Psikologi Analitis: Carl Jung

34
Psikologi Analitis: Carl Jung Asma Khairani

Transcript of Psikologi Analitis: Carl Jung

Page 1: Psikologi Analitis: Carl Jung

Psikologi Analitis: Carl Jung

Asma Khairani

Page 2: Psikologi Analitis: Carl Jung

Carl Gustav Jung Lahir tahun 1875 di

Swiss

Ayahnya seorang pejabat gereja

Ibunya anak dari seorang ahli teologi

Page 3: Psikologi Analitis: Carl Jung

Carl Gustav JungDi umur 4 tahun, Jung

pindah ke daerah Basel, dan saat itu mimpi-

mimpinya mulai muncul.

Saat sekolah, Jung merasa ada dua aspek yang

terpisah dari dirinya. Ia menamakannya

Kepribadian no. 1 dan Kepribadian no. 2

Di umur 16-19 tahun, Jung menciptakan

teori tentang kepribadiannya.

Kepribadian no. 1 >> ekstrovert, menerima dunia secara Objektif

Kepribadian no. 2 >> introvert, menerima dunia secara subjektif

Page 4: Psikologi Analitis: Carl Jung

Tahun 1895 Jung belajar kedokteran

Tahun 1900 lulus dan menjadi asisten

seorang psikiater.

Tahun 1902 disertasinya selesai,

yang berjudul “On The Psychology and

Pathology of So-Called Occult Phenomen”

Tahun 1903 menikah Sama Emma, lalu bekerja di rumah

sakit jiwa

Page 5: Psikologi Analitis: Carl Jung

• Jung membaca buku Freud yang berjudul The Interpretation of Dream saat rilis, namun tidak terlalu terkesan.• Beberapa tahun kemudian dengan Jung membacanya

lagi, lalu ia punya pemahaman baik dan mulai mengartikan mimpinya sendiri.• Jung mengirim koleksi hasil kerjanya kepada Freud, dan

pada tahun 1906 mulailah korespondensi antara Jung dengan Freud.

Page 6: Psikologi Analitis: Carl Jung
Page 7: Psikologi Analitis: Carl Jung

• Suatu hari, Jung, Freud dan kolega lainnya diundang ke Amerika untuk mengisi beberapa seminar.• Di seminar tersebut Jung dan Freud saling menginterpertasikan

mimpi mereka, dan mulai dari situ terjadi ketegangan antara Jung dan Freud.• Di buku Jung, Memories, Dream and Reflection Jung mengatakan

bahwa Freud tidak mau membuka kehidupan pribadi dan masa lalunya secara terperinci.• Freud juga tidak menginterpertasikan mimpi Jung dengan baik.

Jung membantah hasil interpertasi Freud.• Tidak lama setelah rombongan kembali dari Amerika, akhirnya

korespondensi antara Jung dan Freud terputus.

Page 8: Psikologi Analitis: Carl Jung

• Saat masa-masa perpecahan ini, Jung mulai kesepian dan sering menganalisa diri sendiri dengan berbahaya.

• Di tahun 1944 Jung mengajar psikologi di Universitas Besel, tapi karena kesehatannya ia mengundurkan diri.• Tahun 1955 istrinya meninggal, Jung jadi sering menghabiskan

waktunya sendiri.• Tahun 1961 Jung meninggal di Zurich.

Page 9: Psikologi Analitis: Carl Jung

Teori dan Konsep JungTingkatan Psike

Kesadaran

Ketidaksadaran Personal

Ketidaksadaran Kolektif

Arketipe

Persona

BayanganAnimaAnimus

Great Mother

Wise Old Men

Father ChildHero Self

INTROVERT

EKSTROVERT

Page 10: Psikologi Analitis: Carl Jung

Tingkatan Psike (Psyche)

• Seperti Freud, Jung berasumsi bahwa pikiran atau psike mempunyai level ketidaksadaran dan kesadaran.• Namun Jung menekankan bahwa yang paling penting dari

ketidaksadaran bukanlah pengalaman personal, melainkan keberadaan manusia di masa lalu. Konsep ini dinamakan ketidaksadaran kolektif.

Page 11: Psikologi Analitis: Carl Jung

Kesadaran (Conciousness)• Kesadaran merupakan hal yang bisa dirasakan oleh ego.• Diri yang merupakan pusat dari kepribadian kebanyakan berupa

ketidaksadaran.• Jadi, kesadaran memainkan peran relatif kecil dalam psikologi analitis.• Psikologi analitis Jung lebih menekankan pada penjelajahan kesadaran

psike seseorang yang menyebabkan ketidakseimbangan psikologis.• Menurut Jung, individu yang sehat itu yang dapat berhubungan

dengan dunia kesadarannya dan dapat mengalami ketidaksadaran diri lalu mencapai individuasi.

Page 12: Psikologi Analitis: Carl Jung

Ketidaksadaran Personal(Personal Unconciousness)• Merupakan rangkuman dari seluruh pengalaman yang terlupakan, ditekan,

dan dipersepsikan secara subliminal pada seseorang.• Pe-Un mengandung ingatan dan impuls masa silam, kejadian tidak terlupakan

serta berbagai pengalaman yang disimpan di bawah alam sadar.• Jadi, ketidaksadaran dibentuk dari pengalaman individual.• Gambaran dari Pe-Un ini ada yang mudah diingat, ada yang sulit, ada juga

yang jauh dari jangkauan kesadaran manusia.• Materi Pe-Un ini disebut kompleks

Pe-Un

Page 13: Psikologi Analitis: Carl Jung

• Kompleks adalah akumulasi dari kumpulan gagasan yang diwarna dengan perasaan.• Contoh: kata ibu.

• Kompleks secara umum bisa dikategorikan sebagai sesuatu yang personal, namun bisa juga diturunkan dari pengalaman kolektif kemanusiaan seseorang.• Contoh: mother complex.

Page 14: Psikologi Analitis: Carl Jung

Ibu

Ibu saya sendiri

Ibu lain yang saya kenal

Pengalamanku menjadi seorang

ibu

Pengalaman memiliki ibu

lainnya

Apa yang saya baca dan dengar

tentang ibu

Page 15: Psikologi Analitis: Carl Jung

Ketidaksadaran Kolektif(Collective Unconciousness)• Ko-Un ini sudah mengakar dari masa lalu leluhur seluruh spesies.• Isi fisik yang menyertai Ko-Un diturunkan dari satu generasi ke generasi

berikutnya sebagai kondisi psikis.• Pengalaman nenek moyang terdahulu dengan konsep universal seperti

Tuhan, Ibu dan Bumi telah ditransmisikan dalam beberapa generasi sehingga orang berada dalam suatu kondisi dan waktunya dipengaruhi oleh pengalaman primordial nenek moyangnya.• Jadi, menurut Jung, isi dari Ko-Un adalah kurang lebih sama pada seluruh

budaya di dunia ini.

Ko-Un

Page 16: Psikologi Analitis: Carl Jung

• Isi dari Ko-Un aktif mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan seseorang.• Ko-Un tidak merujuk pada ide yang diturunkan, tetapi lebih

kepada kecenderungan kuat manusia untuk bereaksi dengan cara tertentu pada saat pengalaman mereka menstimuluskan kecenderungan turunan secara biologis.• Contoh: Ibu saat menggendong anaknya yang baru lahir.

Page 17: Psikologi Analitis: Carl Jung

Jung mengatakan bahwa manusia punya kecenderungan yang diturunkan dan jumlahnya sama dengan situasi tipikal yang terjadi di kehidupan manusia. Pengulangan situasi ini jumlahnya tidak terhingga akan menjadikannya sebagai bagian dari konstitusi biologis manusia.

Dengan lebih banyak pengulangan, pembentukan ini mulai mengembangkan beberapa isi dan muncul sebagai... Arketipe

Page 18: Psikologi Analitis: Carl Jung

Arketipe (Archaetype)• Menurut Jung, arketipe merupakan bayangan leluhur yang datang dari Ko-Un.• Sama dengan kompleks karena merupakan kumpulan bayang-bayang yang diasosiasikan dengan kuat oleh perasaan. Bedanya?• Arketipe beda dengan insting. Menurut Jung,

Insting: ketidaksadaran impuls fisik pada tindakanArketipe: pasangan psikis dari sebuah insting.

• Keduanya sama-sama dibentuk secara tidak sadar dan sama-sama berperan dalam membentuk kepribadian.

Page 19: Psikologi Analitis: Carl Jung

• Pada manusia terdapat arketipe yang tidak dapat dihitung jumlahnya.• Arketipe aktif pada saat proses pertemuan

pengalam personal dengan bayangan primordial laten.• Arketipe tidak dapat muncul sendiri, tapi aktif

muncul dalam beberapa bentuk mimpi, fantasi maupun delusi.• Menurut Jung, mimpi adalah semuber utama

material arketipe. Beberapa mimpi diajukan Jung sebagai bukti keberadaan arketipe.

Page 20: Psikologi Analitis: Carl Jung

Arketipe bisa dikombinasikan dan saling bertumpukan, dan Jung membuat beberapa konsep arketipe utama.

Persona

Bayangan

Anima

Animus

Page 21: Psikologi Analitis: Carl Jung

Persona• Adalah sisi kepribadian yang ditunjukkan

orang kepada dunia.• Istilah persona diambil dari topeng yang

digunakan aktor teater saat memainkan peran.• Jung percaya bahwa setiap manusia terlibat

dalam peranan tertentu yang dituntut oleh sosial• Contoh: bedside manner seorang dokter, dan

politikus yang harus bisa meyakinkan rakyat agar memenangkan kepercayaan orang-orang.• Persona melindungi ego dari image negatif,

dan bisa muncul di mimpi dalam banyak bentuk yang berbeda.

Page 22: Psikologi Analitis: Carl Jung

• Persona itu penting, tapi jangan mencampurkan bagian yang ditampilkan di depan publik dengan diri kita.• Ketika kita terlalu dekat dengan persona, akan membangun ketidaksadaran mengenai individualitas, dan akan sulit dalam proses mencapai realisasi diri.•Untuk menjadi seorang yang sehat secara psikologis, kita harus seimbang antara harapan sosial dan bagaimana kepribadian kita sebenarnya.

Page 23: Psikologi Analitis: Carl Jung

Bayangan (Shadow)• Merupakan arketipe dari kegelapan dan represi

yang menampilkan kualitas yang tidak kita akui keberadaannya dan berusaha disembunyikan, yaitu kelemahan, keinginan, kegagalan, kekacauan, keliaran, dan pikiran yang ditekan.

• Jung bersikeras bahwa sepenuhnya kita harus bertahan untuk mengetahui bayangan kita.

• Menurutnya lebih mudah memproyeksikan sisi kepribadian kita pada orang lain, caranya adalah dengan melihat kejelekan dan sifat jahat orang lain yang tidak kita ingin lihat didalam diri kita.

• Dalam mimpi bayangan bisa muncul dalam bentuk ular, naga, iblis, atau figur-figur gelap dan liar.

Page 24: Psikologi Analitis: Carl Jung

Anima• Jung percaya bahwa manusia secara psikologis

biseksual dan memiliki sifat feminin dan maskulin.• Sisi feminin laki-laki disebut dengan anima.• Anima terbentuk di dalam Ko-Un dan menetap di

kesadaran.• Anima merepresentasikan mood dan perasaan

irasional.

Page 25: Psikologi Analitis: Carl Jung

Animus• Sisi maskulin perempuan disebut animus.• Animus terbentuk dalam Ko-Un dan menetap di

kesadaran.• Animus merepresentasikan proses berpikir dan

menalar.

Page 26: Psikologi Analitis: Carl Jung

Anima dan animus jika dikombinasikan akan membentuk syzygy. Syzygy ini merepresentasikan keutuhan, kesatuan dan kelengkapan. Satu contoh syzygy adalah ketika dua orang menentukan kalau mereka itu soul mate. Dalam hal ini, anima dan animus merepresentasikan ‘diri sebenarnya’ seseorang.

Page 27: Psikologi Analitis: Carl Jung

Great Mother•Diturunkan dari anima dan animus.• Setiap orang, pria dan wanita punya arketipe great mother.• Berkaitan dengan perasaan positif dan negatif.•Mampu menghasilkan dan mempertahankan sebuah kehidupan, namun juga bisa mengambil atau mengabaikan anaknya.• Terinspirasi dari ibu Jung.

Page 28: Psikologi Analitis: Carl Jung

Wise Old Men• Merupakan arketipe dari kebijaksanaan dan keberartian

yang menyimbolkan pengetahuan manusia akan misteri kehidupan.• Arti dari arketipe tidak disadari dan tidak dapat secara

langsung disadari oleh seorang individu.• Di dalam mimpi, wise old men muncul dalam bentuk ayah,

kakek, guru, filsuf, pembimbing spiritual, dokter maupun pendeta.

Page 29: Psikologi Analitis: Carl Jung

Father• Arketipe yang merepresentasikan otoritas dan

kekuasaan

Child• Arketipe yang merepresentasikan keinginan untuk tidak

bersalah dan perlindungan dari bahaya.

Page 30: Psikologi Analitis: Carl Jung

Hero• Direpresentasikan dalam mitologi

sebagai seseorang yang sangat kuat, namun menurut Jung pada akhirnya kerap dikalahkan oleh seseorang atau sesuatu yang sepele.

• Arketipe mengenai seorang pahlawan yang memenangi pertempuran merempresentasikan kemenangan dalam menghadapi masalah atau keterpurukan.

Page 31: Psikologi Analitis: Carl Jung

Self• Jung percaya bahwa setiap orang memiliki kecenderungan

untuk bergerak menuju perubahan, kesempurnaan, kelengkapan yang diwarisi. Ia menyebutnya sebagai diri atau self.• Merupakan arketipe yang paling komperhensif• Merupakan arketipe dari banyak arketipe karena sifatnya

yang menarik arketipe jenis lain yang menyatukan semuanya dalam ‘realisasi diri’.• Disimbolkan sebagai ide seseorang akan kesempurnaan,

keutuhan, dan kelengkapan.

Page 32: Psikologi Analitis: Carl Jung
Page 33: Psikologi Analitis: Carl Jung

Introversi dan Ekstroversi• Selain konsep tentang ketidaksadaran kolektif, Jung

juga membawa pengaruh besar dalam psikologi kepribadian dengan mencetus tentang dua pendekatan pada hidup, yaitu ekstroversi dan introversi.Introvert ExtrovertMengisi energi dengan menyendiri

Mengisi energi dengan bergaul

Menghindari perhatian Mencari perhatianTetap di satu topik Loncat dari satu topik ke

yang lainKomunikasi tertulis Komunikasi verbalMudah memperhatikan Mudah teralihkan

perhatiannyaBerhati-hati Bertindak dahulu, berpikir

kemudian

Page 34: Psikologi Analitis: Carl Jung

Terima kasihSumber:Psych 101 (Paul Kleinmann)Teori Kepribadian (Feist and Feist)Psychology (opestax.org)