Prospek Perekonomian Indonesia 2013: Tumbuh Lebih Cepatdmia.danareksaonline.com/Upload/Market...

49
- 0 - Danareksa Research Institute R i Prospek Perekonomian Indonesia 2013: Tumbuh Lebih Cepat Danareksa Research Institute Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110 Tel. (6221) 350 9777 ext: 3601 Fax: (6221) 3501709 http://www.danareksa-research.com Februari 2013

Transcript of Prospek Perekonomian Indonesia 2013: Tumbuh Lebih Cepatdmia.danareksaonline.com/Upload/Market...

- 0 -Danareksa Research Institute∂Ri

ProspekPerekonomian Indonesia 2013:

Tumbuh Lebih Cepat

Danareksa Research InstituteJl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta 10110

Tel. (6221) 350 9777 ext: 3601 Fax: (6221) 3501709http://www.danareksa-research.com

Februari 2013

- 1 -Danareksa Research Institute∂Ri

A. Perkembangan & Prospek Perekonomian Global• Amerika Serikat• China• Eropa

B. Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia• Inflasi, suku bunga dan nilai tukar• Early economic indicators• IKK, BSI dan BPI• Perkiraan pertumbuhan ekonomi• Prospek pasar modal

C. Kesimpulan

Outline

- 2 -Danareksa Research Institute∂Ri

Prediksi Danareksa dan Pasar per Januari 2012

Pada bulan Januari 2012 Danareksa memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2012 sebesar 6.3%, sedangkan pelaku pasar 5.9%, aktualnya 6.2%

Danareksa memperkirakan inflasi 4.7%, pelaku pasar 4.9%, dan aktualnya adalah 4.3% YoY.

Danareksa memperkirakan BI rate 6.00%, pelaku pasar 6.00%, dan aktualnya adalah 5.75%.

Danareksa memperkirakan kurs rata-rata tahun 2012 Rp 9061 per US$, pelaku pasar Rp 8747 per US$, dan aktualnya adalah Rp 9419 per US$.

Danareksa Market1) Aktual

1. Pertumbuhan PDB, %YoY 6.2 6.5 6.3 5.9 6.2

2. Laju Inflasi, %YoY 7.0 3.8 4.7 4.9 4.3

3. BI Rate, %pa 6.5 6.0 6.0 6.0 5.8

4. Nilai Tukar, IDR/US$ (rata-rata 12 bulan) 9074 8773 9061 8747 94191) Asia Pacific Consensus Forecast

2010 2011Indikator2012: Prediksi (as of Januari 2012)

- 3 -Danareksa Research Institute∂Ri

Perekonomian AS: recovery masih berlanjut

Lambatnya pertumbuhan tersebut antara lain disebabkan perlambatan ekonomi global, khususnya Eropa (menekan ekspor), serta tingginya inflasi pada awal tahun 2012 sehingga belanja konsumen menurun.

Kebijakan moneter dan belanja fiskal yang kondusif bagi pertumbuhan memberi ruang bagi ekonomi AS untuk terus tumbuh.

Sampai saat ini ekonomi AS masih tumbuh positif (2.2% YoY 2012) atau masih dalam fase ekspansi.

Namun dibandingkan dgn rata2 historisnya (3% - 4%), pertumbuhan ekonomi AS saat ini relatif lebih rendah.

-6

-3

0

3

6

9

12

90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

GDP Growth (YoY)Unemployment rateInflation RateFFR

percent

- 4 -Danareksa Research Institute∂Ri

Siklus Bisnis Ekonomi AS: LEI melandai, namun masih dalam tren naik

Resesi yang mulai melanda perekonomian Amerika sejak bulan Desember 2007, terdeteksi oleh LEI (Leading Economic Index) 8 bulan sebelumnya (sudah turun sejak bulan Mei 2007).

LEI dan CEI sudah mencapai titik terendah masing-masing pada bulan Maret dan Juni 2009. Hal ini mengindikasikan bahwa saat ini perekonomian AS berada dalam fase ekspansi yang dapat berlangsung paling tidak sampai tahun 2016 (rata-rata fase ekspansi: 7 s/d 10 tahun).

Siklus Bisnis Ekonomi ASLeading Economic Index NaikUSA: Coincident & Leading Index

95

98

101

104

107

110

Jan-

07

Apr-

07

Jul-0

7

Oct

-07

Jan-

08

Apr-

08

Jul-0

8

Oct

-08

Jan-

09

Apr-

09

Jul-0

9

Oct

-09

Jan-

10

Apr-

10

Jul-1

0

Oct

-10

Jan-

11

Apr-

11

Jul-1

1

Oct

-11

Jan-

12

Apr-

12

Jul-1

2

Oct

-12

80

86

92

98

104

110

CEI LEI

8 bulan

3 bulan

Fase ekspansiFase ekspansi

Fase resesi

Siklus Bisnis Perekonomian Amerika Serikat

50

60

70

80

90

100

110

120

Jan-

80Ja

n-81

Jan-

82Ja

n-83

Jan-

84Ja

n-85

Jan-

86Ja

n-87

Jan-

88Ja

n-89

Jan-

90Ja

n-91

Jan-

92Ja

n-93

Jan-

94Ja

n-95

Jan-

96Ja

n-97

Jan-

98Ja

n-99

Jan-

00Ja

n-01

Jan-

02Ja

n-03

Jan-

04Ja

n-05

Jan-

06Ja

n-07

Jan-

08Ja

n-09

Jan-

10Ja

n-11

Jan-

12

40

53

66

79

92

105

118

CEI LEI

Resesi

Fase ekspansi

Fase ekspansi Fase ekspansi

- 5 -Danareksa Research Institute∂Ri

Ekonomi China: pertumbuhan ekonomi mulai reboundPertumbuhan ekonomi Inflasi/suku bunga Sejak tahun 2011

ekonomi China terus melambat.

Perlambatan ini sengaja dilakukan oleh pemerintah China dengan menaikkan suku bunga dan GWM dengan tujuan untuk meredam kenaikan tekanan inflasi serta mencegah ekonominya kepanasan.

Kedepan perekonomian China berpotensi tumbuh lbh baik. Otoritas moneter China memiliki ruang yg cukup untuk memberikan stimulus melalui penurunan suku bunga dan GWM untuk mendorong pertumbuhan ekonominya.

Disamping itu defisit APBN China juga rendah (1.1%), dan Debt/GDP hanya 22% (jauh dibawah batas prudent 60%), sehingga ruang utk memberikan stimulus fiskal juga terbuka lebar.

Pada Q4 2012 pertumbuhan ekonomi China mulai membaik (7.9% vs 7.4% Q312).

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

-3

0

3

6

9

Pertumbuhan Ekonomi Lending Rate Inflation Rate

- 6 -Danareksa Research Institute∂Ri

Perekonomian Euro: Masih Resesi

Seiring dgn krisis hutang yang melanda Eropa, pertumbuhan ekonominya juga terus melambat. Meskipun secara tahunan masih tumbuh positif pada tw ke-4, namun QoQ sudah negatif. Pada tw ke-1 s/d ke-3 2012 pertumbuhan QoQ jg negatif, yg berarti sejak Q4 2011 ekonomi Euro sudah masuk resesi & masih berlangsung hingga saat ini.

persen

-0.8

9-0

.64

-0.0

9-0

.48

-6

-4

-2

0

2

4

6

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pertumbuhan EkonomiInflation RateInterest Rate

- 7 -Danareksa Research Institute∂Ri

Perkembangan Krisis Hutang dan Ekonomi EropaKrisis yang bermula dari krisis hutang, telah berkembang menjadi krisis ekonomi yang cukup parah. Upaya penyelamatan telah banyak dilakukan, seperti:

o Pembentukan lembaga bailout EFSF, lalu berubah ESM

o Beberapa kali pertemuan antar pejabat tinggi dan pemimpin negara, baik anggota Uni Eropa maupun dengan negara2 besar lainnya (G20).

Hasil dari berbagai upaya tersebut dirasakan kurang menggembirakan, karena:o Indikator makroekonomi yang menggambarkan kondisi ekonomi terkini masih dalam

kondisi resesi, sebagaimana terlihat pada pertumbuhan GDP yang negatif, PMI yang masih dibawah 50 (45.9), pertumbuhan IPI dan retail yang masih negatif dll.

o Untunglah beberapa indikator makroekonomi yang menggambarkan prospek ekonomi Euro kedepan sudah mulai memberikan tanda-2 pemulihan, meskipun belum kuat. Hal ini antara lain terlihat pada sentimen konsumen dan pebisnis yang mulai rebound (sejak Desember) meskipun masih lemah, serta LEI yang terus meningkat.

Para pihak yang terkait mulai semakin menyadari kekeliruan program austeriry. Pernyataan presiden ECB yang akan membeli bonds pemerintah dalam jumlah tidak terbatas memberi sentimen positif, sehingga Euro menguat dan kekhawatiran akan terhadap kenaikan tekanan inflasi berkurang.

- 8 -Danareksa Research Institute∂Ri

Ekonomi Euro: masih resesi, namun ada indikasi akan membaik

Kondisi ekonomi terkini di Eropa masih dalam masa resesi yang telah berlangsung sejak triwulan ke-4 2011. Dalam beberapa bulan terakhir sentimen negatif dari Euro berkurang.

Ada indikasi leading economic index akan rebound, yang berarti prospek ekonomi Euro kedepan akan lebih baik,

Euro: Leading Economic Index

88

90

92

94

96

98

100

102

104

Jan-

02Ap

r-02

Jul-0

2O

ct-0

2Ja

n-03

Apr-

03Ju

l-03

Oct

-03

Jan-

04Ap

r-04

Jul-0

4O

ct-0

4Ja

n-05

Apr-

05Ju

l-05

Oct

-05

Jan-

06Ap

r-06

Jul-0

6O

ct-0

6Ja

n-07

Apr-

07Ju

l-07

Oct

-07

Jan-

08Ap

r-08

Jul-0

8O

ct-0

8Ja

n-09

Apr-

09Ju

l-09

Oct

-09

Jan-

10Ap

r-10

Jul-1

0O

ct-1

0Ja

n-11

Apr-

11Ju

l-11

Oct

-11

Jan-

12Ap

r-12

Jul-1

2O

ct-1

2Ja

n-13

-10.0

-8.0

-6.0

-4.0

-2.0

0.0

2.0

4.0

6.0

Level %YoY

Euro: Purchasing Manager Index

38

42

46

50

54

58

Jan-

08

Apr-

08

Jul-0

8

Oct

-08

Jan-

09

Apr-

09

Jul-0

9

Oct

-09

Jan-

10

Apr-

10

Jul-1

0

Oct

-10

Jan-

11

Apr-

11

Jul-1

1

Oct

-11

Jan-

12

Apr-

12

Jul-1

2

Oct

-12

Jan-

13

Indeks Kepercayaan Konsumen

-40.0

-30.0

-20.0

-10.0

0.0

Jan-

08M

ar-0

8M

ay-0

8Ju

l-08

Sep-

08N

ov-0

8Ja

n-09

Mar

-09

May

-09

Jul-0

9Se

p-09

Nov

-09

Jan-

10M

ar-1

0M

ay-1

0Ju

l-10

Sep-

10N

ov-1

0Ja

n-11

Mar

-11

May

-11

Jul-1

1Se

p-11

Nov

-11

Jan-

12M

ar-1

2M

ay-1

2Ju

l-12

Sep-

12N

ov-1

2Ja

n-13

- 9 -Danareksa Research Institute∂Ri

Suku Bunga Di Negara Maju Akan Bertahan Rendah

Kinerja makroekonomi yang kurang menggembirakan (pengangguran masih tinggi, pertumbuhan ekonomi masih rendah serta inflasi yang mulai menurun), akan mendorong Fed dan bank sentral lainnya mempertahankan suku bunga di level yg rendah (menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi yg lbh tinggi).

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

FFR-EffectiveFFR-TargetLibor 3M

percent

- 10 -Danareksa Research Institute∂Ri

Neraca Perdagangan Defisit Di 2012Expor

Permintaan domestik yang kuat telah memicu kenaikan impor, sedangkan kondisi global yang lesu membuat ekspor Indonesia tertekan. Akibatnya, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan pada April-July 2012, dan pada Oktober and November 2012.

Oil/Gas19%

Agriculture3%

Industry61%

Mining & Others17%

Impor7.0%

73.1%19.9%

Barang Konsumsi Bahan Baku/Penolong

Barang Modal

-5

0

5

10

15

20

J2008

FMAM J J A S OND J2009

FMAM J J A S ON DJ2010

FMAM J J A SON DJ2011

FM AM J J A SO ND J2012

FM AM J J A SO ND

billi

ons

of U

S$

Trade BalanceTotal ExportTotal Import

- 11 -Danareksa Research Institute∂Ri

Kinerja Perdagangan Indonesia

Defisit perdagangan mencapai USD 0.16 milyar di bulan Desember. Pada periode Januari-Desember, total defisit perdagangan mencapai 1.63 USD milyar.

Defisit terbesar terjadi pada perdagangan Minyak dan Gas, yang mencapai USD 5,59 milyar pada Januari-Desember 2012 (lantas apakah BBM harus naik?)

2012 Jan - DecJan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2010 2011 2012

Export Total Export 15.57 15.70 17.25 16.17 16.83 15.44 16.09 14.05 15.90 15.32 16.32 15.41 157.78 203.50 190.04Oil & Gas 3.14 3.36 3.49 3.56 3.72 2.90 2.92 2.78 2.77 2.65 2.72 2.96 28.04 41.48 36.97Total excl. oil/ gas 12.43 12.34 13.77 12.61 13.10 12.54 13.17 11.26 13.13 12.67 13.60 12.44 129.74 162.02 153.07

Import Total Import 14.55 14.87 16.33 16.94 17.04 16.73 16.35 13.81 15.35 17.21 16.94 15.56 135.66 177.30 191.67Oil & Gas 3.02 3.49 4.01 4.12 3.44 3.35 2.76 3.31 3.44 3.83 4.08 3.71 27.41 40.69 42.57Total excl. oil/ gas 11.54 11.37 12.32 12.82 13.59 13.37 13.59 10.50 11.91 13.38 12.86 11.86 108.25 136.61 149.11

Balance Total incl. oil/ gas 1.02 0.83 0.93 -0.76 -0.21 -1.29 -0.26 0.23 0.55 -1.88 -0.62 -0.16 22.12 26.20 -1.63 Oil & Gas 0.12 -0.14 -0.52 -0.56 0.28 -0.45 0.16 -0.53 -0.67 -1.18 -1.36 -0.74 0.63 0.79 -5.59 Total excl. oil/ gas 0.89 0.97 1.45 -0.21 -0.49 -0.83 -0.42 0.76 1.22 -0.71 0.74 0.59 21.49 25.41 3.97

Y on Y Growth(percent)

Export Total Export 6.60 8.88 5.41 -2.30 -7.97 -16.02 -7.62 -24.67 -9.38 -9.63 -5.33 -9.78 35.42 28.98 -6.61 Total excl. oil/ gas 3.64 4.55 3.47 -2.43 -7.81 -15.23 -3.27 -22.62 -3.56 -8.79 -0.82 -8.45 33.08 24.88 -5.52

Import Total Import 15.89 26.53 12.70 13.77 14.91 10.98 0.91 -8.37 1.18 10.78 10.99 -5.55 40.11 30.69 8.11Total excl. oil/ gas 20.32 23.56 6.09 17.22 21.62 13.07 9.56 -6.79 1.83 9.19 8.74 -7.58 39.05 26.20 9.14

- 12 -Danareksa Research Institute∂Ri

NERACA TRANSAKSI BERJALAN MULAI NEGATIF

Defisit neracara transaksi berjalan memicu kekhawatiran. Apakah ekspansi ekonomi Indonesia berkesinambungan?

U R A I A N 2010 2011 2012 2012Q1 Q2 Q3 Q4

I. Transaksi Berjalan 5.1 1.7 -24.2 -3.1 -8.0 -5.3 -7.8A. Barang 1) 30.6 34.8 8.4 3.8 0.8 3.2 0.6

- Ekspor 158.1 200.8 188.1 48.4 47.5 45.5 46.7 - Impor -127.4 -166.0 -179.7 -44.5 -46.7 -42.4 -46.1

B. Jasa - jasa -9.3 -10.6 -10.8 -2.1 -2.9 -2.5 -3.3C. Pendapatan -20.8 -26.7 -25.8 -5.9 -6.8 -6.9 -6.2D. Transfer berjalan 4.6 4.2 4.0 1.1 0.9 0.9 1.2

II. Transaksi Modal & Finansial 26.6 13.6 24.9 2.3 5.2 6.0 11.4A. Transaksi modal 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0B. Transaksi finansial 2) 26.6 13.5 24.9 2.3 5.2 6.0 11.4 - Aset -6.9 -15.7 -15.8 -6.8 -2.6 -2.2 -4.2 - Kewajiban 33.5 29.2 40.6 9.0 7.8 8.2 15.6

1. Investasi langsung 11.1 11.5 14.4 1.6 4.0 4.3 4.52. Investasi portofolio 13.2 3.8 9.2 2.6 3.9 2.5 0.23. Investasi lainnya 2.3 -1.8 1.2 -2.0 -2.7 -0.8 6.7

III. Total ( I + II ) 31.8 15.3 0.7 -0.9 -2.8 0.7 3.7IV. Selisih Perhitungan Bersih -1.5 -3.4 -0.6 -0.2 -0.1 0.2 -0.5V. Neraca Keseluruhan (III+IV) 30.3 11.9 0.2 -1.0 -2.8 0.8 3.2

- 13 -Danareksa Research Institute∂Ri 13

DEFISIT NERACA TRANSAKSI BERJALAN TIDAK SELALU BURUK

Pada periode 1981-1996, ketika ekonomi Indonesia tumbuh dengan laju yang tinggi,, Indonesia selalu mengalami defisit neraca transaksi berjalan. Indonesia mengalami surplus neraca transaksi berjalan ketika ekonominya jatuh ke resei yang dalam. Jadi, defisit neraca transaksi berjalan justru memberi sinyal bahwa ekonomi Indonesia mulai memasuki fasa pertumbuhan yang lebih cepat.

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

1981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

-12

-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

US$ Bn %GDP

- 14 -Danareksa Research Institute∂Ri 14

Realisasi FDI Menurut SektorRealisasi FDI and DDI

Slide 14

Aliran FDI Meningkat

Aktivitas investasi (domestik and asing) menignkat dengan signifikan. Foreign Direct Investment (FDI) menunjukkan trend naik , dan mencapai US$ 6.3 bn pada triwulan IV2012. Pada periode Januari-Desember 2012, FDI didominasi oleh sektor sekunder, khususnya industri. Gejala ini menunjukkan prospek meningkatnya produktivitas. Meningkatnya produktivitas akan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar lokal maupun global.

0

2

4

6

8

10

Mar

-05

Sep

-05

Mar

-06

Sep

-06

Mar

-07

Sep

-07

Mar

-08

Sep

-08

Mar

-09

Sep

-09

Mar

-10

Sep

-10

Mar

-11

Sep

-11

Mar

-12

Sep

-12

0

6

12

18

24

30

Foreign (LHS)

Domestic (RHS)

US$ BN Rp TRNPrimary Sector24%

Secondary Sector48%

Tertiary Sector28%

- 15 -Danareksa Research Institute∂Ri 15

Impor Berdasarkan Jenis Barang Pangsa Berdasarkan Jenis Barang

IMPOR BARANG MODAL MENINGKAT

Tingginya aktivitas investasi telah meningkatkan permintaan akan barang modal. Kenaikan import (utamanya barang modal) memberi indikasi bahwa ekonomi Indonesia sedang meningkatkan produktivitasnya. Pada periode Januari-Desember 2012, impor bahan mentah mencapai 73% dari total impor, sedangkan impor barang modal 20% dan impor barang konsumsi mencapai 7% dari total impor.

‐60 

‐40 

‐20 

0

20

40

60

80

100

120

Jan‐06 Jan‐07 Jan‐08 Jan‐09 Jan‐10 Jan‐11 Jan‐12

Consumer Goods Raw Materials Capital Goods

7.0%

73.1%19.9%

Barang Konsumsi Bahan Baku/Penolong

Barang Modal

- 16 -Danareksa Research Institute∂Ri

Prospek Perekonomian Global

AS dan Jepang diprediksikan melambat di 2013, sedangkan China dan India akan tumbuh lebih cepat. Tahun 2013 perekonomian dunia diperkirakan akan lebih baik.

- 17 -Danareksa Research Institute∂Ri

A. Perkembangan & Prospek Perekonomian Global• Amerika Serikat• China• Eropa

B. Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia• Inflasi, suku bunga dan nilai tukar• Early economic indicators• IKK, BSI dan BPI• Perkiraan pertumbuhan ekonomi• Prospek pasar modal

C. Kesimpulan

Outline

- 18 -Danareksa Research Institute∂Ri

Suku Bunga (BI rate) dan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga (berkorelasi negatif).

Suku bunga yang relatif rendah akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu tingkat bunga sangat tergantung pada laju inflasi di dalam negeri.

Pertumbuhan Ekonomi Suku Bunga/Inflasi

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

0

3

6

9

12

15

18

21

Pertumbuhan Ekonomi TD 3M Inflasi

- 19 -Danareksa Research Institute∂Ri

Perkembangan Inflasi Dalam Negeri

Tekanan inflasi pd bulan Desember dan Januari meningkat seiring dgn masuknya musim paceklik. Namun karena sifatnya musiman, maka inflasi tahunan tetap terjaga di level yang relatif rendah.

- 20 -Danareksa Research Institute∂Ri

Prospek InflasiPada bulan Februari tekanan inflasi bulanan diperkirakan akan mulai mereda namun masih relatif tinggi, karena transisi dr paceklik ke panen raya. Namun inflasitahunan diperkirakan tetap terjaga karena kondisi yang sama terjadi di tahun lalu.

Pada bulan Maret-April tekanan inflasi bulanan akan menurun (berpeluang deflasi) seiring dengan datangnya musim panen raya. Dampak isu kenaikan harga BBM tahun lalu juga akan hilang, sehingga berpotensi menurunkan laju inflasi tahunan secara signifikan.

Dalam jangka menengah, inflasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan harga minyak di pasar global maupun komoditi kebutuhan pokok.

Meskipun harga minyak diprediksikan akan sedikit mengalami kenaikan seiring adanya sedikit perbaikan ekonomi global, namun kenaikannya diperkirakan tidak berdampak signifikan pada kenaikan inflasi. Harga kebutuhan pokok juga diprediksikan tetap terjaga, dan tren inflasi bulanan yang menurun diperkirakan masih terus berlangsung (sudah dua tahun). Dengan demikian inflasi tahunan diprediksikan masih di sekitar 4% - 5% hingga akhir tahun 2013.

Dengan prospek inflasi yang masih dalam kisaran target BI (4.5% + 1.0%), maka BI rate diperkirakan masih akan bertahan pada level 5.75% hingga akhir tahun.

- 21 -Danareksa Research Institute∂Ri

Subsidi Yang Besar Akan Memaksa Pemerintah Menaikkan Harga Bbm?

- 22 -Danareksa Research Institute∂Ri

INDEKS KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP PEMERINTAH

Indeks Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemerintah sudah membaik, tetapi masih berada pada level yang relatif rendah.

129.9

108.8

119.7

85

100

115

130

145

160

N-02

M-0

3

J-03

N-03

M-0

4

J-04

N-04

M-0

5

J-05

N-05

M-0

6

J-06

N-06

M-0

7

J-07

N-07

M-0

8

J-08

N-08

M-0

9

J-09

N-09

M-1

0

J-10

N-10

M-1

1

J-11

N-11

M-1

2

J-12

N-12

Indeks Kepercayaan Konsumen Kepada Pemerintah

Mega-Hamzah SBY-JK

Kenaikan BBM I

Kenaikan BBM II

Harga bahan pokok naik

Inflasi meningkat

Kenaikan BBM III

Penurunan harga BBM

SBY-BOED

- 23 -Danareksa Research Institute∂Ri

Komponen IKKP

Penilaian terendah diberikan untuk aspek memberikan kepastian hukum dan menstabilkan harga.

40.0

55.0

70.0

85.0

100.0

115.0

Jan-

11

Feb-

11

Mar

-11

Apr

-11

Mei

-11

Jun-

11

Jul-1

1

Agu

st-1

1

Sep

-11

Okt

-11

Nop

-11

Des

-11

Jan-

12

Feb-

12

Mar

-12

Apr

-12

Mei

-12

Jun-

12

Jul-1

2

Agu

st-1

2

Sep

-12

Okt

-12

Nop

-12

Des

-12

Jan-

13

Komponen IKKP, 2003 = 100

Memulihakan ekonomi nasional Menstabilkan harga Menyediakan infrastrukturMemberikan rasa aman Memberikan kepastian hukum

- 24 -Danareksa Research Institute∂Ri

Indeks Kepercayaan Pebisnis Kepada Pemerintah

Indeks Kepercayaan Pebisnis kepada Pemerintah membaik, namun masih relatif rendah.

60.0

80.0

100.0

120.0

140.0

160.0

Jan-

08

Mar

-08

Mei

-08

Jul-0

8

Sep-

08

Nop-

08

Jan-

09

Mar

-09

Mei

-09

Jul-0

9

Sep-

09

Nop-

09

Jan-

10

Mar

-10

Mei

-10

Jul-1

0

Sep-

10

Nop-

10

Jan-

11

Mar

-11

Mei

-11

Jul-1

1

Sep-

11

Nop-

11

Jan-

12

Mar

-12

Mei

-12

Jul-1

2

Sep-

12

Nop-

12

Indeks Sentimen Bisnis kepada Pemerintah

SBY - BOEDSBY - JK

- 25 -Danareksa Research Institute∂Ri

Komponen Indeks Kepercayaan Pebisnis Kepada Pemerintah

Penilaian terendah diberikan untuk aspek memberikan kepastian hukum dan menstabilkan harga.

0

30

60

90

120

150

180

Jan-

08

Mar

-08

May

-08

Jul-0

8

Sep-

08

Nov

-08

Jan-

09

Mar

-09

May

-09

Jul-0

9

Sep-

09

Nov

-09

Jan-

10

Mar

-10

May

-10

Jul-1

0

Sep-

10

Nov

-10

Jan-

11

Mar

-11

May

-11

Jul-1

1

Sep-

11

Nov

-11

Jan-

12

Mar

-12

May

-12

Jul-1

2

Sep-

12

Nov

-12

Komponen Indeks Kepercayaan Pebisnis Kepada Pemerintah

Expand market Safety Stabilize price Infrastructure Law enforcement

- 26 -Danareksa Research Institute∂Ri

Penyerapan Anggaran Masih Belum Optimal

Sejak tahun 2008 penyerapan anggaran tidak bisa optimal. Terlalu banyak uang tidak terserap pada akhir tahun.

Tanpa perbaikan penyerapan anggaran, menaikkan harga BBM tidak akan berdampak positif terhadap perekonomian.

0

50

100

150

200

250

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 20130

2

4

6

8

10

12

14Central Gov't Account at BIInter Bank RateBI Rate

percentRp Trn

- 27 -Danareksa Research Institute∂Ri

Isu kenaikan harga BBM bersubsidiHarus dilakukan hati2, karena:

o Sumber pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi dan investasi (sensitif terhadap inflasi)

o Dapat mendistorsi pertumbuhan ekonomi, perlu studi yang mendalam (benefit-cost)

o Kepercayaan konsumen masih dalam taraf pemulihan, perlu level yang lebih baik (secara politis kurang pas)

Ingin mengalihkan subsidi untuk infrastruktur, maka yg penting:o Gunakan dulu uang yang ada

o Siapkan proyek infrastruktur seperti pembebasan lahan, FS, dll.

Menarik dana subsidi dari masyarakat tidak sulito Masyarakat tidak boros, tapi kurang antisipasi

o Defisit neraca perdagangan minyak disebabkan oleh penurunan ekspornya

- 28 -Danareksa Research Institute∂Ri

Perkiraan laju inflasi dan suku bunga: Relatif Stabil

Seiring dengan perlambatan ekonomi global, maka peluang adanya gejolak harga komoditi akan kecil. Karena itu inflasi sampai akhir 2013 diperkirakan akan tetap terkendali di sekitar 4 - 5%.Dengan prospek inflasi yang masih dalam kisaran target BI (4.5% + 1%) dan prospek pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat, maka BI rate diprediksikan akan tetap sekitar 5.75% sampai akhir tahun 2013.

Laju Inflasi dan BI Rate

-0.5

-0.2

0.1

0.4

0.7

1.0

1.3

1.6

Jan-

11

Mar

-11

May

-11

Jul-1

1

Sep-

11

Nov

-11

Jan-

12

Mar

-12

May

-12

Jul-1

2

Sep-

12

Nov

-12

Jan-

13

Mar

-13

May

-13

Jul-1

3

Sep-

13

Nov

-13

2.0

2.8

3.6

4.4

5.2

6.0

6.8

7.6MoM, % YoY, % BI Rate

Forecast

- 29 -Danareksa Research Institute∂Ri

Indeks Nilai Tukar Nominal

Dibandingkan dengan mata uang lainnya, secara nominal nilai tukar rupiah + 5% lebih lemah dari rata2 tahun 2010

Indeks Nilai Tukar, 2010 = 100

85.0

90.0

95.0

100.0

105.0

110.0

115.0

Jan-

10

Mar

-10

May

-10

Jul-1

0

Sep-

10

Nov

-10

Jan-

11

Mar

-11

May

-11

Jul-1

1

Sep-

11

Nov

-11

Jan-

12

Mar

-12

May

-12

Jul-1

2

Sep-

12

Nov

-12

Jan-

13

IDR KRW MYR PHP THB

- 30 -Danareksa Research Institute∂Ri

Nilai Tukar Rupiah: Aktual vs Fundamental

Indikator Dec-08 Dec-09 Dec-10 Mar-11 Jun-11 Sep-11 Dec-11 Mar-12 Jun-12 Sep-12 Dec-12 Jan-13

AKTUAL 10.950 9.400 8.991 8.709 8.597 8.823 9.068 9.180 9.480 9.588 9.670 9.698

1. PPP 8.573 8.572 9.040 8.990 8.956 9.043 9.108 9.106 9.207 9.248 9.337 9.416

2. Tren PPP 8.311 8.648 8.916 8.973 9.027 9.079 9.129 9.180 9.230 9.280 9.331 9.348

3. REER 8.997 8.330 8.934 9.104 8.808 8.559 9.113 9.869 9.535 9.159 9.563 9.694

4. Trend REER 9.279 8.919 8.896 8.932 8.985 9.054 9.138 9.234 9.338 9.448 9.562 9.600

5. Competing Currency 10.616 10.333 9.131 8.738 8.615 8.845 9.233 8.892 9.152 8.710 8.872 8.677

6. Econometric 10.561 8.587 8.706 9.093 9.236 8.800 9.555 9.380 9.265 9.166 8.894 8.898

Fundamental Value 9.390 8.898 8.937 8.972 8.938 8.897 9.213 9.277 9.288 9.169 9.260 9.272

Deviasi, % -14.2 -5.3 -0.6 3.0 4.0 0.8 1.6 1.1 -2.0 -4.4 -4.2 -4.4

Catatan : deviasi negatif (-) berarti nilai tukar Rupiah vs US$ undervalued, deviasi positif (+) berarti nilai tukar Rupiah vs US$ overvalued.

- 31 -Danareksa Research Institute∂Ri

…Nilai Tukar Rupiah: Aktual vs Fundamental

Saat ini IDR diperkirakan undervalued sekitar 4% - 5%. Nilai fundamental dihtg dari PPP, REER, Competing, EM.

-32.0

-24.0

-16.0

-8.0

0.0

8.0

8000

9000

10000

11000

12000

13000

Jan-

08

Mar

-08

Mei

-08

Jul-0

8

Sep

-08

Nop

-08

Jan-

09

Mar

-09

Mei

-09

Jul-0

9

Sep

-09

Nop

-09

Jan-

10

Mar

-10

Mei

-10

Jul-1

0

Sep

-10

Nop

-10

Jan-

11

Mar

-11

Mei

-11

Jul-1

1

Sep

-11

Nop

-11

Jan-

12

Mar

-12

Mei

-12

Jul-1

2

Sep

-12

Nop

-12

Jan-

13

Nilai Tukar Rupiah: Aktual vs Fundamental

Aktual FV Deviasi (%)

- 32 -Danareksa Research Institute∂Ri

Pemicu Pelemahan Nilai Tukar RupiahSentimen negatif terhadap memburuknya neraca pembayaran, khususnya neraca berjalan atau current account, akibat perlambatan ekspor sementara impor masih bertumbuh cukup pesat.

o Barang modal tumbuh pesat

o Sifatnya temporer

Ketidakpastian penyelesaian krisis hutang Eropa, sehingga masih ada investor yang melakukan safe haven.

Intervensi yang kurang memadai dari BI (berbeda dengan bulan Agustus –September tahun 2011).

Terbatasnya likuiditas US$ akibat tidak terbatasnya repatriasi ekspor serta terbatasnya instrumen penempatan dana valas di dalam negeri.

- 33 -Danareksa Research Institute∂Ri

Prospek Nilai Tukar RupiahPerkembangan idikator makroekonomi yang mempengaruhi IDR semakin membaik, seperti:

Defisit neraca perdagangan terutama disebabkan oleh FDI yang tumbuh pesat, sebagaimana tercermin pada impor barang modal yang tumbuh pesat pula.

Capital inflow ke pasar modal yang signifikan. Hal ini antara lain terlihat pada:o Net-buy asing di bond market sekitar Rp 2.7 T selama bulan Januari dan Rp 5.9 T sampai 19 Feb.

o Di stock market net-buy asing sebesar Rp 6.2 T pada bulan Januari, dan Rp 6.7 T sampai 20 Februari.

FDI masih dalam tren meningkat. Kenaikan capital inflow ini juga tercermin pada kenaikan cadangan devisa dari US$ 106.5 miliar pada bulan Juni 2012 menjadi US$ 112.6 miliar pada bulan Desember, lalu turun ke US$ 108.8 miliar pada bulan Januari 2013 (intervensi).

Indikator makroekonomi lainnya juga menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia masih baik, seperti inflasi masih terjaga, aktifitas perekonomian masih meningkat, sentimen konsumen dan pelaku bisnis yang masih baik, dan lain-lain.

QE3 akan meningkatkan pasokan US$ di pasar global, sehingga US$ berpotensi melemah terhadap mata uang dunia, termasuk rupiah.

Dengan perkembangan seperti itu, maka secara fundamental rupiah berpotensi menguat ke Rp 9259 (EoP 2013) atau Rp 9309 (rata2 12 bulan). Posisi yang masih lemah (mungkin) didorong oleh eskpektasi pelaku pasar serta masih adanya kekhawatiran terhadap Eropa.

- 34 -Danareksa Research Institute∂Ri

Coincident Economic Index: … masih dalam tren meningkatDalam periode Juli 2008 –Februari 2009 CEI cenderung menurun. Hal ini mengindikasikan adanya perlambatan yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun dalam periode Maret 2009 – saat ini, tren CEI masih meningkat, yang mengindikasikan perekonomian masih bertumbuh.

Composite Coincident Index

95

99

104

108

113

117

121

126

J-07

A-07

J-07

O-0

7

J-08

A-08

J-08

O-0

8

J-09

A-09

J-09

O-0

9

J-10

A-10

J-10

O-1

0

J-11

A-11

J-11

O-1

1

J-12

A-12

J-12

O-1

2

-6.4

-4.4

-2.4

-0.4

1.6

3.6

5.6

7.6Index (LHS) SM6,% (RHS)

- 35 -Danareksa Research Institute∂Ri

Leading Economic Index: …masih dalam tren meningkat

Resesi mini yang terjadi dlm periode Jul 2008 - Feb 2009 sdh terdeteksi oleh LEI sejak bln Nop 2007. Demikian pula fase ekspansi yg mulai terjadi sejak Mar 2009 terdeteksi oleh LEI sejak Nop 2008.

Data terkini menunjukkan pertumbuhan LEI yang sedikit lebih pesat.

Artinya, perekonomian masih akan tumbuh, dengan prospek pertubuhan yang sedikit lebih cepat.

COMPOSITE LEADING INDEX

94

99

104

109

114

119

124

129

134

J-07

A-07

J-07

O-0

7J-

08

A-08

J-08

O-0

8J-

09

A-09

J-09

O-0

9

J-10

A-10

J-10

O-1

0

J-11

A-11

J-11

O-1

1J-

12A-

12J-

12

O-1

2

-6.0

-4.0

-2.0

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

Index (LHS) SM6,% (RHS)

- 36 -Danareksa Research Institute∂Ri

Siklus Bisnis

ekspansi ekspansikontraksi

P3P2

P1

T1

T2

T3

- 37 -Danareksa Research Institute∂Ri

Deteksi Titik Puncak (Peak)

Titik puncak P1 terdeteksi pada bulan Juni 2008 dan kemudian P2 serta P3 masing-masing terdeteksi pada bulan Oktober dan Nopember 2008.

87

93

99

105

111

117

123

129

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

CEI P1 P2 P3

- 38 -Danareksa Research Institute∂Ri

Deteksi Titik Lembah (Trough)

Titik T1 terdeteksi pada bulan Maret 2009 dan titik T2 dan T3 terdeteksi pada bulan Oktober. Artinya setelah mengalami resesi mini dalam periode Juli 2008 – Maret 2009, maka perekonomian Indonesia kembali memasuki fase ekspansi hingga saat ini.

Feb-02

87

93

99

105

111

117

123

129

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

CEI T1 T2 T3

- 39 -Danareksa Research Institute∂Ri

Siklus Bisnis Indonesia: Rata-rata Periode Ekspansi 7 tahun

80

86

91

97

102

108

113

119

124

130

72

80

88

96

104

112

120

128

136

Jan‐90

Oct‐90

Jul‐91

Apr‐92

Jan‐93

Oct‐93

Jul‐94

Apr‐95

Jan‐96

Oct‐96

Jul‐97

Apr‐98

Jan‐99

Oct‐99

Jul‐00

Apr‐01

Jan‐02

Oct‐02

Jul‐03

Apr‐04

Jan‐05

Oct‐05

Jul‐06

Apr‐07

Jan‐08

Oct‐08

Jul‐09

Apr‐10

Jan‐11

Oct‐11

Jul‐12

LEI (LHS) CEI (RHS)

Periode Resesi

Periode ekspansi

Periode ekspansi

Periode ekspansi

Periode 

Periode Resesi

Periode ekspansi

Periode ekspansi

Periode ekspansi

Periode 

- 40 -Danareksa Research Institute∂Ri

IKK: Masih di level yang relatif tinggi

IKK memberikan indikasi tentang tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan.

73.3

91.6

65.3

60

70

80

90

100

110

J-04

A-04

J-04

O-04

J-05

A-05

J-05

O-05

J-06

A-06

J-06

O-06

J-07

A-07

J-07

O-07

J-08

A-08

J-08

O-08

J-09

A-09

J-09

O-09

J-10

A-10

J-10

O-10

J-11

A-11

J-11

O-11

J-12

A-12

J-12

O-12

J-13

Indeks Kepercayaan Konsumen

Kenaikan BBM I

Kenaikan BBM II

Harga bahan pokok naik

Inflasi meningkat

Kenaikan BBM III

Penurunan harga BBM

- 41 -Danareksa Research Institute∂Ri

Optimisme pebisnis masih tinggi

Pelaku bisnis di Indonesia masih optimis terhadap kondisi terkini dan prospek perekonomian kita.

90.0

105.0

120.0

135.0

150.0

165.0

Jan-

08

Mar

-08

Mei

-08

Jul-0

8

Sep

-08

Nop

-08

Jan-

09

Mar

-09

Mei

-09

Jul-0

9

Sep

-09

Nop

-09

Jan-

10

Mar

-10

Mei

-10

Jul-1

0

Sep

-10

Nop

-10

Jan-

11

Mar

-11

Mei

-11

Jul-1

1

Sep

-11

Nop

-11

Jan-

12

Mar

-12

Mei

-12

Jul-1

2

Sep

-12

Nop

-12

Business Sentiment Index

BSI Present Situation Expectations

- 42 -Danareksa Research Institute∂Ri

BPI: Sistem Perbankan Masih Baik

Sistem perbankan berada dalam kondisi yang cukup kondusif seiring dengan perbaikan kondisi perekonomian.Perbankan Indonesia mencatat kinerja yang semakin membaik.

Banking Pressure Index - Indonesia

-0.12

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

1997199819992000 20012002200320042005200620072008 2009201020112012

Component Nov-12 Dec-12 REER index - deviation from LT trend 98.8 102.4 Stock prices growth (Inverted) -11.5 -11.1 Money multiplier growth 3.7 -6.5 LEI growth (Inverted) -6.2 -5.0 Export growth (Inverted) -3.7 17.1 Interbank call money 1 day rate 4.2 4.4 Banking Pressure Index -0.26 -0.12

- 43 -Danareksa Research Institute∂Ri

Bunga pinjaman masih relatif tinggi

Suku bunga pinjaman di Indonesia masih relatif tinggi. Hal ini akan mengurangi daya saing produk domestik terhadap produk luar (perdagangan bebas).Penurunan bunga yg lbh jauh akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yg lbh tinggi.

0

3

6

9

12

15

18

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Indonesia

Malaysia

Philippines

Thailand

- 44 -Danareksa Research Institute∂Ri

Pertumbuhan Ekonomi 2011 - 2012

Seiring dengan perlambatan ekonomi global, kontribusi ekspor tehadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri menurun. Mesin pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Sedangkan kontribusi konsumsi pemerintah masih kecil, dan net-ekspor negatif.

2011 2012 Q3 12 Q4 12 2011 2012 Q3 12 Q4 12 2011 2012 Q3 12 Q4 12

1. Consumption Expenditures: Household 54.6 54.9 54.8 57.1 4.7 5.3 5.6 5.4 2.7 2.9 3.1 3.0

2. Consumption Expenditures: Government 9.0 8.0 8.2 7.8 3.2 1.2 -2.8 -3.3 0.3 0.1 -0.2 -0.4

3. Gross Fixed Capital Formation 32.0 31.8 33.2 29.6 8.8 9.8 9.8 7.3 2.1 2.4 2.4 1.9

4. Export of Goods and Services 26.3 24.3 23.2 24.9 13.6 2.0 -2.6 0.5 6.3 1.0 -1.3 0.3

5. Import of Goods and Services 24.9 23.0 23.8 17.3 13.3 6.6 -0.2 6.8 4.8 2.5 -0.1 2.8

GROSS DOMESTIC PRODUCT 100.0 100.0 100.0 100.0 6.5 6.2 6.2 6.1 6.5 6.2 6.2 6.1

6. Change in Stock & statistical discrepancies 3.0 4.0 4.4 -2.0 n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a n.a

7. Total Consumption 63.6 62.9 63.0 64.8 4.5 4.8 4.5 3.9 2.9 3.0 2.8 2.6

8. Domestic Demand 95.6 94.7 96.2 94.5 5.7 6.2 6.0 4.8 5.0 5.4 5.2 4.5

ExpendituresShare, % Pertumbuhan, %YoY Kontribusi, %

- 45 -Danareksa Research Institute∂Ri

Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2013

Tahun 2013 perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 6.5%, membaik dari tahun 2012.

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 1. Agriculture 4.0 3.3 3.2 3.4 3.3 3.2 20.9 2.6 4.7 -20.5 2. Mining and Quarrying 1.5 1.5 1.3 1.6 1.6 1.4 0.5 -0.3 1.6 -0.3 3. Manufacturing 5.7 6.3 6.1 6.2 6.5 6.5 -1.7 2.9 3.4 1.8 4. Electricity, Gas, and Clean Water 6.4 6.0 5.9 5.9 6.1 6.3 -2.2 4.6 1.3 2.5 5. Construction 7.5 6.9 7.1 6.8 6.9 6.7 -3.9 4.1 3.5 3.1 6. Trade, Hotel, and Restaurant 8.1 9.1 9.2 8.9 9.2 9.1 -1.7 4.9 4.5 1.2 7. Transportation and Communication 10.0 9.9 10.0 9.8 10.0 9.9 1.2 1.7 4.0 2.7 8. Finance, Leasing, and Business Services 7.1 6.8 6.9 7.1 6.9 6.4 2.5 1.8 1.3 0.6 9. Services 5.2 5.9 5.7 5.9 6.0 6.0 -1.2 2.8 3.0 1.3

GROSS DOMESTIC PRODUCT 6.2 6.5 6.4 6.4 6.6 6.6 1.5 2.8 3.4 -1.3

1. Consumption Expenditures: Household 5.3 4.8 5.0 4.6 4.8 5.0 0.6 1.0 2.3 0.9 2. Consumption Expenditures: Government 1.2 6.5 4.2 6.3 6.1 7.9 -47.3 29.8 12.0 40.9 3. Gross Fixed Capital Formation 9.8 10.6 11.0 10.9 9.7 10.7 -4.2 6.2 3.2 5.4 4. Export of Goods and Services 2.0 10.3 6.5 10.1 11.8 12.6 -4.8 4.7 -1.6 14.8 5. Import of Goods and Services 6.6 11.0 6.9 9.9 12.3 14.5 -4.1 12.4 -2.7 9.2 6. Total Consumption 4.8 5.0 4.9 4.8 4.9 5.5 -7.6 3.8 3.5 6.2 7. Domestic Demand 6.2 6.6 6.6 6.6 6.3 7.0 -6.6 4.5 3.4 6.0

2013F, % Q-o-QSector 2012 2013F 2013F, % Y-o-Y

- 46 -Danareksa Research Institute∂Ri

Kenaikan IHSG Didukung oleh Fundamental

Sepanjang perekonomian masih ekspansi, maka berinvestasi dipasar modal tetap menjanjikan.

350

1050

1750

2450

3150

3850

4550

5250

90

94

98

102

106

110

114

118

122

126

Jan-

00

Sep-

00

May

-01

Jan-

02

Sep-

02

May

-03

Jan-

04

Sep-

04

May

-05

Jan-

06

Sep-

06

May

-07

Jan-

08

Sep-

08

May

-09

Jan-

10

Sep-

10

May

-11

Jan-

12

Sep-

12

Coincident Economic Index (sumbu kiri)

IHSG (sumbu kanan)

Periode Resesi

`

- 47 -Danareksa Research Institute∂Ri

A. Perkembangan & Prospek Perekonomian Global• Amerika Serikat• China• Eropa

B. Perkembangan & Prospek Perekonomian Indonesia• Inflasi, suku bunga dan nilai tukar• Early economic indicators• IKK, BSI dan BPI• Perkiraan pertumbuhan ekonomi• Prospek pasar modal

C. Kesimpulan

Outline

- 48 -Danareksa Research Institute∂Ri

KesimpulanPerekonomian global masih dalam masa ekspansi (tumbuh), namun pertumbuhannya masih tidak terlalu kuat.

Inflasi global masih terjaga, sehingga suku bunga global diprediksikan masih berada dilevel yang rendah.

Perekonomian Eropa saat ini masih resesi dan belum ada indikasi yang kuat akan terjadinya pemulihan dalam waktu dekat ini.

Perekonomian Indonesia masih tumbuh baik, inflasi masih terjaga sehingga suku bunga diperkirakan masih akan bertahan di level yang rendah.

Rupiah agak tertekan, namun diperkirakan akan menguat ke arah yang sesuai dengan nilai fundamentalnya.

Resiko: indikasi proses pemulihan ekonomi Eropa belum kuat dan masih berpotensi menimbulkan instabilitas perekonomian dunia. Perkembangan geopolitik di Timur Tengah tetap perlu diwaspadai.