psikologi pendidikan
-
Upload
aprilia-putri -
Category
Education
-
view
458 -
download
1
Transcript of psikologi pendidikan
Annis KhoirulAprilia PutriEka Wirman
KESULITAN BELAJAR
KESULITANBELAJAR
kondisi dimana anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata atau di atas rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar yang berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi, berbahasa, memori, serta pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan fungsi integrasi sensorik motorik.
(Clement, dalam Weiner, 2003).
FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR
Faktor ektern siswa
Faktor intern siswa
bersifat psikomotor (ranah karsa)
FAKTOR INTERN SISWABersifat Kognitif (Ranah Cipta)
Bersifat Afektif (Ranah Rasa)
FAKTOR INTERN SISWA MELIPUTI GANGGUANATAU KEKURANGMAMPUAN PSIKO-FISIK SISWA
SEBAB YANG BERSIFAT FISIK
Karena sakitKarena kurang sehat
Sebab karena cacat tubuh
SEBAB–SEBAB KESULITAN BELAJAR KARENA ROHANI
IntelegensiBakatMinatMotivasiFaktor kesehatan mentalTipe-tipe khusus seorang pelajar (visual, motoris, dan campuran)
Lingkungan keluargaLingkungan perkampungan/masyarakat
Lingkungan sekolah
FAKTOR EKSTERN SISWA
Faktor-faktor Eksternnya
Yaitu faktor-faktor seperti cara mendidik anak oleh orang tua mereka di rumah. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup mendapatkan perhatian, atau anak yang terlalu diberikan perhatian. Selain itu juga bagimana hubungan orang tua dengan anak, apakah harmonis, atau jarang bertemu, atau bahkan terpisah.
SOCIAL
NON-SOCIAL Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah factor guru di sekolah, kurikulum dan sebagainya.
JENIS-JENISKESULITAN BELAJAR
Dilihat dari jenis kesulitan belajarDilihat dari bidang studi yang dipelajari
Dilihat dari sifat kesulitannyaDilihat dari segi factor penyebabnya
LEARNING DISABILITY
Diantara faktor-faktor yang dapat dipandang sebagai faktor khusus ini ialah sindrom psikologis berupa learning disability (ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome) yang berarti satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis (Reber,1998) yang menimbulkan kesulitan belajar
faktor khusu
sDisleksia (dyslexia), yakni ketidakmampuan membaca.
Disgrafia (dysgraphia), yakni ketidakmampuan belajar menulis.Diskalkulia (dyscalculia), yakni ketidakmampuan belajar matematika.
Underachiever
Rimm (dalam Del Siegle & McCoah,2008) menyatakan ketika siswa tidak menampilkan potensinya, maka ia termasuk underachiever. Semiawan (1997: 209) menyebutkan ”underachievement adalah kinerja yang secara signifikan berada di bawah potensinya”. Makmun (2001: 274) juga mengungkapkan bahwa yang dimaksud ”underachiever adalah mereka yang prestasinya ternyata lebih rendah dari apa yang diperkirakan berdasar hasil tes kemampuan belajarnya”.
1) Ciri-ciri underachiever:a) Prestasi tidak konsisten: kadang bagus, kadang tidak.b) Tidak menyelesaikan pekerjaan rumah (PR).c) Rendah diri.d) Takut gagal (atau sukses).e) Takut menghadapi ulangan.f) Tidak punya inisiatif.g) Malas, bahkan depresi.
2) Penyebab underachiever :Penyebab underachiever, Butler-Por (dalam oxfordbrooks.ac.uk,2006) menyatakan bahwa underachievement bukan disebabkan karena ketidakmampuan untuk melakukan suatu dengan lebih baik,tetapi karena pilihan-pilihan yang dilakukan dengan sadar atau tidak sadar.
Slow leaner
“Slow learning adalah anak dengan tingkat penguasaan materi yang rendah, padahal materi tersebut merupakan prasyarat bagi kelanjutan di pelajaran selanjutnya, sehingga mereka sering harus mengulang”.
“Slow learning yaitu suatu istilah nonteknis yang dengan berbagai cara dikenakan pada anak-anak yang sedikit terbelakang secara mental, atau yang berkembang lebih lambat daripada kecepatan normal”.
-Chaplin,( 2005 : 468)
-Burton, (dalam Sudrajat;2008)
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
Diagnosis adalah keputusan atau penentu mengenai hasil dari pengolahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dan jenis kesulitan yang dialami siswa. Sebelum menetakan alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar siswa, guru sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan identifikasi (upaya mengenali gejala dengan cermat) terhadap fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda siswa tersebut. Upaya seperti ini disebut diagnosis yang bertujuan menetapkan “jenis penyakit” yakni jenis kesulitan belajar siswa.
ANALISIS HASIL DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
Data dan informasi yang diperoleh guru melalui diagnostik kesulitan belajar tadi perlu dianalisis sedemikian rupa, sehingga jenis kesulitan khusus yang dialami siswa yang berprestasi rendah itu dapat diketahui secara pasti.
KesimpulanDalam analisis kesulitan pembelajaran dapat dilalui dengan identifikasi kesulitan belajar, mengadakan
diagnosis kesulitan belajar, melakukan bimbingan dan konseling belajar, dan kemudian menetapkan model pembelajaran serta mengatasi kesulitan belajar.
Pada dasarnya semua anak memiliki kemampuan, walaupun mungkin saja kemampuan yang dimiliki berbeda satu dengan yang lainnya. pada tingkat pendidikan dasar berbagai kemampuan tersebut masih memiliki relasi yang kuat, membaca, menulis, serta berhitung. Masalah yang mungkin ada pada pada salah satu kemampuan tersebut dapat menggangu kemampuan yang lain.
Dengan demikian apa yang kita sering lakukan baik sebagai seorang orang tua, ataupun seorang guru dengan mengatakan seorang anak yang mendapatkan nilai yang rendah merupakan anak yang bodoh dan gagal perlu menjadi perhatian kita. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa mungkin saja anak hanya mengalami gangguan pada salah satu kemampuan tadi, dan ia tidak tahu bagaimana mengatasi masalah tersebut.