PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
-
Upload
manda-permana -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
-
8/17/2019 PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
1/10
PSAP NO. 02
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
A. RUANG LINGKUP DAN MANFAAT PSAP No. 02
PSAP No. 02 diterapkan dalam penyajian Laporan RealisasiAnggaran yang disusun dan disajikan dengan menggunakan
anggaran berbasis kas;
LRA menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan-LRA,
belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, dan pembiayaan dari suatu
entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan
anggarannya.
B. DEFINISI LRA
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponenlaporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang
realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk
suatu periode tertentu.
C. BASIS AKUNTANSI
PENCATATAN LRA MENGGUNAKAN “BASIS KAS”:
Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada rekening Kas
Umum Negara/Kas Umum Daerah
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening KasUmum Negara/Kas Umum Daerah
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada rekening
Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
rekening Kas Umum Negara/Kas Umum Daerah
-
8/17/2019 PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
2/10
D. ISI LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pos-pos
sebagai berikut:
-
8/17/2019 PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
3/10
E. INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LRA
Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan menurut jenis
pendapatan LRA. Rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan
pada Catatan atas Laporan Keuangan;
Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis
belanja dalam LRA. Klasifikasi belanja menurut fungsi disajikandalam Catatan atas Laporan Keuangan.
F. AKUNTANSI ANGGARAN
Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan
pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu
pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.
Anggaran pendapatan meliputi estimasi pendapatan yang
dijabarkan menjadi alokasi estimasi pendapatan.
Anggaran belanja terdiri dari apropriasi yang dijabarkan menjadi
otorisasi kredit anggaran (allotment ).
Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan
Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran disahkan
dan anggaran dialokasikan
a. AKUNTANSI PENDAPATAN LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada RKUN/D
Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan
Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan
lain, misal DAU dan DBH
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran)
Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto
(biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan
tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses
belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan;
-
8/17/2019 PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
4/10
Dalam hal BLU, pendapatan diakui dengan mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengembalian yang sifatnya sistemik (normal) dan berulang
(recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA pada periode
penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukansebagai pengurang pendapatan-LRA
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-
recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada
periode penerimaan pendapatan-LRA dibukukan sebagai
pengurang Pendapatan-LRA pada periode yang sama;
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-
recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada
periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang Saldo
Anggaran Lebih pada periode ditemukannya koreksi dan
pengembalian tersebut.
b. AKUNTANSI BELANJA
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening
Kas umum Negara/Daerah
Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanjanya terjadi pada saat pertanggungjawab an atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan.
Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang mengatur BLU
Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis
belanja), organisasi, dan fungsi
c. AKUNTANSI SURPLUS/DEFISIT LRA
Selisih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode
pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit-LRA
Surplus-LRA adalah selisih lebih antara pendapatan-LRA dan
belanja selama satu periode pelaporan
Defisit-LRA adalah selisih kurang antara pendapatan-LRA dan
belanja selama satu periode pelaporan
d. AKUNTANSI PEMBIAYAAN
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah,
baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau
akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah
terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau
memanfaatkan surplus anggaran.
-
8/17/2019 PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
5/10
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada
Rekening Kas Umum Negara/Daerah
Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan
azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan
tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikandengan pengeluaran)
Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Negara/Daerah;
Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang
bersangkutan;
Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang
bersangkutan. Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana
Cadangan di pemerintah daerah merupakan penambah Dana
Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai Pendapatan-LRA dalam
pos pendapatan asli daerah lainnya.
G. TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
• Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata
uang rupiah
• Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan
yang digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang
asing tersebut dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang
rupiah berdasarkan kurs tengah bank sental pada tanggal transaksi
Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang
digunakan dalam transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli
dengan rupiah, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut
dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar
rupah yang digunakan untuk memperoleh valuta asing tersebut
Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang
digunakan untuk bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli
dengan mata uang asing lainnya, maka:
a)
Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya
dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi;
b) Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam
rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal
transaksi
-
8/17/2019 PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
6/10
H. SALDO NORMAL ANGGARAN
I. LRA DALAM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
LRA dihasilkan dari siklus anggaran yang sebaiknya tidakdisatukan dengan siklus akuntansi.
Untuk siklus anggaran, yang dicatat hanyalah transaksi anggaran
dan harus sesuai dengan pos anggarannya
LRA hanya berfokus pada transaksi dengan basis kas, sehingga
untuk penerimaan dan pengeluaran yang tidak terkait dengan kas
tidak dicatat dalam LRA. Jika ditambahkan boleh dimasukkan
dalam informasi tambahan LRA.
J. TRANSAKSI ANGGARAN
Transaksi belanja
Transaksi pendapatan
Jurnal Penutup
-
8/17/2019 PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
7/10
-
8/17/2019 PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
8/10
PERBEDAAN PP 24 TAHUN 2005 DENGAN PP 71 TAHUN 2010
Laporan keuangan untuk tujuan umum disusun dan disajikan dengan basis
akrual. Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam
menyusun laporan keuangan suatu entitas pemerintah pusat, pemerintahdaerah, dan laporan keuangan konsolidasian, tidak termasuk perusahaan
negara/daerah.
Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan terdiri
dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial,
sehingga seluruh komponen menjadi sebagai berikut:
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Neraca
Laporan Operasional Laporan Arus Kas
Laporan Perubahan Ekuitas
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Arus Kas hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi
perbendaharaan umum dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang
hanya disajikan oleh Bendahara Umum Negara dan entitas pelaporan yang
menyusun laporan keuangan konsolidasiannya.
PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
LAPORAN PERUBAHAN SAL
Tidak ada laporan tersendiri
LAPORAN PERUBAHAN SAL
Laporan Perubahan SAL menyajikan
secara komparatif dengan periode
sebelumnya pos-pos berikut:
Saldo Anggaran Lebih awal;
Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan
Anggaran tahun berjalan;
Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun
Sebelumnya; dan
Lain-lain;
Saldo Anggaran Lebih Akhir.
NERACA
Ekuitas Dana terbagi;
Ekuitas Dana Lancar: selisihantara aset lancar dan kewajiban
NERACA
Hanya Ekuitas, yaitu kekayaan bersih
pemerintah yang merupakan selisih
-
8/17/2019 PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
9/10
PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
jangka pendek, termasuk sisa
lebih pembiayaan anggaran/saldo
anggaran lebih
Ekuitas Dana Investasi:mencerminkan kekayaan
pemerintah yang tertanam dalam
investasi jangka panjang, aset
tetap, dan aset lainnya, dikurangi
dengan kewajiban jangka panjang
Ekuitas Dana Cadangan:
mencerminkan kekayaan
pemerintah yang dicadangkan
untuk tujuan tertentu sesuaidengan peraturan perundang-
undangan.
antara aset dan kewajiban pemerintah
pada tanggal laporan.
Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo
akhir ekuitas pada Laporan PerubahanEkuitas
LAPORAN ARUS KAS
Disajikan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan (Par 15)
Arus masuk dan keluar kas
diklasifikasikan berdasarkan
aktivitas operasi, investasi aset non
keuangan, pembiayaan, dan nonanggaran
LAPORAN ARUS KAS
Disajikan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan umum (Par 15)
Arus masuk dan keluar kas
diklasifikasikan berdasarkan
aktivitasoperasi, investasi, pendanaan,
dan transitoris
LAPORAN KINERJA KEUANGAN
Bersifat optional
Disusun oleh entitas pelaporan yang
menyajikan laporan berbasis akrual
Sekurang-kurangnya menyajikan
pos-pos :
Pendapatan dari kegiatan
operasional; Beban berdasarkan klasifikasi
fungsional dan klasifikasi
ekonomi;
Surplus atau defisit.
LAPORAN OPERASIONAL
Merupakan Laporan Keuangan Pokok
Menyajikan pos-pos sebagai berikut:
Pendapatan-LO dari kegiatan
operasional;
Beban dari kegiatan operasional ;
Surplus/defisit dari Kegiatan Non
Operasional, bila ada; Pos luar biasa, bila ada;
Surplus/defisit-LO.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Bersifat optional
Sekurang-kurangnya menyajikan
pos-pos:
Sisa Lebih/Kurang PembiayaanAnggaran;
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Merupakan Laporan Keuangan Pokok
Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:
Ekuitas awal;
Surplus/defisit-LO pada periodebersangkutan
-
8/17/2019 PSAP NO 2 Akuntansi Sektor Publik
10/10
PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
Setiap pos pendapatan dan
belanja beserta totalnya seperti
diisyaratkan dalam standar-
standa lainnya, yang diakuisecara langsung dalam ekuitas;
Efek kumulatif atas perubahan
kebijakan akuntansi dan koreksi
kesalahan yang mendasar diatur
dalam suatu standar terpisah
Koreksi-koreksi yang langsung
menambah/ mengurangi ekuitas,
misalnya: koreksi kesalahan mendasar
dari persediaan yang terjadi padaperiode-periode sebelumnya dan
perubahan nilai aset tetap karena
revaluasi aset tetap.
Ekuitas akhir.
CALK
Pada dasarnya hampir sama dengan
PP baru
CALK
Perbedaan yang muncul hanya
dikarenakan komponen laporan keuangan
yang berbeda dengan PP lama
Dengan ini kita dapat melihat perbedaan PP 71 tahun 2010 dengan PP 24
tahun 2005 dari komponen komponen dalam laporan keuangan masing-
masing PP tersebut.