Psikodiagnostik observasi

76
PSIKODIAGNOSTIKA (II) (Observasi) www.humanikaconsulting.com

Transcript of Psikodiagnostik observasi

Page 1: Psikodiagnostik observasi

PSIKODIAGNOSTIKA (II)

(Observasi) www.humanikaconsulting.com

Page 2: Psikodiagnostik observasi

1. Definisi, tujuan, Manfaat, Kelebihan dan Kelemahan,

2. Observer, proses observasi, dan objektivitas data observasi

3. Observasi sehari-hari dan observasi ilmiah, dan observasi sebagai alat

psikodiagnotik

4. observasi sistematik-non sistematik, Partisipan-non partisipan, Eksperimental-

natural

5. Pencatatan hasil observasi dan praktek

6. Strategi observasi jenis naratif

7. Strategi observasi Event sampling dan time sampling

8. Strategi observasi Check lists dan rating scales

9. Pengolahan dan interpretasi data observasi

10. Penutup : penyajian data observasi dan review

MATERI KULIAH OBSERVASI

Page 3: Psikodiagnostik observasi

OBSERVASI

OBSERVASI ASESMEN

PENELITIAN

DIAGNOSTIK Perilaku

Non perilaku

Inferensi

Pengamatan/ pengumpulan data

Penilaian

Penemuan

Penegakan diagnosis Sampel perilaku

Konstruk hipotetis

Pemberian arti

Page 4: Psikodiagnostik observasi

OBSERVASI dalam PSIKODIAGNOSTIKA

Berkaitan dengan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis untuk penegakan diagnosis psikologis

Ada proses pengukuran dan penggunaan berbagai teknik untuk mampu memahami dan mendiagnosis variabel psikologis

Psikodiagnostik bukan hanya milik psikologi klinis, walapun istilah diagnosis didominasi di psikologi klinis.

Page 5: Psikodiagnostik observasi

Mengapa Perlu Observasi bagi Psikolog Goodwin & Driscoll (dalam Bentzen, 1993)

• Memungkinkan mengukur perilaku yang tidak dapat dengan alat ukur psikologis lain (banyak pada anak)

• Prosedur formal ditanggapi tidak serius (tidak dapat dilakukan)

• Lebih tidak mengancam (pada anak lebih akurat)

Page 6: Psikodiagnostik observasi

Kegunaan observasi dalam

psikodiagnostik

• Keperluan asesmen awal

• Menentukan kekuatan observee dan menggunakannya untuk meningkatkan hal-hal yang masih lemah

• Dasar merancang rencana individual

• Dasar dari titik awal kemajuan klien

• Mengetahui perkembangan anak pada area tertentu

• Untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan anak

• Bahan untuk memberi laporan kepada orang tua, guru, dokter, dan profesi lain

• Informasi status anak/remaja di sekolah untuk keperluan BK

• Informasi status klien klinis (di rumah sakit jiwa)

Page 7: Psikodiagnostik observasi

TUGAS

• Carilah objek observasi :

• Fisik

• Manusia (individu)

• Kelompok

• Catatlah hasil amatan Anda

• Apa makna amatan tersebut?

• Apa kesimpulan Anda?

Page 8: Psikodiagnostik observasi

PRO DAN KONTRA

• Patton (1990) persepsi selektif manusia menyebabkan munculnya keragu-raguan terhadap validitas dan reliabilitas observasi sebagai suatu metode pengumpulan data ilmiah.

• Dia menjelaskan pengaruh persepsi selektif yang diwarnai bias dan minat pribadi terjadi pada kebanyak orang awam yang tidak terlatih untuk dapat disebut sebagai peneliti terlatih

• Agar dapat menjadi metode yang akurat maka harus dilakukan oleh peneliti yang melewati latihan-latihan yang memadai dan telah mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap.

Page 9: Psikodiagnostik observasi

Observasi

Definisi dan deskripsi umum

- Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat,

mencatat fenomena yang muncul , dan mempertimbangkan hubungan antar

aspek dalam fenomena tersebut.

- Sebagai metode yang paling dasar dan paling tua, dasar karena dalam setiap

aktivitas psikologi ada aspek observasi

- Semua bentuk penelitian kualitatif dan kuantitatif mengandung aspek obsevasi

- Dapat berlangsung dalam konteks laboratorium (eksperimental) maupun dalam

konteks alamiah (Banister, 1994)

Page 10: Psikodiagnostik observasi

PENGERTIAN

• Observasi

Metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti

• Pengertian sempit

Pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diselidiki baik dalam situasi alamiah maupun situasi buatan

• Pengertian luas

Termasuk pengamatan yang dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan alat-alat bantu yang sudah dipersiapkan sebelumnya maupun yang diadakan khusus untuk keperluan tersebut.

Page 11: Psikodiagnostik observasi

TUJUAN OBSERVASI mendeskripsikan seting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-

orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian yang dilihat dari perspektif

mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati.

PENTINGNYA OBSERVASI, Patton (1990)

1. peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks

2. Peneliti lebih bersikap terbuka, berorientsai pada penemuan daripada pembuktian, dan mendekati masalah secara induktif. Pengaruh konseptualisasi (yang ada sebelumnya) ttg topik yang diamati berkurang

3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang oleh partisipan kurang disadari atau partisipan kurang mampu merefleksikan pemikiran tentang pengalaman itu

4. Memperoleh data tentang hal-hal yang tidak diungkapkan secara terbuka dengan wawancara

5. Mengatasi persepsi selektif dan peneliti dapat bergerak lebih jauh 6. Memungkinkan peneliti merefleksi & bersikap introspektif terhadap penelitian yang

dilakukan. Impresi & perasaan pengamat menjadi bagian untuk memahami fenomena

Page 12: Psikodiagnostik observasi

Apa yang diobservasi

• Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi target

• Ekspresi verbal, non verbal, respons verbal/non verbal/perilaku terhadap stimulus, atau kemunculan indikator khusus

• Level observasi dapat aspek khusus dari perilaku, individu, kelompok, dan situasi/proses

• Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi (tempat), penampakan eksterior (cara jalan, berpakaian), gaya bahasa (intonasi, pilihan kata)

Page 13: Psikodiagnostik observasi

Webb dkk (1966) & Denzin (1970)

Yang diobservasi :

Exterior physical signs : pakaian, gaya rambut, sepatu, tato, rumah, perhiasan dll

Expressive movements : gerakan-gerakan tubuh seperti gerakan mata, wajah, postur, lengan, senyum, kerutan dahi dll

Physical location : perhatikan personal space dan lingkungan fisik

Language behaviour : menyilangkan kaki dll

Time duration

Diterapkan pada kelas sosial, status, jender, dan sikap sosial

Page 14: Psikodiagnostik observasi

Reliabilitas & Validitas

• Reliabilitas : Metode yang reliabel, metode yang digunakan orang lain dalam kondisi yang sama akan menunjukkan hasil yang sama atau serupa. Perlunya reliabilitas antar rater

• Valisitas : keakuratan/keterpercayaan seberapa tepat metode mengukur apa yang diukur. Validitas tidak intrinsik ada pada metode karena dapat lebih dihubungkan dengan problem yang diteliti. Contoh Untuk meneliti tentang kelas sosial lebih valid dengan wawancara daripada observasi mobil yang dipakai

Page 15: Psikodiagnostik observasi

ETIKA OBSERVASI

• Privacy subjek

• Keamanan subjek

• Persetujuan subjek

• Perlindungan terhadap kenyamanan dan keamanan

• Proses diseminasi informasi kepada para profesional dan komunitas ilmuwan

• Pencegahan kecuragan dan penipuan terhadap subjek, kelompok atau masyarakat

• Penggunaan oleh dirinya dan pihak lain dengan maksud negatif

Pertimbangan diatas diterapkan pada 3 tahap penelitian yaitu rencangan penelitian, proses di lapangan, dan penulisan-publikasi

Page 16: Psikodiagnostik observasi

JENIS OBSERVASI

Page 17: Psikodiagnostik observasi

Observasi Sistematik/ terstruktur

Observasi Partisipan

Observasi laboratory/

eksperimental

Observasi unobstrusif

Observasi tidak sistematik

Observasi natural

Observasi Non partisipan

Observasi obstrusif

SILAHKAN DIKEMBANGKAN

SENDIRI : kombinasi jenis observasi

Page 18: Psikodiagnostik observasi

OBSERVASI SISTEMATIK

• Disbt juga observasi terstruktur; ada kerangka yang memuat faktor-faktor dan ciri-ciri khusus dari setiap faktor yang diamati

• Sistematik : lebihmenekankan pada segi frekuensi dan interval waktu tertentu (misalnya setiap 10 menit)

• Hal perlu diperhatikan :

• Isi dan luas observasi lebih terbatas, sesuai rumusan khusus

• Memungkinkan respons dan peristiwa dicatat secara lebih teliti, dan mungkin dikuantifikasikan

• Dapat menggunakan one way screen

Page 19: Psikodiagnostik observasi

OBSERVASI EKSPERIMENTAL

• Dilakukan dengan cara mengendalikan unsur-unsur penting ke dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi tersebut dapat diatur sesuai dengan tujuan riset dan dapat dikendalikan untuk mengurangi atau menghindari bahaya timbulnya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi situasi

• Ciri penting :

• Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seragam atau berbeda

• Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan variasi perilaku

• Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga observee tidak mengetahui maksud observasi

Page 20: Psikodiagnostik observasi

OBSERVASI PARTISIPAN

• Orang yang mengadakan observasi turut ambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang diobservasi

• Umumnya untuk penelitian yang bersifat eksploratif. Menyelidiki perilaku individu dalam situasi sosial seperti cara hidup, hubungan sosial dalam pabrik-penjara dll

• Perlu diperhatikan :

• Materi observasi disesuaikan dengan tujuan observasi

• Waktu dan Bentuk pencatatan : segera setelah kejadian dg kata kunci. Kronologis – sistematis

• HUbungan : mencegah kecurigaan, pendekatan yang baik dan menjaga situasi tetap wajar

• Kedalaman partisipasi tergantung pada tujuan dan situasi

Page 21: Psikodiagnostik observasi

TINGKAT PARTISIPASI

• Partisipasi lengkap (penuh)

• Anggota penuh

• Partisipasi fungsional

• Aktivitas tertentu bergabung

• Partisipasi sebagai pengamat

Page 22: Psikodiagnostik observasi

Obtrusive dan unobtrusive

• Unobstrusive measures - unobstrusive methods – non reactive methods

• Metode tidak mengganggu lingkungan sosial, tidak terlibat dengan penduduk, tanpa berinteraksi dengan subjek melalui pertanyaan atau perlakuan lainnya.

• Termasuk un obtrusive methods: tulisan dan rekaman audio visual, materi budaya (objek fisik), jejak-jejak perilaku, arsip pekerjaan, pakaian atau benda lain di musium, isi dari buku-buku di perpustakaan, observasi sederhana, hardware techniques; kamera, video dll, rekaman politik dan demografi

• Obtrusive : wawancara, kuesioner, eksperimen manipulatif, tes

• “Contrived“ observation

Menggunakan perangkat keras seperti kamera, tape recorders, one way mirrors dll.

• Experimental manipulation dipandang sebagai non reactive jika tidak disadari oleh subjek (Bochner, 1979) vs sisi etika observasi

Page 23: Psikodiagnostik observasi

OBSERVASI FORMAL DAN INFORMAL

(Goodwin & Driscoll, 1980)

• Observasi formal mempunyai sifat tersruktur yang tinggi, terkontrol dan biasanya untuk penelitian

• Observasi formal perlu mengidentifikasi definisi secara hati-hati, menyusun data, melatih obsrerver dan menjaga reliabilitas antar rater, pencatatan-analisis-interpretasi menggunakan prosedur yang sophisticated.

• Observasi in formal mempunyai sifat yang lebih longgar dalam hal kontrol, elaborasi, sifat terstruktur, dan biasanya untuk perencanaan pengajaran dan pelaksanaan program harian. Lebih mudah dan lebih berpeluang untuk digunakan pada berbagai keadaan.

• Observasi informal sering disebut juga naturalistic observation (lho menopo hubunganipun kalian observasi yang non eskperimental?)

Page 24: Psikodiagnostik observasi

Observasi Partisipan & Observasi

Unobstrusif

Observasi partisipan : peneliti berinteraksi dengan subjek yang dipelajari dan melakukan observasi dalam interaksi tersebut, dan biasanya sebagai bagian dari proses wawancara dan menggunakan informan

Observasi dengan observer yang tidak menampakan diri (penyembunyian diri) dan memisahkan diri dari yang diobservasi

Page 25: Psikodiagnostik observasi

Keuntungan dan kelemahan

• Data “nyata“ bukan perilaku yang dilaporkan

• Aman

• Mungkin untuk diulang

• Tanpa mengganggu

• Mudah diakses dan dilakukan

• Mudah

• Baik sebagai sumber data longitudinal

• Distorsi dari data asli, terutama

sumber berupa arsip

• Decontextualising (emic-ingroup/etic-

outsider)

• Peran Intervening variable

• Bias dari metode tunggal

• Keterbatasan wilayah terapan

Page 26: Psikodiagnostik observasi

Observasi Dipandang Ilmiah, Jika :

(Jehoda)

• Mengabdi pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan

• Direncanakan secara sistematik, bukan kebetulan dan

tidak beraturan

• Dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan

proposisi yang lebih umum, tidak sekedar memenuhi rasa

ingin tahu

• Dapat dicek dan dikontrol validitas dan reliabilitasnya

Page 27: Psikodiagnostik observasi

Narrative types •Diary descriptions

•Specimen descriptions

Checklist notations •Time sampling •Event sampling

•Field unit analysis

Rating scales

STRATEGI OBSERVASI

Wright

(1960)

Brandt

(1972)

Page 28: Psikodiagnostik observasi

Strategi Observasi

• Narrative types

pengumpulan (pencatatan) data oleh observer apa adanya sesuai (sama) dengan kejadian dan urutan kejadiannya sebagaimana yang terjadi pada situasi nyata.

• Checklist notations

Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek

• Rating scales

Observer membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi direkam dengan sebagai refleksi dari penilaian observer

Page 29: Psikodiagnostik observasi

Checklist Notation

• Diary descriptions :

Pengamatan (pencatatan) perubahan-perubahan pada perkembangan perilaku secara umum atau perilaku spesifik sesuai tujuan observasi seperti perkembangan bahasa dll. Membutuhkan waktu yang panjang dan frekuensi kontak yang banyak

• Specimen descriptions (desriftif naratif, running records)

Pengamatan yang detail dan lengkap, intensif dan kontinyu dengan pencatatan naratif sekuensial terhadap episode tunggal dari perilaku dan keadaan lingkungannya.

• Time sampling

Pengamatan seperti specimen descriptions terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan observasi) pada interval waktu tertentu yang telah ditentukan (biasanya frekuensi kejadian perilaku)

• Event sampling

Pengamatan yang berfokus pada pencatatan kejadian perilaku-perilaku penting yang diamati pada situasi tertentu

• Field unit analysis

Ada kesamaannya dengan specimen records, tapi metode ini mengkaitkan perilaku-perilaku yang terjadi pada pengamatan ke dalam unit-unit perilaku yang sudah disusun dan menyediakan fasilitas on the spot coding.

Page 30: Psikodiagnostik observasi

Checklist

• Observer menyusun struktur observasi dengan memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi tinggal memberi tanda cek

• Melihat kehadiran perilaku yang dianggap penting

• Tidak memberikan informasi tentang frekuensi, durasi, dan kualitas perilaku

• Digunakan pada time sampling, event sampling

Page 31: Psikodiagnostik observasi

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

Keunggulan

• Strategi yang sederhana dan relatif mudah

• Merekam dengan cepat dan efisien, kebutuhan energi observer minimum

• Ketrampilan yang dibutuhkan dari observer relatif lebih sederhana

• Seteleh dilakukan check terhadap perilaku dapat ditambahkan catatan tertentu

• Mudah diolah dalam lembar komputasi (dan proses kuantifikasi)

Kelemahan

• Informasi terlalu sedikit

• Informasi kurang mendalam

• Tidak ada informasi tentang bagaimana

(kualitas, durasi, frekwensi)

Page 32: Psikodiagnostik observasi

PANDUAN CHECKLIST

• Tentukan tujuan observasi • Tentukan definisi operasional perilaku • Tentukan content perilaku yang akan diobservasi • Susun checklist berdasarkan content perilaku sebelum observasi

dilakukan • Identifikasi secara detail content perilaku • Organisasi detail content perilaku harus logis • Organisasi checklist harus dapat mencapai tujuan : identifikasi

kehadiran/ketidakhadiran target perilaku dan merekam perkembangan kronologis (munculnya ketrampilan tertentu)

• Gunakan cheklist untuk melihat kehadiran perilaku target

Page 33: Psikodiagnostik observasi

Dua tipe checklist

• Static descriptor

• Seperangkat aitem yang mendeskripsikan karakteristik subjek

atau setting yang relatif stabil : umur, jenis kelamin, ras, status

ekonomi, karakteristik lingkungan, dan waktu

• Action

• Seperangkat aitem yang mendeskripsikan perilaku/tindakan

spesifik observee

Page 34: Psikodiagnostik observasi

Rating scales

Observer membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan

informasi direkam dalam bentuk nilai tertentu (angka) sebagai

refleksi dari penilaian observer

Page 35: Psikodiagnostik observasi

DESKRIPSI RATING SCALES

• Didesain untuk mengukur kuantifikasi impresi dari pengamatan

• Penilaian kuantitatif tentang tingkat terjadinya perilaku atau bagaimana perilaku ditampakan

• Menjadi mudah dan cepat untuk memaknakan kesimpulan dari impresi yang didapatkan

• Dapat mengukur ciri sifat dan perilaku yang tidak dapat diungkap oleh strategi lain

• Metode asesment > metode deskriptif

• Dapat sebagai perekaman on the spot, ada yang tidak

Page 36: Psikodiagnostik observasi

TIPE RATING SCALES

• Numerical : angka tertentu dikaitkan dengan nilai tertentu dari perilaku

1 = Perilaku mengganggu, meninggalkan kelompok

2 = Perilaku mengganggu tidak tampak

3 = Mengikuti guru, tatapan mengarah ke guru

4 = Mengikuti guru, ekspresi menunjukkan ketertarikan

5 = Mengikuti guru, melaksanakan instruksi

• Graphic : Kemunculan perilaku tertentu dinilai berdasarkan rentang penilaian yang bersifat meningkat (bentuk garis lurus)

Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

kadang

• Semantic differential (termasuk grafik) dengan tujuh unit penilaian pada perilaku yang bipolar

1 2 3 4 5 6 7

Aktif Pasif

Bersahabat Bermusuhan

Page 37: Psikodiagnostik observasi

• Standart

Penilai dihadapkan pada satu set standar untuk menilai yang lain

• Cumulated points

Penilaian didasarkan pada akumulasi terhadap penilaian unit-unit perilaku tertentu

• Forced-choice

Rater dihadapkan pada satu set deskripsi kualitas tertentu dan memilih satu yang sesuai dengan hasil pengamatan

Page 38: Psikodiagnostik observasi

6 FAKTOR POTENSIAL RATER ERRORS

• Error of leniency

• Error of central tendency

• Hallo effect

• Error of logic

• Error of contrast

• Proximity error

Page 39: Psikodiagnostik observasi

• KEUNTUNGAN

• Efisiensi waktu

• Lebih menarik bagi observer

• Lebih mudah diskor dan dikuantifikasi (statistik)

• Dapat mengukur perilaku lebih luas termasuk trait

• Dapat membandingkan antar individu dan intraindividu

• Membutuhkan minimum training

• Memfasilitasi melihat hubungan realita dan persepsi individu (rating guru dan DO)

• KELEMAHAN

• Peluang error dan bias cukup besar

• Ambiguitas aitem

• Pengaruh penerimaan sosial

• Kurang bercerita tentang penyebab perilaku

Page 40: Psikodiagnostik observasi

Pertanyaan

• Pernyataan pendek, simple, dan tidak ambigu

• Berhubungan dengan trait yang akan diungkap

• Pilih kata yang berhubungan dengan skala (tidak overlap dengan deskripsi)

• Hindari penggunaan pernyataan seperti average, excellent, dan very

• Hindari pernyataan yang mengandung unsur baik-buruk

• Nilai semua individu pada satu trait sebelum ke trait lainnya

• Lebih baik jika kita tidak kenal

• Lakukan dengan hati-hati

Page 41: Psikodiagnostik observasi

Time sampling

Pengamatan terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan

observasi) pada interval waktu yang telah ditentukan (biasanya

kemunculan perilaku, frekuensi, dan durasi)

Page 42: Psikodiagnostik observasi

Deskripsi Time Sampling

• Subjek diobservasi pada periode waktu tertentu yang relatif pendek, dan perilaku yang

diperoleh dipandang sebagai sampel dari perilaku yang biasa terjadi (Goodenough).

• Efektif pada perilaku yang cukup sering muncul karena perilaku diamati selama periode waktu tertentu yang pendek . Arrington (1943) ; minimal 15 menit sekali.

• Time sampling sebaiknya digunakan untuk overt behavior

• Variasi penggunaan time sampling:

• Mengukur frekuensi kemunculan perilaku. Mencatat setiap perilaku yang muncul selama interval waktu tertentu.

• Mengukur kemunculan perilaku. Satu atau 5 kali selama interval waktu 5 menit dalam pengamatan dengan tanda cek satu.

• Mengukur durasi ( berapa lama) perilaku terjadi dalam frame waktu tertentu.

NB : Yang perlu dipertimbangkan adalah : panjang interval, jarak antar interval, dan jumlah interval

waktu.

Page 43: Psikodiagnostik observasi

Kelemahan Time sampling

Kerlinger (1973)

• Kehilangan gambaran kontinyuitas

• Kehilangan konteks

• Kehilangan sifat-sifat natural.

Page 44: Psikodiagnostik observasi

Panduan Time Sampling

• Definisi operasional overt behavior harus jelas dan dipahami semua yang terlibat (observer)

• Tetapkan tujuan observasi dengan jelas sehingga dapat membuat struktur time sampling dengan jelas, antara lain : • Jumlah subjek yang dibutuhkan

• Fokus observasi pada hasil yang menekankan pada perilaku individu atau kelompok

• Seberapa banyak observasi akan dilakukan agar sample representatif

• Tetapkan informasi apa yang dibutuhkan untuk direkam : apakah kemunculan perilaku, frekuensi perilaku atau durasi.

• Tetapkan interval waktu yang digunakan : • Penentuan panjang interval didasarkan pada frekuensi kehadiran perilaku, dan interval minimum

kemunuculan satu perilaku

• Jeda antar interval waktu (spacing), tergantung pada panjang interval dan detail yang direkam (misalnya berapa katergori) atau tanpa jeda .

• Jumlah total interval yang dibutuhkan pada setiap subjek tergantung pada terpenuhinya sample perilaku yang representative.

Page 45: Psikodiagnostik observasi

Contoh Rancangan Observasi

Seorang psikolog yang tertarik dengan permasalahan anak di sekolah, dan ingin mendapatkan informasi spesifik, dia dapat , mengobservasi anak pada 5 menit pertama

tiap jam, dan focus pada perilaku ketika ada tugas dan tanpa tugas.

Dia dapat mengobservasi dengan beberapa pilihan :

• Mengobservasi 5 menit pertama setiap jam (dapat memberi informasi selama satu hari tapi tidak mendapatkan gambaran pada aktivitas yang berbeda)

• Mengobservasi 5 menit pertama pada tiap aktivitas terpilih (dapat dibandingkan antar aktivitas)

• Memilih satu atau lebih aktivitas dan mengobservasi selama 10-15 menit untuk mendapatkan gambaran pada ke dua jenis situasi

Page 46: Psikodiagnostik observasi

PERBANDINGAN TIME SAMPLING DAN EVENT SAMPLING

• Kesamaan dengan time sampling adalah sampel perilaku

• Time sampling focus pada waktu tertentu, event sampling focus pada perilaku itu sendiri.

• Time sampling focus pada eksistensi dari event, sedangkan event sampling focus pada eksplorasi dari karakteristik event.

• Pada event sampling, obserber menunggu kemunculan perilaku yang dipilih kemudian merekamnya. Tidak ada batasan waktu, focus ada pada perilaku itu sendiri dan waktu adalah sebagai akibat dari durasi normal dari peristiwa. Rentang perilaku-perilaku yang diamati dibatasi

• pada event sampling, waktu yang dibutuhkan tidak dapat ditentukan seperti pada time sampling.

• Time sampling focus pada frekuensi dan durasi guru berbicara dibandingkan siswa berbicara, maka event sampling focus pada kepada siapa guru berbicara, dan apa penyebab dan hasil dari perilaku tersebut.

Page 47: Psikodiagnostik observasi

Event sampling

Pengamatan yang berfokus pada pencatatan kejadian perilaku-

perilaku penting yang diamati pada situasi tertentu

Page 48: Psikodiagnostik observasi

KEUNGGULAN EVENT SAMPLING

• Efisien untuk mengurangi waktu observasi

• Dapat dirangkum dan dianalisis statistik dengan mudah.

Page 49: Psikodiagnostik observasi

Panduan Event sampling

1. Identifikasi dan susun definisi operasional perilaku yang akan diobservasi dengan jelas

2. Ketahui secara umum dimana dan kapan perilaku dapat terjadi

3. Tentukan jenis informasi yang akan direkam. (dapat menggunakan pencatatan naratif maupun kategoris. Misalnya pada studi tentang pertengkaran tadi adalah berapa lama terjadi, apa yang terjadi ketika pertengkaran dimulai, jenis perilaku dalam pertengkaran, apa yang dilakukan dan dikatakan, apa akibatnya, dan apa yang terjadi setelah pertengkaran.

4. Susunlah lembar pencatatan semudah mungkin

Page 50: Psikodiagnostik observasi

Contoh observasi event sampling dilakukan oleh Helen C. dawe (1934)

• Observasi pada natural setting, observasi pada 200 pertengkaran anak TK. Penyelidikan diarahkan

pada pertengkaran spontan selama bermain bebas pada sekolah TK dari 19 oktober 1931 sampai 17

pebruari 1932. Subjek adalah 19 perempuan dan 21 laki-laki. Berumur 25-60 bulan.

• Proses observasi : Observer menunggu pertengkaran terjadi, ketika terjadi stopwatch diaktifkan, dan

mengamati apa yang terjadi, ketika pertengkaran selesai maka stopwatch dimatikan. Yang disiapkan

adalah blangko pengamatan yaitu nama subjek, umur dan jenis kelamin anak yang terlibat, durasi

pertengkaran, problem yang menyebabkan pertengkaran, perilaku yang terjadi,. Setelah kejadian

observer menuliskan secepatnya apa yang diingat.

• Hasil Analisis data : • dari 58.75 jam observasi, terjadi 200 pertengkaran, dengan rata-rata 3.4 perjam

• 68 pertengkaran terjjadi di luar ruangan, dan 132 di dalam ruangan

• Hanya 13 yang lebih dari 1 menit

• Laki-laki lebih sering bertengkar dari perempuan.

• Penyebab pertengkaran adalah perselisihan terkait dengan kepemilikian benda

• Anak-anak yang terlibat pertengkaran cepat berbaikan kembali seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Page 51: Psikodiagnostik observasi
Page 52: Psikodiagnostik observasi

CATATAN HARIAN

• Teknik pengamatan yang merekam perubahan atau perkembangan baru atau perilaku baru pada subjek pengamatan.

• Aitemisasi perubahan perilaku.

• Pengamat mencatat secara langsung pada saat kejadian atau sesegera mungkin setelah kejadian setiap hari sehingga membutuhkan interaksi yang tetap dan berlangsung lama

Page 53: Psikodiagnostik observasi

KELEBIHAN DAN KETERBATASAN

Kelebihan

1. Memberikan gambaran Proses

perubahan/perkembangan

seiring waktu secara jelas dan

detail

2. Merupakan gudang data

yang kaya

Kritik/Kelemahan metode ini adalah

(William Stern):

• Bias seleksi : kehilangan

keterwakilan sifat-sifat fakta • Bias observasi :

• Reliabilitas pencatatan • Objektivitas interpretasi

• Keterbatasan Kasus untuk generalisasi

• Waktu dan sumber daya terlalu banyak : dalam rentang tertentu dan tiap hari melakukan pengamatan (tidak efisien)

Page 54: Psikodiagnostik observasi

Penggunaan Diary Descpriptions

Studi kasus

Digunakan untuk menyelidikan anak-anak atau kasus yang “spesial’’

Studi ethologis

Penelitian pada binatang yang tidak dapat berbicara, yang hasilnya dapat diterapkan pada manusia

Page 55: Psikodiagnostik observasi

Langkah-langkah dalam Diary descriptions

• Tentukan target perilaku yang akan diamati (dapat perilaku umum, atau aspek khusus, misalnya perilaku terkait dengan merokok)

• Tentukan subjek pengamatan dan panjang pengamatan (sebagai latihan selama 1 minggu)G

• Siapkan jurnal atau pencatatan harian • Format pencatatan hasil pengamatan

• Tanggal, waktu, setting-lokasi, objek observasi, umur

• Deskripsi anak dan setting observasi dilakukan

• Temuan perilaku beserta waktu kejadian dalam pengamatan (harian) dapat dilengakapi dengan kolom catatan-catatan khusus

• Rangkuman temuan selama satu minggu

• Pengolahan hasil pengamatan (generalisasi) • Deskripsi ringkas aktivitas dan informasi yang relevan untuk memahami setting

• Deskripsi objek observasi dan bagaimana perilakunya

• Susun pernyataan yang tepat untuk generalisasi pada populasi (karakteristik yang sama (umum dsb) berdasarkan performansi objek observasi)

• Pilih 2 objek lain yang mempunysai umur sama dan catat performansi mereka dengan prosedur yang sama (deskripsi objek 1, deskripsi objek 2)

• Identifikasi perbedaan-perbedaan yang terjadi pada objek tersebut pada aktivitas yang sama

• Identifikasi pesamaan-persamaan yang muncul

• Apa generalisasi yang akan dibuat setelah mengamati ketiga anak.

Page 56: Psikodiagnostik observasi

ANECDOTAL RECORDS

• Persamaan dengan diary adalah menggunakan pencatatan naratif.

• Perbedaannya tidak focus pada hanya satu anak atau kelompok, dan tidak

terbatas pada kemunculan perilaku baru.

• Melaporkan apapun yang terjadi dan penting bagi pengamat kapan saja perilaku

terjadi, pada orang yang berbeda dan waktu yang berbeda.

• Tidak membutuhkan spesifikasi waktu tertentu tetapi dapt dilakukan kapanpun

ketika perilaku yang penting/menarik muncul, tidak tergantung pada setting atau

lingkungan tertentu dan dapat dilakukan dimanapun. Tidak mensyaratkan kode

khusus atau kategori atau diagram dapat ditulis secara sederhana pada buku

catatan

Page 57: Psikodiagnostik observasi

• Beberapa variasi : • Bersifat tematik : misalnya perilaku imitasi anak pada orang dewasa, akan

menggambarkan bagaimana perilaku meniru terjadi • Bersifat interval (periode waktu tertentu : tidak focus pada tema tertentu tetapi

akan melakukan pencatatan terhadap perilaku yang muncul pada periode waktu tertentu)

• Pencatatan akumulasi terjadinya perilaku tertentu untuk dianalisis • Contoh penggunaan : Membantu guru dalam mengetahui keadaan siswa pada tahun pertama sekolah. Jika

guru mencatat secara teratur kejadian tertentu selama satu tahun maka ia akan dapat melakukan asesmen kemajuan, identifikasi perubahan tingkat pemahaman dan kesulitan yang ditemui.

• Tiga kegunaan lain : menguji dugaan tentang alasan perilaku atau gaya belajar anak, mengidentifikasi kondisi yang memperkuat perilaku, dan mendapatkan umpan balik tentang apa yang dipelajari anak dari unit kurikulum,

• Untuk mendapatkan informasi, menguji ide/dugaan, dan mengevaluasi kemajuan

Page 58: Psikodiagnostik observasi

Panduan Anecdotal records Brandt (1972)

1. Tuliskan secara berurutan anekdot yang muncul sesegera mungkin setelah terjadi

2. Identifikasi aktivitas utama dan perkataan dari orang kunci

3. Sertakan pernyataan tentang setting, waktu, dan aktivitas utama (ketika sebuah mobil sedang melewati.......)

4. Dekripsikan tindakan atau verbalisasi tokoh utama, dan respon atau reaksi dari orang lain dari situasi itu

5. Jika munkgin catat dengan tepat kata-kata yang muncul pada percakapan

6. Deskripsikan sesuai seperti urutan kejadian pada satu episode kejadian

7. Tiga level tindakan yang harus dicatat adalah : • Molar behavior (deskripsi perilaku/aktivitas utama) , “Ellen dan Mollen bermain puzzle di meja“

• Sub ordinat molar unit (deskripsi unit perilaku/aktivitas yang lebih kecil), “Ellen bermain puzlle rumah sakit 3 kali, sedangkan Mollen setelah selesai satu puzzle beralih ke puzzle bentuk lain“.

• Molecular units (deskripsi bagaimana perilaku/aktivitas utama dilakukan, gambaran kualitatif dari anecdot),“Ellen meletakkan dengan hati-hati sambil bersenandung lirih. Kadang berjalan mondar mandir“

8. Objektif, akurat dan lengkap

Page 59: Psikodiagnostik observasi

Contoh anecdotal records

• 232# Charlie Umur 3 tahun. Charlie bermain di rumah denan adik perempuannya. Dia berkata bahwa dia adalah ayah. Dari dapur, saudara perempuannya yang lebih tua memberinya beberapa roti karena saudarnaza tahu ia sangat suka. Ia mengatakan “apa yang akan aku lakukan dengan roti ini sekarang) Dia melanjutkan. lelaki tidak akan makan kecuali ketika lapar. Setelah 10 menit berlalu ia datang dan berkata ke sarah, “Dapatkah saya memperoleh roti sekarnang”. “Saya bukan ayah, Saya charlie“.

• 334# Harlan ......

Page 60: Psikodiagnostik observasi

CONTOH TERAPAN

OBSERVASI

Psikologi Klinis

- Identifikasi simtom dari gangguan

- Identifikasi tingkat gangguan

- Pendukung dalam proses konseling

- Evaluasi kemajuan terapi / konseling

- Pendukung dalam proses psikotes : projektif individual

- Bersama-sama dengan wawancara pada in take interv. dan konseling

- dll

Page 61: Psikodiagnostik observasi

BIDANG PERKEMBANGAN

• Identifikasi kemunculan gejala/simtom yang muncul dari

gangguan/permasalahan perkembangan (khususnya anak)

• Identifikasi level gangguan perkembangan

• Identifikasi tingkat perkembangan anak

• Evaluasi hasil terapi atau intervensi pada anak

Page 62: Psikodiagnostik observasi

CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM PIO

• Studi ergonomika, contoh penelitian tentang peralatan militer mungkin di simulasikan

• Seleksi dan asesmen kepribadian, ada intervensi perlakuan kemudian dilihat bagaimana perilaku peserta

• Analisis jabatan, natural tanpa intervensi

• Identifikasi kebutuhan training

• Pemantauan perilaku dalam proses training (terutama out bound)

Page 63: Psikodiagnostik observasi

CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN

• Penelitian studi kelayakan kebijakan pendidikan

• Penelitian evaluasi kebijakan

• Penelitian tindakan kelas oleh guru

• Penilaian kemampuan mengajar

• Evaluasi hasil belajar

• Asesmen awal kemampuan siswa

• Identifikasi permasalahan siswa: belajar dan pribadi

• Monggo dipun padosi piyambak nggih

Page 64: Psikodiagnostik observasi

TERAPAN DI BIDANG PSIKOLOGI SOSIAL

Studi Pemetaan masalah sosial dan kecenderungan masyarakat *

Studi kancah masalah sosial * : agresivitas masyarakat, pelacuran, anak

jalanan, tawuran.

Studi perilaku manusia dalam situasi sosial * : perempatan, perilaku

menolong (eksperimental – partisipan)

Evaluasi penderitaan korban : kasus rifka anisa dll

Identifikasi kebutuhan intervensi sosial

dll

Page 65: Psikodiagnostik observasi

PENGOLAHAN DATA

untuk menuju kesimpulan

Page 66: Psikodiagnostik observasi

• Pengolahan data akan berbeda sesuai konteks penggunaan metode ; penelitian

vs psikodiagnostik

• Pada konteks penelitian biasanya menggunakan beberapa metode, proses

pengolahan data lebih rumit

• Pengolahan data pada observasi sebagai metode tunggal berbeda dengan

penggunaan berbagai metode pengumpulan data

• Pada konteks psikodiagnostik proses secara umum lebih sederhana dan

tergantung keperluan

Page 67: Psikodiagnostik observasi

BENTUK DATA HASIL OBSERVASI

• Angka (kuantifikasi hasil observasi) • Checklist : frekuensi

• Rating scales : skor

• Time sampling : frekuensi,durasi

• Desripsi naratif • Catatan harian

• Anecdotal records

• Event sampling

• Dokumen tertulis dan tidak tertulis • Un obstrusive

• Catatan harian/anecdotal records dll. orang lain

Page 68: Psikodiagnostik observasi

Pemaparan Hasil Observasi

(Patton, dalam Poerwandari, 1998)

• Mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang diamati, mulai dari awal hingga akhir

• Mempresentasikan insiden-insiden kritis atau peristiwa kunci, berdasarkan urutan kepentingan insiden tersebut

• Mendeskripsikan setiap tempat, setting dan atau lokasi yang berbeda sebelum mempresentasikan gambaran dan pola pada umumnya

• Fokuskan analisis pada individu-individu atau kelompok-kelompok

• Mengorganisasi data dengan menjelaskan proses-proses yang terjadi (proses komunikasi dll)

• Memfokus pengamatan pada isu-isu kunci yang diperkirakan menjawab tujuan observasi/penelitian

Page 69: Psikodiagnostik observasi

Organisasi data

• Data banyak dan berasal dari berbagai cara pengumpulan data.

• Proses sederhana yang dilakukan adalah menyusun, mengelompokan, dan menghimpun data sesuai dengan tujuan penelitian dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin.

• Meliputi data mentah (catatan lapangan, kaset), data yang sudah diproses (trasnkripsi wawancara), dan bentuk-bentuk dari pengolahan dari data mentah dan semua berkas yang diperoleh dari proses penelitian (observasi)

Page 70: Psikodiagnostik observasi

Koding

• Proses membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh dengan maksud untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan detail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari.

• Langkah koding : • peneliti menyusun catatan lapangan dengan ada kolom kosong yang

cukup besar di sebelah kiri dan kanan catatan (untuk kode dan catatan tertentu)

• Peneliti secara urut dan kontinyu melakukan penomoran pada catatan lapangan tersebut (penomoran baru perbaris atau per paragraf)

• Peneliti memberi nama untuk masing-masing berkas dengan kode tertentu

• Contoh. OS.L2Jun03 : Hasil observasi siswa laki-laki pada 2 Juni 2003

Page 71: Psikodiagnostik observasi

Integrasi dan Analisis data

• Pengintegrasian data dari berbagai sumber, komunikasi antar data, distrukturisasikan sesuai kebutuhan, untuk kemudian di analisis

• Analisis data membutuhkan kepekaan teoritis, karena observer/peneliti melakukan upaya mengembangkan teori atau berteori.

• Kepekaan teoritis mengacu pada kemampuan untuk memperoleh insight, memberi makna pada data, memahami dan memilah mana yang esensial dan yang tidak.

• Teknik-teknik untuk meningkatkan kepekaan teoritis adalah sebagai berikut : • mengembangkan pertanyaan-pertanyaa “what? Who? When? Where? How? How Much? Dan Why?”

• Analisis kata, frase, kalimat (pada observasi apa ya?)

• Analisis tahap lanjut melalui perbandingan. Melakukan perbandingan sistematis terhadap dua atau lebih fenomena yang ditampilkan dalam data, baik terhadap gejala-gejala yang dekat atau memiliki kesamaan karakteristik tertentu, ataupun terhadap gejala-gejala yang dianggap berjauhan atau tidak memiliki kesamaan karakteristik apapun.

Page 72: Psikodiagnostik observasi

Interpretasi

• Upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam berdasarkan perspektif peneliti/obsever terhadap apa yang diobservasi dan menginterpretasi data melalui persepektif tersebut, melampaui apa yang secara langsung dikatakan atau dilihat pada responden, untuk mengembangkan struktur-struktur dan hubungan-hubungan bermakna yang tidak tertampilkan dalam data mentah.

• Tiga konteks interpretasi : • Interpretasi pemahaman diri : peneliti/obsever berusaha memformulasikan dalam bentuk padat apa yang oleh

subjek penelitian sendiri dipahami sebagai makna dari pernyataan-pernyataannya atau perilakunya.

• Interpretasi pemahaman biasa yang kritis : peneliti beranjak lebih jauh dengan menggunakan kerangka pemahaman yang lebih luas dari pemahaman subjek penelitian dengan bersikap kritis terhadap apa yang ditunjukkan subjek baik dengan memfokuskan diri pada pada isi maupun subjek yang diamati (pembuat pernyataan). Peneliti mengambil posisi sebagai masyarakat umum di mana subjek penelitian berada.

• Interpretasi pemahaman teoritis : peneliti menggunakan kerangka teoritis tertentu untuk memahami pernyataan-pernyataan yang ada sehingga dapat mengatasi konteks pemahaman diri subjek dan penalaran umum

• Penelitian yang baik akan mencakup semua tahapan interpretasi tetapi berakhir pada kesimpulan pemahaman teoritis.

Page 73: Psikodiagnostik observasi

Kesimpulan

Peneliti/observer menyimpulkan tentang gejala yang

diamati berdasarkan analis dan interpretasi yang dilakukan

untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan dan

tujuan observasi.

Page 74: Psikodiagnostik observasi

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

• Pengetahuan, values, attitudes, dan pengalaman berfungsi sebagai filters

• Tidak semua data yang kita butuhkan “tersedia“ : • Luput dari perhatian

• Gagal mendapatkan sense impressions of an object or event

• Penyebab hasil observasi tidak lengkap : • Level of concentration

• Fatigue/illness

• Situation

• The annount of time

• Two biases : • Personal

• Theory

Page 75: Psikodiagnostik observasi

IMPLEMENTATION OF FINDINGS

• Implementasi pertanyaan penelitian

• Conditions . The physical & psychological characteristics

• On going evaluation :

• Jeda pengumpulan data dengan ? Data yang kurang

• Comparison between some event, object, behavior

Page 76: Psikodiagnostik observasi

Berrkarya untuk 1ndONEsia