tanggal 27 Mei 2019, Perseroan memperoleh fasilitas Akad Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Musyarakah sebesar Rp1.500.000 juta. Fasilitas ini dapat digunakan untuk modal kerja operasional Perseroan untuk jangka waktu selama satu tahun. Tingkat bagi hasil yang ditawarkan setara dengan 7,90% per tahun. Fasilitas Investasi diberikan secara negative pledge. Pada tanggal 31 Desember 2019, saldo hutang pada fasilitas pembiayaan ini sebesar Rp1.300.000 juta. PT Bank DKI Berdasarkan Akta Perjanjian Akad Line Fasilitas Pembiayaan Musyarakah Nomor 86 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., MKn. tanggal 21 Desember 2018, Perseroan memperoleh fasilitas Akad Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Musyarakah sebesar Rp1.000.000 juta. Fasilitas ini dapat digunakan untuk terkait modal kerja operasional perusahaan jangka waktu selama 2 tahun. Fasilitas Investasi diberikan secara negative pledge Tingkat bagi hasil yang ditawarkan setara dengan 7,95% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2019, saldo utang pada fasilitas pembiayaan ini sebesar Rp1.000.000 juta. PT Bank DKI Berdasarkan Akta Perjanjian Akad Line Fasilitas Pembiayaan Musyarakah Nomor 42 dari Notaris Ashoya Ratam, S.H., MKn. Tanggal 9 Desember 2019, Perseroan memperoleh fasilitas Akad Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Musyarakah sebesar Rp750.000 juta. Fasilitas ini dibagikan dalam dua penarikan dengan penarikan pertama tanggal 12 Desember Rp500.000 juta dengan tingkat bunga bagi hasil 7,75%, penarikan kedua pada tanggal 29 Desember 2019 sebesar Rp250.000 juta dengan tingkat bungan bagi hasil 7,75%-7,50% pertahun. Fasilitas ini dapat digunakan untuk terkait modal kerja operasional perusahaan jangka waktu selama 3 tahun. Fasilitas Investasi diberikan secara negative pledge Pada tanggal 31 Desember 2019, saldo utang pada fasilitas pembiayaan ini sebesar Rp750.000 juta.

Pinjaman sindikasi bank kepada Entitas Anak : JSM Pada tanggal 24 Januari 2007, JSM telah mengadakan Perjanjian Pinjaman Sindikasi dengan BNI, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) dan PT Bank Bukopin Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Sindikasi No. 33 yang kemudian terakhir kali diubah dengan Akta Perubahan II atas Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pinjaman Sindi kasi No. 01 tanggal 3 Desember 2015 dari notaris Rina Utami Djauhari, S.H.yang mana terdapat penambahan kreditur yaitu PT Bank Pembangunan Jawa Timur dan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Berdasarkan Surat No. SDK/3/420 dari BNI tanggal 16 November 2016, PT Bank Bukopin Tbk mengundurkan diri sebagai kreditur dalam kredit sindikasi dan porsinya digantikan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan Akta Notaris No. 01 oleh Rina Utami Djauhari S.H., Jakarta, tanggal 9 Oktober 2 017, perjanjian pinjaman sindikasi telah diperbaharui dengan fasilitas pinjaman maksimum baru sebesar Rp3.486.403 juta, yang terdiri dari Fasilitas Pinjaman Investasi sebesar Rp3.093.353 juta dan Fasilitas IDC sebesar Rp393.050 juta dengan jangka waktu kredit yang telah diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Desember 2028. Atas pinjaman ini JSM dikenakan suku bunga secara Weighted Average yang akan diperhitungkan oleh Agen Fasilitas yaitu BNI berdasarkan ketentuan Suku Bunga yang disepakati dan diberlakukan kepada para Kreditur. Pembatasan penting dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah: a. Debt to equity ratio maksimal 2,2 kali b. Current ratio minimal 1 kali

25

Pada tanggal 31 Desember 2019, JSM tidak memenuhi kedua pembatasan penting tersebut. JSM telah mendapatkan surat persetujuan Waiver Financial Covenant No. SDK/2./2924 tanggal 31 Desember 2019 dari BNI. Jaminan pinjaman antara lain berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha lain yang diikat secara fidusia. Saldo pinjaman pada 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp3.337.890 juta. JPM Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 15 tanggal 12 Oktober 2017, JPM menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan BCA, Bank Madiri, BNI , PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol Pandaan - Malang. Maksimum fasilitas kredit yang disediakan sebesar Rp4.179.000 juta. yang terdiri dari Fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp3.738.357 juta dan Fasilitas Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction) sebesar Rp440.643 juta dengan jangka waktu kredit maksimum 15 (lima belas) tahun sampai dengan tanggal 12 Oktober 2032. Tingkat suku bunga menggunakan rata-rata deposito berjangka untuk jangka waktu 3 bulan dari bank -bank sindikasi ditambah margin 4,50% selama masa konstruksi dan 4,25% sejak tanggal pengoperasian. Perjanjian tersebut dijamin dengan segala harta kekayaan JPM, baik yang bergerak dan tidak bergerak, akta pengalihan pengelolaan hak konsesi jalan tol Pandaan - Malang, seluruh tagihan dan pendapatan operasional dari pengoperasian jalan tol dan pendapatan dari hasil klaim asuransi, bank garansi dan penggantian dana dari Pemerintah. Saldo pinjaman JPM terkait proyek konstruksi dengan per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp3.122.032 juta. Pembatasan penting dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah: a. Debt to equity ratio maksimal 70:30 antara porsi kreditur dan debitur b. Debt service coverage ratio minimal lebih dari 1 kali c. Menjaga ekuitas JPM selalu positif JBS Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 88 dan No.89 tanggal 21 Desember 2018 dari Akta Notaris Ashoya Ratam, S.H.M.Kn., JBS, entitas anak, menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan Bank Mandiri, BRI, PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, PT Bank Pembangunan Dareah Papua, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Mega Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Negara Indonesia Syariah, PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dan PT Bank Jabar Banten Syariah. Maksimum fasilitas kredit yang diberikan adalah sebesar Rp6 .980.000 juta yang digunakan untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda. Jangka waktu kredit 15 (lima belas) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat suku bunga menggunakan rata -rata deposito berjangka untuk jangka waktu 3 bulan dari bank-bank sindikasi ditambah margin 4,25% selama masa konstruksi dan 4,00% sejak tanggal pengoperasian. Pembatasan penting dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah: a. Debt to Equity Ratio maksimal 70:30 antara porsi kreditur dan debitur b. Debt Service Coverage Ratio minimal lebih dari 1 kali selama masa operasi c. Menjaga ekuitas JBS selalu positif Pada tanggal 31 Desember 2019, JBS telah memenuhi semua persyaratan rasio keuangan. Saldo terutang fasilitas kredit tersebut pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp4.090.387 juta. JJS Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Sindikasi No. 107 tanggal 28 Desember 2018 dan Perubahan I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pinjaman Sindikasi No. 19 tanggal 9 Oktober 2019, JJS telah memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi (KI) Sindikasi Pembiayaan Pengadaan Tanah Proyek Jalan Tol Jakarta - Cikampek II dari Bank Mandiri , BNI, BCA, dan BRI. Fasilitas pinjaman memiliki plafond sebesar Investasi sebesar Rp5.550.000 juta. Jangka waktu pi njaman maksimum 36 (tiga puluh enam) sampai dengan tanggal 28 Desember 2021 dan tingkat suku bunga sebesar 8,5% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan segala harta kekayaan JJS, baik yang bergerak dan tidak bergerak, akta pengalihan pengelolaan hak konsesi jalan tol Jakarta - Cikampek II, seluruh tagihan dan pendapatan operasional dari pengoperasian jalan tol dan pendapatan dari hasil klaim asuransi, bank garansi dan penggantian dana dari Pemerintah. Pembatasan penting dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah menjaga leverage maximum 400%. Pada tanggal 31 Desember 2019 JJS

26

telah memenuhi pembatasan keuangan ini. Saldo terutang fasilitas pinjaman pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp474.850 juta.

7. Utang Lembaga Keuangan Bukan Bank Akun ini merupakan pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) di MSJ. Berdasarkan Akta Perjanjian Pembiayaan No. 119 dari notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., pada tanggal 16 Agustus 2016, MSJ menandatangani perjanjian kredit dengan SMI untuk membiayai proyek jalan tol. Fasilitas kredit yang diterima MSJ adalah sebesar Rp540.000 juta dengan jangka waktu selama 10 tahun. MSJ kemudian mendapatkan tambahan fasilitas sebesar Rp660.000 juta untuk membiayai pembangunan BORR seksi 2B. Tingkat suku bunga menggunakan JIBOR (3 bulan) ditambah dengan margin sebesar 2,28%. Saldo terutang MSJ pada pinjaman tersebut tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp1.186.820 juta. Pinjaman ini dijamin dengan segala harta kekayaan MSJ, baik yang bergerak da n tidak bergerak, akta pengalihan pengelolaan hak konsesi jalan tol Ruas Bogor Ring Road, seluruh tagihan dan pendapatan operasional dari pengoperasian jalan tol dan pendapatan dari hasil klaim asuransi, bank garansi dan penggantian dana dari Pemerintah. Pada tanggal 31 Desember 2019, Saldo terutang jangka panjang MSJ pada pinjaman tersebut sebesar Rp1.169.920 juta, setelah dikurangi porsi jangka pendek sebesar Rp16.900 juta.

8. Utang Obligasi Rincian utang obligasi adalah sebagai berikut:



Perseroan

Global 4.000.000 XIV Seri JM - 10 1.000.000

Subtotal 5.000.000 PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)

Seri A 200.000 Seri B 217.000 Seri C 299.000 Seri D 320.000 Seri E 464.000

Subtotal 1.500.000 Biaya Penerbitan Obligasi yang Belum Diamortisasi (28.574)

Total Utang Obligasi 6.471.426

Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun (5.175.997)

Utang Obligasi Bagian Jangka Panjang 1.295.429

Berikut adalah rincian penerbitan obligasi Perseroan dan Entitas Anak : Global Bonds Pada tanggal 11 Desember 2017, Perseroan menerbitkan Surat Utang Senior (“Global Notes”) sejumlah Rp4.000.000 juta yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2020. Global Notes ini dikenakan bunga 7,5% per tahun, yang terutang setiap tahunnya pada tanggal 11 Juni dan 11 Desember dimulai pada tanggal 11 Juni 2018. Global Notes ini tercatat di London Stock Exchange dan Si ngapore Stock Exchange. Pokok dan bunga Global Notes akan diubah ke dalam dan dilunasi dalam Dolar AS pada saat jatuh tempo. Jumlah dari pokok dan bunga akan dihitung oleh Agen Penghitung dari Rupiah ke Dolar AS pada Tanggal Penetapan Kurs Terjadwal (Kurs Acuan) yang berlaku yang merupakan kurs dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada dua hari kerja penentuan sebelum Tanggal Penebusan atau Tanggal Pembayaran Bunga atau tanggal lain dimana Global Notes menjadi jatuh tempo dan terutang. Bertindak selaku wali amanat adalah The Bank of New York Mellon dan Global Notes mendapatkan peringkat “Baa3” dari Moody’s Investors Service, Inc. dan “BB+” dari S&P Global Ratings, suatu divisi dari S&P Global Inc.

27

Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Tahun 2010 Pada bulan Oktober 2010, Perusahan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Tahun 2010. Nilai nominal obligasi adalah sebesar Rp1.000.000 juta dengan tingkat bunga tetap 9,35% per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwu lan. Jangka waktu obligasi yaitu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 12 Oktober 2020. Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Berdasarkan surat No.1044/PEF -DirN11/2010 tanggal 29 Juli 2010, peringkat obligasi dari Pefindo adalah idAA (double A: Stable Outlook). Tujuan penerbitan obligasi adalah untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002, percepatan pelunasan Kredit Investasi Bank BCA, pengembangan investasi pada bidang usaha non -tol (bidang properti, bidang teknologi informasi dan komunikasi, serta bidang engineering), dan pembiayaan modal kerja Perseroan dengan proporsi masing-masing sebesar 43%, 27%, 25% dan 5%. Persyaratan rasio keuangan Perseroan yang harus dijaga atas semua utang obligasi adalah Rasio Utang terhadap Ekuitas maksimal 5:1 dan interest coverage ratio minimal 1,25: 1. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan rasio keuangan obligasi yang d iterbitkan. Obligasi MLJ Pada tanggal 31 Oktober 2017, MLJ memperoleh pernyataan efektif dari OJK atas penerbitan Obligasi I Marga Lingkar Jakarta Tahun 2017 (“Obligasi”) 5 (lima) seri dengan dengan nilai, suku bunga dan jatuh tempo sebagai berikut - Seri A sebesar Rp200.000 juta dan suku bunga 7,45% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8

November 2020 - Seri B sebesar Rp217.000 juta dan suku bunga 7,75% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8

November 2022 - Seri C sebesar Rp299.000 juta dan suku bunga 8,30% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8

November 2024 - Seri D sebesar Rp320.000 juta dan suku bunga 8,70% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8

November 2027 - Seri E sebesar Rp464.000 juta dan suku bunga 8,85% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8

November 2029. Total dana yang diterima MLJ pada tanggal November 2017 dari hasil penerbitan Obligasi adalah sebesar Rp1.500.000 juta. Bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Sekitar 90% dari dana tersebut akan digunakan untuk pelunasan seluruh kredit investasi dan sekitar 8% untuk penyisihan dana cadangan pembayaran bunga, dan sisanya untuk modal kerja, temasuk namun tidak terbatas kepada biaya layanan transaksi, biaya layanan lalu lintas dan biaya layanan konstruksi.

9. Komitmen dan Kontinjensi Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki komitmen per tanggal 31 Desember 2019. Berikut adalah kontinjensi Perseroan dan Entitas Anak yang terdapat kemungkinan arus keluar manfaat ekonomi : a. Kewajiban Karena Pengakhiran Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan b. Tuntutan Ganti Rugi Kepada PT Lapindo Brantas dan Penutupan Sebagian Jalan Tol Surabaya -

Gempol Seksi Porong-Gempol c. Gugatan Ganti Rugi dari Pemilik Tanah untuk Jalan Tol d. Penggantian Lahan e. Pengembalian Investasi Pemerintah f. Gugatan Ting, Aurelia Yuwita Elika dan Fransiscus Prihadi kepada MLJ g. Gugatan Budiyanto Sutanto h. Gugatan Perjanjian Pembangunan Simpang Susun Karawang Barat STA 47+130 i. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR)

28

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2019 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. PADA TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO. TIDAK ADA LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN.

DARI TANGGAL 31 DESEMBER 2019 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAKNYA DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN-IKATAN BARU SELAIN LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN PROSPEKTUS INI.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI PADA SAAT JATUH TEMPO SELURUH LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

PADA TANGGAL TERAKHIR, PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG PERSEROAN.

SEPANJANG PENGETAHUAN PERSEROAN BERDASARKAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERSEROAN, TIDAK TERDAPAT FAKTA MATERIAL YANG MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA LIABILITAS DAN/ATAU PERIKATAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

SEPANJANG PENGETAHUAN PERSEROAN BERDASARKAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERSEROAN, TIDAK TERDAPAT PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU ENTITAS ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

SEPANJANG PENGETAHUAN PERSEROAN BERDASARKAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERSEROAN, TIDAK TERDAPAT KEJADIAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

SEHUBUNGAN DENGAN LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN TERSEBUT DIATAS. PERSEROAN MENYATAKAN TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI.

29

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Calon investor harus membaca ikhtisar data keuangan konsolidasian penting yang disajikan di bawah ini bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang tercantum dalam Prospektus ini. Calon investor juga harus membaca Bab V mengenai Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen. Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya yang berasal dari dan/atau dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 dan 2019 (tidak diaudit dan tidak direviu) dan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Informasi keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal -tanggal tersebut yang disajikan dalam tabel dibawah ini diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan disajikan dalam mata ua ng Rupiah, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini dan telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) dan ditandatangani oleh Said Amru, CPA (Registrasi Akuntan Publik No.AP.1294) yang menyatakan opini tanpa modifikasian dan berisi paragraf “hal -hal lain” yang menyatakan tujuan diterbitkannya laporan auditor independen tersebut, sebagaimana yang te rcantum dalam laporan auditor independen terkait bertanggal 18 Juni 2020 yang juga tercantum dalam Prospektus ini. Informasi keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Maret 2020 serta periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2020 dan 2019 disajikan untuk memenuhi persyaratan Surat OJK No. S-101/D.04/2020 tanggal 24 Maret 2020 sehubungan dengan rencana Perseroan untuk memanfaatkan perpanjangan jangka waktu penggunaan laporan keuangan sebagaimana diatur dalam surat tersebut. Informasi keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas anaknya tanggal 31 Maret 2020 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 dan 2019, diambil dari laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas anaknya tanggal 31 Maret 2 020 serta untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut, yang tidak diaudit dan tidak direviu, serta disusun oleh manajemen Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, dan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perseroan pada tanggal 8 Juni 2020, yang seluruhnya tidak dicantumkan dalam Prospektus ini namun dapat diakses di https://investor-id.jasamarga.com/financials.html. KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) tidak melakukan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI atau reviu berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas” atas laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan tanggal 31 Maret 2020 dan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut, dan oleh karena itu KAP Purwantono, Sungkoro & Surja tidak menyatakan pendapat, kesimpulan atau bentuk keyakinan lainnya atas laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan tanggal 31 Maret 2020 dan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian



Kas dan setara kas 3.541.990 4.341.601 5.942.954

Investasi jangka pendek 390.966 391.817 143.824

Piutang lain-lain - neto 6.200.551 6.270.361 5.190.578

Persediaan 58.369 61.136 40.949

Biaya dibayar dimuka dan uang muka - neto 58.391 47.473 55.735

Pajak dibayar dimuka 163.072 70.684 80.115

Dana dibatasi penggunaannya 602.895 429.494 175.841

TOTAL ASET LANCAR 11.016.234 11.612.566 11.629.996

30



Piutang lain-lain - neto 1.647.990 1.606.903 1.580.736

Dana dibatasi penggunaannya 663.363 754.705 698.029

Aset pajak tangguhan - neto 137.156 137.876 11.387 Investasi pada entitas asosiasi dan ventura

bersama - neto 4.608.985 4.394.889 3.160.400

Aset tetap - neto 745.764 714.282 754.806

Properti investasi - neto 369.601 366.975 303.356

Aset takberwujud - neto Hak pengusahaan jalan tol 80.413.493 78.620.143 62.247.988

Lainnya 77.130 85.369 1.205.041

Goodwill 41.849 41.849 41.849

Aset keuangan lainnya - neto 428.968 252.002 66.665

Aset tidak lancar lainnya - neto 951.575 1.092.011 718.350

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 90.085.874 88.067.004 70.788.607

TOTAL ASET 101.102.108 99.679.570 82.418.603

Utang usaha 276.464 404.235 321.811

Utang kontraktor 586.862 551.612 1.098.460

Utang pajak 386.912 483.252 365.686

Beban akrual 9.803.842 22.493.430 19.809.213

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 6.405 17.655 35.755

Utang bank 5.931.635 5.245.935 2.347.571 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun Utang bank 4.278.551 4.358.542 3.063.767

Utang lembaga keuangan bukan bank 12.900 16.900 4.000

Utang obligasi 5.182.200 5.175.997 1.000.000

Liabilitas pembebasan tanah 1.588.542 1.588.542 1.622.186

Utang sewa pembiayaan 30.031 5.255 5.116

Provisi pelapisan jalan tol 324.568 324.683 320.958

Pendapatan ditangguhkan 563.950 415.481 414.570

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 454.453 444.898 672.382

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 29.427.315 41.526.417 31.081.475

Liabilitas pajak tangguhan 1.138.556 1.074.046 856.796

Utang kontraktor jangka panjang 615.544 568.239 266.024

Beban akrual jangka panjang 3.148.336 2.433.017 1.211.003 Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank 37.034.257 25.674.982 18.890.941

Utang lembaga keuangan bukan bank 1.170.223 1.169.920 1.185.793

Utang obligasi 1.295.579 1.295.429 6.447.434

Liabilitas pembebasan tanah 109.008 109.008 109.008

Utang sewa pembiayaan 21.811 349 9.461

Provisi pelapisan jalan tol 267.458 279.233 264.715

Pendapatan ditangguhkan 712.377 861.053 1.217.608

Liabilitas kerjasama operasi 820 820 820

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 1.136.911 1.129.888 639.093

Liabilitas jangka panjang lainnya 375.855 371.432 39.443

TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 47.026.735 34.967.416 31.138.139

TOTAL LIABILITAS 76.454.050 76.493.833 62.219.614

31



Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Modal saham - nilai nominal Rp 500 (rupiah penuh) per saham

Modal dasar 19.040.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1

saham seri A Dwiwarna dan 7.257.871.199 saham seri B 3.628.936 3.628.936 3.628.936

Tambahan modal disetor - neto 3.997.085 3.997.085 3.997.085

Selisih atas transaksi entitas nonpengendali (16.256) (16.256) 8.818

Saldo laba 12.352.037 11.764.108 9.887.381

Penghasilan komprehensif lain: Keuntungan yang belum direalisasi dari efek

tersedia untuk dijual 197.428 14.149 8.512 Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja

jangka panjang (735.670) (705.342) (622.224)

Ekuitas Neto yang Dapat Diatribusikan kepada :

Pemilik Entitas Induk 19.423.560 18.682.680 16.908.508

Kepentingan Non Pengendali 5.224.498 4.503.057 3.290.481

TOTAL EKUITAS 24.648.058 23.185.737 20.198.989

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 101.102.108 99.679.570 82.418.603 *)Tidak diaudit dan tidak direviu

Laporan Rugi Laba dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian


Keterangan

Periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret*


2020 2019 2019 2018

PENDAPATAN

Pendapatan tol 2.531.398 2.337.572 10.130.639 9.036.367

Pendapatan usaha lainnya 202.953 179.593 853.465 748.123

Pendapatan konstruksi 1.443.763 5.118.241 15.361.156 27.189.585

Total 4.178.114 7.635.406 26.345.260 36.974.075

BEBAN POKOK PENDAPATAN

Beban tol dan usaha lainnya (953.832) (890.629) (4.634.241) (4.052.644)

Beban konstruksi (1.430.735) (5.092.593) (15.266.376) (27.003.921)

Total (2.384.567) (5.983.222) (19.900.617) (31.056.565)

LABA BRUTO 1.793.547 1.652.184 6.444.643 5.917.510

Penghasilan lain-lain 21.776 5.606 57.551 91.355

Penghasilan keuangan 126.260 112.027 532.471 316.865

Keuntungan dari pelepasan investasi - - 1.027.466 876.911

Beban umum dan administrasi (265.728) (240.349) (1.478.523) (1.325.329)

Beban lain-lain (2.905) (62.008) (677.246) (415.683)

Beban pajak atas penghasilan keuangan (10.154) (16.549) (49.100) (46.401)

LABA USAHA 1.662.796 1.450.910 5.857.262 5.415.228

Biaya keuangan - neto (774.304) (525.157) (2.433.684) (1.839.660) Bagian atas rugi neto entitas asosiasi dan

ventura bersama

(99.147)

(113.820) (325.975) (365.259)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (789.345) 811.933 3.097.603 3.210.309

BEBAN PAJAK PENGHASILAN

Kini (204.485) (208.258) (909.624) (913.174)

Tangguhan (63.627) (42.856) (114.091) (260.642)

TOTAL BEBAN PAJAK PENGHASILAN (268.112) (251.113) (1.023.715) (1.173.816)

32


Keterangan

Periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret*


2020 2019 2019 2018

LABA TAHUN BERJALAN 521.233 560.820 2.073.888 2.036.493

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF

LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke

laba rugi periode berikutnya

Laba (Rugi) aktuarial atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang - neto

(30.329)

12.303 (83.118) 48.954

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya

Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual

(9.643)

(19) 5.637 (651)

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN

(39.972)

12.284 (77.481) 48.303

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN

481.261

573.103 1.996.407 2.084.796

Total penghasilan komprehensif tahun berjalan

yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 547.962 597.115 2.129.659 2.249.999

Kepentingan nonpengendali (66.700) (24.012) (133.252) (165.203)

TOTAL 481.261 573.103 1.996.407 2.084.796 Laba tahun berjalan yang dapat

diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 587.929 584.832 2.207.117 2.202.602

Kepentingan nonpengendali (66.696) (24.012) (133.229) (166.109)

TOTAL 521.233 560.820 2.073.888 2.036.493

LABA PER SAHAM (RUPIAH PENUH) 81.01 80,58 304,10 303,48 *)Tidak diaudit dan tidak direviu

Rasio-Rasio Keuangan Pokok

Keterangan

Tanggal dan untuk periode yang berakhir pada tanggal

31 Maret 2020*

Tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2019 2018

Rasio Keuangan Marjin Laba Tahun Berjalan (%) 21,50 20,09 22,51 Marjin Usaha (%) 60,81 53,32 55,35 Marjin EBITDA (%) 69,35 62,65 61,56 EBITDA terhadap Beban Bunga (x) 2,79 2,83 3,27 Tingkat Pengembalian atas Ekuitas (ROE) ( x) 0,02 0,10 0,11 Tingkat Pengembalian atas Aset (ROA) (x) 0,01 0,02 0,03 Rasio Lancar (x) 0,37 0,28 0,37 Rasio Hutang Berbunga terhadap Ekuitas ( x) 2,30 1,93 1,72 Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas (x) 3,10 3,30 3,08 Rasio Liabilitas Terhadap Aset (x) 0,76 0,77 0,75 Rasio Pertumbuhan

Pendapatan Usaha Diluar Konstruksi (%) 8,63 12,26 9,67 Laba Usaha (%) 14,60 8,16 16,50 Laba Tahun Berjalan (%) (7,06) 1,84 (2,73) Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan ke

Entitas Induk (%) 0,53 0,20 0,11 Total Aset (%) 1,43 20,94 4,07 Total Liabilitas (%) (0,05) 22,94 2,28 Total Ekuitas (%) 6,31 14,79 10,02

*)Tidak diaudit dan tidak direviu

33

Rasio Keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian kredit

Keterangan Persyaratan Tanggal 31 Desember 2019

dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Interest coverage ratio (x) 1,25 2,83 Interest Bearing Debt to equity ratio (x) 5 1,93

Pada Tanggal 31 Desember 2019, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian kredit.

SAMPAI DENGAN TANGGAL TERAKHIR, PERSEROAN TELAH MEMENUHI RASIO TOTAL LIABILITAS/JUMLAH EKUITAS YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG YANG TELAH DIUNGKAPKAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS INI.

34

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan oleh manajemen atas kondisi keuangan serta hasil operasi Perseroan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan ikhtisar data keuangan penting, laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya yang terlampir dalam Prospektus ini. Analisis dan pembahasan yang diuraikan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. yang tercantum dalam Prospektus. Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika. ANALISIS KOMPONEN LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN


Keterangan Tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2019

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2018

Total Pendapatan 26.345.260 36.974.075 Total Beban Pokok Pendapatan (19.900.617) (31.056.565) Laba Bruto 6.444.643 5.917.510 Laba Usaha 5.857.262 5.415.228 Laba Tahun Berjalan 2.073.888 2.036.493 Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 1.996.407 2.084.796

a. Pendapatan Pendapatan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 201 9 adalah sebesar Rp26.345.260 juta di mana terjadi penurunan sebesar 28,75% atau setara dengan Rp10.628.815 juta dibandingkan dengan pendapatan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp36.974.075 juta. Penurunan pendapatan disebabkan karena menurunnya pendapatan konstruksi akibat menurunnya aktivitas konstruksi jalan tol. Perseroan menyarankan untuk tidak memperhitungkan pendapatan konstruksi di dalam analisis karena pendapatan konstruksi merupakan treatment pencatatan akuntansi tanpa adanya penerimaan kas atas pendapatan konstruksi tersebut. Pendapatan Usaha Diluar Konstruksi Perseoran pada tanggal tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp10.984.104 juta dimana terjadi pertumbuhan sebesar 12,26% atau setar a dengan Rp1.199.616 juta disbanding dengan pendapatan usaha diluar konstruksi yang berakhir pada tanggal 31 Desember 201 8 sebesar Rp9.784.488 juta. Peningkatan ini sejalan dengan telah beroperasinya ruas - ruas jalan tol baru (khususnya di sepanjang ruas jalan tol Trans Jawa), adanya integrasi di ruas Jakarta - Cikampek, dan penambahan portofolio pengoperasian jalan tol di luar JM Group oleh JMTO. b. Beban Pokok Pendapatan Beban pokok pendapatan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp19.900.617 juta di mana terjadi penurunan sebesar 35,92% atau setara dengan Rp11.155.948 juta dibandingkan dengan beban pokok pendapatan Perseroan sebesar Rp 31.056.565 juta pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Penurunan beban pokok pendapatan tersebut disebabkan oleh menurunnya beban konstruksi akibat menurunnya aktivitas konstruksi jalan tol. Perseroan menyarankan untuk tidak memperhitungkan beban konstruksi di dalam analisis karena beban konstruksi merupakan treatment pencatatan akuntansi tanpa adanya pengeluaran kas atas beban konstruksi tersebut. Beban Usaha Diluar Konstruksi Perseoran pada tanggal tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp4.634.241 juta dimana terjadi pertumbuhan sebesar 14,35% atau setara dengan Rp581.597 juta dibanding dengan beban usaha diluar konstruksi yang berakhir pada tanggal 31 Desember 201 8 sebesar Rp4.052.644 juta. Pertumbuhan tersebut disebabkan karena pengoperasian jalan tol baru yang mengakibatkan bertambahnya beban amortisasi, pajak PBB maupun beban operasional jalan tol.

35

c. Laba Tahun Berjalan Laba tahun berjalan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 201 9 adalah sebesar Rp2.073.888 juta, di mana terjadi peningkatan sebesar 1,84% atau setara dengan Rp37.395 juta, dibandingkan dengan laba tahun berjalan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 201 8 yaitu sebesar Rp2.036.493 juta. d. Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Total penghasilan komprehensif tahun berjalan Perseroan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp1.996.407 juta, di mana terjadi penurunan sebesar 4,24% atau setara dengan pengurangan Rp88.389 juta, dibandingkan dengan total penghasilan komprehensif tahun berjalan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp2.084.796 juta. Penurunan total penghasilan komprehensif tahun berjalan disebabkan karena Perseroan membukukan rugi aktuarial atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang. ANALISIS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN


Keterangan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

Aset Lancar 11.612.566 11.629.996 Aset Tidak Lancar 88.067.004 70.788.607 Total Aset 99.679.570 82.418.603 Liabilitas Jangka Pendek 41.526.417 31.081.475 Liabilitas Jangka Panjang 34.967.416 31.138.139 Total Liabilitas 76.493.833 62.219.614 Total Ekuitas 23.185.737 20.198.989

Aset Pada tanggal 31 Desember 2019 total aset lancar Perseroan dan Entitas Anaknya adalah sebesar Rp11.612.566 juta atau terjadi sedikit penurunan sebesar 0,15% atau setara dengan Rp17.430 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp11.629.996 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan Kas dan Setara Kas pembayaran kontraktor dengan skema Contractor Pre Financing (CPF) di beberapa ruas yang baru beroperasi. Pada tanggal 31 Desember 2019 total aset tidak lancar Perseroan adalah sebesar Rp88.067.004 juta atau terjadi kenaikan sebesar 24,41% atau setara dengan Rp17.278.397 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp70.788.607 juta. Kenaikan aset tidak lancar pada tahun 2019 disebabkan oleh adanya penambahan hak pengusahaan jalan tol yang sejalan dengan pengakuan progres konstruksi dan penyelesaian pembangunan ruas-ruas tol baru. Pada tanggal 31 Desember 2019 total aset Perseroan adalah sebesar Rp99.679.570 juta atau terjadi kenaikan sebesar 20,94% atau setara dengan Rp17.260.967 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp82.418.603 juta. Kenaikan total aset pada tahun 2019 sebesar 94,85% disebabkan oleh adanya penambahan neto hak pengusahaan jalan tol sebesar Rp16.372.155 juta. Liabilitas Pada tanggal 31 Desember 2019, total liabilitas jangka pendek Perseroan dan Entitas Anaknya adalah sebesar Rp41.526.417 juta di mana terjadi kenaikan sebesar 33,61% setara dengan Rp10.444.942 juta dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp31.081.475 juta. Kenaikan liabilitas jangka pendek pada tahun 2019 disebabkan karena adanya penambahan pencairan utang jangka pendek Perseroan baik pada Entitas Induk maupun Entitas Anak Perseroan dan peningkatan Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Perseroan dan Entitas Anaknya yang mencapai Rp11,89 triliun di 2019. Jumlah ini meningkat sebesar Rp5,45 triliun atau 84,8% dari tahun 2018 yang mencapai Rp6,43 triliun. Peningkatan ini terutama berasal dari kenaikan saldo utang bank jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp1,29 triliun akibat dari kewajiban pembayaran cicilan pokok atas utang sindikasi di Entitas Anak, dan

36

kenaikan saldo utang obligasi yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp4,18 triliun atas Obligasi JM10, Obligasi Global berdenominasi Rupiah Perseroan yaitu Komodo Bonds, pada Entitas I nduk dan Project Bond Tranche 1 pada Entitas Anak yaitu MLJ. Pada tanggal 31 Desember 2019, total liabilitas jangka panjang Perseroan adalah sebesar Rp 34.967.416 juta di mana terjadi kenaikan sebesar 12,30% setara dengan Rp3.829.277 juta dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp31.138.139 juta. Peningkatan ini terutama berasal dari kenaikan Utang Bank jangka panjang sebesar Rp6,78 triliun yang diimbangi dengan reklasifikasi Utang Obligasi jangka panjang ke jangka pendek karena akan jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp5,15 triliun dan peningkatan juga berasal dari beban akrual jangka panjang seiring dengan bertambahnya progres konstruksi jalan tol baru. Pada tanggal 31 Desember 2019, total liabilitas Perseroan adalah sebesar Rp76.493.833 juta di mana terjadi kenaikan sebesar 22,94% setara dengan Rp14.274.219 juta dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp62.219.614 juta. Kenaikan total liabilitas pada tahun 2019 disebabkan oleh adanya penambahan utang bank sebesar Rp6.784.041 juta yang sebagian besar berasal dari dari sindikasi bank di entitas anak seiring dengan mulai beroperasinya ruas tol baru. Ekuitas Pada tanggal 31 Desember 2019, total ekuitas Perseroan adalah sebesar R p23.185.737 juta, di mana terjadi peningkatan sebesar 14,79% atau setara Rp2.986.748 juta dibandingkan tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp20.198.989 juta. Peningkatan ini terutama berasal dari pertumbuhan saldo laba yang mencapai Rp11,76 triliun sehingga menyebabkan ekuitas neto yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk juga naik mencapai Rp18,68 triliun dari sebelumnya Rp16,91 triliun. ANALISIS LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tabel berikut memuat ikhtisar laporan arus kas Perseroan:


Keterangan Tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2019

Tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2018

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 3.404.523 909.827 Kas Neto Yang Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (15.914.544) (7.178.665) Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 10.983.412 6.214.149

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat karateristik atau siklus bisnis tertentu yang mempengaruhi pola arus kas Perseroan. KETERANGAN MENGENAI SEGMEN USAHA Berikut adalah kontribusi masing-masing segmen usaha yang dimiliki Perseroan untuk pendapatan dan laba/(rugi) tahun berjalan :

(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Segmen Usaha Pendapatan Laba Tahun Berjalan

2019 Kontribusi

per segmen 2018 ∆% 2019

Kontribusi per segmen

2018 ∆%

Usaha Jalan Tol 25.623.119 97,26% 36.432.197 (29,67) 2.033.150 98,04% 1.758.951 15,59

Pengoperasian 1.574.995 5,98% 959.839 64,09 172.788 8,33% 97.293 77,60

Pemeliharaan 673.316 2,56% 661.927 1,72 648 0,03% 40.684 (98,41)

Lainnya 289.145 1,10% 199.363 45,03 10.398 0,50% (17.041) (161,02)

Eliminasi (1.815.315)

(1.279.251) 41,90 (143.096)

156.605 (191,37)

Konsolidasian 26.345.260

36.974.075 (28,75) 2.073.888

2.036.492 1,84%

37

LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN Kebutuhan likuiditas Perseroan terutama digunakan untuk mendanai modal kerja, belanja modal, pembayaran utang bank dan mempertahankan cadangan kas. Secara historis, Perseroan membiayai kebutuhan modal dengan menggunakan kas yang diperoleh secara internal dari aktivitas operasi dan secara eksternal dari kegiatan pendanaan. Pada tanggal 31 Desember 2019, Perseroan dan Entitas Anak memiliki fasilitas pinjaman bank, sebagai sumber likuiditas yang material, yang belum ditarik seb esar Rp43.803.934.413.633. Tidak ada kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Perseroan yakin bahwa Perseroan akan memiliki sumber pendanaan yang cukup dari aktivitas operasi, dana hasil penerbitan surat utang dan pinjaman bank untuk memenuhi kebutuhan modal Perseroan sampai dengan 12 bulan mendatang. LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS Kemampuan membayar Utang Jangka Pendek dicerminkan dengan Rasio Likuiditas. Rasio Solvabilitas menggambarkan kemampuan Perseroan dalam membayar kewajiban jangka panjang.

(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keterangan

Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal

tersebut

Tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal

tersebut

Kas dan Setara Kas 4.341.601 5.942.954

Total Aset Lancar 11.612.566 11.629.996

Total Liabilitas Jangka Pendek 41.526.417 31.081.475

Rasio Liabilitas :

Current Ratio (x) 0,28 0,37

Cash Ratio (x) 0,10 0,19

Total Aset 99.679.570 82.418.603

Total Liabilitas 76.493.833 62.219.614

Total Ekuitas 23.185.737 20.198.989

EBITDA 6.881.873 6.023.077

Biaya Keuangan (2.433.684) (1.839.660)

Rasio Solvabilitas :

Debt to Total Equity Ratio (x) 3,30 3,08

Interest Bearing Debt to Equity Ratio (x) 1,93 1,72

Interest Coverage Ratio (x) 2,83 3,27

PINJAMAN BERBUNGA YANG MASIH TERUTANG Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah pinjaman berbunga Perseroan dan Entitas Anaknya yang masih terutang tercatat sebesar Rp44.640.859 juta.

ANALISIS JATUH TEMPO PINJAMAN Perseroan dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi untuk memungkinkan Perseroan dan Entitas Anak dalam memenuhi komitmen Perseroan dan Entitas Anak untuk operasi normal Perseroan dan Entitas Anak. Selain itu Perseroan dan Entitas Anak juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan. Berikut adalah tabel liabilitas Perseroan berdasarkan jatuh temponya :

38


Liabilitas Keuangan Kurang Dari 1

Tahun

Lebih Dari 1 Tahun dan

Kurang Dari 5 Tahun

Lebih Dari 5 Tahun

Jumlah

Utang Usaha 404.235 - - 404.235 Utang kontraktor 551.612 568.239 - 1.119.851 Beban Akrual 22.493.430 2.433.017 - 24.926.447 Liabilitas Keuangan Lainnya 444.898 - - 444.898 Utang Bank Jangka Pendek 5.245.935 - - 5.245.935 Utang Bank Jangka Panjang 4.358.542 5.647.281 20.027.701 30.033.524 Utang Lembaga Keuangan Bukan Bank

Jangka Panjang 16.900 - 1.169.920 1.186.820 Liabilitas Pembebasan Tanah 1.588.542 - 109.008 1.697.550 Utang Sewa Pembiayaan 5.255 349 - 5.604 Utang Kerjasama Operasi - - 820 820 Utang Obligasi 5.175.997 514.428 781.001 6.471.426 Liabilitas Jangka Panjang Lainnya - - 371.432 371.432

Total 40.285.346 9.163.313 22.459.883 71.908.542

INVESTASI BARANG MODAL Selama tahun 2019, tidak terdapat ikatan material untuk komitmen investasi barang modal sehingga Perseroan tidak menyajikan informasi mengenai nama pihak yang melakukan ikatan, tujuan ikatan, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan, mata uang yang menjadi denominasi dan langkah -langkah yang direncanakan Perseroan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing. Investasi berupa Barang Modal (Capital Expenditure) merupakan aktivitas pengeluaran dana yang digunakan

untuk membeli sejumlah aset tetap atau menambah nilai aset tetap yang diharapkan dapat member ikan nilai

manfaat di masa depan. Belanja modal neto untuk per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 berturut-turut

adalah sebesar Rp16.591.987 juta dan Rp8.215.050 juta.

RISIKO MATA UANG ASING DAN RISIKO BUNGA

Risiko bunga atas arus kas adalah risiko dimana arus kas masa datang suatu instrumen keuangan akan

berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur terhadap suku bunga Perseroan dan Entitas Anak

terus diawasi dengan melakukan analisis terhadap liabilitas keuangan yang dimiliki. Pada tahun 2019 dan

2018, Perseroan dan Entitas Anak memiliki liabilitas keuangan sebesar Rp21.574.567 juta dan Rp16.148.998

juta yang dikenakan suku bunga mengambang berdasarkan suku bunga JIBOR. Pada 31 Desember 2019,

penurunan 25 poin dasar pada tingkat bunga liabilitas keuangan bunga mengambang, variabel lain dianggap

konstan khususnya nilai tukar mata uang asing, ekuitas dan laba atau rugi masing -masing akan naik sebesar

Rp53 miliar.

Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Perseroan dan Entitas Anak dilakukan dalam

mata uang Rupiah oleh karena itu Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki eksposur yang signifikan

terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Selama tahun 2018 - 2019, tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Institut Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) dan telah berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan, adalah sebagai berikut : - Amendemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Amendemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program,

berlaku efektif 1 Januari 2019. Amendemen PSAK 24 memberikan panduan yang lebih jelas bagi entitas dalam mengakui biaya jasa lalu, keuntungan dan kerugian penyelesai an, biaya jasa kini dan bunga neto setelah adanya amendemen, kurtailmen, atau penyelesaian program karena menggunakan asumsi aktuarial terbaru (sebelumnya menggunakan asumsi akturial pada awal periode pelaporan tahunan).

39

Selain itu, Amendemen PSAK 24 juga mengklarifikasi bagaimana persyaratan akuntansi untuk amendemen, kurtailmen, atau penyelesaian program dapat mempengaruhi persyaratan batas atas aset yang terlihat dari pengurangan surplus yang menyebabkan dampak batas atas aset berubah.

- ISAK 33 - Transaksi Valuta Asing dan Imbalan dimuka, berlaku efektif 1 Januari 2019 dengan penerapan dini diperkenankan. ISAK 33 mengklarifikasi penggunaan tanggal transaksi untuk menentukan kurs yang digunakan pada pengakuan awal aset, beban atau penghasilan terkait pada s aat entitas telah menerima atau membayar imbalan dimuka dalam valuta asing.

- ISAK 34 - Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan, berlaku efektif 1 Januari 2019 dengan penerapan dini diperkenankan. ISAK 34 bertujuan untuk mengklarifikasi dan memberik an panduan dalam merefleksikan ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan dalam laporan keuangan konsolidasian.

40

VI. FAKTOR RISIKO Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan lain tidak terlepas dari berbagai risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi kinerja dan pendapatan Perseroan. Berikut adalah risiko yang dihadapi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya : I. RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA

PERSEROAN

Risiko Membengkaknya Biaya Konstruksi Risiko ini dapat disebabkan oleh proses pembebasan lahan yang berlarut -larut sehingga skenario biaya konstruksi pun berubah. Disamping itu, proses pembangunan jalan tol biasanya membutuhkan waktu yang cukup panjang. Selain itu, selama proses pembangunan tersebut ada kemungkinan harga materi yang digunakan untuk proyek tersebut berubah. Biaya proyek yang membengkak akan berpengaruh pada kelayakan ekonomis dari proyek jalan tol dan dapat mempengaruhi tingkat keuntungan, arus kas, kegiatan usaha, prospek, kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan. II. RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK

LANGSUNG YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN PERSEROAN Risiko-risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko -risiko yang material bagi Perseroan dan Entitas Anak yang telah disusun sesuai dengan bobot risiko berdasarkan dampak dari masing -masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan. Secara garis besar, risiko-risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan adalah sebagai berikut: a. Risiko Terkait Pembebasan Lahan atau Pengadaan Tanah (Keterlambatan dan Klaim)

Salah satu kunci sukses pembangunan jalan tol adalah tersedianya lahan. Implementasi UU No. 2 tahun 2012 dan Peraturan Presiden No. 71 tahun 2012 dimana Pemerintah bertanggung jawab atas pengadaan lahan yang akan digunakan untuk proyek infrastruktur. Keterlambatan dalam proses pembebasan lahan dapat berpengaruh terhadap mundurnya jadwal konstruksi sehingga menyebabkan kenaikan biaya investasi jalan tol (cost overrun). Biaya investasi yang lebih mahal membuat pembiayaan yang dibutuhkan lebih besar sehingga cost of fund menjadi lebih tinggi dan rasio hutang perusahaan meningkat. Selain itu, keterbatasan APBN juga menjadi kendala sehingga Perseroan sebagai badan usaha harus memberikan dana talangan dalam rangka pembebasan lahan. Dana talangan tersebut kemudian akan diajukan klaim kepada Pemerintah yang selanjutnya akan diganti oleh Pemerintah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Keterlambatan dalam penggantian klaim atas dana talangan tanah tersebut telah menambah beban keuangan bagi Perseroan.

b. Risiko Penyesuaian Tarif

Berdasarkan UU No.38 tahun 2004 dan PP No.15 tahun 2005, Pemerintah berkewajiban untuk melakukan penyesuaian tarif tol untuk setiap jalan tol yang dioperasikan Perseroan setiap dua tahun sekali berdasarkan angka inflasi yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik. Namun demikian, ada risiko penyesuaian tarif tertunda atau besarannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tertundanya penyesuaian tarif bisa disebabkan oleh belum terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan penolakan masyarakat. Tertundanya penyesuaian tarif akan membawa dampak n egatif terhadap tingkat keuntungan, arus kas, kegiatan usaha, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.

c. Risiko Volume Lalu Lintas Tidak Sesuai Perkiraan Awal

Risiko cukup signifikan di dalam berinvestasi pada infrastruktur jalan tol adalah risiko volu me lalu lintas yang nantinya akan berdampak pada arus pendapatan. Perseroan telah membuat kajian terkait prediksi volume lalu lintas sebelum jalan tol mulai dibangun untuk menilai kelayakan suatu proyek. Namun demikian, realisasi atas volume lalu lintas te rsebut seringkali tidak sesuai dengan perhitungan awal khususnya di awal-awal ruas tol mulai beroperasi. Hal ini disebabkan oleh asumsi volume lalu lintas yang terlalu optimis atau adanya perubahan kondisi ekonomi, misalnya: daya beli masyakarat yang mengalami penurunan sehingga msayarakat akan cenderung memilih untuk menggunakan jalan arteri yang tidak berbayar dibandingkan menggunakan jalan tol. Selain itu, adanya kenaikan harga bbm, pembangunan jalan arteri baru, tersedianya alternatif transportasi lain (misal: kereta api) juga turut mempengaruhi penurunan volume lalu lintas sehingga tidak sesuai dengan perkiraan awal. ,

41

d. Risiko Perubahan Peraturan

Usaha jalan tol merupakan usaha yang diatur oleh UU dan Peraturan Pemerintah. Oleh karena itu, potensi risiko lain yang dihadapi Perseroan adalah terjadinya perubahan UU dan Peraturan Pemerintah, antara lain terkait tarif yang dapat berpengaruh pada kegiatan usaha dan prospek usaha Perseroan. Perubahan peraturan yang terkait desentralisasi pihak yang berwenang terhadap pekerjaan pengembangan jalan tol kepada Pemerintah Daerah dapat menimbulkan biaya tambahan, yang pada akhirnya menambah beban usaha, prospek dan kondisi keuangan Perseroan.

e. Risiko Bencana Alam atau Akibat Perbuatan Manusia

Jika jalan tol Perseroan rusak, akibat bencana alam atau akibat perbuatan manusia, baik sebagian atau seluruhnya untuk periode yang cukup lama, dapat berpengaruh pada volume arus kendaraan dan pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha, pendapatan, prospek dan kinerja k euangan Perseroan.

III. RISIKO UMUM

Terdapat beberapa risiko umum lain yang mana mempengaruhi kinerja usaha maupun kinerja keuangan dari Perseroan, di antaranya adalah: a. Risiko Perekonomian Secara Makro atau Global

Pengaruh pertumbuhan ekonomi sangat signifikan dipengaruhi oleh kegiatan usaha Perseroan. Pembangunan ruas jalan tol untuk mempermudah akses logistic dan meningkatkan konektivitas antar daerah dapat terhadap secara langsung akan berimbas dalam mendorong perekonomian nasional.

b. Risiko Perubahan Suku Bunga Sebagian besar pendanaan proyek-proyek yang dikembangkan Perseroan berasal dari pinjaman bank atau penerbitan obligasi. Dengan demikian, beban bunga dapat berbeda dan berubah bila terjadi perubahan suku bunga bank atau bunga kupon obligasi. Kenaikan tingkat suku bunga dapat berdampak negatif terhadap beban pembayaran suku bunga pinjaman, kondisi keuangan dan kegiatan usaha Perseroan.

c. Risiko Perubahan Kurs Valuta Asing

Fluktuasi valuta asing dapat menyebabkan risiko kerugian bagi Perseroan apabila terjadi lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap valuta asing, hal ini disebabkan penerimaan Perseroan seluruhnya diterima dalam mata uang Rupiah sedangkan sebagian investasi atas peralatan pelabuhan dibeli dalam valuta asing serta saat ini Perseroan masih mempunyai global bond yang dibayar dalam bentuk valuta asing.

d. Risiko Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku Terkait Bidang Usaha

Perseroan Perseroan selalu patuh terhadap peraturan peraturan perundang -undangan yang berlaku dan setiap tahun dalam laporan keuangan konsolidasian juga terdapat laporan terkait dengan kepatuhan. Hal -hal yang mungkin sangat mempengaruhi berjalannya kegiatan usaha Perseroan yaitu apabila ada peraturan perundang-undangan yang dapat merugikan kepentingan Perseroan misalnya kebijakan terkait penyesuaian tarif tol.

e. Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum Pada umumnya terjadinya tuntutan atau gugatan hukum disebabkan oleh adanya perubahan kebijakan yang dilakukan Perseroan untuk pengembangan bisnis.

f. Risiko Kebijakan Pemerintah Perseroan selalu patuh terhadap peraturan Pemerintah pusat atau regulator yang berlaku dan setiap tahun dalam laporan keuangan konsolidasian juga terdapat laporan terkait dengan kepatuhan. Hal -hal yang mungkin sangat mempengaruhi berjalannya kegiatan usaha Perseroan yaitu apabila ada pe raturan Pemerintah pusat yang dapat merugikan kepentingan Perseroan misalnya kebijakan terkait BPJT.

42

IV. RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR

Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah: a. Risiko Tidak Likuidnya Obligasi

Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang.

b. Risiko Gagal Bayar

Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta utang pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.

MANAJEMEN PERSEROAN YANG MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS DARI YANG TERTINGGI HINGGA TERENDAH.

43

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK Sebelum Perseroan menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal -tanggal tersebut, untuk tujuan penawaran umum sebagaimana yang tercantum dalam Prospektus ini, Perseroan telah menerbitkan laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan dan entitas anaknya tanggal 31 Maret 2020 serta untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut, yang tidak diaudit dan tidak dire viu, serta disusun oleh manajemen Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, dan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perseroan pada tanggal 8 Juni 2020, yang seluruhnya tidak dicantumkan dalam Prospektus ini namun dapat diakses di https://investor -id.jasamarga.com/financials.html. KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) tidak melakukan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI atau reviu berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 “Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas” atas laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan tanggal 31 Maret 2020, serta untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut, dan oleh karena itu KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) tidak menyatakan pendapat, kesimpulan atau bentuk keyakinan lainnya atas laporan keuangan interim konsolidasian Perseroan tangg al 31 Maret 2020, serta untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut. Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan dan entitas anaknya yang terjadi setelah tanggal laporan au ditor independen tertanggal 18 Juni 2020 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal -tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini dan telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited) berdasarkan Standar Audit ya ng ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) dan ditandatangani oleh Said Amru, CPA (Registrasi Akuntan Publik No.AP.1294) yang menyatakan opini tanpa modifikasian dan berisi paragraf “hal lain” yang menyatakan tujuan diterbitkannya laporan auditor independen tersebut, sebagaimana yang tercantum dalam laporan auditor independen terkait bertanggal 18 Juni 2020 yang juga tercantum dalam Prospektus ini, sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

44

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN SERTA KEGIATAN USAHA, KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

8.1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan didirikan berdasarkan Akta No.1 tanggal 1 Maret 1978, dengan nama, “PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation)”, yang kemudian diubah berdasarkan Akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 dan nama Perseroan diubah menjadi “PT Jasa Marga (Persero) ”, keduanya dibuat dihadapan Kartini Muljadi, S.H., pada saat itu Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusannya No.Y.A.5/130/1 tertanggal 22 Februari 1982 dan didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut -turut dibawah No.766 dan No.767 tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam BNRI No.73 tanggal 10 September 1982, Tambahan No.1138 (untuk selanjutnya akta No.1 tanggal 1 Maret 1978 dan akta No.187 tanggal 19 Mei 1981 tersebut disebut “Akta Pendirian”). Pendirian Perseroan tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam UU No.9 tahun 1969 tentang Penetapan PP Pengganti UU No.1 tahun 1969 tentang Bentuk -Bentuk Usaha Negara menjadi UU, PP No.12 tahun 1969 tentang Perusahaan Jasa Marga (Persero) dan PP No.4 tahun 1978 tentang Penyert aan Modal Negara Republik Indonesia Dalam Pendirian Perusahaan Jasa Marga (Persero) Di Bidang Pengelolaan, Pemeliharaan dan Pengadaan Jaringan Jalan Tol serta Surat Keputusan Menkeu RI No.90/KMK.06/1978 tanggal 27 Februari 1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan Jasa Marga (Persero) Di Bidang Jalan Tol. Berdasarkan Akta Pendirian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan saat didirikan

adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp10.000.000. per saham

Persentase (%)

Jumlah Saham (lembar)

Jumlah Nilai Nominal

(Rp)

Modal Dasar - Saham Prioritas 200 2.000.000.000 - Saham Biasa 800 8.000.000.000

Jumlah Modal Dasar 1.000 10.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor - Saham Prioritas

- Negara Republik Indonesia 199 1.990.000.000 99,50 - Dr. Ir. Poernomosidi Hadjisarosa 1 10.000.000 0,50

- Saham Biasa* - - -

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 200 2.000.000.000 100,00

Saham dalam Portepel 800 8.000.000.000 -

*Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan, tidak ada pemegang Saham Biasa pada saat pendirian Perseroan.

Perubahan struktur kepemilikan saham negara melalui Initial Public Offering (IPO) ditetapkan melalui PP No. 52 tahun 2007 tanggal 4 September 2007 tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru pada Perusahaan Perseroan PT Jasa Marga (Persero). Sejalan dengan perubahan struktur kepemilikan saham negara dalam Perseroan, telah dilakukan perubahan anggaran dasar sehubungan dengan perubahan status Perseroan dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. W7 -10487 HT.01.04-TH.2007, tanggal 21 September 2007, sehingga Perseroan berganti nama menjadi PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek pada tanggal 12 November 2007. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan anggaran dasar Perseroan terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 42 tanggal 15 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito S.H, yang mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Persetujuan No. AHU-0041856.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 19 Juni 2020 mengenai perubahan maksud dan tujuan Perseroan dan pernyataan kembali seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan ( “Anggaran Dasar”). Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.

45

Untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan d i atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama Perseroan sebagai berikut: a) Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol; b) Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yan g berbatasan dengan Rumijatol


tol; d) Melakukan kegiatan di bidang jasa layanan pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol; e) Aktivitas jalan tol, mencakup pelayanan lalu lintas kendaraan melalui jalan atau jembatan tol; dan f) Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lainnya sejalan dengan dan untuk

mencapai maksud dan tujuan Perseroan. Selain kegiatan usaha yang disebutkan di atas, Perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha penunjang di bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait dengan moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol, dengan memperhatikan peraturan perundangan. Sampai dengan Tanggal Terakhir , Perseroan telah memiliki 13 konsesi (pengusahaan jalan tol) jalan tol yang dikelola oleh 8 kantor cabang Perseroan serta 20 konsesi jalan tol yang dikelola oleh Entitas Anak dan Entitas Asosiasi. Secara keseluruhan ruas tol terkonsolidasi Perseroan adalah sebanyak 33 konsesi jalan tol dengan total panjang 1.527 km dimana sepanjang 1.162 km sudah beroperasi dan sisanya dalam tahap konstruksi. Dengan demikian, Perseroan menguasai 66% pangsa pasar jalan tol yang beroperasi di Indonesia Perseroan memiliki penyertaan saham pada beberapa perusahaan sehubungan dengan kerjasama pengusahaan jalan tol yang didasarkan pada Keputusan Menteri PUPR dan PPJT. 8.2. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 2 TAHUN TERAKHIR Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak merubah struktur permodalan dalam 2 (dua) tahun terakhir. Struktur permodalan Perseroan terakhir dimuat berdasarkan Akta No. 39, tanggal 20 Desember 2016 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0110503, tanggal 21 Desember 2016 ("Akta No. 39/2016"). Berdasarkan Akta 39/2016 jo. Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Mei 2020 yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku BAE, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp500 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(lembar) (Rp)

Modal Dasar - Seri A Dwiwarna 1 500 - Seri B 19.039.999.999 9.519.999.999.500

Jumlah Modal Dasar 19.040.000.000 9.520.000.000.000


- Seri A Dwiwarna - Negara Republik Indonesia 1 500 -

- Seri B - Negara Republik Indonesia 5.080.509.839 2.540.254.919.500 70,00 - Manajemen :

- Desi Arryani* 1.496.500 748.250.000 0,02 - Donny Arsal 33.600 16.800.000 0,00 - Subakti Syukur 154.000 77.000.000 0,00

- Karyawan 4.473.210 2.236.605.000 0,06 - BPJS Ketenagakerjaan - JHT 247.524.233 123.762.116.500 3,41 - PT Taspen 159.509.900 79.754.950.000 2,20 - Masyarakat 1.764.169.917 882.084.958.500 24,30


7.257.871.200 3.628.935.600.000 100,00

Saham Dalam Portepel 11.782.128.800 5.891.064.400.000

* per tanggal 31 Mei 2020, Desi Arryani masih menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan

46

8.3. IZIN-IZIN TERKAIT KEGIATAN USAHA PERSEROAN Berikut merupakan perizinan operasional yang dimiliki Perseroan untuk menjalankan kegiatan usahanya: 1. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 242/KPTS/M/2006 tentang Penetapan Pemberian Konsesi

Terhadap Ruas Jalan Tol Yang Diusahakan oleh Perseroan tanggal 8 Juni 2006, dengan masa konsesi selama 40 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2005, untuk ruas-ruas jalan tol sebagai berikut:

Jakarta - Bogor - Ciawi

Jakarta - Tangerang

Surabaya - Gempol

Jakarta - Cikampek

Padalarang - Cileunyi

Prof. Dr. Ir. Sedyatmo

Cawang - Tomang - Pluit

Belawan - Medan - Tanjung Morawa

Semarang Seksi A, B, C

Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami

Palimanan - Kanci

Lingkar Luar Jakarta (JORR) (i) Seksi E1 Utara (Hankam Raya - Cikunir) (ii) Seksi E1 Selatan (Taman Mini IC - Hankam Raya) (iii) Seksi E2 (Cikunir - Cakung) (iv) Seksi E3 (Cakung - Cilincing) (v) Seksi W2 Selatan (Pondok Pinang - Ulujami) (vi) Seksi W2 Utara (Ulujami - Kebon Jeruk)

Cikampek - Padalarang Untuk masing-masing ruas jalan tol di atas, Perseroan telah menandatangani PPJT dengan ringkasan sebagaimana tercantum dalam angka 8.4 Bab XIII Prospektus ini perihal Perjanjian Penting Yang Dimiliki oleh Perseroan.

8.4. PERJANJIAN PENTING YANG DIMILIKI OLEH PERSEROAN Di bawah ini adalah ringkasan perjanjian-perjanjian penting sampai dengan Tanggal Terakhir, yang dilakukan Perseroan dalam rangka menjalankan kegiatan usaha Perser oan, adalah sebagai berikut: A. Perjanjian Dengan Pihak Ketiga 1) PPJT

PPJT Ruas Jakarta - Bogor - Ciawi No. 246/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Jakarta -

Bogor - Ciawi dari Pemerintah kepada Perseroan. Jangka Waktu Konsesi : 40 tahun sejak tanggal 1 Januari 2005. Tarif tol : Tarif tol yang berlaku adalah berdasarkan Keputusan Menteri

PUPR No. 1175/KPTS/M/2019.

Ruas/Seksi Tarif per golongan (Rp)

I II III IV V

Jagorawi Terbuka

7.000 11.500 11.500 16.000 16.000

Berdasarkan konsesi Perseroan dapat melakukan pengumpulan tol sampai berakhirnya masa konsesi atau pengakhiran lebih awal.

47

PPJT Ruas Jakarta - Tangerang No. 247/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Jakarta -

Tangerang dari Pemerintah kepada Perseroan. Jangka Waktu Konsesi : 40 tahun sejak tanggal 1 Januari 2005. Tarif tol : Tarif tol yang berlaku adalah berdasarkan Keputusan Menteri

PUPR No. 507/KPTS/M/2015, No. 214.1/KPTS/M/2017 dan No. 874/KPTS/M/2019.


I II III IV V

Jakarta - Tangerang

7.500 11.500 11.500 15.000 15.000


PPJT Ruas Surabaya - Gempol No. 248/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Surabaya - Gempol dari Pemerintah kepada Perseroan.

Jangka Waktu Konsesi : 40 tahun sejak tanggal 1 Januari 2005. Tarif tol : Tarif tol yang berlaku adalah berdasarkan Keputusan Menteri

PUPR No. 974/KPTS/M/2017 dan No. 58/KPTS/M/2019 - dengan asumsi perjalanan terjauh.


I II III IV V

Surabaya - Gempol dengan Sistem Transaksi Terbuka (Dupak - Waru)

3.500 4.500 6.000 7.500 9.000

Relokasi Porong - Gempol seksi Kejapanan - Gempol

3.000 4.500 4.500 6.000 6.000

Relokasi Porong - Gempol seksi Porong - Kejapanan

6.000 8.500 8.500 11.500 11.500


48

PPJT Ruas Jakarta - Cikampek No. 249/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Jakarta - Cikampek dari Pemerintah kepada Perseroan.


PUPR No. 481/KPTS/M/2019 - dengan asumsi perjalanan terjauh.


I II III IV V

Jakarta - Cikampek Segmen I

1.500 2.000 2.000 3.000 3.000

Jakarta - Cikampek Segmen II

4.500 6.500 6.500 9.000 9.000

Jakarta - Cikampek Segmen III

12.000 18.000 18.000 24.000 24.000

Jakarta - Cikampek Segmen IV

15.000 22.500 22.500 30.000 30.000


PPJT Ruas Padalarang - Cileunyi No. 250/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Padalarang - Cileunyi dari Pemerintah kepada Perseroan.


PUPR No. 96/KPTS/M/2018 - dengan asumsi perjalanan terjauh.


I II III IV V

Padaleunyi 9.000 15.000 17.500 21.500 26.000


PPJT Ruas Dr. Ir. Sedyatmo No. 251/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Dr. Ir.

Sedyatmo dari Pemerintah kepada Perseroan. Jangka Waktu Konsesi : 40 tahun sejak tanggal 1 Januari 2005. Tarif tol : Tarif tol yang berlaku adalah berdasarkan Keputusan Menteri

49

PUPR No. 121/KPTS/M/2019 dan No.937/KPTS/M/2017 (untuk pengumpulan secara integrasi pada jalan tol lingkar dalam Jakarta).


I II III IV V

Sedyatmo 7.500 10.000 10.000 11.000 11.000

Lingkar Dalam Kota Jakarta

9.500 11.500 11.500 19.000 23.000


PPJT Ruas Cawang - Tomang - Pluit No. 252/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Cawang - Tomang - Pluit dari Pemerintah kepada Perseroan.




I II III IV V

Cawang - Tomang - Pluit

10.000 15.000 15.000 17.000 17.000


PPJT Ruas Belawan - Medan - Tanjung Morawa No. 253/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Belawan - Medan - Tanjung Morawa dari Pemerintah kepada Perseroan.




I II III IV V

Belemera 8.000 13.000 14.500 18.000 21.500


PPJT Ruas Semarang Seksi A, B, C No. 254/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Semarang

50

Seksi A, B dan C dari Pemerintah kepada Perseroan. Jangka Waktu Konsesi : 40 tahun sejak tanggal 1 Januari 2005. Tarif tol : Tarif tol yang berlaku adalah berdasarkan Keputusan Menteri



I II III IV V

Semarang Seksi A, B, C

5.000 7.500 7.500 10.000 10.000


PPJT Ruas Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami No. 255/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Pondok Aren,

Bintaro Viaduct dan Ulujami dari Pemerintah kepada Perseroan. Jangka Waktu Konsesi : 40 tahun sejak tanggal 1 Januari 2005. Tarif tol : Tarif tol yang berlaku adalah berdasarkan Keputusan Menteri



I II III IV V

JORR I 15.000 22.500 22.500 30.000 30.000


PPJT Ruas Palimanan - Kanci No. 256/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Palimanan, Plumbon Kanci dari Pemerintah kepada Perseroan.




I II III IV V

Palikanci 12.000 15.000 21.000 27.000 32.000


PPJT Ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) No. 257/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Lingkar Luar

Jakarta (JORR) Seksi Non S dari Pemerintah kepada Perseroan. Jangka Waktu Konsesi : 40 tahun sejak tanggal 1 Januari 2005. Tarif tol : Tarif tol yang berlaku adalah berdasarkan Keputusan Menteri

51



I II III IV V

JORR I 15.000 22.500 22.500 30.000 30.000


PPJT Ruas Cikampek - Padalarang No. 258/PPJT/VII/Mn/2006 tanggal 7 Juli 2006 antara Perseroan dan BPJT

Ruang lingkup : Pemberian hak konsesi pengusahaan ruas jalan tol Cikampek -

Purwakarta - Padalarang dari Pemerintah kepada Perseroan. Jangka Waktu Konsesi : 40 tahun sejak tanggal 1 Januari 2005. Tarif tol : Tarif tol yang berlaku adalah berdasarkan Keputusan Menteri



I II III IV V

Cipularang 39.500 59.500 79.500 99.500 119.500


2) Perjanjian Kerjasama

1. Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol, sebagaimana terdapat pada Akta No. 42 tanggal 4 Juni 1993, dibuat di hadapan Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana terakhir diubah oleh Perubahan II Perjanjian Kuasa Penyelenggaraaan Jalan Tol No. 06/SPK -DIR/2003 & No. 13/SPJK-HK.04/III/2003 tanggal 19 Maret 2003, antara Perseroan dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk ("CMNP") Tujuan : Penunjukan dan pemberian Kuasa Penyelenggaraan Jalan tol

kepada CMNP sebagai pelaksana tunggal dari Perseroan selama Masa Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol dengan tanggung jawab dan biaya CMNP sendiri. Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta berarti ruas Tomang - Cawang - Tanjung Priok - Ancol Timur - Jembatan Tiga - Pluit - Grogol - Tomang.

Jangka Waktu : Berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian, dan perhitungan masa kuasa adalah 30 tahun sejak tanggal 1 Januari 1994 dan dengan mengingat izin konsesi (akhir masa konsesi adalah di tahun 2025) dan perpanjangannya ("Masa Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol"), kecuali jika ada perubahan dalam keputusan Pemerintah yang mengatur hal tersebut.

Biaya : Pembagian hasil Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta adalah sebagai berikut:

Perseroan sebesar 25% dan CMNP sebesar 75% sejak Masa Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol sampai 9 Mei 2002;

Perseroan sebesar 35% dan CMNP sebesar 65% sejak tanggal 10 Mei 2002 sampai 31 Desember 2002;

Perseroan sebesar 45% dan CMNP sebesar 55% sejak 1 Januari 2003 sampai dengan berakhirnya Masa Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol.

Hukum Yang Mengatur : Hukum Indonesia Penyelesaian Sengketa : Arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia

52

2. Perjanjian Kerjasama Pengoperasian Dan Pemeliharaan Jalan Tol Pondok Aren -Serpong No. 004/SPK-DIR/1998 tanggal 19 Mei 1998 antara Perseroan dan PT Bintaro Serpong Damai ("BSD") Tujuan : Pelaksanaan pekerjaan pengoperasian dan pemeliharaan dari

jalan tol Pondok Aren - Serpong, dimana pengoperasian dan pemeliharaan dilakukan oleh Perseroan. Ruang lingkup pelaksanaan pengoperasian terdiri dari:

pengadaan, pembinaan dan peningkatan keterampilan karyawan yang ditugaskan dalam pengoperasian jalan tol;

melakukan pengumpulan dan menyerahkan hasil jalan tol kepada bank pengumpulan tol;

melaksanakan pengamanan jalan tol;

melaksanakan administrasi penunjang pengoperasian jalan tol;

melaksanakan perawatan peralatan tol Sesuai Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Noi. 217/ARB-BANI/2006 tanggal 31 Agustus 2006, lingkup pengoperasian oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

pengoperasian gerbang tol Pondok Ranji (Pondok Aren Timur)

pelayanan lalu lintas dan keamanan pengguna jalan tol serta pengamanan aset, dengan catatan yang dilakukan oleh Perseroan adalah yang menyangkut patroli seperti kendaraan rusak dan kecelakaan sesuai lingkup pekerjaan patroli sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol yang dikeluarkan Menteri Pekerjaan Umum.

Ruang lingkup pekerjaan pemeliharaan adalah sebagai berikut:

pemelihaan rutin;

pemeliharaan periodik;

pelapisan ulang struktural;

penggantian/replacement. Dalam pengoperasian jalan tol, hasil jalan tol diterima oleh BSD. Dalam hal salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan rutin, pemeliharaan periodik, pelapisan ulang struktural dan pengoperasian sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini, maka pihak lainnya yang relevan akan melaksanakan kewajiban pemeliharaan dimaksud.

Jangka Waktu : Sampai dengan berakhirnya masa konsesi jalan tol Pondok Aren - Serpong, kecuali disepakati untuk diakhiri lebih awal.

Biaya : Biaya operasi dan pemeliharaan adalah 18,25% dari hasil jalan tol, termasuk pajak-pajak, retribusi dan kewajiban pembayaran lainnya, yang dibayarkan kepada Perseroan dengan dipotong langsung dari seluruh hasil jalan tol yang diterima BSD.

Hukum Yang Mengatur : Hukum Indonesia. Penyelesaian Sengketa : Arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia.

53

3) Perjanjian Pinjaman Perseroan sampai dengan Tanggal Terakhir, terikat dengan perjanjian-perjanjian pinjaman sebagai berikut :

1. Akta Akad Pembiayaan Musyarakah No. 86 tanggal 21 Desember 2018 dibuat di hadapan Ashoya Ratam,

S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta antara Perseroan dan PT Bank DKI ("Bank DKI")

Jumlah Fasilitas : Pembiayaan musyarakah sebesar Rp1.000.000.000.000 berupa pinjaman tetap berjangka dengan sifat revolving. Penyertaan Perseroan dalam porsi pembiayaan maksimum adalah sebesar 83,80%, sedangkan penyertaan Bank DKI adalah sebesar 16,20%.

Pinjaman Outstanding : Rp1.000.000.000.000 Tujuan : Membiayai kegiatan usaha Perseroan berupa tambahan untuk

mengcover gap financing Perseroan, yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Bunga atau Bagi Hasil : Nisbah bagi hasil adalah sebagai berikut:

Bank DKI: 3,40%

Perseroan: 96,60% Jika realisasi keuntungan melebihi jumlah tertentu maka kelebihan atau persentase tersebut diberikan kepada Perseroan.

Jatuh Tempo : 21 Desember 2020 Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan

PUB II Tahap I dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang Obligasi

Pelunasan Lebih Awal : Perseroan dapat melakukan pelunasan dipercepat secara parsial maupun full amount untuk promes sebelum jatuh tempo, tanpa dikenakan penalty . Pelunasan dipercepat hanya dapat dilakukan untuk penarikan dengan promes yang telah berjalan minimum setengah dari jangka waktu dengan nominal minimum sebesar 50% dari nilai yang tercantum dalam promes tersebut.

Dalam hal terjadi pelunasan lebih awal yang dananya bersumber dari dana take over bank lain, Perseroan akan membayar denda ( ta'zir) sebesar 1% dari jumlah pelunasan. Pelunasan dipercepat yang bersumber dari dana internal Perseroan tidak dikenakan ta'zir.

Jika terjadi perubahan bagi hasil, pelunasan dipercepat tidak dikenakan ta'zir.

Jaminan : Jaminan umum tanpa jaminan kebendaan. Sifat Hubungan Afiliasi : Tidak terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Bank

DKI. 2. Akta Akad Pembiayaan Musyarakah No. 42 tanggal 9 Desember 2019 dibuat di hadapan Shasa Adisa

Putrianti, S.H., M.Kn., Notaris pengganti dari Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta antara Perseroan dan Bank DKI

Jumlah Fasilitas : Pembiayaan musyarakah sebesar Rp750.000.000.000 berupa pinjaman tetap berjangka dengan sifat revolving. Penyertaan Perseroan dalam porsi pembiayaan maksimum adalah sebesar 85,21%, sedangkan penyertaan Bank DKI adalah sebesar 14,79%.

Pinjaman Outstanding : Rp750.000.000.000 Tujuan : Membiayai kegiatan usaha Perseroan berupa tambahan untuk

mengcover gap financing Perseroan, yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Bunga atau Bagi Hasil : Nisbah bagi hasil adalah sebagai berikut:

Bank DKI: 1,16%

Perseroan: 98,84%

Jika realisasi keuntungan melebihi jumlah tertentu maka

54

kelebihan atau persentase tersebut diberikan kepada Perseroan. Jatuh Tempo : 9 Desember 2022 Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Perseroan dapat melakukan pelunasan dipercepat secara parsial maupun full amount untuk promes sebelum jatuh tempo, tanpa dikenakan penalty . Pelunasan dipercepat hanya dapat dilakukan untuk penarikan dengan promes yang telah berjalan minimum setengah dari jangka waktu dengan nominal minimum sebesar 50% dari nilai yang tercantum dalam promes tersebut.

Dalam hal terjadi pelunasan lebih awal yang dananya bersumber dari dana take over bank lain, Perseroan akan membayar denda ( ta'zir) sebesar 1% dari jumlah pelunasan. Pelunasan dipercepat yang bersumber dari dana internal Perseroan tidak dikenakan ta'zir.

Jika terjadi perubahan bagi hasil, pelunasan dipercepat tidak dikenakan ta'zir.


DKI.

3. Akta Perjanjian Kredit Pemberian Fasilitas Term Loan No. CRO.KP/504/TLN/2019 No. 04 tanggal 4 Desember 2019, dibuat di hadapan Lenny Janis Ishak, Notaris di Jakarta, antara Perseroan dan Bank Mandiri.

Jumlah Fasilitas : Pinjaman term loan sebesar Rp3.000.000.000.000 yang terdiri dari:

Tranche I sebesar Rp1.500.000.000.000 bersifat uncommitted

Tranche II sebesar Rp1.500.000.000.000 bersifat uncommitted

Pinjaman Outstanding : Rp1.600.000.000.000 Tujuan : General corporate purposes yang diantaranya membiayai deficit

cash flow dalam rangka top up dan kebutuhan cash deficit bagi anak perusahaan serta repackaging pembiayaan sementara anak perusahaan JBT dan JSM.

Bunga atau Bagi Hasil : 8% per tahun Jatuh Tempo : 3 Desember 2022 Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Pelunasan kredit dapat bersumber dari internal kas Perseroan atau dana hasil penerbitan obligasi atau dalam bentuk instrumen capital market lainnya dengan menyampaikan surat pemberitahuan terlebih dahulu selambatnya 7 (tujuh) hari kerja atau tanggal yang diaksep oleh Bank Mandiri sebelum pelunasan.

Jaminan : Jaminan umum tanpa jaminan kebendaan. Sifat Hubungan Afiliasi : Terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Bank

Mandiri dikarenakan Perseroan dan Bank Mandiri sama-sama dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

4. Akta Perjanjian Penerbitan Garansi Bank No. KP-COD/031/PGB/2006 No. 12 tanggal 14 November 2006,

dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana terakhir kali diubah oleh Akta Addendum XIII (Ketigabelas) atas Perjanjian Penerbitan Gransi Bank No. 14 tanggal 7 Agustus 2019, dibuaat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta , antara Perseroan dan Bank Mandiri.

Jumlah Fasilitas : Fasilitas Bank Garansi sebesar Rp150.000.000.000.

55

Pinjaman Outstanding : Rp150.000.000.000 Tujuan : Penerbitan Bank Garansi jaminan penawaran/tender dan/atau

jaminan pelaksanaan dalam rangka usaha di bidang jalan tol Bunga atau Bagi Hasil : Tidak ada Jatuh Tempo : 8 Agustus 2020 Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Tidak berlaku. Jaminan : Jaminan umum tanpa jaminan kebendaan. Sifat Hubungan Afiliasi : Terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Bank


5. Akta Perjanjian Kredit No. 53 tanggal 18 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Adi

Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dan Bank Mandiri .

Jumlah Fasilitas : Rp3.000.000.000.000 Pinjaman Outstanding : Rp3.000.000.000.000 Tujuan : Tujuan fasilitas kredit adalah untuk general corporate purposes

yang diantaranya untuk membiayai deficit cash flow dalam rangka top up dan kebutuhan cash deficit bagi anak perusahaan Perseroan.

Bunga atau Bagi Hasil : Sejak tanggal efektif fasilitas kredit sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, bunga adalah 7% per tahun.

Sejak tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan tanggal 30 Juni 2021, bunga adalah 9% per tahun.

Sejak tanggal 1 Juli 2021 sampai dengan jatuh tempo fasilitas, bunga adalah 8% per tahun.

Jatuh Tempo : 18 Juni 2023 Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Pelunasan fasilitas kredit dapat bersumber dari internal kas Perseroan atau dana hasil penerbitan obligasi atau dalam bentuk instrumen capital market lainnya dengan menyampaikan surat pemberitahuan terlebih dahulu selambatnya 7 (tujuh) hari kerja atau tanggal yang diaksep oleh Bank Mandiri sebelum pelunasan.

Perseroan tidak diperkenankan melakukan penurunan baki debet sampai dengan tanggal 30 Juni 2021. Dalam hal Perseroan melakukan pembayaran kembali yang dipercepat sebelum atau pada tanggal 30 Juni 2021, maka Perseroan wajib membayar penalty 3 % (tiga persen) dari jumlah yang dibayarkan dan/atau dilunasi.

Jaminan : Jaminan umum tanpa jaminan kebendaan. Sifat Hubungan Afiliasi : Terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Bank


6. Akta Perjanjian Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah No. 04 tanggal 30 Oktober 2017, dibuat di

hadapan Lolani Kurniati Irdham-Idroes, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, sebagaimana terakhir diubah oleh Addendum Perjanjian Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah No. 01 tanggal 12 November 2019, dibuat di hadapan Lolani Kurniati Irdham-Idroes, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta antara Perseroan dan PT Bank Permata Tbk ("Bank Permata")

Jumlah Fasilitas/ : Pembiayaan dengan skema musyarakah mutanaqisah sebesar Rp3.117.808.000.000 dengan maksimum penyertaan oleh Bank Permata sebesar Rp1.000.000.000.000. Penyertaan Perseroan dalam porsi pembiayaan maksimum

56

adalah sebesar 67,93%, sedangkan penyertaan Bank Permata adalah sebesar 32,73%.

Pinjaman Outstanding : Rp750.000.000.000 Tujuan : Membiayai kebutuhan modal kerja. Bunga atau Bagi Hasil : Indikasi realisasi bagi hasil adalah 7,75% per tahun.

Nisbah bagi hasil akan ditentukan pada saat realisasi fasilitas. Jatuh Tempo : 30 Oktober 2020 Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Perseroan tidak diperkenankan untuk melakukan pembayaran lebih cepat.


Permata. 7. Akta Perjanjian Fasilitas Kredit No. 49 tanggal 24 November 2019, dibuat di hadapan Ir. Nanette

Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta antara Perseroan dan PT Bank Shinhan Indonesia ("Bank Shinhan")

Jumlah Fasilitas/ : Fasilitas demand loan dengan batas penggunaan maksimum

sebesar Rp300.000.000.000, bersifat uncommitted. Pinjaman Outstanding : Rp200.000.000.000 Tujuan : Cadangan untuk keperluan modal kerja dan kebutuhan dari

kegiatan operasional Perseroan. Bunga atau Bagi Hasil : Bunga yang berlaku adalah JIBOR + 1,50% Jatuh Tempo : 24 September 2020 Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Perseroan dapat melakukan pembayaran dipercepat atas sebagian atau seluruh fasilitas kredit terutang, dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Bank Shinhan dalam waktu 7 hari kerja sebelum tanggal pembayaran yang dimaksud. Apabila pembayaran dilakukan sebagian, maka jumlah tersebut harus mengurangi jumlah pinjaman.

Perseroan tidak dikenakan denda (penalty) apabila melakukan pelunasan seluruh maupun sebagian fasilitas kredit sebelum jangka waktu yang telah ditetapkan di atas.


Shinhan. 8. Akta Perjanjian Line Facility Berdasarkan Prinsip Musyarakah No. 15 tanggal 12 Juni 2017, dibuat di

hadapan Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, sebagaimana terakhir diubah oleh Akta Addendum III No. 29 tanggal 9 Juni 2020, dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta antara Perseroan dan PT Bank Syariah Mandiri ("BSM")

Jumlah Fasilitas/ : Pembiayaan line facility berdasarkan prinsip musyarakah

sebesar Rp1.500.000.000.000. Penyertaan Perseroan dalam porsi pembiayaan maksimum adalah sebesar 74,85%, sedangkan penyertaan BSM adalah sebesar 25,15%.

Pinjaman Outstanding : Rp1.500.000.000.000 Tujuan : Modal kerja operasional Perseroan Bunga atau Bagi Hasil : Nisbah bagi hasil berdasarkan ekspektasi adalah sebesar 7,90%

untuk tahun pertama dan tahun kedua 8,00% yang bersifat reviewable..

Jatuh Tempo : 12 Juni 2022 Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan

PUB II Tahap I dan tidak terdapat ketentuan yang dapat

57

merugikan hak dan kepentingan para pemegang Obligasi Pelunasan Lebih Awal : Perseroan hanya dapat melakukan pembayaran lebih awal

dari waktu yang diperjanjikan dengan pemberitahuan tertulis dari BSM terlebih dahulu.

BSM sudah harus menerima surat pemberitahuan tersebut paling lama 7 hari kerja sebelum pembayaran lebih awal tersebut dapat dilakukan.

Pembayaran lebih awal tersebut tidak menghapus atau mengurangi bagian dari pendapatan yang menjadi hak BSM secara proporsional sebagaimana ditetapkan dalam akad musyarakah, kecuali disepakati lain oleh Perseroan dan BSM.

Jaminan : Jaminan umum tanpa jaminan kebendaan. Sifat Hubungan Afiliasi : Terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan BSM

dikarenakan BSM merupakan anak perusahaan dari Bank Mandiri, sedangkan Perseroan dan Bank Mandiri sama -sama dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

9. Akta Perjanjian Kredit No. 54, tanggal 28 April 2006 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Surat

Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 414/Add-KCK/2019, tanggal 27 November 2019 antara Perseroan dan PT Bank Central Asia Tbk ("BCA").

Jumlah Fasilitas/ : Time Loan Revolving yang bersifat mengikat (committed) dengan

jumlah pokok tidak melebihi Rp1.000.000.000.000. Pinjaman Outstanding : Rp1.000.000.000.000 Tujuan : Pembiayaan modal kerja Bunga atau Bagi Hasil : 7,95% per tahun Jatuh Tempo : Sejak tanggal 27 November 2019 sampai dengan 12 Agustus

2022. Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Perseroan dapat membayar kembali sebagian atau seluruh jumlah uang yang terutang berdasarkan penarikan fasilitas kredit sebelum tanggal pembayaran kembali sebagaimana ditentukan dalam surat permohonan penarikan fasilitas kredit/perpanjangan pembayaran, tanpa dikenakan denda, sepanjang menghindahkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Perseroan menyampaikan surat pemberitahuan kepada BCA sekurang-kurangnya 3 hari kerja sebelum dilakukan pembyaran kembali yang dipercepat, dengan tegas menyebutkan jumlah dan tanggal pembayaran akan dilaksanakan;

Surat pemberitahuan tersebut bersifat mengikat dan tidak dapat ditarik kembali maupun diubah isinya oleh Perseroan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari BCA;

Dilakukan pada tanggal pembayaran bunga;

Jumlah yang telah dibayarkan tersebut dapat ditarik kembali dengan memperhatikan ketentuan pasal mengenai tanggal pembayaran kembali fasilitas kredit.

Jaminan : Jaminan umum tanpa jaminan kebendaan. Sifat Hubungan Afiliasi : Tidak terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan BCA.

10. Akta Perjanjian Kredit No. 15 yang dibuat di hadapan Bambang Sularso, tanggal 14 Maret 2017

sebagaimana diubah terakhir kali dengan Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (2) 15, No. 103 yang dibuat di hadapan Daryoto, SH, Mkn tanggal 21 Desember 2018 antara Perseroan da n PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ("BNI").

Jumlah Fasilitas/ : Revolving loan dengan maksimum jumlah fasilitas

Rp1.000.000.000.000 Pinjaman Outstanding : Rp100.000.000.000

58

Tujuan : Kredit modal kerja term loan dengan tujuan untuk Pembiayaan capital expenditure .

Bunga atau Bagi Hasil : 7,00% sejak tanggal 18 Juni 2020 sampai dengan 31 Desember 2020 dan 9,00% sejak tanggal 1 Januari 2021 sampai jatuh tempo fasilitas pada 13 Maret 2021.

Jatuh Tempo : 12 Maret 2021 Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Perseroan diperkenankan melakukan pembayaran kembali dipercepat, baik sebagian maupun seluruhnya atas setiap jumlah uang yang terhutang kepada BNI sebelum jangka waktu kredit berakhir dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu selambat-lambatnya 10 hari kerja sebelum tanggal rencana pelaksanaan pembayaran kredit dipercepat.

Jaminan : Jaminan umum tanpa jaminan kebendaan. Sifat Hubungan Afiliasi : Terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan BNI

dikarenakan Perseroan dan BNI sama-sama dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

11. Perjanjian Penyediaan Fasilitas No. 067/PPF/CB/JKT/2017, tanggal 2 Juni 2017 sebagaimana terakhir

diubah dengan Perubahan Kedua Perjanjian Penyediaan Fasilitas No. 067/PPF/CB/JKT 2017 tanggal 2 Juni 2017, tanggal 20 Mei 2019 jo. Syarat Umum Kredit Bank Cimb Niaga 2015 Rev 01 201/SUP/CB/JKT12016, tertanggal 27 Desember 2016 antara Perseroan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk ("CIMB Niaga").

Jumlah Fasilitas/ : Fasilitas Pembiayaan Tetap 2 Musyawarakah - on revolving

basis - uncomitted dengan jumlah Rp2.000.000.000.000. Pinjaman Outstanding : Rp1.300.000.000.000 Tujuan : Modal kerja Perseroan Bunga atau Bagi Hasil : 7,9%-8,25% per tahun Jatuh Tempo : 2 Juni 2021 Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Perseroan dapat melakukan pembayaran kembali kewajiban lebih cepat dari masing-masing tanggal jatuh tempo fasilitas pembiayaan yang telah ditetapkan.

Jaminan : Jaminan umum tanpa jaminan kebendaan. Sifat Hubungan Afiliasi : Tidak terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan CIMB

Niaga. 12. Akta Akad Line Fasilitas Pembiayaan Musyarakah iB No. 05 tanggal 7 Desember 2016 sebagaimana

diubah terakhir dengan Akad Line Fasilitas Pembiayaan Musyarakah iB No. 12 keduanya dibuat di hadapan Bambang Sularso, tanggal 28 November 2019 antara Perseroan dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk ("Maybank").

Jumlah Fasilitas/ : Modal musyarakah sebesar Rp10.126.021.000.000 dengan

perincian:

Modal Maybank maksimal sebesar Rp2.500.000.000.000 atau sebesar 24,69% dari modal musyarakah

Modal Perseroan masimal sebesar Rp7.626.021.000.000 atau sebesar 75,31% dari modal musyarakah, berupa modal ditempatkan dan disetor.

Pinjaman Outstanding : Rp2.000.000.000.000 Tujuan : Pembiayaan kegiatan investasi Perseroan termasuk namun tidak

terbatas pada pelunasan kewajiban pembiayaan lainnya ataupun obligasi.

Bunga atau Bagi Hasil : Ditentukan lebih lanjut pada setiap penarikan pembiayaan melalui dokumen realisasi pembiayaan musyarakah.

Jatuh Tempo : 28 November 2022

59

Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan PUB II Tahap I dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang Obligasi

Pelunasan Lebih Awal : Jika Perseroan melakukan pelunasan fasilitas pembiayaan musyarakan sebelum jatuh tempo jangka waktu fasilitas pembiayaan musyarakah, maka akan dikenakan biaya administrasi pelunasan maksimum sebesar Rp50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah) (pro rata, dihitung dari jumlah outstanding yang dilunasi), kecuali jika sumber dana berasal dari penerbitan obligasi dan/atau penerbitan saham dan/atau Pemerintah Repbulik Indonesia dan/atau kas internal perusahaan maka tidak dikenakan biaya pelunasan dipercepat.

Jaminan : Jaminan umum tanpa jaminan kebendaan. Sifat Hubungan Afiliasi : Tidak terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan

Maybank. 4) Perjanjian Perwaliamanatan 1. Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga Tetap

No. 08 tanggal 4 Agustus 2010 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Addendum III Perjanjian Perwaliamatan Obligsi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 82, tanggal 27 Desember 2010 yang keduanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH, Notaris di Jakarta antara Perseroan dan PT Bank Mega Tbk ("Wali Amanat").

Jumlah Pokok : Perwaliamanatan oleh Wali Amanat dalam rangka penawaran

umum obligasi oleh Perseroan dengan jumlah pokok sebesar Rp1.000.000.000.000 dengan nama "Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Dengan Tingkat Bunga Tetap" yang ditawarkan kepada masyarakat.

Pinjaman Outstanding : Rp1.000.000.000.000 Tujuan : 43% untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun

2002

27% untuk percepatan pelunasan Kredit Investasi dari BCA

25% untuk pengembangan investasi pada bidang usaha Non-Tol

5 % untuk pembiayaan modal kerja Perseroan Bunga atau Bagi Hasil : 9,35%/tahun Jatuh Tempo : 10 Tahun Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Ketentuan mengenai pembelian kembali obligasi, antara lain, adalah sebagai berikut:

Setelah lewat 1 tahun sejak tanggal emisi, Perseroan dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi sebelum tanggal pelunasan pokok dan Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buy back) tersebut untuk dimiliki sementara lalu dijual kembali atau disimpan untuk dijual kembali atau sebagai pelunasan obligasi. Khusus untuk pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pembelian kembali (buy back) hanya boleh dilakukan jika Perseroan tidak melakukan kelalaian sebagaimana dalam perjanjian perwaliamanatan.

Perseroan dilarang melakukan pembelian kembali (buy back) jika pelaksanaan pembelian kembali (buy back) tersebut dapat mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam perjanjian perwaliamanatan.

60

Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai rencana dilakukannya pembelian kembali (buy back) obligasi selambat-lambatnya 2 hari kerja sebelum tanggal pembelian kembali (buy back) obligasi tersebut.

Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) obligasi tanpa melakukan pengumuman, dengan ketentuan sebagai berikut: o Jumlah pembelian kembali (buy back) obligasi

sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah pokok obligasi yang masih terutang dalam periode 1 tahun sejak pembelian kembali (buy back) obligasi dilaksanakan;

o Obligasi yang dibeli kembali (buy back) tersebut bukan merupakan milik afiliasi Perseroan, kecuali obligasi yang dimiliki perusahaan afiliasi Negara Republik Indonesia; dan

o Obligasi yang dibeli kembali (buy back) tersebut hanya disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali.

Obligasi yang dimiliki Perseroan yang merupakan hasil pembelian kembali tidak mendapatkan hak atas bunga dan karenanya setiap pembelian kembali (buy back) yang dilakukan Perseroan untuk dimiliki sementara lalu dijual kembali/disimpan untuk dijual kembali, Perseroan wajib melaporkan kejadian tersebut kepada Wali Amanat dan KSEI paling lambat 2 hari kerja setelah pembelian kembali (buy back).

Obligasi milik Perseroan yang merupakan hasil pembelian kembali (buy back) dan/atau milik anak perusahaan serta afiliasi Perseroan (kecuali obligasi yang dimiliki perusahaa n afiliasi Negara Republik Indonesia) tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam korum kehadiran suatu rapat umum pemegang obligasi.

Apabila Perseroan melakukan pelunasan atas obligasi yang dibeli kembali (buy back) maka Perseroan wajib melaporkan kejadian tersebut kepada Wali Amanat, KSEI dan OJK serta Bursa Efek selambat-lambatnya dalam waktu 2 hari kerja setelah pelunasan tersebut.

Obligasi yang telah dilunasi akan dibatalkan dan tidak dapat diterbitkan atau dijual kembali.

Dalam hal obligasi dilunasi sebagian, maka Perseroan akan menerbitkan dan menyerahkan sertifikat jumbo obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan dengan sertifikat jumbo obligasi yang lama pada hari yang sama dengan tanggal pelunasan sebagian obligasi, dengan jumlah pokok obligasi yang masih terutang setelah dikurang jumlah obligasi yang telah dilunasi sebagian tersebut.

Jaminan : Jaminan umum tanpa jaminan kebendaan. Sifat Hubungan Afiliasi : Tidak ada hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Wali

Amanat. 2. Indenture atas Surat Utang Senior Berdenominasi Rupiah Yang Diselesaikan dengan Dolar Amerika

Serikat 7,5% Yang Jatuh Tempo Pada Tahun 2020 ("Komodo Bonds") tertanggal 11 Desember 2017 antara Perseroan dan The Bank of New York Mellon sebagai Trustee.

Jumlah Pokok : Perwaliamanatan oleh Trustee atas penerbitan Komodo Bonds

yang dilakukan oleh Perseroan dengan jumlah pokok sebesar Rp4.000.000.000.000 (empat triliun rupiah).

Pinjaman Outstanding : Rp4.000.000.000.000 Tujuan : Komodo Bonds diterbitkan untuk membiayai belanja modal,

aktivitas akuisisi, modal kerja dan tujuan umum perusahaan

61

lainnya. Bunga atau Bagi Hasil : 7,5% per tahun. Jatuh Tempo : 11 Desember 2020 Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan

PUB II Tahap I dan tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang Obligasi.

Pelunasan Lebih Awal : Penebusan (redemption) dapat dilakukan atas alasan perpajakan atau alasan lainnya.

Jika atas alasan perpajakan, surat utang dapat ditebus oleh Perseroan, secara seluruhnya namun tidak secara sebagian, dengan memberikan pemberitahuan terlebih dahulu paling cepat 60 hari namun paling lambat 30 hari dari kepada para pemegang surat utang dan Trustee, dengan haga penebusan yang setara dengan 100% dari jumlah pokok, bersama dengan bunga yang tertunggak dan belum dibayar, pada tanggal yang dikehendaki oleh Perseroan.

Jika tidak seluruh surat utang akan ditebus atau dibeli atas dasar suatu penawaran untuk pembelian pada setiap waktunya, surat utang yang akan dipilih untuk dibeli akan dipilih berdasarkan: (i) jika surat utang tercatat di suatu bursa efek, maka mengikuti ketentuan dari bursa efek tersebut; atau (ii) secara pro rata, kecuali apabila disyaratkan lain oleh hukum yang berlaku. Dalam hal demikian, surat utang yang akan dibeli akan dipilih, dalam waktu paling cepat 30 hari namun tidak akan melebihi 60 hari dari sebelum tanggal pembelian atau penebusan, oleh Trustee.

Surat utang yang sudah dipilih untuk pembelian atau penebusan tersebut akan diberitahukan kepada Perseroan, dan apabila dipilih, jumlah pokok daripadanya akan ditebus atau dibeli. Surat utang ataupun bagian dari surat utang yang akan dipilih akan dalam jumlah Rp500.000.000 atau kelipatan keseluruhan atas Rp20.000.000 untuk setiap kelebihannya, kecuali apabila seluruh surat utang yang dimiliki oleh seorang pemilik akan dibeli, maka seluruh surat utang yang masih terutang yang dimiliki oleh pemilik tersebut akan dibeli seluruhnya.

Ketika pemberitahuan untuk penebusan telah dikirimkan, surat utang yang akan ditebus akan menjadi jatuh tempo pada tanggal penebusan dan pada harga penebusan sebagaimana yangtelah ditentukan dalam pemberitahuan penebusan tersebut.

Jaminan : Jaminan umum tanpa jaminan kebendaan. Sifat Hubungan Afiliasi : Tidak ada hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Trustee.

B. Perjanjian Pinjaman Dengan Entitas Anak Perseroan terikat dengan perjanjian pinjaman dengan Entitas Anak sebagai berikut:

JSM

1. Perjanjian Pinjaman No. 229/Kontrak-DIR/2018, tanggal 11 Mei 2018 sebagaimana diubah terakhir kali

dengan Addendum III tanggal 23 Oktober 2019 antara (i) JSM sebagai debitur, dan (ii) Perseroan dan PT Astra Tol Nusantara ("Astra Tol") sebagai kreditur.

Jumlah Fasilitas/ : Jumlah plafond sebesar Rp841.115.524.923 dengan porsi

pinjaman sebagai berikut:

Perseroan sebesar Rp563.420.036.482

Astra Tol sebesar Rp277.695.488.441.

62

Pinjaman Outstanding : Rp399.668.947.508 Tujuan : Untuk memenuhi kebutuhan cash flow JSM tahun 2018 dan

tahun 2019. Bunga atau Bagi Hasil : 1% per tahun Jatuh Tempo : Sampai dengan dilunasinya seluruh pokok pinjaman. Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Pembayaran dipercepat atas pokok pinjaman dan bunga sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjian diperbolehkan hanya jika Kredit Sindikasi telah dibayar lunas sebelumnya .

Jaminan : Tidak ada. Sifat Hubungan Afililasi : JSM merupakan Entitas Anak Perseroan.

2. Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan Pengadaan Tanah Jalan Tol Surabaya -Mojokerto

No.122/Kontrak-Dir/2016 tanggal 28 Desember 2016 sebagaimana terakhir diubah Addendum V tanggal 19 Desember 2019 antara JSM dan Perseroan.

Jumlah Fasilitas/ : Fasilitas Pinjaman terdiri dari:

Tranche I: Maksimal sebesar Rp315.177.135.640

Tranche II: Fasilitas pinjaman yang berasal dari pokok pinjaman dan bunga Tranche I yang masih terhutang pada saat tanggal jatuh tempo Tranche I ditambah biaya-biaya yang timbul untuk mendapatkan Tranche I (cost of fund).

Pinjaman Outstanding : Rp56.201.132.235 Tujuan : Tidak ada. Bunga atau Bagi Hasil : Sebagaimana ditentukan dalam Offering Letter yang akan

diterbitkan oleh Perseroan. Jatuh Tempo : Tranche I

31 Desember 2020

Tranche II 2 tahun sejak seluruh kredit investasi dilunasi atau 7 hari kerja setelah dilakukannya refinancing (mana yang lebih dahulu terjadi)


Pelunasan Lebih Awal : Tidak berlaku. Jaminan : Tidak ada. Sifat Hubungan Afiliasi : JSM merupakan Entitas Anak Perseroan.

JMTM

Perjanjian Pemberian Pinjaman Modal Kerja kepada JMTM No. 40/Kontrak -DIR/2019 tanggal 28 Mei 2019, antara JMTM sebagai debitur dan Perseroan sebagai kreditur

Jumlah Fasilitas/ : Rp50.000.000.000 Pinjaman Outstanding : Rp10.000.000.000 Tujuan : Pemberian pinjaman modal kerja untuk kegiatan konstruksi dan

pemeliharaan jalan tol. Bunga atau Bagi Hasil : 9% Jatuh Tempo : 1 tahun sejak tanggal perjanjian kredit atau sampai dengan

JMTM mengembalikan seluruh pokok pinjaman, bunga dan biaya-biaya lainnya kepada Perseroan.


Pelunasan Lebih Awal : JMTM dapat melakukan pelunasan dipercepat dengan

63

pemberitahuan kepada Perseroan secara tertulis paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum dilakukan pelunasan.

Jaminan : Tidak ada Sifat Hubungan Afiliasi : JMTM merupakan Entitas Anak Perseroan.

JMRB

Perjanjian Pemberian Pinjaman kepada JMRB No. 187/Kontrak -DIR/2018 tanggal 5 Februari 2018, sebagaimana diubah dengan Addendum tertanggal 28 Juni 2019 antara JMRB sebagai debitur dan Perseroan sebagai kreditur

Jumlah Fasilitas/ : Rp138.871.000.000 Pinjaman Outstanding : Rp138.871.000.000 Tujuan : Kegiatan pembangunan dan pengembangan tempat istirahat

pelayanan. Bunga atau Bagi Hasil : 0,25% dari jumlah setiap penarikan pinjaman. Jatuh Tempo : 11 tahun sejak tanggal perjanjian kredit, yaitu 11 Oktober 2028. Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : JMRB dapat melakukan pelunasan dipercepat dengan pemberitahuan kepada Perseroan secara tertulis paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum dilakukan pelunasan.

Jaminan : Tidak ada

Sifat Hubungan Afiliasi : JMRB merupakan Entitas Anak Perseroan.

JBT

Perjanjian Pemberian Pinjaman kepada JBT No. 265/Kontrak -DIR/2018, No. 006.00/PKS-JBT/X/2018 tanggal 1 Oktober 2018, sebagaimana diubah dengan Addendum tertanggal 8 Juni 2020 antara JBT sebagai debitur dan Perseroan sebagai kreditur

Jumlah Fasilitas/ : Kredit non-revolving Rp190.000.000.000 Pinjaman Outstanding : Rp146.700.000.000 Tujuan : Memenuhi kebutuhan cash flow JBT dalam hal pembayaran

bunga dan cicilan pokok kredit investasi serta untuk pembiayaan capital expenditure (CAPEX)

Bunga atau Bagi Hasil : 2% dari jumlah setiap penarikan pinjaman. Jatuh Tempo : 1 Oktober 2021. Pembatasan : Tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan


Pelunasan Lebih Awal : Pembayaran dipercepat atas pokok pinjaman dan bunga sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjian diperbolehkan hanya jika Kredit Sindikasi telah dibayar lunas sebelumnya.

Jaminan : Tidak ada.

Sifat Hubungan Afiliasi : JBT merupakan Entitas Anak Perseroan.

JGP

Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan Pengadaan Tanah Jalan Tol Gempol No. 109/Kontrak -Dir/2016 tanggal 16 Desember 2016 sebagaimana terakhir diubah Addendum V tanggal 19 Desember 2019 antara JGP sebagai debitur dan Perseroan sebagai kreditur.

Jumlah Fasilitas/ : Tranche I: Maksimal sebesar Rp687.699.883.929

Tranche II: Fasilitas pinjaman yang berasal dari pokok pinjaman dan bunga Tranche I yang masih terhutang pada

64

saat tanggal jatuh tempo Tranche I ditambah biaya-biaya yang timbul untuk mendapatkan Tranche I (cost of fund).

Pinjaman Outstanding : Rp523.915.447.986 Tujuan : Pemberian Pinjaman Dana Talangan dari Perseroan kepada JGP

sebagai uang ganti rugi Jalan Tol Ruas Gempol -Pasuruan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Kementerian PUPR.

Bunga atau Bagi Hasil : Ditentukan dalam Offering Letter Jatuh Tempo : Tranche I: 31 Desember 2020

Tranche II: 2 tahun sejak seluruh Kredit Investasi dilunasi atau 7 hari kerja setelah dilakukannya refinancing (mana yang lebih dahulu terjadi).


Pelunasan Lebih Awal ; Perseroan berhak menagih pelunasan pinjaman dengan seketika jika hal berikut terjadi: Tidak berlaku.

Jaminan : Tidak ada.

Sifat Hubungan Afiliasi : JGP merupakan Entitas Anak Perseroan.

JKC

Perjanjian Pinjaman Dana Talangan Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas Cengkareng -Batuceper-Kunciran No. 106.1/Kontrak-DIR/2016 tanggal 6 Desember 2016 sebagaimana terakhir diubah Addendum V tanggal 6 Desember 2019 antara Perseroan sebagai kreditur dan JKC sebagai debitur.


(a) Tranche I: Maksimal sebesar Rp4.678.387.310.381 (b) Tranche II: Fasilitas pinjaman yang berasal dari pokok

pinjaman dan bunga Tranche I yang masih terhutang pada saat tanggal jatuh tempo Tranche I ditambah biaya-biaya yang timbul untuk mendapatkan Tranche I.

Pinjaman Outstanding : Rp3.715.728.036.218 Tujuan : Pemberian pinjaman dana talangan dari Perseroan kepada JKC

sebagai dana talangan untuk pengadaan tanah yang menjadi kewajiban pemerintah.

Bunga atau Bagi Hasil : Sebagaimana ditentukan dalam Offering Letter yang akan diterbitkan oleh Perseroan.

Jatuh Tempo : Tranche I

Sampai dengan 20 Desember 2019

Tranche II

2 tahun sejak seluruh Kredit Investasi dilunasi atau 7 hari kerja setelah dilakukannya refinancing.


Pelunasan Lebih Awal : Tidak berlaku. Jaminan : Tidak ada. Sifat Hubungan Afiliasi : JKC merupakan Entitas Anak Perseroan.

MTN Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan Pengadaan Tanah Jalan Tol Kunciran -Serpong No. 116/Kontrak-DIR/2016 tanggal 27 Desember 2016 sebagaimana terakhir diubah Adendum IV dan Pernyataan Kembali tanggal 7 Desember 2017 antara Perseroan sebagai kreditur dan MTN sebagai debitur.


65

Tranche I: Maksimal sebesar Rp3.200.000.000.000


Pinjaman Outstanding : Rp2.984.404.713.644 Tujuan : Pemberian pinjaman dana talangan dari Perseroan kepada MTN

sebagai uang ganti rugi Jalan Tol Ruas Kunciran-Serpong oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Kementerian PUPR.

Bunga atau Bagi Hasil : Sebagaimana ditentukan dalam Offering Letter yang akan diterbitkan oleh Perseroan dan Tranche II sebesar 4% per tahun +2%.


30 November 2019

Tranche II

2 tahun sejak seluruh kredit investasi dilunasi atau 7 hari kerja setelah dilakukannya refinancing (mana yang lebih dahulu terjadi).


Pelunasan Lebih Awal ; Tidak berlaku. Jaminan : Tidak ada. Sifat Hubungan Afiliasi : MTN merupakan Entitas Anak Perseroan

JPB

Perjanjian Mandatory Convertible Loan No. 005/Perjanjian/2018 tanggal 18 Desember 2018, sebagaimana telah diubah oleh Addendum I tanggal 26 Juni 2019, antara Perseroan sebagai kreditur dan JPB sebagai debitur.

Jumlah Fasilitas/ : Fasilitas Kredit bersifat non-revolving dengan maksimal total

sebesar Rp65.000.000.000. Pinjaman Outstanding : Rp65.000.000.000 Tujuan : Perseroan untuk memberikan pinjaman kepada JPB dalam

rangka membiayai kebutuhan investasi dan operasional triwulan IV tahun 2018 sampai dengan triwulan I tahun 2019 JPB.

Jatuh Tempo : Sejak 26 Juni 2019 sampai waktu di mana (i) JPB telah mengonversi pokok pinjaman menjadi penyertaan modal Perseroan di JPB; serta (ii) telah mengembalikan seluruh bunga dan denda kepada Perseroan.


Pelunasan Lebih Awal : Tidak berlaku. Jaminan : Tidak ada. Sifat Hubungan Afiliasi : JPB merupakan Entitas Anak Perseroan.

CSJ

Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan Pengadaan Tanah Jalan Tol Cinere – Serpong kepada CSJ No. 103/KONTRAK-DIR/2016, tanggal 24 November 2016, sebagaimana diubah berdasarkan Addendum I tanggal 20 Februari 2017, Adendum II tanggal 24 Mei 2017, Addend um III dan Pernyataan Kembali tanggal 24 November 2017, Addendum IV tanggal 30 November 2018 dan Addendum V tanggal 18 Desember 2019, antara Perseroan sebagai kredirut dan CSJ sebagai debitur yang merupakan pernyataan kembali atas Perjanjian Pendahuluan Pemberian Pinjaman Kepada Anak Perusahaan No:

66

69/KONTRAK-DIR/2016 tanggal 25 Mei 2016, yang telah diubah oleh Addendum I atas tanggal 1 Agustus 2016 dan Addendum II tanggal 30 Agustus 2016.

Jumlah Fasilitas/ : Fasilitas pinjaman terdiri dari:

Tranche I adalah fasilitas pinjaman yang digunakan untuk keperluan pembayaran uang ganti rugi (UGR) yakni sebesar Rp1.705.000.000.000.

Tranche II adalah fasilitas pinjaman yang berasal dari pokok pinjaman dan bunga Tranche I yang masih terhutang saat tanggal jatuh tempo Tranche I ditambah cost of fund .

Pinjaman Outstanding : Rp1.615.155.136.795 Tujuan : Pembayaran UGR Jalan Tol Cinere – Serpong oleh Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Bunga atau Bagi Hasil Tranche I ditentukan dalam Offering Letter

Tranche II sebesar 4,25% per tahun + 2% Jatuh Tempo : Tranche I sampai dengan tanggal 20 Desember 2020

dan Tranche II sampai dengan 2 tahun sejak seluruh Kredit Investasi (pada poin 1 di atas) dilunasi atau 7 hari kerja setelah dilakukannya refinancing.


Pelunasan Lebih Awal : Tidak berlaku. Jaminan : Tidak ada. Sifat Hubungan Afiliasi : CSJ merupakan Entitas Anak Perseroan.

MSJ

Perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Talangan Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas Bogor Ring Road Seksi IIB No. 101.1/Kontrak Dir/2016 tanggal 7 November 2016, sebagaimana terakhir diubah Addendum IV dan Pernyataan Kembali tertanggal 24 November 2017 antara MSJ dan Perseroan.

Jumlah Fasilitas/ : Fasilitas Pinjaman terdir i dari:

Tranche I: Maksimal sebesar Rp1.075.000.000.000


Pinjaman Outstanding : Rp1.062.890.819.155 Tujuan : Pemberian pinjaman dana talangan dari Perseroan kepada

JMSM sebagai ganti rugi Jalan Tol Ruas Bogor Ring Road oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Kementerian PUPR

Bunga atau Bagi Hasil : Sebagaimana ditentukan dalam Offering Letter yang akan diterbitkan oleh Perseroan.


20 Desember 2018

Tranche II 2 tahun sejak seluruh kredit investasi dilunasi atau 7 hari kerja setelah dilakukannya refinancing (mana yang lebih dahulu terjadi)


Pelunasan Lebih Awal : Tidak berlaku. Jaminan : Tidak ada. Sifat Hubungan Afiliasi : MSJ merupakan Entitas Anak Perseroan.

67

8.5. ASET TETAP YANG PENTING YANG DIMILIKI DAN/ATAU DIKUASAI PERSEROAN Saat ini, Perseroan menguasai aset tetap berupa tanah dan bangunan yang digunakan oleh Perseroan untuk melakukan kegiatan usahanya berdasarkan PPJT, dimana Perseroan tidak memiliki alas hak (sertipikat) khusus atas aset tetap tersebut dan aset tersebut merupakan satu kesatuan dari PPJT yang dimiliki oleh Perseroan. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2019, nilai buku bersih aset tetap Perseroan sebesar Rp714.282 juta. Sampai dengan Tanggal Terakhir, Perseroan menguasai 410 bidang tanah untuk menunjang kegiatan usahanya. 8.6. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi Perseroan saat ini adalah sebagai berikut:

68

8.7. PENGURUS DAN PENGAWAS Pada Tanggal Terakhir, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 15 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana pada surat penerimaan pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0251998 tanggal 17 Juni 2020 dan didaftarkan pada Daftar Perseroan dengan No. AHU-0095624.AH.01.11.TAHUN 2020 tanggal 17 Juni 2020 , yaitu sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama / Komisaris Independen : Yuswanda Arsyad Tumenggung Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen : Zulfan Lindan Komisaris : Anita Firmanti Eko Susetyowati Komisaris : Sugihardjo Komisaris : Agus Suharyono Komisaris Independen : Adriansyah Chaniago Direksi: Direktur Utama : Subakti Syukur Direktur Keuangan : Donny Arsal

Direktur Pengembangan Usaha : Arsal Ismail

Direktur Bisnis : Mohammad Sofyan Direktur Operasi : Fitri Wiyanti Direktur Human Capital dan Transformasi : Enkky Sasono Anas Wijaya Penunjukkan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah sesuai dengan POJK No. 33/2014. Masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung sejak penutupan RUPS pada saat pengangkatan dan berakhir pada penutupan RUPS yang ke -5 (lima) setelah pengangkatannya dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi sewaktu -waktu. Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: Dewan Komisaris

Yuswanda Arsyad Tumenggung Komisaris Utama / Komisaris Independen Warga negara Indonesia, 63 tahun. Meraih gelar Doktor di bidang Urban Land Development and Management pada Institut Francais d’Urbanisme – Universite Paris 8, Paris, Perancis pada tahun 1995. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak Juni 2020 sampai saat ini. Sebelumnya beliau pernah menjadi Dewan Pengawas Perumnas (2007 – 2012) dan sederet jabatan Eselon I Kementerian Agraria dan Tata Ruang / BPN (2004 – 2017)..

Zulfan Lindan Wakil Komisaris Utama / Komisaris Independen Warga negara Indonesia, 56 tahun. Meraih gelar Sarjana Ilmu Politik dari Universitas Nasional dan Universitas 17 Agustus, Jakarta . Menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan sejak Juni 2020 sampai saat ini. Sebelumnya beliau pernah menjadi Anggota Panja RUU dan Pansus RUU (2014 – 2019), Anggota Badan Pengkajian MPR RI (2014 – 2019), Anggota DPR/MPR RI (1999 – 2019).

69

Anita Firmanti Eko Susetyowati Komisaris Warga negara Indonesia, 59 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Kehutanan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1982, Magister dalam Studi Pembangunan dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1998, dan Doktor dalam Ilmu Pertanian dari Universitas Kyoto pada tahun 2005. Menjabat sebagai Komisaris utama perseroan sejak tahun 2018 sampai saat ini. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia (sejak 2016). Sebelumnya beliau pernah menjadi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR (2015-2016) dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan Kementerian PUPR (2009-2015).

Sugihardjo Komisaris Warga negara Indonesia, 58 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada tahun 1989 dan Magister di bidang Administrasi Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia pada tahun 2005. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2017 sampai saat ini. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Perhubungan (sejak 2020). Sebelumnya beliau pernah menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan (2018-2020), Dewan Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry (2015–2017), Komisaris Utama PT PELNI (2014-2015), Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (2015-2018), Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat (2016), dan Staf Ahli Bidang Logistik, Multimoda Perhubungan (2014-2015), dan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (2012 -2014).

Agus Suharyono Komisaris Warga negara Indonesia, 54 tahun. Meraih Sarjana di bidang Peternakan dari Universitas Brawijaya pada tahun 1987 dan Master of Agricultural Economic dari University of Maine, Amerika Serikat pada tahun 1994. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2016 sampai saat ini. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Asisten Deputi Usaha Industri Agro dan Farmasi II, di Kementerian BUMN (sejak 2019). Sebelumnya beliau pernah menjadi Direktur Keuangan PT Hotel Indonesia Natour (Persero) (2000-2003) dan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (2014-2016).

Adriansyah Chaniago Komisaris Independen Warga negara Indonesia, 53 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Pembangunan dari Universitas Padjajaran pada tahun 1990. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Juni 2020 sampai saat ini. Sebelumnya beliau pernah menjadi Direktur Utama PT Samudra Energy Group (2017 – sekarang), Direktur Keuangan PT Samudra Energy Group (2008 –

70

2017), Senior Vice President – Corporate Finance PT CIMB-GK Securities (2007 – 2008), Director – Investment Banking Division PT Nusantara Capital (2001 – 2007), Director – Corporate Finance PT Bahana Sekuritas (1998 - 2001).

Direksi

Subakti Syukur Direktur Utama Warga negara Indonesia, 57 tahun. Meraih gelar Sarjana bidang Teknik Sipil

dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986 dan Magister Manajemen

dari Universitas Krisnadwipayana Jakarta pada tahun 2010. Menjabat sebagai

Direktur Perseroan sejak tahun 2016 sampai saat ini.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris JPB sejak Desember 2019,

Komisaris JSM sejak Maret 2018, dan Komisaris Utama JBT sejak April 2017.

Sebelumnya beliau pernah menjadi Direktur Utama MLJ (2014 -2016) dan General Manager Cawang – Tomang – Cengkareng (2008-2013).

Donny Arsal Direktur Keuangan Warga negara Indonesia, 49 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari

Universitas Indonesia pada tahun 1994. Menjabat sebagai Direktur Perseroan

sejak tahun 2017 sampai saat ini.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Pilar Sinergi BUMN sejak

2017 dan Komisaris PT Jasamarga Tollroad Operator sejak Mei 2019.

Sebelumnya beliau pernah menjadi Managing Director PT Mandiri Sekuritas (2016-2017) dan Senior Executive Vice President PT Mandiri Sekuritas (2016).

Arsal Ismail Direktur Pengembangan Usaha Warga negara Indonesia, 56 tahun. Meraih gelar Magister dalam bidang Administrasi & Kebijakan Bisnis dari Universitas Indonesia pada tahun 2004. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2020 sampai saat ini. Sebelumnya beliau pernah menjadi Presiden Direktur PT Nuansa Cipta Coal Investment (2016 – sekarang), Presiden Direktur PT Putra Muba Coal (2016 – sekarang). PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (2016 – sekarang). Direktur PT Bhakti Coal Resources (2012 – 2015), Finace Director/CFO & HRGA PT Indonesia Air Transport Tbk (2010 – 2012).

71

Mohammad Sofyan Direktur Bisnis Warga negara Indonesia, 48 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik

Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya pada tahun 1996,

Magister bidang Project Management dari Universitas Indonesia pada tahun

2003, dan Magister bidang Business & Information Technology dari The

University of Melbourne pada tahun 2007. Menjabat sebagai Direktur

Perseroan sejak tahun 2017 sampai saat ini.

Sebelumnya beliau pernah menjadi Corporate Secretary Perseroan (2015-2017) dan VP Corporate Planning Perseroan (2012-2015).

Fitri Wiyanti Direktur Operasi Warga negara Indonesia,45 tahun. Meraih gelar Sarjana Teknik jurusan Mesin dari Universitas Indonesia pada tahun 1997. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2020 sampai saat ini. Merintis karir di Perseroan, dimana sebelumnya beliau pernah menjabat diantaranya sebagai Operation and Maintenance Management Group Head (2019-2020), Operation Management Group Head (2019), General Manager Cabang Jagorawi (2018-2019), dan Assistant Vice President Toll Collection Management (2013-2018).

Enkky Sasono Anas Wijaya Direktur Human Capital dan Transformasi Warga negara Indonesia, 54 tahun. Meraih gelar Sarjana pada jurusan Administrasi Niaga dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1996, Sarjana pada jurusan Teknik Industri dari Universitas Mercu Buana pada tahun 2016, dan Magister pada jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia dari STIE IPWI Jakarta pada tahun 2001. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2020 sampai saat ini. Sebelumnya beliau pernah menjadi Direktur Utama JBT. (2018 – 2020), Direktur Keuangan dan Operasi IT (2015 - 2018), dan beberapa jabatan lainnya pada Perseroan sejak 1986.

Antar para anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi serta Pemegang Saham Utama/Pengendali tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.

72

8.8. STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Per 31 Desember 2019 diagram kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut :

Struktur horizontal Perseroan adalah seluruh BUMN. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, pihak yang menjadi Pengendali Perseroan saat ini adalah Negara Republik Indonesia. Perseroan telah menetapkan pemilik manfaat dari Perseroan sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 3 Perpres No. 13/2018 dan telah menyampaikannya kepada Menkumham pada tanggal 16 Juni 2020, dimana pemilik manfaat yang telah ditetapkan dan dilaporkan oleh Perseroan adalah Direktur Utama Perseroan. Namun demikian, individu yang telah ditetapkan oleh Perseroan sebagai pemilik manfaat tidak memenuhi kriteria sebagai pemilik manfaat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Perpres No. 13/2018. Mengingat Perpres No. 13/2018 mensyaratkan adanya orang-perseorangan sebagai pemilik manfaat, sementara pemilik manfaat sebenarnya dari Perseroan adalah Negara Republik Indonesia, Perseroan memutuskan untuk menetapkan Direktur Utama Perseroan sebagai pemilik manfaat didasarkan pada kriteria dalam Pasal 4 ayat (1) huruf (e) Perpres No. 13/2018. 8.9. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE – GCG) Berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang dituangkan dalam Keputusan Direksi No. 125/KPTS/2019 tanggal 31 Desember 2019, tujuan penerapan GCG dalam Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi,

Karyawan, Pengguna Jalan Tol/Pelanggan Lainnya, Mitra Usaha, Kreditur/Investor, serta Masyarakat dan Lingkungan.

2. Mendorong dan mendukung pengembangan, pengelolaan risiko Perseroan secara lebih hati -hati (prudent), akuntabel, dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip -prinsip GCG.

3. Memaksimalkan nilai perusahaan agar Perseroan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.

4. Memberdayakan fungsi dan kemandirian masing-masing organ Perseroan. 5. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efektif dan efisien demi tercapainya Visi dan Misi

Perseroan.

73

6. Mendorong agar pengelola Perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan.

7. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada Stakeholders. 8. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Perseroan. 9. Meningkatkan citra Perseroan ( image) yang semakin baik. 10. Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian nasional. Struktur Tata Kelola Perseroan telah memiliki struktur tata kelola yang efektif yang terdiri dari organ Perseroan dan infrastruktur tata kelola berupa kebijakan-kebijakan internal agar proses penerapan prinsip tata kelola yang baik menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan pemangku kepentingan ( stakeholders). Organ Perseroan meliputi RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris serta organ pendukung yakni kom ite-komite di bawah Dewan Komisaris (yaitu Komite Audit serta Komite Nominasi, Remunerasi dan Risiko), komite -komite di bawah Direksi (Komite Manajemen Risiko dan Komite Pengarah Teknologi Informasi) serta organ pendukung Direksi lainnya seperti unit internal audit dan satuan kerja Perseroan lainnya. Dalam mendukung efektivitas pelaksanaan tanggung jawab organ Perseroan, Perseroan juga memiliki berbagai infrastruktur (Kebijakan Internal) yang meliputi kebijakan dan prosedur, sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi. Struktur Organ Perusahaan

Sesuai dengan UUPT, organ Perseroan terdiri dari RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau

Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang -Undang dan/atau Anggaran Dasar. Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan

Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/ atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

74

Perseroan memiliki Governance Soft Structure yang telah disusun dan diterapkan bagi seluruh insan Perseroan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan operasional sehari -hari. Adapun Governance Soft Structure yang dimiliki Perseroan, antara lain:

1. Anggaran dasar Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 42, tanggal 15 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito S.H, yang mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Persetujuan No. AHU-0041856.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 19 Juni 2020 .

2. Keputusan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk., di antaranya adalah: a. Keputusan Direksi No. 197/KPTS/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Rapat Direksi PT Jasa

Marga (Persero) Tbk. b. Keputusan Direksi No. 43/KPTS/2015 tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di

Lingkungan Perusahaan. c. Keputusan Direksi No. 129/KPTS/2017 tentang Pedoman Penanganan Gratifikasi PT Jasa Marga

(Persero) Tbk. d. Keputusan Direksi No. 128/KPTS/2017 tentang Pedoman Benturan Kepentingan ( Conflict of

Interest) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. e. Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang telah disahkan

pada tanggal 2 Januari 2018. f. Keputusan Direksi No.150/KPTS/2018 tentang Visi, Misi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. g. Keputusan Direksi No. 70/KPTS/2018 tentang Tata Nilai PT Jasa Marga (Persero) Tbk. h. Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris No. KEP-176/XII/2018 dan No. 143/KPST/2018

tentang Pedoman Whistleblowing System PT Jasa Marga (Persero) Tbk. i. Keputusan Direksi No. 89/KPTS/2019 tentang Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk. j. Keputusan Direksi No. 91/KPTS/2019 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi PT Jasa

Marga (Persero) Tbk. k. Keputusan Direksi No. 122/KPTS/2019 tentang Tim Pengelolaan Whistleblowing System. l. Keputusan Direksi No. 126/KPTS/2019 tentang Pedoman Tata Perilaku ( Code of Conduct) PT Jasa

Marga (Persero) Tbk. m. Keputusan Direksi No. 125/KPTS/2019 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan ( Code of

Corporate Governance) PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Soft-structure merupakan aspek penting dalam implementasi GCG, karena soft-structure GCG akan menjadi living document bagi segenap jajaran dan tingkatan organisasi di suatu Perusahaan.

75

Governance Process Pelaksanaan GCG yang diimplementasikan Perseroan didasarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dan perubahannya No. PER-09/MBU/2012 yang menyebutkan bahwa “BUMN wajib melaksanakan operasional Perusahaan dengan berpegang pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran”. Standar implementasi GCG di Perseroan terutama mengacu pada Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik ( Good Corporate Governance) pada BUMN. Standar penerapan GCG tersebut meliputi: 1. Aspek Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Ba ik Secara Berkelanjutan 2. Aspek Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 3. Aspek Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 4. Aspek Direksi 5. Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi 6. Aspek lainnya yang antara lain meliputi pelaporan keberlanjutan dan kemampuan Perseroan seb agai

benchmark dalam bidangnya Dewan Komsiaris Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-139/IX/2018 tanggal 27 September 2018 tentang Revisi Pembagian Tugas Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 19 April 2018, bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6 (enam) bidang tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi yang meliputi: 1. Bidang Kebijakan dan Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Perseroan 2. Bidang Keuangan 3. Bidang Pengembangan Usaha 4. Bidang Bisnis 5. Bidang Operasi 6. Bidang Human Capital & Transformasi Selama tahun 2019, Dewan Komisaris melaksanakan rapat internal Dewan Komisaris sebanyak 11 (sebelas) kali, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Nama Jabatan Kehadiran Persentase Tingkat Kehadiran

Sapto Amal Damandari* Komisaris Utama 11 100%

Muhammad Sapta Murti* Komisaris 11 100%

Anita Firmanti Eko Susetyowati Komisaris 9 82%

Sugihardjo Komisaris 11 100%

Agus Suharyono Komisaris 9 82%

Vincentius Sonny Loho* Komisaris Independen 11 100%

*) sudah tidak menjabat sejak tanggal 11 Juni 2020 Berikut adalah Tabel Struktur Remunerasi Dewan Komisaris :

Komponen Besaran

Honorarium

Komisaris Utama 45% dari Gaji Direktur Utama

Anggota Dewan Komisaris 90% dari Honorarium Komisaris Utama

Tunjangan

Hari Raya Keagamaan 1 (satu) kali honorarium

Transportasi 20% dari honorarium per bulan

Asuransi Purna Jabatan Premi yang ditanggung Perseroan sebesar 25% dari honorarium dalam 1 tahun

Fasilitas

Kesehatan Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatan sebesar pemakaian

Bantuan Hukum Sebesar pemakaian

Tantiem

Komisaris Utama 45% dari Tantiem Direktur Utama

Anggota Dewan Komisaris 90% dari Tantiem Komisaris Utama

76

Direksi Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagai amanat dari pemegang saham yang ditetapkan dalam RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi hasil pemeriksaan auditor internal yang dilakukan oleh Unit Internal Audit maupun auditor eksternal. Tugas pokok Direksi adalah: 1. Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa

berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan. 2. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan. Selama tahun 2019, Direksi melaksanakan rapat Direksi sebanyak 45 (empat puluh lima) kali, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Nama Jabatan Kehadiran Persentase Tingkat Kehadiran

Desi Arryani* Direktur Utama 44 98%

Donny Arsal Direktur Keuangan 43 96%

Adrian Priohutomo* Direktur Pengembangan Usaha 41 91%

Mohammad Sofyan Direktur Bisnis 40 89%

Subakti Syukur Direktur Operasi 42 93%

*) sudah tidak menjabat sejak tanggal 11 Juni 2020 Berikut adalah Tabel Struktur Remunerasi Direksi:

Komponen Besaran

Gaji

Direktur Utama Rp225.000.000 per bulan

Direktur Human Capital dan Transformasi

90% dari gaji Direktur Utama

Anggota Direksi lainnya 85% dari gaji Direktur Utama

Tunjangan

Hari Raya Keagamaan 1 (satu) kali gaji

Asuransi Purna Jabatan Premi yang ditanggung Perseroan sebesar 25% dari gaji dalam 1 tahun

Perumahan Rp27.500.000 per bulan

Fasilitas

Kendaraan 1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan biaya operasional, dengan memperhatikan kondisi keuangan Perseroan

Kesehatan Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatan sebesar pemakaian

Bantuan Hukum Sebesar pemakaian

Tantiem

Direktur Utama Rp7.024.921.144

Anggota Direksi 85% dari Tantiem Direktur Utama

Komite Nominasi, Remunerasi, dan Risiko Pembentukan Komite Nominasi, Remunerasi dan Risiko ("Komite NRR") Perseroan ditetapkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. KEP-063/IV/2015 tanggal 20 April 2015. Fungsi utama Komite NRR adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam pengelolaan Perseroan serta pemberian nasihat kepada Direksi di bidang nominasi, remunerasi dan risiko berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Piagam Komite NRR disahkan dengan keputusan Dewan Komisaris No. KEP-204/XII/2017 tanggal 04 Desember 2017 tentang Pemutakhiran Piagam (Charter) Komite Audit dan Komite Nominasi, Remunerasi dan Risiko PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

77

Komite NRR bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan membantu D ewan Komisaris dalam pelaksanaan tugasnya agar pengelolaan Perseroan dapat berlangsung dengan efisien dan efektif melalui sistem dan pelaksanaan pengawasan yang kompeten dan independen. Berdasarkan Piagam Komite NRR, tugas dan tanggung jawab Komite NRR adalah: 1. Tugas terkait dengan fungsi Nominasi:

a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: i. Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

ii. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi. iii. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi.

c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

d. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

2. Tugas terkait dengan fungsi Remunerasi:

a. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Direksi Perusahaan, Komisaris dan Direksi Entitas Anak kepada Dewan Komisaris.

b. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris.

c. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. 3. Tugas terkait dengan Pemantauan Manajemen Risiko:

a. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi.

b. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem manajemen risiko serta pelaksanaannya. c. Menyarankan Risk Indicator yang harus disampaikan oleh manajemen atas perkembangan

lingkungan eksternal dan organisasi Perseroan yang mempengaruhi proses bisnis Perseroan. Susunan keanggotaan Komite NRR sampai dengan Tanggal Terakhir adalah sebagai berikut: Ketua : Sapto Amal Damandari Wakil Ketua : Agus Suharyono Anggota : Muhammad Sapta Murti Anggota : Tjahjanto Budisatrio Anggota : Chitra Mardi Rahayuningsih Berikut adalah profile Komite NRR Perseroan: Sapto Amal Damandari Ketua Profil dapat dilihat pada bagian keterangan mengenai Dewan Komisaris pada Bab VIII Prospektus ini. Agus Suharyono Wakil Ketua Profil dapat dilihat pada bagian keterangan mengenai Dewan Komisaris pada Bab VIII Prospektus ini. Muhammad Sapta Murti Anggota Komite NRR Profil dapat dilihat pada bagian keterangan mengenai Dewan Komisaris pada Bab VIII Prospektus ini. Tjahjanto Budisatrio Anggota Komite NRR Warga negara Indonesia, 54 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1990), Magister

Ekonomi dari the Australian National University (1999), dan sebagai Kandidat Doktor di bidang Ekonomi dari

Universitas Indonesia (2011). Menjabat sebagai anggota komite NRR Perseroan sejak tahun 2017 sampai

saat ini.

78

Sebelumnya beliau pernah menjadi Anggota Komite Pengawasan Manajemen Risiko PT Pelindo II (Persero) (2012-2017) dan Anggota Komite Audit PT PGN (Persero) Tbk. (2006 -2012). Chitra Mardi Rahayuningsih Anggota Komite NRR Warga negara Indonesia, 61 tahun. Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Sebelas Maret Solo

(1984) dan Magister Manajemen dari STIE IPWI Jakarta (1997). Menjabat sebagai anggota komite NRR

Perseroan sejak tahun 2019 sampai saat ini.

Sebelumnya beliau pernah menjadi Kepala Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja, BPSDM – Kementerian PUPR dan Kepala Bidang Kompetensi dan Evaluasi, SETJEN – Kementerian PUPR (2011-2015). Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan POJK No. 35/2014, sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No No. 001/AA.P-6a/2019 tanggal 14 Januari 2019, Perseroan telah mengangkat M. Agus Setiawan sebagai sekretaris perusahaan. Beliau merupakan warga negara Indonesia, 48 tahun. Menyelesaikan pendidikan S1 Teknik Sipil di Institut

Teknologi Bandung (1995) dan S2 Teknik Pengelolaan Jaringan Jalan, kerja sama Departemen Pekerjaan

Umum dengan Universitas Parahyangan Bandung (2009).

Bapak M. Agus Setiawan memiliki beberapa sertifikasi profesi di antaranya ASEAN Engineer (ASEAN Eng.),

Insinyur Profesional Madya (IPM) dan Enterprise Risk Management Certified Professional (ERMCP). Bapak

M. Agus Setiawan merupakan anggota beberapa asosiasi profesi di antaranya Indonesia Corporate Secretary

Association (ICSA), Indonesian Risk Management Professional Association (IRMAPA) dan Persatuan Insinyur

Indonesia (PII).

Bapak M. Agus Setiawan telah bergabung dengan Perseroan sejak tanggal 2 Desember 1996. Sebelumnya beliau menempati berbagai posisi kunci di Perseroan, di antaranya Direktur Utama JPM (2016-2017), Direktur Utama PT Jasamarga Properti (2014-2016), dan VP Related Business Development (2012-2014). Berikut adalah program pengembangan kompetensi yang diikuti oleh sekretaris perusahaan Perseroan:

Materi Pengembangan Kompetensi/Pelatihan

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penyelenggara

Pelatihan Fotografi Jakarta, 11-12 Januari 2019

Lembaga Manajemen Formasi

Workshop Highways in the Digital Age Jakarta, 24 Januari 2019 Jasa Marga Learning Institute

Sharing session Corporate Culture "Agility Is The Key To Accelerating Our Transformation"

Jakarta, 26 Februari 2019 Jasa Marga Learning Institute

Sharing Session Engaging Effective Dialogue

Jakarta, 26 September 2019

PT Dunamis Intramitra

Executive Meeting Better Implementation Of Risk Management

Jakarta, 21 Oktober 2019 Jasa Marga Learning Institute

79

Tugas dan fungsi jabatan sekretaris perusahaan adalah memastikan, memimpin dan mengarahkan seluruh penyusunan rencana dan kebijakan yang bersifat strategis di tingkat perusahaan, meliputi: - pengelolaan informasi dan komunikasi pada lingkup eksternal dan internal Perusahaan, - pengelolaan kegiatan program kemitraan dan kegiatan pembinaan lingkungan serta Corporate Social

Responsibility, bidang pengadaan barang dan jasa serta pengelolaan logistik dan pengamanan aset milik negara dan Perusahaan,

- pengelolaan acara-acara yang terkait dengan Perusahaan, antara lain seperti RUPS, peresmian Jalan Tol dan lain-lain serta mengelola hubungan baik dengan pemegang saham, regulator dan stakeholder Perusahaan,

- pengelolaan Sistem Manajemen Standardisasi dan Evaluasi Peningkatan Kinerja serta Manajemen Risiko, - pengelolaan administrasi Kantor Pusat meliputi tata kelola persuratan, pengarsipan, pengelolaan

penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) termasuk pengendalian gratifikasi di Perusahaan dan pengelolaan Whistleblowing System,

- pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan pasar modal serta agar seluruh aktivitas Perusahaan berjalan selaras sehingga memenuhi ketentuan

Tugas dan fungsi jabatan sekretaris perusahaan yang diungkapkan telah sesuai dengan POJK No. 35/2014. Tanggung jawab sekretaris perusahaan antara lain: 1. Memimpin dan mengarahkan pengelolaan informasi dan komunikasi pada lingkup eksternal dan internal

Perseroan; 2. Memimpin dan mengarahkan pengelolaan acara-acara yang terkait dengan perusahaan dan

mengarahkan acara-acara yang terkait Entitas Anak serta mengelola hubungan baik dengan pemegang daham, regulator dan stakeholder Perseroan;

3. Memimpin dan mengarahkan pengelolaan kegiatan program kemitraan dan kegiatan pembinaan lingkungan serta Corporate Social Responsibility ;

4. Memimpin dan mengarahkan pengelolaan tata kelola administrasi pimpinan Perusahaan di Kantor Pusat dan mengarahkan tata kelola administrasi di regional dan Area Offices/Branch Offices (Cabang), yang meliputi tata kelola persuratan, pengarsipan dan administrasi;

5. Memimpin, dan mengarahkan perumusan kebijakan, tata kelola, ketentuan, perencanaan dan pelaksanaan atas proses pengadaan barang/jasa dan manajemen aset di lingkungan grup Perseroan;

6. Mengarahkan pengembangan sistem pengadaan barang dan jasa serta pengamanan aset milik negara dan Perseroan berdasarkan prinsip dan peraturan yang berlaku;

7. Memimpin, mengarahkan dan memastikan pengelolaan sistem manajemen risiko, sistem manajemen standarisasi dan evaluasi peningkatan kinerja sesuai dengan rencana dan strategi perusahaan serta memenuhi kepatuhan (compliance) terhadap ketentuan yang berlaku.

8. Memimpin, mengarahkan dan memastikan pemenuhan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundangan (termasuk peraturan di bidang pasar modal), pemenuhan dan penerapan GCG dalam Perseroan (meliputi pengendalian gratifikasi, whistleblowing system dan hal-hal lainnya);

9. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; dan

10. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web

Perusahaan. b. Penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu. c. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS. d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris serta rapat gabungan. e. Pelaksanaan program executive induction Perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris .

Adapun alamat sekretaris perusahaan Perseroan adalah sebagai berikut:

M. Agus Setiawan Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah-Jakarta 13550

Telp.: (021) 841-3630, 841-3526 Fax.: (021) 841-3540Website: www.jasamarga Email: [email protected], [email protected], [email protected]

mailto:[email protected]



80

Komite Audit Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan peraturan peraturan dan perundangan sebagai berikut: 1. UU No. 19 tahun 2003 tentang BUMN. 2. UUPT 3. Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi

BUMN. 4. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 dan perubahannya No.

PER-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN.

5. Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.

6. POJK No. 55/2015. Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan (i) No. KEP-85/IV/2017 tanggal 26 April 2017, (ii) No. KEP069/IV/2018 tanggal 16 April 2018 ; (ii i) No. KEP135/IX/2018 tanggal 25 September 2018, dan (iv) No. KEP-009/II/2019 tanggal 1 Februari 2019, susunan Komite Audit Perseroan sampai dengan Tanggal Terakhir adalah sebagai berikut: Ketua : Vincentius Sonny Loho Anggota : Anita Firmanti Eko Susetyowati Anggota : Sugihardjo Anggota : Agita Widjajanto Anggota : Agung Nughroho S. Adapun sehubungan dengan telah terjadinya perubahan susuan anggota Dewan Komisaris Perseroan, Perseroan akan segera melakukan perubahan keanggotaan Komite Audit untuk menyesuaikan dengan POJK No. 55/2015 terkait persyaratan jumlah, komposisi, kriteria, kompetensi, dan independensi . Berikut adalah profil Komite Audit Perseroan: Vincentius Sonny Loho Ketua Komite Audit Profil dapat dilihat pada bagian keterangan mengenai Dewan Komisaris pada Bab VIII Prospektus ini. Anita Firmanti Eko Susetyowati Anggota Komite Audit Profil dapat dilihat pada bagian keterangan mengenai Dewan Komisaris pada Bab VIII Prospektus ini. Sugihardjo Anggota Komite Audit Profil dapat dilihat pada bagian keterangan mengenai Dewan Komisaris pada Bab VIII Prospektus ini. Agita Widjajanto Anggota Komite Audit Warga negara Indonesia, 48 tahun. Meraih gelar Insinyur Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (1995) •

Master dalam Bidang Underground Space Technology dari International Institute for Infrastructures, Hydraulic

and Environmental Engineering (IHE) Delft, Netherlands (2001), International Certificate in Supply Chain

Management (2016), dan Certification in Audit Committee Practices (CACP) dari Ikatan Komite Audit

Indonesia (IKAI) (2017). Menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan sejak tahun 2017 sampai saat ini.

Sebelumnya beliau pernah menjadi Kompetensi, Direktorat Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2015), Kepala Bidang Pengembangan Pola Investasi, Pusat Pembinaan Sumber Daya Investasi, Badan Pembinaan Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum (2011-2015), Sejak 2005 aktif dalam berbagai kepanitiaan ender, kelompok kerja, proyek, task force, dan lain-lain di Kementerian Pekerjaan Umum. Agung Nughroho S. Anggota Komite Audit

81

Warga negara Indonesia, 67 tahun. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dari Universitas

Indonesia (tahun 1980) dan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dari Universitas Indonesia (tahun 2010).

Menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan sejak tahun 2019 sampai saat ini.

Sebelumnya beliau pernah menjadi Senior Partner KPMG Indonesia (1974 -2017) dan Senior Partner RSM Indonesia (Agustus 2017 – Agustus 2019). Penunjukan masing-masing anggota Komite Audit telah memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam POJK No. 55/2015 khususnya pasal 4 yaitu Komite Audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan Pihak dari luar Emiten atau Perusahaan Publik. Pemberhentian anggota Komite Audit dapat dilakukan apabila yang bersangkutan berakhir masa jabatan keanggotaannya dan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, diberhentikan karena tidak memenuhi kinerja yang telah ditetapkan dan/atau tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya. Berdasarkan Piagam Komite Audit tersebut, tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau

pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang -undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi: a. Perbedaan pendapat antara Manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya, dan/atau b. Ketidaksesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku.

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Rekomendasi diberikan atas dasar aspek independensi, ruang lingkup penugasan dan imbalan jasa.

5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal maupun auditor eksternal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan auditor, guna memberikan rekomendasikepada Dewan Komisaris.

6. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan. 7. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan Rapat Direksi atau

penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan Rapat Direksi. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independen yang diusulkan oleh Komite Audit dan disetujui oleh Dewan Komisaris atas biaya Perseroan.

8. Menyetujui pengangkatan Kepala Internal Audit. 9. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan

kepentingan Perseroan, termasuk transaksi dengan pihak terkait. 10. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit Perseroan yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 17 Oktober 2018. Piagam tersebut memuat ketentuan yang harus dipatuhi pembentukan dan pelaksanaan kegiatan Komite Audit agar dapat bekerja secara independen, obyektif, mandiri, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Internal Audit Fungsi Audit Internal Perseroan dijalankan oleh Internal Audit Group. Internal Audit Group membantu Direktur Utama dalam melaksanakan audit internal Perseroan, menilai efektivitas sistem pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan proses tata kelola perusahaan serta memberikan saran perbaikan. Berdasarkan Keputusan Direksi No. 101/ AA.P-6A/2018 tanggal 26 April 2018 yang diperbarui melalui Keputusan Direksi No. 001/AA.P-6a/2019 tanggal 14 Januari 2019, sehubungan dengan adanya perubahan Struktur Organisasi Perseroan, Internal Audit Group Head Perseroan dijabat oleh Arief Nursetiaw an. Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Internal Audit berpedoman pada Piagam Audit Internal dan Manual Audit Internal, Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) yang disusun dengan menggunakan pendekatan Risk -Based Audit Planning (Perencanaan Audit Berbasis Risiko). Piagam Audit Internal ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi terakhir pada tanggal 8 Juni 2018. Secara berkala, Internal Audit Charter dikaji ulang dan disempurnakan sesuai dengan perkembangan peraturan yang berlaku.

82

Berdasarkan Piagam Audit Internal tersebut, tugas dan tanggung jawab Internal Audit adalah sebagai berikut: 1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Audit Tahunan. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Pengendalian Internal dan sistem Manajemen Risiko Perseroan

dan Entitas Anak. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,

operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya terhadap unit kerja Perseroan dan Entitas Anak.

4. Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan ti ndak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan.

7. Bekerja sama dengan Komite Audit dan Internal Audit Entitas Anak. 8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya. 9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. 10. Melakukan sinkronisasi program kerja Audit antara Induk dan Entitas Anak.

Pembentukan, tugas pokok dan fungsi Internal Audit Perseroan sudah sesuai dengan POJK No. 56/2015.

8.10. SUMBER DAYA MANUSIA Pada tanggal 31 Desember 2019, Perseroan dan Entitas Anak memiliki total karyawan tetap sejumlah 6.544 orang, dengan perincian sebagai berikut:

Menurut Jabatan (jumlah orang)

Keterangan 31 Desember

2019 2018

Manajemen Puncak 9 79 Manajemen Madya 36 198 Manajemen Dasar 90 303 Pelaksana 6.409 6.421

Jumlah 6.544 7.001

Menurut Jenjang Pendidikan

(jumlah orang)


2019 2018

Strata3 - 1 Strata1& 2 1.823 1.792 Diploma (D3) 173 68 SLTA dan sederajat 4.529 5.120 Lainnya 19 20

Jumlah 6.544 7.001

Menurut Jenjang Usia

(jumlah orang)


2019 2018

20-24 322 650 25-29 1.982 1.905 30-34 909 746 35-39 358 335 40-44 849 1.022 45-49 1.090 1.145 50-54 864 899 >54 170 299

Jumlah 6.544 7.001

83

Menurut Aktivitas Utama (jumlah orang)


2019 2018

Operasional 4.589 4.942 Non Operasional 1.955 2.059

Jumlah 6.544 7.001

Menurut Lokasi

(jumlah orang)


2019 2018

Kantor Pusat 493 474 Kantor Cabang, Regional, dan Entitas Anak 6.051 6.537

Jumlah 6.544 7.001

Menurut Status Kontrak

(jumlah orang)


2019 2018

Karyawan Tetap 6.544 7.001 Karyawan Tidak Tetap (Kontrak) 1.767 1.417 Trainee 62 -

Jumlah 8.373 8.418

Perseroan dan Entitas Anak sampai dengan Tanggal Terakhir tidak memiliki karyawan yang mempunyai keahlian ataupun sertifikat khusus yang dimana jika pegawai tersebut tidak ada akan mengganggu jalannya kegiatan operasional Perseroan serta tidak mempekerjakan tenaga kerja asing. Pengembangan Kompetensi Karyawan Penentuan program-program pengembangan kompetensi karyawan didasarkan pada Training Need Analysis (TNA) yang ditentukan berdasarkan job description setiap level jabatan. Seluruh karyawan dalam level organisasi memiliki kesempatan yang sama dalam pengembangan kompetensi. Berikut adalah beberapa contoh pengembangan kompetensi yang diberikan Perseroan di tahun 2019 berdasarkan level jabatan:

Level Jabatan Nama Pelatihan

Dewan Komisaris Konferensi 2019 Executive Outlook

Online Course International Road Assessment Programme (IRAP)

Direksi Online Short Course MIT Sloan Internet of Things

Online Short Course MIT Sloan : Artificial Intelligence : Implications For Business Strategy

Workshop Highways in the Digital Age

Certified Professional Management Accountant (CPMA)

Corporate Secretary, Group Head, General Manager, Regional Division Head, Advisor, Direktur Entitas Anak

25th APQO International Conference

26th ITS World Congress Singapore

Executive Meeting Better Implementation Of Risk Management

Strategic Business Analysis

Department Head, Senior Manager, Senior Specialist, Deputy General Manager

Bimbingan Teknis Sertifikasi Insinyur Indonesia

Disciplines Of Execution for Sustainable

Konsinyering Implikasi Penerapan PSAK 71, 72 dan 73

Pelatihan Business Intelligence For Financial Analysis Using Power BI

Manager, Specialist Conference & Indonesia Human Capital Award V 2019

Certification Certified Risk Associate

Pelatihan Financial Modeler AP dan APUL

Pelatihan Sistem Manajemen Mutu, K3 Dan Lingkungan Batch 2

Asisten Manajer/Manager Design Thinking For Business Innovation

84

Level Jabatan Nama Pelatihan

Assistant, Kepala Gerbang Tol Key User Training ERP SAP S/4 HANA

Pelatihan & Asesmen CPIA

Pelatihan Auditor K3

Senior Officer, Kepala Shift Crash Program - Pilot Project Foundation of Programming

Disciplines Of Execution for Sustainable 2nd Session

Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Metode Swakelola

Pelatihan Pengembangan Web-based App dengan Yii Framework

Officer, Petugas Pelaksana Beat The Challenge Entrepreneurship Training Batch 16 Jakarta

Sertifikasi Kendaraan Spesifikasi Khusus Komo

Pelatihan Rescue Batch 1

Pelatihan Rescue Batch 2

Perseroan secara rutin menggelar evaluasi yang dilaksanakan sebelum pelatihan, pada saat pelatihan dan setelah pelatihan. Evaluasi lebih difokuskan pada peninjauan kembali proses, menilai hasil, serta dampak pelatihan terhadap kinerja sumber daya manusia. Evaluasi juga memiliki fungsi koreksi menuju program pelatihan yang sistematis, efektif dan efisien. Selain itu, hasil evaluasi akan memberikan feedback untuk kelangsungan program pelatihan selanjutnya. Serikat Pekerja Manajemen memahami bahwa hubungan industrial merupakan sinergi antara manajemen dan serikat karyawan yang memiliki kepentingan yang sama untuk meningkatkan taraf hidup dan mengembangkan Perseroan. Dalam upaya menciptakan dan menjaga keharmonisan antara manajemen dan karyawan yang dibingkai dalam hubungan sinergi, manajemen memberikan kebebasan ke pada karyawan untuk berserikat dalam organisasi Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM) yang merupakan bentuk komitmen Manajemen terhadap Peraturan Ketenagakerjaan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Secara periodik Manajemen dan SKJM melakukan komunikasi dalam L embaga Kerja Sama (LKS) Bipartit yang dibentuk melalui keputusan bersama antara Perseroan dan Dewan Pengurus SKJM untuk bersama -sama membahas permasalahan karyawan di bidang sumber daya manusia. Pada tahun 2019, Manajemen dan SKJM telah melakukan evaluasi dan pembaharuan kesepakatan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang merupakan pedoman dan arah kerja sama dalam melakukan hubungan industrial yang saat ini tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama tahun 2019 - 2021.

Selain itu manajemen dan SKJM bersama-sama menempatkan diri sebagai komponen Perseroan untuk mensosialisasikan segala bentuk kebijakan yang diambil Perseroan kepada karyawan yang terkait dengan kebijakan Perseroan. Manajemen dan SKJM secara berkala melakukan pertemuan untuk membahas berbagai kebijakan Perseroan yang terkait dengan sistem Human Capital dan kebijakan lainnya.

Sarana Kesejahteraan Aspek kesejahteraan karyawan menjadi perhatian Perseroan agar karyawan dapat merasa aman dan nyaman dalam bekerja, sehingga hal tersebut memotivasi tiap individu untuk terus meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja. Perseroan menyediakan beberapa macam fasilitas dan program kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya. Fasilitas dan program kesejahteraan tersebut diperuntukan bagi seluruh karyawan organik Perseroan dengan beberapa pengecualian seperti fasilitas rumah dan mobil dinas yang hanya diberikan kepada karyawan-karyawan tertentu, dan jaminan asuransi kecelakaan risiko tinggi yang hanya diberikan kepada petugas-petugas operasional. Fasilitas dan program tersebut antara lain meliputi sebagai berikut: 1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK); 2. Fasilitas kesehatan; 3. Program pensiun; 4. Tunjangan Hari Tua (bagi PNS Perbantuan); 5. Tunjangan pajak; 6. Tunjangan Hari Raya Keagamaan; 7. Ongkos Cuti Tahunan; 8. Jaminan Asuransi Kecelakaan Risiko Tinggi (bagi Petugas Operasional);

85

9. Santunan kematian; 10. Seragam dinas dan Ongkos Jahit; 11. Fasilitas pinjaman perumahan atau kendaraan dan uang pendidikan anak; 12. Fasilitas rumah dan mobil dinas serta pulsa telepon genggam bagi karyawan tertentu; 13. Fasilitas pelatihan dan pengembangan; 14. Pencegahan polusi kerja (Petugas Pengumpul Tol); 15. Jasa produksi sesuai dengan kinerja pegawai; 16. Fasilitas olah raga, kesenian, keagamaan dan rekreasi; 17. UKB (Uji Kesehatan Berkala) bagi seluruh Karyawan; 18. Tunjangan Purna Karya. Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas tersebut sudah memenuhi Up ah Minimum Regional yang berlaku dan memiliki Kesepakatan Bersama antara karyawan dengan Perseroan. Dana Pensiun Untuk memberikan kepastian kesejahteraan karyawan setelah berakhirnya masa kerja di Perseroan, maka Perseroan memberikan benefit kepada karyawan apabila telah mencapai usia pensiun. Program pasca kerja yang diberikan kepada karyawan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu yang bersifat mandatory dari Kementerian Ketenagakerjaan yaitu Program Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun, serta Jaminan Keseha tan Pensiunan dari BPJS Kesehatan. Sedangkan yang bersifat internal dari Perseroan terdiri dari Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), Program Purna Karya dan Jaminan Kesehatan dari Perseroan. Program yang bersifat mandatory dilaksanakan berdasarkan UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, PP No. 45 tahun 2015 tentang Jaminan Pensiun dan PP No. 46 tahun 2015 dengan perubahannya No.60 tahun 2015 tentang Jaminan Hari Tua. Sedangkan pelaksanaan program pa sca kerja yang bersifat internal diatur dalam Peraturan Perseroan. Adapun penjelasan mengenai masing -masing program pasca kerja yang dilaksanakan di Perseroan adalah sebagai berikut: Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PP IP) Penyelenggaraan PPMP diselenggarakan oleh Dana Pensiun Jasa Marga (DPJM) yang didirikan oleh Perseroan. Program PPMP diikuti oleh karyawan yang mulai bekerja di Perseroan sebelum 01 Juli 2012. Sedangkan PPIP diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Ke uangan (DPLK) dan diikuti oleh karyawan yang mulai bekerja di Perseroan sejak tanggal 01 Juli 2012. Program Purna Karya Program ini diberikan kepada karyawan dengan manfaat ketika berhenti pada usia pensiun normal akan mendapat 24 x PhDA (Penghasilan Dasar Asuransi), sedangkan karyawan yang berhenti sebelum usia pensiun normal akan mendapatkan manfaat proporsional sesuai peraturan Perseroan. Program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Perseroan mengikutsertakan seluruh karyawan ke dalam program Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan. Dasar perhitungan iuran JHT dihitung dari penghasilan yang proporsinya dibayar sebesar 2% oleh karyawan dan 3,7% oleh Perseroan, sedangkan perhitungan iuran Jaminan Pensiu n dihitung dari penghasilan dengan proporsi 1% oleh karyawan dan 2% oleh Perseroan. Program Jaminan Kesehatan Pensiunan dan Keluarga Manfaat jaminan kesehatan berupa manfaat dalam bentuk fasilitas kesehatan yang diberikan Perseroan berupa bantuan biaya untuk menjaga dan memelihara kesehatan pensiunan beserta keluarganya. Pada tahun 2019, Perseroan telah melaksanakan program Pelatihan Persiapan Pra Purnabhakti yang diberi nama Beat The Challenge Entrepreneurship dengan total peserta sebanyak 111 orang dan b esaran biaya yang dikeluarkan sebesar Rp251 juta.

86

8.11. ASURANSI Sampai dengan Tanggal Terakhir, berikut ini adalah daftar asuransi yang dimiliki Perseroan:

Nama Perusahaan

Asuransi Jenis Asuransi No. Polis

Obyek Asuransi

Pihak yang Diasuransikan

Jumlah Pertanggungan

(Rp) Periode

Asuransi Jasindo

Asuransi Gedung Kantor Pusat

207.229.200.18.00004 Gedung Kantor Pusat

Perseroan 118.102.315.575,

04 29 Maret 2021

Asuransi Jasindo

Asuransi Property All Risk

207.229.200.20.00003 Gedung Kantor Pusat

Perseroan 50.229.956.765,0

0 29 Mei 2021

Asuransi Jasindo

Asuransi Sarana Pelengkap Jalan (Sarkapja) Ruas

JLJ

207.297.200.20.00002 Ruas Tol

JLJ Perseroan

37.204.795.937,66

27 Maret 2021

Asuransi Bumiputera

Muda

Asuransi Gempa (Gedung &

Perabot) Cabang JTC

1044010919100002 Cabang

JTC Perseroan 7.938.144.300

1 Oktober 2020

Asuransi Bumiputera

Muda


Perabot) Cabang JTC

1044010919100001 Cabang

JTC Perseroan 31.289.847.400

1 Oktober 2020

Asuransi Jasa

Raharja Putera

Asuransi Gempa Bumi Cabang Purbaleunyi

128020122121900000 Cabang

Purbaleunyi Perseroan 3.287.500.000

19 Desember 2020

Asuransi Jasa

Raharja Putera

Asuransi All Risk (Gedung) Cabang

Purbaleunyi 128020109121900015

Cabang Purbaleunyi

Perseroan 3.287.500.000 19 Desember

2020

Asuransi Jasa

Raharja Putera


Perabot) Cabang Purbaleunyi

12802012201200011 Cabang

Purbaleunyi Perseroan 4.576.600.000

30 Januari 2021

Asuransi Jasa

Raharja Putera

Asuransi Kendaraan Cabang

Purbaleunyi 128020221012900022

Cabang Purbaleunyi

Perseroan 257.500.000 30 Januari

2021

Asuransi Jasa

Raharja Putera


Purbaleunyi 128020221121900056

Cabang Purbaleunyi

Perseroan 375.000.000 5 Desember

2020

Asuransi Jasa

Raharja Putera


Purbaleunyi 128020221121900067

Cabang Purbaleunyi

Perseroan 445.250.000 5 Desember

2020

Asuransi Jasa

Raharja Putera

Asuransi All Risk (Gedung) Cabang

Purbaleunyi 12802010901200014

Cabang Purbaleunyi

Perseroan 4.576.600.000 30 Januari

2021

Asuransi Takaful Umum

Asuransi Kebakaran

(Gedung) Cabang Palikanci

10101090620000043 Cabang

Purbaleunyi Perseroan 4.252.049.050,00 11 Juni 2021

87

8.12. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) Berikut ini adalah daftar HAKI yang dimiliki oleh Perseroan: a. Merek

No. Merek Nomor

Pendaftaran

Tanggal Masa

Berakhir

Kelas Barang/

Jasa

Nama Pemilik Pengajuan

Penerimaan Permohonan

Pendaftaran

1. Jasa Marga + Logo

IDM000425223 15 Mei 2012 15 Mei 2012 25 September 2014

15 Mei 2022 16 Perseroan


IDM000434402 15 Mei 2012 15 Mei 2012 6 November 2014


3. Jasa Marga IDM000446803 15 Mei 2012 15 Mei 2012 24 Januari 2015 15 Mei 2022 42 Perseroan


IDM000446801 15 Mei 2012 15 Mei 2012 24 Januari 2015 15 Mei 2022 39 Perseroan


IDM000441986 15 Mei 2012 15 Mei 2012 5 Desember 2014


6. E-Toll Card + Lukisan

IDM000270981 30 Januari 2009

30 Januari 2009

25 Januari 2019 30 Januari 2029

9 Perseroan

7. E-Toll Pass + Logo

IDM000419373 9 Desember 2011

9 Desember 2011

20 Agustus 2014

9 Desember 2021

39 Perseroan

b. Hak Cipta

No. Judul Ciptaan Nomor

Pendaftaran

Tanggal Jangka Waktu Perlindungan

Jenis Ciptaan

Pemegang Hak Cipta Pengumuman

Pertama Pendaftaran

1. JASA MARGA 059190 26 Maret 2007 15 Mei 2012 50 tahun sejak pertama kali diumumkan.

Seni Logo

Perseroan

2. TAMAN LALU LINTAS EDUKATIF

0511192 5 April 2011 12 April 2011 50 tahun sejak pertama kali diumumkan.

Buku Perseroan

3. e-Toll pass 055396 30 November 2011

30 Desember 2011

50 tahun sejak pertama kali diumumkan.

Seni Logo

Perseroan

4. e-TOLL CARD 048568 20 Januari 2009

21 September 2010

50 tahun sejak pertama kali diumumkan.

Seni Logo

Perseroan

8.13. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DEWAN KOMISARIS DAN

DIREKSI PERSEROAN Sampai dengan Tanggal Terakhir, Perseroan tidak sedang menghadapi perkara yang memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan, kecuali: 1. Perkara perdata pembayaran ganti rugi pembangunan ruas tol Perseroan.

(a) Ruas Semarang Seksi C

Perseroan adalah sebagai Tergugat (bersama-sama dengan Kepala Kelurahan Kalicari selaku tergugat I dan Kepala Kelurahan Sendangguwo selaku Tergugat II) dalam perkara Pengadilan Negeri Semarang No. 224/Pdt.G/2017/PN Smg yang diajukan oleh Kasan Basri bin H. Irsad se laku penggugat sehubungan dengan perkara pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Semarang Seksi C (Jangli-Pelabuhan) Dalam gugatannya, penggugat meminta pembayaran atas kerugian materiil sejumlah Rp7.200.000.000 dan Rp67.800.000.000 serta kerugian ima teriil sejumlah Rp1.000.000.000. Dalam putusannya, Majelis hakim Pengadilan Negeri Semarang memutus untuk menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya. Atas dasar tersebut Kasan Basari melakukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Tengah di Semaran g dan berdasarkan putusan No. 218/Pdt/2018/PT SMG, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sekali lagi menolak gugatan penggugat (pembanding) untuk seluruhnya. Selanjutnya Kasan Basri melakukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung dan berdasarkan putusan Mahkamah Agung No. 874K/PDT/2019, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi yang diajukan oleh Kasan Basri tersebut. Sampai dengan saat ini, perkara masih dalam proses peninjauan kembali dimana berdasarkan keterangan Perseroan, relaas peninjauan kembali diterbitkan t anggal 2

88

Maret 2020 dan Perseroan mengajukan kontra memori peninjauan kembali pada tanggal 31 Maret 2020.

(b) Ruas JORR E1

Perseroan adalah sebagai Tergugat III bersama Departemen Pekerjaan Umum sebagai Tergugat I dan Walikota Jakarta Timur sebagai Tergugat II dalam Perkara No. 273/Pdt.G/2009/PN.Jak.Tim dengan Musthafa Rachman sebagai Penggugat. Perkara ini dimulai dimana pada tahun 2003, Direktorat Jenderal Bina Marga telah membebaskan tanah dari TNI AD. Pada tahun 2009, Mustafa Rachman mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan dasar pengikatan jual beli Girik C No. 154, Persil 29 Blok S-V luas 6.670 m2 yang berasal dari pemilik Daim bin Kiman. Tanah Daim bin Kiman tersebut semula seluas 10.300 m2 dan telah dialihkan kepada TNI AD seluas 4.401 m2 sehingga luas tanah Mustafa Rachman 6.670 m2. Penggugat dalam hal ini menuntut ganti rugi dengan total sebesar Rp13.505.000.000. Dalam putusannya tertanggal 26 Mei 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada pokoknya mengabulkan gugatan Penggugat un tuk sebagian dan menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk membayar harga tanah kepada Penggugat sebesar Rp 10.005.000.000 dan ganti rugi secara immateril sebesar Rp 3.500.000.00. Dalam tingkat banding, Pengadilan Tinggi Jakarta telah menge luarkan Putusan No. 32/Pdt/2011/PT.DKI tanggal 10 Oktober 2011 yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur No. 273/Pdt.G/2009/PN.Jak.Tim tanggal 26 Mei 2010 yang dimohonkan banding. Atas putusan banding tersebut, Perseroan telah mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung RI yang terdaftar dalam register perkara No. 1173 K/Pdt/2012, dan upaya hukum tersebut tetap menguatkan putusan Pengadilan Negeri. Dalam perlawanan terhadap putusan, Perseroan telah mengajukan perlawanan di tingkat Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Tinggi namun putusannya tetap menegaskan eksekusi hasil putusan pengadilan yang sebelumnya. Berdasarkan keterangan Perseroan, upaya terakhir yang telah diajukan oleh Perseroan adalah menyampaikan memori kasasi pada tanggal 18 Agustus 2017 dalam nomor register perkara No. 2051K/PDT/2017. Perseroan dan Kementerian PUPR saat ini telah meminta bantuan pendampingan hukum kepada Kejaksaan Republik Indonesia, khususnya unit Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (JAMDATUN).

(c) Ruas JORR W2 Perseroan adalah sebagai Tergugat dalam Perkara No. 83/Pdt.G/2004/PN.Jkt.Tim antara Ny. Rodiah binti Umar Cs (Ahli Waris Umar Bin Meran) selaku Para Penggugat. Rodiah mengklaim memiliki tanah seluas 1.155 m2 yang merupakan bagian dari Girik C.71 9 seluas 2600 m2 (masuk dalam Peta Inventarisasi Nomor 32/ Nomor Urut 7. Uang ganti rugi terhadap tanah Peta Inventarisasi Nomor 32/ Nomor Urut 7 telah dikonsinyasikan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena pada saat itu terhadap tanah dimaksud masih terdapat sengketa Perdata di pengadilan antara Rodiah Cs dengan Ratna Nani Suminar atas tanah seluas 1.445 m2. Pada tahun 2004 sengketa tersebut di atas telah dimenangkan oleh Ratna Nani Suminar. Selanjutnya Rodiah Cs menggugat Perseroan karena luas tanah yang tertera dalam Girik Rodiah Cs setelah dikurangi tanah Ratna Nani Suminar masih terdapat sisa tanah seluas 1.155 m2 (objek gugatan Rodiah). Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur tanggal 14 September 2004 menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima. Dalam tingkat banding, Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 131/PDT/2006/PT.DKI tanggal 29 Agustus 2006 menguatkan Putusan No. 83/Pdt.G/2004/PN. Jak.Tim tanggal 14 September 2004. Dalam tingkat kasasi, Putusan Mahkamah Agung RI No. 1887 K/PDT/2008 tanggal 4 Maret 2009 membatalkan Putusan No. 131/PDT/2006/PT.DKI tanggal 29 Agustus 2006 dan menghukum Perseroan untuk membayar ganti rugi atas tanah kepada Para Penggugat sebesar Rp2.261.961.2 40. Selanjutnya dalam tingkat peninjauan kembali, Majelis Hakim Agung mengeluarkan Putusan No. 627/PK/PDT/2011 tanggal 21 Mei 2012 yang menolak permohonan peninjauan kembali dari Perseroan. Atas putusan No. 627/PK/PDT/2011 tanggal 21 Mei 2012, Para Penggugat mengajukan permohonan eksekusi. Terhadap permohonan eksekusi tersebut, Perseroan mengajukan perlawanan dengan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur No. 390/PDT.G/2013/PN.JKT.TIM tanggal 18 Agustus 2014 yang menyatakan perlawanan pelawan (Perseroan) tidak dapat diterima. Berdasarkan keterangan Perseroan, Perseroan juga telah mengajukan upaya hukum ke Pengadilan Tinggi atas hasil perlawanan tersebut namun hasil putusannya tetap sama. Perseroan selanjutnya mengajukan permohonan kasasi tanggal 17 Juli 2017 dan menyampaikan memori kasasi per tanggal 25 Juli 2017. Saat ini Perseroan masih menunggu hasil proses kasasi di Mahkamah Agung.

89

(d) Ruas Pondok Aren - Ulujami

(i) Ny. Muisah

Perseroan adalah sebagai Tergugat bersama dengan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Proyek Jalan Tol Jakarta-Serpong sebagai Turut Tergugat I, H. Saleh Ba’asyir sebagai Turut Tergugat II dalam Perkara No. 1081/Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel, antara Ny. Muisah sebagai Penggugat dan Hj. Maryam sebagai Penggugat Intervensi. Perkara bermula saat Direktorat Jenderal Bina Marga telah membebaskan tanah pada tahun 2001 dari H. Saleh Ba’syir. Pada tahun 2006, ahli waris Bian Bin Mihid menggugat Perseroan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan Girik C. 618 Bintaro Persil 28 Blok S.II, RT 006/002, Kel. Pesanggrahan. Dalam perkara ini Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam putusannya No. 1081/Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel. tanggal 24 April 2007 pada pokoknya mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian, menyatakan perbuatan Tergugat menguasai obyek sengketa adalah tanpa alas hak dan melawan hukum dan menghukum Tergugat membayar ganti kerugian kepada Penggugat sebesar Rp2.358.000.000. Dalam tingkat banding, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan Putusan No. 201/PDT/2008/PT.DKI tanggal 25 Agustus 2008 menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1081/Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel tanggal 24 April 2007. Dalam tingkat kasasi, Mahkamah Agung RI dengan putusan No. 951 K/Pdt/2009 tanggal 22 Maret 2010 telah menolak kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi yaitu Perseroan. Putusan kasasi tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Putusan tersebut telah dimohonkan pelaksanaan eksekusi yang terdaftar dalam perkara No. 031/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel antara Perseroan sebagai Pelawan melawan Ny. Muisah sebagai Terlawan, Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Proyek Jalan Tol Jakarta -Serpong sebagai Turut Terlawan I, Ahli Waris H. Saleh Ba’syir sebagai Turut Terlawan II dan Hj. Maryam sebagai Terlawan Intervensi. Terhadap perlawanan tersebut, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan Putusan No. 031/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel tanggal 18 Desember 2013 yang pada pokoknya menyatakan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1081/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Sel. tanggal 27 Mei 2007 jo. Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 2001/Pdt/2008/PT.DKI tanggal 25 Agustus 2008 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI No. 951 K/Pdt/2009 tanggal 22 Maret 2010 tentang "Menghukum Tergugat membayar ganti kerugian kepada Penggugat yaitu rusaknya sawah dan hilangnya hak Penggugat atas obyek sengketa sebesar Rp2.358.000.000 , tidak dapat dilaksanakan” atau non -eksekutabel. Atas putusan tersebut, Terlawan telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menyatakan gugatan perlawanan yang awalnya diajukan oleh Perseroan tidak dapat diterima. Putusan Mahkamah Agung (tingkat kasasi) juga memperkuat hal tersebut. Sebagai tindak lanjut, berdasarkan keterangan Perseroan, Perseroan telah mengajukan memori peninjauan kembali pada tahun 2017 berdasarkan nomor register perkara No. 766PK/PDT/2018. Saat ini Perseroan masih menunggu proses pemeriksaan dalam tahap peninjauan kembali.

(ii) Sri Supartini

Perseroan adalah sebagai Tergugat III bersama dengan Bupati Tangerang sebagai Tergugat I dan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah sebagai Tergugat II dalam Perkara No. 202/Pdt.G/2003/PN.TNG. antara Sri Supartini Cs sebagai Para Penggugat. Dalam perkara ini, Kementerian PUPR telah membebaskan tanah dari Patar Hutabarat, Zaenab Pance, Sait Martinus Sinurat, Soeseno Setyawan, Legiman, Sachrowardi (Patar Hutabarat Cs); Idris Ilyas, Hardojo, Sri Murtini, Marlijah (6 SHM dan 4 AJB) pada tahun 2000 dimana tanah -tanah tersebut berasal dari S. Mangsur (seorang laki -laki). Pada tahun 2003, Sri Supartini Cs mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Tangerang dengan mempermasalahkan asal usul penerbitan 6 Sertifikat dan 4 AJB tersebut di atas. Sri Supartini Cs dapat membuktikan bahwa perolehan Sertifikat dan AJB tersebut bukan berasal dari S. Mangsur (laki -laki) akan tetapi tanah tersebut berasal dari S. Mangsur (Setyowati Mangsur) yang merupakan seorang perempuan). Pengadilan Negeri Tangerang dalam putusannya No. 202/Pdt.G/2003/PN.Tng. tanggal 26 Mei 2004 pada pokoknya mengabulkan gugatan Para Penggugat dan menghukum Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III secara bersama-sama membayar ganti rugi sebesar Rp 9.400.000.000 dan ganti rugi immateriil sebesar Rp 1.000.000.000 kepada Para Penggugat. Dalam tingkat banding, Pengadilan Tinggi Jawa Barat dengan putusannya No. 425/Pdt/2004/PT.BDG. tanggal 8 November 2004 pada pokoknya telah menguatkan putusan

90

tersebut. Dalam tingkat kasasi Mahkamah Agung RI dengan Putusannya No. 1426 K/PDT/2005 tanggal 22 Pebruari 2006 pada pokoknya telah menjatuhkan putusan dengan menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi. Dalam tingkat Peninjauan Kembali, Mahkamah Agung RI dengan Putusan No. 490PK/PDT/2008 juga telah menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali yaitu Perseroan. Putusan No. 490PK/PDT/2008 ini telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Pada t anggal 27 Maret 2013 Para Penggugat telah mengajukan permohonan pelaksanaan eksekusi atas Putusan tersebut. Terhadap permohonan pelaksanaan eksekusi tersebut, Perseroan telah mengajukan perlawanan ke Pengadilan Negeri Tangerang dengan nomor register perka ra 801/Pdt.G/2014/PN.Tng. Perlawanan tersebut ditolak di Pengadilan Negeri dan selanjutnya Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung (berdasarkan nomor register perkara 107/K/Pdt/2015) dan berdasarkan keterangan Perseroan, Perseroan telah mengajukan peninjauan kembali pada tanggal 25 Februari 2019. Saat ini Perseroan masih menunggu proses pemeriksaan peninjauan kembali tersebut.

(e) Ruas Belawan - Medan - Tanjung Morawa

Perseroan adalah sebagai pemohon kasasi (dahulu sebagai tergugat) atas suatu perkara berdasarkan No. 704/K/Pdt/2007 yang diputus di Mahkamah Agung atas perkara pada tingkat peradilan sebelumnya sehubungan dengan tanah seluas 3.603 m2 yang tertera dalam sertipikat Hak Milik No. 151/Desa Saentis berdasarkan gugatan yang diajukan oleh Benua C handra sebagai penggugat. Dalam perkara ini, Perseroan bersama Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai Tergugat II, Direktorat Pembinaan Jalan Kota sebagai Tergugat III, Gubernur Provinsi Sumatera Utara sebagai Tergugat IV, Kepala Dinas Bina Marga sebagai Tergugat V, Kepala Bapeda Propinsi Sumatera Utara sebagai Tergugat VI, PT Perkebunan Negara IX sebagai Tergugat VII, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara sebagai Tergugat VIII, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang sebagai Tergugat IX, Direktur PT Kawasan Industri (KIM) Medan sebagai Tergugat X, Bupati Kabupaten Deli Serdang sebagai Tergugat XI, Camat Kecamatan Percu Sei Tuan sebagai Tergugat XII, Kepala Desa Saentis sebagai Tergugat XIII, Tansri Chandra sebagai T ergugat XIV, Ir Nazarudin sebagai Tergugat XV, dan Liberti Manurung sebagai Tergugat XVI. Perkara ini didasari oleh gugatan yang diajukan oleh penggugat berdasarkan perkara No. 52/Pdt.G/2004/PN.LP, dimana sejarahnya pada tahun 1991 Pemerintah Provinsi Suma tera Utara berencana membangun Kawasan Industri Medan (KIM). Untuk membangun KIM tersebut diperlukan simpang susun yang membutuhkan tanah seluas 6,9 Ha yang merupakan milik PTPN II (dahulu PTPN IX) yang terletak pada Jalan Tol Belmera. Atas pemanfaatan tanah tersebut sampai dengan saat ini Pemerintah belum melaksanakan pembayaran uang ganti rugi. Pada tahun 2004 Benua Chandra menggugat Perseroan beserta para Tergugat lainnya ke Pengadilan Negeri Lubuk Pakam berdasarkan bukti Sertifikat Hak Milik No.151 (be kas SHM No. 85)/Desa Saentis. Gugatan tersebut telah diputus pada tingkat Pengadilan Negeri dengan amar mengabulkan sebagian gugatan Benua Chandra dan menghukum Perseroan serta PTPN II untuk membayar (i) ganti rugi tanah sebesar Rp1.207.005.000 serta (ii) ganti rugi atas hilangnya keuntungan ebesar Rp300.000 per hari sejak tanggal 25 Februari 1995. Perseroan pun mengajukan upaya hukum banding dan kasasi. Putusan dari Pengadilan Tinggi (berdasarkan register perkara No. 56/PDT/2006/PT-MDN) hingga kasasi ke Mahkamah Agung (berdasarkan register perkara No. 704/K/Pdt/2007) menguatkan hasil putusan Pengadilan Negeri. Mengingat bahwa Pemerintah belum melakukan pembayaran UGK kepada PTPN II, apabila Pemerintah dihukum untuk memberikan ganti rugi kepada Benua Chandra , maka hak PTPN II untuk mendapatkan ganti rugi Pemerintah dikurangi tanah seluas 3.603 m2 milik Benua Chandra. Berdasarkan keterangan Perseroan, Perseroan telah mengajukan upaya hukum peninjauan kembali atas putusan kasasi tersebut pada tanggal 1 Oktober 2009 namun belum menerima pemberitahuan putusan atas perkara peninjauan kembali tersebut.

(f) Ruas Semarang Batang Pada perkara No. 159/PDT.G/2018/PN.Jkt.Sel antara PT Marga Setia Puritama (" MSP") yang bertindak sebagai penggugat dan BPJT yang bertindak sebagai Tergugat, Perseroan bertindak sebagai Turut Tergugat II bersama-sama dengan PT Jasamarga Semarang Batang sebagai Turut Tergugat I, PT Waskita Toll Road sebagai Tergugat III, PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Tergugat IV dan Kementerian BUMN sebaga i Turut Tergugat V. Dasar dari perkara ini adalah MSP

91

dan Pemerintah yang mengadakan perjanjian pengusahaan jalan tol ruas Semarang – Batang pada tahun 2006. Namun, MSP dinyatakan wanprestasi karena tidak memperpanjang jaminan pelaksanaan dan tidak memperbaiki cidera janji tersebut dalam batas waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam PPJT pada tahun 2015. Akibat dari hal tersebut, Pemerintah melalui BPJT mengakhiri PPJT tersebut dengan MSP. Dengan diakhiri PPJT, maka BPJT dapat menetapkan kembali badan usaha jalan tol baru melalui proses lelang yang dimenangkan oleh PT Jasamarga Semarang Batang. Pada tanggal 30 Agustus 2018, majelis hakim memutuskan menolak permohonan gugatan Penggugat dan menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (putusan N.O.). Pada perkara ini, Perseroan tidak dituntut untuk membayar ganti rugi dan hanya diminta untuk tunduk pada putusan. Atas putusan Pengadilan Negeri tersebut, MSP telah mengajukan banding pada tanggal 13 September 2018 dan berdasarkan keterangan Perseroan, sampai saat ini Tergugat dan Para Turut Tergugat belum mendapat relaas putusan perkara tersebut.

2. Perkara perdata dengan PT Maligi Permata Industrial Estate. Perseroan adalah sebagai tergugat dalam gugatan perdata yang diajukan oleh PT Maligi Permata Industrial Estate ("Maligi") berdasarkan perkara No. 104/Pdt/G/2018/PN.Kwg yang didasarkan atas perbedaan perhitungan dalam kerjasama pengusahaan simpang susun Karawang Barat pada jalan tol Jakarta - Cikampek. Pokok sengketa adalah terkait kewajiban Malig i berdasarkan Akta Perjanjian Pembangunan Modifikasi/Perluasan Simpang Susun Karawang Barat Jalan Tol Jakarta - Cikampek Secara Hibah No. 1 tanggal 1 Mei 2009, dibuat di hadapan Aking Saputra, S.H., Notaris di Jakarta (" Perjanjian Kerjasama"). Dalam Perjanjian Kerjasama, diatur bahwa proyek modifikasi Simpang Susun Karawang Barat beserta kelengkapannya pada Jalan Tol Jakarta -Cikampek Sta. 47+130 adalah atas biaya dan tanggung jawab Maligi. Setelah pekerjaan pembangunan, Maligi juga akan melakukan pemeliharaan dan perbaikan (operations and maintenance - "OM") dengan ketentuan perhitungan sebagaimana terdapat dalam lampiran Perjanjian Kerjasama. Sengketa timbul karena terdapat perbedaan perhitungan antara Perseroan dan Maligi untuk menentukan jumlah kekurangan biaya OM GT Karawang Barat 2 pada periode 2009 s.d. 2016 yang harus ditanggung oleh Maligi. Pada tanggal 20 Juni 2017, Maligi melakukan penawaran konsinyasi kepada Perseroan melalui PN Jakarta Timur senilai Rp7.946.651.302 sebagai pembayaran uang kekurangan biaya OM namun Perseroan menolak tawaran tersebut. Perseroan kemudian menindaklanjuti dengan menyampaikan somasi pertama sampai dengan somasi ketiga kepada Maligi, namun pada 2 Januari 2019 Maligi mengajukan gugatan kepada Perseroan. Dalam gugatannya (berdasarkan register perkara No. 104/Pdt.G/2018/PN.Kwg), Maligi selaku penggugat mengajukan dalil bahwa sudah tidak lagi memiliki kewajiban untuk membayar kepada Perseroan karena menurut Maligi, Perjanjian Kerjasama dengan Perseroan telah berakhir. Atas tu ntutannya tersebut, poin-poin tuntutan Maligi adalah, antara lain:

Menyatakan sah dan mengikat hasil audit PT LAPI Ganeshatama terkait dengan perhitungan besaran biaya OM yang harus dibayarkan Maligi kepada Perseroan, yaitu sebesar Rp7.946.651.302;

Menyatakan sah dan mengikat konsinyasi Maligi kepada Perseroan;

Menyatakan Perjanjian Kerjasama antara Maligi dan Perseroan berakhir; dan

Menyatakan bahwa Maligi tidak memiliki kewajiban membayar kekurangan biaya OM.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Karawang memutus bahwa Perjanjian Kerjasama tersebut telah berakhir dan Maligi tidak memiliki kewajiban untuk membayar kepada Perseroan biaya operasional dan pemeliharaan untuk periode 2017 dan seterusnya serta mengabulkan sah dan mengikat hasil audit terkait dengan perhitungan besaran biaya OM yang harus dibayarkan Maligi kepada Perseroan yaitu sebesar Rp7.946.651.302. Atas putusan ini, berdasarkan keterangan Perseroan, Perseroan telah mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat pada tanggal 2 3 Desember 2019 dan sampai saat ini Perseroan sedang menunggu relaas putusan tingkat banding (dimana pada register perkara Mahkamah Agung di situs web resminya disebutkan bahwa upaya hukum banding Perseroan dikabulkan dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bandung).

92

3. Perkara perdata dengan pengguna ruas tol Jakarta - Bogor – Ciawi.

(a) Vido Wisnu Ramadhan

Perseroan adalah sebagai tergugat dalam gugatan perdata yang diajukan oleh Vido Wisnu Ramadhan selaku penggugat di Pengadilan Negeri Jakarta Timur berdasarkan perkara No. 38/Pdt.GS/2019/PN.Jkt.Tim. Dalam perkara ini, penggugat meminta ganti rugi kepada Perseroan atas kerusakan mobilnya karena menabrak balok kayu saat berkendara di jalan tol Jagorawi sebesar Rp56.793.304. Majelis hakim Pengadilan Jakarta Timur dalam putusannya menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima. Berdasarkan keterangan Perseroan, tidak ada proses lanjutan atas perkara ini.

(b) Budiyanto Sutanto Perseroan bertindak sebagai tergugat dalam perkara perdat a yang diajukan oleh Budiyanto Sutanto sebagai tergugat atas dasar kerugian yang diderita karena dirinya dijatuhi hukuman pidana karena penggugat dikenai hukuman pidana karena menyebabkan seorang pegawai jalan tol meninggal dunia karena tertabrak mobil. Dalam pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, gugatan penggugat tersebut ditolak dan penggugat mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Atas perkara tersebut, Pengadilan Tinggi Jakarta berdasarkan putusan No. 718/Pdt/2018/PT.DKI memutus bahwa permohonan banding yang diajukan oleh penggugat ditolak. Berdasarkan keterangan Perseroan, tidak ada proses lanjutan atas perkara ini.

Selain yang disebutkan di atas, tidak terdapat perkara hukum yang dihadapi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, Entitas Anak, serta anggota Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Anak, yang berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan. Tidak ada perkara yang memiliki dampak material terhadap rencana Penawaran Umum Obligasi ini. 8.14. INFORMASI TENTANG ENTITAS ANAK Berikut adalah keterangan ringkas tentang Entitas Anak yang secara material memiliki kontribusi kepada laporan keuangan konsolidasian, yaitu yang memiliki total aset sekitar 10% dari total aset Perseroan : a. JJC

Pendirian JJC didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 13, tanggal 24 November 2016, yang dibuat di hadapan Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-0052873.AH.01.01 tahun 2016, tanggal 24 November 2016 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31106 tanggal 30 Mei 2017, Tambahan No. 43 ("Akta Pendirian JJC"). Anggaran dasar JJC terakhir diubah sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar RUPS No. 07 tanggal 5 Maret 2020 yang dibuat di hadapan Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Utara, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU.AH.01.03 -0137914 tanggal 12 Maret 2020 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU -000049778.AH.01.11.TAHUN 2020 tanggal 12 Maret 2020 ("Akta No. 07/2020"). Kegiatan Usaha Berdasarkan anggaran dasar JJC, JJC bergerak di bidang jasa yang berupa pengusahaan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

93

JJC beralamat di: (ex) Gedung Jasa Marga Cab. Jagorawi Lt.2 Jl. Raya Taman Mini Tel. : 021-22819658 Fax. : 021-8413540 E-mail : [email protected] Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pendirian JJC, susunan Dewan Komisaris dan D ireksi JJC adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Hasanudin Komisaris : Intani Choirina Direksi Direktur Utama : Djoko Dwijono Direktur : Harris Prayudi Direktur : Biswanto Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta No. 07/2020, struktur permodalan JJC adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp1.000.000 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp) Persentase

(%)

Modal Dasar 4.870.022 4.870.022.000.000


1. Perseroan 3.789.156 3.789.156.000.000 80 2. PT Ranggi Sugironperkasa 947.289 947.289.000.000 20


4.736.445 4.736.445.000.000 100

Saham Dalam Portepel 133.577 133.577.000.000 -

Perizinan Operasional

JJC melakukan kegiatan usahanya berdasarkan Akta PPJT (Ruas Jakarta - Cikampek II Elevated) No. 4 tanggal 5 Desember 2016 antara JJC dan BPJT, yang dibuat di hadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta Selatan ("PPJT Jakarta - Cikampek II Elevated"). Selain PPJT Jakarta - Cikampek II Elevated, JJC juga memiliki Sertifikat Laik Operasi Jalan Tol Jakarta – Cikampek II Elevated, yang tertuang dalam Surat Keputusan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. BM0702/Db/1-137 tanggal 11 Desember 2019. Ikhtisar Data Keuangan Penting


Keterangan

Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk tahun

yang berakhir pada tanggal tersebut



Laporan Posisi Keuangan

Total Aset 15.297.896 9.554.120 Total Liabilitas 13.346.937 9.131.459 Total Ekuitas 1.950.958 422.661

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Pendapatan Konstruksi 5.509.792 7.101.105 Beban Konstruksi (5.487.840) (7.072.814) Laba Usaha 12.179 21.703 Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 17.717 22.900

94

Pada tanggal 31 Desember 2019 total aset JJC adalah sebesar Rp15.297.896 juta atau terjadi kenaikan sebesar 60,12% atau setara dengan Rp5.743.776 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp9.554.120 juta. Kenaikan total aset pada tahun 2019 disebabkan oleh selesainya konstruksi pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated pada akhir tahun 2019. Pada tanggal 31 Desember 2019, total liabilitas JJC adalah sebesar Rp13.346.937 juta di mana terjadi kenaikan sebesar 46,16% setara dengan Rp4.215.478 juta dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp9.131.459 juta. Kenaikan total liabilitas pada tahun 2019 disebabkan oleh penarikan hutang kepada perbankan karena selesainya progres konstruksi Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated. Pada tanggal 31 Desember 2019, total ekuitas JJC adalah sebesar Rp1.950.958 juta di mana terjadi kenaikan sebesar 361,59% setara dengan Rp1.528.297 juta dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp422.661 juta. Kenaikan total ekuitas pada tahun 2019 disebabkan oleh tambahan modal disetor dari Pemegang Saham. Total penghasilan komprehensif tahun berjalan JJC pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp17.717 juta, di mana terjadi penurunan sebesar 22,63% atau setara dengan pengurangan Rp5.183 juta, dibandingkan dengan total penghasilan komprehensif tahun berjalan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 22.900 juta. Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated belum mencatatkan pedapatan tol dan usaha lainnya karena jalan tol tersebut baru dioperaikan secara fungsional atau tanpa tarif .

b. JBS

Pendirian JBS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 05 tanggal 6 Juni 2016, dibuat di hadapan Ni Nyoman Rai Sumawati S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapatkan pengesahan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0027718.AH.01.01 Tahun 2016 tanggal 8 Juni 2016 dan telah didaftarkan di Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0070024.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 8 Juni 2016 ("Akta Pendirian JBS"). Anggaran dasar JBS terakhir kali diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar RUPS No. 9 tanggal 7 April 2020, yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0190144 tanggal 17 April 2020 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0069664.AH.01.11.TAHUN 2020 tanggal 17 April 2020 ("Akta No. 9/2020"). Kegiatan Usaha Berdasarkan anggaran dasar JBS, JBS bergerak di bidang jasa yang berupa pengusahaan jalan tol Balikpapan, Samarinda, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. JBS beralamat di: Pesona Mediterania Balikpapan Baru Jl. Taman Vinola Blok P1 No. 9 Gunung Samarinda, Balikpapan Utara Kalimantan Timur 76125 - Indonesia Tel.: 0542 - 8703077 Fax.: 0542 - 8703077 E-mail: [email protected]

Pengurusan dan Pengawasan Susunan terkini Direksi dan Dewan Komisaris JBS berdasarkan Akta No. 47 tanggal 21 Oktober 2019, yang dibuat di hadapan Shasa Adisa Putrianti, S.H., M.Kn., pengganti dari Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, sebagaimana telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat

95

Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0354316 tanggal 1 November 2019 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0209460.AH.01.11.TAHUN 2019 tanggal 1 November 2019 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ade Wahyu Komisaris : Trihadi Karnanto Komisaris : Silvester Aryan Widodo Direksi Direktur Utama : Sonson Tumpal Hasonangan Saragi Direktur : Edy Nugraha Direktur : Adik Supriatno Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Struktur permodalan dan pemegang saham JBS terakhir dimuat dalam Akta No. 9/2020 adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham


(Rp) Persentase

(%)

Modal Dasar 2.991.768 2.991.768.000.000


3. Perseroan 1.493.096 1.493.096.000.000 67,17 4. PT Wika (Persero) Tbk 376.354 376.354.000.000 16,93 5. PT PP (Persero) Tbk 333.450 333.450.000.000 15 6. PT Bangun Tjipta Sarana 20.100 20.100.000.000 0,9


2.223.000 2.223.000.000.000 100

Saham Dalam Portepel 768.768 768.768.000.000 -

Perizinan Operasional: JBS mengoperasikan Jalan Tol Ruas Balikpapan - Samarinda berdasarkan Akta PPJT (Ruas Balikpapan - Samarinda) No. 03 tanggal 9 Juni 2016 antara JBS dan BPJT, yang dibuat di hadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, sebagaimana berdasarkan Akta Amandemen I No. 3 tanggal 3 April 2017, yang dibuat di hadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta Selatan ("PPJT Balikpapan - Samarinda"). Selain dari PPJT Balikpapan - Samarinda, JBS memiliki izin operasional lain dalam bentuk (i) Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Balikpapan - Samarinda Seksi 2 - 4A (Samboja - Simpang Pasir), yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 1195/KPTS/M/2019 tanggal 20 Desember 2019; (ii) Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Balikpapan - Samarinda Seksi 4B (Simpang Pasir - Simpang Jembatan Mahkota 2), yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 1230/KPTS/M/2019 tanggal 31 Desember 2019; (iii) Sertifikat Laik Operasi Jalan Tol Balikpapan - Samarinda Seksi 2 - 4A (Samboja - Simpang Pasir) berdasarkan Surat No. PB02101-Db/1-158 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tanggal 16 Desember 2019; dan (iv) Sertifikat Laik Operasi Jalan Tol Balikpapan - Samarinda Seksi 4B (Simpang Pasir - Simpang Jembatan Mahkota 2) berdasarkan Surat No. NM0702-Db/1.214 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tanggal 27 Desember 2019.

96

Ikhtisar Data Keuangan Penting


Keterangan





Laporan Posisi Keuangan

Total Aset 9.498.911 6.568.087 Total Liabilitas 7.254.691 5.719.775 Total Ekuitas 2.244.219 848.312

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Pendapatan Konstruksi 2.913.398 3.350.778 Beban Konstruksi (2.901.790) (3.337.429) Laba Usaha 924 4.865 Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 3.891 8.262

Pada tanggal 31 Desember 2019 total aset JBS adalah sebesar Rp9.498.911 juta atau terjadi kenaikan sebesar 44,62% atau setara dengan Rp2.930.824 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp6.568.087 juta. Kenaikan total aset pada tahun 2019 disebabkan oleh peningkatan progres konstruksi Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Pada tanggal 31 Desember 2019, total liabilitas JBS adalah sebesar Rp7.254.691 juta di mana terjadi kenaikan sebesar 26,84% setara dengan Rp1.534.916 juta dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp5.719.775 juta. Kenaikan total liabilitas pada tahun 2019 disebabkan oleh meningkatnya akrual pembayaran kepada kontraktor akibat peningkatan progres konstruksi jalan tol. Pada tanggal 31 Desember 2019, total ekuitas JBS adalah sebesar Rp2.244.219 juta di mana terjadi kenaikan sebesar 164,55% setara dengan Rp1.395.907 juta dibandingkan dengan posisi pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp848.312 juta. Kenaikan total ekuitas pada tahun 2019 disebabkan oleh peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Pemegang Saham. Total penghasilan komprehensif tahun berjalan JBS pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp3.891 juta, di mana terjadi penurunan sebesar 52,90% atau setara dengan pengurangan Rp4.371 juta, dibandingkan dengan total penghasilan komprehensif tahun berjalan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp8.262 juta. Penurunan ini disebabkan belum adanya pedapatan tol dan usaha lainnya karena jalan tol tersebut masih dalam tahap konstruksi dimana jalan tol tersebut ditargetkan beroperasi pada tahun 2020.

8.15. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Komitmen Perseroan dalam memenuhi tanggung jawab sosial kepada seluruh pemangku kepentingan tertuang dalam pernyataan setiap Misi Perseroan butir pertama hingga ke lima yang mana keberadaan Perseroan selalu diupayakan untuk dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Berikut adalah pelaksanaan kegiatan program tanggung jawab sosial Perseroan di tahun 2019 : • Mudik Gratis 2019

Perseroan menggelar Mudik Gratis BUMN dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri 1440 H (Lebaran 2019). Pelaksanaan program Mudik Gratis dimulai 28 Mei 2019. Perseroan memberangkatkan 2.500 orang pemudik. Angka pemudik yang diberangkatkan Perseroan di t ahun 2019 meningkat 19% dari angka pemudik tahun lalu (2.100 kendaraan).

• Festival Jalan Tol

Perseroan melalui JPM, menggelar Festival Jalan Tol Jasa Marga Ruas Pandaan -Malang, Kegiatan ini digelar untuk memperkenalkan Jalan Tol Pandaan-Malang sebelum resmi beroperasi. Dipusatkan di Gerbang Tol (GT) Singosari, festival ini dikemas dalam berbagai rangkaian acara, yakni: Color Run 5 Km, Fun Bike 40 Km, Lomba Foto Jalan Tol, Bazar UMKM, Festival Kuliner dari wilayah Malang Raya dan Pasuruan, dan Hiburan.

97

• BUMN Hadir untuk Negeri Perseroan sebagai pihak penanggung jawab di Provinsi Jawa Barat menyalurkan dana yang sebesar Rp4 miliar, antara lain melalui kegiatan Safari Ramadhan, Paket Pangan Murah, Elektrifikasi, pembangunan MCK, Bedah Rumah Masyarakat, dan kegiatan HUT-RI.

• Roadster Rescue Competition 2019

Sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan keselamatan berlalu lintas dalam skala nasional serta dalam rangka menyambut HUT 41 Tahun, Perseroan menyelenggarakan kembali Roadster Rescue Competition 2019. Tiga kategori kompetisi adalah Road Safety Paper Category, Road Rescue Category serta Traffic Management Video Documentary.

• Pengembangan Seni dan Budaya

Salah satu aspek tanggung jawab sosial yang menjadi fokus Perseroan adalah pengembangan seni dan budaya melalui program Siswa Mengenal Nusantara, yaitu kegiatan pertukaran pelajar SMA/SMK berprestasi namun kurang mampu, sebanyak 30 (tiga puluh) siswa/siswi Provinsi Jawa Barat (termasuk 3 siswa difabel) bersama 4 pendamping (yang terdiri dari 2 (dua) guru teladan, 1 (satu) guru difabel dan 1 (satu) dari Diknas. Siswa Provinsi Jawa Barat dikirim ke Provinsi Kalimantan Timur begitu juga sebaliknya. Biaya yang digunakan untuk program ini sebesar Rp762,56 juta.

• Balai Ekonomi Desa Untuk mengembangkan potensi desa yang berada di Desa Majaksingi, Perseroan bekerja sama dengan PT Manajemen CBT Nusantara memberikan bantuan pelatihan budidaya organik dan pemberian fasilitas pendukung lainnya untuk kebun kopi hutan Desa Majaksingi sebesar Rp553 juta, yang terserap di tahun 2019 sebesar Rp166 juta, sisanya akan diberikan di tahun 2020.

• HUT BUMN Bersama

Perseroan bersama Inalum dan Bank Mandiri melaksanakan kegiatan bersama di Tebing Tinggi dan Bekasi dengan kegiatan sembako murah, khitanan masal, bazar murah dalam acara car free day. Selain itu Perseroan juga memberikan bantuan sarana prasarana umum buat warga Bekasi dengan total nilai Rp102 juta.

8.16. KEGIATAN USAHA, KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN A. Kegiatan Usaha Utama Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jal an tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama Perseroan sebagai berikut: a) Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/atau pemeliharaan jalan tol; b) Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol


tol; d) Melakukan kegiatan di bidang jasa layanan pemeliharaan dan pengoperasian jalan tol; e) Aktivitas jalan tol, mencakup pelayanan lalu lintas kendaraan melalui jalan atau jembatan tol; dan f) Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lainnya sejalan dengan dan untuk

mencapai maksud dan tujuan Perseroan. Selain kegiatan usaha yang disebutkan di atas, Perseroan dapat menjalankan kegiatan u saha penunjang di bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait dengan moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol, dengan memperhatikan peraturan perundangan. Seluruh kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang tersebut merupakan kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan saat ini.

98

B. Proses Usaha Sistem Kerja Perseroan mengintegrasikan beberapa Sistem Manajemen yang meliputi persyaratan Standar Internasional dan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU). Proses-proses tersebut diklasifikasikan berdasarkan jenis dan urgensinya yang dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu: 1. Proses Inti, yaitu proses yang dilaksanakan atas dasar dorongan permintaan pelanggan dan stakeholders

lainnya berupa produk dan layanan. Cakupan dari proses ini adalah pengelolaan layanan transaksi, pengelolaan layanan lalu lintas, pengelolaan layanan konstruksi, pengembangan usaha jalan tol, dan pengembangan usaha lain.

2. Proses Pendukung, yaitu proses yang muncul atas dasar kebutuhan karena adanya proses inti atau proses perencanaan yang hasilnya secara langsung maupun tidak langsung mendukung proses inti. Cakupan dari proses ini adalah pengelolaan SDM, pengelolaan keuangan, pengelolaan teknologi Cakupan dari proses ini adalah informasi, pengelolaan administrasi perusahaan, pengelolaan logistik, dan manajemen bisnis.

3. Proses Perencanaan yaitu proses yang dilaksanakan atas dasar rencana bisnis dan sasaran Perseroan. Cakupan dari proses ini adalah perencanaan perusahaan, perencanaan dan pen gembangan teknik jalan tol, dan manajemen risiko.

4. Proses Tinjauan dan Perbaikan , yaitu proses yang dilaksanakan dengan melihat hasil dari berbagai elemen sistem kerja yang memerlukan adanya perbaikan/penyempurnaan. Cakupan dari proses ini adalah pengelolaan audit, pengukuran kinerja manajemen, pengelolaan Intergrated Management System, dan pengelolaan inovasi.

Arahan Strategis Perseroan hingga 2027 yakni “Agresif pada Pengembangan Bisnis Tol dan Penunjang Tol - Peningkatan Fokus di Bisnis Prospektif.” Arahan strategis ini dikembangkan dalam untuk 3 (tiga) kelompok lini bisnis Perseroan, yaitu : 1. Lini bisnis konsesi jalan tol; 2. Lini bisnis pendukung operasi jalan tol yang terdiri dari lini bisnis pengoperasian dan pemeliharaan jalan

tol berbasis teknologi ser ta lini bisnis konstruksi; dan 3. Lini bisnis prospektif yang terdiri dari bisnis terkait pengelolaan tempat istirahat dan pelayanan, utilitas

dan iklan, properti, pemanfaatan koridor jalan tol atau Toll Corridor Development (TCD), serta Transit Oriented Development (TOD).

C. Perkembagan Bisnis Perkembangan industri jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 ketika tol Jagorawi (Jakarta -Bogor-Ciawi) resmi dioperasikan untuk pertama kalinya. Pembangunan jalan tol Jagorawi menggunakan anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada Perseroan sebagai penyertaan modal. Pada waktu itu, Perseroan menjadi BUMN tunggal yang memegang hak penyelenggaraan jalan tol di Indonesia. Namun, sejak tahun 1987, pemerintah mulai memberikan kesempatan kepada swasta untuk berpartisipasi dalam mengusahakan jalan tol melalui sistem Build, Operate, dan Transfer (BOT) bersama Perseroan. Sejak berlakunya UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No. 12 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol (sebagaimana telah diubah) yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol, terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol. Antara lain dibentuknya BPJT sebagai regulator industri jalan tol. Perubahan regulasi tersebut membuat peran otoritas yang diemban Perseroan dikembalikan kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol. Sejak berdiri hingga akhir tahun 2019, Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kepemilikan konsesi jalan tol di Indonesia. Total hak konsesi yang dimiliki Perseroan hingga 31 Desember 2019 mencapai 33 (tiga puluh tiga) ruas jalan tol yang dioperasikan melalui Regional, Entitas Anak maupun Enti tas Ventura Bersama Perseroan. Guna mendukung efisiensi dalam bidang operasional dan guna meningkatkan pendapatan usaha lain Perseroan, Perseroan mengembangkan bisnis pendukung operasional jalan tol. Bisnis pendukung operasional jalan tol yang dimiliki Perseroan dijalankan melalui Entitas Anak, antara lain JMTO yang didirikan pada tahun 2015 (sebelumnya PT Jasa Layanan Operasi) dan bergerak dalam bi dang usaha layanan pengoperasian jalan tol serta JMTM (sebelumnya PT Sarana Marga Bhakti Utama) yang diakuisisi sejak tahun 2010 dan bergerak dalam bidang jasa konstruksi, perdagangan dan persewaan kendaraan.

99

Hingga akhir 2019, JMTO mengoperasikan 965 km jalan tol atau 69% dari 1.405 km tol beroperasi di Indonesia. Kontrak jasa pengoperasian yang dikelola JMTO terdiri dari 11 (sebelas) ruas tol Jasa Marga Induk, 11 (sebelas) ruas tol Entitas Anak ataupun Ventura Bersama Jasa Marga, dan 4 (empat) ruas tol BUJT lain. JMRB fokus mengembangkan usaha yang turut mendukung bisnis jalan tol yang dilaksanakan oleh Perseroan. JMRB menjadi asset optimizer yang berperan memaksimalkan potensi pasar Toll Corridor Development (TCD) yang meliputi kawasan industri, Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP), Transit Oriented Development (TOD), serta residensial secara proaktif dengan berbagai skema bisnis dan pendanaan. Pada 2019, JMRB telah mengelola 15 Rest Area yang sudah beroperasi, dan 11 Rest Area yang saat ini sedang dalam tahap perencanaan dan pembangunan. Dari keseluruhan rest area tersebut, terdapat beberapa rest area yang dikerjasamakan dengan BUMN lain maupun dengan mitra dalam bentuk Joint Venture. Sementara di bidang properti, JMRB telah meresmikan KUBIKA yang mer upakan coworking space pertama milik Jasa Marga Group. Selain bisnis rest area dan properti, MRB juga telah melebarkan sayap ke sektor periklanan, bisnis utilitas dan pengelolaan gedung. Sektor utilitas dan iklan yang dikelola JMRB tidak hanya di rest area milik sendiri, namun juga utilitas dan iklan di beberapa ruas tol milik Perseroan sebagai perusahaan induk. JMRB juga turut serta dalam proyek revitalisasi bekas pabrik gula yang menjadi Convention Center yang dinamakan Colomadu Heritage. Proyek ini di jalankan oleh konsorsium sejumlah BUMN. D. Produk dan Jasa Di bidang pengembangan bisnis jalan tol, Perseroan mengelola penambahan kepemilikan hak pengusahaan jalan tol melalui Entitas Anak dalam bentuk BUJT. Proses untuk memperoleh hak pengusahaan jalan to l tersebut melalui proses tender, akuisisi, dan pemrakarsa. Berikut adalah tabel ruas jalan tol Perseroan dan Entitas Anak, Entitas Asosiasi, dan Ventura Bersama periode 1978 hingga 2019:

No. Konsesi Panjang

(km) Tahun Mulai Operasi

Perseroan

1. Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) 59,00 1978

2. Jakarta-Tangerang 33,00 1984

3. Prof. Dr. Ir. Sedyatmo 14,30 1984

4. Cawang-Tomang-Pluit 23,55 1987

5. Jakarta-Cikampek 83,00 1988

6. Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi) 64,40 1990

7. Cipularang (Cikampek-Padalarang) 58,50 2003

8. Palimanan-Kanci 26,30 1998

9. Semarang Seksi ABC 24,75 1983

10. Surabaya-Gempol 49,00 1986

11. Belmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa)

42,70 1986

12. JORR (Jakarta Outer Ring Road) Seksi E1, E2, E3, W2S

28,27 1991

13. Ulujami-Pondok Aren 5,55 2001

Entitas Anak

1. JORR W2 Utara 7,67 2014

2. Bogor Outer Ring Road (BORR) 11,95 2009

3. Cengkareng-Kunciran 14,19 Pembebasan lahan dan konstruksi

4. Kunciran-Serpong 11,14 2019

5. Semarang-Solo 72,64 2011

6. Surabaya-Mojokerto 36,27 2011

7. Gempol-Pasuruan 34,15 2017

8. Gempol-Pandaan 13,61 2015

100

E. Sifat Musiman dari Kegiatan Usaha Perseroan Saat libur panjang dan libur hari raya keagamaan, lalu lintas transaksi yang melewati jalan tol cenderung meningkat drastis karena tradisi dari masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke kampung halaman saat periode libur tersebut. Untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas selama periode lebaran 2019, Perseroan memberlakukan one way sepanjang 412 km selama 42 jam di jalan tol Cikampek hingga Semarang. Pemberlakuan one way pada tahun 2019 memiliki jarak lebih panjang dua kali lipat dan durasi yang lebih lama tiga kali lipat dibanding one way yang diberlakukan pada periode lebaran tahun 2018. Pemberlakuan one way ini dapat menurunkan tingkat kemacetan dan meningkatkan waktu tempuh. Pada saat terjadi kepadatan lalu lintas, terutama di musim libur dan hari raya keagamaan, Perseroan dengan sigap melakukan mekanisme jemput transaksi menggunakan Mobile Reader yang merupakan perangkat teknologi transaksi yang fleksibel/dapat dipindahkan. Petugas layanan transaksi di Gerbang Tol akan menjemput transaksi pengguna jalan dan membantu tapping/menempelkan e-Toll Card pada Mobile Reader, sehingga waktu transaksi lebih singkat. F. Persaingan Dalam Industri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jal an Tol (BPJT) menargetkan beroperasinya 4.700 km hingga 5.200 km jalan tol pada tahun 2024. Artinya, pemerintah perlu membangun ruas tol sepanjang 2.500 km lagi hingga 2024. Peluang ini membuat ketertarikan para pemain baru untuk memasuki industri jalan tol. Banyaknya pemain baru di konsesi jalan tol memberi kesempatan pertumbuhan bisnis jasa layanan operator jalan tol. Peningkatan persyaratan Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol mendorong pemilik konsesi jalan tol untuk meningkatkan kualitas pemeliharaan. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan arahan strategis terkait industri jalan tol dan non-tol di antaranya: - Dibukanya kesempatan kepemilikan 100% di pengusahaan jalan tol oleh asing. - Percepatan penerapan teknologi untuk mendukung pelaksanaan cashless payment di Oktober 2017. - Anggaran infrastruktur pemerintah sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan jalan tol. - Konstruksi jalan tol membutuhkan akses pendanaan yang besar, pemerintah mendorong terbentuknya

public private partnership (PPP) dan memperluas akses pendanaan asing.

9. Nusa Dua-Ngurah Rai- Benoa 10,00 2013

10. Medan- Kualanamu-Tebing Tinggi 61,70 2017

11. Solo-Ngawi 90,43 2018

12. Ngawi-Kertosono-Kediri 116,12 2018

13. Cinere-Serpong 10,14 Pembebasan lahan dan konstruksi

14. Batang-Semarang 75,00 2018

15. Balikpapan-Samarinda 98,89 2019

16. Manado-Bitung 39,90 Pembebasan lahan dan konstruksi

17. Pandaan-Malang 38,49 2019

18. Jakarta-Cikampek II Elevated 38,00 2019

19. Probolinggo-Banyuwangi 172,91 Pembebasan lahan

20. Jakarta-Cikampek II Selatan 64,00 Pembebasan lahan dan konstruksi

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

1. Gempol-Pandaan 13,61 2015

2. Solo-Ngawi 90,43 2018

3. Ngawi-Kertosono-Kediri 114,92 2018

4. Batang-Semarang 75,00 2018

5. Semarang-Solo 72,64 2011

6. Cinere - Jagorawi 14,64 2012

7. Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat 143,5 Konstruksi

101

Oleh sebab itu, Perseroan dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin tinggi, terutama disebabkan adanya beberapa investor asing yang masuk ke Indonesia. Kompetisi di setiap sektor akan dihadapi Perseroan, mulai dari sektor konsesi jalan tol, operator jalan tol, pemeliharaan jalan tol, konstruksi jalan tol, Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP), konstruksi non jalan tol, hingga perkembangan teknologi. Analisis terhadap kinerja keuangan Perseroan dilakukan terhadap operator jalan tol yang telah terdaftar di BEI. Analisis ini relatif mewakili industri jalan tol di Indonesia.

Perusahaan Total Aset (Rp miliar)

EBITDA (Rp miliar)

Pertumbuhan Aset

Margin EBITDA

ROA ROE

Perseroan 99.680 6.882 20,94% 62,65% 2,21% 9,52%

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk

15.453 1.236 14,90% 35,04% 4,91% 9,58%

PT Nusantara Infrastructure Tbk

5.077 455 17,92% 28,93% 4,04% 6,43%

Sumber: data keuangan per 31 Desember 2019 yang diambil dari situs BEI, data diolah

G. Riset dan Pengembangan Seiring berjalannya transformasi Perseroan, salah satu inisiasi menuju perubahan adalah dengan mengembangkan kompetensi digital leadership sebagai salah satu kompetensi penting masa depan yang dibutuhkan Perseroan untuk mendukung keberlangsungan bisnis dal am jangka panjang. Kompetensi tersebut dapat diinkubasikan dalam suatu platform pusat pembelajaran, penelitian, dan pengembangan, yaitu IoT Lab Jasa Marga. IoT Lab Jasa Marga diharapkan menjadi inisiator budaya pembelajaran dan berinovasi dalam Perseroan. IoT Lab Jasa Marga sebagai salah satu inisiasi JMLI yang awalnya dibentuk oleh Jet Roadster telah melaksanakan riset dalam teknologi dan proses bisnis Perseroan yang bertujuan untuk kepentingan pelayanan pada pengguna jalan tol dan operator jalan tol. IoT Lab Jasa Marga mengembangkan ETC baik dari sisi software maupun hardware sejak Agustus 2019. Bersama dengan IT Specialists, tim IoT Lab Jasa Marga fokus riset ETC untuk sisi metode transaksi, IoT Lab telah mengembangkan 3 metode transaksi yaitu QRCode, RFID, dan E-Toll, ketiga metode transaksi tersebut telah diimplementasi di IoT Lab dan sudah dilakukan uji internal. IoT lab telah membuat beberapa software yang mendukung kinerja ETC seperti aplikasi Terminal KSPT dan JM Point. Hasil pengembangan software ET C oleh IoT Lab sudah diimplementasikan di ruas tol Kunciran – Serpong dan Balikpapan - Samarinda. H. Aspek Pemasaran Bidang Pengembangan Jalan Tol Dalam usaha memperluas jaringan jalan tol, Perseroan terus berupaya untuk menambah kepemilikan konsesi ruas jalan tol baru. Proyek jalan tol baru tersebut harus tetap memenuhi parameter standar kelayakan investasi jalan tol dengan mempertimbangkan perhitungan Internal Rate of Return (IRR) dan Net Present Value (NPV) dari nilai investasi proyek jalan tol. Terdapat beberapa cara yang dilakukan oleh Perseroan untuk menambah kepemilikan konsesi ruas jalan tol baru, yaitu melalui: - Tender (lelang) yang diinisiasi oleh Pemerintah melalui BPJT - Akusisi kepemilikan saham dari pihak lain - Mengajukan Proyek Pemrakarsa kepada Pemerintah Bidang Pengoperasian Jalan Tol Dalam bidang pengoperasian jalan tol, Perseroan memastikan terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR nomor 16/PRT -M/2014 tahun 2014. Karena itu, Perseroan melakukan beberapa inovasi di bidang pelayanan transaksi, di antaranya adalah perubahan sistem transaksi dari sistem transaksi tertutup dan sistem terbuka menjadi sistem terbuka di sejumlah ruas dan relokasi pada sejumlah Gerbang Tol (GT). Perubahan sistem transaksi tersebut bertujuan agar dapat mengurangi frekuensi berhenti di lajur utama sehingga dapat mempersingkat waktu tempuh. Bidang Pengembangan Usaha Pendukung Operasional Jalan Tol Selama tahun 2019, Perseroan melakukan beberapa inovasi di bidang pel ayanan transaksi untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan, di antaranya adalah perubahan sistem transaksi pada Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari sistem transaksi tertutup dan sistem terbuka menjadi sistem terbuka dan merelokasi Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama di KM 29 ke GT Cikampek Utama di KM 70 untuk pengguna

102

jalan dari/menuju arah timur (Jalan Tol Ruas Cikopo-Palimanan) dan GT Kalihurip Utama di KM 67 untuk pengguna jalan dari/menuju arah selatan/tengah (Jalan Tol Ruas Cipularang dan Ruas Padaleunyi). Perubahan sistem transaksi tersebut bertujuan agar dapat mengurangi frekuensi berhenti di lajur utama sehingga dapat mempersingkat waktu tempuh. Bidang Pengembangan Usaha Prospektif Di bidang properti, JMRB telah meresmikan KUBIKA yang merupakan coworking space pertama milik Jasa Marga Grup. Selain bisnis rest area dan properti, JMRB juga telah melebarkan sayap ke sektor periklanan dan utilitas bisnis. Sektor utilitas dan iklan yang dikelola JMRB tidak hanya di rest area milik sendiri, namun juga utilitas dan iklan di beberapa ruas milik Perseroan. I. Prospek Usaha Perseroan sampai dengan akhir 2019 telah mengoperasikan 1.162 km jalan tol, atau 61% dari keseluruhan total panjang jalan tol beroperasi di Indonesia. Sampai dengan tahun 2022, Perseroan berencana akan menambah ±365 km jalan tol baru beroperasi sehingga total jalan tol yang dioperasikan pada tahun 2022 akan menjadi ±1.527 km. Di sisi lain, jumlah kendaraan yang melewati jalan tol pun, sekitar 80% (1,4 miliar) melewati jalan tol yang dioperasikan oleh Perseroan. Dengan kondisi -kondisi tersebut di atas, menjadikan Perseroan sebagai pemimpin dalam industri jalan tol di Indonesia baik dari sisi panjang jalan tol beroperasi maupun volume lalu lintas transaksi yang melalui jalan tol. Di samping panjang jalan tol yang terus bertambah, ada beberapa faktor lain yang membuat prospek industri jalan tol yang dikembangkan Perseroan semakin menarik. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Volume lalu lintas pada ruas tol yang dikelola Perseroan diperkirakan akan tetap tumbuh secara positif,

sehingga memberikan jaminan pertumbuhan pendapatan berkesinambungan. 2. Masa konsesi yang masih panjang dengan mayoritas akan berakhir pada tahun 2044. 3. Jalan tol baru yang terkoneksi dengan jalan tol yang sudah ada, sehingga akhir konsesi terdekat. 4. Adanya potensi penambahan konsesi penguasaan jalan tol melalui rencana untuk mengambil alih ruas-

ruas jalan tol investor lain yang terhenti proses investasinya (akuisisi). 5. Posisi Perseroan sebagai pemimpin dalam industri jalan tol Indonesia. 6. Perkembangan penduduk yang pesat. 7. Perkembangan industri properti. 8. Pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat yang merupakan pasar terbesar dari pengguna jalan tol. J. Strategi Usaha Untuk mencapai sasaran pokok yang telah ditetapkan, Perseroan telah menetapkan strategi yang dibagi berdasarkan 4 (empat) bidang, yakni: Operasional Strategi yang ditetapkan dalam bidang operasional khususnya pada transaksi tol, pelayanan lalu lintas, dan pelayanan konstruksi bertujuan untuk meningkatkan EBITDA ruas -ruas tol yang sudah beroperasi dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitas operasional. Secara bertahap sampai dengan 2022, konsep pengoperasian dan pemeliharaan dengan konsep cost leadership dan operational excellence berbasis teknologi, akan menjadi kompetensi utama Entitas Anak yang bergerak di bidang pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol. Pengembangan Usaha Pada bidang pengembangan usaha jalan tol, diperkirakan 1.527 km konsesi sel esai dan beroperasi seluruhnya pada tahun 2022. Hingga 2019, sepanjang 1.162 km telah beroperasi dan sepanjang 365 km dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan. Pengembangan usaha jalan tol juga dilakukan dengan menyeleksi ruas-ruas potensial berdasarkan skala prioritas disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki oleh Perseroan dan skema pendanaan. Organisasi dan Sumber Daya Manusia Strategi di bidang pengelolaan human capital tertuang dalam Arsitektur Human Capital yang merupakan dasar dalam pengembangan strategi untuk menciptakan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dan mendukung strategi bisnis Perseroan.

103

Keuangan Perseroan di bidang keuangan mengupayakan tingkat bunga pinjaman yang kompetitif. Perseroan juga melakukan berbagai skema alternatif pendanaan dalam rangka memperoleh pendanaan yang optimal serta memastikan setiap transaksi material atau investasi melalui proses kajian sesuai dengan aturan yang berlaku.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK TERDAPAT KECENDERUNGAN YANG SIGNIFIKAN DALAM PRODUKSI, PENJUALAN, PERSEDIAAN, BEBAN, DAN HARGA PENJUALAN SEJAK TAHUN BUKU TERAKHIR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEGIATAN USAHA DAN PROSPEK KEUANGAN PERSEROAN, SELAIN FAKTOR RISIKO YANG DI LUAR KENDALI PERSEROAN SEBAGAIMANA TELAH DIUNGKAPKAN PADA BAB VI FAKTOR RISIKO.

SETIAP KECENDERUNGAN, KETIDAKPASTIAN, PERMINTAAN, KOMITMEN, ATAU PERISTIWA YANG DAPAT DIKETAHUI YANG DAPAT MEMPENGARUHI SECARA SIGNIFIKAN PENJUALAN BERSIH ATAU PENDAPATAN USAHA, PENDAPATAN DARI OPERASI BERJALAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITA S ATAU SUMBER MODAL, ATAU PERISTIWA YANG AKAN MENYEBABKAN INFORMASI KEUANGAN YANG DILAPORKAN TIDAK DAPAT DIJADIKAN INDIKASI ATAS HASIL OPERASI ATAU KONDISI KEUANGAN MASA MENDATANG, TELAH DIUNGKAPKAN SEBAGAI FAKTOR RISIKO YANG BERADA DILUAR KENDALI PERSEROAN, SEBAGAIMANA TELAH DIUNGKAPKAN PADA BAB VI FAKTOR RISIKO.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA ANGGOTA DIREKSI, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, PENGENDALI, ATAU PEMEGANG SAHAM UTAMA PERSEROAN, ATAU AFILIASI DARI ANGGOTA DIREKSI, ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, PENGENDALI, ATAU PEMEGANG SAHAM UTAMA PERSEROAN YANG MEMILIKI KEPENTINGAN DALAM PERUSAHAAN LAIN YANG MENJALANKAN BISNIS YANG SAMA ATAU MENGHASILKAN PRODUK YANG SAMA DENGAN PERSEROAN DAN PERUSAHAAN ANAK PERSEROAN, KECUALI PENGENDALI ATAU PEMEGANG SAHAM UTAMA YANG DIMAKSUD ADALAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

104

IX. PERPAJAKAN PERPAJAKAN UNTUK PEMEGANG OBLIGASI Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi yang diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 100 Tahun 20 12 tanggal 31 Desember 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga dan diskonto obligasi dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final: 1. atas Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing debt) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam

negeri dan bentuk usaha tetap (“BUT”); dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan ( holding period) obligasi.

2. atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar: 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan BUT; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan ( accrued interest).

3. atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan BUT; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi .

4. atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang

terdaftar pada OJK sebesar 5,00% untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 dan 10,00% untuk tahun 2021 dan seterusnya.

Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga atau diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak: a. dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan

memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir UU dengan UU No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan

b. bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. PERPAJAKAN PERSEROAN Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (“PPh”), Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), dan Pajak Bumi dan Bangunan (“PBB”). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN BUNGA, PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

105

X. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada Masyarakat Obligasi secara Kesanggupan Penuh ( Full Commitment) dengan jumlah pokok sebesar Rp●.000.000.000 (● miliar Rupiah). Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada dikemudian hari antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi. Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari anggota sindikasi Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi adalah sebagai berikut :

No. Keterangan Nilai Penjaminan (Rp miliar)

(%) Seri A Seri B Seri C Seri D Total

1. PT BNI Sekuritas

2. PT CIMB Niaga Sekuritas

3. PT Mandiri Sekuritas

4. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk

TOTAL

PT BNI Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dalam rangka

Penawaran Umum ini merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan secara tidak langsung melalui

kepemilikan saham oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM. PT CIMB

Niaga Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi tidak

mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana

didefinisikan dalam UUPM.

Metode Penentuan Harga Obligasi Tingkat Bunga Obligasi ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan mempertimbangkan beberapa faktor dan parameter, yaitu hasil penawaran awal (bookbuilding), kondisi pasar obligasi, benchmark kepada Obligasi Pemerintah (sesuai jatuh tempo masing-masing Seri Obligasi dan risk premium (sesuai dengan rating dari Obligasi).

106

XI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:

1. Akuntan Publik : KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (E&Y) Gedung Bursa Efek Jakarta, Tower II Lantai 7 Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 Jakarta 12190 Telp : (021) 52895000 Fax : (021) 52894100

Nomor STTD : STTD Kantor : KAP-03/PM.22/2018 tanggal 15 Januari 2018 STTD Partner a/n Said Amru, CPA :. AP-605/PM.2/2018 tanggal

17 Oktober 2018 Keanggotaan Asosiasi : Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) No. 1178.

No. Reg Izin AP. 1294. Pedoman Kerja : Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

Surat Penetapan : No. 21/PL-TIM/OBL-JM/2020 tanggal 14 Mei 2020

Tugas Pokok: : Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan konsolidasian bebas dari salah saji yang material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan konsolidasian yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti -bukti pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan konsolidasian.

2. Konsultan Hukum : Hadiputranto, Hadinoto & Partners

Pacific Century Place, Level 35 Sudirman Central Business District Lot 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 54- 55 Telp : (021) 2960 8888 Fax : (021) 2960 8999

Nomor STTD : STTD.KH-213/PM.2/2018 atas nama Iqbal Darmawan, SH No. Anggota HKHPM : 201012 Pedoman Kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum, Lampiran Keputusan

Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Nomor: Kep.02/HKHPM/VIII/2018 tentang Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal, tanggal 8 Agustus 2018.

Surat Penetapan : No. 14/PL-TIM/OBL-JM/2020

Tugas Pokok: : Ruang lingkup tugas konsultan hukum adalah melakukan pemeriksaan

dari segi hukum atas fakta mengenai Perseroan yang disampaikan oleh Perseroan kepada konsultan hukum secara independen sesuai dengan norma atau standar profesi dan kode etik konsultan hukum. Hasil pemeriksaan konsultan hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan dari Segi Hukum yang merupakan penjelasan atas Perseroan dari segi hukum dan menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Dari Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri.

107

3. Notaris: : Ir. Nanette Cahyanie Handarie Adi Warsito, SH Jl. Panglima Polim V/11 Jakarta 12160

Nomor STTD : No. STTD.N-41/PM.22/2018 Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia (INI) 205.5.041.221146 Pedoman Kerja : Pernyataan UU No. 2 tahun 2014 tentang perubahan atas UU nomor 30

tahun 2004 tentang jabatan Notaris Surat Penetapan : No. 03/SPK/2020/CF

Tugas Pokok : Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Obligasi antara lain

Perjanjian Perwaliamanatan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Pengakuan Utang, akta jaminan serta akta-akta pengubahannya.

4. Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk

Menara Bank Mega, Lantai 16 Jl. Kapten P. Tendean No. 12 – 14A Jakarta 12790 Telp : (021) 79175000 Fax : (021) 79187100

Nomor STTD : No. 20/STTD-WA/PM/2000 tanggal 2 Agustus 2000

Keanggotaan Asosiasi : Anggota Asosiasi Wali Amanat Indonesia (AWAI) sesuai Surat

Keterangan AWAI No. AWAI/06/12/2008 tertanggal 17 Desember 2008

Pedoman Kerja : Standar prosedur operasional Wali Amanat PT Bank Mega Tbk. Surat Penetapan : No. 15/PL-TIM/OBL-JM/2020

Tugas Pokok: : Mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar

pengadilan dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan hak dan kewajiban Pemegang Obligasi sesuai dengan syarat -syarat Emisi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia khususnya peraturan di bidang Pasar Modal.

5. Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia

Panin Tower Senayan City Lantai 17 Jl. Asia Afrika Lot. 19 Gelora, Jakarta Pusat Jakarta 12220 Telp : (021) 72782380 Fax : (021) 72782370

Tugas Pokok: : Ruang lingkup Pemeringkat Efek adalah melakukan pemeringkatan atas

Obligasi setelah secara seksama mempertimbangkan seluruh data dan informasi yang relevan, akurat dan dapat dipercaya serta melakukan kaji ulang secara berkala terhadap hasil pemeringkatan sepanjang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemeringkat Efek juga wajib menyelesaikan kaji ulang terhadap hasil pemeringkatan yang telah dipublikasikan dalam hal terdapat fakta material atau kejadian penting yang dapat mempengaruhi hasil pemeringkatan yang telah dipublikasikan, paling lama 7 (tujuh) Hari Kerja sejak diketahuinya fakta material atau kejadian penting dan mengeluarkan peringkat baru apabila terjadi perubahan peringkat dari proses kaji ulang.

108

Sesuai dengan ketentuan POJK No. 19/2020, PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat menyatakan hal-hal berikut ini: tidak mempunyai hubungan kredit dan/atau pembiayaan dengan Perseroan dalam jumlah lebih dari 25%

dari jumlah pokok Obligasi yang diwaliamanati selama menjadi Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi; tidak merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang,

dan/atau kewajiban Perseroan.

Bank Mega selaku Wali Amanat menyatakan tidak memiliki hubungan kredit dengan Perseroan.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum Obligasi ini tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan sesuai dengan definisi hubungan afiliasi dalam UUPM .

109

XII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligas i ini telah ditandatangani Perjanjian Perwaliamanatan antara Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat. Dengan demikian yang berhak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan dan bertindak untuk dan atas na ma Pemegang Obligasi dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. yang telah terdaftar di OJK dengan No. 20/STTD-WA/PM/2000 tanggal 2 Agustus 2000 sesuai dengan UUPM serta PP No. 45/1995. Wali Amanat telah melakukan uji tuntas terhadap Perseroan sesuai dengan POJK No. 20/2020, dan telah menandatangani Surat Penyataan bahwa Wali Amanat telah melakukan penelaahan uji tuntas dengan Surat No. 1218/CAMS-WA/2020 tanggal 15 Mei 2020, Wali Amanat saat ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan dan selama menjadi Wali Amanat tidak akan mempunyai hubungan afiliasi dengan perseroan sesuai dengan surat pernyataan Wali Amanat No. 1217/CAMS-WA/2020 tanggal 15 Mei 2020, Wali Amanat tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah yang melebihi ketentuan dalam POJK No. 20/2020, selain itu Wali Amanat juga tidak akan merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan efek bersifat utang, sukuk, dan/atau kewajiban Pe rseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang efek yang diterbitkan oleh Perseroan sesuai dengan surat pernyataan Wali Amanat No. 1219/CAMS-WA/2020 tanggal 15 Mei 2020. A. RIWAYAT SINGKAT

PT Bank Mega Tbk didirikan dengan nama PT Bank Karman berkedudukan di Surabaya, berdasarkan Akta PT Bank Mega Tbk, didirikan dengan nama PT Bank Karman, berkedudukan di Surabaya, berdasarkan Akta Pendirian No. 32 tanggal 15 April 1969 yang kemudian diperbaiki berdasarkan Akta Perubahan No. 47 tanggal 26 November 1969, dimana kedua akta tersebut dibuat di hadapan Mr. Oe Siang Djie, Notaris di Surabaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menkumham dalam Surat Keputusan No. J.A.5/8/1 tanggal 16 Januari 1970, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah No. 94/1970 tanggal 4 Februari 1970 serta telah diumumkan dalam BNRI No. 12 tanggal 12 Februari 1970, Tambahan No. 55. Anggaran Dasar PT Bank Karman kemudian telah beberapa kali mengalami perubahan. PT Bank Karman memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat No. D.15.6.5.48 tanggal 14 Agustus 1969. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 25 tanggal 18 Januari 1992, dibuat di hadapan oleh Eddy Widjaja, S.H., Notaris di Surabaya, nama PT Bank Karman diubah menjadi PT Mega Bank dan domisili diubah menjadi di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. C2-1345 HT.01.04.TH.92 tanggal 12 Februari 1992, didaftarkan di dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 741/1992 tanggal 9 Maret 1992 serta telah diumumkan dalam BNRI No. 36 tanggal 5 Mei 1992, Tambahan No. 2009. Perubahan nama PT Mega Bank ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat No. S.611/MK.13/1992 tanggal 23 April 1992.

Anggaran Dasar PT Mega Bank telah seluruhnya diubah dalam rangka penawaran umum saham perdana dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 12 tanggal 17 Januari 2000, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. C-682HT.01.04-TH.2000 tanggal 21 Januari 2000, dan telah didaftarkan da lam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 077/RUB.09.03/II/2000 tanggal 3 Februari 2000 serta telah diumumkan dalam BNRI No. 20 tanggal 10 Maret 2000, Tambahan No. 124 0. Perubahan tersebut termasuk perubahan nama dan status PT Mega Bank sehingga sejak tanggal persetujuan Menkumham tersebut nama PT Mega Bank berganti menjadi PT Bank Mega Tbk. Bank Mega memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank devisa berdasarkan Kepu tusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.3/1/KEP.DGS/2001 tanggal 31 Januari 2001. Anggaran dasar Bank Mega telah diubah seluruhnya untuk disesuaikan dengan UUPT, sebagaimana termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar No. 3 tanggal 5 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Masjuki, S.H., pada waktu itu pengganti dari Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No. AHU -45346.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008, serta telah diumumkan dalam BNRI No. 50 tanggal 23 Juni 2009, Tambahan No. 16490.

110

Anggaran dasar PT Bank Mega Tbk telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk tertanggal 12 Maret 2018 No. 22, dibuat di hadapan Dharma Akhyuzi, S.H., Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasarnya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indones ia dengan suratnya No. AHU-AH.01.03-0116399 tanggal 20 Maret 2018. Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi terakhir sebagaimana dimuat dalam akta tertanggal 1 Maret 2019 nomor 01, yang dibuat di hadapan Dharma Akhyuzi, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroannya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-AH.01.03-0127049 tertanggal 1 Maret 2019.

B. PERMODALAN Susunan Pemegang Saham PT Bank Mega Tbk. per 31 Desember 2019 berdasarkan Laporan Bulanan yang diterbitkan dan disampaikan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek kepada PT Bank Mega Tbk adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal

Per Saham (Jumlah Penuh)

Jumlah Nilai Saham (Rp)

%

Modal Dasar 27.000.000.000 500 13.500.000.000.000


PT. Mega Corpora 4.040.095.822 500 2.020.040.000.000 58,02

Publik (masing masing di bawah 5%) 2.923.679.384 500 1.461.848.000.000 41,98


6.963.775.206 500 3.481.888.000.000 100,00

C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN

Berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 Maret 2019, dibuat di hadapan Dharma Akhyuzi, S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mega adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama : Chairul Tanjung Wakil Komisaris Utama : Yungky Setiawan Komisaris (Independen) : Achjadi Ranuwisastra Komisaris (Independen) : Lambock V. Nahattands Komisaris (Independen) : Dr. Aviliani MSi

Direksi Direktur Utama : Kostaman Thayib Direktur : Madi Lazuardi Direktur : Martin Mulwanto Direktur : Indivara Erni Direktur : Lay Diza Larentie Direktur : C. Guntur Triyudianto Direktur Independen : Yuni Lastianto

D. KEGIATAN USAHA

Selaku bank umum, Bank Mega menjalankan usaha di dalam bidang perbankan dalam arti seluas -luasnya dengan visi menjadi kebanggaan bangsa dan misi menciptakan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. PT Bank Mega Tbk juga terdaftar sebagai Wali Amanat berdasarkan STTD No. 20/STTD-WA/PM/2000 tanggal 2 Agustus 2000. Berbagai macam jasa pelayanan telah dilengkapi, diantaranya dengan penyediaan Jasa Pembayaran Telekomunikasi, Mega Transactional Banking, Mega Internet Banking, Jasa Pasar Modal (Wali Amanat, Agen Pemantau, Jasa Kustodian, Agen Jaminan, Agen Fasilitas, Agen Rekening Penampungan/Escrow Agent), Kredit Konsumer, Kredit Komersial, Kredit Korporasi, International Transaction (Remittance,

111

Collection, Trade Finance), Treasury/Global Service (Foreign Exchange Transaction, Money Market, Marketable Securities, SBI) Mega Visa Card, Debit ATM Card (MegaPass, Mega First), Mega Payroll, Mega Call, Mega SDB, Mega Cash, Mega Ultima, Pembayaran Tagihan Listrik serta peluncuran produk -produk simpanan. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama ya ng disandangnya, Bank Mega berpegang teguh pada asas profesionalisme, keterbukaan, dan kehati -hatian dengan didukung struktur permodalan yang kuat dan fasilitas perbankan terkini. Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan Operasional Bank Mega, terus meluas, sehingga pada akhir 31 Desember 2019 PT Bank Mega Tbk. telah memiliki Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas sebanyak 377 Cabang.

E. PENGALAMAN PT BANK MEGA TBK DI PASAR MODAL Berikut adalah pengalaman PT Bank Mega Tbk sebagai Wali Amanat dan Agen Jaminan untuk 3 tahun terakhir:

A. Wali Amanat (Trustee) : Obligasi Berkelanjutan II Waskita Karya Tahap III Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan II Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap IV Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan II Japfa Tahap II Th. 2017 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap II Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan I Batavia Prosperindo Finance Tahap II Th. 2017 DTBT Obligasi Indofood Sukses Makmur VIII Th. 2017 Dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap I Th. 2017 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap I Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan I Hutama Karya Tahap II Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap II Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap V Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan II Lautan Luas Tahap I Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap III Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap I Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan I AKR Corporindo Tahap I Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan III Indomobil Finance Indonesia Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Th.

2017 Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Th. 2017 Obligasi I CSUL Finance Th. 2017 Obligasi Subordinasi Bank Capital III Th. 2017 Dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan I Pupuk Indonesia Tahap I Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan II PNM Tahap I Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap II Th. 2017 Dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Berkelanjutan I Hutama Karya Tahap III Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap VI Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan III Pegadaian Tahap I Th. 2017 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Mayapada Tahap I Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Th. 2017 Obligasi I Marga Lingkar Jakarta Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan I Pupuk Indonesia Tahap II Th. 2017 Obligasi I Kereta Api Indonesia Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan II Lautan Luas Tahap II Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap II Th. 2017 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap II Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan I Bank BJB Tahap I Th. 2017 Obligasi I Moratelindo Th. 2017 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank BJB Tahap I Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan II Bank OCBC NISP Tahap III Th. 2017 Dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Berkelanjutan III Indomobil Finance Indonesia Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II

112

Tahun 2018 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Th. 2018 Obligasi Berkelanjutan III Pegadaian Tahap II Th. 2018 Obligasi Berkelanjutan II PNM Tahap II Th. 2018 Obligasi Berkelanjutan III Medco Energi Internasional Tahap I Th. 2018 Obligasi Berkelanjutan II OCBC NISP Tahap IV Tahun 2018 Obligasi Berkelanjutan II PNM Tahap II Tahun 2018 Obligasi Berkelanjutan II Indomobil Finance Indonesia Dengan Tingkat B unga Tetap Tahap III

Tahun 2018 Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap II Tahun 2018 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap II Tahun 2018 Obligasi Berkelanjutan II Batavia Prosperindo Finance Tahap I Tahun 2018 Dengan Tingkat

Bunga Tetap Obligasi Medco Power Indonesia I Tahun 2018 Sukuk Wakalah Medco Power Indonesia I Tahun 2018 Obligasi Berkelanjutan III Bank OCBC NISP Tahap I Tahun 2018 Dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Subordinasi Bank Mayapada V Tahun 2018 Obligasi Berkelanjutan I Bank BJB Tahap II Tahun 2018 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I Tahun 2018 Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap II Tahun 2018 Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura II Tahun 2018 Obligasi I Kapuas Prima Coal Tahun 2018 Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata Tahap II Th. 2019 Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap II Th. 2019 Obligasi Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap III Tahun 2019 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap III Tahun 2019 Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Sukuk Wakalah Medco Power Indonesia II Tahun 2019 Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap I Tahun 2019 Obligasi Berkelanjutan II Adhi Karya Tahap II Tahun 2019 Obligasi Berkelanjutan II Bank Victoria Tahap I Tahun 2019 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Victoria Tahap I Tahun 2019 Obligasi Berkelanjutan III Bank BTN Tahap II Tahun 2019 Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap I Tahun 2019 Obligasi Berkelanjutan I Bank BJB Tahap III Tahun 2019 Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II Tahun 2019 Obligasi Berkelanjutan IV Bank BTPN Tahap I Tahun 2019 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Victoria Tahap II Tahun 2019 Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap II Tahun 2019 Obligasi II Kereta Api Indonesia Tahun 2019 Obligasi Berkelanjutan I Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2019 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank BJB Tahap I Tahun 2020

B. Agen Jaminan (Security Agent) :

Obligasi Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap I Th. 2017 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap I Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap II Th. 2017 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap II Th. 2017 Obligasi Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap III Th. 2019 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Aneka Gas Industri Tahap III Th. 2019

F. TUGAS POKOK WALI AMANAT Sesuai dengan POJK No. 20/2020 dan kemudian ditegaskan lagi di dalam Perjanjian Perwaliamanatan, tugas pokok Wali Amanat antara lain adalah:

a. mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan perundang -undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

b. mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam

113

huruf a sejak menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan dengan Perseroan. tetapi perwakilan tersebut mulai berlaku efektif pada saat Obligasi telah dialok asikan kepada Pemegang Obligasi.

c. melaksanakan tugas sebagai Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, dan

d. memberikan semua keterangan atau informasi sehubungan dengan pelaksanaa n tugas-tugas perwaliamanatan kepada OJK.

G. PENGGANTI WALI AMANAT Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, penggantian Wali Amanat dilakukan karena sebab-sebab antara lain sebagai berikut sesuai POJK No. 20/2020: a. Wali Amanat tidak lagi memenuhi ketentuan untuk menjalankan fungsi sebagai Wali Amanat sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. Ijin usaha bank umum yang melakukan kegiatan sebagai Wali Amanat dicabut; c. Pembatalan surat tanda terdaftar atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal; d. Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan

hukum tetap atau oleh suatu badan resmi lainnya atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia;

e. Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau dibekukan operasinya dan/atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang;

f. Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya, berdasarkan P erjanjian Perwaliamanatan dan/atau keputusan RUPO dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku di sektor jasa keuangan;

g. Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang -undangan di sektor jasa keuangan;

h. Atas permintaan para Pemegang Obligasi; i. Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Perseroan setelah penunjukan Wali Amanat,

setelah penunjukan Wali Amanat, kecuali hubungan Afiliasi yang terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal oleh Pemerintah;

j. Timbulnya hubungan kredit pembiayaan yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam POJK No. 19/2020;

k. Atas permintaan Wali Amanat, dalam hal Wali Amanat mengundurkan diri atau Perseroan tidak membayar imbalan jasa Wali Amanat.

H. LAPORAN KEUANGAN WALI AMANAT Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting PT Bank Mega Tbk untuk masing -masing periode di bawah ini. Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan PT Bank Mega Tbk tanggal 31 Desember 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun oleh manajemen PT Bank Mega Tbk sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah diaudit oleh KAP Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (firma anggota Crowe) dengan rekan penanggung jawab adalah Drs. Nunu Nurdiyaman, CPA auditor independen, berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini Wajar Tanpa Modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 28 Januari 2020.

PT. BANK MEGA Tbk NERACA

Per 31 Desember 2019 dan 2018 (dalam jutaan Rupiah)

POS - POS 31 Desember

2019 2018

ASET Kas 1.123.163 998.453 Giro pada Bank Indonesia 4.258.626 3.857.831 Giro pada bank lain Pihak berelasi 106 105 Pihak ketiga 299.518 285.032 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pihak berelasi 300.000 200.000 Pihak ketiga 7.736.685 2.689.675

114



2019 2018

Efek-efek Pihak berelasi - - Pihak ketiga 21.131.802 22.805.995 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pihak berelasi - - Pihak ketiga 3.961.541 2.002.987 Tagihan derivatif 74.969 106.182 Kredit yang diberikan Pihak berelasi 273.960 320.897 Pihak ketiga 52.748.835 41.942.807 Pendapatan bunga yang ditangguhkan (7.492) (11.002) Total 53.015.303 42.252.702 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (280.475) (347.043) Kredit yang diberikan - neto 52.734.828 41.905.659 Tagihan akseptasi Pihak berelasi - 720 Pihak ketiga 687.759 701.698 Aset pajak tangguhan - 111.284 Aset tetap 7.322.710 7.276.432 Dikurangi: Akumulasi penyusutan (1.416.187) (1.230.909) Aset tetap - neto 5.906.523 6.045.523 Aset lain-lain - neto Pihak berelasi 6.690 7.968 Pihak ketiga 2.581.621 2.042.834

TOTAL ASET 100.803.831 83.761.946

LIABILITAS Liabilitas segera 282.613 458.216 Simpanan dari nasabah Giro Pihak berelasi 1.292.243 2.258.451 Pihak ketiga 4.216.166 4.459.753 Tabungan Pihak berelasi 101.619 111.576 Pihak ketiga 12.402.693 11.687.504 Deposito berjangka

Pihak berelasi 960.495 860.213 Pihak ketiga 53.816.958 41.357.301 Simpanan dari bank lain Pihak berelasi 36.655 1.781 Pihak ketiga 6.124.443 2.799.996 Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 3.934.495 4.589.369 Liabilitas derivatif 37.469 85.530 Utang pajak penghasilan 71.439 29.736 Utang akseptasi 687.759 702.418 Pinjaman yang diterima 57.988 - Liabilitas imbalan pasca kerja 282.558 274.102 Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain -lain Pihak berelasi 4.009 3.043 Pihak ketiga 952.791 300.284 TOTAL LIABILITAS 85.262.393 69.979.273 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 27.000.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

115



2019 2018

Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.963.775.206 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3.481.888 3.481.888 Tambahan modal disetor 2.048.761 2.048.761 Cadangan umum 1.543 1.497 Saldo laba 6.344.571 4.907.921 Penghasilan komprehensif lain 3.664.675 3.342.606

TOTAL EKUITAS 15.541.438 13.782.673

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 100.803.831 83.761.946

PT BANK MEGA Tbk

LAPORAN LABA RUGI 31 Desember 2019 dan 2018

(dalam juta Rupiah)


2019 2018

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga 7.454.236 6.772.448 Beban bunga (3.870.709) (3.258.611)

PENDAPATAN BUNGA - NETO 3.583.527 3.513.837

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi 1.922.179 1.917.372 Keuntungan penjualan efek-efek - neto 268.381 40.898 Keuntungan transaksi mata uang asing - neto 177.735 48.415 Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar instrumen keuangan - neto 13.705 (998) Lain-lain 7.618 11.216 Total pendapatan operasional lainnya 2.398.618 2.016.903 BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi (9.386) (9.890) Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset non keuangan - neto (176.933) (370.289) Beban umum dan administrasi (1.974.732) (1.942.515) Beban gaji dan tunjangan lainnya (1.262.982) (1.255.113)

PENDAPATAN OPERASIONAL - NETO 2.549.112 1.952.933

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - NETO (40.701) 49.088

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 2.508.411 2.002.021

BEBAN PAJAK - NETO (505.678) (402.674)

LABA TAHUN BERJALAN 2.002.733 1.599.347

Penghasilan komprehensif lain: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Kerugian aktuarial atas liabilitas imbalan pasca kerja - neto (42.199) (32.705) Surplus revaluasi aset tetap - neto 595.338 Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: (Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual - neto 597.881 (793.923)

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 2.558.415 1.368.057

LABA PER SAHAM DASAR (nilai penuh) 288 230

Alamat Bank Mega adalah sebagai berikut :

PT Bank Mega Tbk Menara Bank Mega, Lantai 16

Jl. Kapten P. Tendean No. 12 – 14A Jakarta 12790 Telp : (021) 79175000 Fax : (021) 7990720

website: www.bankmega.com e-mail: [email protected]

Up. : Capital Market Services

116

XIII. TATA CARA PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 1. Pemesan Yang Berhak

Perorangan warga negara Indonesia dan perorangan warga negara asing dimanapun mereka bertempat tinggal serta lembaga/badan hukum Indonesia atau asing di manapun mereka berkedudukan sepanjang tidak bertentangan dengan atau bukan merupakan pelanggaran atas peraturan perundang -undangan yang berlaku bagi warga negara asing dan/atau lembaga/badan hukum asing tersebut.

2. Pemesanan Pembelian Obligasi Pemesanan pembelian Obligasi harus diajukan dengan menggunakan FPPO baik yang dicetak dan dikirimkan melalui mesin falsimili maupun softcopy melalui email untuk keperluan ini yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Obligasi sebagaimana tercantum pada Bab XI V Prospektus ini, dan pemesanan yang telah diajukan tidak dapat dibatalkan oleh Pemesan. Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menyampaikan FPPO asli dan/atau softcopy scan FPPO yang telah ditandatangani melalui email dan/atau melalui faksmili , kepada Penjamin Emisi Obligasi dengan menyertakan bukti identitas diri pemesan yang masih berlaku. Pemesanan pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dilayani. Pemesanan pembelian yang telah diajukan tidak boleh dibatalkan oleh pemesan Obligasi.

3. Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan Pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sebesar Rp5.000.000, - (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.

4. Masa Penawaran Umum Masa Penawaran Umum dimulai pada tanggal 2 September 2020 pukul 09.00 WIB dan ditutup pada tanggal 3 September 2020 pukul 16.00 WIB.

5. Pendaftaran Obligasi ke Dalam Penitipan Kolektif Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI mak a atas Obligasi yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang

diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek pada tanggal 8 September 2020;

2. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek.

3. Pengalihan kepemilikan Obligasi d ilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan oleh KSEI kepada Pemegang Rekening.

4. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran Bunga Obligasi serta pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO (kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan dan/atau Perusahaan Terafiliasi), serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi.

5. Pembayaran Bunga Obligasi serta pelunasan jumlah Pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi serta pelunasan jumlah Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, yaitu Peraturan KSEI.

6. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh Pemegang Obligasi d engan memperlihatkan KTUR asli yang diterbitkan KSEI kepada Wali Amanat. Yang dapat menghadiri RUPO adalah Pemegang

117

Obligasi yang memiliki KTUR dan namanya tercatat dalam daftar KTUR yang diterbitkan oleh KSEI. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Bursa sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO, sampai dengan berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat.

7. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan pembelian Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang Rekening Efek di KSEI.

6. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi

Sebelum Masa Penawaran Umum ditutup, pemesan Obligasi harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi selama jam kerja dengan mengajukan FPPO kepada Penjamin Emisi Obligasi yang ditunjuk, pada tempat dimana FPPO diperoleh dalam bentuk hardcopy dan/atau softcopy melalui email dan/atau melalui faksmili.

7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Obligasi Para Penjamin Emisi Obligasi yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali satu tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi, dalam bentuk hardcopy dan/atau softcopy melalui email dan/atau melalui faksmili. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pesanan.

8. Penjatahan Obligasi Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum ini adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dimana penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Apabila jumlah keseluruhan Obligasi yang dipesan melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan maka penjatahan akan ditentukan oleh kebijaksanaan masing-masing Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan porsi penjaminannya masing-masing. Tanggal penjatahan adalah tanggal 4 September 2020.

9. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi Pemesan dapat melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi yang menjadi tempat mengajukan pemesanan. Dana tersebut harus sudah efektif pada rekening Penjamin Emisi Obligasi selambat -lambatnya tanggal 7 September 2020 (in good funds) ditujukan pada rekening di bawah ini.

PT BNI Sekuritas Bank Negara Indonesia Cabang Mega Kuningan Nomor: 014-003-4143 a.n. PT BNI Sekuritas

PT CIMB Niaga Sekuritas Bank CIMB Niaga

Cabang Graha CIMB Niaga Nomor: 800163442600

A/n: PT CIMB Niaga Sekuritas

PT Mandiri Sekuritas Bank Mandiri

Cabang Jakarta Sudirman Nomor: 102-0005566028 A/n: PT Mandiri Sekuritas

PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Bank Mandiri

Cabang Bursa Efek Indonesia Nomor:1040004085556

A/n: PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk

Semua biaya yang berkaitan dengan proses pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan tidak dipenuhi.

11. Distribusi Obligasi Secara Elektronik

Tanggal distribusi Obligasi secara elektronik adalah tanggal 8 September 2020. Setelah Perseroan menerima pembayaran hasil Emisi Obligasi, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk sejumlah Pokok Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI pada Tanggal Emisi dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi ke dalam rekening Efek atau Sub Rekening Efek yang berhak

118

sesuai dengan data dalam Rekapitulasi Instruksi Distribusi Obligasi yang akan disampaikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.

12. Penundaan dan/atau Pembatalan Penawaran Umum Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif atau membatalkan Penawaran Umum, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No.IX.A.2, dengan ketentuan: a. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yaitu:

i. Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;

ii. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau

iii. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir sebagaimana diten tukan dalam Peraturan No. IX.A.2-11 lampiran 11; dan

b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut : i. Mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam

paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memp unyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

ii. Menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin b.i;

iii. Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin b.i kepada OJK paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

iv. Dalam hal masa Penawaran Umum ditunda atau Penawaran Umum yang sedang dilakukan dibatalkan dan pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

Dalam hal Perseroan melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam butir 1 diatas, dan akan memulai kembali masa Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut: i. Dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud

dalam butir 1 poin a), maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan;

ii. Dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud dalam 1) poin a), maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum;

iii. Wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan masa Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerj a sebelum dimulainya lagi masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan

iv. Wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin iii) kepada OJK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud.

Perseroan tidak bertanggung jawab dan dengan ini dibebaskan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi dari segala tuntutan yang disebabkan karena tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi tidak bertanggung jawab dan karenanya harus dibebaskan oleh Perseroan dari segala tuntutan yang disebabkan karena tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Perseroan.

119

13. Tata Cara Pengembalian Uang Pemesanan

Dalam hal suatu pemesanan Efek ditolak sebagian atau seluruhnya akibat dari pelaksanaan penjatahan, atau dalam hal terjadi pembatalan atau penundaan Penawaran Umum sebelum Tanggal Pembayaran maka uang pemesanan harus dikembalikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, yang bertindak sebagai manajer penjatahan, kepada para pemesan, paling lambat 2 (dua) hari kerja sesudah Tang gal Penjatahan atau sejak keputusan pembatalan atau penundaan Penawaran Umum. Jika uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Emisi Obligasi atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi maka uang pemesanan tersebut harus dikembalikan oleh P enjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Penjamin Emisi Obligasi kepada para pemesan, paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut Jika Pencatatan saham di Bursa Efek tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) H ari Kerja setelah Tanggal Distribusi karena persyaratan pencatatan tidak dipenuhi, Penawaran atas Efek batal demi hukum dan pembayaran pesanan Efek dimaksud, wajib dikembalikan kepada pemesan, oleh Perseroan yang pengembalian pembayarannya melalui KSEI pal ing lambat 1 (satu) Hari Kerja sejak keputusan pembatalan Penawaran Umum. Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi/Penjamin Emisi Obligasi/Perseroan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar kepada para pe mesan untuk tiap hari keterlambatan denda sebesar 1,0% (satu persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari masing-masing seri Obligasi per tahun dihitung secara harian (berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda), dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Cara pembayaran uang pengembalian pemesanan Obligasi dapat dilakukan secara tunai atau transfer. Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi yang sudah disediakan secara tunai, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, maka Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan/atau Penjamin Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi.

120

XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada tanggal 2 dan 3 September 2020 pukul 09.00 - 16.00 melalui para Penjamin Emisi Obligasi berikut ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

PT BNI Sekuritas Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 16

Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910

Tel. : (021) 2554 3946 Fax.: (021) 5793 6934

email : [email protected] www.bnisekuritas.co.id

PT CIMB Niaga Sekuritas Graha CIMB Niaga, Lantai 28

Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190

Tel. : (021) 5084 7848 Fax.: (021) 5084 7849

email : [email protected] www.cimb.com

PT Mandiri Sekuritas Menara Mandiri Tower I, Lantai 24-25


Tel. : (021) 526 3445 Fax.: (021) 526 3507

email : [email protected] www.mandirisekuritas.com

PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Gedung Artha Graha, Lantai 18 dan 19


Tel. : (021) 2924 9088 Tel. : (021) 2924 9168

email : [email protected] www.trimegah.com

121

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum Obligasi melalui Prospektus ini, yang telah disusun oleh Konsultan Hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners.

Hadiputranto, Hadinoto & Partners adalah anggota Baker & McKenzie International.

HHP Law Firm Pacific Century Place, Level 35 Sudirman Central Business District Lot 10 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia

Tel: +62 21 2960 8888 Fax: +62 21 2960 8999 www.hhp.co.id

22 Juni 2020

Kepada Yth.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk

Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah

Jakarta 13550 - Indonesia

U.p.: Direksi

Perihal: PENDAPAT DARI SEGI HUKUM DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN II JASA MARGA TAHAP I

TAHUN 2020

Dengan hormat,

Untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar

modal, kami kantor konsultan hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners, dalam hal ini diwakili oleh

Iqbal Darmawan, SH, yang telah memiliki Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No.

STTD.KH-213/PM.2018, tanggal 21 September 2018, dan telah terdaftar dalam Himpunan Konsultan

Hukum Pasar Modal dengan Nomor 201012, selaku Konsultan Hukum yang bebas dan mandiri, telah

ditunjuk oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk ("Perseroan") berdasarkan Surat Penunjukan No. 14/PL-

TIM/OBL-JM/2020 tanggal 10 Maret 2020 untuk melakukan Uji Tuntas dan mempersiapkan Laporan

Uji Tuntas ("LUT") serta memberikan Pendapat Dari Segi Hukum atas Perseroan ("Pendapat

Hukum"), sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan

Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahun 2020 dengan target dana yang akan dihimpun sebanyak-

banyaknya sebesar Rp4.500.000.000.000 ("PUB II") yang akan dilaksanakan setelah efektifnya

pernyataan pendaftaran dalam rangka PUB II oleh Otoritas Jasa Keuangan ("OJK").

Pendapat Hukum ini menggantikan Pendapat Dari Segi Hukum yang telah diberikan sebelumnya,

sebagaimana dimuat dalam surat kami No. 1010942-v1 tanggal 28 Mei 2020.

I. PENDAHULUAN

A. URAIAN TRANSAKSI

Dalam rangka PUB II, Perseroan akan mengeluarkan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga

Tahap I Tahun 2020 dengan jumlah pokok penawaran sebanyak-banyaknya sebesar

Rp2.000.000.000.000 ("Obligasi") ("PUB II Tahap I").

Obligasi ini terdiri dari 4 seri, yaitu Obligasi Seri A, Obligasi Seri B, Obligasi Seri C dan

Obligasi Seri D, yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% dari jumlah pokok Obligasi.

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas

nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ("KSEI"), dengan jumlah penawaran sebanyak-

No. Ref.: 1010942-v2

1010942-v2 2

banyaknya sebesar Rp2.000.000.000.000, dengan syarat-syarat dan ketentuan Obligasi antara

lain sebagai berikut:

Seri A : dengan tingkat bunga tetap, berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak

Tanggal Emisi (sebagaimana didefinisikan dalam Perjanjian

Perwaliamanatan).

Seri B : dengan tingkat bunga tetap, berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak

Tanggal Emisi.

Seri C : dengan tingkat bunga tetap, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak

Tanggal Emisi.

Seri D : dengan tingkat bunga tetap, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung

sejak Tanggal Emisi.

PUB II Tahap I ini dijamin dengan kesanggupan penuh oleh PT BNI Sekuritas, PT CIMB

Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. selaku

Para Penjamin Pelaksana Emisi dan Para Penjamin Emisi Obligasi ("Para Penjamin

Pelaksana Emisi").

PT BNI Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas masing-masing selaku penjamin pelaksana emisi

obligasi merupakan pihak yang memiliki hubungan afiliasi secara tidak langsung dengan

Perseroan yaitu melalui kepemilikan Negara Republik Indonesia.

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan pasar modal yang berlaku, dalam

rangka PUB II Tahap I, Perseroan telah menandatangani:

(a) Akta Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Jasa

Marga No. 24 tanggal 15 Mei 2020 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie

Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta ("Pernyataan Penawaran Umum

Berkelanjutan Obligasi");

(b) Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I

Tahun 2020 No. 25 tanggal 15 Mei 2020 sebagaimana diubah dengan Akta

Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I

Tahun 2020 No. 47 tanggal 18 Juni 2020, yang keduanya dibuat di hadapan Ir.

Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dan

Wali Amanat (sebagaimana didefinisikan di bawah) ("Perjanjian

Perwaliamanatan");

(c) Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I

Tahun 2020 No. 26 tanggal 15 Mei 2020 sebagaimana diubah dengan Akta

Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap

I Tahun 2020 No. 48 tanggal 18 Juni 2020 yang keduanya dibuat di hadapan Ir.


Para Penjamin Pelaksana Emisi ("Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi");

(d) Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Utang di KSEI No. SP-042/OBL/KSEI/0320

tanggal 15 Mei 2020, antara Perseroan dan KSEI ("Perjanjian Pendaftaran

Obligasi"); dan

1010942-v2 3

(e) Akta Perjanjian Agen Pembayaran No. 27 tanggal 15 Mei 2020, dibuat di hadapan Ir.


KSEI ("Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi").

Dokumen-dokumen pada poin (a) sampai dengan (e) di atas secara bersama-sama disebut

sebagai "Dokumen Transaksi".

Perseroan merencanakan untuk menggunakan dana hasil PUB II Tahap I Obligasi setelah

dikurangi dengan biaya-biaya emisi yang terkait, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan

untuk modal kerja Perseroan diantaranya namun tidak terbatas pada pemeliharaan jalan tol

dan sarana penunjang jalan tol serta peningkatan fasilitas jalan tol dan sarana penunjang jalan

tol.

Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil PUB II Tahap I

kepada OJK dan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana tersebut kepada Wali

Amanat dengan tembusan kepada OJK sampai dengan seluruh dana hasil PUB II Tahap I

tersebut telah terpakai seluruhnya sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum tanggal 22 Desember 2015.

Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud untuk merubah penggunaan dana hasil PUB II

Tahap I, maka Perseroan wajib menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan

dana dimaksud kepada OJK paling lambat 14 hari sebelum penyelenggaraan Rapat Umum

Pemegang Obligasi ("RUPO") dan memperoleh persetujuan dari RUPO. Perseroan harus

menyampaikan hasil RUPO kepada OJK paling lambat 2 hari kerja setelah penyelenggaraan

RUPO.

Berdasarkan pemeriksaan kami dan keterangan Perseroan dan Wali Amanat, antara Perseroan

dan Wali Amanat tidak terdapat hubungan Afiliasi dan/atau hubungan kredit sebagaimana

diatur dalam Peraturan OJK No. 19/POJK.04/2020 tentang Bank Umum Yang Melakukan

Kegiatan Sebagai Wali Amanat tanggal 23 April 2020 dan POJK 20.

B. DEFINISI

Selain dari istilah yang telah didefinisikan di bawah ini, istilah-istilah lain yang dipakai,

namun tidak diatur dalam Pendapat Hukum ini memiliki arti yang sama dengan istilah-istilah

sebagaimana didefinisikan di dalam Prospektus:

"Anggaran Dasar" berarti anggaran dasar suatu PT yang didirikan berdasarkan Hukum

Indonesia.

"BANI" berarti Badan Arbitrase Nasional Indonesia.

"Bapepam-LK" berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

"BEI" berarti PT Bursa Efek Indonesia.

"BUMN" berarti Badan Usaha Milik Negara.

"Dewan Komisaris" berarti Dewan Komisaris dari suatu PT.

"Direksi" berarti Direksi dari suatu PT.

1010942-v2 4

"Gagal Bayar" berarti kondisi dimana emiten tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan

terhadap kreditur pada saat jatuh tempo yang nilainya lebih besar dari 0,5% dari modal

disetor.

"HKHPM" berarti Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal.

"Hukum Indonesia" berarti hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara

sah di Republik Indonesia sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum.

"KUHD" berarti Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

"KBLI 2017" berarti Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia sebagaimana diatur dalam

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan

Kepala Badan Pusat Statistik No. 95 Tahun 2015 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

Indonesia.

"LUT" berarti Laporan Uji Tuntas atas Perseroan dan Perusahaan Anak yang memuat hasil Uji

Tuntas HHP, yang disusun dengan memperhatikan ketentuan Standar HKHPM dan ketentuan

Hukum Indonesia yang relevan terhadap pelaksanaan Uji Tuntas.

"Menkumham" berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

"OJK" berarti Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21

Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

"Peraturan No. IX.E.1" berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi

dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.

KEP-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009.

"Peraturan No. IX.E.2." berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material

dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-

614/BL/2011 tanggal 28 November 2011.

"Peraturan No. IX.J.1" berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok

Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan

Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor KEP-179/BL/2008 tanggal

14 Mei 2008.

"Perjanjian Kredit" berarti perjanjian-perjanjian kredit/instrumen hutang yang mengikat

Perseroan dan/atau Perusahaan Anak sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus.

"Perjanjian Material" berarti perjanjian-perjanjian yang mengikat Perseroan dan/atau

Perusahaan Anak dengan Pihak Terafiliasi dan/atau pihak ketiga yang bersifat material

terhadap pelaksanaan kegiatan usaha utama dari Perseroan dan Perusahaan Anak sebagaimana

diungkapkan dalam Prospektus.

"Perizinan Material" berarti perizinan operasional dan perizinan lingkungan hidup yang

bersifat material terhadap kelangsungan kegiatan usaha utama dari Perseroan dan/atau

Perusahaan Anak.

1010942-v2 5

"Periode Uji Tuntas" berarti periode terhitung sejak tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum

dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Penambahan Modal Dengan

Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Perseroan yang memperoleh surat pernyataan

efektif OJK pada tanggal 18 November 2016, sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum ini,

kecuali yang terkait dengan pemeriksaan terhadap perubahan anggaran dasar terakhir dan

permodalan dan pemeriksaan terhadap kepemilikan saham 2 (dua) tahun terakhir dalam

Perseroan dan Perusahaan Anak.

"Perusahaan Anak" berarti perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum PT

berdasarkan Hukum Indonesia yang saham-sahamnya dimiliki baik langsung maupun tidak

langsung oleh Perseroan dimana kepemilikan Perseroan pada perusahaan-perusahaan tersebut

lebih dari 50% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dalam perusahaan-perusahaan tersebut

dan laporan keuangannya dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan sesuai dengan

standar akuntansi yang berlaku di Republik Indonesia, yang dalam hal ini meliputi: PT Jalantol

Lingkarluar Jakarta ("JLJ"), PT Marga Sarana Jabar ("MSJ"), PT Marga Trans Nusantara

("MTN"), PT Jasamarga Surabaya Mojokerto ("JMSM"), PT Marga Lingkar Jakarta ("MLJ"),

PT Jasamarga Gempol Pasuruan ("JMGP"), PT Jasamarga Kunciran Cengkareng ("JMKC"),

PT Jasamarga Tollroad Maintenance ("JMTM"), PT Jasamarga Bali Tol ("JMBT"), PT

Jasamarga Related Business ("JMRB"), PT Jasamarga Kualanamu Tol ("JMKT"), PT Cinere

Serpong Jaya ("CSJ"), PT Jasamarga Tollroad Operator ("JMTO"), PT Jasamarga Pandaan

Malang ("JMPM"), PT Jasamarga Manado Bitung ("JMMB"), PT Jasamarga Balikpapan

Samarinda ("JMBS"), PT Jasamarga Transjawa Tol ("JTT"), PT Jasamarga Japek Selatan

("JMJS"), PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi ("JMPB") dan PT Jasamarga Jalanlayang

Cikampek ("JMJC").

"Perpres 13/2018" berarti Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 13 Tahun 2018 tentang

Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat Dari Korporasi Dalam Rangka Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme.

"POJK 17" berarti Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan

Perubahan Kegiatan Usaha tanggal 21 April 2020.

"POJK 20" berarti Peraturan OJK No. 20/POJK.04/2020 tentang Kontrak Perwaliamanatan

Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

"POJK 32" berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang

Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka, sebagaimana diubah oleh

Peraturan OJK No.10/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Perubahan atas Peraturan

OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan

Perusahaan Terbuka, yang saat ini telah dicabut dan digantikan oleh Peraturan OJK No.

15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

Perusahaan Terbuka tanggal 21 April 2020 ("POJK 15/2020").

"POJK 33" berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan

Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014.

"POJK 34" berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan

Komite Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014.

"POJK 35" berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten

atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014.

"POJK 36" berarti Peraturan OJK No.36/POJK.04/2014 tentang Penawaran Umum

Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk tanggal 8 Desember 2014.

1010942-v2 6

"POJK 55" berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Komite

Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014.

"POJK 56" berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman

Penyusunan Piagam Unit Audit Internal yang diundangkan pada tanggal 29 Desember 2015.

"PP Jalan Tol" berarti Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 Tentang Jalan Tol sebagaimana

terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2017.

"Prospektus" berarti prospektus yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan

pelaksanaan PUB II Tahap I.

"RUPS" berarti Rapat Umum Pemegang Saham.

"Standar HKHPM" berarti Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal yang dikeluarkan

oleh HKHPM berdasarkan Keputusan HKHPM No. 02/HKHPM/VIII/2018 tanggal 8 Agustus

2018.

"Surat Pernyataan Direksi" berarti surat pernyataan Direksi Perseroan yang ditandatangani

pada tanggal 22 Juni 2020.

"Tanggal Pendapat Hukum" berarti tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini.

"Uji Tuntas" berarti uji tuntas dari segi hukum atas Perseroan dan Perusahaan Anak yang

dilaksanakan oleh HHP sehubungan dengan rencana pelaksanaan transaksi PUB II Tahap I

oleh Perseroan, dengan memperhatikan Ruang Lingkup, Pembatasan dan Asumsi

sebagaimana dalam Pendapat Hukum ini.

"UU Jalan" berarti Undang-undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

"UUPT" berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

"Wali Amanat" berarti PT Bank Mega Tbk.

C. RUANG LINGKUP, PEMBATASAN, DAN ASUMSI

Pendapat Hukum ini mempunyai ruang lingkup dan pembatasan-pembatasan sebagai berikut:

1. Pendapat Hukum ini disusun khusus atas keadaan Perseroan selama Periode Uji

Tuntas;

2. Pendapat Hukum ini disusun berdasarkan pemeriksaan atas dokumen-dokumen asli,

turunan, salinan dan fotokopi yang kami peroleh dari Perseroan dan Perusahaan Anak

serta pernyataan dan keterangan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh anggota

Direksi, Komisaris, wakil dan/atau pegawai dari masing-masing Perseroan dan

Perusahaan Anak yang hasilnya termuat dalam LUT ("Dokumen LUT"), yang

menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum ini;

3. Pendapat Hukum ini disusun dalam kerangka Hukum Indonesia dan karenanya tidak

dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi

hukum negara lain;

4. seluruh Pendapat Hukum kami sehubungan dengan anak perusahaan yang didirikan di

luar juridiksi Republik Indonesia dan tunduk kepada hukum selain dari Hukum

Indonesia disusun berdasarkan pendapat dari segi hukum dari masing-masing

konsultan hukum yang berwenang pada juridiksi dari masing-masing perusahaan

tersebut dan data-data yang diberikan oleh Perseroan dan anak perusahaannya yang

1010942-v2 7

terkait; dan

5. seluruh ruang lingkup dan pembatasan sebagaimana dimuat dalam Pendapat Hukum

ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ruang lingkup dan pembatasan dalam

Pendapat Hukum.

Dengan memperhatikan Ruang Lingkup dan Pembatasan di atas, dalam menyusun Pendapat

Hukum ini, kami berasumsi bahwa:

1. semua tanda tangan adalah asli dan semua dokumen yang diperlihatkan atau

diserahkan kepada kami sebagai asli adalah otentik, dan bahwa salinan atau fotokopi

dari tanda tangan dan dokumen yang diberikan kepada kami adalah sama dengan

dokumen aslinya;

2. Perseroan dan Perusahaan Anak telah memberikan kepada kami seluruh dokumen dan

informasi yang relevan dengan pelaksanaan Uji Tuntas dan penyusunan Pendapat

Hukum ("Informasi Uji Tuntas") dan tidak ada dokumen dan informasi lainnya yang

relevan yang tidak atau belum diberikan atau diberitahukan kepada kami sampai dengan

Tanggal Pendapat Hukum;

3. seluruh Informasi Uji Tuntas beserta dengan seluruh fakta yang dinyatakan dalam

Informasi Uji Tuntas tersebut, yang telah menjadi dasar penyusunan Pendapat Hukum

ini, adalah benar, akurat, lengkap, tidak menyesatkan, sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya, belum diubah dan masih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum,

serta tidak ada hal-hal lain yang berkaitan yang disembunyikan dengan sengaja maupun

tidak;

4. dokumen asli masih ada dan belum diubah, dibatalkan maupun digantikan oleh dokumen

atau perjanjian atau tindakan lain yang tidak kami ketahui;

5. dokumen-dokumen tersebut mengatur kewajiban yang mengikat para pihak berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah ditandatangani oleh Perseroan

atau Perusahaan Anak untuk kepentingannya masing-masing;

6. untuk setiap dokumen dimana pihaknya berbentuk perusahaan selain dari Perseroan dan

Perusahaan Anak, pihak tersebut masih tetap berdiri dan mempunyai kewenangan dan

memperoleh perizinan/persetujuan korporat dan pihak yang berwenang yang diperlukan

untuk menandatangani perjanjian tersebut dan perjanjian tersebut telah ditandatangani

dengan benar untuk keuntungan/kepentingan pihak tersebut dan bahwa para pihak tidak

dalam keadaan pailit atau keadaan lain pada saat penandatanganan perjanjian tersebut;

7. bahwa untuk setiap dokumen dimana Perseroan dan/atau Perusahaan Anak menjadi

pihak, yang diatur atau tunduk berdasarkan hukum yang berlaku di luar jurisdiksi

Republik Indonesia ("Hukum Asing"), dokumen tersebut berlaku secara sah dan

mengikat Perseroan dan/atau Perusahaan Anak sesuai dengan Hukum Asing tersebut,

bahwa dokumen tersebut tidak melanggar ketentuan dari Hukum Asing yang relevan,

dan bahwa dokumen tersebut masih tetap berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat

Hukum;

1010942-v2 8

8. setiap pihak yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan dan Perusahaan Anak dan

para pejabat Pemerintah maupun instansi yang mengeluarkan perizinan Perseroan dan

Perusahaan Anak, melakukan pendaftaran atau pencatatan untuk kepentingan

Perseroan dan Perusahaan Anak mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk

melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat berdasarkan Hukum Indonesia;

9. dokumen, informasi beserta dengan pernyataan dan keterangan tertulis (termasuk

turunan dan salinannya) atau lisan yang diberikan oleh pejabat pemerintah, badan

peradilan dan pihak ketiga lainnya terkait dengan pelaksanaan Uji Tuntas adalah

benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya; dan

10. pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan tertulis atau lisan yang diberikan

oleh anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau pegawai Perseroan, pemegang

saham utama Perseroan dan Perusahaan Anak sehubungan dengan pelaksanaan Uji

Tuntas dan penyusunan Pendapat Hukum adalah benar, lengkap dan sesuai dengan

keadaan yang sesungguhnya.

11. Surat Menteri BUMN perihal Usulan Batasan dan/atau Kriteria Kewenangan Dewan

Komisaris Perseroan, tanggal 24 Oktober 2018. belum diubah dan masih berlaku

hingga pelaksanaan PUB II Tahap I.

D. PENDAPAT HUKUM

Setelah memeriksa dan meneliti Dokumen LUT, serta memperhatikan asumsi dan kualifikasi

di atas, Pendapat Hukum kami adalah sebagai berikut:

1. Perseroan (dahulu bernama PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporation),

berkedudukan di Jakarta Timur, adalah suatu badan hukum perseroan terbatas yang

didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta

Pendirian No. 1 tanggal 1 Maret 1978, yang dibuat di hadapan Kartini Muljadi, SH,

Notaris di Jakarta, dan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 22 Februari

1982 berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan No. Y.A.5/130/1 tanggal 22 Februari 1982, didaftarkan di Kantor

Pengadilan Negeri Jakarta pada tanggal 2 Maret 1982 di bawah No. 766 dan No.767

serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 10 September

1982 No. 73, Tambahan No. 1138 ("Akta Pendirian").

Perseroan berubah status menjadi perusahaan terbuka sesuai dengan Akta Pernyataan

Keputusan Rapat Perseroan No. 27, tanggal 12 September 2007 yang telah

memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. W7-

10487 HT.01.04-TH.2007, tanggal 21 September 2007 dan setelah Perseroan

melakukan penawaran umum perdana saham setelah memperoleh pernyataan efektif

dari OJK tertanggal 1 November 2007 sehubungan dengan penawaran umum perdana

saham Perseroan. Perseroan juga telah mencatatkan seluruh saham-sahamnya di BEI

pada tanggal 12 November 2007.

Anggaran Dasar Perseroan yang termuat dalam Akta Pendirian telah mengalami

beberapa kali perubahan.

1010942-v2 9

Perseroan telah menyesuaikan anggaran dasar Perseroan dengan (i) UUPT

sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan

Perseroan No, 28, tanggal 8 Agustus 2008 yang telah memperoleh persetujuan dari

Menkumham berdasarkan Surat Persetujuan No. AHU-54231.AH.01.02.Tahun 2008,

tanggal 22 Agustus 2008; (ii) Peraturan No. IX.J.1 sebagaimana dinyatakan dalam

Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 33, tanggal 5 April 2011 yang telah

memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Persetujuan No.AHU-

20288.AH.01.02.Tahun 2011, tanggal 21 April 2011; dan (iii) POJK 32 dan POJK 33

sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 61,

tanggal 26 Maret 2015 yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan

Surat Penerimaan Pemberitahuan No.AHU-AH.01.03-0019825, tanggal 27 Maret

2015.

Anggaran Dasar Perseroan yang termuat dalam Akta Pendirian telah mengalami

beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terakhir berdasarkan

Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 42, tanggal 15 Juni 2020 yang

dibuat di hadapan Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito S.H, yang mana

telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Persetujuan No.

AHU-0041856.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 19 Juni 2020 ("Akta No. 42/2020").

Berdasarkan Akta No. 42/2020, Perseroan mengubah Pasal 3 mengenai maksud dan

tujuan serta kegiatan usaha Perseroan.

(Akta Pendirian Perseroan selanjutnya sebagaimana diubah beberapa kali dan terakhir

oleh Akta No. 42/2020 disebut sebagai "Anggaran Dasar Perseroan").

Anggaran Dasar Perseroan saat ini belum disesuaikan dengan POJK 15/2020, namun,

POJK 15/2020 memberikan waktu bagi perusahaan terbuka untuk menyesuaikan

anggaran dasarnya sesuai POJK 15/2020 paling lambat 18 bulan sejak berlakunya

POJK 15/2020. Anggaran Dasar Perseroan adalah sah dan berlaku sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Akta Pendirian Perseroan telah sah dan berlaku sesuai dengan ketentuan pendirian

perseroan terbatas yang berlaku pada saat pendirian, yaitu ketentuan KUHD. Akta

pendirian Perusahaan Anak telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan Anak telah sah dan berlaku sesuai

dengan ketentuan UUPT.

2. Berdasarkan Akta No. 39 tanggal 20 Desember 2016 yang dibuat di hadapan Ir.

Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta yang telah

diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0110503,

tanggal 21 Desember 2016 dan sebagaimana diungkapkan dalam Daftar Pemegang

Saham Perseroan per tanggal 31 Mei 2020 yang dikeluarkan oleh PT Datindo

Entrycom sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan, susunan pemegang saham

Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp500 per Saham


(Rp)

Persentase

(%)

Saham Seri A

Negara Republik Indonesia 1 500 -

1010942-v2 10

Keterangan

Nilai Nominal Rp500 per Saham


(Rp)

Persentase

(%)

Saham Seri B

1. Negara Republik Indonesia 5.080.509.839 2.540.254.919.500 70

2. Masyarakat (kepemilikan di

bawah 5%)

2.177.361.360 1.088.680.680.000 30

Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh

7.257.871.200 3.628.935.600.000 100

Modal Dalam Portepel 11.782.128.800 5.891.064.400.000 -

Saham Seri A hanya dapat dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang memiliki

hak khusus. Sementara itu, Saham Seri B merupakan saham biasa.

Berdasarkan pemeriksaan kami dan keterangan Perseroan, sampai dengan Tanggal

Pendapat Hukum, anggota Direksi Perseroan yang saat ini memiliki saham Perseroan


Nama Jabatan Jumlah Saham

Subakti Syukur Direktur Utama 154.000

Fitri Wiyanti Direktur Operasi 35.500

Donny Arsal Direktur Keuangan 33.600

Kepemilikan saham oleh anggota Direksi Perseroan tersebut telah dilaporkan sesuai

dengan ketentuan Peraturan OJK No. 11/POJK.04/2017 tentang Laporan

Kepemilikan Atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka.

Perseroan tidak melakukan perubahan struktur permodalan dalam waktu 2 (dua)

tahun terakhir. Seluruh Perusahaan Anak (kecuali MLJ, JMSM, JMBT, JLJ, JMTM

dan JMTO) telah melakukan perubahan struktur permodalan dalam waktu 2 (dua)

tahun terakhir dan perubahan permodalan tersebut telah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Struktur permodalan Perseroan dan Perusahaan Anak terkini telah sesuai dengan

ketentuan UUPT.

Perseroan telah menetapkan pemilik manfaat dari Perseroan sebagaimana disyaratkan

oleh Pasal 3 Perpres No. 13/2018 dan telah menyampaikannya kepada Menkumham

pada tanggal 16 Juni 2020, dimana pemilik manfaat yang telah ditetapkan dan

dilaporkan oleh Perseroan adalah Direktur Utama Perseroan. Namun demikian,

individu yang telah ditetapkan oleh Perseroan sebagai pemilik manfaat tidak

memenuhi kriteria sebagai pemilik manfaat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Perpres

No. 13/2018. Mengingat Perpres No. 13/2018 mensyaratkan adanya orang-

perseorangan sebagai pemilik manfaat, sementara pemilik manfaat sebenarnya dari

Perseroan adalah Negara Republik Indonesia, Perseroan memutuskan untuk

1010942-v2 11

menetapkan Direktur Utama Perseroan sebagai pemilik manfaat didasarkan pada

kriteria dalam Pasal 4 ayat (1) huruf (e) Perpres No. 13/2018.

3. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terkini adalah sebagai berikut:

Direksi

Direktur Utama : Subakti Syukur

Direktur Keuangan : Donny Arsal

Direktur Human Capital dan

Transformasi

: Enkky Sasono Anas Wijaya

Direktur Pengembangan Usaha : Arsal Ismail

Direktur Bisnis : Mohammad Sofyan

Direktur Operasi : Fitri Wiyanti

Dewan Komisaris

Komisaris Utama / Komisaris

Independen

: Yuswanda Arsyad Tumenggung

Wakil Komisaris Utama /

Komisaris Independen

: Zulfan Lindan

Komisaris Independen : Adriansyah Chaniago

Komisaris : Anita Firmanti Eko Susetyowati

Komisaris : Sugihardjo

Komisaris : Agus Suharyono

Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan di atas telah dilakukan

sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, termasuk POJK 33.

Berdasarkan pemeriksaan kami yang didukung surat pernyataan yang tertanggal (i) 31

Maret 2020 dari Donny Arsal selaku Direktur Keuangan, (ii) 9 April 2020 dari Anita

Firmanti Eko Susetyowati selaku Komisaris, Sugihardjo selaku Komisaris, Agus

Suharyono selaku Komisaris dan Mohammad Sofyan selaku Direktur Bisnis, dan (iii) 18

Juni 2020 dari Yuswanda Arsyad Tumenggung selaku Komisaris Utama/Komisaris

Independen, Zulfan Lindan selaku Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen,

Adriansyah Chaniago selaku Komisaris Independen, Subakti Syukur selaku Direktur

Utama, Enkky Sasono Anas Wijaya selaku Direktur Human Capital dan Transformasi,

Arsal Ismail selaku Direktur Bisnis dan Fitri Wiyanti selaku Direktur Operasi, seluruh

anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan POJK 33.

Terdapat anggota Direksi Perseroan yang memiliki saham Perseroan dan kepemilikan

saham maupun perubahan kepemilikan saham tersebut telah dilaporkan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

1010942-v2 12

Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagaimana dipersyaratkan oleh

POJK 35 dan pengangkatan Sekretaris Perusahaan Perseroan telah dilakukan sesuai

dengan Peraturan POJK 35.

Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal sebagaimana dipersyaratkan oleh POJK

56. Pengangkatan kepala Unit Audit Internal Perseroan telah dilakukan sesuai dengan

POJK 56.

Susunan keanggotaan Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan

belum sesuai dengan POJK 55 dan POJK 34 (sebagaimana berlaku) mengingat

Perseroan baru melakukan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris termasuk

perubahan komisaris-komisaris independen pada tanggal 11 Juni 2020. Komisaris-

komisaris independen tersebut sebelumnya menjabat sebagai ketua Komite Audit dan

ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Adapun berdasarkan keterangan

Perseroan, Perseroan akan segera menyesuaikan susunan anggota Komite Audit dan

Komite Nominasi dan Remunerasi selambatnya pada akhir bulan Agustus 2020 agar

sesuai dengan ketentuan POJK 55 dan POJK 34.

4. Kegiatan usaha utama Perseroan saat ini adalah:

(a) Melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian

dan/atau pemeliharaan jalan tol;

(b) Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang

berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat dan pelayanan, berikut

dengan fasilitas-fasilitas dan usaha lainnya;

(c) Melakukan kegiatan pengembangan kawasan jalan yang terintegrasi dengan

pengembangan jaringan jalan tol;

(d) Melakukan kegiatan di bidang jasa layanan pemeliharaan dan pengoperasian

jalan tol;

(c) Aktivitas jalan tol, mencakup pelayanan lalu lintas kendaraan melalui jalan

atau jembatan tol; dan

(d) Melakukan investasi termasuk penyertaan modal pada perusahaan lainnya

sejalan dengan dan untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan.

Selain kegiatan usaha yang disebutkan di atas, Perseroan dapat menjalankan kegiatan

usaha penunjang di bidang pengembangan jasa untuk usaha-usaha yang terkait

dengan moda/sarana transportasi, pendistribusian material cair/padat/gas, jaringan

sarana informasi, teknologi dan komunikasi, terkait dengan koridor jalan tol, dengan

memperhatikan peraturan perundangan.

Kegiatan usaha utama di atas termasuk ke dalam ruang lingkup usaha sebagaimana

diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan terkini dan telah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pengungkapan maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana tercantum dalam Pasal 3

Anggaran Dasar Perseroan telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam

Peraturan No. IX.J.1 dimana kegiatan usaha utama yang dilakukan Perseroan untuk

merealisasikan usaha pokok wajib diuraikan secara rinci dan jelas dalam Anggaran

1010942-v2 13

Dasar dan kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama tersebut

juga wajib diuraikan pula secara rinci dan jelas dalam Anggaran Dasar. Namun

demikian, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sebagaimana diungkapkan

dalam anggaran dasar tidak sepenuhnya mengikuti ketentuan KBLI 2017 mengingat

terdapat perbedaan rumusan kata-kata di KBLI 2017 dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku bagi Perseroan yaitu UU Jalan dan PP Jalan Tol.

Berdasarkan keterangan Perseroan yang didukung oleh Surat Pernyataan Direksi,

kecuali JTT yang belum menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Perusahaan

Anak telah menjalankan kegiatan usahanya sebagaimana disebutkan dalam LUT

sesuai dengan maksud dan tujuan sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar

Perseroan dan Perusahaan Anak serta peraturan perundangan yang berlaku.

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan Anak termasuk ke dalam ruang

lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar terkini dari Perusahaan

Anak yang bersangkutan dan telah sesuai dengan UUPT.

5. Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, PUB II Tahap I tidak

memerlukan persetujuan RUPS Perseroan. Sehubungan dengan PUB II Tahap I,

Perseroan telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris berdasarkan Surat Dewan

Komisaris Perseroan No. DK 038/III/2020, tanggal 24 Maret 2020 perihal

Persetujuan Penerbitan Obligasi Melalui Penawaran Umum Berkelanjutan Perseroan

dan Keputusan Rapat Dewan Komisaris Perseroan Bulan Maret 2020, tanggal 16

Maret 2020 dan persetujuan pemegang saham seri A Dwiwarna berdasarkan Surat

Menteri BUMN perihal Usulan Batasan dan/atau Kriteria Kewenangan Dewan

Komisaris Perseroan, tanggal 24 Oktober 2018.

6. Selain sebagaimana diungkapkan dalam LUT, Perseroan dan Perusahaan Anak telah

memperoleh Perizinan Material yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha

utamanya sebagaimana disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku,

kecuali JTT yang belum melakukan kegiatan usahanya, dan Perizinan Material tersebut

telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan masih berlaku

sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, kecuali JTT yang belum melakukan kegiatan

usahanya.

Perseroan dan Perusahaan Anak telah menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan

Perizinan Material yang dimilikinya.

7. Perseroan dan Perusahaan Anak, kecuali JLJ, MLJ, MSJ, MTN, JMSM, JMMB,

JMPB, JMJS, JMKT, JTT, JMBS, JMPM dan JMJC yang tidak memiliki aset yang

bersifat material untuk kegiatan usahanya, memiliki dan/atau menguasai aset-aset

yang material untuk kegiatan usahanya dan aset-aset tersebut telah dimiliki dan/atau

dikuasai secara sah serta didukung oleh dokumen pemilikan dan/atau penguasaan

yang sah, tidak sedang dibebankan dengan hak jaminan/agunan untuk menjamin

kewajiban kepada pihak ketiga, dan tidak sedang dalam sengketa.

8. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan Anak, Perseroan memiliki penyertaan

saham dalam Perusahaan Anak yaitu sebagai berikut:

1010942-v2 14

Nama

Entitas

Lembar

Saham Total Nilai Nominal

Kepemilikan

Perseroan

(%)

Tahun

Penyertaan

oleh

Perseroan

Kegiatan Usaha

JLJ 6.618.375 6.618.375.000 99,9 2000 Jasa pengoperasian jalan tol.

MSJ 32.599.270 325.992.700.000 55 2007 Penyelenggaraan ruas jalan tol Bogor Outer

Ring Road.

MTN 735.486 735.486.000.000 60 2008

Penyelenggaran ruas

jalan tol Kunciran -

Serpong.

JMSM 829.398.900 829.398.900.000 55,51 1994

Penyelenggaraan ruas

jalan tol Surabaya -

Mojokerto.

MLJ 462.222.550 462.222.550.000 70,49 2009


jalan tol Lingkar Luar

Jakarta Seksi W2 Utara.

JMGP 120.211.926 1.202.119.260.000 99,35 2010


jalan tol Gempol - Pasuruan.

JMKC 46.723.838 425.186.925.800 76,2 2008


jalan tol Kunciran - Cengkareng.

JMTM 348.747 348.747.000.000 99,8 2010

Pengusahaan jasa

konstruksi dan Pemeliharaan jalan tol,

jasa sewa peralatan tol,

serta jasa sewa

kendaraan.

JMBT 409.993 409.993.000.000 55 2011 Penyelenggaraan ruas jalan tol Nusa Dua -

Tanjung Benoa.

JMRB 1.752.888 1.752.888.000.000 99,9 2013 Pengembangan bisnis

properti.

JMKT 775.885 775.885.000.000 55 2014

Penyelenggaraan ruas jalan tol Medan-

Kualanamu Tebing

Tinggi.

CSJ 20.121.690 366.214.758.000 55 2015


jalan tol Cinere -

Serpong.

JMTO 228.554.000 228.554.000.000 99,98 2015 Jasa pengoperasian jalan tol

JMPM 1.066.788 1.066.788.000.000 60 2016 Penyelenggaraan ruas jalan tol Pandaan -

Malang.

JMMB 608.790 608.790.000.000 65 2016 Penyelenggaraan ruas jalan tol Manado -

Bitung.

JMBS 1.493.096 1.493.096.000.000 67,17 2016


jalan tol Balikpapan -

Samarinda.

JTT 271.231.014 271.231.014.000 99,8 2017

Penyertaan pada

perusahaan

penyelenggara ruas jalan tol Trans Jawa.

JMJS 134.000 134.000.000.000 80 2017


jalan tol Jakarta - Cikampek II Sisi

Selatan.

JMPB 126.845 126.845.000.000 94,84 2017 Penyelenggaraan ruas

jalan tol Probolinggo -

1010942-v2 15

Nama

Entitas

Lembar

Saham Total Nilai Nominal

Kepemilikan

Perseroan

(%)

Tahun

Penyertaan

oleh

Perseroan

Kegiatan Usaha

Banyuwangi.

JMJC 3.789.156 3.789.156.000.000 80 2016 Penyelenggaraan ruas jalan tol Jakarta -

Cikampek II Elevated.

Seluruh penyertaan saham Perseroan pada Perusahaan Anak tersebut telah dilakukan

oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Anggaran Dasar

Perusahaan Anak dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Perseroan dan Perusahaan Anak, saat ini terikat dalam perjanjian-perjanjian kredit

sebagaimana yang telah diungkapkan dalam LUT. Berdasarkan pemeriksaan kami,

tidak terdapat pembatasan bagi Perseroan untuk melaksanakan PUB II Tahap I dan

tidak terdapat ketentuan yang dapat merugikan hak dan kepentingan para pemegang

Obligasi dan menghalangi PUB II Tahap I dan rencana penggunaan dananya. Namun

demikian, terdapat pembatasan dalam beberapa perjanjian kredit Perusahaan Anak

yang membatasi pembagian dividen dari Perusahaan Anak kepada Perseroan, yang

berpotensi merugikan hak-hak pemegang saham publik Perseroan.

10. Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum ini, sesuai dengan keterangan Perseroan,

rencana penggunaan dana di atas (i) merupakan transaksi afiliasi karena akan

dilakukan dengan pihak terafiliasi Perseroan, namun merupakan transaksi afiliasi

yang dikecualikan sesuai ketentuan Angka 2.c.4) dan Angka 2.c.5) Peraturan No.

IX.E.1 sebab transaksi yang akan dilakukan adalah transaksi yang merupakan

kegiatan usaha utama Perseroan atau penunjang kegiatan usaha utama Perseroan; (ii)

bukan merupakan transaksi benturan kepentingan; dan (iii) bukan merupakan

transaksi material, sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan Peraturan No.

IX.E.2 ataupun POJK 17 (sebagaimana berlaku) mengingat dana hasil penerbitan

obligasi tidak mencapai 20% ekuitas Perseroan (sebagaimana dipersyaratkan

Peraturan No. IX.E.2) ataupun kriteria lainnya sebagaimana disebutkan pada POJK

17 (sebagaimana berlaku). Dalam hal rencana penggunaan dana merupakan suatu

transaksi afiliasi ataupun transaksi material, Perseroan wajib memenuhi ketentuan

yang berlaku.

11. Seluruh Perjanjian Material dari Perseroan dan Perusahaan Anak masih berlaku dan

mengikat Perseroan dan Perusahaan Anak serta tidak bertentangan dengan Anggaran

Dasarnya dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak

terdapat pembatasan dalam Perjanjian Material tersebut yang dapat merugikan hak-

hak para pemegang Obligasi, dan menghalangi PUB II Tahap I dan rencana

penggunaan dananya. Namun demikian, terdapat pembatasan dalam beberapa

perjanjian kredit Perusahaan Anak yang membatasi pembagian dividen dari

Perusahaan Anak kepada Perseroan, yang berpotensi merugikan hak-hak pemegang

saham publik Perseroan.

12. Berdasarkan pemeriksaan kami dan keterangan Perseroan serta Wali Amanat,

Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi maupun hubungan kredit ataupun

perjanjian kredit dengan Wali Amanat yang akan bertindak selaku wali amanat dalam

1010942-v2 16

PUB II Tahap I ini.

13. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

dalam rangka PUB II Tahap I dan pada saat akan disampaikannya pernyataan

pendaftaran kepada OJK, Perseroan telah menandatangani Dokumen Transaksi dan

memperoleh persetujuan prinsip dari BEI berdasarkan Surat No.

S-03384/BEI.PP2/06-2020 tanggal 18 Juni 2020.

Dokumen Transaksi yang dibuat dalam rangka PUB II Tahap I tersebut di atas telah

mengikat Perseroan dan dibuat sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.

Perjanjian Perwaliamanatan telah dibuat sesuai dengan ketentuan dalam POJK 20.

Berdasarkan pemeriksaan kami dan keterangan Perseroan, Perseroan telah memenuhi

kriteria sebagai pihak yang dapat melakukan penawaran umum berkelanjutan

sebagaimana diatur dalam POJK 36, yakni merupakan Emiten atau Perusahaan Publik

dalam kurun waktu paling singkat 2 (dua) tahun dan tidak pernah mengalami Gagal

Bayar selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian pernyataan pendaftaran

untuk PUB II Tahap I.

Hasil pemeringkatan atas Obligasi yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek

Indonesia yaitu idAA- (Double A Minus), yang mana telah memenuhi Pasal 5 POJK

36 yang mensyaratkan antara lain Obligasi memiliki peringkat yang termasuk dalam

kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat

terbaik.

14. Perseroan dan Perusahaan Anak, selain JTT yang tidak memiliki tenaga kerja, telah

menaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek ketenagakerjaan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan,

kecuali Perseroan, CSJ, JMBS, JMKC dan JMRB yang belum melakukan pelaporan

wajib lapor tenaga kerja; JLJ yang masih dalam proses perundingan perjanjian kerja

bersama baru; MTN, CSJ, JMKT, JMPM, JMMB, JMBS, JMJS, dan JMKC yang

belum memenuhi kewajiban peraturan perusahaan; JTT yang belum memenuhi

kewajiban pembayaran iuran BPJS Kesehatan dan JTT yang belum memenuhi

kewajiban pembaran iuran BPJS Ketenagakerjaan; serta JMPB dan JMRB yang

masih dalam proses pengurusan pengesahan peraturan perusahaan sehingga peraturan

perusahaan belum berlaku efektif.

Berdasarkan keterangan Perseroan dan Perusahaan Anak, tidak terpenuhinya aspek

ketenagakerjaan sebagaimana disebutkan di atas tidak membawa dampak yang

bersifat material dan mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan dan Perusahaan

Anak.

15. Sesuai dengan Surat Pernyataan Direksi, Perseroan dan Perusahaan Anak (kecuali JLJ,

MSJ, MLJ, MTN, JMSM, JMMB, JMPB, JMJS, JMKT, JTT, JMBS, JMPM dan JMJC

yang tidak memiliki aset material yang perlu diasuransikan) telah menutup asuransi atas

aset-asetnya yang bernilai material dan jangka waktu asuransi tersebut masih berlaku

sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum serta nilai pertanggungan asuransi tersebut

telah memadai untuk menanggung risiko yang dipertanggungkan.

1010942-v2 17

16. Selain dari yang telah diungkapkan di dalam LUT dan Prospektus sehubungan

dengan keterlibatan Perseroan dan Perusahaan Anak (termasuk JMBT) dalam

perkara-perkara di badan peradilan, berdasarkan pemeriksaan kami atas fakta-fakta

dan dokumen-dokumen yang relevan serta surat pernyataan dari Perseroan dan

Perusahaan Anak, selama Periode Uji Tuntas, Perseroan dan Perusahaan Anak tidak

sedang menjadi pihak, baik dalam perkara perdata, perkara hubungan industrial,

perkara pajak, perkara tata usaha negara, tidak sedang terdaftar sebagai pihak di

dalam register perkara pidana, tidak sedang terlibat dalam perkara di BANI, dan tidak

sedang menjadi termohon dalam perkara kepailitan di Pengadilan Niaga, yang

bersifat material dan dapat mempengaruhi kelangsungan usaha utama Perseroan

secara negatif serta dapat mempengaruhi rencana PUB II Tahap I Perseroan.

17. Selain dari yang telah diungkapkan di dalam LUT dan Prospektus sehubungan

dengan keterlibatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Perusahaan

Anak dalam perkara di badan peradilan, berdasarkan pemeriksaan kami atas fakta-

fakta dan dokumen-dokumen yang relevan serta surat pernyataan dari masing-masing

anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Anak, tidak ada

anggota Direksi dan Komisaris dari Perseroan dan Perusahaan Anak yang terlibat

dalam perkara hukum, baik pada bidang perdata maupun pidana dan/atau

perselisihan/tuntutan di pengadilan dan/atau badan arbitrase mana pun di Indonesia

atau di negara asing atau dalam perselisihan administratif dengan badan pemerintah

termasuk perselisihan yang terkait dengan kewajiban pajak atau perselisihan yang

terkait dengan masalah perburuhan atau diajukan untuk kepailitan oleh pihak ketiga

atau tidak pernah dinyatakan pailit atau menyebabkan suatu perusahaan mengalami

kepailitan atau dalam perselisihan terkait dengan persaingan usaha yang tidak sehat

dan perselisihan lain di luar pengadilan yang secara material dapat mempengaruhi

pelaksanaan tugas dan kewajiban mereka sebagai anggota Direksi dan anggota

Dewan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Anak serta dapat mempengaruhi rencana

PUB II Tahap I Perseroan.

18. Berdasarkan pemeriksaan kami, pengungkapan aspek hukum termasuk struktur

permodalan dan susunan pemegang saham sebagaimana diungkapkan dalam

Prospektus adalah benar dan sesuai dengan hasil pemeriksaan yang kami lakukan.

19. Berdasarkan pemeriksaan kami, tidak terdapat ketentuan atas diperlukannya suatu

persetujuan kepada wali amanat obligasi yang telah diterbitkan sebelumnya oleh

Perseroan.

20. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan tidak terdapat jaminan terhadap Obligasi

sehubungan dengan PUB II Tahap I ini.

HHPLaw Firm.

Demikianlah Pendapat Hukum ini kami persiapkan dalam kapasitas kami sebagai konsultan hukumyang bcbas dan mandiri, dcngan pcnuh kcjujuran dan tidak bcrpihak serta tcrlcpas dari kepentinganpribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung tcrhadap usaha Pcrscroan, dan kamibertanggung jawab atas isi Pendapat Hukum ini.

Hormat kami,

HADIPUTRANTO, HADINOTO & PARTNERS

Iqbal Parmawarn S.H.STTD: No. STTD.KH-213/PM.2018

Tembusan:Kepala Eksekutif Fengawas Fasar Modal Otoritas Jasa Keuangan

1010942-v2 18

122

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAKNYA

PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2019 and 2018 and for the years then ended with independent auditors’ report

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA/AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2019 AND 2018

AND FOR THE YEARS THEN ENDEDWITH INDEPENDENT AUDITORS’

REPORT

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Pages

Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ Statement Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ......................... 1 - 3 ............. Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Consolidated Statement of Profit or Loss Komprehensif Lain Konsolidasian ............................. 4 ....................... and Other Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ..................... 5 ............ Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ..................................... 6 ....................... Consolidated Statement of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian .............. 7 - 247 ......... Notes to the Consolidated Financial Statements

************************


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated

financial statements taken as a whole. 1


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2019 and 2018 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/ 31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/

Notes December 31, 2019 December 31, 2018ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas

2.c, 2.d, 2.o, 2.r, 4,

44, 48.e 4.341.601 5.942.954 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek 2.d, 2.o, 5, 48.e 391.817 143.824 Short term investments

Piutang lain-lain - neto

2.d, 2.o, 6, 44,48.a,

48.e 6.270.361 5.190.578 Other receivables - netPersediaan 2.e, 7 61.136 40.949 InventoriesBiaya dibayar dimuka dan Prepaid expenses

uang muka - neto 2.f, 8 47.473 55.735 and advances - netPajak dibayar dimuka 2.m, 18.a 70.684 80.115 Prepaid taxes

Dana dibatasi penggunaannya

2.c, 2.d, 2.o, 9, 44,

48.e 429.494 175.841 Restricted funds13.111.483 13.111.482.852

TOTAL ASET LANCAR 11.612.566 11.629.996 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang lain-lain - neto

2.d, 2.o, 6, 44,48.a,

48.e 1.606.903 1.580.736 Other receivables - net

Dana dibatasi penggunaannya

2.c, 2.d, 2.o, 9, 44,

48.e 754.705 698.029 Restricted fundsAset pajak tangguhan - neto 2.m, 18.c 137.876 11.387 Deferred tax assets - net

Investasi pada entitas asosiasi dan Investment in associates and ventura bersama - neto 2.g, 10 4.394.889 3.160.400 joint ventures - net

Aset tetap - neto 2.h, 11 714.282 754.806 Fixed asset - netProperti investasi - neto 2.i, 12 366.975 303.356 Investment properties - netAset takberwujud - neto Intangible assets - net

Hak pengusahaan jalan tol 2.j, 13 78.620.143 62.247.988 Toll road concession rightsLainnya 14 85.369 1.205.041 Others

Goodwill 2.b, 2.k, 15 41.849 41.849 GoodwillAset keuangan lainnya - neto 16 252.002 66.665 Other financial assets - netAset tidak lancar lainnya - neto 2.k, 17 1.092.011 718.350 Other non-current assets - net

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 88.067.004 70.788.607 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 99.679.570 82.418.603 TOTAL ASSETS







LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2019 and 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)


Notes December 31, 2019 December 31, 2018

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITYLIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang usaha

2.d, 2.o, 19, 44,

48e 404.235 321.811 Accounts payable

Utang kontraktor

2.d, 2.o, 20, 44,

48.e 551.612 1.098.460 Contractors payable

Utang pajak 2.m, 18.b 483.252 365.686 Taxes payableBeban akrual 2.o, 22 22.493.430 19.809.213 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2.n, 31 17.655 35.755 Short-term employee benefits liability

Utang bank

2.d, 2.o, 23, 44,

48.e 5.245.935 2.347.571 Bank loansbukan bank 2.o, 24 - institutions loan

Liabilitas jangka panjang yang Current maturities of jatuh tempo dalam satu tahun long - term liabilities

Utang bank

2.d, 2.o, 23, 44,

48.e 4.358.542 3.063.767 Bank loansUtang lembaga keuangan Non-bank financial

bukan bank 2.d, 2.o, 24, 44 16.900 4.000 institutions loanUtang obligasi 2.o, 25, 48.e 5.175.997 1.000.000 Bonds payableLiabilitas pembebasan tanah 2.d, 2.o, 27, 44, 48.e 1.588.542 1.622.186 Land acquisition liabilitiesUtang sewa pembiayaan 2.h, 2.l, 28, 48e 5.255 5.116 Finance lease payableProvisi pelapisan jalan tol 2.j, 2.t, 29, 48e 324.683 320.958 Provision for overlayPendapatan ditangguhkan 30 415.481 414.570 Deferred revenues

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 2.d, 2.o, 21, 44, 48.e 444.898 672.382 Other short-term financial liabilities

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 41.526.417 31.081.475 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Liabilitas pajak tangguhan 2.m, 18.c 1.074.046 856.796 Deferred tax liabilities

Utang kontraktor jangka panjang

2.d, 2.o, 20, 44,

48.e 568.239 266.024 Long-term contractors payableBeban akrual jangka panjang 2.d, 2.o, 22, 44 2.433.017 1.211.003 Long-term accrued expensesLiabilitas jangka panjang - setelah Long-term liabilities - net of

dikurangi bagian yang jatuh current maturitiestempo dalam satu tahun

Utang bank

2.d, 2.o, 23, 44,

48.e 25.674.982 18.890.941 Bank loansUtang lembaga keuangan bukan bank 2.d, 2.o, 24, 44 1.169.920 1.185.793 Non-bank financial institutions loanUtang obligasi 2.o, 25, 48.e 1.295.429 6.447.434 Bonds payableLiabilitas pembebasan tanah 2.d, 2.o, 27, 44, 48.e 109.008 109.008 Land acquisition liabilitiesUtang sewa pembiayaan 2.h, 2.l, 28, 48e 349 9.461 Finance lease payableProvisi pelapisan jalan tol 2.j, 2.t, 29, 48.e 279.233 264.715 Provision for overlay Pendapatan ditangguhkan 30 861.053 1.217.608 Deferred revenues

Liabilitas kerjasama operasi 2.j, 26 820 820 Joint operation liabilitiesLiabilitas imbalan kerja jangka panjang 2.n, 31 1.129.888 639.093 Long-term employee benefits liabilitiesLiabilitas jangka panjang lainnya 2.o, 48.e 371.432 39.443 Other long term liabilitiesTOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 34.967.416 31.138.139 TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 76.493.833 62.219.614 TOTAL LIABILITIES







LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2019 and 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)


Notes December 31, 2019 December 31, 2018

EKUITAS EQUITYEkuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to

kepada Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent EntityModal saham - nilai nominal Rp 500 Capital stock - Rp500 par value

(rupiah penuh) per saham (full amount) per shareModal dasar 19.040.000.000 Authorized - 19,040,000,000 shares

saham Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - 1 series A

penuh - 1 saham seri A Dwiwarna Dwiwarna share anddan 7.257.871.199 saham seri B 32 3.628.936 3.628.936 7,257,871,199 series B shares

Tambahan modal disetor - neto 33 3.997.085 3.997.085 Additional paid in capital - netSelisih atas transaksi entitas Difference from non-controlling

nonpengendali (16.256) 8.818 interest transactionSaldo laba Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya 10.843.514 8.971.304 AppropriatedBelum ditentukan penggunaannya 920.594 916.077 Unappropriated

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:Keuntungan yang belum direalisasi Unrealized gain on

dari efek tersedia untuk dijual 14.149 8.512 available for sale securities Pengukuran kembali liabilitas imbalan Remeasurements of long-term

kerja jangka panjang 2.n, 31 (705.342) (622.224) employee benefits liability

Ekuitas Neto yang Dapat

Diatribusikan kepada Net Equity Attributable to Pemilik Entitas Induk 18.682.680 16.908.508 Owners of the Parent EntityKepentingan Non Pengendali 35.a 4.503.057 3.290.481 Non-Controlling Interests

TOTAL EKUITAS 23.185.737 20.198.989 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 99.679.570 82.418.603 EQUITY






Catatan/

2019 Notes 2018

PENDAPATAN REVENUESPendapatan tol 10.130.639 2.q,36 9.036.367 Toll operating revenuesPendapatan usaha lainnya 853.465 2.q,36 748.123 Other operating revenuesPendapatan konstruksi 15.361.156 2.q,37 27.189.585 Construction revenueTotal 26.345.260 36.974.075 Total

BEBAN POKOK PENDAPATAN COST OF REVENUESBeban tol dan usaha lainnya (4.634.241) 2.q,38 (4.052.644) Toll and other operating expensesBeban konstruksi (15.266.376) 2.q,37 (27.003.921) Construction expenseTotal (19.900.617) (31.056.565) TotalLABA BRUTO 6.444.643 5.917.510 GROSS PROFIT

Penghasilan lain-lain 57.551 2q,40 91.355 Other incomePenghasilan keuangan 532.471 2q,40 316.865 Finance incomeKeuntungan dari pelepasan investasi 1.027.466 1f,40 876.911 Gain on divestmentBeban umum dan administrasi (1.478.523) 2q,39 (1.325.329) General and administrative expensesBeban lain-lain (677.246) 2o,41 (415.683) Other expensesBeban pajak atas penghasilan keuangan (49.100) 2q,40 (46.401) Tax expense of finance income

LABA USAHA 5.857.262 5.415.228 PROFIT FROM OPERATIONS

Biaya keuangan - neto (2.433.684) 2o,42 (1.839.660) Finance costs - netBagian atas rugi neto entitas asosiasi Share in net loss of associates

dan ventura bersama (325.975) 2g,10 (365.259) and joint ventures

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 3.097.603 3.210.309 PROFIT BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSEKini (909.624) 2m,18c (913.174) CurrentTangguhan (114.091) 2m,18c (260.642) Deferred

TOTAL BEBAN PAJAK PENGHASILAN (1.023.715) (1.173.816) TOTAL INCOME TAX EXPENSE

LABA TAHUN BERJALAN 2.073.888 2.036.493 PROFIT FOR THE YEAR

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF

LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)

Pos-pos yang tidak akan

direklasifikasi ke laba rugi Items that will not be reclassified periode berikutnya to profit or loss in subsequent periodsLaba (Rugi) aktuarial atas liabilitas Net actuarial gain (loss) on long-term

imbalan kerja jangka panjang - neto (83.118) 2.n, 31 48.954 employee benefits liability

Pos-pos yang akan direklasifikasi Item that will be reclassified to profitke laba rugi periode berikutnya and loss in subsequent periodsKeuntungan (kerugian) yang belum Unrealized gain (loss) on

direalisasi dari efek tersedia untuk dijual 5.637 (651) available-for-sale securities

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE (INCOME) LAIN TAHUN BERJALAN (77.481) 48.303 EXPENSES FOR THE YEAR

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOMETAHUN BERJALAN 1.996.407 2.084.796 FOR THE YEAR

Total penghasilan komprehensif tahun berjalan

yang dapat diatribusikan kepada:

Total comprehensive income for the year attributable to:

Pemilik entitas induk 2.129.659 2.249.999 Owners of the parent entityKepentingan nonpengendali (133.252) 35 (165.203) Non-controlling interest

TOTAL 1.996.407 2.084.796 TOTALLaba tahun berjalan yang dapat Profit for the year

diatribusikan kepada: attributable to:Pemilik entitas induk 2.207.117 2.202.602 Owners of the parent entityKepentingan nonpengendali (133.229) (166.109) Non-controlling interest

TOTAL 2.073.888 2.036.493 TOTALLABA PER SAHAM (RUPIAH PENUH) 304,10 2.p, 43 303,48 EARNINGS PER SHARE (FULL RUPIAH)

Year ended December 31Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the years ended December 31, 2019 and 2018

(Expressed in milions of Rupiah, unless otherwise stated)


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

5


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the years ended

December 31, 2019 and 2018 (Expressed in millions of Rupiah


Keuntungan (kerugian) Akumulasi kerugian

Selisih Atas Transaksi yang belum direalisasi dari aktuarial liabilitas imbalan

Modal ditempatkan Tambahan Modal Entitas Non Pengendali/ efek tersedia untuk dijual/ kerja jangka panjang/

dan disetor penuh/ Disetor - neto/ Difference from Non- Telah ditentukan Belum ditentukan Unrealized gain (loss) Cummulative actuarial Kepentingan

Catatan/ Issued and fully paid Additional Controlling Interest Penggunaannya/ Penggunaannya/ Total/ on available- loss on long-term Total/ Total/ nonpengendali/ Total ekuitas/

Notes share capital Paid in Capital - net Transaction Appropriated Unappropriated Total for-sale securities employee benefits liability Total Total Non-controlling interests Total equity

- - -

Saldo tanggal 1 Januari 2018 3.628.936 3.997.085 8.818 7.211.099 913.731 8.124.830 9.163 (671.178) (662.015) 15.097.654 3.261.787 18.359.441 Balance as of January 1, 2018 Cadangan wajib 34 - - - 493.669 (493.669) - - - - - - - Appropriated reserves Cadangan umum 34 - - - 1.266.536 (1.266.536) - - - - - - - General reserves Pembagian dividen 34 - - - - (440.051) (440.051) - - - (440.051) (14) (440.065) Distribution of dividend Laba tahun berjalan 43 - - - - 2.202.602 2.202.602 - - - 2.202.602 (166.109) 2.036.493 Income for the year Setoran modal dari entitas nonpengendali - - - - - - - - - - - - Capital contributing from non-controlling

kepada entitas anak - - - - - - - - - - 1.195.705 1.195.705 interest in subsidiaries Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

Pengukuran kembali kewajiban imbalan kerja - - - - - - - 48.954 48.954 48.954 905 49.859 Remeasurement of employee benefits obligations Efek tersedia untuk dijual - - - - - - (651) - (651) (651) - (651) Available-for-sale securities

Pelepasan investasi saham - - - - - - - - - - (1.001.793) (1.001.793) Share Divestment Saldo tanggal 31 Desember 2018 3.628.936 3.997.085 8.818 8.971.304 916.077 9.887.381 8.512 (622.224) (613.712) 16.908.508 3.290.481 20.198.989 Balance as of December 31, 2018

- - -

Cadangan umum 34 - - - 1.872.210 (1.872.210) - - - - - - - General reserves Pembagian dividen 34 - - - - (330.390) (330.390) - - - (330.390) (62) (330.452) Distribution of dividend Laba tahun berjalan 43 - - - - 2.207.117 2.207.117 - - - 2.207.117 (133.229) 2.073.888 Income for the year Setoran modal dari entitas nonpengendali Capital contributing from non-controlling

kepada entitas anak - - - - - - - - - - 1.350.763 1.350.763 interest in subsidiaries Selisih atas transaksi entitas nonpengendali - - (25.074) - - - - - - (25.074) - (25.074) transaction Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

Pengukuran kembali kewajiban imbalan kerja - - - - - - - (83.118) (83.118) (83.118) (91) (83.209) Remeasurement of employee benefits obligations Efek tersedia untuk dijual - - - - - - 5.637 - 5.637 5.637 68 5.705 Available-for-sale securities Pelepasan investasi saham - - - - - - - - - - (4.873) (4.873) Share Divestment

Saldo tanggal 31 Desember 2019 3.628.936 3.997.085 (16.256) 10.843.514 920.594 11.764.108 14.149 (705.342) (691.193) 18.682.680 4.503.057 23.185.737 Balance as of December 31, 2019 - - -

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Atributable to Owners of The Parent EntitySaldo Laba/ Retained Earnings Penghasilan (beban) komprehensif lain/ Other comprehensive income (loss)






2019

Catatan/ Notes 2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CA SH FLOW S FROM OPER A TIN G OPERASI A C TIV ITIES

Penerim aan kas dari pendapatan to l 10 .038.595 6 ,36 ,30, 44 8 .812 .110 C ash rece ip ts from to ll revenues

Penerim aan kas dari pendapatan la innya 894.516 30 , 36 760 .775 C ash rece ip ts from o ther revenues

Pem bayaran kepada ka ryaw an (2 .100.673) 31 ,18,38,

39(2 .621 .771) C ash pa id to em p loyees

Pem bayaran kepada pem as ok (1 .803.446) 8 ,17 ,18,19,

20 ,38,39(2 .471 .874) Cash pa id to supp lie rs

Pem bayaran b iaya pe lap is an u lang (546.949) 29 ,38 (447.708) Paym en t o f ove rlay Kas ne to diperoleh dari operasi 6.482.043 4 .031 .532 N et cash generated from opera tions Penerim aan bunga 326.233 40 270 .463 R ece ip ts from in terest incom e Pem bayaran bunga (2 .118.420) 22 , 42 (2 .065 .217) Paym ent o f in terests Pem bayaran pa jak (1 .285.333) 18 ,38,39 (1 .326 .951) Paym en t o f taxes

Kas Bersih Diperoleh dari N et C ash Provided by Aktivitas Operasi Opera ting Activ ities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CA SH FLOW S FROM IN V ESTING A C TIV ITIES Penerim aan a tas pe lepas an inves tas i Proceeds from d isposa l o f investm ent

d i en titas anak dan as os ias i 907.170 912 .820 in a sub sid ia ries and assosia tes Penam bahan hak pengus ahaan ja lan to l (13 .849.310) 13 ,14 (14 .206.414) Acqu isitions o f to ll road concession righ ts Penam bahan as et takberw ujud la innya (46.573) 37 , 38 , 39 (47 .774) Acqu isitions o ther in tang ib le assets (Penam bahan) dan penerim aan p iu tang (Add ition) and proceeds o f land b ridg ing fund

ta langan tanah kepada Pem erin tah (1 .374.526) 44 6 .739 .144 to the Governm ent Pe lepas an (penam bahan) inves tas i D isposa l (add ition) o f long-term

jangka pan jang - ne to (1 .005.264) 49 (1 .001 .322) investm ent - ne t Penam bahan as et te tap (53.655) 11 ,12 (281.116) Acqu isitions o f fixed assets Penam bahan prope rti inves tas i (118.055) 38 , 39 61.430 Acqu isitions investm ent properties Penam bahan as et tidak lancar la innya (133.000) - Acqu isitions o ther non-cu rrent assets Penam bahan inves tas i jangka pendek (241.331) - Add ition o f sho rt-te rm investm ent Penerim aan a tas pe lepas an ins trum en Proceeds from d isposa l o f financia l

keuangan - 644.567 instrum ent Kas Neto Yang Digunakan Untuk Ne t C ash U sed in

Aktivitas Investasi Investing A ctiv ities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CA SH FLOW S FROM FIN AN C IN G PENDANAAN A C TIV ITIES

Penerim aan l iab ilita s jangka pan jang: Proceeds from long-term liab ilities: U tang bank 14.610.561 23 10 .330 .631 Bank loans U tang lem baga keuangan bukan bank - 24 747 .172 N on-b ank financia l institu tion loan

Penerim aan dari penerb itan s aham Proceeds from issuance d i en titas anak o leh p ihak o f sha res in a sub sid ia ries nonpengenda li 1 .350.763 1 .195 .705 b y non-contro lling in terests

Penerim aan (pem baya ran) p in jam an Proceeds from (paym en t o f) m ino rity dari pem egang s aham m ino ritas 22.588 (241.565) Shardeho lder loan

Pem bayaran liab ili tas jangka pan jang: Paym ents o f long-term liab ilities: U tang bank (3 .299.352) 23 (3 .711 .300) Bank loans U tang ob ligas i (1 .000.000) 25 (1 .000 .000) Bonds payab le

Penca iran (penem patan) dana Increase (decrease) o f d ite tapkan penggunaannya - ne to (333.114) 9 (93 .785) restricted fund - ne t

Pem bayaran d ividen (330.390) 34 (440.065) Payments of d ividend Penerim aan (pem baya ran) liab il itas Proceeds from (paym ents to ) land acqu isition

pem bebas an tanah (33.644) 27 4 .666 liab ilities U tang lem baga keuangan bukan bank (4 .000) 24 (577.310) N on-b ank financia l institu tion loan

Kas Neto Diperoleh dari N et C ash Provided by Aktivitas Pendanaan Financing A ctiv ities

KENAIKAN NETO N ET INC R EASE IN KAS DAN SETARA KAS (1 .526.609) (54 .689) C A SH AN D C A SH EQU IV ALENTS

Kas D an Se tara Kas D ari Entitas C ash and cash equ iva lents o f Anak yang D idekons o lidas ikan (74.744) (875.378) D econso lida ted sub sid ia ries

KAS DAN SETARA KAS PADA C A SH A N D C ASH EQU IV ALEN TS AT AW AL TAHUN 5.942.954 4 6 .873 .021 BEGINN IN G OF TH E YEA R

KAS DAN SETARA KAS PADA C A SH A N D C ASH EQU IV ALEN TS AT AKHIR TAHUN 4.341.601 4 5 .942 .954 EN D OF TH E YEA R

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desem ber/

10.983.412 6 .214 .149

Year ended Decem ber 31

(15 .914.544) (7 .178 .665)

3 .404.523 909 .827


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the years ended

December 31, 2019 and 2018 (Expressed in millions of Rupiah,




CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2019 and 2018 and for the years then ended (Expressed in millions of Rupiah,


7

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s establishment

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (“Perusahaan”) dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”) No. 4 Tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia mengenai pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di bidang pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan jaringan jalan tol, serta ketentuan-ketentuan pengusahaannya (Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4 Tahun 1978 juncto Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 90/KMK.06/1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan, tanggal 27 Februari 1978). Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Kartini Mulyadi, S.H., No. 1 tanggal 1 Maret 1978. Akta pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/130/1 tanggal 22 Februari 1982 dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 766 dan No. 767, tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 1982, tambahan No. 1138.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (the “Company”) was established under the Government Regulation of the Republic of Indonesia (the “Government”) No. 4 Year 1978 regarding the State Capital Investment for the establishment of a State-Owned Company (Persero) in the area of management, maintenance and development of toll roads, and the detailed management regulations (State Gazette No. 4 Year 1978 in conjunction with the Decree of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 90/KMK.06/1978 regarding the Determination of the Share Capital of the Company dated February 27, 1978). The Company was established based on Notarial Deed No. 1 dated March 1, 1978 of Kartini Mulyadi, S.H., The Deed of Establishment was authorized by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/130/1 dated February 22, 1982 and was filed in Jakarta High Court No. 766 and 767 on March 2, 1982 and was published in the State Gazette No. 73 dated September 10, 1982, addition No. 1138.

Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan dengan perubahan terakhir diaktakan dalam Akta Notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito S.H., No. 01 tanggal 1 Februari 2019, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan yang dimaksud antara lain terkait perubahan ketentuan Pasal 1 ayat 1 mengenai nama Perusahaan dan Pasal 5 ayat 4 mengenai hak istimewa pemegang saham seri A Dwiwarna, dengan syarat telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah terkait Penambahan Penyertaan Modal Negara ke PT Hutama Karya (Persero) dan juga telah ditandatanganinya Akta Pengalihan Saham Perusahaan ke PT Hutama Karya (Persero).

The Company’s articles of association has been amended several times, the latest amendment of which was notarized under Notarial Deed No. 01 dated February 1, 2019 of Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito S.H., concerning the change in the Company's articles of association. The changes referred to include, among others, changes in provisions of Article 1.1 related to the Company’s name and Artice 5.4 related to the prerogative rights of Series A - Dwiwarna shareholder, with condition that the Government Regulation about addition of capital investment in PT Hutama Karya (Persero) has been issued and the Deed of Transfer of Company Shares to PT Hutama Karya (Persero) has been signed.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan usaha Perusahaan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya pembangunan di bidang pengusahaan jalan tol dengan sarana penunjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip perusahaan terbatas.

According to Article 3 of the Company's articles of association, its scope of business is mainly to engage in performing and assisting the Government's programs and policies in economy sector and generally in national development, especially in development of toll roads and all their supporting facilities while complying to the principles of limited liability company.







8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s establishment (continued)

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

To achieve these objectives, the Company performs the following activities:

(i) Melakukan perencanaan teknis,

pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan/ atau pemeliharaan jalan tol;

(i) Performs technical planning for construction, operation and/ or maintenance of toll road;

(ii) Mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol (Rumijatol) dan lahan yang berbatasan dengan Rumijatol untuk tempat istirahat kendaraan dan pelayanan berikut dengan fasilitas-fasilitasnya dan usaha lainnya, baik diusahakan sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain; dan

(ii) Organizes the land in toll road area (Rumijatol) and the land along the Rumijatol designated for vehicle rest area and service including the facilities and other businesses operating there either separately or in cooperation with other parties; and

(iii) Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki Perusahaan, baik secara langsung maupun melalui penyertaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.

(iii) Performs other activities and business in order to utilize and develop the Company's resources, either directly or through investments, subject to laws and regulations.

Perusahaan memulai kegiatan usaha komersial pada tahun 1978.

The Company started its commercial operations in 1978.

Perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan PP No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Wewenang penyelenggaraan jalan tol berada pada Pemerintah. Sebagian wewenang Pemerintah dalam penyelenggaraan jalan tol dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Pengusahaan jalan tol dilakukan oleh badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah dan/atau badan usaha milik swasta. Pengusahaan jalan tol yang diberikan oleh Pemerintah kepada badan usaha dilakukan melalui pelelangan secara transparan dan terbuka.

The Company run its operations based on Law No. 38 Year 2004 about the Road and PP No. 15 Year 2005 regarding Toll road management authority of the Government. Some of Government authority in the administration of toll roads are implemented by the Toll Road Regulatory Agency (BPJT). Toll road concession are implemented by state-owned enterprises and/or regional owned enterprises and/or private companies. Concession are granted by the Government to the business entities through transparent and open auctions.







9


a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s establishment (continued)

Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550. Perusahaan mengoperasikan 13 ruas jalan tol yang dikelola oleh tujuh kantor cabang dan memiliki 20 entitas anak, dengan rincian kantor cabang adalah sebagai berikut:

The Company's head office is located at Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550. The Company operates 13 toll roads, which are managed by its seven branch offices and owned 20 subsidiaries, with detail of branch offices as follows:

Mulai konsesi

(Tahun)/

Start of consession (Year)

Jakarta - Bogor- Ciawi 59 2005 40

Jakarta - Tangerang 33 2005 40

Prof. Dr. Ir. Sedyatmo 14 2005 40

Cawang - Tomang - Pluit 24 2005 40

Surabaya - Gempol Surabaya - Gempol 49 2005 40

Jakarta - Cikampek Jakarta - Cikampek 83 2005 40

Cikampek - Padalarang 59 2005 40

Padalarang - Cileunyi 64 2005 40

Semarang Semarang Seksi/Section A B C 25 2005 40

BelmeraBelawan - Medan - Tanjung

Morawa43 2005 40

Palikanci Palimanan - Kanci 26 2005 40

Ruas Lingkar Luar Jakarta

(JORR)36 2005 40

Ulujami Pondok Aren 14 2005 40

Periode masa konsesi

(Tahun)/Concession period (Year)

Regional Jabodetabek Jabar

(RJJ)

Purbaleunyi

Kantor Pusat

Kantor Cabang/ Branch Offices

Ruas Jalan Tol/ Toll Road Sections

Panjang jalan/ Length (KM)

Selain itu, Perusahaan juga melakukan usaha penyelenggara pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia melalui Jasa Marga Learning Institute.

In addition, the Company also organizes training and development of human resources through Jasa Marga Learning Institute.

b. Penawaran umum Perusahaan b. The Company’s initial public offering

Pada tanggal 1 November 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam - LK), selanjutnya menjadi Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, melalui Surat No. S-5526/BL/2007 untuk melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 2.040.000.000 saham atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) setiap saham yang berasal dari saham dalam simpanan (portepel) Perusahaan kepada masyarakat, dengan harga penawaran sebesar Rp1.700 (Rupiah penuh) per saham melalui pasar modal dan dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (selanjutnya digabung menjadi Bursa Efek Indonesia).

On November 1, 2007, the Company received from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (BAPEPAM - LK), currently known as the Indonesian Financial Services Authority, its notice letter No. S-5526/BL/2007, which stated the effectivity to conduct an Initial Public Offering (IPO) of 2,040,000,000 Series B shares with par value of Rp500 (full Rupiah) of the Company at an offering price per share of Rp1,700 (full Rupiah) through capital market and registered both in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (subsequently combined as the Indonesia Stock Exchange).







10


b. Penawaran umum Perusahaan (lanjutan) b. The Company’s initial public offering (continued)

Sejak penawaran umum perdana sampai dengan akhir tahun pelaporan, Perusahaan telah melakukan aksi korporasi sebagai berikut:

Since its initial public offering until end of reporting year, the Company has made the following corporate actions:

1. Pembelian kembali saham Perusahaan

pada 24 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009 dilakukan mengingat kondisi pasar saham saat itu berpotensi krisis dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menurun cukup signifikan sehingga memberikan peluang pada Perusahaan untuk membeli kembali sahamnya dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan dan ketentuan yang berlaku. Perusahaan dalam hal ini dibantu oleh PT Bahana Securities sebagai Perusahaan Wakil Perantara Perdagangan Efek. Dana yang dikeluarkan Perusahaan untuk membeli kembali 24.523.500 lembar saham (Treasury Stock) sejumlah Rp21.837.

1. Buy back of the Company’s shares on October 24, 2008 until January 12, 2009 was done considering the condition of the stock market, indication of potential crisis where the Composite Stock Price Index (CSPI) in Indonesia Stock Exchange (IDX) significantly decreased thus providing an opportunity for the Company to buy back its shares subject to the ability of the Company and applicable regulations. The Company, in this case, was aided by PT Bahana Securities as its Corporate Broker Securities Trading. Funds issued by the Company to buy back 24,523,500 shares (Treasury Stock) amounting to Rp21,837.

2. Sesuai dengan Poin 4D Peraturan

Bapepam dan LK No. KEP-105/BL/2010, Peraturan XI.B2 perihal Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik, maka treasury stock tersebut telah memasuki periode wajib menjual (sudah dikuasai Perusahaan selama 3 tahun) dan wajib untuk dijual kembali. Perusahaan dalam penjualan kembali saham Treasury dibantu oleh PT Danareksa Sekuritas. Masa penjualan berlangsung dari tanggal 5 April 2012 sampai dengan tanggal 25 Juni 2012.

2. Based on Point 4D of Bapepam-LK Regulation No. KEP-105/BL/2010, XI.B2 Regulations regarding Buy Back Shares issued by the Issuer or Public Company, the Company has reached the maximum period of holding its treasury stock (already held by the Company for 3 years) and therefore it was mandatory for resale. The Company was assisted by PT Danareksa Securities in the resale of treasury shares. Sales period lasted from April 5, 2012 to June 25, 2012.

3. Sesuai dengan Berita Acara rapat

Perseroan yang dimuat dalam Akta Notaris No. 139 tanggal 29 Agustus 2016, pemegang saham menyepakati peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Aksi korporasi Perusahaan telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan dalam surat No. S-337/D.01/2016 tanggal 18 November 2016, sehingga jumlah saham perusahaan meningkat dari 6.800.000.000 menjadi 7.257.871.200 lembar saham. Perubahan jumlah saham Perusahaan tersebut tertuang dalam Akta Notaris No. 39 tanggal 20 Desember 2016.

3. In accordance to minutes of meeting contained in Notarial Deed No. 139 dated August 29, 2016, shareholders of the company agreed the increase of the company's issued and fully paid capital through Rights Issue. The corporate action were authorized by the Financial Services Authorization on its letter No. S-337/D.01/2016 dated November 18, 2016, consequently the company's share increased from 6,800,000,000 to 7,257,871,200 shares. The changes were stated on Notarial Deed No. 39 dated December 20, 2016.







11


b. Penawaran umum Perusahaan (lanjutan) b. The Company’s initial public offering (continued)

Dana yang diperoleh Perusahaan akan digunakan untuk mendanai pembangunan jalan tol, khususnya 3 ruas jalan tol baru yang akan dibangun, yaitu: a. sekitar 50% untuk ruas Semarang - Batang

sepanjang 75 km; b. sekitar 30% untuk ruas Pandaan - Malang

sepanjang 37,6 km; dan c. sekitar 20% untuk ruas Jakarta - Cikampek

II Elevated sepanjang 36,4 km.

Funds generated by the Company will be used for the funding of toll road construction, particularly for three new toll roads to be build, as follows: a. approximately 50% for Semarang - Batang

toll road round 75 km; b. approximately 30% for Pandaan - Malang

toll road round 37.6 km; c. approximately 20% for Jakarta - Cikampek

II Elevated round 36.4 km.

c. Penawaran umum obligasi Perusahaan c. The Company’s public bond offering

Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah utang obligasi yang belum jatuh tempo adalah sebesar Rp6.500.000 dengan rinciannya sebagai berikut:

As of December 31, 2019, the total amount of outstanding bonds amounting to Rp6,500,000 as follows:

Total Tanggal Tanggal

(Rp Juta)/ Tenor Penerbitan/ Jatuh

Par value (Tahun/ Issuance Tempo/

No. Obligasi/ Bonds (Rp Million) Years) Date Maturity Date Status

1 Jasa Marga XIV (JM — 10) 1.000.000 1012 Oktober 2010/

October 12, 201012 Oktober 2020/

October 12, 2020Belum Lunas/

Not Yet Paid

2 Global Bond 4.000.000 311 Desember 2017/

December 11, 201711 Desember 2020/

December 11, 2020Belum Lunas /

Not Yet Paid

3 Obligasi PT Marga Lingkar Jakarta/

PT Marga Lingkar Jakarta Bonds

- Seri A/ Series A 200.000 308 November 2017/

November 08, 201708 November 2020/

November 08, 2020Belum Lunas /

Not Yet Paid

- Seri B/ Series B 217.000 508 November 2017/



Not Yet Paid

- Seri C/ Series C 299.000 708 November 2017/



Not Yet Paid

- Seri D/ Series D 320.000 908 November 2017/



Not Yet Paid

- Seri E/ Series E 464.000 1008 November 2017/



Not Yet Paid







12


d. Dewan komisaris dan direksi, komite audit serta karyawan

d. Boards of commissioners and directors, audit committee and employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan adalah sebagai berikut: The composition of the Company’s Boards of

Commissioners and Directors was as follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/ December 31, 2019 December 31, 2018

Direksi/Directors Direktur Utama/ President Director Desi Arryani Desi Arryani Direktur Keuangan/ Finance Director Donny Arsal Donny Arsal Direktur Pengembangan Usaha/

Business Development Director Adrian Priohutomo Adrian Priohutomo Direktur Bisnis/ Business Director Mohammad Sofyan Mohammad Sofyan Direktur Operasi/ Operations Director Subakti Syukur Subakti Syukur Direktur Human Capital &Transformasi/

Director of Human Capital & Transformation Alex Denni Alex Denni

Dewan Komisaris/Board of Commissioners Komisaris Utama dan Komisaris Independen/

President and Independent Commissioner Sapto Amal Damandari Sapto Amal Damandari Komisaris/ Commissioner Muhammad Sapta Murti Muhammad Sapta Murti

Komisaris/ Commissioner Anita Firmanti Eko Anita Firmanti Eko Susetyowati Susetyowati

Komisaris/ Commissioner Sugihardjo Sugihardjo Komisaris/ Commissioner Agus Suharyono Agus Suharyono Komisaris Independen/ Independen

Commissioner Vincentius Sonny Loho Vincentius Sonny Loho

Susunan komite audit adalah sebagai berikut:

The compositions of the audit committee are as follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/ December 31, 2019 December 31, 2018

Komite Audit/Audit Committee Ketua/Chairman Vincentius Sonny Loho Vincentius Sonny Loho Anggota/Members Anita Firmanti Eko Anita Firmanti Eko

Susetyowati Susetyowati Anggota/Members Sugiharjo Sugiharjo Anggota/Members Agung Nugroho S Teguh Indra Prasetyo Anggota/Members Agita Widjajanto Agita Widjajanto

Pada tanggal 31 Desember 2019, Ketua Unit

Audit Internal adalah Arief Nursetiawan. As of December 31, 2019, the Head of

the Internal Audit Unit is Arief Nursetiawan.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Sekretaris Perusahaan adalah Mohamad Agus Setiawan.

As of December 31, 2019, the Corporate Secretary is Mohamad Agus Setiawan.







13


d. Dewan komisaris dan direksi, komite audit serta karyawan (lanjutan)

d. Boards of commissioners and directors, audit committee and employees (continued)

Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Perusahaan mengacu pada Peraturan Meneg BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara Pasal 26. Unit audit internal merupakan bagian dari sistem pengendalian intern Perusahaan yang di dalam pelaksanaan tugas auditnya menggunakan kerangka sistem pengendalian intern COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission).

Implementation of internal control systems made by the Company refers to the State Enterprises Minister Regulation No. PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at the State-owned Enterprise Article 26. Internal audit unit is part of the Company's system of internal control in the execution of audit assignments using the COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) framework for internal control system.

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. KEP - 009/II/2019 pada tanggal 1 Februari 2019, Perusahaan memberhentikan Teguh Indra Prasetyo sebagai anggota komite audit dan mengangkat Drs. Agung Nugroho S. sebagai anggota komite audit.

Based on the Decision of the Board of Commissioners No. KEP - 009/II/2019 dated February 1, 2019, the Company dismissed Teguh Indra Prasetyo as a member of the audit committee and appoints Drs. Agung Nugroho S. as a member of the audit committee.

Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya

disebut “Kelompok Usaha”) memiliki 8.311 dan 8.418 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (tidak diaudit).

The Company and its subsidiaries (collectively referred to hereafter as “the Group”) had 8,311 and 8,418 permanent employees as of December 31, 2019, and 2018, respectively (unaudited).

e. Entitas anak yang dikonsolidasikan e. Consolidated subsidiaries

Entitas anak yang dimiliki Perusahaan, secara

langsung, adalah sebagai berikut: The Company’s subsidiaries, directly owned, are

as follows:







14


e. Entitas anak yang dikonsolidasikan (lanjutan)

e. Consolidated subsidiaries (continued)

31 Desember

2019/

31 Desember

2018/

Tahun operasi

komersial/

Periode masa

konsesi (Tahun)/

31 Desember

2019/

31 Desember

2018/

Entitas Anak/

SubsidiariesAktivitas utama/

Principal activityDomisili/

Domicile

December 31, 2019

December 31, 2018

Start of commercial operations

Concession period (Year)

December 31, 2019

December 31, 2018

PT Jalantol

Lingkarluar Jakarta

(JLJ), berdiri tanggal

22 Desember 2000

/established on December 22, 2000

Jasa

pengoperasian

jalan tol

/Toll road operation services

Bekasi 99,9 99,91 Oktober 2001

/October 1, 2001 35 229.925 230.862

PT Marga Sarana

Jabar (MSJ), berdiri

tanggal 11 Mei 2007/

established on May 11, 2007

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Bogor Outer Ring

Road

/Operator of the Bogor Outer Ring Road toll road

Bogor 55 55

23 November

2009/November 23, 2009

45 3.366.556 1.868.507

PT Marga Trans

Nusantara (MTN),

berdiri tanggal

14 Mei 2008

/established on May 14, 2008

Penyelenggaran

ruas jalan tol

Kunciran -

Serpong/Operator of the Kunciran - Serpong toll road

Tangerang 60 60

6 Desember

2019/December 6, 2019

35 4.232.191 3.774.797

PT Jasamarga

Surabaya Mojokerto

(JSM), berdiri

tanggal 19 Agustus

1994 /Established on August 19, 1994

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Surabaya -

Mojokerto

/Operator of the Surabaya - Mojokerto toll road

Sidoarjo 55,5 55,5

5 September

2011/September 5, 2011

42 5.058.548 5.101.137

PT Marga Lingkar

Jakarta (MLJ), berdiri

tanggal 24 Agustus

2009 /established on August 24, 2009

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Lingkarluar

Jakarta Seksi W2

Utara/Operator of the Jakarta Outerring Road section W2 Utara toll road

Jakarta 65 654 Januari 2014/

January 4, 2014 40 2.152.609 2.118.669

PT Jasamarga

Gempol Pasuruan

(JGP), berdiri

tanggal 28 Juni

2010/established on June 28, 2010

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Gempol -

Pasuruan

/Operator of the Gempol - Pasuruan toll road

Pandaan 99,35 99,231 Juli 2017/

July 31, 2017 45 3.872.405 3.642.562

PT Jasamarga

Kunciran

Cengkareng (JKC),

berdiri tanggal

14 Mei 2008

/established on May 14, 2008

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Kunciran -

Cengkareng/Operator of the Kunciran - Cengkareng toll road

Tangerang 76,2 76,2

Tahap konstruksi

/Under construction

35 5.299.985 4.066.664

Persentase kepemilikan/Total aset sebelum eliminasi

(dalam jutaan rupiah)/

Percentage of ownership (%)Total assets before elimination (in

million rupiah)







15




31 Desember

2019/

31 Desember

2018/

Tahun operasi

komersial/

Periode masa

konsesi (Tahun)/

31 Desember

2019/

31 Desember

2018/

Entitas Anak/



Domicile

December 31, 2019

December 31, 2018



December 31, 2019

December 31, 2018




million rupiah)

PT Jasamarga

Tollroad

Maintenance

(JMTM), berdiri

tanggal 26 Agustus

1988 /established on August 26, 1988

Pengusahaan

jasa konstruksi

dan Pemeliharaan

jalan tol, jasa

sewa peralatan

tol, serta jasa

sewa kendaraan

/Services in toll road construction and maintenance, toll road equipments rental, and vehicles rental

Jakarta 99,8 99,8

10 Februari 1989

/February 10, 1989

- 914.520 676.620

PT Jasamarga Bali

Tol (JBT), berdiri

tanggal 22 Agustus

2011/established on August 22, 2011

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Nusa Dua -

Tanjung Benoa

/Operator of the Nusa Dua - Tanjung Benoa toll road

Bali 55 551 Oktober 2013/

October 1, 2013 45 1.891.105 1.949.801

PT Jasamarga

Related Business

(JMRB), berdiri

tanggal 15 Januari

2013/ established on January 15, 2013

Pengembangan

bisnis properti

/Develop business

in property

Jakarta 99,9 99,9

15 Januari 2013

/January 15, 2013

- 2.048.357 1.032.621

PT Jasamarga

Kualanamu Tol

(JMKT), berdiri

tanggal 25

November 2014

/established on November 25, 2014

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Medan-

Kualanamu-

Tebing

tinggi/Operator of the Medan-Kualanamu-Tebing tinggi toll road

Kualanamu 55 55

13 Oktober 2017

/October 13, 2017

40 4.381.573 4.264.284

PT Cinere Serpong

Jaya (CSJ), berdiri

tanggal 10 Juli

2008/established on July 10, 2008

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Cinere - Serpong/

Operator of the Cinere - Serpong toll road

Jakarta 55 55

Tahap konstruksi

/Under construction

35 2.835.514 2.241.572

PT Jasamarga

Tollroad Operator

(JMTO), berdiri

tanggal

21 Agustus 2015/

established on August 21, 2015

Jasa

pengoperasian

jalan tol/Toll road operation services

Jakarta 99,9 99,9

30 September

2015/September 30, 2015

- 976.388 482.279







16


e. Entitas anak yang dikonsolidasikan (lanjutan) e. Consolidated subsidiaries (continued)

31 Desember

2019/

31 Desember

2018/

Tahun operasi

komersial/

Periode masa

konsesi (Tahun)/

31 Desember

2019/

31 Desember

2018/

Entitas Anak/



Domicile

December 31, 2019

December 31, 2018



December 31, 2019

December 31, 2018




million rupiah)

PT Jasamarga

Pandaan Malang

(JPM), berdiri

tanggal

6 Juni 2016/

established on June 6, 2016

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Pandaan –

Malang/ Operator of the Pandaan – Malang Toll Road

Malang 60 60

9 Agustus

2019/Agustus 9, 2019

35 5.224.427 4.101.612

PT Jasamarga

Manado Bitung

(JMB), berdiri

tanggal 6 Juni 2016

/established on

June 6, 2016

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Manado – Bitung/

Operator of the Manado – Bitung Toll Road

Manado 65 65

Tahap konstruksi

/Under construction

40 2.645.369 1.607.178

PT Jasamarga

Balikpapan

Samarinda (JBS),

berdiri tanggal 6

Juni 2016

/established on June 6, 2016

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Balikpapan –

Samarinda/Operator of the Balikpapan – Bitung Toll Road

Balikpapan 67,13 62

Tahap konstruksi

/Under construction

40 9.498.911 6.568.087

PT Jasamarga

Jalanlayang

Cikampek (JJC),

berdiri tanggal

28 November 2016

/established on November 28, 2016

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Jakarta –

Cikampek II

Elevated /Operator of the Jakarta-Cikampek II Elevated Toll Road

Jakarta 80 80

Tahap konstruksi

/Under construction

45 15.297.896 9.554.121

PT Jasamarga

Transjawa Tol (JTT),

berdiri tanggal

2 Juni 2017

/established on June 2, 2017

Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Trans

Jawa/Operator of the Trans Jawa Toll Road

Jakarta 99,8 99

Tahap

pengembangan

/Under development

stage

- 275.658 7.062

PT Jasamarga

Japek Selatan (JJS),

berdiri tanggal

29 Desember 2017


Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Jakarta –

Cikampek II Sisi

Selatan /Operator of the Jakarta-Cikampek II South Side Toll Road

Jakarta 80 80

Tahap konstruksi

/Under construction

35 3.057.233 1.109.346

PT Jasamarga

Probolinggo

Banyuwangi (JPB),

berdiri tanggal

29 Desember 2017


Penyelenggaraan

ruas jalan tol

Probolinggo –

banyuwangi

/Operator of the Probolinggo-Banyuwangi Toll Road

Jakarta 94,84 94,84

Tahap konstruksi

/Under construction

35 216.944 134.388







17




Entitas anak yang dimiliki Perusahaan, secara tidak langsung melalui JMRB, Anak Perusahaan, adalah sebagai berikut:

The Company’s subsidiaries, indirectly owned through JMRB, a Subsidiary, are as follows:

PT Jasamarga Rest Area Batang didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 129 tanggal 8 Januari 2019 dari Umi Chamidah, S.H., M.Kn., di Jakarta. Perusahaan ini bergerak di bidang pengelolaan rest area KM 360B Ruas Semarang Batang. PT Jasamarga Related Business (JMRB) memiliki 172.446.688 lembar saham dengan nominal Rp100 per lembar saham atau setara dengan Rp17.244.668.800 (Rupiah penuh) dengan total keseluruhan saham sebesar Rp26.530.259.600 (Rupiah penuh) atau setara dengan 65% kepemilikan saham.

PT Jasamarga Rest Area Batang was established based on Notarial Deed No. 129 dated January 8, 2019 from Umi Chamidah, S.H., M.Kn., in Jakarta. The company is engaged in the management of the rest area KM 360B Semarang Batang Section. PT Jasamarga Related Business (JMRB) has 172,446,688 shares with a nominal value of Rp100 per share or equivalent to Rp17,244,668,800 (full Rupiah) with a total share of Rp26,530,259,600 (full Rupiah) or equivalent to 65% of share ownership.

PT Asiana Jakarta Properti didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 29 tangal 14 Agustus 2015 dari Marcia Rahmani, S.H., M.Kn., di Jakarta. Perusahaan ini bergerak di bidang Pembangunan properti perumahan, gedung kantor, apartemen, dll. PT Jasamarga Related Business (JMRB) memiliki 6.884.000 lembar saham dengan nominal Rp1.000.000 per lembar saham atau setara dengan Rp688.400.000.000 (Rupiah penuh) dengan total keseluruhan saham sebesar Rp692.000.000.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan 99% kepemilikan saham.

PT Asiana Jakarta Properti was established based on Notarial Deed No. 29 dated August 14, 2015 from Marcia Rahmani, S.H., M.Kn., in Jakarta. The company is engaged in the construction of residential property, office buildings, apartments, etc. PT Jasamarga Related Business (JMRB) has 6,884,000 shares with a nominal value of Rp1,000,000 per share or equivalent to Rp688,400,000,000 (full Rupiah) with a total stock of Rp692,000,000,000 (full Rupiah) or equivalent to 99% share ownership.

f. Perubahan kepemilikan entitas anak selama

tahun berjalan

f. Changes in ownership in subsidiaries during the year

PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)

Berdasarkan Akta Notaris No. 46 tanggal 24 Mei 2019, PT Trans Optima Luhur telah mengambil seluruh saham baru yang diterbitkan oleh JPT sehingga komposisi kepemilikan saham di JPT adalah sebagai berikut:

Based on Notarial Deed No. 46 dated May 24, 2019, PT Trans Optima Luhur has subscribed all new shares issued by JPT, therefore the composition of share ownership in JPT are as follows:

1. Perusahaan sebagai pemilik atas 252.053.913 lembar saham atau setara dengan Rp252.053.913.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 40% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JPT;

2. PT Trans Optima Luhur sebagai pemilik atas 339.080.870 lembar saham atau setara dengan Rp339.080.870.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 53,8% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JPT;

1. The Company as owner of 252,053,913 shares or equivalent to Rp252,053,913,000 (full Rupiah) representing 40% of the total shares issued in the JPT;

2. PT Trans Optima Luhur as the owner of 339,080,870 shares equivalent to Rp339,080,870,000 (full Rupiah) representing 53.8% of the total shares issued in the JPT;







18



tahun berjalan

f. Changes in ownership in subsidiaries during the year

PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) (lanjutan) PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) (continued)

3. PT Jalan Tol Kabupaten Pasuruan sebagai pemilik atas 39.000.000 lembar saham atau setara dengan Rp39.000.000.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 6,19% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JPT.

3. PT Jalan Tol Kabupaten Pasuruan as the owner of 39,000,000 shares equivalent to Rp39,000,000,000 (full Rupiah) representing 6,19% of the total shares issued in the JPT.

Struktur permodalan JPT saat ini adalah sebagai berikut:

The current capital structure of JPT are as follows:

1. Harga nominal per lembar saham Rp1.000 (Rupiah penuh).

2. Modal dasar sebesar Rp500.000.000.000 (Rupiah penuh).

3. Modal ditempatkan sebesar Rp499.700.000.000 (Rupiah penuh).

1. The nominal price per share is Rp1,000 (full Rupiah).

2. Authorized capital of Rp500,000,000,000 (full Rupiah).

3. The issued capital is Rp499,700,000,000 (full Rupiah).

Sehubungan dengan transaksi pengalihan saham tersebut menyebabkan Perusahaan kehilangan kendali atas JPT sehingga sejak tanggal 24 Mei 2019 Perusahaan tidak lagi mengkonsolidasikan laporan keuangan JPT ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan mencatat investasi di JPT sebagai investasi pada ventura bersama.

In connection with the share transfer transaction resulted in the Company loss control over JPT, therefore effective from May 24, 2019 the Company did not consolidate JPT’s financial statements into the Company's consolidated financial statements and recorded investments in JPT as investments in joint ventures.

PT Marga Sarana Jabar (MSJ) PT Marga Sarana Jabar (MSJ)

Berdasarkan Akta Notaris No. 01 tanggal 17 Mei 2019, PT Jasa Sarana mengalihkan kepemilikan saham dalam MSJ sebesar 10% atau sebanyak 5.927.140 lembar saham dari total 15% atau 8.890.710 lembar saham yang telah disetorkan secara penuh di MSJ kepada PT Citra Marga Nusaphala Tbk sehingga komposisi kepemilikan saham di MSJ menjadi sebagai berikut:

Based on Notarial Deed No. 01 dated May 17, 2019, PT Jasa Sarana transfered 10% of the share ownership in PT MSJ or 5,927,140 shares from a total of 15% or 8,890,710 shares which have been fully paid in MSJ to PT Citra Marga Nusaphala Tbk therefore the composition of share ownership in MSJ are as follows:

1. Perusahaan sebagai pemilik atas 32.599.270 lembar saham atau setara dengan Rp325.992.700.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 55% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di MSJ;

2. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai pemilik atas 23.708.560 lembar saham atau setara dengan Rp237.085.600.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 40% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di MSJ;

3. PT Jasa Sarana sebagai pemilik atas 2.963.570 lembar saham atau setara dengan Rp29.635.700.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 5% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di MSJ.

1. The Company as owner of 32,599,270 shares or equivalent to Rp325,992,700,000 (full Rupiah) representing 55% of the total shares issued in MSJ;

2. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk as the owner of 23,708,560 shares equivalent to Rp237,085,600,000 (full Rupiah) representing 40% of the total shares issued in MSJ;

3. PT Jasa Sarana as the owner of 2,963,570 shares equivalent to Rp29,635,700,000 (full Rupiah) representing 5% of the total shares issued in MSJ.







19



tahun berjalan (lanjutan)

f. Changes in ownership in subsidiaries during the year (continued)

PT Marga Sarana Jabar (MSJ) (lanjutan) PT Marga Sarana Jabar (MSJ) (continued)

Struktur permodalan MSJ saat ini adalah sebagai berikut:

The current capital structure of MSJ are as follows:

1. Harga nominal per lembar saham

Rp10.000 (Rupiah penuh). 2. Modal dasar sebesar Rp475.000.000.000

(Rupiah penuh). 3. Modal ditempatkan sebesar

Rp592.714.000.000 (Rupiah penuh).




PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM)

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Moeladi telah mengalihkan saham di JSM kepada PT Astra Tol Nusantara pada 17 Mei 2019 sehingga komposisi kepemilikan saham di JSM adalah sebagai berikut:

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk and PT Moeladi have transferred shares in JSM to PT Astra Tol Nusantara on May 17, 2019 therefore the composition of share ownership in JSM are as follows:

1. Perusahaan sebagai pemilik atas

829.398.900 lembar saham atau setara dengan Rp829.398.900.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 55,51% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JSM

1. The Company as owner of 829,398,900 shares or equivalent to Rp829,398,900,000 (full Rupiah) representing 55.51% of the total shares issued in JSM.

2. PT Astra Tol Nusantara sebagai pemilik

atas 664.778.100 lembar saham atau setara dengan Rp664.778.100.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 44,49% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JSM

2. PT Astra Tol Nusantara as the owner of 664,778,100 shares equivalent to Rp664,778,100,000 (full Rupiah) representing 44.49% of the total shares issued in JSM

Struktur permodalan JSM saat ini adalah sebagai berikut:

The current capital structure of JSM are as follows:

1. Harga nominal per lembar saham Rp1.000

(Rupiah penuh). 2. Modal dasar sebesar Rp1.494.177.000.000


Rp1.494.177.000.000 (Rupiah penuh).


2. Authorized capital of Rp1,494,177,000,000 (full Rupiah).

3. The issued capital is Rp1,494,177,000,000 (full Rupiah).







20





PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC)

Berdasarkan Akta Notaris No. 35 tanggal 22 Oktober 2019 dari notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn. dan surat ketetapan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0351863 tanggal 28 Oktober 2019, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi sebesar Rp181.500.000.000 (Rupiah penuh) atau sebanyak 181.500 lembar saham, sehingga komposisi kepemilikan saham di JJC adalah sebagai berikut:

Based on Notarial Deed No. 35 dated October 22, 2019 from notary Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn. and a letter of approval from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0351863 dated Oktober 28, 2019, the shareholders agreed to increase the issued and paid-up capital to Rp181,500,000,000 (full Rupiah) or equal to 181,500 shares, therefore the composition of share ownership in JJC are as follows:

1. Perusahaan sebagai pemilik atas 162.064

lembar saham atau setara dengan Rp162.064.000.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 80% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JJC;

2. PT Ranggi Sugiron Perkasa sebagai pemilik atas 40.516 lembar saham atau setara dengan Rp40.516.000.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 20% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JJC.

1. The Company as owner of 162,064 shares or equivalent to Rp162,064,000,000 (full Rupiah) representing 80% of the total shares issued in JJC;

2. PT Ranggi Sugiron Perkasa Nusantara as the owner of 40,516 shares equivalent to Rp40,516,000,000 (full Rupiah) representing 20% of the total shares issued in JJC.

Struktur permodalan JJC saat ini adalah sebagai berikut:

The current capital structure of JJC are as follows:

1. Harga nominal per lembar saham

Rp1.000.000 (Rupiah penuh). 2. Modal dasar sebesar Rp284.000.000.000


Rp202.580.000.000 (Rupiah penuh).

1. The nominal price per share is Rp1,000,000 (full Rupiah).



PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) PT Jasamarga Manado Bitung (JMB)

Berdasarkan Akta Notaris No. 26 tanggal 23 Desember 2019, Ati Mulyati S.H., M.Kn dan surat ketetapan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0378106 tanggal 26 Desember 2019, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor yang menjadi sebesar Rp649.600.000.000 (Rupiah penuh) atau sebanyak 649.600 lembar saham, sehingga komposisi kepemilikan saham di JMB adalah sebagai berikut:

Based on Notarial Deed No. 26 dated December 23, 2019, Ati Mulyati SH, M.Kn and authorization letter from the Ministry of Law and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0378106 dated December 26, 2019, the shareholders agreed to increase the issued capital and paid to Rp649,600,000,000 (full Rupiah) or equal to 649,600 shares, therefore the composition of share ownership in JMB are as follows:







21





PT Jasamarga Manado Bitung (JMB)

(lanjutan)

PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) (continued)

1. Perusahaan sebagai pemilik atas 474.240 lembar saham atau setara dengan Rp474.240.000.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 65% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JMB;

2. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai pemilik atas 145.920 lembar saham atau setara dengan Rp145.920.000.000(Rupiah penuh) yang mewakili 20% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JMB;

3. PT PP (Persero) Tbk sebagai pemilik atas 109.440 lembar saham atau setara dengan Rp109.440.000.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 15% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JMB.

1. The Company as owner of 474,240 shares or equivalent to Rp474,240,000,000 (full Rupiah) representing 65% of the total shares issued in JMB;

2. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Nusantara as the owner of 145,920 shares equivalent to Rp145,920,000,000 (full Rupiah) representing 20% of the total shares issued in JMB;

3. PT PP (Persero) Tbk as owner of 109,440 shares or equivalent to Rp109,440,000,000 (full Rupiah) representing 15% of the total shares issued in JMB.

Struktur permodalan JMB saat ini adalah sebagai berikut:

The current capital structure of the JMB is as follows:

1. Harga nominal per lembar saham Rp1.000.000 (Rupiah penuh).

2. Modal dasar sebesar Rp1.537.000.000.000 (Rupiah penuh).

3. Modal ditempatkan sebesar Rp729.600.000.000 (Rupiah penuh).




PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC)

Berdasarkan Akta Notaris No. 01 tanggal 20 Desember 2019, Dra. Hj. Rahmanita Rusli, S.H. dan surat ketetapan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0379063 tanggal 29 Desember 2019, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi sebesar Rp557.711.700.000 (Rupiah penuh) atau sebanyak 61.287.000 lembar saham, sehingga komposisi kepemilikan saham di JKC adalah sebagai berikut:

Based on Notarial Deed No. 01 dated 20 December 2019, Dra. Hj. Rahmanita Rusli, S.H. and a letter of approval from the Indonesian Ministry of Law and Human Rights No. AHU-AH.01.03-0379063 dated 29 December 2019, the shareholders agreed to increase the issued and paid up capital to Rp557,711,700,000 (full Rupiah) or equivalent to 61,827,000 shares, therefore the composition of ownership of shares in JKC are as follows:

1. Perusahaan sebagai pemilik atas 47.486.238 lembar saham atau setara dengan Rp432.124.765.800 (Rupiah penuh) yang mewakili 76,24% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JKC;

2. CMS Works International Limited sebagai pemilik atas 13.086.488 lembar saham atau setara dengan Rp119.087.040.800 (Rupiah penuh) yang mewakili 21,01% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JKC;

1. The Company as owner of 47,486,238 shares or equivalent to Rp432,124,765,800 (full Rupiah) representing 76.24% of the total shares issued in JKC;

2. CMS Works International Limited as owner of 13,086,488 shares or equivalent to Rp119,087,040,800 (full Rupiah) representing 21.01% of the total shares issued in JKC;







22

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)




PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC)

(lanjutan)

PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) (continued)

3. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai

pemilik atas 1.308.295 lembar saham atau setara dengan Rp11.905.484.500 (Rupiah penuh) yang mewakili 2,10% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JKC;

4. PT Nindya Karya (Persero) sebagai pemilik atas 174.910 lembar saham atau setara dengan Rp1.591.681.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 0,28% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JKC;

5. PT Istaka Karya (Persero) sebagai pemilik atas 231.069 lembar saham atau setara dengan Rp2.102.727.900 (Rupiah penuh) yang mewakili 0,37% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di JKC.

3. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk as owner of 1,308,295 shares or equivalent to Rp11,905,484,500 (full Rupiah) representing 2.10% of the total shares issued in JKC;

4. PT Nindya Karya (Persero) as owner of 174,910 shares or equivalent to Rp1,591,681,000 (full Rupiah) representing 0.28% of the total shares issued in JKC;

5. PT Istaka Karya (Persero) as owner of 231,069 shares or equivalent to Rp2,102,727,900 (full Rupiah) representing 0.37% of the total shares issued in JKC.

Struktur permodalan JKC saat ini adalah sebagai berikut:

The current capital structure of JKC is as follows:

1. Harga nominal per lembar saham Rp9.100

(Rupiah penuh). 2. Modal dasar sebesar Rp631.512.700.000


Rp566.811.700.000 (Rupiah penuh).




PT Marga Trans Nusantara (MTN) PT Marga Trans Nusantara (MTN)

Berdasarkan Akta Notaris No. 26 tanggal 7 November 2019, Wiwik Condro, S.H. dan surat ketetapan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0358383 tanggal 12 November 2019, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi sebesar Rp1.045.960.000.000 (Rupiah penuh) atau sebanyak 1.045.960 lembar saham, sehingga kepemilikan saham di MTN adalah sebagai berikut:

Based on Notarial Deed No. 26 dated November 7, 2019, Wiwik Condro, S.H. and a letter of approval from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0358383 dated November 12, 2019, the shareholders agreed to increase the issued and paid-up capital to Rp1.045,960,000,000 (full Rupiah) or equivalent to 1.045,960 shares, therefore the composition of share ownership in MTN are as follows:

1. Perusahaan sebagai pemilik atas 735.486

lembar saham atau setara dengan Rp735.486.000.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 60% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di MTN;

1. The Company as owner of 735,486 shares or equivalent to Rp735,486,000,000 (full Rupiah) representing 60% of the total shares issued in MTN.







23





PT Marga Trans Nusantara (MTN) (lanjutan) PT Marga Trans Nusantara (MTN) (continued)

2. PT Astra Tol Nusantara sebagai pemilik atas 367.743 lembar saham atau setara dengan Rp367.743.000.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 30% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di MTN;

2. PT Astra Tol Nusantara as the owner of 367,743 shares equivalent to Rp367,743,000,000 (full Rupiah) representing 30% of the total shares issued in MTN;

3. PT Transutama Arya Sejahtera sebagai pemilik atas 122.581 lembar saham atau setara dengan Rp122.581.000.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 10% dari total seluruh saham yang telah diterbitkan di MTN.

3. PT Transutama Arya Sejahtera as the owner of 122,581 shares equivalent to Rp122,581,000,000 (full Rupiah) representing 10% of the total shares issued in MTN.

Struktur permodalan MTN saat ini adalah sebagai berikut:

The current capital structure of MTN are as follows:

1. Harga nominal per lembar saham Rp1.000.000 (Rupiah penuh).

2. Modal dasar sebesar Rp1.225.810.000.000 (Rupiah penuh).

3. Modal ditempatkan sebesar Rp1.225.810.000.000 (Rupiah penuh).



3. The issued capital is Rp1,225,810,000,000 (full Rupiah).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated financial statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounitng Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and regulation in Capital Market regulations including the Financial Services Authority Regulation/Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (OJK/Bapepam-LK) No.VIII.G.7 concerning the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies.

Selain laporan arus kas konsolidasian, laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asas akrual, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Other than the consolidated statement of cash flows, the consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, using the historical cost, basis of accounting, except for certain accounts which are stated on the bases described in the related accounting policies for those accounts.







24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyajian laporan keuangan

konsolidasian a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows, which has been prepared using the direct method, presents cash receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah, which is also the functional currency of the Group.

b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi

laporan keuangan Kelompok Usaha seperti yang disebutkan pada Catatan 1e, dimana Perusahaan memiliki pengendalian atas entitas tersebut.

The consolidated financial statements include the accounts of the Group as disclosed in Note 1e, in which the Company has control over those entities.

Laporan keuangan entitas anak disiapkan

untuk tahun pelaporan yang sama dengan Perusahaan dan menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.

The financial statements of the subsidiaries are prepared for the same reporting year as that of the Company and using consistent accounting policies.

Pengendalian diperoleh ketika Kelompok Usaha terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.

Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee.

Secara spesifik, Kelompok Usaha mengendalikan investee jika dan hanya jika Kelompok Usaha memiliki seluruh hal berikut ini:

Specifically, the Group controls an investee if and only if, the Group has:

a. Kekuasaan atas investee (misal, hak yang

ada memberi kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee);

b. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee;

c. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

a. Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);

b. Exposure, or rights, to variable returns from

its involvement with the investee;

c. The ability to use its power over the investee to affect its returns.







25



b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Ketika Kelompok Usaha memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Kelompok Usaha mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:

When the Group has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Group considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:

a. Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak

suara yang lain b. Hak yang timbul dari pengaturan

kontraktual lain c. Hak suara dan hak suara potensial

Kelompok Usaha.

a. The contractual arrangement with the other vote holders of the investee

b. Rights arising from other contractual arrangement

c. The Group’s voting rights and potential voting rights.

Kelompok Usaha menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Kelompok Usaha memiliki pengendalian atas anak perusahaan dan berhenti ketika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas anak perusahaan. Aset, liabilitas, pendapatan dan beban atas anak perusahaan yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Kelompok Usaha menghentikan pengendalian atas entitas anak.

The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the subsidiary.

Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham entitas induk Kelompok Usaha dan pada kepentingan non pengendali, walaupun hasil di kepentingan non pengendali (KNP) mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan pada laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha.

Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the non-controlling interests (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Group’s accounting policies.







26




Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Kelompok Usaha sebagai satu kesatuan usaha.

All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.

Perubahan kepemilikan di entitas anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai transaksi ekuitas. Jika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka:

A change in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, then:

a. menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;

b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

c. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada ;

d. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

e. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

f. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan

g. mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atau mengalihkan secara langsung ke defisit atau saldo laba.

a. derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;

b. derecognizes the carrying amount of any NCI;

c. derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any;

d. recognizes the fair value of the consideration received;

e. recognizes the fair value of any investment retained;

f. recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and;

g. reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to the statement of profit or loss and other comprehensive income or deficit or retained earnings, as approriate.

Kombinasi bisnis dan goodwill Business combinations and goodwill

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries not attributable to the parent entity, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent entity.







27




Kombinasi bisnis dan goodwill (lanjutan)

Business combinations and goodwill (continued)

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik).

A change in a parent’s ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control is accounted for as an equity transaction (i.e., a transaction with owners in their capacity as owners).

Kombinasi bisnis, jika ada, dicatat dengan

menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, Kelompok Usaha memilih apakah mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan termasuk dalam beban administrasi.

Business combinations, if any, are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured at the aggregate value of the consideration transferred, measured at fair value on acquisition date and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the Group elects whether it measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.

Kelompok Usaha menentukan apakah suatu transaksi atau peristiwa lain merupakan kombinasi bisnis bahwa aset aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih merupakan suatu bisnis. Jika aset yang diperoleh bukan suatu bisnis, maka Kelompok Usaha mencatat transaksi atau peristiwa lain tersebut sebagai akuisisi aset.

The Group determines whether a transaction or other event is a business combination that the assets acquired and liabilities assumed constitute a business. If the assets acquired are not a business, the Group accounts for the transaction or other event as an asset acquisition.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

When the Group acquires a business, it classifies and determines the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as of the acquisition date.







28




Kombinasi bisnis dan goodwill (lanjutan) Business combinations and goodwill

(continued)

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih nilai lebih agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto teridentifikasi dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diakui.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities recognized.

Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen menilai kembali identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diasumsikan.

If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary- acquiree, the difference is recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as gain on bargain purchase after previously assessing the identification and fair value measurement of the acquired assets and the assumed liabilities.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (UPK) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK.

After intial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (CGU) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGU.

c. Kas dan setara kas c. Cash and cash equivalents

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement, which are not restricted, are classified as “Cash Equivalents”.

Bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya untuk digunakan sebagai jaminan tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari “Kas dan Setara Kas” melainkan disajikan pada akun ”Dana ditetapkan penggunaanya” dan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar”.

Cash in banks and time deposits which are restricted as to use or are used as collateral for obligations are not classified as part of “Cash and Cash Equivalents”. There are presented in ”Restricted funds” and as part of ”Non-current Assets”.







29



d. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi d. Transactions with related parties

Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan

pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Group has transactions with certain parties which have related party relationships as defined under PSAK 7 (2015 Improvement), “Related Party Disclosures”.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan 44 atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes 44 to the consolidated financial statements.

e. Persediaan e. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih

rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata.

Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined using the average method.

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah untuk pengembangan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman, jika ada. Pada saat dijual, semua biaya dialokasikan secara proporsional berdasarkan luas area masing-masing.

The cost of land under development consists of the cost of land for development, direct and indirect development costs related to real estate development activities and borrowing costs, if any. At the time of sale, total project costs are allocated proportionately based on their respective areas.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah

yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual.

The cost of land development, including land which is used for roads and infrastructure or other unsaleable area, is allocated to the saleable area.

Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah, ruko dan apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai.

The cost of buildings under construction is transferred to houses, shop houses and apartments (strata title) available for sale when the construction is substantially completed.

Properti yang diperoleh atau dalam

penyelesaian untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, yang tidak untuk disewakan atau untuk mendapatkan kenaikan nilai, dicatat sebagai persediaan.

Properties acquired or being constructed for sale in the ordinary course of business, rather than to be held for rental or capital appreciation, are classified as inventories.

Untuk proyek properti tempat tinggal, pada saat

pengembangan dan pembangunan infrastruktur dilaksanakan, akun ini dipindahkan ke persediaan. Untuk proyek properti komersial, pada saat selesainya pengembangan tanah dan pembangunan infrastruktur, akun ini akan tetap sebagai bagian dari persediaan atau direklasifikasi ke aset tetap atau properti investasi, mana yang lebih sesuai.

For residential property project, at the time development and construction of infrastructures are being done, this account is reclassified to inventories. For commercial property project, upon the completion of development and construction of infrastructure, this account either remains as part of inventories or is reclassified to fixed assets or investment property, whichever is more appropriate.







30



e. Persediaan (lanjutan) e. Inventories (continued)

Komisi yang tidak dapat dikembalikan yang

dibayarkan kepada agen penjualan atas penjualan unit real estate dibebankan pada saat dibayar.

Non-refundable commissions paid to sales or marketing agents on the sale of real estate units are expensed when paid.

Nilai realisasi neto adalah taksiran harga

penjualan dalam kegiatan usaha normal yang didasarkan pada harga pasar pada tanggal pelaporan dan didiskontokan untuk nilai waktu uang, jika material, dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya untuk melaksanakan penjualan.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, based on market prices at the reporting date and discounted for the time value of money if material, less estimated costs to complete and estimated costs to sell.

Penurunan nilai persediaan ditetapkan setiap

tanggal pelaporan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto dan penurunannya diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain konsolidasian tahun yang bersangkutan.

The decline in value of inventories is determined every reporting date to write down the carrying amount of inventories to their net realizable value and the decline is recognized as a loss in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the related year.

f. Biaya dibayar dimuka f. Prepaid expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan

dibebankan pada operasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa yang diharapkan dapat memberikan manfaat.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations using the straight-line method over the years of expected benefit.

g. Investasi pada entitas asosiasi dan ventura

bersama g. Investments in associates and joint venture

Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi dan ventura bersama diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Kelompok Usaha telah menilai sifat dari pengaturan besama dan menentukan pengaturan bersama tersebut sebagai ventura bersama.

The Group’s investments in its associates and joint venture are accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Group has significant influence. The Group has assessed the nature of its joint arrangements and determined them to be joint ventures.

Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan

investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi dan ventura besama sejak tanggal perolehan.

Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from, the associate and joint venture since the date of acquisition.

Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai

wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada biaya perolehannya dan disajikan sebagai “Aset tidak lancar lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Investment in shares with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable its fair value is stated at cost (the cost method) and disclosed as “Other non-current assets” in the consolidated statement of financial position.







31



g. Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama (lanjutan)

g. Investments in associates and joint venture (continued)

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi dan ventura bersama. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi dan ventura bersama, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian.

The consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associates and joint venture. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associates and joint venture, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity.

Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dan ventura bersama dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi dan ventura bersama. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi dan ventura bersama mengalami penurunan nilai. Kelompok Usaha menentukan apakah perlu untuk mengakui rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi dan ventura bersama.

Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associates and joint venture are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates and joint venture. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that its investments in the associates and joint venture are impaired. The Group determines whether it is necessary to recognize an impairment loss on the Group’s investments in its associates.

Apabila terdapat bukti obyektif penurunan nilai, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan ventura bersama dan nilai tercatatnya, dan mengakui penurunan nilai tersebut dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

If there is objective evidence of impairment, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of investments in associates and their carrying value, and recognizes the impairment in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

h. Aset tetap h. Fixed assets

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset, sebagai berikut:

Depreciation is calculated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:

Tahun/Years

Gedung kantor dan bangunan lain 20 Office and other buildings Peralatan operasional dan kantor 3 - 5 Operational and office equipments Kendaraan 3 - 5 Vehicles

Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah.

Land is stated at cost and not depreciated. Costs associated with the acquisition of legal right of land when the land was first acquired are recognized as part of the cost of land.







32



h. Aset tetap (lanjutan) h. Fixed assets (continued)

Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Costs associated with the extension or renewal of legal right of land are recognized as intangible asset which is amortized over the legal life of the land right or economic life of the land, whichever is shorter.

Aset dalam penyelesaian merupakan proyek dalam pelaksanaan disajikan sebagai bagian dari aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Construction in progress are stated at cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to current operations in the year the asset is derecognized.

Nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dan amortisasi aset tetap ditelaah dan disesuaikan secara prospektif, apabila diperlukan, pada setiap akhir tahun buku.

The fixed assets residual values, useful lives and methods of depreciation and amortization are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end.

i. Properti investasi i. Investment properties

Properti investasi Kelompok Usaha terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana yang dikuasai Kelompok Usaha untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Investment properties of the Group consist of land and building and infrastructures held by the Group to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business.

Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Total tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.

Investment properties are stated at cost including transaction cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any, except for land which is not depreciated. Such cost includes the cost of replacing part of the investment properties, if the recognition criteria are met, and excludes the daily expenses on their usage.

Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus atas taksiran masa manfaat ekonomis berkisar dari 3 (tiga) tahun sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.

Depreciation of buildings and infrastructures is computed using the straight-line method over their estimated useful lives ranging from 3 (three) years to 20 (twenty) years.







33



i. Properti investasi (lanjutan) i. Investment properties (lanjutan)

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain konsolidasian dalam periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

An investment property should be derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal of an investment property is credited or charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the period the asset is derecognized.

Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfers to investment properties should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or end of construction or development. Transfers from investment properties should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sell.

Untuk pengalihan dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Kelompok Usaha menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan Kelompok Usaha menjadi properti investasi, Kelompok Usaha mencatat properti investasi tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.

For a transfer from investment properties to owner-occupied property, the Group uses the cost method at the date of change in use. If an owner-occupied property becomes an investment property, the Group records the investment property in accordance with the fixed assets policies up to the date of change in use.

j. Perjanjian konsesi jasa j. Service concession arrangement

Kelompok Usaha telah menerapkan ISAK 16, “Perjanjian Konsesi Jasa” (ISAK 16) dan ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” (ISAK 22) sehubungan dengan hak konsesi.

The Group has adopted ISAK 16, “Service Concession Arrangement” (ISAK 16) and ISAK 22, “Service Concession Arrangement: Disclosure” (ISAK 22) related to the concession rights.

ISAK 16 mengatur prinsip umum dalam pengakuan dan pengukuran hak dan kewajiban terkait dengan perjanjian konsesi jasa. ISAK 16 mengatur bahwa infrastruktur tidak diakui sebagai aset tetap operator (pihak penerima konsesi jasa) karena perjanjian jasa kontraktual tidak memberikan hak kepada operator untuk mengendalikan penggunaan infrastruktur jasa publik. Operator memiliki akses untuk mengoperasikan infrastruktur dalam menyediakan jasa publik untuk kepentingan pemberi konsesi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak.

ISAK 16 determines the general principles in the recognition and measurement of liabilities and rights related to service concession arrangement. ISAK 16 regulates that an operator (concession right beneficiary) does not recognize any infrastructure assets because the contractual service arrangement does not convey the right to control the use of the public service infrastructure to the operator. The operator has access to operate the infrastructure to provide the public service on behalf of the grantor in accordance with the terms specified in the contract.







34



j. Perjanjian konsesi jasa (lanjutan) j. Service concession arrangement

(continued)

ISAK 22 memberikan panduan spesifik mengenai pengungkapan yang diperlukan atas perjanjian konsesi jasa.

ISAK 22 provides specific guidance for the required disclosures regarding the service concession arrangement.

Kelompok Usaha membukukan perjanjian konsesi jasa sebagai model aset takberwujud karena memiliki hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Pada saat pengakuan awal, aset konsesi dicatat pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Aset konsesi ini adalah aset hak pengelolaan jalan tol yang akan diamortisasi selama sisa masa hak konsesi sejak tanggal pengoperasian ruas jalan tol. Selama masa konstruksi, akumulasi biaya perolehan dan konstruksi jalan tol diakui sebagai aset konsesi dalam penyelesaian. Amortisasi mulai dibebankan pada saat aset konsesi tersebut siap digunakan.

The Group accounts for its service concession arrangement under the intangible asset model as it receives the right (license) to charge users of public service. At initial recognition, concession assets are recorded at the fair value of the benefit received or to be received. These concession assets are toll road concession rights which are amortized over the remaining concession period from the date of operation of the toll road. During the construction period, the accumulated toll road construction cost is recognized as concession assets in progress. The amortization of the cost starts when the concession assets are ready to be operated.

Aset konsesi dihentikan pengakuannya pada saat berakhirnya masa konsesi. Tidak akan ada keuntungan atau kerugian saat penghentian pengakuan karena aset konsesi diharapkan telah diamortisasi secara penuh, akan diserahkan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (“BPJT”) tanpa syarat.

The concession assets are derecognized at the end of the concession period. There will be no gain or loss upon derecognition as the concession assets which are expected to be fully amortized by then, will be handed over to the Badan Pengatur Jalan Tol (“BPJT”) for no consideration.

Aset konsesi yang diberikan kepada Kelompok Usaha dapat dialihkan dengan persetujuan Pemerintah/BPJT. Aset konsesi ini akan diserahkan ke Pemerintah/ BPJT pada saat akhir masa konsesi dan, pada saat itu, seluruh akun yang berhubungan dengan aset konsesi akan dihentikan pengakuannya.

Concession asset granted to the Group are transferrable with approval from the Government/BPJT. These concession right assets will be transferred to the Government/ BPJT at the end of the concession period and, at such time, all accounts related to the concession rights assets will be derecognized.

Selama periode hak pengusahaan jalan tol, aset hak pengusahaan jalan tol dapat dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha jika jalan tol diserahkan (dikuasakan) kepada pihak lain atau Pemerintah/ BPJT mengubah status jalan tol menjadi jalan non-tol atau tidak ada manfaat ekonomi yang dapat diharapkan dari penggunaannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan aset konsesi diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

During the toll road concession rights period, the concession rights assets may be derecognized from the consolidated statement of financial position of the Group if the toll road is transferred to another party or the Government/ BPJT has changed the status of the toll road to non-toll road or if there is no economic benefit expected from usage of the toll road. Gain or loss from discontinuance or disposal of concession assets is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.







35



j. Perjanjian konsesi jasa (lanjutan) j. Service concession arrangement (continued)

Selain itu, Kelompok Usaha mengakui dan

mengukur pendapatan konstruksi sesuai dengan PSAK 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi” dan PSAK 23, “Pendapatan”. Ketika Kelompok Usaha menyediakan jasa konstruksi atau peningkatan kemampuan, imbalan yang diterima atau akan diterima oleh Kelompok Usaha diakui pada nilai wajar.

In addition, the Group recognizes and measures construction revenue in accordance with PSAK 34 (Revised 2010) “Construction Contracts” and PSAK 23, “Revenue”. When the Group provides construction services or upgrades services, the consideration received or to be received by the Group is recognized at its fair value.

Kelompok Usaha mengakui biaya jasa

konstruksi dan peningkatan kemampuan aset konsesi sebagai aset takberwujud dimana Kelompok Usaha menerima hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa publik bukan merupakan hak tanpa syarat untuk menerima kas karena jumlahnya bergantung pada sejauh mana publik menggunakan jasa. Selama periode konstruksi, Kelompok Usaha mencatat aset takberwujud dan mengakui pendapatan dan biaya konstruksi sesuai dengan kontraknya.

The Group recognizes construction services and increased capacity of concession asset as intangible assets which the Group receives the rights (license) to charge users of public services. A right to charge users of public services is not an unconditional right to receive cash because the amounts depend on the extent of public using the service. During the construction period, the Group records intangible assets, and recognizes revenues and costs of construction in accordance with the contract.

Biaya konstruksi merupakan nilai dari jumlah

perolehan kontrak konstruksi. Construction cost is the value of the construction

contract.

Aset konsesi diamortisasi selama masa konsesi dengan menggunakan metode sebagai berikut:

The concession assets are amortized over the concession period using the following method:

· aset hak pengusahaan jalan tol untuk jalan dan jembatan tol diamortisasi dengan menggunakan metode unit pemakaian berdasarkan volume lalu lintas.

· toll road concession rights for toll roads and toll bridges are amortised using unit of usage method based on traffic volume.

· aset hak pengusahaan jalan tol selain jalan dan jembatan tol diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.

· toll road concession rights aside from toll roads and toll bridges are amortised using straight line method.

Aset kerjasama operasi Joint operation assets

Jalan tol yang pembangunannya didanai oleh

investor tanpa kuasa penyelenggaraan dengan pola bagi pendapatan atau bagi hasil tol untuk masa tertentu, selama pengoperasiannya dikendalikan oleh Perusahaan, dicatat sebagai jalan tol kerjasama operasi dan liabilitas (jangka panjang) kerjasama operasi pada saat jalan tol selesai dibangun dan diserahkan oleh investor kepada Perusahaan untuk operasi.

The construction of toll road is funded by investors without operation rights under revenue or profit sharing scheme for certain period of time, while the operation is controlled by the Company and is recorded as joint operation toll road and joint operation liabilities (long-term) when the construction is completed and transferred by the investor to the Company for operation.







36



j. Perjanjian konsesi jasa (lanjutan) j. Service concession arrangement (continued)

Provisi pelapisan jalan tol Provision for overlay

Dalam pengoperasian jalan tol, Kelompok Usaha mempunyai kewajiban untuk menjaga kualitas sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum) yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia, yaitu antara lain dengan melakukan pelapisan ulang jalan tol secara berkala. Biaya pelapisan ini akan dicadangkan secara berkala berdasarkan estimasi penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi pelapisan ulang jalan tol diukur dengan nilai kini atas estimasi manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini.

In operating toll roads, the Group is required to maintain quality in accordance with the SPM (Minimum Service Standards) established by the Ministry of Public Works of the Republic of Indonesia, i.e., by perfoming overlay regularly. The cost of overlay is periodically provided for based on estimated utilization of toll road by customers. The estimated net provision for overlay is discounted to its present value that reflects current provision.

Biaya pinjaman Borrowing costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan digunakan sesuai tujuannya atau dijual dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya aset. Semua biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung oleh Kelompok Usaha sehubungan dengan peminjaman dana.

Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of an asset that necessarily takes a substantial period of time to get ready for its intended use or sale are capitalized as part of the cost of the asset. All other borrowing costs are expensed in the period they occur. Borrowing costs consist of interest and other costs that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti diskonto baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset kualifikasian (qualifying assets), dikapitalisasi sampai saat proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang dapat dihubungkan secara langsung dengan suatu aset tertentu, jumlah yang dapat dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi dalam tahun berjalan, dikurangi dengan penghasilan investasi sementara dari pinjaman tersebut.

Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when the construction is completed. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount allowed to be capitalized is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any investment income earned from the temporary investment of such borrowings.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya, dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian sesuai maksud penggunaannya selesai secara substansial.

Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use are substantially completed.







37



k. Penurunan nilai aset non-keuangan k. Impairment of non-financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok

Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting period whether there is indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset

individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya.

An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or its cash-generating unit’s (CGU’s) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.

Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”, jika ada.

Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as “impairment losses”, if any.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar terkini dijadikan sebagai acuan, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, digunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are considered, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the asset.

Kerugian penurunan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses, if any, are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired asset.







38



k. Penurunan nilai aset non-keuangan

(lanjutan) k. Impairment of non-financial assets

(continued)

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah terbalik. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have reversed. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.

Apabila terdapat pembalikan penurunan nilai, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat yang telah disesuaikan, penyusutan bersih, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

If there is reversal of impairment, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. However, the reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future years to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait dari goodwill. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode-periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGU) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill can not be reversed in future periods.

l. Sewa l. Leases

Kelompok Usaha mengklasifikasikan setiap

elemen sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah bagi suatu perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan.

The Group classifies each element as finance lease or operating lease separately if a lease consists of land and building.







39



l. Sewa (lanjutan) l. Leases (continued)

Kelompok Usaha sebagai lessee The Group as lessee

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa, atau perjanjian yang mengandung sewa, didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. A lease that transfers substantially to the lessee all the risks and rewards incidential to ownership of the leased asset is classified as a finance lease.

Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa.

At the commencement of the lease term, a lessee recognizes finance lease as an asset and a liability in its consolidated statement of financial position at an amount equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charges are allocated to each period during the lease term.

Aset sewa pembiayaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan disusutkan secara konsisten dengan metode yang sama yang digunakan untuk aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat aset sewa pembiayaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Leased asset held by the lessee under a finance lease is depreciated consistently using the same method used with that for depreciable assets that are directly owned, or is fully depreciated over the shorter of the lease term and its useful life, if there is no reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term.

Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as expense in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.







40



m. Perpajakan m. Taxation

Pajak penghasilan non-final - pajak kini Non-final income tax - current tax

Aset dan liabilitias pajak penghasilan kini untuk

tahun berjalan dan tahun sebelumnya diukur pada jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Current income tax assets and liabilities for the current and prior years are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authorities. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that are enacted or substantively enacted by the reporting date.

Pajak penghasilan final Final income tax

Penghasilan dari penjualan rumah (subsidi dan

non-subsidi) dan penghasilan dari sewa gedung merupakan subjek pajak final masing-masing sebesar 1%, 5% dan 10%. Pajak penghasilan final dihitung pada jumlah total tagihan untuk nilai kontrak yang dikumpulkan selama setahun.

Income from sale of real property (subsidy and non-subsidy) and income from rental building is subject to final tax rates of 1%, 5% and 10%, respectively. The final income tax is calculated on the total amount of billings for the contract value which is collected during the year.

Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

The differences between the carrying amounts of existing assets or liabilities related to the final income tax and their respective tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities.

Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada periode berjalan untuk tujuan akuntansi.

Current tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current period for accounting purposes.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.

The difference between the final income tax paid and the amount charged as final income tax expense in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income is recognized as prepaid tax or tax payable.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Value Added Tax (VAT)

Pendapatan, beban dan aset diakui setelah

dikurangi dengan jumlah PPN, kecuali:

· Ketika PPN yang terjadi sehubungan dengan pembelian aset atau jasa tidak dapat diklaim kepada kantor pajak, dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai beban.

· Piutang dan utang yang disajikan termasuk PPN.

Revenues, expenses and assets are recognized net of the amount of VAT except: · Where the VAT incurred on a purchase of

assets or services is not recoverable from the Tax Office, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable.

· Receivables and payables that are stated with the amount of VAT included.







41



m. Perpajakan (lanjutan) m. Taxation (continued)

Pajak tangguhan Deferred tax

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax is provided on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the end of the reporting period.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences.

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and unused tax losses carry-forward, to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the deductible temporary differences and the unused tax losses carry-forward can be utilized.

Penelaahan dilakukan pada setiap akhir

periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar penghasilan kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.

Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of each reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the reporting date.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, and the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity and taxation authority.







42



n. Imbalan kerja n. Employee benefits

Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits

Program pensiun Pension program

Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi nilai wajar aset program. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected-unit-credit.

The liability recognized in the consolidated statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the consolidated statement of financial position date less the fair value of plan assets. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected-unit-credit method.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga obligasi perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan, dan waktu jatuh temponya kurang lebih sama dengan kewajiban yang bersangkutan.

The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the interest rates of high-quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial disajikan di ekuitas.

Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are directly recognized in other comprehensive income. Accumulated actuarial gains and losses are reported in equity.

Perusahaan memiliki berbagai program pensiun sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan kebijakan Perusahaan. Program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala.

The Company has pension schemes in accordance with prevailing labor-related laws and regulations and the Company’s policy. The schemes are generally funded through payments to trustee-administered funds as determined by periodic actuarial calculations.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors, such as age, years of service or compensation.

Program pensiun iuran pasti adalah sebuah program pensiun dimana Perusahaan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut apabila dana pensiun tersebut tidak memiliki aset yang memadai untuk membayar seluruh imbalan karyawan yang berhubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh karyawan pada tahun kini dan sebelumnya.

A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (a pension fund) and will have no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior years.







43



n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)

Imbalan pasca kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)

Program pensiun (lanjutan) Pension program (continued)

Perusahaan harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU Ketenagakerjaan). Program pensiun Perusahaan berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Perusahaan akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU Ketenagakerjaan.

The Company is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). The Company’s pension plan based on the calculation of the benefit obligation performed by the actuaries provide that the expected benefits under the Company’s pension plan will exceed the minimum requirements of the pension liability regulated by Labor Law.

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk pegawai tetap yang dikelola oleh Dana Pensiun Jasa Marga (DPJM). Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja pegawai.

The Company provides a defined benefit pension plan covering all permanent employees which is managed by the Dana Pensiun Jasa Marga (DPJM). Pension benefit to be paid are determined based on basic pension income and the period of the employment.

DPJM telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No.KEP- 370/KM.17/1997, tanggal 15 Juli 1997 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan No.KEP-379/KM.6/2004 tanggal 14 September 2004.

The DPJM has been authorized by the Decree of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No.KEP-370/KM.17/1997, dated July 15, 1997 and amended by the Decree No.KEP-379/KM.6/2004 dated September 14, 2004.

Jumlah iuran karyawan untuk program pensiun sebesar 3% dari gaji pokok dan sisa pendanaan sebesar 14,6% menjadi beban Perusahaan.

The employees contribute 3% of their basic salaries to the plan and the remaining funding of 14.6% is contributed by the Company.

Program purna karya Post retirement benefit program

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 163/KPTS/2003 tanggal 23 September 2003, Perusahaan akan memberikan tunjangan purna karya berupa pembayaran sekaligus sebanyak 24 kali penghasilan terakhir (diluar lembur dan tunjangan pajak) kepada karyawan yang berhenti bekerja karena pensiun, meninggal, atau cacat. Bagi karyawan yang memasuki usia pensiun dipersyaratkan memiliki masa kerja minimal 25 tahun. Surat keputusan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2003.

Based on the Company’s Directors Decree No. 163/KPTS/2003 dated September 23, 2003, the Company provides retirement benefit which is equal to 24 times the monthly salary (excluding overtime and tax allowance) for employees who cease work due to retirement, death, or disability. Employees who have reached retirement age are required to have a minimum working period of 25 years to obtain this benefit. The decree was effective on January 1, 2003.

Jumlah iuran premi bulanan coming service setiap bulan adalah sebesar 6% dari Penghasilan Dasar Asuransi (PhDA) dengan proporsi Perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 4% dan 2% dari PhDA.

The amount of monthly premium contribution for coming service is 6% from insurance basic income which represent 4% and 2% from insurance basic income of the Company and employee proportion, respectively







44




Imbalan pasca kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)

Program purna karya (lanjutan) Post retirement benefit program (continued)

Perusahaan mengadakan kontrak kerjasama pengelolaan program Purna Karya karyawan dengan AJB Bumiputera 1912, melalui Perjanjian No. 34/Kontrak-DIR/2007 dan No. 441/AJB/JM/PKS/12/07, tanggal 19 Desember 2007.

The Company entered into a cooperation agreement to manage employee Post Retirement with AJB Bumiputera 1912, through agreement No. 34/Kontrak-DIR/2007 and No. 441/AJB/JM/PKS/12/07, dated December 19, 2007.

Program Purna Karya dalam kontrak ini akan memberikan manfaat dalam bentuk uang purna karya secara sekaligus (lump sum) kepada karyawan tetap yang berhenti bekerja.

The post retirement in this contract will give a benefit in post retirement cash in lump sum to the retired of permanent employee.

Imbalan pelayanan kesehatan pensiun Post-retirement health care benefits

Perusahaan menyediakan imbalan kesehatan pasca-kerja untuk pensiunan yang berhak. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja sampai usia pensiun dan memenuhi masa kerja minimum tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini masih harus diakui sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metode akuntansi yang sama dengan metode yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti. Kewajiban ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen.

The Company provides post-retirement health care benefits to its entitled retirees. The entitlement to these benefits is usually based on the employees’ remaining in service up to retirement age and the completion of a minimum service period. The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using an accounting method similar to that for defined benefit pension plans. These obligations are valued annually by independent actuariy.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 228/KPTS/2006, tanggal 26 Desember 2006, tentang Penyempurnaan Keputusan Direksi No. 61/KPTS/2001 tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pensiunan dan Keluarga, yang bertujuan untuk tetap menjaga agar pensiunan dan keluarga pensiunan dapat melakukan pola hidup sehat dan memiliki produktivitas yang tinggi, keluarga pensiunan yang mendapat bantuan pengobatan dari Perusahaan dibatasi dengan jumlah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) anak dan telah terdaftar di Perusahaan.

Based on the Directors’ Decision Letter No. 228/KPTS/2006, dated Desember 26, 2006 regarding Improvement of the Directors’ Decrees No. 61/KPTS/2001 about The Management of Health Maintenance for the Pensioner and Family, which its objective is to allow the pensionary and their family to have a healthy life and high productivity, the pensionary family that are eligible to receive medical assistance from the Company are limited to 3 (three) children that are registered with the Company.







45




Entitas Anak Subsidiaries

Program Pensiun Pension Program

Entitas Anak menghitung liabilitas imbalan pasca kerja dengan metode projected-unit-credit, sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2013). Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui langsung dalam diakui sebagai laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Based on PSAK 24 (Revised 2013), the Subsidiary has calculated the liability for other employee benefits using the projected-unit-credit method. Current service cost is recognized as an expense in the current year. Past service cost, actuarial adjustments and the effect of changes in actuarial assumptions for active employees are directly recognized in consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

Program Imbalan Kerja Lainnya Other Employee Benefit Program

JLJ menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program pensiun didanai seluruhnya oleh JLJ. Kontribusi yang diberikan JLJ dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.

JLJ provides a defined contribution pension program covering all permanent employees. The pension program is entirely funded by JLJ. The contribution borne by JLJ is charged to the consolidated statement of income in the current year.

JLJ, MSJ, JSM, MLJ, JGP, JMTM, JBT, JMTO, JMRB, JPM, JJC, JMKT, dan JMB (Entitas Anak) membukukan liabilitas program imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenaga-kerjaan No.13 Tahun 2003. Sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2013), liabilitas atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode projected-unit-credit.

JLJ, MSJ, JSM, MLJ, JGP, JMTM, JBT, JMTO, JMRB, JPM, JJC, JMT, and JMB (Subsidiaries) recognized other employee benefit liabilities conducted in accordance with Labor Law No.13 Year 2003. Based on PSAK 24 (Revised 2013), employee benefit liabilities are estimated using the projected-unit-credit method.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu sebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan aktif diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalan kerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai liabilitas dan beban pada saat terjadi.

Current service cost is recognized as an expense in the current year. Past service cost as effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized in consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income over the estimated average remaining working period of those employees. Employee benefits for terminations are recognized as liabilities and expenses when they occur.

o. Instrumen keuangan o. Financial instruments

1. Aset keuangan 1. Financial assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, and available-for-sale financial assets, as appropriate.







46



o. Instrumen keuangan (lanjutan) o. Financial instruments (continued)

1. Aset keuangan (lanjutan) 1. Financial assets (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun pelaporan.

The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each financial year end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar dan dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

At initial recognition, financial assets are recognized at fair value and in the case of investments not at fair value through profit or loss, the fair value includes directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.

After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Pada tanggal 31 Desember 2019, aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang lain - lain, dana yang ditetapkan penggunaannya, dan aset Keuangan lainnya neto yang seluruhnya dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

As of December 31, 2019, the Group’s financial assets included, cash and cash equivalents, short-term investments, other receivables, restricted funds and other financial assets - net , which are all classified as provided loans and receivables.







47





Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

Aset keuangan tersedia untuk dijual

adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity is reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.

Kelompok Usaha memiliki penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan tidak memiliki pengaruh signifikan. Penyertaan ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.

The Group has investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the ownership interest is less than 20% and no significant influence. These investments are carried at cost.

Penghentian pengakuan Derecognition

Aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Kelompok Usaha telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”, dan salah satu diantara (a) Kelompok Usaha telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Kelompok Usaha tidak mentransfer atau mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred the rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.







48





Penurunan nilai Impairment

Pada setiap akhir periode pelaporan Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Group assesses at the end of each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (incurred “loss events”) and those loss events have an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.







49





Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan Kelompok Usaha menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the Group is collectively assessed for impairment.

Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).

Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan atas pemulihan di masa depan dan semua agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Kelompok Usaha.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written - off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group.

Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.







50




2. Liabilitas keuangan 2. Financial liabilities

Pengakuan dan pengukuran awal Initial recognition and measurement

Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.

The reversal shall not result in the carrying amount of the financial asset exceeding what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in profit or loss.

Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are measured at fair value through profit or loss and financial liabilities at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

At initial recognition, financial liabilities are recognized at fair value and, in the case of financial liabilities at amortized cost, less directly attributable transaction costs.

Pada tanggal 31 Desember 2019, liabilitas keuangan Kelompok Usaha mencakup utang usaha, utang kontraktor, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, utang lembaga keuangan bukan bank, utang bank, utang obligasi, liabilitas pembebasan tanah dan liabilitas jangka panjang lainnya yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi.

As of December 31, 2019, the Group’s financial liabilities included trade payables, contractor payable, other current financial liabilities, accrued expenses, non-bank financial institutions loan, bank loans, bonds payable, land acquisition liabilities and other long-term liabilities, which are classified as financial liabilities at amortized cost.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest - bearing financial liabilities at amortized cost are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Gains or losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

Penghentian pengakuan Derecognition

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when it is discharged or cancelled or has expired.







51




2. Liabilitas keuangan (lanjutan) 3. Financial liabilities (continued)

Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas persyaratan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan diakui dalam laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing financial liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original financial liability and the recognition of a new financial liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

3. Saling hapus dari instrumen keuangan 3. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

4. Nilai wajar instrumen keuangan 4. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau harga yang diminta pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.







52




4. Nilai wajar instrumen keuangan

(lanjutan) 4. Fair value of financial instruments

(continued)

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying amount.

p. Laba per saham p. Earnings per share

Laba per saham dihitung dengan membagi laba

tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.

Earnings per share amount is computed by dividing the profit for the year attributable to the owners of the parent entity by the weighted average number of outstanding issued and fully paid shares during the year.

q. Pengakuan pendapatan dan beban q. Revenue and expense recognition

Pendapatan tol Toll revenues

Pendapatan dari hasil pengoperasian jalan tol

Kelompok Usaha diakui pada saat penjualan karcis tol. Pendapatan tol dari hasil kerjasama pengoperasian jalan tol dengan investor dengan kuasa penyelenggaraan diakui pada saat penjualan karcis tol setelah dikurangi bagian investor tersebut. Pembayaran kepada investor tanpa kuasa penyelenggaraan dicatat sebagai angsuran liabilitas kerjasama operasi. Selisih antara jumlah pembayaran ini dengan angsuran liabilitas kerjasaman operasi dicatat sebagai beban atau penghasilan kerjasama operasi. Imbalan kas yang diterima sehubungan dengan pengalihan hak atas pendapatan tol masa datang dicatat sebagai pendapatan tangguhan dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu pengalihan hak atas pendapatan tol tersebut.

The Group’s revenues from toll road operations are recognized upon the sale of toll tickets. Revenue from profit sharing arrangement between the Group and investor with operating rights are recognized when toll tickets are sold, net of investor’s share. Payments to investors without operating rights are recorded as a mandatory installment under joint operation. The excess of total payments over mandatory installment under joint operation is recorded as joint operation expense or revenue. Cash consideration received in connection with the transfer of the rights on future toll revenue are recorded as deferred revenue and are recognized as revenue over the term of transfer of the rights on future toll revenues.

Pendapatan sewa Rental income

Pendapatan sewa iklan, lahan dan tempat peristirahatan serta pendapatan jasa pengoperasian diakui sebagai pendapatan sesuai masa sewa. Sewa diterima dimuka disajikan sebagai “Pendapatan diterima dimuka”.

Revenues from advertisement, space and rest area rental and income from toll road operating service are recognized as income over the lease term. Rent revenue received in advance are presented as "Unearned revenue".







53



q. Pengakuan pendapatan dan beban

(lanjutan) q. Revenue and expense recognition

(continued) Pendapatan penjualan properti Revenue from sale of property

JMRB (entitas anak) mengakui pendapatan

dari penjualan real estat dengan metode akrual penuh (full accrual method) sesuai dengan PSAK 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. Berdasarkan standar ini, pendapatan dari penjualan real estat diakui dengan metode akrual penuh (accrual method) bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi:

JMRB (a subsidiary) recognizes revenues from real estate sales using the full accrual method in accordance with PSAK 44, “Accounting for Real Estate Development Activities”. Based on the standard, the revenue from real estate sales is recognized using the full accrual method if all of the following conditions are met:

(i) Pendapatan dari penjualan bangunan

rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:

(i) Revenues from sales of houses, shop houses, and other similar property and related land are recognized under the full accrual method if all of the following conditions are met:

1. Proses penjualan telah selesai; 2. Harga jual akan tertagih, jumlah

pembayaran oleh pembeli telah memadai, yaitu setidaknya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

1. A sale is consummated; 2. The selling price is collectible, the

amount paid by a buyer is sufficient, i.e., it has reached at least 20% of the agreed selling price, and the amount is not refundable by the buyer;

(i) Pendapatan dari penjualan bangunan

rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: (lanjutan)

(i) Revenues from sales of houses, shop houses, and other similar property and related land are recognized under the full accrual method if all of the following conditions are met: (continued)

1. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan

1. The seller’s receivable is not subject to future subordination against other loans which will be obtained by the buyer; and

2. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

2. The seller has transferred to the buyer the usual risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and does not have a substantial continuing involvement with the property.







54





(continued) Pendapatan penjualan properti (lanjutan) Revenue from sale of property (continued)

(ii) Pendapatan dari penjualan kavling tanah

tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

(ii) Revenues from sales of lots that do not require the seller to construct building are recognized under the full accrual method if all of the following conditions are met:

1. Total pembayaran oleh pembeli telah

mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan total tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.

1. Total payments by the buyer are at least 20% of the agreed selling price and the amount is not refundable.

2. Harga jual akan tertagih. 2. The selling price is collectible. 3. Tagihan penjual tidak bersifat

subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang.

3. The receivable is not subordinated to other loans in the future.

4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti liabilitas untuk mematangkan kavling tanah atau liabilitas untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. The land development process is complete so that the seller has no further obligations related to the lots sold, such as obligation to construct amenities or obligation to build other facilities applicable to the lots sold as provided in the agreement between the seller and the buyer or regulated by law.

5. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tersebut.

5. Only the lots are sold, without any requirement of the seller’s involvement in the construction of building on the lots.

(iii) Pendapatan penjualan unit bangunan

kondominium, apartemen, perkantoran, pusat belanja dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time-sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

(iii) The revenues from sale of condominiums, apartments, office buildings, shopping centers and other buildings of similar type and time-sharing ownership units are recognized using the percentage of completion method if all of the following criteria are satisfied:

1. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi

1. The construction process already commenced, that is, the building foundation has been completed and all of the requirements to commence construction have been fullfiled







55





(continued) Pendapatan penjualan properti (lanjutan) Revenue from sale of property (continued)

(iii) Pendapatan penjualan unit bangunan

kondominium, apartemen, perkantoran, pusat belanja dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time-sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: (lanjutan)

(iii) The revenues from sale of condominiums, apartments, office buildings, shopping centers and other buildings of similar type and time-sharing ownership units are recognized using the percentage of completion method if all of the following criteria are satisfied: (continued)

2. Jumlah pembayaran oleh pembeli

telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli dan

2. Total payments by the buyer have reached 20% of the agreed sale price and that amount is not refundable and

3. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.

3. The amount of revenue and the cost of the property can be reliably estimated.

Pendapatan penjualan unit bangunan

kondominium, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time-sharing yang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh.

The revenue from the sale of condominiums, apartments, office building, shopping centers, and other buildings of similar type and time-sharing ownership units, the constructions of which have been completed, shall be recognized using the full accrual method.

Jika terdapat salah satu kriteria di atas tidak

terpenuhi, maka pembayaran uang yang diterima dari pembeli harus diakui sebagai uang muka yang diterima sampai seluruh kriteria tersebut terpenuhi.

If any of the above conditions is not met, the payments received from the buyer are recorded as advances received until all of the criteria are met.

Pendapatan sewa Rental revenue

Uang sewa ruko diterima dimuka dicatat sebagai “Pendapatan diterima dimuka”. Pendapatan ditangguhkan tersebut diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu sewa. Uang jaminan yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai bagian dari “Uang jaminan penyewa”.

Rental payments received in advance from tenants of shop houses are recorded as “Unearned revenues”. Such unearned income is recognized as income over the terms of the lease contracts. Deposits received from customers are presented as part of “Tenants’ deposits”.

Pendapatan bunga diakui dengan mempertimbangkan hasil efektif aset tersebut.

Interest income is recognized as the interest accrues, taking into account the effective yield on the asset.







56





(continued)

Pendapatan konstruksi dan beban konstruksi Construction revenue and construction cost

Kelompok Usaha mengakui aset takberwujud untuk jasa konstruksi dan peningkatan kemampuan dimana Kelompok Usaha menerima hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa publik bukan merupakan hak tanpa syarat untuk menerima kas karena jumlahnya bergantung pada sejauh mana publik menggunakan jasa. Pada fase konstruksi, Kelompok Usaha mencatat aset takberwujud dan mengakui pendapatan dan biaya konstruksi sesuai dengan basis kontrak biaya-plus. Beban konstruksi diakui sejak kegiatan konstruksi dimulai sampai dengan proses pembangunan aset selesai dan siap untuk digunakan.

The Group recognizes intangible assets for construction services and increased capacity in which the Group receives the rights (license) to charge users of public services. A right to charge users of public services is not an unconditional right to receive cash because the amounts depend on the extent of public usage of the service. In the construction period, the Group records intangible assets, and recognizes revenues and costs of construction by using cost-plus contract basis. Construction cost are recognized during construction stage up to construction activity was finished and asset ready to use.

Beban Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai

dengan masa manfaatnya. Expenses are recognized when incurred or

according to the useful life.

Beban pokok penjualan tanah Cost of land sold

Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaran-pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Cost of land sold is determined based on acquisition cost of the land plus other estimated expenditures for its improvement and development. The cost of residential house sold is determined based on actual cost incurred to complete the work.

r. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing r. Foreign currency transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat

dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Transactions involving foreign currencies are translated to rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.

Pada tanggal laporan posisi keuangan

konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.

At consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction day of the period, as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current period.







57



r. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)

r. Foreign currency transactions and balances (continued)

Kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: The exchange rates used are as follows:

31 Desember 2019 31 Desember 2018

December 31, 2019 December 31, 2018

1 Dolar Amerika Serikat 13.901 14.481 1 United States Dollar

Transaksi dalam mata uang asing tidak signifikan.

Transactions in foreign currencies are insignificant.

s. Segmen Operasi s. Operating segment

Segmen adalah komponen dari Kelompok Usaha yang dapat dibedakan yang terlibat dalam penyediaan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan manfaat yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Jumlah setiap unsur segmen yang dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.

The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operating decision-maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.

Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated.

t. Provisi t. Provisions

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki

kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dimana ada kemungkinan besar bahwa untuk penyelesaian kewajiban tersebut diperlukan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan jumlah kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

A provision is recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik saat ini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi tersebut dibatalkan.

All provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligations, the provisions are reversed.







58



u. Kontinjensi u. Contingencies

Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali jika

arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.

Unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed when an inflow of economic benefits is probable.

v. Standar Akuntansi Yang Signifikan dan

Berlaku Efektif v. Significant Accounting Standard Issued and

Effective

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) dan telah berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini.

Statement of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (DSAK - IAI), and effective for current financial statements are disclosed below.

· Amendemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Amendemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program, berlaku efektif 1 Januari 2019.

· Amendments to PSAK 24: Employee Benefits regarding Amendments, Kurtailmen, or Program Settlement, effective January 1, 2019.

Amendemen PSAK 24 memberikan panduan yang lebih jelas bagi entitas dalam mengakui biaya jasa lalu, keuntungan dan kerugian penyelesaian, biaya jasa kini dan bunga neto setelah adanya amendemen, kurtailmen, atau penyelesaian program karena menggunakan asumsi aktuarial terbaru (sebelumnya menggunakan asumsi akturial pada awal periode pelaporan tahunan). Selain itu, Amendemen PSAK 24 juga mengklarifikasi bagaimana persyaratan akuntansi untuk amendemen, kurtailmen, atau penyelesaian program dapat mempengaruhi persyaratan batas atas aset yang terlihat dari pengurangan surplus yang menyebabkan dampak batas atas aset berubah.

Amendments to PSAK 24 provide clearer guidance for entities in recognizing past service costs, settlement gains and losses, current service costs and net interest after amendments, curtailments, or completion of programs because they use the latest actuarial assumptions (previously using acturial assumptions at the beginning of the reporting period annual). In addition, the Amendment to PSAK 24 also clarifies how the accounting requirements for amendments, curtailments, or program completion can affect the asset boundary requirements as seen from the reduction in surplus which causes the impact of the asset limit to change.

· ISAK 33 - Transaksi Valuta Asing dan Imbalan dimuka, berlaku efektif 1 Januari 2019 dengan penerapan dini diperkenankan.

· ISAK 33 - Foreign currency Transaction and Advance Consideration, effective January 1, 2019, with earlier application is permitted.

ISAK 33 mengklarifikasi penggunaan tanggal

transaksi untuk menentukan kurs yang digunakan pada pengakuan awal aset, beban atau penghasilan terkait pada saat entitas telah menerima atau membayar imbalan dimuka dalam valuta asing.

ISAK 33 clarify the use of the transaction date to determine the exchange rate used in the initial recognition of the related asset, expense or income at the time the entity has received or paid advance consideration in the foreign currency.







59



v. Standar Akuntansi Yang Signifikan dan

Berlaku Efektif (lanjutan) v. Significant Accounting Standard Issued and

Effective (continued)

· ISAK 34 - Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan, berlaku efektif 1 Januari 2019 dengan penerapan dini diperkenankan.

· ISAK No. 34 - Uncertainty over Income Tax Treatments, effective January 1, 2019, with earlier application is permitted.

ISAK ini bertujuan untuk mengklarifikasi dan memberikan panduan dalam merefleksikan ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan dalam laporan keuangan.

This ISAK is to clarifies and guidance of uncertainty over Income tax treatments at financial report

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan laporan keuangan konsolidasian. Namun, ketidakpastian atas asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas pada masa mendatang.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure to the consolidated financial statements. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require a material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities in future periods.

a. Pertimbangan a. Judgments

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha, manajemen telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian:

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following judgments, apart from those including estimations and assumptions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

· Pengelompokan aset keuangan dan liabilitas keuangan

· Classification of financial assets and financial liabilities

Kelompok Usaha menetapkan pengelompokan aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55 terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti yang diungkapkan pada Catatan 2o.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2o.







60

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)

3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgments (continued)

· Perjanjian konsesi jasa · Service concession arrangement

ISAK 16 menjelaskan pendekatan untuk membukukan perjanjian konsesi jasa akibat dari penyediaan jasa kepada publik. ISAK 16 mengatur bahwa operator (pihak penerima konsesi jasa) tidak membukukan infrastruktur sebagai aset tetap, namun diakui sebagai aset keuangan dan/atau aset takberwujud.

ISAK 16 outlines an approach to account for service concession arrangement arising from entities providing public services. It provides that the operator (concession right beneficiary) should not account for the infrastructure as fixed assets, but should recognize a financial asset and/or an intangible asset.

Kelompok Usaha mengadakan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan BPJT memberikan hak, kewajiban dan keistimewaan kepada Kelompok Usaha termasuk kewenangan dalam pendanaan, desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan jalan tol (Catatan 2j). Pada akhir masa konsesi jasa, Kelompok Usaha harus menyerahkan jalan tol kepada BPJT tanpa biaya, dalam keadaan beroperasional dan kondisi yang baik, termasuk setiap dan semua tanah yang diperlukan, pekerjaan, fasilitas jalan dan peralatan tol yang secara langsung berkaitan dan berhubungan dengan pengoperasian fasilitas jalan tol.

The Group entered into Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) with BPJT granted the Group the rights, obligations and privileges including the authority to finance, design, construct, operate and maintain the toll roads (Note 2j). Upon expiry of the service concession period, the Group shall handover the toll roads to the BPJT without cost, fully operational and in good working condition, including any and all existing land, works, toll road facilities and equipment found therein directly related to, and in connection with, the operation of the toll road facilities.

Kelompok Usaha berpendapat bahwa PPJT memenuhi kriteria sebagai model aset takberwujud, di mana aset konsesi diakui sebagai aset takberwujud sesuai dengan PSAK 19, “Aset Takberwujud”.

The Group has made judgment that the PPJT met the criteria under the intangible asset model, wherein the concession asset is recognized as an intangible asset in accordance with PSAK 19, “Intangible Assets”.

Kelompok Usaha diharuskan oleh ISAK 16 untuk menyajikan unsur pendapatan yang merefleksikan pendapatan dari jasa konstruksi atas aset konsesi atau peningkatan kemampuan aset konsesi yang dilakukan selama tahun/periode berjalan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Kelompok Usaha mengakui pendapatan dari jasa konstruksi atas aset konsesi masing-masing sebesar Rp15.361.156 dan Rp27.189.585.

The Group is required by ISAK 16 to present an income line reflecting the income from construction or improvements to concession assets made during the year/period in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. For the years ended December 31, 2019 and 2018, the Group recognized construction revenue amounting to Rp15,361,156 and Rp27,189,585, respectively.







61



a. Pertimbangan (lanjutan) a. Judgments (continued)

· Perjanjian konsesi jasa (lanjutan) · Service concession arrangement (continued)

Kelompok Usaha mengakui pendapatan konstruksi aset konsesi dan biaya konstruksi atas aset konsesi sesuai dengan PSAK 34. Kelompok Usaha mengukur pendapatan konstruksi atas aset konsesi pada nilai wajar atas imbalan yang diterima atau akan diterima dan menambahkan marjin, berdasarkan estimasi terbaik manajemen yang dihitung dengan model tertentu, pada saat penentuan tarif awal jalan tol sebelum jalan tol dioperasikan.

The Group recognizes construction revenue of concession asset and construction costs of concession asset in accordance with PSAK 34. The Group measures construction revenue at the fair value of the consideration received or to be received and will add the margin, based on management estimation calculated in certain model, in determining the initial toll road tariff before the toll road is operated.

· Pengakuan pendapatan penjualan properti · Revenue recognition of sale of a property

Ketika kontrak untuk penjualan properti atas penyelesaian konstruksi dinilai berdasarkan kontrak konstruksi, pendapatan diakui dengan metode persentase penyelesaian, sesuai dengan tahapan konstruksi (Catatan 2q). Persentase penyelesaian dibuat berdasarkan tahapan penyelesaian proyek atau kontrak, ditentukan berdasarkan pembagian biaya-biaya kontrak yang dikeluarkan sampai dengan saat ini terhadap estimasi biaya proyek atau kontrak.

When a contract for the sale of a property upon completion of construction is concluded to be a construction contract, revenue is recognized using the percentage of completion method as construction progresses (Note 2q). The percentage of completion is made by reference to the stage of completion of the project or contract, determined based on the proportion of the contract costs incurred to date to the total estimated costs of the project or contract.

· Pengklasifikasian properti · Classification of property

Kelompok Usaha menentukan apakah sebuah properti yang diperoleh diklasifikasikan sebagai properti investasi atau persediaan properti:

The Group determines whether an acquired property is classified as investment property or property inventory:

- Properti investasi terdiri dari tanah dan

bangunan (terutama kantor dan properti ritel) yang tidak bertujuan untuk digunakan oleh atau dalam kegiatan operasi Kelompok Usaha, tidak juga untuk dijual dalam kegiatan bisnis, tetapi digunakan untuk memperoleh pendapatan sewa dan peningkatan nilai.

- Persediaan properti terdiri dari properti yang bertujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis. Secara khusus, berkaitan dengan properti hunian yang dikembangkan oleh Kelompok Usaha dan digunakan untuk dijual sebelum atau pada saat penyelesaian konstruksi.

- Investment property consists of land and buildings (principally offices and retail property) which are not occupied substantially for use by, or in the operations of the Group, nor for sale in the ordinary course of business, but are held primarily to earn rental income and capital appreciation.

- Property inventory consists of property that is held for sale in the ordinary course of business. In particular, it pertains to the residential property that the Group develops and intends to sell on or before the completion of construction.







62



b. Estimasi dan asumsi b. Estimates and assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan dalam paragraf berikut. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed in the following paragraphs. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes will be reflected in the assumptions when they occur.

· Instrumen keuangan · Financial instruments

Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, nilai perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.

The Group recorded certain assets and financial liabilities at fair value, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidence, the amount of change in value reasonably may be different when the Group uses different valuation methodologies. Changes in fair value of financial assets and liabilities can indirectly affect profit or loss of the Group.

· Cadangan penurunan nilai piutang · Allowance for impairment of Account Receivable

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan pada tingkat yang dianggap cukup atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Tingkat penyisihan berdasarkan pengalaman penagihan piutang dan faktor lain yang mempengaruhi tertagihnya piutang. Penilaian piutang untuk mengidentifikasi potensi beban atas penyisihan dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun. Oleh karena itu, jumlah dan waktu biaya yang dicatat setiap periode akan berbeda berdasarkan pertimbangan dan estimasi yang dibuat.

Allowance for doubtful accounts is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability. An evaluation of the receivables, designed to identify potential charges to the allowance, is performed on a continuous basis throughout the year. Therefore, the amount and timing of recorded expenses for any period would differ based on the judgments or estimates made.







63



b. Estimasi dan asumsi (lanjutan) b. Estimates and assumptions (continued)

· Penyusutan aset tetap dan properti investasi

· Depreciation of fixed assets and investment properties

Biaya perolehan aset tetap dan properti

investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan properti investasi antara 3 sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11 dan 12.

The costs of fixed assets and investment properties are depreciated using the straight-line method over their estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of fixed assets and investment properties to be between 3 to 30 years. This is the range of common life expectancies applied in the industry in which the Group conducts its business. Changes in the level of usage and technological developments could impact the economic useful lives and residual values of assets and, therefore, future depreciation charges may be revised. Further details are disclosed in Notes 11 and 12.

· Amortisasi hak pengusahaan jalan tol · Amortization of toll road concession right

Kelompok Usaha melakukan amortisasi hak pengusahaan jalan tol - jalan dan jembatan selama masa konsesi dengan menggunakan metode pola konsumsi jalan tol yang diakibatkan oleh lalu lintas selama masa konsesi.

The Group decided to amortize toll road concession rights - road and bridge using the toll road consumption pattern method derived from traffic over the concession period.

Nilai tercatat neto atas hak pengusahaan jalan tol Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp78.620.143 dan Rp62.247.988.

The net carrying value of toll road concession rights of the Group as of December 31, 2019 and 2018 amounting to Rp78,620,143 and Rp62,247,988, respectively.

· Estimasi volume lalu lintas · Estimation of traffic volume

Dalam menentukan amortisasi hak pengusahaan jalan tol, manajemen memproyeksikan volume lalu lintas setelah tahun berjalan selama sisa periode perjanjian konsesi. Volume lalu lintas diproyeksikan berdasarkan jumlah kendaraan dan disesuaikan dengan perbandingan terhadap volume lalu lintas aktual. Namun seiring berjalannya waktu, volume lalu lintas aktual dapat berbeda dengan estimasi tersebut, bergantung pada perubahan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi tarif tol dan volume lalu lintas.

In determining amortisation of toll road concession rights, the management has to project traffic volume after current year for the remaining years of the concession agreement. Traffic volume is projected based on the number of vehicles and adjusted by comparison to actual vehicle volume. However, the actual vehicle volume in the future could differ from the estimate, depending upon changes in external factors that may affect toll rates and vehicle volume.







64




· Estimasi volume lalu lintas (lanjutan) · Estimation of traffic volume (traffic)

Manajemen melakukan penilaian secara periodik terhadap total proyeksi volume lalu lintas. Kelompok Usaha akan menunjuk suatu konsultan lalu lintas profesional independen untuk melakukan studi lalu lintas profesional independen dan membuat penyesuaian yang tepat apabila terdapat perbedaan yang material antara proyeksi volume lalu lintas dan volume lalu lintas aktual.

The Management perform periodic assessment on the total projected traffic volume. The Group will appoint an independent professional traffic consultant to perform independent professional traffic studies and make an appropriate adjustment if there is a material difference between projected and actual traffic volume.

· Pengendalian atas entitas anak · Control over subsidiaries

Direksi Perusahaan menilai apakah Kelompok Usaha memiliki pengendalian atas Entitas Anak berdasarkan kemampuan Kelompok Usaha untuk mengarahkan kegiatan yang relevan dari Entitas Anak secara sepihak.

The directors of the Company’s management assessed whether or not the Group has control over a subsidiary based on whether the Group has the practical abilitiy to direct the relevant activities of the subsidiaries unilaterally.

Dalam membuat pertimbangannya, direksi mempertimbangkan ukuran absolut kepemilikan Kelompok Usaha pada Entitas Anak dan ukuran relatif dan penyebaran kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemegang saham lainnya. Setelah penilaian, direksi menyimpulkan bahwa Kelompok Usaha memiliki hak suara yang cukup dominan untuk mengarahkan kegiatan yang relevan dari Entitas Anak dan karenanya Kelompok Usaha memiliki pengendalian atas Entitas Anak.

In making their judgment, the directors considered the Group’s absolute size of holding in the subsidiary and the relative size of and dispersion of the shareholdings owned by the other shareholders. After assessment, the directors concluded that the Group has a sufficiently dominant voting interest to direct the relevant activities of the subsidiary and therefore the Group has control over the subsidiaries.

· Provisi pelapisan jalan tol · Provision for overlay

Provisi pelapisan ini akan dicadangkan secara berkala berdasarkan estimasi seiring dengan penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi diukur dengan nilai kini atas estimasi manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada tanggal pelaporan.

Provision for overlay will be recorded periodically based on the estimated utilization of toll road by customers. This provision is measured using the present value of management‘s estimate of the expenditures required to settle present obligation at the reporting date.

· Aset konsesi dalam pengerjaan · Concession asset in progress

Umur konsesi atas hak konsesi jalan tol mulai berlaku efektif sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh BPJT, sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum kegiatan konstruksi dimulai atau biaya pra konstruksi jalan tol, termasuk biaya pembebasan lahan atau tanah ditangguhkan sehingga belum dihitung margin konstruksinya.

The concession period of toll road concession rights effective from Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) published by BPJT, so that the costs incurred before the construction activities started or pre-construction costs of toll roads, including the cost of land or soil acquisition were suspended and therefore, the construction margin has not been determined.







65




· Imbalan kerja · Employee benefits

Penentuan kewajiban Kelompok Usaha untuk menyediakan imbalan kerja bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung nilai-nilai tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

Determination of the Group’s obligations for cost of providing employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rate, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate.

Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan oleh Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan atas asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material atas estimasi liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp1.129.888 dan Rp639.093.

Actual results that differ from the assumptions set forth by the Group are recognized immediately in profit or loss as incurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or significant changes in assumptions used can materially affect the estimated liability for employee benefits and employee benefits expense. The amount of the estimated long term employee benefits liability as of December 31, 2019 and 2018 amounting to Rp1,129,888 and Rp639,093, respectively.

· Pajak penghasilan · Income tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan liabilitas atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Rincian atas sifat dan nilai tercatat pajak penghasilan diungkapkan pada Catatan 18.

Significant considerations are made in determining corporate income tax liability. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the normal course of business. The Group recognizes the income tax liability based on estimates of whether there will be an additional income tax. Details of the nature and amount of recorded income tax are disclosed in Note 18.

· Aset pajak tangguhan · Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga semua bagian dari aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that taxable income will be available so that all of part of the deferred tax assets can be utilized.







66




· Aset pajak tangguhan (lanjutan) · Deferred tax assets (continued)

Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak masa yang akan datang serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Significant estimates by management are required in determining the total deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable income together with future tax planning strategies.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


Kas Cash on HandKas Kecil 3.545 8.131 Petty CashKas Proyek 7.768 105 Cash for ProjectTotal Kas 11.313 8.236 Cash on Hand

-

Bank Cash in BanksRupiah Rupiah

Pihak Berelasi (Catatan 44) 1.378.721 2.023.101 Related Parties (Note 44)

Pihak Ketiga: Third Parties:PT Bank DKI 270.374 900.151 PT Bank DKIPT Bank Central Asia Tbk 245.771 90.911 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Maybank Indonesia Tbk 76.304 75.309 PT Bank Maybank Indonesia TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk 70.628 83.692 Jawa Barat dan Banten TbkPT Bank Permata Tbk 33.880 16.205 PT Bank Permata TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 23.507 7.252 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Sumatera Utara 2.743 2.145 Sumatera UtaraPT Bank Bukopin Tbk 1.884 3.444 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 1.370 6.693 PT Bank Muamalat Indonesia TbkPT Bank BNI Syariah 1.033 - PT Bank BNI SyariahPT Bank Danamon Indonesia Tbk 245 242 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank Artha Graha International Tbk 207 207 PT Bank Artha Graha International TbkPT Bank Mega Tbk 80 4 PT Bank Mega TbkPT Bank Syariah Mandiri 78 16 PT Bank Syariah MandiriPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Timur Tbk 50 50 Jawa Timur TbkPT Bank Jabar Banten Syariah 30 29 PT Bank Jabar Banten SyariahPT Bank Jasa Jakarta 2 2 PT Bank Jasa JakartaPT Bank ICBC Indonesia - 3.520 PT Bank ICBC Indonesia

Subtotal 2.106.907 3.212.973 Subtotal

Dolar Amerika Serikat United States DollarPihak Berelasi (Catatan 44) 3.303 3.953 Related Parties (Note 44)

3.303 3.953

Total Bank 2.110.210 3.216.926 Cash in Banks -

Total Kas dan Bank 2.121.523 3.225.162 Total Cash on Hand and in Banks







67

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Akun ini terdiri dari: (lanjutan) This account consists of: (continued)


December 31, 2019 December 31, 2018 Rupiah Rupiah


Pihak Ketiga: Third Parties:PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk 124.000 139.500 Jawa Barat dan Banten TbkPT Bank Mandiri Taspen 76.000 65.000 PT Bank Mandiri TaspenPT Bank Bukopin Tbk 37.000 110.317 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Syariah Mandiri 20.000 - PT Bank Syariah MandiriPT Bank Jabar Banten Syariah 10.000 14.000 PT Bank Jabar Banten SyariahPT Bank Riau Kepri 10.000 12.000 PT Bank Riau KepriPT Bank Victoria International Syariah 10.000 10.000 PT Bank Victoria International SyariahPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 5.500 61.100 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 2.000 45.005 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan DaerahJawa Timur Tbk - 4.200 Jawa Timur Tbk

PT Bank Panin Syariah - 10.000 PT Bank Panin SyariahPT Bank Panin Tbk - 5.000 PT Bank Panin Tbk PT Bank Bukopin Syariah - 6.000 PT Bank Bukopin SyariahPT Bank Syariah Mega Indonesia - 2.000 PT Bank Syariah Mega IndonesiaPT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga - 10.000 PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga

PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk - 2.000 PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

2.204.787 2.701.863

Dolar Amerika Serikat United States DollarPihak Berelasi (Catatan 44) 15.291 15.929 Related Parties (Note 44)

- Total Deposito Berjangka 2.220.078 2.717.792 Total Time Deposits

- Total Kas dan Setara Kas 4.341.601 5.942.954 Total Cash and Cash Equivalents

-

Kas proyek merupakan uang tunai dan rekening giro yang tersedia untuk membiayai pemeliharaan dan pembangunan jalan tol.

Cash for project represent cash on hand and in banks to finance expenditures related to construction maintenance and toll roads.

Kisaran suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:

Ranges of annual interest rates on time deposits are as follows:



Rupiah 6,50% - 8,50% 5,0% - 9,53% RupiahDolar Amerika Serikat 1,00% 1,25% United States dollar







68

5. INVESTASI JANGKA PENDEK 5. SHORT-TERM INVESTMENTS

Akun ini terdiri dari: This account consist of:


December 31, 2019 December 31, 2018Efek Tersedia untuk Dijual Marketable Securities Available for Sale

Reksadana Penyertaan Terbatas MIET 261.331 - MIET Mutual FundKIK EBA Mandiri JSMR01 107.000 127.000 KIK EBA Mandiri JSMR01Reksadana Mandiri Investasi Mutual Fund Mandiri

Dana Obligasi Seri II 4.530 4.530 Investment - Bond II SeriesKenaikan Nilai Aset Neto 18.956 12.295 Increase in Net Assets Value

Total 391.817 143.825 Total

Mutasi nilai aset bersih adalah sebagai berikut: Movement in net assets value are as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018Saldo Awal 12.295 10.825 Beginning BalanceLaba Belum Direalisasi 6.661 1.470 Unrealized Profit

Saldo Akhir 18.956 12.295 Ending Balance







69

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari pendapatan yang akan diterima dari sewa lahan, sewa tempat istirahat, sewa ruang iklan, dana talangan tanah dan bunga deposito berjangka yang akan diterima.

This account consists of revenues received from rent of land, rest areas, advertisement spaces, bridging fund for land and interest on time deposits.


December 31, 2019 December 31, 2018Piutang Lain-lain - Lancar Other Receivables - Current

Pihak Berelasi (Catatan 44) 5.989.356 4.930.759 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga Third Parties

PT Bank Central Asia Tbk 66.009 45.254 PT Bank Central Asia TbkTenant Tempat Istirahat dan Pelayanan 37.855 5.933 Tenant Tempat Istirahat dan PelayananPembeli Properti Spring Residence 29.880 22.372 Spring Residence Property BuyersPT Maligi Permata Industrial Estate 23.218 23.218 PT Maligi Permata Industrial EstatePT Jakarta Lingkar Barat Satu 13.082 9.110 PT Jakarta Lingkar Barat SatuPT Wijaya Karya Realty Tbk 12.468 12.468 PT Wijaya Karya Realty TbkPT Waskita Sriwijaya Tol 12.422 - PT Waskita Sriwijaya TolPT Solitronindo Tol Semesta 7.451 7.906 PT Solitronindo Tol SemestaPT Pertamina Retail 7.803 3.480 PT Pertamina RetailPegawai 7.324 11.169 EmployeePT Marga Maju Mapan 5.377 11.816 PT Marga Maju MapanPT Waskita Beton Precast Tbk 2.635 6.380 PT Waskita Beton Precast TbkPT Asiana Andara Jaya - 25.000 PT Asiana Andara Jaya PT Petrokimia Gresik - 5.960 PT Petrokimia GresikLain-lain (dibawah Rp5 Miliar) 72.132 86.791 Others (below Rp5 Billion)

Sub Total 6.287.012 5.207.615 Sub TotalDikurangi: Less:Cadangan Kerugian Penurunan Piutang Allowance for Impairment Losses

Pihak Ketiga (16.651) (17.036) Third Parties-

Sub Total (16.651) (17.036) Sub Total-

Neto 6.270.361 5.190.578 Net--------



Piutang Lain-lain - Tidak Lancar Other Receivables - Non CurrentPihak Berelasi (Catatan 44) 1.606.003 1.579.836 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga Third Party

PT Bosowa Marga Nusantara 900 900 PT Bosowa Marga NusantaraNeto 1.606.903 1.580.736 Net







70

6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued)

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The movement of the allowance for impairment losses account are as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018Saldo awal tahun 17.036 13.024 Beginning balancePenghapusan piutang Receivables write-off

selama tahun berjalan (1.296) - during the yearCadangan selama Provision during

tahun berjalan 911 4.012 the year

Saldo akhir tahun 16.651 17.036 Ending balance

Penyisihan kerugian penurunan nilai merupakan penurunan nilai secara individual. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang lain-lain pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi atas ketidaktertagihan piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2019.

Allowance for impairment losses represents individual impairment. Based on a review of the status of other receivables at the end of the period, management believes that the above allowance for impairment losses on other receivables is sufficient to cover possible losses that may arise from uncollected of other receivables as of December 31, 2019.

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES



Persediaan Properti Property InventoryProperti 58.245 38.757 PropertyPersediaan SPBU 1.012 809 Gas SupplyAspal 1.879 1.383 Asphalt

Total 61.136 40.949 Total

Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan, manajemen berpendapat bahwa nilai neto persediaan tersebut di atas dapat direalisasikan sepenuhnya, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, persediaan tidak diasuransikan dan tidak terdapat biaya pinjaman yang dikapitalisasi.

Based on a review of the physical conditions and net realizable value of inventories, management believes that the net value of the inventories mentioned above can be fully realized, so that no allowance for impairment in inventories is required as of December 31, 2019 and 2018. As of December 31, 2019 and 2018, inventories are not insured and no capitalized borrowing costs.

8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 8. PREPAID EXPENSES AND ADVANCES



December 31, 2019 December 31, 2018Uang muka operasional 27.621 27.181 Operational advancesBiaya dibayar dimuka 15.797 13.596 Prepaid expensesUang muka pekerjaan 4.055 14.956 Work advancesTotal 47.473 55.733 Total







71

9. DANA DIBATASI PENGGUNAANNYA 9. RESTRICTED FUNDS




Lancar CurrentJaminan Sindikasi Bank Syndicated Bank Guarantee

Pihak Berelasi (Catatan 44) 214.772 17.824 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga: Third Parties:

PT Bank Central Asia Tbk 706 - PT Bank Central Asia TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Sumatera Utara - 3.143 Sumatera UtaraSub Total 215.478 20.968 Sub Total

Jaminan Pelaksanaan Performance BondPihak Berelasi (Catatan 44) 31.329 3.969 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga: Third Parties:

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan DaerahJawa Barat dan Banten Tbk 31.800 - Jawa Barat dan Banten Tbk

PT Bank Bukopin Tbk 2.000 - PT Bank Bukopin TbkSub Total 65.129 3.969 Sub Total

Rekening Amanat Pendapatan Tol Toll Collection Escrow Account Pihak Berelasi (Catatan 44) 5.163 4.379 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga Third Party

PT Bank Central Asia Tbk 224 525 PT Bank Central Asia TbkSub Total 5.387 4.903 Sub Total

Rekening Sekuritisasi Pendapatan Jagorawi Toll Revenue SecuritizationTol Jagorawi (Catatan 21) Account (Note 21)Pihak Berelasi (Catatan 44) 143.500 146.000 Related Parties (Note 44)

Total Lancar 429.494 175.841 Total Current

Tidak Lancar Non -CurrentJaminan Sindikasi Bank Syndicated Bank Guarantee

Pihak Berelasi (Catatan 44) 385.319 368.814 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga Third Parties

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan DaerahSumatera Utara 6.751 1.773 Sumatera Utara

PT Bank Central Asia Tbk 5.523 9.792 PT Bank Central Asia Tbk

Sub Total 397.593 380.379 Sub Total

Jaminan Pelaksanaan Performance BondPihak Berelasi (Catatan 44) 24.110 53.057 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga: Third Parties:

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan DaerahJawa Barat dan Banten Tbk 23.391 38.082 Jawa Barat dan Banten Tbk

PT Bank Bukopin Tbk 172 956 PT Bank Bukopin TbkSub Total 47.673 92.094 Sub Total

Rekening Amanat Pendapatan Tol Toll Collection Escrow Account Pihak Berelasi (Catatan 44) - 7.245 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga Third Party

PT Bank Central Asia Tbk - 873 PT Bank Central Asia TbkSub Total - 8.117 Sub Total

Rekening Cadangan Pembayaran Bonds Interest PaymentBunga Obligasi - Entitas Anak Reserve Account - SubsidiaryPihak Ketiga Third Party

PT Bank Mega Tbk 309.439 217.439 PT Bank Mega Tbk

Total Tidak Lancar 754.705 698.029 Total Non-Current

Total 1.184.199 873.870 Total







72

9. DANA DIBATASI PENGGUNAANNYA (lanjutan) 9. RESTRICTED FUNDS (continued)

Rekening Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi merupakan dana pendapatan tol Jagorawi yang akan dibayarkan kepada pemegang KIK EBA (Catatan 21). Pada tanggal 31 Desember 2019, dana ini seluruhnya ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Jagorawi Toll Revenues Securitization Account represents Jagorawi’s toll revenues which will be paid to KIK EBA holders (Note 21). On December 31, 2019, all this fund is placed in form of time deposit in PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Rekening Cadangan Pembayaran Bunga Obligasi merupakan penyisihan dana cadangan pembayaran bunga obligasi MLJ. Pada tanggal 31 Desember 2019, dana ini seluruhnya ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka pada PT Bank Mega Tbk.

Bonds Interest Payment Reserve Account represents MLJ’s reserve funds for bonds interest payment. On December 31, 2019, all of these funds are placed in form of time deposit in PT Bank Mega Tbk.

Pada tahun 2019, tingkat suku bunga tahunan dana

ditetapkan penggunaannya yang berbentuk deposito

berjangka berkisar antara 6% sampai dengan

8,25%.

In 2019, restricted funds in form of time deposits earned interest at annual rates ranging from 6% to 8.25%.

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN

VENTURA BERSAMA - NETO 10. INVESTMENT IN ASSOCIATES AND JOINT

VENTURE - NET Rincian investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama adalah sebagai berikut:

The details of the investments in associates and joint venture are as follows:

Nilai Tercatat Penambahan Selisih Transaksi Nilai Tercatat

Penyertaan (Pengurangan) Bagian Laba Bagian Penghasilan dengan Entitas Laba yang belum PenyertaanPersentase Awal Tahun/ Penyertaan/ (Rugi) Bersih/ Penerimaan Komprehensif Lain/ Non Pengendali/ Direalisasi Atas Akhir Tahun/

Kepemilikan/ Carrying Value Additions Portion in Dividen/ Portion in Net Difference from Transaksi dengan Investor/ CarryingPerusahan Asosiasi/ Percentage at Beginning (Deduction) Net Profit Dividend Other Comprehensive Non-Controlling Unrealized Gain from Value at EndAssociated Company Status Ownership of Year of Investment (Loss) Received Income Interest transaction Transaction with Investor of Year

Perusahaan/ The Company PT Citra Bhakti Margatama Pengakhiran PKP/

Persada (CBMP) Termination of Concession 34,83 56.787 - - - - - - 56.787

PT Citra Ganesha Marga Pengakhiran PKP/

Nusantara (CGMN) Termination of Concession 30 16.914 - - - - - - 16.914

PT lsmawa Trimitra (IT) Operasi/ Operate 25 11.014 - 2.255 (1.710) - - - 11.559

PT Bukaka Marga Utama (BMU) Pengakhiran PKP/

Termination of Concession 20 9.436 - - - - - - 9.436

PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Operasi/ Operate 21,24 141.563 21.240 (10.037) - - - - 152.766

PT Hutama Marga Waskita (HAMAWAS) Konstruksi/Construction 30 26.545 25.710 8.555 - - - - 60.810

PT Trans Marga Jateng (TMJ) Operasi/ Operate 50,91 466.097 (56.100) (64.830) - (47) - 1.409 346.529

PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) Operasi/ Operate 40 809.955 454.520 (107.610) - - - (1.889) 1.154.976

PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) Operasi/ Operate 40 368.386 280.332 (25.028) - (2) (12.415) (3.287) 607.986

PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Operasi/ Operate 40 1.336.840 462.000 (134.274) - - (12.659) (6.177) 1.645.730

PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) Operasi/ Operate 40 - 397.237 6.535 - 6 - (389) 403.389

Penyertaan tidak langsung melalui JMRB

/Indirect investment through JMRB

PT PP Sinergi Banjaratma (PPSB) Operasi/ Operate 20 - 12.685 (1.541) - - - - 11.144

3.243.537 1.597.624 (325.975) (1.710) (43) (25.074) (10.333) 4.478.026

Dikurangi/ DeductedPenurunan Nilai Penyertaan pada CBMP/ (56.787) (56.787)

Impairment of Investment in CBMPPenurunan Nilai Penyertaan pada CGMN/ (16.914) (16.914)

Impairment of Investment in CGMNPenurunan Nilai Penyertaan pada BMU/ (9.436) (9.436)

Impairment of Investment in BMU

(83.137) (83.137)

Total 3.160.400 4.394.889

Perubahan Selama Tahun Berjalan/

31 Desember 2019/ Desember 31, 2019

Changes in Current Year







73

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA - NETO (lanjutan)

10. INVESTMENT IN ASSOCIATES AND JOINT VENTURE - NET (continued)

Rincian investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The details of the investments in associates and joint venture are as follows: (continued)

Nilai Tercatat Penambahan Nilai Tercatat

Penyertaan (Pengurangan) Bagian Laba Bagian Penghasilan Selisih Transaksi Laba yang belum PenyertaanPersentase Awal Tahun/ Penyertaan/ (Rugi) Bersih/ Penerimaan Komprehensif Lain dengan Entitas Direalisasi Atas Akhir Tahun/

Kepemilikan/ Carrying Value Additions Portion in Deviden/ Portion in Net Non Pengendali Transaksi dengan Investor / CarryingPerusahan Asosiasi/ Percentage at Beginning (Deduction) Net Profit Dividend Other Comprehensive Capital contributing Unrealized Gain from Value at EndAssociated Company Status/ Status Ownership of Year of Investment (Loss) Received Income from non-controlling Transaction with Investor of YearPerusahaan/ The CompanyPT Citra Bhakti Margatama Pengakhiran PKP/

Persada (CBMP) Termination of Concession 34,83 56.787 - - - - - - 56.787

PT Citra Ganesha Marga Pengakhiran PKP/

Nusantara (CGMN) Termination of Concession 30 16.914 - - - - - - 16.914

PT lsmawa Trimitra (IT) Operasi/ Operate 25 10.410 - 2.216 (1.612) - - - 11.014

PT Bukaka Marga Utama (BMU) Pengakhiran PKP/

Termination of Concession 20 9.436 - - - - - - 9.436

PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) Operasi/ Operate 21,24 145.655 - (4.092) - - - - 141.563

PT Hutama Marga Waskita (HAMAWAS) Tahap Pengembangan/

Under Development Stage 30 4.048 22.800 (303) - - - - 26.545

PT Trans Marga Jateng (TMJ) Operasi/ Operate 58,91 726.505 - (246.949) - (39) - (13.420) 466.097

PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) Operasi/ Operate 40 - 853.567 (39.967) - - - (3.645) 809.955

PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) Operasi/ Operate 45 - 448.965 (78.781) - - - (1.797) 368.386

PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Konstruksi/

Construction 40 - 1.334.754 2.617 - - - (532) 1.336.840

969.755 2.660.086 (365.259) (1.612) (39) - (19.393) 3.243.537 - - - - - - - -

Dikurangi/ Deducted

Penurunan Nilai Penyertaan pada CBMP/ (56.787) (56.787)

Impairment of Investment in CBMPPenurunan Nilai Penyertaan pada CGMN/ (16.914) (16.914)

Impairment of Investment in CGMNPenurunan Nilai Penyertaan pada BMU/ (9.436) (9.436)

Impairment of Investment in BMU(83.137) (83.137)

Total 886.618 3.160.400 - -

31 Desember 2018/ December 31, 2018Perubahan Selama Tahun Berjalan/

Changes in Current Year

Informasi tambahan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama adalah sebagai berikut:

Additional information as of December 31, 2019 and December 31, 2018 related to investment in associates and joint venture are as follows:

Perusahan Asosiasi/ Total Aset/ Total Liabilitas/ Total Pendapatan/ Laba (Rugi) Neto/Associated Company Total Asset Total liabilities Total revenues Net Income (Loss)2019

PT Hutama Marga Waskita (HAMAWAS) 3.490.562 3.326.598 1.891.551 28.516

PT lsmawa Trimitra (IT) 56.240 11.144 26.014 9.457

PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) 2.669.861 2.203.994 246.544 (47.257)

PT Trans Marga Jateng (TMJ) 6.070.000 5.350.023 663.412 (110.129)

PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) 10.432.078 7.545.453 542.961 (269.026)

PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) 5.226.965 3.809.198 606.296 (55.617)

PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) 13.740.733 9.962.182 818.386 (335.685)

PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) 1.428.066 872.189 147.283 (878)

PT PP Sinergi Banjaratma (PPSB) 166.355 110.637 2.041 (7.707)

2018

PT Hutama Marga Waskita (HAMAWAS) 90.723 3.159 - (1.011)

PT lsmawa Trimitra (IT) 57.072 14.211 24.138 8.620

PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) 2.330.707 1.908.876 313.810 (17.960)

PT Trans Marga Jateng (TMJ) 6.347.295 5.517.308 378.477 (419.197)

PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) 10.826.612 8.807.261 4.314.400 (104.633)

PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) 5.083.542 4.101.639 828.846 (216.721)

PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) 14.353.730 11.010.292 6.415.011 11.368







74



PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP) PT Citra Bhakti Margatama Persada (CBMP)

CBMP didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 50, tanggal 11 Desember 1995, Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H. Penyertaan pada CBMP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi E2 - E3 - N (Cikunir - Cakung-Cilincing - Tanjung Priok) untuk jangka waktu 33 tahun dan akan berakhir pada tahun 2028, Perusahaan memiliki 56.787.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp56.787 yang merupakan 34,83% dari total kepemilikan.

CBMP was established based on the Notarial Deed No.50, dated December 11, 1995, Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H. The investment in CBMP was made in relation to the construction and operation of JORR toll road Section E2 - E3 - N (Cikunir – Cakung -Cilincing - Tanjung Priok) for period of 33 years and will be ending in 2028. The Company owns 56,787,000 shares at par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp56,787 (full Rupiah) representing 34.83% of the total ownership.

Pembangunan jalan tol oleh CBMP dibiayai dari fasilitas pinjaman sindikasi bank. Krisis ekonomi telah menyebabkan ketidakpastian terhadap kemampuan CBMP dalam menyelesaikan kewajibannya pada saat jatuh tempo dan dalam merealisasikan fasilitas pinjaman untuk pembiayaan jalan tol tahap konstruksi. Restrukturisasi yang dilakukan terhadap sebagian dari kreditur CBMP telah mengakibatkan penghentian pelaksanaan pembangunan jalan tol. Adanya surat Perusahaan kepada CBMP No. AA.02.1009 tanggal 25 JuIi 2000 mengenai pengakhiran PKP No. 96 tanggal 16 Desember 1995 mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis, Perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham pada CBMP pada tahun 2000 sebesar Rp56.786.

Toll road construction by CBMP was financed by loan facilities from a bank syndicated loan. The economic crisis created an uncertainty about the ability of CBMP to settle its liabilities at the maturity date and in using its loan facilities to finance the toll road construction progress. A restructuring conducted by certain of CBMP’s creditors resulted to the stoppage of toll road construction. The Company issued Letter No. AA.02.1009, dated July 25, 2000, to CBMP regarding the termination of the Concession Agreement No. 96, dated December 16, 1995. As a consequence of this termination, the Company’s investment in the associate company has no economic value, The Company has recognized loss on impairment of the investment shares of CBMP in 2000 amounting to Rp56,786.

PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN)

CGMN didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 300, tanggal 22 Desember 1993, Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., juncto Akta No. 67 tanggal 7 Juli 1994 dari Notaris Sri Laksmi Damayanti, S.H. Penyertaan pada CGMN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Cikampek–Padalarang. Perusahaan memiliki 5.310 saham dengan nilai nominal Rp1.841 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp9.775 yang merupakan 30% dari total kepemilikan.

CGMN was established based on the Notarial Deed No. 300, dated December 22, 1993, Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., in conjunction with the Deed No. 67 dated July 7, 1994 of Notary Sri Laksmi Damayanti, S.H. The investment in CGMN was made in relation to the construction and operation of the Cikampek - Padalarang toll road project. The Company owned 5,310 shares at par value of Rp1,841 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp9,775 representing 30% of the total ownership.

Berdasarkan surat Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. KU.201-Mn/68 tanggal 4 Maret 1996 dan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1562/A/52/0496 tanggal 18 April 1996, Perusahaan memperoleh pengalihan Intelectual Property Rights (IPR) dalam bentuk disain proyek jalan tol Cikampek - Padalarang sebesar UK Poundsterling 4.700.000 (penuh) atau setara dengan Rp16.914 sebagai Tambahan Modal Disetor Pemerintah pada Perusahaan.

Based on the Decree of the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia No. KU.201-Mn/68 dated March 4, 1996 and the Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 1562/A/52/0496 dated April 18, 1996, the Company obtained a transfer of “Intelectual Property Rights (IPR)” in the form of project design of Cikampek - Padalarang toll road amounting to Great Britain Poundsterling 4,700,000 (full) or equivalent to Rp16,914 as additional paid-in capital from the Government to the Company.







75



PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) (lanjutan)

PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) (continued)

Selanjutnya, Perusahaan mengalihkan IPR tersebut kepada CGMN sebagai penyertaan saham Perusahaan di CGMN. Berdasarkan perjanjian usaha patungan antara Perusahaan dengan CGMN, IPR tersebut dinilai setara dengan US$8.530. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa CGMN tanggal 10 Juli 1998 mengenai Peningkatan Modal Disetor, kepemilikan saham pada CGMN sejumlah 8.530 lembar saham dengan nilai nominal US$8.530 atau setara dengan Rp16.914.

The Company then transferred the IPR to CGMN as an investment by the Company to CGMN. Based on the joint venture agreement between the Company and CGMN, the IPR was valued at US$8,530. According to the decision during the Extraordinary General Meeting of Shareholders held by CGMN on July 10, 1998 regarding the increase in paid up capital, the Company owns 8,530 shares at par value of US$8,530 or equal to Rp16,914.

Berdasarkan surat Perusahaan kepada CGMN No. AA.HK01.1273 tanggal 25 Juli 2001 mengenai pengakhiran PKP No. 297 sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia (Menkimpraswil) No. 417 tanggal 18 Juli 2001 mengenai pencabutan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 321/KPTS/1994, tanggal 24 Oktober 1994 mengenai Pemberian Izin Kerjasama Penyelenggaraan Jalan Tol Cikampek - Padalarang kepada Perusahaan dalam bentuk usaha patungan dengan CGMN mengakibatkan penyertaan Perusahaan pada entitas asosiasi ini tidak memiliki nilai ekonomis. Perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai penyertaan saham pada CGMN sebagai beban tahun 2001 sebesar Rp16.914.

Based on the Company’s Letter No. AA.HK01.1273 to CGMN regarding termination of the Concession Agreement No. 297 dated July 25, 2001 as a follow up from the Decree of the Minister of Settlement and Regional Infrastructure of the Republic of Indonesia No. 417 dated July 18, 2001 regarding cancellation of the Decree of the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia No. 321/KPTS/1994 dated October 24,1994 regarding the Granting of license to Concession Agreement to the Company to operate the Cikampek - Padalarang toll road in the form of a joint venture with CGMN. Due to such termination, the investment in CGMN has no economic value. The Company recognized loss on the impairment of this investment in shares of CGMN in 2001 amounting to Rp16,914.

Ismawa Trimitra (IT) Ismawa Trimitra (IT)

IT didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 69 tanggal 14 Juni 1995 dibuat oleh Imas Fatimah, S.H., dalam rangka pengusahaan jasa sewa ruang perkantoran. Anggaran dasar IT telah beberapa kali diubah, dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 16 Oktober 2015 dari Vidhya Shah, S.H. Akta Perubahan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0977531 tanggal 4 November 2015.

IT was established based on Notarial Deed No. 69 dated June 14, 1995 of Imas Fatimah, S.H., aimed to develop services in office spaces for rental. IT’s articles of association had been amended several times, with the latest of which was based on Notarial Deed No. 3 dated October 16, 2015 of Vidhya Shah, S.H. The Deed of Amendment was authorized by The Ministry of Law and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0977531 dated November 4, 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan memiliki 6.250.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp6.250 yang merupakan 25% dari total kepemilikan.

As of December 31, 2019, the Company owns 6,250,000 shares at par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp6,250 which represent 25% of the total ownership.







76



PT Bukaka Marga Utama (BMU) PT Bukaka Marga Utama (BMU)

BMU didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 5 tanggal 17 Februari 1997, Sri Rahayu Sedyono, S.H. Penyertaan pada BMU dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi. Perusahaan memiliki 4.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp2.359.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp9.436 yang merupakan 20% dari total kepemilikan. Pemegang saham mayoritas BMU tidak dapat memberi kepastian atas pembangunan ruas jalan tol yang telah disetujui sesuai dengan PKP.

BMU was established based on Notarial Deed No. 5 dated February 17, 1997 Sri Rahayu Sedyono, S.H. The investment in BMU was made in relation to the construction and operation of the Ciawi-Sukabumi toll road project. The Company owns 4,000 shares at par value Rp2,359,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp9,436 which represent 20% of the total ownership. Since the majority shareholders of BMU could not give assurance regarding the toll road development as agreed under the Concession Agreement.

Perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai atas penyertaan saham pada BMU sebagai beban tahun 2005 sebesar Rp9.435.

The Company recognized loss on impairment related to this investment in 2005 amounting to Rp9,435.

PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) PT Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ)

TLKJ didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 18 tanggal 19 Januari 2006, Agus Madjid, S.H., dalam rangka pengusahaan ruas tol Cinere-Jagorawi. Akta Pendirian disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-03269.HT.01.01 tanggal 7 Februari 2006.

TLKJ was established based on Notarial Deed No. 18 dated January 19, 2006, Agus Madjid, S.H., aimed to develop Cinere-Jagorawi toll road. The Deed of Establishment was authorized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C-03269.HT.01.01 dated February 7, 2006.

Anggaran Dasar TLKJ telah beberapa kali diubah dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 76 tanggal 29 November 2012, Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H. Akta Perubahan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-42622 tanggal 30 November 2012. TLKJ berdomisili di Jakarta.

TLKJ’s Articles of Association had been amended several times, with the latest of which was based on Notarial Deed No. 76 dated November 29, 2012 of Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H The Deed of Amendment was authorized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-42622 dated November 30, 2012. TLKJ is domiciled in Jakarta.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan memiliki 152.928 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp152.928, yang merupakan 21,24% dari total kepemilikan.

As of December 31, 2019, the Company owned 152,928 shares at par value of Rp1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp152,928, which represent 21.24% of the total ownership.







77



PT Hutama Marga Waskita (HAMAWAS) PT Hutama Marga Waskita (HAMAWAS)

PT HAMAWAS didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 24 tanggal 20 Februari 2017, Ni Nyoman Rai Sumawati,S.H.,M.Kn., dalam rangka pengusahaan ruas tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat. Akta Pendirian disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0008223.AH.01.01.TAHUN 2017 tanggal 21 Februari 2017.

PT HAMAWAS was established based on the Notarial Deed No. 24 dated February 20, 2017, Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn., In the framework of exploiting the Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat toll road. The Deed of Establishment was authorized by the Minister of law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0008223.AH.01.01.TAHUN 2017 dated February 21, 2017.

Pada tanggal 31 Desember 2019 Perusahaan memiliki 27.300 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp27.300 yang merupakan 30% dari total kepemilikan.

As of December 31, 2019, the Company owned 27,300 shares at par value of Rp1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp27,300 which represent 30% of the total ownership.

PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN)

PT Jasamarga Solo Ngawi didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Sugito Tedjamulja, SH No. 59 tanggal 24 Maret 2009. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan-No.AHU-17204.AH.01.01 Tahun 2009, yang kemudian dilakukan pengambilalihan dan pengalihan saham berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 36 tanggal 10 Juni 2015. Terkait perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0947005 (Perubahan Perseroan) dan No. AHU-AH.01.03-0947006 (Perubahan Direksi dan Komisaris Perseroan) tanggal 30 Juni 2015.

PT Jasamarga Solo Ngawi was established in Indonesia based on Notarial Deed Sugito Tedjamulja, SH No. 59 dated March 24, 2009. The Deed of Establishment was authorized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on decision letter No. AHU-17204.AH.01.01 of 2009, which was subsequently taken over and transferred shares based on Notarial Deed Fathiah Helmi, SH No. 36 dated June 10, 2015. Related to the changes authorized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through decision letter No. AHU-AH.01.03-0947005 (Amendment to the Company) and No. AHU-AH.01.03-0947006 (Amendment to Directors and Commissioner of the Company) June 30, 2015.

Berdasarkan Akta Notaris Windalina, SH No. 07 tanggal 9 Desember 2016 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0107361 (Perubahan Anggaran Dasar Perseroan) maka tempat kedudukan atau domisili yang sebelumnya berkedudukan dan berkantor pusat di Kotamadya Jakarta Selatan berubah menjadi di Kotamadya Surakarta. Berdasarkan Akta Notaris No. 5 tanggal 19 Januari 2018 dibuat di hadapan Ati Mulyati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0001381.AH.01.02.TAHUN 2018 tanggal 22 Januari 2018 nama JSN mengalami perubahan dari yang semula bernama PT Solo Ngawi Jaya menjadi PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN). Sesuai dengan anggaran dasar, JSN beroperasi dalam konsesi untuk proyek jalan tol Solo-Ngawi.

Based on the Notarial Deed Windalina, SH No. 07 dated December 9, 2016 which has been authorized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0107361 (Amendment to the Articles of Association of the Company) then the domicile or domicile previously domiciled and headquartered in South Jakarta Municipality change into Surakarta Municipality. Based on Notarial Deed No. 05 dated January 19, 2018, Ati Mulyati, Bachelor of Law, Notary in Jakarta which has obtained approval based on the decision of the Minister of Law and Human Rights No. AHU-0001381.AH.01.02.TAHUN 2018 dated January 22, 2018 the name of JSN has changed from what was originally called PT Solo Ngawi Jaya to PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN). In accordance with the articles of association, JSN operates in concessions for the Solo-Ngawi toll road project.







78



PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) (lanjutan) PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) (continued)

Perusahaan memiliki kepemilikan saham sebanyak 36.471.231 lembar saham atau setara Rp802.367.082.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 60% dari total kepemilikan.

The Company has 36,471,231 shares, equivalent to Rp802,367,082,000 (full Rupiah), which constitutes 60% of the total ownership.

Perusahaan melakukan divestasi kepemilikan saham pada JSN sebesar 20% sesuai Akta pemindahan saham No. 5 tanggal 5 Juli 2018 kepada PT Lintas Marga Jawa (LMJ) sebanyak 12.157.077 saham atau setara Rp267.455.694.000 (Rupiah penuh) dengan harga penjualan sebesar Rp492.000.000.000 (Rupiah penuh) berdasarkan addendum Akta Perjanjian Pemegang Saham No. 8 tanggal 5 Juli 2018 kepemilikan Perusahaan pada JSN turun menjadi 40%.

The Company divested 20% of share ownership in JSN in accordance with the Share Diversion Deed No. 5 dated July 5, 2018 to PT Lintas Marga Jawa (LMJ) totaling 12,157,077 shares or equivalent to Rp267,455,694,000 (full Rupiah) at a sales price of Rp492,000,000,000 (full Rupiah) based on the addendum to the Deed of Shareholders Agreement No. 8 dated on July 5, 2018 the Company's ownership in JSN dropped to 40%.

Pada tanggal 11 April 2019 sesuai akta Notaris Windalina, S.H. No. 06 tanggal 11 April 2019 Perusahaan menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp454.519.973.600 (Rupiah penuh) sehingga modal ditempatkan dan disetor per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp1.292.543.428.000 (Rupiah penuh). Kepemilikan Perusahaan pada JSN tidak mengalami perubahan yaitu 40%.

On April 11, 2019 accordance with Notarial Deed of Windalina, S.H. No. 06 April 11 2019 The Company agreed to increase total issued and paid up share capital totaling to Rp454,519,973,600 (full Rupiah) and as of December 31, 2019 total issued and paid up share capital totaling Rp1,292,543,428,000 (full Rupiah). The Company's ownership in JSN has not changed, which is 40% of total ownership.

Atas perubahan kepemilikan saham tersebut Perusahaan sudah tidak lagi memiliki pengendalian terhadap JSN dan investasi Perusahaan di JSN dicatat sebagai ventura bersama.

Due to the change in share ownership, the Company no longer has control over the JSN and the Company’s investment in JSN is accepted for as joint venture.

PT Jasamarga Ngawi Kertosono (JNK) PT Jasamarga Ngawi Kertosono (JNK)

PT Jasamarga Ngawi Kertosono didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Sugito Tedjamulja, SH No. 60, tanggal 24 Maret 2009. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-17226.AH.01.01.TH.2009 tanggal 30 April 2009 yang kemudian dilakukan pengambilalihan dan pengalihan saham berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 35, tanggal 10 Juni 2015, dan terakhir kali diubah dengan Akta No. 198 tanggal 26 Desember 2018, Sakti Lo, Sarjana Hukum di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai suratnya No. AHU-0032596.AH.01.02. tanggal 27 Desember 2018.

PT Jasamarga Ngawi Kertosono was established in Indonesia based on Notarial Deed Sugito Tedjamulja, SH No. 60, dated March 24, 2009. The Deed of Establishment was authorized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-17226.AH.01.01.TH.2009 dated April 30, 2009 which was subsequently taken over and transferred shares based on the Notarial Deed Fathiah Helmi, SH No. 35, June 10, 2015, and was last amended by Deed No. 198 dated December 26, 2018, Sakti Lo, Bachelor of Law in Jakarta, which has been received and recorded in the Legal Entity Administration System of the Republic of Indonesia Law and Human Rights Indonesia according to its letter No. AHU-0032596.AH.01.02. December 27, 2018.







79



PT Jasamarga Ngawi Kertosono (JNK) (lanjutan) PT Jasamarga Ngawi Kertosono (JNK) (continued)

Sesuai dengan Anggaran Dasar JNK Pasal 3, yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Akta Notaris No.1 Aliah, S.H. tanggal 3 Januari 2017, tujuan utama didirikannya JNK adalah bergerak dalam bidang pengusahaan jalan tol Ngawi - Kertosono, yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perubahan Anggaran Dasar JNK yang terakhir kali telah mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH-01.03-0010480 tanggal 12 Januari 2017.

In accordance with JNK Articles of Association Article 3, which has been amended several times, most recently with Notarial Deed No.1 of Aliah, S.H. January 3, 2017, the main purpose of the establishment of JNK is to engage in the operation of the Ngawi - Kertosono toll road, which includes funding, technical planning, construction, operation, and maintenance of toll roads, as well as other businesses in accordance with applicable laws and regulations. The latest amendment to the Articles of Association of JNK which was authorized by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH-01.03-0010480 dated January 12, 2017.

Perusahaan memiliki kepemilikan saham sebanyak 26.592.630 lembar saham atau setara Rp585.037.860.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 60% dari total kepemilikan di JNK.

The Company has 26,592,630 shares or equivalent to Rp585,037,860,000 (full Rupiah), which constitutes 60% of the total ownership in JNK.

Perusahaan melakukan divestasi kepemilikan saham pada JNK sebesar 20% sesuai Akta Pemindahan saham No.5 tanggal 5 Juli 2018 kepada PT Lintas Marga Jawa (LMJ) sebanyak 8.864.210 saham atau setara Rp195.012.620.000 (Rupiah penuh) dengan harga penjualan sebesar Rp360.000.000.000 (Rupiah penuh) sehingga berdasarkan addendum Akta Perjanjian Pemegang Saham No. 7 tanggal 5 Juli 2018 kepemilikan Perusahaan pada JNK turun menjadi 40%. Atas perubahan kepemilikan tersebut Perusahaan sudah tidak lagi memiliki pengendalian terhadap JNK dan beralih menjadi ventura bersama.

The Company divested 20% of the share ownership in JNK in accordance with the Deed of Transfer No. 5 dated on July 5, 2018 to 8,864,210 shares or equivalent to Rp195,012,620,000 (full Rupiah) at a selling price of Rp360,000,000,000 (full Rupiah) so that based on the addendum to the Deed of Shareholder Agreement No. 07 dated on July 5, 2018, the Company’s ownership in JNK decreased to 40%. Due to the change in ownership, the Company no longer has control over JNK and it becomes a joint venture.

Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar JNK No. 139 tanggal 23 Desember 2019 yang dibuat dihadapan Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., perihal perubahan struktur permodalan Pemegang Saham JNK yang mana JNK telah melakukan konversi atas Mandatory Convertible Loan milik Perusahaan sebesar Rp251.222.268.000 (Rupiah penuh), sebagai bentuk penyertaan modal di JNK. Sehingga per 31 Desember 2019, Perusahaan memiliki kepemilikan saham sebanyak 34.070.766 lembar saham atau setara Rp749.556.852.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 45% dari jumlah seluruh saham yang telah tempatkan dan disetor di JNK.

In accordance with the Amendment Deed of the JNK Articles of Association No. 139 dated December 23, 2019 made before the Notary Ashoya Ratam, Bachelor of Law, Master of Notary, regarding the change in Shareholder capital structure of JNK which JNK has converted the Mandatory Convertible Loan owned by the Company amounted to Rp251,222,268,000 (full Rupiah), as capital investment in JNK. Therefore, as of December 31, 2020, the Company has 34,070,766 shares or equivalent to Rp749,556,852,000 (full Rupiah) which represent 45% of the total shares that have paid by the Company in JNK.







80



PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) PT Jasamarga Semarang Batang (JSB)

PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) didirikan pada tanggal 21 April 2016 berdasarkan Akta Notaris No. 128 dibuat dihadapan Haji Rizul Sudarmadi, S.H., M.Kn. di Jakarta. Anggaran dasar JSB telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, melalui surat Keputusan tertanggal 21 April 2016 No. AHU-0020465.AH.01.01 tahun 2016 dimana terakhir kali diubah sesuai dengan Akta tersebut.

PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) was established on April 21, 2016 based on Notarial Deed No. 128 made before Haji Rizul Sudarmadi, S.H., M.Kn. in Jakarta. The Articles of Association of JSB have been authorized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, through in the Decision Letter dated April 21, 2016 No. AHU-0020465.AH.01.01 of 2016 which was last changed based on the Deed.

Pernyataan Keputusan Rapat JSB tentang Perubahan Pengangkatan Direksi JSB No. 69 tanggal 20 November 2019 yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0233641.AH.01.11.TAHUN 2019 tanggal 4 Desember 2019.

Statement Decision of the Meeting of JSB concerning Amendment to Appoinment of Director No. 69 dated on November 20, 2019 which has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-0233641.AH.01.11.TAHUN 2019 dated on December 4, 2019.

Maksud dan tujuan JSB adalah berusaha dalam bidang jasa yang berupa pengusahaan jalan tol Batang - Semarang, meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

The purpose and objective of JSB is to engage in services in the form of concession of the Batang - Semarang toll road, including funding, technical planning, construction, operation and maintenance of toll roads, as well as other businesses in accordance with the applicable laws and regulations.

Perusahaan memiliki kepemilikan saham sebanyak 80.175.000 lembar saham atau setara Rp80.175.000.000 (Rupiah penuh) yang setara dengan 60% dari total kepemilikan.

The Company has 80,175,000 shares or equivalent to Rp80,175,000,000 (full Rupiah), which constitutes 60% of the total ownership.

Perusahaan melakukan divestasi kepemilikan saham di JSB sebesar 20% sesuai Akta Pemindahan Saham No. 5 tanggal 5 Juli 2018 kepada PT Lintas Marga Jawa (LMJ) yaitu sebanyak 26.725.000 saham atau setara Rp26.725.000.000 (Rupiah penuh) dengan harga penjualan sebesar Rp60.820.000.000 (Rupiah penuh). Berdasarkan addendum Akta Perjanjian Pemegang Saham No. 9 tanggal 5 Juli 2018, kepemilikan Perusahaan pada JSB turun menjadi 40%. Atas perubahan kepemilikan saham tersebut Perusahaan sudah tidak lagi memiliki pengendalian terhadap JSB dan investasi Perusahaan di JSB dicatat sebagai ventura bersama.

The Company divested 20% of the share ownership in JSB in accordance with the Deed of Share Transfer No. 5 dated on July 5, 2018 to 26,725,000 shares of PT Lintas Marga Jawa (LMJ) or equivalent to Rp26,725,000,000 (full Rupiah) at a selling price of Rp60,820,000,000 (full Rupiah). Based on the addendum to the Deed of Shareholder Agreement No. 9 dated on July 5, 2018, the Company’s ownership in JSB decreased to 40%. Due to the change in share ownership, the Company no longer has control over the JSB and the Company’s investment in JSB is accepted for as joint venture.

Pada tanggal 19 Desember 2019, Perusahaan dan JSB telah menandatangani Perjanjian Mandatory Convertible Loan, dimana Perusahaan memberikan pinjaman dalam rangka membiayai kebutuhan investasi pengusahaan Jalan Tol Batang-Semarang yang wajib dikonversi menjadi penyertaan modal di JSB. Pada tanggal 26 Desember 2019, JSB telah melakukan penarikan atas kedua pinjaman tersebut sebesar Rp462.000.000.000 (Rupiah penuh).

On December 19, 2019, the Company and JSB have signed Mandatory Convertible Loan Agreements, in which the Company provides loan to finance Investment of Toll road Concession for Batang-Semarang which required to be converted as capital investment in JSB. On December 26, 2019, JSB has withdrawn both of loans amounted to Rp462,000,000,000 (full Rupiah).







81



PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT)

PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) didirikan pada tanggal 25 September 1996 untuk membangun Jalan Tol Gempol - Pandaan dengan mendirikan PT Margabumi Adhikaraya berdasarkan Akta Notaris No. 142 tanggal 25 September 1996 bersama dengan PT Margabumi Matraya, PT Tirtobumi Adyatunggal dan PT Adhika Prakarsatama

Jasamarga Pandaan Toll (JPT) was established on December 25 September 1996 to build Gempol - Pandaan with Margabumi Adhikaraya established by Notarial Deed No. 142 dated 25 September 1996, together with PT Margabumi Matraya, PT Tirtobumi Adyatunggal and PT Adhika Prakarsatama

Berdasarkan Akta Notaris Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham JPT tanggal 26 November 2015, pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar JPT. Setelah penyetoran oleh Perusahaan, maka porsi saham Perusahaan di JPT meningkat menjadi sebesar 90,71%.

Based on the Notarial Deed of Shareholders' Decision Outside the JPT General Meeting of Shareholders dated November 26, 2015, the shareholders agreed to increase the authorized capital of JPT. After depositing by the Company, the portion of the Company's shares in JPT increased to 90.71%.

Perusahaan melakukan pembelian saham PT Margabumi Matraya sebesar 9,01% melalui Akta Jual Beli No. 30 tanggal 17 Juni 2015. Atas transaksi ini, Perusahaan memiliki 88,86% dari total kepemilikan saham.

The Company purchased 9.01% shares of PT Margabumi Matraya through the Sale and Purchase Deed No. 30 dated June 17, 2015. Based on this transaction, the Company holds 88,86% of the total share ownership.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham JPT tanggal 26 November 2015, pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar JPT. Setelah penyetoran oleh Perusahaan, maka porsi saham Perusahaan di JPT meningkat menjadi sebesar 90,71%.

Based on the Deed of Shareholders resolution in lieu of General Meeting of JPT’s shareholders dated November 26, 2015, the shareholders agreed to increase the authorized capital of JPT. After the payment of shares by the Company, the portion of the Company’s shares in JPT increased to 90.71%.

Perusahaan melakukan divestasi kepemilikan saham pada JPT dengan tidak mengambil bagian atas saham baru yang diterbitkan oleh JPT dan berdasarkan Akta Notaris No. 47 tanggal 24 Mei 2019, Perusahaan menjual kepemilikan saham di JPT kepada PT Trans Optima Luhur sehingga kepemilikan saham Perusahaan di JPT menjadi sebesar 252.053.913 lembar saham atau setara dengan Rp252.053.913.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 40% dari total seluruh saham yang berjumlah 603.134.783 lembar saham, atau setara Rp603.134.783.000 (Rupiah penuh). Atas perubahan kepemilikan tersebut Perusahaan sudah tidak lagi memiliki pengendalian terhadap JPT dan beralih menjadi ventura bersama.

The Company divested shares in JPT by not taking part in new shares issued by JPT and based on Notarial Deed No. 47 dated May 24, 2019, the Company sold share ownership in JPT to PT Trans Optima Luhur so that the Company's share ownership in JPT become 252,053,913 shares or equivalent to Rp252,053,913,000 (full Rupiah) which represents 40% of the total shares 603,134,783 or equivalent to Rp603,134,783,000 (full Rupiah). Due to this change in ownership, the Company no longer has control of JPT and it becomes a joint venture.







82



PT Trans Marga Jateng (TMJ) PT Trans Marga Jateng (TMJ)

PT Trans Marga Jateng (TMJ) didirikan pada tanggal 7 Juli 2007 untuk menyelenggarakan Jalan Tol Semarang-Solo berdasarkan Akta Notaris No. 27 tanggal 7 Juli 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, S.H., M.H., Notaris di Jakarta. Anggaran Dasar telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-03976.HT.01.01-TH.2007 tanggal 22 November 2007 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 914 Tambahan Berita Negara No. 8 tanggal 25 Januari 2008 dimana terakhir kali diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 28 tanggal 30 Desember 2019 yang telah diperoleh.

PT Trans Marga Jateng (TMJ) was established on July 7, 2007 to operate the Semarang-Solo Toll Road based on Notarial Deed No. 27 dated July 7, 2007 made before the Notary Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, S.H., M.H., Notary in Jakarta. The Articles of Association have been approved by the Minister of Law and Human Rights No. C-03976.HT.01.01-TH.2007 dated November 22, 2007 and announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 914 Supplement State Gazette No. 8 dated 25 January 2008 which was last amended by Deed of Shareholders Decree No. 28 dated 30 December 2019 which was obtained.

Pada tanggal 17 Mei 2017, Perusahaan melakukan penjualan saham di TMJ sebanyak 15% dari seluruh Modal Ditempatkan dan Disetor TMJ berdasarkan Akta No. 20 tanggal 17 Mei 2017 yang dibuat dihadapan Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn yang merubah kepemilikan saham Perusahaan di TMJ menjadi sebesar 58,91% pada tanggal tersebut.

On May 17, 2017, the Company sold shares in TMJ as much as 15% of the total Issued and Paid Up Capital of TMJ based on Deed No. 20 dated May 17, 2017 made before Notary Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., M.Kn, which changed the Company's share ownership in TMJ became 58.91% as that date.

Berdasarkan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 71 tanggal 17 Mei 2017 mengenai Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian usaha Patungan, para pemegang saham PT Trans Marga Jateng (TMJ) telah sepakat bahwa pengendalian TMJ dilakukan secara bersama oleh Perusahaan dan PT Astratel Nusantara. Hal ini mengakibatkan sejak tanggal 17 Mei 2017, Perusahaan tidak melakukan konsolidasi atas laporan keuangan TMJ.

Based on the Notarial Deed of Leolin Jayayanti, S.H., No. 71 dated 17 May 2017 concerning Amendments and Restatement Joint Venture Agreement, PT Trans Marga Jateng (TMJ) shareholders have agreed that TMJ's control is carried out jointly by the Company and PT Astratel Nusantara. This has resulted since May 17, 2017, the Company has not consolidated the TMJ's financial statements.

Berdasarkan Akta No. 280 Notaris Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., tanggal 30 Desember 2019, Perusahaan melakukan penjualan saham kepada PT Trans Optima Luhur sebanyak 18.990.410 lembar saham atau setara dengan Rp189.990.410.000 (Rupiah penuh) dengan harga jual sebesar Rp427.284.225.000 (Rupiah penuh). Dengan demikian, kepemilikan Perusahaan pada TMJ turun menjadi sebesar 50,91%. Perusahaan mencatat laba penjualan saham sebesar Rp371.184.

Based on Notarial Deed No. 280 of Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., dated December 30, 2019, the Company sold 18,990,410 shares or equivalent to Rp189,990,410,000 (full Rupiah) to PT Trans Optima Luhur with sales price of Rp427,284,225,000 (full Rupiah). Therefore, the Company’s ownership in TMJ was decrease to 50.91%. The Company recorded gain on divestment amounting to Rp371,184.







83



PT PP Sinergi Banjaratma (PPSB) PT PP Sinergi Banjaratma (PPSB)

PPSB didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 02 tanggal 7 Februari 2019, Ni Nyoman Raisumawati, S.H., M.Kn., di Jakarta dalam rangka pengelolaan Rest Area KM 260 Brebes. Akta pendirian disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 2460435.AH.01.01 tahun 2019 tanggal 12 Oktober 2019.

PPSB was established based on Notarial Deed No. 02 dated February 7, 2019, Ni Nyoman Raisumawati, S.H., M.Kn., in Jakarta in the framework of the management of the KM Rest Area 260 Brebes. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU 2460435.AH.01.01 of 2019 on 12 October 2019.

JMRB, Anak Perusahaan, memiliki 126.849.230 lembar saham dengan nominal Rp100 per lembar saham atau setara dengan Rp12.684.923.000 (Rupiah penuh) dengan total keseluruhan saham sebesar Rp63.424.615.000 (Rupiah penuh) atau setara dengan 20% kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2019.

JMRB, a Subsidiary, has 126,849,230 shares with a nominal value of Rp100 per share or equivalent to Rp12,684,923,000 (full Rupiah) with a total stock of Rp63,424,615,000 (full Rupiah) or equal to 20% share ownership as of December 31, 2019.

11. ASET TETAP - NETO 11. FIXED ASSETS - NET

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows:

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Balance Addition Disposals Reclassification Ending Balance

Harga Perolehan Acquisition Cost Aset Tetap Pemilikan Langsung Direct Acquisition Assets

Hak atas Tanah 41.779 - - - 41.779 Land Rights Gedung Kantor dan Bangunan Lain 527.894 12.811 - 53.973 594.678 Office and Other Buildings Peralatan Operasi dan Kantor 513.434 38.363 2.117 1.529 551.209 Operational and Office Equipment Kendaraan Bermotor 101.805 2.329 2.559 - 101.575 Vehicles Sub Total 1.184.912 53.503 4.676 55.502 1.289.241 Sub Total

Aset Tetap dalam Konstruksi 65.659 17.368 - (67.261) 15.766 Construction in Progress Total Harga Perolehan 1.250.571 70.871 4.676 (11.759) 1.305.007 Total Acquisition Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Gedung Kantor dan Bangunan Lain 144.574 29.396 - - 173.970 Offiice and Other Buildings Peralatan Operasi dan Kantor 269.586 61.797 1.666 - 329.717 Operational and Office Equipment Kendaraan Bermotor 81.605 5.640 207 - 87.038 Vehicles

Sub Total 495.765 96.833 1.873 - 590.725 Sub Total

Total Akumulasi Penyusutan 495.765 96.833 1.873 - 590.725 Total Accumulated Depreciations

Nilai Tercatat 754.806 714.282 Carrying Amount

31 Desember 2019/

December 31, 2019







84

11. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 11. FIXED ASSETS - NET (continued)

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan) The details of fixed assets are as follows: (continued)


Beginning Balance Addition Disposals Reclassification Ending Balance

Harga Perolehan Acquisition Cost Aset Tetap Pemilikan Langsung Direct Acquisition Assets

Hak atas Tanah 41.731 48 - - 41.779 Land Rights Gedung Kantor dan Bangunan Lain 578.714 42.111 - (92.932) 527.894 Office and Other Buildings Peralatan Operasi dan Kantor 1.284.920 91.118 2.622 (859.983) 513.434 Operational and Office Equipment

Kendaraan Bermotor 66.109 2.399 - 33.297 101.805 Vehicles Sub Total 1.971.474 135.677 2.622 (919.617) 1.184.912 Sub Total

Aset Sewa Pembiayaan 163.283 - - (163.283) - Finance Lease Assets

Aset Tetap dalam Konstruksi 119.157 39.479 18 (92.960) 65.659 Construction in Progress Total Harga Perolehan 2.253.915 175.155 2.639 (1.175.860) 1.250.571 Total Acquisition Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Gedung Kantor dan Bangunan Lain 134.699 26.520 - (16.645) 144.574 Offiice and Other Buildings Peralatan Operasi dan Kantor 869.950 51.266 825 (650.805) 269.586 Operational and Office Equipment Kendaraan Bermotor 50.060 6.317 - 25.227 81.605 Vehicles

Sub Total 1.054.710 84.104 825 (642.223) 495.765 Sub Total

Aset Sewa Pembiayaan 163.283 - - (163.283) - Finance Lease Assets

Total Akumulasi Penyusutan 1.217.992 84.104 825 (805.506) 495.765 Total Accumulated Depreciations

Nilai Tercatat 1.035.922 754.806 Carrying Amount


Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets are allocated as follows:

2019 2018

Beban tol dan usaha lainnya (Catatan 38) 38.067 45.969 Toll and other operating expenses (Note 38)Beban umum dan administrasi (Catatan 39) 58.766 38.134 General and administrative expenses (Note 39)Total 96.833 84.104 Total

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/

Year ended Desember 31

Persentase jumlah aset tetap dalam konstruksi terhadap nilai kontrak sebagai berikut:

The percentage of the total construction in progress to the contract value as follows:

2019 2018

Gedung Kantor dan Bangunan Lain 99,85% 99,55% Office and Other Buildings

Persentase Penyelesaian/

Precentage of Completion

Estimasi waktu penyelesaian aset tetap dalam konstruksi adalah satu hingga dua tahun.

Estimated time for completion of construction in progress is one until two years.

Jumlah nilai kontraktual dalam perolehan aset tetap dalam konstruksi adalah sebesar Rp17.077.

The total contractual value in the acquisition of construction in progress amounted to Rp17,077.

Jumlah pengeluaran yang diakui sesuai dengan biaya yang teratribusi langsung dengan pembangunan aset tetap delam konstruksi tersebut sebesar progress pekerjaan yang telah diselesaikan dari nilai kontrak pekerjaan.

The amount of expenditure recognized in accordance with costs directly attributable to the construction in progress is the progress of the work completed from the value of the work contract.







85

11. ASET TETAP - NETO (lanjutan) 11. FIXED ASSETS - NET (continued)

Kelompok Usaha telah mengasuransikan aset tetapnya terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi yaitu: - Pihak berelasi: PT Asuransi Jasa Indonesia

(Persero) dan PT Jasa Raharja Putra; - Pihak ketiga: PT Asuransi Staco Mandiri,

PT Asuransi Mega Pratama, dan PT Asuransi Bringin Sejahtera.

The Group’s fixed assets are insured against fire and other risks to several insurance companies, namely:

- Related parties: PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) and PT Jasa Raharja Putra;

- Third parties: PT Asuransi Staco Mandiri, PT Asuransi Mega Pratama, and PT Asuransi Bringin Sejahtera.

Dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp2.961.459 pada tanggal 31 Desember 2019. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai pertanggungannya cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

With a total coverage value of Rp2,961,459 as of December 31, 2019. The Management of the Group considers that the coverage is adequate to cover the matter.

Manajemen telah mengkaji ulang atas estimasi umur ekonomis metode penyusutan dan nilai residu pada setiap akhir periode pelaporan. Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2019.

Management has reviewed the estimated economic life of the depreciation method and the residual value at the end of each reporting period. The Group’s Management believes that there is no impairment in fixed assets as of December 31, 2019.

Nilai perolehan aset tetap yang sudah disusutkan penuh namun masih digunakan adalah sebesar Rp266.878. (2018: Rp223.005)

Acquisition cost of fixed assets that are fully depreciated amounted to Rp266,878. (2018: Rp223,005)

12. PROPERTI INVESTASI - NETO 12. INVESTMENT PROPERTIES - NET

Akun ini merupakan properti investasi yang dimiliki oleh JMRB, entitas anak.

This account represents investment properties owned by JMRB, a subsidiary.


Beginning Balance Additions Disposals Reclassification Ending Balance Biaya Perolehan At cost

Properti Investasi 321.823 194.500 156.532 30.402 390.193 Investment propertiesAkumulasi Penyusutan Accumulated depreciation

Properti Investasi 18.467 12.997 8.246 - 23.218 Investment propertiesNilai Tercatat 303.356 366.975 Carrying Amount



Beginning Balance Additions Disposals Reclassification Ending Balance Biaya Perolehan At cost

Properti Investasi 250.992 54.022 - 16.809 321.823 Investment properties Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation

Properti Investasi 9.066 8.975 - 427 18.467 Investment properties Nilai Tercatat 241.926 303.356 Carrying Amount


Penyusutan sebesar Rp12.997 dan Rp8.975 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 dibebankan pada akun beban tol dan usaha lainnya.

Depreciation amounting to Rp12,997 and Rp8,975 for the years ended December 31, 2019 and December 31, 2018 was charged to toll and other operating expenses.







86

12. PROPERTI INVESTASI – NETO (lanjutan) 12. INVESTMENT PROPERTIES – NET (continued)

Properti investasi terutama merupakan investasi pada bangunan tempat peristirahatan dan pelayanan, dan properti di Klungkung dan Manado. Properti investasi tersebut disewakan ke pihak ketiga.

Investment properties represent investment in rest area building, and properties in Klungkung and Manado. These investment properties are rented to third parties.

Pada tanggal 2 Desember 2019, JMRB telah menjual Properti Investasi pada bangunan yang terletak di Jakarta (TB Simatupang dan Wahid Hasyim).

As of December 2, 2019, JMRB had sold Investment Properties in the form of buildings located in Jakarta (TB Simatupang and Wahid Hasyim).

Pendapatan sewa dan beban operasi langsung dari properti investasi yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp37.298 dan Rp61.329 (2018: Rp11.635 dan Rp36.239).

Rental income and direct operating expenses from investment properties recognized in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2019 amounted to Rp37,298 and Rp61,329 (2018: Rp11,635 and Rp36,239).

Nilai wajar dari properti investasi tertentu adalah sebesar Rp134.405 yang dinilai oleh KJPP Immanuel, Johnny & Rekan berdasarkan laporannya pada tanggal 26 Oktober 2018, dan sebesar Rp253.905 untuk properti investasi yang berasal dari pembangunan sendiri. Nilai wajar dari properti investasi yang dibangun sendiri tidak berbeda signifikan dengan nilai tercatatnya.

Fair value of certain investment properties in amounted to Rpp134,405 which were appraised by KJPP Immanuel, Johnny & Rekan based on its report dated October 26, 2018, and Rp253,905 for investment properties from self-development. The fair value of investment properties that are self-development do not differ significantly from carrying values.

13. HAK PENGUSAHAAN JALAN TOL - NETO 13. TOLL ROAD CONCESSION RIGHTS – NET

Aset hak pengusahaan jalan tol merupakan hak konsesi dari Pemerintah Republik Indonesia berupa pengusahaan jalan tol yang diberikan kepada Kelompok Usaha, dengan rincian sebagai berikut:

Toll road concession rights are granted by the Government of Indonesia in the form of toll road concessions to the Group, with details as follows:


Beginning Balance Additions Disposals Reclassification Ending Balance

Biaya Perolehan 70.054.690 17.862.693 1.459.891 1.146.954 87.604.446 CostAkumulasi Amortisasi 7.806.702 1.278.812 101.211 - 8.984.303 Accumulated Amortization

Nilai Tercatat 62.247.988 78.620.143 Carrying Amount



Beginning Balance Additions Disposals Reclassification Ending Balance

Biaya Perolehan 62.044.131 27.404.437 20.578.592 1.184.713 70.054.690 CostAkumulasi Amortisasi 6.086.434 971.392 42.108 790.984 7.806.702 Accumulated AmortizationNilai Tercatat 55.957.697 62.247.988 Carrying Amount


Beban amortisasi hak pengusahaan jalan tol untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp1.278.812 dan Rp971.392 dan dibebankan sebagai bagian dari beban tol dan usaha lainnya untuk ruas jalan tol yang sudah beroperasi secara komersial.

Amortization of toll road concession rights for the years then ended December 31, 2019 and December 31, 2018 amounting to Rp1,278,812 and Rp971,392, respectively and charged to toll and other operating expenses for the toll road section that already operated.







87

13. HAK PENGUSAHAAN JALAN TOL – NETO (lanjutan)

13. TOLL ROAD CONCESSION RIGHTS – NET (continued)

Selama tahun 2019, biaya pinjaman yang

dikapitalisasi ke dalam hak pengusahaan jalan tol - aset konsesi dalam penyelesaian adalah sebesar Rp513.515.

During 2019, borrowing cost capitalized to toll road concession rights - concession assets in progress is amounting to Rp513,515.

Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa

tidak terdapat penurunan nilai hak pengusahaan jalan tol pada tanggal 31 Desember 2019.

The Group’s Management believes that there is no impairment in toll road concession rights as of December 31, 2019.

14. ASET TAKBERWUJUD LAINNYA - NETO 14. OTHER INTANGIBLE ASSETS - NET

Rincian aset takberwujud lainnya adalah sebagai berikut:

Details of other intangible assets are as follows:


Beginning Balance Additions Disposals Reclassification Ending BalanceBiaya Perolehan Cost

Tanah Pra-Konstruksi 1.135.195 - - (1.135.195) - Pre-Construction Land Perangkat Lunak 211.404 55.851 (1.231) - 266.024 Software

Jumlah Harga Perolehan 1.346.599 55.851 (1.231) (1.135.195) 266.024 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Amotization Perangkat Lunak 141.558 39.097 - - 180.655 Software

Nilai Tercatat 1.205.041 85.369 Carrying Amount

31 Desember 2019/

December 31, 2019


Beginning Balance Additions Disposals Reclassification Ending BalanceBiaya Perolehan Cost

Tanah Pra-Konstruksi 79.472 1.055.723 - - 1.135.195 Pre-Construction Land Perangkat Lunak 130.123 88.574 - (7.293) 211.404 Software

Jumlah Harga Perolehan 209.595 1.144.297 - (7.293) 1.346.599 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Amotization Perangkat Lunak 78.275 30.818 - 32.465 141.558 Software

Nilai Tercatat 131.320 1.205.041 Carrying Amount


Beban amortisasi aset tak berwujud lainnya dialokasikan seluruhnya ke beban umum dan administrasi (Catatan 39).

Amortization of other intangible assets are fully allocated to general and administrative expenses (Note 39).







88

15. GOODWILL 15. GOODWILL

Saldo goodwill merupakan selisih antara nilai wajar aset neto perusahaan yang diakuisisi dari pihak ketiga dengan nilai akuisisi secara keseluruhan, dengan detail sebagai berikut:

The balance of goodwill consists of the difference between fair value of net assets of the following companies acquired from third parties and the total acquisition price:


December 31, 2019 December 31, 2018Nilai Tercatat Carrying AmountAkuisisi PT Jasamarga Surabaya Mojokerto 36.880 36.880 Acquisition of PT Jasamarga Surabaya MojokertoAkuisisi PT Jasamarga Tollroad Maintenance 2.848 2.848 Acquisition of PT Jasamarga Tollroad MaintenanceAkuisisi PT Jasamarga Kunciran Cengkareng 2.121 2.121 Acquisition of PT Jasamarga Kunciran CengkarengTotal 41.849 41.849 Total

Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai goodwill pada tanggal 31 Desember 2019.

The Group’s Management believes that there is no impairment in goodwill as of December 31, 2019.

16. ASET KEUANGAN LAINNYA 16. OTHER FINANCIAL ASSETS

Perusahaan memiliki penyertaan saham yang dikategorikan sebagai aset keuangan tersedia untuk di jual yang dicatat sebagai harga perolehan dengan rincian sebagai berikut:

The Company has investment in shares categorized as available-for-sale financial asset that are accounted for at cost with details are as follows:

Perusahaan/ Company Status/ Status Rp % Rp %

PT Marga Mandala Sakti (MMS) Operasi/ Operate 28.000 1,94 28.000 1,94

PT Citra Margatama Surabaya (CMS) Operasi/ Operate 20.000 3,28 20.000 3,28

PT Marga Nurindo Bhakti (MNB) Pengakhiran PKP/

Termination ofConcession 9.500 4,75 9.500 4,75

PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP) Pengakhiran PKP/


PT Margaraya Jawa Tol (MJT) Belum Operasi/

Not Yet Operated 4.143 2,47 4.143 2,47

PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) Operasi/ Operate 3.332 1,47 3.332 1,47

PT Jatim Prasarana Utama (JPU) Operasi/ Operate 3.000 7,00 3.000 7,00

PT Marga Mawatindo Esprit (MME) Pengakhiran PKP/


PT Marga Net One Limited (MNOL) Pengakhiran PKP/

Termination ofConcession 15 10,00 15 10,00

PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) Belum Operasi/

Not Yet Operated 540 12,00 540 12,00

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) Operasi/ Operate 7.650 0,35 7.650 0,35

PT Sinergi Colomadu (SC) Operasi/ Operate 6.880 8,00 - 0,00

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) Operasi/ Operate 182.600 10,00 - 0,00

Total 273.166 83.687

Dikurangi/Deducted:Penurunan Nilai Penyertaan pada MNB/

Impairment of Investment in MNB (9.500) (9.500)

Penurunan Nilai Penyertaan pada CMSP/

Impairment of Investment in CMSP (4.725) (4.725)

Penurunan Nilai Penyertaan pada MJT/

Impairment of Investment in MJT (4.143) -

Penurunan Nilai Penyertaan pada MME/

Impairment of Investment in MME (2.781) (2.781)

Penurunan Nilai Penyertaan pada MNOL/

Impairment of Investment in MNOL (15) (15) - -

(21.164) (17.021) - -

Total 252.002 66.665

31 Desember 2018/31 Desember 2019/








89

16. ASET KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) 16. OTHER FINANCIAL ASSETS (continued)

a. PT Marga Mandala Sakti (MMS) a. PT Marga Mandala Sakti (MMS)

MMS didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 14 tanggal 4 Oktober 1989 Kartini Muljadi, S.H. Penyertaan pada MMS dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Tangerang - Merak. Perusahaan memiliki 28.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp2.800.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 8,68% kepemilikan.

MMS was established based on the Notarial Deed No. 14 dated October 4, 1989 Kartini Muljadi, S.H. The investment in MMS relates to the construction and operation of the Tangerang - Merak toll road. The Company originally owned 28,000,000 shares at par value of Rp100 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp2,800,000,000, (full Rupiah) which represent 8.68% ownership interest.

Berdasarkan Akta Notaris No. 4 tanggal 4 April 1995 Notaris Sutjipto, S.H., penyertaan saham Perusahaan pada MMS sebesar 14.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per lembar saham telah dijaminkan oleh MMS sehubungan dengan fasilitas pinjaman sindikasi yang diperoleh MMS.

Based on the Notarial Deed No. 4 dated April 4, 1995 Sutjipto, S.H., the investment in MMS amounting to 14,000,000 shares with the par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share has been pledged by the Company in connection with syndicated loan facilities received by MMS.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan Akta Notaris No. 5 tanggal 9 Desember 2004 Hendra Karyadi, S.H., para pemegang saham menyetujui penerbitan 921.310.773 lembar saham baru kepada pemegang obligasi konversi. Para pemegang saham lama menyatakan telah melepaskan hak masing-masing untuk membeli saham baru yang diterbitkan kepada pemegang obligasi konversi tersebut. Perubahan pemegang saham tersebut sesuai dengan Akta Notaris No. 11 tanggal 1 Agustus 2005 dari Notaris Benny Kristianto, S.H., mengenai perubahan pemegang saham MMS dan telah diterima oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Administrasi Hukum Umum No. C-UM.02.01.14078 tanggal 23 September 2005, sehingga kepemilikan Perusahaan pada MMS menjadi sebesar 1,94% dari total kepemilikan.

Based on the Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders as included in the Notarial Deed No. 5 dated December 9, 2004 Hendra Karyadi, S.H., the shareholders agreed with the issuance of 921,310,773 new shares to convertible bondholders. The predecessor shareholders had already waived their rights to subscribe for new shares issued to the convertible bondholders. This change of shareholders, according to the Deed No. 11 dated August 1, 2005 of Notarial Deed Benny Kristianto, S.H., regarding the change of MMS shareholders, has been received by the Directorate General of General Law Administration, Department of Law and Human Rights under receipt No.C-UM.02.01.14078 dated September 23, 2005, as a consequence, the Company's ownership in MMS become 1.94% from total ownership.

b. PT Citra Margatama Surabaya (CMS) b. PT Citra Margatama Surabaya (CMS)

CMS didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 99 tanggal 26 Desember 1996 dari Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H. Penyertaan pada CMS dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Waru-Juanda. Perusahaan memiliki 8.550.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau sebesar Rp8.550 yang merupakan 15% dari total kepemilikan.

CMS was established based on the Notarial Deed No. 99 dated December 26, 1996 Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H. The investment in CMS was made in relation to the constructions and operations of the Waru - Juanda toll road project. The Company owns 8,550,000 shares at par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp8,550 which represent 15% of total ownership.







90


b. PT Citra Margatama Surabaya (CMS) (lanjutan)

b. PT Citra Margatama Surabaya (CMS) (continued)

Berdasarkan Akta Notaris No. 717 tanggal 27 Juni 2007, Margaretha Dynawati, S.H., para pemegang saham antara lain menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp380.000.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan hanya melakukan setoran modal sebesar Rp20.000.000.000 (Rupiah penuh) dari total Rp48.000.000.000 (Rupiah penuh).

Based on the Notarial Deed No. 717 dated June 27, 2007, Margaretha Dynawati, S.H., the shareholders agreed to increase the issued and paid up capital to become Rp380,000,000,000 (full Rupiah). The Company had paid up capital amounting to Rp20,000,000,000 (full Rupiah) from total of Rp48,000,000,000 (full Rupiah).

Dengan demikian kepemilikan Perusahaan di CMS mengalami penurunan menjadi sebesar 5,26% yang merupakan 20.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp20.000. Berdasarkan Akta No. 40 tanggal 21 Mei 2005 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Perusahaan dan CMS mengadakan Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang mengubah penyelenggaraan jalan tol Waru - Tanjung Perak menjadi kurang lebih 12 Km.

Therefore, the Company’s ownership in CMS has decrease to 5.26%, representing 20,000,000 shares at par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp20,000. Based on the Deed No. 40 dated May 21, 2005 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the Company and CMS entered into a Joint Operation Agreement that changed the authority of Waru - Tanjung Perak toll road to become approximately 12 Km.

Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan telah dialihkan menjadi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Pemerintah dengan CMS pada tanggal 12 Februari 2007 dengan masa hak pengusahaan (konsesi) hingga tahun 2040. Jalan Tol Waru - Juanda telah beroperasi sejak bulan April 2008.

On February 12, 2007, such Joint Operation Agreement has been changed to a Concession Rights Agreement between the Government and CMS with concession right until year 2040. Waru - Juanda toll road has been operating since April 2008.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat PT Citra Margatama Surabaya No. 25 tanggal 25 Januari 2018, para pemegang saham antara lain menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 630.000.000 lembar saham, namun Perusahaan tidak mengambil bagian dari porsi saham yang ditawarkan atas peningkatan modal tersebut sehingga kepemilikan saham Perusahaan di CMS mengalami penurunan menjadi sebesar 3,28% dari total kepemilikan.

Based on the Deed of Decision Statement Outside the Meeting of PT Citra Margatama Surabaya No. 25 dated January 25, 2018, the shareholders agreed, among other things, to increase the issued and fully paid up capital to 630,000,000 shares, but the Company did not take part of the portion of shares offered for capital increase thus the Company's share ownership in CMS decreased to become 3.28% of total ownership.







91


c. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB) c. PT Marga Nurindo Bhakti (MNB)

MNB didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 2 Desember 1991, B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonogoro, S.H., juncto Akta Notaris No. 19 tanggal 4 Maret 1998 dari Agus Madjid, S.H. Penyertaan pada MNB dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol JORR Seksi S dan E1 (Pondok Pinang - Jagorawi - Cikunir). Perusahaan memiliki 1.350 lembar saham dengan nilai nominal Rp10.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp13.500.000.000 (Rupiah penuh) yang merupakan 10% dari total kepemilikan.

MNB was established based on The Notarial Deed No. 9 dated December 2, 1991, B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonogoro, S.H., in conjunction with the Notarial Deed No. 19 dated March 4, 1998 of Agus Madjid, S.H. The investment in MNB relates to the construction and operation of the JORR toll road Section S and E1 (Pondok Pinang - Jagorawi - Cikunir). The Company owned 1,350 shares at par value of Rp10,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp13,500,000,000 (full Rupiah) which represent 10% of total ownership.

Anggaran Dasar MNB telah beberapa kali diubah, dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 23 tanggal 25 Desember 2010 dari Ny. Etty Roeswitha Moelia, S.H. Akta Perubahan disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-06698 tanggal 3 Maret 2011.

MNB’s Articles of Association had been amended several times, with the latest of which was based on Notarial Deed No. 23 dated December 25, 2010 of Ny. Etty Roeswitha Moelia, S.H. The Deed of Amendment was authorized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-06698 dated March 3, 2011.

Perusahaan memiliki 950 lembar saham dengan nilai nominal Rp10.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp9.499 yang merupakan 4,75% kepemilikan.

The Company has 950 shares with par value Rp10,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp9,499 which represent 4.75% ownership interest.

Berdasarkan surat Perusahaan kepada MNB No. AA.HK.02.1143 tanggal 11 Agustus 2000, Perusahaan mengambil alih proyek yang dibangun oleh MNB.

Based on the Company’s Letter No. AA.HK.02.1143 dated August 11, 2000 to MNB, the Company took over the JORR sections being built by MNB.

Pengambilalihan proyek ini mengakibatkan penyertaan Perusahaan dinilai sudah tidak memiliki nilai ekonomis dan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan yang bersifat permanen tahun 2000 sebesar Rp9.499.

As on consequence, the Company’s investment in MNB has no more economic value, therefore, the Company recognized the loss on the permanent impairment of its investment in year 2000 amounting to Rp9,499.

d. PT Citra Mataram Satriamarga Persada

(CMSP) d. PT Citra Mataram Satriamarga Persada

(CMSP)

CMSP didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 36 tanggal 12 April 1996, Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H. Penyertaan pada CMSP dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol JORR Seksi W2 (Kebon Jeruk - Pondok Pinang).

CMSP was established based on the Notarial Deed No. 36 dated April 12, 1996, Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H. The investment in CMSP relates to operation of the JORR Section W2 (Kebon Jeruk - Pondok Pinang) toll road project.

Perusahaan memiliki 4.725.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp4.725 yang merupakan 15% dari total kepemilikan.

The Company owns 4,725,000 shares at par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp4,725 which represent 15% of total ownership.







92


d. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP) (lanjutan)

d. PT Citra Mataram Satriamarga Persada (CMSP) (continued)

Berdasarkan surat Perusahaan kepada CMSP No. AA.HK.02.820 tanggal 21 Juni 2000, mengenai pengambilalihan proyek dan pengakhiran PKP, investasi Perusahaan pada CMSP ini dipandang sudah tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga Perusahaan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan tahun 2000 sebesar Rp4.724

Based on the Company Letter No. AA.HK.02.820 dated June 21, 2000 to CMSP, regarding the takeover of the project and termination of Concession Agreement, the Company’s investment in CMSP was deemed to have no economic value, therefore, the Company has recognized loss from the impairment of this investment in 2000 amounting to Rp4,724

e. PT Margaraya Jawa Tol (MJT) e. PT Margaraya Jawa Tol (MJT)

MJT didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 18 tanggal 6 Juni 1997, Enimarya Agoes Suwarako, S.H. Penyertaan pada MJT dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek Jalan Tol Waru (Aloha) - Tanjung Perak. Perusahaan memiliki 4.143.438 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp4.143 yang merupakan 5% dari total kepemilikan.

MJT was established based on the Notarial Deed No. 18 dated June 6, 1997, Enimarya Agoes Suwarako, S.H. The investment in MJT relates to the construction and operation of the Waru (Aloha) - Tanjung Perak toll road project. The Company originally owned 4,143,438 shares at par value of Rp1,000 (full Rupiah), amounting to Rp4,143 which represent 5% of total ownership.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa mengenai restrukturisasi MJT yang tercantum dalam Akta Notaris Adrian Djuaini, S.H, No. 17 tanggal 20 Oktober 2004, Perusahaan memperoleh 1.250.000 lembar saham dari hasil kapitalisasi atau konversi 20.000.000 saham baru sehingga kepemilikan saham Perusahaan menjadi 5.393.438 lembar saham atau setara dengan Rp5.393.438.000 (Rupiah penuh) Selain itu, MJT juga mengeluarkan saham baru dari saham portepel sebanyak 110.458.000 lembar saham.

Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders, regarding MJT restructuring, as included in the Notarial Deed No. 17 dated October 20, 2004, Adrian Djuaini, S.H, the Company acquired 1,250,000 shares from capitalization or conversion of convertible bond to 20,000,000 new shares, hence, the Company’s shares became 5,393,438 shares or equivalent to Rp5,393,438,000 (full Rupiah). In addition, MJT issued new shares from its portfolio of 110,458,000 shares.

Perusahaan tidak menambah modal disetor tersebut sehingga kepemilikan Perusahaan mengalami penurunan menjadi sebesar 2,47%. Pemerintah dan MJT telah menandatangani PPJT pada tanggal 19 Juli 2007 dengan masa konsesi hingga tahun 2047.

The Company did not increase its investment and as a result, the Company’s ownership decreased to 2.47%. The Government and MJT have entered into Concession Rights Agreement on July 19, 2007 with concession period until year 2047.

Perusahaan menganggap penyertaan pada MJT sudah tidak memiliki nilai ekonomis disebabkan tidak adanya kepastian pengembalian investasi atas penyertaannya dan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan sebesar Rp4.143 sebagai beban tahun 2019.

The Company has identified the invesment in MJT does not have any expected future economic benefit and, therefore, the Company recognized the loss on impairment its invesment amounting to Rp4,143 as an expense in 2019.







93


f. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) f. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)

BMN didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 12 April 1993 Mestariany Habie, S.H. Penyertaan pada BMN dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Ujung Pandang yaitu Jalan Satando - Simpang Urip Sumoharjo/Petta Rani (tahap l) - Jalan Sultan Alauddin (tahap ll). Berdasarkan Akta No. 25 tanggal 5 September 1998, Perusahaan memiliki 3.332 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp3.332 yang merupakan 10% dari total kepemilikan.

BMN was established based on the Notarial Deed No. 20 dated April 12, 1993 Mestariany Habie, S.H. The investment in BMN was made in relation to the construction and operation of the Ujung Pandang toll roads that is Jalan Satando - Urip Sumoharjo Interchange/Petta Rani (phase l) - Jalan Sultan Alauddin (phase ll). Based on the Deed No. 25 dated September 5, 1998, the Company owned 3,332 shares at par value of Rp1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp3,332 which represent 10% of total ownership.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 276/KPTS/1994 tanggal 26 Agustus 1994 dan Akta Notaris No. 322 tanggal 29 Agustus 1994, Mestariany Habie, S.H., menyatakan bahwa BMN mengoperasikan jalan tol selama 30 (tiga puluh) tahun untuk tahap I dan tahap II akan ditentukan kemudian namun tidak lebih dari 30 (tiga puluh) tahun sejak dioperasikannya jalan tol baik sebagian atau seluruhnya. Ruas jalan tol Ujung Pandang tahap I dan II telah dioperasikan sejak tahun 1998.

The Decree of the Minister of Public Work No. 276/KPTS/1994 dated August 26, 1994 and the Notarial Deed No. 322 dated August 29, 1994, Mestariany Habie, S.H., stated that BMN would operate phase I of the toll road for 30 (thirty) years and phase II will be decided later but not for a period longer than 30 (thirty) years for the operation of either part or all of the toll road. Phase I and Phase II of the Ujung Pandang toll road has been operating since 1998.

Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar BMN yang tercantum dalam Akta Notaris No.13 tanggal 16 Mei 2008 Karin Christiana Basoeki, S.H, terdapat peningkatan modal dasar, ditempatkan, dan disetor perusahaan. Akibat perubahan tersebut, kepemilikan saham Perusahaan terdilusi menjadi 1,47%.

Based on the amendment of the Article of Association of BMN as stated on Notarial Deed No.13 dated May 16, 2008 Karin Christiana Basoeki, S.H, there was an increase in BMN’s authorized, issued, and fully paid in capital. As the result of such amendment, the Company’s ownership interest diluted to 1.47%.







94


g. PT Jatim Prasarana Utama (JPU) g. PT Jatim Prasarana Utama (JPU)

JPU didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 25 tanggal 27 Desember 2002 Rosida, S.H., Perusahaan memiliki 12.858 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp12.858 yang merupakan 30% kepemilikan.

JPU was established based on the Notarial Deed No. 25 dated December 27, 2002 Rosida, S.H., The Company owns 12,858 shares at a par value of Rp1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp12,858 which represent 30% ownership interest.

JPU merupakan perusahaan patungan antara Perusahaan dan Pemerintah Daerah Jawa Timur. JPU didirikan dengan maksud untuk meneruskan kelanjutan proyek jalan tol Surabaya - Mojokerto yang telah terhenti setelah Menteri Permukiman, Prasarana dan Wilayah Tertinggal mencabut izin konsesi yang diberikan kepada PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) melalui surat Menkimpraswil No.418/KPTS/M/2001 tanggal 18 Juli 2001. Setelah Mahkamah Agung menolak pengajuan Peninjauan Kembali dari Menkimpraswil pada tanggal 31 Maret 2005, maka hak penyelenggaraan jalan tol dikembalikan kepada JSM. Sebagai akibatnya, JPU tidak lagi terlibat dalam proyek jalan tol tersebut. Pada tanggal 8 Mei 2007, JPU ikut serta dalam penyertaan saham JGP untuk proyek jalan tol Gempol Pasuruan dengan kepemilikan setara dengan 1,4% dari total kepemilikan.

JPU is a joint venture between the Company with Local Government of East Java. JPU was established in order to continue the construction of the Surabaya - Mojokerto toll road project that was suspended after the Minister of Settlement and Regional Infrastructure cancelled the concession granted to PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) as stated in its Letter No.418/KPTS/M/2001 dated July 18, 2001. After the Supreme Court refused the application for Judicial Review of Minister of Settlement and Regional Infrastructure, dated March 31, 2005, the concession rights have been returned to JSM. As a result, JPU is not longer involved in such toll road project. On May 8, 2007, JPU participated in investment in shares of JGP to develop toll road project of Gempol Pasuruan, with the equivalent of 1.4% of total ownership.

Berdasarkan Berita Acara RUPS JPU tanggal 6 Mei 2013, pemegang saham JPU memutuskan penurunan modal dasar menjadi Rp150.000 sebelumnya Rp171.400 dan modal disetor menjadi Rp40.502.000.000 (Rupiah penuh) yang terdiri dari kepemilikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp37.502 atau setara dengan 93%, dan Perusahaan sebesar Rp3.000 atau setara dengan 7% dari total kepemilikan.

Based on the Minutes of PT JPU General Meeting of Shareholders dated May 6, 2013, JPU’s shareholders decreased its authorized capital to Rp150,000 previously Rp171,400 and paid in capital to Rp40,502 with ownership consisting of East Java Provincial Government amounting to Rp37,502 or equivalent to 93% ownership, and the Company amounting to Rp3,000 or equivalent to 7% of total ownership.

Penurunan tersebut akibat dari penghapusan piutang modal disetor ke Perusahaan sebesar Rp9.858.000.000 (Rupiah penuh). Perusahaan mereklasifikasi nilai saldo penyertaan sebesar Rp3.000 ke akun Aset Keuangan Lainnya sejak bulan Agustus 2014.

The decrease was a result of the write off of the paid in capital receivables from the Company amounting to Rp9,858,000,000 (full Rupiah). The company reclassified the balance of investment amounting to Rp3,000 to Other Financial Assets account since August 2014.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT JPU tanggal 23 April 2018 No. 52, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan pemindahan atas saham yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp37.502 atau setara dengan 93%.

Based on the Minutes of PT JPU Extraordinary General Meeting of Shareholders dated April 23, 2018 No. 52, the East Java Provincial Government transferred the shares owned by the East Java Provincial Government amounting to Rp37,502 or equivalent to 93%.







95


h. PT Marga Mawatindo Esprit (MME) h. PT Marga Mawatindo Esprit (MME)

MME didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 96 tanggal 30 Mei 1997 Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H. Penyertaan pada MME dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Semarang - Demak. Perusahaan memiliki 1.154.364 lembar saham dengan nilai nominal Rp2.409 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp2.780 yang merupakan 8,33% kepemilikan.

MME was established based on the Notarial Deed No. 96 dated May 30, 1997 Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H. The investment in MME relates to the construction and operation of the Semarang - Demak toll road. The Company owns 1,154,364 shares at par value of Rp2,409 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp2,780, which represent 8.33% ownership.

Berdasarkan Surat No. 001/SPK-DIR/2003 tanggal 6 Januari 2003, Perusahaan dan MME sepakat untuk mengakhiri Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan No. 58 tanggal 25 Februari 1998. Pengakhiran PKP ini mengakibatkan penyertaan pada perusahaan ini tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga Perusahaan mengakui adanya kerugian atas penurunan nilai penyertaan tahun 2002 sebesar Rp2.781.

Based on Letter No. 001/SPK-DIR/2003 dated January 6, 2003, the Company and MME agreed to terminate the Concession Rights Agreement No. 58 dated February 25, 1998. The result of such termination of Concession Rights Agreement caused the Company’s investment to have no economic value, therefore, the Company recognized the loss on impairment of the investment in year 2002 amounting to Rp2,781.

i. PT Marga Net One Limited (MNOL) i. PT Marga Net One Limited (MNOL)

MNOL didirikan berdasarkan hukum Negara Bangladesh sebagaimana termuat dalam Incoporated Under The Company Act 1994 (ACT-XVIII of 1994) (Private Company Limited By Shares) dan Memorandum of Association of Marga Net One Limited tanggal 29 Februari 2003 juncto Certificate of Incoporation No. C-50732(1027)/2003 tanggal 11 Oktober 2003 yang dikeluarkan Registrar of Joint Stock Companies And Firms dari Bangladesh.

MNOL was established based on the Law of Bangladesh as stated in The Company Act 1994 (ACT-XVIII of 1994) (Private Company Limited by Shares) and Memorandum of Association of Marga Net One Limited dated February 29, 2003, in conjunction with Certificate of Incorporation No. C-50732(1027)/2003 dated October 11, 2003, issued by the Bangladesh’s Registrar of Joint Stock Companies And Firms.

Berdasarkan Memorandum of Association of MNOL tanggal 29 Februari 2003, Perusahaan memiliki 200 lembar saham dengan nominal TK 100 (mata uang Taka penuh) per lembar saham atau 10% kepemilikan dan setoran modal sejumlah US$1.800 atau setara dengan Rp15 yang dilakukan pada tanggal 2 September 2003.

Based on the Memorandum of Association of MNOL dated February 29, 2003, the Company owns 200 shares at par value of TK 100 (full Taka amount) per share or 10% ownership and subscribed to paid in capital amounting to US$1,800 or equivalent to Rp15 on September 2, 2003.

Perusahaan menganggap penyertaan pada MNOL sudah tidak memiliki nilai ekonomis disebabkan tidak adanya kepastian pengembalian investasi atas penyertaannya dan mengakui kerugian atas penurunan nilai penyertaan sebesar Rp15 sebagai beban tahun 2006.

The Company has identified that the investment in MNOL does not have any expected future economic benefit and, therefore, the Company recognized the loss on impairment its investment amounting to Rp15 as an expense in 2006.







96


j. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) j. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI)

PSBI didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 2 Oktober 2015 Mala Mukti, S.H., LL.M, dalam rangka pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung. Akta Pendirian disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-2460435.AH.01.01 tahun 2015 tanggal 12 Oktober 2015.

PSBI was established based on Notarial Deed No. 21 dated October 2, 2015 Mala Mukti, S.H., LL.M, for Jakarta - Bandung high speed train operation. The Deed of Establishment were legalized by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on its Decision Letter No. AHU-2460435.AH.01.01 year 2015 dated October 12, 2015.

Perusahaan memiliki 540 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp540 yang merupakan 12% dari total kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2019.

The Company has 540 shares with par value Rp1,000,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp540 which represents 12% of total ownership as of December 31, 2019.

k. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) k. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM)

KKDM didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 94 tanggal 20 Desember 1996 Mudofir Hadi, S.H. Penyertaan pada KKDM dilakukan sehubungan dengan penyelenggaraan proyek jalan tol Bekasi Timur - Cawang - Kampung Melayu yang meliputi pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol. Perusahaan memiliki 7.650.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per lembar saham atau setara dengan Rp7.650 yang merupakan 10% kepemilikan di KKDM.

KKDM was established based on the Notarial Deed No. 94 dated December 20, 1996 Mudofir Hadi, S.H., The investment in KKDM relates to the operation of the Bekasi Timur - Cawang - Kampung Melayu toll road project, which comprise construction, operation and maintenance of the toll road. The Company owns 7,650,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share or equivalent to Rp7,650 which represent 10% ownership of KKDM.

Berdasarkan Akta Notaris No. 04 tanggal 5 Juni 2018 dari Ariani L. Rachmi, S.H., kepemilikan Perusahaan terdilusi dari sebesar 1,03% menjadi sebesar 0,35%.

Based on Notarial Deed No. 04 dated June 5, 2018 from Ariani L. Rachmi, S.H., the Company's ownership was diluted from 1.03% to become 0.35%.

l. PT Sinergi Colomadu l. PT Sinergi Colomadu

PT Sinergi Colomadu didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 8 April 2017, Ilmiawan Dekrit S, S.H., M.H. di Jakarta. Akta pendirian disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 0020383.AH.01.01 tahun 2017 tanggal 3 Mei 2017.

PT Sinergi Colomadu was established based on Notarial Deed No. 8 dated April 8, 2017 of Ilmiawan Dekrit S, S.H., M.H. in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU 0020383.AH.01.01 of 2017 on May 3, 2017.

JMRB memiliki 68.800.000 lembar saham dengan nominal Rp100 per lembar saham atau setara dengan Rp6.880.000.000 dengan total keseluruhan saham sebesar Rp86.000.000.000 atau setara dengan 8% kepemilikan saham.

JMRB has 68,800,000 shares with a nominal value of Rp100 per share or equivalent to Rp6,880,000,000 with a total stock of Rp86,000,000,000 or equivalent to 8% of share ownership.







97


m. PT Fintek Karya Nusantara (FINARYA) m. PT Fintek Karya Nusantara (FINARYA)

FINARYA didirikan berdasarkan Akta No. 13 tanggal 21 Januari 2019 dari Notaris Bonardo Nasution, S.H., dalam rangka penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. Akta pendirian disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 0003446.AH.01.01 tahun 2019 tanggal 21 Januari 2019.

FINARYA was established based on Deed No. 13 dated January 21, 2019 from Notary Bonardo Nasution, S.H., In the context of providing payment system services. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU 0003446.AH.01.01 of 2019 dated January 21, 2019.

Berdasarkan Akta Notaris Neilly Iralita Iswari S.H., M.Si., M.Kn. No. 185 tanggal 23 Desember 2019, JMTO menyetujui untuk mengambil bagian di dalam FINARYA melalui pembelian saham senilai Rp182.600.000.000 atau setara dengan kepemilikan 10% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

Based on Notary Deed Neilly Iralita Iswari S.H., M.Sc., M.Kn. No. 185 dated December 23, 2019, JMTO agreed to take part in FINARYA through the purchase of shares amounted to Rp182,600,000,000 or equivalent to 10% ownership for the year ended December 31, 2019.

17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 17. OTHER NON-CURRENT ASSETS



Tanah dalam Pengembangan 730.682 184.769 Land under DevelopmentUang Muka Biaya Fasilitas Pinjaman 215.892 82.428 Advances for Loans Facility FeeTaksiran Tagihan Pajak Pertambahan Estimated Claim for Value Added

Nilai - Entitas Anak 64.642 - Tax Refund - SubsidiaryAset Diambil Alih 46.232 46.232 Foreclosed AssetsUang Muka Kontraktor dan Advances for Contractors and

Konsultan 27.870 35.460 ConslutantsInvestasi Proyek Properti - 206.880 Property Project InvestmentLainnya 32.995 188.883 Others

Total Aset Lain-lain 1.118.313 744.652 Total Other AssetsPenyisihan Penurunan Nilai Aset (26.302) (26.302) Allowance for Impairment Losses

Total - Bersih 1.092.011 718.350 Total - Net

a. Tanah dalam pengembangan a. Land under development

Akun ini merupakan nilai tercatat tanah dalam pengembangan milik JMRB yang berada di Pesanggrahan dan TB Simatupang - Jakarta, Pandu Raya dan Kaum Sari - Bogor, Jati Mulya - Bekasi Timur dan Pandaan. Pada tanggal 2 Desember 2019, JMRB dan Induk Koperasi Karyawan Jasa Marga (Inkopkar Jaga) mengakuisisi 100% kepemilikan pada PT Asiana Jakarta Properti ("AJP") dari PT Lintas Nusantara Propertindo dan JMRB mencatat perolehan tanah dalam pengembangan sebesar Rp580.847. Aset AJP mencakup tanah dalam pengembangan yang berlokasi di TB Simatupang.

This account represents the carrying value of JMRB’s land under development located at Pesanggrahan and TB Simatupang - Jakarta, Pandu Raya and Kaum Sari - Bogor, Jati Mulya - East Bekasi and Pandaan. On December 2, 2019, JMRB and Induk Koperasi Karyawan Jasa Marga (Inkopkar Jaga) acquired 100% ownership in PT Asiana Jakarta Properti (“AJP”) and JMRB recorded acquisition of land under development of Rp580,847. AJP’s asset includes land under development located in TB Simatupang.







98

17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan) 17. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued)

b. Uang muka kontraktor dan konsultan b. Advances to contractors and consultants

Merupakan uang muka kontraktor dan konsultan dalam rangka pembangunan jalan tol, pelapisan ulang, pengadaan peralatan jalan tol dan pengadaan jalan lain yang akan diperhitungkan dengan tagihan atas kemajuan pekerjaan kontraktor dan konsultan.

Represents down payments to contractors and consultants for toll road construction, overlay, toll road equipment procurement and other road procurements and are calculated from the invoice of working progress from the contractors and consultants.

c. Taksiran Tagihan Pajak Pertambahan Nilai c. Estimated Claim for Value Added Tax

Refund

Akun ini merupakan taksiran tagihan restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) JMTM. JMTM telah mengajukan restitusi Pajak Pertambahan Nilai Masukan senilai Rp64.642. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan masih dalam tahap pemeriksaan oleh DJP atas pengajuan restitusi tersebut.

This account represents JMTM’s estimated claim for Value Added Tax (VAT) Refund. JMTM has filed VAT Restitution amounting to Rp63,837. As of December 31, 2019, the Company is still in the process of audit by DJP.

d. Aset diambil alih d. Foreclosed assets



Ruas Tol Semarang - Demak (MME) 20.130 20.130 Semarang - Demak Toll Road (MME)Ruas Tol Porong - Gempol 12.028 12.028 Porong - Gempol Toll RoadRuas Tol Cileunyi - Nagrek (PT Wijaya Cileunyi - Nagrek Toll Road (PT Wijaya

Karya (Persero) Tbk) 12.000 12.000 Karya (Persero) Tbk)Ruas Tol Pandaan - Pasuruan (PT Giri Pandaan - Pasuruan Toll Road (PT Giri

Adya Sejati) 2.074 2.074 Adya Sejati)

Subtotal 46.232 46.232 Subtotal

Penyisihan Penurunan Nilai Aset: Allowance for Impairment Losses:Ruas Tol Porong - Gempol 12.028 12.028 Porong - Gempol Toll RoadRuas Tol Cileunyi - Nagrek (PT Wijaya Cileunyi - Nagrek Toll Road

Karya (Persero) Tbk) 12.000 12.000 Karya (Persero) Tbk)Ruas Tol Pandaan - Pasuruan (PT Giri Pandaan - Pasuruan Toll Road (PT Giri

Adya Sejati) 2.074 2.074 Adya Sejati)Lainnya 200 200 Others

Subtotal 26.302 26.302 Subtotal

Total 19.930 19.930 Total

Perusahaan melakukan kerjasama operasi dengan pada PT Marga Mawatindo Esprit (MME) dalam rangka penyelenggaraan proyek Jalan Tol Semarang - Demak sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) No. 58 tanggal 25 Februari 1998. Namun, berdasarkan Keputusan Presiden No. 39 tahun 1997 tanggal 20 September 1997 proyek jalan tol Semarang - Demak termasuk proyek yang diputuskan untuk ditangguhkan.

The company has joint operations with PT Marga Mawatindo Esprit (MME) in order to carry out the Semarang - Demak Toll Road project based on the Concession Rights Agreement (PKP) No. 58 dated February 25, 1998. However, based on Presidential Decree No. 39 of 1997 dated September 20, 1997 Semarang - Demak toll road project include the project that was decided to be suspended.







99

17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan) 17. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued)

d. Aset diambil alih (lanjutan) d. Foreclosed assets (continued)

Pada tahun 2001 PT MME mengajukan penggantian biaya kepada Perusahaan. Pada tahun 2002 Perusahaan dan PT MME sepakat untuk menyelesaikan perkara di BANI atas pengakhiran Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan. Sesuai dengan putusan BANI Perusahaan diwajibkan untuk membayar ganti rugi kepada PT MME yang terdiri atas:

a. Ganti rugi Pengahiran PKP Rp8.298 b. Penggantian biaya pembebasan lahan

Rp11.831 Sehingga atas biaya tersebut Perusahaan mengakui sebagai asset diambil alih sebesar Rp20.130.

In 2001 PT MME proposed reimbursement to the Company. In 2002 the Company and PT MME agreed to settle the case at BANI upon termination of the Concession Rights Agreement. According to BANI decision, the Company is required to pay compensation to PT MME consists of:

a. Due to Termination of Concession Agreement amounting to Rp8,288

b. Reimbursement of land acquisition amounting to Rp11,831

As a result, the Company recognizes as foreclosed assets amounting to Rp20,130

Jalan tol Seksi Porong - Gempol merupakan bagian dari jalan tol Surabaya - Gempol yang mengalami dampak dari musibah genangan lumpur PT Lapindo Brantas sehingga mengakibatkan jalan tol tersebut tidak dapat beroperasi (Catatan 46b).

Section Porong - Gempol toll road is part of Surabaya - Gempol toll road that has been affected by mud disaster of PT Lapindo Brantas which resulting in the toll road unable to operate (Note 46b).

Sehubungan dengan dilakukannya penutupan sebagian jalan tol Surabaya - Gempol Seksi Porong - Gempol pada tanggal 11 Juli 2006, dan ditindaklanjuti dengan Surat Menteri Pekerjaan Umum No. 297/KPTS/M/2006 tanggal 11 Agustus 2006 tentang Pencabutan Sementara Status Sebagai Jalan Tol Sebagian Ruas Jalan Tol Porong - Gempol Seksi Surabaya - Gempol, Perusahaan mencatat aset jalan tol seksi Porong - Gempol ke dalam Aset Tidak Lancar Lainnya sebesar Rp12.028.

In line with the partial closure of Section Porong - Gempol of Surabaya - Gempol toll road on July 11, 2006, which followed up by letter from the Minister of Public Works No. 297/KPTS/M/2006 dated August 11, 2006 regarding the Temporary Revocation of Status of Some Part of Section Porong - Gempol in Surabaya - Gempol Toll Road, the Company recognised the Section Porong - Gempol toll road into Other Non-Current Assets amounting to Rp12,028.

e. Investasi proyek properti e. Property project investment

Akun ini merupakan investasi pada proyek pembangunan Rest Area di Colomadu, TIP 360B dan TIP 260B.

This account represents an investment in Rest Area in Colomadu, TIP 360B and TIP 260B projects.

18. PERPAJAKAN 18. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes



Entitas Anak SubsidiariesPajak Penghasilan: Income Taxes:

Pasal 4 ayat 2 679 - Article 4 (2)Pasal 21 98 174 Article 21Pasal 23 124 472 Article 23

Pajak Pertambahan Nilai 69.783 79.468 Value Added TaxSub Total 70.684 80.114 Sub TotalTotal 70.684 80.114 Total







100

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

b. Utang pajak b. Taxes payable


December 31, 2019 December 31, 2018Perusahaan The CompanyPajak Penghasilan: Income Tax:

Pasal 4 (2) 8.719 21.000 Article 4 (2)Pasal 21 7.364 14.614 Article 21Pasal 22 66 203 Article 22Pasal 23 3.989 4.690 Article 23Pasal 25 - 84.681 Article 25Pasal 26 33.281 33.281 Article 26Pasal 29 - Article 29

2019 253.387 - 20192018 - 11.097 2018

Pajak Pertambahan Nilai 58.175 66.072 Value Added TaxPajak Bumi dan Bangunan - 104 Property Tax

364.981 235.742

Entitas Anak SubsidiariesPajak Penghasilan: Income Tax:

Pasal 4 (2) 14.531 69.967 Article 4 (2)Pasal 21 6.250 10.224 Article 21Pasal 22 - 2 Article 22Pasal 23 1.065 3.670 Article 23Pasal 25 2.294 876 Article 25Pasal 26 - 12 Article 26Pasal 29 26.109 21.714 Article 29

Pajak Pertambahan Nilai 67.799 18.674 Value Added TaxKewajiban Pajak Lainnya 223 4.805 Other Tax Liabilities

118.271 129.944

Total 483.252 365.686 Total

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expenses

Beban pajak penghasilan Kelompok Usaha terdiri dari:

The income tax expense of the Group consists of the following:

2019 2018

Perusahaan The CompanyPajak Kini 828.228 863.870 Current taxPajak Tangguhan (39.469) 109.614 Deferred Tax

788.759 973.484

Entitas Anak SubsidiariesPajak Kini 81.396 49.304 Current taxPajak Tangguhan 153.560 151.028 Deferred Tax

234.956 200.332

Konsolidasian ConsolidatedPajak kini 909.624 913.174 Current TaxPajak Tangguhan 114.091 260.642 Deferred Tax

Total 1.023.715 1.173.816 Total

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31

Desember/

Year ended December 31

Pajak kini Current tax

Rekonsiliasi antara laba konsolidasian sebeIum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak, hasil rekonsiliasi ini menjadi dasar dalam pengisian SPT PPh Badan.

A reconciliation between the consolidated income before income tax as reported in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income, the results of this reconciliation are the basis for filling in the corporate income tax return.







101


c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)

Pajak kini (lanjutan) Current tax (continued)

2019 2018

Laba Konsolidasian Sebelum Pajak Penghasilan 3.097.603 3.210.309 Consolidated Income Before Tax IncomeDikurangi: Laba (Rugi) Entitas Anak (117.566) 220.164 Less: Portion of Subsidiaries Income (Loss)Efek eliminasi 143.097 (156.605) Elimination effectLaba Sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan 3.123.134 3.273.869 Income Before Tax - The CompanyBeda temporer Temporary differencesProvisi (pembayaran) pelapisan ulang (15.645) (2.247) Provision (payment) of overlayPenyisihan piutang tak tertagih 4.342 2.247 Allowance for doubtful accountsPenyisihan atas liabilitas imbalan kerja 339.120 (245.980) Provision of employee benefits liabilitiesBeban Insentif (7.513) 15.664 Incentive ExpensesPenyusutan aset tetap dan hak Depreciation of fixed assets and

pengusahaan jalan tol (162.426) (208.140) toll road concession rightsSubtotal 157.878 (438.457) Subtotal

Beda tetap Permanent differencesBeban tol dan usaha lainnya 35.187 60.997 Toll and other operating expenseBagian rugi entitas anak dan entitas asosiasi 308.596 619.509 Share in loss of subsidiaries and associatesBeban bunga 65.636 13.798 Interest expensesBeban umum dan administrasi 157.314 89.419 General and administrative expensesBiaya perolehan penghasilan Acquisition cost of income subject

dikenakan pajak final 18.629 17.136 to final taxBeban pajak 40 2.454 Tax expensesBeban konstruksi 74.432 1.531.626 Construction expensesBeban bunga efektif 94.216 113.925 Effective interest rate expensesBeban lainnya - bersih 74.786 (3.421) Other expenses - netBeban pajak atas penghasilan keuangan 22.988 27.135 Tax expense on interest incomeBeban piutang karyawan 551 1.179 Employee receivable expensesPenghasilan dikenakan pajak final (105.615) (136.614) Income subject to final taxPenghasilan lainnya (524.073) (4.045) Other incomePendapatan konstruksi (75.846) (1.560.727) Construction revenuesPendapatan bunga Interest income subjected

yang telah dikenakan PPh Final (114.939) (135.675) to final taxPendapatan tol dan usaha lainnya - (16.627) Toll and other operating revenueSubtotal 31.900 620.069 SubtotalTotal 189.778 181.612 Total

Taksiran Penghasilan Kena Pajak Perusahaan 3.312.912 3.455.481 Estimated Taxable Income of the CompanyTotal beban pajak kini Current income tax provision

Beban pajak kini Perusahaan 828.228 863.870 Current income tax expense - CompanyTotal 828.228 863.870 TotalPajak penghasilan dibayar dimuka Prepayment of income taxes

Pajak Penghasilan Pasal 23 63.175 15.581 Income Tax Article 23Pajak Penghasilan Pasal 25 511.666 837.192 Income Tax Article 25

Total 574.841 852.773 Total

Utang pajak penghasilan Income Tax PayablePerusahaan 253.387 11.097 CompanyEntitas Anak 26.109 21.714 Subsidiaries

Total Utang Pajak - Konsolidasian 279.496 32.811 Income Tax Payable - Consolidated


Tahun yang berakhir

pada Tanggal 31 Desember/

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menyampaikan surat pemberitahuan sendiri atas jumlah pajak yang terutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal terutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, the Company should submit its tax returns on the basis of self-assessment. The Directorate General of Taxes may assess and amend the tax payable within 5 (five) years after the date when the tax becomes payable.







102



Pajak tangguhan Deferred tax

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan sebagai berikut:

Deferred tax is calculated using all temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. The details of deferred tax assets and liabilities are as follows:

Diakui di

Penghasilan Dampak

Diakui di Komprehensif Lain/ Dekonsolidasi

laba rugi/ Recognized in Entitas Anak/

1 Januari 2019/ Recognized in Other Comprehensive Deconsolidated 31 Desember 2019/

January 1, 2019 Profit or loss Income Subsidiary Impact December 31, 2019Liabilitas (Aset) Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities (Assets)

Perusahaan Company Aset Tetap dan Aset Takberwujud 848.539 40.607 - - 889.145 Fixed Assets and Intangible Assets Provisi Pelapisan Jalan Tol (117.494) 3.911 - - (113.583) Provision for Overlay Liabilitas Imbalan Kerja (170.674) (84.780) 6.633 - (248.821) Employee Benefits Liabilities Beban Insentif (3.916) 1.878 - - (2.038) Incentive Expenses Penyisihan piutang tak tertagih (3.818) (1.085) - - (4.903) Allowance for doubtful accounts Efek Tersedia Untuk Dijual Marketable Securities Available for Sale

KIK EBA Mandiri JSMR01 3.782 - (2.506) - 1.276 KIK EBA Mandiri JSMR01 Reksadana Mandiri Investasi Dana Reksadana Mandiri Investasi Dana

Obligasi Seri II - - 1.186 - 1.186 Obligasi Seri II Total 556.419 (39.469) 5.313 - 522.263 Total

Entitas Anak Subsidiaries Aset Tetap dan Aset Takberwujud 348.926 157.187 - (44.404) 461.710 Fixed Assets and Intangible Assets Provisi Pelapisan Jalan Tol 161 (3.434) - 3.787 514 Provision for Overlay Liabilitas Imbalan Kerja (10.538) (1.181) (11.122) 316 (22.525) Employee Benefits Liabilities Penyisihan Kerugian Penurunan Piutang (29.965) - - (33.361) (63.326) Allowance for Impairment Losses Rugi Fiskal (19.838) 988 - 53.546 34.695 Loss on Fiscal Beban Akrual 243 - - 319 563 Accrued Expenses Efek Tersedia Untuk Dijual - - 2.277 - 2.277 Marketable Securities Available for Sale Total 288.990 153.560 (8.845) (19.798) 413.908 Total

Liabilitas Pajak Tangguhan Konsolidasian 845.409 114.091 (3.532) (19.798) 936.171 Consolidated Deferred Tax Liability

2019







103



Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued)

Diakui di

Penghasilan Dampak

Diakui di Komprehensif Lain/ Dekonsolidasi

laba rugi/ Recognized in Entitas Anak/

1 Januari 2018/ Recognized in Other Comprehensive Deconsolidated 31 Desember 2018/

January 1, 2018 Profit or loss Income Subsidiary Impact December 31, 2018Liabilitas (Aset) Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities (Assets)

Perusahaan Company Aset Tetap dan Aset Takberwujud 796.504 52.035 - - 848.539 Fixed Assets and Intangible Assets. Provisi Pelapisan Jalan Tol (118.056) 562 - - (117.494) Provision for Overlay Liabilitas Imbalan Kerja (248.573) 61.495 16.404 - (170.674) Employee Benefits Liabilities Beban Insentif - (3.916) - - (3.916) Incentive Expenses Penyisihan piutang tak tertagih (3.256) (562) - - (3.818) Allowance for doubtful accounts Efek Tersedia Untuk Dijual Marketable Securities Available for Sale

KIK EBA Mandiri JSMR01 1.661 - 2.121 - 3.782 KIK EBA Mandiri JSMR01 Total 428.280 109.614 18.524 - 556.419 Total

Entitas Anak Subsidiaries Aset Tetap dan Aset Takberwujud 200.079 148.848 - - 348.926 Fixed Assets and Intangible Assets Provisi Pelapisan Jalan Tol (1.208) 1.369 - - 161 Provision for Overlay Liabilitas Imbalan Kerja (16.616) (1.147) 7.225 - (10.538) Employee Benefits Liabilities Penyisihan Kerugian Penurunan Piutang (34.448) 4.484 - - (29.965) Allowance for Impairment Losses Rugi Fiskal (16.439) (3.399) - - (19.838) Loss on Fiscal Beban Akrual (117) 361 - - 243 Accrued Expenses Total 131.251 150.514 7.225 - 288.990 Total

Liabilitas Pajak Tangguhan Konsolidasian 559.531 260.128 25.750 - 845.409 Consolidated Deferred Tax Liability

2018

Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan sebagai berikut:

The reconciliation between the accounting income before income tax with the current tax rate and income tax expense are as follows:

2019 2018

Laba Konsolidasian Sebelum Pajak Consolidated Income Before Tax Penghasilan Badan 3.097.603 3.210.307 Corporate Income

Dikurangi: Laba (Rugi) Entitas Anak (117.566) 220.164 Less: Portion of Subsidiaries Income (Loss)Efek eliminasi 143.096 (156.605) Elimination effectLaba Sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan 3.123.133 3.273.867 Income Before Tax - The Company

Beban Pajak atas Laba Revenue Tax Expensedengan Tarif Pajak yang Berlaku (25%) 780.783 818.467 with Effective Tax Rate (25%)

Pengaruh Pajak atas Beda Tetap 7.975 155.017 Tax Effect on the Permanent DifferencesPemulihan (Penyisihan) Penurunan Recovery (Allowance) for Impairment

Nilai Pajak Tangguhan 39.470 (109.614) Losses of Deferred Tax

Total Manfaat Pajak 828.228 863.870 Total Tax Benefit-

Beban Pajak Entitas Anak, Neto 81.396 49.304 Tax Expenses of the Subsidiaries, Net

Beban Pajak, Neto 909.624 913.174 Tax Expense, Net

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/








104


d. Denda Pajak d. Tax Penalties

Perusahaan Company

Pada tanggal 19 Februari 2018, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Kantor Pajak sehubungan dengan pajak pertambahan nilai tahun pajak 2014, 2015 dan 2016.

On February 19, 2018, the Company received tax assessment letter related to under-payment tax assessment (SKPKB) from Tax Office in connection with value added tax for fiscal years 2014, 2015 and 2016.

Perusahaan berkewajiban untuk membayar denda pajak pertambahan nilai sebesar Rp2.453. Saldo denda bayar pajak telah dibayar pada tanggal 16 Maret 2018 dan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2018.

The Company was obliged to pay the value added tax penalties amounting to Rp2,453. The aforesaid tax penalties was fully paid on March 16, 2018 and charged directly to the 2018 consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pada tanggal 11 Desember 2017, 9 Mei 2019, dan 13 Desember 2019 Perusahaan mendapat Surat Tagihan Pajak (STP) dari Kantor Pajak sehubungan dengan keterlambatan setoran pajak penghasilan pasal 21 untuk masa pajak Mei 2017 dan tahun 1999-2007 serta setoran pajak penghasilan final pasal 4(2) untuk tahun 2016. Perusahaan berkewajiban untuk membayar denda pajak sebesar Rp20, Rp6,6 dan Rp9,8. Saldo denda bayar pajak telah dibayar pada tanggal 18 Maret 2019, 15 Mei 2019 dan 31 Desember 2019 dan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2019.

On December 11, 2017, May 9, 2019 and December 13, 2019, the Company received tax bill from Tax Office in connection with the delay in income tax payment article 21 for the tax period of May 2017 and 1999-2007 and final income tax payment article 4 (2) for 2016. The Company was obliged to pay tax penalties amounting to Rp20, Rp6.6 and Rp9,8. The aforesaid tax underpayment was fully paid on March 18, 2019, May 15, 2019, December 13, 2019 and charged directly to the 2018 consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Entitas Anak - JMTO Subsidiary - JMTO

Pada tanggal 20 Desember 2018, JMTO menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) No. 00003/206/17/093/18 untuk pajak penghasilan badan tahun 2017. SKPKB ini mengoreksi taksiran tagihan restitusi pajak sebesar Rp972 menjadi kurang bayar pajak sebesar Rp2.886, sehingga total Rp3.858 dibebankan ke laporan laba rugi yang disajikan sebagai bagian dari “Beban pajak penghasilan” untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

On December 20, 2018, JMTO received tax assessment letter related to under-payment tax assessment (SKPKB) No. 00003/206/17/093/18 from Tax Office in connection with value added tax for fiscal years for 2017. This SKPKB corrects the estimated tax refund of Rp972 to be under-payment of taxes amounting to Rp2,886, to the total Rp3,858 charged directly to income statement which is presented as part of "Income tax expense" for the year ended December 31, 2018.

e. Administrasi Pajak e. Tax Administration

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menyampaikan surat pemberitahuan sendiri atas jumlah pajak yang terutang. Direktoral Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mangubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun setelah tanggal pajak terutang.

Under the taxation law of Indonesia, the Company submit tax returns on the base of self-assessment and amend the tax payable within 5 (five) years after the date when the tax becomes payable.







105

19. UTANG USAHA 19. TRADE PAYABLES

Akun ini merupakan utang kepada pemasok terkait dengan pengadaan barang cetakan, alat tulis kantor, karcis tol, obat-obatan dan pakaian dinas serta utang usaha atas jasa pemeliharaan dan pembersihan jalan tol.

This account represents payables to suppliers related to the procurement of printing goods, office stationery, toll tickets, medicine, uniform, toll road maintenance and cleaning services.



Rupiah RupiahPihak Ketiga 361.764 275.705 Third PartiesPihak Berelasi (Catatan 44) 42.471 46.106 Related Parties (Note 44)

Total 404.235 321.811 Total

Seluruh utang usaha jatuh tempo kurang dari 12 bulan dan akan dibayarkan dengan dana operasional Kelompok Usaha.

All trade payables due within 12 months and will be paid by Group’s operational fund.

Seluruh utang usaha terdenominasi dalam mata uang Rupiah.

All trade payables are denominated in Rupiah.

20. UTANG KONTRAKTOR 20. CONTRACTORS PAYABLES

Akun ini merupakan utang kepada kontraktor, konsultan dan rekanan sehubungan dengan pembangunan jalan, pelapisan ulang, pengadaan fasilitas tol, dan bangunan lain.

This account represents payables to contractors, consultants and partners associated with the construction of roads, overlay and procurement of toll facilities, and other buildings.

Utang kontraktor jangka pendek Short-term contractors payables



Rupiah RupiahPihak Berelasi (Catatan 44) 268.065 737.084 Related Parties (Note 44)

Pihak Ketiga Third PartiesKSO Waskita - Gorip 52.213 67.365 KSO Waskita - Gorip

PT Lancar Jaya Mandiri 34.275 - PT Lancar Jaya MandiriPT Marga Maju Mapan 22.277 17.875 PT Marga Maju MapanPT Aremix Planindo 17.694 16.678 PT Aremix Planindo

PT Kadi International 17.678 22.272 PT Kadi International

PT Amber Hasya 11.496 5.991 PT Amber HasyaPT Waskita Acset KSO 11.399 - PT Waskita Acset KSOPT Madya Mangunkarsa 10.087 4.873 PT Madya MangunkarsaKSO Abipraya - Aremix 9.101 3.148 KSO Abipraya - AremixPT Module Intracs Yasatama 8.655 18.887 PT Module Intracs YasatamaPT Multi Phi Beta 6.754 4.933 PT Multi Phi BetaPT Delameta Bilano 6.733 7.815 PT Delameta Bilano KSO Hutama - Gorip - 38.811 KSO Hutama - Gorip PT Widya Sapta Colas - 10.613 PT Widya Sapta Colas

PT Dirgantara Yudha Artha - 2.682 PT Dirgantara Yudha Artha

PT Multi Karya Cemerlang - 2.676 PT Multi Karya CemerlangKSO WNB - Virama Karya - 13.174 KSO WNB - Virama Karya

Lain-lain (dibawah Rp2 Miliar) 75.185 123.583 Others (below Rp2 Billion)Subtotal 283.547 361.376 Subtotal

Total 551.612 1.098.460 Total







106

20. UTANG KONTRAKTOR (lanjutan) 20. CONTRACTORS PAYABLES (continued)

Utang kontraktor jangka panjang Long-term contractors payables



Rupiah RupiahPihak Berelasi (Catatan 44) 449.941 209.086 Related Parties (Note 44)

Pihak Ketiga Third PartiesAdhi Karya - Acset KSO 38.120 - Adhi Karya - Acset KSOKSO Waskita - Gorip 34.809 - KSO Waskita - Gorip KSO Hutama - Gorip 25.641 19.840 KSO Hutama - GoripWaskita Acset KSO 19.728 - Waskita Acset KSOLain - lain (dibawah 2 Miliyar) - 37.099 Others (each below Rp 2 Billion)

Subtotal 118.298 56.939 SubtotalTotal 568.239 266.024 Total

Seluruh utang kontraktor terdenominasi dalam mata uang Rupiah.

All contractor payables are denominated in Rupiah.

21. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK

LAINNYA 21. OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES



December 31, 2019 December 31, 2018Pihak Ketiga Third Parties

Utang Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi 143.500 146.000 Jagorawi Toll Revenues Securitization PayableSumbangan Area Pramuka Cibubur & TMII 2.389 2.389 Contribution to Pramuka Cibubur Area & TMIILainnya 299.009 523.993 Others

Total 444.898 672.382 Total Utang Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi merupakan dana pendapatan tol Jagorawi yang menjadi hak pemegang KIK EBA. Perusahaan akan membayarkan dana tersebut kepada pemegang KIK EBA.

Jagorawi Toll Revenues Securitization Payable represents Jagorawi toll revenues funds that entitled to KIK EBA holders. The Company will pay those fund to KIK EBA holders.

Utang lain-lain Area Pramuka Cibubur dan Taman Mini Indonesia Indah merupakan sumbangan Perusahaan kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Taman Mini Indonesia lndah yang didasarkan pada Keputusan Presiden No. 14 Tahun 1981 tentang penggunaan sebagian dari pendapatan tol pada pintu gerbang menuju/dari Taman Mini Indonesia lndah dan Arena Pramuka Cibubur. Namun, sejak tanggal 26 Januari 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2008 mengenai pencabutan Keputusan Presiden No.14 Tahun 1981.

Other payables Pramuka Cibubur Area and Taman Mini Indonesia lndah (TMII) represent the Company's contribution to Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Cibubur and TMII that is based on Presidential Decree No. 14 year 1981 regarding the use of a portion of toll revenue at the gateway to/from Taman Mini Indonesia Indah and Cibubur Scout Area Toll gates. However, on January 26, 2008, the Government issued Presidential Regulation No. 3 Year 2008 for the revocation of the Presidential Decree No.14 year 1981.







107

22. BEBAN AKRUAL 22. ACCRUED EXPENSES




Beban kontraktor dan konsultan Contractors and consultant expensePihak Berelasi (Catatan 44) 23.187.801 18.076.898 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga 236.521 1.406.845 Third Parties

Beban umum dan administrasi General and administrative expensesPihak Ketiga 957.306 940.511 Third Parties

Akrual bonus dan insentif 241.867 210.908 Accruals for bonus and incentivesBeban bunga Interest expenses

Pihak Berelasi (Catatan 44) Related Parties (Note 44)Utang bank 8.089 7.783 Bank loansUtang pembebasan lahan (BLU) 88.983 174.425 Land acqusition liability (BLU)

Pihak Ketiga Third PartiesUtang dana talangan tanah 18.657 10.625 Bridging fund for landUtang bank sindikasi 68.131 11.775 Syndicated bank loanUtang obligasi 57.219 70.975 Bonds payableUtang bank 2.414 - Bank loansBeban bagi hasil 19.448 12.002 Profit sharing expenses

Lain-lain 40.011 97.469 Others

Total 24.926.447 21.020.216 TotalDikurangi bagian lancar 22.493.430 19.809.213 Net of current portion

Bagian tidak lancar 2.433.017 1.211.003 Non - current portion

23. UTANG BANK 23. BANK LOANS

Utang bank jangka pendek : Short-term bank loans :




Pihak Ketiga Third PartiesPT Bank Syariah Mandiri 1.300.000 1.000.000 PT Bank Syariah MandiriPT Bank Central Asia Tbk 517.293 - PT Bank Central Asia TbkPT Bank Permata Tbk 350.000 - PT Bank Permata Tbk

Total 5.245.935 2.347.571 Total







108

23. UTANG BANK (lanjutan) 23. BANK LOANS (continued)

Utang bank jangka panjang: Long-term bank loans:



Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun -

Utang Bank Jangka Panjang Current Maturities of Long-term Bank LoanPihak Berelasi (Catatan 44) 3.269.505 47.912 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga Third Parties

PT Bank DKI 1.000.000 4.041 PT Bank DKIPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Timur Tbk 32.447 3.156 Jawa Timur TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Sumatera Utara 25.282 - Sumatera UtaraPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta 15.638 - Daerah Istimewa YogyakartaPT Bank Central Asia Tbk 6.871 3.213 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Pembangunan Daerah Bali 3.213 1.606 PT Bank Pembangunan Daerah BaliPT Bank Mega Tbk 1.467 - PT Bank Mega TbkPT Bank ICBC Indonesia 959 - PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Syariah Mandiri 733 - PT Bank Syariah MandiriPT Bank Pembangunan Daerah Papua 513 - PT Bank Pembangunan Daerah PapuaPT Bank BNI Syariah 440 - PT Bank BNI SyariahPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 440 - PT Bank Bukopin TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Kalimantan Selatan 294 - Kalimantan SelatanPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 149 - Sulawesi Selatan dan Sulawesi BaratPT Bank Pembangunan Daerah Riau 149 - PT Bank Pembangunan Daerah RiauPT Bank Jabar Banten Syariah 146 - PT Bank Jabar Banten SyariahPT Bank BRIsyariah Tbk 146 - PT Bank BRIsyariah TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Sumatra Selatan dan Bangka Belitung 94 - Sumatra Selatan dan Bangka BelitungPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Jawa Tengah 56 - TengahPT Maybank Indonesia Tbk - 2.000.000 PT Maybank Indonesia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk - 1.000.000 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk - 3.839 Jawa Barat dan Banten Tbk


Total Bagian Jatuh Tempo dalam Satu

Tahun - Utang Bank Jangka Panjang 4.358.542 3.063.767

Total Current Maturities of Long Term Bank Loans







109

23. UTANG BANK (lanjutan) 23. BANK LOANS (continued) Utang bank jangka panjang (lanjutan) Long-term bank loans (continued)


December 31, 2019 December 31, 2018 Bagian jangka panjang setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Long-Term Portion - net off current maturities

Pihak Berelasi (Catatan 44) 15.135.487 14.465.340 Related Parties (Note 44)Pihak Ketiga Third Parties

PT Bank Central Asia Tbk 2.292.796 728.324 PT Bank Central Asia TbkPT Maybank Indonesia Tbk 2.000.000 - PT Maybank Indonesia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 1.100.000 - PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank ICBC Indonesia 796.837 393.188 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Timur Tbk 787.233 689.073 Jawa Timur TbkPT Bank DKI 750.000 1.138.980 PT Bank DKIPT Bank Mega Tbk 585.252 160.692 PT Bank Mega TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Sumatera Utara 506.954 519.269 Sumatera UtaraPT Bank BNI Syariah 375.616 102.666 PT Bank BNI SyariahPT Bank Syariah Mandiri 292.422 80.290 PT Bank Syariah MandiriPT Bank Pembangunan Daerah Papua 204.614 56.181 PT Bank Pembangunan Daerah PapuaPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 175.616 48.219 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Tengah 162.853 100.074 Jawa TengahPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta 133.270 156.788 Daerah Istimewa YogyakartaPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Kalimantan Selatan 117.214 32.183 Kalimantan SelatanPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat 74.302 34.008 Sulawesi Selatan dan Sulawesi BaratPT Bank Pembangunan Daerah Riau 74.302 34.008 PT Bank Pembangunan Daerah RiauPT Bank Pembangunan Daerah Bali 64.253 67.466 PT Bank Pembangunan Daerah BaliPT Bank BRIsyariah Tbk 58.403 16.035 PT Bank BRIsyariah TbkPT Bank Jabar Banten Syariah 58.403 16.036 PT Bank Jabar Banten SyariahPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Sumatra Selatan dan Bangka Belitung 58.109 - Sumatra Selatan dan Bangka BelitungPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk - 108.511 Jawa Barat dan Banten Tbk

Subtotal 10.668.450 4.481.991 SubtotalBiaya belum diamortisasi (128.955) (56.390) Unamortized cost

Total Bagian jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam

satu tahun 25.674.982 18.890.941

Long-Term Portion - net off current maturities

Total Utang Bank Jangka Panjang 30.033.524 21.954.708 Total Long-Term Bank Loans







110


Pinjaman pada PT Bank Central Asia Tbk Loan from PT Bank Central Asia Tbk

Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman No. 54 tanggal 28 April 2006 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., yang telah mengalami perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan Addendum Perjanjian Pinjaman No. 09 tanggal 2 Maret 2017 oleh Akta Notaris Karin Christiana Basoeki, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp1.000.000 dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Tingkat suku bunga adalah 7,90% per tahun. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/agunan yang sifatnya preferen dan/atau terpisah baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya.

Based on the Deed of Loan Agreement No. 54 dated April 28, 2006 of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., which has been amended several times, with the latest amendment based of Loan Agreement No. 09 dated March 2, 2017 of Notarial Deed Karin Christiana Basoeki, S.H., the Company obtained loan facilities amounting to Rp1,000,000 with terms of 3 (three) year since the signing date. The loan bears interest rate at 7.90% per annum. The bank loan is subject to Negative Pledge, therefore the Company is not required to submit a guarantee/collateral that are reserved and/or separated to the bank or other creditors.

Pembatasan penting dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah: a. Interest coverage ratio minimal 1,25 kali, b. Debt to equity ratio maksimal 5 kali,

The major covenants of this facility include the followings: a. Minimum interest coverage ratio is 1.25 times b. Maximum debt to equity ratio is 5 times

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi seluruh rasio keuangan yang dipersyaratkan, memiliki saldo hutang sebesar Rp600.000, dan biaya penerbitan belum diamortisasi sebesar Rp1.477.

As of December 31, 2019, the Company has met the financial ratio requirements, has a loan outstanding balance amounting to Rp600,000, and an unamortized issuance cost amounting to Rp1,477.

Pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Transaksi Khusus No. 125 tanggal 20 Juni 2017, dari Notaris lr. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp3.000.000 untuk jangka waktu tiga tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Tingkat suku bunga adalah 8,00% per tahun. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/agunan yang sifatnya preferen dan/atau terpisah baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya.

Based on the Deed of Special Transaction Loan Agreement No. 125 dated June 20, 2017, lr . Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., the Company obtained loan facilities amounting to Rp3,000,000 for a period of three year from the signing date of the agreement. The loan bears interest rate at 8.00% per annum. The bank loan is subject to Negative Pledge, therefore the Company is not required to submit guarantee/collateral that are reserved and/or separated either to the bank or other creditors.



Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi seluruh rasio keuangan yang dipersyaratkan, saldo hutang pada fasilitas pinjaman tersebut sebesar Rp3.000.000, dan biaya penerbitan belum diamortisasi sebesar Rp1.503.

As of December 31, 2019, the Company has met the financial ratio requirements as required in the agreement, has a loan outstanding balance amounting to Rp3,000,000, and an unamortized issuance cost amounting to Rp1,503.







111


Pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)

Loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)

Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Term Loan Akta No. 04 tanggal 4 Desember 2019, dari Notaris Lenny Janis Ishak, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp3.000.000 untuk jangka waktu tiga tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Tingkat suku bunga adalah 8,00% per tahun. Utang bank diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/agunan yang sifatnya preferen dan/atau terpisah baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya.

Based on the Deed of Credit Agreement for Term Loan facility No. 04 dated December 4, 2019, of Notary Lenny Janis Ishak, S.H., the Company obtained loan facilities amounting to Rp3,000,000 for a period of three year from the date of signing the agreement. The loan bears interest rate at 8.00% per annum. The bank loan is subject to Negative Pledge, therefore the Company is not required to submit guarantee/collateral that are reserved and/or separated either to the bank or other creditors.


The major covenants of this facility includes the followings: a. Minimum interest coverage Ratio is 1.25 times b. Maximum debt to equity ratio is 5 times

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi seluruh rasio keuangan yang dipersyaratkan, memiliki saldo hutang pada fasilitas pinjaman tersebut sebesar Rp1.000.000, dan biaya penerbitan belum diamortisasi sebesar Rp1.242.

As of December 31, 2019, the Company has met the financial ratio requirements, has a loan outstanding balance amounting to Rp1,000,000, and an unamortized issuance cost amounting to Rp1,242.

Pinjaman pada PT Bank CIMB Niaga Tbk Loan from PT Bank CIMB Niaga Tbk

Berdasarkan Perubahan Kedua Atas Perjanjian Pinjaman No. 067/PPF/CB/JKT/2017 tanggal 02 Juni 2017 yang sudah legalisasi oleh Notaris Engawati Gazali, SH dan Perjanjian Pembayaran No. 91/PP/JKT/2019 Perseroan memperoleh Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja - Musyarakah sebesar Rp2.000.000 untuk jangka waktu dua tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Tingkat bagi hasil yang ditawarkan saat ini setara dengan 7,90% per tahun. Fasilitas Pinjaman diberikan secara Negative Pledge, sehingga Perusahaan tidak diharuskan untuk menyerahkan jaminan/agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya.

Based on Second Amendment of Loan Agreement 067/PPF/CB/JKT/2017 dated June 02, 2017 which has been legalized by Notary Engawati Gazali, SH and Payment Agreement No. 91/PP/CB/JKT/2019 The Company obtained Working Capital Financing Facility - Musharaka of Rp2,000,000 with terms of two year since the signing date. The rate of return offered equivalent to 7.90% per annum. The investment is subject to Negative Pledge, therefore the debtor is not required to provide preferential guarantee/collateral that are reserved and/or separated to the bank or other creditors.



Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi seluruh rasio keuangan yang dipersyaratkan dan memiliki saldo hutang pada fasilitas pembiayaan ini sebesar Rp1.100.000.

As of December 31, 2019, the Company has met the financial ratio requirements and has an outstanding balance on this financing facility amounting to Rp1,100,000.







112


Pinjaman pada PT Bank Maybank Indonesia Tbk

Loan from PT Bank Maybank Indonesia Tbk

Berdasarkan Akta Perjanjian Akad Line Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 13 tanggal 28 November 2019 dari Notaris Bambang Sularso, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas Pembiayaan Investasi Musyarakah sebesar Rp2.500.000. Fasilitas ini dapat digunakan untuk membiayai kegiatan investasi, termasuk namun tidak terbatas pada pelunasan kewajiban pembiayaan lainnya ataupun obligasi, dengan jangka waktu selama tiga tahun. Tingkat bagi hasil yang ditawarkan setara dengan 8,20% per tahun. Fasilitas Investasi diberikan secara Negative Pledge, sehingga debitur tidak menyerahkan jaminan/ agunan yang sifatnya preferen dan/atau separatis baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya.

Based on the Deed of Contract Agreement on Musharakah Financing Facility No. 13 dated November 28, 2019 from Notary Bambang Sularso, S.H., The Company obtained Musharakah investment facility of Rp2,500,000. This facility can be used to finance investment activities, including but not limited to repayment of other financing obligations or bonds, with a period of 3 (three) years. The profit-sharing rate offered is equivalent to 8.20% per annum. The Investment Facility is subject to Negative Pledge, therefore the debtor is not required to provide preferential guarantee /collateral that are reserved and/or separated to the bank or other creditors.


The major covenants of this facility includes the following: a. Minimum interest coverage ratio is 1.25 times b. Maximum debt to equity ratio is 5 times



Pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman No. 15 tanggal 14 Maret 2017 yang telah mengalami perubahan terakhir dengan Akta Addendum No 103 tanggal 21 Desember 2018 dari Notaris Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp1.000.000 dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal 14 Maret 2019. Tingkat suku bunga adalah 8,45% per tahun. Pinjaman bank tidak mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan jaminan / agunan yang sifatnya preferen dan/atau terpisah baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya.

Based on the Deed of Loan Agreement No. 15 dated March 14, 2017 which was has been amended several times with the latest amandment by the Deed of Amendment No. 103 dated December 21, 2018 of Notary Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., The Company obtained loan facilities amounting to Rp1,000,000 for a period of 24 (twenty-four) months since March 14, 2019. The loan bears interest rate at 8.45% per annum. The bank loan not require the Company to submit guarantee/collateral that are reserved and/or separated either to the bank or other creditors.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi seluruh rasio keuangan yang dipersyaratkan dan memiliki saldo hutang pada fasilitas pembiayaan ini sebesar Rp200.000.

As of December 31, 2019, the Company has met the financial ratio requirements has an outstanding balance on this financing facility amounting to Rp200,000.







113


Pinjaman pada PT Bank Permata Tbk Loan from PT Bank Permata Tbk

Berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah No. 01 tanggal 13 November 2019 dari Notaris Lolani Kurniati Irdham-Idroes, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan investasi musyarakah sebesar Rp1.000.000. Fasilitas ini dapat digunakan untuk membiayai modal kerja perusahaan untuk jangka waktu selama satu tahun sejak tanggal 30 Oktober 2019. Fasilitas Investasi ini tidak mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan jaminan/agunan yang sifatnya preferen dan/atau terpisah baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Tingkat bagi hasil yang ditawarkan setara dengan 7,75% per tahun.

Based on the Ammended Deed of Mutanaqisah Musharaka Financing Agreement No. 01 dated November 13, 2019 of Notary Lolani Kurniati Irdham-Idroes, S.H., the Company obtained Musharaka investment facility of Rp1,000,000. This facility can be used to finance the Company’s working capital for a period of one year since October 30, 2019. This investment facility does not require the Company to submit a guarantee/ collateral that are reserved and/or separated to the bank or other creditors. The rate of return offered equals to 7.75% per annum.


The major covenants of this facility include the followings: a. Minimum interest coverage ratio is 1.25 times, b. Maximum debt to equity ratio is 5 times.


As of December 31, 2019, the Company has met the financial ratio requirements and has an outstanding balance on this financing facility amounting to Rp350,000.

Pinjaman pada PT Bank Syariah Mandiri Loan from PT Bank Syariah Mandiri

Berdasarkan Akta Perjanjian Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 15 Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., tanggal 12 Juni 2017 yang telah mengalami beberapa perubahan dengan perubahan terakhir pada Akta Perjanjian Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 113 Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito tanggal 27 Mei 2019, Perusahaan memperoleh fasilitas Akad Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Musyarakah sebesar Rp1.500.000. Fasilitas ini dapat digunakan untuk modal kerja operasional Perusahaan untuk jangka waktu selama satu tahun. Tingkat bagi hasil yang ditawarkan setara dengan 7,90% per tahun. Fasilitas Investasi tidak mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan jaminan/agunan yang sifatnya preferen dan/atau terpisah baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya.

Based on the Deed of Musharakah Invesment Facility Agreement No. 15, of Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., dated June 12, 2017, which was amended several times by the latest Deed of Musharakah investment facility No. 113 of Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, dated May 27, 2019, the Company obtained Musharakah investment facility of Rp1,500,000. This facility can be used to finance the Company’s working capital. with term of one year. The rate of returned offered equivalent to 7.90% per annum. The investment facilities does not require the Company to submit a guarantee/collateral that are reserved and/or separated to the bank or other creditors.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan masih memiliki saldo hutang pada fasilitas pembiayaan ini sebesar Rp1.300.000.

As of December 31, 2019, the Company has an outstanding balance on this financing facility amounting to Rp1,300,000.







114


Pinjaman pada PT Bank DKI Loan from PT Bank DKI

Berdasarkan Akta Perjanjian Akad Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 86 Notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., tanggal 21 Desember 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas Akad Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Musyarakah sebesar Rp1.000.000. Fasilitas ini dapat digunakan untuk modal kerja operasional perusahaan jangka waktu selama dua tahun. Fasilitas Investasi tidak mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan jaminan/agunan yang sifatnya preferen dan/atau terpisah baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya. Tingkat bagi hasil yang ditawarkan setara dengan 7,95% per tahun.

Based on the Deed of Musharakah Investment Facility Agreement No. 86, of Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., dated December 21, 2018, the Company obtained Musharakah investment facility of Rp1,000,000. This facilitiy can be used to finance the Company’s working capital with terms of two years. The Investment Facilitiy does not require the Company to provide a guarantee/collateral that are reserved and/or separated to the bank or other creditors. The rate of return offered equivalent to 7.95% per annum.





Pinjaman pada PT Bank DKI Syariah Loan from PT Bank DKI Syariah

Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Pembiayaan Musyarakah No. 42 Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., tanggal 9 Desember 2019, Perusahaan memperoleh fasilitas Akad Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Musyarakah sebesar Rp750.000 yang dibagikan dalam dua penarikan dengan penarikan pertama tanggal 13 Desember Rp500.000 dengan tingkat bunga bagi hasil setara 7,75% dan penarikan kedua pada tanggal 27 Desember 2019 sebesar Rp250.000 dengan tingkat bagi hasil 7,75% - 7,50% per tahun. Fasilitas ini dapat digunakan untuk modal kerja operasional perusahaan jangka waktu selama tiga tahun. Fasilitas Investasi tidak mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan jaminan/agunan yang sifatnya preferen dan/atau terpisah baik kepada bank maupun kepada kreditur lainnya.

Based on the Deed of Musharakah Invesment Facility Agreement No. 42 of Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., dated December 9, 2019, the Company obtained Musharakah investment facility of Rp750,000 which is divided in two withdrawal. The first withdrawal was on December 13, 2019 amounting to Rp500,000 with a rate of return equivalent to 7.75% and the second withdrawal on December 27, 2019 amounting to Rp250,000 with rate of return equivalent to 7.75% - 7.5% per annum. This facilitiy can be used to finance the Company’s working capital with terms of three years. The Investment Facility does not require the Company to provide a guarantee/collateral that are reserved and/or separated to the bank or other creditors.

Pembatasan penting dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah: a. Interest coverage ratio minimum 1,25 kali, b. Debt to equity ratio maksimal 5 kali,

The major covenants of this facility include the followings: a. Minimum interest coverage is 1.25 times b. Maximum debt to equity ratio is 5 times


As of December 31, 2019, the Company has met the financial ratio requirements and has an outstanding balance on this financing facility amounting to Rp750,000.







115


Pinjaman Sindikasi dengan beberapa bank Syndicated Loan with several banks

a. PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) a. PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM)

Pada tanggal 24 Januari 2007, JSM telah mengadakan Perjanjian Pinjaman Sindikasi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Bukopin Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Sindikasi No. 33 yang kemudian terakhir kali diubah dengan Akta Perubahan II atas Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pinjaman Sindikasi No. 01 tanggal 3 Desember 2015 dari notaris Rina Utami Djauhari, S.H.yang mana terdapat penambahan kreditur yaitu PT Bank Pembangunan Jawa Timur dan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara.

On January 24, 2007, JSM signed a Syndicated Loan Agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Bukopin based on Notarial Deed of Syndicated Loan Agreement No. 33, which was amended by Notarial Deed of Amendment II Syndicated Loan Agreement No. 01 dated December 3, 2015 of Notary Rina Utami Djauhari, S.H. This amendment added another two creditors, PT Bank Pembangunan Jawa Timur and PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara.

Maksimum fasilitas pinjaman yang diterima JSM adalah sebesar Rp2.652.845 terdiri dari Fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp2.304.104 dan Fasilitas Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction) sebesar Rp348.741 dengan jangka waktu kredit sejak tanggal efektif perjanjian sampai dengan tanggal 23 Desember 2026. Atas pinjaman ini JSM dikenakan suku bunga secara Weighted Average yang akan diperhitungkan oleh Agen Fasilitas yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berdasarkan ketentuan Suku Bunga yang disepakati dan diberlakukan kepada para Kreditur.

The maximum loan facility amounting to Rp2,652,845, consists of Investment Loan Facility amounting to Rp2,304,104 and Interest During Construction (IDC) facility amounting to Rp348,741 with the loan revised from the effective date of the agreement until December 23, 2026. The loan bears Weighted Average Interest Rate determined by the Facility Agent of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, whereby referred to the agreed interest rate and charged to the creditors.

Berdasarkan Surat No. SDK/3/420 dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tanggal 16 November 2016, PT Bank Bukopin Tbk mengundurkan diri sebagai kreditur dalam kredit sindikasi dan porsinya digantikan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta

Based on a Letter No. SDK/3/420 from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dated November 16, 2016, PT Bank Bukopin Tbk has retired its portion in the syndicated loan and has been replaced with PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta

Berdasarkan Akta Notaris No. 01 oleh Rina Utami Djauhari S.H., Jakarta, tanggal 9 Oktober 2017, perjanjian pinjaman sindikasi telah diperbaharui dengan fasilitas pinjaman maksimum baru sebesar Rp3.486.403, yang terdiri dari Fasilitas Pinjaman Investasi sebesar Rp3.093.353 dan Fasilitas IDC sebesar Rp393.050 dengan jangka waktu kredit yang telah diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Desember 2028.

Based on Notarial Deed No. 01 by Rina Utami Djauhari S.H. Jakarta, dated October 9, 2017, the syndicated loan agreement has been renewed with a maximum loan facility amounting to Rp3,486,403, consisting of Investment Loan Facility amounting to Rp3,093,353 and IDC Facility amounting to Rp393,050 with the loan period extended until December 23, 2028.

Pembatasan penting dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah: a. Debt to equity ratio maksimal 2,2 kali b. Current ratio minimal 1 kali

The major covenants of this facility include the followings: a. Maximum debt to equity ratio is 2.2 times b. Minimum Current ratio is 1 time







116


Pinjaman Sindikasi dengan beberapa bank (lanjutan)

Syndicated Loan with several banks (continued)

a. PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) (lanjutan)

a. PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019, JSM tidak memenuhi kedua pembatasan penting tersebut. JSM telah mendapatkan surat persetujuan Waiver Financial Covenant No. SDK/2./2924 tanggal 31 Desember 2019 dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

As of December 31, 2019, the Company has not met both of the major covenants. JSM has obtained Financial Covenant Waiver Approval Letter No. SDK/2./2924 dated December 31, 2019 from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Jaminan pinjaman antara lain berupa tagihan atas pendapatan tol dan pendapatan usaha lain yang diikat secara fidusia. Saldo pinjaman pada 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp3.337.890 dan biaya penerbitan yang belum diamortisasi sebesar Rp7.348.

Loan guarantees include, among other things, claims for toll revenues and other fiduciary-bound business income. The outstanding loan as of December 31, 2019 amounting to Rp3,337,890 and the unamortized issuance cost amounting to Rp7,348.

b. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) b. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 79 tanggal 22 Juni 2012, JBT telah memperoleh fasilitas Kredit Investasi (KI) Sindikasi Pembiayaan Proyek Jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah Bali yang kemudian terakhir kali diubah dengan Addendum IV Perjanjian Pinjaman No. 41 tanggal 23 Maret 2019 dari Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H.

Based on the Deed of Syndicated Loan Agreement No. 79 dated June 22, 2012 with PT Bank Mandiri (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk and PT Bank Pembangunan Daerah Bali, JBT obtained investment loan for financing project Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa toll road. The last amended were Addendum IV Loan Agreement No. 41 on March 23, 2019 of Notarial Deed Fathiah Helmi, S.H.

Maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp1.739.300 yang terdiri dari pinjaman investasi sebesar Rp1.622.000 dan fasilitas bunga masa konstruksi sebesar Rp117.300. Jangka waktu fasilitas kredit adalah 15 (lima belas) tahun sejak ditandatanganinya akta. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun pertama adalah 10%, untuk selanjutnya menggunakan tingkat suku bunga Simple Interest Rate ditambah marjin sebesar 5% dan telah berubah menjadi 4% untuk tahun-tahun berikutnya berdasarkan Addendum III Perjanjian Kredit. Jaminan yang diberikan berupa hak konsesi, pendapatan tol dan pendapatan usaha lainnya yang diikat secara fidusia.

The maximum loan facility amounting to Rp1,739,300 consist of investment loan amounting Rp1,622,000 and Interest During Construction facility amounting to Rp117,300. Loan facility period is 15 (fifteen) years from the signing date of the loan agreement. The loan bears interest rate of 10% for the first year, and at the Simple Interest Rate plus a margin of 5% and has changed to 4% for the following years based on Addendum III Credit Agreement. Loan guarantees including concession rights, claims on toll revenues and other operating income are pledged with fiduciary loan guarantee.

Pembatasan penting dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah: a. Rasio pembiayaan para kreditur terhadap

self - financing debitur mencerminkan komposisi maksimum 70%:30%.

b. Debt service coverage Ratio minimal lebih dari 1 kali selama masa pengoperasian

The major covenants of this facility include the following: a. The loan ratio of creditors to debt financing

self - financing reflects a maximum composition of 70%:30%.

b. Minimum Debt service coverage Ratio is more than 1 time during opertaion period







117




b. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) (lanjutan) b. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) (continued)

Pada tanggal 7 Juni 2016, JBT telah menandatangani Perjanjian Kredit Modal Kerja (KMK) No. 15 dengan pagu kredit sebesar Rp45.000 dan bunga sebesar 10,5% per tahun dengan jangka waktu selama satu tahun terhitung tanggal sejak tanggal 7 Juni 2016 sampai dengan tanggal 7 Juni 2017 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 8 Agustus 2020 sesuai dengan Akta Addendum I Perjanjian KMK No. 17 tanggal 2 Juni 2017 dan terakhir diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 8 Agustus 2020 dengan bunga sebesar 9,75% sesuai dengan SPPK No. CBG.CB2./STR.SPPK.052/2019 tanggal 6 Agustus 2019.

On June 7, 2016, JBT signed a Working Capital Credit (WCC) Agreement No. 15 with a maximum amount of Rp45,000 and interest rate of 10.5% per annum with loan period of one year from June 7, 2016 until June 7, 2017 and has been extended until August 8, 2018 based on Addendum I WCC Agreement No. 17 dated June 2, 2017 and has been extended until August 8, 2020 with interest rate of 9.75% per annum based on SPPK No. CBG.CB2./STR.SPPK.052/2019 dated August 6, 2019.

Pada tanggal 31 Desember 2019, JBT telah memenuhi semua pembatasan rasio keuangan.

As of December 31, 2019, JBT has met with financial covenants requirements.

Saldo pinjaman sindikasi dan pinjaman modal kerja pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp1.181.335 dan biaya penerbitan yang belum diamortisasi sebesar Rp1.569.

The balance of the syndicated loan and working capital loans as of December 31, 2019 amounting to Rp1,181,335 and the unamortized issuance cost amounting to Rp1,569.

c. PT Jasamarga Gempol Pasuruan (JGP) c. PT Jasamarga Gempol Pasuruan (JGP)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 44 tanggal 25 Agustus 2017 yang terakhir kali diubah dengan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 36 tanggal 19 Oktober 2018 dari notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn, JGP menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Rakyat indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol Gempol - Pasuruan.

Based on the Deed of Syndicated Loan Agreement No. 44 dated August 25, 2017, which last amended by Deed No. 36 dated October 19, 2018 of Notary Ashoya Ratam, S.H., M.Kn, JGP signed syndicated loan agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk for financing Gempol - Pasuruan toll road project.

Maksimum fasilitas kredit adalah sebesar Rp2.821.786 (termasuk fasilitas IDC sebesar Rp246.745). Jangka waktu fasilitas kredit adalah 15 (lima belas) tahun sejak ditandatanganinya akta. Tingkat suku bunga menggunakan tingkat suku bunga rata-rata deposito berjangka untuk jangka waktu 3 bulan dari bank-bank sindikasi yang dimuat di media massa ditambah margin 4,25% selama masa konstruksi dan marjin sebesar 4,00% sejak tanggal pengoperasian.

The maximum credit facility given amounting to Rp2,821,786 (including Interest During Construction Loan Facility amounting to Rp246,745). Loan facility period is 15 (fifteen) years from signing date of the loan agreement. The loan bears interest rate of the average of 3 months time deposit rate published by syndicated banks plus a margin of 4.25% for construction period and margin 4.00% for operational period.







118




c. PT Jasamarga Gempol Pasuruan (JGP) (lanjutan)

c. PT Jasamarga Gempol Pasuruan (JGP) (continued)

Berdasarkan Akta Notaris No. 35 addendum I perjanjian pinjaman sindikasi Ashoya Ratam tanggal 19 oktober 2018 pembatasan penting telah dihapuskan dari perjanjian.

Based on Notarial Deed No. 35 addendum I of the Ashoya Ratam syndicated loan agreement October 19, 2018 the major covenants are removed from the agreement.

Pada tanggal 31 Desember 2019 saldo pinjaman adalah sebesar Rp2.570.867 dan biaya penerbitan yang belum diamortisasi sebesar Rp6.228.

As of December 31, 2019, the loan balance amounting to Rp2,570,867 and the unamortized issuance cost amounting to Rp6,228.

d. PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT) d. PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT)

Pada tanggal 14 Juli 2015, JMKT menandatangani perjanjian kredit sindikasi Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 33 dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi.

On July 14, 2015, JMKT signed a syndicated loan Syndicated Loan Agreement No. 33 with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk for financing project Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi toll road.

Berdasarkan Addendum I atas Perjanjian Kredit Sindikasi No. 37 tanggal 26 Juni 2018, maksimum Fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp3.464.470 yang terdiri dari Tranche A, Tranche B dan Tranche C dengan jangka waktu kredit maksimum 15 tahun sampai dengan tanggal 13 Juli 2030. Perincian dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah:

Based on Addendum I of Syndicated Loan Agreement No. 37 dated June 26, 2018 the maximum credit facility given amounted to Rp3,464,470 for Tranche A, Tranche B and Tranche C. Loan facility period is 15 years up to July 13, 2030. The details of the facility include the following:

· Fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp2.638.395 dan Fasilitas Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction) sebesar Rp211.605 untuk Tranche A. Tingkat suku bunga menggunakan rata-rata deposito berjangka untuk jangka waktu 3 bulan dari bank-bank sindikasi ditambah margin 3,25% selama masa konstruksi dan 3,00% sejak tanggal pengoperasian.

· Investment Loan Facility amounting to Rp2,638,395 and Interest During Construction Loan Facility amounting to Rp211,605 for Tranche A. The loan bears interest at average of 3-month time deposit rate published by syndicated banks plus a margin of 3.25% during construction time and 3.00% from the date of toll operation period.

· Fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp234.809 dan Fasilitas Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction) sebesar Rp234.809 untuk Tranche B. Tingkat suku bunga menggunakan rata-rata deposito berjangka untuk jangka waktu 3 bulan dari bank-bank sindikasi ditambah margin 4,25% selama masa konstruksi dan 4,00% sejak tanggal pengoperasian.

· Investment Loan Facility amounting to Rp234,809 and Interest During Construction Loan Facility amounting to Rp234,809 for Tranche B. The loan bears interest at average of 3-month time deposit rate published by syndicated banks plus a margin of 4.25% during construction time and 4.00% from the date of toll operation period.







119




d. PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT) (lanjutan)

d. PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT) (continued)

· Fasilitas Kredit Investasi sebesar

Rp312.277 dan Fasilitas Bunga Masa

Konstruksi (Interest During Construction) sebesar Rp29.110 untuk Tranche C.

Tingkat suku bunga menggunakan rata-

rata deposito berjangka untuk jangka

waktu tiga bulan dari bank-bank sindikasi

ditambah margin 4,00%.

· Investment Loan Facility amounting to Rp312,277 and Interest During Construction Loan Facility amounting to Rp29,110 for Tranche C. The loan bears interest at average of three months time deposit rate published by syndicated banks plus a margin of 4.00%.

Perjanjian tersebut dijamin dengan segala harta

kekayaan JMKT, baik yang bergerak dan tidak

bergerak, akta pengalihan pengelolaan hak

konsesi jalan tol Medan - Kualanamu - Tebing

Tinggi, seluruh tagihan dan pendapatan

operasional dari pengoperasian jalan tol dan

pendapatan dari hasil klaim asuransi, bank

garansi dan penggantian dana dari Pemerintah.

The agreement is pledged by all movable and immovable JMKT assets, deed of transfer to manage Medan - Kualanamu -Tebing Tinggi toll road concession rights, all invoices and operating revenues from toll road operations and revenues from insurance claims, bank guarantee and reimbursement of funds from the Government.

Berdasarkan Addendum II atas Perjanjian Kredit

Sindikasi No. 28 tanggal 26 November 2018,

pembatasan penting dalam perjanjian fasilitas

pinjaman ini, yaitu:

a. Debt to equity ratio maksimal 70:30 antara

porsi kreditur dan debitur

b. Debt service coverage ratio minimal lebih dari

1 kali. Jika rasio kurang dari satu kali maka

Para Pemegang Saham berkewajiban untuk

melakukan top up.

c. Menjaga ekuitas JMKT selalu positif

Based on Addendum II of Syndicated Loan Agreement No. 28 November 26, 2018 the major covenants of this facility include the following: a. Maximum debt to equity ratio is 70:30

between creditors and debitors b. Minimum debt service coverage ratio is more

than 1 time. If the ratio is less than 1 time, all shareholders are obliged to undertake top up.

c. Maintain the JMKT’s equity to continously positive

Pada tanggal 31 Desember 2019, JMKT telah

memenuhi seluruh pembatasan rasio

keuangan.

As of December 31, 2019, JMKT has met with all of the financial covenants.

Saldo pinjaman per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp2.799.181 dan biaya penerbitan yang belum diamortisasi sebesar Rp8.554.

The balance of the loan as of December 31, 2019 amounting to Rp2,799,181 and the unamortized issuance cost amounting to Rp8,554.







120




e. PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) e. PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM)

Kredit sindikasi Dana Talangan Tanah Syndicated loan for Dana Talangan Tanah

Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 01 tanggal 3 November 2016 dari Akta Notaris Ati Mulyati, S.H.M.Kn., JPM, entitas anak, menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Bank Central Asia Tbk. Maksimum fasilitas kredit yang diberikan adalah sebesar Rp1.350.000 yang digunakan untuk pembiayaan sebagian dana talangan tanah jalan tol Pandaan - Malang termasuk untuk pelunasan pinjaman pemegang saham. Jangka waktu kredit 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan tanggal 3 November 2018. Tingkat suku bunga sebesar 9% per tahun.

Based on the Syndicated Loan Agreement No. 01 date November 3, 2016 by Notarial Deed Ati Mulyati, S.H.M.Kn., JPM, a subsidiary, signed syndicated loan agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) and PT Bank Central Asia Tbk. The maximum credit facility given is amounting to Rp1,350,000 used to finance part of bridging fund for acquisition of land Pandaan - Malang toll road includes repayment of shareholder’s loan. The loan facility is valid 24 (twenty-four) months from the signing date of the loan agreement until November 03, 2018. The loan bears interest rate at 9% per annum.

Pembatasan penting dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah debt to equity ratio maksimal 70:30 antara porsi kreditur dan debitur. Pada tanggal 31 Desember 2019, JPM telah memenuhi semua persyaratan rasio keuangan

The major covenants of this facility include maximum debt to equity ratio is 70:30 between creditors and debtors. As of December 31, 2019, JPM has met with all financial ratio requirements.

Pada tanggal 19 Februari 2019, JPM telah melunasi pokok pinjaman kredit sindikasi pinjaman dana talangan tanah sebesar Rp523.315.

On February 19, 2019, JPM had made fully payment principal for bridging fund for land syndicated loan amounting to Rp523,315.

Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi Dana

Talangan Tanah No. 01 tanggal 2 Mei 2018 dari

Akta Notaris Ati Mulyati, S.H., M.Kn.,

Perusahaan menandatangani perjanjian kredit

sindikasi dengan PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk (“BNI”), PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”). Maksimum

fasilitas kredit yang diberikan adalah sebesar

Rp1.000.000 yang digunakan untuk

pembiayaan sebagian dana talangan tanah

jalan tol Pandaan - Malang termasuk untuk

pelunasan pinjaman pemegang saham. Jangka

waktu kredit 24 (dua puluh empat) bulan sejak

tanggal penandatanganan perjanjian sampai

dengan tanggal 2 Mei 2020. Tingkat suku

bunga sebesar 8,25% per tahun.

Based on the Syndicated Credit Agreement of Dana Talangan Tanah No. 01 dated May 2, 2018 of Notarial Deed Ati Mulyati, S.H. M.Kn., the Company entered into a syndicated loan agreement with PT Bank Negara Indonesia Tbk ("BNI"), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("BRI"). The maximum credit facility granted is Rp1,000,000 which is used to finance part of the Pandaan - Malang toll road bailout fund, including for the repayment of the shareholders' loan. The loan period is 24 (twenty four) months from the date of signing of the agreement until May 2, 2020. The interest rate is 8.25% per annum.

Saldo pinjaman JPM terkait dana talangan

tanah dengan per 31 Desember 2019 adalah

sebesar Rp205.316.

The balance of the loan related to Dana Talangan Tanah as of December 31, 2019 amounting to Rp205,316.







121




e. PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) (lanjutan)

e. PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) (continued)

Kredit sindikasi proyek konstruksi Credit Syndication loan for Construction Project

Berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 15

tanggal 13 Oktober 2017, JPM

menandatangani perjanjian kredit sindikasi

dengan PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank ICBC

Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor

Indonesia, dan PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Tengah untuk pembiayaan proyek

pembangunan jalan tol Pandaan - Malang.

Based on the Credit Agreement No. 15 dated October 13, 2017, JPM, signed syndicated loan agreement with dengan PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah to finance the construction of Pandaan - Malang toll.

Maksimum fasilitas kredit yang disediakan

sebesar Rp4.179.000. yang terdiri dari Fasilitas

Kredit Investasi sebesar Rp3.738.357 dan

Fasilitas Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction) sebesar Rp440.643

dengan jangka waktu kredit maksimum 15 (lima

belas) tahun sampai dengan tanggal 13

Oktober 2032.

The maximum credit facility amounted to Rp4,179,000 which consists of Investment Loan Facility amounting to Rp3,738,357 and Interest During Construction Loan Facility amounting to Rp440,643 with a maximum loan period of 15 (fifteen) years up to October 13, 2032.

Tingkat suku bunga menggunakan rata-rata

deposito berjangka untuk jangka waktu 3 bulan

dari bank-bank sindikasi ditambah margin

4,50% selama masa konstruksi dan 4,25%

sejak tanggal pengoperasian.

The loan bears interest at average of 3-month time deposit rate published by syndicated banks plus a margin of 4.5% during construction time and 4.25% from the date of toll operation period.


kekayaan JPM, baik yang bergerak dan tidak


konsesi jalan tol Pandaan - Malang, seluruh

tagihan dan pendapatan operasional dari

pengoperasian jalan tol dan pendapatan dari

hasil klaim asuransi, bank garansi dan

penggantian dana dari Pemerintah.

The agreement is pledged by all movable and immovable JPM’s assets, deed of transfer to manage Pandaan - Malang toll road concession rights, all invoices and operating revenues from toll road operations and revenues from insurance claims, bank guarantee and reimbursement of funds from the Government.

Saldo pinjaman JPM terkait proyek konstruksi dengan per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp3.122.032 dan biaya penerbitan belum diamortisasi sebesar Rp29.467.

The balance of the loan related to construction project as of December 31, 2019 amounting to Rp3,122,032 and the unamortized issuance cost amounting to Rp29,467.

Pembatasan penting dalam perjanjian fasilitas

pinjaman ini adalah:

a. Debt to equity ratio maksimal 70:30 antara


b. Debt service coverage ratio minimal lebih

dari 1 kali

c. Menjaga ekuitas JPM selalu positif

The major covenants of this facility include the following: a. Maximum debt to equity ratio is 70:30

between creditors and debitors b. Minimum debt service coverage ratio is

more than 1 time c. Maintain the JPM’s equity to continously

positive







122




e. PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM)

(lanjutan) e. PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM)

(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019, JPM telah

memenuhi semua persyaratan rasio keuangan.

As of December 31, 2019, JPM has met with all financial ratio requirements.

f. PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) f. PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 13

tanggal 20 Januari 2017 dari Akta Notaris Ati

Mulyati, S.H.M.Kn., JBS, entitas anak,

menandatangani perjanjian kredit dengan PT

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Maksimum fasilitas kredit yang diberikan adalah

sebesar Rp250.000 yang telah diamandemen

menjadi Rp650.000, yang digunakan untuk

pembiayaan dana talangan tanah jalan tol

Balikpapan - Samarinda. Jangka waktu kredit 24

(dua puluh empat) bulan sejak tanggal

penandatanganan perjanjian kredit dan telah

diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2020.

Tingkat suku bunga sebesar 8,25% per tahun dan

telah diamandemen menjadi 8,75% sejak 5 Maret

2019.

Based on the Deed of Credit Agreement No. 13 dated January 20, 2017 of Notarial Deed Ati Mulyati, S.H.M.Kn., JBS, a subsidiary, entered into a loan agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The maximum credit facility given is amounting to Rp250,000 and has been ammended to Rp650,000, and used to finance bridging fund for land acquisition of Balikpapan - Samarinda toll road. Loan facility period is 24 months since the date of signing the agreement and has been ammended up to December 31, 2020. The loan bears interest rate at 8.25% per annum and has been ammended at 8.75% per annum since March 5, 2019.


pinjaman ini adalah debt to equity ratio maksimal

70:30 antara porsi kreditur dan debitur. Pada

tanggal 31 Desember 2019, JBS telah memenuhi

semua persyaratan rasio keuangan.

The major covenants of this facility include maximum debt to equity ratio is 70:30 between creditors and debitor. As of December 31, 2019, JBS has met with all financial ratio requirements.

Saldo terutang fasilitas pinjaman terserbut

pada tanggal 31 Desember 2019 adalah

sebesar Rp214.241.

The outstanding balance of this facilities as of December 31, 2019 amounted to Rp214,241.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 88 dan

No.89 tanggal 21 Desember 2018 dari Akta

Notaris Ashoya Ratam, S.H.M.Kn., JBS, entitas

anak, menandatangani perjanjian kredit

sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,

PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Bank ICBC

Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Timur Tbk, PT Bank Pembangunan

Dareah Papua, PT Bank Pembangunan

Daerah Kalimantan Selatan, Lembaga

Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Mega

Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Negara

Indonesia Syariah, PT Bank BRIsyariah Tbk,

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dan PT

Bank Jabar Banten Syariah.

Based on the Deed of Credit Agreement No. 88 and No.89 dated December 21, 2018 of Notarial Deed Ashoya Ratam, S.H.M.Kn, JBS, a subsidiary, entered into a syndication loan agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, PT Bank Pembangunan Dareah Papua, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan, PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (‘LPEI”), PT Bank Mega Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Negara Indonesia Syariah, PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, dan PT Bank Jabar Banten Syariah.







123




f. PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS)

(lanjutan)

f. PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) (continued)

Maksimum fasilitas kredit yang diberikan

adalah sebesar Rp6.980.000 yang digunakan

untuk pembiayaan proyek pembangunan jalan

tol Balikpapan - Samarinda. Jangka waktu

kredit 15 (lima belas) tahun sejak tanggal

penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat

suku bunga menggunakan rata-rata deposito

berjangka untuk jangka waktu 3 bulan dari

bank-bank sindikasi ditambah margin 4,25%

selama masa konstruksi dan 4,00% sejak

tanggal pengoperasian.

The maximum credit facility is amounting to Rp6,980,000 and used to finance the construction of Balikpapan - Samarinda toll road. Loan facility period is 15 (fifteen) years since the date of signing the agreement. The loan bears interest at average of 3-month time deposit rate published by syndicated banks plus a margin of 4.25% during construction time and 4.00% from the date of toll operation period.



a. Debt to Equity Ratio maksimal 70:30 antara


b. Debt Service Coverage Ratio minimal lebih

dari 1 kali selama masa operasi

c. Menjaga ekuitas JBS selalu positif

Pada tanggal 31 Desember 2019, JBS telah


The major covenants of this facility include the following: a. Maximum Debt to Equity Ratio is 70:30

between creditors and debitors

b. Minimum Debt Service Coverage ratio is more than 1 time in operation period

c. Maintain the JBS’s equity to continously positive

As of December 31, 2019, JBS has met with all financial ratio requirements.

Saldo terutang fasilitas kredit tersebut pada

tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar

Rp4.090.387 dan biaya penerbitan belum

diamortisasi sebesar Rp40.229.

The outstanding balance of credit facilities as of December 31, 2019 amounting to Rp4,090,387 and the unamortized issuance cost amounting to Rp40,229.

g. PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) g. PT Jasamarga Manado Bitung (JMB)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 20 Januari 2017 dari Akta Notaris Ati Mulyati, S.H.M.Kn., JMB, entitas anak, menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Maksimum fasilitas kredit yang diberikan adalah sebesar Rp816.000 yang telah diamandemen menjadi Rp1.439.562, digunakan untuk pembiayaan dana talangan tanah jalan tol Manado - Bitung. Jangka waktu kredit adalah 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan telah diperpanjang sampai dengan 16 Juli 2020. Tingkat suku bunga sebesar 8,25% per tahun dan telah diamandemen menjadi 8,75% sejak 23 Maret 2019.

Based on the Deed of Credit Agreement No. 10 dated January 20, 2017 of Notarial Deed Ati Mulyati, S.H.M.Kn., JMB, a subsidiary, signed credit agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The maximum credit facility is amounting to Rp816,000 and has been ammended to Rp1,439,562, and used to finance bridging fund for land acquisition of Manado - Bitung toll road. Loan facility period is 24 (twenty four) months since the date of signing the agreement and has been ammended up to Juli 16, 2020. The loan bears interest rate at 8.25% per annum and has been ammended at 8.75% per annum since March 23, 2019.







124




g. PT Jasamarga Manado Bitung (JMB)

(lanjutan)

g. PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) (continued)


pinjaman ini adalah debt to equity ratio

maksimal 70:30 antara porsi kreditur dan

debitur. Pada tanggal 31 Desember 2019, JMB

telah memenuhi semua persyaratan rasio

keuangan.

The major covenants of this facility include maximum debt to equity ratio is 70:30 between creditors and debitor. As of December 31, 2019, JMB has met with all financial ratio requirements.

Saldo terutang fasilitas pinjaman pada tanggal

31 Desember 2019 adalah sebesar Rp407.360

dan biaya penerbitan belum diamortisasi

sebesar Rp609.

The outstanding balance of loan facilities as of December 31, 2019 amounted to Rp407,360 and the unamortized issuance coof Rp609.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi

No. 23 tanggal 13 Oktober 2017, dari Notaris

Ati Mulyati S.H. M.Kn., JMB menandatangani

perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia

Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero),

PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Tengah, PT Bank

Pembangunan Daerah Riau Kepri, PT Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan

Sulawesi Barat dan Lembaga Pembiayaan

Ekspor Indonesia untuk pembiayaan proyek

pembangunan jalan tol Manado-Bitung.

Based on the Deed of Credit Agreement No. 23 dated October 13, 2017 of Notary Ati Mulyati, S.H. M.Kn., JMB, a subsidiary, signed syndicated credit agreement with P T Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat and Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia and used to finance bridging fund for land acquisition of Manado - Bitung toll road.

Maksimum fasilitas kredit yang disediakan

sebesar Rp3.586.296 yang terdiri dari Fasilitas

Kredit Investasi sebesar Rp3.270.504 dan

Fasilitas Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction) sebesar Rp315.792

dengan jangka waktu kredit maksimum 15

tahun sejak tanggal penandatanganan

perjanjian kredit. Tingkat suku bunga

menggunakan Average Time Deposit untuk

jangka waktu 3 bulan dari bank-bank sindikasi

ditambah margin 4,50% selama masa

konstruksi dan 4,25% sejak tanggal

pengoperasian.

The maximum credit facility amounting to Rp3,586,296 which consists of Investment Loan Facility amounting to Rp3,270,504 and Interest During Construction Loan Facility amounting to Rp315,792 with a maximum loan period of 15 years since the date of signing the agreement. The loan bears interest at average of 3-month time deposit rate published by syndicated banks plus a margin of 4.50% during construction time and 4.25% from the date of toll operation period.







125




g. PT Jasamarga Manado Bitung (JMB)

(lanjutan)

g. PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) (continued)


kekayaan JMB, baik yang bergerak dan tidak


konsesi jalan tol Manado-Bitung, seluruh





The agreement is pledged by all movable and immovable JMB’s assets, deed of transfer to manage Manado-Bitung toll road concession rights, all invoices and operating revenues from toll road operations and revenues from insurance claims, bank guarantee and reimbursement of funds from the Government.






dari 1 kali, sejak tahun 2027

c. Menjaga ekuitas JMB selalu positif

The major covenants of this facility include the following:

a. Maximum Debt to Equity Ratio is 70:30 between creditors and debitors

b. Minimum Debt Service Coverage Ratio is more than 1 time, since year 2027

c. Maintain the JMB’s equity to continously positive

Pada tanggal 31 Desember 2019, JMB telah


As of December 31, 2019, JMB has met with all

financial ratio requirements.

Saldo terutang jangka panjang fasilitas kredit

pada tanggal 31 Desember 2019 adalah

sebesar Rp1.334.997 dan biaya penerbitan

belum diamortisasi sebesar Rp12.519.

The outstanding balance of long-term credit facilities as of December 31, 2019 amounting to Rp1,334,997 and the unamortized issuance cost amounting to Rp12,519.

h. PT Marga Trans Nusantara (MTN) h. PT Marga Trans Nusantara (MTN)

Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Sindikasi No. 07 tanggal 20 Juli 2018, MTN telah memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi (KI) Sindikasi Pembiayaan Proyek Jalan Tol Kunciran Serpong dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk. Fasilitas Pinjaman Investasi memiliki plafond sebesar Rp3.300.000 yang terdiri dari Tranche I, Tranche II dan Tranche III dengan jangka waktu pinjaman maksimum 15 tahun sampai dengan tanggal 20 Juli 2033. Tingkat suku bunga menggunakan rata-rata Acuan Suku bunga untuk jangka waktu Satu Tahun dari bank-bank sindikasi ditambah margin 4,25% selama masa konstruksi dan 4,00% sejak tanggal pengoperasian. Perincian dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah:

Based on Deed of Syndicated Loan Agreement No. 07 dated July 20, 2018 with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Central Asia Tbk, MTN obtained investment loan for financing project Kunciran Serpong toll road. the maximum loan facility amounted to Rp3.300.000 for Tranche I, Tranche II and Tranche III. Loan facility period is 15 years up to July 20, 2033. The loan bears interest at average of 1 year benchmark interest rate published by syndicated banks plus a margin of 4.25% during construction time and 4.00% from the date of toll operation period. The details of the facility include the following:







126




h. PT Marga Trans Nusantara (MTN) (lanjutan) h. PT Marga Trans Nusantara (MTN) (continued)

· Fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp2.211.300

dan Fasilitas Bunga Masa Konstruksi (Interest During Construction) sebesar Rp229.290

untuk Tranche A.

· Investment Loan Facility amounting to Rp2,211,300 and Interest During Construction Loan Facility amounting to Rp229,290 for Tranche A.

· Fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp465.495

dan Fasilitas Bunga Masa Konstruksi

(Interest During Construction) sebesar

Rp37.340 untuk Tranche B.

· Investment Loan Facility amounting to Rp465,495 and Interest During Construction Loan Facility amounting to Rp37,340 for Tranche B.

· Fasilitas Kredit Investasi terkait biaya

pengadaan tanah sebesar Rp356.575 untuk

Tranche C.

· Investment Loan Facility related to land acquistion amounting to a maximum Rp356.575 for Tranche C.


kekayaan MTN, baik yang bergerak dan tidak


konsesi jalan tol Kunciran - Serpong, seluruh





The agreement is pledged by all movable and immovable MTN’s assets, deed of transfer to manage Kunciran - Serpong toll road concession rights, all invoices and operating revenues from toll road operations and revenues from insurance claims, bank guarantee and reimbursement of funds from the Government.






dari 1 kali, sejak masa pengoperasian

c. Menjaga ekuitas MTN selalu positif

Pada tanggal 31 Desember 2019, MTN telah




b. Minimum Debt Service Coverage Ratio is more than 1 time, since operational period

c. Maintain the MTN’s equity to continously positive

As of December 31, 2019, MTN has met with all financial ratio requirements.

Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman No. 27 tanggal 12 Desember 2018, MTN mendapatkan fasilitas pinjaman khusus dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan limit Kredit maksimal sebesar Rp750.000. Adapun pinjaman digunakan kusus untuk pembayaran pengadaan tanah jalan Tol Kunciran - Serpong.

Based on Deed of Loan Agreement No. 27 dated December 12, 2018, MTN obtained a special loan facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with a maximum Credit limit of Rp750,000. The loan is used specifically for the payment of land procurement for the Kunciran - Serpong toll road.

Jangka waktu kredit 24 (dua puluh empat)

bulan sejak tanggal penandatanganan

perjanjian kredit dengan tingkat suku bunga

sebesar 8,25% per tahun.

The credit period is 24 (twenty four) months from the date of signing the credit agreement with an interest rate of 8.25% per annum.







127




h. PT Marga Trans Nusantara (MTN) (lanjutan) h. PT Marga Trans Nusantara (MTN) (continued)





b. Leverage maksimal sebesar 400%.

Pada tanggal 31 Desember 2019, MTN telah




b. Maximum leverage of 400%. As of December 31, 2019, MTN has met with all financial ratio requirements


31 Desember 2019 adalah sebesar



The outstanding balance of the loan facilities as of December 31, 2019 is Rp1,313,186 and unamortized cost amounted to Rp11,704.

i. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) i. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)

Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Sindikasi No. 103 tanggal 26 Juli 2019, MSJ telah memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi (KI) Sindikasi Pembiayaan Proyek Jalan Tol Ruas Bogor Ring Road Seksi IIIA dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Sarana Multi Infrastruktur. Fasilitas Pinjaman Investasi memiliki plafond sebesar Rp799.890 dengan jangka waktu kredit maksimum 24 (dua puluh empat) bulan sampai dengan tanggal 26 Juli 2021. Tingkat suku bunga adalah 8,5% per tahun.

Based on Deed of Syndicated Loan Agreement No. 103 dated 26 Juli 2019 with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Sarana Multi Infrastruktur, MSJ obtained investment loan for financing project Bogor Ring Road Section IIIA toll road. the maximum credit facility given amounted to Rp799,890. Loan facility period is 24 (twenty four) months up to July 26, 2021. The loan bears interest rate at 8.5% per annum.



a. Debt Service Coverage Ratio minimal lebih


b. Menjaga ekuitas MSJ selalu positif

Pada tanggal 31 Desember 2019, MSJ telah


The major covenants of this facility include the followings: a. Minimum Debt Service Coverage Ratio is

more than 1 time, since operational period b. Maintain the MSJ’s equity to continously

positive As of December 31, 2019, MSJ has met with all financial ratio requirements.




sebesar Rp1.409.

The outstanding balance of the loan facilities as of December 31, 2019 amounting to Rp658,563 and the unamortized issuance cost amounting to Rp1,409.







128




j. PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) j. PT Cinere Serpong Jaya (CSJ)

Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Sindikasi

No. 07 tanggal 25 September 2018, CSJ telah

memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi (KI)

Sindikasi Pembiayaan Pengadaan Tanah Proyek

Jalan Tol Cinere Serpong dari PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia

(persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk.

Fasilitas Pinjaman Investasi memiliki plafond

sebesar Investasi sebesar Rp950.000.

Based on Deed of Syndicated Loan Agreement No. 07 dated September 25, 2018 with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, and PT Bank Central Asia Tbk, CSJ obtained investment loan for financing bridging fund for land for project Cinere Serpong toll road. the maximum credit facility given amounted to Rp950,000.

Jangka waktu kredit maksimum 24 (dua puluh

empat) bulan sampai dengan tanggal 25

september 2020. Tingkat suku bunga kontraktual

adalah sebesar 8,25%, yang akan dievaluasi

setiap bulan/triwulan. Selama tahun 2019, kisaran

suku bunga tahunan adalah 8,25% - 8,75%.

Loan facility period is 24 (twenty four) months up to September 25, 2020. The contractual interest rate is 8.25%, evaluated monthly/quarterly. During 2019, ranges of annual interest rate is 8.25% - 8.75%.





b. Menjaga leverage maximum 400%.



b. Maintain leverage at the maximum of 400%.

Pada tanggal 31 Desember 2019, CSJ telah


As of December 31, 2019, CSJ has met with all financial ratio requirements.




sebesar Rp519.

The outstanding balance of the loan facilities as of December 31, 2019 is Rp341,758 and unamortized cost amounted to Rp519.

Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Sindikasi No. 09 tanggal 11 Oktober 2019, CSJ telah memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi (KI) Sindikasi Pembiayaan Proyek Jalan Tol Serpong Cinere dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk. Fasilitas Pinjaman Investasi memiliki plafond sebesar Investasi sebesar Rp2.303.656 yang terdiri dari Tranche I dan Tranche II dengan jangka waktu kredit maksimum 15 tahun sampai dengan tanggal 11 Oktober 2034. Tingkat suku bunga menggunakan rata-rata Acuan Suku bunga untuk jangka waktu Satu Tahun dari bank-bank sindikasi ditambah margin 4,25% selama masa konstruksi dan 4,00% sejak tanggal pengoperasian. Perincian dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini adalah:

Based on Deed of Syndicated Loan Agreement No. 09 dated October 11, 2019 with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, and PT Bank Central Asia Tbk, CSJ obtained investment loan for financing project Serpong Cinere toll road. The maximum loan facility given amounted to Rp2.303.656 for Tranche I and Tranche II. Loan facility period is 15 years up to Oktober 11, 2034. The loan bears interest at average of one year benchmark interest rate published by syndicated banks plus a margin of 4.25% during construction time and 4.00% from the date of toll operation period. The details of the facility include the followings:







129




j. PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) (lanjutan) j. PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) (continued)

· Fasilitas Pinjaman Investasi sebesar

Rp1.416.490 dan Fasilitas Bunga Masa

Konstruksi (Interest During Construction)

sebesar Rp136.590 untuk Tranche I.

· Investment Loan Facility amounting to Rp1,416,490 and Interest During Construction Loan Facility amounting to Rp136,590 for Tranche I.

· Fasilitas Pinjaman Investasi sebesar

Rp701.700 dan Fasilitas Bunga Masa

Konstruksi (Interest During Construction)

sebesar Rp48.466 untuk Tranche II.

· Investment Loan Facility amounting to Rp701,700 and Interest During Construction Loan Facility amounting to Rp48,466 for Tranche II


kekayaan CSJ, baik yang bergerak dan tidak


konsesi jalan tol Serpong - Cinere, seluruh





The agreement is pledged by all movable and immovable CSJ’s assets, deed of transfer to manage Serpong - Cinere toll road concession rights, all invoices and operating revenues from toll road operations and revenues from insurance claims, bank guarantee and reimbursement of funds from the Government.







c. Menjaga ekuitas CSJ selalu positif



b. Minimum Debt Service Coverage Ratio is more than 1 time, since operational period

c. Maintain the CSJ’s equity to continously positive

Pada tanggal 31 Desember 2019, CSJ telah


As of December 31, 2019, CSJ has met with all financial ratio requirements.




sebesar Rp8.758.

The outstanding balance of the loan facilities As of December 31, 2019 is Rp876,625 and unamortized cost amounted to Rp8,758.

k. PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) k. PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC)

Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Sindikasi No. 91 tanggal 26 Maret 2019, JKC telah memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi (KI) Sindikasi Pembiayaan Pengadaan Tanah Proyek Jalan Tol Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk. Fasilitas Pinjaman Investasi memiliki plafond sebesar Investasi sebesar Rp1.700.724 dan 2.229.276 untuk Tranche I dan Tranche II.

Based on Deed of Syndicated Loan Agreement No. 91 dated March 26, 2019 with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, and PT Bank Central Asia Tbk, JKC obtained investment loan for financing land bridging fund for land for project Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran toll road. the maximum loan facility given amounted to Rp1,700,724 and 2,229,276 for Tranche I and Tranche II, respectively.

Jangka waktu pinjaman maksimum 24 (dua puluh empat) sampai dengan tanggal 26 Maret 2021. Tingkat suku bunga adalah sebesar 8,5% per tahun.

Loan facility period is 24 (twenty four) months up to March 26, 2021. The loan bears interest rate at 8.5% per annum.







130




k. PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC)

(lanjutan)

k. PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) (continued)


kekayaan JKC, baik yang bergerak dan tidak


konsesi jalan tol Cengkareng - Batu Ceper -

Kunciran, seluruh tagihan dan pendapatan

operasional dari pengoperasian jalan tol dan

pendapatan dari hasil klaim asuransi, bank

garansi dan penggantian dana dari Pemerintah.

The agreement is pledged by all movable and immovable JKC’s assets, deed of transfer to manage Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran toll road concession rights, all invoices and operating revenues from toll road operations and revenues from insurance claims, bank guarantee and reimbursement of funds from the Government.


31 Desember 2019 adalah sebesar



The outstanding balance of the loan facilities as of December 31, 2019 is Rp1,125,128 and unamortized cost amounted to Rp2,181.

l. PT Jasamarga Japek Selatan (JJS) l. PT Jasamarga Japek Selatan (JJS)

Berdasarkan Akta Perjanjian Pinjaman Sindikasi No. 107 tanggal 28 Desember 2018 dan Perubahan I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pinjaman Sindikasi No. 19 tanggal 9 Oktober 2019, JJS telah memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi (KI) Sindikasi Pembiayaan Pengadaan Tanah Proyek Jalan Tol Jakarta - Cikampek II dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Based on Deed of Syndicated Loan Agreement No. 91 dated March 26, 2019 and Amendment I and Restatement of Syndicated Loan Agreement No. 19 dated October 9, 2019 with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, JKC obtained investment loan for financing bridging fund for land for project Jakarta - Cikampek II toll road.

Fasilitas pinjaman memiliki plafond sebesar Investasi sebesar Rp5.550.000. Jangka waktu pinjaman maksimum 36 (tiga puluh enam) sampai dengan tanggal 28 Desember 2021 dan tingkat suku bunga sebesar 8,5% per tahun.

The maximum loan facility given amounted to Rp5,550,000. Loan facility period is 36 (thirty six) months up to December 28, 2021 and bears interest rate at 8.5% per annum.


kekayaan JJS, baik yang bergerak dan tidak


konsesi jalan tol Jakarta - Cikampek II, seluruh





The agreement is pledged by all movable and immovable JJS’s assets, deed of transfer to manage Jakarta - Cikampek II toll road concession rights, all invoices and operating revenues from toll road operations and revenues from insurance claims, bank guarantee and reimbursement of funds from the Government.


pinjaman ini adalah menjaga leverage

maximum 400%. Pada tanggal 31 Desember

2019 JJS telah memenuhi pembatasan

keuangan ini.

The major covenants of this facility is to maintain leverage at the maximum of 400%. As of December 31, 2019, JJS has met this financial requirement.



dan biaya penerbitan yang belum diamortisasi

sebesar Rp1.114.

The outstanding balance of the loan facilities as of December 31, 2019 is Rp474,850 and unamortized cost amounted to Rp1,114.







131




m. PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) m. PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO)

Pada tanggal 4 September 2019, JMTO telah memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan pagu kredit sebesar Rp45.000 dan bunga sebesar 8,75% per tahun dengan jangka waktu selama 1 tahun terhitung sejak penandatangan perjanjian kredit ini.

On September 4, 2019, JMTO obtained a Working Capital Credit (WCC) facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with maximum amount of Rp45,000 and interest rate of 8.75% per annum with loan period of 1 year from the date of the agreement.



Pada tanggal 31 Desember 2019, JMTO telah memenuhi semua pembatasan rasio keuangan.

As of December 31, 2019, JMTO has met with all financial covenants requirements.

Saldo pinjaman modal kerja pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp10.000. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 6 Februari 2020.

The balance of the working capital loans as of December 31, 2019 amounting to Rp10,000 and has been fully paid on February 6, 2020.

24. Utang Lembaga Keuangan Bukan Bank 24. Non-Bank Financial Institution Loan

Akun ini merupakan pinjaman dari PT Sarana Multi

Infrastruktur (“SMI”) di MSJ. Berdasarkan Akta

Perjanjian Pembiayaan No. 119 dari notaris Ir.

Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H.,

tanggal 16 Agustus 2016, MSJ menandatangani

perjanjian kredit dengan SMI untuk membiayai

proyek jalan tol. Fasilitas kredit yang diterima MSJ

adalah sebesar Rp540.000 dengan jangka waktu

selama 10 tahun. MSJ kemudian mendapatkan

tambahan fasilitas sebesar Rp660.000 untuk

membiayai pembangunan BORR seksi 2B. Tingkat

suku bunga menggunakan JIBOR (3 bulan)

ditambah dengan margin sebesar 2,28%.

This account represents loan from PT Sarana Multi Infrastuktur (“SMI”) in MSJ. Based on Notarial Deed of Financing Agreement No. 119 of Notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., dated August 16, 2016, MSJ signed a credit agreement with SMI to finance the toll road project. The credit facility received by MSJ amounted to Rp540,000 with terms of 10 years. MSJ also obtained additional facility amounted to Rp660.000 to finance the construction of BORR section 2B. The loan bears interest at JIBOR (3 months) plus margin of 2,28%.


kekayaan MSJ, baik yang bergerak dan tidak

bergerak, akta pengalihan pengelolaan hak konsesi

jalan tol Ruas Bogor Ring Road, seluruh tagihan

dan pendapatan operasional dari pengoperasian

jalan tol dan pendapatan dari hasil klaim asuransi,

bank garansi dan penggantian dana dari

Pemerintah.

The agreement is pledged by all movable and immovable MSJ assets, deed of transfer to manage Bogor Ring Road toll road concession rights, all invoices and operating revenues from toll road operations and revenues from insurance claims, bank guarantee and reimbursement of funds from the Government.







132

24. Utang Lembaga Keuangan Bukan Bank (lanjutan) 24. Non-Bank Financial Institution Loan (continued)

Saldo terutang jangka panjang MSJ pada pinjaman

tersebut per tanggal 31 Desember 2019 adalah

sebesar Rp1.169.920, setelah dikurangi porsi

jangka pendek sebesar Rp16.900.

As of December 31, 2019, MSJ has an outstanding long-term loan on this facility amounting to Rp1,169,920, net of current maturities amounting to Rp16,900.

25. UTANG OBLIGASI 25. BONDS PAYABLE

Rincian utang obligasi adalah sebagai berikut: The details of bonds payable are as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018Perusahaan The Company

Global 4.000.000 4.000.000 GlobalXIV Seri JM - 10 1.000.000 1.000.000 XIV JM - 10 SeriesSeri T - 1.000.000 Seri T


PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)Seri A 200.000 200.000 Seri ASeri B 217.000 217.000 Seri BSeri C 299.000 299.000 Seri CSeri D 320.000 320.000 Seri DSeri E 464.000 464.000 Seri E


Biaya Penerbitan Obligasi yang

Belum Diamortisasi (28.574) (52.566) Unamortized Bond Issuance CostTotal Utang Obligasi 6.471.426 7.447.434 Total Bond PayableBagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu

Tahun (5.175.997) (1.000.000) Current Maturities

Utang Obligasi Bagian Jangka

Panjang 1.295.429 6.447.434 Bond Payable of Long - Term Portion

Jumlah pembayaran kembali untuk utang obligasi menurut tahun jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

The amounts of repayments of bonds payable by years of maturity As of December 31, 2019, are as follows:

Tahun Jatuh Tempo/ Total

Year of Maturity Rp

2020 5.200.000

2022 217.000

2024 299.000

2027 320.000

2029 464.000

Total 6.500.000







133

25. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 25. BONDS PAYABLE (continued)

a. Penerbitan Global Bond a. Global Bonds Issuance

Pada tanggal 11 Desember 2017, Perusahaan menerbitkan Surat Utang Senior (“Global Notes”) sejumlah Rp4.000.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2020. Global Notes ini dikenakan bunga 7,5% per tahun, yang terutang setiap tahunnya pada tanggal 11 Juni dan 11 Desember dimulai pada tanggal 11 Juni 2018. Global Notes ini tercatat di London Stock Exchange dan Singapore Stock Exchange. Pokok dan bunga Global Notes akan diubah ke dalam dan dilunasi dalam Dolar AS pada saat jatuh tempo.

On December 11, 2017, the Company issued Senior Notes (“Global Notes”) amounting to Rp4,000,000 due in December 2020. Global Notes bear interest at 7.5% per annum, payable semi-annually on June 11 and December 11 each year, commencing on June 11, 2018. Global Notes are listed on the London Stock Exchange and the Singapore Stock Exchange. Principal and interest on the Notes will be translated into and, all payments will settled in, U.S. Dollars at due dates.

Jumlah dari pokok dan bunga akan dihitung oleh Agen Penghitung dari Rupiah ke Dolar AS pada tanggal Penetapan Kurs Terjadwal (Kurs Acuan) yang berlaku yang merupakan kurs dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada dua hari kerja penentuan sebelum Tanggal Penebusan atau Tanggal Pembayaran Bunga atau tanggal lain dimana Global Notes menjadi jatuh tempo dan terutang.

The amount of principal and interest will be calculated by the Calculation Agent from Indonesian Rupiah to U.S. dollars at applicable Scheduled Rate Fixing Date (Reference Rate) which will be the Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rate at two Fixing Business Days prior to the Redemption Date or Interest Payment Date or such other date on which an amount in respect of Global Notes is due and payable.

Bertindak selaku wali amanat adalah The Bank of New York Mellon dan Global Notes mendapatkan peringkat “Baa3” dari Moody’s Investors Service, Inc. (“Moody’s”) dan “BB+” dari S&P Global Ratings, suatu divisi dari S&P Global Inc. (“Standard & Poor’s”).

Acting as trustee for Global Notes is The Bank of New York Mellon and are rated “Baa3” by Moody’s Investors Service, Inc. (“Moody’s”) and “BB+” by S&P Global Ratings, a division of S&P Global Inc. (“Standard & Poor’s”).

Sepanjang masih ada Global Notes yang terutang, Perusahaan dan entitas anak tertentu tidak akan membuat atau mengizinkan untuk mengadakan suatu Hak Gadai untuk kepentingan pemegang suatu Efek atas seluruh atau setiap bagian dari properti atau aset, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, untuk menjamin: (i) pembayaran Efek; (ii) pembayaran berdasarkan suatu jaminan atas Efek; atau (iii) setiap ganti rugi atau kewajiban serupa sehubungan dengan Efek, tanpa, pada saat yang sama atau sebelumnya, membuat suatu ketentuan yang berlaku dimana terhadap Global Notes diberikan (x) Hak Gadai yang sama rata sebagaimana diberikan untuk Efek tersebut atau (y) Hak Gadai lain sebagaimana dapat disetujui oleh para pemegang mayoritas dari jumlah Global Notes yang terutang.

As long as there is any outstanding Global Notes, the Company and its certain subsidiaries will not create or permit to exist any Lien for the benefit of the holders of any Securities on the whole or any part of its property or assets, present or future, to secure: (i) payment of any sum due in respect of any Securities; (ii) any payment under any guarantee of any Securities; or (iii) any indemnity or other like obligation in respect of any Securities, without in any such case, at the same time or prior thereto, making effective provision whereby the Notes are accorded (x) the same Liens equally and ratably as are created or subsisting to secure any such Securities or (y) such other Liens as may be consented to by the holders of a majority in aggregate principal amount of the outstanding Global Notes.







134


a. Penerbitan Global Bond (lanjutan) a. Global Bonds Issuance (continued)

Namun, setiap larangan di atas tidak berlaku terhadap (i) setiap Hak Gadai yang telah ada atas properti atau aset apapun pada saat perolehan properti atau aset tersebut oleh Perusahaan, dengan ketentuan bahwa Hak Gadai tersebut tidak dibuat, dan jumlah pokok atau nominal dari Efek yang dijamin dengan Hak Gadai tersebut yang terutang pada saat perolehan tersebut tidak meningkat, dan (ii) suatu Hak Gadai yang timbul dari pembiayaan ulang, perpanjangan, pembaharuan atau pendanaan kembali dari setiap Efek yang dijamin dengan Hak Gadai, dengan ketentuan bahwa jumlah pokok atau nominal dari Efek tersebut tidak meningkat dan Efek tersebut tidak dijamin dengan harta kekayaan atau aset tambahan dan (iii) setiap Hak Gadai atas aset-aset dari suatu Perusahaan Proyek atau saham dalam suatu Perusahaan Proyek dimana Hak Gadai tersebut diciptakan untuk maksud menjaminkan Utang yang ditimbulkan untuk memperoleh dan/atau mengembangkan aset dari Perusahaan Proyek tersebut dan dimana Utang tersebut merupakan Utang Pembiayaan Proyek dari Perusahaan Proyek tersebut.

However, the foregoing restriction shall not apply to (i) any Lien existing on any property or assets at the time of acquisition of such property or assets by the Company, provided that such Lien was not created, and the principal, capital or nominal amount of the Securities secured by such lien outstanding at the time of such acquisition was not increased, in contemplation of such acquisition or in connection therewith, and (ii) any Lien arising out of the refinancing, extension, renewal or refunding of any Securities secured by any such Lien, provided that the principal, capital or nominal amount of such Securities is not increased and such Securities are not secured by any additional property or assets and (iii) any lien over the assets of a Project Company or the shares in a Project Company where such Lien was created for the purpose of securing Indebtedness incurred to acquire and/or develop the assets of such Project Company and where such Indebtedness constitutes Project Finance. Indebtedness of such Project Company.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan memiliki saldo hutang obligasi sebesar Rp4.000.000.

As of December 31, 2019, the Company has outstanding balance amounting to Rp4,000,000.

b. Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Tahun 2010

b. Jasa Marga Bonds XIV Series JM-10 Year 2010

Pada Oktober 2010, Perusahan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menerbitkan Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Tahun 2010. Nilai nominal obligasi adalah sebesar Rp1.000.000 dengan tingkat bunga tetap 9,35% per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan.

In October 2010, the Company received effective statement from the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) for offering Jasa Marga Bond XIV Series JM-10 Year 2010. The par value of bonds is Rp1,000,000 with fixed interest rate of 9.35% per annum. The bonds were offered at 100% of the principal amount. The interests payable paid quarterly.

Jangka waktu obligasi yaitu 10 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 12 Oktober 2020. Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk. Berdasarkan surat No.1044/PEF-DirN11/2010 tanggal 29 Juli 2010, peringkat obligasi dari Pefindo adalah idAA (double A: Stable Outlook).

The bond’s term is 10 years and will mature on October 12, 2020. Acting as trustee for the bonds is PT Bank Mega Tbk. Based on letter No.1044/PEF-DirN11/2010 dated July 29, 2010, the bonds rating is idAA (double A: Stable Outlook) as given by Pefindo.







135


b. Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 Tahun 2010 (lanjutan)

b. Jasa Marga Bonds XIV Series JM-10 Year 2010 (continued)

Tujuan penerbitan obligasi adalah untuk pelunasan Obligasi Jasa Marga X Seri O Tahun 2002, percepatan pelunasan Pinjaman Investasi Bank BCA, pengembangan investasi pada bidang usaha non-tol (bidang properti, bidang teknologi informasi dan komunikasi, serta bidang engineering), dan pembiayaan modal kerja Perusahaan dengan proporsi masing-masing sebesar 43%, 27%, 25% dan 5%.

The purpose of the bonds is for settlement of Jasa Marga Bonds X Series O Year 2002, accelerated settlement of the Investment Loan due to Bank BCA, non-toll investment development (property, information technology and communication, and also engineering), and financing the Company's working capital with the following proportions: 43%, 27%, 25% and 5%, respectively.

Persyaratan rasio keuangan Perusahaan yang harus dijaga atas semua hutang obligasi adalah Rasio Utang terhadap Ekuitas maksimal 5:1 dan Interest Coverage Ratio minimal 1,25:1.

The Company's financial ratios to be maintained for all bonds payable are maximum Debt to Equity Ratio of 5:1 and minimum Interest Coverage Ratio of 1.25:1.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan rasio keuangan.

As of December 31, 2019, the Company has met with the above mentioned financial ratios.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan memiliki saldo hutang obligasi sebesar Rp1.000.000.

As of December 31, 2019, the Company has outstanding balance amounting to Rp1,000,000.

c. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T

c. Jasa Marga Bond I Phase II Year 2014 Series T

Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 seri T diterbitkan tanggal 19 September 2014. Nilai nominal Obligasi adalah sebesar Rp1.000.000 dengan tingkat bunga tetap 9,85% dan jangka waktu 5 (lima) tahun.

Jasa Marga Bond I Phase II 2014 T series was issued on September 19, 2014. The face value of bond is Rp1,000,000, with a fixed interest rate of 9.85% and 5 (five) years term.

Berdasarkan Informasi Tambahan (INTAM) Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T tujuan penerbitan obligasi adalah sekitar 70% digunakan untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S-A, dan sisanya sekitar 30% digunakan untuk pembayaran pinjaman kredit modal kerja Perusahaan. Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk.

In the Additional Information (INTAM) Report of Jasa Marga Bond I Phase II 2014 T Series, 70% of fund raised from the bond issuance, is for the repayment of Jasa Marga Bond I Year 2013 Series S-A, while the remaining 30% is for funding the Company’s working capital. The trustee for this bond is PT Bank Mega Tbk.

Berdasarkan No. 884/PEF-Dir/VI/2014 tanggal 4 Juni 2014 dari Pefindo, hasil peringkat atas Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2013 Perusahaan adalah idAA (double A).

Based on the letter No. 884/PEF-Dir/VI/2014 dated June 4, 2014 from Pefindo, the rating of Jasa Marga Bond I Year 2013 is idAA (double A).

Persyaratan rasio keuangan Perusahaan yang harus dipertahankan atas semua hutang obligasi adalah Rasio Utang terhadap Ekuitas maksimal 5:1 dan Interest Coverage Ratio minimal 1,25:1.

The Company's financial ratios to be maintained for all bonds payable are maximum Debt to Equity Ratio of 5:1 and minimum Interest Coverage Ratio of 1.25:1.







136


c. Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T (lanjutan)

c. Jasa Marga Bond I Phase II Year 2014 Series T (continued)

Pada tanggal 10 September 2019, Perusahaan telah melunasi semua kewajiban hutang obligasi sebesar Rp1.000.000.

As of September 10, 2019, the Company has fully repaid its payment obligation totaling to Rp1,000,000.

d. Obligasi MLJ d. MLJ Bonds

Pada tanggal 31 Oktober 2017, PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ), entitas anak, MLJ memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas penerbitan Obligasi I Marga Lingkar Jakarta Tahun 2017 (“Obligasi”) 5 (lima) seri dengan dengan nilai, suku bunga dan jatuh tempo sebagai berikut :

On October 31, 2017, PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ), a subsidiary, obtained an effective statement from Otoritas Jasa Keuangan (OJK) on the issuance of Bonds I Marga Lingkar Jakarta Year 2017 (“Bonds”) with five (5) series with par value, annual interest rate and maturity dates as follows:

· Seri A sebesar Rp200.000 dan suku bunga 7,45% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2020

· Seri B sebesar Rp217.000 dan suku bunga 7,75% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2022

· Seri C sebesar Rp299.000 dan suku bunga 8,30% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2024

· Seri A amounting to Rp200,000 and annual interest rate of 7.45%, will mature on November 8, 2020

· Seri B amounting to Rp217,000 and annual interest rate of 7.75%, will mature on November 8, 2022

· Seri C amounting to Rp299,000 and annual interest of 8.30%, will mature on November 8, 2024

· Seri D sebesar Rp320.000 dan suku bunga 8,70% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2027

· Seri E sebesar Rp464.000 dan suku bunga 8,85% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2029.

· Seri D amounting to Rp320,000 and annual interest of 8.70%, will mature on November 8, 2027

· Seri E amounting to Rp464,000 and annual interest of 8.85%, will mature on November 8, 2029

Total dana yang diterima MLJ pada tanggal 8 November 2017 dari hasil penerbitan Obligasi adalah sebesar Rp1.500.000. Bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk dan sesuai dengan prospektus penerbitan obligasi MLJ, sekitar 90% dari dana tersebut akan digunakan untuk pelunasan seluruh kredit investasi dan sekitar 8% untuk penyisihan dana cadangan pembayaran bunga sebesar 12 (dua belas) bulan bunga untuk seluruh seri obligasi yang tersedia paling lambat 1 (satu) bulan setelah tanggal emisi, dan sisanya untuk modal kerja, temasuk namun tidak terbatas kepada biaya layanan transaksi, biaya layanan lalu lintas dan biaya layanan konstruksi.

Total fund received by MLJ on November 8, 2017 from the issuance of Bonds was Rp1,500,000. Acting as trustee for the bonds is PT Bank Mega Tbk and in accordance with MLJ’s prospectus for bonds issuance, approximately 90% of the funds will be used for the full repayment of all investment credit and approximately 8% will be used for reserve of interest payments amounting to interest of 12 (twelve) months which should be available at the latest on 1 (one) month after the date of issuance, and the rest for working capital, including but not limited to costs of transactions, traffics and constructions services.







137


d. Obligasi MLJ (lanjutan) d. MLJ Bond (continued)

MLJ juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu berdasarkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan selama periode utang obligasi sebagai berikut:

MLJ is also required to maintain certain financial ratios base on annual financial statements which have been audited by public accounting firm registered in Financial Services Authority (OJK) during the bonds payable as follows:

a) Interest Coverage Ratio (ICR) (rasio cakupan bunga) lebih atau sama dengan 1,5 kali

a) Interest Coverage Ratio (ICR) more or equal to 1.5 times

b) Debt to Equity Ratio (DER) (rasio utang) kurang atau sama dengan 4 kali.

b) Debt to Equity Ratio (DER) less or equal to 4 times.

MLJ juga akan dianggap wanprestasi terhadap kewajibannya sehubungan dengan utang obligasinya apabila MLJ membuat utang baru, kecuali untuk menambah keperluan modal kerja MLJ dalam rangka pemenuhan kebutuhan operasional dan/atau dana cadangan pelunasan pokok Obligasi dan/atau dana cadangan pemeliharaan atau apabila MLJ mengeluarkan obligasi atau instrumen utang lain yang sejenis yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, atau pembayarannya didahulukan dari Obligasi.

MLJ will also be declared incompliance with its covenant relating to the bonds payable if MLJ makes new debts, except to increase MLJ’s working capital in order to meet the operational needs and/or reserve fund of Bonds principal and/or reserve fund for maintenance or if MLJ issues bonds or other similar debt instruments with a higher position, or the payment takes precedence over the Bonds.

Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan MLJ baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.

The Bonds are not collateralized by a specific collateral, but are collateralized by MLJ’s entire assets, either movable or immovable, whether existing or will exist in the future.

Pada tanggal 31 Desember 2019, MLJ telah memenuhi seluruh rasio keuangan yang dipersyaratkan dan memiliki saldo hutang pada obligasi ini sebesar Rp1.500.000.

As of December 31, 2019, MLJ has met the financial ratio requirements and has outstanding balance on this bond amounting to Rp1,500,000.

26. LIABILITAS KERJASAMA OPERASI 26. JOINT OPERATION LIABILITIES

Akun ini merupakan liabilitas kerjasama operasi kepada investor dalam pembiayaan pembangunan Exit Ramp pada STA 18 Jalan Tol Jakarta Tangerang dengan PT Jakarta Baru Cosmopolitan.

This account represents liabilities under joint operation agreements with investors arising from the construction of Exit Ramp on STA 1 Jakarta Tangerang Toll Road with PT Jakarta Baru Cosmopolitan.


December 31, 2019 December 31, 2018Bagi Pendapatan Tol Toll Revenue SharingPT Jakarta Baru Cosmopolitan 820 820 PT Jakarta Baru CosmopolitanTotal 820 820 Total







138

27. LIABILITAS PEMBEBASAN TANAH 27. LAND ACQUISITION LIABILITIES

Akun ini merupakan liabilitas entitas anak atas dana talangan pembelian tanah dan untuk pembangunan ruas jalan tol dengan menggunakan dana talangan Badan Layanan Umum Badan Pengatur Jalan Tol. Penggunaan dana talangan tersebut oleh JSM adalah untuk pembangunan ruas jalan tol Surabaya - Mojokerto, JGP adalah untuk ruas tol Gempol - Pasuruan, MTN adalah untuk ruas Tol Kunciran-Serpong dan JKC adalah untuk ruas tol Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran.

This account represents liabilities of the subsidiaries for the bail-out loan and for land acquisition and for construction of toll roads by using bail-out loan from the Public Service Assistance Unit - the Indonesian Toll Road Authority. The use of bail out funds by JSM is for construction of Surabaya - Mojokerto toll road, JGP is for construction of Gempol - Pasuruan Toll Road, MTN is for construction of Kunciran - Serpong Toll road and JKC is for construction of Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran Toll Road.

Selain itu, kewajiban pembebasan tanah juga merupakan kewajiban pembebasan tanah untuk pelunasan utang ganti rugi Jalan Tol Sedyatmo ke Badan Layanan Umum - Badan Pengatur Jalan Tol (BLU-BPJT).

In addition, the land acquisition liabilities also represent settlement of payable for widening of Sedyatmo Toll Road to Badan Layanan Umum-Badan Pengatur Jalan Tol (BLU-BPJT).

28. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 28. FINANCE LEASE PAYABLE

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Module Intracs Yasatama (“Kontraktor”) untuk Pekerjaan Pengadaan dan Pemeliharaan Peralatan Tol pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Padaleunyi dengan sistem pendanaan dari pihak kontraktor. Selanjutnya Kontraktor menyewakan peralatan tol kepada Perusahaan untuk jangka waktu 8 (delapan) tahun terhitung sejak ditandatanganinya Berita Acara Pengoperasian.

The Company entered into the cooperation agreements with PT Module Intracs Yasatama (“Contractor”) for Work Procurement and Maintenance of Toll Equipments at Jakarta-Cikampek Toll Road, Cipularang Toll Road and Padaleunyi Toll Road under financing system from the contractor. The Contractor rents units of toll equipment to the Company for a period of 8 (eight) years from the signing date of the Minutes of Operation.

Saldo utang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

Total finance lease payable are as follows:



Utang Sewa Pembiayaan 5.604 14.577 Finance Lease PayableBagian yang Jatuh Tempo

Dalam Waktu Satu Tahun (5.255) (5.116) Current Maturities Portion

Bagian Jangka Panjang 349 9.461 Long - Term Portion

Pembayaran sewa minimum masa datang atas liabilitas sewa pembiayaan dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah sebagai berikut:

Future minimum lease payments under finance leases together with the present value of net minimum lease payments are as follows:



Dalam satu tahun 5.346 5.531 Within one yearLebih dari satu tahun tetapi After one year but not

kurang dari lima tahun 374 9.571 more than five years

Jumlah pembayaran sewa minimum 5.720 15.102 Total minimum leases payments

Dikurangi bagian bunga (117) (525) Less interest portion

Nilai kini pembayaran sewa minimum 5.604 14.577 Present value lease paymentsBagian yang jatuh tempo dalam

satu tahun (5.255) (5.116) Current Portion

Bagian jangka panjang 349 9.461 Long-term portion







139

29. PROVISI PELAPISAN JALAN TOL 29. PROVISION FOR OVERLAY

Jumlah dari provisi pelapisan jalan tol ini terdiri dari: The amounts of provision for overlay are as follows:



Saldo Awal 585.673 543.623 Beginning BalancePenambahan 582.795 521.273 AdditionDampak Dekonsolidasi Entitas Anak (15.150) - Deconsolidated Subsidiary ImpactRealisasi (549.402) (479.223) Realization

Saldo Akhir 603.916 585.673 Ending Balance

Bagian Jangka Pendek 324.683 320.958 Current PortionBagian Jangka Panjang 279.233 264.715 Long Term Portion

Total 603.916 585.673 Total

30. PENDAPATAN TANGGUHAN 30. DEFERRED REVENUE


December 31, 2019 December 31, 2018Pendapatan diterima dimuka 156.000 131.635 Unearned incomePendapatan ditangguhkan - neto 1.120.534 1.500.543 Deferred income - net

-

Subtotal 1.276.534 1.632.178 SubtotalDikurangi bagian jangka pendek (415.481) (414.570) Less: short-term portionBagian jangka panjang 861.053 1.217.608 Long-term portion

Pendapatan diterima dimuka merupakan jumlah dari pendapatan sewa iklan, lahan, tempat peristirahatan dan digunakan atas pemanfaatan Ruang Milik Jalan Tol (Rumijatol).

Unearned revenue represents amounts received from rental of advertisements, space and rest areas, and for use of the Space Owned Toll Road Area (Rumijatol).

Pendapatan ditangguhkan adalah hak atas pendapatan tol ruas Jakarta-Bogor-Ciawi yang ditangguhkan yang berasal dari imbalan yang diterima dari pengalihan hak atas pendapatan tol ruas Jakarta-Bogor-Ciawi selama jangka waktu lima tahun sebagaimana dijelaskan dalam paragraf di bawah ini dan diamortisasi sebagai pendapatan tol Perusahaan selama jangka waktu tersebut.

Deferred income represents the deferred rights on tolls revenue of the Jakarta-Bogor-Ciawi segment that arising from the consideration received from the transfer of rights on revenues from the Jakarta-Bogor-Ciawi segment over five years period as described in the following paragraphs and is amortized as toll revenues of the Company during that period.

Pada tanggal 15 Mei 2017, PT Mandiri Manajemen Investasi (“MMI”) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) mengadakan perjanjian dalam rangka pembentukan Kontrak Investasi Kolektif Beragun Aset Mandiri JSMR01 Surat Berharga Hak Atas Pendapatan Tol Jagorawi (“KIK EBA”) dimana MMI bertindak sebagai Manajer Investasi KIK EBA dan BRI bertindak sebagai Bank Kustodian.

On May 15, 2017, PT Mandiri Manajemen Investasi ("MMI") and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("BRI") engaged into an agreement in order to form of a Collective Investment Contract - Asset-Backed Securities Mandiri JSMR01 Rights on Jagorawi Toll Revenues ("KIK EBA") whereby MMI acts as an Investment Manager of KIK EBA and BRI acts as a Custodian Bank.

Pada tanggal 26 Juli 2017, Perusahaan mengadakan Perjanjian Penerbitan Surat berharga Pendapatan Tol Perusahaan atas Ruas Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (“Jagorawi”) dengan MMI dan BRI (keduanya disebut sebagai “Pemegang surat berharga”) yang menyepakati antara lain:

On July 26, 2017, the Company engaged into an Agreement of Issuance of Rights on Toll Revenue Securities of the Jakarta-Bogor-Ciawi ("Jagorawi") toll road segment of the Company with MMI and BRI (both referred to as "Securities Holders") which agreed that:







140

30. PENDAPATAN TANGGUHAN (lanjutan) 30. DEFERRED REVENUE (continued)

a. Perusahaan akan menerbitkan surat berharga hak pendapatan tol yang akan dibeli oleh Pemegang Surat Berharga seharga Rp2.000.000 dimana surat berharga tersebut akan memberikan hak kepada pemegang surat berharga atas pendapatan tol ruas Jagorawi sampai dengan jumlah sebesar Rp2.600.000 selama jangka waktu sejak surat berharga diterbitkan sampai dengan lima tahun (“jangka waktu hak pendapatan tol”);

a. the Company will issue toll revenue rights securities to be purchased by the Securities Holder at Rp2,000,000 whereby the securities will grant rights to securities holders of Jagorawi toll road revenues up to Rp2,600,000 for the period from the issuance date of securities until five years (“rights on tol revenues period”);

b. Dengan diterbitkannya surat berharga tersebut maka secara hukum pendapatan tol beralih menjadi milik Pemegang Surat Berharga selama jangka waktu hak pendapatan tol tersebut;

b. With the issuance of such securities, legally the toll revenues will be transferred to be owned by the Securities Holder during the rights on tol revenues period;

c. Pendapatan tol akan diterima collection agent untuk dan atas nama Pemegang Surat Berharga dan collection agent akan menyerahkan pendapatan tol tersebut kepada Pemegang Surat Berharga sesuai dengan jadwal yang akan diatur dalam perjanjian pengumpulan pendapatan tol;

c. Toll revenue will be received by the collection agent for and on behalf of the Securities Holder and the collection agent and shall deliver the toll revenue to the Securities Holders in accordance with the schedule to be stipulated in the toll revenue collection agreement;

d. Seluruh pendapatan tol yang diterima collection

agent merupakan hak milik Pemegang Surat Berharga yang akan diakui secara harian dan ditempatkan dalam rekening yang khusus disiapkan oleh collection agent untuk kepentingan Pemegang Surat Berharga;

d. The Securities Holders shall be the owner of all toll revenue received by the collection agent and to be recognized on a daily basis and placed in a bank account specially made by the collection agent for the benefit of the Securities Holders;

e. Apabila sampai berakhirnya jangka waktu hak pendapatan terdapat akumulasi kekurangan jumlah pendapatan tol, maka kekurangan tersebut merupakan risiko Pemegang Surat berharga dan Perusahaan tidak dapat dimintakan untuk menutupi kekurangan tersebut, dan;

e. If until the expiration of the rights on toll revenues period, there is an accumulated shortage of amount of the toll revenue, it is the risk of the Securities Holders and the Company cannot be requested to cover the shortfall, and;

f. Perusahaan menjamin pendapatan tol yang menjadi basis surat berharga sepenuhnya merupakan hak Pemegang Surat Berharga dan pendapatan tol yang disimpan oleh collection agent selama jangka waktu hak pendapatan bukan merupakan harta Perusahaan.

f. The Company guarantees the toll revenue on the basis of securities is entirely the rights of the Securities Holder and toll revenue kept by the collection agent for the rights on tolll revenues period is not an asset of the Company.

Pada tanggal 26 Juli 2017, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengumpulan Pendapatan Tol Ruas Jakarta-Bogor-Ciawi dengan Pemegang surat berharga dan mengadakan addendum terhadap perjanjian tersebut pada tanggal 28 Agustus 2017, dimana para pihak menyepakati antara lain bahwa:

a. Pemegang Surat Berharga menunjuk

Perusahaan sebagai collection agent untuk melakukan pengumpulan dan penyerahan pendapatan tol selama waktu hak pendapatan tol;

On July 26, 2017, the Company entered into a Toll Revenue Collection of Jakarta-Bogor-Ciawi Segment Agreement with the Securities Holders and also entered into an addendum to such agreement on August 28, 2017, whereby the parties agreed that:

a. The Securities Holder appoints the Company as

a collection agent to collect and transfer all toll revenues during the rights on tol revenues period;







141

30. PENDAPATAN TANGGUHAN (lanjutan) 30. DEFERRED REVENUE (continued)

b. Jadwal penyerahan pendapatan tol oleh collection agent ke rekening Pemegang Surat Berharga;

c. Bila sampai berakhirnya waktu hak pendapatan tol dan pendapatan tol tidak mencapai Rp2.600.000 atau terdapat kekurangan pendapatan tol, maka kekurangan tersebut merupakan risiko Pemegang Surat Berharga dan collection agent tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban untuk menutupi kekurangan tersebut;

d. Collection agent akan menerima imbalan sebesar Rp100 per tahun dan;

e. Collection agent mengakui bahwa pendapatan tol yang dikumpulkan dan diserahkan dalah benar-benar hak dan milik Pemegang Surat Berharga.

b. The schedule of transfer of toll revenues by the collection agent to the Securities Holder's bank account;

c. If until the expiry of the rights on tol revenues period and toll revenues do not reach Rp2,600,000 or there is a shortage of toll revenues, the shortfall is the risk of the Securities Holders and the collection agent cannot be held accountable to cover the shortfall;

d. The collection agent will receive a fee of Rp100

per annum and; e. The collection agent acknowledges that the toll

revenue collected and submitted is indeed the rights of and owned by the Securities Holders.

31. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG

31. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah

sebagai berikut : The long-term employee benefits liability with detail

are follows :



Perusahaan The Company Program Kesehatan Pensiunan 474.614 423.710 Pension Healthcare Program Program Purna Karya 440.814 64.558 Post-Retirement Benefits Program

Other Post-Employment Program Pasca Kerja Lainnya 106.853 118.578 Benefits Program

Other Long Term Employee Program Jangka Panjang Lainnya 9.153 8.323 Benefits Program Program Pensiun 7.768 483 Pension Plan

Subtotal 1.039.202 615.652 Subtotal

Entitas Anak Subsidiaries Program Pensiun dan Imbalan Pension Program and Other Post

Pasca Kerja Lainnya Benefits Program PT Jalantol Lingkarluar Jakarta 63.546 42.596 PT Jalantol Lingkarluar Jakarta PT Jasamarga Tollroad Operator 28.712 2.072 PT Jasamarga Tollroad Operator PT Jasamarga Surabaya Mojokerto 8.635 8.776 PT Jasamarga Surabaya Mojokerto PT Marga Lingkar Jakarta 3.644 2.516 PT Marga Lingkar Jakarta PT Jasamarga Tollroad Maintenance 1.213 943 PT Jasamarga Tollroad Maintenance PT Jasamarga Related Business 1.087 484 PT Jasamarga Related Business PT Jasamarga Bali Tol 996 420 PT Jasamarga Bali Tol PT Marga Sarana Jabar 235 44 PT Marga Sarana Jabar

PT Jasamarga Pandaan Malang 135 58 PT Jasamarga Pandaan Malang PT Jasamarga Gempol Pasuruan 61 24 PT Jasamarga Gempol Pasuruan PT Jasamarga Kualanamu Tol 42 - PT Jasamarga Kualanamu Tol PT Jasamarga Manado Bitung 35 PT Jasamarga Manado Bitung PT Jasamarga Pandaan Tol - 1.263 PT Jasamarga Pandaan Tol Subtotal 108.341 59.196 Subtotal

Total 1.147.543 674.848 Total

Dikurangi bagian jangka pendek (17.655) (35.755) Less: short-term portion

Bagian jangka panjang 1.129.888 639.093 Long-term portion







142

31. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

31. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Estimasi liabilitas imbalan kerja yang diakui Perusahaan adalah sebagai berikut:

The estimated employee benefits liabilities recognized by the Company are as follows:

a. Program kesehatan pensiunan a. Pension healthcare program

Kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi

dengan menggunakan metode Projected-Unit-Credit Method berdasarkan asumsi aktuaria

jangka panjang.

Employee benefits liability is estimated using the Projected-Unit-Credit Method based on long-term actuarial assumptions.

Perusahaan menyelenggarakan program

fasilitas kesehatan untuk karyawan yang sudah

pensiun bersama dengan keluarganya sesuai

Peraturan Perusahaan. Perusahaan tidak

melakukan pendanaan untuk Program ini.

The Company established a healthcare facility for employees who had retired together with their families in accordance with the Company Regulation. The Company does not undertake any funding for this Program.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan tersebut pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebanyak 4.384 karyawan beserta keluarganya sesuai Peraturan Perusahaan.

The number of employees as of December 31, 2019 entitled to these benefits are 4,384 employees with their families in accordance with the Company Regulation.

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir kini liabilitas adalah sebagai berikut:

Reconciliation of beginning and ending balance of present value of obligation is as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018423.710 656.527 Present Value Liability -

Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun Beginning of Year Biaya Bunga 36.051 42.114 Interest Cost Biaya Jasa Kini 6.959 10.993 Current Service Cost Biaya Jasa Lalu - (110.006) Past Service Cost Pembayaran Imbalan (18.624) (19.698) Benefits Payments Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 448.096 579.930 Present Value Liability - End of YearPengukuran kembali liabilitas Re-measurement of net liability

imbalan pasti neto defined return - Keuntungan/Kerugian dari Gain/Loss from changes in -

Perubahan Asumsi 37.165 (151.453) Assumptions - Penyesuaian atas Pengalaman (10.648) (4.767) Adjustment of Experiences -

Nilai Kini Liabilitas - Present Value Liability - Akhir Tahun 474.613 423.710 End of Year

Rincian keuntungan/(kerugian) aktuaria dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian adalah

sebagai berikut:

The details of actuarial gain/(loss) in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive are as follow:

2019 2018

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income Pengukuran kembali liabilitas (aset)

imbalan pasti neto

Re-Measurement of define benefits liability (asset) net

Keuntungan dan kerugian aktuarial Actuarial gain and loss- Perubahan asumsi aktuarial 37.165 (151.453) Actuarial assumption changes -- Penyesuaian atas pengalaman (10.648) (4.767) Experiences adjustment -

Biaya yang diakui dalam - Recognized cost at - Penghasilan Komprehensif Lain 26.518 (156.220) Other Comprehensive Income

Period ended December 31Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember/







143

31. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (LANJUTAN)

31. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (CONTINUED)

a. Program kesehatan pensiunan (lanjutan) a. Pension healthcare program (continued)

Rincian beban yang diakui dalam laporan laba

rugi dan penghasilan komprehensif lain

konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of expenses recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follows:

2019 2018

Biaya Jasa Kini 6.959 10.993 Current Service CostBiaya Jasa Lalu - (110.006) Post Service CostBiaya Bunga 36.051 42.114 Interest Cost

Beban yang Diakui 43.010 (56.899) Recognized Expenses

Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember/

Period ended December 31

Rekonsiliasi saldo pengukuran kembali atas

liabilitas/(aset) neto di laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain konsolidasian


The reconciliation of re-measurement on net of liability/(asset) in the consolidated statements of profit or loss and other coprehensive income are as follow:


December 31, 2019 December 31, 2018 Jumlah Pengukuran Kembali - (33.696) 122.525 Re-Measurement Amount -

Awal Tahun Beginning of Year (Keuntungan) Kerugian Aktuaria 26.518 (156.220) Actuarial Loss (Gain)

Akumulasi Jumlah - Accumulated Amount of - Pengukuran Kembali (7.178) (33.696) Re-Measurement

Mutasi liabilitas yang diakui laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif adalah sebagai

berikut:

The movements in the liabilities in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018 Liabilitas Neto Awal Tahun 423.710 656.527 Net Liability - Beginning of Year Beban Tahun Berjalan 43.010 (56.899) Recognized Expenses Pembayaran Imbalan Kerja (18.624) (19.698) Benefits Paid Pengukuran Kembali Liabilitas 26.518 (156.220) Re-Measurement of Liability Liabilitas Neto Akhir Tahun 474.614 423.710 Net Liability - End of Year







144



a. Program kesehatan pensiunan (lanjutan) a. Pension healthcare program (continued)

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam

menentukan beban dan liabilitas imbalan

pascakerja adalah sebagai berikut:

The actuarial assumptions used to determine post-empolyment benefits expense amd liabilities are as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018Tingkat Bunga Aktuaria Awal Tahun 8,00% 9.50% Discount Rate - Beginning of YearEstimasi Kenaikan Biaya Kesehatan 6% menurun linier

sampai 4% kemudian

flat

6% menurun linier

sampai 4% kemudian

flat

Health Care Increment

Proporsi Usia Pensiun Normal Proportion of normal retirement ageTingkat Mortalita Mortality RateTingkat Cacat Disability Rate

Metode Aktuaria Acturial MethodUsia Pensiun Normal 56 56 Pension Normal Age

Analisis Sensitivitas Sensitivity AnalysisNilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 474.613 423.710 PV Defined Benefit ObligationsAsumsi Tingkat Diskonto Discount Rate Assumptions

+ 1,00% 437.397 368.444 + 1,00%- 1,00% 517.907 487.267 - 1,00%

Asumsi Tingkat Inflasi Biaya Kesehatan Healthcare Inflation Rate Assumptions+ 1,00% 479.360 - + 1,00%- 1,00% 469.836 - - 1,00%

Projected Unit Credit

30 – 34

35 – 39

40 – 50

51 – 52

> 52

10 % dari TMI 3

100%

TMI 3 & GAM 1971

Usia/ Age15 – 29

b. Program pensiun b. Pension Program Kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi

dengan menggunakan metode Projected-Unit-Credit berdasarkan asumsi aktuaria jangka

panjang. Keuntungan/kerugian aktuaria yang

timbul diakui langsung pada Pendapatan

Komprehensif Lain.

Employee benefits liability are estimated using the Projected-Unit-Credit Method based on the long-term actuarial assumptions. Actuarial gains/ losses incurred are recognized directly in Other Comprehensive Income.

Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun

JASA MARGA yang telah disahkan oleh

Menteri Keuangan Republik Indonesia KEP-

379/KM.6/2004 pada tanggal 14 September

2004.

The retirement program is managed by Dana Pensiun JASA MARGA which has been authorized by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia KEP-379/KM.6 /2004 on September 14, 2004.







145



b. Program pensiun b. Pension Program

Per 31 Desember 2019, jumlah karyawan yang

berhak memperoleh manfaat tersebut adalah

sebanyak 2.116 karyawan aktif, 152 karyawan

keluar dengan pensiun ditunda dan 2.243

pensiunan.

As of December 31, 2019, the number of employees which are entitled to these benefits are 2,116 active employees, 152 resigned employees with deferred pensions and 2,243 retired employees.

Khusus untuk karyawan yang masuk mulai

tahun 2012, Program pensiunnya dikelola oleh

PT Asuransi Jiwasraya berupa program

pensiun imbalan pasti yang telah disahkan oleh

Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui

Surat Keputusan No. Kep. 171-KMK/7/1993

tanggal 16 Agustus 1993, Per 31 Desember

2019, jumlah karyawan yang berhak

memperoleh manfaat tersebut adalah

sebanyak 266 karyawan aktif.

Employee that enroll from 2012, the retirement program is managed by PT Asuransi Jiwasraya in form of defined benefit pension program which has been authorized by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia 171-KMK/7/1993 on August 16, 1993. As of December 31, 2019, the number of employees which are entitled to these benefits are 266 active employees.

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir kini liabilitas adalah sebagai berikut:

Reconciliation of beginning and ending balance of present value of obligation is as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun 1.321.468 1.349.017 Present Value Liability - Beginning of YearBiaya Bunga 108.446 90.405 Interest CostBiaya Jasa Kini 13.662 17.207 Current Service CostKeuntungan/Kerugian dari Penyelesaian -- 101.430

Pembayaran Imbalan (111.783) (258.904) Benefits PaymentsNilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun Present Value Liability - End of Year

(Ekspektasi) 1.331.793 1.299.155 (Expectation)

Pengukuran kembali liabilitas Re-measurement of net liability imbalan pasti neto of defined benefits

- Keuntungan/Kerugian dari Gain/Loss from Changes In - Perubahan Asumsi 17.888 (77.263) Assumptions

- Penyesuaian atas Pengalaman 4.569 99.576 Experience Adjustment -

Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 1.354.250 1.321.468 Present Value of Liability - End of Year

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir kini aset program adalah sebagai berikut:

Reconciliation of beginning and ending balance of plan assets is as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun 1.320.985 1.292.491 Plan Assets - Beginning of YearEkspektasi Imbal Hasil dari Expected Return from

- Aset Program 108.981 87.243 Program Assets -- Imbal Hasil Aset Program 7.097 (46.926) Return of Plan's Asset -

Pembayaran Iuran - Pemberi Kerja 18.705 243.557 Payment of Contributions from Employer Pembayaran Iuran - Peserta Program 2.497 3.523 Payment of Contributions from EmployeePembayaran Imbalan Kerja (111.783) (258.904) Benefits PaidAset Program Akhir Tahun 1.346.482 1.320.985 Plan Assets - End of the Year

Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Present Value Liability Unfunded - Akhir Tahun 1.354.250 1.321.468 End of Year

Nilai Kini Liabilitas Didanai - Present Value Liability Funded - Akhir Tahun (1.346.482) (1.320.985) End of Year

Nilai Kini Liabilitas Neto - Akhir Tahun 7.768 483 Present Value of Net Liability - End of Year







146

31. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA

PANJANG (LANJUTAN)


b. Program pensiun (lanjutan) b. Pension Program (continued)




sebagai berikut:

The details of actuarial gain/(loss) in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follow:


Year ended December 312019 2018

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive IncomePengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan

pasti neto

Re-Measurement of define benefit liability (asset),net

Keuntungan dan kerugian aktuarial Actuarial gain and loss- perubahan asumsi aktuarial 17.888 (77.263) Actuarial Assumption Changes -- penyesuaian atas pengalaman 4.569 99.576 Adjustment for Experience -

Imbal hasil atas aset program (7.097) 46.926 Return of plan's asset

Biaya yang diakui dalam Penghasilan - Recognized cost at Other -Komprehensif Lain 15.361 69.239 Comprehensive Income






Year ended December 312019 2018

Biaya Jasa Kini Current Service CostBiaya Jasa Lalu Iuran peserta 11.165 13.683 Benefits Payments ContributionsBunga Neto atas Liabilitas (Aset) (535) 3.161 Net Interest of Liability (Assets)Keuntungan/Kerugian dari penyelesaian - 101.430 Gain/Loss from settlementBeban yang Diakui 10.630 118.275 Recognized Expenses

Rekonsiliasi saldo pengukuran kembali atas

liabilitas/(aset) neto di laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain konsolidasian


The reconciliation of re-measurement on net of liability/(asset) in the consolidated statements of profit or loss and other coprehensive income are as follow:



Jumlah Pengukuran Kembali Awal Tahun 564.484 495.245 Re-Measurement Amount - Beginning of Year

(Keuntungan) Kerugian Aktuaria 15.361 69.239 Actuarial Gain (Loss)

Akumulasi Jumlah Pengukuran Kembali 579.845 564.484 Accumulated Amount of Re-Measurement







147




Mutasi liabilitas yang diakui laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif adalah sebagai

berikut:

The movements in the liabilities in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follows:



Liabilitas Neto Awal Tahun 483 56.525 Net Liability - Beginning of YearBeban Tahun Berjalan 10.630 118.275 Recognized ExpensesPembayaran Iuran Tahun Berjalan (18.705) (243.557) Contribution of Employer for the yearPengukuran Kembali Liabilitas/ Aset 15.361 69.239 Re-Measurement of Liability/ AssetsLiabilitas Neto Akhir Tahun 7.768 483 Net Liability - End of Year

Nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar

aset program dan defisit pada program adalah

sebagai berikut:

The funded status of Present value of benefit obligation, fair value of plan asset and deficit in the program are as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti 1.354.250 1.321.468 Present value - Defined Benefit Liability

Nilai Wajar Aset Program (1.346.482) (1.320.985) Fair Value of Program Assets

Liabilitas Neto 7.768 483 Net Liability







148





menentukan beban dan liabilitas imbalan

pascakerja adalah sebagai berikut

The actuarial assumptions used to determine post-empolyment benefits expense amd liabilities are as follows:



Tingkat Diskonto 7.25% 8.25% Discount RateEstimasi Kenaikan Gaji 5.00% 5.00% Salary IncrementTingkat Mortalita Mortality RateTingkat Cacat Disability RateTingkat Mengundurkan Diri Early Retirement Rate

Metode Aktuaria Acturial MethodUsia Pensiun Normal Pension Normal AgeUsia Pensiun Dini Early Pension AgeProporsi Pengambilan Usia Pensiun

NormalProportion of normal retirement age

Analisis Sensitivitas Sensitivity AnalysisNilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 7.768 483 PV Defined Benefit ObligationsAsumsi Tingkat Diskonto Discount Rate Assumptions

- 1,00% 1.426.926 1.392.384 - 1,00%

+ 1,00% 1.288.721 1.257.525 + 1,00%

Asumsi Tingkat Kenaikan Gaji Salary Increment Assumptions- 1,00% 1.272.677 1.241.869 - 1,00%

+ 1,00% 1.446.718 1.411.697 + 1,00%

Metode Analisis Sensitivitas Sensitivity Analysis Method

Komposisi Nilai Wajar Aset Program Compositions of Fair Value of Assets ProgramInstrumen Ekuitas 4,4% 4,4% Equity InstrumentDeposito Berjangka 11,3% 11,3% Time DepositsReksadana 27,0% 27,0% Mutual FundObligasi 52,0% 52,0% BondProperti 2,3% 2,3% PropertyAsset Lainnya 3,0% 3,0% Group Saving Product

Total 100,0% 100,0% Total

Deterministic Method

Usia/ Age15 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 50

51 – 52

> 52

Projected Unit Credit

100% TMI III

10 % Tabel Mortalita

56 tahun/ year

46

100%







149



c. Program purna karya c. Post-retirement benefits program

Kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi dengan

menggunakan metode Projected-Unit-Credit Method berdasarkan asumsi aktuaria jangka

panjang. Perusahaan menyelenggarakan

program ini sesuai perjanjian kerja bersama.

Perusahaan melakukan pendanaan sehubungan

dengan program manfaat karyawan tersebut yang

ditempatkan pada program asuransi dikelola oleh

AJB Bumiputera.

Employee benefits liabilities are estimated using the Projected-Unit-Credit Method based on long-term actuarial assumptions. The Company maintains its program based on collective labor agreement. The Company committed funding the employee benefits program on insurance program managed by AJB Bumiputera.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan

tersebut pada tanggal 31 Desember 2019

adalah sebanyak 2.379 karyawan.

The number of employees as of December 31, 2019 entitle to this benefits are 2,379 employees.

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini

liabilitas adalah sebagai berikut:

The reconciliation of beginning and ending balance of present value of liabilities is as follows:



Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun 453.525 614.338 Present Value Liability - Beginning of YearBiaya Bunga 35.197 39.556 Interest CostBiaya Jasa Kini 18.027 23.696 Current Service CostKeuntungan/Kerugian dari Gain/Loss from

Penyelesaian 22.018 7.625 SettlementPembayaran Imbalan (106.321) (262.740) Benefits PaymentsNilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun Present Value Liability - End of Year

(Ekspektasi) 422.445 422.475 (Expectation)

Pengukuran kembali liabilitas Re-measurement of liability (aset) imbalan pasti neto (asset) defined return - Penyesuaian atas Pengalaman (1.264) 59.890 Experiences Adjustment-- Keuntungan/Kerugian dari Gain/Loss from Changes in-

Perubahan Asumsi 26.784 (28.839) AssumtionsNilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 447.965 453.526 Present Value Liability - End of Year







150



c. Program purna karya (lanjutan) c. Post-retirement benefits program

(continued)

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari aset

program adalah sebagai berikut:

The reconciliation of beginning and ending balance of assets program is as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018Fair Value Assets Program -

Nilai Wajar Aset Program - Awal Tahun 388.967 498.500 Beginning of Year

Ekspektasi Imbal Hasil dari Aset Program 32.090 33.649 Return on Investments

Pengukuran Kembali Liabilitas (Aset)

Imbalan Pasti Neto

Re-Measurement of Define Benefits Liability (Asset), Net

- Imbal Hasil Aset Program 761 66.045 Return of Plan Asset -Pembayaran Iuran - Pemberi Kerja 15.121 47.130 Payment of Contributions from Employer Pembayaran Iuran - Peserta Program 6.383 6.383 Payment of Contributions from EmployeePembayaran Imbalan Kerja (106.321) (262.740) Benefits PaidNilai Wajar Aset - Akhir Tahun 337.000 388.967 Fair Value Assets Program - End of Year

Penyisihan Penurunan Nilai (329.849) - Allowance for Impairment

Nilai Wajar Aset, Neto - Akhir Tahun 7.151 388.967 Net Fair Value Assets Program - End of

Year

Nilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Present Value Liability Unfunded -Akhir Tahun 447.965 453.525 End of Year

Nilai Kini Liabilitas Didanai - Present Value Liability FundedAkhir Tahun (7.151) (388.967) End of Year

Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 440.814 64.558 Present Value Liability - End of Year




sebagai berikut:

The details of actuarial gain/(loss) in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive are as follow:

2019 2018

Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive IncomePengukuran Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan

Pasti Neto

Re-Measurement of define benefits liabilty (asset),net

Keuntungan dan Kerugian Aktuarial Actuarial gain and loss- Perubahan Asumsi Aktuarial 26.784 (28.839) Actuarial Assumption Changes -- Penyesuaian atas Pengalaman (1.264) 59.890 Adjustment for Experience -

Imbal Hasil atas Aset Program (761) (66.045) Return of Plan Asset

Biaya yang diakui dalam Penghasilan

Komprehensif Lain 24.759 (34.994)

Recognized Expenses at Other Comprehensive Income

Year ended December 31Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/







151




(continued)





2019 2018

Biaya Jasa Kini 11.644 17.312 Current Service CostBunga Neto atas Liabilitas (Aset) 3.107 5.907 Net Interest of Liability (Assets)Penyisihan Penurunan Nilai 329.849 - Allowance for impairmentKeuntungan (Kerugian) Aktuaria atas

Penyelesaian 22.018 7.625 Actuarial Gain (Loss) from Completion

Beban yang Diakui 366.619 30.844 Recognized Expenses



Mutasi saldo pengukuran kembali atas

liablitas/(aset) neto di laporan posisi keuangan


The movements of re-measurements on net of liability/(asset) in the consolidated statement of financial position are as follows:



Jumlah Pengukuran Kembali Awal Tahun 158.553 193.547Re-Measurement Amount - Beginning of

Year

(Keuntungan) Kerugian Aktuaria 24.759 (34.994) Actuarial Loss (Gain)

Akumulasi Jumlah Pengukuran Kembali183.312 158.553

Accumulated Amount of Re-Measurement

Mutasi liabilitas yang diakui di laporan posisi

keuangan konsolidasian adalah sebagai

berikut:

The movements of the liabilities in the consolidated statement of financial position are as follows:



Liabilitas Neto Awal Tahun 64.558 115.837 Net Liability - Beginning of YearBeban Tahun Berjalan 366.619 30.844 Recognized ExpensesPembayaran Iuran Tahun Berjalan (15.121) (47.130) Contribution of Employer for the YearPengukuran Kembali Liabilitas/ Aset 24.759 (34.994) Re-Measurement of Liability/ Assets

Liabilitas Neto Akhir Tahun 440.814 64.558 Net Liability - End of Year







152




(continued)


menetukan beban dan liabilitas purna karya


The current assumptions used to determine post-retirement benefits expenses and liabilites are as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018Tingkat Diskonto 7.25% 8.25% Discount RateEstimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif 7.00% 7.00% Salary IncrementTingkat Mortalita Mortality RateTingkat Cacat Disability RateTingkat Mengundurkan Diri Early Retirement Rate

Metode Aktuaria Acturial MethodUsia Pensiun Normal Pension Normal AgeProporsi Pengambilan Usia Pensiun



- 1,00% 447.965 453.525 - 1,00%

+ 1,00% 421.755 426.989 + 1,00%

Asumsi Tingkat Kenaikan Gaji Salary Increment Assumptions- 1,00% 420.882 426.106 - 1,00%

+ 1,00% 477.528 483.455 + 1,00%

100% TMI3

10 % dari TMI3

56 tahun/year

100%

Usia/ Age15 – 29

30 – 34

35 – 39

> 52

51 – 52

40 – 50

d. Program pasca kerja lainnya d. Other post-retirement benefits program

Perusahaan menyelenggarakan program manfaat PHK karyawan (post-retirement benefit) sesuai perjanjian kerja bersama dengan memberikan imbalan sesuai UU. No. 13/2003 bagi karyawan meninggal atau sakit berkepanjangan dan imbalan emas untuk karyawan yang berhenti bekerja selain dikarenakan pengunduran diri. Perusahaan tidak melakukan pendanaan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut.

The Company maintains its employee post-retirement benefits program based on collective labor agreement by providing benefits according to Law No. 13/2003 for employee who decease or has a prolonged illness and gold reward benefits for employee who retire besides due to resign. The Company does not undertake any funding for this program.







153



d. Program pasca kerja lainnya (lanjutan) d. Other post-retirement benefits program

(continued)

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas yang adalah sebagai berikut:

The reconciliation of beginning and ending balance of present value of obligation is as follows:



Present Value Liability -Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun 118.578 194.028 Beginning of YearBiaya Bunga 8.714 10.522 Interest CostBiaya Jasa Kini 3.958 4.688 Current Service CostBiaya Jasa Lalu - (14.271) Past Service CostPembayaran Imbalan (17.804) (24.651) Benefits PaymentsPembayaran Alih Profesi 2017 - (108.099) Payment of 2017 Profession Shift


Pengukuran kembali liabilitas Re-measurement of liability (aset) imbalan pasti neto (asset) defined return

- Keuntungan/Kerugian dari Gain/Loss from changes in - Perubahan Asumsi 6.029 (1.902) Assumptions

- Penyesuaian atas Pengalaman (12.623) 58.264 Adjustment of Experiences -Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 106.853 118.578 Present Value Liability - End of Year

Rincian keuntungan (kerugian) aktuaria dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of actuarial gain (loss) in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follow:

2018 2017

Keuntungan dan Kerugian Aktuarial Actuarial gain and loss- Perubahan Asumsi Aktuarial 6.029 (1.902) Actuarial Assumption Changes -- Penyesuaian atas Pengalaman (12.623) 58.264 Adjustment for Experience -

Biaya yang diakui dalam

Penghasilan Komprehensif Lain (6.594) 56.361

Recognized Expenses at Other Comprehensive Income









154




(continued)

Rincian beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:


2018 2017

Biaya Jasa Kini 3.958 4.688 Current Service CostBiaya Jasa Lalu - (14.271) Past Service CostBunga Neto atas Liabilitas (Aset) 8.714 10.522 Net Interest of Liability (Assets)Beban yang Diakui 12.672 939 Recognized Expenses



Mutasi saldo pengukuran kembali atas liabilitas/(aset) neto di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The movements of re-measurements on net of liability/(asset) in the consolidated statement of financial position are as follows:



Jumlah Pengukuran Kembali - Re-Measurement Amount - Awal Tahun 86.958 30.597 Beginning of Year

(Keuntungan) Kerugian Aktuaria (6.593) 56.361 Actuarial Gain (Loss)

Akumulasi Jumlah Pengukuran

Kembali (6.593) 56.361

Accumulated Amount of Re-Measurement

Mutasi liabiitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The movements of the liabilities in consolidated financial statement position as follows:



Liabilitas Neto Awal Tahun 118.578 194.028 Net Liability - Beginning of YearBeban Tahun Berjalan 12.672 939 Recognized ExpensesPembayaran Iuran Tahun Berjalan - (24.651) Contribution of Employer for the YearPengukuran Kembali Liabilitas/ Aset (6.593) 56.361 Re-Measurement of Liability/ AssetsPembayaran Manfaat Alih Profesi 2017 (17.804) (108.099) Payment of 2017 Profession Shift








155




(continued)

Pada tahun berjalan dan lima tahun sebelumnya dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan defisit pada program adalah sebagai berikut:

The current year and previous five years of funded status of present value of benefit obligation, fair value of plan asset and deficit in the program are as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018Nilai Kini Liabilitas Manfaat Pasti/ 106.853 118.578 Present value of Defined Benefit LiabilityNilai Wajar Aset Program - - Fair Value of Program Assets

Posisi Pendanaan 106.853 118.578 Funding

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menetukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja lainnya adalah sebagai berikut:

The current assumptions used to determine other post-retirement benefits expenses and liabilities are as follows:


December 31, 2019 December 31, 2018Tingkat Diskonto 7.25% 8.25% Discount RateEstimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif 7.00% 7.00% Salary IncrementTingkat Mortalita Mortality RateTingkat Cacat Disability RateTingkat Mengundurkan Diri Early Retirement Rate

Metode Aktuaria Acturial MethodUsia Pensiun Normal Pension Normal AgeProporsi Pengambilan Usia Pensiun



- 1,00% 113.792 126.278 - 1,00%+ 1,00% 100.601 111.640 + 1,00%

- - Asumsi Tingkat Kenaikan Gaji Salary Increment Assumptions

- 1,00% 100.393 111.409 - 1,00%+ 1,00% 113.905 126.403 + 1,00%

100% TMI3

5% dari TMI3

Projected Unit Credit56 tahun/ year

100%

15 – 29

Usia/ Age

30 – 34

35 – 39

40 – 50

51 – 52

> 52







156



e. Program imbalan kerja jangka panjang

lainnya e. Other long-term employment benefits

program

Perusahaan memberikan penghargaan kesetiaan kepada karyawan yang telah memiliki masa kerja 20, 25, 30 dan 35 tahun berupa piagam penghargaan dan emas masing-masing 5 gram.

The Company rewards employees with working period of 20, 25, 30 and 35 years in the form of award and gold certificates of 5 grams each.

Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas yang adalah sebagai berikut:

The reconciliation of beginning and ending balance of present value of obligation is as follows:



Nilai Kini Liabilitas - Awal Tahun8.323 12.428

Present Value Liability - Beginning of Year

Biaya Bunga 672 783 Interest CostBiaya Jasa Kini 419 588 Current Service CostBiaya Jasa Lalu - (1.885) Past Service CostPembayaran Imbalan (1.396) (1.845) Benefits PaymentsNilai Kini Laibilitas - Akhir Tahun Present Value Liability - End of Year


Pengukuran kembali liabilitas Re-measurement of liability (aset) imbalan pasti neto 33 (1.963) (asset) defined return

- Keuntungan/Kerugian dari 179 1.334 Gain/Loss from changes in - Perubahan Asumsi Assumptions

- Penyesuaian atas Pengalaman 922 (1.117) Adjustment of Experiences -Nilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 9.119 10.286 Present Value Liability - End of YearNilai Kini Liabilitas Tidak Didanai - Present Value Liability Unfunded -

Akhir Tahun 9.153 8.323 End of YearNilai Kini Liabilitas Didanai - Present Value Liability Funded -

Akhir Tahun - - End of YearNilai Kini Liabilitas - Akhir Tahun 9.153 8.323 Present Value Liability - End of Year

Rincian beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:


2019 2018

Biaya Jasa Kini 419 588 Current Service CostBiaya Jasa Lalu - (1.885) Past Service CostBunga Neto atas Liabilitas (Aset) 672 783 Net Interest of Liability (Assets)(Keuntungan) Kerugian Aktuaria 1.100 (1.746) Actuarial (Gain) Loss

Beban yang Diakui 2.192 (2.259) Recognized Expenses









157



e. Program imbalan kerja jangka panjang

lainnya (lanjutan) e. Other long-term employment benefits

program (continued)

Mutasi liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The movements of the liabilites in the consolidated statement of financial position are as follows:



Liabilitas Neto Awal Tahun 8.323 12.428 Net Liability - Beginning of YearBeban Tahun Berjalan 2.192 (2.259) Recognized ExpensesPembayaran Iuran Tahun Berjalan (1.362) (1.845) Contribution of Employer for the YearPengukuran Kembali Liabilitas/ Aset - - Re-Measurement of Liability/ Assets


Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya adalah sebagai berikut:

The current assumption used to determine other long-term employment benefits expensive and liabilities:



Tingkat Diskonto 7,25% 8,25% Discount RateEstimasi Kenaikan Gaji Pegawai Aktif 6.00% 6.00% Salary IncrementTingkat Mortalita Mortality RateTingkat Cacat Disability RateTingkat Mengundurkan Diri Early Retirement Rate

Usia Pensiun Normal Pension Normal AgeProporsi Pengambilan Usia Pensiun



- 1,00% 9.599 7.971 - 1,00%+ 1,00% 8.746 8.741 + 1,00%

- Asumsi Tingkat Kenaikan Gaji Salary Increment Assumptions

- 1,00% 8.774 8.706 - 1,00%+ 1,00% 9.560 7.967 + 1,00%

100% TMI3

10% dari TMI3

56 tahun/ year

100%

Usia/ Age15 – 29

35 – 39

30 – 34

51 – 52

40 – 50

> 52







158

32. MODAL SAHAM 32. CAPITAL STOCK

Total saham

ditempatkan Presentase Total

dan disetor penuh/ Kepemilikan (%)/ (Rupiah Penuh)/

Number of shares Percentage of (Full Rupiah)Pemegang Saham issued and fully paid Ownership (%) Shareholders

Saham Seri A Dwiwarna Series A Dwiwarna - Share

Pemerintah Republik Indonesia 1 0,00 500 The Government of the Republic of IndonesiaSaham Seri B Series B - Share

Pemerintah Republik Indonesia 5.080.509.839 70,00 2.540.254.919.500 The Government of the Republic of IndonesiaManajemen: Management:

Desi Arryani (Direktur Utama) 1.496.500 0,02 748.250.000 Desi Arryani (President Director)Donny Arsal (Direktur Keuangan/Independen) 33.600 0,00 16.800.000 Donny Arsal (Finance/Independent Director)Subakti Syukur (Direktur Operasi) 154.000 0,00 77.000.000 Subakti Syukur (Operations Director)

Subtotal Manajemen 1.684.100 0,02 842.050.000 Subtotal Management

BPJS Ketenagakerjaan - JHT 247.524.233 3,41 123.762.116.500 BPJS Ketenagakerjaan - JHTPT Taspen (Persero) 159.509.900 2,20 79.754.950.000 PT Taspen (Persero)Masyarakat (masing-masing dibawah 2%) 1.768.643.127 24,37 884.321.563.500 Public (each below 2%)

Total 7.257.871.200 100,00 3.628.935.600.000 Total

31 Desember 2019/ December 31, 2019

Total saham

ditempatkan Presentase Total

dan disetor penuh/ Kepemilikan (%)/ (Rupiah Penuh)/

Number of shares Percentage of (Full Rupiah)Pemegang Saham issued and fully paid Ownership (%) Shareholders

Saham Seri A Dwiwarna Series A Dwiwarna - Share

Pemerintah Republik Indonesia 1 0,00 500 The Government of the Republic of IndonesiaSaham Seri B Series B - Share

Pemerintah Republik Indonesia 5.080.509.839 70,00 2.540.254.919.500 The Government of the Republic of IndonesiaManajemen: Management:

Desi Arryani (Direktur Utama) 1.496.500 0,02 748.250.000 Desi Arryani (President Director)Donny Arsal (Direktur Keuangan/Independen) 33.600 0,00 16.800.000 Donny Arsal (Finance/Independent Director)Subakti Syukur (Direktur Operasi II) 154.000 0,00 77.000.000 Subakti Syukur (Operations II Director)

Subtotal Manajemen 1.684.100 0,02 842.050.000 Subtotal Management

BPJS Ketenagakerjaan - JHT 234.000.033 3,22 117.000.016.500 BPJS Ketenagakerjaan - JHTPT Taspen 159.509.900 2,20 79.754.950.000

Masyarakat (masing-masing dibawah 2%) 1.782.167.327 24,55 891.083.663.500 Public (each below 2%)

Total 7.257.871.200 100,00 3.628.935.600.000 Total

31 Desember 2018/ December 31, 2018

Pemegang Saham Seri A mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak Pemegang Saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan komisaris dan untuk memberikan persetujuan atas: (a) peningkatan modal, (b) perubahan anggaran dasar, (c) penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan, (d) pembubaran dan likuidasi, (e) pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan komisaris.

The Shareholder of Series A shares has certain privileges in addition to any rights of Series B Shareholders. These privileges include the exclusive rights to nominate directors and commissioners and to give approval for: (a) an increase in capital, (b) changes in the article of association, (c) merger, consolidation and acquisition, (d) dissolution and liquidation, (e) appointment and dismissal of directors and commissioners.







159

33. TAMBAHAN MODAL DISETOR-NETO 33. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL-NET


December 31, 2019 December 31, 2018Tambahan Modal Disetor dari: Additional Paid in Capital from:

Penawaran Umum Perdana Inital Public Offering Saham Tahun 2007 2.343.266 2.343.266 Year 2007

Pembelian Saham

Kembali (Treasury Shares) (7.741) (7.741) Repurchase of SharesHasil Neto Net Proceeds from

Penjualan Treasury Shares 118.365 118.365 Sales of Treasury SharesHasil Neto Net Proceeds from

Penambahan Modal HMETD 1.543.195 1.543.195 right issue

Total 3.997.085 3.997.085 Total

34. DIVIDEN DAN LABA YANG DITENTUKAN

PENGGUNAANNYA 34. DIVIDENDS AND APPROPRIATE OF RETAINED

EARNINGS

Berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perseroan Terbatas mengharuskan untuk membuat penyisihan cadangan sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. UU tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan cadangan tersebut.

Law No. 40 Year 2007 dated August 16, 2007 regarding Limited Liability Company requires that companies to provide reserves at least 20% of the issued and paid up capital. The Law does not require a time frame for the provision of such reserves.

Menindaklanjuti hal tersebut maka dengan memperhatikan Keputusan RUPS tanggal 6 Mei 2019 Perusahaan memutuskan dana Cadangan Umum sebesar Rp1.872.210 dan berdasarkan Keputusan RUPS tanggal 10 April 2018 Perusahaan membentuk Dana Cadangan Wajib sebesar Rp493.669.

Based on decision in the General Meeting of Shareholders dated May 6, 2019 the Company decided general reserve amounting to Rp1,872,210 and based on decision in the General Meeting of Shareholders dated April 10, 2018 the Company decided to provide statutory reserves amounting to Rp493.669.

Berdasarkan keputusan RUPS masing-masing pada tanggal 6 Mei 2019 dan 10 April 2018, pemegang saham menyutujui pembagian dividen dari laba dengan penggunaan sebagai berikut:

Based on the General Meeting of Shareholders held on May 6, 2019 and April 10, 2018 the Shareholders agreed to distribute dividend from income as follows:

Laba tahun 2018/ Laba tahun 2017/

Income for the Income for the year 2018 year 2017

Dividen 330.390 440.051 DividendCadangan Umum 1.872.210 1.266.536 General ReserveCadangan Wajib - 493.669 Statutory Reserve

Total 2.202.600 2.200.256 Total







160

35. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 35. NON-CONTROLLING INTERESTS

Akun ini merupakan hak pemegang saham non pengendali atas aset bersih dan bagian rugi bersih entitas anak yang dikonsolidasikan.

This account represents non-controlling interests in net assets and portion of net loss of the consolidated subsidiaries.

a. Ekuitas neto yang dapat diatribusikan kepada

kepentingan nonpengendali adalah sebagai berikut:

a. Net equity attributable to non-controlling interests is shown below:



PT Jasamarga Balikpapan Samarinda 727.111 630.406 PT Jasamarga Balikpapan SamarindaPT Jasamarga Pandaan Malang 637.679 503.440 PT Jasamarga Pandaan MalangPT Jasamarga Kualanamu Tol 559.398 539.557 PT Jasamarga Kualanamu TolPT Marga Trans Nusantara 497.640 175.084 PT Marga Trans NusantaraPT Jasamarga Jalanlayang Cikampek 381.763 34.533 PT Jasamarga Jalanlayang CikampekPT Jasamarga Surabaya Mojokerto 348.199 318.842 PT Jasamarga Surabaya MojokertoPT Cinere Serpong Jaya 296.902 122.078 PT Cinere Serpong JayaPT Jasamarga Manado Bitung 251.166 153.930 PT Jasamarga Manado BitungPT Marga Sarana Jabar 227.107 230.083 PT Marga Sarana JabarPT Jasamarga Bali Tol 200.435 199.307 PT Jasamarga Bali TolPT Marga Lingkar Jakarta 174.011 176.238 PT Marga Lingkar JakartaPT Jasamarga Kunciran Cengkareng 129.459 99.476 PT Jasamarga Kunciran CengkarengPT Jasamarga Japek Selatan 26.890 19.234 PT Jasamarga Japek SelatanPT Jalantol Lingkarluar Jakarta 15.023 15.394 PT Jalantol Lingkarluar JakartaPT Jasa Marga Related Business 13.286 118 PT Jasa Marga Related BusinessPT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi 10.053 6.828 PT Jasamarga Probolinggo BanyuwangiPT Jasamarga Gempol Pasuruan 6.691 1.140 PT Jasamarga Gempol PasuruanPT Jasa Marga Tollroad Maintenance 509 32.798 PT Jasa Marga Tollroad MaintenancePT Jasamarga Transjawa Tol 3 (334) PT Jasamarga Transjawa TolPT Jasamarga Pandaan Tol - 32.210 PT Jasamarga Pandaan TolPT Jasa Marga Tollroad Operator (269) 117 PT Jasa Marga Tollroad OperatorTotal 4.503.055 3.290.481 Total







161

35. KEPENTINGAN NON PENGENDALI (lanjutan) 35. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued)

b. Laba rugi bersih dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali:

b. Net profit or loss and other comprehensive income for the year attributable to non-controlling interests:

2019 2018

PT Marga Lingkar Jakarta 14.620 (294) PT Marga Lingkar JakartaPT Marga Sarana Jabar 4.285 1.195 PT Marga Sarana JabarPT Jasamarga Jalanlayang Cikampek 3.543 4.580 PT Jasamarga Jalanlayang CikampekPT Jasamarga Balikpapan Samarinda 1.279 3.133 PT Jasamarga Balikpapan SamarindaPT Marga Trans Nusantara 1.259 10.393 PT Marga Trans NusantaraPT Jasamarga Manado Bitung 984 (478) PT Jasamarga Manado BitungPT Jasamarga Kunciran Cengkareng 708 236 PT Jasamarga Kunciran CengkarengPT Jasamarga Japek Selatan 667 (166) PT Jasamarga Japek SelatanPT Cinere Serpong Jaya 179 859 PT Cinere Serpong JayaPT Jasa Marga Tollroad Operator 145 54 PT Jasa Marga Tollroad OperatorPT Jasa Marga Tollroad Maintenance 107 77 PT Jasa Marga Tollroad MaintenancePT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi 43 (72) PT Jasamarga Probolinggo BanyuwangiPT Jalantol Lingkarluar Jakarta 28 29 PT Jalantol Lingkarluar JakartaPT Jasa Marga Related Business 7 (16) PT Jasa Marga Related BusinessPT Jasamarga Semarang Batang - 1.930 PT Jasamarga Semarang BatangPT Jasamarga Solo Ngawi - (1.886) PT Jasamarga Solo NgawiPT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri - (7.679) PT Jasamarga Ngawi Kertosono KediriPT Jasamarga Transjawa Tol (0) (51) PT Jasamarga Transjawa TolPT Jasamarga Gempol Pasuruan (429) (798) PT Jasamarga Gempol PasuruanPT Jasamarga Pandaan Tol (1.206) (6.580) PT Jasamarga Pandaan TolPT Jasamarga Pandaan Malang (29.166) 2.442 PT Jasamarga Pandaan MalangPT Jasamarga Bali Tol (35.031) (21.897) PT Jasamarga Bali TolPT Jasamarga Surabaya Mojokerto (43.186) (97.488) PT Jasamarga Surabaya MojokertoPT Jasamarga Kualanamu Tol (52.088) (52.727) PT Jasamarga Kualanamu Tol

Total (133.252) (165.204) Total



Pada tanggal 31 Desember 2019, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat Entitas Anak yang memiliki kepentingan nonpengendali yang material secara individu terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

As of December 31, 2019, the Company’s management believes that there are no Subsidiaries with non-controlling interests that are individually material to the Company’s consolidated financial statements.







162

36. PENDAPATAN TOL DAN USAHA LAINNYA 36. TOLL AND OTHER OPERATING REVENUES

Rincian pendapatan tol adalah sebagai berikut: The details of toll revenues are as follows:

2019 2018

Perusahaan The CompanyJakarta - Cikampek 1.285.144 1.155.205 Jakarta - CikampekJORR Seksi non S 1.064.989 937.316 JORR Seksi non SCikampek - Padalarang 972.324 971.683 Cikampek - PadalarangCawang - Tomang - Pluit 927.590 944.459 Cawang - Tomang - PluitJakarta - Bogor - Ciawi 877.505 816.449 Jakarta - Bogor - CiawiJakarta - Tangerang 850.868 852.090 Jakarta - Tangerang Prof. Dr. Ir. Sedyatmo 615.791 609.635 Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Surabaya - Gempol 584.314 449.228 Surabaya - GempolPadalarang - Cileunyi 404.073 408.365 Padalarang - CileunyiPalimanan - Kanci 218.934 199.767 Palimanan - KanciSemarang Seksi A,B,C 207.982 160.075 Semarang Seksi A,B,CPondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami 164.739 101.630 Pondok Aren - Bintaro Viaduct - UlujamiBelawan - Medan - Tanjung Morawa 134.414 131.864 Belawan - Medan - Tanjung Morawa

Total 8.308.667 7.737.768 Total

Entitas Anak SubsidiariesSurabaya - Mojokerto 464.290 312.140 Surabaya - MojokertoMedan - Kualanamu 339.285 213.583 Medan - KualanamuUlujami - Kebon jeruk 312.458 276.663 Ulujami - Kebon jerukGempol - Pasuruan 234.794 70.677 Gempol - PasuruanBogor Outer Ring Road 173.952 138.546 Bogor Outer Ring RoadNusa Dua - Benoa 143.502 161.420 Nusa Dua - BenoaPandaan - Malang 110.669 - Pandaan - MalangGempol - Pandaan 40.452 92.159 Gempol - Pandaan Kunciran - Serpong 2.570 - Kunciran - SerpongNgawi - Kertosono - 31.057 Ngawi - KertosonoSolo - Ngawi - 2.353 Solo - Ngawi

Total 1.821.972 1.298.599 Total

Total 10.130.639 9.036.367 Total

Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember/


Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut: The details of other operating revenues are as follows:

2019 2018

Jas a Pengoperas ian Jalan Tol 401.413 233.183 Toll Road Operating ServicesPendapatan BBM SPBU 157.178 123.974 Petroleum RevenuesSewa Lahan 107.786 134.824 Land RentSewa Properti 37.298 11.635 Property RentPendapatan pem eliharaan jalan tol 33.726 121.346 Revenues from toll road m aintenancePendapatan Iklan 20.132 16.634 Advertisem entPenjualan Properti 15.166 25.932 Property SalesLainnya 80.766 80.596 Others

853.465 748.123


Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember/







163

36. PENDAPATAN TOL DAN USAHA LAINNYA (lanjutan)

36. TOLL AND OTHER OPERATING REVENUES (continued)

Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 121/KPTS/M/2019 tanggal 6 Februari 2019, tarif tol terjauh ruas jalan tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 121/KPTS/M/2019, dated February 6, 2019, the farthest toll tariffs of Prof. Dr. lr. Sedyatmo toll road segment are as follows:

I II III IV V

1 Prof DR IR Sedyatmo 7.500 10.000 10.000 11.000 11.000

No Ruas/ Section Golongan/ Group

Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 937/KPTS/M/2017, tanggal 30 November 2017, tentang penetapan tarif dan sistem pengumpulan tol secara integrasi pada jalan tol lingkar dalam kota Jakarta. Tarif tol terjauh yang berlaku adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 937/KPTS/M/2017, dated November 30, 2017, concerning toll tariff stipulation and integrated toll collection system of Jakarta inner ring road toll. The farthest toll tariffs applied are as follows:

I II III IV V

1 LINGKAR DALAM KOTA JAKARTA (TERMASUK CMNP)

(ATL : 12,7 km) 9.500 11.500 11.500 19.000 23.000


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 974 /KPTS/M/2017 tanggal 30 November 2017 tentang penyesuaian tarif tol ruas Surabaya-Gempol dan Kejapanan-Gempol, tarif tol terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 974/KPTS/M/2017 dated November 30, 2017, concerning toll tariff adjustment of Surabaya-Gempol and Kejapanan-Gempol segment, the farthest toll tariffs for that segment are as follows:

I II III IV V

1 Surabaya - Gempol (ATL : 10,05 km)

Sistem Transaksi Terbuka/ Open System Transaction (Dupak - Waru) 3.500 4.500 6.000 7.500 9.000


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 58/KPTS/M/2019 tanggal 14 Januari 2019, tarif tol terjauh ruas relokasi Porong adalah sebagai berikut:

Based on decree of Minister of PUPR No. 58/KPTS/M/2019 dated January 14, 2019, the farthest toll tariffs of Porong relocation segment are as follows:

I II III IV V

1 Relokasi Porong - Gempol Seksi Kejapanan-Gempol 3.000 4.500 4.500 6.000 6.000

2 Relokasi Porong - Gempol Seksi Porong-Kejapanan 6.000 8.500 8.500 11.500 11.500


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 975 /KPTS/M/2017 tanggal 30 November 2017, tentang penyesuaian tarif tol ruas Belawan-Medan-Tanjung Morawa, tarif tol terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister PUPR No. 975/KPTS/M/2017 dated November 30, 2017, concerning toll tariff adjustment of Belawan-Medan-Tanjung Morawa segment, the farthest toll tariffs for that segment are as follows:

I II III IV V

1 Belmera 8.000 13.000 14.500 18.000 21.500

Ruas/ Section Golongan/ GroupNo







164



Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 976/KPTS/M/2017 tanggal 30 November 2017, penyesuaian tarif tol ruas Palikanci adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister PUPR No. 976/KPTS/M/2017 dated November 30, 2017, toll tariffs adjustment of Palikanci segment are as follows:

I II III IV V

1 Palikanci 12.000 15.000 21.000 27.000 32.000

No Ruas/ SectionGolongan/ Group

Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 712/KPTS/M/2019 tanggal 1 Agustus 2019, penyesuaian tarif tol ruas Gempol-Pandaan tahap II adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 712/KPTS/M/2019 dated August 1, 2019, toll tariffs adjustment of Gempol-Pandaan segement phase II are as follows:

I II III IV V

1

PT Jasamarga Pandaan Tol (Gempol - Pandaan)Tahap II

(Pandaan IC-Pandaan)1.500 2.000 2.000 3.000 3.000


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 851/KPTS/M/2017 tanggal 31 Oktober 2017, penyesuaian tarif tol ruas Gempol-Pandaan tahap I, yang dioperasikan oleh PT Jasamarga Pandaan Tol, adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No.851/KPTS/M/2017 dated October 31, 2017, toll tariffs adjustment of Gempol-Pandaan segment phase I, which operated by PT Jasamarga Pandaan Tol are as follows:

I II III IV V

1 Gempol IC - Gempol JC 2.500 4.000 5.500 7.000 8.000

2 Gempol IC - Pandaan IC 10.500 16.000 21.000 26.000 31.000

3 Gempol JC - Pandaan IC 8.000 12.000 16.000 19.000 23.000


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 381/KPTS/M/2018 tanggal 5 Juni 2018, tentang penyesuaian tarif tol ruas Semarang seksi A, B, C, tarif tol terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of Public Works and Public Housing (PUPR) No. 381/KPTS/M/2018 dated June 5, 2018, concerning toll tariff adjustment of Semarang A,B,C segment section, the farthest toll tariffs for that segment are as follows:

I II III IV V

1 Semarang Seksi A, B, C 5.000 7.500 7.500 10.000 10.000

Ruas/ Section Golongan/ GroupNo

Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 96/KPTS/M/2018 tanggal 7 Februari 2018, tentang penyesuaian tarif tol ruas Padalarang-Cileunyi. Tarif terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 96/KPTS/M/2018 dated February 2018, concerning toll tariff adjustment of Padalarang-Cileunyi segment. The farthest toll tariffs for that segment are as follows:

I II III IV V

1 Padaleunyi 9.000 15.000 17.500 21.500 26.000








165



Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 97/KPTS/M/2018 tanggal 7 Februari 2018, tentang penyesuaian tarif tol ruas Cikampek-Purwakarta-Padalarang, tarif tol terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 97/KPTS/M/2018 dated February 7, 2018, concerning toll tariff adjustment of Cikampek-Purwakarta-Padalarang segment, the farthest toll tariffs for that segment are as follows:

I II III IV V

1 Cipularang 39.500 59.500 79.500 99.500 119.000


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 710/KPTS/M/2018 tanggal 14 September 2018, tentang penetapan golongan jenis kendaraan bermotor, tarif dan sistem pengumpulan tol secara Integrasi pada jalan tol lingkar luar Jakarta seksi W1-W2 utara-W2 selatan- S-E1-E2-E3-jalan akses Tanjung Priok seksi E-1, E-2, E-2A, NS dan jalan tol Pondok Aren–Ulujami. Tarif tol terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 710/KPTS/M/2018 dated September 14, 2018, concerning stipulation of group types of motorized vehicles, tariffs and integration of toll collection systems in Jakarta outer ring road toll section W1-north W2-south W2-S-E1-E2-E3-Tanjung Priok access road E-1, E-2, E-2A, NS and Pondok Aren-Ulujami toll road. The farthest toll tariffs for that segment are as follows:

I II III IV V

1 JORR I (W2-S-E1-E2 -E3) (ATL : 14,91 km) 15.000 22.500 22.500 30.000 30.000


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 481/KPTS/M/2019 tanggal 15 Mei 2019, tentang penyesuaian tarif tol ruas Jakarta-Cikampek I, II, III, dan IV. Tarif tol terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 481/KPTS/M/2019 dated May 15, 2019, concerning toll tariff adjustment of Jakarta-Cikampek I,II,III, and IV segment, the farthest toll tariffs for that segment are as follows:

I II III IV V

1Jakarta-Cikampek Segmen I (Pondok Gede Barat/Pondok

Gede Timur)1.500 2.000 2.000 3.000 3.000

2Jakarta-Cikampek Segmen II (Cikunir, Bekasi Barat, Bekasi

Timur,Tambun Cibitung, Cikarang Barat)4.500 6.500 6.500 9.000 9.000

3Jakarta-Cikampek Segmen III (Cibatu,Cikarang timur,

Karawang Barat,Karawang Timur)12.000 18.000 18.000 24.000 24.000

4 Jakarta-Cikampek Segmen IV(Dawuan,Kalihurip,Cikampek) 15.000 22.500 22.500 30.000 30.000

Golongan/ GroupNo Ruas/ Section

Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 874/KPTS/M/2019 tanggal 20 September 2019, tentang penyesuaian tarif tol ruas Jakarta-Tangerang, tarif tol terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 874/KPTS/M/2019 dated September 20, 2019, concerning toll tariff adjustment of Jakarta-Tangerang segment, the farthest toll tariffs for that segment are as follows:

I II III IV V

1 Jakarta - Tangerang (ATL : 21,35 km) 7.500 11.500 11.500 15.000 15.000

Golongan/ GroupRuas/ SectionNo







166



Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 1175/KPTS/M/2019 tanggal 11 Desember 2019, tentang penyesuaian tarif tol ruas Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), tarif tol terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 1175/KPTS/M/2019 dated December 11, 2019, concerning toll tariff adjustment of Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) segment, the farthest toll tariffs for that segment are as follows:

I II III IV V

1 Jagorawi Terbuka 7.000 11.500 11.500 16.000 16.000

Golongan/ GroupNo Ruas/ Section

Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 380/KPTS/M/2018 tanggal 6 Juni 2018, tarif tol terjauh ruas Sentul Selatan-Simpang Yamin, yang dioperasikan oleh PT Marga Sarana Jabar adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 380/KPTS/M.2018 dated June 6, 2018, the farthest toll tariffs of Sentul Selatan-Simpang Yamin segment, which operated by PT Marga Sarana Jabar are as follows:

I II III IV V

1 Sentul Selatan - Simpang Yasmin 10.000 15.000 15.000 20.000 20.000


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 916/KPTS/M/2017, tanggal 15 November 2017, tarif terjauh ruas Surabaya-Mojokerto, yang dioperasikan oleh PT Jasamarga Surabaya Mojokerto adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 916/KPTS/M/2017, dated November 15, 2017, the farthest toll tariffs of Surabaya-Mojokerto segment, which operated by PT Jasamarga Surabaya Mojokerto are as follows:

I II III IV V

1 PT. Jasamarga Surabaya-Mojokerto Ramp Waru (Tertutup) 2.500 3.500 5.000 6.000 7.000

2PT. Jasamarga Surabaya-Mojokerto SS Waru - WRR

(Terbuka)7.000 10.500 14.000 17.500 21.000

3PT. Jasamarga Surabaya-Mojokerto WRR/WARU

GUNUNG - MOJOKERTO (Tertutup)29.000 43.000 57.500 72.000 86.500


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 971/KPTS/M/2017, tanggal 30 November 2017, tarif terjauh ruas Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa, yang dioperasikan oleh PT Jasamarga Bali Tol adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 971/KPTS/M/2017 dated November 30, 2017, the farthest toll tariffs of Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa segment, which operated by PT Jasamarga Bali Tol are as follows:

I II III IV V

1 Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa 11.500 17.500 23.500 29.000 35.000

Ruas/ SectionGolongan/ Group

No







167



Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 257/KPTS/M/2019 tanggal 13 Maret 2019, tarif tol terjauh ruas Sei Rampah-Tebing Tinggi, yang dioperasikan oleh PT Jasamarga Kualanamu Tol adalah sebagai berikut:

Based on the Decree of Minister of PUPR No. 257/KPTS/M/2019 dated March 13, 2019, the farthest toll tariffs of Sei Rampah-Tebing Tinggi segment, which operated by PT Jasamarga Kualanamu Tol are as follows:

I II III IV V

1 Tebing Tinggi - Tanjung Morawa 53.500 80.500 80.500 107.000 107.000


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 393/KPTS/M/2018 tanggal 8 Juni 2018, tarif terjauh ruas Tanjung Morawa-Parbarakan, yang dioperasikan oleh PT Jasamarga Kualanamu Tol adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 393/KPTS/M/2018 dated June 8, 2018, the farthest toll tariffs of Tanjung Morawa-Parbarakan segment, which operated by PT Jasamarga Kualanamu Tol are as follows:

I II III IV V

1 Tanjung Morawa-Sei Rampah 44.500 67.000 67.000 89.000 89.000


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 50/KPTS/M/2019 tanggal 14 Januari 2019, tarif tol terjauh ruas Gempol-Pasuruan, yang dioperasikan oleh PT Jasamarga Gempol Pasuruan adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 50/KPTS/M/2019 dated January 14, 2019, the farthest toll tariffs of Gempol-Pasuruan segment, which operated by PT Jasamarga Gempol Pasuruan are as follows:

I II III IV V

1 Gempol - Pasuruan 36.000 54.000 54.000 72.000 72.000


Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 50/KPTS/M/2019 tanggal 14 Januari 2019, tarif tol terjauh seksi I dan II ruas Gempol-Rembang-Pasuruan, yang dioperasikan oleh PT Jasamarga Gempol Pasuruan adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 50/KPTS/M/2019 dated January 14, 2019, the farthest toll tariffs section I and II of Gempol-Rembang-Pasuruan segment, which operated by PT Jasamarga Gempol Pasuruan are as follows

I II III IV V

1 Seksi I dan II (Gempol-Rembang-Pasuruan) 23.000 35.000 35.000 46.000 46.000


Berdasarkan keputusan Menteri No. 1027/KPTS/M/2019 tanggal 30 Oktober 2019, tarif tol terjauh seksi I-IV ruas Pandaan-Malang yang dioperasikan oleh PT Jasamarga Pandaan Malang adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 1027/KPTS/M/2019 dated October 30, 2019, the farthest toll tariffs section I-IV of Pandaan-Malang segment, which operated by PT Jasamarga Pandaan Malang are as follows:

I II III IV V

1 Seksi I-III ( Pandaan-Singosari) 27.500 41.500 41.500 55.000 55.000

2 Seksi I-IV (Pandaan - Pakis) 32.000 47.500 47.500 63.500 63.500








168



Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 1164/KPTS/M/2019 tanggal 5 Desember 2019, tarif tol terjauh ruas Kunciran-Serpong yang dioperasikan oleh PT Marga Trans Nusantara adalah sebagai berikut:

Based on the decree of Minister of PUPR No. 1164/KPTS/M/2019 dated December 5, 2019, the farthest toll tariffs of Kunciran-Serpong segment, which operated by PT Marga Trans Nusantara are as follows:

I II III IV V

1 Kunciran - Serpong 12.000 18.000 18.000 24.000 24.000


37. PENDAPATAN DAN BEBAN KONSTRUKSI 37. CONSTRUCTION REVENUES AND EXPENSE

Pendapatan konstruksi adalah kompensasi untuk jasa yang dilakukan Kelompok Usaha dalam pembangunan jalan tol baru dan peningkatan kapasitas jalan tol. Pendapatan konstruksi dinilai dengan menggunakan metode cost-plus, dimana seluruh biaya yang dapat diatribusikan langsung sebagai nilai perolehan aset tambahan dengan marjin tertentu.

Construction revenue is the compensation for the service performed by the Group for building new toll roads and upgrading toll roads capacity. Construction revenue is measured using cost-plus method, which specifies the margin and added up to all cost directly attributable to the acquiring cost of the assets.

2019 2018

Pendapatan Konstruksi 15.361.156 27.189.585 Construction Revenues

Beban Konstruksi (15.266.376) (27.003.921) Construction Expenses

Pendapatan Konstruksi - Neto 94.780 185.664 Profit from Construction - Net



38. BEBAN TOL DAN USAHA LAINNYA 38. TOLL AND OTHER OPERATING EXPENSES

Akun ini terdiri dari : This account consist of :

2019 2018

Penyusutan dan Amortisasi 1.329.876 1.011.120 Depreciation and AmortizationGaji dan Tunjangan 1.034.571 1.093.405 Salaries and AllowanceProvisi Pelapisan Ulang 582.795 521.273 Provision for overlayPajak 577.603 465.225 Tax expensePerbaikan dan Pemeliharaan Aset Tetap 278.309 305.535 Fixed Asset Repair and MaintenanceAdministrasi dan Perlengkapan Tol 241.874 64.205 Administration and Toll SuppliesHPP Jasa Layanan Pemeliharaan, Cost of sales for maintenance services,

BBM SPBU & Properti 159.929 181.636 fuel sold and propertyPelayanan Pemakai Jalan Tol 146.014 80.871 Toll road user servicesBahan Bakar, Listrik dan Air 101.506 97.922 Fuel, Electricity and WaterSewa Kendaraan dan Peralatan Tol 100.220 81.224 Car Rental and Equipment Tol Pembersihan Jalan dan Pertamanan 42.587 62.904 Road and landscape CleaningJasa Penjemputan Hasil Tol 3.190 9.732 Delivery services toll revenueLainnya (Masing-Masing Dibawah

3 Miliar) 35.767 77.592 Others (each below Rp 3 Billion)

Total 4.634.241 4.052.644 Total


Year Ended December 31







169

39. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 39. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

The details of general and administrative expenses are as follows:

2019 2018

Gaji dan Tunjangan 838.432 718.631 Salaries and allowanceJasa Profesional 102.914 84.370 Professional feesPenyusutan dan Amortisasi 97.863 84.167 Depreciation and amortizationAdministrasi Kantor dan Sumbangan 93.872 93.813 Office administration and donationPerbaikan dan Pemeliharaan Aset Tetap 62.898 64.813 Fixed asset repair and maintenancePajak Iuran dan Retribusi 54.222 71.557 Taxes, contribution and retributionSewa 39.433 31.366 Rental Transportasi dan Perjalanan Dinas 37.446 34.940 Transportation and business travelPublikasi 33.712 31.914 PublicationsBahan Bakar, Listrik dan Air 33.613 26.487 Fuel, electricity and waterProgram Kemitraan Bina Community Development Partnership

Lingkungan 29.151 28.304 ProgramLainnya (Masing-Masing Dibawah

3 Miliar) 54.967 54.966 Others (each below Rp 3 Billion)Total 1.478.523 1.325.329 Total



40. PENGHASILAN KEUANGAN DAN PENGHASILAN LAIN-LAIN

40. FINANCE INCOME AND OTHER INCOME

2019 2018

Keuntungan dari pelepasan investasi 1.027.466 876.911 Gain on divestmentPenghasilan bunga deposito 189.032 170.521 Deposits interest incomePenghasilan bunga pinjaman entitas Income interest on in associates

asosiasi dan ventura bersama 287.067 84.856 joint venturesPenghasilan jasa giro 56.372 61.488 Current accounts incomeBeban pajak deposito (37.821) (34.104) Deposits interest expenseBeban pajak giro (11.279) (12.297) Current accounts expenseKeuntungan penjualan aset tetap 501 1.030 Gains on disposal of fixed assetsLainnya 57.050 90.324 OthersTotal 1.568.388 1.238.729 Total

Year Ended December 31 Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/

Pada tahun 2019, Perusahaan melakukan divestasi kepemilikan saham PT Trans Marga Jateng dan PT Jasamarga Pandaan Tol. Atas transaksi tersebut, Perusahaan memperoleh keuntungan dengan nilai secara berturut-turut sebesar Rp371.154 dan Rp656.282 yang diakui dalam keuntungan dari pelepasan investasi.

In 2019, the Company reduced its ownership in PT Trans Marga Jateng and PT Jasamarga Pandaan Tol. Regarding this transaction, Entity recorded gain with a value of Rp371,154 and Rp656,282 which is recognized in gain on divesment, respectively.







170

40. PENGHASILAN KEUANGAN DAN PENGHASILAN LAIN-LAIN (lanjutan)

40. FINANCE INCOME AND OTHER INCOME (continued)

Di tahun 2018, Perusahaan juga telah melakukan divestasi kepemilikan saham PT Jasamarga Solo Ngawi, PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri, PT Jasamarga Semarang Batang dengan jumlah Rp412.976 dan menjual saham PT Jakarta Lingkar Baratsatu senilai Rp463.935 (Catatan 10). Pada tahun 2019, PT Jasamarga Tollroad Maintenance melakukan penjualan atas aset tetap dengan keuntungan sebesar Rp501 berdasarkan nilai buku sebesar Rp574 dan nilai penjualan sebesar Rp1.075. Pada tahun 2019, PT Jasamarga Related Bussiness melakukan penjualan atas properti investasi dengan keuntungan sebesar Rp23.946 berdasarkan nilai buku sebesar Rp147.339 dan nilai penjualan sebesar Rp171.285. Pada tahun 2018, PT Jasamarga Tollroad Maintenance melakukan penjualan atas aset tetap dengan keuntungan sebesar Rp1.030 berdasarkan nilai buku Rp139 dan nilai penjualan sebesar Rp1.169.

In 2018, Entity had also reduced its ownership in PT Jasamarga Solo Ngawi, PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri, PT Jasamarga Semarang Batang with a value of Rp412,976 and sold PT Jakarta Lingkar Baratsatu’s shares for Rp463,935 (Note 10). In 2019, PT Jasamarga Tollroad Maintenance sold sales of fixed assets with a profit of Rp501 based on a book value of Rp574 and a sales value of Rp1,075. In 2019, PT Jasamarga Tollroad Maintenance sold sales of fixed assets with a profit of Rp23.946 based on a book value of Rp147.339 and a sales value of Rp171,285. In 2018, PT Jasamarga Tollroad Maintenance sold sales of fixed assets with a profit of Rp1,030 based on a book value of Rp139 and a sales value of Rp1,169.

41. BEBAN LAIN-LAIN 41. OTHER EXPENSES

Beban lain-lain merupakan beban administrasi bank dan lainnya.

Other expenses represent bank administration expenses and other.

2019 2018

Penurunan nilai aset program purnakarya pada Impairment of post retirement program assets inPT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (Catatan 31c) 329.849 - PT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (Note 31c)

Pembayaran bagi hasil kepada Profit sharing payment toPT Bangun Tjipta Sarana 114.689 - PT Bangun Tjipta Sarana

Pengukuran nilai wajar surat komitmen Fair value measurement of commitment letterpembelian kembali saham anak perusahaan 34.842 - to repurchase subsidiaries shares

Pembayaran program Alih Profesi 55.838 289.637 "Alih Profesi" program paymentBeban penghapusan aset 53.587 36.231 Assets disposal expenseLainnya 88.441 89.815 OthersTotal 677.246 415.683



Pembayaran bagi hasil kepada PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) merupakan pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan sehubungan dengan penyelesaian perselisihan antara Perusahaan dan BTS (Catatan 46g).

Profit sharing payment to PT Bangun Tjipta Sarana (BTS) represents payment made by the Company in relation with settlement of dispute between the Company and BTS (Note 46g).







171

42. BIAYA KEUANGAN - NETO 42. FINANCE COSTS - NET

Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut: The details of finance costs are as follows:

2019 2018

Utang bank 1.158.366 761.464 Bank loansUtang obligasi 608.477 570.825 BondsBeban Bagi Hasil Syariah 434.904 337.677 Profit Sharing SyariahUtang lembaga keuangan bukan Non-bank financial institutions

bank 129.768 80.507 loansLainnya 102.168 89.188 Others

Total 2.433.684 1.839.660 Total

Year Ended December 31 Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/

43. LABA PER SAHAM 43. EARNINGS PER SHARE

Pada tahun 2016, Perusahaan melakukan HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) sesuai dengan surat persetujuan OJK No. S-377/D.01/2016 tanggal 18 November 2016 yang menyebabkan jumlah saham Perusahaan berubah dari 6.800.000.000 lembar saham menjadi 7.257.871.200 lembar saham.

In 2016, the Company granted a rights issue in accordance to Financial Services Authorization’s letter no. S-377/D.01/2016 dated November 18, 2016 resulting in the outstanding shares of the Company increase from 6,800,000,000 shares to 7,257,871,200 shares.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan tidak melakukan pembelian kembali saham maupun menerbitkan saham baru, sehingga jumlah saham pada 31 Desember 2019 adalah 7.257.871.200 lembar.

As of December 31, 2019, the Company did not buy repurchase its shares or issued new shares, so the number of shares As of December 31, 2019 is 7,257,871,200 shares.

Laba neto per saham dihitung dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham pada tahun berjalan, dengan rincian sebagai berikut:

Earnings per share is calculated from profit of the current year attributable to owners of the parent divided by the weighted average of outstanding shares during the year, with details as follows:

2019 2018

Laba Neto (Rupiah penuh) 2.207.117.000.000 2.202.600.416.000 Net income (full Rupiah)Rata-rata tertimbang Weighted average of

saham beredar (lembar) 7.257.871.200 7.257.871.200 outstanding sharesLaba Bersih Per Saham (Rupiah penuh) 304,10 303,48 Earnings per Share (full Rupiah)









172

44. SALDO DAN SIFAT TRANSAKSI PIHAK YANG BERELASI

44. BALANCES AND NATURE OF RELATED PARTIES TRANSACTIONS

Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dan bukan usaha dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Kelompok Usaha melalui kepemilikan langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama. Harga jual atau beli antara pihak-pihak berelasi ditentukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

In the normal course of business, the Group entered into trade and other transactions with related parties, which are affiliated with the Group through equity ownership, either direct or indirect, and/or under common control. Sales or purchase price among related parties is made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Berikut adalah transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang material:

The Group normally enters into transactions with related parties. Below are the material transactions with related parties:

Pihak Berelasi/ Hubungan/ Jenis Transaksi/

Related Parties Nature of Relationship Nature of Transactions

Entitas berelasi dengan Pemerintah/

Government-related entities

Pemerintah Republik Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Hak Konsesi atas Ruang Tol, Utang Bantuan Pemerintah,

Kementerian Keuangan Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Dana Talangan Pembebasan Tanah dan Perpajakan/

Kementerian Pekerjaan Umum Grantor of Toll Road Concession Rights, Loan from GovernmentBail Out of Land Acquisition and Taxation

PT Adhi Karya (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan

Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Tol/ Contractor for Construction and Maintenance of Fixed Assets andToll Roads

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Beban Penghargaan Masa Kerja kepada Karyawan/ Expenses of Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Achievement Rewards to Employees

BPJS Kesehatan Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Beban Asuransi Kesehatan Karyawan/ Health Insurance Expenses Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia for Employees

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Beban Asuransi Jiwa Pensiunan Karyawan/ Life Insurance ExpensesControlled by Central Government of the Republic of Indonesia for Pension Employees

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Investasi Jangka Pendek,

Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Fasilitas Kredit Modal Kerja,

Fasilitas Kredit Sindikasi, Biaya Keuangan dan Pendapatan Bunga/

Placement of Current Accounts, Time Deposits, Short Term Investments, Restricted Funds, Working Capital Credit Facility, Syndicated Loans Facility, Finance Charges and Interest Income

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Fasilitas Kredit Investasi,

Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Fasilitas Kredit Sindikasi, Bank untuk Pengumpulan Tol, Biaya Keuangan

dan Pendapatan Bunga/ Placement of Current Accounts, Time Deposits, Investment Credit Facility, Syndicated Loans Facility, Bank for Toll Collection, Finance Charges and Interest Income

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Fasilitas Kredit Investasi,

Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Fasilitas Kredit Sindikasi, Bank untuk Pengumpulan Tol, Biaya Keuangan

dan Pendapatan Bunga/ Placement of Current Accounts, Time Deposits, Investment Credit Facility, Syndicated Loans Facility, Bank for Toll Collection, Finance Charges and Interest Income

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Penempatan Giro, Deposito Berjangka, Fasilitas Kredit Investasi, Fasilitas

Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Kredit Sindikasi, Biaya Keuangan dan Pendapatan Bunga/

Placement of Current Accounts, Time Deposits, Investment Credit Facility, Syndicated Loans Facility, Finance Charges and Interest Income

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Pinjaman kepada Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Loans to Non-BankControlled by Central Government of the Republic of Indonesia Financial Institutions

Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Pinjaman kepada Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Loans to Non-BankControlled by Central Government of the Republic of Indonesia Financial Institutions

PT Hutama Karya (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/

Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipmentand Toll Roads

PT Istaka Karya (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan/


BPJS Ketenagakerjaan Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Beban Asuransi Kecelakaan Kerja Karyawan, Pemegang Saham

Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Non Pengendali/ Insurance Expenses for Employees and Non Controlling Shareholder







173

44. SALDO DAN SIFAT TRANSAKSI PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)

44. BALANCES AND NATURE OF RELATED PARTIES TRANSACTIONS (continued)

Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Berikut adalah transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang material: (lanjutan)

The Group normally enters into transactions with related parties. Below are the material transactions with related parties: (continued)

Pihak Berelasi/ Hubungan/ Jenis Transaksi/

Related Parties Nature of Relationship Nature of Transactions

Entitas berelasi dengan Pemerintah/

Government-related entities PT Nindya Karya (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan/


PT PP (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan

Controlled by Central Government of the Republic of Indonesia Dana Talangan Tanah/

Contractor for Construction and Maintenance of Property and Equipmentand Toll Roads, Land Bridging Fund

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Beban Listrik Peralatan Tol dan Gedung/ Electricity for Toll Equipment andControlled by Central Government of the Republic of Indonesia Buildings

PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan


Contractor for Construction and Maintenance of Fixed Assets andToll Roads, Land Bridging Fund

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan


Contractor for Construction and Maintenance of Fixed Assets andToll Roads, Land Bridging Fund

Wika - Adhi - Hutama JO Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Kontraktor dalam Pembangunan dan Pemeliharaan Aset Tetap dan Jalan Tol/


Badan Pengatur Jalan Tol Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/ Liabilitas Pembebasan Tanah/ Land Acquisition LiabilitiesControlled by Central Government of the Republic of Indonesia

Pihak berelasi/

Related partiesKoperasi Jasa Marga Bhakti Pengendalian Manajemen Kunci/ Pembelian Aset dan Perlengkapan, Beban Outsourcing Pegawai, Sewa

Key Management Control Kendaraan dan Peralatan Tol/ Purchase of Property and Equipment,Outsourcing Expenses, Vehicles and Toll Equipment Lease

Dana Pensiun Jasa Marga Pengendalian Manajemen Kunci/ Penempatan Dana Imbalan Kerja Karyawan/ Placement of EmployeeKey Management Control Benefit Funds

Koperasi JLO Bersama Pengendalian Manajemen Kunci/ Key Management Control Pembelian Alat Tulis Kantor (ATK)/ Purchase of Office Supplies and Stationery

PT Ismawa Trimitra Entitas Asosiasi/ Associated Company Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company

PT Trans Lingkar Kita Jaya Entitas Asosiasi/ Associated Company Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associated Company

PT Trans Marga Jateng Entitas Bersama/ Joint Entity Investasi Entitas Bersama/ Joint Entity Investment

JLP - Kadi International KSO Dikendalikan bersama oleh JMTM/ Kerjasama Operasi/ Joint OperationJoint controlled by JMTM

PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia Entitas Asosiasi/ Associated Company Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Pinjaman Pemegang Saham/

Investments in Associated Company and Shareholder Loan







174



a. Pemerintah (lanjutan) a. Government (continued)

Dalam kegiatan usahanya, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang dilakukan dengan syarat-syarat dan kondisi normal. Transaksi ini termasuk pembayaran oleh Kelompok Usaha atas beban-beban pihak-pihak berelasi atau sebaliknya. Saldo transaksi dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagal berikut:

In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with the related parties conducted by normal terms and conditions. These transactions include payments made by the Group to the related parties or vice versa. Balance of related parties accounts as of December 31, 2019 and 2018 are as follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/ 31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/

December 31, 2019 December 31, 2018 December 31, 2019 December 31, 2018Aset/ AssetsKas dan Setara Kas/ Cash and Cash EquivalentsBank/ Cash in Banks

Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 701.297 918.072 0,70% 1,11%

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 490.602 969.021 0,49% 1,18%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 181.687 127.370 0,18% 0,15%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 5.135 8.637 0,01% 0,01%

Sub Total 1.378.721 2.023.100 1,38% 2,45%

Dolar Amerika Serikat/ United States DollarPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.303 3.953 0,00% 0,00%

Sub Total 3.303 3.953 0,00% 0,00%

Deposito Berjangka/ Time DepositsRupiah





Sub Total 1.910.287 2.205.741 1,92% 2,68%

Dolar Amerika Serikat/ United States DollarPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 15.291 15.929 0,02% 0,02%

Sub Total Deposito Berjangka/ Time Deposits 15.291 15.929 0,02% 0,02%

Total Kas dan Setara Kas/ Total Cash and Cash Equivalents 3.307.602 4.248.723 3,32% 5,16%

Piutang Lain-lain/ Other ReceivablesLancar/ Current

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 4.607.932 3.233.406 4,62% 3,92%

PT Jasamarga Semarang Batang 448.510 383.836 0,45% 0,47%

PT Trans Marga Jateng 456.730 606.258 0,46% 0,74%

PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri 159.756 145.476 0,16% 0,18%

PT Hutama Karya (Persero) 100.039 45.399 0,10% 0,06%

PT Jasamarga Solo Ngawi 53.387 55.590 0,05% 0,07%


PT PP (Persero) Tbk 28.333 29.415 0,03% 0,04%



PT Jasamarga Pandaan Tol 16.352 - 0,02% 0,00%

Bank Penyedia Uang Elektronik - 192.738 0,00% 0,23%

Inkopkar Jaga 4.160 1.135 0,00% 0,00%PT Adhi Karya (Persero) Tbk 680 8.116 0,00% 0,01%

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 521 4.282 0,00% 0,01%

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 484 1.387 0,00% 0,00%

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 147 646 0,00% 0,00%

PT Pertamina (Persero) Tbk - 808 0,00% 0,00%

Lainnya Berelasi 259 67 0,00% 0,00%

Total 5.989.356 4.930.759 6,01% 5,98%

Piutang Lain-lain/ Other ReceivablesTidak lancar/ Non Current

PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia 984.211 892.718 0,99% 0,89%

PT Trans Marga Jateng 304.854 304.854 0,31% 0,31%

PT Jasamarga Semarang Batang 253.150 69.924 0,25% 0,31%

PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri 52.433 278.682 0,05% 0,31%

PT Jasamarga Solo Ngawi 11.355 11.099 0,01% 0,31%

Badan Pengatur Jalan Tol - 22.560 0,00% 0,02%

Total 1.606.003 1.579.836 1,61% 1,22%

Persentase dari Total Aset/

Percentage from Total Asset







175





December 31, 2019 December 31, 2018 December 31, 2019 December 31, 2018

Persentase dari Total Aset/

Percentage from Total Asset

Dana Dibatasi Penggunaannya/ Restricted Funds

Lancar/ CurrentJaminan Sindikasi Bank/ Syndicated Bank Guarantee

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 30.678 415 0,03% 0,00%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 114.687 - 0,12% 0,00%


Subtotal 214.772 17.824 0,22% 0,02%

Jaminan Pelaksanaan/ Performance BondPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 31.329 - 0,03% 0,00%

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 3.969 0,00% 0,00%

Subtotal 31.329 3.969 0,03% 0,00%

Rekening Amanat Pendapatan Tol/ Toll Collection Escrow AccountPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.101 2.182 0,00% 0,00%


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 286 215 0,00% 0,00%

Subtotal 5.163 4.379 0,01% 0,01%

Rekening Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi/

Jagorawi Toll Revenue Securitization AccountPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 143.500 146.000 0,14% 0,18%

Subtotal 143.500 146.000 0,14% 0,18%

Subtotal Lancar/ Subtotal Current 394.764 172.173 0,40% 0,21%

Tidak Lancar/ Non-CurrentJaminan Sindikasi Bank/ Syndicated Bank Guarantee




Subtotal 385.319 368.814 0,39% 0,45%

Jaminan Pelaksanaan/ Performance BondPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 24.110 52.998 0,02% 0,06%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 58 0,00% 0,00%

Subtotal 24.110 53.057 0,02% 0,06%

Rekening Amanat Pendapatan Tol/ Toll Collection Escrow AccountPT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 3.199 0,00% 0,00%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 999 0,00% 0,00%

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 3.046 0,00% 0,00%

Subtotal - 7.245 0,00% 0,01%

Subtotal Tidak Lancar/ Subtotal Non-Current 409.429 429.115 0,41% 0,52%

Total Dana Dibatasi Penggunaannya/ Total Restricted Funds 804.193 601.288 0,81% 0,73%







176






Liabilitas/ LiabilitiesBeban Akrual/ Accrued Expenses

Beban Kontraktor dan Konsultan/ Contractors and consultant expensePT Waskita Karya (Persero) Tbk 17.245.363 12.725.328 17,30% 15,44%

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 4.737.245 5.021.630 4,75% 6,09%

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 973.883 329.940 0,98% 0,40%

Pemerintah 231.310 - 0,23% 0,00%

Subtotal 23.187.801 18.076.898 23,26% 21,93%

Utang Pembebasan Lahan/ Land acquisition liabilityBadan Layanan Umum 88.983 174.425 0,09% 0,21%

Beban Bunga/ Interest ExpensesUtang Bank/ Bank Loans


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 89 1.408 0,00% 0,00%

Subtotal 8.089 7.783 0,01% 0,01%

Total Beban Akrual/ Total Accrued Expenses 23.284.873 18.259.106 23,36% 22,15%

Utang Bank/ Bank LoansUtang Jangka Pendek/ Short Term Loans

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.240.896 1.319.571 1,62% 2,12%

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.073.163 - 1,40% 0,00%

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 682.428 28.000 0,89% 0,05%PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 82.155 - 0,11% 0,00%

Subtotal 3.078.642 1.347.571 4,02% 2,17%

Utang Lembaga Keuangan Bukan Bank Jangka Panjang

/ Non - Bank Financial Institution Long Term LoanPT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 1.169.920 1.185.793 1,53% 1,91%

Utang Bank Jangka Panjang - Bagian Jangka Pendek/ Long Term BankLoans - Current MaturitiesPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.024.410 30.577 3,95% 0,05%



PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 4.935 - 0,01% 0,00%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 3.351 - 0,00% 0,00%

Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor 1.556 1.675 0,00% 0,00%

Subtotal 3.269.505 47.912 4,28% 0,08%

Utang Lembaga Keuangan Bukan Bank Jangka Panjang

Bagian Jangka Pendek/ Non - Bank Financial Institution Long Term Loan - Current Maturities

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 16.000 4.000 0,02% 0,01%

Utang Bank Jangka Panjang - Bagian Jangka Panjang/ Long Term BankLoans - Long Term PortionPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.758.856 3.906.534 7,53% 6,28%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.344.065 6.576.637 5,68% 10,57%

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.760.796 2.514.764 3,61% 4,04%

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 1.322.463 479.445 1,73% 0,77%

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) 882.291 917.593 1,15% 1,47%


Subtotal 15.135.487 14.465.340 19,79% 23,25%21.483.634 15.860.823 28,09% 25,49%

Persentase dari Total Liabilitas/

Percentage from Total Liabilities







177








Liabilitas Pembebasan Tanah Jangka Panjang - Bagian Jangka Pendek/

Long-term Land Acquisition Liabilities - Current MaturitiesBadan Layanan Umum - Badan Pengatur Jalan Tol 1.588.542 1.622.186 2,08% 2,61%

Liabilitas Pembebasan Tanah Jangka Panjang - Bagian Jangka Panjang/

Long-term Land Acquisition Liabilities - Long-term PortionBadan Layanan Umum - Badan Pengatur Jalan Tol 109.008 109.008 0,14% 0,18%

Utang Kontraktor Jangka Panjang / Long - term Contractors PayablePT Wijaya Karya (Persero) Tbk 223.212 18.205 0,29% 0,03%

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 168.582 150.711 0,22% 0,24%

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 33.430 534 0,04% 0,00%

PT Adhi Karya (Persero) Tbk 24.717 38.913 0,03% 0,06%

Lain-lain (Dibawah Rp2 Miliar) - 723 0,00% 0,00%

449.941 209.086 0,59% 0,34%

Kelompok Usaha memiliki Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dengan Badan Layanan Umum-Badan Pengatur Jalan Tol (BLU-BPJT) mengenai penggunaan fasilitas pinjaman dana untuk pengadaan tanah dalam rangka pembangunan jalan tol baru. Ketika PPJT dialihkan dari Entitas Induk ke Entitas Anak, utang BLU secara otomatis menjadi milik Entitas Anak, dengan rincian sebagai berikut:

The Group has a Toll Road Concession Agreements (PPJT) with the General Services Agency-Toll Road Regulatory Agency (BLU-BPJT), regarding the use of funds loan facilities for land acquisition designated for the development of new toll roads. When PPJT is transferred from the Parent Company to its Subsidiaries, these BLU payables automatically belonged to the Subsidiaries, with detail as follows:



PT Jasamarga Kunciran Cengkareng 765.536 765.536 PT Jasamarga Kunciran CengkarengPT Marga Trans Nusantara 645.433 645.433 PT Marga Trans NusantaraPT Jasamarga Surabaya Mojokerto 177.573 211.217 PT Jasamarga Surabaya MojokertoPerusahaan 109.008 109.008 The Company-

Total 1.697.550 1.731.194 Total





Utang Usaha/ Accounts PayableKoperasi JLO Bersama 11.301 - 0,01% 0,00%

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9.710 - 0,01% 0,00%


Koperasi Jasa Marga Bhakti 4.009 5.632 0,01% 0,01%

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 1.420 - 0,00% 0,00%

PT Asuransi Jiwasraya 658 - 0,00% 0,00%

Koperasi Jasa Pakarti 452 - 0,00% 0,00%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 130 130 0,00% 0,00%

Lainnya/ Others 6.140 32.411 0,01% 0,05%

Total Utang Usaha/ Accounts Payable 42.471 46.105 0,06% 0,07%

Utang Kontraktor Jangka Pendek / Short-Term Contractors PayablePT PP (Persero) Tbk 132.451 380.125 0,17% 0,61%

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 76.615 46.650 0,10% 0,07%

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 31.048 225.826 0,04% 0,36%

PT Adhi Karya (Persero) Tbk 7.098 62.547 0,01% 0,10%

Lain-lain (Dibawah 2 Miliar) 20.853 21.936 0,03% 0,04%







178



b. Remunerasi Komisaris dan Direksi b. Remuneration of Commissioners and

Directors

(i) Jumlah remunerasi yang diterima Dewan Komisaris untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp26.106 dan Rp20.242.

(i) Total remuneration received by the Board of Commissioners for the years ended on December 31, 2019 and December 31, 2018 amounting to Rp26,106 and Rp20,242, respectively.

(ii) Jumlah remunerasi yang diterima Dewan

Direksi untuk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp56.365 dan Rp43.872.

(ii) Total remuneration received by the Board of Directors for the years ended on for the years ended on December 31, 2019 and December 31, 2018 amounting to Rp56,365 and Rp43,872, respectively.

Jumlah remunerasi berupa imbalan kerja jangka pendek dan pesangon pemutusan kontrak kerja berupa premi asuransi purna jabatan yang diterima Dewan Komisaris dan Dewan Direksi masing-masing sebesar Rp1.446 dan 3.146 (2018: 1.912 dan 3.639).

Total remuneration in the form of short term employee benefit and severence payment in the form of past service insurance premium received by the Board of Commissioners and Board of Directors amounting to Rp1,446 and Rp3,146, respectively (2018:1,912 and 3,639).

45. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING 45. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) a. Toll Road Concession Agreements (PPJT)

(i) Perusahaan telah memperoleh penetapan

hak pengusahaan jalan tol (Hak Konsesi) yang diterbitkan oleh Pemerintah meliputi 13 (tiga belas) ruas jalan tol berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 242/KPTS/M/2006 tanggal 8 Juni 2006 yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan PPJT pada tanggal 7 Juli 2006 untuk masing-masing ruas jalan tol, dengan masa konsesi selama 40 (empat puluh) tahun, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2005 sampai dengan tanggal 31 Desember 2045, dengan rincian sebagai berikut:

(i) The Company has acquired the right of toll road concession (Concession Right) issued by the Government, which consists of 13 (thirteen) toll roads, in accordance with the Minister of Public Works Decree No.242/KPTS/M/2006: dated June 8, 2006, followed by the signing of the PPJT for each toll road dated July 7, 2006 with concession period of 40 (forty) years, and effective on January 1, 2005 until December 31, 2045 with details as follows:

1. Ruas Jakarta - Bogor - Ciawi, berdasarkan PPJT No. 246/PPJT/VII/Mn/2006;

1. Jakarta - Bogor - Ciawi Toll Road, according to PPJT No. 246/PPJT/VII/Mn/2006;

2. Ruas Jakarta - Tangerang, berdasarkan PPJT No. 247/PPJT/VII/Mn/2006;

2. Jakarta - Tangerang Toll Road, according to PPJT No. 247/PPJT/VII/Mn/2006;

3. Ruas Surabaya - Gempol, berdasarkan PPJT No. 248/PPJT/VII/Mn/2006;

3. Surabaya - Gempol Toll Road, according to PPJT No. 248/PPJT/VII/Mn/2006;

4. Ruas Jakarta - Cikampek, berdasarkan PPJT No. 249/PPJT/VII/Mn/2006;

4. Jakarta - Cikampek Toll Road, according to PPJT No. 249/PPJT/VII/Mn/2006;







179

45. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING (lanjutan)

45. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

a. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) (lanjutan)

a. Toll Road Concession Agreements (PPJT) (continued)

5. Ruas Padalarang - Cileunyi,

berdasarkan PPJT No. 250/PPJT/VII/Mn/2006;

5. Padalarang - Cileunyi Toll Road, according to PPJT No. 250/PPJT/VII/Mn/2006;

6. Ruas Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, berdasarkan PPJT No. 251/PPJT/VII/Mn/2006;

6. Prof. Dr. Ir. Sedyatmo Toll Road, according to PPJT No. 251/PPJT/VII/Mn/2006;

7. Ruas Cawang - Tomang - Pluit, berdasarkan PPJT No. 252/PPJT/VII/Mn/2006;

7. Cawang - Tomang - Pluit Toll Road, according to PPJT No. 252/PPJT/VII/Mn/2006;

8. Ruas Belawan - Medan - Tanjung Morawa, PPJT No. 253/PPJT/VII/Mn/2006;

8. Belawan - Medan - Tanjung Morawa Toll Road. according to PPJT No. 253/PPJT/VII/Mn/2006;

9. Ruas Semarang Seksi A. B. C, berdasarkan PPJT No. 254/PPJT/VII/Mn/2006;

9. Semarang Toll Road, Sections A. B. C according to PPJT No. 254/PPJT/VII/Mn/2006;

10. Ruas Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami, berdasarkan PPJT No. 255/PPJT/VII/Mn/2006;

10. Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami Toll Road, according to PPJT No. 255/PPJT/VII/Mn/2006;

11. Ruas Palimanan - Kanci, berdasarkan PPJT No. 256/PPJT/VII/Mn/2006;

11. Palimanan - Kanci Toll Road, according to PPJT No. 256/PPJT/VII/Mn/2006;

12. Ruas Lingkar Luar Jakarta (JORR) Ruas E1. E2. E3. W2, berdasarkan PPJT No.257/PPJT/VII/Mn/2006; dan

12. Jakarta Outer Ring Road (JORR) Toll Road, Sections E1. E2. E3. W2, according to PPJT No. 257/PPJT/VII/Mn/2006; and

13. Ruas Cikampek - Padalarang, berdasarkan PPJT No. 258/PPJT/VII/Mn/2006.

13. Cikampek - Padalarang Toll Road, according to PPJT No. 258/PPJT/VII/Mn/2006.

Sehubungan dengan perolehan Hak Konsesi dimaksud, Perusahaan diwajibkan membentuk jaminan pemeliharaan dengan nilai sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari realisasi pendapatan tol dan pendapatan usaha lain yang diterima pada atau sebelum tahun terakhir masa konsesi dimana besarannya berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang tersedia dan telah diaudit. Jaminan pemeliharaan tersebut diserahkan kepada Pemerintah melalui Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum masa konsesi berakhir dan jaminan pemeliharaan ini tetap berlaku sampai dengan 12 (dua belas) bulan setelah berakhirnya masa konsesi.

In connection with the aforementioned Concession Rights, the Company is required to establish a maintenance guarantee with a value of not less than 10% (ten percent) of the actual toll revenue and revenue obtained from other businesses on or before the last year of the concession period whereby such amount is calculated based on the latest audited annual financial statements. The aforementioned maintenance guarantee shall be given to the Government through Indonesian Toll Road Authority (BPJT) within 6 (six) months before the expiration of concession period and shall continue for the successive 12 (twelve) months following the expiration of concession period.







180



a. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT)

(lanjutan) a. Toll Road Concession Agreements (PPJT)

(continued)

(ii) Perjanjian Investasi Jalan Tol (ii) Toll Road Investment Agreements

1. Ruas Bogor Outer Ring Road 1. Bogor Outer Ring Road

Perusahaan dan PT Jasa Sarana telah menandatangani Akta Kerjasama Pendanaan dan Investasi Pengusahaan Jalan Tol Ruas Lingkar Luar No. 10 tanggal 3 Oktober 2006 dari Notaris Agus Madjid, S.H., dan Perjanjian Usaha Patungan No. 9 tanggal 11 Mei 2007, dari Notaris Iwan Ridwan, S.H., untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol serta usaha-usaha lainnya yang terkait. Perjanjian Usaha Patungan tersebut berlaku sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan akhir masa konsesi sesuai PPJT (Catatan 1e).

The Company and PT Jasa Sarana signed the Deed of Financing and Investment of Toll Road Concession Cooperation for Bogor Outer Ring Road No. 10 dated October 3 2006, of Notary Agus Madjid, S.H., and Deed of Joint Venture Agreement No. 9 dated May 11, 2007, of Notary Iwan Ridwan, S.H., in order to implement the toll road concession, which consists of financing, technical planning, construction, operation and maintenance of the toll roads, as well as other related businesses. Such Joint Venture Agreement is effective from the date of signing until the expiration date of concession period in accordance with the PPJT (Note 1e).

Berdasarkan Akta Pendirian No. 10 tanggal 11 Mei 2007 mana telah mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W8-01909.HT.01.01 TH.2007, telah didirikan PT Marga Sarana Jabar sehubungan dengan proyek Jalan Tol Bogor Outer Ring Road PT Marga Sarana Jabar dan Pemerintah telah menandatangani Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No. 04 tanggal 8 Agustus 2011 yang terakhir diubah dengan Amandemen VII sebagaimana tercantum dalam Akta No. 16 tanggal 9 Juli 2019 dibuat dihadapan Rina Utami Djauhari, S.H., notaris di Jakarta.

Based on Deed of Establishment No. 10 dated May 11, 2007, which had been legalized by Ministry of Law and Human Right of Republic Indonesia with registered number of W8-01909.HT.01.01 TH.2007 PT Marga Sarana Jabar was established in relation to the Bogor Outer Ring Road Toll Road project. PT Marga Sarana Jabar and the Government have signed the Toll Road Concession Agreement No. 04 dated August 8, 2011 which was last amended by Amendment VII of Toll Road Concession Agreement Deed No. 16 dated July 9, 2019 made before Rina Utami Djauhari ,S.H., notary in Jakarta.

Pada tanggal 31 Desember 2019, porsi kepemilikan saham Perusahaan sebesar 55%.

As of December 31, 2019, the Company’s ownership is 55%.







181





(continued)

(ii) Perjanjian Investasi Jalan Tol (lanjutan) (ii) Toll Road Investment Agreements (continued)

2. Ruas tol Gempol - Pasuruan 2. Gempol - Pasuruan Toll Road

Perusahaan dan PT Jatim Marga Utama telah menandatangani Akta Kerjasama Pendanaan dan Investasi Pengusahaan Jalan Tol Gempol - Pasuruan No. 11 tanggal 3 Oktober 2006, dari Notaris Agus Madjid, S.H., dan Akta Perjanjian Usaha Patungan No. 28 tanggal 8 Mei 2007 dari Notaris Retno Suharti, S.H., untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol, serta usaha-usaha lainnya yang terkait. Perjanjian Usaha Patungan tersebut berlaku sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan akhir masa konsesi sesuai PPJT.

The Company and PT Jatim Marga Utama signed a Deed of, Financing and Investment of Toll Road Concession Cooperation of Gempol - Pasuruan No. 11 dated October 3, 2006, of Notary Agus Madjid, S.H., and Deed of Joint Venture Agreement No. 28 dated May 8, 2007, from Notary Retno Suharti, S.H., in order to implement the toll road concession, which consists of financing, technical planning, construction, operation and maintenance of toll road, as well as other related businesses. Such Joint Venture Agreement is effective from the date of signing until the expiration date of concession period in accordance with the PPJT.

Berdasarkan Akta Pendirian No. 57 tanggal 28 Juni 2010 dari Notaris Retno Suharti, S.H., telah didirikan PT Jasamarga Gempol Pasuruan (dahulu PT Trans Marga Jatim Pasuruan) sehubungan dengan proyek Jalan Tol Gempol-Pasuruan.

Based on the Deed of Establishment No. 57 dated June 28, 2010 from Notary Retno Suharti, S.H., PT Jasamarga Gempol Pasuruan (formerly PT Trans Marga Jatim Pasuruan) was established in connection with the Gempol-Pasuruan Toll Road project.

PT Jasamarga Gempol Pasuruan dan Pemerintah telah menandatangani Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No. 05 tanggal 7 Juni 2011 yang terakhir diubah dengan Amandemen IX Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No. 03 tanggal 6 November 2019.

PT Jasamarga Gempol Pasuruan and the Government have signed the Deed of Concession Agreement for Toll Road No. 05 dated June 7, 2011, the latest amended by Amendment IX of Toll Road Concession No. 03 November 6, 2019.

Pada tanggal 31 Desember 2019, porsi kepemilikan saham Perusahaan sebesar 99,35%.

As of December 31, 2019, the Company’s ownership is 99.35%.







182






3. Ruas tol Semarang - Solo 3. Semarang - Solo Toll Road

Perusahaan dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah telah menandatangani Akta Perjanjian Usaha Patungan No. 35 tanggal 8 Juni 2007 dari Notaris Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, S.H., M.H., untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol serta usaha-usaha lainnya yang terkait.

The Company and PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah have signed the Deed of Joint Venture Agreement No. 35 dated June 8, 2007 from Notary Prof. Dr. Liliana Tedjosaputro, S.H., M.H., in order to implement the toll road concession, which consists of financing, technical planning, constructing, operating and maintaining of toll road as well as other related businesses.

Perjanjian Usaha Patungan (PUP) tersebut berlaku sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan akhir masa konsesi sesuai PPJT. PUP telah dirubah beberapa kali termasuk penambahan PT Astratel Nusantara sebagai salah satu pemegang saham.

PT Trans Marga Jateng dan Pemerintah telah menandatangani Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No 10 tanggal 30 Maret 2012 yang terakhir diubah dengan Amandemen X Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No. 20 tanggal 9 Juli 2019.

Joint Venture Agreement (JVA) is effective from the date of signing until the expiration date of consession period in accordance with the PPJT. JVA has been amended several times including the addition of PT Astratel Nusantara as the shareholder. PT Trans Marga Jateng and the Government have signed the Toll Road Concession Agreement No. 10 dated March 30, 2012 which was last amended by Amendment X of Toll Road Concession Agreement No. 20 dated July 09, 2019

Pada tanggal 31 Desember 2019, porsi kepemilikan saham Perusahaan sebesar 58,91%.


4. Ruas tol Cengkareng - Kunciran 4. Cengkareng - Kunciran Toll Road

Perusahaan telah menandatangani Akta Perjanjian Konsorsium No. 03/CMS/PKK-XII/05 berdasarkan Akta No. 53 tanggal 21 Mei 2007, Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. Konsorsium tersebut terdiri dari (i) Perusahaan; (ii) CMS Works International Limited. Malaysia; (iii) PT Wijaya Karya (Persero); (iv) PT Nindya Karya (Persero); dan (v) PT Istaka Karya (Persero) untuk membangun ruas tol Cengkareng - Kunciran. Porsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut sebesar 20% (dua puluh persen).

The Company entered into the Consortium Agreement No. 03/CMS/PKK-XII/05 as set forth in Deed No. 53 dated May 21, 2007, Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. The Consortium consists of (i) the Company; (ii) CMS Works International Limited. Malaysia; (iii) PT Wijaya Karya (Persero); (iv) PT Nindya Karya (Persero); and (v) PT Istaka Karya (Persero) to build Cengkareng - Kunciran Toll Road Segment. The Company’s shares portion in such Consortium is 20% (twenty percent).







183





(continued)


4. Ruas tol Cengkareng - Kunciran

(lanjutan) 4. Cengkareng - Kunciran Toll Road

(continued)

Berdasarkan Adendum Perjanjian Konsorsium No. 03/CMS/PKK-XII/05 dengan Akta Notaris No. 52 tanggal 21 Mei 2007, Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito. S.H., porsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut mengalami perubahan menjadi sebesar 55%.

Based on Amendment of Consortium Agreement No. 03/CMS/PKK-XII/05 as set forth in the Notarial Deed No. 52 dated May 21, 2007, Ny. Poerbaningsih Adi Warsito. S.H. the Company’s shares portion in such Consortium has increased to 55%.

Berdasarkan Akta Pendirian No. 7 tanggal 14 Mei 2008 dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, S.H., telah didirikan PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (dahulu PT Marga Kunciran Cengkareng) sehubungan dengan proyek Jalan Tol Kunciran - Cengkareng.

Based on the Deed of Establishment No. 7 dated May 14, 2008, of Notary Suzy Anggraini Muharam S.H., PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (formerly PT Marga Kunciran Cengkareng) was established in relation to the Kunciran - Cengkareng Toll Road project.

Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 13 Desember 2010, Akta Notaris No. 23 tanggal 13 Desember 2010, Akta Notaris No. 32 tanggal 15 Desember 2010 dan Akta Notaris No. 37 tanggal 16 Desember 2010 yang seluruhnya dari Notaris Dra. Ayu Tiara Siregar, S.H., perihal Jual Beli Saham antara Perusahaan dengan PT Istaka Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan CMS Works International Limited (CMS WIL) dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham PT Jasamarga Kunciran Cengkareng No. 40 tanggal 17 Desember 2010.

Based on the Notarial Deed No. 22 dated December 13, 2010, the Notarial Deed No. 23 dated December 13, 2010, the Notarial Deed No. 32 dated December 15, 2010 and the Deed No. 37 dated December 16, 2010, all of which from Notary Dra. Ayu Tiara Siregar, S.H., regarding the Sale and Purchase of Shares between PT Istaka Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk and CMS Works International Limited (CMS WIL), and the Deed of Statement of Resolution of General Meeting of Shareholders of PT Jasamarga Kunciran Cengkareng No. 40 dated December 17, 2010.







184





(continued)


4. Ruas tol Cengkareng - Kunciran

(lanjutan) 4. Cengkareng - Kunciran Toll Road

(continued)

Sejak bulan Desember 2016 PT Marga Kunciran Cengkareng telah mengalami perubahan nama menjadi PT Jasamarga Kunciran Cengkareng yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-0023320.AH.01.02 Tahun 2016, tanggal 6 Desember 2016.

Since December 2016, PT Marga Kunciran Cengkareng has changed its name to PT Jasamarga Kunciran Cengkareng which was authorized by the Minister of Law and Human Rights by Decision Letter No. AHU-0023320.AH.01.02 Year 2016, dated December 6, 2016.

PT Jasamarga Kunciran Cengkareng dan Pemerintah telah menandatangani Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No 06 tanggal 7 Juni 2011 yang terakhir diubah dengan Amandemen IV Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No. 08 tanggal 20 Desember 2019. Pada tanggal 31 Desember 2019, porsi kepemilikan saham Perusahaan sebesar 76,2%.

PT Jasamarga Kunciran Cengkareng and the Government have signed the Toll Road Concession Agreement No. 06 dated June 7, 2011 which was last amended by Amendment IV of Toll Road Concession Agreement No. 08 December 20, 2019. As of December 31, 2019, the Company’s ownership is 76.2%.

5. Ruas Tol Kunciran - Serpong 5. Kunciran - Serpong Toll Road

Perusahaan telah menandatangani Akta Perjanjian Konsorsium No. 60 tanggal 22 Mei 2007, dari Notaris Benny Kristianto, S.H., Konsorsium tersebut terdiri dari (i) Perusahaan; (ii) PT Astratel Nusantara; (iii) PT Leighton Contractors Indonesia; dan (iv) PT Transutama Arya Sejahtera untuk membangun ruas tol Kunciran - Serpong. Porsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut sebesar 10%.

The Company signed the Deed of Consortium Agreement No. 60 dated May 22, 2007 of Notary Benny Kristianto, S.H., The Consortium consists of (i) the Company; (ii) PT Astratel Nusantara; (iii) PT Leighton Contractors Indonesia; and (iv) PT Transutama Arya Sejahtera to build Kunciran - Serpong Toll Road. The Company’s shares portion in such Consortium is 10%.







185





(continued)


5. Ruas Tol Kunciran - Serpong

(lanjutan) 5. Kunciran - Serpong Toll Road

(continued)

Berdasarkan Perjanjian Para Pendiri Konsorsium dengan Akta No. 24 tanggal 22 Mei 2007 dari Notaris Benny Kristianto, S.H., antara lain menyebutkan bahwa porsi kepemilikan Perusahaan dalam konsorsium tersebut meningkat menjadi 60%, dimana para pihak setuju untuk merealisasikan porsi kepemilikan final sesegera mungkin sesuai dengan ketentuan yang ada. Para pihak mengindikasikan bahwa realisasi tersebut akan diusahakan untuk diberlakukan segera setelah konsorsium dinyatakan sebagai pemenang proyek dan sebelum pembentukan entitas.

Based on the Deed of Consortium Founder Agreement No. 24 dated May 22, 2007 of Notary Benny Kristianto, S.H., the Company’s shares portion in the Consortium has increased to 60%, whereby the parties agreed to promptly finalize the realization of such shares proportion in accordance with the prevailing terms and conditions of the consortium. The parties indicated that such realization shall be made effective when the Consortium wins the bid for the project and prior to the establishment of the entity.

Berdasarkan Akta Notaris No. 8 dari Notaris Suzy Anggraini Muharam, S.H., pada tanggal 14 Mei 2008, telah berdiri perusahaan konsorsium PT Marga Trans Nusantara sehubungan dengan proyek Jalan Tol Kunciran-Serpong.

Based on the Notarial Deed of Establishment No. 8 dated May 14, 2008 of Notary Suzy Anggraini Muharam, S.H., PT Marga Trans Nusantara was established in relation to the Kunciran - Serpong Toll Road project.



6. Ruas tol JORR seksi W2 utara 6. JORR toll road section W2 north

Pada tanggal 2 April 2007, Perusahaan bersama-sama dengan PT Jakarta Propertindo telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan tentang Rencana Kerjasama Pengusahaan Jalan Tol JORR W2 Utara. Pada tanggal 24 Agustus 2009, konsorsium mendirikan PT Marga Lingkar Jakarta berdasarkan Akta Notaris No. 26 dari Edi Priyono, S.H., dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-98-HT.03.02-Th 2002.

On April 2, 2007, the Company and PT Jakarta Propertindo have signed the Preliminary Agreement concerning Cooperation Plan of Toll Road Concession of North Jakarta Outer Ring Road Section W2. Furthermore, by Notarial Deed No. 26 dated August 24, 2009 of Edi Priyono, S.H., the Consortium Party has established PT Marga Lingkar Jakarta, which has been legalized with the Minister of Law and Human Rights Decree No. C-98-HT.03.02-Th 2002.







186






6. Ruas tol JORR seksi W2 utara (lanjutan)

6. JORR toll road section W2 north (continued)

PT Marga Lingkar Jakarta dan Pemerintah telah menandatangani Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No. 03 tanggal 7 Juni 2011 yang terakhir diubah dengan Amandemen III Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No. 16 tanggal 22 Juni 2017.

PT Marga Lingkar Jakarta and the Government have signed the Toll Road Concession Agreement No. 03 dated June 7, 2011 which was last amended by Amendment III of Toll Road Concession Agreement No. 16 June 22, 2017

Porsi Perusahaan dalam penyertaan saham dalam konsorsium tersebut sebesar 65%.

The shares portion of the Company shares in such Consortium has been defined as 65%.

7. Ruas tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi

7. Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi Toll Road

Perusahaan sebagai salah satu peserta konsorsium telah menandatangani Akta Perjanjian Konsorsium pada tanggal 5 Desember 2012. Akta telah disahkan berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-36748.40.10.2014 tanggal 27 November 2014 dengan kemitraan terdiri dari (i) Perusahaan; (ii) PT Waskita Karya (Persero) Tbk; (iii) PT PP (Persero) Tbk; dan (iv) PT Hutama Karya (Persero); untuk membangun ruas tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.

The Company, as one of consortium participants signed a notarial deed of Consortium Agreement dated December 5, 2012. The deed was authorized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-36748.40.10.2014 dated on November 27, 2014, with the partnership consists of (i) The Company; (ii) PT Waskita Karya (Persero) Tbk; (iii) PT PP (Persero) Tbk; and (iv) PT Hutama Karya (Persero); to build Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Toll Road.

Berdasarkan Akta Pendirian No. 56 tanggal 25 November 2014 dari Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati. S.H., telah didirikan PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT) sehubungan dengan proyek Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.

Based on the notarial deed of establishment No. 56 dated November 25, 2014 of Notary Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H., PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT) was established and aimed to develop Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi toll road.

PT Jasamarga Kualanamu Tol dan Pemerintah telah menandatangani Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No 01 tanggal 05 Januari 2015 yang terakhir diubah dengan Amandemen VII Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No. 18 tanggal 09 Juli 2019.

PT Jasamarga Kualanamu Tol dan the Government has signed Toll Road Concession Agreement No. 01 dated January 05, 2015 which was last amended by Amendment VII of Toll Road Concession Agreement No. 18 July 09, 2019.







187





(continued)


7. Ruas tol Medan - Kualanamu -

Tebing Tinggi (lanjutan) 7. Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi

Toll Road (continued)

Porsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut sebesar 55%.

The portion of the Company's shareholding in the consortium is 55%.

8. Ruas tol Solo - Ngawi - Kertosono 8. Solo - Ngawi - Kertosono Toll Road

Perusahaan bersama-sama dengan PT Waskita Toll Road mengambil alih PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) selaku badan usaha pemegang hak pengusahaan Jalan Tol Ruas Solo–Ngawi dan PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) selaku badan usaha pemegang hak pengusahaan Jalan Tol Ruas Ngawi-Kertosono.

The Company, together with PT Waskita Toll Road took over PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) as business entity concession holder for Solo-Ngawi Toll Road, and PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) as business entity concession holder for Ngawi-Kertosono Toll Road.

Pengambilalihan dilakukan melalui Perjanjian Penjualan dan Pembelian saham Bersyarat sesuai Akta No. 71 tanggal 31 Maret 2015 dan Amandemen Perjanjian Penjualan dan Pembelian Saham Bersyarat sesuai Akta No. 54 tanggal 29 Mei 2015 serta ditindaklanjuti dengan Akta Jual Beli No. 33 tanggal 15 Mei 2015.

The takeover is done through the Agreement of Sale and Purchase of shares in accordance with Conditional the Deed No. 71 dated March 31, 2015 and Amendment of Conditional Sales and Purchase of Shares Agreement in accordance with the Deed No. 54 dated May 29, 2015, and followed up by the Sale and Purchase Deed No. 33 dated May 15, 2015.

Dengan adanya pengambilalihan tersebut, maka Perusahaan memiliki penyertaan saham pada SNJ sebesar 59,99% dan pada NKJ sebesar 59,99%.

After the takeover, the Company owns 59.99% of shares of SNJ and 59.99% of shares of NKJ

Berdasarkan Akta Notaris No. 11 tanggal 13 Desember 2016 dan Akta Notaris No. 02 tanggal 3 Januari 2017 yang keduanya dibuat oleh Notaris Aliah, S.H., menyatakan bahwa Perusahaan mengambil alih satu lembar saham dari PT Ferino Putra sehingga Perusahaan memiliki penyertaan saham pada SNJ sebesar 60% dan pada NKJ sebesar 60%.

Based on the Notarial Deed No. 11 dated December 13, 2016 and the Notarial Deed No. 02 dated January 3, 2017 which are both made by Notary of Aliah S.H., said that the Company took over the shares of PT Ferino Putra so that the Company now owns 60% of shares of SNJ and 60% of shares of NKJ.







188





(continued)


8. Ruas tol Solo - Ngawi - Kertosono (lanjutan)

8. Solo - Ngawi - Kertosono Toll Road (continued)

Berdasarkan Akta Notaris No. 05 tanggal 19 Januari 2018 dibuat di hadapan Ati Mulyati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0001381.AH.01.02.TAHUN 2018 tanggal 22 Januari 2018 nama perseroan mengalami perubahan dari yang semula bernama PT Solo Ngawi Jaya menjadi PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN).

Based on Notarial Deed No. 05 dated January 19, 2018 made before Ati Mulyati, Legal Scholar, Notary in Jakarta who has obtained approval pursuant to Decision Letter of Minister of Law and Human Right No. AHU-0001381.AH.01.02.TAHUN 2018 dated January 22, 2018 the name of the company changed from PT Solo Ngawi Jaya to PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN).

Pada tanggal 29 Juni 2018, telah dilakukan penandatanganan Akta Perjanjian Pemindahan Saham bersyarat PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) dan JSN sesuai Akta Notaris No. 16 yang dikeluarkan oleh notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, notaris di Jakarta, dimana jumlah yang akan dipindah tangankan sebanyak 8.864.210 lembar saham untuk JNK dan 12.157.077 lembar saham untuk JSN atau sebesar 20 % kepemilikan.

On June 29, 2018, have been held the signing of the Deed of Share Agreement of PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) and JSN in accordance with the Notarial Deed no. 16 issued by notary Ni Nyoman Rai Sumawati, notary public in Jakarta, where the amount to be transferred is 8,864,210 shares of JNK and 12,157,077 share of JSN or 20% ownership. The Plan of Sale and Purchase Event will be held on July 6, 2018.

Pada tanggal 31 Desember 2019 Perusahaan memiliki penyertaan saham pada JNK sebesar 45% dan pada JSN sebesar 40%.

As of December 31, 2019, the Company owns JNK and JSN Shares 45% and 40%, repectively.







189






9. Ruas tol Cinere-Serpong 9. Cinere-Serpong Toll Road

Perusahaan bersama-sama dengan PT Waskita Tol Road dan PT Jakarta Propertindo telah melakukan pengambilalihan saham PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) selaku badan usaha pemegang hak pengusahaan Jalan Tol Ruas Cinere-Serpong.

The Company together with PT Waskita Toll Road and PT Jakarta Propertindo took over PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) as business entity concession holder of Cinere-Serpong Toll Road.

Pengambilalihan dilakukan melalui Perjanjian Penjualan dan Pembelian saham Bersyarat sesuai Akta No. 33, tanggal 15 Mei 2015, serta ditindaklanjuti dengan Akta Jual Beli No. 79 tanggal 29 Juni 2015. PT Cinere Serpong Jaya dan Pemerintah telah menandatangani Akta Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol No. 20 tanggal 28 Juni 2011 yang terakhir diubah dengan Amandemen II berdasarkan Akta No. 26 tanggal 09 April 2016 dihadapan Notaris Rina Utami Djauhari S.H.

The takeover is done through the Agreement of Sale and Purchase of shares in accordance with the Deed No. 33 dated May 15, 2015 and followed up with the Sale and Purchase Deed No. 79 dated June 29, 2015. PT Cinere Serpong Jaya and the Government have signed the Toll Road Concession Agreement No. 20 dated June 28, 2011 which was last amended by Amendment II of Toll Road Concession Agreement No. 26 April 09, 2016

Dengan adanya pengambilalihan tersebut, maka Perusahaan memiliki penyertaan saham dalam CSJ sebesar 55%.

After the takeover, the Company owns 55% of shares of CSJ.

10. Ruas tol Gempol - Pandaan 10. Gempol - Pandaan Toll Road

Perusahaan bersama dengan PT Margabumi Matraya, PT Tirtobumi Adyatunggal dan PT Adhika Prakarsatama mengadakan Perjanjian Usaha Patungan No. 141 tanggal 25 September 1996 untuk menyelenggarakan Jalan Tol Gempol - Pandaan dengan mendirikan PT Margabumi Adhikaraya berdasarkan Akta No. 142 tanggal 25 September 1996.

The Company, together with PT Margabumi Matraya, PT Tirtobumi Adyatunggal and PT Adhika Prakarsatama has signed a Deed of Joint Venture Agreement No. 141 dated September 25, 1996 in order to operate Gempol - Pandanaan Toll Road by estabilishing PT Margabumi Adhikaraya based on the Deed No. 142 dated September 25, 1996.

PT Margabumi Adhikaraya berubah nama menjadi PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) melalui Keputusan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa No. 4 tanggal 20 Juni 2013.

PT Margabumi Adhikaraya changed its name to PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) through the Resolution of Extraordinary Meeting of Shareholders No. 4 dated June 20, 2013.







190






10. Ruas tol Gempol - Pandaan (lanjutan)

10. Gempol - Pandaan Toll Road (continued)

Perusahaan melakukan pembelian saham PT Margabumi Matraya sebesar 9,01% melalui Akta Jual Beli No. 30 tanggal 17 Juni 2015. Sehingga dengan adanya pembelian saham tersebut, maka Perusahaan memiliki penyertaan saham di JPT sebesar 88,86%.

The Company purchased 9.01% shares of PT Margabumi Matraya through the Sale and Purchase Deed No. 30 dated June 17, 2015. Thereafter, the Company holds an equity stake in JPT of 88.86%.

Berdasarkan Akta Pernyataan

Keputusan Para Pemegang Saham di Luar Rapat Umum Pemegang Saham JPT tanggal 26 November 2015, pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar JPT. Setelah penyetoran oleh Perusahaan, maka porsi saham Perusahaan di JPT meningkat menjadi sebesar 90,71%.

Based on the Deed of Shareholders resolution in lieu of General Meeting of JPT’s shareholders dated November 26, 2015, the shareholders agreed to increase the authorized capital of JPT. After the payment of shares by the Company, the portion of the Company’s shares in JPT increased to 90.71%.

Perusahaan melakukan divestasi kepemilikan saham pada JPT Berdasarkan Akta Notaris No. 46 tanggal 24 Mei 2019 kepada PT Trans Optima Luhur dengan mengambil bagian atas saham baru yang diterbitkan oleh perseroan sehingga kepemilikan saham di PT Jasamarga Pandaan Tol adalah 252.053.913 lembar saham atau setara dengan Rp252.053.913.000 (Rupiah penuh) yang mewakili 40% dari total seluruh saham yang berjumlah 603.134.783 lembar saham, atau setara Rp603.134.783 .000.

The Company divested shares in JPT based on Notarial Deed No. 46 dated May 24, 2019 to PT Trans Optima Luhur by taking part in new shares issued by the company so that the share ownership in PT Jasamarga Pandaan Tol is 252,053,913 shares or equivalent to Rp252,053,913,000 (full Rupiah) which represents 40% of the total shares 603,134,783 or equivalent to Rp603,134,783,000.



11. Ruas tol Nusa Dua - Tanjung Benoa 11. Nusa Dua - Tanjung Benoa Toll Road

PT Jasamarga Bali Tol (JBT) didirikan berdasarkan akta notaris No. 2 tanggal 22 Agustus 2011 dari Paulina S.S. Endah Putri, S.H., dalam rangka pengusahaan ruas tol Nusa Dua-Tanjung Benoa.

PT Jasamarga Bali Tol (JBT) was established based on notarial deed No. 2 dated August 22, 2011 of Paulina S.S. Endah Putri, S.H., aimed to develop Nusa Dua-Tanjung Benoa toll road.







191






11. Ruas tol Nusa Dua - Tanjung Benoa (lanjutan)

11. Nusa Dua - Tanjung Benoa Toll Road (continued)

Akta pendirian disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-57740.AH.01.01 Tahun 2011 tanggal 25 November 2011.

The deed of establishment was authorized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-57740.AH.01.01 Year 2011 dated November 25, 2011.

Pemegang saham utama dari PT Jasamarga Bali Tol selain Perusahaan, yaitu: PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebesar 17,58%, Pemerintah Provinsi Bali sebesar 8,01%, Pemerintah Kabupaten Badung sebesar 8,01%, PT Angkasa Pura I (Persero) sebesar 8,00%, dan pemegang saham lainnya sebesar 3,4%

The main shareholders of PT Jasamarga Bali Tol besides the Company, namely: PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) by 17.58%, the Provincial Government of Bali by 8.01%, the Government of Badung Regency by 8.01%, PT Angkasa Pura I (Persero) by 8.00%, and other shareholders by 3.4%

JBT mulai beroperasi secara komersial tanggal 1 Oktober 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2019, kepemilikan saham Perusahaan di JBT adalah sebesar 55%.

JBT started its commercial operation on October 1, 2013. As of December 31, 2019, the Company’s ownership in JBT is 55%.

12. Ruas Tol Surabaya - Mojokerto 12. Surabaya - Mojokerto Toll Road

PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (dahulu PT Marga Nujyasmo Agung) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 121 tanggal 19 Agustus 1994 dari Sutjipto, S.H., dalam rangka pengusahaan ruas tol Surabaya - Mojokerto. Akta pendirian disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C2-3473 Tahun 1995 tanggal 22 Maret 1995.

PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (formerly PT Marga Nujyasmo Agung) were established based on Notarial Deed No.121 dated August 19, 1994 of Sutjipto, S.H., aimed to develop Surabaya - Mojokerto toll road. The Deed of establishment were authorized by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C2-3473, dated March 22, 1995.

Anggaran Dasar telah beberapa kali diubah, dengan perubahan terakhir adalah tentang perubahan nama menjadi PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) yang telah disahkan melalui Keputusan Menteri dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0011880.AH.01.02 Tahun 2016 tanggal 23 Juni 2016.

Article of Association has been amended several times, with the last changes related to the change of the entity name to become PT Jasamarga Surabaya Mojokerto which were authorized by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through decision letter No. AHU-0011880.AH.01.02 Year 2016 dated June 23, 2016.







192





(continued)


12. Ruas Tol Surabaya - Mojokerto (lanjutan)

12. Surabaya - Mojokerto Toll Road (continued)

Perusahaan memiliki 55,51% kepemilikan di JSM.

The Company has 55.51% of ownership interest in JSM.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, ruas jalan tol yang sudah beroperasi diantaranya: Waru-Sepanjang (Seksi A) dan Krian-Mojokerto (Seksi 4).

As of December 31, 2018, toll roads which are already operating are: Waru - Sepanjang (Section A) and Krian - Mojokerto (Section 4).

13. Ruas Tol Semarang - Batang 13. Semarang - Batang Toll Road

Perusahaan menandatangani Akta Perjanjian Konsorsium pada tanggal 23 Desember 2015 dengan PT Waskita Toll Road untuk membangun ruas tol Semarang - Batang.

The Company signed the Deed of Consortium Agreement dated December 23, 2015 with PT Waskita Toll Road to build Semarang – Batang Toll Road.


The portion of the Company's ownership in the consortium is 60%.

Berdasarkan Akta Pendirian No. 128 tanggal 21 April 2016, H. Rizul Sudarmadi. S.H., M.Kn., telah didirikan PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) dalam rangka proyek Jalan Tol Semarang - Batang.

Based on the Deed of Establishment No. 128 dated on April 21, 2016, H. Rizul Sudarmadi, S.H., M.Kn., PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) was established and aimed to develop Semarang - Batang toll road.

Pada tanggal 27 April 2016, JSB telah menandatangani PPJT untuk ruas jalan tol Semarang - Batang.

On April 27, 2016, JSB has signed PPJT for Semarang – Batang toll road.

Pada tanggal 29 Juni 2018, telah dilakukan penandatanganan Akta Perjanjian Pemindahan Saham bersyarat JSB sesuai Akta Notaris No. 17 yang dikeluarkan oleh notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, notaris di Jakarta, dimana jumlah yang akan dipindah tangankan sebanyak 26.725.000 lembar saham atau sebesar 20 % kepemilikan.

On June 29, 2018, have been held the signing of the Deed of Share Agreement of JSB in accordance with the Notarial Deed No. 17 issued by notary Ni Nyoman Rai Sumawati, notary public in Jakarta, where the amount to be transferred is 26,725,000 shares or 20% ownership.

Pada tanggal 6 November 2019, JSB telah menandatangani Amandemen V Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol ruas jalan tol Semarang - Batang.

On November 6, 2019, JSB signed Amendment V of the Toll Road Concession Agreement of Semarang - Batang toll road.







193





(continued)


13. Ruas Tol Semarang - Batang (lanjutan)

13. Semarang - Batang Toll Road (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada JSB sebesar 40%.

As of December 31, 2019, the Company owns 40% of shares of JSB.

14. Ruas Tol Manado - Bitung 14. Manado - Bitung Toll Road

Perusahaan sebagai salah satu peserta konsorsium telah menandatangani Akta Perjanjian Konsorsium pada tanggal 26 Agustus 2015 dengan kemitraan terdiri dari (i) Perusahaan; (ii) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk; (iii) PT PP (Persero) Tbk untuk membangun ruas tol Manado - Bitung.

The Company, as one of consortium participants signed the Deed of Consortium Agreement dated August 26, 2015 with the partnership consists of (i) The Company; (ii) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk; (iii) PT PP (Persero) Tbk. to build Manado - Bitung Toll Road.


The portion of the Company's ownership in the consortium is 65%.

Berdasarkan Akta Pendirian No. 07 tanggal 6 Juni 2016 dari Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati. S.H.,M.Kn., telah didirikan PT Jasamarga Manado Bitung dalam rangka proyek Jalan Tol Manado - Bitung.

Based on the Deed of Establishment No. 07 dated on June 6, 2016 of Notary Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H.,M.Kn, PT Jasamarga Manado Bitung was established and aimed to develop Manado - Bitung toll road.

Pada tanggal 9 Juni 2016, JMB telah menandatangani PPJT untuk ruas jalan tol Manado - Bitung.

On June 9, 2016, JMB has signed PPJT for Manado - Bitung toll road.

15. Ruas Tol Balikpapan - Samarinda 15. Balikpapan - Samarinda Toll Road

Perusahaan sebagai salah satu peserta konsorsium telah menandatangani Akta Perjanjian Konsorsium pada tanggal 26 Agustus 2015 dengan kemitraan terdiri dari (i) Perusahaan; (ii) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk; (iii) PT PP (Persero) Tbk; (iv) PT Bangun Tjipta Sarana untuk membangun ruas tol Balikpapan - Samarinda. Porsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut sebesar 55%.

The Company, as one of consortium participants signed the Deed of Consortium Agreement dated August 26, 2015 with the partnership consists of (i) The Company; (ii) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk; (iii) PT PP (Persero); (iv) PT Bangun Tjipta Sarana to build Balikpapan - Samarinda Toll Road. The portion of the Company's ownership in the consortium is 55%.







194





(continued)


15. Ruas Tol Balikpapan - Samarinda

(lanjutan) 15. Balikpapan - Samarinda Toll Road

(continued)

Berdasarkan Akta Pendirian No. 05 tanggal 6 Juni 2016 dari Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati. S.H., M.Kn., telah didirikan PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) sehubungan dengan proyek Jalan Tol Balikpapan - Samarinda.

Based on the Deed of Establishment No. 05 dated on June 6, 2016 of Notary Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H.,M.Kn., PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) was established and aimed to develop Balikpapan - Samarinda toll road.

Pada tanggal 9 Juni 2016, JBS telah menandatangani PPJT untuk ruas jalan tol Balikpapan - Samarinda.

On June 9, 2016, JBS has signed PPJT for Balikpapan - Samarinda toll road.

Porsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut sebesar 67,13%.

The portion of the Company's ownership in the consortium is 67.13%.

16. Ruas Tol Pandaan - Malang 16. Pandaan - Malang Toll Road

Perusahaan sebagai salah satu peserta konsorsium telah menandatangani Akta Perjanjian Konsorsium pada tanggal 19 Oktober 2015 dengan kemitraan terdiri dari (i) Perusahaan; (ii) PT PP (Persero) Tbk; (iii) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) untuk membangun ruas tol Pandaan - Malang. Porsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut sebesar 60%.

The Company, as one of consortium participants signed the Deed of Consortium Agreement dated October 19, 2015 with the partnership consists of (i) The Company; (ii) PT PP (Persero) Tbk; (iii) PT Sarana Multi Infrastruktur to build Pandaan - Malang Toll Road. The portion of the Company's ownership in the consortium is 60%.

Berdasarkan Akta Pendirian No. 09 tanggal 6 Juni 2016 dari Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati. S.H., M.Kn., telah didirikan PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) untuk pembangunan proyek Jalan Tol Pandaan - Malang.

Based on the Deed of establishment No. 09 dated on June 6, 2016 of Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H.,M.Kn., PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) was established and aimed to develop Pandaan - Malang toll road.

Pada tanggal 9 Juni 2016, JPM telah menandatangani PPJT untuk ruas jalan tol Pandaan - Malang.

Pada tanggal 31 Desember 2019, porsi Perusahaan pada PT JPM adalah sebesar 60%.

On June 9, 2016, JPM has signed PPJT for Pandaan - Malang toll road. As of 31 December 2019, the portion of the compay’s ownership is 60%.







195





(continued)


17. Ruas Tol Jakarta - Cikampek II

Elevated 17. Jakarta - Cikampek II Elevated Toll

Road

Perusahaan telah menandatangani Akta Perjanjian Konsorsium pada tanggal 1 Februari 2016 dengan kemitraan terdiri dari (i) Perusahaan; (ii) PT Ranggi Sugironperkasa untuk membangun ruas tol Jakarta - Cikampek II Elevated. Porsi Perusahaan dalam penyertaan saham di konsorsium tersebut sebesar 80%.

The Company has signed the Deed of Consortium Agreement dated February 1, 2016 with the partnership consists of (i) The Company; (ii) PT Ranggi Sugironperkasa to build Jakarta - Cikampek II Elevated Toll Road. The portion of the Company's ownership in the consortium is 80%.

Berdasarkan Akta Pendirian No. 13 tanggal 24 September 2016, Ni Nyoman Rai Sumawati. S.H., M.Kn., telah didirikan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) untuk pembangunan proyek Jalan Tol Jakarta - Cikampek II Elevated.

Based on the Deed of Establishment No. 13 dated on September 24, 2016, Ni Nyoman Rai Sumawati, S.H.,M.Kn., PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) was established and aimed to develop Jakarta - Cikampek II Elevated toll road.

Pada tanggal 5 Desember 2016, JJC telah menandatangani PPJT untuk ruas Jakarta - Cikampek II Elevated. Pada tanggal 31 Desember 2019, porsi Perusahaan pada JJC adalah 80%.

On December 5, 2016, JJC has signed PPJT for Jakarta - Cikampek II Elevated. As of 31 December 2019, Portion of the Company’s ownership in JJC is 80%.

18. Ruas Tol Jakarta - Cikampek II Sisi

Selatan (Jatiasih-Cipularang-Sadang)

18. Jakarta - Cikampek II South Side (Jatiasih-Cipularang-Sadang) Toll Road

Perusahaan sebagai telah

menandatangani Akta Perjanjian

Konsorsium pada tanggal

21 September 2016 dengan kemitraan

terdiri dari (i) Perusahaan; (ii) PT Wira

Nusantara Bumi untuk membangun

ruas tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan

(Jatiasih-Cipularang-Sadang). Porsi

Perusahaan dalam penyertaan saham

di konsorsium tersebut sebesar 80%.

The Company has signed the Consortium Agreement Deed on September 21, 2016 with partnership consisting of (i) the Company; (ii) PT Wira Nusantara Bumi to build the Jakarta-Cikampek II South Side (Jatiasih-Cipularang-Sadang) toll road section. The portion of the company’s ownershp in the consortium is 80%.







196






18. Ruas Tol Jakarta - Cikampek II Sisi Selatan (Jatiasih-Cipularang-Sadang)

18. Jakarta - Cikampek II South Side (Jatiasih-Cipularang-Sadang) Toll Road

Berdasarkan Akta Pendirian No.19

tanggal 29 Desember 2017 dan Akta

Perjanjian Usaha Patungan No. 18

tanggal 29 Desember 2017 telah

didirikan PT Jasamarga Japek Selatan

(JJS).

Based on the Establishment Deed No.19 dated December 29, 2017 and the Deed of Joint Venture Agreement No. 18 dated December 29, 2017 has been established PT Jasamarga Japek Selatan (JSS)

Pada tanggal 29 Desember 2017, JSS

telah menandatangai PPJT untuk ruas

tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan

Jatiasih-Cipularang-Sadang.

On December 29, 2017, JSS signed the PPJT for the Jakarta-Cikampek II toll-section of South Jatiasih-Cipularang-Sadang toll road.

Per 31 Desember 2019, Porsi

kepemilikan Perusahaan pada JJS

adalah sebesar 80%.

As of 31 December 2019, Portion of the company’s Ownersip in JJS is 80%.

19. Ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi 19. Probolinggo-Banyuwangi Toll Road

Perusahaan telah menandatangani

Akta Perjanjian Konsorsium pada

tanggal 25 September 2017 dengan

kemitraan terdiri dari (i) Perusahaan;

(ii) PT Waskita Toll Road; (iii)

PT Brantas Abipraya (Persero) untuk

membangun ruas tol Probolinggo -

Banyuwangi. Porsi Perusahaan dalam

penyertaan saham di Konsorsium

tersebut sebesar 80%.

The Company has signed the Consortium Agreement Deed on September 25, 2017 with partnership consisting of (i) the Company; (ii) PT Waskita Toll Road; (iii) PT Brantas Abipraya (Persero) to build the Probolinggo - Banyuwangi toll road. The portion of the Company ownership in the consortium is 80%.

Berdasarkan Akta Pendirian No.21

tanggal 29 Desember 2017 dan Akta

Perjanjian Usaha Patungan No. 20

tanggal 29 Desember 2017 telah

didirikan PT Jasamarga Probolinggo-

Banyuwangi (JPB).

Based on the Establishment Deed No.21 dated December 29, 2017 and the Deed of Joint Venture Agreement No. 20 dated December 29, 2017, it has been established PT Jasamarga Probolinggo-Banyuwangi (JPB).

Pada tanggal 29 Desember 2017, JPB

telah menandatangai PPJT untuk ruas

tol Probolinggo-Banyuwangi.

On December 29, 2017, JPB has signed the PPJT for Probolinggo-Banyuwangi toll road.

Pada tanggal 31 Desember 2019, porsi kepemilikan saham Perusahaan adalah sebesar 94,84%.








197



b. Perjanjian Penggunaan Dana Bergulir

Pembelian Tanah untuk Jalan Tol dengan Badan Layanan Umum - Badan Pengatur Jalan Tol (BLU - BPJT)

b. Agreement of Fund Facility for Reimbursement of Land Aquisition for Toll Road with BLU - BPJT

Kelompok Usaha memiliki perjanjian dengan BLU - BPJT mengenai penggunaan dana bergulir untuk penggantian pembelian tanah dalam rangka pengusahaan ruas jalan tol sebagai berikut:

The Group has agreements with the BLU - BPJT concerning the usage of fund for reimbursement of land acquisition cost of toll roads as follows:



PT Jasamarga Kunciran Cengkareng 765.536 765.536 PT Jasamarga Kunciran CengkarengPT Marga Trans Nusantara 645.433 645.433 PT Marga Trans NusantaraPT Jasamarga Surabaya Mojokerto 177.573 211.217 PT Jasamarga Surabaya MojokertoPerusahaan 109.008 109.008 The Company-

Total 1.697.550 1.731.194 Total

Tata cara penggunaan dana bergulir pada BLU-BPJT untuk pengadaan tanah jalan tol diatur dalam Peraturan Menteri PU No.04/PRT/M/2007, tanggal 26 Februari 2007. BLU-BPJT akan melaksanakan pembayaran terlebih dahulu (dana talangan), untuk pembelian tanah untuk pembangunan ruas jalan tol yang merupakan kewajiban Kelompok Usaha kepada Pemerintah sebagaimana diatur dalam PPJT. Dalam hal 1 (satu) seksi selesai dibebaskan, Kelompok Usaha harus mentransfer seluruh biaya ganti rugi tanah termasuk bunga ke Rekening BLU-BPJT dan BLU-BPJT membuat Berita Acara Serah Terima Tanah kepada entitas.

The procedure using of pre-fund at BLU-BPJT for toll road land acquisition is based on the Decree of Public Works No.04/PRT/M/2007 dated February 26, 2007. BLU-BPJT will conduct the payment firstly, for acquisition land for toll road construction, which represents the Group obligation to the Government, according to concession rights agreement (PPJT). In case one section has been completed, the Group should transfer all land acquisution costs including interest to BLU-BPJT account and BLU-BPJT should provide of land hand over report to the entity.

Dalam hal Perjanjian Pengusahaan Ruas Jalan Tol untuk ruas jalan tol dialihkan kepada Entitas Anak dari Perusahaan, maka hak dan kewajiban Perusahaan dalam Perjanjian Penggunaan Dana BLU ini akan dialihkan kepada Entitas Anak.

After the transfer of the Company's rights under the Concession to its Subsidiaries, the Company's rights and obligations in the BLU Fund Usage Agreement will be transferred to its Subsidiaries.

Menunjuk Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.14/PRT/M/2008 tentang tata cara penggunaaan dana bergulir pada Badan Layanan Umum - Badan Pengatur Jalan Tol untuk pengadaan tanah jalan tol diatur penghapusan surety bond (jaminan) dalam perjanjian Penggunaan Dana Bergulir BLU, maka sebagai pengganti jaminan atas pengembalian dana bergulir ini akan diberlakukan cross default PPJT apabila Perusahaan gagal membayar dana bergulir BLU.

Referring to the Decree of the Minister of Public Works No.14/PRT/M/2008 regarding the procedure for pre-fund usage at Public Service Assistance Unit ("Badan Layanan Umum /BLU”) for land acquisition of toll road which stipulated the cancellation of surety bond on pre-fund usage agreement of BLU, and as a replacement of guarantee on the prepayment of pre-fund the cross default will be applied on PPJT if the Company failed to repay such pre-fund to BLU.







198



c. Perjanjian Dana Talangan Tanah untuk Entintas Anak dan Ventura Bersama

c. Loan Agreement with Subsidiaries and A Joint Venture Land Bridging Fund.

Untuk kepentingan percepatan penyelesaian pembebasan lahan, Perusahaan dan pemegang saham lainnya telah memberikan pinjaman dana talangan tanah untuk Entitas Anak dan Ventura Bersama berikut:

To accelerate land acquisition, the Company and other shareholders had provided land bridging fund to the following Subsidiaries and a Joint Venture:

1. PT Trans Marga Jateng (TMJ) 2. PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) 3. PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri

(JNK) 4. PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) 5. PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT) 6. PT Jasamarga Gempol Pasuruan (JGP) 7. PT Marga Trans Nusantara (MTN) 8. PT Jasamarga Kunciran Cengkareng

(JKC) 9. PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) 10. PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) 11. PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) 12. PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) 13. PT Jasamarga Balikpapan Samarinda

(JBS)

14. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)

1. PT Trans Marga Jateng (TMJ) 2. PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) 3. PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri

(JNK) 4. PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) 5. PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT) 6. PT Jasamarga Gempol Pasuruan (JGP) 7. PT Marga Trans Nusantara (MTN) 8. PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) 9. PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) 10. PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) 11. PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) 12. PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) 13. PT Jasamarga Balikpapan Samarinda

(JBS) 14. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)

d. Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham

dengan Entitas Anak dan Ventura Bersama d. Shareholder Loan Agreement with

Subsidiaries and Join Ventures

Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman pemegang saham dengan Entitas Anak dan Ventura Bersama dengan tujuan-tujuan seperti penambahan modal kerja atau pemenuhan kebutuhan kas bagi peminjam. Adapun Entias Anak dan Ventura Bersama yang meminjam dana kepada Perusahaan adalah:

The Company established shareholder loan agreement with Subsidiaries and Joint Ventures with purposes such as working capital loan or to meet cash flow necessities for borrower. The Subsidiaries and Joint Ventures are:

1. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) 2. PT Jasamarga Tollroad Maintenance

(JMTM) 3. PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) 4. PT Trans Marga Jateng (TMJ) 5. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) 6. PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri

(JNK) 7. PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) 8. PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek

(JJC) 9. PT Jasamarga Related Business (JMRB) 10. PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) 11. PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) 12. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) 13. PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi

(JPB)

1. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) 2. PT Jasamarga Tollroad Maintenance

(JMTM) 3. PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) 4. PT Trans Marga Jateng (TMJ) 5. PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT) 6. PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri

(JNK) 7. PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) 8. PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek

(JJC) 9. PT Jasamarga Related Business (JMRB) 10. PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) 11. PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) 12. PT Jasamarga Bali Tol (JBT) 13. PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi

(JPB)







199



e. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol

antara PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (Anak Perusahaan) dengan PT Hutama Karya (Persero)

e. Toll Road Joint Operation between PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (a Subsidiary) and PT Hutama Karya (Persero)

PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) mengadakan kerjasama dengan PT Hutama Karya (Persero) (HK) melalui Perjanjian Jasa Layanan Transaksi dan Layanan Lalu Lintas Pada Jalan Tol Ruas JORR Seksi S (Pondok Pinang-Jagorawi) No. 24/SP-JLJ/III/2016 tanggal 16 Maret 2016. Lingkup pekerjaan meliputi transaksi dan layanan lalu lintas Jalan Tol Ruas JORR Seksi S.

The company entered into an agreement with PT Hutama Karya (Persero) for the Transaction and Traffic Services Agreement of JORR Section S Toll Road (Pondok Pinang-Jagorawi) No. 24/SP-JLJ/III/2016 dated March 16, 2016. The scope of work includes transactions and traffic services for JORR Toll Road Section S.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan terhitung sejak tanggal 16 Maret 2016 sampai dengan tanggal 16 Maret 2019. Nilai kontrak sejak tanggal 16 Maret 2016 sampai dengan tanggal 16 Maret 2017 adalah sebesar Rp182.777.763.065 (termasuk PPN).

The period of work started from March 16, 2016 until March 16, 2019. The contract value from March 16, 2016 until March 16, 2017 amounted to Rp182,777,763,065 (including VAT).

Berdasarkan Surat Kuasa No.111/SK/2003 tanggal 21 November 2003, Perusahaan telah memberi kuasa kepada JLJ, entitas anak, untuk melakukan pengoperasian, pengamanan dan pemeliharaan aset proyek JORR termasuk penyerahan pelaksanaan pekerjaan usaha lain.

Based on the Power of Attorney No.111/SK/2003 dated November 21, 2003, the Company has given authority JLJ, a subsidiary, to operate, safeguard and maintain JORR project assets and to manage other operations.

Berdasarkan Akta Perjanjian No. 068/KONTRAK-DIR/2010 tanggal 30 Desember 2010, Perusahaan telah menyerahkan pelaksanaan pengoperasian, pengamanan dan pemeliharaan jalan tol ruas JORR dan ruas Ulujami-Pondok Aren selama jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013. Sampai dengan tanggal 15 Agustus 2018, Akta Perjanjian tersebut telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Adendum XV atas Perjanjian Pengoperasian, Pengamanan dan Pemeliharaan Jalan Tol Ruas JORR Seksi E1 dan E2+E3 dan Pemeliharaan Ruas JORR Seksi W2S dan Ulujami - Pondok Aren.

Based on the Agreement Deed No. 068/KONTRAK-DIR/2010 dated December 31, 2010, the Company has appointed the implementation of the operation, safe guarding and maintenance of the JORR and Ulujami-Pondok Aren toll road sections for over 3 years start which be effective since January 1, 2011 until December 31, 2013. Until August 15, 2018, the Agreement Deed has amended several times, the latest with Amendment XV of Agreement of the Operation, Safe Guarding and Maintenance E1 and E2+E3 Toll Road section and Maintenance of W2S and Ulujami - Pondok Aren toll road section.

Berdasarkan Addendum I Perjanjian Jasa Layanan Transaksi dan Layanan Lalu Lintas Pada Jalan Tol Ruas JORR Seksi S (Pondok Pinang-Jagorawi), No. 24/SP-JLJ/III/2016 tanggal 15 Maret 2017, jangka waktu perjanjian diperpanjang 1 tahun terhitung sejak tanggal 16 Maret 2017 sampai dengan tanggal 15 Maret 2018 dengan nilai kontrak sebesar Rp81.946.379.385 (termasuk PPN).

Based on Addendum I of the Transaction and Traffic Services Agreement of JORR Section S Toll Road (Pondok Pinang-Jagorawi) No. 24/SP-JLJ/III/2016 dated March 15, 2017, the contract period was extended for 1 year started from March 16, 2017 until March 15, 2018 with contract value amounted to Rp81,946,379,385 (including VAT).







200



e. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol antara PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (Anak Perusahaan) dengan PT Hutama Karya (Persero) (lanjutan)

e. Toll Road Joint Operation between PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (a Subsidiary) and PT Hutama Karya (Persero) (continued)

Berdasarkan Addendum II Perjanjian Jasa Layanan Transaksi dan Layanan Lalu Lintas Pada Jalan Tol Ruas JORR Seksi S (Pondok Pinang-Jagorawi), No. 24/SP-JLJ/III/2016 tanggal 15 Maret 2017, jangka waktu perjanjian diperpanjang 1 tahun terhitung sejak tanggal 16 Maret 2018 sampai dengan tanggal 15 Maret 2019, nilai kontrak selama 1 tahun adalah sebesar Rp175.523.476.624 (termasuk PPN).

Based on Addendum II of the Transaction and Traffic Services Agreement of JORR Section S Toll Road (Pondok Pinang-Jagorawi) No. 24/SP-JLJ/III/2016 dated March 15, 2017, the contract period was extended for 1 year started from March 16, 2018 until March 15, 2019, with contract value amounted to Rp175,523,476,624 (including VAT).

Berdasarkan Addendum XI, kedua belah pihak menyepakati tentang penambahan jangka waktu perjanjian selama 3 (tiga) tahun dan berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2019. Selanjutnya, pada Adendum XII dan Adendum XIII, kedua belah pihak menyepakati tentang perubahan biaya pengoperasian, pengamanan dan pemeliharaan atas ruas tersebut untuk tahun 2016 dan 2017.

Based on Addendum XI, both parties agreed to extend the agreement period for 3 (three) years and commencing from January 1, 2016 up to December 31, 2019. Furthermore, on Addendum XII and Addendum XIII, both of parties agreed about operating costs, security, and maintenance cost changes of these toll road section for year 2016 and 2017.

Berdasarkan perjanjian No. 60/SP-JLJ/III/2019 tanggal 15 Maret 2019, pihak JLJ dan Hutama Karya (HK) telah melakukan perjanjian jasa pengoperasian, pengamanan, dan pemeliharaan jalan tol ruas JORR seksi S (Pondok pinang - Jagorawi) dengan jangka waktu perjanjian sejak tanggal 17 Maret 2019 sampai dengan 16 Maret 2020 atau sampai dengan hak dan kewajiban para pihak telah selesai dilaksanakan.

Based on agreement No. 60/SP-JLJ/III/2019 dated March 15, 2019, the JLJ and Hutama Karya (HK) have entered into an operation, security, and maintenance service agreement for section S of JORR toll road section (Pondok pinang - Jagorawi) with an agreement period from March 17, 2019 until March 16, 2020 or until the rights and obligations of the parties have been completed.

Pada tanggal 15 Maret 2019, JLJ dan HK menandatangani Perjanjian Jasa Pengoperasian, Pengamanan dan Pemeliharaan Jalan Tol Ruas JORR Seksi S (Pondok Pinang-Jagorawi) No. 60/SP-JLJ/III/2019. Jangka waktu perjanjian adalah satu tahun mulai dari tanggal 17 Maret 2019 sampai dengan tanggal 16 Maret 2020, dengan nilai kontrak sebesar Rp107.556.422.600 (termasuk PPN).

On March 15, 2019, JLJ and HK signed the JORR Section S (Pondok Pinang-Jagorawi) Toll Road Operation, Security and Maintenance Services Agreement No. 60/SP-JLJ/III/2019. The period is one year started from March 17, 2019 until March 16, 2020, with a contract value amounted to Rp107,556,422,600 (including VAT).







201



f. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol dengan

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)

f. Toll Road Joint Operation with PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)

Perusahaan mengadakan kerjasama dengan CMNP dalam bentuk pengoperasian jalan tol secara terpadu yang dimuat dalam Akta Notaris No. 42 tanggal 4 Juni 1993 juncto Akta Notaris No. 386 tanggal 31 Desember 1994.

The Company has entered into a joint operation agreement with CMNP in the form of integrated toll road operation as put forth in the Notarial Deed No. 42 dated June 4, 1993 in conjunction with the Notarial Deed No.386 dated December 31, 1994

Dalam Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum No. 272-A/KPTS/2996 dan Menteri Keuangan No. 434/ KMK.016/2996 tanggal 20 Juni 1996 tentang Pengoperasian Terpadu Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta (Tomang- Cawang Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga Pluit-Grogol Tomang) serta Penetapan Angka Perbandingan Pembagian Pendapatan Tol dinyatakan bahwa jalan tol lingkar dalam kota dijadikan sebagai satu kesatuan sistem jaringan jalan tol dalam kota Jakarta yang pengoperasiannya dilakukan secara terpadu dengan bagi pendapatan tol masing-masing sebesar 25% untuk Perusahaan dan sebesar 75% untuk CMNP.

Based on the Joint Decrees of the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia No. 272-A/KPTS/2996 and the Minister of Finance No. 434/KMK.016/2996 dated June 20, 1996 regarding the integrated operation of the Jakarta Inner Ring Road (Tomang-Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga Pluit-Grogol Tomang) and determination of Toll Revenue Sharing Ratio, the inner city ring road will be operated as one toll road network system with toll road revenue sharing of 25% for the Company and 75% for CMNP.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana WIlayah No.JL.01.04-Mn/582 tanggal 7 November 2002, ditetapkan persentase bagi hasil jalan tol dalam kota Jakarta antara CMNP dan Perusahaan sebagai berikut:

Based on the Subsequent Decree of the Minister of Housing and Regional Infrastructure No.JL.01.04-Mn/582 dated November 7, 2002, the Jakarta Inner Ring Road revenue sharing between CMNP and the Company is set forth as follows:

CMNP Perusahaan/

Company

•Mulai Awal Konsesi s/d 9 Mei 2002 75% 25%•Beginning of Concession Period until

May 9, 2002•Mulai 10 Mei 2002 s/d 31 Desember

200265% 35%

•From May 10, 2002 to December 31, 2002

•Mulai 1 Januari 2003 s/d Akhir Masa •From January 1, 2003 to the End ofKonsensi (Tahun 2025) 55% 45% Concession Period (Year 2025)

Persentase Bagi Hasil/

Percentage of Revenue Sharing







202



g. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol dengan

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) g. Toll Road Joint Operation with PT Bintaro

Serpong Damai (BSD)

Perusahaan telah mengadakan kerjasama kontrak manajemen dengan BSD sebagai operator jalan tol berdasarkan perjanjian kerjasama pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol Pondok Aren - Serpong No.004/SPK-DIR/1998 tanggal 19 Mei 1998, yaitu dimulai sejak tanggal pengoperasian sampai dengan berakhirnya masa penyelenggaraan jalan tol Pondok Aren-Serpong atau pada saat diakhirinya perjanjian ini mana yang lebih awal. Berdasarkan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia No.217/1/ARB-BANI/2006 tanggal 31 Agustus 2006, lingkup pengoperasian Perusahaan sebagai berikut:

The Company has entered into a joint operation agreement with BSD as toll road operator for Pondok Aren - Serpong section based on toll road operation and maintenance agreement No.004/SPK-DIR/1998 dated May 19, 1998, which started from the date of operation until the expiration of the toll concession for Pondok Aren-Serpong or at the time of the termination of the agreement, which ever is earlier. Based on the Decree of the Indonesian Board of Arbitration No.217/1/ARB-BANI/2006 dated August 31, 2006, the scope of operations are as follows:

1. Pengoperasian gerbang tol Pondok Ranji

(Pondok Aren Timur). 1. Operation of Pondok Ranji toll gates (East

Pondok Aren).

2. Pelayanan lalu lintas dan keamanan pengguna jalan tol serta pengamanan aset, dengan catatan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah yang menyangkut patroli seperti kendaraan rusak dan kecelakaan sesuai lingkup pekerjaan patroli sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol yang dikeluarkan Menteri Pekerjaan Umum.

2. Providing patrol and safety service for toll road users and safeguarding toll road assets whereby the Company is dealing with toll road users in the patrol area including damaged vehicles and accidents on toll roads in compliance with Standard of Minimum Service (SPM) for toll roads issued by the Minister of Public Works

Masa berakhirnya perjanjian bersamaan dengan berakhirnya masa konsesi, kecuali kedua pihak sepakat untuk mengakhiri kontrak lebih awal.

The term of the agreement terminates with the end of the concession period, unless both parties agree to terminate the contract earlier.

h. Restrukturisasi Utang JORR h. JORR Debt Restructuring

Estimasi nilai liabilitas yang diambil alih sesuai dengan Surat Keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) No.KEP-02/K.KKSK/02/2001 tanggal 5 Februari 2001, sebesar Rp1.070.521.000 dengan rincian sebagai berikut:

The estimated liability to be taken over, according to the Decree of the Committee for Financial Sector Policy (KKSK) No.KEP-02/K.KKSK/02/2001 dated February 5, 2001, was Rp1,070,521,000, with details as follows:

Berdasarkan Akta No. 42 dan 43 tanggal 19 November 2003 dari Notaris Imas Fatimah S.H., dicapai kesepakatan antara Perusahaan, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA sebelumnya disebut Badan Penyehatan Perbankan Nasioanal atau BPPN) dan para kreditur JORR berkenaan dengan penyelesaian utang yang terkait dengan proyek JORR sebagai berikut:

Based on the Deed No. 42 and 43 dated November 19, 2003 of Notary Imas Fatimah S.H., the Company has reached agreements with PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA formerly the Indonesian Banking Restructuring Agency or IBRA) and other JORR creditors regarding the final settlement of JORR debt obligation as follows:







203



h. Restrukturisasi Utang JORR (lanjutan) h. JORR Debt Restructuring (continued)

1. Utang kepada PPA dan para kreditur JORR lainnya senilai Rp1.070.521.000 tidak dikonversi menjadi ekuitas di JLJ melainkan akan diselesaikan oleh Perusahaan;

1. JORR debt obligations to PPA and other JORR creditors amounting to Rp1,070,521,000 will be settled by the Company instead of being converted into equity in JLJ;

2. Utang yang berhubungan dengan JORR Seksi non S sebesar Rp548.521.000 diselesaikan dengan pembayaran tunai sebesar Rp274.260.500 dan sisanya dengan penerbitan obligasi JORR I Tahun 2003 sebesar Rp274.260.500 kepada PPA dan para kreditur JORR; dan

2. Part of debt obligations associated with JORR Section excluding Section S, amounting to Rp548,521,000 will be settled by cash payment of Rp274,260,500 and the remaining balance of Rp274,260,500 will be settled by the issuance of JORR I Bond year 2003 series to PPA and the other JORR creditors; and

3. Sisa utang JORR sebesar Rp522.000.000 yang berhubungan dengan Seksi S (JORR Seksi S) akan diselesaikan Perusahaan setelah terdapat pelaksanaan eksekusi atas Putusan Mahkamah Agung.

3. The remaining JORR debt obligations associated with Sections (JORR Section S), amounting to Rp522,000,000 will be settled by the Company after the execution of the Supreme Court Verdict validating the Company's concession rights for Section S.

Memperhatikan Putusan Mahkamah Agung No. 720 K/Pid/2001 tanggal 11 Oktober 2001, Surat Perintah Pelaksanaan Putusan dari Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat No. 154/01.10/FU.1/10/2003 tanggal 14 Oktober 2003 dan Berita Acara Pelaksanaan Putusan Perampasan Barang Bukti tanggal 7 April 2004, Menteri Pekerjaan Umum dalam Surat Keputusan No.276/KPTS/M/2005. tanggal 9 Juni 2005 tentang Perubahan Wewenang Penyelenggaraan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang - Jagorawi (JORR Seksi S) kepada Perusahaan, telah diputuskan antara lain:

By reference to the Decree of the Supreme Court No.720 K/Pid/2001 dated October 11, 2001, Instruction Letter of Execution of the Decree from District Attorney of Central Jakarta No.154/01.10/FU.1/10/2003 dated October 14, 2003, Minutes of Execution of the Confiscation of Evidence dated April 7, 2004, the Minister of Public Works Decision Letter No.276/KPTS/M/2005 dated June 9, 2005, regarding the change of authority of the operator of JORR Pondok Pinang - Jagorawi Section (JORR Section S) to the Company, it has been decided as follows:

1. Mengubah wewenang penyelenggaraan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang - Jagorawi (JORR Seksi S) kepada Perusahaan untuk melunasi kredit dari Kreditur Sindikasi; dan

1. To change the authority of the operator of JORR Pondok Pinang - Jagorawi Section (JORR Section S) to the Company in order to settle the credits from the syndicated loans; and

2. Dana sebesar Rp50.431.648 dalam Escrow Account yang tidak ada kaitan dan relevansi yang dapat dipertanggungjawabkan dengan tegas dan jelas terhadap JORR Seksi S untuk sementara tidak diperhitungkan dalam pembayaran utang sampai adanya klarifikasi berdasarkan penelitian lebih lanjut oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

2. The funds of Rp50,431,648 in the escrow account, which were not related to and relevant to the project accountability were temporarily not included for debt repayment until there is a clarification based on further investigation by the Development and Finance Supervisory Board.







204




3. Setelah seluruh kredit dari Kreditur Sindikasi untuk pembangunan JORR S dilunasi, Pemerintah akan menentukan kemudian pengelolaan JORR Seksi S sesuai dengan keputusan Mahkamah Agung RI.

3. After the syndicated loans for construction of JORR S are fully paid off, the Government will decide the authority upon JORR Section S in accordance to the Decree of the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 276/KPTS/M/2005 dan Perjanjian Penyelesaian Hutang (PPH) JORR Seksi S tanggal 29 Desember 2005, Perusahaan mencatat aset hak pengusahaan jalan tol dan kewajiban karena pemberian hak pengusahaan jalan tol masing-masing sebesar Rp522.000.000. Perusahaan telah melunasi kewajiban JORR Seksi S sebesar Rp522.000.000 dengan pembayaran tunai sebesar Rp261.000.000 pada tanggal 3 Januari 2006 dan sisanya diselesaikan melalui penerbitan obligasi JORR II Tahun 2005 pada tanggal 5 Januari 2006.

Based on Decree of Minister of Public Works No. 276/KPTS/M/2005 and the Debt Settlement Agreement for JORR Section S dated December 29, 2005, the Company registers its toll roads concession right and obligation for handing over the right to development of toll roads each in the amount of Rp522,000,000. The Company has settled the JORR Section S debt obligations in the amount of Rp522,000,000 by paying in cash of Rp261,000,000 on January 3, 2006 and the remaining balance through the issuance of JORR II Year 2005 bonds on January 5, 2006.

Di dalam surat dari BPJT No. 845/BPJT/KE/PW.10.01/ 2009 tanggal 15 Oktober 2009 dan No. 993/BPJT/KU. 09.03/2009 tanggal 15 Desember 2009, disebutkan bahwa wewenang penyelenggaraan jalan tol JORR Section S diberikan kepada Perusahaan sampai dengan tercapainya pelunasan utang dari Kreditur Sindikasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penunjukan pihak independen untuk melakukan analisa/kajian terhadap pendapatan tol, beban serta arus kas JORR Seksi S dalam kaitannya dengan proyeksi pelunasan utang tersebut.

In the letters from BPJT No. 845/BPJT/KE/PW.10.01/2009 dated October 15, 2009 and No. 993/BPJT/KU.09.03/2009 dated December 15, 2009, it was stated that the authority of developing JORR Seksi S Toll Road is handed over to the Company until debt obligations with the Syndicated creditors have been fully settled. As such an independent body must be selected to perform an analysis/review of the toll revenues, liabilities as well as the cash flow of JORR Section S in relation to the projected settlement of such debt.

Perusahaan telah mengirimkan surat kepada BPJT pada bulan September 2011 mengenai hasil analisa/kajian pihak independen tersebut. Pada tanggal 23 Januari 2013, Perusahaan mendapatkan surat dari Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum (PU) perihal pemisahaan pendapatan tol JORR Seksi S dari pendapatan JORR dan Perusahaan telah melakukannya.

The Company has sent letters to BPJT in September 2011 the results of analysis/ assessment of independent party. On January 23, 2013, the Company obtained a letter from the Secretary-General of the Ministry of Public Works (PU) with respect to separation of toll revenue from income JORR Section S and the Company has separated the revenue.

Pada tanggal 20 Maret 2013, Perusahaan telah menerima Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/KPTS/M/2013 tanggal 25 Februari 2013 tentang Pengoperasian Sementara Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi Pondok Pinang - Jagorawi (JORR Seksi S) yang berisi antara lain:

On March 20, 2013, the Company received Decree Letter from the Minister of Public Works No. 80.1/KPTS/M/2013 dated February 25, 2013, regarding the temporary operation of Jakarta Outer Ring Road Section Pondok Pinang - Jagorawi (JORR Section S) which stipulated that:







205




1. Menugaskan Perusahaan untuk melaksanakan pengoperasian sementara dan pemeliharaan Jalan Tol JORR Seksi S sampai dengan BPJT menetapkan operator tetap.

1. The Company is assigned to temporarily operate and maintain JORR Section S until BPJT legally decides the legitimate operator.

2. Tugas operasi dan pemeliharaan jalan tol

JORR S meliputi sebagai berikut: 2. Operation and maintenance of JORR

Section S includes among others are: a. Pengoperasian dan pemeliharaan

rutin Jalan Tol JORR Seksi S termasuk penanganan darurat.

a. Regular operation and maintenance of JORR Section S including emergency responses.

b. Pemeliharaan berkala dan rehabilitasi/ rekonstruksi kerusakan akibat bencana alam setelah mendapat persetujuan Menteri cq. Kepala BPJT.

b. Periodic maintenance and rehabilitation/ reconstruction of damages due to natural disasters, after obtaining approval from the Head of BPJT.

3. Pendapatan dari Pengoperasian Jalan Tol JORR Seksi S setelah dikurangi biaya sebagaimana dimaksud diktum kedua, dipisahkan dan dimasukkan kedalam rekening khusus.

3. Operation and toll revenue of JORR Section S, after deduction of fees referred to in the second point, is separated and placed in a particular bank account.

4. Melaporkan secara periodik setiap bulan

pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol JORR Seksi S termasuk status rekening khusus kepada Menteri Pekerjaan Umum cq. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol.

4. Periodic report is compulsory to be submitted monthly to the Minister of Public Works cq. Head of BPJT clarifying the operation and maintenance of JORR Section S, including the statement of balance of particular bank accounts.

5. Konsesi Jalan Tol JORR Seksi S akan

ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum secara proporsional berdasarkan hasil audit dari auditor yang ditunjuk bersama Perusahaan, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Marga Nurindo Bhakti.

5. JORR Section S concession will be determined by the Minister of Public Works proportionally based on the results of the audit by the appointed auditors agreed by the Company, PT Hutama Karya (Persero) and PT Marga Nurindo Bhakti.

6. Sampai dengan tanggal berlakunya

Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.. 276/KPTS/M/2005 tentang Perubahan Wewenang Penyelenggaraan Jalan Tol Lingkarluar Jakarta Seksi Pondok Pinang - Jagorawi (JORR Seksi S) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

6. As of the date of this Decree Letter, the Decree of the Minister of Public Works No. 276/KPTS/M/2005 regarding the change of authority of JORR Section S operation is revoked and no longer valid.

7. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan. 7. This decree is valid starting from the date

of enactment.







206




Pada tanggal 26 Juni 2013, melalui surat No. JL.01.03-Mn/417 Menteri Pekerjaan Umum memerintahkan agar PT Hutama Karya (Persero), PT Marga Nurindo Bhakti dan Perusahaan membuat kesepakatan bersama untuk menunjuk auditor independen dalam rangka mengaudit JORR Seksi S selambat-lambatnya 14 hari setelah tanggal diterimanya surat dimaksud. Apabila sampai dengan waktu yang ditetapkan PT Hutama Karya (Persero), PT Marga Nurindo Bhakti dan Perusahaan tidak menyerahkan kesepakatan bersama terkait penunjukan auditor independen dimaksud maka Pemerintah akan menunjuk auditor untuk mengaudit Pengusahaan Tol JORR Seksi S.

On June 26, 2013, by letter No. Jl.01.03-Mn/417, the Minister of Public Works has assigned PT Hutama Karya (Persero), PT Marga Nurindo Bhakti and the Company to make a mutual agreement regarding the appointment of an independent auditor to perform audit of JORR Section S at the latest 14 days after date of receipt of the letter referred to. If until the specified time, PT Hutama Karya (Persero), PT Marga Nurindo Bhakti and the Company did not submit the relevant collective agreement of the appointment of independent auditors, the government would appoint an auditor to audit the JORR Section S Toll Concession.

Mengingat tidak tercapainya kesepakatan dalam waktu 14 hari tersebut, maka Pemerintah menunjuk BPK sebagai auditor untuk melakukan audit terhadap JORR Seksi S.

Considering the disagreement within such 14 days, then the Government appointed BPK as the auditor to perform audit of JORR Section S.

Pada tanggal 5 September 2014, Perusahaan menerima Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 515/KPTS/M/2014 dimana antara lain berisi:

On September 5, 2014, the Company received the Decision Letter of the Minister of Public Works No. 515/KPTS/M/2014 with some important points as follows:

1. Hak Pengusahaan Jalan Tol Lingkar Luar

Jakarta seksi Pondok Pinang-Jagorawi (JORR “S”) diberikan kepada: (i) PT Marga Nurindo Bhakti untuk melunasi kewajiban sisa hutang kepada sindikasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk; dan (ii) Perusahaan untuk pengembalian biaya investasi terkait Jalan Tol JORR S dengan masa konsesi sampai tahun 2029.

1. The Concession Rights of Jakarta Outer Ring Road Section Pondok Pinang- Jagorawi (JORR S) is delegated to: (i) PT Marga Nurindo Bakti in order to settle remaining debt to syndicate of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk; and (ii) the Company as the repayment of investment costs related to JORR S toll road, for a period up to 2029.

2. Sisa hutang PT Marga Nurindo Bhakti

kepada sindikasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA sesuai dengan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, sedangkan pengembalian biaya investasi Perusahaan sesuai dengan hasil audit BPK.

2. The remaining debt of PT Marga Nurindo Bakti to bank syndicate of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk is defined in accordance with the FIRST dictum, which was determined by the Directorate General of State of Ministry of Finance, while the repayment of the investment costs of the Company is defined in accordance with the BPK audit results.







207




3. PT Marga Nurindo Bhakti dan Perusahaan berkewajiban untuk:

3. PT Marga Nurindo Bhakti and the Company are obliged to:

a. Melaksanakan pengoperasian, pemeliharaan rutin dan berkala serta rehabilitasi/ rekonstruksi kerusakan Jalan Tol JORR S akibat Bencana Alam.

a. Carry out the operation, routine and periodical maintenance, and also rehabilitation/ reconstruction of defective JORR S toll road, caused by natural disasters.

b. Memenuhi aturan Standar Pelayanan Minimum Jalan Tol sebagaimana diatur dalam peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 390/PRT/M/2005 tentang Standar Pelayanan Minimum Jalan Tol, dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Comply to the Minimum Service Standards of toll road as specified in the regulation from the Minister of Public Works No. 390/PRT/M/2005 on Minimum Service Standards of Toll Road, and comply to all associated legislation.

c. Melaporkan secara periodik setiap triwulan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol JORR S termasuk tetapi tidak terbatas mengenai pendapatan tol kepada Menteri PU cq. Kepala BPJT.

c. Submit quarterly report on the implementation of operation and maintenance of JORR S toll road, including but not limited to the toll revenue report to the Minister of Public Works cq. Head of BPJT.

4. PT Marga Nurindo Bhakti wajib membayar hutangnya kepada negara cq Kementerian Keuangan RI qq Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagaimana dimaksud diktum KEDUA dan melaporkan status pelunasan hutang secara periodik setiap triwulan kepada Menteri PU cq Kepala BPJT.

4. PT Marga Nurindo Bhakti is obliged to pay its debt to the state cq Directorate General of State of Ministry of Finance as referred to the SECOND dictum and to submit report on the status of debt payment, periodically every three months, to the Minister of Public Works cq Head of BPJT.

5. PT Marga Nurindo Bhakti dan Perusahaan

berhak mendapatkan jasa pengoperasian dan keuntungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan selama masa pengoperasian sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA.

5. PT Marga Nurindo Bhakti and the Company are entitled to the economic benefits in accordance with the services performed during the operation period, as stated in the FIRST dictum.

6. Dalam hal pelunasan sisa hutang

PT Marga Nurindo Bhakti dan pengembalian biaya investasi Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA telah terpenuhi sebelum masa konsesi berakhir sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA, maka pengusahaan Jalan Tol JORR S wajib diserahkan kepada Negara/Pemerintah cq PT Hutama Karya (Persero).

6. In terms of the repayment of the remaining debt of PT Marga Nurindo Bhakti and the repayment of investment costs of the Company, as referred to in the SECOND dictum, as achieved before the end of concession period, as referred to in the FIRST dictum, the concession rights of JORR S toll road must be handed over to the State/government cq PT Hutama Karya (Persero).







208




7. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol JORR “S” akan ditandatangani oleh Badan Pengatur Jalan Tol berdasarkan kesepakatan antara PT Marga Nurindo Bhakti dan Perusahaan, dengan masa konsesi yang berlaku sejak pelunasan hutang PT Marga Nurindo Bhakti yang ditanggung PPA oleh Perusahaan, sedangkan hal-hal terkait tindakan korporasi dari pihak lain wajib diselesaikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Concession Agreement of JORR S toll road will be signed by the Toll Road Regulatory Agency, based on agreement between PT Marga Nurindo Bhakti and The Company, with the concession period since the debt settlement of PT Marga Nurindo Bhakti, which is guaranted by Indonesian PPA by the Company, meanwhile the related matters to corporate actions with the other party shall be resolved in accordance with the legislation.

8. Dengan berlakunya Keputusan Menteri ini,

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/KPTS/M/2013 tentang Pengoperasian Sementara Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Seksi Pondok Pinang - Jagorawi (JORR S) telah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

8. With the enactment of this decree, the decree of The Minister of Public Works No. 80.1/KPTS/M/2013 on Temporary Operation of Jakarta Outer Ring Road Section Pondok Pinang - Jagorawi (JORR S) is revoked and declared invalid.

9. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol JORR S.

9. This decision takes effect from the signing date of Concession Agreement of JORR S toll road.

Perusahaan telah menindaklanjuti Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 515/KPTS/M/2014 dengan mengirimkan surat No. AA.HK.1092 tanggal 16 Oktober 2014. dimana antara lain berisi:

The Company responded to Decision Letter from the Minister of Public Works No. 515/KPTS/M/2014 by letter No. AA.HK.1092 dated October 16, 2014, with some important points as follows:

· Perusahaan telah menghitung kembali tambahan investasi di JORR S dan fee jasa pengoperasian. Atas perhitungan tersebut, Perusahaan menyatakan lunas pada bulan April 2013.

· The Company had made recalculations of additional investment in JORR S and its associated operating fees. From the recalculations, the Company stated that the cost that had been disbursed was fully paid off in April 2013.

· Dengan penyelesaian Penetapan Pengembalian tambahan investasi dan fee jasa pengoperasian, Perusahaan tidak menjadi pihak dalam PPJT JORR S.

· At the time the decision of return on additional investment and its associated operation fees was assigned, the Company was no longer a part of the PPJT of JORR S.







209




Pada tanggal 17 Oktober 2014, Menteri Pekerjaan Umum Repubilk Indonesia melalui surat No. JL 03.04-Mn/546 menyampaikan sebagai berikut:

The Company received a response from the Minister of Public Works by letter No. JL 03:04-Mn/546 dated October 17, 2014, which stated that:

1. Kementerian Pekerjaan Umum memahami bahwa seluruh nilai investasi tambahan dari Perusahaan dan fee jasa pengoperasian jalan Tol JORR S sudah terlunasi pada bulan April 2013, dan juga usulan mengenai Perusahaan tidak menjadi pihak dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

1. The Ministry of Public Works comprehends that the total amount of additional investment and its associated operating fees, which the Company had been disbursed for JORR S, had been paid off in April 2013 and has received proposal of withdrawal from the concession agreement (PPJT).

2. Berdasarkan hal tersebut dan dalam rangka penetapan PPJT JORR S kiranya Perusahaan segera membahas lebih lanjut dengan Badan Pengatur Jalan Tol untuk: i) penetapan pengembalian investasi, dan ii) fee jasa pengoperasian jalan Tol JORR S.

2. Based on the above statement and in accordance with the arrangement of Concession Agreement of JORR S, the Company should immediately discuss with the Toll Road Regulatory Agency in order to determine the repayment of: i) addititional investment, and ii) the associated operational fees of JORR S.

Atas hal tersebut, mengingat investasi di JORR S telah lunas sejak bulan April 2013 dan selain itu sejak tanggal 25 Februari 2013, Perusahaan tidak lagi mengakui pendapatan tol dari aset tersebut, maka Perusahaan mengubah kebijakan akuntansi atas aset pengusahaan jalan tol JORR S dan menghapusbukukan aset JORR S dari laporan keuangan Perusahaan mulai bulan Mei 2013.

Given these conditions, the investment in JORR S has been paid since April 2013, and in addition to that, from February 25, 2013, the Company no longer recognized toll revenue from these assets, and changed its accounting treatment on toll road concession rights for JORR S and write-off JORR S asset in the Company's financial statements starting May 2013.

Pada tanggal 16 Maret 2016, Perusahaan telah menyerahkan kembali penugasan pelaksanaan pengoperasian sementara dan pemeliharaan Jalan Tol JORR S (sebagaimana yang diamanatkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 80.1/KPTS/M/2013 tanggal 25 Februari 2013) kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Berita Acara Kesepakatan Penyerahan Kembali Penugasan Pelaksanaan Pengoperasian Sementara dan Pemeliharaan Jalan Tol JORR Seksi S (Pondok Pinang - Jagorawi) No. 01/BA/M/2016 dan No. 12/BA-DIR/2016.

On March 16, 2016, the Company had restored the temporary assignment to operate and maintain JORR S toll road (as mandated on Decision Letter Ministry of Public Works No.80.1/KPTS/M/2013 dated February 25, 2013) to the Ministry of Public Works and Housing through Agreement to Hand Back Assignment to Operate and Maintain temporary JORR S Toll Road (Pondok Pinang - Jagorawi) No. 01/BA/M/2016 and No. 12/BA-DIR/2016.

Adapun lingkup penyerahan dari Berita Acara tersebut meliputi penyerahan seluruh aset jalan tol JORR Seksi S dan hasil pengoperasian jalan tol JORR Seksi S sejak shift 1 tanggal 25 Februari 2013 sampai dengan shift 3 tanggal 15 Maret 2016, yang terdapat dalam escrow account Bank tersendiri sebesar Rp1.112.606 (Catatan 9).

The scope of restoration mentioned above are all of JORR S assets and revenue of JORR S toll road since February 25, 2013 shift 1 up to March 15, 2016 shift 3, which includes on separated escrow bank account amounting to Rp1,112,606 (Note 9).







210




Pada tanggal 31 Mei 2017, Perusahaan menyerahkan pendapatan Tol Elektronik (non Tunai) periode tanggal 1 Januari 2016 (Shift 1) sampai dengan 6 Maret 2016 (Shift 1), bunga jasa giro, pendapatan iklan, dan pendapatan tol tunai pada tanggal 16 Maret 2016 (Shift 1) kepada kas negara sebesar Rp16.850.367.

On May 31, 2017, the Company granted Toll Electronic (non-Cash) revenues for the period January 1, 2016 (Shift 1) until March 6, 2016 (Shift 1), interest on demand deposit, advertising revenue and cash toll revenue at March 16, 2016 (Shift 1) to the state treasury amounting to Rp16,850,367.

Pada tanggal 6 Juni 2018, Sesuai Berita Acara Penyerahan hasil pengoperasian JORR Seksi S, Perusahaan menyerahkan seluruh sisa dana JORR Seksi S yang masih tercatat diperusahaan kepada kas negara sebesar Rp68.373.453.

On June 6, 2018, according to the Minutes of Submission of the results of the operation of JORR Section S, the Company hands over all remaining JORR Section S which is still recorded in the company to the state treasury amounting to Rp68,373,453.

Pada tanggal 31 Desember 2018, Perusahaan tidak lagi memiliki kewajiban atas pengoperasian JORR Seksi S.

On December 31, 2018, the Company no longer has an obligation for the operation of JORR Section S.

i. Perjanjian Pengoperasian Jalan Tol Jembatan Surabaya - Madura (Suramadu)

i. Agreement Toll Road Operation of Surabaya - Madura (Suramadu) Bridge

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 391/KPTS/M/2009 tanggal 4 Juni 2009 tentang Penugasan Kepada Kepala Badan Pengatur Jalan Tol untuk menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol, maka Perusahaan telah menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja No. 446/BPJT/SPMK/KE/2009 dengan Badan Pengatur Jalan Tol atas nama Menteri Pekerjaan Umum.

Based on the Decree of Minister of Public Works No. 391/KPTS/M/2009 dated June 4, 2009 about the Assignment for Head of Toll Road Coordination to sign the concession toll road, the Company signed Instruction Letter Work Beginning No. 446/BPJT/SPMK/KE/2009 with Toll Road Coordination Board in the name of the Minister of Public Works.

Sesuai surat Menteri Pekerjaan Umum No. KU.03.01-Mn/339 tanggal 18 Juni 2012, perihal Penetapan Pemenang Pelelangan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Suramadu, Perusahaan ditetapkan untuk melaksanakan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Suramadu dengan jadwal pelaksanaan selama enam tahun (2012-2017) serta diperpanjang sesuai surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. JL.03.04-Mn/44 tanggal 12 Januari 2018 perihal Perpanjangan Jangka Waktu Pengusahaan Jalan Tol Jembatan Suramadu, Perusahaan ditetapkan untuk melaksanakan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Suramadu sampai dengan ditetapkannya Badan Usaha Jalan Tol secara permanen oleh Pemerintah.

Based on the Decree of Minister of Public Works No. KU.03.01-Mn/339 dated June 18, 2012, about the Auction Winner Determination of Suramadu Toll Road Operation and Maintenance, the Company was assigned to perform Suramadu Toll Road operation and maintenance with the implementation schedule for six years (2012-2017) and extended according to the letter of the Minister of Public Works and Public Housing No. JL.03.04-Mn/44 dated January 12, 2018 concerning the Extension of the Term of Concession of the Suramadu Bridge Toll Road, the Company is determined to carry out the Operation and Maintenance of the Suramadu Bridge Toll Road until the establishment of the Toll Road Business Entity permanently by the Government.







211



i. Perjanjian Pengoperasian Jalan Tol Jembatan Surabaya - Madura (Suramadu) (lanjutan)

i. Agreement Toll Road Operation of Surabaya - Madura (Suramadu) Bridge (continued)

Pada tanggal 11 Juli 2014, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Badan Pelaksana Pengembangan Wilayah Suramadu, Perusahaan (BP-BPWS) No. 72/KONTRAK-DIR/2014 mengenai pengusahaan Jalan Tol Jembatan Suramadu yang merupakan bagian dari pengusahaan Jalan Tol Jembatan Suramadu.

On July 11, 2014, the Company signed the agreement with Badan Pelaksana Pengembangan Wilayah Suramadu (BP-BPWS) as stated in the minutes No. 72/KONTRAK-DIR/2014 regarding Concession of Suramadu Toll Road, which is part of the concession of Suramadu Toll Road.

Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Jembatan Suramadu telah ditandatangani antara Perusahaan dengan BPJT dalam Akta Notaris Rina Utami Djauhari, S.H. No. 15 tanggal 20 Agustus 2014 dan telah dilakukan Addendum I dalam Akta Notaris Rina Utami Djauhari No. 12 tanggal 21 November 2017 serta Addendum II No. 11 tanggal 31 Agustus 2018.

Concession Agreement of Suramadu Toll Road was signed by the Company and BPJT as stated in Notarial Deed No. 15 dated August 20, 2014 of Notary Rina Utami Djauhari, S.H and Addendum I has been made in the Notarial Deed Rina Utami Djauhari No. 12 dated 21 November 2017 and Addendum II No. 11 dated August 31, 2018.

Terhitung setelah tahun 2017 Perusahaan tidak lagi memegang hak kelola atas pengoperasian jalan tol Suramadu. Atas pekerjaan pengoperasian dan pemeliharaan sampai dengan tahun 2017 tersebut, Perusahaan menagihkan biaya pemeliharaan pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp18.218.

As from 2017 the Company no longer holds management rights over handling Suramadu toll road. For the agreed work and maintenance up to 2017, the Company bills the maintenance fee as of December 31, 2018 amounting to Rp18,218.

Pada tanggal 9 Desember 2019, Perusahaan dan Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Sekretariat Pengatur Jalan Tol (SK SPJT), sebagai perwakilan dari Pemerintah menandatangani perjanjian No. KU.03.01/SAT-SPJT/OP/SURAMADU/XI/09122019. Sesuai dengan perjanjian ini, SK SPJT telah setuju untuk melakukan pembayaran biaya pengusahaan jalan tol Suramadu kepada Perusahaan sebesar Rp18.218, sesuai dengan Laporan BPKP No. LHV-536/PW13/2/2019 tentang Realisasi Biaya Operasional dan Pemeliharaan Jalan Tol Jembatan Surabaya - Madura.

On December 9, 2019, the Company and Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Sekretariat Pengatur Jalan Tol (SK SPJT), as representative of the Government have signed agreement No. KU.03.01/SAT-SPJT/OP/SURAMADU/XI/09122019. Based on the agreement, SK SPJT has agreed to pay Suramadu toll road concession cost to the Company amounting to Rp18,218, based on BPKP Report No. LHV-536/PW13/2/2019 regarding Realization of Operational and Maintenance Cost of Suramadu Bridge Toll Road.

Pada tanggal 19 Desember 2019, Perusahaan telah menerima pelunasan tagihan tersebut.

On December 19, 2019, the Company has received payment for this claim.

j. Pinjaman Pemegang Saham j. Shareholder Loan Agreement

Pada tanggal 9 Desember 2016 dan 26 Januari 2017, Perusahaan dan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia telah menandatangani perjanjian pinjaman pemegang saham dengan total nilai sebesar Rp228.951.256. Pengembalian dana dan tingkat suku bunga telah ditentukan sesuai dengan jadwal pembayaran yang disepakati pada tanggal 25 Januari 2018.

On December 9, 2016 and January, 26, 2017, respectively, the Company and PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia has signed shareholder loan agreements with total value of Rp228,951,256. The repayment and interest rate have been determined based on the agreed payment schedule on January 25, 2018.







212



j. Pinjaman Pemegang Saham (lanjutan) j. Shareholder Loan Agreement (continued)

Pada tahun 2018, Perusahaan dan PSBI menandatangani beberapa perjanjian pinjaman pemegang saham baru masing-masing di tanggal 12 Januari 2018, 15 Februari 2018, 31 Mei 2018 dan 19 Juli 2018 dengan total pinjaman sebesar Rp570.256, sehingga jumlah pinjaman pemegang saham keseluruhan menjadi sebesar Rp799.207.

In 2018, the Company and PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia entered into several new shareholder loan agreements dated January 12, 2018, February15, 2018, May 31, 2018 and uly 19, 2018 with a total loan amounting to Rp570,256, so that the grand total loan amounting to Rp799,207.

Tanggal pengembalian pinjaman telah mengalami beberapa kali perubahan dalam tahun 2018 yang jatuh temponya bervariasi antara tanggal 12 Januari 2019 sampai dengan sampai dengan tanggal 18 Juli 2019 dengan tingkat suku bunga sebesar LPS rate + 4,50% per tahun. Pada tanggal 25 Januari 2019, pinjaman yang jatuh tempo di bulan Januari 2019 telah diperpanjang menjadi jatuh tempo pada tanggal 25 Januari 2020.

The loan repayment dates have been amended several times in 2018 which due dates varied between January 12, 2019 and July 18, 2019, with an interest rate at LPS rate + 4.50% per annum. On January 25, 2019, the loans maturing in January 2019 have been extended to maturity on January 25, 2020.

Pinjaman pemegang saham ini dapat dikonversi menjadi setoran modal apabila PSBI tidak dapat mengembalikan pinjaman kepada Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian pinjaman pemegang saham.

These shareholder loans can be converted into share capital if PSBI cannot repaid the loan to the Company in accordance with the provisions stipulated in the shareholder loan agreements.

k. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol

Jakarta Outer Ring Road (JORR) k. Jakarta Outer Ring Road (JORR) Toll

Road Operation Cooperation

Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan Integrasi JORR No. 82/BA/Pt.6/2018 tanggal 21 September 2018, pelaksanaan integrasi dan proporsi bagi hasil yang akan digunakan secara terus menerus adalah sebagai berikut: 1. PT Jakarta Lingkarbarat Satu (JLB) selaku

operator Ruas JORR W1 sebesar 15,32% dari realisasi total pendapatan tol integrasi JORR;

2. PT Marga Lingkar Jakarta, Anak Perusahaan, selaku operator Ruas JORR W2U sebesar 9,59% dari realisasi total pendapatan tol integrasi JORR;

3. Perusahaan selaku operator Ruas JORR W2S, E1, E2, E3 sebesar 32,69% dari realisasi total pendapatan tol integrasi JORR;

4. Perusahaan selaku operator Ruas Ulujami-Bintaro Viaduct-Pondok sebesar 5,05% dari realisasi total pendapatan tol integrasi JORR;

Based on the Official Report on JORR Integration Agreement No. 82 / BA / Pt.6 / 2018 dated September 21, 2018, the implementation of integration and the profit sharing proportion that will be used continuously are as follows: 1. PT Jakarta Lingkarbarat Satu (JLB) as

operator of JORR W1 Section is 15.32% of the total realization of JORR integrated toll revenues;

2. PT Marga Lingkar Jakarta, a Subsidiary, as the operator of the JORR W2U Section is 9.59% of the total realization of the JORR integration toll revenue;

3. The Company as operator of JORR W2S, E1, E2, E3 Sections is 32.69% of the total realization of JORR integrated toll revenues;

4. The Company as the operator of the Ulujami-Bintaro Viaduct-Pondok Section is 5.05% of the total realization of JORR integration toll revenues;







213



k. Kerjasama Pengoperasian Jalan Tol

Jakarta Outer Ring Road (JORR) (lanjutan)

k. Jakarta Outer Ring Road (JORR) Toll Road Operation Cooperation (continued)

Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan Integrasi JORR No. 82/BA/Pt.6/2018 tanggal 21 September 2018, pelaksanaan integrasi dan proporsi bagi hasil yang akan digunakan secara terus menerus adalah sebagai berikut: (lanjutan) 5. PT Hutama Karya (Persero) selaku

operator Ruas JORR S sebesar 24,23% dari realisasi total pendapatan tol integrasi JORR;

6. PT Hutama Karya (Persero) selaku operator Ruas ATP sebesar 13,12% dari realisasi total pendapatan tol integrasi JORR;

Based on the Official Report on JORR Integration Agreement No. 82 / BA / Pt.6 / 2018 dated September 21, 2018, the implementation of integration and the profit sharing proportion that will be used continuously are as follows: (continued) 5. PT Hutama Karya (Persero) as operator of

JORR S Section is 24.23% of the total realization of JORR integration toll revenues;

6. PT Hutama Karya (Persero) as the operator of the ATP Section is 13.12% of the total realization of the JORR integration toll revenue;

46. KONTINJENSI 46. CONTINGENCIES

a. Kewajiban Karena Pengakhiran Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan

a. Obligation Due to Termination of Concession Agreement

Pada tahun 1994, Perusahaan melakukan kerjasama operasi dengan PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) untuk pembangunan Jalan Tol Cikampek - Padalarang, sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) No. 297 tanggal 21 Desember 1994. Namun demikian, pada 18 Juli 2001, Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Menkimpraswil) dengan Surat Keputusan No.417 mencabut keputusan pemberian izin Kerjasama Penyelenggaraan Jalan Tol antara Perusahaan dengan CGMN. Pada tanggal 25 Juli 2001, Perusahaan mengakhiri PKP dengan CGMN.

In 1994, the Company entered into a joint operation with PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN) for construction of the Cikampek - Padalarang Toll Road as set forth in the Concession Agreement No. 297 dated December 21, 1994. However, on July 18, 2001, the Minister of Housing and Regional Infrastructure with the Letter No.417 revoked the decision granting permission of Toll Road Joint Operation license between the Company and CGMN. For that reason, on July 25, 2001, the Company terminated the Concession Agreement with CGMN.







214

46. KONTINJENSI (lanjutan) 46. CONTINGENCIES (continued)

a. Kewajiban Karena Pengakhiran Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (lanjutan)

a. Obligation Due to Termination of Concession Agreement (continued)

Perjanjian Kuasa Penyelengaraan (PKP) No. 297 tanggal 21 Desember 1994 menyebutkan bahwa bila terjadi pengakhiran masa penyelenggaraan jalan tol lebih awal sebelum masa konsesi berakhir, maka Perusahaan berkewajiban untuk mengambil-alih seluruh utang dan harus memenuhi hak Penanam Modal (CGMN). Dalam pasal 14.1 PKP disebutkan bahwa Perusahaan harus membayar sejumlah uang atas nilai buku jalan tol setelah dikurangi nilai kewajiban yang harus diambil alih Perusahaan.

The Concession Agreement No. 297 dated December 21, 1994 states that if there is termination of concession agreement before the concession period is due, the Company has an obligation to take over the overall liabilities and should fulfill the rights of shareholders (CGMN). Article 14.1 of the Concession Agreement states that the Company should pay some amount over the book value of the toll road after deducting amount of liabilities taken over by the Company.

Perusahaan telah melakukan estimasi nilai aset akibat pengakhiran PKP dengan CGMN sebesar Rp202.454.407 yang merupakan nilai buku yang telah diaudit atas aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 1999. Perusahaan masih terus mengupayakan penyelesaian penetapan secara definitif atas jumlah liabilitas.

The Company has recorded the estimated assets value as a result of termination of PKP with CGMN amounting to Rp202,454,407 which constitutes the book value that has been audited on the settlement assets on December 31, 1999. The Company is still on the process of determining the definitive value of liabilities.

Perusahaan telah membentuk tim untuk mengkaji penyelesaian permasalahan akibat pengakhiran PKP Jalan Tol Cikampek - Padalarang antara Perusahaan dan CGMN.

The Company has formed a team to analyze the disputed settlement that has arisen from the termination of the Cikampek-Padalarang Toll Road PKP between the Company and CGMN.

Pada tanggal 23 Juni 2014 melalui surat No. AA.HK05.0.645, Perusahaan telah memberikan tanggapan atas surat dari Kementerian BUMN No. S-268/MBU/D2/2014 tanggal 10 Juni 2014 mengenai rencana pengajuan gugatan oleh Trafalgar House Construction (Jersey) Limited (THCJ) yang bertindak sebagai pemegang saham mayoritas CGMN melalui Arbitrase Internasional kepada Pemerintah Republik Indonesia.

On June 23, 2014, through Letter No. AA.HK05.0.645, the Company has responded to the letter of the Ministry of State-Owned Enterprises No. S-268/MBU/D2/2014 dated June 10, 2014, regarding the filing plan by Trafalgar House Construction (Jersey) Limited, (THCJ) which acts as the majority shareholder of CGMN, through International Arbitration to the government of the Republic of Indonesia.

Pada tanggal 28 Februari 2017, THCJ menyampaikan surat kepada BKPM mengenai rencana pengajuan gugatan arbitrase terhadap Pemerintah Indonesia. Dalam hal untuk menjawab surat dari THCJ, BKPM mengundang rapat Perusahaan melalui surat No. 18/B.6/A.3/2017 tanggal 7 Maret 2017.

On February 28, 2017, THCJ was sent a letter to the BKPM about the plan to propose arbitration claim against the Government of Indonesia. In the case to answer the letter of THCJ, BKPM invite the Company through a letter No. 18/B.6/A.3/2017 dated March 7, 2017.

THCJ menyampaikan surat kepada Perusahaan No. 2018/08/JM tanggal 31 Agustus 2018 berisi: 1. THCJ meminta metode perhitungan

kompensasi untuk CGMN berdasarkan PKP harus mengacu pada Nilai Pasar Wajar.

2. Selain kompensasi pada angka 1 diatas, THCJ mengklaim berhak atas kompensasi beserta bunga akibat pengakhiran PKP.

THCJ sent a letter to the Company No. 2018/08/JM dated August 31, 2018 informed as follows: 1. THCJ requested the calculation method of

the compensation to CGMN must have based on Fair Market Value.

2. In addition to number 1 above, THCJ claimed entitlement to compensation and its interest caused by the termination of Concession Agreement.







215


a. Kewajiban Karena Pengakhiran Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (lanjutan)

a. Obligation Due to Termination of Concession Agreement (continued)

THCJ menyampaikan surat kepada Perusahaan No. 2018/08/JM tanggal 31 Agustus 2018 berisi: (lanjutan)

THCJ sent letter to the Company No. 2018/08/JM dated August 31, 2018 told as follows: (continued)

3. Selama kompensasi belum dibayarkan ke CGMN maka CGMN berhak atas pendapatan tol.

3. As long as the Compensation have not fulfilled by the Company to CGMN, thus CGMN entitled to the Toll Revenue.

Pada tanggal 13 Juni 2019 THCJ menembuskan surat kepada Perusahaan terkait surat yang ditujukan kepada Jaksa Agung Republik Indonesia perihal Rencana THCJ untuk mengajukan Gugatan terhadap Pemerintah Republik Indonesia kepada Arbitrase Internasional sebagaimana surat yang pernah THCJ sampaikan tertanggal 14 Maret 2014 mengenai tuntutan dan gugatan yang diajukan THCJ pada sengketa CGMN.

On June 13, 2019 THCJ Conveyed a letter to the Company and also the General Attorney of Republic Of Indonesia concerning THCJ Intention to raise the case to the International Arbitration which has the same information as the letter on March 14, 2014 considering THCJ’s claims on the dispute of CGMN. .

Perusahaan secara lisan menyampaikan bahwa penyelesaian permasalahan terkait pengakhiran PKP dengan CGMN diselesaikan sesuai ketentuan dalam PKP. Dalam hal ini, pembayaran kompensasi kepada CGMN berdasarkan nilai buku CGMN yang telah diaudit oleh auditor yang ditunjuk bersama.

The Company has informed verbally that the dispute settlement regarding the termination of concession agreement with CGMN shall be settled in accordance with the stipulation on the Concession Agreement. In this case, the payment of compensation to CGMN shall be based on book value CGMN which has been audited by the appointed auditor

b. Tuntutan Ganti Rugi Kepada PT Lapindo Brantas dan Penutupan Sebagian Jalan Tol Surabaya-Gempol Seksi Porong-Gempol

b. Claim of Compensation Against PT Lapindo Brantas and Closing of Part of the Surabaya-Gempol Toll Road Section Porong-Gempol

Sebagai dampak dari bencana luapan Lumpur PT Lapindo Brantas yang mengakibatkan kerusakan pada sebagian jalan tol Surabaya-Gempol, Perusahaan telah mengirimkan beberapa surat permintaan ganti rugi dan somasi pada tahun 2006 atas kehilangan pendapatan tol dan pengeluaran berbagai biaya kepada PT Lapindo Brantas.

As a consequence of the mud flood disaster in PT Lapindo Brantas was damaged part of the Surabaya-Gempol toll road. In 2006, the Company has submitted several claims of compensation to PT Lapindo Brantas covering loss of toll revenues and expenditures.

Klaim kerusakan jalan tol tersebut akan meningkat menjadi klaim biaya relokasi ruas jalan tol Porong-Gempol, yang akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Surabaya-Gempol dan kebijakan Pemerintah dalam penyelesaian dampak semburan Lumpur di Sidoarjo, sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 394/KPTS/M/2006 tanggal 30 November 2006 tentang penutupan sebagian Jalan Tol Surabaya-Gempol.

The claim for damage to the toll roads is expected to increase and later include a claim for cost to relocate the Porong-Gempol Section toll road and will be settled in connection with the stipulation in the Concession Agreement of the Surabaya-Gempol toll road and the Government policy in settlement of the effects of the mud flood disaster at Sidoarjo in accordance with the Decree of the Minister of Public Works No. 394/KPTS/M/2006 dated November 30, 2006 regarding the Closure of Part of the Surabaya-Gempol Toll Road.







216


b. Tuntutan Ganti Rugi Kepada PT Lapindo Brantas dan Penutupan Sebagian Jalan Tol Surabaya-Gempol Seksi Porong-Gempol (lanjutan)

b. Claim of Compensation Against PT Lapindo Brantas and Closing of Part of the Surabaya-Gempol Toll Road Section Porong-Gempol (continued)

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 2006 tanggal 3 September 2006 mengenai Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo, semua biaya yang timbul sebagai akibat relokasi pembangunan jalan tol dimaksud selain biaya rehabilitasi kerusakan sarana menjadi tanggung jawab PT Lapindo Brantas. Selain itu, Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 394/KPTS/M/2006 tanggal 30 November 2006, mengenai Penutupan sebagian Jalan Tol Surabaya-Gempol seksi Porong Gempol. Menyatakan antara lain sebagai berikut:

Based on the Decree of the President No. 13 Year 2006 dated September 3, 2006 regarding the National Team for Mud Floods Disaster at Sidoarjo, all expenditures incurred due to the relocation of toll road development, except for rehabilitation expenses for damaged facilites, will become the responsibility of PT Lapindo Brantas. In addition, the Decree of the Minister of Public Works No. 394/KPTS/M/2006 dated November 30, 2006 related to the Closure of Part of the Surabaya-Gempol Toll Road Porong-Gempol Section provides:

1. Menutup dan tidak mengoperasikan

kembali sebagian jalan tol Surabaya-Gempol Seksi Porong-Gempol; dan

1. To close and stop the operation of a part of the Surabaya-Gempol toll road Porong Gempol Section; and

2. Segala hal yang timbul pada pengusahaan jalan tol Surabaya-Gempol sebagai akibat dari penutupan seksi Porong-Gempol akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan dalam PPJT Surabaya-Gempol dan kebijakan Pemerintah dalam penyelesaian dampak semburan lumpur di Sidoarjo.

2. Those all matter which impacted on the operation of the Surabaya-Gempol toll road as a result of the closure of the Porong Gempol Section will be handled according to the regulation of Surabaya-Gempol Toll Road Concession Agreement and the Government policy for settlement of the effect of the mud flood disaster at Sidoarjo.

Berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum No. JL.0103-Mn/131 tanggal 30 Maret 2007, dalam rangka relokasi jalan tol seksi Porong - Gempol, kebutuhan tanah untuk relokasi infrastruktur akan disediakan oleh Pemerintah dan pelaksana konstruksi.

Based on the Minister of Public Works Letter No. JL.0103-Mn/131 dated March 30, 2007 in order to relocate the Porong-Gempol toll road section, the land requirements for relocation of the infrastructure will be provided by the Government and contractors.

Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-196/MBU/2007 tanggal 4 April 2007 kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Keuangan sehubungan dengan kerugian atas hilangnya sebagian aset jalan tol seksi Porong-Gempol, maka sejalan dengan Undang-undang Jalan No. 38 Tahun 2004 dan Undang-undang Keuangan Negara No. 17 Tahun 2003, klaim atas kerugian dimaksud seharusnya dilakukan oleh Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum kepada PT Lapindo Brantas.

Based on the Minister of State-Owned Enterprises Letter No. S-196/MBU/2007 dated April 4, 2007 regarding the loss of part of Porong-Gempol toll road assets and according to the Road Law No. 38 of 2004 and the State Finance Law No. 17 of 2003, the claim for losses should be submitted by the Government through the Departement of Public Works to PT Lapindo Brantas.







217




Pada tanggal 17 Juli 2007, melalui Surat Perusahaan No. AA.TN.02.1153, Perusahaan mengajukan tuntutan ganti rugi akibat genangan lumpur pada ruas jalan tol seksi Porong-Gempol kepada PT Lapindo Brantas. Klaim atas kerugian kehilangan pendapatan tol dan biaya tambahan lainnya akibat genangan lumpur pada ruas Porong-Gempol sampai dengan bulan Mei 2007 adalah sebesar Rp24.725 dan klaim atas kerusakan jalan tol sebesar Rp16.334.

On July 17, 2007, through the Company’s Letter No.AA.TN.02.1153, the Company claimed compensation caused by mud floods in Porong Gempol Section to PT Lapindo Brantas. The claim for loss of toll revenue and additional expenditures arising from mud in Porong-Gempol Section until May 2007 amounted to Rp24,725 and the claim for damage to the toll road amounted to Rp16,334

Dalam Surat Perusahaan No.AA.KU.02.1268. tanggal 7 Agustus 2007 kepada Menteri Pekerjaan Umum, Perusahaan menyampaikan antara lain mengenai kesediaan Perusahaan untuk membiayai pembangunan relokasi ruas jalan tol Porong-Gempol dengan memperhitungkan pengembalian investasi dari tarif baru (termasuk pengembalian akibat tidak berfungsinya ruas jalan tol Porong-Gempol).

Based on the Company’s Letter No.AA.KU.02.1268 dated August 7, 2007, to the Minister of Public Works, the Company delivered such matter as readiness to finance development for relocation Porong-Gempol toll road by estimating the reversion of investment from new tariff (included reversion caused by un-function Porong-Gempol toll road section).

Surat Ketua Dewan Pengarah Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo/ Menteri Pekerjaan Umum No. 20/DPBPLS/2007 tanggal 24 September 2007 kepada Menteri Negara BUMN menyebutkan antara lain mengenai usulan pelaksanaan konstruksi jalan tol Porong-Gempol dapat dilakukan oleh Perusahaan.

The letter of the Chairman of Direction Board of Mud Prevention Agency Sidoarjo/ the Minister of Public Works No. 20/DPBPLS/2007 dated September 24, 2007 to Minister of State-Owned Enterprises, mentioned such proposal of construction and implementation of Porong-Gempol toll road can be performed by the Company.

Pada tanggal 14 Januari 2008, melalui Surat Perusahaan No. AA.TN.02.50 kepada Menteri Negara BUMN. Perusahaan menyampaikan antara lain mengenai jumlah klaim total kerugian sampai dengan bulan Mei 2007 sebesar Rp24.725 dan permohonan bantuan agar Pemerintah memfasilitasi melalui Biro Hukum dan Humas Kementerian BUMN dalam menyelesaikan permasalahan dengan PT Lapindo Brantas dengan musyawarah mufakat dan apabila musyawarah mufakat tersebut tidak dapat ditempuh dapat mempertimbangkan untuk melakukan upaya hukum di Pengadilan.

On January 14, 2008, through the Company’s Letter No. AA.TN.02.50 to the Minister of State-Owned Enterprises, the Company reported loss until May 2007 amounting to Rp24,725 and requested assistance from the Government to facilitate through Law Bureau and Public Relation of the Minister of State-Owned Enterprises in solving the problem with PT Lapindo Brantas by deliberation. Otherwise, the Company will take the case to the court.







218




Pada tanggal 13 Mei 2009, melalui Surat Perusahaan No. AA.TN.02.730 kepada Direktur Utama PT Lapindo Brantas, Perusahaan kembali mengajukan tuntutan ganti rugi akibat penutupan Ruas Jalan Tol Porong-Gempol. Adapun klaim atas kehilangan pendapatan tol dan kehilangan keuntungan atas bunga sampai dengan bulan Maret 2009 beserta biaya-biaya lainnya, termasuk biaya pembongkaran Jembatan Tol Porong adalah sebesar Rp71.976.

On May 13, 2009, through Letter No.AA.TN.02.730 to the President Director of PT Lapindo Brantas, the Company claimed compensation due to closure of the Porong-Gempol Toll Road Section. The claim for loss of toll revenue, loss of interest income and other expenses, including demolishing cost of Porong Toll Bridge until March 2009 totaling Rp71,976.

Pada tanggal 17 September 2009, melalui surat Perusahaan No. AA.TN.02.1286 kepada Direktur Utama PT Lapindo Brantas. Perusahaan kembali mengajukan tambahan kenaikan besaran rugi atas kehilangan pendapatan tol sebesar Rp76.942 dan kehilangan keuntungan atas bunga sampai dengan bulan Juni 2009 yakni sebesar Rp4.965.

On September 17, 2009, through Letter No. AA.TN.02.1286 to the President Director of PT Lapindo Brantas, the Company claimed additional compensation for the loss of toll revenue amounting to Rp76,942 and the loss of interest income until June 2009 amounting to Rp4,965.

Pada tanggal 9 Februari 2010, Perusahaan mengirimkan surat No. AA.PR.02.94 tentang Relokasi Jalan Tol Ruas Porong-Gempol kepada BPJT yang ditembuskan kepada Menteri Negara BUMN. Surat tersebut dibuat dengan dasar bahwa Pemerintah (Kementerian PU) mempunyai rencana untuk melakukan relokasi terhadap jalan tol Ruas Porong-Gempol yang terendam luapan lumpur Sidoarjo.

On February 9, 2010, the Company sent Letter No. AA.PR.02.94 to BPJT and the copy was forwarded to the Minister of State-Owned Enterprises. The letter was made based on the plan of Government (Ministry of Public Works) to relocate Porong-Gempol Toll Road affected by the mudflow.

Pada tanggal 7 Februari 2011 BPJT melalui suratnya No. 70/BPJT/KE/Jl.01.03/2011, memberikan persetujuan untuk melakukan pelaksanaan relokasi Jalan Tol Surabaya-Gempol ruas Porong-Gempol yang dimana, lahan yang menjadi sasaran proyek relokasi telah mencapai pembebasan sebesar 81,77% dan terus berjalan.

On February 7, 2011, BPJT, through its letter No. 70/BPJT/KE/Jl.01.03/2011, gave an approval to carry out the relocation of the Surabaya-Gempol Toll Road in the Porong-Gempol section, where the target of the relocation project had reached 81.77% and keep going.

Pada tahun 2015, BPJT dan Perusahaan telah sepakat untuk menentukan besaran tarif yang diterapkan pada Jalan Tol Surabaya-Gempol pada Ruas Porong-Gempol, sebagaimana yang tertuang dalam Berita Acara Kesepakatan tentang Relokasi Ruas Porong-Gempol pada Pengusahaan Jalan Tol Surabaya-Gempol No. 10/BA/PT.6/2015.

In 2015, BPJT and the Company agreed to determine the tariff rate applied to the Surabaya-Gempol Toll Road on the Porong-Gempol Section, as stated in the Minutes of Agreement on the Relocation of the Porong-Gempol Section on the Operation of the Surabaya-Gempol Toll Road No. 10/BA/PT.6/2015.







219




Sejak bulan Mei 2011, Perusahaan telah melakukan aktivitas pembangunan relokasi jalan tol ruas Porong-Gempol. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, Perusahaan telah menyelesaikan pembangunan paket terakhir ruas Porong-Gempol seksi Porong-Kejapanan sesuai Berita Acara No. 66.5/BA-DIR/2018 dan No. 66.6/BA-DIR/2018.

Since May 2011, the Company has carried out construction activities for the relocation of the Porong-Gempol toll road. As of December 31, 2019, the Company has completed the construction of the last package of the Porong-Gempol section of the Porong-Kejapanan section according to Minutes No. 66.5/BA-DIR/2018 and No. 66.6/BA-DIR /2018.

Pada tanggal 14 Januari 2019, jalan tol ruas Porong - Gempol seksi Porong Kejapanan telah dioperasikan.

On January 14, 2019, the Porong - Gempol toll road section of the Porong Kejapanan section has been operated.

Pada tanggal 30 Maret 2020, Pemerintah melalui Kementrian PUPR telah menetapkan kompensasi bagi Perusahaan sesuai dengan SK Menteri PUPR No. BM.06.03-MN/587 tentang Perubahan Rencana Usaha Pengusahaan Jalan Tol Surabaya-Gempol. Keputusan tersebut menegaskan terkait izin yang diberikan kepada Perusahaan untuk membuat rute baru atas ruas jalan tol yang terdampak lumpur PT Lapindo Brantas.

On March 30, 2020, The Government through PUPR has set compensation for the Company in accordance with the Decree of Ministry of PUPR No. BM.06.03-MN/587 about the Amendment of Toll Road Concession of Porong Gempol. The decision confirms the permission given to the Company to establish new toll road route to mud-affected toll road section of PT Lapindo Brantas.

c. Gugatan Ganti Rugi dari Pemilik Tanah

untuk Jalan Tol c. Claims from Land Owners for Toll Road

Perusahaan masih menghadapi perkara litigasi/ gugatan dari beberapa orang yang mengklaim sebagai pemilik tanah yang tanahnya digunakan untuk pembangunan Ruas Jalan Tol Semarang Seksi C, Jalan Tol JORR W2, JORR E1, Jalan Tol Pondok Aren - Ulujami, Gempol-Pasuruan, dan Jalan Tol Belmera, dengan total nilai gugatan sebesar Rp684.557.264.240 (Rupiah penuh). Dalam perkara tersebut, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, pemerintah bertanggung jawab atas pengadaan tanah untuk kepentingan umum, sehingga Perusahaan bukan merupakan pihak yang berwenang dalam melakukan pengadaan tanah tersebut.

The Company is facing several litigation cases filed by parties the construction of claimed to be the owners of land whose land is used for Semarang Toll Road C Section, Surabaya Toll Road Section, JORR E1 Toll Road Section, JORR W2 Toll Road Section, Pondok Aren-Ulujami Toll Road, and Belmera Toll Gate, with the total lawsuit value amounted to Rp684,557,264,240 (full Rupiah). In this case, in accordance with the applicable laws and regulations, the government is responsible for land acquisition for public interest, therefore the Company is not the authorized party in carrying out the land acquisition.

Penanganan perkara litigasi tersebut masih dalam proses peradilan di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, kasasi dan Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung.

These litigation cases are still under trial in the District Courts, the High Courts and the Supreme Court.







220


d. Penggantian Lahan d. Land Exchange

JBT, entitas anak, memiliki kewajiban untuk membangun gedung kantor sesuai ketentuan di PPJT. Pembangunan gedung kantor tersebut akan dilakukan di area lahan yang dimiliki oleh PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (Pelindo III). Karena pembangunan gedung kantor tersebut di area lahan AP I dan Pelindo III, maka JBT memiliki kewajiban untuk memberikan penggantian lahan untuk AP I dan Pelindo III dengan nilai sebagai berikut:

JBT, a subsidiary, has a liability to construct office building as required in PPJT. The construction of office building will be conducted in land owned by PT Angkasa Pura I (AP I) and PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (Pelindo III). Since the construction of the office building conducted in land owned by AP I and Pelindo III, JBT has liabilities to give the land compensation to AP I and Pelindo III as follows:

No./ No.

Dimiliki/ Owned by

Area/ Area

NJOP/ NJOP

Harga Penilaian/

Apraisal Price 1. Angkasa Pura I 3.404 m2 3.581 29.291

2. Pelindo III (darat) 522 m2 1.227 2.589

Pelindo III (perairan) 41.490 m2 - -

Total 4.808 31.880

JBT menerima surat tembusan dari Dirjen Bina Marga No. TB09.02-DB/496 tanggal 16 Juni 2017 Perihal Tanah HPL Angkasa Pura I. Dalam surat tersebut Dirjen Bina Marga berpendapat bahwa lahan HPL milik PT Angkasa Pura I tidak dapat diberikan ganti rugi kecuali terhadap bangunan, tanaman, dan benda-benda di atas lahan HPL.

JBT received a copy letter from the Director General of Highways No. TB09.02-DB/496 dated June 16, 2017 regarding the Land of HPL Angkasa Pura I. In the letter DGH Bina Marga believes that PT Angkasa Pura I HPL land can not be given compensation for building, plants and objects on HPL land.

JBT memiliki kewajiban untuk membangun gedung kantor sesuai ketentuan di PPJT. Pembangunan gedung kantor tersebut akan dilakukan di akses masuk tol dijalan pelabuhan benoa. Luas tanah yang akan dibangun kantor oleh perseroan seluas1.150 m2.

JBT has an obligation to build office buildings in accordance with the provisions in PPJT. The construction of the office building will be carried out at toll entry access on the Benoa Harbor Road. The total land to be built by Office is obtained by the company with an area of 1,150 m2.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, JBT telah menandatangani Akta Jual Beli No. 04 tanggal 11 Januari 2019 dan Akta Kuasa Jual No. 05 tanggal 11 Januari 2019 dengan nilai jual tanah yang diperoleh JBT sebesar Rp13.200

As of December 31, 2019, JBT has signed the Sale and Purchase Deed No. 04 of January 11, 2019 and Deed of Sale No. 05 January 11, 2019 with land value of Rp13,200

e. Pengembalian Investasi Pemerintah e. Return on Government Investment

JMKT, entitas anak, wajib mengembalikan investasi Pemerintah sebesar Rp203.792 yang dilakukan atas pembangunan ruas tol seksi I dan II. Investasi tersebut akan dikembalikan sesuai berita acara yang terlampir di PPJT. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, JMKT belum mengakui besaran jumlah terhutang karena belum adanya nilai estimasi yang valid atas progres dan belum ada serah terima atas aset tersebut.

JMKT, a subsidiary, is obliged to return the Government's investment amounting to Rp203,792 made on the construction of toll road sections I and II. The investment will be returned according to the minutes attached on PPJT. As of December 31, 2019, JMKT has not recognized the amount owed due to the absence of a valid estimate of the value on the progress and no handover of the asset.







221


e. Pengembalian Investasi Pemerintah (lanjutan)

e. Return on Government Investment (continued)

JMB, entitas anak, wajib mengembalikan investasi Pemerintah sebesar Rp356.800 yang dilakukan atas pembangunan ruas tol dari Ring Road Manado sampai dengan SS Air Madidi sepanjang 14 Km. Investasi tersebut akan dikembalikan sesuai berita acara yang terlampir di PPJT selambat-lambatnya tahun 2054. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, JMB belum mengakui besaran jumlah terhutang karena belum adanya nilai estimasi yang valid atas progres dan belum ada serah terima atas aset tersebut.

JMB, a subsidiary, is obliged to return the Government's investment amounting to Rp356,800 made on the construction of toll road from Ring Road Manado untill SS Air Madidi ranging 14 Km. The investment will be returned according to the minutes attached on PPJT. At the latest in year 2054. As of December 31, 2019, JMB has not recognized the magnitude of the amount owed due to the absence of a valid estimate of the value on the progress and no handover of the asset.

f. Gugatan PT Bangun Tjipta Sarana terkait

Perjanjian Kerjasama Bagi hasil Jalan Tol Ruas Cawang-Cibitung (Gugatan BTS BANI II)

f. Lawsuit of PT Bangun Tjipta Sarana regarding Toll Road Revenue Sharing Agreement Cawang-Cibitung Section (BTS BANI II Lawsuit)

Pada tanggal 17 Maret 1993, Perusahaan dan BTS membuat perjanjian kerjasama No. 171 tentang pelebaran Jalan Tol Jakarta - Cikampek ruas Cawang - Cibitung di mulai STA 21+120 untuk jangka waktu 22 tahun dan berakhir pada tanggal 15 September 2016.

On March 17, 1993, the Company and BTS signed an agreement No. 171 related to widening of Jakarta-Cikampek toll road Cawang-Cibitung section on STA21+120. The agreement was held for 22 years and ended on September 15, 2016.

Pada tanggal 11 Agustus 2016, BTS melalui konsultan hukumnya menyampaikan surat tagihan No. 233/wecolaw/AE-AI-RBP/VIII/2016 tanggal 11 Agustus 2016 kepada Perusahaan mengenai tagihan porsi bagi hasil milik BTS atas pendapatan Tol pada Ruas Cawang-Cibitung. BTS mengklaim Perusahaan tidak pernah membagi porsi bagi hasil pada ruas jalan tol STA 21+120 sampai dengan STA 21+787.

On August 11, 2016, BTS through its legal consultant submitted a bill No. 233/wecolaw/AE-AI-RBP/VIII/2016 dated August 11, 2016 to the Company regarding claim of BTS’s portion of revenue sharing on Cawang-Cibitung section (BTS Lawsuit II). BTS claimed the Company had never share their revenue sharing portion on section STA 21+120 to STA 21+787.

Pada tanggal 16 Agustus 2016, BTS telah menyampaikan gugatan kepada Perusahaan melalui BANI dengan No Registrasi 880/VIII/ARB-BANI/2016 mengenai tagihan sebagaimana tersebut di atas dengan pokok gugatan agar Perusahaan membayar kepada BTS sebagai berikut :

On August 16, 2016, BTS had filed a claim to the Company through BANI with registration No. 880/VIII/ARB-BANI/2016 with primary claim for the Company to pay BTS as follows:

1. Bagi hasil atas ruas Cawang–Cibitung

sebesar Rp211.958.032 2. Bunga atas tidak dibaginya porsi bagi hasil

pendapat tol ruas Cawang-Cibitung sebesar 11% per tahun terhitung sejak tanggal 30 Juni 1999 sampai dengan berakhirnya perjanjian (15 September 2016).

1. Revenue sharing of Cawang-Cibitung section amounted Rp211,958,032

2. Interest of undistributed revenue sharing portion amounted 11% per annum since June 30, 1999, to the termination of agreement (September 15, 2016).







222


f. Gugatan PT Bangun Tjipta Sarana terkait Perjanjian Kerjasama Bagi hasil Jalan Tol Ruas Cawang - Cibitung (Gugatan BTS BANI II) (lanjutan)

f. Lawsuit of PT Bangun Tjipta Sarana regarding Toll Road Revenue Sharing Agreement Cawang - Cibitung Section (BTS BANI II Lawsuit) (continued)

Pada tanggal 19 Agustus 2016, Perusahaan telah membalas melalui surat No. AA.HK 02.1199 tanggal 19 Agustus 2016 tersebut yang intinya mohon kepada BTS untuk menyampaikan bukti-bukti pendukung yang akan dijadikan sebagai bahan evaluasi oleh Perusahaan.

On August 19, 2016, the Company replied by letter No. AA.HK02.1199 dated August 19, 2016 which asked BTS to submit supporting documents which will be used as evaluation by the Company.

Pada tanggal 31 Agustus 2016, Sekjen BANI menyampaikan surat kepada Perusahaan yang intinya Perusahaan diminta untuk memberikan jawaban secara tertulis dan memilih serta menunjuk seorang arbiter.

On August 31, 2016, the Secretary General of BANI delivered a letter to the Company that essentially requested the Company to provide written answers and to select and appoint an arbitrator.

Pada tanggal 13 Juni 2017, BANI telah menerbitkan Putusan No. 880/VIII/ARB-BANI/2016, yang pada intinya:

On June 13, 2017, BANI has issued Decision No. 880 / VIII / ARB-BANI / 2016, which in essence:

a. Memerintahkan dan mewajibkan

Perusahaan untuk membayar kepada BTS sebesar Rp113.160.713.

b. Mewajibkan kepada Perusahaan untuk mengembalikan ½ (seperdua) biaya administrasi, biaya pemeriksaan dan biaya arbiter sebesar Rp1.528.052 kepada BTS.

a. Order and require the Company to pay to BTS amounting to Rp113,160,713.

b. Require the Company to refund ½ (half of)

administrative fees, inspection fees and arbitrator fees of Rp1,528,052 to the BTS.

Pada tanggal 3 Agustus 2017, Perusahaan telah mengajukan permohonan pembatalan putusan BANI ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Pada tanggal 10 Oktober 2017, Pengadilan Negeri Jakarta Timur telah menolak Permohonan Pembatalan Putusan BANI dari Perusahaan.

On August 3, 2017, the Company has submitted the plea of cancellation regarding the award of BANI to East Jakarta District Court. On October 10, 2017, the East Jakarta District Court has rejected the Company’s Request for Termination of the BANI Decision.

Pada tanggal 20 Oktober 2017, Perusahaan telah mengajukan pernyataan Banding kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

On October 20, 2017, the Company filed an appeal to the Supreme Court through the East Jakarta District Court

Perusahaan melalui Konsultan Hukum Adnan Buyung Nasution and Partner pada tanggal 20 Desember 2017 telah menerima Relaas pemberitahuan dan Penyerahan Kontra Memori Banding BTS. Dalam Relaas tersebut diberitahukan bahwa BTS telah menyampaikan Kontra Memori Banding pada tanggal 5 Desember 2017.

The Company through Legal Consultant Adnan Buyung Nasution and Partner on December 20, 2017 has received Relaas notice and Delivery Counter Appeal Memorandum of BTS. In Relaas it is notified that BTS has submitted Counter Memorandum Appeal on December 5, 2017.

Berkas banding telah dilimpahkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur kepada Mahkamah Agung RI pada tanggal 19 Januari 2018.

The appeal file has been delegated by the East Jakarta District Court to the Supreme Court on January 19, 2018.







223


f. Gugatan PT Bangun Tjipta Sarana terkait Perjanjian Kerjasama Bagi hasil Jalan Tol Ruas Cawang - Cibitung (Gugatan BTS BANI II) (lanjutan)

f. Lawsuit of PT Bangun Tjipta Sarana regarding Toll Road Revenue Sharing Agreement Cawang - Cibitung Section (BTS BANI II Lawsuit) (continued)

Pada tanggal 1 Desember 2018, Perusahaan telah mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung melalui pengadilan negeri Jakarta Timur. Mahkamah Agung menyatakan permohonan dari Perusahaan tidak dapat diterima.

On December 1, 2018 the Company has submitted a Judicial Review Effort to the Supreme Court through the East Jakarta District Court. The Supreme Court has rejected the Company’s request.

Pada tanggal 28 Mei 2019, Perusahaan dan BTS telah menandatangani Perjanjian Perdamaian No. 39/KONTRAK-DIR/2019. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan dan BTS telah setuju untuk mengakhiri seluruh perselisihan yang timbul dari pelaksanaan Perjanjian ini. Perusahaan telah setuju untuk membayar sebesar Rp114.689 kepada BTS, yang pembayarannya dibagi ke dalam dua termin, yaitu: 1. Pembayaran pertama sebesar Rp54.669

akan dibayarkan pada tanggal 28 Mei 2019, dan

2. Pembayaran kedua sebesar Rp60.020 akan dibayarkan paling lambat pada tanggal 31 Mei 2019.

On May 28, 2019, the Company and BTS has signed Amicable Settlement Agreement No. 39/KONTRAK-DIR/2019. Based on the agreement, the Company and BTS have agreed to settle all the disputes arising from the implementation of this agreement. The Company has agreed to pay amounting to Rp114,689 to BTS, of which the payment is divided into two terms: 1. First payment amounting to Rp54,669 will

be paid on May 28, 2019; and

2. Second payment amounting to Rp60,020 will be paid on May 31, 2019 at the latest.

Perusahaan telah membayar seluruh kewajiban pembayaran tersebut kepada BTS.

The Company has paid all of the liabilities to BTS.

g. Gugatan Ting, Aurelia Yuwita Elika dan

Fransiscus Prihadi kepada PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)

g. Lawsuit Ting, Aurelia Yuwita Elika and Fransiscus Prihadi to PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)

Para penggugat mengklaim atas tanah di

wilayah Meruya Utara yang saat ini sudah

terbangun menjadi Jalan Tol W2 Utara, dengan

total nilai gugatan sebesar Rp100.000.000

(Rupiah penuh), antara lain sebagai berikut:

The plaintiffs claimed that the land in the North Meruya area, which has now been built into W2 North Toll Road, with the total lawsuit value amounted to Rp100,000,000 (full Rupiah), includes the following:

1. Tanah seluas 750 m2 yang berasal dari

Girik C 1472 Persil 28 D II atas nama Nusih

bin Saman; dengan dasar klaim AJB No.

669/C/KMB/MU/1995 tanggal 29 Desember

1995 yang dibuat antara Siti Amenah

selaku Penjual dan Wen Chen Siang selaku

Pembeli dan AJB No. 556/C/KMB/MU/1995

tanggal 10 November 1995 yang dibuat

antara Ahli Waris Nusih bin Saman selaku

Penjual kepada Siti Amenah selaku

Pembeli.

2. Tanah seluas 296 m2.; dengan dasar klaim

SHM No. 4163/Meruya Utara atas nama

Franciscus Prihadi yang diperoleh dari AJB

No. 19/2014 tanggal 13 Maret 2014.

1. 750 m2 land originating from Girik C 1472 Persil 28 D II in the name of Nusih bin Saman; on the basis of AJB No.'s claim 669/C/KMB/MU/1995 dated December 29, 1995 made between Siti Amenah as the Seller and Wen Chen Siang as the Buyer and AJB No. 556/C/KMB/MU/1995 dated November 10, 1995 made between Expert Wris Nusih bin Saman as the Seller to Siti Amenah as the Buyer.

2. Land area of 296 m2 .; on the basis of claim

No. SHM 4163/Meruya Utara on behalf of Franciscus Prihadi obtained from AJB No. 19/2014 on March 13, 2014.







224


g. Gugatan Ting, Aurelia Yuwita Elika dan Fransiscus Prihadi kepada PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) (lanjutan)

g. Lawsuit Ting, Aurelia Yuwita Elika and Fransiscus Prihadi to PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) (continued)

Pada tahun 1974, Pemda DKI Jakarta telah

melakukan pembebasan tanah Girik C 1473

Persil 28 D II atas nama Nusih bin Saman,

sehingga pada saat pembebasan tanah untuk

proyek Jalan Tol JORR W2 Meruya Utara

berlangsung, Tim P2T mendapat penyerahan

tanah dari Pemda DKI Jakarta.

In 1974, the Regional Government of DKI Jakarta had released Cikik C 1473 Persil 28 D II on behalf of Nusih bin Saman, so that when the land acquisition for the North JORR W2 Toll Road project took place, the P2T Team received land transfer from the DKI Jakarta Government.

MLJ dalam hal ini hanya berperan sebagai

investor karena proses pengadaan tanah

mengacu pada UU No. 2 Tahun 2012 tentang

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum, dimana Tim P2T yang

terdiri dari unsur Instansi Pemerintah yang

bertanggung jawab untuk melakukan

pengadaan tanah tersebut.

MLJ in this case only acts as an investor because the land acquisition process refers to Law No. 2 of 2012 concerning Land Procurement for Development in the Public Interest, which the P2T Team consists of elements of the Government Agency responsible for land acquisition.

Pada tanggal 31 Januari 2019, Majelis Hakim

PN Jakarta Barat telah memutuskan menolak

permohonan Penggugat. Atas hal tersebut,

Penggugat mengajukan upaya hukum

permohonan banding ke Pengadilan Tinggi DKI

Jakarta.

On January 31, 2019, the West Jakarta District Court Judges decided to reject the Plaintiff's petition. For this reason, the Plaintiff filed a legal appeal for an appeal to the Jakarta High Court.

h. Gugatan PT Marga Setia Puritama (PT Jasamarga Semarang Batang)

h. PT Marga Setia Puritama (PT Jasamarga Semarang Batang) Lawsuit

MSP dan Pemerintah mengadakan perjanjian

pengusahaan jalan tol ruas Semarang - Batang

pada tahun 2006. Namun, MSP dinyatakan

wanprestasi karena tidak memperpanjang

jaminan pelaksanaan dan tidak memperbaiki

wanprestasi tersebut dalam waktu yang

ditentukan sebagaimana dimaksud dalam PPJT

pada tahun 2015.

MSP and the Government entered into a concession agreement for the Semarang - Batang toll road in 2006. However, MSP was declared default because it did not extend the guarantee of collateral, and did not correct the default in the specified time as referred to in the 2015 PPJT.

Akibat hal tersebut, Pemerintah melalui BPJT

mengakhiri PPJT dengan MSP. Dengan

berakhirnya PPJT dengan MSP, maka BPJT

dapat menetapkan kembali BUJT baru melalui

proses lelang yang kemudian dimenangkan

oleh PT Jasamarga Semarang Batang.

As a result of this, the Government through BPJT ended PPJT with MSP. With the end of PPJT with MSP, the BPJT can reassign the new BUJT through an auction process which is then won by PT Jasamarga Semarang Batang.

MSP mengajukan gugatan kepada BPJT,

dengan total nilai gugatan sebesar

Rp47.643.396.932.963 (Rupiah penuh),

dengan alasan BPJT telah wanprestasi karena

telah gagal memenuhi kewajiban pembebasan

tanah jalan tol Semarang - Batang.

MSP filed a PMH lawsuit with BPJT, with the total lawsuit value amounted to Rp47,643,396,932,963 (full Rupiah), on the grounds that BPJT had defaulted because it had failed to met the obligation to acquire Semarang - Batang toll road land.







225


h. Gugatan PT Marga Setia Puritama (PT Jasamarga Semarang Batang) (lanjutan)

h. PT Marga Setia Puritama (PT Jasamarga Semarang Batang) Lawsuit (continued)

Dalam perkara tersebut, Perusahaan sebagai

Turut Tergugat yang hanya diminta untuk

tunduk pada putusan (tidak diminta untuk

membayar ganti rugi atas perkara tersebut).

Adapun yang menjadi dasar hukum

Perusahaan dalam perkara tersebut adalah

bahwa Perusahaan tidak terlibat dalam proses

pengakhiran perjanjian yang dilakukan dan

segala proses tender telah dilaksanakan

dengan sesuai dan memenuhi ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku di

bidang jalan tol.

In the case, the Company as the Co-defendant was only asked to subject to the decision (not asked to pay compensation for the case). As for the Company's legal basis in this case, the Company is not involved in the process of terminating the agreement and all tender processes have been carried out in accordance with and in accordance with the provisions of the applicable laws and regulations in the toll road sector.

Pada tanggal 30 Agustus 2018 Majelis Hakim

memutuskan menolak permohonan gugatan

Penggugat dan menyatakan bahwa gugatan

Penggugat tidak dapat diterima. Atas dasar

tersebut, MSP mengajukan banding pada

tanggal 13 September 2018.

On August 30, 2018 the Judges decided to reject the Plaintiff's claim and stated that the Plaintiff's claim could not be accepted. On this basis, MSP filed an appeal on September 13, 2018.

i. Gugatan Budiyanto Sutanto i. Lawsuit Budiyanto Sutanto

Gugatan dilatarbelakangi kecelakaan lalu lintas di Gerbang Tol Dukuh 2 pada tanggal 9 Juni 2011 yg mengakibatkan pultol (Zakaria) meninggal dunia karena tertabrak mobil Budiyanto. Atas kecelakaan tersebut, Budiyanto dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman pidana.

The lawsuit was motivated by a traffic accident at Dukuh 2 Toll Gate on 9 June 2011 which resulted in Pultol (Zakaria) dying from being hit by a car Budiyanto. Upon the accident, Budiyanto was found guilty and sentenced to criminal.

Budiyanto merasa bahwa kecelakaan tersebut diakibatkan kelalaian Perusahaan, karena pada saat itu terdapat gardu tol yang sudah tidak terpakai dan terdapat papan “jalan terus” di gardu tersebut.

Budiyanto felt that the accident was caused by the Company's negligence, because at that time there were toll booths that were already unused and there were boards "going on" at the substation.

Atas dasar tersebut, Budiyanto mengajukan gugatan kepada Perusahaan melalui PN Jakarta Timur dan menuntut sejumlah ganti rugi materil senilai Rp150.218.000 (Rupiah penuh) nilai ganti rugi imateril Rp15.000.000.000 (Rupiah penuh) Majelis Hakim PN Jakarta Timur menolak gugatan Budiyanto Sutanto dan menyatakan menyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat di terima.

On this basis, Budiyanto filed a lawsuit against the Company through the East Jakarta District Court and demanded a material compensation amounting to Rp150,218,000 (full Rupiah) the value of immaterial compensation of Rp15,000,000,000 (full Rupiah). The East Jakarta District Court Judges rejected Budiyanto Sutanto's claim and stated that the Plaintiff's claim could not be accepted.

Budiyanto Sutanto kemudian menyatakan banding tanggal 28 Mei 2018 dan pada bulan Maret 2019, Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutus perkara dengan No.

Budiyanto Sutanto then declared an appeal on May 28, 2018 and in March 2019, the DKI Jakarta High Court Judge ruled the case with No. 718/Pdt/2018/PT.DKI with amar rejected







226


j. Gugatan Perjanjian Pembangunan Simpang Susun Karawang Barat STA 47+130

j. Road Interchange Karawang Barat STA 47+130 Development Agreement Lawsuit

718/Pdt/2018/PT.DKI dengan amar menolak permohonan banding yang diajukan oleh Budiyanto Sutanto. Atas dasar hal dimaksud, Budiyanto Sutanto mengajukan permohonan upaya hukum kasasi.

the appeal submitted by Budiyanto Sutanto. On the basis of the aforementioned matters, Budiyanto Sutanto submitted a request for an appeal.

Pada tanggal 27 November 2007 Perusahaan dan PT Maligi Permata Industrial Estate (Maligi) telah menandatangani Berita Acara Kesepakatan Pembangunan Modifikasi Simpang Susun Karawang Barat Jalan Tol Jakarta-Cikampek STA 47+130 No. 78/BA-DIR/2007.

On November 27, 2007 the Company and PT Maligi Permata Industrial Estate (Maligi) signed the Minutes of the Modification of the West Karawang Interchange Modification Development Agreement Jakarta-Cikampek Toll Road STA 47 + 130 No. 78/BA-DIR/2007.

Pada tanggal 01 Mei 2009, Perusahaan dan Maligi membuat Perjanjian Pembangunan Modifikasi/perluasan Simpang Susun Karawang Barat STA. 47+130, dimana perjanjian ini mencabut perjanjian Akta Perjanjian No 2 tanggal 13 Desember 2001 Pembangunan Modifikasi Simpang Susun Karawang Barat sebagaimana angka 3 di atas.

On May 1, 2009, the Company and Maligi made a Modification/Extension Development Agreement for the Karawang Barat STA Interchange. 47 + 130, where this agreement revokes the Deed of Agreement No. 2 dated December 13, 2001 on the Construction of the Modified Intersection of West Karawang as stated in number 3 above.

Kewajiban Maligi berdasarkan perjanjian adalah sebagai berikut:

Maligi's obligations under the agreement are as follows:

a. Melakukan pembangunan Simpang susun sesuai dengan Jangka Waktu Membangun yang ditetapkan oleh Menteri PUPR, yaitu 2 tahun sejak tanggal 12 Juni 2007.

a. Carry out construction of Interchanges in accordance with the Building Period stipulated by the Minister of PUPR, which is 2 years since June 12, 2007.

b. Menyerahkan jaminan pembangunan Simpang susun berupa Sertifikat Hak Atas Tanah seluas 5.750m2 yang terletak di Desa Sukulayu, Kecamatan Teluk Jambe, Kab Karawang, Jawa Barat.

b. Submit guarantee for the construction of the Interchange in the form of a Certificate of Land Rights covering an area of 5,750m2 located in Sukulayu Village, Teluk Jambe District, Karawang Regency, West Java.

c. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan terhadap kerusakan simpang susun dalam jangka waktu 2 tahun setelah tanggal pengoperasian, serta menyerahkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% dari Nilai Proyek dalam bentuk Bank Garansi.

c. Perform maintenance and repairs to damage to interchanges within a period of 2 years after the date of operation, and submit maintenance guarantees of 5% of the Project Value in the form of a Bank Guarantee.

d. Menanggung kekurangan biaya Operation Management (OM) sampai akumulasi pendapatan tol dalam satu tahun lebih besar atau sama besar dengan Biaya OM; atau volume lalu lintas aktual di tahun 2014 telah mencapai 49.749 kendaraan per hari.

d. Bear the shortfall in Operation Management (OM) costs until the accumulated generated toll revenue in one year is greater or equal to OM Costs; or the actual traffic volume in 2014 has reached 49,749 vehicles per day.

e. Perhitungan kekurangan biaya Operation Management (OM) dihitung selama satu tahun dan dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Perusahaan dan Maligi, dikurangi uang sebesar Rp15.227.080.628 (Rupiah penuh) yang sudah dibayar oleh Maligi pada tahun 2002. Adapun formula perhitungan pendapatan tol bangitan diatur dalam Pasal 10 ayat 3 Perjanjian.

e. The calculation of Operation Management (OM) cost shortages is calculated for one year and is carried out by a team formed by the Company and Maligi, minus Rp15,227,080,628 (full Rupiah) already paid by Maligi in 2002. The formula for calculating the generated toll revenue is regulated in Article 10 paragraph 3 of the Agreement .







227


j. Gugatan Perjanjian Pembangunan Simpang Susun Karawang Barat STA 47+130 (lanjutan)

j. Road Interchange Karawang Barat STA 47+130 Development Agreement Lawsuit (continued)

Pada tanggal 7 Februari 2013 Perusahaan dan Maligi mengadakan rapat untuk membahas mekanisme penagihan biaya OM terkait modifikasi Simpang Susun Karawang Barat. Berdasarkan hasil rapat Direksi Perusahaan dan Maligi disepakati membentuk tim Evaluasi Perhitungan kekurangan Biaya OM melalui Keputusan Direksi No. 129/KPTS/2013 dan 274/MPIE/9/13 tanggal 18 September 2013.

On February 7, 2013 the Company and Maligi held a meeting to discuss the OM fee collection mechanism related to the modification of the West Karawang Intersection. Based on the results of the meeting of the Directors of the Company and Maligi which agreed to form an Evaluation Team for the Calculation of OM Cost Shortfalls through Directors Decree No. 129/KPTS/2013 and 274/MPIE/9/13 dated September 18, 2013.

Pada tanggal 16 September 2015 Perusahaan dan Maligi mengadakan rapat mengenai pembahasan realisasi biaya operasional dan pemeliharaan serta pendapatan tol Simpang Susun Karawang Barat dengan hasil antara lain:

On September 16, 2015 the Company and Maligi held a meeting to discuss of the realization of operational and maintenance costs and revenue of the Simpang Susun Karawang Barat toll road with the results including:

a. Maligi menjelaskan bahwa perhitungan

pendapatan tol bangkitan tidak dapat dilakukan dengan hanya perjanjian, melainkan dengan kajian ulang lalu lintas yang dilakukan oleh Konsultan pada tahun 2008;

a. Maligi explained that the calculation of the toll revenue cannot be done through an agreement only, but with a traffic review conducted by a Consultant in 2008;

b. Perusahaan meminta Maligi untuk mengundang konsultan studi lalu lintas tersebut.

b. The Company asked Maligi to invite the traffic study consultant.

Perusahaan melalui surat No. BC.KU02.672 tanggal 8 Februari 2017 menyampaikan Tagihan Beban Operasional dan Maintenance Gerbang Tol Karawang Barat 2 mulai triwulan kedua tahun 2009 sampai dengan triwulan keempat tahun 2016 sejumlah Rp23.068.125.561 (Rupiah penuh).

The Company through a letter No. BC.KU02,672 dated February 8, 2017 submitted invoice for the Operational and Maintenance Charges of West Karawang Toll Gate from 2 second quarter of 2009 to fourth quarter of 2016 totaling Rp23,068,125,561 (full Rupiah).

Maligi melalui surat No. 190/FA/III/2017 tanggal 21 Maret 2017 menyampaikan kepada Perusahaan bahwa berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh Maligi, total beban yang atas gerbang tol karawang barat yang harus ditanggung Maligi adalah Rp8.048.932 (Rupiah penuh) dan meminta Perusahaan untuk melakukan revisi atas faktur yang sebelumnya dikirim.

Maligi through a letter No. 190/FA/III/2017 dated 21 March 2017 informed the Company that based on the audit results conducted by Maligi, the total lost on the West Karawang toll gate that must be borne by Maligi was Rp8,048,932 (full Rupiah) and requested the Company to revise the invoice previously sent invoice.

Pada tanggal 3 Mei 2017, Perusahaan melalui Jakarta-Cikampek dan Maligi melaksanakan rapat koordinasi. Pada rapat tersebut, Perusahaan dan Maligi sepakat untuk melakukan koreksi atas perhitungan kekurangan biaya OM.

On May 3, 2017, the Company through Jakarta-Cikampek and Maligi held a coordination meeting. At the meeting, the Company and Maligi agreed to make corrections to the calculation of OM cost shortages.







228




Atas koreksi perhitungan tersebut, Perusahaan menyampaikan perhitungan kekurangan biaya OM menjadi Rp16.721.898.242 (Rupiah penuh). Biaya ini belum termasuk deficit yang harus ditanggung Maligi sebesar Rp1.494.818.242 (Rupiah penuh). Hasil rapat ini telah disampaikan notulen rapat pada tanggal 8 Mei 2017 melalui surat No. CB.TR05.1831.

Due to the correction in the calculation, the Company conveyed the calculation of OM cost shortages to become Rp16,721,898,242 (full Rupiah). This fee does not include deficits that must be borne by Maligi amounting to Rp1,494,818,242 (full Rupiah). The results of this meeting have been submitted minutes of the meeting on May 8, 2017 through letter No. CB.TR05.1831.

Pada tanggal 20 Juni 2017, Maligi melalui surat No. 094/MPIE/VI/2017 mengembalikan faktur tagihan Perusahaan dikarenakan angka dalam faktur berbeda dengan angka berdasarkan hasil audit Maligi.

On June 20, 2017, Maligi via letter No. 094/MPIE/VI/2017 return the Company invoice for bills due to because the figures in the invoice differ from Maligi’s audit result.

Selanjutnya, Maligi secara sepihak menitipkan kekurangan biaya operasional dan pemeliharaan simpang susun karawang barat ke Pengadilan Negeri Karawang sejumlah Rp7.946.651.302 (Rupiah penuh) dan Pengadilan Negeri Karawang melalui Pengadilan Negeri Jakarta Timur telah menyampaikan hal penawaran tersebut kepada Perusahaan pada tanggal 22 Juni 2017.

Furthermore, Maligi unilaterally left a shortfall in operational costs and maintenance of the West Karawang Interchange to the Karawang District Court in the amount of Rp7,946,651,302 (full Rupiah) and the Karawang District Court through the East Jakarta District Court submitted the offer to the Company on June 22, 2017.

Perusahaan, melalui surat No. AA.HK02.1086 tanggal 11 Juli 2017 menolak penawaran Maligi karena jumlahnya tidak sesuai dengan kewajiban Maligi dalam perjanjian.

The Company, through a letter No. AA.HK02.1086 dated July 11, 2017 rejected Maligi's offer because the amount did not match with Maligi's obligations in the agreement.

Pada tanggal 11 Januari 2019, Perusahaan menerima relaas panggilan sidang pertama atas gugatan yang diajukan Maligi kepada Perusahaan pada Pengadilan Negeri Karawang dengan perkara No. 104/Pdt/G/2018/PN.Kwg. melalui relaas tersebut, Perusahaan mendapatkan informasi bahwa Maligi telah lebih dahulu mengajukan gugatan pada tanggal 20 Desember 2019 tanpa memberikan tanggapan atas somasi yang disampaikan Perusahaan.

On January 11, 2019, the Company accepted the first court summons for a lawsuit filed by Maligi to the Company at the Karawang District Court with case No.104/Pdt/G/2018/PN.Kwg. Through this case, the Company received information that Maligi had first filed a lawsuit on December 20, 2019 without giving a response to the subpoena submitted by the Company.

Dalam gugatannya, Maligi selaku Penggugat menyampaikan dalil dan tuntutan kepada Perusahaan selaku Tergugat, antara lain:

In the lawsuit, Maligi as the Plaintiff submitted the argument and demand to the Company as the Defendant, including:







229




a. Dalil:

i. Perhitungan Kekurangan beban biaya OM oleh PT LAPI Ganeshatama telah tepat dan berdasarkan perjanjian. Penggugat mempertimbangkan tabel layanan gardu rata-rata berdasarkan Lampiran IV Akta No. 1 tertanggal 1 Mei 2008 dan Pasal 10 ayat (7) Akta No. 1 tertanggal 1 Mei 2009.

ii. Perjanjian sudah sepatutnya berakhir karena sudah tidak sesuai dengan kondisi saat itu. Pasal 10 ayat (7) Akta No. 1 tertanggal 1 Mei 2009 digunakan Penggugat sebagai pembenaran perhitungan penanggungan kekurangan Biaya OM yang dihitung Penggugat dan/atau PT LAPI Ganeshatama.

iii. Penggugat menyatakan sudah tidak memiliki kewajiban lagi untuk membayar Biaya OM untuk periode 2017 sampai dengan seterusnya serta menyatakan telah melakukan pembayaran penanggungan Biaya OM periode 2009 sampai dengan 2016 dengan mekanisme Konsinyasi dan menurut Hasil Audit LAPI Ganeshatama mekanisme perhitungan lalu lintas harian sudah tidak sesuai dan tidak akan memenuhi kondisi pengakhiran perjanjian sehingga perjanjian sudah sepatutnya berakhir.

a. Grounds: i. The calculation of the OM Cost

Expense shortage by PT LAPI Ganeshatama is correct and based on the agreement. The Plaintiff considers the average substation service table based on Attachment IV Deed No. 1 dated May 1, 2008 and Article 10 paragraph (7) Deed No. 1 dated May 1, 2009.

ii. The agreement was duly terminated because it was not in accordance with the conditions at that time. Article 10 paragraph (7) Deed No. 1 dated May 1, 2009 was used by the Plaintiff as a justification for calculating the shortfall of OM Cost calculated by the Plaintiff and/or PT LAPI Ganeshatama.

iii. The Plaintiff stated that it no longer had the obligation to pay OM Fees for the period of 2017 onwards, and stated that it had paid the OM Cost for the period 2009 to 2016 with the Consignment mechanism and according to the LAPI Ganeshtama Audit Results the daily traffic calculation mechanism was not appropriate and would not be met the conditions of termination of the agreement so that the agreement is duly terminated.

b. Tuntutan:

i. Menyatakan sah dan mengikat hasil audit PT LAPI Ganeshatama terkait dengan perhitungan besaran biaya OM yang harus dibayarkan Penggugat kepada Tergugat, yaitu sebesar Rp7.946.651.302 (Rupiah penuh);

ii. Menyatakan keabsahan dan mengikat konsinyasi Maligi kepada Perusahaan;

iii. Menyatakan perjanjian berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 Mei 2009 antara Maligi dan Perusahaan berakhir;

iv. Menyatakan bahwa Maligi tidak memiliki kewajiban membayar kekurangan biaya OM.

b. Claims: i. Declaring legality and binding on the

audit results of PT LAPI Ganeshatama related to the calculation of the amount of OM costs that must be paid by the Plaintiff to the Defendant, amounting to Rp7,946,651,302 (full Rupiah);

ii. Stating legality and binding Maligi consignment to the Company;

iii. Declare agreement based on the Deed No. May 1, 2009 between Maligi and the Company ended;

iv. Stating that Maligi has no obligation to pay the OM fee shortage.







230




Pada tanggal 11 Desember 2019, Majelis Hakim Pengadilan Karawang membacakan amar putusan perkara No. 104/Pdt/G/2018/PN.Kwg sebagai berikut:

On December 11, 2019, the Panel of Judges at the Karawang Court read the case ruling No. 104/Pdt/G/2018/ PN. Kwg are as follows:

a. Menyatakan sah dan mengikat hasil audit

PT LAPI Ganeshatama terkait dengan perhitungan besaran biaya OM yang harus dibayarkan Penggugat kepada Tergugat, yaitu sebesar Rp7.946.651.302;

a. Declaring legality and binding on the audit results of PT LAPI Ganeshatama related to the calculation of the amount of OM costs that the Plaintiff must pay to the Defendant, amounting to Rp7,946,651,302;

b. Menyatakan Perjanjian Pembangunan Modifikasi/Perluasan Simpang Susun Karawang Barat Jalan Tol Jakarta- Cikampek Secara Hibah yang tertuang dalam Akta No. 1 tanggal 1 Mei 2009 antara Maligi dan Perusahaan berakhir;

b. Stating the Modification/Extension Development Agreement for the Karawang Barat Interchange in the Jakarta - Cikampek Toll Road in a Grant as stipulated in the Deed No. 1 May 1, 2009 between Maligi and the Company ended;

c. Menyatakan Penggugat tidak memiliki kewajiban untuk membayar biaya OM pada periode 2017 sampai dengan seterusnya.

c. States the Plaintiff has no obligation to pay OM fees from 2017 onwards.

Adapun pertimbangan Majelis Hakim dalam memutus perkara tersebut, antara lain:

The consideration of the Panel of Judges in deciding the case, among others:

a. Penggugat mempunyai hak untuk melakukan audit setelah tidak tercapainya kesepakatan Tim Bersama dalam menentukan perhitungan biaya OM, sehingga besaran biaya OM yang tepat adalah dengan mengikuti hasil audit dari PT LAPI Ganeshatama;

a. The Plaintiff has the right to conduct an audit after the Joint Team's agreement was not reached in determining the OM cost calculation, therefore the exact OM fee amount is to follow the audit results from PT LAPI Ganeshatama;

b. Terdapat keadaan yang menyebabkan

sulitnya pemenuhan perubahan kondisi pengakhiran perjanjian sulit untuk dicapai, sehingga Majelis Hakim menyatakan pengakhiran Akta No. 1 tanggal 1 Mei 2009 layak untuk dikabulkan.

b. There are circumstances which make it difficult to meet the changes in conditions for terminating the agreement that are difficult to achieve, so the Panel of Judges declared the termination of the Deed No. 1 May 1, 2009 is eligible to be granted.

Menanggapi putusan tersebut, Perusahaan telah melakukan upaya banding tanggal 23 Desember 2019 pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Karawang.

In response to the decision, the Company has filed an appeal on December 23, 2019 to the West Java High Court through the Registrar of the Karawang District Court.







231

47. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 47. OPERATING SEGMENTS (continued)

Kelompok Usaha dikelola dan dikelompokkan dalam segmen usaha yang terdiri dari beberapa lini usaha sebagai berikut:

The Group is managed and classified into bussines segments which consist of business line as follow:

Usaha Jalan Tol/ Pengoperasian/ Pemeliharaan/ Lainnya/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Toll Road Business Operation Maintenance Others Elimination Consolidated

Pendapatan/ RevenuesPendapatan Usaha/ Operating Revenues 10.261.963 1.574.995 673.316 289.145 (1.815.315) 10.984.104

Pendapatan Konstruksi/ Construction Revenues 15.361.156 - - - - 15.361.156

Pendapatan Entitas/ Total Revenues 25.623.119 1.574.995 673.316 289.145 (1.815.315) 26.345.260

Beban Pendapatan/ Cost of RevenuesBeban Usaha/ Operating Expense (4.337.906) (1.224.222) (550.130) (227.202) 1.705.219 (4.634.241)

Beban Konstruksi/ Construction Expenses (15.266.376) - - - - (15.266.376)

Laba Bruto/ Gross profit 6.018.837 350.773 123.185 61.943 (110.096) 6.444.642

Penghasilan Lain - lain/ Other Income 330.538 1.681 1.561 36.119 (312.348) 57.551

(Penghasilan) keuangan / Financial Income 782.496 5.559 2.316 10.463 (268.363) 532.471

Keuntungan dari pelepasan investasi/ Gain on Divestment 1.027.466 - - - - 1.027.466

Beban pajak atas penghasilan keuangan/ Tax Expense of Financial Income (45.438) (1.112) (457) (2.093) - (49.100)

Beban Umum dan Administrasi/ General and Administrative Expenses (1.262.809) (116.561) (64.714) (54.143) 19.705 (1.478.523)

Beban Lain - lain/ Other Expenses (945.498) (6.265) (2.393) (9.165) 286.076 (677.246)

Laba Usaha/ Profit on operations 5.905.591 234.075 59.497 43.124 (385.025) 5.857.262

Laba Rugi/ Profit and LossBiaya Keuangan/ Finance Charges (2.661.807) - (691) (13.116) 241.930 (2.433.684)

Bagian Laba-Rugi atas Entitas Asosiasi/ -

Net Equity on Associates (324.434) - - (1.541) - (325.976)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan/

Earning Before Income Tax 2.919.350 234.075 58.807 28.467 (143.096) 3.097.603

Beban Pajak Penghasilan/ Income Tax (943.988) (61.286) - (18.440) - (1.023.714)

Laba Tahun Berjalan/ Income for the Year 1.975.362 172.788 58.807 10.027 (143.096) 2.073.888

Aset Segmen Dilaporkan/ Segment Assets 110.608.481 1.206.314 914.520 2.324.015 (15.373.760) 99.679.570

Liabilitas Segmen Dilaporkan/

Segment Liabilities 78.014.792 765.660 536.892 274.674 (3.098.185) 76.493.833

Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 / Period Ended December 31, 2019

Usaha Jalan Tol Pengoperasian Pemeliharaan Lainnya Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan/ Revenues

Pendapatan Usaha/ Operating Revenues 9.242.612 959.839 661.927 199.363 (1.279.251) 9.784.489

Pendapatan Konstruksi/ Construction Revenues 27.189.585 - - - - 27.189.585

Pendapatan Entitas/ Total Revenues 36.432.197 959.839 661.927 199.363 (1.279.251) 36.974.075

Beban Pendapatan/ Cost of Revenues

Beban Usaha/ Operating Expense (3.662.738) (726.936) (563.815) (176.781) 1.077.625 (4.052.644)

Beban Konstruksi/ Construction Expenses (27.003.921) - - - - (27.003.921)

Laba Bruto/ Gross profit 5.765.538 232.903 98.112 22.582 (201.626) 5.917.510

Penghasilan Lain - lain/ Other Income 1.131.920 4.694 5.398 974 (174.719) 968.266

(Penghasilan) keuangan / Financial Income 1.019.935 6.135 2.411 6.074 (717.690) 316.865

Keuntungan dari pelepasan investasi/ Gain on Divestment (43.477) (1.227) (482) (1.215) - (46.401)

Beban pajak atas penghasilan keuangan/ Tax Expense of Financial Income - - - - - -

Beban Umum dan Administrasi/ General and Administrative Expenses (1.320.172) (98.899) (60.228) (31.049) 185.019 (1.325.329)

Beban Lain - lain/ Other Expenses (842.629) (5.218) (4.527) (1.040) 437.731 (415.683)

Laba Usaha/ Profit on operations 5.711.115 138.388 40.684 (3.674) (471.286) 5.415.226

Laba Rugi/ Profit and Loss

Biaya Keuangan/ Finance Charges (2.460.796) - - (6.755) 627.891 (1.839.660)

Bagian Laba-Rugi atas Entitas Asosiasi/ (365.259) - - - - (365.259)

Net Equity on Associates -

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan/

Earning Before Income Tax 2.885.060 138.388 40.684 (10.430) 156.605 3.210.307

Beban Pajak Penghasilan/ Income Tax (1.126.109) (41.096) - (6.611) - (1.173.816)

Laba Tahun Berjalan/ Income for the Year 1.758.951 97.293 40.684 (17.041) 156.605 2.036.491

Aset Segmen Dilaporkan/ Segment Assets 91.497.069 713.140 677.620 1.039.683 (11.508.912) 82.418.601

Liabilitas Segmen Dilaporkan/

Segment Liabilities 65.547.398 533.013 358.707 200.049 (4.419.551) 62.219.615

2018







232

48. RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN 48. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Bisnis Kelompok Usaha mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Kelompok Usaha adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola sistem manajemen risiko.

The business of the Group includes risks - taking activities with certain target by professional management. The main function of the risk management of the Group is to identify all key risks, to measure these risks and manage risk positions.

Kelompok Usaha mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Kelompok Usaha.

The Group defines financial risk as the possibility of loss or lost profit, caused by internal factors as well as external factors that may potentially have negative impact on achievement of The Group goals.

Tujuan Kelompok Usaha dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian serta meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Kelompok Usaha.

The purpose of the Group in managing financial risks is to achieve an appropriate balance between risks and returns and minimize potential adverse effects of the financial performance of the Group.

Risiko keuangan utama yang dihadapi Kelompok Usaha adalah risiko kredit, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang asing dan kondisi ekonomi dan sosial politik. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional.

The main financial risks of the Group are credit risk, interest rate risk, liquidity risk, foreign currency exchange rates and, socio - economic and political conditions. Attention to this risk management has increased significantly by considering changes and financial market volatility in Indonesia and internationally.

a. Risiko Kredit a. Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak dari instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.

Credit risk is the risk that one party of a financial instrument will fail to met its obligations and cause the other party to suffer financial losses.

Instrumen keuangan Kelompok Usaha yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang lain dan investasi tertentu. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.

The Group’s financial instruments that have the potential for credit risk consist of cash and cash equivalents, other receivables and certain investments. Total maximum credit risk exposure equal to the carrying value of these accounts.

0 - 1 Tahun/ > 1 Tahun/ Nilai Tercatat/

Year 0 - 1 > 1 Years Carrying Amount

Piutang Lain-lain Other ReceivablesLancar - Bersih Current - Net

Pihak Berelasi 5.989.356 - 5.989.356 Related PartiesPihak Ketiga 281.005 - 281.005 Third Parties

Total 6.270.361 - 6.270.361 Total

Tidak Lancar - Bersih Non Current - NetPihak Ketiga - 1.606.903 1.606.903 Third Parties

Total - 1.606.903 1.606.903 Total







233

48. RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) 48. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued))

b. Risiko Mata Uang b. Currency Risk

Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.

Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign currency exchange rates.

Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Kelompok Usaha dilakukan dalam mata uang Rupiah oleh karena itu Kelompok Usaha tidak memiliki eksposur yang signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing.

Revenue, funding and most of the operating costs of the Group are made in the Rupiah currency and therefore the Group do not have significant exposure to fluctuations in foreign currency exchange rates.

c. Risiko Likuiditas c. Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko di mana Kelompok Usaha akan mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan.

Liquidity risk is the risk in which the Group will experience difficulties in acquiring funds to meet commitments associated with financial instruments.

Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi untuk memungkinkan Kelompok Usaha dalam memenuhi komitmen Kelompok Usaha untuk operasi normal Kelompok Usaha. Selain itu Kelompok Usaha juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.

The Group manages liquidity risk by maintaining sufficient cash and cash equivalents to enable the Group to met its commitment to the normal operation of the Group. In addition, the Group also controls its cash flow projections and actual cash flow and continuously monitors the maturity dates of financial assets and liabilities.

31 Desember 2019/

December 31, 2019 Lebih Dari 1 Tahun dan

Kurang Dari 5 Tahun/

Kurang Dari 1 Tahun/ More Than 1 Year and Lebih Dari 5 Tahun/ Jumlah/

Less Than 1 Year Less Than Five Years More Than 5 Years Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Utang Usaha 404.235 - - 404.235 Accounts Payable

Utang kontraktor 551.612 568.239 - 1.119.851 Contractors payable

Beban Akrual 22.493.430 2.433.017 - 24.926.447 Accrued expenses

Liabilitas Keuangan Lainnya 444.898 - - 444.898 Other financial liabilities

Utang Bank Jangka Pendek 5.245.935 - - 5.245.935 Short Term Bank Loan

Utang Bank Jangka Panjang 4.358.542 5.647.281 20.027.701 30.033.524 Long Term Bank Loan

Utang Lembaga Keuangan Long Term Non-Bank

Bukan Bank Jangka Panjang 16.900 - 1.169.920 1.186.820 Financial Institutions Loan

Liabilitas Pembebasan Tanah 1.588.542 - 109.008 1.697.550 Land Acquisition Liabilities

Utang Sewa Pembiayaan 5.255 349 - 5.604 Finance lease payable

Utang Kerjasama Operasi - - 820 820 Joint Operation liabilities

Utang Obligasi 5.175.997 514.428 781.001 6.471.426 Bonds Payable

Liabilitas Jangka Panjang Lainnya - - 371.432 371.432 Other Long Term Liabilities Total 40.285.346 9.163.313 22.459.883 71.908.542 Total







234

48. RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) 48. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko Likuiditas (lanjutan) c. Liquidity Risk (continued)

31 Desember 2018/

December 31, 2018 Lebih Dari 1 Tahun dan

Kurang Dari 5 Tahun/

Kurang Dari 1 Tahun/ More Than 1 Year and Lebih Dari 5 Tahun/ Jumlah/

Less Than 1 Year Less Than Five Years More Than 5 Years Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Utang Usaha 321.811 - - 321.811 Accounts Payable

Utang kontraktor 1.098.460 266.024 - 1.364.485 Contractors payable

Beban Akrual 19.809.213 1.211.003 - 21.020.216 Accrued expenses

Liabilitas Keuangan Lainnya 672.382 - - 672.382 Other financial liabilities

Utang Bank Jangka Pendek 2.347.571 - - 2.347.571 Short Term Bank Loan

Utang Bank Jangka Panjang 3.063.767 4.873.963 14.016.978 21.954.708 Long Term Bank Loan

Utang Lembaga Keuangan Long Term Non-Bank

Bukan Bank Jangka Panjang 4.000 1.185.793 1.189.793 Financial Institutions Loan

Liabilitas Pembebasan Tanah 1.622.186 - 109.008 1.731.194 Land Acquisition Liabilities

Utang Sewa Pembiayaan 5.116 9.461 - 14.577 Finance lease payable

Utang Kerjasama Operasi - - 820 820 Joint Operation liabilities

Utang Obligasi 1.000.000 5.666.509 780.925 7.447.434 Bonds Payable

Liabilitas Jangka Panjang Lainnya - - 39.443 39.443 Other Long Term Liabilities Total 29.944.506 13.212.753 14.947.174 58.104.434 Total

d. Risiko Suku Bunga d. Interest Rate Risk

Risiko bunga atas arus kas adalah risiko dimana arus kas masa datang suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.

Interest on the cash flow risk is the risk that future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in market interest rates.

Eksposur terhadap suku bunga Kelompok Usaha terus diawasi dengan melakukan analisis terhadap liabilitas keuangan yang dimiliki. Pada tahun 2019 dan 2018, Kelompok Usaha memiliki liabilitas keuangan sebesar Rp21.574.567 dan Rp16.148.998 yang dikenakan suku bunga mengambang berdasarkan suku bunga JIBOR. Pada 31 Desember 2019, penurunan (kenaikan) 25 poin dasar pada tingkat bunga liabilitas keuangan bunga mengambang, variabel lain dianggap konstan khususnya nilai tukar mata uang asing, ekuitas dan laba atau rugi masing-masing akan naik (turun) sebesar Rp53 miliar.

The Group's exposure to interest rate is monitored continuously by analyzing financial liabilities’s. In 2019 dan 2018, Group has outstanding financial liabilities amounting to Rp21,574,568 and Rp16,148,998 which are bared floating interest rate based on JIBOR interest rate. As of December, 31 2019, reduction (increase) 25 base point on financial liabilities interest floating rate, other variables are constant especially foreign exchange rates, equity and profit or loss each will increase (drecrease) amounting to Rp53 billion.







235


e. Nilai Wajar e. Fair Value

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. Aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha yang diukur dan diakui pada nilai wajar adalah piutang dan utang derivatif.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes. The Group’s financial assets and liabilities that are measured and recognised at fair value are derivative receivables and payables.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Kelompok Usaha untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan adalah harga permintaan (ask price).

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the current bid price, for financial liabilities is the current ask price.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi, apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates, if all significant inputs required to fair value an instrument are observable.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:

If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, specific valuation techniques are used to value financial instrument include:

· Penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan;

· The use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments and;

· Teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya.

· Other techniques such as discounted cash flows analysis are used to determine fair value for the remaining financial instruments.







236


e. Nilai Wajar (lanjutan) e. Fair Value (continued)

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

The fair values of financial assets and liabilities, together with the carrying amounts, are as follow:

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair Value

Aset Keuangan

Kas dan setara kas 4.341.601 4.341.601 Cash and cash equivalentsDana dibatasi penggunaannya 1.184.199 1.184.199 Restricted fundsInvestasi pada entitas asosiasi dan Investment in associates and

ventura bersama - neto 4.394.889 4.394.889 joint ventures - netPiutang lain-lain - neto 7.877.264 7.877.264 Other receivables - netInvestasi jangka pendek 391.817 391.817 Short term investmentsAset keuangan lainnya 252.002 252.002 Other financial assets - net

Total 18.441.772 18.441.772 Total

Liabilitas Keuangan Financial LiabilitiesUtang kontraktor jangka pendek 551.612 551.612 Short-term contractors payableUtang kontraktor jangka panjang 568.239 568.239 Long-term contractors payableUtang usaha 404.235 404.235 Accounts payableBeban akrual 22.493.430 22.493.430 Accrued expenseUtang bank jangka pendek 5.245.935 5.245.935 Short-term bank loanBeban akrual jangka panjang 2.433.017 2.433.017 Long-term accrued expenseLiabilitas keuangan jangka pendek lainnya 444.898 444.898 Other short-term financial liabilitiesLiabilitas jangka panjang yang jatuh Current maturities of long - term

tempo dalam satu tahun Liabilities Liabilitas pembebasan tanah 109.008 109.008 Land acquisition liabilitiesUtang obligasi 5.175.997 5.175.997 Bonds payableUtang bank 4.358.542 4.358.542 Bank loansProvisi pelapisan jalan tol 324.683 324.683 Provision for overlayUtang sewa pembiayaan 5.255 5.255 Finance lease payable

Liabilitas jangka panjang-setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long - term liabilities Netdalam satu tahun of current maturityUtang bank 25.674.982 25.674.982 Bank loansUtang lembaga keuangan bukan bank 1.169.920 1.169.920 Non-bank financial institutions loanLiabilitas kerjasama operasi 820 820 Joint operation liabilitiesUtang sewa pembiayaan 349 349 Finance lease payableLiabilitas pembebasan tanah 109.008 109.008 Land acquisition liabilitiesUtang obligasi 1.295.429 1.295.429 Bonds payableProvisi pelapisan jalan tol 279.233 279.233 Provision for overlay Liabilitas jangka panjang lainnya 371.432 371.432 Other long-term liabilities

Total 71.016.025 71.016.025 Total

Financial Assets

31 Desember 2019/

December 31, 2019







237


e. Nilai Wajar (lanjutan) e. Fair Value (continued) Manajemen Permodalan Capital Management

Tujuan dari Kelompok Usaha dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Kelompok Usaha dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko.

The Group’s purpose in managing capital is to protect the ability of the Group in maintaining business continuity, so that entities can still deliver results for shareholders and benefits for other stakeholders, and to provide adequate returns to shareholders by pricing products and services that are commensurate with the level of risk.

Kelompok Usaha menetapkan sejumlah rasio modal sesuai proporsi terhadap risiko. Kelompok Usaha mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari.

The Group set a number of capital ratios proportion to the risk. The Group manages its capital structure and makes adjustments taking into account changes in economic conditions and risk characteristics of the underlying asset.

Konsisten dengan entitas lain dalam industri, Kelompok Usaha memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang neto dibagi modal yang disesuaikan. Utang neto merupakan total utang (sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruh komponen ekuitas (meliputi modal saham, selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing dan saldo laba).

Consistent with other companies in the industry, The Group monitors capital on the basis of the ratio of adjusted debt to capital. This ratio is calculated as follows: net debt divided by adjusted capital. Net debt is total debt (as the amount in the statement of financial position) less cash and cash equivalents. Adjusted capital comprises all components of equity (including capital stock, foreign exchange translation adjustment of foreign currency and retained earnings).

Selama tahun 2019, strategi Kelompok Usaha tidak berubah yaitu mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 5:1. Rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:

During the year 2019, the Group’s strategy has not changed, namely, to maintain the debt to equity ratio at maximum 5:1. The ratio of debt to equity are as follows:

2019 2018

Liabilitas Jangka Pendek 41.526.417 31.081.475 Short-term LiabilitiesLiabiltas Jangka Panjang 34.967.416 31.138.139 Long-term LiabilitiesTotal Liabilitas 76.493.833 62.219.614 Total LiabilitiesTotal Ekuitas 23.185.737 20.198.989 Total EquityRasio Utang terhadap Ekuitas 3,3 : 1 3,1 : 1 Debt to Equity Ratio

31 Desember/

December 31







238


f. Perubahan pada Liabilitas yang Timbul dari Aktivitas Pendanaan

f. Changes in Liabilities Arising From Financing Activities

1 Januari 2019/ Arus Kas/ Lainnya/ 31 Desember 2019/

January 1, 2019 Cash Flows Others December 31, 2019Utang bank 24.302.279 11.311.209 (334.028) 35.279.460 Bank loans

Non-bank financialUtang LKBB 1.189.793 (4.000) 1.031 1.186.824 Institution Loan Utang obligasi 7.447.434 (1.000.000) 23.992 6.471.426 Bonds payableLiabilitas pembebasan tanah 1.731.194 (33.644) - 1.697.550 Land acquisition liabilitesLiabilitas jangka panjang Other long-term liabilities lainnya - pinjaman dari - minority shareholders pemegang saham minoritas 125.043 22.588 112 147.742 loan Total Liabilitas dari Total Liabilities from aktivitas pendanaan 34.795.743 10.296.153 (308.893) 44.783.002 financing activities

1 Januari 2018/ Arus Kas/ Lainnya/ 31 Desember 2018/

January 1, 2018 Cash Flows Others December 31, 2018Utang Jangka Panjang Long-term Liabilities

Utang Bank 22.996.820 6.619.330 (5.313.872) 24.302.279 Bank loansNon bank financial

Utang LKBB 1.034.052 169.862 (14.121) 1.189.793 institutions loanUtang obligasi 8.418.392 (1.000.000) 29.042 7.447.434 Bonds payableUtang pembebasan tanah 1.981.497 4.666 (254.970) 1.731.194 Land acquisition liabilities

Total Liabilitas Dari Total liabilities fromAktivitas Pendanaan 34.430.761 5.793.859 (5.553.920) 34.670.700 financing activities

2018

2019

Kolom “Lainnya” merupakan penambahan pokok pinjaman Kredit Investasi Interest During Construction (IDC) dan biaya transaksi pinjaman neto yang belum diamortisasi pada tahun berjalan.

The “Other” column represents addition to Interest During Construction (IDC) Investment Credit Loan Principal and net unamortized loan transaction cost during the year.

49. TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI

ARUS KAS 49. NON-CASH TRANSACTIONS

Informasi tambahan atas laporan arus kas terkait aktivitas investasi non kas dan pendanaan adalah sebagai berikut:

Supplemental cash flows information related to non-cash investing and financing activities is as follows:



Aset Takberwujud - Intangible Assets -Hak Pengusahaan Jalan Tol dan

Aset Tak Berwujud Lainnya 4.022.662 14.205.974

Toll Road Concession Rightsand Others

Aset Tetap dan Properti Investasi 200.858 9.490 Fixed Asset and Investment PropertyProvisi Pelapisan Jalan Tol 565.193 442.523 Provision for Overlay

Total 4.788.713 14.657.987 Total







239

50. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 50. EVENTS AFTER THE REPORTING DATE

1. Berdasarkan Operasi Perusahaan telah dan mungkin terus dipengaruhi oleh penyebaran virus Covid-19 yang dimulai di Cina dan kemudian menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Efek virus Covid-19 terhadap ekonomi global dan Indonesia termasuk efek terhadap pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, peningkatan risiko kredit, depresiasi nilai tukar mata uang asing dan gangguan operasi bisnis. Efek masa depan dari virus Covid-19 terhadap Indonesia dan Perusahaan masih belum dapat ditentukan saat ini.

1. The Company operation has and may continue to be impacted by the outbreak of Covid-19 virus which started in China and subsequently spread to other countries including Indonesia. The effects of Covid-19 virus to the global and Indonesian economy include effect to economic growth, decline in capital markets, increase in credit risk, depreciation of foreign currency exchange rates and disruption of business operation. The future effects of the outbreak of Covid-19 virus to Indonesia and the Company are unclear at this time.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, telah terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Harga Obligasi Gabungan (ICBI), dan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang sebagian disebabkan oleh dampak virus Covid-19.

As of the date of this financial statements, there has been decline in the Indonesia Stock Exchange Composite Index (IHSG), Indonesian Composite Bond Index (ICBI) and Rupiah foreign currency exchange rates which partially due to impact of Covid-19 virus.

2. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik

Indonesia No. 49/TPA, tentang Pengangkatan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan berdasarkan Surat Direksi Perusahaan No. AA.H004.238. tanggal 3 Maret 2020, Sdr. Alex Denni selaku Direktur Human Capital dan Transformasi Perusahaan telah ditetapkan dan ditugaskan sebagai Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, dan Sdr. Mohammad Sofyan, Direktur Bisnis Perusahaan, ditunjuk sebagai Pejabat sementara.

2. Based on the Republic of Indonesia's Presidential Decree No. 49/TPA, concerning Appointment in the Position of Middle Senior Leadership in the Environment of the Ministry of State-Owned Enterprises, and based on the Letter of Directors of the Company No. AA.H004.238. March 3, 2020, Mr. Alex Denni as the Company’s Director of Human Capital and Transformation has been appointed and assigned as Deputy for Human Resources Technology and Information at the Ministry of SOEs, and Mr. Mohammad Sofyan, the Company’s Business Director, was appointed as a temporary Officer.

3. Dari tanggal 1 Januari sampai dengan 18 Juni

2020, Perusahaan dan Entitas Anaknya telah melakukan penarikan fasilitas pinjaman bank sebanyak Rp13.435.894 dengan rincian sebagai berikut: a. Perusahaan sebesar Rp2.800.000 dengan

rincian: i. PT Bank Permata Tbk sebesar

Rp400.000; ii. PT Central Asia Tbk sebesar

Rp400.000; iii. PT CIMB Niaga Tbk sebesar

Rp200.000; iv. PT Mandiri (Persero) Tbk sebesar

Rp600.000; v. PT Bank Shinhan sebesar Rp200.000; vi. PT Bank Syariah Mandiri sebesar

Rp200.000; vii. PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk sebesar Rp800.000;

3. From January 1 to June 18, 2020, the Company and its Subsidiaries have withdrawn a bank loan facility of Rp13,435,894 with the following details: a. Company of Rp. 2,800,000 with details:

i. PT Bank Permata Tbk in the amount of Rp400,000;

ii. PT Central Asia Tbk in the amount of Rp400,000;

iii. PT CIMB Niaga Tbk in the amount of Rp200,000;

iv. PT Mandiri (Persero) Tbk in the amount of Rp600,000;

v. PT Bank Shinhan in the amount of Rp200,000;

vi. PT Bank Syariah Mandiri Rp200,000; vii. PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk in the amount of Rp800,000;







240

50. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan)

50. EVENTS AFTER THE REPORTING DATE (continued)

3. Dari tanggal 1 Januari sampai dengan 18 Juni

2020, Perusahaan dan Entitas Anaknya telah melakukan penarikan fasilitas pinjaman bank sebanyak Rp13.435.894 dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)

3. From January 1 to June 18, 2020, the Company and its Subsidiaries have withdrawn a bank loan facility of Rp13,435,894 with the following details: (continued)

b. JJC sebesar Rp10.009.122 dari sindikasi

bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Sarana Muti Infrastruktur (Persero), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan 7 bank lainnya.

c. JPM, JMB, JJS dan JPB sebesar

Rp626.772.

b. JJC amounting to Rp10,009,122 from syndicate of banks PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Sarana Muti Infrastruktur (Persero), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, and 7 other banks.

c. JPM, JMB, JJS and JPB in the amount of Rp626,772.

4. Pada tanggal 13 April 2020, Perusahaan

melalui JTT, melakukan buyback atas unit penyertaan Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA) tahap pertama sebesar Rp46.278.400.000 (Rupiah penuh).

4. On April 13, 2020, the Company, through JTT, carried out a buyback of the investment unit in the form of Collective Investment Contract (DINFRA) in the first phase of Rp46,278,400,000 (full Rupiah).

5. Berdasarkan Kepmen PUPR No.

1231/KPTS/M/2019 tanggal 31 Desember 2019 tentang Penetapan tarif dan sistem pengumpulan tol secara integrasi pada jalan tol lingkar dalam kota Jakarta, berlaku 7 (tujuh) hari kalender setelah Keputusan Menteri ini ditetapkan. Berikut tarif tol terjauh:

5. Based on PUPR Decree No. 1231/KPTS/M/2019 dated 31 December 2019 concerning the establishment of tariffs and integrated toll collection systems on the inner-city ring toll roads in Jakarta, valid 7 (seven) calendar days after this Ministerial Decree is stipulated. Following the farthest toll rates:

6. Berdasarkan, KEPMEN PUPR NO. 1250/KPTS/M/2019, tanggal 31 Desember 2019, berlaku 7 (tujuh) hari kalender setelah Keputusan Menteri ini ditetapkan. Penyesuaian tarif tol ruas Gempol - Pandaan Tahap I untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

6. Based on, PUPR KEPMEN NO. 1250/KPTS/M/2019, December 31, 2019, valid 7 (seven) calendar days after this Ministerial Decree is stipulated. The adjustment of Gempol - Pandaan Phase I toll road tariffs for the toll road sections are as follows:







241

50. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN

(lanjutan) 50. EVENTS AFTER THE REPORTING DATE

(continued)

7. Berdasarkan Kepmen PUPR No.

1234/KPTS/M/2019 tanggal 31 Desember 2019 untuk ruas Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa yang dikelola PT Jasamarga Bali Tol, berlaku 7 (tujuh) hari kalender setelah Keputusan Menteri ini ditetapkan. Tarif terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

7. Based on PUPR Decree No. 1234/KPTS/M/2019 dated December 31, 2019 for the Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa section managed by PT Jasamarga Bali Tol, valid 7 (seven) calendar days after this Ministerial Decree is enacted. The farthest rates for these sections are as follows:

8. Berdasarkan Kepmen PUPR No. 1220/KPTS/M/2019 tanggal 27 Desember 2019 untuk ruas Surabaya - Mojokerto yang dikelola PT Jasamarga Surabaya Mojokerto, berlaku 7 (tujuh) hari kalender setelah Keputusan Menteri ini ditetapkan. Tarif terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

8. Based on PUPR Decree No. 1220/KPTS/M/2019 dated December 27, 2019 for the Surabaya - Mojokerto section managed by PT Jasamarga Surabaya Mojokerto, valid 7 (seven) calendar days after this Ministerial Decree is enacted. The farthest rates for these sections are as follows:

9. Berdasarkan KEPMEN PUPR 1195/M/2019, tanggal 29 Mei 2020, berlaku 14 (empat belas) hari kalender setelah Keputusan Menteri ini ditetapkan. Tarif terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

9. Based on, PUPR KEPMEN NO. 1195/KPTS/M/2019, May 29, 2020, valid 14 (fourteen) calendar days after this Ministerial Decree is stipulated. The farthest rates for these sections are as follows:

I II III IV V

1 Samboja-Simpang Pasir 75.500 113.000 113.000 151.000 151.000








242



10. Berdasarkan KEPMEN PUPR 1230/M/2019,

tanggal 29 Mei 2020, berlaku 14 (empat belas) hari kalender setelah Keputusan Menteri ini ditetapkan. Tarif terjauh untuk ruas tersebut adalah sebagai berikut:

10. Based on, PUPR KEPMEN NO. 1230/KPTS/M/2019, May 29, 2020, valid 14 (fourteen) calendar days after this Ministerial Decree is stipulated. The farthest rates for these sections are as follows:

11. Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2020 yang menetapkan, antara lain, penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022 dan seterusnya, serta pengurangan lebih lanjut tarif pajak sebesar 3% untuk wajib pajak dalam negeri yang memenuhi persyaratan tertentu.

11. On March 31, 2020, the Government issued a Government Regulation in lieu of the Law of the Republic of Indonesia No. 1 Year 2020 which stipulates, among others, reduction to the tax rates for corporate income tax payers and permanent establishments entities from previously 25% to become 22% for fiscal years 2020 and 2021 and 20% starting fiscal year 2022 and onwards, and further reduction of 3% for corporate income tax payers that fulfill certain criteria.

Tarif pajak yang baru tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk pengukuran aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan mulai sejak tanggal berlakunya peraturan tersebut yaitu 31 Maret 2020.

The new tax rates will be used as reference to measure the current and deferred tax assets and liabilities starting from the enactment date of the new regulation on March 31, 2020.

12. Pada tanggal 26 Mei 2020, Perusahaan melalui

JTT, melakukan buyback atas unit penyertaan Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA) tahap kedua sebesar Rp46.786.638.085 (Rupiah penuh).

12. On May 26, 2020, the Company, through JTT, carried out a buyback of the investment unit in the form of Collective Investment Contract (DINFRA) in the first phase of Rp46,786,638,085 (full Rupiah).

13. Berdasarkan Perjanjian No.

PSBI.SKON.001/2017 tanggal 24 Januari 2020, Perusahaan dengan PT Sinergi Pilar BUMN Indonesia (PSBI), sepakat untuk mengadakan dan membuat Addendum III Perjanjian tentang Pemberian Shareholder Loan dengan perpanjangan jangka waktu perjanjian sampai dengan tanggal 25 Januari 2021.

13. Based on Agreement No. PSBI.SKON.001 / 2017 dated January 24, 2020, the Company with PT Sinergi Pilar BUMN Indonesia (PSBI), agreed to enter into and make an Attachment III Agreement on the Provision of Shareholder Loans with a repayment period up to January 25, 2021.

I II III IV V

1 Samboja-Simpang Jembatan Mahkota 2 83.500 125.500 125.500 167.500 167.500








243



14. Pada tanggal 11 juni 2020, Perusahaan telah

mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah dituangkan pada Surat Keterangan No.103/JM-hRUPSTH/VI/2020 oleh notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi warsito, SH. Berdasarkan hasil RUPS tersebut, Perusahaan menetapkan pembagian dividen tunai sebesar 5% dari total saldo laba atau senilai Rp110.355.881.865 (Rupiah penuh) dan sisanya sebesar 95% atau Rp2.096.761.755.432 (Rupiah penuh) ditetapkan sebagai sebagai Saldo Laba yang belum ditentukan penggunaannya.

14. On June 11, 2020, the Company held an Annual General Meeting of Shareholders as outlined in Certificate No.103 / JM-RUPSTH / VI / 2020 by the notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi warsito, SH. Based on the results of the GMS, the Company determined a cash dividend of 5% of the total retained earnings or a value of Rp110,355,881,865 (full Rupiah) and the remainder of 95% or Rp2,096,761,755,432 (full Rupiah) was determined as an outstanding Profit Balance determined its use.

15. Berdasarkan SK No.103/JM-RUPSTH/VI/2020,

tanggal 11 Juni 2020, notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi warsito, SH. Susunan baru direksi dan komisari hasil RUPS sebagai berikut:

16. Based on SK No.103 / JM-RUPSTH / VI / 2020, dated June 11, 2020, notary Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi warsito, SH. The new composition of the directors and commissioners of the GMS results are as follows:

11 Juni 2020/ 31 Desember 2019/ June 11, 2020 December 31, 2019

Direksi/Directors Direktur Utama/ President Director Subakti Syukur Desi Arryani Direktur Keuangan/ Finance Director Donny Arsal Donny Arsal Direktur Pengembangan Usaha/

Business Development Director Arsal Ismail Adrian Priohutomo Direktur Bisnis/ Business Director Mohammad Sofyan Mohammad Sofyan Direktur Operasi/ Operations Director Fitri Wiyanti Subakti Syukur Direktur Human Capital &Transformasi/

Director of Human Capital & Transformation Enkky Sasono Anas Wijaya Alex Denni

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Komisaris Utama dan Komisaris Independen/ President and Independent Commissioner Yuswanda Arsyad Tumenggung Sapto Amal Damandari

Wakil Komisaris/ Deputy Commissioner Zulfan Lindan - Komisaris/ Commissioner Anita Firmanti Eko Anita Firmanti Eko

Susetyowati Susetyowati Komisaris/ Commissioner Sugihardjo Sugihardjo Komisaris/ Commissioner Agus Suharyono Agus Suharyono Komisaris Independen/ Independen

Commissioner Adriansyah Chaniago Vincentius Sonny Loho







244

51. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

51. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini.

Statement of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (DSAK - IAI), but not yet effective for current financial statements are disclosed below.

Mulai efektif pada atau setelah 1 Januari 2020 Effective beginning on or after January 1, 2020

· PSAK 71: Instrumen Keuangan, yang diadopsi dari IFRS 9, berlaku efektif 1 Januari 2020 dan penerapan dini diperkenankan. PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan karakteristik dari arus kas kontraktual dan model bisnis entitas; metode kerugian kredit ekspektasian untuk penurunan nilai yang menghasilkan informasi yang lebih tepat waktu, relevan dan dimengerti oleh pemakai laporan keuangan; dan akuntansi untuk lindung nilai yang merefleksikan manajemen risiko entitas lebih baik dengan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan pertimbangan manajemen.

· PSAK 71: Financial Instruments, adopted from IFRS 9, effective January 1, 2020, and earlier application is permitted. This PSAK provides for classification and measurement of financial instruments based on the characteristics of contractual cash flows and business model of the entity; expected credit loss impairment model that will result in information to become more timely, relevant and understandable to the users of financial statements; and accounting for hedging that reflect the entity's risk management better by introducing a more general requirements based on management's judgment.

· PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, yang diadopsi dari IFRS 15, berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan. PSAK ini adalah standar tunggal untuk pengakuan pendapatan yang merupakan hasil dari joint project yang sukses antara International Accounting Standards Board dan Financial Accounting Standards Board, mengatur model pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat melakukan analisis sebelum mengakui pendapatan.

· PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers, adopted from IFRS 15, effective January 1, 2020 with earlier application is permitted.

This PSAK which is a single standard and is a joint project between the International Accounting Standards Board (IASB) and the Financial Accounting Standards Board (FASB), provides revenue recognition from contracts with customers, and the entity is expected to have an analysis before recognizing the revenue.

· PSAK 73: Sewa, yang diadopsi dari IFRS 16, berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan untuk entitas yang juga telah menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan.

· PSAK 73: Leases, adopted from IFRS 16, effective January 1, 2020, and earlier application is permitted, but not before an entity applies PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers

PSAK ini menetapkan prinsip pengakuan,

pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal dengan mensyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right-of-use assets) dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas sewa, yakni untuk: (i) sewa jangka-pendek dan (ii) sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilai-rendah.

This PSAK establishes the principles of recognition, measurement, presentation, and disclosure of the lease by introducing a single accounting model, with the requirement to recognize the right-of-use assets and liability of the lease; there are 2 optional exclusions in the recognition of the lease assets and liabilities, namely (i) short-term lease and (ii) lease with low-value underlying assets







245

51. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

51. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Mulai efektif pada atau setelah 1 Januari 2020 (lanjutan)

Effective beginning on or after January 1, 2020 (continued)

· Amandemen PSAK 1 dan PSAK 25: Definisi Bahan berlaku efektif 1 Januari 2020

· Amendment to PSAK 1 and PSAK 25: Definition of Material, effective January 1, 2020

Amandemen ini mengklarifikasi definisi materi

dengan tujuan menyelaraskan definisi yang digunakan dalam kerangka kerja konseptual dan beberapa PSAK terkait. Selain itu, juga memberikan panduan yang lebih jelas mengenai definisi material dalam konteks pengurangan pengungkapan yang berlebihan karena perubahan ambang batas definisi material.

This amendment clarifies the definition of material with the aim of harmonizing the definitions used in the conceptual framework and some relevant PSAKs. In addition, it also provides clearer guidance regarding the definition of material in the context of reducing over disclosure due to changes in the threshold of the material definition.

· Amandemen PSAK 15 – Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama: Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, berlaku efektif 1 Januari 2020 dan penerapan dini diperkenankan.

· Amendments to PSAK 15 – Investments in Joint Associates and Joint Ventures: Long-term Interests in Associates and Joint Ventures, effective January 1, 2020, and earlier application is permitted.

Amendemen ini mengatur bahwa entitas juga

menerapkan PSAK 71 atas instrumen keuangan pada entitas asosiasi atau ventura bersama dimana metode ekuitas tidak diterapkan. Hal ini termasuk kepentingan jangka panjang yang secara substansi membentuk bagian investasi neto entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama.

These amendments provide that the entity should also apply PSAK 71 on the financial instruments to associates or joint ventures where the equity method is not applied. This includes long-term interests that substantively form the entity's net investment in an associates or joint ventures

· Amandemen PSAK 71: Instrumen Keuangan: Fitur Pembayaran dimuka dengan Kompensasi Negatif

· Amendments to PSAK 71: Financial Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation

Amandemen ini mengklarifikasi bahwa aset

keuangan melewati kriteria 'semata-mata pembayaran pokok dan bunga atas jumlah pokok terhutang' terlepas dari peristiwa atau keadaan yang menyebabkan pemutusan awal kontrak dan terlepas dari pihak mana membayar atau menerima kompensasi yang wajar untuk awal. pemutusan kontrak.

These amendments clarify that a financial asset passes the ‘solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding’ criterion regardless of an event or circumstance that causes the early termination of the contract and irrespective of which party pays or receives reasonable compensation for the early termination of the contract.

· ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan, berlaku efektif 1 Januari 2020

· ISAK 35: Presentation of Financial Statements, effective January 1, 2020

Interpretasi ini mengatur penyajian laporan

keuangan untuk entitas yang tidak berorientasi laba.

This interpretation regulates the presentation of financial statements for not-for-profit oriented entities.


· Amandemen PSAK 22: Definisi Bisnis, berlaku efektif 1 Januari 2021.

· Amendments to PSAK 22: Definition of Business, effective from January 1, 2021.







246

51. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

51. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Mulai efektif pada atau setelah 1 Januari 2021 (lanjutan)

Effective beginning on or after January 1, 2021 (continued)

Amandemen ini dikeluarkan untuk membantu

entitas menentukan apakah serangkaian kegiatan dan aset yang diperoleh adalah bisnis atau tidak. Mereka mengklarifikasi persyaratan minimum untuk bisnis, menghapus penilaian apakah pelaku pasar mampu mengganti elemen yang hilang, menambah panduan untuk membantu entitas menilai apakah proses yang diperoleh adalah substantif, mempersempit definisi bisnis dan output, dan memperkenalkan uji konsentrasi nilai wajar opsional. Contoh ilustratif baru diberikan bersama dengan amandemen.

These amendments were issued to help entities determine whether an acquired set of activities and assets is a business or not. They clarify the minimum requirements for a business, remove the assessment of whether market participants are capable of replacing any missing elements, add guidance to help entities assess whether an acquired process is substantive, narrow the definitions of a business and of outputs, and introduce an optional fair value concentration test. New illustrative examples were provided along with the amendments.


· PSAK 74: Kontrak asuransi, yang diadopsi dari IFRS 17, berlaku efektif 1 Januari 2022, dengan penerapan dini diperkenankan untuk entitas yang juga telah menerapkan PSAK 71 dan PSAK 72.

· PSAK 74: Insurance contracts, adopted from IFRS 17, effective January 1, 2022, and earlier application is permitted, but not before the entity applies PSAK 71 and PSAK 72.

Ini adalah standar akuntansi baru yang

komprehensif untuk kontrak asuransi yang mencakup pengakuan dan pengukuran, presentasi, dan pengungkapan. Setelah efektif, PSAK 74 akan menggantikan PSAK 62 Kontrak Asuransi. PSAK 74 berlaku untuk semua jenis kontrak asuransi (yaitu, jiwa, non-jiwa, asuransi langsung, dan asuransi ulang), terlepas dari jenis entitas yang menerbitkannya, juga mengenai jaminan dan instrumen keuangan tertentu dengan fitur partisipasi tidak mengikat.

This is a comprehensive new accounting standard for insurance contracts covering recognition and measurement, presentation and disclosure. Once effective, PSAK 74 will replace PSAK 62 Insurance Contracts.PSAK 74 applies to all types of insurance contracts (i.e., life, non-life, direct insurance and re-insurance), regardless of the type of entities that issue them, as well as to certain guarantees and financial instruments with discretionary participation features.

Beberapa pengecualian ruang lingkup akan

berlaku. Tujuan keseluruhan PSAK 74 adalah untuk menyediakan model akuntansi untuk kontrak asuransi yang lebih bermanfaat dan konsisten untuk perusahaan asuransi. Berbeda dengan persyaratan dalam PSAK 62, yang sebagian besar didasarkan pada kakek kebijakan akuntansi lokal sebelumnya, IFRS 17 menyediakan model komprehensif untuk kontrak asuransi, yang mencakup semua aspek akuntansi yang relevan. Inti dari IFRS 17 adalah model umum, dilengkapi dengan:

· Adaptasi spesifik untuk kontrak dengan fitur partisipasi langsung (pendekatan biaya variabel)

· Pendekatan yang disederhanakan (pendekatan alokasi premium) terutama untuk kontrak jangka pendek

A few scope exceptions will apply. The overall objective of PSAK 74 is to provide an accounting model for insurance contracts that is more useful and consistent for insurers. In contrast to the requirements in PSAK 62, which are largely based on grandfathering previous local accounting policies, IFRS 17 provides a comprehensive model for insurance contracts, covering all relevant accounting aspects. The core of IFRS 17 is the general model, supplemented by:

· A specific adaptation for contracts with

direct participation features (the variable fee approach)

· A simplified approach (the premium allocation approach) mainly for short-duration contracts







247

52. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 52. PURPOSE OF FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan konsolidasian ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I Tahun 2020 di Indonesia.

These consolidated financial statements were prepared solely for inclusion in the prospectus in connection with the proposed Continuance Public Offering of the Continuance Bonds II Jasa Marga Phase I Year 2020 in Indonesia.

53. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

53. REISSUANCE OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I Tahun 2020, Perseroan telah melakukan perubahan dan penambahan pengungkapan pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Laporan Arus Kas Konsolidasian, Catatan 7, 11, 12, 14, 19, 20, 44, dan 52 atas laporan keuangan konsolidasian.

Pursuant to the Company’s plan of Continuance Public Offering of the Continuance Bonds II Jasa Marga Phase I Year 2020, the Company had provided changes and additional disclosures in Consolidated Statements of Financial Positions, Consolidated Statement of Cash Flows, Notes 7, 11, 12, 14, 19, 20, 44, and 52 to the consolidated financial statements.

54. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

54. THE MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY ON THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit pada tanggal 18 Juni 2020.

The Company’s management is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements that were authorized for issued on June 18, 2020.

PT JASA MARGA (PERSERO) TBK · PT BNI Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas masing-masing selaku...

Documents

Transcript of PT JASA MARGA (PERSERO) TBK · PT BNI Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas masing-masing selaku...