PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred...

81
PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/ DECEMBER 31, 2014 AND 2013

Transcript of PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred...

Page 1: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER 2014 DAN 2013/ DECEMBER 31, 2014 AND 2013

Page 2: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties
Page 3: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

pwc LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT TO THE SHAREHOLDERS OF

PT INDONESIA POWER

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Indonesia Power ("Perusahaan") dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian bebas dan kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Indonesia Power (the "Company") and its subsidiaries, which comprise the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014, and the consolidated statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.

Management's responsibility for the consolidated financial statements

Management is responsible for the preparation and fair presentation of these consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.

Auditor's responsibility

Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the consolidated financial statements are free from material misstatement.

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the consolidated financial statements. The procedures selected depend on the auditor's judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the consolidated financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditor considers internal control relevant to the entity's preparation and fair presentation of the consolidated financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the consolidated financial statements.

Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan Plaza 89, J1. H.R. Rasuna Said Kay. X-7 No.6 Jakarta 12940 - INDONESIA, P.O. Box 2473 JKP 10001 T: +62 21 5212901, F:+ 62 21 52905555 / 52905050, www.pwc.com/id

Nomor Izin Usaha: ICEP-1,51/104.1/2ona.

A150227011/DC2/HSH/1/2015

Page 4: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties
Page 5: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 1/1 Schedule

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITIION

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah,

except for par value ad share data) Catatan/ 2014 Notes 2013 ASET ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS Aset tetap 27,060,027 5 27,430,075 Property, plant and equipment Investasi pada entitas asosiasi dan Investments in associate ventura bersama 198,540 6 168,850 and joint venture Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties Piutang lain-lain 21,765 11 26,657 Other accounts receivable Aset tidak lancar lain 276,224 8,14 100,814 Other non-current assets Jumlah Aset Tidak Lancar 27,747,504 27,886,878 Total Non-current Assets ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 445,617 9,32 972,149 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade accounts receivable Pihak berelasi 22,677,861 10a,32 22,051,088 Related parties Pihak ketiga 52,147 10a 39,306 Third parties Piutang lain-lain 23,547 11 353,271 Other accounts receivable Persediaan – bersih 2,088,197 12 1,825,219 Inventories - net Piutang pihak berelasi 114,867 7,32 88,292 Receivables from related parties Pajak dibayar dimuka 113,627 13 55,188 Prepaid taxes Biaya dibayar dimuka dan uang muka 240,236 14 209,101 Prepaid expenses and advances Jumlah Aset Lancar 25,756,099 25,593,614 Total Current Assets JUMLAH ASET 53,503,603 53,480,492 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

See accompanying notes to the consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

Page 6: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 1/2 Schedule

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITIION

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah,

except for par value ad share data) Catatan/ 2014 Notes 2013 STOCKHOLDER’S EQUITY EKUITAS DAN LIABILITAS AND LIABILITIES

EKUITAS STOCKHOLDER’S EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to kepada pemilik entitas induk owners of the Company Modal saham - nilai nominal Rp 500 Capital stock - par value of Rp 500 per saham Modal dasar per share Authorized - 20.000 juta saham - 20,000 millions shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Subscribed and fully paid - up - 5.215.647.600 saham 2,607,824 15 2,607,824 5,215,647,600 shares Tambahan modal disetor 5,503,726 16 5,503,726 Additional paid-in capital Saldo laba Retained earnings Ditentukan penggunaannya 2,122,213 2,122,213 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 35,092,227 34,577,245 Unappropriated Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to kepada pemilik entitas induk 45,325,990 44,811,008 owners of the Company Kepentingan non-pengendali 39,945 35,671 Non-controlling interests

JUMLAH EKUITAS 45,365,935 44,846,679 TOTAL STOCKHOLDER’S EQUITY LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas pajak tangguhan 2,624,556 28 2,689,532 Deferred tax liabilities

Utang sewa pembiayaan – setelah dikurangi bagian jatuh tempo Lease liabilities - net of current dalam satu tahun 327,241 18 398,391 maturities Utang pihak berelasi 3,526 32 5,433 Payable to related parties Liabilitas imbalan kerja 1,860,567 31 1,649,897 Employee benefits liability Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4,815,890 4,743,253 Total Non-current Liabilities LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha Trade accounts payable Pihak berelasi 1,455,934 17,32 1,879,398 Related parties Pihak ketiga 1,342,329 17 1,416,496 Third parties Utang sewa pembiayaan jatuh Lease liabilities current tempo dalam satu tahun 76,855 18 66,001 maturities Utang lain-lain 9,026 6,736 Other accounts payable Utang pajak 157,649 19,28 220,760 Taxes payable Biaya masih harus dibayar 134,945 145,931 Accrued expenses Utang pihak berelasi 18,435 32 9,339 Payable to related parties Liabilitas imbalan kerja 126,605 31 145,899 Employee benefits liability Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 3,321,778 3,890,560 Total Current Liabilities TOTAL STOCKHOLDER’S EQUITY JUMLAH EKUITAS DAN LIABILITAS 53,503,603 53,480,492 AND LIABILITIES

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

See accompanying notes to the consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

Page 7: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 2 Schedule

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 2014 Notes 2013 PENDAPATAN USAHA REVENUES Penjualan tenaga listrik 34,828,754 20,32 32,933,050 Sale of electricity Pendapatan jasa 894,863 21,32 598,443 Services Jumlah Pendapatan Usaha 35,723,617 33,531,493 Total Revenues BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Bahan bakar dan pelumas 26,543,914 22 24,688,326 Fuel and lubricants expenses Penyusutan aset tetap 2,735,491 5 2,726,082 Depreciation Pemeliharaan 2,133,903 23 2,112,624 Maintenance Kepegawaian 1,351,808 24 1,380,156 Personnel Sewa 435,925 25 321,143 Lease Lain-lain 278,046 26 285,986 Others Jumlah Beban Usaha 33,479,087 31,514,317 Total Operating Expenses LABA USAHA 2,244,530 2,017,176 OPERATING INCOME

PENGASILAN (BEBAN) OTHER INCOME LAIN-LAIN (EXPENSES) Penghasilan bunga 28,718 29,725 Finance income

Kerugian kurs mata uang asing - bersih (38,786) (80,459) Loss on foreign exchange - net Beban bunga (59,717) (64,155) Finance expense Lain-lain - bersih 80,582 27 (15,061) Others - net

Penghasilan (beban) Other income lain-lain - bersih 10,797 (129,950) (expense) - net LABA SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN 2,255,327 1,887,226 INCOME BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK (619,438) 28 (644,756) TAX EXPENSE

TOTAL COMPREHENSIVE LABA KOMPREHENSIF 1,635,889 1,242,470 INCOME

Income for the year Laba tahun berjalan dan jumlah laba and total comprehensive komprehensif diatribusikan kepada: income attributable to: Pemilik Entitas Induk 1,631,079 1,240,108 Owners of the Company Kepentingan Non-pengendali 4,810 2,362 Non-controlling interest 1,635,889 1,242,470

LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE (Dalam Rupiah penuh) 313 238 (In full Rupiah amount) Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

See accompanying notes to the consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

Page 8: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES

Lampiran 3 Schedule

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Modal ditempatkan Tambahan Saldo laba/ entitas induk/ dan disetor penuh/ modal Retained earnings Equity Kepentingan Subscribed and disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan attributable non-pengendali/ Jumlah Catatan/ paid-up capital Additional penggunaannya/ penggunaannya/ to owners Non-Controlling Ekuitas/ Notes stock paid in capital Appropriated Unappropriated of the Company interest Total Equity Balance as of Saldo per 1 Januari 2013 2,607,824 5,503,726 2,122,213 34,467,503 44,701,266 112,625 44,813,891 January 1, 2013 Dividen tunai 30 - - - (1,130,383) (1,130,383) - (1,130,383) Cash dividends Pengurangan tahun berjalan - - - 17 17 (79,316) (79,299) Deduction in current year Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan - - - 1,240,108 1,240,108 2,362 1,242,470 for the year Balance as of Saldo per 31 Desember 2013 2,607,824 5,503,726 2,122,213 34,577,245 44,811,008 35,671 44,846,679 December 31, 2013

Dividen tunai 4,30 - - - (1,116,097) (1,116,097) (536) (1,116,633) Cash dividends Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan - - - 1,631,079 1,631,079 4,810 1,635,889 for the year Balance as of Saldo per 31 Desember 2014 2,607,824 5,503,726 2,122,213 35,092,227 45,325,990 39,945 45,365,935 December 31, 2014

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

See accompanying notes to the consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

Page 9: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/ AND SUBSIDIARIES

Lampiran 4 Schedule

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)

2014 2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 17,142,998 18,036,733 Cash receipts from customers

Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (14,391,514) (16,017,699) Cash paid to suppliers and employees Kas dihasilkan dari operasi 2,751,484 2,019,034 Cash generated from operations Pembayaran pajak penghasilan (821,266) (717,040) Income tax paid

Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided by aktivitas operasi 1,930,218 1,301,994 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap (2,411,931) (951,913) Additon of property, plant and equipment Pemberian pinjaman kepada pihak berelasi (38,537) (155,757) Loan given to related party Penempatan investasi pada entitas asosiasi (36,460) - Additional of investments in associates Penerimaan bunga 28,718 29,725 Interest received Penempatan investasi jangka panjang - (44,586) Placement of long term investment Penerimaan dividen dari entitas asosiasi 2,060 - Dividend received from associates

Kas bersih yang digunakan Net cash used untuk aktivitas investasi (2,456,150) (1,122,531) in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Pembayaran dividen kepada Dividend paid to kepentingan non-pengendalian (600) (600) non-controlling interest Kas bersih yang digunakan Net cash used untuk aktivitas pendanaan (600) (600) in financing activities

(PENURUNAN)/KENAIKAN BERSIH NET (DECREASE)/INCREASE IN CASH KAS DAN SETARA KAS (526,532) 178,863 AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 972,149 820,279 AT BEGINNING OF YEAR

Kas dan setara kas awal tahun entitas Cash and cash equivalent at beginning of anak yang tidak dikonsolidasi - (26,993) year of unconsolidated subsidiaries

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS PADA AKHIR TAHUN 445,617 972,149 AT END OF YEAR Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

See accompanying notes to consolidates financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

Page 10: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/1 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum

a. Establishment and General Information

PT Indonesia Power (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 15 tanggal 3 Oktober 1995 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-12496-HT.01.01.Th.95 tanggal 3 Oktober 1995 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 9249 tanggal 7 Nopember 1995, Tambahan No. 89. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 88 tanggal 12 Agustus 2008 dari Imas Fatimah S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-55306.AH.01.02 Th 2008 tanggal 25 Agustus 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 32 tanggal 21 April 2009, Tambahan No. 11089.

PT Indonesia Power (the Company) was established in Jakarta based on the notarial deed No. 15 dated October 3, 1995 of Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. The deed of establisment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C2-12496-HT.01.01.Th.95 dated October 3, 1995, and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 9249 dated November 7, 1995, Supplement No. 89. The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by the notarial deed No. 88 dated August 12, 2008 of Imas Fatimah S.H., notary in Jakarta to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-55306.AH.01.02 Th 2008 dated August 25, 2008, and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 32 dated April 21, 2009, Supplement No. 11089.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor atau satuan-satuan usaha yang berlokasi di Jawa dan Bali. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung PLN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Jakarta.

The Company is domiciled in Jakarta, with offices or business units located in Java and Bali. The Company’s head office is located in PLN building Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah untuk menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat yang mencakup aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is to run electricity business based on sound industrial and trade principles which include the following activities:

a. Penyediaan tenaga listrik yang ekonomis, bermutu tinggi dan dengan keandalan yang baik.

a. Supply electricity which are economical, high quality and reliable.

b. Usaha yang berkaitan dengan penyediaan tenaga listrik yang meliputi:

b. Business related to supply of electricity includes:

Jasa survey, investigasi, disain, konstruksi/pemasangan instalasi, operasi dan pemeliharaan, persewaan peralatan pembangkitan, serta pendidikan dan pelatihan.

Produksi, perbaikan dan perdagangan peralatan tenaga listrik.

Produksi, pengolahan, pengangkutan dan perdagangan batu bara, gambut, biomas dan gas alam.

Produksi dan pengusahaan energi panas bumi.

Kogenerasi.

Survey services, investigation, design, construction/installation, operation and maintenance, rental of generation equipment, and training and education.

Production, repairs, and trading of electricity equipment.

Production, preparation, transportation, including trading of coal, peat, biomass and natural gas.

Production and generation of geothermal energy.

Cogeneration.

Page 11: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/2 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

b. Board of Commissioners and Board of

Directors Susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of Commissioners was as follows:

2014

Komisaris dan Pejabat Komisaris Utama Komisaris Komisaris

I.G.A Ngurah Adnyana

Aries Muftie Luizah

Commissioner and Acting President Commissioner

Commissioner Commissioner

2013

Komisaris dan Pejabat Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris

I.G.A Ngurah Adnyana

Aries Muftie Teuku Taufiqulhadi

Luizah Daniel Theodore Sparringa

Commissioner and Acting President Commissioner

Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner

Susunan Dewan Direksi adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of Directors was as follows:

2014

Direktur dan Pejabat Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur

Supangkat Iwan Santoso*)

Antonius Resep Tyas Artono Eri Prabowo

Sripeni Inten Cahyani Roikhan

Director and Acting President Director

Director Director Director Director

2013

Direktur dan Pejabat Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur

Supangkat Iwan Santoso

Antonius Resep Tyas Artono Eri Prabowo

Sripeni Inten Cahyani Roikhan

Director and Acting President Director

Director Director Director Director

*) Pada tanggal 23 Desember 2014, Supangkat Iwan Santoso ditunjuk menjadi salah satu direktur PT PLN (Persero). Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum menunjuk Direktur Utama yang baru.

*) On December 23, 2014, Supangkat Iwan Santoso was appointed as one of the director of PT PLN (Persero). As of the date of these consolidated financial statements, the Company has not appointed the new President Director.

Pada tanggal 31 Desember 2014 and 2013, Perusahaan dan entitas anak memiliki masing-masing 4.317 dan 4.459 karyawan tetap (tidak diaudit).

The Company and subsidiaries has a total of 4,317 and 4,459 permanent employees as of December 31, 2014 and 2013, respectively (unaudited).

Page 12: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/3 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

a. Basis of Consolidation Financial Statements Preparation

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) Ikatan Akuntan Indonesia.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise the Statement of Financial Accounting Standard (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standard (“ISFAS”) issued by the Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) of the Indonesian Institute of Accountants.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan konvensi harga perolehan, yang telah dimodifikasi untuk instrumen derivatif tertentu, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared on the basis of the historical cost convention, as modified by certain derivative instruments, and using the accrual basis except for the consolidated statements of cash flows.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi penting tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangan dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area-area yang memerlukan tingkat pertimbangan atau kompleksitas yang tinggi, atau area dimana asumsi dan estimasi yang berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian, diungkapkan dalam Catatan 3.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement when applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

b. Perubahan Pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

b. Changes To The Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards

Penerapan dari ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”, ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” dan ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan periode berjalan atau tahun sebelumnya.

The implementation of IFAS 27, “Transfer of Assets from Customers”, IFAS 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments” and IFAS 29, “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine” with an effective date of 1 January 2014 did not result in changes to the Company’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for current period or prior financial years.

Page 13: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/4 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan Pada Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)

b. Changes To The Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (continued)

Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2015 are as follows:

- PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan"

- PSAK No. 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri"

- PSAK No. 15 (Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama"

- PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja"

- PSAK No. 46 (Revisi 2014), "Akuntansi Pajak Penghasilan"

- PSAK No. 48 (Revisi 2014), "Penurunan Nilai Aset"

- PSAK No. 50 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Penyajian"

- PSAK No. 55 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran"

- PSAK No. 60 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan"

- PSAK No.65, "Laporan Keuangan Konsolidasian"

- PSAK No. 66, "Pengaturan Bersama" - PSAK No. 67, “Pengungkapan

Kepentingan Dalam Entitas Lain” - PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” - ISAK No. 26 (Revisi 2014), “Penilaian

Ulang Derivatif Melekat”

*)Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.

- SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”

- SFAS No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”

- SFAS No. 15 (Revised 2013), “Investment in Associates and Joint Ventures”

- SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee

Benefits” - SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income

Taxes” - SFAS No. 48 (Revised 2014), "Impairment

of Assets" - SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Presentation” - SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Recognition and Measurement” - SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Disclosures” - SFAS No. 65, “Consolidated Financial

Statements” - SFAS No. 66, “Joint Arrangements” - SFAS No. 67, “Disclosure of Interests in

Other Entities” - SFAS No. 68, “Fair Value Measurement” - ISFAS No. 26 (Revised 2014),

"Reassessment of Embedded Derivatives” *)Early adoption of these new and revised standards prior to January 1, 2015 is not permitted.

Pada saat penerapan PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan Kerja”, maka semua keuntungan (kerugian) aktuaria dari kewajiban imbalan pasca kerja harus diakui secara langsung di dalam laba komprehensif lainnya. Kebijakan akuntansi Perusahaan saat ini yang masih menangguhkan keuntungan (kerugian) aktuaria dengan metode koridor tidak lagi diperbolehkan.

Upon the application of SFAS 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, all actuarial gains (losses) of the post-employment benefit obligations will have to be recognised immediately in other comprehensive income. The Company’s current accounting policy of deferring the recognition of unrecognised actuarial gains (losses) using the corridor method will no longer be permitted.

Page 14: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/5 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan Pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)

b. Changes To The Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (continued)

Dengan demikian, Perusahaan memperkirakan akan ada kenaikan jumlah kewajiban imbalan pasca kerja. Pada saat ini, pihak manajemen masih menghitung dampak dari penerapan PSAK 24 (revisi 2013).

As such, the Company expects an increase in the balance of post-employment benefit obligations. Management is still quantifying the full impact of the application of SFAS 24 (Revised 2013).

Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan.

As at the issuance date of these consolidated of financial statements, the Company was still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS.

c. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including special purpose entities) controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the entity so as to obtain benefits from its activities

Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.

The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company. All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan non-pengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali pada aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan nonpengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.

Non-controlling interest in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders is initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interest is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to non-controlling interest even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.

Page 15: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/6 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Dasar Konsolidasian (lanjutan) c. Basis of Consolidation (continued)

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Perusahaan dan entitas anak dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

Changes in the Company and its subsidiaries interests in subsidiaries that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amount of the Company and its subsidiaries interest and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.

Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan non-pengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Perusahaan telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.

When the Company loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Company had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under SFAS 55 (revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.

Page 16: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/7 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Kombinasi Bisnis

Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Perusahaan dan entitas anak, liabilitas yang diakui oleh Perusahaan dan entitas anak kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

d. Business Combination

Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Company and its subsidiaries, liabilities incurred by the Company and its subsidiaries to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Company and its subsidiaries in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.

Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.

At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.

Bila imbalan yang dialihkan oleh Perusahaan dan entitas anak dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

When the consideration transferred by the Company and its subsidiaries in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.

Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI).

The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income (OCI).

Page 17: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/8 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Kombinasi Bisnis (lanjutan) d. Business Combination (continued)

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Perusahaan dan entitas anak atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.

When a business combination is achieved in stages, the Company and its subsidiaries’ previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Company and its subsidiaries reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete in the consolidated financial statements. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.

e. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor):

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau

iii. merupakan personil manajemen kunci

entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

A related party is a person or entity that is related to the Company and its subsidiaries (the reporting entity):

a. A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person:

i. has control or joint control over the reporting entity;

ii. has significant influence over the

reporting entity; or iii. is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

Page 18: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/9 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan)

e. Transactions with Related Parties (continued)

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah

ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama

dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu

program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Page 19: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/10 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan)

e. Transactions with Related Parties (continued)

c. Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah. Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia yang merupakan pemegang saham dari Perusahaan.

c. The entity is controlled, jointly controlled or materially affected by Government. Government is Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the stockholder of the Company.

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those transacted with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

f. Penjabaran mata uang asing f. Foreign Currency Transactions

Pembukuan Perusahaan dan entitas anak diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan entitas anak. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi yang bersangkutan.

The books of accounts of the Company and its subsidiaries are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the” functional currency”). The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Company and subsidiaries. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

g. Aset Keuangan g. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as a fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut: tersedia untuk dijual dan pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Company and its subsidiaries financial assets are classified into the following specified categories: available-for-sale and loans and receivables.

Page 20: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/11 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Aset Keuangan (lanjutan) g. Financial Assets (continued)

Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen ekuitas yang tidak tercatat di pasar aktif dengan menggunakan teknik penilaian berdasarkan asumsi yang wajar. Dalam keadaan tertentu dimana kisaran estimasi nilai wajar yang realistis cukup signifikan dan probabilitas berbagai estimasi tidak dapat dinilai secara wajar, maka perusahaan mengukur nilai wajar instrumen AFS tersebut pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

The Company measures the fair value of non-listed equity instruments by applying valuation techniques based on reasonable assumptions. In the limited case where the range of reasonable fair value measurements is significantly wide and the probabilities of the various estimates cannot be reasonably assessed, the Company records such AFS instruments at cost less impairment.

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan dan entitas anak untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognized in profit or loss when the Company and its subsidiaries’ right to receive the dividends are established.

Pinjaman Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material

Cash and cash equivalents, trade receivable and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode Suku Bunga Efektif Effective Interest Method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Page 21: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/12 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Metode Suku Bunga Efektif (lanjutan) Effective Interest Method (continued) Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap akhir tanggal palaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Impairment of Financial Assets Financial assets are assessed for indicators of impairment at the end of each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset and the estimated future cash flows of the investment have been affected

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

i. kesulitan keuangan signifikan yang

dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

ii. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

iii. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

i. significant financial difficulty of the issuer or

counterparty; or

ii. default or delinquency in interest or principal payments; or

iii. it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company and its subsidiaries’ past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Aset Keuangan (lanjutan) g. Financial Assets (continued)

Page 22: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/13 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)

Impairment of Financial Assets (continued)

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Perubahan nilai tercatat akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang diakui dalam laporan laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains previously recognized in equity are recognized in profit or loss.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognized.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya.

In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Aset Keuangan (lanjutan) g. Financial Assets (continued)

Page 23: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/14 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan

Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Derecognition of Financial Assets

The Company and its subsidiaries derecognize a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company and its subsidiaries retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.

Saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.

On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.

Saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan dan entitas anak masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan dan entitas anak mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Company and its subsidiaries retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Company and its subsidiaries allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Aset Keuangan (lanjutan) g. Financial Assets (continued)

Page 24: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/15 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas h. Financial Liabilities and Equity Instruments

Klasifikasi Sebagai Liabilitas atau Ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Classification as Debt or Equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and its subsidiaries are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen Ekuitas Equity Instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Penerusan pinjaman, utang kepada pemerintah, utang bank dan surat utang jangka menengah, utang obligasi (termasuk sukuk ijarah), utang listrik swasta dan pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.

Two step loans, government loans, bank loans and medium term notes, bonds payable (including sukuk ijarah), electricity purchase payable and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognized on an effective yield basis.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman menggunakan metode suku bunga efektif.

Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings using the effective interest rate method

Biaya transaksi sukuk ijarah diamortisasi menggunakan metode garis lurus sepanjang umur kontrak dan liabilitasnya.

Transaction costs for sukuk ijarah are amortised using the straight line method over the contractual life of the liability.

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Derecognition of Financial Liabilities Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

The Company and its subsidiaries derecognize financial liabilities when, and only when the Company’s and its subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.

Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Netting of Financial Assets and Financial Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: • saat ini memiliki hak yang berkekuatan

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

• berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan

The Company and its subsidiaries only offset financial assets and liabilities and present the net amount in the statement of financial position where they: • currently have a legal enforceable right to set

off the recognized amount; and • intend either to settle on a net basis, or to

realize the asset and settle the liability simultaneously

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 25: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/16 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

i. Aset Tetap – Pemilikan Langsung

i. Property, Plant and Equipment – Direct Acquisitions.

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tetap termasuk material cadangan utama dan peralatan siap pakai dengan manfaat ekonomis lebih dari satu tahun yang diperuntukkan untuk menjaga kelangsungan, kestabilan operasi instalasi dan mesin pembangkit listrik dalam rangka memproduksi tenaga listrik.

Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Property, plant and equipment include major spare parts and stand-by equipment, with economic benefits of more than one year, which are used to ensure the continuity and stability of the power plant operations and electricity installations necessary to produce electricity.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on their estimated economic useful lives as follows:

Tahun/ Years

Bangunan, waduk dan prasarana 10 - 47 Buildings, reservoir and infrastructure Instalasi dan mesin pembangkit 13 - 30 Installations and power plant Peralatan transmisi 25 - 37 Transmission equipment Instalasi telekomunikasi 10 Telecommunication installations Peralatan umum 5 General equipment Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles Material cadang Lain-lain

10 - 25 6 - 24

Spare parts Others

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Assets held under finance leases are depreciated over their effected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs are charged to consolidated statement of comprehensive income as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts. Any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of comprehensive income.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Page 26: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/17 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

i. Aset Tetap – Pemilikan Langsung (lanjutan)

i. Property, Plant and Equipment – Direct Acquisitions (continued)

Aset yang untuk sementara waktu tidak digunakan dalam operasi dicatat sebagai bagian dari aset tetap. Aset yang sementara waktu tidak digunakan dalam operasi disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaaat ekonomis yang sama dengan aset tetap. Pekerjaan dalam pelaksanaan merupakan biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan pembangunan aset tetap. Pekerjaan dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman selama masa pembangunan dari pinjaman yang digunakan untuk pembangunan dan beban penyusutan aset tetap yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan. Akumulasi pekerjaan dalam pelaksanaan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Assets that are temporarily not used in operations are recorded as part of property, plant, and equipment. Assets not used in operations are depreciated using the same method and based on the economic useful lives of the property, plant, and equipment. Construction in progress represents costs related directly to the construction of property, plant, and equipment. Construction in progress is stated at cost, which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction and depreciation of property and equipment that were used in the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant, and equipment accounts when completed and ready for use.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Impairment of Non-Financial Assets At reporting date, the Company and its subsidiaries review the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. In accessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.

Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiaries estimate the recoverable amount of the cash-generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash-generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash-generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately in profit or loss.

Page 27: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/18 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Sewa j. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Sebagai lessor As lessor Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan entitas anak yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai utang sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and its subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statement of financial position as a finance lease obligation.

Sebagai lessee As lessee Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari beban sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

Page 28: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/19 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Sewa (lanjutan) j. Leases (continued)

Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik

Power Purchase Agreements

Perusahaan menetapkan bahwa beberapa perjanjian pembelian tenaga listrik dengan Penghasil Listrik Independen (IPP) memenuhi persyaratan sebagai sewa dengan dasar bahwa Perusahaan dan IPP memiliki perjanjian take or pay, dimana Perusahaan mengambil lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari seluruh listrik dan energi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik. Jenis perjanjian ini ditetapkan sebagai sewa pembiayaan dimana porsi signifikan dari risiko dan manfaat atas sejumlah pembangkit listrik telah dialihkan ke Perusahaan dengan dasar bahwa masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset dan terdapat opsi beli pada akhir masa sewa.

The Company determined that certain power purchase agreements with Independent Power Producers (IPPs) qualify as leases on the basis that the Company and the IPPs have take or pay arrangements where the Company and its subsidiaries is taking more than an insignificant amount of electricity and energy output from the power plants. This type of arrangement is determined to be a finance lease where a significant portion of the risks and rewards of ownership of certain power plants have been transferred to the Company on the basis that the lease term is for the major part of the economic life of the assets and there is bargain purchase option at the end of the lease term.

Manajemen telah memutuskan untuk menerapkan ketentuan ISAK 8, sesuai dengan PSAK 30 (revisi 2011), terhadap Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik mulai tanggal 1 Januari 2012.

The management has decided to apply the provisions of ISAK 8, in accordance with PSAK 30 (revised 2011), on its Power Supply Contracts beginning January 1, 2012.

Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli tenaga listrik (PPA) dengan PT PLN (Persero) menggunakan formula tarif yang telah ditetapkan, namun dengan tingkat ketersediaan pembangkit yang ditentukan setiap tahun.

The Company entered into PPA with PT PLN (Persero) using stipulated tariff formula, but with the power plant availability factors are determined yearly.

k. Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama

k. Interest in Joint Ventures

Ventura bersama adalah perjanjian kontraktual dimana Perusahaan dan entitas anak dan pihak lain menjalankan aktivitas ekonomi yang tunduk pada pengendalian bersama (yaitu ketika keputusan kebijakan strategis keuangan dan operasional terkait dengan aktivitas ventura bersama tersebut mensyaratkan konsesus dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian).

A joint venture is a contractual arrangement whereby the Company and its subsidiaries and other parties undertaken an economic activity that is subject to joint control (i.e. when the strategic financial and operating policy decisions relating to the activities of the joint venture require the unanimous consent of the parties sharing control).

Bagian partisipasi Perusahaan dan entitas anak dalam entitas yang dikendalikan bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

The Company and its subsidiaries ownership in a jointly controlled entity is accounted for using the equity method of accounting in the consolidated financial statements, except when the investment is classified as held for sale, in which case it is accounted for in accordance with PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations.

Page 29: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/20 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama

(lanjutan) k. Interest in Joint Ventures (continued)

Penyesuaian dibentuk terhadap laporan keuangan konsolidasian untuk mengeliminasi bagian Perusahaan dan entitas anak atas keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar Perusahaan dan entitas anak dan entitas yang dikendalikan bersama. Ventura bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sampai dengan tanggal dimana Perusahaan dan entitas anak kehilangan pengendalian bersama atas entitas yang dikendalikan bersama.

Adjustments are made in the consolidated financial statements to eliminate the Company and its subsidiaries share of unrealized gains and losses on transactions between the Company and its subsidiaries and the jointly controlled entity. The joint venture is carried at equity method until the date on which the Company and its subsidiaries cease to have joint control over the jointly controlled entity.

Perusahaan dan entitas anak mengukur dan mengakui sisa investasi pada nilai wajar setelah hilangnya pengendalian dan entitas yang dikendalikan bersama tidak menjadi entitas anak atau entitas asosiasi. Selisih antara nilai tercatat atas hilangnya pengendalian bersama dengan agregat nilai wajar sisa investasi dan hasil pelepasan diakui pada laba rugi. Ketika sisa investasi mempunyai pengaruh yang signifikan, investasi tersebut dicatat sebagai investasi pada entitas asosiasi.

The Company and its subsidiaries measure and recognize the remaining investment at fair value upon loss of control and provided the jointly controlled entity does not become a subsidiary or associate. Any difference between the carrying amount of the jointly controlled entity upon loss of joint control, and the aggregate of the fair value of the remaining investment and proceeds from disposal is recognized in the profit or loss. When the remaining investment constitutes significant influence, it is accounted for as investment in an associate.

l. Kas dan Setara Kas l. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

Rekening bank dan deposito berjangka dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Untuk kebijakan akuntansi pinjaman yang diberikan dan piutang, lihat Catatan 2g.

Restricted cash in banks and time deposits are classified as loans and receivable. Refer to Note 2g for the accounting policy on loans and receivables.

m. Persediaan m. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.

Di dalam penentuan nilai realisasi bersih, Perusahaan dan entitas anak tidak menurunkan nilai persediaan yang digunakan untuk penjualan tenaga listrik apabila Perusahaan dan entitas anak mampu memperoleh pendapatan penjualan tenaga listrik di atas biaya perolehan persediaan tersebut.

In determining the net realizable values, the Company and subsidiaries do not write down inventories held in use for production of electricity below their costs when the Company and subsidiaries are able to sell electricity above the costs of inventories.

Page 30: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/21 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Biaya Ditangguhkan

Biaya perolehan perangkat lunak dan pengurusan perpanjangan hak legal atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.

n. Deferred Charges Costs of software and renewal cost of land rights are deferred and amortized using the straight-line method over their beneficial periods.

o. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

o. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban p. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan penjualan tenaga listrik diakui berdasarkan energi listrik (kWh) yang dipasok kepada PT PLN (Persero) dengan menggunakan formula tarif yang ditetapkan dalam perjanjian jual beli tenaga listrik. Formula tarif mencakup perhitungan komponen harga kapasitas, harga tetap operasi dan pemeliharaan, harga bahan bakar, tingkat pasokan energi serta variabel lainnya.

Sale of electricity is recognized based on the supply of electricity energy (kWh) to PT PLN (Persero) using tariff formula stipulated in the power purchase agreements. The tariff formula includes calculation of capacity component, fixed cost for operations and maintenance components, fuel costs, power supply levels and other variables.

Pendapatan bunga Interest income Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang berlaku.

Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.

Pendapatan Dividen Dividend Revenue Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established.

Beban Expenses Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.

Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang berlaku.

Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.

q. Imbalan Kerja q. Employee Benefits

Imbalan Pasca-Kerja

Post-employment Benefits

Perusahaan dan entitas anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti bagi semua karyawan tetap. Perusahaan dan entitas anak juga memberikan imbalan pasca-kerja lain tanpa pendanaan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan kebijakan Perusahaan dan entitas anak.

The Company and its subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all of their permanent employees. The Company and its subsidiaries also provide other unfunded defined post-employment benefit plans for their qualifying employees based on the Company and its subsidiaries’ policies.

Page 31: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/22 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Imbalan Kerja (lanjutan) q. Employee Benefits (continued)

Imbalan Pasca-Kerja (lanjutan)

Post-employment Benefits (continued)

Perhitungan imbalan pasca-kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar diantara nilai kini liabilitas imbalan pasti atau nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung, apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Post-employment benefits are determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and the fair value of plan assets, is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasca-kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial belum diakui dan biaya jasa lalu belum diakui, dan dikurangi dengan nilai wajar aset program.

The employee benefit obligation recognized in the consolidated statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and reduced by the fair value of scheme assets.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung pada tahun yang bersangkutan. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti.

Long-term Benefits

Long-term benefits are determined using the Projected Unit Credit Method. Past service cost and actuarial gains (losses) are recognized immediately to the current operations. The long-term employee benefit obligation recognized in the consolidated statement of financial position represent the present value of defined benefit obligation.

r. Provisi

Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan dan entitas anak diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

r. Provisions

Provisions are recognized when the Company and its subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event and it is probable that the Company and its subsidiaries will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made on the amount of the obligation.

Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Page 32: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/23 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Provisi (lanjutan) r. Provisions (continued)

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

s. Pajak Penghasilan s. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasi dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and tax losses can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Company and its subsidiaries expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Page 33: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/24 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Pajak Penghasilan (lanjutan) s. Income Tax (continued)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company and its subsidiaries intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.

t. Laba per Saham t. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing income for the year of attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian tidak dihitung karena tidak ada saham yang berpotensi dilutif.

Diluted earnings per share is not computed since there are no potential dilutive shares.

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN

ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND

ESTIMATES

Dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2, manajemen diharuskan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang nilai aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Company and its subsidiaries’ accounting policies, which are described in Note 2, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari di-review

secara berkelanjutan. Revisi terhadap estimasi akuntansi akan diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi, jika revisi tersebut hanya berpengaruh terhadap periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode berikutnya jika revisi tersebut mempengaruhi periode tersebut.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Page 34: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/25 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana direksi telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

Below are the critical judgments, apart from those involving estimations, that the directors have made in the process of applying the Company and its subsidiaries accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

Sumber Estimasi Ketidakpastian

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Nilai Wajar Pembangkit Listrik di Dalam Sewa Pembiayaan Perusahaan dan entitas anak menentukan nilai wajar untuk beberapa pembangkit listrik berdasarkan sewa pembiayaan, sebagai hasil dari implementasi ISAK 8, dengan cara menerapkan teknik penilaian yang tepat dengan menggunakan asumsi utama dari manajemen yang mencakup estimasi atas tingkat diskonto yang digunakan dan alokasi atas komponen pembayaran. Meskipun diyakini bahwa asumsi tersebut didasarkan pada dasar memadai, perubahan signifikan dalam asumsi tersebut berdampak material atas jumlah tercatat aset dan utang sewa pembiayaan yang berdampak pada operasi Perusahaan dan entitas anak. Nilai tercatat dari aset sewa dan utang sewa pembiayaan masing-masing diungkapkan pada Catatan 5 dan 18.

Key Sources of Estimation Uncertainty The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below: Fair Value of Power Plants Held Under Finance Lease The Company and its subsidiaries determined the fair value of certain power plants held under finance lease, as a result of adoption of ISAK 8, by applying appropriate valuation techniques using key assumptions from management which include estimations on discount rates used and allocation of payment components. While it is believed that the assumptions are based on reasonable basis, significant changes in these assumptions may affect materially the recorded leased assets and leased liabilities, which may impact the result of the Company and its subsidiaries operation. The carrying amount of leased assets and leased liabilities are disclosed in Notes 5 and 18, respectively.

Page 35: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/26 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)

Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Key Sources of Estimation Uncertainty (continued) Rugi Penurunan Nilai Pinjaman Diberikan dan Piutang Perusahaan dan entitas anak menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang di-review secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Perusahaan dan entitas anak membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan dan entitas anak. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 12.

Impairment Loss on Loans and Receivables The Company and its subsidiaries assess their loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgement as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgement as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. Allowance for Decline in Value of Inventories The Company and its subsidiaries provide allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Company and its subsidiaries’ operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 12.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset di-review secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment The useful life of each of the item of the Company and its subsidiaries’ property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Page 36: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/27 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)

Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Key Sources of Estimation Uncertainty (continued)

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap (lanjutan)

Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment (continued)

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of property, plant and equipment.

Nilai tercatat aset tetap dan aset tidak berwujud diungkapkan dalam Catatan 5 dan 8.

The carrying amounts of property, plant and equipment and intangible assets are disclosed in Notes 5 and 8.

Penurunan Nilai Aset Aset berwujud dan tidak berwujud dilakukan uji penurunan nilai ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.

Asset Impairment Tangible and intangible assets are reviewed for impairment whenever impairment indicators are present. Determining the value in use of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets (cash generating unit) and a suitable discount rate in order to calculate the present value.

Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.

While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use of assets reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material adverse impact on the results of operations.

Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap dan aset tidak berwujud Perusahaan dan entitas anak. Nilai tercatat aset yang dilakukan uji penurunan nilai telah diungkapkan dalam Catatan 5, 6 dan 8 atas laporan keuangan konsolidasian.

Based on the assessment of management, there is no impairment indication on the Company and its subsidiaries’ property, plant and equipment as well as intangible assets. The carrying value of assets, on which impairment analysis are applied, were described in Notes 5, 6 and 8, respectively to the consolidated financial statements.

Page 37: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/28 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

(lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)

Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Key Sources of Estimation Uncertainty (continued)

Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan pasca-kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan dan entitas anak diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dan entitas anak dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan dan entitas anak.

Employee Benefits The determination of post-employment benefits obligations is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Company and its subsidiaries’ assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Company and it subsidiaries’ assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the Company and its subsidiaries’ post-employment benefit obligations.

Liabilitas imbalan pasca kerja diungkapkan dalam Catatan 31.

Employment benefit obligations are disclosed in Note 31.

4. ENTITAS ANAK 4. SUBSIDIARIES Perusahaan memiliki saham entitas anak baik langsung maupun tidak langsung sebagai berikut:

The Company has ownership interests, directly or indirectly, in the following subsidiaries:

Persentase Tahun operasi Jumlah aset pemilikan/ komersial/ sebelum eliminasi/ Percentage of Start of Total assets Entitas anak/ Domisili/ Jenis usaha/ ownership commercial before elimination Subsidiaries Domicile Nature of business 2014 2013 operations 2014 2013 PT Cogindo Indonesia Menghasilkan listrik, pemasok energi, 99.99% 99.99% 1999 790,319 744,656 Daya Bersama (CDB) jasa pelayanan serta manajemen energi/ Produce electricity, energy suppliers, services, and energy management PT Artha Daya Coalindo Indonesia Perdagangan dan jasa pengangkutan 60.00% 60.00% 1998 87,141 92,774 (ADC) batu bara/Trade and coal transportation services PT Tangkuban Parahu Indonesia Tenaga panas bumi dan dan pembangkit 95.21% 95.21% *) 81,779 91,864 Geothermal Power tenaga listrik/Geothermal power and (TPGP) power plant PT Indo Ridlatama Indonesia Pembangkitan listrik tenaga uap/ 86.00% 81.00% *) 159,632 111,259 Power (IRP) Steam power plant PT Putra Indotenaga Indonesia Ketenagalistrikan/Electricity 99.99% 99.99% *) 230,787 143,787 (PIT) *) Dalam tahap pengembangan / In development stage

Page 38: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/29 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

4. ENTITAS ANAK (lanjutan) 4. SUBSIDIARIES (continued) Pada tahun 2013, Perusahaan bersama Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT Indonesia Power mendirikan PIT. Modal dasar PIT berjumlah Rp 574.996 setara dengan 574.996 lembar saham yang masing-masing bernilai Rp 1. Modal ditempatkan dan disetor penuh PIT sebesar Rp 143.749. Perusahaan melakukan penyertaan saham sebesar Rp 143.748 atau setara 99,99% saham PIT. Pada tahun 2014, Perusahaan menambah penyertaan saham di PIT melalui proses inbreng saham Perusahaan di PT Rajamandala Electric Power (REP) sebesar Rp 64.174 dan setoran modal kas sebesar Rp 17.268. Penambahan setoran modal ini meningkatkan modal disetor Perusahaan di PIT menjadi Rp 225.190 atau setara 99,99% saham PIT. Pada tahun 2014, Perusahaan menambah penyertaan saham di IRP sebesar Rp 45.000, penambahan setoran modal meningkatkan modal disetor Perusahaan di IRP menjadi Rp 137.035 atau setara 86% saham IRP. Pada tahun 2012, Perusahaan bersama Cyrq Energy, Inc. mendirikan TPGP untuk membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik di Purwakarta, Jawa Barat. Modal ditempatkan dan disetor penuh TPGP sebesar US$ 7.300.000, setara dengan Rp 83.074. Perusahaan melakukan penyertaan saham sebesar US$ 6.950.000 setara dengan Rp 66.909 atau setara 95,21% saham TPGP.

In 2013, the Company and Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT Indonesia Power established PIT. The Company paid up capital of PIT was Rp 574,996 equivalent to 574,996 number of shares with nominal of each shares Rp 1. Subscribed and paid-up capital stock of PIT amounts Rp 143,749. The Company made initial investment in PIT amounting to Rp 143,748 or 99.99% of issued shares of PIT. In 2014, the Company increased additional shares to PIT through inbreng of Company’s shares at PT Rajamandala Electric Power (REP) amounted Rp 64,174 and cash capital injection of Rp 17,268. The addition increase paid up capital of the Company in PIT to Rp 225,190 equivalent to 99,99% PIT. In 2014, the Company increased additional shares to IRP amounted Rp 45,000. The increase in capital increases paid up capital of the Company in IRP to Rp 137,035 equivalen of 86 % of IRP.

In 2012, Perusahaan and Cyrq Energy, Inc. established TPGP to build and operate a power plant in Purwakarta, West Java. Subscribed and paid-up capital stock of TPGP amounts US$ 7,300,000, equivalent to Rp 83,074. Perusahaan made initial investment in TPGP amounting to US$ 6,950,000, equivalent to Rp 66,909 or 95.21% of issued of shares of TPGP.

Pada tahun 2014, ADC membayarkan dividen tunai sejumlah Rp 1.340. Sesuai dengan komposisi pemegang saham ADC, 60% dari dividen tersebut sejumlah Rp 804 dibayarkan kepada Perusahaan dan 40% dari dividen tersebut sejumlah Rp 536 dibayarkan kepada kepentingan non-pengendali.

In 2014, ADC paid cash dividend of Rp 1,340. In line with shareholder composition of ADC, 60% of the dividends amounting to Rp 804 is paid to the Company and 40% of the dividends amounting to Rp 536 is paid to non-controlling interest.

Page 39: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/30 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

5. ASET TETAP 5. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT 31 Desember/December 31, 2014

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Pemindahan/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Disposals Transfers Ending Balance

Harga perolehan At cost

Pemilikan langsung Direct Acquisition Tanah 2,520,227 5,222 1,160 - 2,524,289 Land Bangunan 6,517,285 2,704 3,065 13,909 6,530,833 Buildings Instalasi dan Plant, machinery and Mesin 38,155,258 518,951 727,721 296,157 38,242,645 equipment Peralatan transmisi 4,330,660 31,830 823 63,102 4,424,769 Transmission equipment Telecomunication Instalasi komunikasi 67,451 5,202 - (79) 72,574 installation Peralatan umum 654,977 13,419 - (7,341) 661,055 General equipment Kendaraan 49,596 - - - 49,596 Vehicles Material cadang 201,536 461,005 6,746 (411,901) 243,894 Spare parts Lain-lain 119,066 - - - 119,066 Others Sub jumlah 52,616,056 1,038,333 739,515 (46,153) 52,868,721 Sub total Aset sewaan Leased Asset Instalasi mesin Instalation and dan pembangkit 490,646 - - - 490,646 power plant Pekerjaan dalam Construction pelaksanaan 279,056 1,867,234 7,752 (287,525) 1,851,013 in progress Aset tidak digunakan Assets not used Dalam operasi 286,262 - 90,882 333,678 529,058 in operation Sub jumlah 1,055,964 1,867,234 98,634 46,153 2,870,717 Sub total

Jumlah 53,672,020 2,905,567 838,149 - 55,739,438 Total

Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation

Pemilikan langsung Direct Acquisition Bangunan 2,164,521 164,789 - (4,124) 2,325,186 Buildings Instalasi dan Plant, machinery and Mesin 21,109,902 2,274,890 262,879 (219,510) 22,902,403 equipment Peralatan transmisi 1,738,084 163,804 - (17,225) 1,884,663 Transmission equipment Telecomunication Instalasi komunikasi 36,309 40,498 60,505 10 16,312 installation Peralatan umum 528,515 4,804 - 63,339 596,658 General equipment Kendaraan 41,644 2,391 - 247 44,282 Vehicles Material cadang 53,234 22,894 13,946 - 62,182 Spare parts Lain-lain 115,532 90 7,183 - 108,439 Others Sub jumlah 25,787,741 2,674,160 344,513 (177,263) 27,940,125 Sub total Aset Sewaan Leased Asset Instalasi mesin Instalation and dan pembangkit 173,771 61,331 - - 235,102 power plant Aset tidak digunakan Assets not used dalam operasi 280,433 46,488 - 177,263 504,184 in operation Sub jumlah 454,204 107,819 - 177,263 739,286 Sub total Accumulated impairment Akumulasi penurunan nilai 26,241,945 2,781,979 344,513 - 28,679,411 loss Nilai buku 27,430,075 27,060,027 Net book value

Page 40: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/31 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

5. ASET TETAP (lanjutan) 5. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

31 Desember/December 31, 2013 Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Pemindahan/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Disposals Transfers Ending Balance

Harga perolehan At cost

Pemilikan langsung Direct Acquisition Tanah 2,505,080 8,113 - 7,034 2,520,227 Land Bangunan 6,530,104 2,074 31,747 16,854 6,517,285 Buildings Instalasi dan Plant, machinery and Mesin 37,786,384 274,287 131,276 225,863 38,155,258 equipment Peralatan transmisi 4,351,456 6,005 24,724 (2,077) 4,330,660 Transmission equipment Telecomunication Instalasi komunikasi 58,785 11,126 - (2,460) 67,451 installation Peralatan umum 606,297 29,032 3,678 23,326 654,977 General equipment Kendaraan 50,766 3,609 4,573 (206) 49,596 Vehicles Material cadang 208,188 194,394 - (201,046) 201,536 Spare parts Lain-lain 119,066 - - - 119,066 Others Sub jumlah 52,216,126 528,640 195,998 67,288 52,616,056 Sub total Aset sewaan Leased Asset Instalasi mesin Instalation and dan pembangkit 490,646 - - - 490,646 power plant Pekerjaan dalam Construction pelaksanaan 212,566 423,273 - (356,783) 279,056 in progress Aset tidak digunakan Assets not used Dalam operasi 389,201 - 392,434 289,495 286,262 in operation Sub jumlah 1,092,413 423,273 392,434 (67,288) 1,055,964 Sub total

Jumlah 53,308,539 951,913 588,432 - 53,672,020 Total

Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation

Pemilikan langsung Direct Acquisition Bangunan 1,984,540 189,286 8,868 (437) 2,164,521 Buildings Instalasi dan Plant, machinery and Mesin 19,223,449 2,244,631 27,267 (330,911) 21,109,902 equipment Peralatan transmisi 1,589,467 161,515 4,496 (8,402) 1,738,084 Transmission equipment Telecomunication Instalasi komunikasi 33,679 4,907 - (2,277) 36,309 installation Peralatan umum 504,223 37,741 1,642 (11,807) 528,515 General equipment Kendaraan 42,289 2,242 2,699 (188) 41,644 Vehicles Material cadang 45,815 24,339 - (16,920) 53,234 Spare parts Lain-lain 115,442 90 - - 115,532 Others Sub jumlah 23,538,904 2,664,751 44,972 (370,942) 25,787,741 Sub total Aset sewaan Leased Asset Instalasi mesin Instalation and dan pembangkit 112,440 61,331 - - 173,771 power plant Aset tidak digunakan Assets not used dalam operasi 208,530 121,337 420,376 370,942 280,433 in operation Sub jumlah 320,970 182,668 420,376 370,942 454,204 Sub total Accumulated impairment Akumulasi penurunan nilai 23,859,874 2,847,419 465,348 - 26,241,945 loss Nilai buku 29,448,665 27,430,075 Net book value

Beban penyusutan tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 2.735.491 dan Rp 2.726.082 dicatat sebagai beban usaha.

Depreciation expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 2,735,491 and Rp 2,726,082, respectively are recorded as operating expense.

Beban penyusutan aset tidak digunakan dalam operasi tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 46.488 dan Rp 121.337 dicatat sebagai beban lain-lain.

Depreciation expense assets not used in operations in 2014 and 2013 amounted to Rp 46,488 and Rp 121,337, respectively are recorded as other non-operating expenses.

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jawa dan Bali bersertifikat Hak Pakai dan Hak Guna Bangunan (HGB). Hak Pakai berjangka waktu antara 20 tahun sampai dengan 25 tahun. HGB berjangka waktu antara 20 tahun sampai dengan 30 tahun yang jatuh tempo antara tahun 2016 sampai dengan 2034. Beberapa bidang tanah Perusahaan masih atas nama pemegang saham dan pihak lainnya. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, pengurusan balik nama menjadi atas nama Perusahaan masih dalam proses.

The Company own several pieces of land in Java and Bali with Rights to Use and Building Rights on Land (HGB). The Rights to Use will be expired in 20 to 25 years while Building Rights on Land will be expired between 20 to 30 years until 2016 to 2034. Some of the Company pieces of land are still under the name of the shareholders and other parties. As of the date of the issuance of the consolidated financial statements transfer process of the land title deeds to be under the name of the Company is still in progress.

Page 41: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/32 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

5. ASET TETAP (lanjutan) 5. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Instalasi mesin pembangkit serta perlengkapan transmisi diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia, pihak berelasi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 4.478 juta tanggal 31 Desember 2014 dan US$ 7.890 juta tanggal 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Power plant installations and transmission equipments were insured against fire and other possible risks with PT Asuransi Jasa Indonesia, a related party with insurance coverage of US$ 4,478 million as of December 31, 2014 and US$ 7,890 million as of December 31, 2013. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Aset sewaan merupakan pembangkit tenaga listrik berdasarkan perjanjian dengan kerja sama operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Mirlindo Padu Kencana dalam bentuk sewa pembiayaan. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan sebesar Rp 1.502.837

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan.

Leased assets represent certain power plants under agreement with joint operation PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Mirlindo Padu Kencana which were accounted for as finance lease.

As of December 31, 2014, gross carrying amount of property, plant and equipment that have been fully depreciated and still in used amounted to Rp 1,502,837. Management believes that there are no events are changes in circumstances which may indicate an impairment in value of property, plant and equipment as of the reporting date.

Pekerjaan Dalam Pelaksanaan Akun ini merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan sarana kelistrikan dan perbaikan/renovasi utama pembangkit-pembangkit, sebagai berikut:

Construction in Progress This account represents costs incurred in relation to the construction of power supply facilities and major repairment/renovation, as follows:

2014 2013

Tenaga gas 1,139,865 50,863 Gas power plants Tenaga uap 138,662 116,906 Steam power plants Tenaga gas/uap 5,084 4,410 Gas/steam power plants Tenaga air 4,773 6,719 Hydro power plants Lain-lain 562,629 100,158 Others Jumlah 1,851,013 279,056 Total

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai pekerjaan dalam pelaksanaan pada tanggal pelaporan.

Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of construction in progress as of reporting date.

Aset Tidak Digunakan Dalam Operasi

Aset tidak digunakan dalam operasi meliputi aset tetap akan direlokasi dan belum digunakan dalam operasi serta aset tetap akan diperbaiki.

Assets Not Used In Operations Assets not used in operations comprised of property, plant and equipment to be relocated and not yet used in operations and property, plant and equipment to be repaired.

Page 42: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/33 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

5. ASET TETAP (lanjutan) 5. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)

Aset tidak digunakan dalam operasi (lanjutan) Assets Not Used In Operations (continued)

Kerugian penurunan nilai aset tetap akan dihapus buku sebesar Rp 46.488 tahun 2014 dan Rp 121.337 tahun 2013 (Catatan 27).

Loss on impairment of property, plant and equipment to be disposed - off amounted to Rp 46,488 in 2014 and Rp 121,337 in 2013 (Note 27).

Manajemen berpendapat bahwa penurunan nilai aset tidak digunakan dalam operasi memadai untuk menutup risiko kerugian penurunan nilai yang mungkin timbul dari aset tersebut.

Management believes that impairment for assets not yet used in operations is adequate to cover possible loss on impairment on value of such assets.

6. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA

6. INVESTMENTS IN ASSOCIATE AND JOINT VENTURE

Rincian bagian partisipasi dalam asosiasi dan ventura bersama adalah sebagai berikut:

Details of interest in associate and joint venturers are as follows:

Tahun operasi komersial/ Persentase pemilikan/ Domisili/ Jenis perusahaan/ Commercial Percentage of ownership Domicile Nature of business operation 2014 2013

Entitas Asosiasi/Associate Kalimantan Penyediaan tenaga listrik/

PT Indo Pusaka Berau Timur Electricity supplier 2005 46.80% 46.80%

Ventura Bersama/Joint ventures PT Rajamandala Electric Jakarta Pembangkit tenaga listrik/

Power Electricity supplier *) 51.00% 51.00%

PT Perta Daya Gas Jakarta Jasa pengangkutan, penyimpanan dan regasifikasi LNG/ Transportation, storage and regasification of LNG *) 35.00% 35.00%

*) Dalam tahap pengembangan / Under development stage

Mutasi bagian partisipasi dalam ventura bersama adalah sebagai berikut:

Changes in interest in joint ventures are as follows:

Jumlah Jumlah Tercatat Bagian atas tercatat 1 Januari 2014/ Penambahan laba (rugi) 31 Desember 2014/ Carrying (pengurangan)/ bersih entitas/ Carrying Amount Additions Equity in net amount January 1, 2014 (deductions) income (loss) December 31, 2014 Entitas Asosiasi/Associate PT Indo Pusaka Berau 92,386 (2,060) 7,694 98,020 PT Indo Pusaka Berau Ventura Bersama/Joint Ventures PT Rajamandala Electric PT Rajamandala Electric Power 64,820 36,460 (760) 100,520 Power PT Perta Daya Gas 11,644 - (11,644) - PT Perta Daya Gas Jumlah 168,850 34,400 (4,710) 198,540 Total

Jumlah Jumlah Tercatat Bagian atas tercatat 1 Januari 2013/ Penambahan laba (rugi) 31 Desember 2013/ Carrying (pengurangan)/ bersih entitas/ Carrying

Amount Additions Equity in net/ amount January 1, 2013 (deductions) income (loss) December 31, 2013 Entitas Asosiasi/Associate PT Indo Pusaka Berau - 85,496 6,890 92,386 PT Indo Pusaka Berau Ventura Bersama/Joint Ventures PT Rajamandala Electric PT Rajamandala Electric Power 46,037 18,336 447 64,820 Power PT Perta Daya Gas 8,219 26,250 (22,825) 11,644 PT Perta Daya Gas Jumlah 54,256 130,082 (15,488) 168,850 Total

Page 43: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/34 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

6. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA (lanjutan)

6. INVESTMENTS IN ASSOCIATE AND JOINT VENTURE (continued)

Investasi pada entitas Venture Bersama Investment in Joint Ventures

PT Rajamandala Electric Power (REP) Pada tahun 2012, Perusahaan bersama KPIC Netherlands B.V. mendirikan REP sebagai ventura bersama, untuk membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik di Cianjur, Jawa Barat. Perusahaan melakukan penyertaan saham pada REP sebesar US$5.100.000 setara dengan Rp 45.839 atau 51% saham REP. Pada tahun 2013, Perusahaan melakukan penambahan investasi sebesar Rp 18.336 tanpa mengubah persentase kepemilikan.

PT Rajamandala Electric Power (REP) In 2012, the Company and KPIC Netherlands B.V. established REP, as a joint venture, to build and operate a power plant in Cianjur, West Java. The Company made initial investment in REP amounting to US$5,100,000, equivalent to Rp 45,839, or 51% shares of REP. In 2013, the Company has increased investment amounting Rp 18,336 without changing its percentage of ownership.

Perusahaan menganggap keberadaan hak keikutsertaan yang substantif dari pemegang saham non-pengendali REP yang menyebabkan pemegang saham non-pengendali tersebut memiliki hak veto atas kebijakan keuangan dan operasional yang penting. Dengan pertimbangan hak yang dimiliki pemegang saham non-pengendali, Perusahaan tidak memiliki pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional yang penting di REP meskipun Perusahaan memiliki kepemilikan saham lebih dari 50%. Berdasarkan SK Menkumham No.AHU-08793.40.22.2014 tanggal 19 Mei 2014, Perusahaan mengalihkan kepemilikan sahamnya di REP melalui inbreng saham ke PIT yang ditetapkan sebagai unrestricted subsidiary dan tidak tunduk pada indenture covenant global bond

PT PLN (persero).

The Company considered the existence of substantive participating rights held by the non-controlling shareholders of REP which provide such shareholders with a veto right over the significant financial and operating policies. With respect to non-controlling rights, the Company do not have control over the financial and operating policies of REP even though the Company has over 50% of share ownership. Under decree of Menkumham No.AHU-08793.40.22.2014 dated May 19, 2014 the Company transferred its shares in REP through inbreng shares to PIT which is defined as unrestricted subsidiaries and not subject to the indenture covenants global bond PT PLN (Persero).

Pada tahun 2014, PIT melakukan penambahan investasi sebesar US$ 3.060.000 setara dengan Rp 36.460 tanpa mengubah persentase kepemilikan berdasarkan akta No. 18 tanggal 11 Juli 2014, notaris Lenny Janis Ishak, SH notaris di Jakarta.

In 2014, PIT has increased investment amounting US$ 3,060,000 equivalent with Rp 36,460 without changing its percentage of ownership based on noctarial deed No. 18 dated July 11, 2014, notary Lenny Janis Ishak, SH notary on Jakarta.

PT Perta Daya Gas (PDG)

PT Perta Daya Gas (PDG)

Perusahaan bersama dengan PT Pertagas mendirikan PDG sesuai dengan akta pendirian No. 60 dibuat oleh Marianne Vincentia Hamdani, SH pada tanggal 26 April 2012.

The Company together with PT Pertagas established PDG based on deed of incorporation No. 60 made by Marianne Vincentia Hamdani, SH dated April 26, 2012.

Modal dasar PDG berjumlah Rp 100.000 setara dengan 100.000 lembar saham yang masing-masing benilai Rp 1. Modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan adalah sebesar 25.000 lembar saham dengan komposisi modal saham dari Perusahaan sebesar 8.750 lembar saham dengan jumlah penyertaan saham sebesar Rp 8.750.

The Company paid up capital of PDG was Rp 100,000 equivalent to 100,000 number of shares with nominal of each shares Rp 1. Company subscribed and fully paid capital was 25,000 number of shares with the Company composition of capital stock was 8,750 number of shares with total shares invested was Rp 8,750.

Page 44: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/35 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

6. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA (lanjutan)

6. INVESTMENTS IN ASSOCIATE AND JOINT VENTURE (continued)

Investasi pada entitas asosiasi Investment in associate PT Indo Pusaka Berau (IPB) PT Indo Pusaka Berau (IPB) Pemegang saham pada PT Indo Pusaka Berau terdiri dari Pemerintah Kabupaten Berau (49%), PT Indonesia Power (47%) dan PT Pusaka Jaya Baru (4%). IPB bergerak dalam kegiatan penyedian tenaga listrik tenaga uap (PLTU) yang beroperasi sejak tahun 2005.

Shareholders in PT Indo Pusaka Berau consists of District Government of Berau (49%), PT Indonesia Power (47%) and PT Pusaka Jaya Baru (4%). IPB engaged in the activities of provision of steam power (power plant) which is in operation since 2005.

Pada tahun 2013 IPB tidak terkonsolidasi oleh Perusahaan, sejak adanya pergantian kepengurusan di IPB, yaitu untuk posisi Direktur Utama yang sebelumnya dijabat oleh pegawai dari Perusahaan, diganti dari pihak Pemerintah Kabupaten Berau. Posisi Direktur Utama di IPB sebagai ketua memiliki suara mayoritas dalam rapat direksi sesuai anggaran dasar IPB Pasal 13 Angka 18.

In 2013 IPB is not consolidated by the Company, since the change of management at IPB, such as the position of Managing Director who formerly was held by employees of the Company, was changed by the District Government of Berau. The position of Director of IPB as chairman have majority vote at a meeting of directors in accordance with IPB Statutes Article 13 figure 18.

Ringkasan informasi keuangan dari total ventura bersama dan asosiasi diatas adalah sebagai berikut:

Summarized financial information in respect of joint ventures and associate are set out below:

2014 2013 Jumlah Aset 1,485,731 1,155,106 Total Assets Jumlah Liabilitas (559,239) (799,180) Total Liabilities Aset bersih 926,492 355,926 Net Assets Jumlah pendapatan tahun berjalan 244,895 72,048 Total revenue for the year Rugi bersih tahun berjalan (47,434) (47,975) Net loss for the year

Investasi pada entitas diatas diperoleh terutama untuk tujuan potensi pertumbuhan jangka panjang, karena seluruh entitas tersebut bergerak dalam industri ketenagalistrikan yang sama dengan industri Perusahaan dan entitas anak.

The investments in the above companies are held primarily for long-term growth potential, since these companies are engaged in the electricity business industry similar to the Company and its subsidiaries.

Pada tahun 2014, IPB melakukan pembagian dividen atas laba tahun 2013 sebesar Rp 2.060, berdasarkan surat Direksi No. 065/DIR/IPB/III/2014 tanggal 28 Maret 2014.

In 2014, IPB declare dividend for profit 2013 amounting to Rp 2,060, based on Director letter No. 065/DIR/IPB/III/2014 dated March 28, 2014.

7. PIUTANG PIHAK BERELASI 7. RECEIVABLES FROM RELATED PARTIES

2014 2013 PT Perta Daya Gas 249,073 188,369 PT Perta Daya Gas Lain-lain 56,715 60,324 Others Jumlah 305,788 248,693 Total Dikurangi bagian jangka pendek (114,867) (88,292) Less current portion Bagian jangka panjang 190,921 160,401 Long term portion Persentase dari jumlah aset 0.57% 0.47% Percentage of total assets

Page 45: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/36 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

7. PIUTANG PIHAK BERELASI (lanjutan) 7. RECEIVABLES FROM RELATED PARTIES (continued)

PT Perta Daya Gas (PDG) Pada tanggal 12 Juni 2013, Perusahaan memberikan pinjaman jangka panjang sebesar US$ 18,837 juta kepada PDG untuk membiayai proyek Compressed Natural Gas (CNG) di PLTU Tambak Lorok, Semarang. Pada tanggal 28 November 2014, Perusahaan melakukan amandemen atas pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada PDG. Jangka waktu pinjaman berubah menjadi 6 tahun dan akan jatuh tempo pada 1 Desember 2021. Pinjaman ini dikenakan bunga 6,5% per tahun. Jumlah bunga pokok pinjaman terutang selama masa pembangunan proyek (Interest During Construction) terhitung sejak tanggal dropping dana sampai tanggal 30 Mei 2014 akan dibayarkan secara penuh pada tanggal 1 Desember 2015. Pinjaman pokok akan ditagihkan setiap 6 bulan sekali melalui angsuran sebanyak 15 kali dari tanggal 1 Desember 2015 sampai dengan 1 Desember 2021 dengan jangka waktu penagihan setiap 6 bulan sekali. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo pokok pinjaman ini sebesar US$ 18,192 juta atau setara Rp 226.302 juta. Piutang lainnya sebesar Rp 22.770 juta merupakan piutang yang diantara lain, piutang bunga dan biaya relokasi pegawai.

PT Perta Daya Gas (PDG) On June 12, 2013, the Company granted a long-term loan of US$ 18.837 million to PDG for the financing of the Compressed Natural Gas (CNG) project in PLTU Tambak Lorok, Semarang. On November 28, 2014, the Company made an amendment to the loan given to PDG. Relating to the grant of the tenor of the loan was revised to 6 years and will mature on December 1, 2021. This loan bears an interest 6.5% per annum. The total interest on the principal during the construction of the project (Interest During Construction) effective from the cash dropping until May 30, 2014 will be paid in full on December 1, 2015. The principal shall be collected every 6 months through 15 installments from December 1, 2015 until December 1, 2021. On December 31, 2014, the outstanding principal of the loan amounted to US$18.192 million, equivalent to Rp 226,302 million. Other receivables from PDG Rp 22,770 represent among others, interest receivables and costs of relocation of employees.

Perusahaan tidak mengakui cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pihak berelasi karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

The Company did not recognize any allowance for impairment losses of receivable from related parties as management believes that all such receivables are collectible.

8. ASET TIDAK LANCAR LAIN 8. OTHER NONCURRENT ASSETS 2014 2013

Biaya pengembangan proyek 97,108 - Project development Biaya dibayar di muka dan Prepaid expenses and uang muka (Catatan 14) 46,911 26,406 advances (Note 14) Biaya ditangguhkan - bersih Deferred charges - net Perangkat lunak 7,230 17,797 Software equipment Hak atas tanah 2,082 17,773 Land rights Lainnya 122,893 38,838 Others Jumlah - bersih 276,224 100,814 Total - net

Page 46: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/37 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

9. KAS DAN SETARA KAS 9. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2014 2013 Kas 380 1,212 Cash on hand Bank Cash in banks Pihak berelasi (Catatan 32) Related parties (Note 32) Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia Rupiah 119,328 320,152 Rupiah US$ 23,242 94,091 US$ CHF 5,873 6,409 CHF EUR 33,290 20,244 EUR Bank Mandiri Bank Mandiri Rupiah 151,698 68,414 Rupiah US$ 137 30,727 US$ Bank Rakyat Indonesia 16,545 122,669 Bank Rakyat Indonesia Bank Pembangunan Daerah Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BPD Jabar) - 403 Jawa Barat (BPD Jabar) Jumlah pihak berelasi 350,113 663,109 Total related parties

Pihak ketiga Third Parties

Bank Bukopin 10,561 50,534 Bank Bukopin Bank Danamon Indonesia Bank Danamon Indonesia Rupiah 118 118 Rupiah US$ 2,593 2,541 US$ Bank Muamalat 2 785 Bank Muamalat Jumlah pihak ketiga 13,274 53,978 Total third parties Jumlah kas dan bank 363,767 718,299 Total cash on hand and in banks Setara kas - deposito berjangka Cash equivalents - time deposits Pihak berelasi (Catatan 32) Related parties (Note 32) Bank Negara Indonesia 65,600 137,600 Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia 10,000 10,000 Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri 3,750 103,750 Bank Mandiri Jumlah pihak berelasi 79,350 251,350 Total related parties Pihak ketiga Third parties Bank Bukopin 2,500 2,500 Bank Bukopin Jumlah setara kas 81,850 253,850 Total cash equivalents Jumlah kas dan setara kas 445,617 972,149 Total cash and cash equivalents Tingkat bunga deposito berjangka Interest rates per annum on time per tahun 4.25% - 9.00% 4.25% - 8.00% deposits

Page 47: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/38 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

10. PIUTANG USAHA 10. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

a. Berdasarkan Langganan a. By Debtor

2014 2013 Pihak berelasi (Catatan 32) Related parties (Note 32) PT PLN (Persero) 22,677,861 22,051,088 PT PLN (Persero) Pihak ketiga 61,927 46,857 Third parties Cadangan kerugian penurunan nilai (9,780) (7,551) Allowance for impairment losses Bersih 52,147 39,306 Net Jumlah 22,730,008 22,090,394 Total

b. Berdasarkan umur piutang usaha yang belum

diturunkan nilainya

b. By age category of trade receivables that are not impaired

2014 2013 Belum jatuh tempo - - Not yet due Sudah jatuh tempo Past Due 1 s/d 30 hari 2,665,470 5,762,402 1 to 30 days 31 s/d 60 hari 3,326,236 3,291,728 31 to 60 days 61 s/d 90 hari 2,530,416 2,509,072 61 to 90 days 91 s/d 120 hari 2,823,206 2,829,328 91 to 120 days > 120 hari 11,394,460 7,705,415 > 120 days Jumlah 22,739,788 22,097,945 Total Cadangan kerugian penurunan nilai (9,780) (7,551) Allowance for impairment losses Bersih 22,730,008 22,090,394 Net

c. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai c. Changes in the allowance for impairment losses

2014 2013 Saldo awal tahun 7,551 12,581 Balance at beginning of year Penambahan/(pengurangan) 2,229 (5,030) Additions/(reversal) Saldo akhir tahun 9,780 7,551 Balance at end of year

Piutang usaha kepada PT PLN (Persero) telah diperhitungkan untuk:

Trade accounts receivable from PT PLN (Persero) were offset against:

2014 2013 Utang usaha 16,652,841 12,375,766 Trade accounts payable Utang dividen (Catatan 30) 1,116,097 1,130,383 Dividends payable (Note 30) Utang pihak berelasi 166,670 2,717 Payable to related parties Bunga masih harus dibayar 348 580 Accrued interest Utang lain-lain 2,820 4,021 Other payables Jumlah 17,938,776 13,513,467 Total

Page 48: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/39 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

10. PIUTANG USAHA (lanjutan) 10. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE (continued)

c. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai (lanjutan)

c. Changes in the allowance for impairment losses (continued)

Utang usaha Perusahaan kepada PT Pertamina (Persero) atas pembelian bahan bakar minyak dibayar oleh PT PLN (Persero) dengan memperhitungkan piutang usaha Perusahaan kepada PT PLN (Persero). Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk secara kolektif untuk seluruh piutang yang telah lewat jatuh tempo.

The Company’s accounts payable to PT Pertamina (Persero) for the purchase of fuel oil is paid by PT PLN (Persero), which is then offset from the Company’s receivables from PT PLN (Persero). Allowance for impairment losses made collectively for all trade receivables which are past due.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup. Tidak diadakan cadangan kerugian penurunan nilai atas pihak berelasi karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Management believes that the allowance for impairment losses from third parties is adequate. No allowance for impairment losses was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.

11. PIUTANG LAIN-LAIN 11. OTHER RECEIVABLE

2014 2013 Karyawan 29,309 36,620 Employees Lain-lain 16,003 343,308 Others Jumlah 45,312 379,928 Total Dikurangi bagian jangka pendek (23,547) (353,271) Less current portion Bagian jangka panjang 21,765 26,657 Long-term portion

Karyawan Piutang kepada karyawan merupakan pemberian pinjaman dana multiguna dengan bunga lunak kepada karyawan yang memenuhi syarat dengan jangka waktu maksimum 10 (sepuluh) tahun. Pinjaman ini dilunasi melalui pemotongan gaji karyawan.

Employees Receivables from employees pertain to multi-purposes soft loans with concessional interest and terms of payment of maximum of 10 (ten) years. Such loans are paid through salary deductions.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang adalah cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang.

Management believes that the allowance for impairment losses are adequate. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in receivables.

Page 49: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/40 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

12. PERSEDIAAN 12. INVENTORIES

2014 2013 Bahan bakar dan pelumas 1,955,801 1,682,275 Fuel and lubricants Material pemeliharaan 152,043 166,837 Maintenance materials Jumlah 2,107,844 1,849,112 Total Penyisihan penurunan nilai (19,647) (23,893) Allowance for decline in value Bersih 2,088,197 1,825,219 Net Mutasi penyisihan penurunan nilai Changes in allowance for decline in value Saldo awal tahun (23,893) (28,419) Balance at beginning of year Penambahan (pemulihan) 4,246 4,526 Additions (deductions) Saldo akhir tahun (19,647) (23,893) Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan yang ditetapkan memadai untuk menutup risiko penurunan nilai persediaan. Perusahaan dan entitas anak tidak mengasuransikan persediaan untuk menutup risiko atas kemungkinan kerugian yang timbul pada persediaan.

Management believes that the allowance is adequate to cover possible losses on decline in value of inventories. The Company and its subsidiaries do not have any insurance coverage to cover the possible losses in inventories.

13. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 13. PREPAID TAXES

2014 2013 Pajak penghasilan badan Overpayment of corporate income tax lebih bayar (Catatan 28) (Note 28) Entitas anak Subsidiaries 2013 - 8,467 2013 Pajak Penghasilan Entitas Anak Income Tax – Subsidiaries

Pasal 22 2,636 - Article 22 Pasal 23 6,260 - Article 23 Pasal 25 12,892 - Article 25

Pajak Pertambahan Nilai 91,839 46,721 Value Added Tax Jumlah 113,627 55,188 Total

14 BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 14. PREPAID EXPENSES AND ADVANCES 2014 2013 Biaya dibayar dimuka Prepaid expenses Premi asuransi 73,546 89,870 Insurance Gaji 2,662 5,798 Salaries Lain-lain 209,382 32,721 Others Uang muka impor 1,557 107,118 Import advances Jumlah 287,147 235,507 Total Dikurangi bagian jangka pendek (240,236) (209,101) Less current portion

Bagian jangka panjang 46,911 26,406 Long-term portion

Page 50: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/41 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

15. MODAL SAHAM 15. CAPITAL STOCK

2014 dan/and 2013 Jumlah Persentase Jumlah Saham/ pemilikan/ modal disetor/ Number of Percentage of Totalpaid- Shares*) ownership capital PT PLN (Persero) 5,215,647,599 100.00% 2,607,824 Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) 1 - - Jumlah/Total 5,215,647,600 100.00% 2,607,824

Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen.

The shared issued and fully paid are ordinary shares which entitle the holder to carry one vote per share and to participate in dividends.

16. TAMBAHAN MODAL DISETOR

16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Tambahan modal disetor merupakan nilai pengalihan aset tetap, aset tidak lancar lainnya dan material cadang selama tahun 1996 sampai dengan tahun 2000 yang diterima dari PT PLN (Persero), pemegang saham.

Additional paid-in capital represents property, plant and equipment, noncurrent assets and spare parts transferred by PT PLN (Persero), a shareholder, to the Company during 1996 to 2000.

17. UTANG USAHA

17. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

Akun ini merupakan utang pembelian tenaga listrik, bahan bakar, barang dan jasa sebagai berikut:

This account represents payable arising from electricity, fuel, purchases of goods and services as follows:

2014 2013

Pihak berelasi (Catatan 32) Related parties (Note 32) PT Pertamina (Persero) 819,935 1,198,086 PT Pertamina (Persero) PT Bukit Asam (Persero) Tbk 377,410 349,256 PT Bukit Asam (Persero) Tbk

PT Perusahaan Gas Negara 132,444 89,126 PT Perusahaan Gas Negara PT Pelayaran Bahtera Adhiguna 59,394 27,028 PT Pelayaran Bahtera Adhiguna Lain-lain 66,751 215,902 Others

Jumlah utang usaha Total of trade account payable pihak berelasi 1,455,934 1,879,398 to related parties

Pihak ketiga Third parties PT Adaro Indonesia 223,887 - PT Adaro Indonesia PT Berau Coal 175,492 104,229 PT Berau Coal

PT Kideco Jaya Agung 162,314 319,530 PT Kideco Jaya Agung PT Shell Indonesia - 1,697 PT Shell Indonesia

Lainnya (masing-masing kurang dari 5% dari jumlah Others (each less than 5% of hutang usaha) 780,636 991,040 total trade accounts payable)

Jumlah utang usaha Total of trade account payable pihak ketiga 1,342,329 1,416,496 to third parties

Jumlah utang usaha 2,798,263 3,295,894 Total account payable

Page 51: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/42 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

18. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 18. LEASE LIABILITIES

Akun ini merupakan utang kepada kerjasama operasi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Mirlindo Padu Kencana terkait perjanjian jual beli tenaga listrik dalam rangka perjanjian sewa pembiayaan atas pengadaan pembangkitan tenaga listrik PLTD MFO kapasitas 50 MW Pesanggaran yang telah diklasifikasikan ke dalam sewa pembiayaan sebagai akibat penerapan ISAK 8 (Catatan 2).

This account represents payable to joint operation PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Mirlindo Padu Kencana in relation to financial lease agreement on the acquisition of PLTD MFO 50 MW, Pesanggaran that have been classified as financial lease as a result of adoption of ISAK 8 (Note 2).

Pembayaran minimum atas utang sewa pembiayaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The future minimum lease payments for such lease liabilities as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013 Pembayaran jatuh tempo dalam waktu: Minimum lease payments due: Tidak lebih dari 1 tahun 128,187 126,402 No later than 1 year Antara lebih dari 1 tahun Later than 1 year and sampai 5 tahun 406,279 527,020 later than 5 years Lebih dari 5 tahun - - Later than 5 years Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan 534,466 653,422 Total minimum lease payments Dikurangi bunga (130,370) (189,030) Less interest Nilai kini pembayaran minimum Present value of future minimum sewa pembiayaan masa datang 404,096 464,392 lease payments Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun (76,855) (66,001) Less current maturity Bagian jangka panjang 327,241 398,391 Long-term portion

Suku bunga efektif likuiditas sewa pembiayaan adalah tetap sejak tanggal kontrak, sebesar 13,19% per tahun.

Effective interest rates underlying these liabilities is fixed at respective contract dates amounting to 13.19% per annum.

19. UTANG PAJAK 19. TAXES PAYABLE

2014 2013 Pajak kini (Catatan 28) Current tax (Note 28) Perusahaan 6,960 112,373 The Company Entitas anak 15,816 2,781 Subsidiaries Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 15 2,091 950 Article 15 Pasal 21 34,556 18,701 Article 21 Pasal 23 6,369 2,478 Article 23 Pasal 25 - 44,528 Article 25 Pasal 4 ayat 2 8,293 3,297 Article 4 (2) Pasal 26 483 99 Article 26 Pajak lainnya 83,081 35,553 Other taxes Jumlah 157,649 220,760 Total

Page 52: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/43 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

20. PENJUALAN TENAGA LISTRIK 20. SALE OF ELECTRICITY

Merupakan penjualan tenaga listrik kepada PT PLN (Persero) sebagai berikut:

Represents sale of electricity to PT PLN (Persero) as follows:

2014 2013

Penjualan tenaga listrik 34,828,754 32,933,050 Sale of electricity

21. PENDAPATAN JASA 21. SERVICE REVENUES

Akun ini terutama merupakan pendapatan sewa pembangkit listrik dan pendapatan jasa operasi dan pemeliharaan kepada unit administrasi PT PLN (Persero).

This account mainly consists of rental of generators and revenue from operation and maintenance services provided to administration units of PT PLN (Persero).

22. BEBAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS 22. FUEL AND LUBRICANTS EXPENSES

2014 2013 Bahan bakar minyak Fuel Solar (HSD) 7,961,454 8,372,784 Solar High Speed Diesel (HSD) Residu (MFO) 939,221 971,513 Marine Fuel Oil (MFO) Sub jumlah 8,900,675 9,344,297 Sub total Bahan bakar non-minyak Nonfuel Batu bara 8,857,109 8,485,719 Coals Gas alam 6,801,053 4,992,844 Natural gas Uap panas bumi 1,908,744 1,780,754 Geothermal

Sub jumlah 17,566,906 15,259,317 Sub total Minyak pelumas dan lain-lain 76,333 84,712 Lubricants and others

Jumlah 26,543,914 24,688,326 Total

23. BEBAN PEMELIHARAAN 23. MAINTENANCE EXPENSES

2014 2013

Jasa Borongan 1,448,471 1,250,267 Contractor services Pemakaian material pemeliharaan 685,432 862,357 Maintenance materials used

Jumlah 2,133,903 2,112,624 Total

24. BEBAN KEPEGAWAIAN 24. PERSONNEL EXPENSES

2014 2013

Tunjangan karyawan 640,085 616,954 Employee allowances Imbalan kerja 380,565 456,852 Employee benefits Gaji 293,325 265,950 Salaries Pengobatan 37,833 40,400 Medical allowances

Jumlah 1,351,808 1,380,156 Total

Page 53: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/44 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

25. BEBAN SEWA 25. LEASE EXPENSES

Akun ini merupakan biaya pembelian tenaga listrik sehubungan perjanjian antara Perusahaan dengan PT Indo Matra Power, PT Sumberdaya Sewatama dan perjanjian sewa generator antara CDB, entitas anak dengan Aggreko International Projects Ltd., yang ditentukan sebagai sewa operasi.

This account pertains to operating lease payment agreement between the Company with PT Indo Matra Power, PT Sumberdaya Sewatama and a rent generator agreement between CDB, subsidiary with Aggreko International Projects Ltd., as operating lease.

Jumlah pembayaran sewa minimum dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:

The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:

2014 2013

Pembayaran jatuh tempo: Minimum lease payments due: Tidak lebih dari 1 tahun 435,925 321,143 Not later than 1 year 2014 2013 Rincian pembayaran sewa minimum Details of the minimum lease berdasarkan lessor payment by lessor PT Sumbertama Sewatama 246,428 42,038 PT Sumbertama Sewatama

Aggreko International Projects Ltd 130,811 211,717 Aggreko International Projects Ltd. PT Indo Matra Power 58,686 67,388 PT Indo Matra Power Jumlah 435,925 321,143 Total

26. BEBAN USAHA LAIN-LAIN 26. OTHER OPERATING EXPENSES

2014 2013

Asuransi 80,052 78,512 Insurance Sewa 49,462 47,053 Lease Honorarium 46,383 48,222 Honorarium Retribusi dan pajak bumi bangunan 19,018 17,019 Taxes and retributions Perjalanan dinas 16,877 20,933 Travel Pemrosesan data dan penagihan 16,534 15,913 Data processing and billing Konsumsi 13,122 13,197 Consumables

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10 milyar) 36,598 45,137 Others (each below Rp 10 billion) Jumlah 278,046 285,986 Total

Page 54: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/45 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

27. LAIN-LAIN – BERSIH 27. OTHERS – NET 2014 2013

Penghasilan denda 107,226 29,284 Penalty income Klaim asuransi - 69,020 Insurance claim Penurunan nilai aset (46,488) (121,337) Impairment in value of assets Lain-lain 19,844 7,972 Others Jumlah 80,582 (15,061) Total

28. PAJAK PENGHASILAN 28. INCOME TAX

Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan entitas anak terdiri dari:

Tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consist of the following:

2014 2013

Pajak kini (684,360) (653,915) Current tax Pajak tangguhan 64,922 9,159 Deferred tax Jumlah beban pajak (619,438) (644,756) Total tax expense

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between profit before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income of the Company is as follows:

2014 2013

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Income before tax per consolidated konsolidasian 2,255,327 1,887,226 statements of comprehensive income Income before tax attributable Laba sebelum pajak entitas anak (65,965) (33,614) to subsidiaries Laba sebelum pajak Perusahaan 2,189,362 1,853,612 Income before tax - the Company Perbedaan temporer: Temporary differences: Penyusutan 86,916 115,341 Depreciation Imbalan kerja 190,824 296,249 Employee benefits Sewa pembiayaan 1,032 124,018 Lease expenses Beban/(penghasilan) yang tidak dapat diperhitungkan Nondeductible expense/ menurut fiskal (nontaxable income) Beban kesejahteraan karyawan 155,289 149,871 Benefits in kind Penurunan nilai aset tidak Impairment of property, plant and digunakan dalam operasi 46,488 121,337 equipment not used in operations Pendapatan lainnya yang telah Other income subjected to dikenakan pajak final - (43,063) final tax Penghasilan bunga yang telah Interest income subjected to dikenakan pajak final (15,674) (22,118) final tax Lain-lain 19,941 4,137 Others Laba kena pajak Perusahaan The Company's taxable income tahun berjalan 2,674,178 2,599,384 for the year

Page 55: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/46 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

28. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 28. INCOME TAX (continued)

Perhitungan beban dan utang pajak kini (pajak penghasilan lebih bayar) adalah sebagai berikut:

Current tax expense and payable (income tax overpayment) are as follows:

2014 2013

Beban pajak kini: Current tax expense: Perusahaan 668,544 649,846 The Company Entitas anak 15,816 4,069 Subsidiaries Jumlah 684,360 653,915 Total Pembayaran pajak dimuka Prepaid taxes Perusahaan The Company Pajak penghasilan Income tax Pasal 22 71,258 42,794 Article 22 Pasal 23 9,971 9,531 Article 23 Pasal 25 580,355 485,148 Article 25 Jumlah 661,584 537,473 Total Entitas anak Subsidiaries Pajak penghasilan Income tax Pasal 22 - 46 Article 22 Pasal 23 - 5,155 Article 23 Pasal 25 - 4,554 Article 25 Jumlah - 9,755 Total Jumlah 661,584 547,228 Total Utang pajak kini setelah dikurangi pajak dibayar dimuka 22,776 106,687 Current tax payable net of prepaid taxes 2014 2013 Terdiri dari: Consist of: Utang pajak kini Current tax payable Perusahaan 6,960 112,373 The Company Entitas anak 15,816 2,781 Subsidiaries Jumlah utang pajak kini 22,776 115,154 Total current tax payable Pajak penghasilan lebih bayar Overpayment income tax Entitas anak - (8,467) Subsidiaries Jumlah utang pajak kini 22,776 106,687 Total current tax payable

Page 56: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/47 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

28. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 28. INCOME TAX (continued) Pajak Tangguhan

Deferred Tax

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

The details of the Company and its subsidiaries deferred tax assets and liabilities are as follows:

Dikreditkan (dibebankan) ke laporan Laba rugi/ 1 Januari/ credited (charged) 31 Desember/ January 1, to income December 31, 2014 for the year 2014 Aset Pajak Tangguhan Deffered Tax Assets Entitas anak – bersih 81 (54) 27 Subsidiaries – net Jumlah 81 (54) 27 Total Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities Perusahaan The Company Employee benefits Liabilitas imbalan kerja 448,273 47,706 495,979 liability Persediaan 1,471 - 1,471 Inventories Sewa pembiayaan 36,880 258 37,138 Finance lease Property, plant & Aset tetap (3,154,878) 21,729 (3,133,149) equipment Jumlah (2,668,254) 69,693 (2,598,561) Total Entitas anak - bersih (21,278) (4,717) (25,995) Subsidiary - net Jumlah Liabilitas (2,689,532) 64,976 (2,624,556) Total Liabilities

Manfaat Pajak Tangguhan 64,922 Deferred Tax Benefits

Dikreditkan

(dibebankan) ke laporan Laba rugi/ 1 Januari/ credited (charged) 31 Desember/ January 1, to income December 31, 2013 for the year 2013 Aset Pajak Tangguhan Deffered Tax Assets Entitas anak – bersih 2,502 (2,421) 81 Subsidiaries – net Jumlah 2,502 (2,421) 81 Total Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities Perusahaan The Company Employee benefits Liabilitas imbalan kerja 374,211 74,062 448,273 liability Persediaan 1,471 - 1,471 Inventories Sewa pembiayaan 17,076 19,804 36,880 Finance lease Property, plant & Aset tetap (3,075,729) (79,149) (3,154,878) equipment Jumlah (2,682,971) 14,717 (2,668,254) Total Entitas anak - bersih (25,801) 4,523 (21,278) Subsidiary - net Jumlah Liabilitas (2,708,772) 19,240 (2,689,532) Total Liabilities

Manfaat Pajak Tangguhan 16,814 Deferred Tax Benefits

Page 57: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/48 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

28. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 28. INCOME TAX (continued)

Penambahan manfaat pajak tangguhan tahun 2013 termasuk saldo awal liabilitas pajak tangguhan awal tahun PT Indo Pusaka Berau sebesar Rp 7.660 juta yang tidak dikonsolidasikan lagi pada tahun 2013.

Additions to deferred tax benefits in 2013 included beginning balance of deferred tax liabilities of PT Indo Pusaka Berau which was not consolidated in 2013, amounting to Rp 7,660 million.

Rekonsiliasi antara jumlah beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

Reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:

2014 2013 Laba sebelum pajak menurut laporan Income before tax per consolidated laba rugi komprehensif konsolidasian 2,255,327 1,887,226 statements of comprehensive income Laba sebelum pajak entitas anak (65,965) (33,614) Income before tax attributable to subsidiaries Laba Perusahaan sebelum pajak 2,189,362 1,853,612 Income before tax - the Company Beban pajak sesuai tarif yang berlaku 547,341 463,403 Tax expense at the applicable tax rate Pengaruh pajak atas: Tax effecf of: Pengakuan liabilitas pajak Recognition of prior year's tangguhan tahun sebelumnya - 119,186 deferred tax liabilities Perbedaan tetap: Permanent differences: Beban kesejahteraan karyawan 38,822 37,468 Benefits in kind Penurunan nilai aset Impairment of property, plant and tidak digunakan dalam operasi 11,622 30,334 equipment not used in operations Pendapatan lainnya yang telah Other income subjected to dikenakan pajak final - (10,766) final tax Penghasilan bunga yang telah Interest income subjected to dikenakan pajak final (3,919) (5,530) final tax Lain-lain 4,985 1,034 Others Beban pajak Perusahaan 598,851 635,129 Tax expense - the Company Beban pajak entitas anak 20,587 9,627 Tax expense - subsidiaries Jumlah beban pajak 619,438 644,756 Total tax expense

Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan pada saat Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when the Annual Tax Returns are filed with the tax office.

29. LABA PER SAHAM DASAR 29. BASIC EARNINGS PER SHARE

Laba Profit

Laba bersih untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 1.631.079 dan Rp 1.240.108.

Net income for computation of basic earnings per share in 2014 and 2013 amounted to Rp 1,631,079 and Rp 1,240,108, respectively.

Jumlah saham Number of Shares

Rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar adalah 5.215.647.600 saham tahun 2014 dan 2013.

The weighted average number of shares for computation of basic earnings per share was 5,215,647,600 shares in 2014 and 2013.

Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi dilusi saham, sehingga Perusahaan tidak menghitung laba per saham dasar dilusian.

The Company did not calculate dilutive earnings per share because it has no potensial dilutive ordinary shares.

Page 58: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/49 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

30. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

30. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 April 2014, pemegang saham menyetujui penggunaaan laba bersih tahun 2013 untuk dividen tunai sebesar Rp 1.116.097.

Based on Annual General Stockholders’ Meeting dated April 2, 2014, the stockholders agreed to distribute the 2013 net income amounting to Rp 1,116,097 as cash dividend.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 April 2013, pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2012 untuk dividen tunai sebesar Rp 1.130.383.

Based on Annual General Stockholders’ Meeting dated April 18, 2013, the stockholders’ agreed to distribute the 2012 net income amounting to Rp 1,130,383 as cash dividend.

Pada tahun 2014 dan 2013, pembayaran dividen kepada PT PLN (Persero) diperhitungkan terhadap piutang usaha pihak berelasi (Catatan 32).

In 2014 and 2013 the dividend payment to PT PLN (Persero) was made through offset an the trade account receivables from related parties (Note 32).

31. IMBALAN KERJA

Imbalan Pasca-Kerja

Program Pensiun Imbalan Pasti

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetap. Program pensiun ini memberikan imbalan pensiun yang ditentukan berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.

Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun PLN (Persero) (DP-PLN) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. KEP-284/KM.17/1997 tanggal 15 Mei 1997. DP-PLN telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam surat keputusan No. KEP-078/KM.12/2006 tanggal 29 Agustus 2006 atas peningkatan imbalan pasti pensiun yang disediakan Perusahaan dalam program dana pensiun.

31. EMPLOYEE BENEFITS Post-employment Benefits Defined Benefit Pension Plan The Company established a defined benefit pension plan covering all its permanent employees. This plan provides pension benefits based on salaries and years of service of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun PLN (Persero) (DP-PLN), which deed of establishment was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in its decision letter No. KEP-284/KM.17/1997 dated May 15, 1997. DP-PLN obtained an approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-078/KM.12/2006 dated on August 29, 2006 in relation to the increase in pension benefits provided by the Company’s pension plan.

Pendanaan DP-PLN terutama berasal dari iuran karyawan sebesar 6% dan pemberi kerja sebesar 12,38% dari penghasilan dasar karyawan.

DP-PLN is funded by contributions from employees of 6% and employer of 12.38% from employee’s basic salary.

Imbalan Pasca-Kerja Lain

Perusahaan dan entitas anak juga memberikan imbalan pasca-kerja lain tanpa pendanaan berupa uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan entitas anak. Imbalan program ini ditentukan berdasarkan penghasilan dan masa kerja karyawan.

Other Post-employment Benefits The Company and its subsidiaries also provide unfunded other post-employment benefits such as severance pay, service awards and loss compensation for its qualifying employees based on the Company and its subsidiaries policy. These other post-employment benefits are computed based on the salaries and years of service of the employees.

Page 59: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/50 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

31 IMBALAN KERJA (lanjutan) 31. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan Pasca-Kerja (lanjutan) Post-employment Benefits (continued) Imbalan Pemeliharaan Kesehatan

Selain program pensiun DP-PLN dan imbalan pasca-kerja lain, Perusahaan juga menyediakan imbalan program kesehatan tanpa pendanaan bagi pensiunan dan keluarganya yang memenuhi persyaratan.

Health Care Benefits In addition to DP-PLN pension plan and other post-employment benefits, the Company provides unfunded defined health care plans for their pensioners and its eligible dependents.

Imbalan Kerja Jangka Panjang

Perusahaan juga memberikan imbalan kerja jangka panjang tanpa pendanaan berupa uang cuti besar, tunjangan kecelakaan dinas, bantuan kematian dan pemakaman dan penghargaan winduan bagi karyawan yang memenuhi persyaratan.

Long-term Benefits The Company also provide unfunded defined long-term benefit plans such as long service leave, work accident, death and funeral allowances and eight years service award for its qualifiying employees.

Perhitungan imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang ini dihitung oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment and long-term benefits were calculated by an independent actuary, PT Binaputera Jaga Hikmah. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2014 2013 Umur pensiun normal 56 56 Normal retirement age Hasil diharapkan aset program 10% 10% Expected rate of return on plan Tingkat diskonto per tahun: Discount rate per return: Program pensiun, jaminan pemeliharaan kesehatan 8.58% 8.96% Pension plant, health care benefits Program pasca kerja lainnya, imbalan kerja jangka panjang Other post-employment benefits, lainnya 8.35% 8.96% long-term benefit Tingkat kenaikan gaji per tahun 6.80% 6.80% Rate of salary increase per annum Tingkat kenaikan biaya kesehatan 9% 9% Rate of health cost increase

Asumsi mortalita ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria yang menggunakan statistik yang telah dipubllikasikan secara umum dan pengalaman Perusahaan. Penggunaan asumsi mortalita adalah paling krusial untuk perhitungan liabilitas pemeliharaan kesehatan Perusahaan dan entitas anak. Pada tanggal 31 Desember 2014, asumsi mortalita yang digunakan untuk perhitungan liabilitas imbalan kerja ditentukan berdasarkan table statistik TM III. Perusahan memberikan manfaat pemeliharaan kesehatan sepanjang umur pensiunan, sehingga kenaikan tingkat harapan hidup menyebabkan liabilitas pasca-kerja Perusahaan.

Assumptions regarding future mortality experience are set based on actuarial advice in accordance with published statistics and experience of the Company. Mortality assumptions are most crucial for the calculation of the Company’s and its subsidiaries’ post-employment health care benefits plan. As at December 31, 2014, the mortality assumptions used for the employee benefit plan are based on the statistics produced in the TM III. The plan’s obligations are to provide benefits for the life of the member, so increase in life’s expectancy will result in an increase in the plan’s liabilities.

Beban imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak dibebankan ke beban kepegawaian adalah sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries’ employee benefit expenses charged to personnel expenses, are as follows:

Page 60: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/51 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

31 IMBALAN KERJA (lanjutan) 31. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan) Long-term Benefits (continued)

2014 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefit Imbalan kerja Program Pasca-kerja Pemeliharaan jangka Pensiun/ lain/ kesehatan/ panjang/ Pension Other post- Health Long-term Jumlah/ plan empoyment care benefits benefits Total Biaya jasa kini 12,026 30,518 58,452 21,121 122,117 Current service cost Biaya jasa lalu - 10,986 - - 10,986 Past service cost Expected return on Hasil aset program diharapkan (60,846) - - - (60,846) plan assets Beban bunga 43,648 57,914 146,233 7,516 255,311 Interest costs Kerugian aktuaria (3,544) - 22,736 9,665 28,857 Actuarial losses Dampak pembatasan aset 24,140 - - - 24,140 Asset limitation Jumlah 15,424 99,418 227,421 38,302 380,565 Total 2013 Imbalan pasca-kerja/ Post-employment benefit Imbalan kerja Program Pasca-kerja Pemeliharaan jangka Pensiun/ lain/ kesehatan/ panjang/ Pension Other post- Health Long-term Jumlah/

plan empoyment care benefits benefits Total Biaya jasa kini 16,903 57,536 148,227 26,218 248,884 Current service cost Biaya jasa lalu - 10,984 - - 10,984 Past service cost Expected return on Hasil aset program diharapkan (63,986) - - - (63,986) plan assets Beban bunga 32,803 58,926 108,206 6,097 206,032 Interest costs Kerugian aktuaria (2,579) 16,351 54,010 (43,665) 24,117 Actuarial losses Dampak pembatasan aset 30,821 - - - 30,821 Asset limitation Jumlah 13,962 143,797 310,443 (11,350) 456,852 Total

Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries movement in the present value of employee benefits obligation are as follows:

2014 Program Pasca-kerja Pemeliharaan Pensiun/ lain/ kesehatan/ Jangka Pension Other post- Health panjang/ Jumlah/

plan empoyment care benefits Long-term Total Liabilitas Imbalan Kerja Defined Benefit Obligation Saldo awal tahun 487,139 646,359 1,632,069 83,846 2,849,413 Balance at beginning of year Biaya jasa kini 12,026 30,518 58,452 21,121 122,117 Current service cost Beban bunga 43,648 57,914 146,233 7,516 255,311 Interest cost Keuntungan (kerugian) aktuaria 22,647 338,767 1,004,120 10,491 1,376,025 Actuarial gains (losses) Manfaat yang dibayarkan (31,811) (123,420) (26,364) (24,328) (205,923) Benefits paid Saldo akhir tahun 533,649 950,138 2,814,510 98,646 4,396,943 Balance at end of year

2013 Program Pasca-kerja Pemeliharaan Pensiun/ lain/ kesehatan/ Jangka Pension Other post- Health panjang/ Jumlah/ plan empoyment care benefits Long-term Total Liabilitas Imbalan Kerja Defined Benefit Obligation Saldo awal tahun 549,463 989,947 1,812,498 102,129 3,454,037 Balance at beginning of year Biaya jasa kini 16,903 57,536 148,227 26,218 248,884 Current service cost Beban bunga 32,803 58,926 108,206 6,097 206,032 Interest cost Keuntungan (kerugian) aktuaria (84,038) (343,202) (410,990) (43,665) (881,895) Actuarial gains (losses) Manfaat yang dibayarkan (27,992) (111,677) (25,872) (8,371) (173,912) Benefits paid Saldo akhir tahun 487,139 651,530 1,632,069 82,408 2,853,146 Balance at end of year

Page 61: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/52 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

31 IMBALAN KERJA (lanjutan) 31. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan) Long-term Benefits (continued) Mutasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

Movements in the Company and its subsidiaries employee benefits obligation are as follows:

2014 Program Pasca-kerja Pemeliharaan Pensiun/ lain/ kesehatan/ Jangka Pension Other post- Health panjang/ Jumlah/ plan empoyment care benefits Long-term Total Nilai kini liabilitas 533,649 950,138 2,814,510 98,646 4,396,943 Present value of obligation

Unrecognized past Biaya jasa lalu belum diakui - - - 51 51 service cost Keuntungan (kerugian) aktuaria Unrecognized actuarial belum diakui 86,486 (370,926) (1,505,637) 390 (1,789,687) gains (losses) Nilai wajar aset program (620,135) - - - (620,135) Fair value of plan assets Employee benefits Liabilitas imbalan kerja - 579,212 1,308,873 99,087 1,987,172 obligation

Bagian jatuh tempo dalam satu tahun - (83,376) (30,016) (13,213) (126,605) Short - term portion Bagian jangka panjang - 495,836 1,278,857 85,874 1,860,567 Long-term portion

2013 Program Pasca-kerja Pemeliharaan Pensiun/ lain/ kesehatan/ Jangka Pension Other post- Health panjang/ Jumlah/ plan empoyment care benefits Long-term Total Nilai kini liabilitas 487,139 651,530 1,632,069 82,408 2,853,146 Present value of obligation Unrecognized past Biaya jasa lalu belum diakui - (58,887) - - (58,887) service cost Keuntungan (kerugian) aktuaria Unrecognized actuarial belum diakui 137,713 12,928 (524,252) - (373,611) gains (losses) Nilai wajar aset program (624,852) - - - (624,852) Fair value of plan assets Employee benefits Liabilitas imbalan kerja - 605,571 1,107,817 82,408 1,795,796 obligation Bagian jatuh tempo dalam satu tahun - (111,656) (25,872) (8,371) (145,899) Short - term portion

Bagian jangka panjang - 493,915 1,081,945 74,037 1,649,897 Long-term portion

Mutasi nilai wajar aset program imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak sehubungan dengan program pensiun adalah sebagai berikut:

Movements in the Company and it’s subsidiaries fair value of employee benefits plan assets related to pension plan are as follows:

2014 2013 Nilai Wajar Aset Program Fair Value of Plan Assets Saldo awal tahun 624,852 653,893 Balance at beginning of year Pengembalian yang diharapkan dari aset program 60,846 63,986 Expected return on plan assets Keuntungan (kerugian) aktuaria (49,176) (78,997) Actuarial gains (losses) Pembayaran imbalan oleh pemberi kerja 15,424 13,962 Contributions from the employer Manfaat yang dibayarkan (31,811) (27,992) Benefits paid Saldo akhir tahun 620,135 624,852 Balance at end of year

Page 62: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/53 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

31 IMBALAN KERJA (lanjutan) 31. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan) Long-term Benefits (continued)

Kategori utama aset program dan pengembalian yang diharapkan dari aset program adalah sebagai berikut:

The major categories of plan assets and expected return from plant assets are as follows:

2014 2013

Instrumen ekuitas 63,999 28,204 Equity instruments Instrumen hutang 303,328 310,431 Debt instruments Properti 63,998 100,166 Property Lain-lain 188,810 186,051 Other Jumlah 620,135 624,852 Total

Keseluruhan tingkat keuntungan yang diharapkan ditentukan berdasarkan ekspektasi pasar pada tanggal pengukuran, berlaku untuk periode saat kewajiban diselesaikan. Hasil aktual pensiun program sebesar Rp 11.670 untuk tahun 2014 dan Rp 15.011 untuk tahun 2013.

The overall expected rate of return on assets is determined based on the market expectations prevailing on that date, applicable to the period over which the obligation is to be settled. The actual return on plan assets was Rp 11,670 in 2014 and Rp 15,011 in 2013.

Historis penyesuaian yang terjadi adalah sebagai berikut:

The history of experience adjustments is as follows:

2014 2013 2012 2011 2010

Present value of Nilai wajar liabilitas imbalan employee benefits pasti 4,393,943 2,853,146 3,454,037 3,059,957 2,366,109 obligation Nilai wajar dari aset program (620,135) (624,852) (653,893) (442,869) (397,272) Fair value of plan asset Defisit 3,773,808 2,228,294 2,800,144 2,617,088 1,968,837 Deficit

Experience Penyesuaian liabilitas adjustments on imbalan program - - - - - plan liabilities Experience Penyesuaian aset adjustments on program - - - - - plan assets

Perusahaan dan entitas anak mengekspektasikan untuk membayar kontribusi pada program pensiun imbalan pasti sebesar Rp 15.424 pada tahun berikutnya.

The Company and its subsidiaries expect to make a contribution of Rp 15,424 to the defined benefits plans during the next financial year.

Page 63: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/54 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

32. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak berelasi

a. Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham PT PLN (Persero) dan Badan Usaha Milik Negara.

b. PT PLN (Persero) dan Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) merupakan pemegang saham Perusahaan.

Nature of Relationship

a. Government of the Republic of Indonesia is the stockholder of the PT PLN (Persero) and State-Owned Enterprises.

b. PT PLN (Persero) and Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero) are the stockholder of the Company.

c. Dewan Komisaris dan Direksi merupakan

personil manajemen kunci Perusahaan.

c. Board of Commissioners and Directors are member of the key management of the Company.

Transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Berikut ini adalah daftar pihak berelasi yang memiliki transaksi dengan Perusahaan:

Below is the list of related parties with which the Company has transactions:

Bank Rakyat Indonesia

Bank Mandiri

Bank Negara Indonesia

PT Pertamina (Persero)

PT Tambang Batubara Bukit Asam

PT Perusahaan Gas Negara

PT Nusantara Regas

PT Sucofindo

PT Asuransi Jasa Indonesia

BUMN lainnya/ other SOE

PT PLN (Persero)

PT Indo Pusaka Berau

PT Rajamandala Electric Power

PT Perta Daya Gas

Dana pensiun PLN

BUMN yang dimiliki oleh Menteri Keuangan/other SOE owned by Ministry of Finance BUMN yang dimiliki oleh Menteri Keuangan/other SOE owned by Ministry of Finance BUeMN yang dimiliki oleh Menteri Keuangan/other SOE owned by Ministry of Finance BUMN yang dimiliki oleh Menteri Keuangan/other SOE owned by Ministry of Finance BUMN yang dimiliki oleh Menteri Keuangan/other SOE owned by Ministry of Finance BUMN yang dimiliki oleh Menteri Keuangan/other SOE owned by Ministry of Finance BUMN yang dimiliki oleh Menteri Keuangan/other SOE owned by Ministry of Finance BUMN yang dimiliki oleh Menteri Keuangan/other SOE owned by Ministry of Finance BUMN yang dimiliki oleh Menteri Keuangan/other SOE owned by Ministry of Finance BUMN yang dimiliki oleh Menteri Keuangan/other SOE owned by Ministry of Finance Pemegang saham/Shareholder

Entitas asosiasi/Asssociate

Entitas ventura bersama /Joint Venture

Entitas ventura bersama /Joint Venture

Program imbalan pascakerja/Post-employment benefit plan

Saldo dan Transaksi dengan Pihak berelasi Balances and Transactions with Related Parties

Catatan/ Notes 2014 2013 Rp % *) Rp % *) Piutang pihak berelasi 7 Receivable from related parties PT Perta Daya Gas 249,073 0.47% 188,369 0.35% PT Perta Daya Gas Lainnya 56,715 0.11% 60,324 0.11% Others Sub jumlah 305,788 0.58% 248,693 0.46% Subtotal

Page 64: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/55 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

32. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Saldo dan Transaksi dengan Pihak berelasi

(lanjutan) Balances and Transactions with Related Parties (continued)

Catatan/ Notes 2014 2013 Rp % *) Rp % *) Kas dan setara kas 9 Cash and cash equivalent Bank Negara Indonesia 247,333 0.46% 578,496 1.08% Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia 26,545 0.05% 132,669 0.25% Bank Rakyat Indonesia Bank Mandiri 155,585 0.29% 202,891 0.38% Bank Mandiri

BPD Jabar - - 403 0.00% BPD Jabar Sub jumlah 429,463 0.80% 914,459 1.71% Subtotal Piutang usaha 10 Trade accounts receivable PT PLN (Persero) 22,677,861 42.39% 22,051,088 41.23% PT PLN (Persero) Jumlah 23,413,113 43.77% 23,214,240 43.41% Total

Utang usaha 17 Trade account payable PT Pertamina (Persero) 819,935 10.08% 1,198,086 13.88% PT Pertamina (Persero) PT Bukit Asam (Persero) Tbk 377,410 4.64% 349,256 4.05% PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT Perusahaan Gas Negara 132,444 1.63% 89,126 1.03% PT Perusahaan Gas Negara

PT Pelayaran Bahtera PT Pelayaran Bahtera Adhiguna 59,394 0.73% 27,028 0.13% Adhiguna Lain-lain 66,751 0.82% 215,902 2.50% Others Sub jumlah 1,455,934 17.89% 1,879,398 21.77% Subtotal Biaya masih harus dibayar Accrued expenses Bunga pinjaman 72 0.00% 120 0.00% Interest Utang pihak berelasi Payable to related parties PT PLN (Persero) 16,894 0.21% 8,150 0.09% PT PLN (Persero) PT Indonesia Comnets Plus 3,067 0.04% 2,591 0.03% PT Indonesia Comnets Plus Dana Pensiun PLN 2,000 0.02% - - Dana Pensiun PLN Sub jumlah 21,961 0.26% 10,741 0.12% Subtotal Jumlah 1,477,967 18.16% 1,890,259 21.89% Total Penjualan tenaga listrik 20 Sale of electricity PT PLN (Persero) 34,828,754 97.50% 32,933,050 98.22% PT PLN (Persero) Pendapatan Jasa 21 Service revenues PT PLN (Persero) 855,906 2.40% 584,259 1.74% PT PLN (Persero) Jumlah 35,684,660 99.90% 33,517,309 99.96% Total Beban bahan bakar dan pelumas 22 Fuel and lubricants expense PT Pertamina (Persero) 8,900,675 26.59% 7,551,558 23.96% PT Pertamina (Persero) PT Perusahaan Gas Negara 1,405,254 4.20% 1,164,402 3.69% PT Perusahaan Gas Negara PT Bukit Asam (Persero) Tbk 2,152,620 6.43% 2,080,713 6.60% PT Bukit Asam (Persero) Tbk Sub jumlah 12,458,549 37.22% 10,796,673 34.25% Subtotal Beban usaha lain-lain 26 Other operating expenses Asuransi Insurance PT Asuransi Jasa Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) 77,464 0.23% 78,512 0.25% (Persero) Jumlah 12,536,013 37.45% 10,875,185 34.50% Total

Beban keuangan Finance charges Penerusan pinjaman 59,613 99.83% 517 0.81% Two step loan

Jumlah kompensasi Direksi dan Komisaris Perusahaan tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 16.522 dan Rp 12.111.

Total remuneration of the Company Board of Directors and Commissioners amounted to Rp 16,522 in 2014 and Rp 12,111 in 2013.

*) Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas/pendapatan/beban yang bersangkutan

*) Percentage to related total assets/liabilities/revenues/expenses

Page 65: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/56 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

33. IKATAN DAN KONTINJENSI

33. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Perusahaan dan entitas anak memiliki perikatan penting dan kontijensi sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries have significant commitments and contingencies as follows:

a. Perusahaan dan entitas anak memiliki sejumlah perjanjian jual beli tenaga listrik (PPA) dengan PT PLN (Persero). Dalam perjanjian tersebut, PT PLN (Persero) membayar pasokan tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan sebesar jumlah yang ditentukan berdasarkan formula pembayaran. Pembayaran tersebut mencakup komponen biaya kapasitas, energi, operasional dan pemeliharaan yang tergantung pada tingkat pasokan energi serta variabel lain yang ditentukan dalam perjanjian.

a. The Company and its subsidiaries have various Power Purchase Agreements (PPA) with PT PLN (Persero). Under those agreements, PT PLN (Persero) will pay the Company for the supply of electricity at an amount determined in accordance with the payment formula. Such payment formula includes cost of capacity and energy components, as well as operations and maintenance components, which depends on the level of energy supplied and other variables stipulated in the agreement.

b. Perjanjian Pasokan Bahan Bakar b. Fuel Supply Agreements

(i). Gas (i). Gas Jumlah yang

Satuan/ disepakati/ Sektor/ Pemasok/ No. Perjanjian/ Periode/ Unit of Agreed Sector Suppliers Agreement no. Duration measure quantity Tanjung Priok **) 182.PJ/061/IP/2014 2014 - 2015 BBTU 10,950 Muara Karang dan Tanjung Priok ***) 652/BP00000/2003-SO 2004 - 2017 TBtu 679.44 Muara Karang BBTUD 300.00 dan Tanjung Priok ****) 273.PJ/041/DIR/2012 2012 - 2022 BBTUD 200.00 Grati ****) - 2012 - 2018 TBtu 90.10-90.99 Grati *****) 115.PJ/061/IP/2010 2011 - 2017 TBtu 5,911 Grati ******) 74.PJ/061/IP/2012 2012 - 2018 TBtu 55 Grati *******) 79.PJ/061/IP/2012 2012 - 2018 TBtu 31,793

**) PT Perusahaan Gas Negara (PGN)

**) PT Perusahaan Gas Negara (PGN)

Perusahaan mempunyai fasilitas Stand By Letter of Credit (SBLC) dengan PT Bank Rakyat Indonesia yang digunakan untuk menjamin kelancaran pembayaran pembelian gas oleh Perusahaan kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk untuk penyediaan gas untuk UBP Tanjung Priok.

The Company has Stand By Letter of Credit (SBLC) with PT Bank Rakyat Indonesia which are used to guarantee the payment for gas purchases from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk for the supply of gas to UBP Tanjung Priok.

***)

Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd.; Itochu Oil Exploration Co. Ltd., Orchard Energy Java BV.; Inpex Jawa Ltd.; CNOOC ONWJ Ltd.; dan Talisman Resources (North West Java) Ltd.

***)

Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd.; Itochu Oil Exploration Co. Ltd., Orchard Energy Java BV.; Inpex Jawa Ltd.; CNOOC ONWJ Ltd.; and Talisman Resources (North West Java) Ltd.

****)

PT. Nusantara Regas. Perusahaan patungan antara PT. Pertamina (persero) dengan PT. Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk

****)

PT. Nusantara Regas, a Joint venture between PT. Pertamina (persero) with PT. Perusahan Gas Negara (persero) Tbk.

Page 66: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/57 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

34. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 34. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Pasokan Bahan Bakar (lanjutan)

b. Fuel Supply Agreements (continued)

(i) Gas (lanjutan) (i) Gas (continued)

*****)

Santos (Sampang) Pty Ltd., Singapore Petroleum Sampang Ltd dan Cue Sampang Pty Ltd.

*****)

Santos (Sampang) Pty Ltd, Singapore Petroleum Sampang Ltd and Cue Sampang Pty Ltd.

******)

PT Sampang Mandiri Perkasa

******)

PT Sampang Mandiri Perkasa

*******)

PT Pasuruan Migas

*******)

PT Pasuruan Migas

(ii) Batubara (ii) Coal Jumlah dalam

metrik ton/ Pemasok/ No. Kontrak/ Total in Periode/

Suppliers Contract No. metric tons *) Duration

PT Bukit Asam (Persero) Tbk 12.PJ/061/IP/2013 51,800,000 2013 - 2022 PT Explorasi Energi Indonesia 04/PJ/061/IP/2006 6,846,386 2006 - 2015 PT Natuna Energy Indonesia 16.PJ/061/IP/2006 6,885,497 2006 - 2015 PT Oktasan Baruna Persada 13.PJ/061/IP/2006 8,169,163 2006 - 2015 PT Berau Coal 84.PJ/061/IP/2008 30,000,000 2009 - 2018 PT Kideco Jaya Agung 85.PJ/061/IP/2008 15,000,000 2009 - 2018 PT Adaro Indonesia 117.PJ/061/IP/2014 15,000,000 2014 - 2023

*) Dalam angka penuh *) In full amount

Harga pembelian batubara berkisar antara Rp 679.000 (angka penuh) dan Rp 827.190 (angka penuh) per ton sebelum yang disesuaikan nilai kalor, kadar abu, sulfur, air, SFT dan HGI.

The purchase price of coal ranges from Rp 631.241 (full amount) to Rp 724.170 (full amount) per ton, which is adjusted against calorific value, ash content, sulphur, water, SFT and HGI.

(iii) Bahan Bakar Minyak (iii) Fuel

Perusahaan melalui PT PLN (Persero) dan Pertamina mengadakan Perjanjian Payung Jual Beli Bahan Bakar Minyak No. 071.PJ/060/DIR/2001 tanggal 8 Oktober 2001. Perjanjian ini telah diaddendum tanggal 16 Mei 2007 dimana Perusahaan dan Pertamina menyepakati antara lain: (i) penggunaan harga bahan bakar bulanan ditetapkan oleh Pertamina untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 April 2007 dan harga bahan bakar 109,5% dari Mean Oil Platts Singapore (MOPS) ditambah Pajak Pertambahan Nilai untuk periode 1 Mei 2007 sampai dengan 31 Desember 2007; (ii) harga bahan bakar setelah tanggal 31 Desember 2007 akan ditetapkan oleh kedua belah pihak setiap tahun; (iii) jangka waktu pembayaran berikut pengenaan denda keterlambatan pembayaran sebesar tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia bulanan ditambah 1,3%;

The Company, through PT PLN (Persero) and Pertamina entered into a Fuel Sale and Purchase Agreement No. 071.PJ/060/DIR/2001 dated October 8, 2001. This agreement was amended on May 16, 2007, whereby, the Company and Pertamina agreed among others: (i) the monthly fuel price to be used for the period January 1 until April 30, 2007 is determined by Pertamina, and the fuel price of 109.5% from Mean Oil Platts Singapore (MOPS) plus Value Added Tax for the period May 1, 2007 until December 31, 2007; (ii) the fuel price subsequent to December 31, 2007 will be determined by both parties every year; (iii) the terms of payment and penalty charges on late payment with a rate of monthly Certificate of Bank Indonesia plus 1.3%;

Page 67: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/58 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

34. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 34. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Pasokan Bahan Bakar (lanjutan)

b. Fuel Supply Agreements (continued)

(iii) Bahan Bakar Minyak (lanjutan) (iii) Fuel (continued)

(iv) efektif mulai 1 Mei 2007, saldo utang yang belum dibayar atas pembelian bahan bakar sampai dengan 30 April 2007 dikenakan bunga sebesar tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia per tahun ditambah 1,3%, sampai diselesaikan dengan menerbitkan obligasi PLN selambat-lambatnya tanggal 31 Agustus 2007; (v) utang kepada Pertamina, termasuk obligasi yang akan diterbitkan maksimum sebesar Rp 18 triliun; (vi) perjanjian ini berlaku untuk lima tahun sejak 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2011.

(iv) effective on May 1, 2007, the unpaid balance of payable for the purchases of fuel until April 30, 2007 will bear interest with a rate per annum of Certificate of Bank Indonesia plus 1.3%, until settled by issuance of PLN bonds, which is no later than August 31, 2007; (v) the maximum payable to Pertamina, includes bonds which will be issued amounting to Rp 18 trillion; (vi) this agreement is valid for five years from January 1, 2007 until December 31, 2011.

Berdasarkan Surat Kesepakatan Bersama tanggal 16 Mei 2007, PT Sucofindo (Persero) dituntuk sebagai Independent Surveyor.

Based on the Joint Deal Letter dated May 16, 2007, PT Sucofindo (Persero) is assigned as an independent surveyor.

Berdasarkan Addendum III Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Minyak tanggal 7 Nopember 2011, Perusahaan dan Pertamina menyepakati dalam tahun 2011 sebagai berikut:

1. HSD

Harga pembelian HSD sampai dengan 2.537.161 kl di 18 titik penyerahan Pertamina adalah 105% dari MOPS.

Harga pembelian HSD sampai dengan 480.487 kl di titik penyerahan Pertamina Terminal Transit Manggis adalah 108% dari MOPS.

Harga pembelian HSD sampai dengan 2.978.360 kl di titik penyerahan Instalasi Tanjung Priok dan Instalasi Surabaya Group adalah 108,5% dari MOPS.

Harga pembelian HSD diatas 5.996.008 kl atau yang diserahkan diluar 21 titik penyerahan yang ditetapkan Pertamina adalah 109,5% dari MOPS.

Based on Amendment III of the Fuel Sale and Purchase Agreement dated November 7, 2011, the Company and Pertamina agreed in 2011 on the following:

1. HSD The price of HSD for purchase of

up to 2,537,161 kl from 18 supply points of Pertamina is 105% from MOPS.

The price of HSD for purchase of up to 480,487 kl from supply points of Pertamina Terminal Transit Manggis is 108% from MOPS.

The price of HSD for purchase of up to 2,978,360 kl from supply points Instalasi Tanjung Priok and Instalasi Surabaya Group is 108.5% from MOPS.

The price of HSD in excess of 5,996,008 kl or supplied from suppy points other than the 21 supply points specified by Pertamina is 109.5% from MOPS.

2. Harga pembelian IDO sampai dengan 3.933 kl di titik penyerahan Kilang Plaju adalah 105% dari MOPS dan pembelian diatas 3.933 kl atau yang diserahkan diluar titik penyerahan Kilang Plaju adalah 109,5% dari MOPS.

2. The price of IDO for purchases of up to 3,933 kl from supply point Kilang Plaju is 105% from MOPS and for purchases in excess of 3,933 kl or supplied from supply point other than supply point Kilang Plaju is 109.5% from MOPS.

Page 68: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/59 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

34. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 34. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Pasokan Bahan Bakar (lanjutan)

b. Fuel Supply Agreements (continued)

(iii) Bahan Bakar Minyak (lanjutan) (iii) Fuel (continued)

3. Harga pembelian MFO sampai dengan 1.193.166 kl di titik penyerahan Kilang Cilacap adalah 105% dari MOPS dan pembelian diatas 1.193.166 kl atau yang diserahkan diluar titik penyerahan Kilang Cilacap adalah 109,5% dari MOPS

3. The price of MFO for purchases of up to 1,193,166 kl from supply point Kilang Cilacap is 105% from MOPS and for purchases in excess of 1,193,166 kl or supplied from a supply point other than supply point Kilang Cilacap is 109.5% from MOPS.

4. Memperpanjang Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Minyak efektif sampai dengan tahun 2015.

4. The Fuel Sale and Purchase Agreement was amended to be effective until the year 2015.

Tahun 2013, Perusahaan dan Pertamina sepakat untuk menggunakan harga tahun 2011, karena amandemen Perjanjian Jual Beli Bahan Bakar Minyak belum diselesaikan.

In 2013, the Company and Pertamina agreed to use the 2011 price, since the Fuel Sale Purchase Agreement amendment has not been completed yet.

Dalam rangka penyelesaian harga jual Bahan Bakar Minyak (“BBM”) (HSD dan MFO) Pertamina kepada PT PLN (Persero), telah dilakukan rapat koordinasi antara Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Staf Ahli Menteri Bidang Investasi dan Produksi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (“ESDM”), Direktur Utama Pertamina dan Direktur Utama PT PLN (Persero) pada tanggal 30 Januari 2015. Berdasarkan rapat koordinasi tersebut pada tanggal 5 Februari 2015, Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan surat No. S-74/MK.02/2015 kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengenai rekomendasi penetapan harga jual beli HSD dan MFO antara PT PLN (Persero) dan Pertamina tahun 2014. Penyelesaian harga jual beli tersebut berdasarkan audit BPKP atas harga jual BBM (HSD dan MFO) untuk periode tahun 2013 dan semester 1 2014 sebagai referensi harga jual BBM yang akan digunakan pada tahun 2014.

In settlement of fuel sales price of Pertamina’s fuel (HSD and MFO) to PT PLN (Persero), coordination meeting was held between Minister of Finance, Minister of State Owned Enterprise, Expert Staff for the Minister of Energy and Mineral Resources (“MEMR”) for Investment and Production, President Director of Pertamina and President Director of PT PLN (Persero), on January 30, 2015. Based on the coordination meeting, on February 5, 2015, Minister of Finance of Republic of Indonesia sent letter No. S-74/MK.02/2015 to Minister of Energy and Mineral Resources regarding recommendation of sales and purchase price of HSD and MFO between PT PLN (Persero) and Pertamina for 2014. The settled sales and purchase price based on BPKP audit of sales price of fuel (HSD and MFO) for period of 2013 and first semester of 2014 as a reference for fuel sales price that will be used in 2014.

Berdasarkan pertemuan tanggal 30 Januari 2015 tersebut diatas, pokok-pokok kesepakatan antara Pertamina dan PT PLN (Persero) antara lain: a. Harga jual tahun 2014

menggunakan harga berdasarkan reviu Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan sebesar HSD: MOPS + 9,19% dan MFO: MOPS + 11,94%;

Based on meeting dated January 30, 2015 above, term of the agreement between Pertamina and PT PLN (Persero) are:

a. Sales price for 2014 are using price

based on review of Board of Finance and Development Supervision as follow: for HSD: MOPS + 9.19% and for MFO: MOPS + 11.94%;

Page 69: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/60 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

34. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 34. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Perjanjian Pasokan Bahan Bakar (lanjutan)

b. Fuel Supply Agreements (continued)

(iii) Bahan Bakar Minyak (lanjutan) (iii) Fuel (continued)

b. Dalam rangka efisiensi biaya

pembelian di tahun 2015, PT PLN (Persero) diperkenankan untuk mencari sumber BBM selain Pertamina, dengan tetap menjaga keamanan pasokan BBM.

b. For the efficiency of purchase cost in 2015, PT PLN (Persero) is allowed to acquire from other source of fuel other than Pertamina, whilst maintaining security of fuel supply

PT PLN (Persero) telah mencatat pembelian HSD dan MFO tahun 2014 berdasarkan harga tersebut.

PT PLN (Persero) has recorded purchase of HSD and MFO for the year 2014 based on that prices.

c. Melalui PT PLN (Persero),

Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Pertamina untuk pengadaan uap panas bumi untuk Kamojang selama 30 tahun yang berakhir tahun 2012 dan telah melalui Amandemen I Surat Perjanjian antara Pertamina dan PLN PLTP Unit 1,2,3 di Kamojang. Untuk tahun 2014 menggunakan Amandemen IV Perjanjian Interim antara PT Pertamina Geothermal Energy, PT PLN (Persero) dan PT Indonesia Power tertanggal 31Desember 2013. Untuk Gunung Salak dan Darajat perjanjian selama masa 30 tahun yang berakhir tahun 2030.

c. The Company, through PT PLN (Persero), entered into a geothermal procurement agreement with Pertamina to purchase Geothermal Steam for Kamojang for 30 years until 2012 and has been amendment I agreement between Pertamina and PLN PLTP Unit 1,2,3 in Kamojang. For year 2014, through amendment IV between PT Pertamina Geothermal Energy, PT PLN (Persero) and PT Indonesia Power dated December 31, 2013. For Gunung Salak and Darajat for 30 years until 2030.

d. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Caraka Tirta Pratama untuk pengangkutan Bahan Bakar Minyak, yaitu dari depot/kilang Pertamina ke PLTU/PLTGU Tambak Lorok Semarang sesuai kebutuhan operasional sampai dengan 2 Mei 2015.

d. The Company has an agreement with PT Caraka Tirta Pratama relating to fuel transportation from Pertamina’s central tank to PLTU/PLTGU Tambak Lorok Semarang in accordance with its operational needs in May 2, 2015.

c. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik

PT Indo Matra Power

Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT Indo Matra Power (IMP). Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan membayar pasokan tenaga listrik sebesar jumlah yang ditentukan berdasarkan formula pembayaran. Pembayaran tersebut mencakup komponen biaya kapasitas, energi, operasional dan pemeliharaan yang tergantung pada tingkat pasokan energi serta variabel lain yang ditentukan dalam perjanjian. Jangka waktu perjanjian ini selama 4 tahun yang berakhir tahun 2015.

c. Power Purchase Agreement

PT Indo Matra Power

In October 21, 2009, the Company entered into Power Purchase Agreement with PT Indo Matra Power (IMP). Under those agreements, the Company will pay for the supply of electricity at an amount determined in accordance with the payment formula. Such payment formula includes cost of capacity and energy components, as well as operations and maintenance components, which depends on the level of energy supplied and other variables stipulated in the agreement. The agreement is valid for 4 years until 2015.

Page 70: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/61 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

34. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 34. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

c. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (lanjutan) c. Power Purchase Agreement (continued)

Joint Operations PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Mirlindo Padu Kencana

Pada tanggal 6 Mei 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan Joint Operation PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Mirlindo Padu Kencana. Dalam perjanjian tersebut, Perusahaan membayar pasokan tenaga listrik sebesar jumlah yang ditentukan berdasarkan formula pembayaran. Pembayaran tersebut mencakup komponen biaya kapasitas, energi, operasional dan pemeliharaan yang tergantung pada tingkat pasokan energi serta variabel lain yang ditentukan dalam perjanjian. Jangka waktu perjanjian ini selama 8 tahun yang berakhir tahun 2019.

Joint Operations PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Mirlindo Padu Kencana

In May 6, 2010, the Company entered into Power Purchase Agreement with Joint Operation PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Mirlindo Padu Kencana. Under those agreements, the Company will pay for the supply of electricity at an amount determined in accordance with the payment formula. Such payment formula includes cost of capacity and energy components, as well as operations and maintenance components, which depends on the level of energy supplied and other variables stipulated in the agreement. The agreement is valid for 8 years until 2019.

Perusahaan menilai bahwa perjanjian listrik tersebut memenuhi kriteria sebagai sewa pembiayaan sebagai akibat dari adopsi ISAK 8. Rincian pembayaran sewa minimum terkait dengan PPA dibahas dalam Catatan 18.

The Company has assesed that the power purchase agreement quality as a finance lease as a result of adoption of ISAK 8. Details of future minimum lease payment are discussed in Note 18.

Aggreko International Projects Ltd.

Pada tanggal 11 Mei 2010, CDB, entitas anak mengadakan perjanjian sewa generator kapasitas 45 MW (Pemaron, Bali) dengan Aggreko International Projects Ltd., Inggris. Perjanjian ini berlaku 52 minggu dari tanggal pengoperasian komersial (COD). Berdasarkan addendum II perjanjian sewa generator tanggal 31 Mei 2011, CDB dan Aggreko menyepakati periode pengoperasian diperpanjang sampai tanggal 5 Januari 2013. Sesuai dengan Perjanjian Sewa CDB dan Aggreko No. 13757-C001-AS, Pemaron 45 MW Rekoneksi, memperpanjang sampai dengan 31 Juli 2014. Perjanjian Sewa No. 20736-C001-JA yang atas 45 MW Pesanggaran dan 80 MW Pemaron berakhir pada tanggal 31 Juli 2014. Adapun addendum I mengatur perpanjangan kerja sama sampai dengan 31 Desember 2014 terkait perjanjian sewa 45 MW.

Aggreko International Projects Ltd. In May 11, 2010, the subsidiary company CDB, had made an agreement to rent a generator with a capacity of 45 MW (Pemaron, Bali) with Aggreko International Projects Ltd., England. This agreement is valid for 52 weeks starting from the commencement date of the commercial operation (COD). Based on amendment II rent generator agreement, CDB and Aggreko agreed to extend the operational period to the date January 5, 2013. Based on rental agreement No. 13757-C001-AS, CDB and Aggreko, Pemaron Reconnection 45 MW, extended until July 31, 2014. Based on rental agreement No. 20736-C001-JA, Pesanggaran 45 MW and Pemaron 80 MW ended on July 31, 2014. Furthermore, amendment I have been arrange the extended agreement until December 31, 2014 for rental agreement 45 MW.

PT Sumberdaya Sewatama Pada tanggal 25 Juli 2013 Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli Penyediaan tenaga listrik kapasitas netto 50 MW. Perusahaan membayar pasokan tenaga listrik berdasarkan formula pembayaran. Jangka waktu perjanjian ini sampai dengan 7 Maret 2014.

PT Sumberdaya Sewatama In July 25, 2013 the Company entered into a sale and purchase of electricity provision net capacity of 50 MW. the Company will pay for the supply of electricity at an amount determined in accordance with the payment formula.The term of the agreement until March 7, 2014.

Page 71: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/62 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

34. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 34. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

c. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (lanjutan) c. Power Purchase Agreement (continued)

PT Sumberdaya Sewatama (lanjutan)

Pada tanggal 16 Oktober 2013 Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli penyediaan tenaga listrik kapasitas 45 MW .Perusahaan membayarkan pasokan tenaga listrik berdasarkan formula pembayaran. Jangka waktu perjanjian ini sampai dengan 30 April 2014.

PT Sumberdaya Sewatama (continued) In October 16, 2013 the Company entered into a sale and purchase of electricity supply capacity of 45 MW. The Company pays for supply electricity based on payment formula. Term of this agreement until April 30, 2014.

35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO

KEUANGAN DAN RISIKO MODAL 35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK

MANAGEMENT AND CAPITAL RISK MANAGEMENT

a. Kategori dan klasifikasi instrumen keuangan

a. Categories and classes of financial instruments

Tabel berikut ini mengungkapkan rincian instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan:

The following table disclosed the details of the Company and its subsidiaries’ financial instruments based on financial instruments classification:

31 Desember/December 31, 2014 Aset Keuangan/Financial Asset Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Nilai wajar Liabilitas keuangan Jumlah Aset Pinjaman yang melalui diukur pada biaya dan Liabilitas diberikan dan Tersedia untuk laba rugi/ perolehan Nilai wajar melalui Keuangan/ Dimiliki hingga piutang/ dijual/ Fair value diamortisasi/ laba rugi/ Total financial jatuh tempo/ Loans and Available through Financial liabilities at Fair value through Assets Held to maturity receivable for sale profit or loss amortized cost profit or loss and Liabilities

ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS ASET KEUANGAN NONCURRENT TIDAK LANCAR FINANCIAL ASSETS Receivable from Piutang pihak berelasi - 190,921 - - - - 190,921 related party Piutang lain-lain - 21,765 - - - - 21,765 Other receivables

CURRENT ASET KEUANGAN LANCAR FINANCIAL ASSETS Kas dan setara kas - 445,617 - - - - 445,617 Cash and cash equivalents Piutang usaha - 22,730,008 - - - - 22,730,008 Trade accounts receivable Piutang lain-lain - 23,547 - - - - 23,547 Other accounts receivable Receivables from Piutang pihak berelasi - 114,867 - - - - 114,867 related parties Jumlah aset keuangan - 23,526,725 - - - - 23,526,725 Total financial assets LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES LIABILITAS KEUANGAN NONCURRENT TIDAK LANCAR LIABILITIES Utang sewa pembiayaan - - - - 327,241 - 327,241 Lease liabilities Utang pihak berelasi - - - - 3,526 - 3,526 Payable to related parties LIABILITAS LANCAR CURRENT LIABILITIES Utang usaha - - - - 2,798,263 - 2,798,263 Trade accounts payable Utang sewa pembiayaan - - - - 76,855 - 76,855 Lease liabilities Utang lain-lain - - - - 9,026 - 9,026 Other payables Utang pihak berelasi - - - - 18,435 - 18,435 Payable to related parties Biaya masih harus dibayar - - - - 134,945 - 134,945 Accrued expenses Jumlah liabilitas keuangan - - - - 3,368,291 - 3,368,291 Total financial liabilities

Page 72: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/63 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Kategori dan klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)

a. Categories and classes of financial instruments (continued)

31 Desember/December 31, 2013 Aset Keuangan/Financial Asset Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Nilai wajar Liabilitas keuangan Jumlah Aset Pinjaman yang melalui diukur pada biaya dan Liabilitas diberikan dan Tersedia untuk laba rugi / perolehan Nilai wajar melalui Keuangan/ Dimiliki hingga piutang/ dijual/ Fair value diamortisasi/ laba rugi/ Total financial jatuh tempo/ Loans and Available through Financial liabilities at Fair value through Assets Held to maturity receivable for sale profit or loss amortized cost profit or loss and Liabilities

ASET ASSETS NONCURRENT ASET TIDAK LANCAR FINANCIAL ASSETS Receivable from Piutang pihak berelasi - 160,401 - - - - 160,401 related party Piutang lain-lain - 26,657 - - - - 26,657 Other receivables ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas - 972,149 - - - - 972,149 Cash and cash equivalents Piutang usaha - 22,090,394 - - - - 22,090,394 Trade accounts receivable Piutang lain-lain - 353,271 - - - - 353,271 Other accounts receivable Receivables from Piutang pihak berelasi - 88,292 - - - - 88,292 related parties Jumlah aset keuangan - 23,691,164 - - - - 23,691,164 Total financial assets LIABILITAS LIABILITIES NONCURRENT LIABILITAS TIDAK LANCAR LIABILITIES Utang sewa pembiayaan - - - - 398,391 - 398,391 Lease liabilities Utang pihak berelasi - - - - 5,433 - 5,433 Payable to related parties LIABILITAS LANCAR CURRENT LIABILITIES Utang usaha - - - - 3,295,894 - 3,295,894 Trade accounts payable Utang sewa pembiayaan - - - - 66,001 - 66,001 Lease liabilities Utang lain-lain - - - - 6,736 - 6,736 Other payables Utang pihak berelasi - - - - 9,339 - 9,339 Payable to related parties Biaya masih harus dibayar - - - - 145,931 - 145,931 Accrued expenses Jumlah liabilitas keuangan - - - - 3,927,725 - 3,927,725 Total financial liabilities

b. Manajemen risiko modal b. Capital risk management Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akanmampu untuk melanjutkan kelangsungan usaha. Struktur modal Perusahaan dan entitas anak terdiri dari pinjaman (Catatan 18 dan 32), ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 15), tambahan modal disetor (Catatan 16) dan saldo laba.

The Company and its subsidiaries manage capital risk to ensure that they will be able to continue as going concern. The Company and its subsidiaries’ capital structure consist of debt (Notes 18 and 32), equity shareholders of the holding that consisting of capital stock (Note 15), additional paid-in capital (Note 16), and retained earnings.

Dewan Direksi Perusahaan dan entitas anak secara berkala melakukan tinjauan struktur permodalan Perusahaan dan entitas anak. Sebagai bagian dari tinjauan ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The Board of Directors of the Company and its subsidiaries periodically review the Company and its subsidiaries’ capital structure. As part of this review, the Board of Directors consider the cost of capital and related risks.

c. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

c. Financial risk management objectives and policies

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko keuangan, antara lain risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan entitas anak beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

The Company and its subsidiaries overall financial risk management and policies is to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to financial risk, which are market risk (including foreign currency risk and interest rate risk) credit risk, and liquidity risks. The Company and its subsidiaries operate within defined policy that are approved by the Board of Directors.

Page 73: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/64 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko

keuangan (lanjutan) c. Financial risk management objectives and

policies (continued)

Dalam pengelolaan risiko, Perusahaan dan entitas anak membentuk Satuan Manajemen Risiko (SMR) yang bertanggung jawab terhadap penyusunan kebijakan, kerangka kerja, pedoman penerapan manajemen risiko dan infrastruktur pengelolaan risiko, serta memastikan sosialisasi dan implementasi manajemen risiko tersebut di lingkungan Perusahaan dan entitas anak. Satuan ini juga bertugas untuk menyusun profil risiko yang bersifat strategis sebagai himbauan awal kepada manajemen Perusahaan dan entitas anak. SMR bertanggung jawab langsung kepada Direksi dengan pembinaan dibawah Direktur Keuangan.

In managing risk, the Company and its subsidiaries established a Risk Management Unit (RMU) which is responsible for the preparation of the policy, frameworks, risk management implementation guide and infrastructure of the risk management and ensuring the implementation of the risk management in the Company and its subsidiaries’ environment. The unit is also tasked to formulate a strategic risk profile as an early warning to the Company and its subsidiaries management. RMU is responsible to the Director with guidance from Director of Finance.

Dalam kaitannya dengan risiko keuangan, manajemen menelaah dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan dan entitas anak menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian risiko keuangan terhadap kinerja keuangan Perusahaan dan entitas anak. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut:

Related to the financial risk, the management evaluate and established policies for managing each of these risks. The Company and its subsidiaries applies the financial risk management policies to minimize the impact of the unpredictability of financial risks on the Company and its subsidiaries financial performance. The summary of the financial risk management policies are as follows:

i. Manajemen risiko mata uang asing i. Foreign currency risk management

Perusahaan dan entitas anak melakukan sejumlah transaksi dalam mata uang asing. Akibatnya, timbul eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk menjaga risiko mata uang asing dalam batas yang dapat diterima. Perusahaan dan entitas anak mencadangkan jumlah mata uang asing pada saat nilai tukar rupiah menguat dengan jumlah sesuai kebutuhan.

The Company and its subsidiaries undertake many transactions denominated in foreign currencies. Consequently, there are exposures to exchange rate fluctuations. The Company and its subsidiaries policy is to maintain foreign currency exposure within acceptable limits. The Company and its subsidiaries reserve the foreign currency amount at the time the rupiah strengthened with amount as needed.

Sensitivitas mata uang asing Foreign currency sensitivity Tabel di bawah ini memaparkan rincian sensitivitas Perusahaan dan entitas anak untuk setiap 10% kenaikan dan penurunan Rupiah terhadap mata uang asing yang relevan. 10% kenaikan dan penurunan menggambarkan penilaian manajemen terhadap perubahan yang rasional pada nilai tukar setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini. Analisis sensitivitas ini hanya mencakup saldo item moneter setelah pajak dalam mata uang asing dan menyesuaikan translasi pada akhir tahun untuk 10% perubahan dalam nilai tukar mata uang asing.

The following table details the Company and its subsidiaries sensitivity to a 10% increase and decrease in Rupiah against the relevant foreign currencies. 10% increase or decrease represents the management’s assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates after considering the current economic conditions. The sensitivity analysis includes only after tax outstanding foreign denominated monetary items and adjusts their translation at the end of the year for a 10% change in foreign currency rates.

Page 74: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/65 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko

keuangan (lanjutan) c. Financial risk management objectives and

policies (continued)

Dampak terhadap laba setelah pajak/Effect to profit after tax 31 Desember/December 31, 2014 JPY USD EUR CHF 10% -10% 10% -10% 10% -10% 10% -10% Aset Keuangan Financial Assets Cash and cash Kas dan setara kas - - 2,597 (2,597) 3,329 (3,329) 587 (587) equivalents Receivable from Piutang pihak berelasi - - 22,630 (22,630) - - - - related party

Subtotal financial Sub jumlah aset keuangan - - 25,227 (25,227) 3,329 (3,329) 587 (587) assets Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Utang sewa pembiayaan - - (28,272) 28,272 - - - - Lease liabilities Trade accounts Utang usaha - - (73,342) 73,342 - - - - payable

Subtotal financial Sub jumlah liabilitas keuangan - - (101,614) 101,614 - - - - liabilities Jumlah Laba (Rugi) - - (76,387) 76,387 3,329 (3,329) 587 (587) Total Profit (Loss)

Dampak terhadap laba setelah pajak/Effect to profit after tax 31 Desember/December 31, 2013 JPY USD EUR CHF 10% -10% 10% -10% 10% -10% 10% -10% Aset Keuangan Financial Assets Cash and cash Kas dan setara kas - - 9.552 (9.552) 1.518 (1.518) 481 (481) equivalents Subtotal financial Sub jumlah aset keuangan - - 9.552 (9.552) 1.518 (1.518) 481 (481) assets Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Utang sewa pembiayaan - - (24.284) 24.284 - - - - Lease liabilities Trade accounts Utang usaha (3.113) 3.113 (45.284) 45.284 - - - - payable Subtotal financial Sub jumlah liabilitas keuangan (3.113) 3.113 (69.568) 69.568 - - - - liabilities Jumlah Laba (Rugi) (3.113) 3.113 (60.016) 60.016 1.518 (1.518) 481 (481) Total Profit (Loss)

ii. Manajemen risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk management

Perusahaan dan entitas anak memiliki transaksi pada tingkat suku bunga tetap dan tingkat suku bunga mengambang. Transaksi dengan tingkat suku bunga mengambang terekspos terhadap risiko tingkat suku bunga. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko dengan menyeimbangkan porsi pinjaman dengan bunga tetap dan mengambang.

The Company and its subsidiaries have transactions at fixed and floating interest rates. Transaction at floating interest rate are exposed to interest rate risk. The Company and its subsidiaries manage the risk by maintaining an appropriate fixed and floating borrowing rate.

Sensitivitas tingkat suku bunga

Interest rate sensitivity

Analisis sensitivitas berikut telah ditentukan berdasarkan eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap tingkat suku bunga untuk saldo instrumen keuangan terutang setelah pajak pada tanggal pelaporan. Analisis ini disusun dengan mengasumsikan jumlah saldo aset dan liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan, terutang sepanjang tahun.

The sensitivity analysis below have been determined based on the Company and its subsidiaries exposure to interest rates for financial instruments after tax outstanding at the reporting date. The analysis is prepared assuming the amount of assets and liabilities outstanding at the reporting period end date was outstanding for the whole year.

Page 75: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/66 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko

keuangan (lanjutan) c. Financial risk management objectives and

policies (continued)

ii. Manajemen risiko tingkat suku bunga

(lanjutan) ii. Interest rate risk management (continued)

Sensitivitas tingkat suku bunga

(lanjutan)

Interest rate sensitivity (continued)

Analisis sensitivitas ini menggunakan asumsi kenaikan dan penurunan sebesar 50 basis poin pada tingkat suku bunga yang relevan dengan variable lainnya dianggap konstan. Kenaikan dan penurunan sebesar 50 basis poin merupakan penilaian manajemen atas kemungkinan perubahan yang rasional terhadap tingkat suku bunga setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini.

The sensitivity analysis uses an assumption of 50 basis point increase and decrease in the relevant interest rates with all other variables held constant. 50 basis points increase or decrease represents the management’s assessment of the reasonably possible change in interest rates after considering the current economic conditions.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika tingkat suku bunga mengalami kenaikan 50 basis poin dengan semua variabel lainnya tetap, maka laba setelah pajak untuk tahun berjalan lebih tinggi masing-masing Rp 1.077 dan Rp 2.689. Sebaliknya jika tingkat suku bunga mengalami penurunan 50 basis poin, dengan semua variabel lainnya tetap, maka laba setelah pajak lebih rendah masing-masing Rp 1.077 dan Rp 2.689.

On December 31, 2014 and 2013, if interest rate increased by 50 basis point, with all other variables constant, the profit after tax for the current year for increase by Rp 1,077 and Rp 2,689 respectively. Otherwise if the interest rate decreased by 50 basis point, with all other variables constant, the profit after tax decrease by Rp 1,077 and Rp 2,689 respectively.

iii. Manajemen risiko kredit

iii. Credit risk management

Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Perusahaan dan entitas anak. Eksposur risiko kredit Perusahaan dan entitas anak timbul terutama atas piutang usaha dari pelanggan. Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan bank, Perusahaan dan entitas anak mengelola rekening pada beberapa Bank dengan reputasi baik dengan tujuan meminimalkan risiko kredit dan untuk menghindari konsentrasi kas yang signifikan dengan satu institusi. (Catatan 9).

Credit risk arises from the risk that counterparty will default on its contractual obligations resulting in financial loss to the Company and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries exposure to credit risk mainly arises from receivables from its customers. For other financial assets such as cash and cash in bank, in order to minimize the credit risk and to avoid significant concentration of cash with one institution, the Company and its subsidiaries place the funds in several credible banks (Note 9).

Page 76: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/67 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko

keuangan (lanjutan) c. Financial risk management objectives and

policies (continued)

iii. Manajemen risiko kredit (lanjutan) iii. Credit risk management (continued)

Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko kredit.

The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses represents the Company and its subsidiaries exposure to credit risk.

Tujuan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk mencapai pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian yang dapat terjadi karena meningkatnya eksposur risiko kredit.

The Company and its subsidiaries’ objective is to seek continual revenue growth while minimizing losses incurred due to increase of credit risk exposure.

Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan terhadap satu pelanggan atau kelompok pelanggan tertentu yang mempunyai karakteristik yang sama.

The Company and its subsidiaries do not have significant credit risk exposure to any single customer or group customers having similar characteristics.

Kualitas kredit aset keuangan Credit quality of financial assets

Tabel berikut ini menunjukkan kualitas aset keuangan Perusahaan dan entitas anak:

The following table shows the quality of Company and its subsidiaries’ financial assets:

31 Desember/December 31, 2014 Belum jatuh Telah jatuh tempo tempo dan tetapi tidak tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Mengalami Neither past due Past due penurunan nilai/ Jumlah/

nor impaired but not impaired Impaired Total Kas dan setara kas 445,617 - - 445,617 Cash and cash equivalent Piutang usaha - 22,730,008 - 22,730,008 Trade account receivable Receivable from related Piutang pihak berelasi 305,788 - - 305,788 parties Piutang lain - lain 45,312 - - 45,312 Other receivable Jumlah - neto 796,717 22,730,008 - 23,526,725 Total – net

Page 77: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/68 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko

keuangan (lanjutan) c. Financial risk management objectives and

policies (continued)

iii. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

iii. Credit risk management (continued)

Kualistas kredit aset keuangan (lanjutan) Credit quality of financial assets (continued)

31 Desember/December 31, 2013 Belum jatuh Telah jatuh tempo tempo dan tetapi tidak tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Mengalami Neither past due Past due penurunan nilai/ Jumlah/ nor impaired but not impaired Impaired Total

Kas dan setara kas 972,149 - - 972,149 Cash and cash equivalent Piutang usaha - 22,090,394 - 22,090,394 Trade account receivable Receivable from related Piutang pihak berelasi 248,693 - - 248,643 parties Piutang lain - lain 379,928 - - 379,928 Other receivable Jumlah - neto 1,600,770 22,090,394 - 23,691,164 Total - net

Aset keuangan tertentu dinilai secara individu untuk penurunan nilai dan jika ditemukan terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diterapkan secara individu.

Certain financial assets are individually assessed for impairment and, if found to be impaired, have impairment loss assigned to them on an individual basis.

Tabel di atas termasuk aset keuangan yang mana penurunan nilainya dilakukan secara kolektif. Tidak praktis untuk mengidentifikasi penurunan nilai aset keuangan tersebut secara individual dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik risiko yang sama dimana penurunan nilainya dilakukan secara kolektif.

The table above includes financial assets on which collective impairment have been assessed. It is not practicable to individually identify impaired financial aset within the portfolio of financial assets with similar risk characteristics which are collectively assessed for impairment.

Kualitas kredit aset keuangan Perusahaan dan entitas anak dinilai dan dikelola berdasarkan peringkat internal.

The credit quality of Company and its subsidiaries’ financial assets is assessed and managed using internal ratings.

Kualitas kredit dimonitor dengan menggunakan Sistem Peringkat Perusahaan dan entitas anak. Sistem peringkat dinilai dan diperbarui secara berkala untuk menjaga akurasi dan konsistensi peringkat risiko. Kualitas kredit dan Sistem Peringkat Perusahaan Perusahaan dan entitas anak dinilai sebagai berikut:

The credit quality is monitores using the Company and its subsidiaries Rating System. The rating system is assessed and updated regularly to maintain accurate and consistent risk rating. The internal rating of the Company and its subsidiaries’ are as follow:

Page 78: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/69 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko

keuangan (lanjutan) c. Financial risk management objectives and

policies (continued)

iii. Manajemen risiko kredit (lanjutan) iii. Credit risk management (continued)

Kualitas kredit aset keuangan (lanjutan) Credit quality of financial assets (continued)

Tingkat tinggi

Aset keuangan tingkat tinggi meliputi kas dan setara kas kepada pihak ketiga atau bank yang memiliki kualitas kredit yang baik. Oleh sebab itu, risiko kredit adalah minimal. Untuk piutang usaha, pelanggan maupun pihak berelasi dapat diberi peringkat tingkat tinggi jika tidak memiliki kesulitan keuangan, tidak terjadi pelanggaran kontrak, tidak ada pemberian keringanan dan memiliki kelangsungan usaha.

High grade High grade financial asset include cash

and cash equivalents to counterparties with good credit rating or bank standing. Consequently, credit risk is minimal. For trade account receivables, a customer or a related party, is given a high grade rating if it does not has a financial difficulty, no breach of contract, no waivers and will be able to continue as a going concern.

Tingkat rendah Aset keuangan peringkat rendah termasuk piutang usaha yang tidak diklasifikasikan sebagai tingkat tinggi. Untuk piutang usaha, pelanggan dapat diberi peringkat rendah jika pelanggan memiliki kesulitan keuangan, melakukan pelanggaran kontrak, menerima pemberian keringanan, dan tidak memiliki kelangsungan usaha.

Standard grade Low grade financial assets include

trade account receivables that are not classified as high grade. For trade account receivable, a customer given a low grade rating if it is deemed to have a financial difficullty, there is a breach of contract, waivers and will not be able to continue as going concern.

Per 31 Desember 2014, kualitas kredit semua aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai berada dalam klasifikasi tingkat tinggi.

As of December 31, 2014, all the Company and its subsidiaries’s credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired are classified as high grade.

iv. Manajemen risiko likuiditas

iv. Liquidity risk management

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko bahwa Perusahaan dan entitas anak akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangan yang diselesaikan dengan pembayaran kas atau asset keuangan lainnya. Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada Dewan Direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak mendapatkan fasilitas non-cash loan dari beberapa bank khususnya untuk pembukaan L/C dan Bank Garansi.

Liquidity risk is defined as the risk that the Company and its subsidiaries will encounter difficulty in meeting its obligations associated with financial liabilities that are settled by delivering cash or another financial asset. Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the Board of Directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company and its subsidiaries short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Company and its subsidiaries obtained non-cash loan facilities from several banks in particularly for opening L/C and Bank Guarantee.

Page 79: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/70 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan (lanjutan)

c. Financial risk management objectives and policies (continued)

iv. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) iv. Liquidity risk management (continued)

Selanjutnya Perusahaan dan entitas anak juga memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja berkelangsungan dengan cara mempertahankan kecukupan jumlah kas dan setara kas yang mudah dikonversi menjadi uang tunai ketika mengalami gangguan yang tak terduga dari penagihan kas.

In addition, the Company and its subsidiaries maintain an adequate amount of cash and cash equivalents which may be readily converted to cash in any unforeseen interruption of its cash collections.

Tabel berikut ini memberikan rincian tanggal jatuh tempo kontraktual untuk liabilitas keuangan dengan pembayaran yang telah disepakati pada periode 31 Desember 2014 dan 2013. Tabel tersebut telah disusun berdasarkan arus kas liabilitas keuangan yang tidak didiskontokan berdasarkan tanggal paling awal dimana Perusahaan dan entitas anak diwajibkan untuk membayar. Untuk arus bunga dengan tingkat suku bunga mengambang, nilai arus kas yang tidak terdiskonto diperoleh dari kurva tingkat suku bunga pada akhir periode. Untuk liabilitas keuangan yang didenominasi dengan mata uang asing, jumlah yang tidak didiskontokan ditranslasi dengan kurva nilai tukar forward yang relevan pada akhir periode pelaporan. Tanggal jatuh tempo kontraktual berdasarkan pada tanggal paling awal dimana Perusahaan dan entitas anak diwajibkan untuk membayar.

The following table details the Company and its subsidiaries remaining contractual maturity for its financial liabilities with agreed repayment period as of December 31, 2014 and 2013. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flow of financial liabilities based on the earliest date on which the Company and its subsidiaries can be required to pay. To the extend that interest flows are floating rate, the undiscounted is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. For foreign currency denominated financial liabilities, the undiscounted amortization is translated using the relevant forwards exchange curve at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Company and its subsidiaries may be required to pay.

31 Desember/December 31, 2014 Lebih dari satu Lebih dari tiga tahun tetapi tidak tahun tetapi tidak lebih dari tiga lebih dari lima tahun/ Over one tahun/ Over three year but not year but not Lebih dari lima Dalam satu tahun/ longer than longer than tahun/Over Jumlah/

Within one year three years five years five years Total Liabilitas Liabilities Utang sewa pembiayaan 128,187 384,914 21,365 - 534,466 Lease liabilities Utang pihak berelasi 18,435 3,526 - - 21,961 Payable to related parties Utang usaha 2,798,263 - - - 2,798,263 Trade account payables Utang lain-lain 5,248 - - - 5,248 Other accounts payable

3,950,133 388,440 21,365 - 4,359,938

31 Desember/December 31, 2013 Lebih dari satu Lebih dari tiga tahun tetapi tidak tahun tetapi tidak lebih dari tiga lebih dari lima tahun/ Over one tahun/ Over three year but not year but not Lebih dari lima Dalam satu tahun/ longer than longer than tahun/Over Jumlah/ Within one year three years five years five years Total Liabilitas Liabilities Utang sewa pembiayaan 66.001 163.091 214.595 20.706 464.393 Lease liabilities Utang pihak berelasi 9.339 5.433 - - 14.772 Payable to related parties Utang usaha 3.295.894 - - - 3.295.894 Trade account payables Utang lain-lain 6.736 - - - 6.736 Other accounts payable 3.377.970 168.524 214.595 20.706 3.781.795

Page 80: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/71 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

35. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (lanjutan)

35. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Nilai wajar instrumen keuangan d. Fair value of financial instruments

Kecuali dijabarkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau memiliki tingkat suku bunga yang sesuai dengan tingkat suku bunga pasar:

Except as detailed in the following table, the management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market interest rate:

31 Desember/December 31, 2014 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value

Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Liabilities at amortized cost

Utang sewa pembiayaan 404,096 404,096 Lease liabilities

31 Desember/December 31, 2013 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value

Pinjaman diberikan dan piutang Loans and receivables Piutang lain-lain 394.222 379.928 Other accounts receivable Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Liabilities at amortized cost Utang sewa pembiayaan 464.392 480.099 Lease liabilities

Nilai wajar instrumen keuangan diatas ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga pasar dengan penyesuaian kredit pada tanggal pelaporan.

The fair value for the above financial instruments, except for bonds payable, was determined by discounting estimated future cash flows with credit adjusted market interest rates at the reporting date.

36. REKLASIFIKASI AKUN 36. ACCOUNT RECLASSIFICATION

Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2014, sebagai berikut:

Certain accounts in the 2013 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the 2014 consolidated financial statement presentation. A summary of such accounts is as follows:

Sebelum Sesudah

Reklasifikasi/Before Reklasifikasi/ Reklasifikasi/After

Reclassification Reclassification Reclassification

Laporan posisi keuangan Consolidated statement of

konsolidasian financial position

Piutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi 21,808,742 624,200 22,051,088 Related party

Piutang pihak berelasi 330,638 (624,200) 88,292 Receivables from related parties

Reklasifikasi diatas tidak mempengaruhi laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Grup tahun 2013.

The above reclassifications did not affect the 2013 consolidated statement of comprehensive income of the Group.

Page 81: PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES€¦ · Aset pajak tangguhan 27 81 Deferred tax assets Piutang pihak berelasi 190,921 7,32 160,401 Receivable from related parties

PT INDONESIA POWER DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/72 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

37. TRANSAKSI NON-KAS 37. NON-CASH TRANSACTION

2014 2013

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas: Non-cash investing and financing activities: Piutang usaha diperhitungkan dengan Offsetting accounts receivable with utang usaha 16,652,841 12,375,766 accounts payable Piutang usaha diperhitungkan dengan Offsetting accounts receivable with utang pihak berelasi 166,670 2,717 payable related party Piutang usaha diperhitungkan dengan Offsetting accounts receivable with biaya yang masih harus dibayar 348 580 accrued expense Piutang usaha diperhitungkan dengan Offsetting accounts receivable with utang lain 2,820 4,021 other payable Pembayaran dividen dengan Dividend payment by offsetting memperhitungkan piutang usaha to trade receivables from pemegang saham 872,119 1,130,383 a stockholder

38. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN

PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

38. MANAGEMENTS RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 27 Februari 2015.

The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements were responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on February 27, 2015.

*******