Psikodiagnostik -...

36
Psikodiagnostik 1

Transcript of Psikodiagnostik -...

Psikodiagnostik 1

Diagnosis berasal dari Greek (jerman) yunani, yaitu “Gnosis”. Yang berarti “knowledge From Eksprience” (pengetahuan dari

pengalaman)

Diagnostik berarti mencari untuk mengalami suatu

pengetahuan/mencari tahu

Jadi, psikodiagnostik adalah ilmu yang mempelajari/ mencari tahu masalah perilaku

yang muncul

Psikodiagnostik?

memberikan kesimpulan tentang keadaan psikis melalui pengukuran berdasarkan gejala-gejala yang nampak. Merupakan kekhasan dari profesi psikologi Tujuan Psikodiagnostik: memahami perbedaan-perbedaan antar-individu. Ex. membandingkan dengan anak normal, penggunaan norma, dll

• Psikodiagnosa dilatar belakangi oleh kebutuhan “klinis”, yang diciptakan oleh Herman Roschach.

• Diagnosa→Gnosis (Grekk/yunani): “Menganalisa”, mencari tahu seba-sebab.

• Psikodiagnostik bukan merupakan bagian dari ilmu psikologi atau aliran-aliran dalam psikologi. Artinya, tidak setara dg psikologi sosial, dst. Melainkan, ia sebagai proses, sebagai alat prasarana dlm psikologi.

• Psikodiagnostik digunakan dalam: pendidikan, klinis, reseach dan industri.

Individu

Cognitif Affektif Lingkungan

• Orang (non/group)

Lingkungan

• Produkt budaya

Lingkungan

• Fisik non fisik

Lingkungan

• nature

Behavior

Manfaat psikologi

(1) Discribe

(2) explain

(3) predict

(4) control

Discribe orang

khawatir / takut boleh

sama, dan

explainnya harus

beda

Lanj..

• Sekarang ini digunakan istilah assessment yang

maknanya adalah menilai/menaksir = sepadan dengan diagnostik.

• Istilah asesmen sifatnya lebih menyeluruh dan luas dibandingkan diagnostik.

• Karena tidak hanya dikaitkan dengan penggunaan tes tapi juga metode lain, yaitu wawancara dan observasi.

• Konstruk yang biasanya dikaji atau dinilai dalam asesmen adalah inteligensi, bakat, atau sifat

Pemberian tes = asesmen?

• Menurut Shea (Markam, 2005), pemberian tes adalah salah satu kegiatan dalam proses asesmen

• Jadi, dalam asesmen menggunakan : alat tes, wawancara, dan observasi

Proses Assesmen

• Referal question

• Memilih prosedur pemeriksaan yg tepat (termasuk keputusan apakah ada wawancara dan observasi)

• Melaksanakan dan memberi skor pada tes

• Menginterpretasi tes dan hasil wawancara/observasi

• Mensintesis keseluruhan hasil tes dan temuan lain

• Mengkomunikasikan hasil tes kepada pihak yang tepat

Observasi dan Wawancara dalam asesmen psikologi

• Gejala yang ingin dilihat, dapat diukur melalui pemberian tes, tapi yang tidak terukur : observasi dan wawancara

• Observasi dan wawancara = data sendiri melalui interpretasi pemeriksa = menghasilkan deskripsi atau diagnosis mengenai subjek yang diperiksa

Wawancara

• metode tanya jawab untuk memperoleh informasi, yang

dapat dilakukan dalam berbagai setting untuk keperluan umum atau khusus.

• Wawancara dapat dibagi menjadi bagaimana cara pelaksanaannya : – Langsung = face to face – Non direktif = mis. mel telp

• Dalam bidang klinis, wawancara sering disebut sebagai anamnesa

• Dalam anamnesa ini = yang digali adl pengalaman masa lalu, motivasi yang tidak disadari hal ini berarti pertemuan dpt dilakukan berkali-kali

Wawancara

• Wawancara individu normal = data yang harus digali = harus objektif Psikologi Industri dan Organisasai, serta Psikologi Pendidikan

• Wawancara individu bermasalah = menggali perasaan dan penghayatan individu terhadap suatu hal

• Melalui wawancara, kita dapat menengakkan diagnosis bila sudah canggih dan berpengalaman

• Bila wawancara mengandung keraguan, dapat crosscheck dengan tes lain

Observasi

• Metode lain untuk asesmen.

• Ada lembar observasi yang memuat skala tingkah laku yang diobservasi

• Jenis observasi:

– Natural = untuk mendapatkan hal-hal yang natural di lapangan

– Makro = bila seluruh tingkah laku menjadi objek observasi

– Mikro = apabila tingkah laku dipecah ke dalam detil.

Konteks Assesmen Psikologi : Konteks pendidikan

• biasanya dilakukan di sekolah atau lembaga pendidikan lain

• Pertanyaan yang akan dijawab adalah bagaimana hasil belajar seseorang, jurusan yang sesuai apa, bakat

• Tes yang digunakan = tes IQ, tes bakat, tes minat, tes kreativitas, tes hasil belajar

• Dilengkapi dengan inventori kepribadian, interview, observasi siswa

Konteks pekerjaan

• ingin menjawab apakah seseorang cocok untuk jenis pekerjaan yang tersedia dalam suatu instansi atau organisasi, seleksi pegawai, seleksi jenjang pekerjaan

• Tes yang digunakan : multiple aptitude, tes bakat khusus, tes2 situasional, job analysis, job description

Konteks psikologi klinis atau konseling

• berfokus pada kajian intensif atas satu atau beberapa individu menggunakan berbagai sumber, yakni observasi, tes, wawancara, riwayat hidup

• Psikologi klinis melakukan asesmen untuk keperluan diagnosis, prognosis, dan keputusan terapeutik dalam kesehatan mental

• Psikologi konseling = untuk bimbingan vokasional

Tes yang sering digunakan

• skala Wechsler, Multiple Aptitude Batteries, DAT, kuesioner, tes kepribadian, dll.

• Metode klinis diasosiasikan dengan pendekatan kualitatif

Intelegensi

• Mengapa intelegensi harus diukur? Karena tes intelegensi mengukur sejauh mana hal yang

sudah dipelajari itu dikuasai (Stenberg,2005)

• Definisi intelegensi Kemampuan adaptasi pada kondisi baru dan dapat

menghasilkan kesepakatan dengan situasi

Kemampuan dalam belajar dalam suatu waktu

Kemampuan yang digunakan untuk mengenal simbol dan konsep, baik secara verbal dan numerik

Definisi yg menekankan adjustment atau adaptation

thd lingkungan

• Sebagai suatu konsep intelegensi mengacu pada keseluruhan kognitif dan kemampuan individu untuk menyelesaikan suatu masalah dengan pemahaman, untuk beradaptasi pada situasi baru.

• Intelegensi pada umumnya merupakan kemampuan untuk memahami sesuatu, termasuk merencanakan sesuatu, penyelesaian masalah, berfikir secara abstrak, belajar secara cepat, dan belajar dari pengalaman dan belajar dari pemahaman akademik.

Contoh tes Intelegensi

• Skala Wechsler

• Binet

• CFIT

• Skala Raven

• IST

• Lain-lain

Pendekatan Tes Intelegensi

• Dlm mmhmi hakekat inteligensi, Maloney & Ward (dlm Groth-Marnat,1984) mengemukakan 4 pendekatan umum:

1. pendekatan belajar

2. pendekatan neurobiologis

3. pendekatan teori2 psikometri

4. pendekatan teori2 perkembangan

Pendekatan Psikometri

• Ciri utama pendekatan ini adl adanya anggapan bahwa inteligensi mrpkan suatu konstrak atau sifat (trait) psikologis yg berbeda-beda kadarnya bg stiap org

• Pengukuran psikologis/brsifat kuantitatif, klasifikasi dan prediksi brdsrkan hasil pengukuran inteligensi

• Dua arah studi: 1)bersifat praktis problem solving, 2) konsep & penyusunan teori

Intelegence Quotient

• Merupakan angka normatif dari hasil tes intelegensi yang dinyatakan dalam bentuk rasio (quotient)

• Rasio IQ

• - Binet b’pendapat bhw mental age (MA) sbg indeks dari

• performa mental

• - Stern (1938), mengembangkan konsep intelligence

• quotient (IQ) antara chronological age (CA) dan MA utk

• menunjukkan deviansi

• - Rumus: IQ = MA/CA x 100

• - IQ tidak dapat ditambah atau dikurangi

Kepribadian

• Dalam bahasa Inggris, kepribadian disebut personality. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani "persona", yang berarti topeng. Istilah ini lalu diadopsi oleh orang-orang Roma dan mendapatkan konotasi baru yaitu "sebagaimana seseorang nampak dihadapan orang lain

Kepribadian dapat dilihat dari :

• kenyataan yang bersifat biologis (Umwelt)

• kenyataan psikologis (Eigenwelt)

• kenyataan sosial

• Kepribadian dibentuk oleh :

– Pengaruh Biologis

– Pengalaman

• Pengalaman umum

• Pengalaman Unik

Psikodiagnostik ada dilatar belakangi oleh kebutuhan Klinis. Yang dieksiskan oleh

Herman Roschach.

mengkombinasikan antara Psikologi dan Seni.

Sehingga, ia mencetuskan “roschach Inblot”.

Aspek yang diukur

• Dalam Tes Ro : aspek yang diukur adalah intelegensi, Perasaan dan Ego

• Ada banyak tes untuk mengidentifikasi kepribadian : Big Five Personality, 16PF, Tipologi kepribadian dll

Pskodiagnostik

• Dari data-data yang telah terkumpul dapat digunakan untuk melakukan diagnostik

• Setelah pengukuran selesai, psikolog membuat gambaran lengkap atau diagnosis mengenai struktur psikis seseorang = seperti bakat, sifat, atau kemampuan.

• Bagaimana psikolog pada akhirnya dapat membuat laporan lengkap mengenai struktur psikis seseorang?

Ruang Lingkup Psikodiagnostik

• Ruang lingkup psikodiagnostik memperoleh gambaran kepribadian tentang diri seseorang, melalui pemeriksaan psikologis (psikotes)

• Kegunaan psikodiagnostik: – Memahami individu dengan lebih baik – Memberikan perlakuan yang paling sesuai

• 5 kelompok profesi yang menggunakan psikodiagnostik: – Psikolog – Psikiater – Petugas rekrutmen PIO (personal worker) – Petugas sosial – Petugas bimbingan dan konseling (pendidikan)

Setting Penggunaan Psikodiagnostik

• Clinical setting usaha untuk mendeteksi gangguan psikis yang dialami individu – Mengukur kemampuan (kekuatan) yang dimiliki individu

untuk dapat menetapkan terapi atau treatment yang efektif

– Rumah sakit, pusat kesehatan mental & klinik konsultasi psikologi

• Legal setting berhubungan dengan masalah kriminal dan kejahatan, seperti pusat rehabilitasi penderita narkotika, rehabilitasi anak-anak nakal – Pengadilan, lapas, pusat rehab

• Educational & vocational guidance – Fokus pemeriksaan : nasehat di bidang pengembangan

studi dan kerja – Sekolah, universitas, pusat pelatihan, pusat bimbingan

• Educational & vocational selection – Fokus : penentuan bidang studi atau jurusan studi yang

dipilih – Rekruitmen di perusahaan atau di organisasi

• Research setting – Kepentingan pengembangan ilmu dan pengembangan

teknik serta metode psikodiagnostik – Akademik, perguruan tinggi

TUJUAN PSIKODIAGNOSTIK

Deskripsi Pemahaman lebih intensif/mendalam utk

memperoleh deskripsi keseluruhan Mencakup individu normal & sehat

Prediksi Meramalkan perkembangan individu selanjutnya

(studi, karir, treatmen)

Klasifikasi 1. Pendidikan: inteligensi, bakat, kesukaran belajar, penyesuaian diri, bimbingan, dsb 2. Perkembangan anak: hambatan2 p’kembangan psikis & sosial 3. Klinis: gangguan psikis 4. Industri: seleksi karyawan, promosi, & p’mslhan personalia

Kepustakaan

1.Anastasi, Anne & Urbina, Susana. Psychological Testing. 7th edition. 2.Kaplan, R.M. , Saccuzzo, D.P. (2005). Psychological Testing: Principles, Applications, and Issues. 6th edition. Belmont: Wadsworth Thomson Learning Inc 3.Markam, Suprapti. Pengantar Psikodiagnostik. (2005). Depok : LPSP3