Proyek Infrastruktur Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara
-
Upload
hanna-syabrina -
Category
Data & Analytics
-
view
314 -
download
1
Transcript of Proyek Infrastruktur Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara
Kelompok IV
Kota Bali merupakan kota yang menjadi pusat
perhatian wisatawan dunia. Untuk mengantisipasi
pertumbuhan pariwisata tersebut dibutuhkan sarana dan
prasarana infrastruktur yang memadai. Terkait masalah
transportasi, yang paling mendesak untuk ditangani adalah
kemacetan yang terjadi di kawasan Bali Selatan, utamanya
adalah Pelabuhan Laut Benoa dan Bandar Udara Ngurah
Rai sebagai gerbang utama pintu masuk ke Bali.
Pembangunan jalan tol di Bali merupakan suatu
upaya untuk mendukung masterplan program percepatan
pertumbuhan ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat
Nama Proyek : Proyek pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-
Benoa (Tol Bali Mandara).
Fisik : Jalan tol yang memiliki total panjang jalan 12,7 km merupakan jalan
tol pertama yang melintas di atas permukaan laut.
Waktu pembangunan: waktu konstruksi selama 14 bulan lebih cepat dari
rencana awal yaitu 18 bulan dan pembuatan studi kelayakan serta amdal
selama 2 bulan.
Lokasi Proyek: terletak di atas permukaan air laut di Teluk Benoa yang
menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali (kawasan Nusa Dua) dengan
wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya kawasan Pelabuhan
Benoa. Selain kedua wilayah ini, jalan tol ini juga diberikan akses menuju
ke Bandara Internasional Ngurah Rai.
Untuk mendukung program pemerintah pusat MP3EI, tujuan
utama lainnya dari pembangunan jalan tol ini adalah untuk
menguraikan kemacetan yang kerap terjadi di ruas jalan By Pass
Ngurah Rai Denpasar menuju titik-titik penting di daerah kota
Denpasar (waktu tempuh sebelumnya 1-2 jam menjadi hanya 15
menit), yaitu akses menuju bandara internasional Ngurah Rai dan
pelabuhan Tanjung Benoa yang merupakan pintu masuk menuju
pulau Bali.
PT Jasa Marga 55 %
PT Angkasa Pura I 8 %
PT Pelindo III 17.58 %
PT Pengembangan Pariwisata
Bali
1 %
PT Adhi Karya 1 %
PT Hutama Karya 1 %
Wijaya Karya 0.4 %
Pemerintah Provinsi Bali 8.01 %
Pemerintah Provinsi Badung 8.01 %
Sumber Dana
Proyek yang menelan dana sebesar
2,4 Triliun Rupiah ini pun memiliki
susunan kepemilikan sebagai
berikut,
• Jasa Marga sebesar 60%
• PT Pelindo III sebesar 20%,
• PT Angkasa Pura I sebesar 10%
• PT Wijaya Karya Tbk (Wika)
sebesar 5%
• PT Adhi Karya Tbk sebesar 2%
• PT Hutama Karya Tbk sebesar
2%
• PT Pengembangan Pariwisata
Bali sebesar 1%.
• Kendala teknis dialami terutama karena cuaca dan
pasang surut air laut yang ekstrim.
• Kendala sosial seperti kritik dari LSM terkait
rusaknya mangrove di sekitar lokasi pembangunan
dan juga terancamnya sumber mata pencaharian
kelompok nelayan Wanasari.
Dampak Positif :• Penyerapan sekitar 3000 tenaga kerja pada saat
proses pembangunannya,• Keuntungan bagi industri/pelaku usaha konstruksi
bangunan,• Mengurai kemacetan (waktu tempuh sebelumnya
1-2 jam menjadi hanya 15 menit),• Menjadi acuan awal rencana pembangunan jalan
tol lainnya (Jalan Tol Kuta-Soka-Seririt),• Sinergi BUMN mencerminkan pembangunan tidak
terhambat oleh pendanaan,• Memberi nilai lebih sebagai kota tujuan wisata
(landmark baru Pulau Bali).
Dampak Negatif :• Potensi kapatalisme tinggi, bertentangan dengan adat
budaya.• Tarif tol yang relatif tinggi akibat investasi tidak berasal dari
APBN murni.• Jumlah kendaraan pribadi meningkat.• Memicu terjadinya urbanisasi yang tinggi.Rekomendasi• Penetapan regulasi yang ketat terhadap investasi di
bidang pariwisata.• Pembatasan jumlah kendaraan dengan peraturan daerah.• Pengembangan transportasi umum.• Peningkatan kualitas public services dari return values
investment.
Analisis LingkunganMenurunnya kualitas sanitasi masyarakatterjadi karena pengaruh peningkatanlimbah yang terjadi dari proyekpembangunan Tol Bali Mandara di TelukBenoa, sehingga limbah yang dibuangakan langsung berakibat padapencemaran air laut ini disebabkan akibataktivitas konstruksi pembangunan jalan toltersebut.
Analisis BudayaAdat dan kebudayaan di Bali sangat erat kaitannyadengan agama dan kehidupan religiusmasyarakatnya. Tanjung Benoa Bali, letaknyaberdekatan dengan kawasan pariwisata Nusa DuaBali. Pantai Tanjung Benoa memiliki daya tarikyang unik, sehingga membawa berkah bagimasyarakat sekitar, yang sebelumnya matapencahariannya sebagai nelayan. Seiring denganperkembangan pariwisata di Bali, penduduk asli dikawasan Tanjung Benoa, berubah matapencahariaanya ke bidang pariwisata.