protein

3
61. Tahu yang dibuat dari kedeli meliputi perendaman, penggilingan dan koagulasi. Perendaman pada proses pembuatan tahu bertujuan untuk melunakkan struktur seluler kedelai sehingga mempermudah dan mempercepat proses penggilingan, serta untuk menghasilkan ekstrak yang optimum, walaupun sekitar 1,6% padatan kedelai hilang selama perendaman (Murph, 1985) 62. protein adalah polipeptida dan DNA maupun RNA adalah polinukleutida diman rantai polimer tersebut tidak mungkin bercabang. Berdasarkan teori kimia, untuk polipeptida tidak mungkin bercbang karena polipeptida memiliki dua struktur yaitu heliks α dan lembar berlipid β dimana keduanya ini memiliki perbedaan yang meyebabkan pelipatan pada polipeptida sehingga tidak mungkin bercabang. Heliks α dan lembar berlipid β terdiri dari ikatan karbonil dan nitrogen yang membentuk ikatan parsial tunggal. Ikatan parsial tunggal adalah nitrogen yang berikatan dengan karbon sp 2 . Ikatan tunggal parsial tidak dapat berkonformasi bebas, berbeda dengan gugus samping α yang dapat bergerak bebes, perbedaan inilah yang mengakibatkan pelipatan pada polipeptida. Saa gugus heliks α berada pada pelipatan inilah tidak memungkinkan untuk membentuk cabang dan berpasangan dengan ikatan lain.

description

protein

Transcript of protein

Page 1: protein

61. Tahu yang dibuat dari kedeli meliputi perendaman, penggilingan dan koagulasi.

Perendaman pada proses pembuatan tahu bertujuan untuk melunakkan struktur seluler kedelai sehingga mempermudah dan mempercepat proses penggilingan, serta untuk menghasilkan ekstrak yang optimum, walaupun sekitar 1,6% padatan kedelai hilang selama perendaman (Murph, 1985)

62. protein adalah polipeptida dan DNA maupun RNA adalah polinukleutida diman rantai polimer tersebut tidak mungkin bercabang.

Berdasarkan teori kimia, untuk polipeptida tidak mungkin bercbang karena polipeptida memiliki dua struktur yaitu heliks α dan lembar berlipid β dimana keduanya ini memiliki perbedaan yang meyebabkan pelipatan pada polipeptida sehingga tidak mungkin bercabang. Heliks α dan lembar berlipid β terdiri dari ikatan karbonil dan nitrogen yang membentuk ikatan parsial tunggal. Ikatan parsial tunggal adalah nitrogen yang berikatan dengan karbon sp2. Ikatan tunggal parsial tidak dapat berkonformasi bebas, berbeda dengan gugus samping α yang dapat bergerak bebes, perbedaan inilah yang mengakibatkan pelipatan pada polipeptida. Saa gugus heliks α berada pada pelipatan inilah tidak memungkinkan untuk membentuk cabang dan berpasangan dengan ikatan lain.

Pada polinukleutida struktrur DNA terbentuk bila dua nukleutida berjalan dengan arah berlawanan berputar mengelilingi satu sumbu sehingga membentuk double heliks berpola ke kanan. Pada nukleutida Adenin (A) berpasangan dengan Timin(T) dan Guanin (G) berpasangan dengan Sitosin (C). Pasangan basa A-T diikatkan oleh dua ikatan hidrogen. Double heliks juga distabilkan melalui interaksi antara basa-basa yang tersusun pada untaian yang sama.

63. ikan laut dan tahu menjadi awet ketika dicampukan dengan formalin.

Page 2: protein

64. Reaksi Denaturasi

65. Jenis ikatan kimia dalam enzim yang mendukung aktivitas enzim sebagai katalis adalah ikatan kovalen, Pembentukan ikatan sementar(non kovalen) antara substrat dengan enzim menimbulkan penyebaran elektron dalam molekul substrat. Molekul yang terikat pada enzim akan menimbulkan suatu regangan yang menimbulkan putusnya ikatan kovalen tersebut mudah pecah.

( sumber: staff.unud.ac.id/~suarsana/wp-content/uploads/.../MataKuliah-Enzim-1.pdf)

Metode untuk mempelajari konformasi lipatan intermediet :

1. Spektroskopi Fluorosensi

Banyak molekul yang menyerap cahaya dalam spektrum UV dan cahaya tampak serta memancarkan foton kembali pada panjang gelombang terpanjang. Fluorosensi Phe, Tyr dan Tryp menyerap cahaya pada daerah:

Amino Acid Abs max (nm) Molar absorbance M-1 cm-

1

Phe 257.4 197 Tyr 274.6 1420 Tryp 279.8 5600

Absorbansi A =log10(Io/I):

Io adalah transmitan larutan pembanding. I adalah transmitan oleh sampel.

Absorbansi Molar = A/bc, dimana b panjang jalur dalam 1 cm, dan c adalah konsentrasi

dalam mol/liter

Absorbsi pada daerah spektrum ini mengakibatkan perubahan tingkat energi elektronik,

tingkat dari orbital elektron.

Penyerapan foton terjadi dalam 10(-15) detik, begitu singkat sehingga inti tidak berubah

banyak dalam interval waktu, jadi kenaikan tingkat energi hampir seketika, namun umur

hidup lebih lama, 10(-8) detik.