PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

17
 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR Di Susun Oleh: 1 A. Pendahuluan Ber has il ata u ti dakn ya ses eor ang dal am bel aja r dis ebab kan bebe rapa faktor yan g mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri seseorang dan ada pula dari luar diri seseorang. Seoran g si swa yan g ber sik ap conversing ter hada p il mu peng eta hua n atau ber mot if ekstrinsik  (faktor eksternal) umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berintelegensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal) mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kwalitas hasil pembelajarn. Kar ena pengar uh faktor -fa ktor ter sebut dia tas lah , muncul si swa -si swa yang high achievers (berprestasi tinggi) dan under  achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali. Atas dasar inilah yang melatar belakangi penulis meyusun makalah ini. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah: 1. Pemenuhan tugas pribadi pada mata kuliah Ps ikologi Pendidikan, 2. Sebaga i cal on gur u, dihara pkan mampu mengant isi pas i kemungk ina n-kemungki nan muncul nya kelompok si swa ya ng menunj ukkan gejala kegagal an dengan berusa ha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka. Metode yang digunakan dalam penyus unan makalah ini adala h dengan mengumpul kan  bahan berupa buku yang mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Makalah ini membahas tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar. Adapun sub-sub materi yang akan dibahas adalah: 1. Penger ti an Be laj ar 2. Penger tian Proses Belaj ar 3. Faktor I nte rna l Sis wa 4. Faktor Ekst ernal Siswa 5. Faktor Stimulasi Belaj ar 6. Faktor Met ode Be laj ar 1 Nama : Minarti  Ni m/S emeste r : 10.340.0 013 /2 (dua ) Jur usa n/P rod i : Tar biy ah/ TBI -1 STAIN Padangsidimpuan 2010/2011 1

Transcript of PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

Page 1: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 1/17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

Di Susun Oleh:1

A. Pendahuluan

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang

mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri seseorang dan ada pula

dari luar diri seseorang.

Seorang siswa yang bersikap conversing  terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif 

ekstrinsik   (faktor eksternal) umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar 

yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berintelegensi tinggi

(faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal) mungkin

akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kwalitas hasil pembelajarn.

Karena pengaruh faktor-faktor tersebut diataslah, muncul siswa-siswa yang high

achievers (berprestasi tinggi) dan under  achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali.

Atas dasar inilah yang melatar belakangi penulis meyusun makalah ini.

Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah:

1. Pemenuhan tugas pribadi pada mata kuliah Psikologi Pendidikan,

2. Sebagai calon guru, diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan

munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha

mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan mengumpulkan

 bahan berupa buku yang mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.

Makalah ini membahas tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar. Adapun

sub-sub materi yang akan dibahas adalah:

1. Pengertian Belajar 

2. Pengertian Proses Belajar 

3. Faktor Internal Siswa

4. Faktor Eksternal Siswa

5. Faktor Stimulasi Belajar 

6. Faktor Metode Belajar 

1 Nama : Minarti

 Nim/Semester : 10.340.0013/2 (dua)

Jurusan/Prodi : Tarbiyah/TBI-1 STAIN Padangsidimpuan 2010/2011

1

Page 2: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 2/17

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan.

Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam

 penyempurnaan makalah ini kedepannya.

B. Pengertian Belajar 

Sebelum membicarakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, perlu

diketahui dulu apa yang dimaksud dengan belajar. Berikut ini akan dikemukakan beberapa

 pendapat tentang pengertian belajar menurut para ahli.2

1. Witherington, dalam buku Educational Psychology, mengemukakan “Belajar adalah suatu

 perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dan reaksi

yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.”

2. Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978), mengemukakan “Belajar adalahsetiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai sutu hasil

dari setiap latihan atau pengalaman.”

3. Gagne, dalam buku The Conditions of Learning (1977), mengemukakan “Belajar terjadi

apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikan

rupa sehingga perbuatannya (performance) berubah dari waktu sebelum ia mengalami

situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.”

4. Hilgard dan Bewer, dalam buku Theories of Learning (1975), mengemukakan “Belajar 

 berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan

tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,

kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, atau pengaruh

obat).”

5. James O. Wittaker, Belajar dapat didefenisikan sebagai proses dimana tingkah laku

ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.”

6. Howard L. Kingsley, “Belajar adalah prosese dimana tingkah laku (dalam artian luas)

ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.”

7. Chaplin dalam Dictioanary of Psychology, “Belajar adalah perolehan perubahan tingkah

laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.”

2 M. Dalyono. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 211-212, Wasty Soemanto.

 Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan , (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hal. 104, dan Muhibbin

Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008), hal. 90.

2

Page 3: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 3/17

8. Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory, mengemukakan

“Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusi atau hewan)

desebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.”

9. Wittig dalam bukunya Psychology of Learning, “Belajar adalah perubahan yang relatif 

menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme

sebagi hasil pengalaman.”

10. Reber dalam Dictionary of Psychology, “Belajar adalah suatu perubahan

kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat,”

Dari defenisi-defenisi diatas, dapat dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting

yang mencirikan pengertian tentang belajar. Belajar merupakan suatu perubahan dalam

tingkah laku yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. Perubahan itu harus relatif mantap,harus merupakan akhir dari suatu periode waktu yang cukup lama.3

Perubahan-perubahan itu tidak hanya perubahan lahir tetapi juga perubahan batin.

Perubahan- perubahan itu bukan perubahan yang negatif tetapi perubahan yang positif yaitu

 perubahn yang menuju kearah kemajuan.4

C. Pengertian Proses Belajar 

Proses adalah kata yang berasal dari bahasa Latin  processus yang berarti “berjalan ke

depan”. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada

suatu sasaran atau tujuan. Menurut Chaplin, “Proses adalah suatu perubahan yang menyangkut

tingkah laku atau kejiwaan.” Menurut Reber dalam Psikologi Belajar “Proses berarti cara atau

langkah khusus dengan beberapa perubahan yang ditimbulkan sehingga tercapainya hasil-hasil

tertentu.5

Jadi, Proses Belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif,

dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti

 berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya.6

D. Faktor Internal Siswa

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi empat aspek, yakni: faktor jasmani,

faktor psikologi, faktor cara belajar,dan faktor kelelahan.

1. Faktor Jasmani

3 M. Dalyono. Op. cit., hal. 212-213.4 Mustaqim dan Abdul Wahab. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 62.5 Muhibbin Syah. Op. cit., hal. 113.6  Ibid ., hal. 113.

3

Page 4: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 4/17

) Faktor Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya

terbebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang

 berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu apabila

kesehatan seseorang orang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang

  bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, ataupun ada gangguan

kelainan fungsi alat indranya serta tubuhnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik 

haruslah mengusakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu

mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan,

olahraga, rekreasi, dan ibadah.7

) Cacat TubuhCacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna

mengenai tubuh. Cacat itu dapat berupa buta, sebelah buta, tuli, sebelah tuli, patah kaki,

  patah tangan, lumpuh, dll. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga

 pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi

 pengaruh kecacatannya itu.8

2. Faktor Psikologi

) Intelegensi

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan, sebagai kemampuan psiko-fisik untuk 

mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara tepat

(Reber, 1988). Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kwalitas otak saja,

melainkan juga kwalitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui

 bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari

 pada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupkan “menara pengontrol”

hampir seluruh aktivitas manusia.9

Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) tidak dapat diragukan lagi, sangat

menentukan tingkat keberhasilan belajar. Semakin tinggi kemampuan intelegensi

seseorang maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin

7 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 54-55.8  Ibid ., hal. 55.9 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2008), hal. 133-134.

4

Page 5: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 5/17

rendah kemampuan intelegensi seseorang maka semakin kecil peluangnya untuk 

memperoleh sukses.10

) Perhatian

Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun

semata-mata tertuju kepada suatu objek atau sekumpulan objek (benda/hal). Untuk dapat

menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap

 bahan pelajaran yang dipelajarinya, jika bahan pelajarannya tidak menjadi perhatian

siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak suka belajar. Agar siswa dapat

 belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajarn selalu menarik perhatian dengan cara

mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.11

) MinatMinat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari.

Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar untuk 

mencapai/memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Timbulnya minat belajar 

disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan

martabat atau memperolah pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia.

Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat

 belajar yang kurang akan menghasilakn prestasi yang rendah.12

Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, dapatlah diusahakan

agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang

menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita

serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu.13

) Bakat

Bakat atau aptitude menurut Hilgard adalah “the capacity to learn”. Dengan

  perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan

terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan

 pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik 

karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.14

10  Ibid ., hal. 133-134.11 Slameto. Op. cit., hal. 56.12 M. Dalyono. Op. cit., hal. 56-57.13 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 57.14  Ibid ., hal. 57-58.

5

Page 6: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 6/17

) Motivasi

Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu.

Motif dari dalam diri dapat mendorong seseorang sehingga akhirnya orang itu menjadi

spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu. Tidak mungkin seseorang mau

 berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya, jika ia tidak mengetahui betapa

 penting dan faedahnya yang akan dicapai dari belajarnya itu pada dirinya.15

Jadi motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Didalam

menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu

  perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri

sebagai daya pendorong/penggerak.16

) KematanganKematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-

alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya, anak dengan

kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis,

dengan otaknya sudah siap untuk berpikir abstrack, dll. Kematangan bukan berarti anak 

dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan

dan pelajaran. Dengan kata lain anak sudah matang. Jadi, kemajuan baru untuk memiliki

kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.17

) Kesiapan

Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever adalah “preparedness to respond

or react”. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan

itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena

kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu

diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada

kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.18

) Sifat Pribadi

Disamping faktor-faktor yang telah dibicarakan diatas, faktor pribadi seseorang

turut pula memegang peranan dalam belajar. Tiap-tiap orang mempunyai sifat-sifat

15 M. Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 103-104.16 Slameto. Op. cit., hal. 58.17  Ibid ., hal. 58-59.18  Ibid ., hal. 59.

6

Page 7: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 7/17

kepribadiannya masing-masing yang berbeda antara seseorang dengan yang lain. Ada

orang yang mempunyai sifat keras hati, berkemauan keras, tekun dalam segala usahanya

halus perasaanya, dan ada pula yang sebaliknya. Sifat-sifat kepribadian yang ada pada

seseorang itu sedikit banyaknya turut pula mempengaruhi sanpai dimana hasil

 belajarnya dapat dicapai. Termasuk kedalam sifat-sifat kepribadian ini ialah faktor fisik 

kesehatan dan kondisi badan.19

3. Faktor Cara Belajar  

Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa

memperhatikan teknik dan faktor jasmani, psikologi, dan ilmu kesehatan, akan memperoleh

hasil yang kurang memuaskan. Ada orang yang sangat rajin belajar, siang dan malam tanpa

istirahat yang cukup. Cara belajar seperti ini tidak baik. Belajar harus ada istirahat untuk memberi kesempatan kepada mata, otak serta organ tubuh lainnya untuk memperoleh

tenaga kembali.20

Selain itu, teknik-teknik belajar perlu diperhatikan, bagaimana caranya membaca,

mencatat, menggaris bawahi, membuat ringkasan/kesimpulan, apa yang harus dicatat, dsb.

Selain dari teknik-teknik tersebut, perlu juga diperhatikan waktubelajar, tempat, fasilitas,

 penggunaan media pengajaran dan penyesuaian bahan pelajaran. Di samping itu perlu

diketahui bagaimana cara-cara belajar dengan menggunakan teknik diskusi,

melaksanakannya dengan baik, merumuskan hasilnya, dsb.21

4. Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seeorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh yang dikarenakan terjadinya

kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada

  bagian-bagian tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan

kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menhgasilkan sesuatu hilang. Kelelahan

rohani dapat terjadi terus-menerus memikirkan masalah yang dianggap berat.22

Dari uraian di atas dapatlah dimengerti bahwa kelelahan itu mempengaruhi belajar.

Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan

19 M. Ngalim Purwanto. Op. cit., hal. 104.20 M. Dalyono. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 57-58.21  Ibid ., hal. 57-59.22 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 59.

7

Page 8: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 8/17

dalam belajar. Kelelahan baik secara jasmani maupun rohani dapat dihilangkan dengan

cara-cara sbb:23

a) Tidur,

 b) Istirahat,

c) Mengusahakan variasi dalam belajar, juga dalam bekerja,

d) Menggunakan obat-obatan yang bersifat melancarkan peredaran darah, misalnya obat

gosok,

e) Rekreasi dan ibadah yang teratur,

f) Olahraga secara teratur,

g) Mengimbangi makan dengan makanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan,

misalnya yang memenuhi empat sehat lima sempurna,h) Jika kelelahan sangat serius cepat-cepat menghubungi seorang ahli, misalnya dokter,

 psikiater, konselor dll.

E. Faktor Eksternal Siswa

1. Faktor Keluarga

a) Cara Orang Tua Mendidik 

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya.

Hal ini jelas dan dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo dengan pernyataan bahwa

“keluarga adalah lambang pendidikan pertama dan utama.”24

Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya tidak 

 perduli terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali kepentingan dan

kebutuhan anaknya dalam belajar. Mendidik anaknya dengan cara memanjakannya

adalah cara mendidik yang tidak baik. Mendidik anak dengan cara memperlakukannya

terlalu keras dan memaksa adalah cara mendidik anak yang salah juga.25

 b) Suasana Rumah

Suasana rumah yang gaduh atau ramai dan semrawut tidak akan memberi

ketenangan kepada anak yang belajar. Agar anak belajar dengan baik perlulah diciptakan

suasana rumah yang tenang dan tenteram, selain anak betah di rumah, anak juga dapat

 belajar dengan baik.26

23  Ibid ., hal. 60.24  Ibid ., hal. 60.25  Ibid., hal. 61.26  Ibid ., hal. 63.

8

Page 9: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 9/17

c) Keadaan Ekonomi Keluarga

Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga

membutuhkan fasilitas belajar yang hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai

cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang

terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu sehingga belajar anak juga terganggu.

Sebaliknya, keluarga yang kaya, orang tua mempunyai kecenderungan untuk 

memanjakan anak, akibatnya anak kurang dapat memusatkan perhatiannya terhadap

 belajar.27

2. Faktor Sekolah

a) Keadaan Gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung harus memadai di dalam setiap kelas. Bagaimana

mungkin mereka belajar dengan nyaman, kalau kelas itu tidak memadai bagi setiap

siswa.28

 b) Guru dan Cara Mengajar Guru

Kwalitas guru dalam mengajar yang kurang baik akan mempengaruhi belajar 

siswa yang tidak baik pula. Cara mengajar yang kurang baik dapat terjadi karena guru

kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran, akibatnya siswa malas untuk 

 belajar.29

c) Relasi Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Di dalam relasi yang

 baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikan.

Sebaliknya, jika siswa membenci gurunya, maka tidak akan menyukai pelajaran yang

diberikan. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan

 proses belajar mengajar itu kurang lancar.30

d) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.

Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Kurikulum yang

27  Ibid ., hal. 63-64.28  Ibid , hal. 69.29  Ibid ., hal. 69.30  Ibid ., hal. 66.

9

Page 10: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 10/17

tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa, tidak 

sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa.31

e) Disiplin Sekolah

Bila suatu sekolah kurang memperhatikan tata tertib (disiplin) sekolah, maka

murid-muridnya kurang mematuhi perintah guru dan akibatnya mereka tidak mau

 belajar sungguh di sekolah maupun di rumah. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar 

anak menjadi rendah. Agar siswa disiplin haruslah guru beserta staf yang lain disiplin

 pula.32

f) Alat Pelajaran

Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan

 pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran danmenguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju.33

g) Waktu Sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, yaitu:

 pagi hari, siang, sore dan malam hari. Apabila sekolah masuk siang, sore dan malam,

maka kondisi anak tidak lagi dlam keadaan yang optimal untuk menerima pelajaran.

Sebab energi sudah berkurang, disamping udara yang relatif panas di waktu siang dapat

mempercepat proses kelelahan.34

Sebaliknya siswa belajar pagi hari, pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi

yang baik. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh yang positif 

terhadap belajar.35

3. Faktor Masyarakat

) Kegiatan Dalam Masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan

 pribadinya. Tetapi jika terlalu banyak berorganisasi, akan menyebabkan belajar menjadi

terbengkalai. Perlu kiranya membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat supaya jangan

31  Ibid., hal. 65-66.32 M. Dalyono. Op. cit ., hal. 59.33 Slameto. Op. cit., hal. 68.34 M. Dalyono. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 245.35 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 68.

10

Page 11: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 11/17

sampai mengganggu belajarnya. Jika mungkin memilih kegiatan yang mendukung

 belajar.36

) Mass Media

Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar,

majalah, buku-buku, komik-komik, dll. Mass media yang baik memberi pengaruh yang

 baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang buruk 

akan berpengaruh buruk terhadap belajarnya.37

Maka perlulah kiranya siswa mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup

 bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di dalam keluarga, sekolah, dan

masyarakat.38

) Teman BergaulTeman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa anak.

Apabila anak suka bergaul dengan mereka yang tidak sekolah, maka ia akan malas

  belajar, sebab cara hidup anak yang bersekolah berlainan dengan anak yang tidak 

  bersekolah. Kewajiban orang tua adalah mengawasi mereka sera mencegahnya agar 

mengurangi pergaulan dengan mereka.39

) Bentuk Kehidupan Masyarakat

Corak kehidupan tetangga, misalnya suka main judi, minum-minuman,

menganggur, pedagang, tidak suka belajar, akan mempengaruhi anak-anak yang

  bersekolah. Minimal tidak ada motivasi bagi anak untuk belajar. Sebaliknya jika

tetangga terdiri dari pelajar, mahasiswa, dokter, insinyur, dosen akan mendorong

semangat belajar anak .40

4. Faktor Lingkungan

Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting dalam mempengaruhi

 prestasi belajar. Keadaan ligkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas,

iklim dsb. Misalnya bila bangunan rumah penduduk sangat rapat, akan mengganggu

 belajar. Keadaan lalu lintas yang bising, suara hiruk pikuk orang disekitar, suara pabrik,

36  Ibid ., hal. 70.37  Ibid ., hal. 70.38  Ibid ., hal. 70.39 M. Dalyono. Op. cit., hal. 246.40  Ibid ., hal. 246.

11

Page 12: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 12/17

 polusi udara, iklim yang terlalu panas, semuanya ini akan mempengaruhi minat belajar.

Sebaliknya, tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk, akan menunjang proses belajar. 41

F. Faktor Stimulasi Belajar 

Yang dimaksud dengan stimulasi belajar di sini yaitu segala hal di luar individu yang

merangsang individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulasi dalam hal

ini mencakup materi, penegasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima atau

dipelajari oleh siswa. Berikut ini dikemukakan beberapa hal yang berhubungan dengan faktor-

faktor stimulasi belajar.42

1. Panjangnya Bahan Pelajaran

Panjangnya bahan pelajaran berhubungan dengan jumlah bahan pelajaran. Semakain

 panjang bahan pelajaran, semakin panjang pula waktu yang diperlukan oleh siswa untuk mempelajarinya. Bahan yang terlalu panjang atau terlalu banyak dapat menyebabkan

kesulitan siswa dalam belajar. Kesulitan belajar individu itu tidak semata-mata karena

 panjangnya waktu untuk belajar, melainkan lebih berhubungan dengan faktor kelelahan

serta kemajuan si siswa dalam menghadapi atau mengerjakan bahan yang banyak itu.43

Dengan bahan yang terlalu panjang atau banyak, hal ini membutuhkan waktu yang

 panjang pula dalam mempelajarinya. Panjangnya waktu belajar juga dapat menimbulkan

 beberapa interferensi atas bagian-bagian materi dipelajari.  Interferensi dapat diartikan

sebagai gangguan kesan ingatan akibat terjadinya pertukaran reproduksi antara kesan lama

dengan kesan baru. Kedua kesan itu muncul bertukaran sehingga terjadi kesalahan maksud

yang tidak disadari.44

2. Kesulitan Bahan Pelajaran

Tiap-tiap bahan pelajaran mengandung tingkat kesulitan yang berbeda. Tingkat

kesulitan behan pelajaran mempengaruhi kecepatan siswa. Makin sulit sesuatu bahan

  pelajaran, makin lambatlah orang mempelajarinya. Sebaliknya, semakin mudah bahan

  pelajaran, makin cepatlah orang dalam mempelajarinya. Bahan yang sulit memerlukan

41  Ibid ., hal. 60.42 Wasty Soemanto. Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan , (Jakarta: Rineka Cipta,

1990), hal. 113.43  Ibid ., hal. 114.44  Ibid ., hal. 114.

12

Page 13: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 13/17

aktivitas belajar yang intensif, sedangkan bahan yang sederhana mengurangi intensitas

 belajar seseorang.45

3. Berarti/Pentingnya Bahan Pelajaran

Belajar memerlukan modal pengalaman yang diperoleh dari belajar diwaktu

sebelumnya. Modal pengalaman itu dapat berupa penguasaan bahasa, pengetahuan, dan

 prinsip-prinsip. Modal pengalaman ini menentukan keberartian dari bahan yang dipelajari

di waktu sekarang. Bahan yang berarti adalah bahan yang dapat dikenali. Bahan yang

 berarti memungkinkan siswa untuk belajar karena siswa dapat mengenalnya. Bahan yang

tanpa arti sulit dikenal, akibatnya tak ada pengertian siswa terhadap bahan itu.46

4. Mudah-Sulitnya Tugas Pelajaran

Mengenai mudah sulitnya suatu tugas, hal ini erat hubungannya dengan tingkatkemempuan siswa. Tugas yang sama kesulitannya berbeda bagi masing-masing siswa. Hal

ini disebabkan karena kapasitas intelektual serta pengalaman mereka tidak sama. Boleh jadi

 pula, berat ringannya suatu tugas berhubungan dengan usia individu. Ini berarti, bahwa

kematangan siswa ikut menjadi indikator atas berat atau ringannya tugas beg siswa yang

 bersangkutan.47

Dapat dibuktikan, bahwa tugas-tugas yang terlalu ringan atau mudah adalah

mengurangi tantangan belajar, sedangkan tugas-tugas yang terlalu berat atau sulit membuat

siswa kapok/jera untuk belajar.48

5. Suasana Lingkungan Eksternal

Suasana lingkungan eksternal menyangkut banyak hal, antara lain: cuaca (suhu

udara, mendung, hujan, kelembaban), waktu (pagi, siang, sore, petang, malam), kondisi

tempat (kebersihan, letak sekolah, pengaturan fisik kelas, ketenangan, kegaduhan),

 penerangan (berlampu, bersinar matahari, gelap, remang-remang), dsb. Faktor-faktor ini

mempengaruhi sikap dan reaksi siswa dalam aktivitas belajarnya, sebab siswa yang belajar 

adalah berinteraksi dengan lingkungannya.49

G. Faktor Metode Belajar 

45  Ibid ., hal. 114.46  Ibid ., hal. 114-115.47  Ibid ., hal. 115.48  Ibid ., hal. 115.49  Ibid ., hal. 115.

13

Page 14: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 14/17

Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar yang

dipakai oleh si pelajar. Dengan kata lain, metode yang dipakai oleh guru menimbulkan

 perbedaan yang berarti bagi proses belajar. Faktor-faktor metode belajar menyangkut hal-hal

sbb:50

1. Kegiatan Belajar 

Seperti halnya pada bidang medis, kegiatan berlatih dapat diberikan dalam dosis

 besar ataupun dosis kecil. Berlatih dapat diberikan seara maraton non stop atau secara

terdistribusi dengan selingan waktu istirahat. Latihan yang dilakukan secara maraton dapat

melelahkan dan membosankan, sedangkan latihan yang terdistribusi menjamin

terpeliharanya stamina dan kegairahan belajar.51

Jam pelajaran atau latihan yang terlalu panjang adalah kurang efektif. Semakin  pendek distribusi waktu untuk bekerja atau berlatih, semakin efektiflah pekerjaan atau

latihan itu. Latihan atau kerja memerlukan waktu istirahat. Lamanya istirahat tergantung

kepada jenis tugas atau keterampilan yang dipelajari, atau pada lamanya periode waktu

  pelaksanaan seluruh kegiatan. Kegiatan berlatih secara maraton beru dimungkinkan,

apabila tugas mudah dikenal, tugas mudah dilakukan, materi pernah dipelajari, kegiatan

memerlukan pemanasan terus-menerus.52

2. Overlearning dan Drill 

Untuk kegiatan yang bersifat abstrak misalnya menghafal atau mengingat, maka

overlearning sangat diperlukan. Overlearning dilakukan untuk mengurangi kelupaan dalam

mengingat keterampilan yang pernah dipelajari tetapi dalam sementara waktu tidak 

dipraktekkan. Overlearning  yang terlalu lama menjadi kurang efektif bagi kegiatan

 praktek .53

Apabila overlearning berlaku bagi latihan keterampilan motorik seperti main piano

atau menjahit, maka drill   berlaku bagi kegiatan berlatih abstraksi misalnya berhitung.

Mekanisme drill  adalah tidak berbeda dengan overlearning. Baik  drill  maupun

overlearning  berguna untuk memantapkan reaksi dalam belajar.54

3. Resitasi Selama Belajar 

50  Ibid ., hal. 115.51  Ibid ., hal. 116.52  Ibid ., hal. 116.53  Ibid ., hal. 116.54  Ibid ., hal. 116.

14

Page 15: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 15/17

Kombinasi kegiatan membaca dengan resitasi sangat bermanfaat untuk 

meningkatkan kemampuan membaca itu sendiri, maupun untuk menghafal bahan pelajaran.

Dalam praktek, setelah diadakan kegiatan membaca atau penyajian materi kemudian siswa

  berusaha untuk menghafal tanpa melihat bacaanya. Jika siswa telah menguasai suatu

 bagian, dapat melanjutkan ke bagian selanjutnya san seterusnya. Resitasi lebih cocok untuk 

diterapkan pada belajar membaca atau belajar menghafal.55

4. Pengenalan Tentang Hasil-Hasil Belajar 

Dalam proses belajar, individu sering mengabaikan tentang perkembangan hasil

  belajar selama dalam belajarnya. Penelitian menunjukkan, bahwa pengenlan seseorang

terhadap hasil atau kemajuan belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-

hasil yang sudah dicapai, seseorang akan lebih berusaha meningkatkan hasil belajar selanjutnya.56

5. Belajar dengan Keseluruhan dan dengan Bagian-Bagian

Menurut beberapapenelitian, perbedaan efektivitas antara belajar dengan

keseluruhan dengan belajar dengan bagian-bagian memang belum ditemukan. Hanya

apabila kedua prosedur itu dipakai secara simultan, ternyata belajar mulai dari keseluruhan

ke bagian-bagian lebih menguntungkan dari pada belajar mulai dari keseluruhan, individu

menemukan set yang tepat untuk belajar. Kelemahan dari metode keseluruhan adalah

membutuhkan banyak waktu dan pemikiran sebelum belajar yang sesungguhnya

 berlangsung.57

6. Penggunaan Modalitas Indra

Modalitas indra yang dipakai oleh masing-masing siswa dalam belajar tdaklahsama.

Sehubungan dengan itu, ada tiga impresi yang penting dalam belajar, yaitu: oral, visual, dan

kinestetik. Ada orang yang lebih berhasil belajarnya sengan menekankan impresi oral.

Dalam belajar, siswa perlu membaca atau mengucapkan materi pelajarn dengan nyaring

atau mendengarkan bacaan atau ucapan orang lain. Ada yang belajar dengan menekankan

impresi visual, dimana dalam belajarnya siswa harus lebih banyak menggunakan fungsi

indra penglihatan. Begitu pula ada yang belajar dengan menekankan diri pada impresi

55  Ibid ., hal. 117.56  Ibid ., hal. 117.57  Ibid ., hal. 117.

15

Page 16: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 16/17

kenestik dengan banyak menggunakan fungsi motorik. Disamping itu, ada pula yang

 belajar dengan menggunakan kombinasi impresi indra.58

7. Bimbingan Dalam Belajar 

Bimbingan yang terlalu benyak diberikan oleh guru atau orang lain cenderung

membuat siswa menjadi tergantung. Bimbingan dapat diberikan dalam batas-batas yang

diperlukan oleh siswa. Hal yang penting yaitu perlunya pemberian modal kecakapan pada

siswa sehingga yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas-tudgas yang dibebankan

dengan sedikit saja bantuan dari pihak lain.59

H. Penutup

1. Kesimpulan

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan faktor-faktor yang menentukan atau yangmempengaruhi hasil belajar siswa adalah:

a) Faktor internal

 b) Faktor eksternal

c) Faktor stimulasi belajar 

d) Faktor metode belajar 

Faktor internal meliputi:

a) Faktor jasmani

 b) Faktor psikologis

c) Faktor cara belajar 

d) Faktor kelelahan

Faktor eksternal meliputi:

a) Faktor keluarga

 b) Faktor sekolah

c) Faktor masyarakat

d) Faktor lingkungan

Faktor stimulasi belajar terdiri dari:

a) Panjangnya bahan pelajaran

 b) Kesulitan bahan pelajaran

c) Pentingnya bahan pelajaran

58  Ibid ., hal. 117-118.59  Ibid ., hal. 118.

16

Page 17: PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE

5/10/2018 PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEDE - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/psikologi-pendidikan-dede 17/17

d) Mudah sulitnya tugas pelajaran

e) Suasana lingkungan eksternal

Faktor metode belajar terdiri dari:

a) Kegiatan belajar 

 b) Overlearning dan drill

c) Resitasi selama belajar 

d) Pengenalan tentang hasil-hasil belajar 

e) Penggunaan modalitas belajar 

f) Bimbingan dalam belajar 

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Dalyono, M. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007)

Mustaqim dan Wahab, Abdul. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991

Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007)

Slameto.   Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010)

Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta:

Rineka Cipta, 1990)

Syah, Muhibbin.  Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2008)

17