Psikologi Pendidikan

16
PENANGANAN PSIKOLOGIS DI MTSN SEWULAN TAHUN 2014 Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Oleh Riza Farhani NIM 14331856 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2014 i

description

studi kasus sekolah

Transcript of Psikologi Pendidikan

PENANGANAN PSIKOLOGIS DI MTSN SEWULAN TAHUN 2014

Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

OlehRiza FarhaniNIM 14331856

Program Studi Pendidikan Bahasa InggrisFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Ponorogo2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Penangan Psikologis di MtsN Sewulan Tahun 2014 dengan lancar dan tepat waktu.Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Psikologi Pendidikan yang dibimbing oleh Drs. Subangun, M.KPd.Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada1. Niken Reti Indraswati, M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris; 2. Drs. Subangun, M.K.Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Pendidikan yang senantiasa memberikan arahan serta masukan;3. Pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan moral maupun material.Penulis makalah ini akan sangat menghargai kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun,guna perbaikan atas kekurangan serta kesalahan dalam makalah ini.Madiun, 9 Desember 2014

Penulis,Riza Farhani

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL iKATA PENGANTAR . ii DAFTAR ISI .iii BAB I PENDAHULUAN . 1 A. Latar Belakang Masalah .1 B. Rumusan Masalah ..2 C. Tujuan Penelitian 2 D. Manfaat . 2BAB II PEMBAHASAN 3 A. Gambaran Umum 3 B. Jenis Masalah Psikologis . 4 C. Penanganan Masalah 6 D. Tindak Lanjut 6E. Komentar 6 BAB III PENUTUP .. 7A. Simpulan 7B. Saran ... 7DAFTAR PUSTAKA . 8 iii

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPsikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan sumbangsih dari ilmu pengetahuan psikologi terhadap dunia pendidikan dalam kegiatan pendidikan pembelajaran, pengembangan kurikulum, proses belajar mengajar, sistem evaluasi, dan layanan konseling merupakan serta beberapa kegiatan utama dalam pendidikan terhadap peserta didik, pendidik, orang tua, masyarakat dan pemerintah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara sempurna dan tepat guna.Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut seyogyanya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat menunjukkan perilakunya secara efektif.Dunia pendidikan khususnya di sekolah, memegang peranan penting dalam proses belajar selain instasi sekolah adalah adanya kerjasama antara guru dan siswa. Seorang guru memegang peranan penting dalam membentuk siswanya. Tidak hanya membentuk dalam bentuk pola pikir atau pengetahuan, seorang guru juga dituntut untuk dapat membentuk siswanya dari segi tingkah laku dan emosional siswa.Seorang guru juga berperan sebagai pengganti orang tua atau orang tua kedua bagi siswa disekolah. Sehingga seorang guru harus dapat dan mampu memberikan contoh yang posistif atau memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Di sekolah sering sekali terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan lain sebagainya. Dalam hal demikian berarti bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk mendorong dan memberi semangat bagi anak didiknya agar dapat belajar dengan sungguh-sungguh .Dari beberapa ulasan tersebut melatarbelakangi kami untuk melakukan analisis studi kasus dan pembuatan makalah dengan judul Analisis Studi Kasus Tentang Dampak Kurangnya Motivasi Terhadap Perkembangan Psikologis Anak Didik.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah Bagaimana Hasil Analisis Studi Kasus Tentang Dampak Kurangnya Motivasi Terhadap Perkembangan Psikologis Anak Didik?C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana hasil analisis studi kasus tentang dampak kurangnya motivasi terhadap perkembangan psikologis anak didik. D. ManfaatMakalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:1. Penulis Melalui makalah ini, penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Dan hal yang paling penting adalah penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah penulis dapatkan di mata kuliah Pengantar Pendidikan.2. MasyarakatMelalui makalah ini, Masyarakat bisa lebih memperhatikan kondisi nyata yang banyak terjadi kasus pada anak didik.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Gambaran UmumMTsN Sewulan merupakan sekolah yang terletak di Jl. Pasar Slering Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Sekolah negeri setara sekolah menengah pertama ini merupakan sekolah yang berbasis agama islam. Memiliki jumlah peserta didik yang banyak, membuat sekolah ini terbagi atas tiga lokal gedung yang terpisah satu sama lain. Hal ini membuat pengawasan terhadap peserta didik kurang maksimal.Banyaknya peserta didik dan terpisahnya lokasi gedung-gedung pembelajaran siswa membuat beberapa kasus muncul. Seperti sekolah-sekolah lain pada umumnya, kasus yang sering muncul adalah kasus tentang kenakalan remaja. Memang di sekolah ini sudah terdapat fasilitas berupa disediakannya beberapa guru pembimbing konseling dan bahkan mata pelajaran bimbingan konseling wajib ditempuh oleh semua peserta didik tanpa terkecuali. Tetapi jumlah peserta didik yang terlalu banyak membuat kinerja dari para pembimbing konseling kurang maksimal. Ditambah lagi peserta didik yang melakukan pembelajaran di luar gedung pusat MTsn Sewulan membuat pembimbing konseling semakin sulit melakukan pemantauan terhadap peserta didik tersebut.Kantor pembimbing konseling sendiri hanya terdapat di gedung pusat MTsN Sewulan, sedangkan di dua gedung lain tidak terdapat kantor dari pembimbing konseling. Faktor lain yang tak kalah penting adalah hanya di gedung pusat lah terdapat pagar yang mengelilingi kawasan sekolah, sedangkan di dua gedung lain tidak terdapat pagar yang mengelilingi sekolahan. Sebagai gambaran bahwa yang terdapat di gedung pusat dan memiliki fasilitas lengkap adalah peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi di bidang akademik yang sering disebut sebagai kelas unggulan dari MTsN Sewulan. Walaupun RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) sudah dihapus, pengelompokkan masih terjadi di sekolah ini. Pengelompokkan diharapkan supaya memudahkan pengajar dalam memaksimalkan potensi peserta didik.B. Jenis Masalah PsikologisMTsN Sewulan memiliki peserta didik yang cukup banyak, hal ini mengakibatkan banyak terdapat jenis masalah psikologis. Tetapi dalam hal ini penulis hanya mengambil satu jenis masalah psikologis yaitu masalah kurangnya motivasi. Kurangnya motivasi mayoritas terjadi pada anak-anak diluar kelas unggulan yang gedung pembelajarannya di luar gedung pusat dari MTsN Sewulan. Dalam pencarian data, penulis mewawancarai salah satu pembimbing konseling yang bertugas di MTsN Sewulan dengan data diri sebagai berikut:Nama:Dewi Yulianti S. psi.Usia:38 TahunMenurut penuturan beliau, kasus kurangnya motivasi banyak terjadi pada anak-anak kelas non unggulan yang melakukan kegiatan pembelajaran diluar gedung pusat MTsN Sewulan. Mereka merasa sebagai anak-anak yang tidak unggul di bidang akademik. Hal ini diperparah dengan stigma masyarakat bahwa anak-anak yang tidak mauk ke dalam kelas unggulan merupakan anak-anak yang tidak pandai. Hal ini membuat banyak peserta didik non unggulan yang mulai bersikap malas dalam belajar dan melakukan aktivitas negatif. Hal ini mereka lakukan karena stigma yang ada dianggap fakta yang tak terbantahkan. Sebagai contoh sampel, penulis melakukan wawancara intensif kepada Bu Yuli tentang seorang peserta didik dengan data diri dan keadaan sebagai berikut:a.Nama: Muhammad Ramdanib.Tempat Lahir: Madiunc.Tanggal Lahir: 10 Nopember 2000d.Kelas: VIII (Delapan)e.Tempat Sekolah: MTsNf.Alamat Rumah: Banjarsari Wetang.Hobby: Bermain

A. Keadaan Anak1. Fisik AnakDari wawancara yang saya lakukan terhdap Ibu Yuli, dapat saya katakan fisik anak adalah sebagai berikut:a) Tidak terdapat cacat pada fisik anakb) Mempunyai badan yang gemukc) Rambut lurus dan pendekd) Warna kulit hitame) Senang bercanda

2. Mental AnakDari wawancara berikutnya dapat disimpulkan keadaan mental anak ini sebagai berikut:a) Anak cukup memiliki sifat pemalu ketika mendapat perintah seperti maju kedepan.b) Anak kurang percaya diri didalam belajar .

3. Kelemahan AnakDari wawancara berikutnya yang telah saya lakukan anak ini memiliki kelemahan didalam belajar sebagai berikut:a) Kurangnya minat anak untuk belajar.b) Kurang aktifdidalam belajar.c) Sulituntuk tekun didalam mengulang pembelajaran.

4. Kelebihan AnakDapat dilihat kelebihan yang dimiliki anak yaitu pandai berbicara dengan baik. Memiliki teman-teman yang cukup banyak.

B. Permasalahan Anak1. Terhadap diri sendiriMenurut Ibu Yuli anak ini memiliki permasalahan terhadap dirinya sendiri didalam belajar yaitu kurang percaya dirinya anak didalam belajar ini terlihat ketika ia mengerjakan tugas (PR), anak ini selalu bertanya apakah tugas nya itu sudah benar atau belum dan anak ini juga kadang-kadang kurang yakin akan bisa memahami pelajaran bahkan meminta isi jawaban. 2. LingkunganMenurut Ibu Yuli anak ini tidak mempunyai masalah yang serius terhadap lingkungan sekitar yaitu masyarakat, ia senang sekali bermain dengan lingkungan sekitarnya. Tak heran hanya saja anak ini memiliki teman-teman bermain yang cukup banyak.3. SekolahMenurut Ibu Yuli dan keterangan wali kelas anak ini saya simpulkan bahwa permasalahan anak terhadap sekolah ialaha) Lambat dalam menerima pelajaran yang disampaikan.b) Susah dalam berinteraksi dengan guru.c) Agak pemalas.

C. Penanganan MasalahMelihat masalah psikologis yang terdapat pada anak didiknya, MTsN Sewulan melakukan penanganan masalah secara dini dengan beberapa hal diantaranya:1. Memaksimalkan kinerja para pembimbing konseling. Pendekatan personal lebih diintensifkan.2. Memotivasi peserta didik secara massif terutama kepada peserta didik non unggulan.3. Semua elemen wajib menjadi motivator bagi peserta didik.4. Memberikan sosialisasi kepada orangtua peserta didik tentang stigma yang salah.5. Memberikan perhatian lebih kepada anak-anak seperti Dani.D. Tindak LanjutPenanganan Masalah yang terdiri dari empat poin diatas sudah ditindaklanjuti oleh semua elemen MTsN Sewulan dan memberikan hasil yang maksimal. Bahkan muncul potensi-potensi baru di kelas non unggulan yang tidak kalah dengan peserta didik yang ada di kelas unggulan. Khusus yang terjadi pada Dani, menurut Bu Yuli dia sudah mengalami perkembangan pesat. Rasa percaya dirinya sekarang sudah mulai muncul dan semakin berkembang. Kepercayaan diri ini juga berakibat pada mulai berkurangnya sifat malas dalam belajar pada Dani.E. KomentarDisetiap sekolah pasti terdapat banyak sekali jenis masalah psikologis pada peserta didik. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Masalah psikologis tersebut semua bisa ditangani asalkan ada kerjasama dari semua pihak. Pembimbing konseling juga sangat dibutuhkan di sekolah karena merekalah tempat dimana peserta didik bisa mencurahkan segala masalahnya. Penanganan masalah psikologis peserta didik harus dilakukan secara dini dan intensif supaya tidak terjadi masalah panjang yang berkelanjutan nantinya.

BAB IIIPENUTUPA. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA