Psikologi pendidikan
description
Transcript of Psikologi pendidikan
![Page 1: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/1.jpg)
PSIKOLOGI PENDIDIKAN(BELAJAR)OLEH:
HOZAIMAH
![Page 2: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/2.jpg)
PENGERTIAN BELAJAR Belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami sisiwa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluargnaya sendiri.
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika ana-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.
![Page 3: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/3.jpg)
Reber dalam kamus susunannya yang tergolong modern, Ddictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah the process of acquiring knowledge, yakni proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar adalah A relatively permanent change in respons potentiality which occurs as a result of reinforced practice, yaitu suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relative langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dalam definisi ini terdapat dalam empat macam istilah yang esensial dan perlu disoroti untuk memahami proses belajar.
Relatively permanent, yang secara umum menetap. Response potentiality, kemampuan bereaksi. Rainforcel, yang diperkuat. Practice, praktik atau latihan.
![Page 4: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/4.jpg)
BEBERAPA PAKAR PENDIDIKAN YANG MENDEFINISIKAN BELAJAR SEBAGAI BERIKUT
GagneBelajar adalah perubahan dispisisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.
TraversBelajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
CronbachLearning is shown by a change in behavior as result of experience. (belajar adalah perubahan perilaku dari pengalaman)
Harold Spears Learning is to opserve, to read, to imitate, to try something them selves, to listen, to follow derection. ( dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu ).
GeochLearning is change in performance as a result of practice. ( belajar adalah perubahan performance sebagai hasil pelatihan ).
MorganLearning is anyrelatively permanent change in behavior that is a pressure of past experience. (belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman).
![Page 5: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/5.jpg)
LANJUTAN,,,,,,, Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah
laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidepnya. Santrock dan Yussen (1994) mendifinisikan belajar sebagai perubahan yang relative permanen karena adanya pengalaman. Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relative permanenatau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
![Page 6: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/6.jpg)
ILUSTRASI/CONTOH BELAJAR “Si Fulan masuk sekolah TK tingkat A, belum bisa
membaca. Di TK, ia bersama teman-temannya dikenalkan berbagai abjad oleh ibu Rina, sang Guru. Dengan menggunakan alat peraga bu Rina menunjukkan kepada sisiwa-siwanya huruf A sampai dengan huruf Z. sambil menunjuk huruf-huruf itu, bu Rina minta kepada siswa-siswanya untuk menirukan apa yang dikatakannya. Bu Rina melafalkan huruf “A”, serentak siswa-siswa mengucapakan “A”. seiring dengan waktu, di akhir tahun ajaran si Fulan beserta temannya di TK tingkat A dapat menulis dan membaca.
“Seorang anak balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoba mainan ini dengan cara memutar kuncinya dan meletakkannya pada suatu permukaan atau dataran. Perilaku “memutar” dan “meletakkan ”tersebut merupakan respon atsu reaksi atas rangsangan yang timbul/ada pada mainan itu (misalnya, kunci dan roda mobil-mobilan tersebut).
![Page 7: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/7.jpg)
LANJUTAN,,,,,, Pada tahap permulaan, respon anak terhadap
stimulus yang ada pada mainan tadi biasanya tidak tepat atau setidak-tidaknya tidak teratur. Namun, berkat latihan dan pengalaman berulang-ulang, lambat laun ia menguasai dan akhirnya dapat memainkan mobil-mobilan dengan baik dan sempurna. Sehubungan dengan contoh ini, belajar dapat kita pahami belajar sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi atau rangsangan yang ada.
![Page 8: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/8.jpg)
PROSES DAN FASE BELAJAR Definisi Proses Belajar
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa Latin “processus” yang berarti “berjalan ke depan”. Kata ini mempunyai urutan konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan.Dalam psikologi, belajar proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi kearah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.
![Page 9: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/9.jpg)
LANJUTAN,,,,,,, Fase-fase Dalam Proses Belajar
Menurut Jarome S. Bruner, salah seorang penentang teori S-R Bond, dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase.
Fase Iformasi (tahap penerimaan materi). Fase Transformasi (tahap pengubahan materi). Fase Evaluasi (tahap penilaian materi).
Dalam fase informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari.
Dalam fase transformasi, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah, atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas.
![Page 10: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/10.jpg)
Dalam fase evaluasi, seorang siswa akan menilai sendiri sampai sejauh manakah pengetahuan (informasi yang telah diinformasikan tadi) dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain atau memecahkan masalah yang dihadapi.
Menurut Wittig (1981) dalam bukunya Psychology of learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam tiga tahapan.
Acquasition (tahap perolehan / penerimaan informasi).
Storage (tahap penyimpanan inforamasi). Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi).
Pada tingkatan Acquasition seorang siswa mulai menerima informasi sebagai stimulus dan dan melakukan respons terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan perilkau baru
![Page 11: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/11.jpg)
Pada tingkatan Storage seorang siswa secara otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan perilaku baru yang ia peroleh ketika menjalani proses Acquasition. Peristiwa ini sudah tentu melibatkan fungsi short term dan long term memori.Pada tingkatan Retrieval seorang siswa akan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi sistem memorinya, misalnya ketika ia menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah.
![Page 12: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/12.jpg)
DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. 2011. Cooperative Learning Teori
dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Sugihartono DKK. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit UNY Press.
Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.
![Page 13: Psikologi pendidikan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071700/54b45d604a79599a5d8b46f8/html5/thumbnails/13.jpg)
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT