psikologi motivasi

9
DINAMIKA ORGANISASI 1. ORGANISASI FORMAL vs ORGANISASI INFORMAL Menurut Argyris Perbedaan karekteristik dari Organisasi tersebut adalah: FORMAL INFORMAL Hubungan antara atasan & bawahan ditentukan peraturan Hubunngan antara atasan dan bawahan berdasar kebutuhan masing-masing Pemimpin ditetapkan Pemimpin dipilih berdasarkan kesepakatan Pengendalian perilaku melalui pemberian balas jasa dan hukuman Pengendalian melaui pemenuhan kebutuhan Bawahan sangat tergantung pada atasan Kurang tergantung pada pimpinan 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Manusia melakukan kegiatan dan bereaksi terhadap kegiatan orang lain dalam organisasi baik dari pimpinan atau sesame anggota, ini menyebabkan timbulnya bermacam-macam dinamika perilaku dalam organisasi. Sebagai Wadah, dapat dikatakan bahwa organisasi bersifat memberikan adanya suatu kepastian dan ketentuan tentang pelaksanaan hubungan kerja antara manusia. Sebagai Proses, dapat dikatakan organisasi bersifat dinamis sebab itulah ia hidup, selalu bergerak, berkembang dan berubah-ubah. Adanya sifat dinamis ini dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain: a. FAKTOR INTERN (DALAM) Tujuan Manusia-manusia Tata hubungan

description

PM

Transcript of psikologi motivasi

MATERI KE-3

DINAMIKA ORGANISASI

1. ORGANISASI FORMAL vs ORGANISASI INFORMAL

Menurut Argyris Perbedaan karekteristik dari Organisasi tersebut adalah:FORMALINFORMAL

Hubungan antara atasan & bawahan ditentukan peraturanHubunngan antara atasan dan bawahan berdasar kebutuhan masing-masing

Pemimpin ditetapkanPemimpin dipilih berdasarkan kesepakatan

Pengendalian perilaku melalui pemberian balas jasa dan hukumanPengendalian melaui pemenuhan kebutuhan

Bawahan sangat tergantung pada atasanKurang tergantung pada pimpinan

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Manusia melakukan kegiatan dan bereaksi terhadap kegiatan orang lain dalam organisasi baik dari pimpinan atau sesame anggota, ini menyebabkan timbulnya bermacam-macam dinamika perilaku dalam organisasi.

Sebagai Wadah, dapat dikatakan bahwa organisasi bersifat memberikan adanya suatu kepastian dan ketentuan tentang pelaksanaan hubungan kerja antara manusia.

Sebagai Proses, dapat dikatakan organisasi bersifat dinamis sebab itulah ia hidup, selalu bergerak, berkembang dan berubah-ubah. Adanya sifat dinamis ini dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain:

a. FAKTOR INTERN (DALAM) Tujuan

Manusia-manusia

Tata hubungan

b. FAKTOR EKTERN (LUAR)a. NON FISIK

Bersifat Konstitusional-politis

Contoh: UUD, Tap MPR, KEPRES, SISTEM PEMERINTAHAN

Bersifat Sosial-politisContoh: Partisipasi masyarakat, Parpol, Susunan hidup masyarakat, Peranan kelompok.

Bersifat Sosial-ekonomiContoh: Kondisi hidup penduduk, Sumber penghasilan, umlah penduduk, Lapangan kerja. Bersifat Sosial-religiusContoh: Pengaruh Agama, Hubungan pemeluk agama, Organisasi keagamaan.

Bersifat Sosial-kulturContoh: Tingkat kecerdasan berpikir.

Bersifat Teknik-teknologisContoh: Penemuan teknologi

b. BERSIFAT FISIK

Misalnya: Faktor letak, Keadaan Alam, Daerah, Sumber-sumber Alamiah, Keadaan Iklim dan Cuaca.

3. DINAMIKA KONFLIKPada hakekatnya konflik adalah pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingan satu sama lain dalam organisasi, timbulnya konflik atau pertentangan diakibatkan komunikasi dan informasi dalam organisasi tidak menemui sasarannya.

JENIS-JENIS KONFLIK BERDASAR PERANAN:

Konflik Peranan (Person Role Conflict)

Konflik antar Peranan (Inter-role Conflict)Timbul akibat satu orang menjabat dua atau lebih fungs yang bertentangan

Konflik Pemenuhan harapan (Intersender Conflict)

Memenuhi harapan dari beberapa orang

Konflik akibat informasi tidak sesuai (Intrasender Conflict)JENIS KONFLIK MENURUT PIHAK YANG BERTENTANGAN: Konflik dalam diri sendiriKonflik antar individu

Konflik antar individu denngan kelompok

Konflik antar kelompok dengan organisasi

Konflik antar organisasi

SUMBER UTAMA KONFLIK:

a. Kebutuhan membagi sumberdaya terbatas

b. Perbedaan tujuan

c. Saling tergantungnya kegiatan kerja

d. Perbedaan nilai atau persepsi

e. Kemenduaan organisasional

f. Gaya Individual

EMPAT PENYEBAB KONFLIK:

a. Tujuan tidak sesuai dengan harapan

b. Peralatan atau alokasi sumberdaya yang tidak sesuai

c. Masalah yang tidak jelas

d. Perbedaan persepsi

EMPAT BIDANG STRUKTUR YANG SERING KONFLIK:

a. Konflik Hirarkis (antar berbagi tingkatan organisasi)

b. Konflik Fungsional (antar berbagai departemen)

c. Konflik Lini-Staff

d. Konflik Formal-Informal

4. TEORI MOTIVASIMotivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi internal dan motivasi ekternal.

Motivasi yang muncul atas kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal.

Motivasi internal:

a. Motivasi Fisiologi

Merupakan Motivasi alamiah contohnya: Lapar & Haus

b. Motivasi Psikologis

Motivasi Kasih Sayang (Affectional motivation)(menciptakan kehangatan, keharmonisan)

Mempertahankan diri (Ego-defensive motivation)

(melindungi kepribadian, mendapatkan kebanggaan)

Memperkuat diri (Ego-bolstering motivation)

(mengembangkan kepribadian, berprestasi)

Motivasi ekternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada didalam individu yang dipengaruhi oleh factor-faktor intern, pada teori ekternal tidak mengabaikan motivasi internal akan tetapi mengembangkannya. Teori Motivasi ekternal dijelaskan dengan Teori X dan Teori Y yang ditemukan Mc. Gregor. Inti dari Teori tersebut adalah:Teori Tradisional mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan oleh teori X yang menganggap rata-rata pekerja malas, tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan, dihukum jika perlu, diarahkan demi mencapai tujuan tetapi pada kenyataanya teori X tidak mampu menjawab seluruh fakta yang terjadi dalam organisasi oleh sebab itu dimunculkan teori Y untuk menjawabnya, teori ini beranggapan Usaha fisik atau mental dalam bekerja adalah kodrat manusia, rata-rata mereka bersedia belajar dalam kondisi yang memungkinkan dengan tanggung jawab, ada kecerdikan, kreatifitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah, hukuman bukan salah satu jalan untuk mencapai tujuan, organisasi seharusnya memberikan kesempatan untuk mereka dalam berprestasi.Tahun 1943 terjadi pengembangan teori motivasi yang dikenal dengan Hirarki Kebutuhan Maslow yang dikemukakan Abraham Maslow. Lima tingkatan keinginan dan kebutuhan menurutnya adalah:

a. Fisiologi: Lapar, haus, perumahan dllb. Keamanan: Keselamatan, perlindungan dll

c. Sosial: Rasa cinta, kekeluargaan, persahabatan, kasih saying

d. Penghargaan: Status, kedudukan, kehormatan

e. Aktualisasi diri: Pemenuhan diri, pengembangan diri, kreatifitas, ekpresi diri.

5. KEPEMIMPINAN Perkembangan teori kepemimpinan:

a. Teori Sifat Kepemimpinan

Dimulai dengan memusatkan pada pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan dengan kualitas individu bukan fungsi situasi teknologi atau masyarakat. Keith Davis membagi empat cirri utama kesuksesan seorang pemimpin:

Kecerdasan

Kedewasaan social dan hubungan social luas Motivasi diri dan dorongan berprestasi Sikap-sikap hubungan manusiawib. Teori Kelompok

Dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social, teori ini berpendapat untuk mencapai tujuan harus ada pertukaran positif antara atasan dan bawahan.

c. Teori Situasional

Pendekatan kedua teori diatas kurang menyeluruh oleh sebab itu teori dialihkan pada aspek situasional kepemimpinan. Fred Fiedleer mengajukan sebuah model dasar situasional dikenal dengan Contingency model of leadership effectiveness. Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:

Hubungan pimpinan anggota

Tingkat dan Struktur tugas

Posisi kekuasaan

d. Teori Path-Goal

Teori ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terutama perilaku terhadap motivasi bawahan, kepuasaan dan pelaksanaan kerja. Empat tipe gaya perilaku pemimpin menurut teori ini: Kepemimpinan Direktif

Kepemimpinan Suportif

Kepemimpinan Partisipatif

Kepemimpinan Orenteasi prestasi

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda:a. Otokrasi,mempunyai ciri-ciri:

Kebijjaksanaan dilakukan oleh pemimpin

Teknik dan langkah di dikte oleh atasan

Pemimpin biasanya mendikte tugas setiap anggotanya. Pemimpin cenderung menjadi pribaddi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota

b. Demokratis, mempunyai ciri-ciri:

Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan. Kegiatan-kegiatan didiskusikan langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan untuk petunjuk-petunjuk teknis pemimpin mengarahkan dua atau alternative prosedur yang dapat dipilih.

Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok

Pemimpin adalah obyektif atau fact minded.

c. Laissez Faire, mempunyai cirri-ciri:

Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pimpinan.

Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pimpinan yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas

Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.

William J. Redden adalah seorang professor dan konsultan Canada membagi dua gaya kepemimpinan. Masing-masing adalah:

a. Gaya-gaya Efektif:

Eksekutif

Pembangun

Otokrat penuh kebajikan

Birokrat

b. Gaya-gaya tidak efektif

Kompromis

Misioner

Otokrat

PelarianRensis Likert dengan melibatkan kaum Michigan membagi empat system atau gaya dasar kepemimpinan organisasional:

a. Otokrat Eksploratif

Manajer mengambil semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memerintahkan serta mengekplorasi bawahan dalam pelaksanaan

b. Otokrat penuh kebajikanManajer tetap menentukan perintah-perintah kerja tapi bawahan diberi keleluasaan dalam pelaksanaan

c. Partisipatif

Manajer menggunakan gaya konsultatif yaitu meminta masukan dari bawahan tapi tetap menahan hak untuk membuat keputusan.

d. Demokratik

Manajer memberikan berbagi pengarahan pada bawahan tapi juga memberikan partisipasi total dan keputusan dibuat bersama-sama dengan keputusan suara mayoritas.

5

4

3

2

1

Aktualisasi Diri

Penghargaan

Sosial

Keamanan

Fisiologis