PROTOZOA

36
PROTOZOA

description

PROTOZOA. PENDAHULUAN. Protozoa berasal dari bhs Yunani : proto dan zoon = binatang pertama Ilmu yang mempelajari protozoa : protozoologi Merupakan protista eukariotik atau disebut juga protista mirip hewan . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PROTOZOA

Page 1: PROTOZOA

PROTOZOA

Page 2: PROTOZOA

PENDAHULUAN Protozoa berasal dari bhs Yunani :

proto dan zoon = binatang pertama Ilmu yang mempelajari protozoa :

protozoologi Merupakan protista eukariotik atau

disebut juga protista mirip hewan. Protozoa berperan sebagai mata

rantai penting dalam rantai makanan dalam komunitas lingkungan aquatik.

Page 3: PROTOZOA

CIRI UMUM PROTOZOA Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu

sekitar 10 - 200 µ. Bentuk sel protozoa sangat bervariasi,

ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah.

Sebagian besar Protozoa memiliki alat gerak berupa pseudopodia (kaki semu), silia (bulu getar), atau flagellum (bulu cambuk).

Beberapa kelompok protozoa memiliki cangkang

Page 4: PROTOZOA

Kebanyakan protozoa bersifat polimorfisme, yaitu memiliki bentuk yang berbeda- beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya.

Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista.

Tropozoid akan aktif mencari makanan dan bereproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan.

Bila kondisi tidak memungkinkan dan mengancam kehidupan tropozoid maka protozoa akan membentuk kista.

Page 5: PROTOZOA

Dalam bentuk kista, protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah yang tersebar pada jarak yang sangat luas.

Kista dapat terbentuk dalam kondisi lingkungan yang kekurangan nutrisi, kekeringan temperatur yang tinggi, maupun pH yang rendah. Namun, tidak semua protozoa membentuk sista, contohnya Trichomonas vaginalis yang merupakan organisme patogen pada organ seksual.

Page 6: PROTOZOA

STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH

Organel – organel untuk melakukan kegiatan hidup antara lain: membrane plasma, sitoplasma dan mitokondria.

Protozoa termasuk organisme uniseluler (bersel tunggal) dan eukariotik (memiliki membran nukleus). Beberapa jenis protozoa memiliki inti lebih dari satu.

Membrane sel : pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas

Page 7: PROTOZOA

Vakuola makanan : untuk mencerna makanan

Vakuola kontraktil : mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel melalui membran sel serta mengatur kadar air dalam sel.

Inti sel : mengatur aktivitas sel

Page 9: PROTOZOA

CARA HIDUP

Protozoa hidup soliter atau berkoloni.

Jika keadaan lingkungan kurang menguntungkan protozoa akan membungkus diri membentuk sista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi.

Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit dan hidup bebas.

Page 10: PROTOZOA

Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.

Protozoa bersifat kemoheterotrof dan mendapatkan nutrisinya melalui salah satu dari dua cara, yaitu sebagai berikut :

1. Osmotrof, yaitu menyerap nutrien terlarut langsung melalui membran sel.

2. Fagotrof, yaitu menelan materi organik atau partikel makanan dengan membentuk vesikel intra sitoplasma yang disebut vakuola makanan. Mekanisme pengolahan makanan seperti ini dikenal sbg fagositosis, contohnya : Amoeba.

Page 11: PROTOZOA

HABITAT Tempat yang basah yang kaya zat organik, air

tawar atau air laut sebagai zooplakton, beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak.

Pada spesies tertentu ada yang hidup dalam sel tubuh Hostnya, misalnya : * Saluran pencernaan makanan* Pada otot* Pada ginjal* Pada alat kelamin / genetalia

Atau pada cairan tubuh Hostnya, misalnya :dalam darah

Page 12: PROTOZOA

REPRODUKSI Sebagian besar Protozoa

berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :

1. pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru. Contoh: Amoeba, Paramaecium, Euglena.

Page 13: PROTOZOA

2. Spora: Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.

Page 14: PROTOZOA

PERKEMBANGBIAKAN SECARA SEKSUAL (GENERATIF)

1.Konjugasi : Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya. Contoh : Paramaecium mikronukleus yang  sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.

2.Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.

Page 15: PROTOZOA

KLASIFIKASI Terbagi atas 4 kelompok filum

berdasarkan kemampuan gerak serta tipe alat geraknya, yaitu

1. Sporozoa yang tidak bergerak aktif.2. Sarcodina (rhizopoda) yang bergerak

dengan kaki semu atau pseudopodia.3. Mastigophora (flagellata) yang

bergerak dengan flagela.4. Ciliophora (ciliata) yang bergerak

dengan silia

Page 16: PROTOZOA
Page 17: PROTOZOA

SPOROZOA Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa

= hewan) adalah kelompok protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis spora.

Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia.

Siklus hidup sporozoa agak kompleks karena melibatkan lebih dari satu inang.

Page 19: PROTOZOA

Dalam siklus hidupnya, sporozoa membentuk spora dalam tubuh inang. Selain itu, pada siklus hidup juga terjadi sporulasi, yaitu pembelahan setiap inti sel secara berulang – ulang sehingga dihasilkan banyak inti yang masing – masing dikelilingi oleh sitoplasma dan terbentuklah individu baru.

Contoh : Toxoplasma gondii (toksoplasmosis) Plasmodium (malaria), Eimeria, Isospora (isosporiasis),

Page 20: PROTOZOA

FLAGELATA1. Fitoflagelata = btk spt tumbuhan =

Mengandung klorofil, fotosintetikContoh : Euglena gracialis

2. Zooflagelata = btk spt hewan= heterotrofContoh : Giardia lamblia (penyebab disentri), Trypanosoma

Terdapat flagelata dan membran yang berombak-ombak, berfungsi untuk bergerak dan atau mengumpulkan makanan.

Sejumlah flagelata menginfeksi manusia (penyakit kelamin, usus) Contoh : Trichomonas vaginalis

Page 21: PROTOZOA
Page 22: PROTOZOA

RHIZOPODA (AMOEBA) Amoeba (Yunani=berubah),

bentuknya berubah-ubah. Menggunakan “kaki palsu”

(pseudopodia) yg merupakan perluasan dari protoplasma agar dapat bergerak di suatu permukaan dan menelan makanan dan dicerna.

Beberapa amoeba mampu membentuk kista.

Page 23: PROTOZOA

Contoh : Entamoeba gingivalis (mulut manusia), Ent. Coli (usus manusia), Ent. Histolytica (penyebab disentri amuba).

Amoeba memperbanyak diri dengan membelah.

Page 24: PROTOZOA

SILIATA

Terbagi dlm 2 kelompok :1. Mempunyai siliata pada sebagian

saja dari selnya. Contoh : Euplotes aediculatus.

2. Mempunyai siliata yg tersebar rata di seluruh selnya. Contoh Paramecium.

Page 25: PROTOZOA
Page 26: PROTOZOA

Silia berfungsi untuk bergerak di sekitar alur-alur mulut atau rongga-rongga mulut.

Silia menimbulkan efek pusaran air yang membantu pengumpulan makanan.

Kebanyakan membagi diri dengan pembelahan biner melintang.

Reproduksi seksual : konjugasi dua sel.

Dalam sel terdapat satu makronukleus dan satu atau lebih mikronukleus.

Page 27: PROTOZOA

PERAN PROTOZOA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Secara umum, Phylum Protozoa lebih banyak merugikan kehidupan manusia. Banyak anggota phylum ini bersifat parasit.

Contoh dari classis Rhizopoda di antaranya Entamoeba histolitica (penyebab disentri) dan Entamoeba gingivalis (perusak gigi dan gusi) parasit-parasit yang menyerang manusia.

Contoh dari classis Flagellata, parasit yang menyerang manusia dan hewan ternak banyak berasal dari genus Trypanosoma.

Page 28: PROTOZOA

Contoh dari classis Ciliata relatif sangat sedikit yang berbahaya bagi manusia. Species lain yang cukup berbahaya berasal dari genus Balantidum.

Classis Sporozoa mungkin dapat dikatakan sebagai anggota Protozoa yang paling berbahaya bagi manusia. Seluruh anggota dari Sporozoa adalah parasit, misalnya Plasmodium, Pneumocystis, dan Taxoplasma.

Page 29: PROTOZOA

SELESAI

Page 30: PROTOZOA
Page 31: PROTOZOA
Page 32: PROTOZOA
Page 33: PROTOZOA
Page 34: PROTOZOA
Page 35: PROTOZOA
Page 36: PROTOZOA