Protap Luka Bakar Derajat

4
PROTAP LUKA BAKAR DERAJAT II Prinsip penatalaksanaan luka bakar adalah : 1. Langkah – langkah perawatan luka bakar Derajat II adalah sebagai berikut : a. Memberikan salam kepada klien dengan nada lembut dan senyum serta menanyakan luka bakar di bagian tubuh sebelah mana. b. Menjelaskan tujuan perawatan luka bakar untuk mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan luka serta mencegah kecacatan. c. Menanyakan kepada klien apakah ada yang belum di mengerti mengenai perawatan luka bakar dan menanyakan kesiapan klien untuk dilakukan tindakan luka bakar ,jika klien siap maka dilanjutkan penandatanganan informed consent. d. Mengatur posisi klien di bed tindakan supaya luka dapat terlihat jelas dan mudah dilakukan perawatan luka oleh pemeriksa, misalnya apabila luka ada di tubuh sebelah kiri maka tubuh klien miring ke kanan dan begitu juga sebaliknya dan posisi luka menghadap ke atas. e. Membuka peralatan medis dan meletakkan di samping kiri klien. f. Bila luka bakar tertutup pakaian maka minta ijin untuk membuka pakaian supaya luka terlihat jelas dan membuka pakaian dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl 0,9%. g. Membersihkan luka bakar dengan cara mengirigasi yaitu dengan cara mengaliri bagian luka menggunakan NaCl 0,9% dengan meletakan bengkok di bawah luka terlebih dahulu. h. Melakukan debridement bila terdapat jaringan nekrotik dengan cara memotong bagian nekrotik dengan mengangkat jaringan nekrotik menggunakan pinset chirurgis dan digunting dengan gunting chirurgis mulai dari bagian yang tipis menuju ke bagian tebal , dan bila ada bula dipecah dengan cara ditusuk dengan jarum spuit steril sejajar dengan permukaan kulit dibagian pinggir bula kemudian dilakukan pemotongan

description

kk

Transcript of Protap Luka Bakar Derajat

Page 1: Protap Luka Bakar Derajat

PROTAP LUKA BAKAR DERAJAT II       Prinsip penatalaksanaan luka bakar adalah :

1. Langkah – langkah perawatan luka bakar Derajat II adalah sebagai berikut :

a.      Memberikan salam kepada klien dengan nada lembut dan senyum serta menanyakan luka bakar di bagian tubuh sebelah mana.

b.      Menjelaskan tujuan  perawatan luka bakar untuk mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan luka serta mencegah kecacatan.

c.      Menanyakan kepada klien apakah ada yang belum di mengerti mengenai perawatan luka bakar dan menanyakan kesiapan klien untuk dilakukan tindakan luka bakar ,jika klien siap maka dilanjutkan penandatanganan informed consent.

d.      Mengatur posisi klien di bed tindakan supaya  luka dapat terlihat jelas dan mudah dilakukan perawatan luka oleh pemeriksa, misalnya apabila luka ada di tubuh sebelah kiri maka tubuh klien miring ke kanan dan begitu juga sebaliknya dan posisi luka menghadap ke atas.

e.      Membuka peralatan medis dan meletakkan di samping kiri klien.

f.        Bila luka bakar tertutup pakaian maka minta ijin untuk membuka pakaian supaya luka terlihat jelas dan membuka pakaian dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl 0,9%.

g.      Membersihkan luka bakar  dengan cara mengirigasi yaitu dengan cara mengaliri bagian luka menggunakan NaCl 0,9% dengan meletakan bengkok di bawah luka terlebih dahulu.

h.      Melakukan debridement bila terdapat jaringan nekrotik dengan cara memotong bagian nekrotik dengan mengangkat jaringan nekrotik menggunakan pinset chirurgis dan  digunting dengan  gunting chirurgis mulai dari bagian yang tipis menuju ke bagian tebal , dan   bila ada bula dipecah dengan cara ditusuk dengan jarum spuit steril sejajar dengan  permukaan kulit dibagian pinggir bula kemudian dilakukan pemotongan kulit bula dimulai dari pinggir dengan menggunakan gunting dan pinset chirugis.

i.         Mengeringkan luka dengan  cara mengambil kasa steril dengan pinset anatomis lalu kasa steril ditekankan pelan-pelan sehingga luka benar-benar dalam kondisi kering.

j.         Memberikan obat topical (silver sulfadiazin) sesuai luas luka dengan menggunakan dua jari  yang telah diolesi obat tersebut.

k.       Menutup luka dengan kasa steril.

l.         Memasang  plester dengan digunting sesuai ukuran dan ditempelkan di atas kasa steril.

Page 2: Protap Luka Bakar Derajat

m.    Menjelaskan bahwa perawatan luka telah selesai.

n.      Membersihkan alat  medis ( lihat SOP Sterilisasi).

o.      Membersihkan sampah medis (lihat SOP Membuang Sampah Medis).

p.      Membersihkan ruangan.

 2. Langkah – langkah perawatan luka bakar Derajat II dalam memberikan tindakan resusitasi cairan:

a.      Pada orang dewasa, dengan luka bakar tingkat II-III 20 % atau lebih sudah ada indikasi untuk pemberian infus karena kemungkinan timbulnya syok. Sedangkan pada orang tua dan anak-anak batasnya 15%.

b.      Formula yang dipakai untuk pemberian cairan adalah formula menurut Baxter. Formula Baxter terhitung dari saat kejadian (orang dewasa) :

1).    8 jam pertama ½ (4cc x KgBB x % luas luka bakar) Ringer Laktat.

2).    16 jam berikutnya ½ (4cc x KgBB x % luas luka bakar) Ringer Laktat ditambah 500-1000cc koloid.

c.      Modifikasi Formula Baxter untuk anak-anak adalah:

1).    Replacement                 : 2cc/ KgBB/ % luas luka bakar

2).    Kebutuhan faali              : Umur sampai 1 tahun 100cc/ KgBB  

            Umur 1-5 tahun  75cc/ KgBB                 

            Umur 5-15 tahun 50cc/ Kg BB        

d.       Sesuai dengan anjuran Moncrief maka 17/20 bagian dari total cairan diberikan dalam bentuk larutan Ringer Laktat dan 3/20 bagian diberikan dalam bentuk koloid. Ringer laktat dan koloid diberikan bersama dalam botol yang sama. Dalam 8 jam pertama diberikan ½ jumlah total cairan dan dalam 16 jam berikutrnya diberikan ½ jumlah total cairan.

 

3.   Pengobatan

a. Suntikan ATS pada pasien

1).    ATS 1 x 100.000 unit untuk BB > 50 kg (test dulu) atau ATS 1 x 60.000 unit untuk BB 50 kg (test dulu).

Page 3: Protap Luka Bakar Derajat

2).    Membaca hasil test           :

         Bila hasil test negatif berikan 50.000 unit IV dan 50.000 unit IM (BB : 50 kg).

         Bila hasil test negatif berikan 30.000 unit IV dan 30.000 unit IM (BB : 50 kg).

         Bila hasil test positif, lakukan bedreska dengan cara sbb :

      Ambil ATS 0,1 ml

Lengan setengah bagian voler direnggangkan, kemudian disuntikkan ATS subcutan, tunggu 30 menit

       Baca hasil test ; bila ada indurasi maka test positif

       ATS 0,1 ml + 0,5 NaCl masuk secara SC perlahan – lahan

Setelah 30 menit, ATS 0,5 ml + 0,5 NaCl masuk secara SC perlahan – lahan. Setelah 30 menit, ATS dimasukkan semua secara IM perlahan – lahan. Jika telah mendapat imunisasi toksoid tetanus (TT) maka hanya diberikan 1 dosis boster 0,5 ml secara IM.

b. Antibiotik diberikan selama 5 hari : ( amoxicilin 500 mg atau ciprofloxacin 500 mg )

Dosis :  Dewasa 250 mg – 500 mg 3 x 1 tab

         Anak – anak 20 mg/Kg BB/Hari

c. Diberikan analgesik : ( parasetamol atau antalgin atau asam mefenamat )

Dosis :  Dewasa 250 mg – 500 mg 3 x 1

Anak – anak 3 x  ¼ tab (parasetamol 10 mg/kg/BB)

d. Krim antibiotik gentamisin 0,1 % krim dioleskan pada bagian yang luka