Protokol Penanganan Luka Bakar Rsup Wahidin Sudirohusodo Makassar

5
PROTOKOL PENANGANAN LUKA BAKAR RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Indikasi Rawat Inap : 1. Luka bakar derajad II > 15 % 2. Luka bakar derajad III > 1 % 3. Luka bakar dengan komplikasi saluran pernapasan (trauma inhalasi), jantung, gagal ginjal akut, perdarahan lambung dan kerusakan jaringan lunak luas, atau disertai trauma lain yang membutuhkan perawatan (cedera otak, tulang belakang, dll). 4. Luka bakar derajad II atau III pada wajah, genitalia dan tangan. 5. Luka bakar listrik atau bahan kimia. Indikasi Rawat Jalan (Poliklinis) 1. Luka bakar derajad II < 15 % 2. Luka bakar derajad III < 1 % Alur Penerimaan Penderita A. Penderita 1. Semua penderita luka bakar masuk RS melalui IRD. 2. Diagnosa dan resusitasi dilakukan di ruangan IRD, perawatan luka dilakukan di OK IRD bila memakai GA dan di ruangan Unit Luka Bakar (ULB) bila tidak memakai GA. 3. Penderita yang rawat inap selanjutnya dirawat di ULB, sedangkan penderita poliklinis boleh pulang setelah lukanya dirawat di ULB.

description

bedah plastik

Transcript of Protokol Penanganan Luka Bakar Rsup Wahidin Sudirohusodo Makassar

Page 1: Protokol Penanganan Luka Bakar Rsup Wahidin Sudirohusodo Makassar

PROTOKOL PENANGANAN LUKA BAKAR RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Indikasi Rawat Inap :1. Luka bakar derajad II > 15 %2. Luka bakar derajad III > 1 %3. Luka bakar dengan komplikasi saluran pernapasan (trauma inhalasi), jantung,

gagal ginjal akut, perdarahan lambung dan kerusakan jaringan lunak luas, atau disertai trauma lain yang membutuhkan perawatan (cedera otak, tulang belakang, dll).

4. Luka bakar derajad II atau III pada wajah, genitalia dan tangan.5. Luka bakar listrik atau bahan kimia.

Indikasi Rawat Jalan (Poliklinis)1. Luka bakar derajad II < 15 %2. Luka bakar derajad III < 1 %

Alur Penerimaan Penderita

A. Penderita

1. Semua penderita luka bakar masuk RS melalui IRD.2. Diagnosa dan resusitasi dilakukan di ruangan IRD, perawatan luka

dilakukan di OK IRD bila memakai GA dan di ruangan Unit Luka Bakar (ULB) bila tidak memakai GA.

3. Penderita yang rawat inap selanjutnya dirawat di ULB, sedangkan penderita poliklinis boleh pulang setelah lukanya dirawat di ULB.

4. Penderita luka bakar yang masuk > 24 jam dan memerlukan perawatan rawat inap, lukanya sudah harus dirawat (dibersihkan) sebelum masuk ULB.

B. Dokter1. Diagnosa dan resusitasi semua penderita luka bakar dilakukan oleh Jaga I

yang bertugas.2. Setelah diagnosa ditegakkan, PPDS Jaga I harus melaporkan ke Dokter

Luka Bakar (DLB) yang dalam waktu kurang dari 15 menit harus sudah datang. DLB adalah PPDS jaga II yang stase di Sub Bagian Bedah Plastik.

3. Perawatan luka penderita poliklinis dilakukan oleh dokter luka bakar (DLB).

Page 2: Protokol Penanganan Luka Bakar Rsup Wahidin Sudirohusodo Makassar

4. Perawatan luka penderita rawat inap dilakukan oleh dokter luka bakar (DLB)

5. Dokter luka bakar (DLB) bertanggung jawab atas penderita luka bakar di ruangan IRD setelah dilapori oleh Dokter Jaga I, OK IRD dan semua penderita yang dirawat di ULB.

6. Dokter Muda yang terkait membantu dalam diagnosa, resusitasi dan perawatan penderita luka bakar di ruangan IRD, OK IRD dan ULB.

Diagnosa Luka BakarDiagnosa luka bakar harus ditentukan : 1. Luas luka bakar (ditentukan dengan Rule of Nine)2. Kedalaman luka bakar (ditentukan dengan inspeksi penampilan luka dan test

tusuk jarum)3. Regio tubuh yang terkena luka bakar4. Komplikasi atau trauma penyerta lain

Contoh : Luka bakar derajad IIA dan IIB 40 % Regio wajah, dada depan, perut depan dan tungkai bawah + trauma inhalasi.

Urut-Urutan Tindakan Luka Bakar Berat di IRD

1. Lepas seluruh pakaian dan perhiasan (hati-hati hipotermia), letakkan di tempat bersih

2. Evaluasi ABC dan resusitasi (primary survey) Bila waktu masuk terdapat obstruksi jalan napas yang jelas (tanda

objektif), segera lakukan intubasi endotrakeal Berikan O2 tekanan tinggi terutama penderita dengan trauma inhalasi Pada penderita dengan diagnosa trauma inhalasi tetapi belum ada tanda

obstruksi jalan napas, intubasi endotrakeal harus dilakukan sebelum pemeriksaan penunjang lain yang membutuhkan waktu yang lama.

Pasang infus dengan abbocath ukuran besar, berikan Ringer Lactate (Baxter Resuscitation)

Segera berikan analgetika intra vena (Morfin 2,5 mg – 5 mg (0,05 mg/kgBB) diencerkan dalam saline 10 cc secara perlahan.

Pasang kateter untuk monitor produksi urine. Pada luka bakar berat pasang CVP

3. Evaluasi lebih lanjut mengenai luas luka bakar dengan cermat, kedalaman luka bakar dan ada tidaknya trauma penyerta lain.

4. Mengisi lembar observasi dan rekam medik luka bakar. Tindakan nomor 1 – 4 dilakukan oleh PPDS Jaga I.

5. Panggil dan laporkan ke DLB (dalam waktu 15 menit harus sudah datang)6. Terapi suportif lain (protektif lambung, antibiotika, dll) sesuai indikasi.

Page 3: Protokol Penanganan Luka Bakar Rsup Wahidin Sudirohusodo Makassar

7. Perawatan luka

Teknik Perawatan LukaTerdapat 2 cara perawatan luka bakar yaitu tertutup dan terbuka dengan keuntungan

dan kerugiannya masing-masing.

A. Perawatan Luka Bakar Tertutup

1. Penderita rawat inap sebaiknya dilakukan dibawah GA oleh ahli anesthesia (terutama anak-anak dan orang tua)

2. Seluruh prosedur perawatan luka harus memenuhi syarat asepsis dan antisepsis3. Penderita dimandikan, rambut dikeramasi dengan shampoo lalu dilakukan

desinfektan dengan larutan Savlon 1 : 304. Bulla bisa dipecah, tetapi pada luka bakar berat bulla yang intak dipertahankan5. Luka diolesi dengan SilverSulfadiazin Cream yang tebal (sebaiknya tebal > 0,5

cm) setelah sebelumnya diolesi betadin 10 %.6. Ditutup dengan kasa tebal dan diverban rapat (kedap air)7. Luka dibuka 5 – 7 hari kemudian (kecuali ada tanda-tanda infeksi)8. Berikan antibiotika sesuai pola kuman atau hasil kultur

B. Perawatan Luka Bakar Terbuka

1. Prosedur anesthesia, asepsis dan antisepsis seperti perawatan luka tertutup.2. Luka diolesi dengan SilverSulfadiazin tebal3. Ditutup hanya dengan kasa tipis (kasa berfungsi sebagai penahan cream

silversulfadiazin supaya tidak tercecer keluar).4. Luka didesinfeksi dan diolesin cream silversulfadiazin setiap hari.

Unit Luka Bakar1. Dilengkapi dengan air fluidation bed untuk merawat high dependent patients dan

dengan fasilitas mirip ICU2. Beberapa tempat tidur untuk merawat medium dependent patients3. Untuk memasuki unit ini harus mengikuti protokol umum “Memasuki Ruang

Bedah”4. Setiap orang yang akan masuk (dokter, perawat, pejabat atau keluarga penderita)

harus memakai pakaian khusus ULB dan harus mencuci tangan terlebih dahulu).5. DLB harus melakukan visite 3 kali setiap hari terhadap penderita-penderita yang

dirawat di ULB6. Visite konsulen harus dilakukan minimal 2 kali setiap minggu dan DLB harus

mempresentasikan kemajuan perawatan penderita luka bakar.

Page 4: Protokol Penanganan Luka Bakar Rsup Wahidin Sudirohusodo Makassar