Psikologi Pendidikan1

16
PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Transcript of Psikologi Pendidikan1

Page 1: Psikologi Pendidikan1

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Page 2: Psikologi Pendidikan1

Judul buku : Psikologi PendidikanPengarang : WhiteringtonAlih bahasa : M.BuchoriTahun terbit : 1999Jumlah halaman : 276 halamanPenerbit : PT Rineka Cipta

Page 3: Psikologi Pendidikan1

Esensi :Psikologi pendidikan : studi yang sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang terdapat dalam pendidikan manusia.

Pokok-pokok persoalan yang lazim dibicarakan dalam psikologi pendidikan :• Faktor yang mempengaruhi perbuatan belajar• Penilaian inteligensi•Soal transpor dalam belajar• Soal motivation

Page 4: Psikologi Pendidikan1

Tujuan pokok Psikologi Pendidikan:

1. Belajar mengadakan penghampiran secara eksperimental terhadap masalah pendidikan2. Memahami hakekat belajar dan cara membimbingnya3. Memahami seluruh pribadi anak4. memperoleh pengertian yang praktis dan berinti tentang kepribadian dan hygiene pribadi

Refleksi :Dengan mengetahui tugas-tugas Psikologi Pendidikan,kita sebagai calon pengajar akan lebih memahami secara mendalam semua aspek tentang kegiatan belajar mengajar , termasuk kepribadian anak didik, sehingga akan memudahkan dalam penyampaian materi pembelajaran.

Page 5: Psikologi Pendidikan1

Esensi :Dua faktor penting pembinaan individu : Hereditet Lingkungan

Prinsip pokok hereditet : Prinsip Reproduksi: karakteristik orang tua tidak diteruskan pada anak Prinsip Konformitet : tiap species mengikuti suatu pola umum Prinsip Variasi : anak mungkin menyerupai/tidak menyerupai

orangtuanya. Prinsip Regresasi Filial : sifat anak cenderung menuju kerata-rataan

Page 6: Psikologi Pendidikan1

Ciri-ciri biologis yang penting untuk tujuan pendidikan diantaranya yaitu kecenderungan bergerak, berbuat (actindencies), struktur badan, sensivitet, plastissitet,dorongan, kapasitet belajar, dan pola-pola biologis.

Refleksi :Faktor hereditet dan lingkungan merupakan dua faktor pembinaan individu yang sama-sama penting dan saling berkaitan. Dengan mengetahui hal itu, tidaklah terlalu penting tentang asal-usul seseorang(dalam hal ini anak didik), karena yang terpenting adalah cara kita mendidik mereka.

Page 7: Psikologi Pendidikan1

Kebutuhan manusia dapat dibagi dua : Kebutuhan biologis Kebutuhan yang tergntung dari keadaan-keadaan sosial

Motivation dalam pekerjaan sekolah dilakukan dengan memimpin anak-anak menyadari kebutuhan akan kebudayaan yang dicoba oleh sekolah untuk mengajarkannya.

Kebutuhan setiap individu (terutama kebutuhan yang tergantung dari keadaan sosial) bergantung pada kedewasaan individu itu sendiri.

Tingkah laku emosional / perasaan yang diintensifkan akan timbul bila dorongan-dorongan dasar seseorang dihalang-halangi/ditentang.

Page 8: Psikologi Pendidikan1

Untuk kepentingan studi dalam membimbing perkembangan emosional dapat diisolasikan 4 aspek dari emosi : 1. Manifestasi yang terlihat2. Intensitet3. Nada perasaan4. Kecenderungan arah

Refleksi:Dengan mengetahui kebutuhan-kebutuhan manusia,serta emosi-emosi yang terlibat di dalamnya,kita sebagai calon pengajar dituntut untuk lebih memahami emosi-emosi calon anak didik kita,misalnya dengan melengkapi aktivitet-aktivitet belajar dengan aspek-aspek yang menyenangkan

Page 9: Psikologi Pendidikan1

Aktivitet yang penting bagi pendidikan misalnya: gerak,permainan,kecakapan bercakap, perhatian, minat, sikap,cita-cita dan kecakapan.

Dengan memahami aktivitet ini (bagaimana dimulai dan perkembangannya, kita akan memiliki kesanggupan yang lebih besar untuk membimbing dan menyusun aktivitet itu dalam cara-cara yang diinginkan pendidikan.

Page 10: Psikologi Pendidikan1

Aktivitet ini merupakan bagian-bagian dari suatu kepribadian yang telah berkembang, dapat dianalisa meskipun tidak dapat dipisahkan.

Analisa terhadap aktivitet memperlihatkan bahwa berbagai satuan tingkah laku merupakan aspek-aspek dari kesatuan organisme,mekanisme dan struktural yang memungkinkan kesatuan ini ialah cerebrum (otak) manusia.

Refleksi :Dengan mengetahui aktivitet-aktivitet manusia yang tergolong penting, kita

juga akan memahami dan bertindak dengan sebaik-baiknya sehingga aktivitet-aktivitet itu dapat berjalan dengan cara yang diinginkan oleh pendidikan.

Page 11: Psikologi Pendidikan1

Pertumbuhan : Perkembangan yang progresif dan berturut-turut dari seluruh individu

Metode-metode untuk mempelajari pertumbuhan : Case Studies Metode Statistik Metode Klinis Observasi yang terarahkan

Pertumbuhan dinyatakan dalam berbagai cara: Pertumbuhan usia muda : dinyatakan oleh perkembangan

perseptual anak yang cepat jalannya. Penguasaan controle neuromuskuler Pertumbuhan yang lebih halus

Page 12: Psikologi Pendidikan1

Beberapa prinsip umum tentang pertumbuhan dapat disimpulkan sebagai berikut :

Efek usaha belajar bergantung pada tingkat kedewasaan Pertumbuhan lebih cepat jalannya pada tahun pertama Tiap individu mempunyai tempo perkembangannya sendiri Sifat-sifat psikis timbul bersama-sama dan tidak secara berturut-turut Pertumbuhan meliputi individuasi dan integrasi

Refleksi :Dengan mengetahui dasar-dasar dan sifat-sifat umum pertumbuhan,kita akan

lebih memahami semua aspek pertumbuhan di dalamnya,baik itu pertumbuhan fisik ataupun pertumbuhan psikis,dari mulai anak sampai menjadi dewasa.

Page 13: Psikologi Pendidikan1

Inteligensi tidak boleh dianggap sebagai suatu substansi, suatu sifat/daya Tingkah laku manusia dinyatakan inteligen berdasaekan kesanggupannya

melakukan tugasnya dengan cepat , mudah dan memadai. Tingkat intelektual rendah : dimiliki manusia dan binatang (mengtenai

sambutan yang bersifat sensoris / perseptual. Tingkat intelektual tinggi : ciri khas manusia (menggunakan materi abstrak dan

simbolisme Inteligen pada tingkat tinggi dapat diketahui dari manifestasi-manifestasi

berikut : - Fasilitas dalam mempergunakan bilangan-bilangan - Efisiensi dalam penggunaan bahasa - Kecepatan dalam pengamatan - Fasilitet dalam memahami hubungan-hubungan - Fasilitet dalm mengingat-ingat - Khayal

Page 14: Psikologi Pendidikan1

Inteligensi tidak boleh dikacaukan dengan kapasitet. Manusia tidak dapat inteligen berkat hereditet saja. Manusia hanya mewarisi kapasitet untuk menjadi inteligen.

Refleksi :Dengan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan intelegansi,kita dapat

menerapkannya dalam kehidupan kita, sehingga tingkat intelektual kita sebagai manusia berada pada tingkat intelektual yang tinggi dan dapat dibedakan dari tingkat intelektual pada hewan, dimana hal itu sering terjadi akhir-akhir ini.

Page 15: Psikologi Pendidikan1

Mengira –ira kapasitet belajar merupakan salah satu tujuan test-test intrelegensi

Alat-alat yang digunakan untuk menilai intelegensi dapat digolongkan atas bermacam-macam dasar:

Test individu digunakan untuk menilai satu orang,sedangkan test rombongan untuk menilai satu rombongan manusia

Skala intelegensi dapat berupa: skala angka dan skala umur Test bahasa untuk orang yang dapat membaca dan paham bahasa, test

tanpa bahasa untuk orang yang buta huruf / orang asing yang mempunyai kesukaran tertentu dalam membaca

Page 16: Psikologi Pendidikan1

Hasil test intelegensi biasanya dinyatakan dalam bentuk skor dan norma : - Skor mentah : jumlah angka saat test - Skor terjabar : skor mentah dengan menggunakan norma - Norma-norma : prestasi rata-rata yang khas pada kelas tertentu

Contoh-contoh tujuan test intelegensi : • Menggolongkan murid-murid di suatu kelas menurut kapasitet mereka

untuk belajar• Menentukan siap tidaknya anak bersekolah• Mengadakan diagnosis mengenai kesukaran belajar

Refleksi :Test-test intelegensi ini membantu kita untuk memecahkan berbagai masalah

dalam dunia pendidikan, walaupun masih terdapat kekurangan-kekurangan.