Psi Kodi Namik A

3
I. STATUS PSIKIKUS Roman muka : sedih Kontak/Raport : ada/tidak adekuat Kesadaran : kompos mentis Orientasi i. Tempat : tidak baik ii. Waktu : tidak baik iii. Orang : tidak baik Perhatian : apatis (tidak baik) Persepsi i. Ilusi :- ii. Halusinasi : Halusinasi isual dan halusinasi auditorik Ingatan i. !asa kini : tidak baik ii. !asa dulu : tidak baik iii. "a#a ingat : tidak baik iv. "a#a ulang : tidak baik v. Paraamnesia : - vi. Hiperamnesia : - Intelegensia : kurang Pikiran i. $entuk pikiran : %utistik ii. &alan pikiran : Inkoheren' ireleansi iii. Isi pikiran : Halusinasi' aham iv. Organisasi pikiran : "isorganisasi pikiran Penilaian i. orma sosial : tidak baik ii. Waham : aham kebesaran' aham keagamaan iii. Wa asan pen#akit : Tilikan * "e+orum i. ,opan santun : kurang baik ii. ara berpakaian : kurang baik iii. Kebersihan : kurang baik Kematangan .i a : imatur Tingkah laku dan bi+ara : hipoakti dan legore 0mosi :e1altasi 2aboratorium : tidak dilakukan Psikodinamika

description

den

Transcript of Psi Kodi Namik A

I. STATUS PSIKIKUS Roman muka: sedih Kontak/Raport: ada/tidak adekuat Kesadaran: kompos mentis Orientasii. Tempat: tidak baikii. Waktu: tidak baikiii. Orang : tidak baik Perhatian : apatis (tidak baik) Persepsii. Ilusi: -ii. Halusinasi: Halusinasi visual dan halusinasi auditorik Ingatani. Masa kini: tidak baikii. Masa dulu: tidak baikiii. Daya ingat: tidak baikiv. Daya ulang: tidak baikv. Paraamnesia: - vi. Hiperamnesia: - Intelegensia : kurang Pikirani. Bentuk pikiran: Autistikii. Jalan pikiran: Inkoheren, irelevansiiii. Isi pikiran: Halusinasi, wahamiv. Organisasi pikiran: Disorganisasi pikiran Penilaiani. Norma sosial: tidak baikii. Waham: waham kebesaran, waham keagamaaniii. Wawasan penyakit: Tilikan 2 Decorum i. Sopan santun: kurang baikii. Cara berpakaian: kurang baikiii. Kebersihan: kurang baik Kematangan jiwa: imatur Tingkah laku dan bicara: hipoaktif dan legore Emosi: exaltasi Laboratorium: tidak dilakukan

PsikodinamikaLaki-laki, 22 tahun, lajang, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan pegawai swasta di konsulkan ke bagian jiwa karena bicara yang tidak dapat dimengerti oleh keluarganya sejak 2 tahun SMRS. Sebelumnya pasien adalah seorang yang periang, aktif, dan suka bergaul dengan teman-teman disekitarnya namun setelah ayahnya meninggal, pasien menjadi pendiam , mudah tersinggung (irritable), sering sedih hingga menangis. Setelah itu pasien sering melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang lain (halusinasi visual), mendengar hal-hal yang tidak bisa didengar oleh orang lain (halusinasi auditorik), berbicara sendiri (autistik), tertawa sendiri (giggling), berbicara dengan kata-kata yang tidak dapat dimengerti oleh keluarga (neologisme), berbicara tidak sesuai dengan apa yang ditanya oleh keluarga (irrelevant), mengulang kata-kata yang pasien ucapkan (reiterated phrase), pasien meyakini bahwa Tuhan selalu terlihat ada disampingnya (waham kebesaran, waham agama), pasien juga sering marah-marah tanpa sebab (agresifitas verbal). Pasien juga mengalami kesulitan dalam mengurus dirinya sendiri seperti pasien tidak mau mandi, tidak mau menggunakan baju (negativistik) dan buang air kecil sembarangan. Mekanisme mental yang digunakan : fantasi, dan acting out

ANALISA KASUSBerdasarkan hasil analisa kasus diatas dapat ditarik kesimpulan pada pasien ini didiagnosis Skizofrenia Hebefrenik (F.20.1) hal tersebut dikarenakan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan status psikis pada pasien ini sesuai dengan kriteria DSM - IV TR dan PPDGJ III mengenai diagnosis skizofrenia hebefrenik, diantaranya :

Anamnesis Terdapat gejala karakteristik berupa bicara terdisorganisasi atau arus pikiran yang terputus yang mengakibatkan pada pembicaraan pasien sering menyimpang, inkoheren, pembicaraan yang tidak relevan (irrelevant), pengulangan ungkapan kata (reiterated phrase) dan neologisme, selain itu terdapat gejala halusinasi visual maupun auditorik, waham kebesaran, waham keagamaan, perilaku pasien juga terdisorganisasi dimana terdapat agresifitas verbal, giggling, perilaku tanpa tujuan (aimless) perilaku tanpa maksud (empty of purpose), autistik. Pasien juga memiliki masalah dalam mengurus penampilan dirinya sendiri yaitu pasien tidak mau mandi, tidak mau mengenakan baju, buang air kecil di sembarang tempat. Terdapat gejala prodormal yang jelas yaitu gejala negatif berupa abulia, hipofagia dikarenakan oleh stressor berupa peristiwa meninggalnya ayah pasien. Keluhan atau gejala mengenai katatonik disangkal. Riwayat adannya penggunaan obat-obatan terlarang, minum-minuman beralkohol disangkal. Onset penyakit sudah terjadi selama dua tahun dan awitan usia saat mengalami gejala pada usia dewasa muda (15 25 tahun) yaitu pada usia 20 tahun.