TEORI JUNG KEPRIBADIAN.pptx

22
KELOMPOK 5 Fara Karamina (010) Qonita Zaroh (017) Fathur Dwi (094) Novita Rosa (097) Nasyiatul Hasanah (101)

Transcript of TEORI JUNG KEPRIBADIAN.pptx

Kelompok 5

Kelompok 5Fara Karamina (010)Qonita Zaroh (017)Fathur Dwi (094)Novita Rosa (097)Nasyiatul Hasanah (101)Dinamika KepribadianDinamika disebabkan oleh energi psikis yang oleh Jung disebut libido. Libido tidak lain dari intensitas kejadian psikis yang hanya dapat diketahui lewat peristiwa peristiwa psikis itu.Libido dipergunakan sebagai abstraksi, yang menyatakan relasi relasi dinamis.Psyche atau kepribadian adalah suatu sistem energi yang tertutup tetapi tidak untuk seluruhnya, sifat tertutupnya tidak sempurna. Psyche dikatakan sebagai suatu sistem energi yang tetutup karena psyche mempunyai prinsip mengatur diri sendiri, yang berlangsung atas dasar hukum-hukum tertentu.Hukum hukum atau prinsip prinsip psycheHukum pasangan berlawananMenyatakan bahwa tidak ada suatu sistem yang mengatur diri sendiri tanpa kebalikan.Prinsip EkuivalensMenyatakan bahwa apabila suatu nilai menurun atau hilang, maka jumlah energi yang didukung oleh nilai itu tidak hilang dari psyche melainkan akan muncul kembali dalam nilai baru.Prinsip EntropiMenyatakan bahwa apabila dua benda yang berlainan panasnya bersentuhan, maka panas akan mengalir dari yang lebih panas kepada yang lebih dingin.Prinsip ini menggambarkan dinamika psyche, yaitu distribusi energi di dalam itu selalu menuju keseimbangan.Arah dan intensitas energiGerak energi memiliki arah gerak progresif dan gerak agresifProgresi adalah adaptasi kepada dunia luar melibatkan aliran maju energi psikis.Regresi adalah adaptasi dengan dunia batin mengandalkan arus mundur energi psikis.Progresi memiliki nilai positif dan regresi memiliki nilai negatif. Namun menurut Jung, regresi juga memiliki nilai positif bila progresi terjadi atas dasar keharusan penyesuaian terhadap dunia luar, maka egresi itu terjadi atas keharusan penyesuaian kedalam, jadi penyesuaian dengan hukum batin sendiri.Interaksi antara aspek aspek psycheKepribadian berinteraksi satu sama lain dalam tiga macam cara, yaitu :Sesuatu aspek atau sistem mengkompensasikan kelemahan terhadap orang lainSesuatu aspek atau sistem menentang aspek atau sistem yang lainSatu atau dua sistem mungkin bersatu untuk membentuk sintesisStruktur Kepribadian Arketip Arketip adalah bayangan bayangan leluhur atau arkaik yang datang dari ketidaksadaran kolektif.Arketip berbeda dengan insting.Arketip mempunyai dasar biologis yang terbentuk melalui pengulangan pengalaman dari para leluhur manusia.Arketip muncul dalam bentuk mimpi, fantasi, dan delusi.PersonaSisi kepribadian yang ditunjukan orang kepada dunia.Adanya topeng sebagai penyusaian dalam lingkungan masyarakat.Jika terlalu identik dengan persona maka akan kehilangan inner self dan cenderung memenuhi harapan sosial.

ShadowMenampilkan kualitas kualitas yang tidak diakui keberadaannya dengan menyembunyikan diri sendiri dan orang lain.

AnimaSisi feminim seorang priaTerbentuk dalam ketidaksadaran kolektif sebagai arketip dan menetap dikesadaranSelama mengalami hal ini (anima), seorang pria tidak pernah mengakui bahwa sisi feminim sedang menguasai dirinyaAnimusSisi maskulin pada wanitaWanita yang didominasi oleh animus tidak ada pemikiran logis atau penampakan emosi yang mampu menggoyahkan kepercayaannya.

Self Aresetip yang memotivasi perjuangan orang menuju keutuhan. menyatakan diri dalam berbagai simbol seperti : lingakaran magis.Self menjadi pusat kepribadian,dikelilingi oleh semua sitem lainnya.Self megarahkan sistem individualsi.Melalui self krativitas dalam ketidaksadaraan diubah menjadi sadar, dan disalurkan dalam keaktifitas produktif.PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN- Tahap PerkembanganPerkembangan kepribadian dibagi menjadi 4 periode :Masa Kanak-kanakPeriode ini dibagi menjadi tiga bagian : A. AnarkisFase ini dikarakterisasikan dengan banyaknya kesadaran yang kacau dan sporadis. Pengalaman pada fase anarkis terkadang masuk ke kesadaran sebagai gambaran yang primitive yang tidak mampu digambarkan secara akurat.

B. MonarkisFase ini dikarakterisasikan dengan perkembangan ego dan mulainya masa berfikir secara logis dan verbal. Pada fase ini anak-anak akan melihat dirinya sendiri secara objektif dan kerap mendekripsikan diri mereka sebagai orang ketiga. Kesadaran akan berkembang semakin besar, lebih banyak, dan lebih dihuni oleh ego primitive, walaupun ego dipersepsikan sebagai objek dan belum disadari sebagai penerima.C. DualistisDi fase ini ego sebagai penerima mulai tumbuh, kemudian ego terbagi menjadi objektif dan subjektif. Anak-anak menyadari dirinya sendiri sebagai orang pertama dan mulai sadar akan eksistensinya sebagai individu yang terpisah

2. Masa MudaDitandai dengan pubertas sampai dengan masa pertengahan. Anak muda mencoba bertahan untuk mencapai kebebasan fisik, psikis dari orang tuanya, mendapatkan pasangan, membangun keluarga, dan mencari tempat didunia ini. Periode aktifitas meningkat, mencapai kematangan seksual, menemukan kesadaran.Kesulitan yang dialami : mengatasi untuk menyadari perbedaan antara masa kanak-kanak dan muda, menghindari masalah.Adanya prinsip konservatif.

3. Masa Pertengahan ( Paruh Baya )Usia 35-40 tahun Kecemasan meningkat dan merupakan fase yang potensial.Masa kanak-kanak sangat mempengaruhi masa pertengahan.Berjuang keras untuk menjaga penampilan dan gaya hidup.Kesehatan psikologis dipengaruhi oleh harapan, antisipasi, menyerahkan gaya hidup masa muda dan menemukan arti baru dalam masa pertengahan terutama kepercayaan akan kehidupan setelah kematian.

4. Masa TuaMengalami penurunan kesadaranKetakutan di masa muda mempengaruhi ketakutan di masa tua akan kematian di masa kehidupan selanjutnya.Takut akan kematian disebut sebagai proses normal.Jung meyakini bahwa kematian adalah tujuan dari kehidupan dan hidup hanya bisa terpenuhi saat kematian.

Realisasi DiriDisebut juga dengan kelahiran kembali psikologis.Realisasi diri atau individuasi adalah proses untuk menjadi seseorang atau seseorang secara utuh.Proses yang berarti seseorang memiliki seluruh komponen psikologis yang berfungsi dalam satu kesatuan, tanpa melemahkan proses kemampuan psikisSeseorang yg telah mencapai proses tersebut telah mencapai realisasi diri, meminimalkan persona mereka, mengenali anima dan animusnya serta mencapai keseimbangan antara introversi dan estraversi.Proses ini hanya tercapai oleh mereka yang mampu menanggalkan egonya.Orang yg telah mencapai realisasai diri harus mengizinkan ketidaksadaran dirinya menjadi inti dari kepribadiannya.Orang yg mencapai realisasi diri dapat menempatkan dirinya di dunia internal dan eksternal.

Daftar PustakaSuryabrata,Sumadi.2011.Psikologi kepribadian. Jakarta:PT Raja Grafindo PersadaFiest,Jess dan Gregory J.Fiest. 2013.Teori kepribadian. Jakarta: Salemba HumanikaAlwisol.2009.Psikologi kepriadian edisi revisi. Malang : UMM perss